Abu Jibril Berhujjah Dengan Hadis Dhaif Untuk Menyerukan Membunuh Orang Syi’ah

Abu Jibril Berhujjah Dengan Hadis Dhaif Untuk Menyerukan Membunuh Orang Syi’ah

Kami berlindung kepada Allah SWT dari kezaliman orang-orang seperti ini. Tidak usah berbasa-basi silakan pembaca melihat sendiri apa yang dikatakannya. Semoga Allah SWT memberi petunjuk kepadanya dan mengembalikannya ke jalan yang lurus. Baca lebih lanjut

Studi Kritis Buku “Hitam Di Balik Putih” Bantahan Terhadap Buku Putih Mazhab Syi’ah

Studi Kritis Buku “Hitam Di Balik Putih” Bantahan Terhadap Buku Putih Mazhab Syi’ah

.

Pendahuluan

Sebelum membaca tulisan ini, ada baiknya kami sarankan agar pembaca memiliki atau membaca langsung Buku Putih Mazhab Syi’ah karya tim ABI [Ahlul Bait Indonesia] dan bantahannya yaitu buku Hitam Di Balik Putih karya Amin Muchtar. Hal ini penting agar pembaca memahami secara utuh keseluruhan tulisan yang ingin kami sampaikan.

.

Hitam Di Balik Putih

.

Disini kami tidak akan membela secara buta Buku Putih Mazhab Syi’ah karena bisa dibilang buku ini sudah cukup baik sebagai usaha mengenalkan mazhab Syi’ah secara umum kepada orang awam. Walaupun tentu saja buku ini tidak lepas dari kekeliruan. Hal ini adalah perkara yang lumrah dalam dunia ilmiah. Baca lebih lanjut

Talbis Syaikh Khalid Al Wushabiy : Riwayat Menyusui Orang Dewasa Dalam Mazhab Syi’ah

Talbis Syaikh Khalid Al Wushabiy : Riwayat Menyusui Orang Dewasa Dalam Mazhab Syi’ah

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Setelah membawakan riwayat Abu Thalib menyusui Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] yang telah kami buktikan kedhaifannya maka kali ini Syaikh Khalid membawakan syubhat baru yaitu riwayat menyusui orang dewasa dalam kitab Syi’ah. Silakan perhatikan video berikut [sumber disini]

.

Dalam video di atas, Syaikh membawakan riwayat dalam kitab Wasa’il Syi’ah yang menurut Syaikh, menunjukkan dibolehkan menyusui orang dewasa dalam mazhab Syi’ah. Mari dilihat dulu riwayat yang dimaksud Baca lebih lanjut

Syaikh Khalid Al Wushabiy Membela Mu’awiyah Dan Mencela Syaikh Hasan Al Malikiy

Syaikh Khalid Al Wushabiy Membela Mu’awiyah Dan Mencela Syaikh Hasan Al Malikiy

Demi membela Mu’awiyah bin Abu Sufyaan sebagian ulama telah menunjukkan keanehan yang nyata. Mereka mendadak ngawur, nyeleneh dan berhujjah dengan perkataan orang yang tidak berilmu. Sebelumnya kami sudah pernah memberikan contohnya yaitu Syaikh Abdurrahaman Dimasyiqqiyyah. Kali ini kami persilakan para pembaca melihat video berikut [dalam bahasa arab dan sumbernya dari sini]

.

.

Dalam video singkat di atas Syaikh Khalid Al Wushabiy membahas tentang hadis Muawiyah yang mati tidak dalam agama Islam dimana hadis ini telah dishahihkan oleh Syaikh Hasan bin Farhan Al Malikiy. Syaikh Khalid Al Wushabiy menyatakan hadis tersebut dhaif dan menuduh Syaikh Hasan bin Farhan Al Malikiy melakukan talbis. Baca lebih lanjut

Meluruskan Al Amiry : Benarkah Minum Tidak Membatalkan Puasa Dalam Mazhab Syi’ah?

Meluruskan Al Amiry : Benarkah Minum Tidak Membatalkan Puasa Dalam Mazhab Syi’ah?

Salah satu kelicikan pembenci Syi’ah seperti Al Amiry adalah ia berusaha merendahkan Syi’ah dengan mencatut fatwa salah seorang ulama Syi’ah dan menjadikan fatwa itu sebagai hal yang bisa dinisbatkan kepada Mazhab Syi’ah. Padahal sebenarnya ada banyak ulama Syi’ah lain yang memiliki fatwa yang bertentangan dengan ulama Syi’ah tersebut.

Sudah maklum diketahui di sisi para penuntut ilmu bahwa dalam suatu mazhab terkadang para ulama berselisih pendapat sehingga tidak serta merta satu pendapat ulama tertentu menjadi hal yang layak untuk dinisbatkan kepada mazhab tersebut. Ambil contoh misalnya Imam Malik bin Anas yang dalam mazhab Ahlus Sunnah membolehkan berhubungan dengan istri melalui dubur. Apakah lantas bisa dikatakan bahwa Mazhab Ahlus Sunnah membolehkan jima’ melalui dubur?. Jawabannya tidak karena ada banyak ulama lain yang memiliki pendapat yang bertentangan dengan pendapat Imam Malik tersebut. Baca lebih lanjut

Kedustaan Al Amiry : Jima’ Melalui Dubur Tidak Membatalkan Puasa Dalam Mazhab Syi’ah

Kedustaan Al Amiry : Jima’ Melalui Dubur Tidak Membatalkan Puasa Dalam Mazhab Syi’ah

Untuk kesekian kali-nya orang yang menyebut dirinya Al Amiry ini membuat kedustaan atas mazhab Syi’ah. Kali ini ia menyatakan kalau dalam mazhab Syi’ah jima’ melalui dubur itu tidak membatalkan puasa. Kami akan menunjukkan kepada para pembaca bahwa Al Amiry ini telah berdusta atas mazhab Syi’ah.

Tetapi sebelum masuk ke pembahasan ada baiknya kami menyatakan dengan tegas mengenai i’tiqad [keyakinan] kami mengenai hukum “mendatangi istri pada duburnya”. Di sisi kami berdasarkan pendapat yang rajih hukumnya haram. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam hadis dengan sanad yang shahih dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Kami menekankan hal ini agar para pembaca tidak salah paham setelah membaca tulisan ini. Kami membela mazhab Syi’ah atas kedustaan dari orang-orang seperti Al Amiry maka bukan berarti kami menyepakati pendapat mazhab Syi’ah dalam hal ini. Baca lebih lanjut

Catatan Atas Syubhat Abu Azifah : Hadis “Apa Yang Aku Dan SahabatKu Ada Di Atasnya”

Catatan Atas Syubhat Abu Azifah : Hadis “Apa Yang Aku Dan SahabatKu Ada Di Atasnya”

Hadis yang dibahas dalam tulisan ini adalah hadis dhaif yang seringkali dibela mati-matian oleh segelintir orang naif [walaupun telah nampak kedhaifannya]. Yaitu hadis dengan lafaz dimana Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] diriwayatkan berkata

وإن بني إسرائيل تفرقت على ثنتين وسبعين ملة وتفترق أمتي على ثلاث وسبعين ملة كلهم في النار إلا ملة واحدة قالوا ومن هي يا رسول الله قال ما أنا عليه وأصحابي

Sesungguhnya bani Israil akan terpecah belah menjadi 72 golongan sedangkan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan. Mereka [para sahabat] bertanya “siapakah golongan itu wahai Rasulullah?”. Beliau [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “apa yang Aku dan para sahabat-Ku ada di atasnya”. [Sunan Tirmidzi 5/26 no 2641] Baca lebih lanjut

Kejahilan Bantahan Abu Azif Tentang Riwayat Abdullah bin Saabu’

Kejahilan Bantahan Abu Azif Tentang Riwayat Abdullah bin Saabu’

Baru-baru ini muncul blog yang sepertinya dibuat dengan tujuan “Membantah Secondprince”. Awalnya kami pikir ini sesuatu yang menarik tetapi setelah membaca tulisannya ternyata orang ini adalah orang yang memang sudah pernah diskusi dengan kami sok membantah sana sini padahal hakikatnya jahil dalam ilmu. Bahkan setelah ditunjukkan kaidah ilmu yang benar ia tetap bersikeras dengan kejahilannya.

Orang ini sok ingin membela Abul-Jauzaa padahal ia tidak memahami kesalahan Abul-Jauzaa dalam tulisannya tersebut. Bersikeras membela sesuatu yang salah hanya menunjukkan kesombongan dan kejahilan. Berikut akan kami tunjukkan betapa rusaknya bantahan tersebut. Seperti biasa bantahan dari orang tersebut akan kami blockquote. Bagi para pembaca yang ingin mengetahui tulisan kami yang dibantah blog tersebut maka silakan lihat tulisan kami Takhrij Atsar Aliy bin Abi Thalib : Rasulullah Tidak Pernah Berwasiat Tentang Kepemimpinan Kepada Dirinya Baca lebih lanjut

Doktrin Raj’ah Itu Tidak Benar?

Doktrin Raj’ah Itu Tidak Benar?

Raj’ah adalah perkara masyhur dalam mazhab Syi’ah dan tidak dikenal di sisi mazhab Ahlus Sunnah [walaupun hakikatnya memang ada]. Seperti perkara-perkara lain yang sering dituduhkan kepada mazhab Syi’ah maka konsep Raj’ah ini juga telah disalahartikan dan dijadikan bahan celaan atas mazhab Syi’ah.

Mazhab Syi’ah bukan mazhab yang muncul kemarin sore. Mazhab Syi’ah sudah berkembang begitu lama bahkan hampir sama tuanya dengan mazhab Ahlus Sunnah. Jadi lucu sekali kalau ada sekelompok pencela mengesankan seolah mazhab Syi’ah tidak memiliki dalil shahih tentang Raj’ah di sisi mereka. Tulisan ini berusaha meluruskan ulah salah satu pencela Syi’ah yang cukup dikenal di kalangan pengikutnya yaitu Abul-Jauzaa’. Tulisan Abul Jauzaa’ tersebut dapat para pembaca lihat disitusnya dengan judul Doktrin Raj’ah Itu Tidak benar. Baca lebih lanjut

Barakah Kubur Husain bin ‘Aliy dan ‘Aliy bin Muusa Ar Ridhaa

Barakah Kubur Husain bin ‘Aliy dan ‘Aliy bin Muusa Ar Ridhaa

Biasanya para pencela Syi’ah suka mencela orang-orang Syi’ah yang bertabarruk dengan kubur Imam Husain bin ‘Aliy [‘alaihis salaam]. Maka apa jadinya jika ada ulama tsiqat di kalangan Ahlus Sunnah yang mengakui barakah kubur Ahlul Bait yaitu Imam Husain bin ‘Aliy [‘alaihis salaam] dan ‘Aliy bin Muusa Ar Ridhaa. Apakah mereka akan mencela dan merendahkan ulama tsiqat tersebut?. Baca lebih lanjut