Sedikit Curhat Dan Tradisi Kekeliruan Dalam Diskusi Sunni Dan Syi’ah

Sedikit Curhat Dan Tradisi Kekeliruan Dalam Diskusi Sunni Dan Syi’ah

Bisa dibilang saya cukup lama bermain di seputar isu “Sunni dan Syi’ah”. Dimulai dari persahabatan saya dengan seorang Syi’ah sampai akhirnya saya meneliti sendiri dengan merujuk langsung ke kitab-kitab Sunni dan Syi’ah. Apa pentingnya isu Sunni Syi’ah?. Isu ini yang menuntun saya kepada “Ahlul Bait”. Mungkin bagi anda tidak penting, tetapi bagi saya isu ini adalah jalan awal yang mengantarkan saya untuk kembali belajar lebih baik tentang agama.

Dahulu kala ketika saya masih tersesat di “kubangan lumpur” tidak ada yang menuntun saya ke jalan yang lurus kecuali secercah cahaya “Ahlul Bait”. Saat itu saya masih terlalu muda [baca : cilik] untuk memasuki dunia kegelapan yang penuh dengan kekacauan pemikiran. Membaca hanya membaca dan terus membaca semua buku-buku di hadapan saya sampai ke titik jenuh. Dalam kejenuhan, hadis dengan lafaz “Ahlul Bait” begitu membekas. Mengendap di dasar hati yang gelap.

“Orang Syi’ah itu” tidak mengajarkan Syi’ah kepada saya tetapi pertemuan dengannya dan keberadaannya sudah cukup untuk membangkitkan cahaya yang mengendap. Kepala saya mulai bekerja, apa yang harus saya lakukan untuk mempelajari isu ini?. Entah mengapa saat itu saya paham bahwa yang harus saya lakukan pertama kali bukanlah membaca semua buku-buku terkait isu ini. Bukan pula saya harus mengejar “Orang Syi’ah itu” dan memintanya mengajarkan semua ilmunya. sungguh bukan itu wahai kisanak, pertama-tama saya harus memikirkan dengan keras “Jalan terbaik” yang harus saya tempuh untuk mempelajarinya.

.

.

Metode, itulah masalah yang harus saya pecahkan terlebih dahulu. Memikirkan dengan keras metode terbaik dalam mempelajari “isu ini” bukan perkara mudah. Metode tidak langsung lahir begitu saja, itu berkembang sedikit demi sedikit seperti membangun sebuah Istana. Metode itulah yang menunjukkan kepada saya cara untuk mendalami isu ini yaitu saya harus mempelajari dengan baik dasar Ilmu mazhab Sunni dan dasar Ilmu mazhab Syi’ah. Alhamdulillah, berkat inilah saya akhirnya berusaha untuk mengenal agama islam dengan baik.

Dalam perjalanan ini, saya sering melihat orang-orang yang gugur di medan pertempuran karena tidak paham dengan Metode. Tidak peduli orang tersebut Sunni ataupun Syi’ah jika lemah dalam Metode maka mereka tidak akan bisa bertahan di medan ini. Mereka seperti hantu-hantu yang bergentayangan, tidak sadar kalau mereka sudah lama tewas. Penanda mereka gampang terlihat yaitu merasa lebih tahu tentang mazhab orang lain kemudian merendahkan dan mengkafirkannya [baik secara jelas maupun tersembunyi].

Dalam perjalanan ini, saya juga sering melihat orang-orang yang merasa sudah memenangkan pertempuran padahal mereka hanya tidak sadar [atau tidak mau sadar] bahwa medan pertempuran sebenarnya lebih luas dari apa yang mereka lihat. Orang-orang seperti ini bukannya tidak paham dengan Metode, mereka punya Metode tetapi mereka mengkerdilkannya dan mencemarinya. Mereka seperti pahlawan kesiangan padahal matahari sudah lama terbenam. Penanda mereka agak susah terlihat oleh orang biasa tetapi sebagian diantara mereka suka mengaku-ngaku sudah mempelajari kedua mazhab kemudian berpindah mazhab dan menjelek-jelekkan, merendahkan bahkan mengkafirkan mazhabnya dahulu.

Dalam perjalanan ini, saya akhirnya menemukan orang-orang yang seperti saya. Mereka sadar bahwa pertempuran belum berakhir dan mereka senantiasa berkembang sesuai dengan medan yang mereka tempuh. Orang-orang seperti ini adalah pengikut Metode yang sejati. Mereka seperti Ilalang yang senantiasa tumbuh dan walaupun kecil bisa bertahan dari angin kencang. Penanda mereka jauh lebih susah terlihat kecuali oleh sesama mereka. Sebagian mereka suka mengaku-ngaku sebagai pencari kebenaran dan sebagian lagi memang mengaku pengikut salah satu mazhab, hanya saja apapun mazhabnya mereka adalah orang yang senantiasa belajar dan tidak berani merendahkan mazhab lain.

Di luar ketiga tipe di atas, maka mereka adalah pendatang baru atau memang orang lama yang terkadang butuh nasehat dan petunjuk. Tidak peduli apapun mazhabnya, ketika mereka memilih untuk meyakini salah satu mazhab tetapi tidak merendahkan atau mengkafirkan mazhab lain maka mereka masuk kedalam kelompok ini. Mereka seperti anai-anai yang berterbangan. Kelompok ini adalah kelompok yang terbanyak dan mereka ini sering dibuat susah oleh orang tipe pertama [hantu] dan orang tipe kedua [pahlawan kesiangan]. Sedangkan penolong mereka yang bisa mengobati kesusahan tersebut adalah orang tipe ketiga [ilalang].

Insya Allah berikut sedikit pertolongan yang bisa saya tawarkan sebagai salah satu penganut Ilalang. Kenalilah kekeliruan-kekeliruan dalam seputar diskusi Sunni Syi’ah agar kita bisa sadar dan menghindarinya.

.

.

.

Polarisasi

Jangan terjebak dengan doktrinkalau bukan Sunni yang benar maka Syi’ah yang benar, kalau bukan Sunni yang salah maka Syi’ah yang salah”. Jangan terpancing dengan perkataan “ini penafsiran Sunni” dan “itu penafsiran Syi’ah”. Dalam diskusi Sunni Syi’ah, tunjukkan objektivitas. Jika sedang mendiskusikan nash maka fokuslah pada nash tersebut secara objektif. Jangan menundukkan nash tersebut ke arah mazhab yang kita yakini. Biarkan nash itu mengalir ke arah yang seharusnya. Mau ke arah Sunni, mau ke arah Syi’ah atau ke arah lain yang bukan keduanya itu kembali pada nash tersebut.

Contoh kasus terkait kekeliruan ini adalah Diskusi seputar “Tragedi Hari Kamis”. Jangan terjebak dengan penafsiran sebagian orang Sunni dalam mencari-cari pembelaan untuk membenarkan sahabat Umar [radiallahu ‘anhu] karena bagi mereka yang senantiasa membenarkan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] sudah jelas tindakan Umar tersebut keliru. Jangan terjebak dengan penafsiran sebagian orang Syi’ah bahwa itu adalah bukti wasiat kekhalifahan Imam Aliy karena tidak ada dalam nash hadis tersebut lafaz yang menyatakan demikian. Berteori tentu saja boleh tetapi kebenaran teori itu ya harus dibuktikan. Jika tidak ada bukti maka tidak ada alasan untuk meyakininya. Hadis “tragedi hari kamis” bukan bukti wasiat kekhalifahan Imam Aliy tetapi bukti akan kesalahan Umar [radiallahu ‘anhu] dan sahabat Nabi yang menghalangi penulisan wasiat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam].

.

.

Inkonsistensi

Ciri khas mereka yang tidak punya metode atau metodenya cacat adalah inkonsistensi. Awalnya mengatakan sesuatu kemudian di saat lain mengatakan hal yang bertentangan atau menunjukkan sikap yang bertentangan. Kalau memang ruju’ dari pernyataan semula ya tidak masalah tetapi kalau dikonfirmasi lagi masih menyatakan hal seperti sebelumnya maka sudah jelas Inkonsistensi.

Contoh kasus terkait Diskusi Sunni Syi’ah adalah Kesalahan Sahabat Nabi. Sebagian orang Sunni ada yang sering menyatakan sahabat itu tidak ma’shum mereka bisa saja salah tetapi kalau ada orang menuliskan kesalahan sahabat maka mereka menuduhnya Syi’ah, mencelanya bahkan mengkafirkannya. Kalau diajak diskusi dan ditanyakan kepada mereka apakah meyakini sahabat ma’shum maka mereka akan menjawab dengan keras tidak.

Atau contoh lain yaitu sebagian orang Syi’ah ada yang ketika membawakan hadis-hadis Syi’ah dalam kitab Al Kafiy ditanya, mana buktinya hadis-hadis itu shahih?. Mereka mengatakan semua riwayat dalam kitab Al Kafiy itu mu’tabar jadi tidak perlu diperiksa sanadnya. Kemudian di saat lain ketika ditunjukkan hadis-hadis Al Kafiy yang musykil di sisi mereka maka mereka buru-buru menolaknya dengan mengatakan tidak semua riwayat Al Kafiy shahih harus diperiksa dulu sanad dan matannya. Ini contoh inkonsistensi karena mereka tidak memiliki metode yang jelas dalam penilaian hadis. Seandainya mereka mempelajari ilmu hadis Syi’ah dengan baik tentu mereka tidak akan menunjukkan inkonsistensi seperti ini.

.

.

Berpijak Di Tempat Yang Salah

Mazhab Sunni memiliki kerangka ilmu sendiri begitu pula mazhab Syi’ah memiliki kerangka ilmu sendiri. Tentu saja absurd untuk berhujjah atas mazhab Sunni dengan bukti riwayat Syi’ah sebagaimana absurd untuk berhujjah atas mazhab Syi’ah dengan bukti riwayat Sunni.

Contoh, dalam diskusi Sunni Syi’ah, orang Sunni sering berhujjah membuktikan keutamaan para sahabat dengan hadis-hadis yang ada dalam riwayat Sunni. Tentu saja hadis-hadis itu tidak ada artinya di sisi mazhab Syi’ah. Kalau ingin menjadikan hujjah atas mazhab Syi’ah mengenai keutamaan sahabat maka bawakanlah hadis-hadis Syi’ah tentang keutamaan para sahabat.

Orang Syi’ah biasanya jarang berhujjah dengan riwayat Syi’ah ketika mereka menegakkan hujjah ke atas orang-orang Sunni, tetapi orang Syi’ah ketika ditanya apa dasar keyakinan hal tersebut dalam mazhab Syi’ah mereka malah membawakan hadis-hadis Sunni. Biasanya ini muncul dari orang-orang Syi’ah awam yang lebih tahu hadis Sunni daripada hadis mazhab Syi’ah yang diyakininya.

Contoh, ada orang Syi’ah ketika diskusi tentang nikah mut’ah dengan orang Sunni, mereka menunjukkan dalil kebolehan mut’ah dalam kitab-kitab Sunni. Sampai disini pijakannya masih benar tetapi di saat lain orang Syi’ah tersebut ditanya mana dalil dalam mazhabnya tentang kebolehan nikah mut’ah, ia masih menjawab dengan hadis-hadis Ibnu Abbas yang membolehkan mut’ah atau tafsir ayat Al Qur’an tentang nikah mut’ah memakai riwayat kitab Sunni. Tentu saja ini berpijak di tempat yang salah, bagaimana mungkin meyakini kebolehan nikah mut’ah dalam mazhab Syi’ah dengan hadis-hadis dalam mazhab Sunni. Kalau ditanya dalil dalam mazhabnya maka seharusnya membawakan hadis-hadis Syi’ah bukan hadis-hadis Sunni.

.

.

Campuraduk Asumsi dan Bukti

Membedakan mana asumsi dan mana bukti adalah hal yang sangat penting dalam diskusi Sunni Syi’ah. Ketidakmampuan atau kesalahan dalam membedakan keduanya dapat berakibat fatal yaitu bisa menjadi hantu atau menjadi pahlawan kesiangan. Dalam berdalil seringkali kita membuat premis tertentu kemudian berdalil dengan ayat Al Qur’an atau Hadis. Masalahnya adalah tidak selalu ayat Al Qur’an dan Hadis tersebut menjadi bukti atas premis tersebut karena premis tersebut ternyata mengandung asumsi yang justru membutuhkan bukti lain.

Contoh dalam diskusi Sunni Syi’ah tentang hadis dua belas khalifah, orang Syi’ah sering membawakan hadis-hadis shahih Sunni mengenai adanya dua belas khalifah Quraisy sebagai dalil untuk membuktikan Imamah dua belas Imam ahlul bait Syi’ah. Hadis sunni tersebut shahih dan benar ada dua belas khalifah Quraisy tetapi itu tidak menjadi bukti akan Imamah dua belas imam ahlul bait Syi’ah karena nash itu hanya menyebutkan dua belas khalifah dari Quraisy tidak ada bukti yang menyebutkan bahwa dua belas khalifah itu adalah dua belas imam ahlul bait yang diyakini Syi’ah. Hal itu membutuhkan bukti riwayat lain yang menegaskan nama-nama dua belas khalifah tersebut.

Atau orang Sunni yang berhujjah dengan hadis Sunnah Khulafaur Rasyidin untuk membuktikan bahwa perbuatan khalifah Abu Bakar [radiallahu ‘anhu] dan Umar [radiallahu ‘anhu] adalah hujjah. Hadis Sunnah Khulafaur Rasyidin tersebut adalah shahih tetapi tidak menjadi bukti bahwa Sunnah Khulafaur Rasyidin yang dimaksud adalah Sunnah Abu Bakar dan Umar. Hal ini disebabkan dalam nash hadis tersebut tidak ada keterangan dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bahwa khulafaur rasyidin yang dimaksud adalah termasuk Abu Bakar dan Umar. Hal itu membutuhkan riwayat lain yang menyebutkannya jika memang ada.

.

.

Generalisasi

Kesalahan paling umum yang sering terjadi adalah generalisasi. Menjadikan pandangan seorang atau sebagian penganut suatu mazhab sebagai mewakili mazhab tersebut padahal ada sebagian penganut mazhab tersebut yang berpandangan lain.

Contoh, Dalam diskusi Sunni Syi’ah, sebagian orang Sunni sering menuduh Syi’ah meyakini tahrif Al Qur’an dengan mengutip perkataan ulama-ulama Syi’ah yang meyakini tahrif. Padahal sebagian ulama Syi’ah justru mengingkari hal ini maka jelas kekeliruan menisbatkan mazhab Syi’ah meyakini tahrif Al Qur’an.

Atau orang Syi’ah yang keblablasan menuduh mazhab Sunni sebagai nashibiy dan menyakiti ahlul bait dengan menukil kezaliman bani Umayyah dimulai dari Muawiyah, Yazid dan seterusnya [beserta para pengikutnya]. Hal ini jelas kekeliruan karena banyak penganut mazhab Sunni yang justru memuliakan dan mencintai ahlul bait.

.

.

Senjata Makan Tuan

Kekeliruan ini sering menjangkiti mereka yang lebih semangat belajar mazhab lain tetapi lupa mempelajari mazhab sendiri. Sebagian orang Sunni dan Syi’ah cukup sering menunjukkan kekeliruan seperti ini.

Contoh, dalam diskusi Sunni Syi’ah ada orang Sunni yang mengkafirkan Syi’ah karena menurutnya Syi’ah menghalalkan nikah mut’ah. Ini jelas senjata makan tuan karena keterbatasan ilmunya. Secara tidak langsung hal itu berkonsekuensi mengkafirkan sebagian sahabat Nabi seperti Ibnu Abbas [radiallahu ‘anhu], Jabir [radiallahu ‘anhu], dan yang lainnya karena dalam mazhab Sunni mereka termasuk yang menghalalkan nikah mut’ah.

Atau ada orang Syi’ah yang karena bencinya kepada orang-orang yang ia sebut wahabi sering mencela cara mereka berpakaian dengan celana di atas mata kaki [menyebutnya dengan sebutan cingkrang]. Padahal dalam mazhab Syi’ah justru terdapat riwayat shahih dari Imam Ahlul Bait mengenai dianjurkannya berpakaian di atas mata kaki. Itu namanya senjata makan tuan karena tidak semangat mempelajari mazhabnya sendiri.

.

.

.

Contoh-contoh di atas hanyalah sedikit gambaran jenis kekeliruan yang sering terjadi seputar diskusi isu Sunni Syi’ah. Dengan menuliskan ini kami berharap semoga bisa bermanfaat bagi sebagian orang Sunni dan orang Syi’ah yang terjun dalam diskusi Sunni dan Syi’ah agar mereka berhati-hati untuk tidak terjatuh dalam kekeliruan-kekeliruan tersebut. Insya Allah dengan diskusi yang objektif maka baik orang Sunni dan orang Syi’ah bisa saling meningkatkan keilmuan dan bisa saling menghormati. Mereka yang terjatuh pada tindakan merendahkan dan mengkafirkan mazhab lain adalah mereka yang tidak bisa berdiskusi dengan objektif dan lebih suka dipengaruhi oleh fanatisme mazhab yang subjektif. Salam Damai

93 Tanggapan

  1. Di antara semua tulisan bang SP, inilah yang paling menohok saya. Saya ternyata masih anai-anai, dan semoga saya bisa hinggap di ilalang yang bernas.

    Salam sejahtera untukmu bang SP.
    Salam dan sholawat untuk Rasulullah dan Ahlul baitnya..

  2. dari apa yang saya tangkap, tulisan di atas adalah hasil ngiboel paling besar di blog ini 😛

  3. yang jelas penulis blog ini adlaah syiah la’natullah alaihi, taqiyah paling jago, alias jago ngiboel 😛

  4. Seumpama .. seumpama niye, saumpama bang SP syiah, lantas lo apa mis? Lo sunni?

  5. ya kalo emang dia syiah benearan gampang aja, tinggal suruh aja sodomi hewan, karena syiah menganjurkan hal itu.

  6. selain jago ngibull juga paling jago moderasi komen

  7. Gua tu tanya ke elo mis, kenapa lo gak jawab. Biarpun lo gak mau jawab ya.. kagak apa2 juga, kagak ngaruh..

  8. Secondprince@ Layak untuk diapresiasi.

    4 Thumbnail from me

  9. @Second Prince

    +++++++++++++++++++++++++++++++++
    Isbal:

    Betul, betul, Orang awam syiah harus rajin belajar kitab-kitab Rijal mereka bukan sibuk browsing di dunia Maya komentar tanpa bukti. hadis isbal derajat hadisnya bermacam-macam dalam kitab Syiah. Meskipun pemahaman dalam Syiah mencukupkan hanya sampai di atas mata kaki saja, sedangkan bagi salafi ada yang begitu bersemangat menjalankan Sunnah nabi sampai menggantung celana mereka sedikit dibawah lutut, tapi apa salahnya bila mereka nyaman mengunakan celana seperti itu yang penting niat mereka adalah menegakkan Sunnah nabi.

    ==================================

    Kaitan dengan hadis 12 Khalifah…

    Al-Quran:
    “Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Al Kitab Taurat dan Injil mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri…..”

    Menurut Yahudi & Nasrani:
    Keberadaan Nabi Muhammad saw, tidak secara tegas disebutkan namanya dalam kitab mereka sehingga dapat kita saksikan mayoritas Yahudi dan Nasrani menolak nabi Muhammad saw. Dan sampai sekarang kaum Yahudi dan Nasrani sama-sama masih menunggu kedatangan Mesias sang Juru Selamat.

    Terkadang dalam memahami agama tidak harus ada bukti yang terang benderang. Just sayin though.

  10. Salam wa rahmah.

    Tulisan SP ini benar dan baik untuk jadi bahan koreksi kita baik yg sunni atau syiah.

  11. bang SP memang O K

    pak kumis sebaiknya jualan sop kaki pak kumis Tanah abang daripada komen sampai ngotori blog ini

  12. Mantap!! Ijin share bro..

  13. Mantab itu mah kalau ada kajian Sholat masbro. Apapun, bagaimanapun, gua akan tetep sabar nunggu kajian Sholat fardhu dan sunah dari kyai kita Al mujtahid SecondPrince.

  14. Anai-anai… Smg aku bisa menjadi ilalang suatu saat nanti..

  15. saya hanyalah satu dari kelompok anai2 yang terombang ambing oleh hantu yang gentayangan dan pahlawan kesiangan… saya sangat membutuhkan ilalang…

  16. Aneh, sudah bagus jadi orang masih aja kepengin jadi ilalang. Rasain ntar kena pestisida bisa mampus lu.

  17. Ribut mulu mendingan nonton bola

  18. Iya saya juga nunggu kajian Sholat dari kang SP, semoga Sang Mahkota segera dimuat di blognya ini.

  19. susyi, ente bikin blog bola aja. kau ngotori blog ini.

  20. Kalau aku pingin jadi kambing ajah, bisa untuk aqiqah, qurban, jadi kambing guling, dibuat gulai, dibikin sate, disembelih lalu mati tanpa beban. Enak kali ya jadi kambing..

  21. yg ga enak jadi kambing hitam atau kambing congek

  22. Pahlawan kesiangan itu kan sebenarnya barisan para mantan. Namanya juga mantan pasti bicaranya yang jelek-jelek. Mantan apapun juga. kayak mantan Pendeta Kristen kalau sudah diundang ke pengajian pasti diobral semuanya dari sesat sampai kefir bikin orang Kristen ngelus dada…miris! Kenyataannya memang seperti itu, terima kasih kalian barisan para mantan dan semua yang pergi tanpa sempat aku miliki….. Horee mantan…hiduuup mantan…hiiyeaah yaaah

  23. Jadi kambing hitam pun juga enak kok, orang yg teraniaya kan do’anya qobul. Gimana sih, otakmu sedang lelet ya? Lapar bikin lelet ya mas.

  24. Wah, contekannya ngena banget. Tapi, ada yang masih mengganjal: karena jalan terbaik untuk mempelajari isu Sunni-Syiah itu adalah dengan memiliki metode, dan metode yang dimaksud di sini adalah “[m]empelajari dengan baik dasar Ilmu mazhab Sunni dan dasar Ilmu mazhab Syi’ah. […]”. Seharusnya Bang SP menjelaskan lebih jauh “dasar ilmu” yang dimaksud itu apa?

  25. ooooh jadi kamu senang jadi kambing hitam. kacian

  26. Aku nggak bilang gitu, tapi kalau sudah takdir ya diterima aja. Yg kacian tuh orang yg mendzolimi orang lain.

  27. Ini lagi, ribut mulu.
    @fadil, kacian deh lu..

  28. Hai mankind, ini ada uneg2 lagi, Nabi Muhammad saw madzhabnya apa ya bos? Yg bisa jawab tak kasih hadiah. Hadiahnya bacaan Al Ikhlas 3x, tenang saja mankind, nanti hadiahnya tak tranfer cash..

  29. Pemaparan yang cerdas mudah dimengerti awam, tulisan yang dapat menyebabkan perdamaian. Salut untuk penulis. Salam damai.

  30. jadi kamu ga pernah kacian sama orang2 yg terzalimi, kok kaciannya sama yg menzalimi?, piye mas, sing genah opo o

  31. Joko cembung beli marlboro
    tidak nyambung kangbro

  32. bertapa malangnya orang ahli fiqih, orang yang mengaku ahli hadits, tanpa berma’rifat kepada Allah.
    Makannya orang seperti hakim sanai, ibnu arabi, al-ghazali, para sufi lain jijik terhadap mereka, orang yang suka membeda-bedakan memperdebatkan masalah agama, “engkau melihat gunung dari sisi barat, aku melihat gunung dari sisi timur, bagaimana kita melihat bentuk yang sama?”. Lihatlah dari sisi yang transenden(ma’rifat), orang yang ma’rifat sudah tidak peduli dengan hal-hal rendahan demikian, karena yang dikenallnya sudah Allah(sumber kebenaran). dekaplah segenap jiwamu dan jiwaku, janganlah ada perdebatan, kebenaran nantinya juga akan terungkap
    .,

  33. Kacian. Karena dia terancam ke neraka.

  34. Ada usulan metode dari kang jalal dalam diskusi sunni-syiah ini yaitu melalui kajian historis dengan metode abduktif, Kajian historis dengan Metode ini sudah diuji dalam sidang disertasi dan dibukukan dengan judul Misteri Wasiat Nabi (http://misykat.net/store/product/14523/misteri-wasiat-nabi.html#.V3Y8e6J1HIX)

  35. @SP
    Permisi bang..
    ——–
    @Luftschloss
    Ngejar calo, sama pak hansip..
    Ah elo, kagak kreatip..
    @Hisyam mustofa
    Sok tahu lo..

  36. @Secondprince

    Saya juga pernah membaca (Tapi lupa di situs apa) jika imam ahlulbait as juga memerintahkan untuk tidak isbal..

    Mohon @secondprince juga menganalisis kesahihan menurut metode jarh ta’dil mazhab syiah

    Jazakallah khairon

  37. Maksud cingkrang itu apa 2cm dari pergelangan kaki, 5cm dari pergelangan kaki, 10cm dari pergelangan kaki, 15cm dari pergelangan kaki atau mungkin cingkrang ala Wahabi.

    Lagian gini deh kalau ada Cowok sampai kainnya nyapu lantai setiap mau sholat harus diganti soalnya kainnya itu gak suci lgi. Apalagi dipake jalan jalan di jalan. Hiii itu kain sudah nyapu berapa banyak ludah orang kotoran ayam atau apalah yg ada di jalan jalan. Jorok buat sholat gak sah pastinya.

  38. Sudah panjang lebar gini sekarang pertanyaannya Ahlul Bait mazhabnya apa ya gan ? Jadi mazhab mana yg paling mendekati sunnah Rosululloh saw

  39. Jazakallohu khoiron

  40. Barokallohu fik

  41. Wah, sama saya dulu juga ga tau itu Ahlul bayt nama Hasan Husen palagi zainal abidin al baqir jakfar dll, Saya kira dulu husein itu ya sadaam husein wkwkwk. Karena memang buku pelajaran agama disekolah umum ga bnyak yg nyebutin paling cuma Ali saja itupun jarang, Kebanyakan hadist y all knowlah riwayat siapa hehe.

    Baru taunya sejak dikasih buku putih tentang kesesatan syiah dr orang persis wkwkwk, Dari situ baru mengenal ahlul bayt dikit2 n terus berlanjut, palagi sekarang jaman internet makin tambah gampang aj nyari info n konfirmasi. Jaman sekarang n yg akan datang itu nanti udah ga ad alesan utk tidak tahu yg ad ya malas mencari tau.

    Untuk saat ini jalan terbaik bagi saya adalah mengambil hadist yg paling baik dari keduanya baik sumber Sunni/Syiah dengan patokan Alquran, Karena sunni dan syiah tidak mungkin salah semua dan benar semua.

    Sedangkan konsep Imamah sudah sangat jelas di Al quran ad dasarnya, Syaratnya ia adalah keturunan Ibrahim dan tidak Zalim. Keturunan Ibrahim jaman sekarang ialah keturunan rasullulah baik dari jalur hasan/husen dan tidak zalim artinya orang tersebut harus paling beriman n bertakwa, berIlmu/berpengetahuan/tidak cacat berfikir, adil, zuhud n wara’ sehingga dengan semua yg dimilikinya tersebut tidak membuatnya terjebak dalam kezaliman terhadap diri, keluarga dan umat/masyarakatnya. Untuk jumlah Imamnya sendiri saya kira tidak terlalu penting. Masalah Imam mahdi ghaib/ belum lahir juga ga begitu masalah, yg terpenting skarang semasa hidup kita siapa yg kita jadikan rujukan dalam pertanyaan masalah terkini, yg kira2 mndekati syarat imam diatas.

  42. Apakah sikap intoleransi yang dipraktikkan oleh sub-sekte Imamiyyah seperti Akhbari (misalnya, mencaci Abu Bakar, Umar, Utsman, Umm Mu’minin A’isyah, membaca doa sanami quraisy, memperingati hari kematian Umar ibn Khaththab di kuburan Abu Lu’luah Firuz Nahavandi, dll.) itu sesuatu yang inheren dalam ajaran Syiah atau cuman WARISAN dari kebijakan politik para penguasa Safawiyyah *seperti Ismail I dst.* zaman dulu? *sebagai imbas persaingan politik dengan Ottoman yang Sunni*

    Untuk awalan, bisa dibaca artikel di Wikipedia berikut: https://en.m.wikipedia.org/wiki/Safavid_conversion_of_Iran_to_Shia_Islam?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1668394419

    Mungkin kalo bisa dilakukan penelitian untuk memisahkan mana ajaran Ahl Bait yang sebenarnya dari berbagai deviasi yang dilakukan para penguasa Safawi *kalo memang terbukti mereka telah melakukan penyimpanan dengan mengatasnamakan Ahl Bait*, jalan menuju persatuan Islam (PERSIS) akan nampak semakin terang.

    Peace.

  43. @Salamet
    Yang lo ungkapin juga penting diketahui, tapi ada yg lebih penting diketahui secara jelas yaitu tuntunan Shalat, ingat firman Allah swt; ..akimussholah wa atuzzakah..
    Kom on bang SP, gua dukung lo materil dan spirituil utk memuat tuntunan Shalat yg lengkap, full. Semoga amal baik lo, jerih payah lo diterima Allah swt, hingga nanti mengantar lo masuk ke jannah..

  44. @panther higrade
    Hurufnya pakai Q, aqimussholat. Ente pakai k, maaf sekedar biar pas sesui lapad arabnya. Ooh tuntunan Sholat, layak jua utk ditunggu. .

  45. debat sama bebek-bebek wahabi paling-paling hanya berbunyi kwek-kwek mut’ah, abdullah saba’-yahudi, al qur’an beda, sahadat beda, melukai diri, perang suriah-iraq.
    Kayaknya ini sudah mjd wirid harian mereka……….
    kwek…kwek…kwek…kwek…..

  46. Janganlah begitu bril, yg beda baiknya jangan dipertajam baiknya dipertumpul saja. Agar harmonisasi, amanisasi, damainisasi dimuka bumi ini dapat tercapai. Kalau aman damai kan enak bril

  47. @Salamet

    Wah-wah anda ilmunya dalam sekali, @SP saja meskipun sudah bertahun tahun berkubung dengan isu sunni syiah tapi masih kesulitan menentukan metoda yang tepat. Metoda anda dengan mengambil hadist yg paling baik dari keduanya baik sumber Sunni/Syiah dengan patokan Alquran semoga bisa ditiru oleh @sp 😛

  48. Dalam tulisan diatas menyinggung tentang hadits 12 pemimpin/imam/khalifah dari qurays, pertanyaan buat ustad SP siapakah 12 khalifah yang dimaksud dalam mazhab sunni? karena dalam mazhab syiah hadits itu ditafsirkan kepada para imam 12 yang salah satunya sesuai riwayat dari Jabir bin abdullah itu

  49. Hello People, saya mau tanya apakah nabi dulu mengajarkan cara sholat yang berbeda-beda. Mengapa sekarang terjadi perbedaan. Apakah nabi dulu sholatnya kadang begini besok begitu. Contohnya orang yg tinggal di Oman jumlah Takbir iednya beda sama kita di Indonesia. Sejak kapan perbedaan ini terjadi. Adakah orang yang hidup jaman sekarang yang tahu sifat sholat nabi. Bukankah kita semua dianjurkan untuk sholat sebagaimana nabi sholat. Kalau sholat kita tidak sebagaimana nabi ajarkan, akan diterimakah sholat kita. Hello people, adakah yang tahu jawabannya

  50. Sama sul kapsul, seperti itulah big kuestion gua, adakah yg mampu ngejawab pertanyaan bang kapsul tsb..

  51. @arthomthom

    Sepertinya bagi penulis, selama tidak ada Hadis yang secara jelas menyebutkan nama-nama dari 12 Khalifah, maka siapa sajakah ke 12 Khalifah tersebut akan selalu menjadi misteri besar dan merupakan bagian dari hal ghaib yang datangnya dari Allah.

    @Kijang kapsul & Sampoerna Mild

    Shhh, tidak usah tanya yang aneh-aneh. Setan tuh suka sama orang yang mengagungkan akal. Sudahlah ikuti saja apa kata ulama yang lebih paham masalah agama, Anda berdua itu hanyalah orang awam yang mana Allah tidak akan menguji melebihi dari kapasitas pemahaman Anda berdua. Syukuri saja keawaman anda, Gusti Allah sayang sama orang awam yang ikhlas.

  52. Mangkanya max, karena awam jadi ada muncul pertanyaan, cuba lo baca al isra 36. Disitu Allah nyuruh kita kalo mau ngelakui sesuatu kudu tau ilmunya dulu, misal kalo ada orang yg gak bisa bikin roti samasekali disuruh bikin roti, tentu gak bakalan bisa dia bikin roti, biar bisa tentu dia kudu tau ilmunya bikin roti, begitu pula tentang yg lain.

  53. Apalagi Sholat, Aqimussolah wa atuzzakah..
    Max grandmax, kita semua itu awam. Sebelum Nabi saw ngasih tahu ke yg lain, mereka diluar sisi Nabi saw itu awam/belum tahu. Hayo siapa mereka yg didakwahi/dikasih tahu/dicontekin pertama kali oleh Rasulullah saw? First time..
    – Khadijah ra
    – Fathimah ra
    – Ali ra
    – Abu Bakar ra
    – Umar ra
    – ??
    Sebelum Nabi saw ngasih tahu ke mereka, mereka kan ya awam. Masalahnye ntu bukan awam kagak awam, yg penting kalo dah tahu dilaksanain dgn sebagus2nya. Mengenai Shalat, semenjak gua baca-baca, gua lihat bedanya cuman dikit aja dibeberapa bagian. Karena ada dikit beda, maka timbullah kueztion tsb mindkind.
    Wallohu a’lam bissowab..

  54. Gua sih yakin aja, bahwa dulu Nabi saw ngajarin Sholat dan ilmu yg lain2nya itu secara full, berurutan, lengkap, jelas.
    Gua juga yakin mengenai catatan ajaran Sholat semenjak dari Nabi saw sudah komplit dari awal hingga akhir (salam). Dulu sepeninggal Nabi saw mungkin dah ada oknum bego yg berupaya menceraiberaikan catatan Sholat tsb. Mangkanya gua mendukung bang SP utk memuat ilmu Sholat tsb secara lengkap, komprehensip, dan akuntabel. Semoga bang SP mampu dan mau memuat kajian Sholat.
    amin ya Rabb..

  55. satuju

    sholat adalah awal dari pertanyaan yg akan diajukan ke kita setelah wafat
    lalu fiqih siapa yg mo dipake? 4 imam sunni ato imam ja’far shodiq yg syiah ato bahkan ada cara imam laen yg lebih afdol diikuti?

    sedari kecil ane di doktrin boleh ikut siapa saja di antara ke 4 imam sunni
    tapi pada masalah wudhlu saja ada perbedaan perlakuan kalo kena senggol perempuan, ada yg boleh, ada yg harus di ulang ada yg gapapa asal gak nafsu, dst

    padahal para 4 imam itu membuat kajian fiqih dengan jarak yg gak terlalu jauh dari masa Rasulullah, lalu kenapa ada perbedaan2
    bukankah tidak mungkin Rasulullah mengajarkan hal2 yg berbeda pada satu rukun ibadah yg sama

    atokah ada missing link sehingga para imam tsb tidak bisa mendapatkan cara Rasulullah yg original?
    tentunya ane jauh derajatnya dari para mujtahid mulia tsb, tapi akal sebagai manusia telah menuntun ane mempertanyakan keanehan tsb?
    seakan2 Rasulullah tidak memberitahukan tuntunan sholat yg lengkap sehingga para imam menghasilkan fiqih2 sholat yg berbeda2 satu dgn laennya

    jadi ane sangat mendukung kalo SP membuat tuntunan sholat yg semirip mungkin dgn yg diajarkan Rasulullah berdasarkan kajian hadis2 dari sunni atopun syiah
    walopun ane yakin akan datang penentangan yg masif dari pengikut2 mashab yg sudah ada
    minimal mui dan fpi akan mencari2 sang mujtahid baru yg mengajarkan fiqih sholat cara “baru” yg “sesat”

    hehehhe salam

  56. Hello people…..

    Saya juga bingung, memangnya guru dari ke 4 Imam itu, Hambali, Syafii, Malaki, Hanafi mazhabnya apa sih. Sebelum ke 4 Imam itu lahir umat Islam pake Mazhab apa ? Kenapa ke 4 Imam tidak pake Mazhab gurunya saja. Harusnya ke 4 guru Imam tersebut punya Mazhab juga atau tidak.

    Terus kalau memang Imam Syi’ah yang 12 ilmu agamanya baik dan sempurna, mengapa kitab-kitab mereka tidak ada. Kita saja masih bisa baca kitab yang ditulis oleh Imam yang 4, tapi kenapa kitab yang ditulis oleh Imam Jakfar koq kita gak pernah tahu. Tidak mungkin Imam Jakfar tidak menulis kitab. Imam Maliki saja yang katanya pernah berguru dengan Imam Jakfar menulis kitab sendiri dan masih bisa kita baca dan pelajari isi kitab beliau di tahun 2016. Imam Hanafi juga pernah berguru ke Imam Jakfar menulis kitab juga.

    Orang NU biasa baca Maulid Diba, disitu disebut doa untuk Imam Ali Zainal, Imam Baqir dan Imam Jakfar yang mana beliau semua termasuk Ahlul bait dan 12 Imamnya Syi’ah, beliau semua pasti dianggap mulia dan sempurna agamanya tapi kenapa kitab-kitab beliau semua gak pernah ada di perpustakaan pesantren. Tidak mungkin Imam Ali Zainal, atau Imam Baqir juga Imam Jakfar lalai untuk menulis kitab untuk diwariskan kepada umat Islam.

    Atau ada hal-hal tertentu yang menghalangi beliau-beliau untuk menulis kitab bukan karena beliau lalai. Bingung saya….

  57. Gak usah bingung bro-sis semua, yg penting apa yg lo dapat lo laksanain dgn sebagus2nya, dlm hal ini mengenai Sholat, cuman beda dikit doang dibeberapa tempat. Maklumlah rentang yg lumayan lama dari kita ke Rasulullah saw, apa yg kurang/lebih semoga Allah maafin kita yg ikhlas beribadah kepada Allah swt sesuai uswah khasanah kita yaitu Rasulullah saw..

  58. Ssshhh, sudah..sudah tidak usah bingung atau berpikiran yang aneh-aneh. Setan suka sama orang yang mengagungkan akal. Setan demen sama perpecahan, pertentangan dan permusuhan. Mau suni atau syiah kembali ke keyakinan masing-masing saja. Tidak usah diperdebatkan tentang sholat, kitab, atau apalah. di doakan saja semua masuk surga atau dapat syafaat rosul dan ditunjukin ke jalan yang lurus bukan jalan yang bengkok lagi sesat.

  59. Ahh ente nakut-nakutin ajah, “awas disitu ada setan awas disono ada setan”, padahal disono belum tentu ada setan.

  60. Saya juga menunggu kajian Sholat dari kangmas Secondprince.

  61. QS. Al-Ma’idah [5] : 104

    Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”. Mereka menjawab: “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”. Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?.

    ane cuplik satu ayat yg membuat ane terus berupaya mencari fiqih sholat yg original dan kalo bisa fiqih2 ibadah laennya juga
    bukan berarti perbedaan mashab setara dgn kesesatan yg nyata tapi ane menangkap pesan tersirat perintah utk mengikuti petunjuk Rasulullah secara aseli tanpa modifikasi

    ini khusus utk fiqih ibadah karena sifatnya dogmatis aturannya baku dan tidak perlu ada alasan utk melakukan hal yg berbeda dari Rasulullah karena ada suatu pentakwilan walopun muncul dari seorang imam mujtahid

    jadi .. maaf ane masih gak bisa tenang dalam menjalankan sholat tanpa mengetahui apakah yg ane jalankan itu sudah bener?
    dan maaf ane gak bisa menimpakan keawaman ane pada satu mujtahid saja karena ada ayat Alquran yg mengharuskan ane utk mencari kebenaran

    tapi ane berbaik sangka kepada Allah selama terus mencari … insyaAllah suatu saat akan ketemu juga ato minimal ane akan mati dalam keadaan sebagai pencari kebenaran yg mengharap rahmat Allah bukan sebagai muslim yg merasa aman setelah melihat adanya perbedaan2 fiqih yg timbul setelah ribuan taon ditinggal Rasulullah

    dan tidak .. ane tidak anti perbedaan
    ane tidak mau keseragaman yg berdiri di atas pemaksaan
    setiap muslim punya keyakinannya masing2 & hal itu yg akan diuji kelak di yaumil hisab secara personal

    salam

  62. @netral – Joko Kembung

    numpang iseng sedikit vroh, anda ngaku sedang galau karena tidak tahu apakah ibadah anda jalankeun selama ini sudah bener atau belum. naah usaha anda untuk menemukan jawabannya sudah sampai dimana…

    Maksud saya apakah anda hanya sibuk bergalau-galau saja di blog ini atau anda sedang berupaya mencari jawabannya kemana-mana .. termasuk misalnya bertanya kepada banyak alim fagih dari berbagai kelompok aliran islam.

    Saya berharap anda tidak hanya bergalau-galau di blog ini sahaja tapi anda juga giat dan bersemangat mencari jawabannya kemana-mana..

    Soalnya kalau anda cuma bergalau-galau atau keluh kesah di blog ini, tanpa pernah bertanya kepada alim faqih dari berbagai aliran islam mengenai kegalauan anda ..saya pikir anda terlalu membesar-besarkan kegalauan anda deh, alias terlalu lebhaaaay gethoo..

    Yaah mudah-mudahan siih yang punya blog ini turun dari langit, alias keturunan malaikat, jadi anda sudah tepat kalau anda hanya berkeluh kesah di blog ini karena hanya di blog ini sajalah kebenaran itu pasti anda temukan..hehe

    salam

    oh iyaah kelupaaaaan, kata orang tapir niih banyak jalan menuju ke Dubai…eh salah Roma!!

  63. Setau saya, semua mazhab fiqih itu berupaya sebisa mungkin untuk memperoleh kebenaran fiqih yang mendekati original; asli tanpa modifikasi sebagai mana yang dicontohkan oleh Kanjeng Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam. Karena itu sebaiknya kita melihat kebenaran pada fiqih itu sebagai kebenaran yang berproses. Bukan dogma *mungkin kerygma* yang harus diterima secara zakelijk. Bukan berarti yang original itu tidak ada. Tapi setiap mazhab fiqih punya metodologi sendiri untuk menghampiri yang original itu (ushul fiqih).

    Masalah sahih/tidak sahih suatu hadits. Ada yang menerima qiyas, ada yang tidak menerima qiyas (setau saya Ja’fari tidak menerima qiyas). Kadang perbedaan qira’at juga berimplikasi pada perbedaan fiqih (contoh kasus: mengusap atau membasuh kaki. Lihat pembahasan soal ini di buku Bidayatul Mujtahid Ibn Rusyd). Bagai mana mendefinisikan sunnah: hadits belum tentu sunnah, tapi ‘amal ahl Madinah itu pasti sunnah (masalah sadl atau sabq pada mazhab Maliki), di bawah satu payung mazhab juga kadang suka terjadi perbedaan produk fiqih antar mujtahid (coba bandingin fatwa-fatwa fiqih Khumaini, Khamenei, sama Sistani, dsb.), fiqih guru dan murid juga suka beda kan? (konon Imam Ja’far itu guru Malik bin Anas dan Abu Hanifah. Tapi fiqihnya bisa beda? Padahal Imam Ja’far dan Malik bin Anas itu tinggal di wilayah yang sama, di Madinah), dsb. dsb.

    Sekali lagi, bukan berarti yang original itu tidak ada. Tetapi karena masing-masing punya jalan terbaik untuk menghampiri yang original ini (metodologi).

    (Tapi bukan berarti metodologi ini sesuatu yang baku juga kan? Mungkin bisa jadi suatu saat nanti ada momentum untuk ruju’. Ya, sambil jalan aja. Terus menghampiri yang original. Benchmark-nya tetep yang original; yang asli tanpa modifikasi. Tujuannya tetep al-Haqq. Siapa tau entar nemu metodologi lain. Éh. *ngarep*)

    #Unite!

  64. Yang galau jangan galau, yang bingung jangan bingung. Apa yg udah lo dapet, yaaa laksanain aja dgn sebagus2nya, bedanya cuma dikit doang.
    Kemudian mengenai bertanya pada orang ‘alim itu wajar saja, ada tho ayat Al Quran yg njelasin utk tanya ke yg ‘alim, jadi elo yg su’udhon ke orang yg bertanya, jangan buat pusing diri.lo sendiri. Kemampuan [otak, IQ] orang kan beda2, ada yg cerdas, ada yg kurang cerdas, ada yg jongkok, ada yg down syndrome, dll.
    —–
    Pokoknya bagi yg galau jangan galau, temen gua mengatakan, “sambil berjalan hiruplah oksigen”, berjalan dia artikan mencari ilmu, menghirup dia artikan mengamalkan ilmu tsb semata2 utk bertaqwa kepada Allah swt..

  65. Si Grand Max agak Skizofrenia

  66. 1`-imam syafii dalam kitab besar alummah jilid 1 bab shalat dan syiah imamiah jafariah melaksanakan wudhu sesuai dgn diperintahkan disurah almaidah 6 ,(cek sendiri)harus diusap – di sapuh,. bila tidak sesuai dengan perintah Alquran apa itu namanya ((??))
    2-bila shalat sujud kening / jidat harus bersentuhan dengan tanah bila hal tersebut tidak dilaksanakan shalatnya batal itu dalam kitab besar imam syafii jilid 1 bab shalat , begitu juga dengan syiah imamiah jafariah sama perintahnya,.
    kelak akan saya upload file2 ASLI nya untuk saudara2 kaji sendiri dah
    ….itu dulu dari saya,.
    untuk si @kumis
    ,.pahamilah “” Walaqad arsalnaa min qablika fii syiya’il au-waliin(a) al hijr 10 “” anda benci kepada syiah sama artinya anda benci Rasulullah SAW bukan kah itu namanya anda MENENTANG ALLAH((???)))
    fahamilah “” “Wa inna min syiah tihi laa ibrahima,- assafat 83 ” anda membenci orang syiah sama artinya membenci Rasulullah SAW bukan kah itu namanya MENENTANG ALLAH ????
    kenapa anda tidak protes ke arab saudi supaya di ganti, itu Hurufiah Syiah. 🙂
    .itu dulu dari saya,.

  67. Kalau tangan lurus seperti fiqihnya Maliki dan Syiah Imamiyah tidak akan ada yang diperdebatkan, posisi tangan sudah lurus sudah tidak bisa diapa-apain lagi. Beda kalau posisi tangan sedekap bisa beda penafsiran apakah sedakep di atas dada, diatas pusar atau dibawah pusar.

    @alamskarat, ada tambahan mengenai sunnah sujud bukan diatas sajadah yaitu hadis Nabi di Bukhari,

    Nabi saw biasa membaca Surah An-Najm di Makkah dan sujud ketika membacanya, semua yang bersama Nabi ikut sujud kecuali seorang lelaki tua, lelaki tua itu hanya mengambil segenggam KERIKIL dan mengangkatnya ke DAHI dan berkata “Ini sudah cukup bagiku” Kemudian hari lelaki tua itu meninggal sebagai orang kafir.

    Kalau sujud diatas batu/tanah bukan sunnah, untuk apa lelaki tua itu ketika dia enggan untuk ikut sujud tetapi mengambil segenggam kerikil dan meletakkannya di dahinya sebagai isyarat sujud.

  68. @R35t0
    ane sudah berusaha mencari pembanding dari berbagai mashab lewat internet, menemui ulama aliran syiah (yg sangat susah utk di identifikasi karena taqiyahnya yg zuper) melalui temen ane yg syi’i
    dan membaca beberapa buku perbandingan fiqih 5 mashab (sunni & syiah) dan fiqih sholat ja’far shodiq
    utk sementara ane cukupkan pada 2 aliran utama yaitu sunni yg bawaan lahir dan syiah khususnya imamiah
    semoga di laen waktu ane bisa mengkaji ahmadiyah dan syiah2 laen seperti zaidiyah dan ismailiyah
    tapi tetep ane adalah basicnya sunni tapi sudah terkontaminasi doktrin SP masalah keutamaan ahlul bait dan cocok dgn bahasan2 kontroversial di artikel2nya
    karenanya kalo beliau rela meluangkan waktu menulis fiqih sholat ala SP adalah suatu hal yg luar biasa bagi ane

    @downfallofgaia
    … ini yg ane mau
    sebagai awam ane perlu masukan2 yg gampang dimengerti mengenai fiqih dan alesannya kenapa kok bisa sampe ada variasi2 mujtahid dalam menterjemahkannya
    selama varian2 fiqih tsb tidak melanggar rukun ane tidak mempermasalahkannya tapi kalo sampe membatalkan ibadah kan besar tanggungjawabnya di yaumil hisab kelak
    seperti soal wudlhu ane baca juga di syiah hanya mengusap bukan membilas serta gada yg namanya kumur2, membersihkan hidung serta telinga seperti di sunni
    yg laennya juga saat sujud harus di tanah ato ada benda seperti turbah dan gak boleh di sajadah
    waktu2 sholat juga ada perbedaan mengenai datangnya subuh dan maghrib
    dst
    seandainya hal2 tsb dikaji berdasarkan hadis2 dari masing2 mashab utk mencari kebenaran tentulah sangat bagus

    apalagi SP sejak awal berdiri di tengah2 antara sunni & syiah dalam mencari kebenaran
    hal ini sangat susah dicari padanannya di dunia (serius!)
    kebanyakan ulama akan mendalami mashabnya masing2 dan tentu saja kalo bertanya tentang mashab yg laen akan tidak obyektif
    walopun SP sebagai manusia tentu ada salahnya juga tapi sementara ini ane pandang yg paling jujur dalam membedah topik2 Islam antar mashab melalui telaah hadis2nya

    @Bugatti Veyron
    tentu tiap orang diberi perbedaan kapasitas dalam berpikir
    karenanya tidak ada kewajiban bagi awam utk mendalami Islam seperti para ulama selaen taklid kepadanya
    tapi bagi yg punya pemikiran yg agak nyleneh seperti ane tentu tidak akan puas dgn hanya taklid kepada satu mashab setelah mengetahui adanya varian2 fiqih di dunia ini
    iya kalo mashabnya bener … kalo salah? kan gak akan tau tanpa membandingkan dgn mashab yg laen

    karenanya ane klop dgn SP yg memberi judul blognya “analisis pencari kebenaran”
    karena ane juga masih mencari kebenaran itu yg tersebar di antara berbagai mashab Islam sepeninggal Rasulullah

    salam

  69. @netral
    Koment gua diatas sebenernya untuk grandmax dan sejenisnya yg gak ngebolehin berfikir ‘aneh-aneh’
    Untuk elo tral, maju terus pantang mundur untuk mencari Kebenaran, meskipun Sang penjamin Kebenaran tsb sudah tidak ada / belum ada / belum datang..

  70. Koq nama gua dibawa-bawa wahhaay ahlul ra’yi, salah gua apa coba..hehe

  71. @arthomthom
    Dalam tulisan diatas menyinggung tentang hadits 12 pemimpin/imam/khalifah dari qurays, pertanyaan buat ustad SP siapakah 12 khalifah yang dimaksud dalam mazhab sunni? karena dalam mazhab syiah hadits itu ditafsirkan kepada para imam 12 yang salah satunya sesuai riwayat dari Jabir bin abdullah itu,.

    …saya katakan : mazhab apapun silahkan kan saja menafsirkan siapa imam-imam (pendekatan mazhab aja ,.kecuali SALAFI WAHABI)))dimaksud,karena Alquran adalah adalah bahasa yang sempurna, coba anda buka surah almaidah ayat 12 ,.apakah disitu di sebutkan nama-nama 12 pemimpin setelah nabi isa AS??? 😉
    apapun ceritanya Alquran itu DIJAGA ALLAH KEASLIANNYA SAMPAI HARI KIAMAT…!!! disurah ALHIJR AYAT 9 (cek sendiri ),bila ada ORANG2 yang mengatakan Alquran syiah dan sunni berbeda bahwa DIA TELAH MENENTANG ALLAH !!!!!! nauzubillah…kelak mati mau jadi apa dia nanti!!!! 😦

  72. BIARRRR…..semangat dikittttt……

    imat imam dan turunannya Mhn dicek Hurufiahnya :
    1. …..imam…. surah Al-Bakarah.124
    2. …..imama…..surah Hud.17
    3…….imam ….surah Al Furqan.74
    4……imam…..surah Al-Ahqaf: 12
    5…….bi imam ……surah Al-Hijr: 79
    6…….imam ……surah Yasin: 12
    7…….imamihim….surah AI-Isra: 17
    8……..aimmah…surah AI-Anbia: 73
    9…….. aimmah……surah At-Taubah: 12
    10……aimmah……..Al-Qashash: 5
    11…..aimmah….surah Al-Qashash: 41
    12….aimmah…..surah Al-Sajdah: 24

    ya’shimu (memelihara kesucian)
    1…..ya’shimuka. …..(Al-Maidah: 67).
    2…..ya’shi-mukum….. (Al-Ahzab: 17).
    3……ya’shimuni…… (Hud: 43).
    4….wa’tashimu….. (An-Nisa: 146).
    5.wa’tashimu…. (An-Nisa: 175)
    6….ya’tashim….. (Ali Imran: 101)
    7…..wa’thshimu .. (Ali Imran: 103).
    8…..wa’tashimu…. (Al-Hajj: 78).
    9…..wa’tashim…. (Yusuf: 32)
    10.’ashim… . . (Yunus: 27)
    11.’ashim… (Hud: 3).
    12…..’ashim… . (Ghafir: 33).

    Kata ali (keluarga)
    1…..ali….. (AI-Baqarah: 248)
    2……ali…. (Al-Baqarah: 248).
    3…….ali…. (Ali Imran: 33).
    4…..ali….. (Ali-Imran: 33).
    5……ali…. (Al-Nisa: 54).
    6……ali…. (Yusuf: 6).
    7……ali…..(Al¬Hijr: 59).
    8…….ali(AI-Hijr: 61)
    9…….ali…… (Maryam: 6)
    10…..ali….(Al-Naml: 56).
    11…..ali….(Saba’: 13).
    12…..ali…(AI-Qamar: 34).

    ijtaba (mengangkat/memilih)
    1. ijtabakum…..(Al-Haj: 78).
    2. ijtabahu…. (Al-Nahl: 121).
    3 ijtabahu…. (Thaha: 122).
    4. ijtabahu….(Al-Qalam: 50).
    5 yujba…. (Al¬Qashash: 57).
    6. ijtabaitaha?” (Al-A’raf: 203).
    7. ijtabaina… (Maryam: 58).
    8. ijtabanahum….(Al-An’am: 87).
    9. yajtabi … (Ali lmran: 179).
    10. yajtabi (Al-Syura: 13).
    11. yajtabika….. (Yusuf: 6).
    12. kal jawaabi…. (Saba’: 13).

    Kata syi’ah (pengikut)
    1. syi’atihi. (Al-Shafat: 83).
    2. syi’atihi… (AI¬Qashash: 15).
    3. syi’atihi….(Al-Qashash: 15).
    4. tasyi’a….(Al-Nur: 19).
    5. syiah……(Maryam: 69).
    6. syi’i……(Al-Hijr: 10).
    7. syia’an….. (Al¬An’am: 65).
    8. syia’an….. (Al-An’am: 159).
    9. syia’an….. (Al-Qashash: 4).
    10. syia’an….. (Al¬Rum: 32).
    11. asyya’akum….(Al-Qamar:51).
    12. asyya’ahum….. (Saba’: 54).

    Kata ruhban (bentuk jamak dari rahib, orang suci)
    1. yarhabun…(AI-A’raf: 154).
    2. farhabun….(AI-Baqarah: 40).
    3. farhabun….(Al-Nahl: 51).
    4. tarhabu….. (Al-Anfal: 60).
    5. istarhabuhum…(Al-A’raf: 116).
    6. rahbu…….(Al-Qashash: 32).
    7. rahbatu……(AI-Hasyr: 13).
    8. rahba…..(Al-Anbiya: 90).
    9. rahib-rahib….. (34).
    10. rahib-rahib….(Al-Maidah: 82).
    11. rahib-rahib…(At-Taubah: 31).
    12. rahbaniah …. (Al-Hadid: 27).
    apakah kebetulan angka 12 ((???)))
    coba Kita pinjam Kitab Tetangga sebelah :
    YOHANES :1 ayat 19-26 ,. kenapa ada disebutkan 2 orang -> ELIA? dan -> sang MESSIAH??,. bukankah ELIA dlm bahasa ARAB adalah ALI ???
    Yehezkiel 47:1 :bait suci,. bukankah itu NAMA sesuai dengan Alquran surah AL AHZAB 33 AHLULBAIT ???
    WooW………!!!
    mohon maaf pak @sp ini saya coret2 ini forum 🙂

  73. @Alamskarat:
    Saya hanya ingin berkomentar soal (a) Yoh. 1:19-26, dan (b) Yeh. 47:1.

    Sebenarnya kalo @Alamskarat membaca Yoh. 1:19-26, ayat ini bercerita tentang utusan ‘beberapa imam dan orang Lewi’ untuk bertanya kepada Nabi Yohannan alaihissalam mengenai identitasnya. Dalam ayat ini disinggung 3 figur soteriologis Yudeo-Kristen: 1. Mesias, 2. Elia, dan 3. Nabi yang akan datang.

    Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?” Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” Lalu mereka bertanya kepadanya: “Kalau begitu, sipakah engkau? Elia?” Dan dia menjawab: “Bukan!” “Engkaukag nabi yang akan datang?” Dan ia menjawab: “Bukan!” (Yoh. 1:19-21).

    Lalu, siapa yang dimaksud dengan Elia di ayat tersebut? Tentu saja bukan Ali b. Abi Thalib alaihissalam. Tetapi Nabi Eliyah alaihissalam (Yunani: Elias→Ilyās) seperti yang dimaksud dalam Mal. 4:5:

    Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu.

    Padanan kata “`Alī” itu Elyon, bukan Elia (Eliyah→El i YHWH).

    Untuk Yeh. 47:1. Coba déh baca dengan seksama. Bait Suci di ayat itu bukan Ahl al-Bait. Tapi Beit ha-Miqdaš atau yang lebih dikenal sebagai Temple of Solomon.

    Demikian. Harap lebih diperhatikan agar tidak menjadi “cocokologi”.

    @All:
    Kalo dibaca, komentar²nya banyak yang OOT dari tulisan yang dipost ya? Kenapa diskusi OOTnya gak di halaman “OOT Mode On” ja? Kan di blog ini Bang SP dah nyediain tuh. 🙂

    Gimana, temen²? Biar lebih rapi aja.

  74. @alamskarat

    Bagaimana mengkaitkan semua tulisan anda dengan nama-nama dari 12 khalifah. Bukankah yang anda sebutkan diatas maknanya umum, Termasuk kutipan kitab tetangga itu.

    Harus ada penjelasan khususnya. Apakah kita mencukupkan dengan ber-tawaqguf (-mengingat Al Quran tidak menyebutkan nama-nama dari 12 khalifah-) sebagaimana siapa ke 12 pemimpin Bani Israel, yaitu dengan menerima dalilnya tanpa mendebatkan siapa saja ke 12 orang itu (-karena Al Quran juga tidak menyebutkan nama-nama ke 12 pemimpin dari Bani Israel tersebut-)

  75. @Grand Max :

    “Wahai rasul! sampaikanlah apa yang diturunkan padamu (secara utuh) dari Tuhan-mu (kepada manusia). Dan jika kamu tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (Q. Al-Maidah 67) <— ini surah turun sewaktu haji wadah (al Ghadir Khum ), searching aja hadis dari ulama2 ttg berkaitan surah diatas Bang,.
    begitu juga dengan ayat muhabalah ;
    Siapa yang membantahmu (tentang kisah Isa) sesudah datang ilmu (yang sampai kepadamu), maka katakanlah (kepada mereka):" Marilah kita memanggil anak- anak kami dan anak- anak kamu, istri- istri kami dan istri- istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah, kemudian kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang- orang yang dusta.(Ali Imran- 61 )
    ..searching aja bang dari hadis2 siapa2 yang MENDAMPINGI Rasulullah sewaktu bermuhabalah dengan orang2 yg membantah kenabian Rasulullah SAW,.
    ………

  76. @alamskarat

    Menarik anda membawakan hadist Ghadir dan peristiwa mubahalah, akan tetapi jumlah khalifah yang disebutkan dalam hadis secara jelas ada 12 khalifah, Bagaimana anda menjustifikasi nama-nama khalifah yang lain mengingat jumlah khalifah yang disebut oleh Nabi jumlahnya 12 orang.

  77. @Grand Max

    Al Quran sering (tidak selalu) meninggalkan penyebutan nama orang terlebih bila orang tersebut adalah hamba Allah yang saleh. Kisah Ashabul Kahfi, istri Firaun, kisah Dzulqarnain, dan beberapa kisah-kisah lainnya. Tauladan dan ketakwaan merekalah yang dikedepankan. Apakah anda meminta Al Quran menyebutkan nama-nama dari 12 Khalifah tersebut. Atau Penjelasan detilnya di dalam Hadis? Cukuplah Al Quran sebagai penjelas, dan Al Quran adalah sejelas-jelasnya petunjuk.

    @Admin

    Kapan fiqih sholatnya mulai diketik? *eh…

  78. Tenang bro Machu Picchu, tuntunan Sholat lagi disusun ama bang SP. Semuga segera rampung dan dimuat..
    [positip tingking area]

  79. Penulis mashabnya susah = suni + syiah

  80. Menunggu tulisannya kelanjutan

  81. Awesome direct for understood issues

  82. Oh dude

  83. Good job beibeh

  84. Sepi banged

  85. Dalam diskusi atau debat yg pernah ane lakukan, sering temen-temen dari Sunni ketika disebut hadis 12 khalifah atau hadis Tsaqalain yg ada dlm kutubusitah sendiri, mereka spt merasa asing atau blm pernah mendengarnya, bahkan dituduh telah memalsukan hadis. Jadi benar kata SP, bagaimana bisa dicapai suatu kondisi saling menghormati antar pengikut mazhab apabila para pengikutnya sendiri tdk memahami ajaran mazhabnya secara mendalam.
    Ane sepakat dg SP bhw seperti hadis 12 khalifah dlm hadis Sunni (sbg contoh) belum tentu menunjuk kpd 12 Imam versi Syiah. Tapi hadis Tsaqalain yg sahih, yg terdpt pula dlm Kutubusitah, secara tegas menggunakan istilah “Ahlul Bait” (figur) “daripada Sunnati”, sekalipun ada usaha untuk membelokkan maknanya. Artinya penerus Nabi saw sudah “dikunci” dari penafsiran lain, terlepas apakah itu versi Syiah atau Sunni. Kalau diskusi ini bisa mencapai kesefahaman spt ini
    , yakni mau menerima hadis ini apa adanya tanpa memaksakan penafsiran masing-masing, maka diharapkan bisa tercipta saling menghormati faham masing-masing.
    Tapi kalau yg satu ngotot mempertahankan hadis Tsaqalain versi Kitabullah wa sunnati, padahal hadisnya tdk sahih, maka tdk akan tercipta suatu suasana yg saling menghormati.
    Ditambah lagi informasi menyesatkan dari situs-situs tertentu telah memframing cara pandang pengikut mazhab tertentu menjadi tdk obyektif lagi.

  86. nice info gan…

    #tebarkan kebaikan
    #serukan ke jalan yang benar
    #positif thingking
    #hormati wanita..lindungi mereka..jangan sentuh mereka tanpa hak
    #jauhi pergaulan bebas
    #jauhi sex bebas / zina
    #say no to drug
    #jangan korupsi
    #jangan nyolong
    #jangan menggunjing
    #gunjinlah dirimu sendiri

  87. Mas SP yang saya hormati, apakah bapak tidak ingin membuat artikel tentang tafsir Surat Al-Maidah 51 ?

    Bagaimana sebenarnya duduk masalahnya antara Ahok dan HRS?
    terima kasih

  88. Bang SP kemana aja antum kok ghoib ga muncul-muncul lagi?
    takut sama wahabi ya?

  89. blognya ini sudah tutup kayaknya, sedih

  90. R.I.P >>> @https://secondprince.wordpress.com.

    Terima kasih selalu untuk pemikiran-pemikirannya yang anti mainstream, angkat songkok…salut !!!

  91. Kapan bahas rukun sholatnya Bray..

  92. Jos tulisannya pak SP,..tapi mulai redup kemunculannya,semoga tetap ada semangat dan waktu untuk tetap berbagi ilmu,..salam Damai..

  93. Alhamdulillah, insya-Allah ulasan ini membuka pintu pencerahan untuk kajian lebih dalam soal Suni-Syiah, tanpa prasangka dan rasa benci demi cari kebenaran ajaran ISLAM, Amin . . . .

Tinggalkan komentar