Ancaman Pembakaran Rumah Ahlul Bait Rasulullah SAW

Ancaman Pembakaran Rumah Ahlul Bait

Judul di atas tentu saja akan cukup mengejutkan bagi siapa saja yang belum mengetahui tentang riwayat ini. Hal ini termasuk salah satu hal yang dipermasalahkan dalam perdebatan yang biasa terjadi oleh kelompok Islam Sunni dan Syiah. Permasalahan ini jelas merupakan masalah yang pelik dan musykil dan tidak jarang ulama sunni yang menyatakan bahwa peristiwa ini tidak pernah terjadi dan riwayat ini tidak ada dalam kitab-kitab Ahlus Sunnah. Sebaliknya untuk menjawab anggapan ini Syiah menyatakan bahwa peristiwa ini benar terjadi dan terdapat riwayat-riwayat yang berkaitan dengan peristiwa tersebut dalam referensi Ahlus Sunnah..

.

Tulisan kali ini hanya ingin melihat dengan jelas apakah benar peristiwa ini benar-benar tercatat dalam sejarah atau hanyalah berita bohong belaka. Perlu dinyatakan sebelumnya bahwa tulisan ini tidak dibuat dengan tujuan untuk medeskriditkan pribadi atau kelompok tertentu melainkan hanya menyampaikan sesuatu apa adanya.

.

Riwayat-riwayat tentang Ancaman Pembakaran Rumah Sayyidah Fathimah Az Zahra as ternyata memang benar ada dalam kitab-kitab yang menjadi pegangan Ahlus Sunnah yaitu dalam Tarikh Al Umm Wa al Mulk karya Ibnu Jarir At Thabari, Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, Ansab Al Asyraf karya Al Baladzuri, Al Isti’ab karya Ibnu Abdil Barr dan Muruj Adz Dzahab karya Al Mas’udi. Berikut adalah riwayat yang terdapat dalam Kitab Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan peristiwa itu dengan sanad

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Umar telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Aslam Ayahnya yang berkata ”Ketika Bai’ah telah diberikan kepada Abu Bakar setelah kewafatan Rasulullah SAW. Ali dan Zubair sedang berada di dalam rumah Fatimah bermusyawarah dengannya mengenai urusan mereka. Sehingga ketika Umar menerima kabar ini Ia bergegas ke rumah Fatimah dan berkata ”Wahai Putri Rasulullah SAW setelah Ayahmu tidak ada yang lebih aku cintai dibanding dirimu tetapi aku bersumpah jika orang-orang ini berkumpul di rumahmu maka tidak ada yang dapat mencegahku untuk memerintahkan membakar rumah ini bersama mereka yang ada di dalamnya”. Ketika Umar pergi, mereka datang dan Fatimah berbicara  kepada mereka “tahukah kalian kalau Umar datang kemari dan bersumpah akan membakar rumah ini jika kalian kemari. Aku bersumpah demi Allah ia akan melakukannya jadi pergilah dan jangan berkumpul disini”. Oleh karena itu mereka pergi dan tidak berkumpul disana sampai mereka membaiat Abu Bakar. (Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah jilid 7 hal 432 riwayat no 37045).

Riwayat ini memiliki sanad yang shahih sesuai persyaratan Bukhari dan Muslim.
Sanad Riwayat Dalam Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah

.

.

Ibnu Abi Syaibah
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Utsman Al Absi Al Kufi. Ia adalah seorang imam penghulu para hafidz, penulis banyak kitab seperti Musnad,al Mushannaf dan Tafsir. Para ulama telah sepakat akan keagungan ilmu kejujuran dan hafalannya. Dalam Mizan Al I’tidal jilid 2 hal 490 Adz Dzahabi berkata ”Ia termasuk yang sudah lewat jembatan pemeriksaan dan sangat terpercaya”. Ahmad bin Hanbal berkata ”Abu Bakar sangat jujur, ia lebih saya sukai disbanding Utsman saudaranya”. Al Khathib berkata “Abu Bakar rapi hafalannya dan hafidz”.

.

.

Muhammad bin Bisyr
Muhammad bin Bisyr adalah salah seorang dari perawi hadis dalam Kutub Al Sittah. Dalam Tahdzib At Tahdzib jilid 9 hal 64, Thabaqat Ibnu Saad jilid 6 hal 394, Tarikh al Kabir jilid I hal 45, Al Jarh Wat Ta’dil jilid 7 hal 210, Tadzkirah Al Huffadz jilid 1 hal 322 dan Al Kasyf jilid 3 hal 22 terdapat keterangan tentang Muhammad bin Bisyr.

  • Ibnu Hajar berkata “Ia tsiqah”.
  • Yahya bin Main telah mentsiqahkannya
  • Al Ajuri berkata ”Ia paling kuat hafalannya diantara perawi kufah”
  • Utsman Ibnu Abi Syaibah berkata “Ia tsiqah dan kokoh”
  • Adz Dzahabi berkata ”Ia adalah Al Hafidz Al Imam dan kokoh”
  • An Nasai berkata “Ia tsiqah”.

.

.

Ubaidillah bin Umar
Keterangan tentang beliau disebutkan dalam Tadzkirah Al Huffadz jilid 1 hal 160-161, Siyar A’lam An Nubala jilid 6 hal 304, Tahdzib At Tahdzib jilid 7 hal 37, Taqrib At Tahdzib jilid 1 hal 637, Ats Tsiqat jilid 3 hal 143,dan Al Jarh Wa At Ta’dil jilid 5 hal 326.

  • Ibnu Hajar berkata ”Ia tsiqah dan tsabit”
  • Yahya bin Ma’in berkata ”Ia tsiqah, hafidz yang disepakati”
  • Abu Hatim berkata ”Ia tsiqah”
  • Adz Dzahabi berkata ”Ia Imam yang merdu bacaan Al Qurannya”
  • An Nasai berkata ”Ia tsiqah dan kokoh”
  • Ibnu Manjawaih berkata ”Ia termasuk salah satu tuan penduduk Madinah dan suku Quraisy dalam keutamaan Ilmu,ibadah hafalan dan ketelitian”.
  • Abu Zar’ah berkata “Ia tsiqah”.
  • Abdullah bin Ahmad berkata ”Ubaidillah bin Umar termasuk orang yang terpercaya”.

.

.

Zaid bin Aslam
Zaid bin Aslam adalah salah seorang perawi Kutub As Sittah. Keterangan tentang beliau terdapat dalam Al Jarh Wa At Ta’dil jilid 3 hal 554, Tahdzib at Tahdzib jilid 3 hal 341, Taqrib At Tahdzib jilid 1 hal 326, Tadzkirah Al Huffadz jilid 1 hal 132-133, dan Siyar A’lam An Nubala jilid 5 hal 316.

  • Abu Hatim menyatakan Zaid tsiqah
  • Ya’qub bin Abi Syaibah berkata ”Ia tsiqah,ahli fiqh dan alim dalam tafsir Al Quran”
  • Imam Ahmad menyatakan beliau tsiqah
  • Ibnu Saad menyatakan “Ia tsiqah”
  • Adz Dzahabi menyebutnya sebagai Al Imam, Al Hujjah dan Al Qudwah(teladan)
  • Abu Zara’ah menyatakan Ia tsiqah
  • Ibnu Kharrasy menyatakan beliau tsiqah
  • Ibnu Hajar berkata “Ia tsiqah” .

.

.

Aslam Al Adwi Al Umari
Aslam dikenal sebagai tabiin senior dan merupakan perawi Kutub As Sittah. Beliau termasuk yang telah disepakati ketsiqahannya. Keterangan tentang Beliau dapat dilihat di Taqrib At Tahdzib jilid 1 hal 88 dan Siyar A’lam An Nubala jilid 4 hal 98

  • Adz Dzahabi berkata “Ia seorang Faqih dan Imam”
  • Al Madani berkata “Ia seorang penduduk Madinah terpercaya dan Kibar At Tabi’in”
  • Ya’qub bin Abi Syaibah berkata ”Ia tsiqah”
  • Ibnu Hajar berkata ”Ia tsiqah”
  • Abu Zara’ah berkata ”Ia tsiqah”
  • An Nawawi berkata ”Huffadz bersepakat menyatakan Aslam tsiqah”

.

.

Jadi riwayat di atas yang menyatakan adanya Ancaman Pembakaran Rumah Ahlul Bait Sayyidah Fatimah Az Zahra AS telah diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqah dan tidak berlebihan kalau ada yang menyatakan riwayat tersebut shahih sesuai persyaratan Bukhari dan Muslim. Oleh karena itu sebenarnya keliru sekali kalau ada yang beranggapan bahwa Riwayat ini tidak ada dalam kitab-kitab Ahlus Sunnah apalagi kalau menyatakan ini adalah riwayat yang dibuat-buat oleh golongan Syiah. Just Syiahpobhia :mrgreen: .

Salam Damai

.

.

Catatan: Tulisan ini sudah lama saya buat dan baru bisa ditampilkan terkait dengan peristiwa akhir-akhir ini (kutipan diambil seperlunya saja). Semua kritik dan masukan untuk tulisan ini dibuka seluas-luasnya dan semoa berkenan. Setidaknya saya sudah menyampaikan dan mohon maaf jika penyampaian saya ini kurang berkenan :mrgreen:

130 Tanggapan

  1. itulah perlunya merekonstruksi klaim kebenaran sejarah….

  2. Salam ‘alaykum.
    1.) Tulisan di atas baru bisa ditampilkan terkait dgn “peristiwa akhir-akhir ini”. Peristiwa apa itu, Pak?
    2.) Apakah Pak secondprince merujuk langsung ke kitab2 yg Bapak sebutkan (Al-Mushannaf, Al-Isti’ab, kitab2 rijal, dsb) ataukah menggunakan sumber lain yg menyebut kitab2 tsb?
    Kalau pakai sumber lain (sekunder), buku berjudul apa?
    Salam ‘alaykum.

  3. Sejarah kan dibuat pemenang bro.

  4. Kayaknya peristiwa ancaman ini dan peristiwa-peristiwa lain yang sejenis (?) pada masa selang kematian Rasul saw yg membuat Sayyidatina Fatimah AzZahra bersedih, marah dan berdiam diri selama 6 bulan. Apa ada peristiwa2 lainnya nih? Senang rasanya ada sekelompok orang yang mampu mengungkapkannya secara komprehensif dan objektif dengan menyerahkannya semua ke pembaca untuk menilai.

  5. mas second tolong jawab pertanyaan pa Badari, biar beliau yakin. Terima kasih.

  6. Rafidhah dari dulu memang seburuk-buruk pendusta, mencaci sahabat berarti mencaci Rasul, naudzubillah. memakai nama ahlu sunnah untuk menyebar syubhat dan mengatasanamakan Ahlul Bait. memang begitu tampak cinta palsu syiah terhadap ahlul bait, dholalah, dholalah, bertaubatlah antum

  7. @SP
    menurut sampeyan, seberapa pentingnyakah hal-hal semacam ini diungkapkan ?? *bukan dalam artian saya menganggapnya tidak penting*

    saya setuju sama dana, “sejarah itu dibuat oleh pemenang”.

    pemenang politik, membuat sejarah versi kepentingan politiknya
    pemenang kekuasaan, membuat sejarah versi kepentingan kekuasaannya
    pemenang dendam *bisa karena kalah dalam hal lain*, membuat sejarah versi kepentingan kesumatnya
    dst.

  8. @as Sunni

    mencaci sahabat berarti mencaci Rasul

    1. Kalimat mana yg mencaci??
    2. Pakai dalil ygmn mencaci “sahabat” berarti mencaci Rasul.

    memakai nama ahlu sunnah untuk menyebar syubhat dan mengatasanamakan Ahlul Bait

    Ygmn yg dibilang memakai nama ahlul sunnah? Bukannya sampean yg malah mengatasnamakan Sunni?.. :mrgreen:
    as sunni, anda baca tdk bhw yg disampaikan tulisan ini adalah hadits, bukannya pendapat pribadi. Apakah anda tdk nyaman & kaget koq ada hadits dr sunni yg spt itu yg bertentangan dg doktrin anda selama ini, kl mmg begitu jgn salahkan yg menyampaikan, salahkan anda yg tdk pernah baca.

    memang begitu tampak cinta palsu syiah terhadap ahlul bait, dholalah, dholalah, bertaubatlah antum

    Kayaknya anda salafy yg ngaku sunni..yaa.. :mrgreen:
    Siapa sihh yg anda bilang syi’ah? Fitnah anda? Jgn menebak2 donk mas sunni, mending sebelum comment anda tanya sama guru/syaikh anda atau lbh tepat lg baca rujukan yg disampaikan penulis benar tidak kutipan itu dr ahlul sunnah.
    Jika ternyata tulisan itu dr ahlul sunnah, mk anda akan bilang apa? paling juga tetap marah2 khan?
    Akhirnya pertanyaannya adalah, anda marah2 krn membela Rasulullah dg ahl baytnya ataukah membela “sahabat”?. Itulah mas sunni kecintaan yg tanpa takut, bhkn walaupun dg mencintai mereka/ahl bayt maka kita semua hrs siap2 utk menerima kenyataan bhw diantara sahabat ternyata ada pernah menyakiti ahl bayt.
    saya hanya diberi pilihan mencintai ahl bayt dg kenyataan ada sahabat yg memusuhi ahl bayt ataukah mendustakan semua dalil2 sunni yg shahih tsb.

  9. assalaamu alaykum wr.wb,
    saya juga baru mendengar hadits ini, karena di kelompok pengajian saya fokus pada kutubus-sittah saja. Tetapi saya tidak kaget dengan isi hadits ini, karena sebenarnya benih perpecahan itu sudah ada semenjak nabi saw masih hidup, tetapi karena masih ada nabi di antara ummat muslim saat itu, maka rasa permusuhan itu tersimpan dengan sangat-sangat-sangat rapi, dan itu sering “tersirat” dalam beberapa hadits yang telah saya dengar.
    Anggaplah semua itu cobaan bagi keimanan kita semua. Dan 100% uswatun hasanah hanyalah Nabi saw belaka, yang lain tidaklah 100% bisa kita contoh, tidak peduli sahabat ataupun ahlulbayt…

  10. @Sunni sejati
    Luar biasa tulisan anda yg tgl 29 mei ini, saya ucapkan salut.
    Hanya saja, akan sempurna jika 2 kata terakhir dihilangkan.. :).
    Saya katakan itu cukup dg hanya 3 dalil berikut:

    AQ: Al-Ahzab 33:
    ….Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

    Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhariy dalam kitab “Al-Ahkam”, hadis yang menerangkan bahwa Rasulullah saw sambil menunjuk kepada dua orang cucunya, Al- hasan dan Al-Husin – radhiyallahu ‘anhuma, menyatakan:
    “Dua orang puteraku ini adalah Imam-Imam, baik di saat mereka sedang duduk atau pun sedang berdiri”.

    Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Wahai manusia sesungguhnya Aku meninggalkan untuk kalian apa yang jika kalian berpegang kepadanya niscaya kalian tidak akan sesat ,Kitab Allah dan Ithrati Ahlul BaitKu”.(Hadis riwayat Tirmidzi,Ahmad,Thabrani,Thahawi dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albany dalam kitabnya Silsilah Al Hadits Al Shahihah no 1761).

  11. @Sunny sejati
    Alhamdulillah dgn kata2 anda tadi anda tlh mendpt petunjuk kpd kebenaran Insya Allah mari kita ber-sama2 semampu kita meluruskan yg bengkok Amin. Hanya Allah bisa berikan petunjuk kepd siapa yg dikehendaki

  12. @truthseeker,
    OK, say revisi kalimat terakhir saya:
    “…….Anggaplah semua itu cobaan bagi keimanan kita semua. Titik”

  13. @truthseeker,
    OK, saya revisi kalimat terakhir:
    “…….Anggaplah semua itu cobaan bagi keimanan kita semua. Titik”

  14. Dalam pikiran saya bertanya-tanya (setelah banyak baca ayat di Kitab Suci, yah +/_ 50-60%). Apa bener sih kitab Suci itu bikinan Tuhan??
    Padahal saya rasanya percaya adanya Tuhan. Tapi bukan Tuhan yang banyak bikin aturan-aturan. Apalagi pada tumpang tindih.

  15. Assalamualaikum…

    Wahai saudaraku sesama muslim yang di Rahmati Allah swt,tidahkah kalian sadar bahwa perdebatan menimbulkan perpecahan??Allah yang maha tau kebenaran..Allah yang maha pemberi petunjuk kepada hamba2nya…”ihdinas’sirotolmuskakim” doa yang slalu kita panjatkan ketika kita shalat.

    Semoga Allah swt memberi petunjuk kepada kita semua…Amin

  16. Problem utama yang saya dapati dari paham Ahlussunnah (baca: Salafy) adalah mereka sangat menjunjung tinggi pendapat dari sahabat Nabi (meski pun mereka selalu mengulang-ulang mengatakan bahwa mereka sahabat tidak maksum). Pengkultusan ini begitu hebatnya hingga pada titik dimana terdapat perbedaan pendapat antara Nabi dan Sahabat, maka mereka Salafy tidak mengindahkan perkataan Nabi sebaliknya perkataan Sahabatlah yang dijadikan acuan, seakan-akan Sahabat merupakan orang-orang yang paling benar, paling layak dicontoh dan paling tepat sebagai pembawa Risalah Allah swt.
    Shalat tarawih adalah salah satu contoh yang cukup gamblang menggambarkan keadaan ini.
    (1) Apakah Rasulullah pernah mengucapkan kata-kata shalat Tarawih? Umarlah yang mulai menyebut-nyebut istilah ini. Dan sekarang istilah tarawih sangat populer menggantikan qiyamul lail.
    (2) Apakah Rasulullah pernah menganjurkan qiyamul lail dilakukan berjama’ah? Umar pula lah yang mulai membangkitkannya. Dan coba lihat sekarang, shalat Tarawih berjama’ah sudah menjadi keharusan di malam bulan Ramadhan.
    (3) Apakah Rasulullah sudah memperingatkan mengapa Beliau tidak menganjurkan untuk qiyamul lail berjama’ah? Umar juga lah yang kemudian melemahkan kekhawatiran Rasulullah dan menginginkan shalat ini dilakukan secara berjama’ah.
    Adakah kita sekarang mengikuti sunnah Nabi atau mengikuti pendapat Sahabat Umar dalam shalat di malam bulan Ramadhan? Mengapa kita tidak melaksanakan saja apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw?
    Saya pribadi merasakan memang bahwa dengan adanya shalat Tarawih berjama’ah, malam Ramadhan terasa “hidup”, jalan-jalan penuh dengan anak-anak dan bapak-bapak memakai kopiah dan sarung, ibu-ibu dengan jilbab dan mukenanya. Mesjid jadi ramai. Saya sendiri waktu kecil paling rajin shalat Tarawih karena merasakan perbedaannya dgn shalat-shalat yang lain 🙂
    Tapi, apakah ini sudah benar? Apakah Rasulullah saw ridla dengan bid’ah ini? Apakah kita tidak usah mengindahkan kekhawatiran Rasulullah? Apakah Umar lebih paham dari Rasulullah tentang umat sehingga tidak berkhawatir dengan apa yang dikhawatirkan oleh Rasulullah? Apakah Umar bisa menjamin bahwa apa yang diperbuatnya tidak akan mengecewakan Rasulullah saw?

    Salam

  17. Sorry SP, komen di atas harusnya masuk di tulisan SP mengenai sahlat tarawih bagian ke-3

  18. @Hendrano
    Kita disini bukan berbantah bantahan tapi mendiskusikan suatu masalah utk mencari kebenaran. Apakah mas seorang yg taglid. Kalau mas seorang yg bertaglid sblm mengetahui kebenara maka mas Seperti firman Allah: Apakah kamu tetap mengikuti orang2 terdahulu walaupun mereka dlm kesesatan? Sedangkangkan keebenaran ada dihadapanmu?
    Mas katakan hanya Allah yg tau. Mas se-akan menghjndari dari tanggungjawab dan menyerahkan tanggung jawab kepada Allah Ingat mas, Allah memerintah kita mempergunakan akal kita utk berfikir dan mencari kebenaran. Apabila kita yakini itu benar baru kita bertawakal. Bagaimana mungkin kita blm mengetahui kebenaran lalu bertawakal menyerahkan semua kpd Allah. Wasalam

  19. to badari….
    bgmn kalo ente yg membuktikan saja kalo tulisan ini tdk berdasar….ok

  20. Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad (3X )

  21. Manusia memang aneh dan buta..
    kenapa hanya belajar di satu sisi saja.. padahal kebenaran ada di depan mata…
    hanya manusia2 pemberani yang mau belajar sejarah…
    anda tau bagaimana Imam Husein terbunuh? siapa pembunuhnya?
    tapi alangkah indahnya kalau perdebatan ini di akhiri…
    ingat !!!! saudara2 kita di palestine..!!!
    mereka butuh dukungan kita…mereka butuh doa kita…
    mereka butuh bantuan kita…
    mereka butuh semua dari kita…
    apa yang bisa kita lakukan untuk mereka…
    batapa menderitanya saudara2 kita itu..
    syuhada – syuhada yang wafat pas di bulan Asyura, hari terbunuhnya imam Husein cucu tercinta Rasulullah…
    Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad
    Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad
    Allahumma Shalli Ala Muhammad Wa Ali Muhammad

  22. Menyampaikan hujjah adalah kewajiban kita, masalah menerima hujjah adalah masalah yang berbeda. Para Imam Ahlulbayt a.s. telah memberikan pelajaran yang sangat berharga buat kita. salam damai…

  23. Utk Secondprince/Ressay :
    Tulisan ini khusus utk anda berdua. Silahkan hapus setelah membacanya.
    Anda kan “bersemangat” sekali membahas penyimpangan para sahabat. Namun anda tak minat membahas penyimpangan di Era Kulayni (dengan paham Goibnya Imam Mahdi dalam 2 phase) serta penyimpangan di era Mufid (sesudahnya) yg berkaitan dengan terbitnya Kitab Sulaim. Dua penyimpangan diatas tergolong TIADA TARA nya karena melahirkan suatu paham/ajaran yg sekarang dianut Syiah Imamiah. Anda mungkin terlupakan membahas penyimpangan ini karena terlalu sibuk dengan program NGRASANI Abubakar, Umar, Usman.
    Kitab Sulaim mulai terbit/dipublikasikan sekitar abad 6H setelah kitab itu dibacakan oleh Al Rais Al Ali Abu Al Baqa th 565 H. Kitab tersebut KATANYA ditulis oleh Sulaim bin Qois sahabat Imam Ali Ra. Suatu kitab yg ditulis di abad 1 H namun baru terbit abad 6 H, dengan alas an bahwa kitab tersebut adalah rahasia. Hanya orang terpercaya saja yg menyimpannya.
    Namun di kitab Biharul Anwar oleh Majlisi (abad 10H) bahwa Jafar Shodiq berkata :
    “ sesiapa di kalangan Syiah kami dan pecinta kami tidak memiliki kitab Sulaim bin Qois al Hilali maka mereka tak mengetahui urusan kami dengan sebenarnya. Mereka tak mengetahui sesuatupun daripada sebab sebab kami. Ia adalah abjad Syiah yg mengandung rahasia daripada rahasia keluarga nabi Muhammad SAW.”
    Maka tersirat bahwa Imam Jafar Shodiq mengetahui bahkan mewajibkan Umat Syiah utk mengetahui kitab tersebut.
    Namun sayang, di Era Kulayni dan para Wakil Imam (abad 4H) tak ada yg mengetahui keberadaan kitab tersebut. Lihat saja di Al Kaffy oleh Kulayni, juga di kitab Manla Yaduru al Faqih oleh Saduq (akhir abad 4H), tak ada satu tex pun yg me -nyebut2 adanya Kitab Sulaim yang katanya diwajibkan Jafar Shodiq.
    Kitab Sulaim oleh Al Rais katanya diperoleh dari Syeh Al Amin al Alim Abu Abdullah bin Ahmad bin Talal Al Miqdad yg memperolehnya dari Mufid bin Tussi. Lihat saja nama2 ini. Diantara mereka inilah yg MENGARANG kisah Kitab Sulaim. Diantara mereka inilah yg BERTANGGUNG JAWAB atas kebohongan/penyimpangan yg TIADA TARA nya tsb. Agar anda membahasnya jika ingin benar2 MENCARI KEBENARAN, sehingga tak ada kesan blog ini hanya sebagai PENCARI PEMBENARAN.

  24. Hahahaha…kocak. Mampunya berkomentar tentang itu2 aja. Padahal dah tbongkor kedunguanx.

  25. Utk Ressay :

    Justru saya menharap anda2 berkomnentar ttg penyimpangan Kitab Sulaim, Paham Rajah, Bada, dll. Bukan hanya berrsemangat membahas penyimpangan 3 sahabat. Kesalaha2 sahabat tidak berdampak pada kesesatan umat, namun penyimpangan paham rajah, goibnya mahdi, bada, dan kitab Sulaim telah membawa kewsesatan pada umat Syiah sekarang ini. Ayo bahas!

  26. Brai, ente buat blog khusus dnk. Atau minta dana ma habib2 ente buat bkn website. Kan ente yg mklaim ada pnyimpangan, masa yg harus buat tlsn ttg itu mas SP. Wah gawat pola pikir ente. Tnyt benar, slama ini gw diskusi ma org yg pola pikirx ngawur. Pantes ja kyk bhadapan ma orang punya kelainan.

    Ente disini tamu, sama kyk gw dan yg lain. Jadi nikmati saja yg diberikan mas SP.

    Payah ah didikanx habib pandir.

  27. @Lahuntermaru
    Anda berkata:”….Silahkan hapus setelah membacanya.”
    ———-
    hehehehe… setahu saya SP dan kawan-kawan yang berpikiran terbuka tidak pernah tuh bikin ulah licik dengan menghapus postingan yang berupa kritik pedas bahkan caci maki sekalipun….. salut deh.

    Tapi sebaliknya dengan blog yang yang dikelola oleh para pribadi kerdil dan berpikiran cupet sambil mengklaim di atas kebenaran disertai agitasi dan provokasi menyesatkan …..

    Mudah-mudahan masyarakat makin cerdas dalam memilah dan memilih informasi…sehingga mereka tidak terjebak oleh upaya pengelabuan dengan mencampur kebenaran dan kebatilan…

  28. Makanya banyak orang males diskusi di blog Wahabi Nashibi karena mereka suka bgt hapus komentar, bahkan link yg diberikan komentator aja mereka hapus (kcli yg sesuai dg nafsu mrk), bukti kepengecutan mereka..Maaf OOT.

  29. eh… ternyata postingan Lahuntermaru pada beberapa tulisan SP sama dengan yg di atas . Rupanya dia lagi propaganda nih….. hehehe.

    @Ressay
    Ust.. Manusia satu ini( Lahuntermaru) kayaknya memang ada kelainan….

  30. @lahuntermaru
    Blog2 kalian (wahabi-salafi) pengecut !!!!, kalo kalian menganggap lawan diskusi kalian sesat, mestinya kalian sebagai org beriman tdk usah takut.
    “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.5:105)

  31. @all
    Islam sekarang ini terpecah dalam beberapa golongan karena ulah mereka2 terdahulu. Apabila HAK imam Ali as tidak diambil oleh mereka, maka umat Islam tidak seperti sekarang ini. Pasti akan diridhai oleh Allah. Karena umat mengikuti ketentuan Allah SWT.
    Tapi menurut lamaru lain lagi. Ia mengatakan akibat kepimpinan terdahulu tidak berdampak kepada umat Islam. Menurut dia Siyah yang merusak Islam.
    Lamaru ini kok berpikir terbalik terus..
    Logikanya: Siapa yang berkuasa mereka yang menciptakan kondisi umat. Sedangkan Syiah adalah salah satu kelompok dalam masyarakat. Siapa yang cocok silahkan siap yang tidak silahkan. Tidak berdampak apa2 pada masyarakat Islam. Wasalam

  32. Ressay

    Maaf saudara Ressay, ketika anda mengklaim anada mencintai keluarga Rasul apakah anda membuat klasifikasi?
    Pada saat anda punya pilihan menggunakan kata lain yang lebih bermartabat dan jauh dari hasut kenapa anda memilih melecehkan Habib2 (kelaurga/cucu Rasul)?
    Apakah hanya krn ada dari mereka yang tidak syi’ah dan tidak sepaham dengan anda kemudian anda mengeneralisasi mereka dengan mencemarkan Habib? Berapa banyak Habib2 ini yang dalam derajat wali, Berapa banyak dari mereka adalah para pejuang2 kemerdekaan, dan bukankah mereka yang membawa kita2 menjadi islam seperti sekarang ini. Apakah anda juga sama terjebaknya dengan para wahabi pada pemikiran2 sempit: Hanya saya yang benar, yang berbeda dengan saya pasti salah, jika ada ada oknum yang melenceng maka semuanya melenceng. Bagaimana jika cara pikir anda itu digunakan juga oleh para wahabi dalam menilai syi’ah? Denga bijaksana dan logis anda menentangnya.
    Maka jika lamaru ngawur jangan bawa2 dan mencap gurunya juga ngawur (terlebih lagi hingga melecehkan semua Habib).
    Jika anda lakukan seperti itu maka pada saat yang sama anda atau pun yg lain memamiki/menyalahkan Imam Malik maka konsekuensinya sama, yaitu guru Imam Malik akan mendapat imbas “logika” anda tsb.

    Maaf jika terlalu keras, namun ini bukan kali pertama saya dengar dari komentar2 anda.

    Wassalam

  33. @truthseeker08

    salam…

    sabar Maaas…Abdullah Al Maqani eorang ulama pernah mencatat sejarah Imam Hasan Al Askari (as) pernah menolak menemui salah satu pengikutnya ( syiah beliau tsb smp nangis2 dan ketakutan karena marahnya Imam) hanya karena dia berkata kasar kepada sadah..pdhl sadah tsb jelas2 salah.

    @ saya sdri dan semua (mmaf bukan sok tau)

    yaaah saran saya sih jgn asal ngom kalo kesel, kcli ada buktinya..ini sih cm saran…yg jls bakal tgg jwb sdri2 lah ntar..

    wassalam

  34. @truthseeker
    Santai brai. Pahami komentarku dgn baik, jgn panas dulu.

    Betapa bnyk habib2 yg mcapai derajat wali? Wow, kl ini jelas brai. Dan gw kgk pernah menafikan hal ini. Gw jg kgk pnh mnafikan ada kturunan Nabi yg bejad dan pandir jg. Samalah kyk orang jawa, bugis, aceh. Ada yg shaleh, ada yg menyimpang.

  35. ronde 1 …….teeeeenggggggg,,,,,,,,!

  36. Ari maneh teu keur naon lamaru? Keur gelo? heuheuheuheu…kelainan otak.

  37. ternyata sama aja ga ngerti poin yg dimaksud… :mrgreen:

  38. Poin apa yg kgk ngerti?

    Jadi inget tlsnx Ust ML.

  39. @lahuntermaru

    guru anda siapa sih..?

  40. @Ressay

    Cuma mau protes dan mengingatkan agar tidak terjebak pada generalisasi… 🙂
    Suatau yang menggembirakan ternyata anda tidak marah.
    Dan sungguh menyedihkan ada yang gembira (mungkin ada penyakit dalam hatinya).
    Agak jelas jadinya siapa yang meneladani Rasulullah & ahlul bayt.

    @bagir

    Thanks untuk tambahan infonya.
    Saya hanya ingin mengingatkan kita semua (termasuk saya) bahwa wajib kita mencintai Rasulullah dan keluarganya (tidak ada embel2 kecuali). Karena kita hidup di jaman yang jauh dr Rasulullah dan ahlul bayt, maka kesempatan kita untuk menunjukkan cinta kita kepada mereka adalah dengan mencintai keluarga mereka.

    @lamaru

    Silakan anda bertanya kepada guru anda, apa sikap yang anda lakukan (yang diperintahkan/dicontohkan Rasulullah & ahlul bayt) ketika ada sesama saudara muslim mengkoreksi/menasihati saudara lainnya.
    Jika yang anda lakukan adalah sesuai yang diajarkan oleh Imam Malik, maka saya bisa menyimpulkan bhw ajaran Imam Malik berbeda dg Ahlul Bayt.

    Wassalam

  41. Ralat:

    @lamaru

    Silakan anda bertanya kepada guru anda, apa sikap yang anda lakukan (yang diperintahkan/dicontohkan Rasulullah & ahlul bayt) ketika ada sesama saudara muslim mengkoreksi/menasihati saudara lainnya.
    Jika yang anda sudahlakukan menurut anda sudah sesuai denganyang diajarkan oleh Imam Malik, maka saya akan menyimpulkan bhw ajaran Imam Malik berbeda dg Ahlul Bayt.

    Wassalam

  42. salam

    Cuma mau protes dan mengingatkan agar tidak terjebak pada generalisasi…

    klo saya setuju kata “mengingatkan”…tp pd dasarnya yg dikatakan Ressay itu ada benarnya ko (mnrt saya lhooo…), apalagi Ressay jg membaca tulisan Ust. ML.. 🙂

    Saya hanya ingin mengingatkan kita semua (termasuk saya) bahwa wajib kita mencintai Rasulullah dan keluarganya (tidak ada embel2 kecuali). Karena kita hidup di jaman yang jauh dr Rasulullah dan ahlul bayt, maka kesempatan kita untuk menunjukkan cinta kita kepada mereka adalah dengan mencintai keluarga mereka.

    nah ini sesuai mirip dg ucapan Abdullah Al Maqani (tentunya dg pnjlasan lbh pjg siiih, dan bbrp riwayat jg)…saya jg setuju ko… cocok jika setelah baca tulisan Ust. ML, trs dilanjutin dg baca tulisan Abdullah Al Maqani (atau sebaliknya)

    Dan sungguh menyedihkan ada yang gembira (mungkin ada penyakit dalam hatinya) Agak jelas jadinya siapa yang meneladani Rasulullah & ahlul bayt.

    :mrgreen: :mrgreen:

    wassalam..

  43. Ndak perlu diperlebar lagi. Yang jelas, siapapun bisa menyimpang, tersesat, kafir. Kecuali ada nash yang memustahilkan orang tsb mlakukan pbuatan hina tsb. Mau dia alawi kek, habib kek, org sunda kek, jawa kek, bule, negro, siapa saja. Saya tidak menggeneralisir.

    😉

  44. Utk truthsekker :

    Bisa anda buktikan, ajaran mana yg berbeda antara Imam Malaik dan Ahl Bait ?
    Jika mau lihat ajaran Imam Malik : maka lihatlah kitab Al Muawto, atau hadis2 yg di rawikan oleh Imam Malik yg terdapat di kibausittah. Bukan melihat ajaran dari golongan MAZHAB MALIKI. Karena ajaran di mazhab ini ber beda degan ajaran Imam Maliki. Sebagaimana di Indonesia yg ber mazhab Syafii namun ajarannya berbeda dengan ajaran Imam Syafii yg terdapat di Al Umm (kitab yg ditulis oleh Syafii)

  45. Ternyata tidak mudah menyampaikan pesan.

    @Ressay
    Penilaian2 dan ketidak senangan seseorang kpd orang lain adalah hal lumrah (dan saya tidak berminat untuk intervensi).
    Complain dan kritik saya adalah generalisasi (tidak merasa bukan berarti tidak melakukan. lhoo. 😉 ).
    Bukan hanya generaslisasi kpd Habib, tapi generalisasi kpd apapun (Yahudi, Arab, Sunda, Jawa, Syi’ah, Wahabi, Sunni)., namun juga bukan berarti saya juga sdh terlepas dari penyakit tsb.

    Kecuali ada nash yang memustahilkan orang tsb mlakukan pbuatan hina tsb. Mau dia alawi kek, habib kek, org sunda kek, jawa kek, bule, negro, siapa saja.

    So pasti, tidak ada keraguan dg statement ini. Namun tetap saja tidak baik melakukan generalisasi.
    Sebagian besar diskusi ttg syi’ah pun ternyata kesalah pahaman banyak terjadi pada generalisasi. Dan semua protes atas generalisasi tsb. Maka saya menuntut konsistensi sikap.

    @Lahuntermaru

    Jika yang anda sudah lakukan menurut anda sudah sesuai dengan yang diajarkan oleh Imam Malik, maka saya akan menyimpulkan bhw ajaran Imam Malik berbeda dg Ahlul Bayt.

    Jika kalimat yang sederhana dan segamblang ini pun anda tidak mampu memahami maka saya semakin yakin untuk tidak tertarik berdiskusi dg anda.
    Namun saya masih mau mencoba untuk menjelaskan arti dari kalimat tsb (anda baca lagi berulang2 bersama orang lain).
    Anda buka di kamus besar Indonesia arti dari kata jika. Maksud dari pertanyaan saya adalah apakah akhlak & perbuatan/komentar anda pd isu saya dg Ressay itu mengikuti ajaran Imam Malik?. Jika iya, krn bisa dipastikan bhw Ahlul Bayt tidak pernah mengajarkan akhlak spt itu maka saya akan katakan ajaran Imam Malik berbeda dg Ahlul Bayt <== ditunjukkan oleh akhlak anda. Mudah2an bhw itu tidak mewakilil ajaran beliau (Imam Malik).

    Wassalam

    Wassalam

  46. Utk Truthsekker :

    Ya..saya terima kritik anda, Saya hanya membaca secara cepat, karena waktu amat terbatas, sedang saya berdiskusi di banyak blog2 lain di luar Syiah seperti blog Salafy, Ahmadiah, Nahdlyin, Salib, dan Bahai. Jadi maklul saja jika saya bisa salah tangkap,

    Jangan samakan saya dan Imam Maliki. Ia orang terhormat, mulia, murid langsung Ahl Bait. Seang saya hanyalah seorang anak jalanan, setengah preman…jauh dari kemulyaan yg dimiliki Imam Maliki dan para Ahl Bait.

    Namun demikian di hati yg dalam saya amat mencintai AhlB Bait, mau membela Ahl Bait, mau mrmbebaskan Ahl Bait dari ajaran2 sesat yg di atasnamakan Ahl Bait.

    Salam Damai, I love you full….

  47. “Namun demikian di hati yg dalam saya amat mencintai AhlB Bait, mau membela Ahl Bait, mau mrmbebaskan Ahl Bait dari ajaran2 sesat yg di atasnamakan Ahl Bait…

    Kalimat yang menyentuh…….:-)

  48. @truthseeker
    Thanks. Betul memang, tdk merasa beda dgn tdk melakukan. Dan aq tetap mengatakan, aq tdk bmaksud generalisir.

    @lamaru
    Masing2 mengklaim membela ahlulbayt. Termasuk diri Anda.

  49. @Lahuntermaru

    Namun demikian di hati yg dalam saya amat mencintai AhlB Bait, mau membela Ahl Bait, mau mrmbebaskan Ahl Bait dari ajaran2 sesat yg di atasnamakan Ahl Bait.

    Lihat bgm respon saudara2 dr syi’ah atas klaim anda. Mereka merespon dg sangat baik (akhlak). Bandingkan ketika anda mengklaim mencintai ahlul bayt, kmd anda mencaci mereka dan mengklaim hanya cara anda yang benar. Ini bukan urusan kita manusia untuk menilai hati seseorang.
    Kemudian dengan keblingernya anda menyatakan untuk membebaskan ahlul bayt dari ajaran2 sesat..hehehe. Bukankah itu hanya menunjukkan kesombongan?. Saya yakin kelompok anda juga telah dikatakan sesat oleh mazhab lain yang merasa paling murni dan pling benar. Bukankah kita umat islam hanya akan terjebak pada klaim2an?.
    1. Dari ajaran ahlul bayt yang mana anda mencontoh? dalam tindakan anda membersihkan ajaran2 tsb?
    2. ANda dapat perintah darimana untuk melakukan tugas pemurnian?
    3. Bagaimana jika orang lain juga menganggap anda sesat?

    Lucu (tragis) juga, ranah agama tidak lebih baik dari ranah politik. Antara lawan mazhab (politik) saling jegal (bunuh bahkan). Apakah ranah politik yg ciptaan manusia akan lebih damai drpd ranah agama yang merupakan ciptaan Allah?

    Agama mensyiarkan kedamaian, agama mensyiarkan rahmat, agama mensyiarkan kasih sayang dan toleran. Ketika masuk ke kepala para maniak agama berubah menjadi garang, kejam, sadis, egois, sekterian, penuh amarah, tidak toleran, premanisme.
    Ampunkan kami ya Allah.., maafkan kami ya Rasulullah.

    Salam Damai, I love you ful

    Apakah anda sedang menebarkan kedamaian? Mudah2an ini bukan jargon politik.
    Tragis sekali sambil mengacak2, mencap sesat, menebarkan syak wasangka dan fitnah sambil berteriak damai… 😦

    Wassalam

  50. Utk truthseeker :

    Lihat blog ini, dari judulnya anda pasti tahu, tujuan dari blog ini hanya ingin memberitakan bahwa Umar bin Hattab adalah orang jelek, pernah mengancam membakar rumah Fatimah. Namun sayang, riwayat ini tak terdapat di ktabusitah sebagai hadis sohih.

    Jika si penulis (SP) dengan bersemangatnya membahas kejelekan2 sahabat nabi, kenapa nggak sekalian membahas siapa itu Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi, sebagai tokoh sentral/dalang ajaran Syiah sekarang ? Kitab2 merekalah yg menjadi pengangan Syiah sekarang. Yg mana sebagian besar umat Syiah menganggap bahwa ajaran di kitab mereka adalah ajaran Ahl bait. Ini yg perlu dibuktikan dengan meninjau kredibilitas tokoh2 sentral di atas.
    Mungkin sebagian besar umat Syiang beranggapan bahwa paham :
    1. Goibnya imam Mahdi dalam 2 tahap
    2. Rajah
    3. Bada
    4. Cara2 ibadah Syiah

    yg mereka anut sekarang adalah berasal dari ajaran Ahl Bait. Padahal sesungguhnya berasal dari kitab para tokohsentral diatas.

    Saya takpernah mencaci Ahl Bait, hanya meng kritisi tokoh2 sentral diatas sebagaimana SP mengkritisi 3 sahabat nabi.

    I love you full

  51. @Lahuntermaru

    Lihat blog ini, dari judulnya anda pasti tahu, tujuan dari blog ini hanya ingin memberitakan bahwa Umar bin Hattab adalah orang jelek, pernah mengancam membakar rumah Fatimah.

    Maaf Anda ini yang mengada-ngada, tujuan blog ini tidak untuk memberitakan bahwa Umar adalah orang jelek. Blog ini menampilkan sejarah yang tertutupi oleh dogma-dogma diantaranya peristiwa ancaman terhadap Sayyidah Fathimah. Banyak kok orang mengklaim mencintai ahlul bait tetapi ketika ahlul bait dizalimi mereka berkeras menolak dan mencari-cari dalih, ya seperti anda ini.

    Namun sayang, riwayat ini tak terdapat di ktabusitah sebagai hadis sohih.

    Maaf saya rasa anda tidak mengerti apa itu artinya shahih. Apa anda pikir setiap hadis di kutub As Sittah shahih?kaidah dari mana itu, buktinya banyak kok para ulama yang mendhaifkan hadis kutub As Sittah. Apa anda pikir kitab Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah itu bukan rujukan bagi Ahlus Sunnah buktinya banyak ulama Ahlus Sunnah yang memakainya sebagai rujukan. Pengetahuan anda tentang ini saja minim sekali apalagi tentang mahzab orang lain.

    Jika si penulis (SP) dengan bersemangatnya membahas kejelekan2 sahabat nabi, kenapa nggak sekalian membahas siapa itu Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi, sebagai tokoh sentral/dalang ajaran Syiah sekarang ?

    Lha kalau anda yang bermasalah, jangan suruh orang lain yang melakukan. Kenapa tidak anda sendiri saja yang membahas dan buat blog khusus versi anda sendiri. Kalau cuma main fitnah sana-sini gak ada gunanya, saya sudah tawarkan kepada anda untuk membicarakan hal itu dengan blogger Syiah yang memang ahli tentang itu. Tetapi anda nggak mau, ya udah berarti niat anda itu cuma mau menghina mahzab orang lain saja, bukannya mau mencari kebenaran. Ngapain maksa-maksa saya :mrgreen:

    Saya takpernah mencaci Ahl Bait, hanya meng kritisi tokoh2 sentral diatas sebagaimana SP mengkritisi 3 sahabat nabi.

    Saya melakukan pembahasan dengan rujukan yang valid tetapi anda cuma menyebarkan fitnah dan tuduhan, mana bisa yang begitu dibilang sama. Anda itu terlalu bernafsu mau menyalahkan mahzab Syiah tetapi maaf anda bahkan minim sekali pengetahuannya tentang rujukan anda sendiri. Makanya saya paling males meladeni anda. So gak perlu nge-spam terus, jadi kalau niat anda baik sana diskusi sama orang-orang syiah yang kompeten akan mahzabnya.

  52. Utk SP :

    Ok…anggap saja Umar pernah mengancam pembakaran thd rumah fatimah (walau saya kurang yakin karena tidak terdapat di kitabusitah). Kita mana tahu, sestelah itu, di saat Umar bin Hattab sebagai Khalifah, mereka telah ber maaf2 an dsb, Buktnya Ali Ra bersedia sebagai Panglima Perang, bahkan me muji2 Umar.

    Selamat atau tidaknya manusia /kita di akhirat kelak bukan karena tahu kisah tentang kejelekan para sahabat, tapi lebih karena pengamalan kita. Jika kita beramal ssuai nabi/ahl bait maka selamatlah kita. Tapi jika kita beramal tak sesuai nabi/ahl bait maka celakalah kita. Itu sebabnya saya amat concern dengan tata cara ibadah/pengamalan daripada hanya cerita2 kejelekan yg tak berpengaruh dengan amalan kita.. Kenapa saya menekankankan perlunya membahas tentang Kulayni dkk ? karena menyangkut amalan2 Syiah sekarang seperti cara ibadah, kepahaman Gioibnya Imam Mahdi dlm 2 tahap, Bada, Rajah, yang kesemuanya berasal dari kitab2 Kulayni dkk. Jika saja paham2 tsb memang karangan Kulayni dkk, maka celakalah umat Syiah.

    Amat berbeda dengan Abubakar, Umar, Usman, mereka mungkin ada salah, tapi mereka tak menciptakan paham2 baru yg di ada2 kan menuju pada kesesatan.

    Ya Ramadhan, I love you full

  53. @Lahuntermaru

    Buktnya Ali Ra bersedia sebagai Panglima Perang,

    Jangan mengada-ada ah, silakan tampilkan referensi beserta kutipan yang benar, ingat berserta kutipannya, insya Allah saya akan lihat.

    Tapi jika kita beramal tak sesuai nabi/ahl bait maka celakalah kita. Itu sebabnya saya amat concern dengan tata cara ibadah/pengamalan daripada hanya cerita2 kejelekan yg tak berpengaruh dengan amalan kita.

    Memangnya bagaimana cara anda beramal sesuai Nabi dan Ahlul Bait?. Jangan cuma mengklaim 🙂

    Jika saja paham2 tsb memang karangan Kulayni dkk, maka celakalah umat Syiah

    Biarkan itu menjadi urusan Syiah, mereka lebih tahu dengan mahzab mereka daripada anda.

  54. Utk SP :

    Silahkan buktikan, bagian mana atau dalam hal apa saya di katagorikan mem fitnah? Saya memang suka berasumsi dengan logika, tapi saya bukan pengarang suatu fakta. Asumsi2 saya berdasar fakta/literatur yg telah saya baca.

    Mengenai Ali Ra sebagai panglima perang ada di Nahjul Nalagah hal 103 cetakan beirut.

    Juga anda bisa lihat di hadis2 tentang penaklukan Romawi dan Parsi di Era Umar Bin Hattab, yg mana sebagai palnglima perang yg menangkap raja Romawi dan membawa tiga putri raja Parsi adalah Ali bin Abi Thalib.

    Soal sesat atau tidak, bukan hanya urusan umat Syiah. Masalahnya adalah golongan Syiah bernama mazhab Ahl Bait, sehingga banyak umat (termasuk saya dulu) amat terpengaruh dengan nama mazhab, lalu saya coba telusuri sumber2 ajaran mazhab Ahl Bait, maka ketemulah tokoh2 yg bernama Kulayni, Saduq, Tusi, Mufi, Majlisi sebagai tokoh yang menyusun pedoman Syiah tertua.

    Maka bahaslah tentang tentang tokoh2 tsb, apakah kredibel atau tidak, sehingga kita bisa menilai apakah mereka membawa ajaran ahl Bait atau tidak.
    Atau kita cari siapa yg paling kredibel dalam membawa ajaran yg sesuai dengan ajaran ahl bait (seperti ibadah, sikap, dan paham2 agama )
    Begitulah caranya jika kita mau mencari ajaran ahl Bait.

  55. @Lahuntermaru

    Silahkan buktikan, bagian mana atau dalam hal apa saya di katagorikan mem fitnah?

    lho kan anda yang bilang Kulaini itu membuat-buat ajaran Syiah, kalau bukan fitnah apa itu ya 🙄

    Mengenai Ali Ra sebagai panglima perang ada di Nahjul Nalagah hal 103 cetakan beirut.

    Tolong baca dengan benar saya sebelumnya berkata “tolong tampilkan kutipannya”. Itu kalau memang anda membaca kitab tersebut bukan asal kopipaste dari situs gak jelas, saya sudah pengalaman sih diskusi dengan anda, langsung tampilkan saja

    Juga anda bisa lihat di hadis2 tentang penaklukan Romawi dan Parsi di Era Umar Bin Hattab, yg mana sebagai palnglima perang yg menangkap raja Romawi dan membawa tiga putri raja Parsi adalah Ali bin Abi Thalib

    Bukti dong, jangan mengklaim terus 🙂

    Maka bahaslah tentang tentang tokoh2 tsb, apakah kredibel atau tidak, sehingga kita bisa menilai apakah mereka membawa ajaran ahl Bait atau tidak.

    Banyak kok blogger syiah yang sudah membahas tentang itu, silakan saja kesana 🙂

    Atau kita cari siapa yg paling kredibel dalam membawa ajaran yg sesuai dengan ajaran ahl bait (seperti ibadah, sikap, dan paham2 agama )
    Begitulah caranya jika kita mau mencari ajaran ahl Bait.

    Mau bilang Imam Malik lagi, gak usah lanjut deh diskusi ini, pasti pakai asumsi-asumsi nyeleneh kemarin yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, udah panjang-panjang maksa lagi.
    btw saya cuma tertarik dengan kutipan Nahjul Balaghah hal 103 cetakan beirut yang anda sebut itu, jadi tolong ditampilkan dan terimakasih 🙂
    Salam

  56. utk SP :

    Ok..anda tak setuju jika saya mengatakan Kulayni dkk mem buat2 ajaran Syiah. Mari kita buktikan/analisis ber sama2 ttg Kulayni dkk di blog ANALISIS PENCARI KEBENARAN, bukan hanya bersemangat jika mengulas ttg kejelekan Abubakar, Umar, Usman.

    Salam damai, I love you fully

  57. Hahahahaah….
    Disuruh tampilin nahjul balaghoh kok malah muter2 ke kulayni lagi.
    Kan udah dibilangin @sp sudah banyak blog syiah dan jelas2 mengklaim dirinya syiah
    Membahas maslah yg anda pengen bahas silahkan kesana pak
    Takut ya anda akan kelihatan seperti pecundang disana … Hehe seperti diblog ini saat membahas
    Saat bahas Al muwatho kitab sunni.
    Knp pula anda maksa si @Sp bahas kitab syiah. . Saya pernah kasih linknya kenapa anda nggak pernah muncul disana?
    Anda sebenarnya mau mrncari kebenaran apa mau gangguin blog org mas?
    Kalo mau bantah thread ini ya bantah pertopik . Jangan bikin rumah di halaman org.
    Mudah2an anda bukan Mau ikutan populer kaya @Sp. Nanti malah populer kepandirannya mas
    luthermaru (kayaknya pengen jadi martin luther di kristen yah heheheh…)

  58. salam
    menderitanya dirimu rasul saaw akibat ulah “sahabat besar”mu..belum juga jasadmu dikafani,sahabat2mu membuat pertemuan di bani saidah memilih penggantimu..padahal penggantimu itu sudah ditunjuk sblm engkau wafat..kata2 imam ali as,diubah menjadi kata2 abu bakar,kata2 itu adalah “Allah tidak akan menerima jiwa seorang nabi disembarang tempat melainkan Dia memilih tempat yg sama untk menjadi letak kuburnya.karenanya aku akan menguburnya dikamar dimana ia akan diterima.” ya Ali,banyak kata2mu yg diklaim sebagai kata2 sahabat..engkau sangat mirip dengan nabi saaw,drpd sahabat lain! wahai Rasulullah SAAW,didalam surat abasa,engkau menjadi olok2an sahabatmu..sedangkan disurat dimana Allah menegur keras “dua sahabatmu” orang2 memakluminya..dimana letak penghormatan mereka terhadapmu ya Musthafa saaw?mereka lebih hormat thdp sahabat daripada dirimu..sehingga tidak layak mereka mengklaim mengikuti sunahmu,mereka lebih layak disebut pengikut sunah sahabat..

  59. @all
    yang paling benar adalah tidak usah dikomentari komentarnya.

  60. Utk Bob. Rafidah :

    seharusnya anda bersyukur, ada yg memberi informasi kepada anda bahwa ajaran/paham, cara ibadah anda sesungguhnya bersumber kepada kitab2 yg ditulis Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi. Paling tidak anda mengenal/pernah mendengar bahwa merekalah tokoh sentral paham yg anda anut.

  61. Hahaha lamaru kagak memenuhi permintaan SP. Apa dia kagak bs baca yah?

  62. @lamaru
    Rupanya ber ASUMSI anda belum juga HABIS2
    Kasyaf anda masih berdasar NUJUM yang hukumnya KUFUR.
    Anda pakai ilmu nujum kemudian atas dasar nujum anda, anda ber ASUMSI.
    Anda tahu dari mana sata beribadah bersumber pada Kulyani?

  63. Utk Rafidah :

    Saya bisa buktikan bahwa cara2 ibadah anda, juga pemahaman anda bersumber pada 4 kitab utama Syiah yaitu :

    Al Kaffy, Man la Yaduru Al faqih, Tahzib, Istibshar, ditambah Biharul Anwar.
    Memangnya anda berkhayal bahwa cara ibadah anda berpedoman pada kitab yg ditulis langsung Ahl Bait/Imam Mahdi ? Mimpi kali yee

  64. Hal diatas bukan asumsi, tapi fakta

  65. Utk Ressay :

    Kan bung SP banyak koleksi literatur. Ia pasti bisa nemui kitab yg saya sebut (Nahjul Balagah) serta dalil2 tentang penaklukan Romawi dan Parsi di kitabusitah.
    Saya agak masih malas aja COPAS, lagi sibuk. Tapi yg pasti saya tak mengada-ngada. Saya bukan pengarang. Hanya saja saya bukan pendiskusi profesional, tapi mirip preman chatting. I love you full

  66. Wow. Buktikan sdr ahli nujum

  67. @Lahuntermaru

    Halah ngomong aja dari dulu digedein pake asumsi, anda itu beragama Islam ngga sih ! 😆

  68. Hahaha…sumpak gw tertawa terpingkal2 mlihat ente ngeles aja. Hahaha…sayang mbah surip dah meninggal. Kl blm, mgkn bliau akan ikut tertawa juga.

  69. @ all

    Dr. Muhammad Alawi AL MALIKI , mengutip:
    “Sesungguhnya pendapat2 para Khalifah adalah hujah, KECUALI PENADAPAT ALI…..” (syari’atullah al khalidah, hlmn 135)

    Preman Chating ngelawan ulamanya sendiri..hehehehehehehe

    —–

    Sok tau Muwattha Malik, emngnya udah diteliti apa yg diucapkan ulam sunni sdri (Suyuthi) berkata :

    “ Ibnu Hazm berkata : “Kuhitung hadis2 yang termuat dalam kitab Muwattha, maka aku dapatkan lima ratus lebih hadis Musnad ( yang silsilah perawinya disebutkan), tiga ratus lebih hadis Mursal (tanpa sanad) dan tujuh puluh lebih hadis yang oleh Malik sendiri ditinggalkan dan tidak diamalkan. Dan didalamnya banyak hadis Dhaif yang dilemahkan oleh Jumhur Ulama” (Tanwir al Hawalik,syarh Muwattha Malik, oleh Suyuthi 1/9)

    @ Preman Chating
    Ditunggu refrensi NB nya… jgn cuma bisa ngeles…preman ko ngeles.. :mrgreen:

  70. Utk Baqir :

    Saya tak kenal Dr. Muhamad Alawi Al Maliki. Dia mungkin ulama suni. Saya bukan islam Suni, juga bukan Syiah. Karena dua2nya sekarang memusuhi dan dulu pernah menerangi golongan yg sepaham dengan saya.

    Dulunya saya seperti anda, masuk ke mazhab Ahl Bait Syiah Imamiah. Mulanya saya merasa bahwa paham/ajaran yg saya terima langsung dari kitab Ahl Bait, ternyata hanya dari kitab yg ditulis Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi yg notabene tak pernah bertemu langsung Ahl Bait dan diragukan kredibilitas/kejujurannya, disamping mereka penerus paham rafidah.

  71. @ Lahuntermaru

    Saya bukan islam Suni, juga bukan Syiah. Karena dua2nya sekarang memusuhi dan dulu pernah menerangi golongan yg sepaham dengan saya

    Saya jg tak kenal anda, ataupun golongan anda…apalagi oknum golongannya GEBLEK spt anda, maaf sy aga kenal tuh… :mrgreen: :mrgreen:

  72. @Lahuntermaru

    Anda bohong mengatakan pernah masuk ke mazhab Ahl Bait Syiah Imamiah, ditanya hadits golongan yg ASING aja tidak tahu. Dasar lu pandai berbohong aja dari dulu juga, heuheuy :mrgreen:

  73. @Lahuntemaru/ahli nujum
    Buktikan kata2 anda

  74. Imam Ali bin Abi Thalib r.a. sendiri tidak senang pada orang-orang yang menilai diri beliau secara berlebih-lebihan. Hal itu tercermin dengan jelas dari kata-kata beliau: “Ada dua fihak yang celaka karena berlebih-lebihan menilai sesuatu yang sebenarnya tidak kumiliki. Sedangkan pihak yang lain ialah yang demikian bencinya kepadaku sehingga mereka melontarkan segala kebohongan tentang diriku.”

    Dari sini pulalah maka Imam Ali r.a. mengatakan: “Ada segolongan orang yang demi cintanya kepadaku mereka bersedia masuk neraka. Tetapi ada segolongan lain yang demi kebenciannya kepadaku sampai-sampai mereka itu bersedia masuk neraka.”

  75. Adakah kamu benar-benar beriman melainkan dengan sedikit ujian, atau sekadar anggapan kamu sendiri.

  76. @tk pecah belah
    Kata2 Imam Ali as yang anda sampaikan memang benar sekali. Tapi tidak ada yang berlebihan untuk Imam Ali as yang kita bicarakan. Yang adalah mengembalikan Haknya dan tdk melecehkan haknya.

  77. @tk pecah belah

    SETUJUUUUUUUU ABIISSSS

    wuakakakak…

  78. @imem
    Kapan anda tidak setuju kalau ada yang melecehkan hak Imam Ali as. Dan siapa yang melecehkan Imam Ali as sama dengan melecehkan Rasul dan siapa yang melecehkan Rasul berarti melecehkan Allah.
    Silahkan anda setuju

  79. Utk Semua :

    Yg berlebihan terhadap Imam Ali Ra dan Ahl Baitnya adalah paham Rajah di Syiah yaitu bahwa Imam Ali dan Ahl Bait akan dihidupkan kembali ke dunia dan menghukum Abubakar, Umar, Usman yg juga dihidupkan kembali ke dunia. Suatu kebohongan yg tiada tara. Kisah ini ada dalam 4 kitab utama Syiah yg ditulis para dalang /tokoh Sentral ajaran Syiah yaitu Kuayni, Saduq, Tusi, Mufid dan Majlisi.

  80. @Lahuntermaru, tk pecah belah, imem cs

    Ya jelas atuh pemahaman anda akan selalu kontradiksi dgn pemahaman Ahlul Bait/Syi’ah, karena pemahaman anda semua adalah warisan Muawiyah seorang pendusta terbesar sepanjang zaman (munafik), musuh besar Ahlul Bait Nabi saw.

  81. Utk Dede :

    saya tak merasa mengikuti Muawiyah. Emangnya ia punya ajaran tersendiri yg harus diikuti ? atau ia punya tulisan di kitab yg yg saya jadikan pedoman ?

    Setahu saya, saya banyak belajar hadis tentang ke UTAMAAN Ahl Bait via kitab2 yg saya pegang seperti Tirmiji, Bukhori, Muwato, dll.
    Andai mereka pengikut Muawiyah, mana mungkin mereka menampilkan hadis2 tsb, Dan sudah tentu ia akan menampilkan hadis2 keutamaan Muawiyah walau dengan ber bohong. Nyatanya tidak kan….

  82. luv u full ahlulbait rasulullah..salam sejahtera atas kalian..

  83. Setuju….jika Love Ahl Bait Fully, maka bersihkan Ahl Bait dari ajaran2 sesat yg diatasnamakan Ahl Bait spt paham Rajah, Bada, Kisah Goibnya Al Mahdi dlm 2 tahap, dsb yg ditulis oleh para tokoh Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid dan Majlisi.

  84. @Lahuntermaru

    Anda bermaksud memurnikan ajaran Ahlulbait yg menurut anda sdh sesat? Tolong katakan, siapakah anda? Imam Alikah? Imam Mahdikah? Imam Ja’farkah? Siapa yg telah memberikan anda otoritas utk melakukan misi ini? Apakah anda tidak malu bersikeras dgn maksud anda ini? Hanya dgn modal copas, dan dengar sana, dengar sini anda ngotot dgn keyakinan anda, sungguh membuat sy heran jungkir balik. Yang anda tampakkan bukannya kesungguhan dan kemurnian itikad, namun hanya kebodohan yg ditempel dgn kebebalan.

    Cukuplah sdh dgn apa yg anda maukan dan kekerasan kepala anda ini. Jika anda msh tdk puas, buatlah sendiri blog yg dimana anda bisa memuntahkan semua yg anda mau. Janganlah mengganggu pemilik blog dan orang-orang di sini. Jika anda memang beritikad baik dan memegang ajaran ahlulbait, maka tunjukkanlah kepada kami akhlak Rasul saw dan Para Imam yang menjadi panutan anda.

    Pemilik blog dan beberapa teman di sini dgn segala kerendahan hati serta sdh banyak bersabar dgn semua prilaku dan tuduhan2 anda, jika anda msh memiliki hati, sejatinya anda menyadari hal itu.

    Semoga Allah swt selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

    Salam

  85. @la hunter-maru/ahli nujum

    Mana Bukti. Terpaksa saya katakan anda adalah PEMBOHONG. Semua kata2 anda itu bohong
    Jadi apa yang ada katakan RAJA, BADA dan lain2 adalah kebohongan belaka. Jadi tdk perlu ditanggapi

  86. Melihat ada kelompok Saadah yang berada di Malaysia dan Indonesia yang terpengaruh dan termakan dengan dakwah “Mazhab Ahlul Bait” Syiah, maka para ulama, pemuka, munshib dan sesepuh habaib yang berada di Hadhramaut dan al-Haramain telah bertindak mengutus sepucuk surat kepada pihak Rabithah al-’Alawiyyah dan segala keturunan Ba ‘Alawi di Indonesia dan Asia untuk menegaskan dan mengingatkan para ‘Alawiyyin di mana pun mereka berada agar berpegang teguh dengan ‘aqidah Ahlus Sunnah wal Jama`ah dan tidak terpengaruh dengan dakyah-dakyah selainnya termasuklah yang bertopengkan Mazhab Ahlul Bait. Surat tersebut telah ditandatangani antara lain oleh:-

    1. Habib ‘Abdullah BinSyihaab, Anggota Majlis Ulama Tarim;
    2. Habib Saalim asy-Syaathiri, Mudir Ribath Tarim;
    3. Habib Zain BinSumaith, Pimpinan ribath di Madinah;
    4. Habib ‘Ali al-Masyhur BinHafidz, Ketua Majlis Fatwa Tarim;
    5. Habib Muhsin al-Muhdhaar, Pemuka Ba ‘Alawi Shan`a;
    6. Habib Hasan al-Haddad, Munshib Maqam Imam al-Haddad;
    7. Habib ‘Aidrus al-Kaaf, Mudir Kuliah Syariah al-Ahqaaf;
    8. Habib ‘Ali BinSyihaab, Anggota Majlis Ulama Tarim;
    9. Habib ‘Aidrus BinSumaith, Pemuka Ba ‘Alawi Tarim;
    10. Habib ‘Umar BinHafidz, Pimpinan Darul Musthofa Tarim;
    11. Habib Muhammad bin Muhsin bin ‘Ali al-Haamid;
    12. Habib Hasan bin Ahmad, Munshib Syaikh Abu Bakar;
    13. Habib Haamid Ba ‘Alawi, Imam Masjid Ba ‘Alawi Tarim;
    14. Habib Husain ‘Aidiid, Imam Masjid Mawlal ‘Aidiid Tarim;
    15. Habib Syaikh bin ‘Abdullah al-Habsyi;
    16. Habib Sholeh al-Haamid, Munshib al-Haamid;
    17. Habib ‘Abdur Rahman al-Habsyi, Munshib Maqam al-Habsyi;
    18. Habib Husain BalFaqih, Munsib BalFaqih;
    19. Habib Hasan BinSyihaab, Anggota Majlis Ulama Tarim;
    20. Habib Haamid BinSyihaab, Anggota Majlis Ulama Tarim;
    21. Habib ‘Abdullah al-’Aththas, Munshib al-’Aththas;
    22. Habib Muhammad al-’Aidrus, Imam Masjid as-Saqqaf;
    23. Habib Muhammad as-Saqqaf, Imam Masjid ‘Ali as-Saqqaf;
    24. Habib Ahmad al-Habsyi, cucu Imam Ali al-Habsyi;
    25. Habib Haasyim al-Habsyi ar-Rausy, Ketua Ulama Hadhramaut & Munshib ar-Rausy.

    Antara pesanan mereka buat sekalian muslimin, umumnya dan Alawiyyin, khususnya, ialah:-

    Dan kami menegaskan kepada kalian berhubung urusan ar-Rabithah al-’Alawiyyah agar tetap kukuh dan istiqamah atas segala kaedah, peraturan dan susunan yang telah disusun oleh para pengasas dan pengurusnya yang terdahulu yang berjalan atas thoriqah (perjalanan) Ahlus Sunnah wal Jama`ah, mengikut mazhab yang empat lagi Asyaa`irah serta bertasawwuf. Keluarga Abi ‘Alawi (Ba ‘Alawi) adalah satu bahagian yang tidak terpisah daripada golongan terbanyak umat ini (as-sawadul a’dhzam) yaitu Ahlus Sunnah wal Jama`ah. Mereka dalam i’tiqad kepercayaan berpegang kepada manhaj al-’Asyaa`irah, dalam furu’ fiqh berpegang dengan mazhab Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi`i al-Mutholibi serta menjalani manhaj tasawwuf yang suci dan jauh dari segala bid`ah dan penyelewengan. Maka jaga-jaga jangan sampai mengubah sesuatu dari apa yang telah mereka asaskan atau menyimpang dari jalan dan kaedah mereka atau menggantikannya dengan manhaj selain manhaj mereka, walau bagaimana pun rupa bentuknya. Maka thoriqah (perjalanan) mereka adalah (sebagaimana dinyatakan oleh Imam al-Haddad):-

    Untaian mata rantai mereka yang sanadnya
    Kepada Junjungan Nabi terpuji lagi pemuji termulia
    Thoriqah petunjuk yang telah diambilkan dia
    Dari sir orang-orang mulia
    Para khalifah orang-orang mulia sebelumnya
    Ayah mengambil daripada ayahandanya
    Dan demikianlah berlanjut keadaannya
    Alangkah mulianya segala ayahanda
    Serta anak keturunan mereka

  87. @ahlul bait,

    Sayang ya para Habib itu mengikuti Aswaja yg notabene warisan Muawiyah, musuhnya Ahlul Bait Nabi saw. 😦

  88. @ahlul bait

    Tidak bijak melempar nama-nama Habib Yang Mulia ke media perdebatan seperti ini.

    Salam

  89. COPAS:

    @ahlul bait

    Sunni atau Syiah, Kita Semua Muslim
    oleh Hisham Hellyer

    16 Mei 2008

    Oxford, Inggris – BBC World belum lama ini menyiarkan Perdebatan Doha tentang usulan “Konflik Sunni-Syiah merusak reputasi Islam sebagai sebuah agama damai “. Topik tersebut sudah waktunya dibicarakan; sebuah topik yang sangat penting saat ini, karena ia adalah sebuah pertanyaan yang hanya dapat diajukan sekarang. Bukan karena perpecahan Sunni-Syiah merupakan sebuah fenomena baru: ia adalah sebuah perpecahan yang telah berumur dan memiliki sejarah panjang, yang muncul sebagai sebuah perpecahan politis, yang kemudian menjadi bernuansa keagamaan. Tetapi sekarang merupakan saat ketika unsur politisnya telah menyebabkan perpecahan tersebut menjadi begitu dahsyat.

    Saya mengakui hal itu, tetapi saya berbicara berlawanan dengan usulan di Doha tersebut, karena perusakan terhadap reputasi Islam lebih disebabkan oleh sensasionalisme media, dan pemusatan perhatian atas kekerasan Muslim secara umum, daripada kekerasan Sunni-Syiah. Tetapi usulan tersebut bagi saya membawa ke pertanyaan lain: di tengah konflik Sunni-Syiah yang ada di beberapa kantung dunia Muslim, apa yang dapat kita gambarkan tentang Islam sesungguhnya atau apa yang sesungguhnya bukan Islam?

    Mari kita terbuka: umat Muslim tidak selalu bersepakat tentang segala hal. Kaum Sunni sendiri memiliki empat mazhab yang diakui, dan Syiah memiliki tradisi khusus pembentukan keortodoksan. Dalam kedua pengelompokan tersebut, ada konsep penghormatan terhadap perbedaan pendapat, yang harus dirayakan dan dihargai dalam setiap kelompok. Dalam diskusi-diskusi antara Sunni-Syiah, konsep tersebut mengambil nada yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut ditenggang rasa dengan keengganan, tetapi dengan sebuah persyaratan penting: kedua kelompok tersebut sama-sama Muslim.

    Para teolog Islam Sunni sejak lama telah menetapkan “posisi yang dapat dipercaya” bagi umat Sunni bahwa umat Syiah sesungguhnya adalah sebuah masyarakat Muslim. Status “yang dapat dipercaya” adalah sejenis kedudukan ortodoks tertentu; sesuatu yang sulit untuk ditentukan, mengingat keragaman dalam Islam Sunni. Tetapi dalam isu ini, hal tersebut telah ditetapkan, dan telah menjadi bagian dari keortodoksan sejarah yang begitu mencirikan Islam Sunni. Di pihak Syiah, hal yang sama umumnya berlaku: umat Sunni mungkin disalahpahami, kata para ulama, dan pandangan-pandangan mereka tentang Islam mungkin salah, tetapi mereka tetap Muslim.

    Dengan pertumbuhan gerakan Wahhabi di Najd Arab Saudi, ketegangan-ketegangan tersebut semakin nyata (tidak hanya bagi kaum Syiah, tetapi bagi kaum Muslim bukan-Wahhabi), tetapi tidak pernah sampai menjadi kekerasan ekstrim seperti yang kita saksikan sekarang. Bahkan para penguasa Wahhabi yang paling puritan sekalipun tidak melarang umat Syiah datang ke Mekkah dan Madinah untuk menunaikan haji.

    Beberapa tahun lalu, semakin menjadi jelas bagi para pemimpin Kerajaan Hashemit dari Yordania bahwa pemisahan yang telah sama-sama dianut kaum Sunni dan Syiah terancam bahaya penyalahgunaan oleh pihak-pihak luar untuk membenarkan kekerasan, seperti yang telah menimpa umat Kristen. Namun, tidak seperti dunia Kristen tempat perang-perang keagamaan sejati berlangsung – seperti yang terjadi antara umat Kristen dan Protestan – dunia Muslim menempuh jalur yang tak pernah dilalui sebelumnya. Dengan melihat ideologi al Qaeda sebagai sebuah ancaman bagi ko-eksistensi Sunni dan Syiah di Irak dan di mana pun, para cendikiawan Muslim, baik yang beraliran Sunni maupun Syiah, berkumpul bersama untuk menghalangi ideologi tersebut.

    Para cendikiawan tersebut menciptakan sebuah kerangka tempat ratusan cendikiawan paling terkemuka dari dunia Muslim, Sunni, dan Syiah, termasuk al-Habib Ali al-Jifri dari Yayasan Tabah Abu Dhabi, memutuskan bahwa “cukup sampai di sini”. Mereka menyatakan bahwa kaum Sunni dan Syiah adalah umat Muslim, dan bahwa kekerasan seharusnya tidak pernah terjadi di antara mereka. Itu merupakan sebuah kerangka kesatuan untuk mengalahkan nihilisme bernaluri pembunuh yang dijual al Qaeda. Kerangka itu disebut Pesan Amman (www.ammanmessage.com), dan ditandatangani pada bulan Juli 2005. Sejak saat itu, ratusan lagi telah menandatangani deklarasi tersebut secara online.

    Beberapa bulan kemudian, al Qaeda menyatakan perang habis-habisan terhadap umat Syiah Irak, tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Muslim. Dua bulan setelah itu, ia menetapkan Amman sebagai sasaran dalam sebuah pembunuhan massal besar-besaran terhadap orang-orang tak berdosa. Tetapi itu gagal menghentikan momentum. Banyak orang dari seluruh dunia menandatangani Pesan Amman yang asli, dan mengembangkan versi lokal mereka. Para pemimpin Politik di dunia Sunni dan Syiah berbicara dengan jelas, baik dari kalangan Wahhabi Arab Saudi atau umat Syiah Iran yang setia: keduanya mungkin berbeda satu sama lain, tetapi mereka tidak akan membiarkan siapa pun, entah al Qaeda entah siapa pun, Muslim atau non-Muslim, mengadu domba Sunni melawan Syiah, atau sebaliknya.

    Secara pribadi, saya tidak begitu tertarik dengan apakah Islam didefinisikan sebagai sebuah agama damai, atau agama perang, atau apa pun juga. Yang lebih penting adalah bahwa kita memperoleh definisi yang memenuhi syarat dan memiliki kewenangan. Banyak yang mencoba untuk merebut kewenangan tersebut: para ahli Amerika, ekstremis radikal, Anda boleh pilih. Tetapi apa yang harus kita lakukan adalah menyadari siapa yang telah memiliki kewenangan itu.

    Definisi-definisi tersebut diuraikan oleh para ahli beragama Islam sendiri: para cendikiawan, ulama, ahli fiqih dan spiritualis, yang memperbarui sikap mereka melalui Pesan Amman dan berkata kepada satu sama lain: “Kita mungkin berbeda satu dengan yang lain, tetapi perbedaan-perbedaan itu seharusnya tidak pernah menjadi penyebab kekerasan.” Al Qaeda di Irak membalas dengan mencoba memaksakan otoritas keagamaan mereka sendiri.

    Bagi kita semua, pilihannya sederhana. Apakah kita mengakui bahwa para radikal penuh kekerasan tersebut dapat menggambarkan Islam dengan amarah berdarah mereka? Atau akankah kita mengirimkan pesan kepada mereka bahwa tak peduli betapa kerasnya usaha mereka – di Amman, di dunia Muslim, di New York, di London, di Madrid, atau di mana pun – para ekstremis kriminal tidak akan pernah memiliki otoritas untuk mendefinisikan apapun?

    Saya tahu apa yang akan saya katakan keapda mereka: “Anda akan kalah. Peradaban akan menang.”

    Perdebatan Doha diarsipkan di http://clients.mediaondemand.net/thedohadebates.

    ###

    * Dr. H. A. Hellyer adalah peneliti pada University of Warwick, anggota Pusat Kajian Islam Oxford, dan direktur pendiri Visionary Consultants Group, (www.visionaryconsultantsgroup.com), sebuah konsultan hubungan dunia Muslim-Barat. Artikel ini disebarluaskan oleh Kantor Berita Common Ground (CGNews) dan dapat dibaca di http://www.commongroundnews.org.

    Sumber: The National, 1 Mei 2008, http://www.thenasional.ae
    Telah memperoleh hak cipta.

  90. @ahlulbait
    Para Habaib di Hadramaut maupun siapa saja terkecuali Rasul yang akan memberi safaat pada kita. Kalau kita berpegang pada Sunah Waljamaah lalu masuk neraka apakah mereka mengeluarkan kita dari Neraka?
    Kalau kita beribadah sesuai apa yang kita yakini dan masuk Neraka saya tidak menyesal. Tapi kalau mengikuti mereka lalu masuk Neraka, menyesalpun tak ada gunanya.
    Kalau yang berkata demikiian Habib Abdullah Al Hadad. Saya terima.
    Anda mungkin belum ke Hadramaut dan tidak tau cara hidup mereka. Wasalam

  91. @all

    Al-Qur’an surat As-Syuro “katakanlah yaa Muhammad Engkau tidak meminta upah apapun dari dakwahmu, suruhlah umatmu mencintai keluargamu”

    Dan di dalam surat Al-Kautsar Allah SWT berfirman : “Terputuslah mereka dari Rahmat Allah SWT bagi orang-orang yang yang membenci keluarga Nabi Muhammad SAW”

  92. @ahlulbait
    Anda benar.“Terputuslah mereka dari Rahmat Allah SWT bagi orang-orang yang yang membenci keluarga Nabi Muhammad SAW”
    Dan engkau akan mempunyai keturunan yang banyak. Wasalam

  93. Kita bisa berduskusi, bahkan berdebat sepuasnya, tapi toh tak saling men DEBLEK kan, iya kan…?

    Gue bingung, gua ini Islam apa ya… Suni bukan, Syiah juga bukan,,,habis sih…adanya golongan islam yg bernama Syiah dan Suni baru pada abad 4H.

    Tolong dong…gue ini golongan apa ya…?

  94. @latuhuntermaru
    Bagaimana bisa berdialog dengam orang yang sombomg dan tdk mau mengakui pendapat orang lain. Bagaimana bisa berdiskusi dengan anda apabila yang anda sodorkan asumsi anda tanpa dasar. Bagaimana bisa berdiskusi dengan anda apabila lawan diskusi anda bertanya and tidak jawab tapi lompat kesoal asumsi lain. Bagaimana diskusi akan berjalan secara ilmiah kalau anda tdk punya argumen. Dan banyak lagi hal2 yang anda belum pahami masalah berdiskusi Wasalam

  95. @Lahuntermaru

    Anda itu termasuk golongan Islam yg asing, namun mengasingkan dirinya sendiri. Nyaris tidak dikenal dunia ini, jadi akhirnya bingung nu teu manggih tuntung :mrgreen:

  96. Nabi bersabda bahwa : Islam itu mulanya datang dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali menjadi asing, maka berbahagialah bagi orang yg dalam keadaan asing tsb.

  97. @Lahuntermaru
    Yang anda katakan diatas itu ada nash apa nda.
    Setahu saya Islam itu sejak Nabi Adam.
    Islam berarti berserah diri kepada Allah dan Nabi Adampun telah berserah diri. Jadi Islam tidak asing hanya diselewengkan dan yang menyelewengkan menjadi sesat.

  98. Utk Rafidah :

    Tanyakan aja ke bung SP atau Ressay. Ia pasti pernah lihat hadis tsb

  99. @ semuanya.
    Saya bosan melihat etika berdiskusi lahuntermaru yang ngga cerdas. Malah mengganggu saja..

  100. @alex capc

    Ane dulu juga sama, merasa capek dg etika diskusi kelas begitu. Ada tips agar gak bosan, baca aja tanggapan bung sp, almirza, truthseeker dkk terhadap komen ( atau lbh tepat disebut spam) dari orang macam lahuntermaru, imem dan sejenisnya.

    So, mereka yg bertindak sebagai bemper atau filter buat komen yg gak bermutu dan kita tinggal ‘menikmati’ pengetahuannya.
    Mungkin terdengar agak ‘licik’, (maaf bung sp dkk) , tp cara ini sangat efektif bagi pengunjung yg ingin menambah ilmu tapi belum punya cukup kesabaran menghadapi logika para wahabiyun dan simpatisannya,

    salam damai…

  101. Memang orang yang tidak mengetahui imam zaman maka akan seperti orang jahiliah.

  102. @Javad Al-Kadzim

    Rasulullah saw bersabda:

    “Barang siapa meninggal, sedangkan dia tidak mengetahui imam pada zamannya, maka dia meninggal secara jahilliyah.” (Musnad Ahmad; 96)

  103. Cerita di atas harus kita pahami secara jernih agar kita tidak jatuh pada pendeskreditan para pembela Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam.Ada bbrpa hal yang perlu kita pahami,
    1. Di akhir2 kehidupan Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam, muncul para nabi palsu. Dan juga terjadi kemurtadadan di beberapa kabilah
    2. Sesudah wafat Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam, terjadi beberapa perselisihan kecil antara muhajirin dan anshar dalam masalah Khilafah. Kemudian perselisihan tersebut terselesaikan dengan pengangkakat Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq R.A.
    3. walaupun demikian, ancaman terhadap kelangsungan Islam masih banyak, antara lain dengan munculnya banyak penolakan zakat, pemrtadan, nabi palsu dan ancaman serangan Romawi dan Persia.
    4. Keadaan ini akan semakin mengancam kelangsungan hidup Islam jika seluruh sahabat utama, khususnya kaum muslimin tidak segera bai’at terhadap Khalifah terpilih. Sebab hal ini akan memunculkan kesalahpahaman dan bisa menjurus kepada perpecahan.
    5. Ahlul Bait dalam keadaan berduka yang mendalam sehubungan dngn wafatnya Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam. Dan hal ini menyebabkan mereka tidak sempat lagi mengurus dan melibatkan diri dalam masalah Khilafah.
    6. Umar R.A melihat sikap Ahlul Bait ini ( tidak segera bai’at ) bisa menimbulkan kesalah pahaman di kalangan awam sehingga menyebabkan rapuhnya kekuatan Islam. Karena itu, salam keadaan yang panik di tambah lagi dengan temperamen yang keras, maka Umar R.A bersikap seperti di atas.
    7. Di atas segalanya, sikap Umar R.A tsb bukan berarti kebencian terhadap Ahlul Bait, sebagaimana ucapan beliau dalam riwayat di atas. Tapi didorong oleh tanggungjawab terhadap kelestarian islam.
    8. Para Imam Ahlul Bait A.S. bisa memaklumi sikap Umar R.A ini. Dan ini tidak menyebabkan turunnya kredibilitas Umar R.A di mata mereka. Karena itulah, Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain A.S. menamai sebagian putera mereka dengan Abu Bakar dan Umar. Sedangkan tidak masuk akal seseorang menamai anaknya dengan nama musuh yang dibencinya. HananaLlah wa iyyakum ajma’iin

  104. @syiah ali
    menurut sy anda agak ngawur dgn argument anda ttg cerita tsb.
    Knp anda tdk menyadari bhw alquran n ahlulbait adalah penyelesai dr masalah.yg anda sampaikan,justru umar n abubakar menurut sy yg membuat masalah mnjd bertambah.
    Allah n rosulnya sdh mengetahui apa yg akan terjadi dgn ummat ini,sehingga rosul mewasiatkan utk berpegang kpd ke duanya(alquran n ahlulbait).
    sy tdk mengerti dgn argument anda yg justru membalikan kenyataan yaitu anda telah melakukan pembenaran sesuatu yg salah.
    soal nama anak2 dr imam ali as,sy jd sedikit bertanya2 siapa anda sebenarnya,maaf bkn niat sy utk su’udhon.
    tp andai sj anda syiah,tentu anda mengetahui dikitab2 syiah bhw nama anak2 dr imam ali tdk ada yg bernama sprt itu.maaf…

  105. @lahunter maru
    sy ingin bertanya ke anda ttg hadits ttg kjadian ditelaga nabi,
    kemudian terjadi pengusiran2,hingga rosul mengatakan bhw “mereka sahabat ku”,tp kemudian dijwb “enkau tdk tau apa yg telah diperbuat mereka setelah engkau wafat”
    pertanyaan sy,dimanakah kejadian tsb?

  106. Tentang nama2 putera Imam Ali A.S. yang bernama Abu Bakar, Umar dan Utsman, silahak check di salah satu sumber madzhab kita, kitab Ma’alimul Madrasatain karangan Murtadha Al Askari, jilid 3 hal 127. juga dalam kitab Al Irsyad karangan Muhammad bin Nukman Al Mufid hal. 197, I’lamul Wara karangan Thabrasi hal 112, juga kitab Kasyful Ghummah karangan Al Arbali jilid 1 hal 440. Sedangkan yang putera2 Imam yang lain menyusul. Saya masih mau ngantar anak sekolah dulu.

  107. @syiah Ali
    Apa arti suatu nama? Yang penting Akhlak. Apakah nama Abubakar, Umar, Utsman, Salman, Ammar, Muawiyah, Yazid. adalah milik mereka? Banyak sekarang para MAJUSI memakai nama Abdullah, Muhammad dlsb. Kita tidak perduli nama apa yang dipakai yang kita tidak senang perbuatan2 yang jahat. Wasalam

  108. Hmm..kalau begitu bagaimana kalau mas Chany namanya saya rubah menjadi Iblis ? Apalah arti sebuah nama..he..he..
    Nama sangat penting dong mas. Pertama, sebuah nama menunjukkan kecintaan pada seseorang. Seseorang yang mencintai Imam Ali A.S tentu akan suka dengan nama Ali. Seseorang yang mencintai Abu Bakar R.A tentu senang menamai dengan Abu Bakar. Kedua, ketika orang tua menamai anaknya dengan nama orang lain, paling tidak ia ingin anaknya berperilaku dan berakhlak/berakidah seperti orang lain tsb. Ketika Imam Ali A.S. menamai puteranya dengan Abu Bakar, Umar atau Utsman, paling tidak beliau mengharapkan agar anak-anak beliau seperti mereka. Ketiga, tidak mungkin seseorang menamai anaknya dengan nama musuhnya. Nggak mungkin seorang syiah menamai anaknya dengan nama Yazid atau Muawiyah. Tidak mungkin seorang kristen menamai anaknya dengan nama Yudas atau Firaun. Jadi dengan memberi nama anak2nya dengan Abu Bakar, Umar dan Utsman, Imam Ali A.S sebenarnya mengungkapkan bahwa beliau mencintai mereka dan beliau berlepas tangan dari orang2 yang memusuhi mereka..

  109. @Syiah ali.
    Anda memakai syiah Ali. Apakah nama ini berarti pada anda?
    Dengan kata2 anda aja sudah diketahui bahwa, nama yang anda pergunakan (sesuai teori anda0 sudah bertentangan.
    Anda memang tidak mengerti bahasa anda hanya tau mencaci.
    Manusia tidak menilai seseorang karena NAMANYA. Yang dinilai adalah AKHLAK. Apa guna nama yang MULUK2 tapi akklaknya BEJAT. Tapi walaupun namanya JELEK tapi AKHLAK MULIA. akan disegani dan dihormati manusia
    Anda merubah nama saya? Sekehendak anda. Cuma hati bisa berbalik. SENJATA MAKAN TUAN

  110. Saya memakai nama syiah Ali karena saya memang pecinta dan pengikut ajaran Imam Ali A.S. Tapi yang tidak kesusupan kotoran2 Yahudi/Majusi yang membenci Khalifah Rashidin. Kebetulan saya sendiri secara nasab masih dzuriyyah Imam Ali hingga Imam Ja’far. jadi sah donk saya memakai nama Syiah ali.
    Kembali kepada nama, jadi berdasarkan riwayat yang saya sampaikan diatasTIDAK MUNGKIN ALIAS MUSTAHIL para Imam Ahlul Bait A.S. membenci Abu Bakar, Umar atau Utsman R.a. Bahkan Imam Ali A.S. berkata,” Sebaik-baik umat ini sesudah Nabinya SAW adalah Abu Bakr dan Umar” ( H.R. Ahmad ). Adz Dzahabi berkata,” Perkataan ini terkenal dari Imam Ali A.S. Al Bukhari meriwayatkan,” Muhammad bin Ali bin Abi Thalib bertanya kepada ayahnya,” Siapakah manusia terbaik sesudah Nabi SAW ? Imam A.S. berkata,” Abu Bakar” ( Tarikhul Khulafa’ hal. 42 ). Inilah akidah saya yang saya terima secara estafet dari nenek moyang saya dari kalangan Ahlul Bait..Jika Imam Ali dan ahlul bait saja demikian, alangkah lucunya jika seseorang mengklaim pecinta Ahlul Bait namun selalu mencari2 kesalahan Abu Bakar dan Umar R.A.

  111. @syiah ali
    Anda katakan pencinta dan pengikut Imam Ali.
    Coba anda sebut 4 persyaratan UTAMA dari 19 persyaratan yang ditentukan Imam Ali.
    Imam Ali bersabda untuk menjadi Syiahku harus memnuhi 19 syarat ini kalau TIDAK anda2 BUKAN Syiahku.
    Sebab kalau mengatakan mudah. Sekarang buktikan kalau anda Syiah Ali dengan menyebut syarat tsb. Dan syarat2 tsb anda amalkan atau tidak sata tidak tahu
    Yang kedua anda berkata bahwa Imam Ali mengatakan berdasarkan riwayat tsb) bahwa manusia terbaik sesudah Rasulullah adalah Abubakar dan Umar
    Untuk membuktikan bahwa riwayat tsb bukan REKAYASA manhaj anda,saya minta anda berikan kriterianya berdasarkan NASH. Yang disebut HAMBA ALLAH YANG TERBAIK APA SAJA KRITERIANYA.
    Komentar anda sama dengan sdr.deskov apa anda orang yang sama saya tidak. Jadi kriteria yang sama saya tujukan juga pada anda

  112. @Syiah Ali
    1. Saya setuju bahwa Imam 12 tidak mebenci Sy Abu Bakar, Sy. Umar ataupun sahabat lainnya. Bahkan saya katakan bahwa mereka tidak membenci siapapun.
    2. Apakah benar ataukah tidak benar Imam Ali menamakan anak2 Beliau a.s. dengan nama2 Abu Bakar, Umar dll. itu juga tidak ada masalah bagi saya.
    Tapi kalau dari itu semua anda mencoba menggunakan dali tsb untuk emnyatakan bahwa Sy Abu Bakar r.ra.lebih mulia dari Imam Ali a.s., maka anda sudah melakukan lompatan logika yang terlalu jauh.
    Sudah bagus anda menggunakan dalil hadits pernyataan Imam Ali a.s., namun jangan ditambahakan dengan argumen2 yang tidak relevan tsb.
    Sebagaimana tulisan di artikel lainnya. Saya ingin menanyakan apakah anda sudah membaca, menelaah dalil2 yang begitu banyaknya yang menunjukkan kemuliaan Imam Ali as? Ada begitu banyak bertentangan (seolah2 bertentangan) dengan hadits yang anda tampilkan. Maka akan sangat tidak ilmiah dan serampangan jika anda dengan hanya bermodalkan satu hadits tsb kemudian membuat kesimpulan (dengan membuang hadits lain yang jauh lebih banyak dan sahih).
    Jika itu hanya menjadi pilihan anda sendiri, it’s ok. Namun anda menginginkan orang lain sependapat dengan anda, sedang mereka memiliki dalil yang jauh lebih kuat dan lebih banyak. itu sama saja anda sudah menilai rendah diri anda sendiri.
    Jika anda menambahkan bahwa anda juga adalah dzuriyat, maka anda semestinya membaca lebih banyak kitab2 dari Habaib2 kaliber dunia. Disana mereka tidak pernah mencela (bahkan memuliakan) Sy Abu Bakar, Umar dll, namun mereka dengan konsisten akan menyatakan bhw Imam Ali adalah lebih mulia.

    Salam damai.

  113. Saya tidak mengatakan bahwa Abu Bakar R.A lebih mulia dari Imam Ali A.S. Pernyataan Imam Ali A.S di atas sebenarnya menunjukkan 2 hal penting,
    1. Bahwa beliau memandang Abu Bakar termasuk orang yang mendapat petunjuk, termasuk orang yang berjalan di atas jalan kebenaran. Bukan seorang munafik, bukan musuh Islam/Ahlul Bait
    2. Imam Ali mengajarkan kepada kita bagaimana berendah hati. Sebenarnya bukan hanya Imam Ali yang bersikap demikian. Abu Bakar R.A pun memandang bahwa Imam Ali A.S lebih baik dan lebih mulia dari pada beliau. Demikianlah akhlak murid2 utama Rasulullah SAW. Mereka saling menghargai dan menghormati, bukan saling mencari kesalahan dan saling menista.
    Bagi kita kaum muslimin, terutama bagi kita pengikut dan pecinta Ahlul Bait, alangkah baiknya jika kita mengikuti Imam Ali A.S dalam menghormati dan memuliakan Abu Bakar, Umar dan para sahabat Nabi yang lain. Keimanan kepada hadist tsaqalain berarti juga mengikuti jejak para Imam A.S dalam menghormati dan mencintai para sahabat Nabi SAW, khususnya Abu Bakar, Umar dan Utsman sebagaimana diajarkan oleh para imam A.S. Wallahu a’lam

  114. @Syiah Ali

    1. “Bahwa beliau memandang Abu Bakar termasuk orang yang mendapat petunjuk, termasuk orang yang berjalan di atas jalan kebenaran…”

    Kesimpulan anda terlalu jauh. Dari atsar Imam Ali as yg anda nukil di atas, kata2 Imam Ali as yg mana yg menunjukkan beliau memandang demikian? Apa parameter anda sehingga anda menyimpulkan demikian? Kalo anda mengaku sebagai Syiah Ali, pastilah hadits tsaqalain adalah parameter utama yg anda pakai. Apakah Abu Bakar, Umar, dan Usman mengikuti petunjuk Rasulullah saw yg termaktub dalam hadits tsaqalain yg sdh terbukti keshahihannya itu? Saya melihat kontradiksi argumentasi anda di sini.

    2.”Imam Ali mengajarkan kepada kita bagaimana berendah hati. Sebenarnya bukan hanya Imam Ali yang bersikap demikian. Abu Bakar R.A pun memandang bahwa Imam Ali A.S lebih baik dan lebih mulia dari pada beliau. Demikianlah akhlak murid2 utama Rasulullah SAW. Mereka saling menghargai dan menghormati, bukan saling mencari kesalahan dan saling menista.

    Imam Ali as bersikap rendah hati, itu merupakan akhlak beliau. Tapi di lain pihak, apakah sikap Umar yg mengancam akan membakar rumah ahlul bait as adalah sikap saling menghormati? Penghormatan macam apa itu?

    Tapi alhamdulullah Imam Ali as dan ahlul bait as yg lain tidak mendendam atau membenci pada si pengancam yg sdh menyimpang dari petunjuk Rasulullah saw dalam hadits tsaqalain.

    Inilah bukti kebesaran ahlul bait as. Sikap ahlul bait as inilah yg patut kita contoh bukan sikap mereka yg sdh menyimpang dari hadits tsaqalain ..

  115. Apa yg diuraikan tulisan di atas, mengingatkan saya pada sejarah kaum Yahudi dengan kaum Nasrani, dimana kedua kelompok ini, saling klaim tentang keberadaan Nabi Ibrahim As. Kaum Yahudi mengklaim, bahwa Nabi Ibrahim As. itu adalah termasuk ke dalam golongan Yahudi, lalu yang kaum Nasraninya juga mengklaim bahwa Nabi Ibrahim itu adalah golongannya, kaum Nasrani.

    Dengan adanya perseteruan kedua belah pihak tersebut, maka datanglah Al Quran, lalu Allah SWT berfirman: “Ibrahim bukan Yahudi dan bukan (pula) Nasrani,………(QS. 3:67)

    Begitu juga halnya dengan masalah keberadaan ‘ahlul bait’, disatu pihak ada kaum yang mengklaim bahwa merekalah yang satu-satunya berhak ‘mewarisi’ mahkota atau tahta keturunan ‘ahlul bait’. Ee pihak kaum yang satunya juga tak mau kalah bahwa merekalah yang pihak pewaris tahta keturunan ‘ahlul bait’. Dalil kedua pihak ini, sama-sama merujuk pada peran dan keberadaan dari Bunda Fatimah, anak Saidina Muhammad SAW bin Abdullah, sebagai ‘ahlul bait’ yang sesungguhnya dan sering dianggap oleh sebagian besar umat Muslim sebagai pewaris ‘keturunan nabi atau rasul’.

    Jika kita merujuk pada Al Quran, yakni S. 11:73, 28:12 dan 33:33 maka Bunda Fatimah ini tinggal ‘satu-satu’-nya dari beberapa saudara kandungnya. Benar, jika beliau inilah, salah satu pewaris dari tahta ahlul bait. Sementara saudara kandungnya yang lainnya, tidak ada yang hidup dan berkeluarga yang berumur panjang.

    Begitu juga, terhadap saudara kandung Saidina Muhammad SAW juga berhak sebagai ‘ahlul bait’, tapi sayang saudara kandungnya juga tidak ada karena beliau adalah ‘anak tunggal’. Apalagi kedua orangtua Saidina Muhammad SAW, yang juga berhak sebagai ‘ahlul bait’, tetapi sayangnya kedua orangtuanya ini tak ada yang hidup sampai pada pengangkatan Saidina Muhammad SAW bin Abdullah sebagai nabi dan rasul Allah SWT.

    Kembali ke masalah Bunda Fatimah, karena tinggal satu-satunya sebagai pewaris tahta ‘ahlul bait’, maka timbullah masalah baru, bagaimana pula status dari anak-anak dari Bunda Fatimah yang bersuamikan Saidina Ali bin Abi Thalib, keponakan dari Saidina Muhammad SAW, apakah anak-anaknya juga berhak sebagai ‘pewaris’ tahta ahlul bait?.

    Dengan meruju pada ketiga ayat di atas, maka karena Bunda Fatimah adalah berstatus sebagai ‘anak perempuan’ dari Saidina Muhammad SAW, dan dilihat dari sistim jalur nasab dengan dalil QS. 33:4-5, maka perempuan tidak mempunyai kewenangan untuk menurunkan nasabnya. Kewenangan menurunkan nasab tetap saja pada kaum ‘laki-laki’, kecuali terhadap Nabi Isa As. yang bernasab pada bundanya, Maryam.

    Dari uraian tersebut di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa menurut konsep Al Quran, bahwa kita tidak mengenal sistim pewaris nasab dari pihak perempuan, artinya sistim nasab tetap dari jalur laki-laki. Otomatis Bunda Fatimah walaupun beliau adalah ‘ahlul bait’, tidak bisa menurunkan nasabnya pada anak-anaknya dengan Saidina Ali bin Abi Thalib. Anak-anak dari Bunda Fatimah dengan Saidina Ali, ya tetap saja bernasab pada nasab Saidina Ali saja.

    Kesimpulan akhir, bahwa tidak ada pewaris tahta atau mahkota dari AHLUL BAIT, mahkota ini hanya sampai pada Bunda Fatimah anak kandung dari Saidina Muhammad SAW. Karena itu, kepada para pihak yang memperebutkan mahkota ahlul bait ini kembali menyelesaikan perselisihan fahamnya. Inilah mukjizat dari Allah SWT kepada Nabi-Nya, Muhammad SAW, sehingga tidak ada pihak hamba-Nya, manusia yang mempunyai status istimewa dihadapan Allah SWT, selain hamba pilihan-Nya, nabi, rasul dan hamba-Nya yang takwa, muttaqin.

    semoga Allah SWT mengampuni saya

  116. salam wa rahmatollah saudara, ini adalah artikel balas untuk hujah saudara di atas, ana menghadapi kesukaran menjawabnya..mohon bantuan

  117. @Ibnu Azmi

    saya akan menanggapi riwayat yang dibahas situs itu yang berkaitan dengan riwayat yang saya tulis di atas

    Here is the sunni hadith [sahih isnad but mursal hadith], which proves that umar[ra] neither attacked not threaten fatima[ra] but it shows that umar[ra] showed her merits, from mosanif ibn abi sheebah, vol 13,book maghazi, page 201,hadeeth 38061

    Saya tidak mengerti maksudnya mengatakan mursal. Ini seperti pernyataan salafy yang baru belajar ilmu hadis.Jika ia katakan hadis itu mursal karena sanadnya berhenti pada Aslammaka ia keliru karena disana Aslam mengutip kalau Umar berkata jadi sanad tersebut pada akhirnya kalau diringkas adalah Aslam berkata Umar berkata. Aslam adalah mawla Umar dan riwayat darinya adalah muttashil.

    Mengenai ucapannya Kalau Umar mengatakan ia mencintai Rasulullah dan Sayyidah Fathimah itu memang benar tetapi itu tidak menghentikannya untuk membakar rumah jika orang2 tersebut berkumpul

    This arabic statement ” أن يحرق عليهم البيت ” is the biggest shia trick to deceive the non-arabic members:

    apanya yang trik syiah, jelas sekali situs ini memang kerasukan “syiahpobhia” sehingga apa-apa yang gak sesuai dengan hujjahnya dikatakan trik syiah. Ia menerjemahkannya seperti ini

    However, by Allah, this shall not prevent me, if that group gathers in your house, to order that their house be set afire!”

    ia menjelaskan seperti ini

    This can be seen by the statement ‘Alaihim’ and not ‘Alaikum’ in the statement ” أن يحرق عليهم البيت ” “if that group gathers in your house, to order that their house be set afire”.

    pertanyaan yang harus ia jawab, “him” dalam ‘Alaihim itu siapa?, melihat dari riwayat tersebut maka “him” adalah orang-orang yang berkumpul di rumah Sayyidah Fathimah. Siapa orang-orang tersebut? tidak tahu siapa keseluruhannya tetapi perhatikan kata كان علي والزبير يدخلان على فاطمة
    Maka diantara orang tersebut adalah Imam Ali dan Zubair. kalau ia mau mengartikan if that group gathers in your house, to order that their house be set afire

    maka their house be set afire mencakup rumah Imam Ali dan rumah Zubair dan orang-orang lain. Justru lebih parah lagi ituh dan Rumah Imam Ali ya rumah Sayyidah Fathimah

    Comment: But shia play the game with arabic because they are jahil persians

    siapa orang ini? kok dia gak sadar siapa sebenarnya yang jahil, dan maaf saja dari sudut pandang saya orang inilah yang sedang bermain-main dengan bahasa arab untuk membela keyakinannya. Saya tidak peduli mau syiah atau sunni atau salafy atau alawiy kalau memang keliru ya keliru.

  118. Salam,

    Peristiwa ini walaupun sahih terputus sanadnya kerana Aslam tidak melihat peristiwa ini

    Walaupun Aslam seorang yang tsiqah tapi dia tidak menyaksikannya dengan mata kepalanya sendiri

    Dia hanya dibeli Umar r.a selepas berlakunya tuduhan peristiwa ini

  119. @taqi…sekalian dishare dimana disebutkan dia dibeli/menjadi budak umar setelah peristiwa itu ?

    jika memang benar dia baru masuk islam/menjadi budaknya umar setelah peristiwa itu, apa persoalannya bila setelah dia islam meriwayatkan dari Umar ibn khattab yg mengalami sekaligus pelaku peristiwa itu

  120. @abu yusuf….bawakan kutipan haditsnya…bahwa tdk ada pembakaran sehingga bantahan anda memiliki dasar, dan agar anda tdk jadi bahan tertawaan org karena membantah tanpa hujjah,,,

  121. @Taqi
    silakan bawakan hujjah anda, jika tidak dengan mudahnya saya akan bilang perkataan anda tidak ada buktinya.

  122. Ibn Hajar menyebutkan dalam Tahzib at-Tahzib” (1/136): Abu Bakr menghantar Umar untuk memimpin manusia ketika haji pada tahun 11H, dan dia membeli Aslam

    Aslam dibeli oleh Umar ketika Abu Bakr telahpun menjadi khalifah

    Maka Aslam tidak mungkin berada di Madinah dan menjadi saksi kepada insiden yang berlaku sejurus selepas kewafatan Nabi (sallalahu alaihi wa ala alihi wa sallam)

  123. @Taqi

    Silakan anda merujuk pada kitab aslinya dan inilah yang tertulis [At Tahdzib juz 1 no 501]. Ibnu Hajar menukil itu dari riwayat Ibnu Ishaq

    قال بن إسحاق بعث أبو بكر عمر سنة 11 فأقام للناس الحج وابتاع فيها أسلم مولاه

    Ibnu Ishaq tidak menyebutkan sanad kisah tersebut, jadi antara Ibnu Ishaq dan Abu Bakar terpisah lautan yang luas. Mungkin anda hanya kopipaste hujjah nashibi tapi saya katakan hebat sekali ada nashibi yang berhujjah dengan gaya seperti ini. Riwayat Ibnu Ishaq yang bersanad saja masih dilemahkan nashibi dengan alasan tadlis apalagi yang tidak bersanad. Kisah yang anda jadikan hujjah dhaif maka mari saya persilakan anda untuk menyampaikan hujjah berikutnya

  124. ehmm…uhuk..uhk..

  125. syiah dan sunni..perbedaannya bagikan langit dan bumi…bagaikan..hitam dan putih…syiah jg ter bagi…suni jg terbagi..dan diantara smua hanya satu yg benar…jawabannya ada di Al Qur’an …

  126. mao gak mao,,pasti gak pasti,,sejarah kan terulang lagi

  127. sy yg minim ilmu ini merasa bahagia bisa nemuin link ini, membuka wacana baru buat sy, dgn huznudhon sy menerima apa yg ente ulas, teruslah berjuang menolong agama Allah ini. Siapapun dia siapapun gerombolannya selama mereka tulus ikhlas menolong Islam ini, sy ikut dlm jamaah tsb.
    Sobatku semua, jika diantara anda ada yg sudah gabung bersama mereka (Trah Ahlu Bait), mohon disampaikan salam sy untuk mereka.
    Ya Allah, tolonglah kami, berikan petunjuk kepada kami menuju Jalan.Mu yg telah Engkau turunkan kepada Rasul.Mu.

Tinggalkan komentar