Analisis Hadis Tawassul Malik Ad Daar

Masjid Nabawi

Shalawat Untuk Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam

Dan Ahlul Bait Alaihis Salam

Muqaddimah

Perkara tawasul sudah menjadi hal kontroversial sejak dulu. Dari yang mengharamkannya secara mutlak yaitu para salafiyun sampai kepada yang membolehkannya secara mutlak yaitu sebagian besar ahlussunnah. Kedua belah pihak memiliki dalil masing-masing dan tulisan kali ini ditujukan untuk menganalisis sebagian dalil yang sering diributkan oleh kedua belah pihak. Sebelumnya saya selalu mengingatkan kepada kita semua bahwa apapun kesimpulan yang dicapai hendaknya disikapi dengan wajar. Perbedaan ada untuk diterima dan disikapi dengan baik. Berbedalah dengan cara yang lurus. Baca lebih lanjut

Jangan Terkelabui

Disclaimer : Maaf saya tidak sedang marah cuma sedang gila saja :mrgreen:

Anonimitas itu penting, dan blog ini tegak dengan dasar itu. Mengapa? karena yang penting bagi anda semua para pembaca adalah Hikmah apa yang bisa anda ambil. Bukan sibuk mengurusi siapa yang memberi hikmah. Orang boleh menyebut pemilik blog ini siapa saja. Silakan, silakan mau panggil saya apapun, saya tetaplah seorang J Algar. Itu satu-satunya nama Secondprince dari dulu hingga sekarang.

J Algar bukan seorang dokter, bukan pula seorang Ustadz, bukan seorang Mahasiswa IAIN, bukan seorang Mahasiswa Kedokteran, bukan seorang penulis buku, dan jelas-jelas bukan orang penting.

J Algar bukan seorang salafy, bukan seorang sunny, bukan seorang syiah, bukan seorang liberalis, ia seorang Muslim yang mencintai Ahlul Bait. jadi jangan terkelabui dengan persepsi yang tidak benar.

J Algar adalah nama yang bisa dipakai siapa saja tetapi hanya satu orang yang mengerti dan mengetahui nama itu. Masalahnya anda wahai pembaca tidak akan mengetahui siapa satu orang itu, jadi sungguh sangat tidak penting mempermasalahkan siapa ia. Suka silakan dan jika tidak maka tinggalkan.

Identitas J Algar adalah area terlarang yang tidak termaafkan. Jadi jangan coba-coba memasuki tempat dimana anda tidak diizinkan memasukinya. Mau menganggap saya dokter, silakan saja tapi ingat saya sudah katakan kalau J Algar bukan seorang dokter. Mau menganggap saya Mahasiswa IAIN, silakan saja tapi ingat saya sudah katakan kalau J Algar bukan seorang Mahasiswa. Mau menganggap saya Syiah ya silakan tetapi J Algar memang bukan seorang Syiah. J Algar adalah guru terbaik yang tidak pernah tercapai oleh saya. Orang yang sebagian dirinya hidup di hati saya. Orang yang pikiran-pikirannya merasuki pikiran saya. Orang yang saya lebih suka kalau ia adalah saya. Orang yang tidak ada yang mewarisinya kecuali saya. Orang yang harus dianggap tidak pernah ada. Salam bingung 😛

Studi Kritis Jalaluddin Rakhmat Dalam Dialog Syiah di Makassar

ahlul-bait

Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah tulisan di internet yang berjudul Kesalahan Jalaluddin Rakhmat Terbongkar Dalam Dialog Syiah di Makassar. Saya sedikit kecewa dengan tulisan yang terkesan memojokkan seperti itu. Ditambah lagi ternyata banyak hal yang mesti diluruskan dari tulisan tersebut. Cukup banyak kritikan sok ilmiah yang dilontarkan terhadap Jalaluddin Rakhmat padahal sebenarnya kritikan tersebut bernada cacat karena dipengaruhi syiahpobhia. Silakan dilihat Baca lebih lanjut