Antagonisme Penilaian Ahmad bin Hanbal Terhadap Mereka Yang Mencela Dan Membenci Sahabat

Antagonisme Penilaian Ahmad bin Hanbal Terhadap Mereka Yang Mencela Dan Membenci Sahabat

Sebagian ulama berpendapat bahwa mencela sahabat Nabi dapat membawa pelakunya kepada kezindiqan atau kekafiran. Diriwayatkan berbagai perkataan ulama tentang hal ini diantaranya Malik bin Anas, Ahmad bin Hanbal, Abu Zur’ah dan yang lainnya [semoga rahmat Allah dilimpahkan pada mereka]. Sayang sekali pandangan ini kami pandang berlebihan dan memiliki konsekuensi yang sangat berat karena telah diriwayatkan pula bahwa diantara mereka yang mencela sahabat itu ada beberapa orang yang dijadikan rujukan atau diambil hadisnya. Alangkah lucunya kalau dikatakan seorang yang zindiq atau kafir dijadikan rujukan dalam hadis. Di bawah ini kami akan menampilkan sikap antagonis Ahmad bin Hanbal yang terkait dengan masalah ini. Diriwayatkan oleh Al Khallal bahwa Ahmad bin Hanbal memandang orang yang mencela sahabat sebagai bukan orang islam Baca lebih lanjut

Analisis Hadis Tawassul : Hadis Utsman bin Hunaif

Analisis Hadis Tawassul : Hadis Utsman bin Hunaif

Hadis Utsman bin Hunaif merupakan hadis yang menjadi bantahan telak bagi para pengingkar tawassul yang lebih dikenal dengan sebutan “salafy”. Hadis ini menjadi dasar dibolehkannya tawassul kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam baik ketika Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hidup maupun wafat. Baca lebih lanjut

Hadis Nabi SAW Memberi Salam Setelah Wafat

Hadis Nabi SAW Memberi Salam Setelah Wafat

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam baik ketika hidup maupun wafat tetap bisa memberi kebaikan bagi umatnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam setelah wafatnya masih dapat memberikan salam [yang merupakan doa] kepada umatnya. Baca lebih lanjut

Hadis Muawiyah Mati Tidak Dalam Agama Islam : Bantahan Terhadap Salafy

Hadis Muawiyah Mati Tidak Dalam Agama Islam : Bantahan Terhadap Salafy

Tidak diragukan kalau Muawiyah pernah menjadi sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tetapi hal ini tidak membuatnya menjadi orang suci seperti yang digembar-gemborkan oleh para nashibi. Muawiyah termasuk sahabat yang cukup banyak membuat penyimpangan dalam syari’at. Ini bukan tuduhan atau celaan tetapi fakta yang tertera dalam berbagai kitab hadis yang tidak pernah diungkapkan oleh salafy nashibi dengan dalih “menahan diri dari mencaci sahabat”. Salafy nashibi bisa dibilang cinta mati terhadap sahabat yang suka “memusuhi ahlul bait”. Jika syiah mencela sahabat mereka naik pitam menyesatkan dan teriak sana sini tetapi jika Muawiyah mencela Imam Ali mereka mati-matian membela Muawiyah. Baca lebih lanjut