Kedudukan Hadis Iftiraq Al Ummah “Apa Yang Aku Dan Para SahabatKu Ada Di Atasnya”

Kedudukan Hadis “Apa Yang Aku Dan Para SahabatKu Ada Di Atasnya”

Hadis Iftiraqul Ummah adalah hadis masyhur di kalangan umat Islam. Hadis tersebut mengatakan bahwa Umat Islam akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Sebagian orang yang berasal dari mahzab salafy mengklaim bahwa Salafy adalah golongan yang selamat dari ke-73 golongan tersebut. Di antara mereka ada yang menyatakan bahwa golongan yang selamat adalah golongan yang mengikuti jejak Para Sahabat Nabi atau memahami Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat. Sayangnya hadis yang mereka jadikan dasar dalam masalah ini adalah hadis yang sangat dhaif. .

Hadis Iftiraqul Ummah yang akan dibahas diriwayatkan Imam Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi 5/26 no 2641.

حدثنا محمود بن غيلان حدثنا أبو داود الحفري عن سفيان الثوري عن عبد الرحمن بن زياد الأفريقي عن عبد الله بن يزيد عن عبد الله بن عمرو قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم ليأتين على أمتي ما أتى على بني إسرائيل حذو النعل بالنعل حتى إن كان منهم من أتى أمه علانية لكان في أمتي من يصنع ذلك وإن بني إسرائيل تفرقت على ثنتين وسبعين ملة وتفترق أمتي على ثلاث وسبعين ملة كلهم في النار إلا ملة واحدة قالوا ومن هي يا رسول الله قال ما أنا عليه وأصحابي

Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghaylan yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Dawud Al Hafari dari Sufyan Ats Tsawri dari Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dari Abdullah bin Yazid dari Abdullah bin Amr yang berkata “Rasulullah SAW bersabda “Sungguh akan datang pada UmatKu sesuatu yang datang pada bani Israil seperti sandal yang berjajar dengan sandal yang lain hingga ada diantara mereka yang menyetubuhi ibunya terang-terangan dan pada umatku akan ada yang demikian. Sesungguhnya bani Israil akan terpecah belah menjadi 72 golongan sedangkan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan. Para sahabat bertanya “siapakah golongan itu wahai Rasulullah SAW?”. Beliau SAW menjawab “Apa yang Aku dan Para SahabatKu ada di atasnya”.

Syaikh Al Albani telah memasukkan hadis ini dalam Shahih Sunan Tirmidzi no 2641 seraya berkata bahwa hadis ini hasan. Pernyataan Beliau sudah jelas keliru dan mengandung kerancuan. Hadis ini sendiri sanadnya dhaif dan jika Syaikh menghasankan hadis Tirmidzi ini berdasarkan penguat dari hadis-hadis Iftiraq Al Ummah yang lain maka Beliau sudah salah alamat. Hadis Iftiraq Al Ummah lain yang bersanad shahih memang mengandung kata-kata “akan terpecah belah menjadi 73 golongan” tetapi tidak satupun dari hadis-hadis penguat tersebut yang menyebutkan bahwa golongan yang selamat itu adalah “Apa yang Aku dan Para SahabatKu ada di atasnya”. Tambahan ini sangat jelas dhaif baik dari segi sanad maupun matannya. Oleh karena itu jelas sekali hadis Iftiraq Al Ummah yang lain tidak bisa dijadikan penguat bagi riwayat Tirmidzi di atas.

Penyebab dhaifnya hadis Tirmidzi di atas adalah Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dimana ia adalah seorang perawi yang dhaif. Ibnu Hajar dalam Tahdzib At Tahdzib juz 6 no 358 telah menyebutkan biografi Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dimana ia telah dilemahkan oleh banyak ulama diantaranya Ibnu Ma’in, An Nasa’i, Yahya bin Sa’id, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Kharrasy, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim. Di antaranya Ibnu Hajar mengutip

وقال بن أبي خيثمة عن بن معين ضعيف

Ibnu Abi Khaitsamah berkata dari Ibnu Ma’in “dhaif”.

وقال النسائي ضعيف وقال بن خزيمة لا يحتج به وقال بن خراش متروك

An Nasa’i berkata “dhaif”. Ibnu Khuzaimah berkata “tidak bisa dijadikan hujjah” dan Ibnu Kharrasy berkata “matruk”.

An Nasa’i telah memasukkan Abdurrahman bin Ziyad ke dalam Kitabnya Ad Dhu’afa no 361 dan berkata

عبد الرحمن بن زياد بن أنعم الإفريقي ضعيف

Abdurrahman bin Ziyad bin An’um Al Ifriqi dhaif

Daruquthni juga memasukkan Abdurrahman bin Ziyad dalam kitabnya Ad Dhu’afa no 338 dan berkata

عبدالرحمن بن زياد بن أنعم الأفريقي، ليس بالقوي

Abdurrahman bin Ziyad bin An’um Al Ifriqi tidak kuat.

Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi memang dikenal dhaif sehingga banyak kitab Ad Dhu’afa menyebutkan namanya. Selain Nasa’i dan Daruquthni, Ibnu Hibban juga menyebutkannya sebagai perawi dhaif dalam Al Majruhin no 586 seraya berkata bahwa Abdurrahman bin Ziyad sering meriwayatkan hadis-hadis palsu dari para perawi tsiqat. Al Uqaili juga memasukkan nama Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dalam kitabnya Ad Dhu’afa 2/332 no 927 dan Adz Dzahabi juga memasukkan nama Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dalam Mughni Ad Dhu’afa no 3566 dan mengatakan bahwa ia seorang yang dikenal dhaif dan dinyatakan dhaif oleh Ibnu Ma’in, Nasa’i, Daruquthni dan Ahmad.

Selain dalam Sunan Tirmidzi ternyata hadis dengan matan “Apa yang Aku dan Para SahabatKu ada di atasnya” juga diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam As Shaghir 2/29 no 724 dan Mu’jam Al Ausath 5/137 no 4886

حدثنا عيسى بن محمد السمسار الواسطي حدثنا وهب بن بقية حدثنا عبد الله بن سفيان المدني عن يحيى بن سعيد الأنصاري عن أنس بن مالك قال قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم تفترق هذه الأمة على ثلاث وسبعين فرقة كلهم في النار إلا واحدة قالوا وما هي تلك الفرقة قال ما أنا عليه اليوم وأصحابي

Telah menceritakan kepada kami Isa bin Muhammad Al Wasithi yang berkata telah menceritakan kepada kami Wahab bin Baqiyah yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sufyan Al Madani dari Yahya bin Sa’id Al Anshari dari Anas bin Malik yang berkata Rasulullah SAW bersabda “Umat ini akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Mereka semua ada di neraka kecuali satu golongan”. Para sahabat bertanya “siapakah golongan itu”. Beliau SAW menjawab “Apa yang Aku dan para SahabatKu ada di atasnya pada hari ini”. At Thabrani berkata dalam Mu’jam As Shaghir 2/29 no 724 setelah menyebutkan hadis ini

لم يروه عن يحيى إلا عبد الله بن سفيان

Tidak diriwayatkan dari Yahya kecuali oleh Abdullah bin Sufyan Hadis ini adalah hadis yang dhaif karena Abdullah bin Sufyan. Al Uqaili menyebutkan Abdullah bin Sufyan dalam kitabnya Ad Dhu’afa 2/262 no 815 dan berkata

عبد الله بن سفيان الخزاعي واسطي عن يحيى بن سعيد لا يتابع على حديثه

Abdullah bin Sufyan Al Khuza’i  Al Wasithi meriwayatkan dari Yahya bin Sa’id, tidak diikuti hadisnya. Setelah itu Al Uqaili membawakan hadis riwayat Thabrani ini sebagai penegasan akan kedhaifan riwayat tersebut dan tidak layak untuk diikuti. Adz Dzahabi menyebutkan Abdullah bin Sufyan dalam kitabnya Mughni Ad Dhu’afa no 3197 dan Adz Dzahabi juga memasukkan Abdullah bin Sufyan sebagai perawi dhaif dalam kitab Diwan Ad Dhu’afa Wal Matrukin no 2187. Oleh karena itu sudah jelas riwayat Thabrani inipun tidak layak untuk dijadikan hujjah.

10 Tanggapan

  1. mohon maap sebesar-besarnya bang,,, implikasi dhaifnya hadist tsb kepada apa saja? apa termasuk membatalkan klaim sebagian kaum muslimin yang sudah terlanjur percaya diri dengan menganggap merekalah golongan yang selamat? saya terlalu dangkal sampai tidak bisa melihat kaitan langsungnya,,
    mohon penjelasan

  2. @SP

    Apakah tidak salah kita menganggap bahwa haditsIftiraq al Ummah adalah untuk umat Islam. Dimana akan terpecah memnjadi 73 golongan. Sebab Firman Allah bahwa umat pengikut Rasulullah tidak ada khilaaf (tidak ada perbedaan).

    Apakah tidak mungkin (ASUMSI tapi punya dasar) bahwa yang dimaksud Rasul UMMAH bukan UMMATI. Jadi seperti bunyi hadits diatas 72 di Bani Israil dan yang SELAMAT adalam umat Islam.
    Jadi kata::“Apa yang Aku dan Para SahabatKu ada di atasnya”.
    BENAR karena itu menyatakan Umat ISLAM.
    Sedang golongan dalam Umat Islam hanya ada SATU yaitu PENGIKUT RASULULLAH SAW.

    Sedangkan yang selamat dari siksa Allah sudah dijelaskan dalam Alqur’an begitu juga yang diazab.
    Yang diazab ialah mereka2 sampai menemui ajal tetap kafir, munafik, murtad dan sejenisnya. Wasalam

  3. Implikasi dari komentar saya diatas saya akan menglilstrasi ( meminjam kata lamaru/secte)

    Rasulullah sangat bebrbeda jauh dengan AKHLAK nabi yang lain (seharusnya kita tdk bisa membedakan para UTUSAN Allah). Tapi karena Allah yang membedakan dalam hal2 Khusus salah satu adalah AKHLAK Rasul yakni sangat MULIA..

    Para Nabi sebelumnya apabila selesai berdakwa mereka mengatakan: Aku tidak meminta UPAH dari kalian dari hasil jerih payahku ini. Upahku dari Allah.
    Tetapi Rasulullah lain. Allah yang memerintahkan bahwa UPAH jerih payah Rasul supaya umat ini menyintai KELUARGA Rasul.

    Rasul dalam memperjuangkan Umatnya berjuang menghadapi DUA ARAH. Yang pertama adalah umat yang masih jahiliyah. Dan Yang Kedua PEREJUANGAN RASUL
    DENGAN ALLAH. Dengan Allah setiap detik Rasul bermunajat dengan Allah agar umatnya diselamatkan dari api neraka. Sampai2 Rasul terucap: “Aku tidak Ridha umatku masuk Neraka.

    Allah Maha Mengetahui. Ia menurunkan wahyu dgn FirmanNya dlm QS 93:5

    Dan waktu ayat 65 Surah al-An’am : “Katakanlah, “Yang berkuasa untuk mengirimkan AZAB kepadamu dari atas kepalamu atau dari bawah kakimu atau dia mencampurkan kamu dalam golongan2 (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikan betapa kami mendatangkan tanda2 kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami.”

    Menurut Ibnu Jarir dari Hasan. Setelah ayat tsb turun Rasul langsung shalat 2 rakaat dan memohon pada Allah agar azab ini jangan diturunkan pada umatnya.

    Dua azab diterima yang satu ditolak. Yakni perpecahan dalam umatnya.
    Rasul tidak tenang setiap hari. Dan kemudian Allah wahyukan; Yaitu yang kita kenal dengan hadits :ATSAQALAIN.

    Jadi dalam umat Muhammad SAW hanya ada DUA golongan.

    1. Yang berpegang TEGUH pada Atsaqalain dan
    2. Yang MENOLAK Atsaqalain. Wasalam

  4. @zzzzzz

    Sudah pernah membaca komentar ternyata semua tidak fair.
    Faywa Imam Maliki aja dirubah.

  5. @SP
    Lafadz “Apa yang Aku dan para SahabatKu ada di atasnya” memang layak diperdebatkan jika melihat fakta sejarah.
    Saya meyakini bahwa memang perpecahan ummat adalah sebuah keniscayaan dan hanya sedikit sekali yg selamat (berdasarkan pemahaman sy thd ayat2 alquran) bahkan sy berkeyakinan bahwa mayoritas umat sudah melenceng (وإن ‏تطع أكثر ‏من في الارض يضل عن ‏سبيل الله)

    Yang jadi pertanyaan buat saya adakah hadis iftiraq versi yang lain yang shohih, mungkin yang tanpa kata “apa yang aku dan para sahabatku ada di atasnya”, mungkin yang menyuruh berpegang pada tsaqalain dsb.
    (Karena biasanya hadits2 yg menguatkan paham ttt ada tandingannya pd paham yg lain)
    Maaf sudah merepotkan.
    والسلام علي من اتبع الهدي

  6. pada kenyataan redaksi “apa yang aku dan para sahabatku ada di atasnya”,
    apa emang bener yah ??
    tapi kok jadi rancu sekali dgn jalannya sejarah …..
    perang shiffin ???
    terus perang jamal ??
    kayaknya rasul bersabda seperti itu seakan2 Allah tidak pernah memberitahukan apa yg akan terjadi sepeninggal beliau ….
    Redaksinya ada yang ga beres nih …

  7. Sunnah adlh setiap perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW yg wajib diikuti oleh Umat Islam, krn Rasulullah SAW adlh manifestasi daripada Al Qur’an; ahklak Rasulullah SAW adlh ahklak Al Qur’an. Jadi kesimpulannya klo ada hadis yg berhubungan dgn sunnah sahabat patut dipertanyakan lagi kebenarannya.

    Wassalam

  8. @sahabat
    memangnya ada mazhab Islam yg memasukan Sahabat kedalam rukun Iman sehingga ada yang namanya Sunnah SOHABAT ??

  9. @mulya,, sy tertarik pd yg diatas yg menanyakan adakah hadist shahih yg serupa tp tanpa mencantum kan lafadz yg dianggap dlaif tadi..?/ dan kalo ditanya adakah sunnah sohabat,..??
    itu pertanyaan yg naif. tentu ada lah… dlm hadist dlm quran banyak ko kalimat2 “wa ashaabih” “wa ashaabih”…. logika saja shahabat itu kn org yg sejaman dg Rasul SAW.? tntu mereka lah yg tahu persis ttg sunnah beliau.? apa yg harus diragukan ? bahkan diantara mreka dijamin masuk syurga oleh Rasulullah..??

Tinggalkan komentar