The Butterfly Effect

Kepakan Sayap Kupu-kupu Di Suatu Tempat Akan Menyebabkan Taifun Di Belahan Bumi Lain

Kepakan Sayap Kupu-kupu Di Suatu Tempat

Akan Menyebabkan Taifun Di Belahan Bumi Lain

Saya suka sekali dengan kata-kata ini. Sangat mencerminkan dan memuat banyak hal besar (alah afaan sih). he he he ini terkait juga dengan film yang baru-baru ini diputar di transtv The Butterfly Effect. Begitu mulai langsung ada kutipan ini. 😉

Film ini menceritakan seorang anak manusia yang dalam fase kehidupannya sering mengalami keadaan hilang ingatan atau tidak sadar(seperti orang ngelamun). Jujur saja waktu pertama kali lihat saya kira ni anak Petit Mal :mrgreen: . Setelah dibawa berobat anak tersebut dianjurkan untuk mencatat aktivitas yang ia lakukan sehari-hari. sampai akhirnya ia dewasa maka terkumpullah catatan aktivitas hidupnya 🙂

.

Inti dari kisah ini ternyata fase-fase tidak sadar dalam kehidupan anak itu adalah pintu yang menghubungkan dunia-dunia paralel. Dunia dimana ia hidup dalam kondisi yang berbeda-beda dan ia bisa melakukan transformasi ke dunia-dunia itu melalui kilas balik ke masa lalu tidak sadar itu dan sedikit melakukan perubahan. Perubahan kecil dalam masa lalu ini mengakibatkan efek besar sekali pada sejarah hidupnya. Semua hidup anak tersebut berubah-ubah tergantung dengan perubahan kecil pada masa lalu yang ia rekontruksi :mrgreen:

.

Tahukah anda mengapa sulit sekali memastikan yang namanya cuaca? itu karena kata-kata ini lho. Teori Kekacauan. Teori ini berkaitan erat dengan kutipan di atas dan film yang saya maksud. Teori ini menjelaskan adanya suatu sistem, dimana sistem ini menjadi sangat hipersensitif sehingga perubahan kecil pada kondisi awal mengakibatkan efek yang besar pada kondisi akhir. (Ingin lebih jelas lihat sendiri ya).

Tetapi saya tidak akan melakukan pembahasan ilmiah tetapi justru imajinatif.

.

Perjalanan Sejarah Masa Depan

Sejarah adalah hal yang rumit, apalagi yang dimaksud dengan sejarah masa depan. Ini memang spekulatif, tetapi kita langsung saja. Menurut saya apa yang akan terjadi di masa depan erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa kecil yang terjadi saat ini.

  • Anda pergi ke warnet untuk sekedar ngeblog bisa jadi menyebabkan suatu hari nanti anda akan memperistri seorang dokter pemenang Nobel :mrgreen:
  • Anda menjawab ya ketika dilamar ternyata menyebabkan suatu hari nanti akan terjadi revolusi besar-besaran dalam dunia Kedokteran :mrgreen:
  • Anda menuntun seorang kakek untuk menyeberang jalan menyebabkan suatu hari nanti anda akan menjadi salah satu orang terkaya di dunia :mrgreen:

Dalam kehidupan ini terjadinya masa depan bersifat multifaktorial dalam arti ada banyak faktor yang berperan dan saling terkait. Sehingga perubahan kecil saja pada salah satunya mengakibatkan efek pada yang lain dan terus hingga semua faktor itu berubah dan terjadilah perubahan besar.

.

Kalau menurut anda saya hanya berkhayal, maka anda benar sekali saya memang sedang berkhayal. Tetapi itu belum cukup, kita lanjut.

Keliaran saya selanjutnya adalah manusia dapat memperkirakan sejarah masa depannya dengan melakukan Rekontruksi masa lalunya. Kilas balik terhadap semua pengalaman pribadi akan membuat kita sensitif terhadap perilaku-perilaku kecil kita yang ternyata berefek besar. Jadi telusuri apa-apa saja peristiwa besar yang terjadi pada diri anda, lihat tindakan-tindakan kecil sebelumnya kemudian lakukan penilaian bagaimana perilaku-perilaku kecil anda tersebut saling terkait dan menimbulkan peristiwa besar yang dimaksud.

.

Setelah itu anda bisa menemukan sebuah pola khas anda yang berkaitan dengan kecenderungan anda terhadap perilaku-perilaku kecil. Pola ini lah yang anda kembangkan untuk selanjutnya anda terapkan untuk memperkirakan atau bahkan menciptakan apa yang akan terjadi pada diri anda untuk beberapa saat ke depan (saran saya jangan terlalu jauh ke depan, sangat sulit untuk pemula :mrgreen: )

.

Omong kosong, yah biasanya itu yang saya dapat ketika membicarakan hal ini dengan beberapa orang. Grandiosa, anak kecil yang sok bicara masalah besar

Boleh percaya, boleh tidak. Bahkan Orang pintar(si Pertama) yang saya kira akan percaya dengan apa yang saya katakan malah justru Menentang saya habis-habisan.

.

Bukankah sulit untuk percaya bahwa

Kepakan Sayap Kupu-kupu Di Suatu Tempat

Akan Menyebabkan Taifun Di Belahan Bumi Lain: :mrgreen:

Salam Damai

.

.

Nb: Penulis tidak bertanggung jawab terhadap semua akibat yang anda tanggung karena mempercayai tulisan ini. Sebagai informasi celah dalam hipotesis saya justru sudah saya kemukakan sendiri dalam tulisan di atas 😆

37 Tanggapan

  1. petramaxx…
    😆

  2. keduaXX
    😉

  3. coonnxx..

    g ngertiii…

    hehe..

    ——-
    ya cm mw mnta traktiir…

    😉

  4. Grandiosa, anak kecil yang sok bicara masalah besar
    —-
    hehe…
    kl sok nya di ilangin,,jd mirip seseoRang,,hoho..

  5. Anda menuntun seorang kakek untuk menyeberang jalan menyebabkan suatu hari nanti anda akan menjadi salah satu orang terkaya di dunia

    Sesat..sesat..sesat!!!! 😆

  6. Mungkin-mungkin dan mungkinjg anda jg anda menjadi kakek dan ditutun menyeberang jln

  7. Saya yakin kalo yang lagi iseng & mengkhayal ini Adik mas yang berumur 10th, walaupun kata-katanya sok ilmiah 🙂

    Begini Dik, pertanyaan yang mungkin muncul untuk teori adik seperti ini:

    (1) Bagaimana cara kita mengetahui bahwa telah terjadi perubahan?
    (2) Pembanding apa yang kita miliki sehingga kita tahu telah terjadi perubahan?
    (3) Cut-off nya dimana? Artinya di titik mana kondisi awal itu berada yang mengkibatkan perubahan di kondisi akhirnya. Itu pun kalau sdh diketahui Pembanding perubahannya.
    (4) Yang kita ketahui adalah pada titik dan kondisi sekarang. Bagaimana cara kita mencari tau penyebab apa pastinya yang mengakibatkan kita seperti kondisi sekarang. Perubahan awal apa yang telah kita lakukan?
    Itu juga tetap harus ada pembandingnya.

    Jadi kalau hal-hal tsb kita belum mampu menjawabnya jalani saja garis hidup kita sesuai Kehendak-Nya. Apa yang akan terjadi di masa depan kita serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Memiliki Masa Depan 🙂

    “Pola ini lah yang anda kembangkan untuk selanjutnya anda terapkan untuk memperkirakan atau bahkan menciptakan apa yang akan terjadi pada diri anda untuk beberapa saat ke depan”

    Setuju. Jika memang kita memiliki metode bagaimana bisa menciptakan pola itu. Sekali lagi…cutoff nya dimana.

    Tapi keliatannya Adik cukup serius dan sangat imajinatif. Jadi supaya Adik ngga kecewa, begini saja:
    Lakukan uji empiris yang melibatkan 2 orang saja yang memiliki sifat dan karakter yang sama (saran saya saudara kembar lebih baik, karna masing2 akan jadi pembanding). Pastikan bahwa sebelumnya mereka berdua selalu melakukan hal sama (agak sulit keliatannya memang, tapi yah Adikkan serius, jadi hadapi saja kesulitannya 🙂 ) Setelah ketemu, mungkin agak lama, instruksikan agar masing-masing pada saat yang bersamaan (sebagai cutoff nya) melakukan atau memutuskan 2 hal yang berbeda. Misal yang seorang makan nasi, seorang lagi makan bubur (Sebelumnya gimana ya? :mrgreen: Gunakan imajinasi Adik).
    Sampai di situ berarti kita telah memiliki Pembanding & Cutoff.
    Kemudian untuk pengamatan hasilnya, tentukan waktu (cutoff)nya. Bisa secara berkala. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, atau sampai 10 tahun.
    Tinggal kita menunggu saja dan siap mencatat apakah terjadi sesuatu yang luar biasa di tahun pertama, kedua, ketiga, dan ke sepuluh?

    Dengan keliaran, imajinasi, daya khayal dan keisengan Adik saya kira mampu (ngga?) untuk melakukan uji empiris ini (?)

    Selamat berimajinasi

  8. @Mareza
    😆
    waduh langsung minta ditraktir
    *pura-pura gak denger*

    gak ngerti ya, he he he saya maklum :mrgreen:

    hehe…
    kl sok nya di ilangin,,jd mirip seseoRang,,hoho..

    ho ho ho juga, alah afa sih 😈

  9. @nurma
    saya kan terkenal sesat :mrgreen:
    *sambil ngasah golok*

    @jahil
    he he he saya masih muda loh Mas :mrgreen:

    @armand
    wah komennya serius amat
    *pura-pura serius ah*

    Saya yakin kalo yang lagi iseng & mengkhayal ini Adik mas yang berumur 10th, walaupun kata-katanya sok ilmiah

    😆 meleset jauh Mas

    (1) Bagaimana cara kita mengetahui bahwa telah terjadi perubahan?

    Cukup dirasakan Mas, perasaan itu sangat sensitif
    *alah afa sih*

    (2) Pembanding apa yang kita miliki sehingga kita tahu telah terjadi perubahan?

    pertanyaan menarik, tapi gak ada juga gak masalah, kalau mau dipaksa juga maka saya usulkan untuk mencari orang lain yang sama gilanya pintarnya :mrgreen:

    (3) Cut-off nya dimana? Artinya di titik mana kondisi awal itu berada yang mengkibatkan perubahan di kondisi akhirnya. Itu pun kalau sdh diketahui Pembanding perubahannya.

    setiap kondisi awal bisa saja Mas, 12 menit sebelumnya, 12 jam sebelumnya, 12 hari sebelumnya, 12 minggu sebelumnya, 12 bulan sebelumnya, bahkan 12 tahun sebelumnya.
    Semakin awal(12 tahun misalnya) keuntungannya semakin besar hipersensitivitasnya tapi kerugiannya adalah biasnya malah semakin besar

    4) Yang kita ketahui adalah pada titik dan kondisi sekarang. Bagaimana cara kita mencari tau penyebab apa pastinya yang mengakibatkan kita seperti kondisi sekarang. Perubahan awal apa yang telah kita lakukan?

    Dengan perkiraan Mas, dan bukan masalah tentang apa yang kita tahu pasti. yangpenting adalah pilihan kita untuk menetapkan bahwa kondisi awal itu benar-benar sensitif. Tentu saja pilihan ini didasari dengan analisis yang mendalam :mrgreen:

    Jadi kalau hal-hal tsb kita belum mampu menjawabnya jalani saja garis hidup kita sesuai Kehendak-Nya. Apa yang akan terjadi di masa depan kita serahkan sepenuhnya kepada Yang Maha Memiliki Masa Depan

    benar tidaknya teori asal-asalan diatas tidak berpengaruh sedikitpun dengan pernyataan Mas. usaha manusia tidak akan pernah menafikan Kuasa Tuhan

    Setuju. Jika memang kita memiliki metode bagaimana bisa menciptakan pola itu. Sekali lagi…cutoff nya dimana.

    ada kok metodenya, itu semua tergantung penilaian kita dimana kondisi awal yang hipersensitif itu. Bukan tidak mungkin setiap kondisi sebelumnya ternyata sangat sensitif.

    Lakukan uji empiris yang melibatkan 2 orang saja yang memiliki sifat dan karakter yang sama (saran saya saudara kembar lebih baik, karna masing2 akan jadi pembanding). Pastikan bahwa sebelumnya mereka berdua selalu melakukan hal sama (agak sulit keliatannya memang, tapi yah Adikkan serius, jadi hadapi saja kesulitannya 🙂 ) Setelah ketemu, mungkin agak lama, instruksikan agar masing-masing pada saat yang bersamaan (sebagai cutoff nya) melakukan atau memutuskan 2 hal yang berbeda. Misal yang seorang makan nasi, seorang lagi makan bubur (Sebelumnya gimana ya? :mrgreen: Gunakan imajinasi Adik).
    Sampai di situ berarti kita telah memiliki Pembanding & Cutoff.

    Metode anda itu memang bisa Mas, tetapi itu bukan satu-satunya metode yang ada. Ada metode tersendiri yang disebut eksperimen khayal. Semua penjelasannya sama dengan seperti yang anda sebutkan hanya bedanya itu tidak diterapkan pada manusia nyata just dalam pikiran semata. Bukannya eksperimen pada manusia itu terbentur dengan masalah etika :mrgreen:
    *asli ngelantur habis-habisan*

    Kemudian untuk pengamatan hasilnya, tentukan waktu (cutoff)nya. Bisa secara berkala. 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, atau sampai 10 tahun.
    Tinggal kita menunggu saja dan siap mencatat apakah terjadi sesuatu yang luar biasa di tahun pertama, kedua, ketiga, dan ke sepuluh?

    Metode anda itu bisa tetapi tetap bukan satu-satunya
    Selain Cohort kan ada Case Control

  10. Keliaran saya selanjutnya adalah manusia dapat memperkirakan sejarah masa depannya dengan melakukan Rekontruksi masa lalunya

    Ya akhi, baru tahu kalau ternyata liar juga 😆

  11. Kepakan Sayap Kupu-kupu Di Suatu Tempat

    Akan Menyebabkan Taifun Di Belahan Bumi Lain

    saya sih lebih setuju jika bunyinya

    Kepakan Sayap Kupu-kupu Di Suatu Tempat

    berhubungan dengan Taifun Di Belahan Bumi Lain

  12. salam kenal prince…
    saya pernah liat filem “DEJAVU”
    hampir sama seperti filem butterfly effect
    tapi kisahnya tidak sekomplek buttterfly effect.
    satu pertanyaan besar bagi umat manusia
    “apakah mesin waktu dapat diciptakan???”
    hehehe…
    salam

  13. Dalam kehidupan ini terjadinya masa depan bersifat multifaktorial dalam arti ada banyak faktor yang berperan dan saling terkait. Sehingga perubahan kecil saja pada salah satunya mengakibatkan efek pada yang lain dan terus hingga semua faktor itu berubah dan terjadilah perubahan besar.

    “Makanya tdk ada yg dinamakan perubahan kecil semua perubahan adalah besar (krn kt tdk pernah/belum tahu ke depannya spt apa), semua keputusan adalah besar, tdk ada keputusan kecil, krn kt tdk pernah tahu apa yg terjadi 10, 20, 100 thn setelah keputusan kita”.

    Keliaran saya selanjutnya adalah manusia dapat memperkirakan sejarah masa depannya dengan melakukan Rekontruksi masa lalunya. Kilas balik terhadap semua pengalaman pribadi akan membuat kita sensitif terhadap perilaku-perilaku kecil kita yang ternyata berefek besar. Jadi telusuri apa-apa saja peristiwa besar yang terjadi pada diri anda, lihat tindakan-tindakan kecil sebelumnya kemudian lakukan penilaian bagaimana perilaku-perilaku kecil anda tersebut saling terkait dan menimbulkan peristiwa besar yang dimaksud.

    “Di dunia sekarang ini tidak ada yg baru dan tidak ada yang kebetulan”.
    Memprediksi masa depan bukanlah sesuatu yg mustahil, yg menghalangi kita utk memprediksi masa depan adalah kapasitas akal kita, sbrp kompleks akal kita bs berfikir??.
    Seorang dokter bs memprediksi kelahiran seorang bayi, bukanlah berarti dia telah menetapkan kapan lahirnya bukan pula dia mengetahui masa depan, namun dia mampu membaca tanda2 yg Allah telah sertakan dalam kehamilan.
    .

  14. coooooNkk,,teteup minta traktiRR…

    kejeeeer conk2…
    —-
    sereeeet conk2 k PH…
    —-
    :mrgreen:
    :mrgreen:
    :mrgreen:
    —-

  15. komentar di atas ini maksudnya apa?
    apa ada yang mau traktir-traktir disini, boleh ikutan kan 😛

  16. Sulit menghadapi manusia yg menganggap akal adalah segala galanya. Memikirkan yg dihapan kita aja kewalahan kok memperdiksikan masa depan. Bgmn mau memprediksi atau memikirkan masa depan yg serba mungkin. Itu namanya menyia-nyiakan waktu. Allah berfirman :”Demi WAKTU Sesungguhnya manusia dlm kerugian” Yg Allah sdh sdh sodorkan dihadapan kita Alqur’an aja msh blm bisa atasi mau memikirkan masa depan yg msh gelap Jd Do what you can do to day tomorror is another day.

  17. @truthseeker
    Thanks serangan baliknya….tambahin lagi dong

  18. Projecting Back Theory…. when will you be available to discuss?

  19. @truthseeker

    —Memprediksi masa depan bukanlah sesuatu yg mustahil, yg menghalangi kita utk memprediksi masa depan adalah kapasitas akal kita, sbrp kompleks akal kita bs berfikir??.—

    Masa depan bukan belaka bergantung pada kapasitas akal. Masa depan juga bergantung pada upaya-upaya, sikap, kemauan dan kemampuan kita untuk mengubah atau bahkan (mungkin?) menentukan masa depan. Memproyeksikan masa depan dengan melakukan rekonstruksi masa lalu, mengutip SP, memberikan banyak kemungkinan akan masa depan itu.

    Anwar Ibrahim dengan wacana masyarakat madaninya sukses meletakan fondasi kehidupan sosial politik terkini Malaysia. Yang telah terkonversi mengarah pada kehidupan demokrasi. Masyarakat madani lahir dari pergulatan pemikiran Anwar mengenai implementasi projecting back theory….

    Kendati hasil akhirnya dia dipenjara namun peletakan demokratisasi dan kebebasan berekspresi kekinian Malaysia jauh lebih terasa dibanding dekade-dekade lalu.

  20. Kita hari ini adalah keputusan kita kemarin. jadi memang pilihan pilihan kita yang lalu lah yang menjadikan kita sekarang.Apabila kita ingin menjadi seseorang dimasa datang maka dari sekaranglah kita buat rancangan-rancangannya (blue Print),semua hal tidak terjadi dengan sendirinya. tidak ada yang kebetulan di dunia ini.

  21. Masa depan bukan belaka bergantung pada kapasitas akal. Masa depan juga bergantung pada upaya-upaya, sikap, kemauan dan kemampuan kita untuk mengubah atau bahkan (mungkin?) menentukan masa depan. Memproyeksikan masa depan dengan melakukan rekonstruksi masa lalu

    Mba Hilda baca lg dg hati2, sy tdk menjelaskan ttg “menentukan” masa depan namun sy sdg menjelaskan “memprediksi” masa depan..:mrgreen::mrgreen:

  22. @abu rahat
    Krn mas SP pasti “males” jawab komentar yg salah paham spt ini, sy coba jelaskan sedikit inti dr pembicaraan kita.

    Sulit menghadapi manusia yg menganggap akal adalah segala galanya.

    Tidak ada yg spt mas abu tuduhkan (almost ngawur tuduhan mas abu). Jgn mas abu sekali2 latah spt abu-abu lainnya, kl ada sedikit saja yg pake akal sdh dituduh menyembah akal.
    Mas Abu, akal adalah ciptaan Allah, semakin kta mengexplore dg maksimal tentunya yg menciptakan akal tsb akan menghargainya. Sy tdk pernah bs menerima kl Allah yg menciptakan akal dg segala kelebihannya melarang kt memaksimalkan akal kita (mubazir donk), masa yg IQ 160 disuruh mikir spt yg IQ 100?. Allah memintakan pertanggungan jawab seseorg sesuai dg kapasitas akal yg Allah berikan kepdnya.
    Mas Abu, jgn mas abu rancu/terbingungkan dg org2 yg tdk bertuhan. Beda mas, semakin kita yg bertuhan ini melihat keajaiban dan luarbiasanya ciptaan (akal) semakin kt beriman. Mas Abu, manusia sdh menemukan macam2 hal yg luar biasa melewati science (akal), ada 2 pilihan darinya. Apakah kt terjebak dlm mengingkari Tuhan atau sebaliknya kita semakin beriman. Apakah mas Abu lupa dg ayat2 Allah yg memerintahkan kita merenungkan (berfikir) ttg ciptaan (alam semesta) Allah utk membayangkan kebesaran Allah (yg menciptakan alam semesta tsb) yg pd akhirnya menambah keimanan kita. “BUKANKAH AKAL MEMBANTU KITA MENGUNGKAPKAN KEBESARAN ALLAH”.
    Mas Abu jgn lg berprasangka buruk /alergi pd akal, nafsu dan ego (kesombongan) kitalah yg membawa pd pengingkaran eksistensi Tuhan.

    Memikirkan yg dihapan kita aja kewalahan kok memperdiksikan masa depan. Bgmn mau memprediksi atau memikirkan masa depan yg serba mungkin. Itu namanya menyia-nyiakan waktu.

    Mas Abu, memprediksikan masa depan itu bkn sesuatu yg haram, masing2 org punya kapsitas akal sendiri2. Yg gak sanggup jgn larang yg tdk sanggup. Mas Abu semakin pintar manusia, semakin hebat manusia maka semuanya itu hanya semakin menambah “luar biasanya, keagungan dan kebesaran yg menciptakannya”. Mas Abu, semakin luar biasa akal mk itu semakin menunjukkan Keagungan Allah, bukan sebaliknya. Jd kl mas abu bgitu kuatir mlh seolah/terkesan mas abu kuatir Allah ada saingan, astagfirullah…manusia tdk ada sedikitpun kelayakan utk dibandingkan dg Sang Maha Pencipta, sejenius apapun dan setepat apapun dia memprediksi masa depan..(*mas SP kayaknya perlu jg bahas mslh Tauhid, atau udah??..*).

    Allah berfirman :”Demi WAKTU Sesungguhnya manusia dlm kerugian”

    Gak nyambung dg topik, udah gitu dipotong2 pula. Hati2 mas abu

    Yg Allah sdh sdh sodorkan dihadapan kita Alqur’an aja msh blm bisa atasi mau memikirkan masa depan yg msh gelap

    Jd Do what you can do to day tomorror is another day.
    Mas Abu, spt apa sih yg mas abu pikir isi dr Al-Qur’an. Apakh mas abu pikir hanya sholat, puasa zakat dan haji? Jgn mas abu kecilkan arti Al-Qur’an. Apa2 yg kt lakukan semua ini termasuk dlm perintah Allah.

    Jd Do what you can do to day tomorror is another day.

    Apakh kalimat yg spt ini yg mas abu anggap sbg kalimat qur’ani? Inikah yg Allah perintahkan? Utk apa usaha2 kita?, ibadah2 kita? bukankah utk masa depan?.
    mas abu lihat cth sy lg ttg melahirkan, itu jg termsk yg disebut memprediksi masa depan. Siapa yg memberi tanda bagi kt utk memprediksi..Allah lah yg memberi tanda2 tsb. Dan Allah memerintahkan kt utk memikirkan semua itu.

    Wassalam.

  23. teman2 mungkin saya agak lain pola berpikir. Kalau saya tdk salah menanggapi apa yg sedang dibicarakan adalah usaha2 kt sekarang utk memperdiksi masa depan kita dgn berdasarkan kemampunan akal, kemauan, upaya, behaviour etc. Jd anda2 memprediksi masa dpn dg perbuatan atau tindakan etc. Kalau pola pikir saya APA YG AKU INGINKAN MASA DEPANKU. Baru saya mempersiapkan diri dgn kemampuan saya miliki utk mencapai impian saya itu (my dream) apakah saya berhasil tergantung Kehendal Allah. Kita berusaha Allah menentukan. Kalau menurut apa yg anda2 sampaikan: “Berbuatlah semampu anda dg segala kapasitas anda kemudian lalu se-akan2 menyerahkan nasib pd keputusan Yg Maha Menentukan.” Sedangkan apa yg anda2 inginkan utk segala jerih payah anda msh gelap. Klu yg anda2 maksudkan DGN PERBUATAN2 KECIL KITA , MENGAKIBATKAN KEJADIAN BESAR DIMASA YG AKAN DATANG maka saya pikir itu mungkin (pakai aja teori relativita hehehe)

  24. @almirza

    Ya akhi, baru tahu kalau ternyata liar juga

    begitulah saya
    *kejar mirza*

    @watonist
    yep bisa juga kali 🙂

    @dimas
    salam kenal juga 🙂

    @truthseeker1964

    “Makanya tdk ada yg dinamakan perubahan kecil semua perubahan adalah besar (krn kt tdk pernah/belum tahu ke depannya spt apa), semua keputusan adalah besar, tdk ada keputusan kecil, krn kt tdk pernah tahu apa yg terjadi 10, 20, 100 thn setelah keputusan kita”.

    bisa, bisa, perubahannya memang besar tetapi pencetusnya yg kecil :mrgreen:

    “Di dunia sekarang ini tidak ada yg baru dan tidak ada yang kebetulan”.
    Memprediksi masa depan bukanlah sesuatu yg mustahil, yg menghalangi kita utk memprediksi masa depan adalah kapasitas akal kita, sbrp kompleks akal kita bs berfikir??.
    Seorang dokter bs memprediksi kelahiran seorang bayi, bukanlah berarti dia telah menetapkan kapan lahirnya bukan pula dia mengetahui masa depan, namun dia mampu membaca tanda2 yg Allah telah sertakan dalam kehamilan.

    kapasitas akal itu tidak menjadi halangan, kan prinsipnya usaha semampunya, lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan 🙂

    @Mareza
    ntarlah kalau ada rezeki,
    tapi saya pertimbangkan mengajakMu :mrgreen:
    😆

    @Princeof Persia
    mau ikutan sih boleh saja, tapi antum yg bayar :mrgreen:

    @aburahat
    akal bukan segala-galanya tapi segalanya dimulai dari akal 🙂

    @armand
    wah tambah sendiri aja Mas 😀

    @Mbak Hilda
    kalau pas OL nya barengan, he he he Mbak lagi sibuk di luar negri kan 🙂

    Masa depan bukan belaka bergantung pada kapasitas akal. Masa depan juga bergantung pada upaya-upaya, sikap, kemauan dan kemampuan kita untuk mengubah atau bahkan (mungkin?) menentukan masa depan

    Perlu ditambahkan sikap dan upaya itu hendaknya dirancang dengan sebaik-baiknya dan memanfaatkan Butterfly Effect 😆

    @PPT
    Benar juga Mas, tetapi yang saya maksud itu gak terbatas pada masa depan kita sendiri tetapi juga untuk masa depan yang lain 🙂

    @truthseeker
    eh baru sadar saya kalau gak pakai 1964
    saya bukan lagi males nanggapin komen tapi gak sempat, tetapi jawaban Mas sudah komprehensif dan cukup mewakili 🙂

    @aburahat
    Kita memang cuma bisa berusaha Mas tidak bisa memaksa :mrgreen:

  25. pertanyaan:

    Apakah ‘Waktu’ itu ada atau ‘Moment’ yang ada?..
    apakah ‘Waktu’ itu hanya hasil pengalaman psikologis manusia???

    kayaknya mesti baca teori fisika quantum lagi neh…

  26. @balboa
    Waktu itu ada yang merupakan Implementasi Ruang
    Waktu itu ada yang dirasakan Manusia dalam kesadarannya

    kayaknya mesti baca teori fisika quantum lagi neh…

    Pernah baca kok 🙂

  27. saya pernah tulis tentang buterfly effect yang merupakan dasar dari teori chaos. (teori chaos api olimpiade). asumsi dasar butterfly effect adalah bahwa waktu adalah linear, bukan paralel, dan tidak bersinggungan.
    waktu linear (lurus) dengan asumsi tidak ada kehidupan lain dan hidup cuma sekali dan semua berada pada rentang waktu yang sama. contoh : film butterfly effect.
    waktu paralel diasumsikan ada satu sosok dengan kehidupan yang berbeda-beda pada waktu yang sama, tergantung pada pilihan hidupnya. jadi ada saya yang jadi dokter karena milih masuk kedokteran, dan saya yang jadi akuntan karena milih kuliah di akuntansi. contoh : film the one (jet li)
    waktu bersinggungan jika terdapat paralel seperti diatas yang kemudian menyatu, bisa kemudan berpisah kembali atopun tidak. misalnya saya gak lulus ujian akuntansi dan malah masuk kedokteran. contoh : film timeline (michael chrichton)
    benar ato tidaknya teori tentang waktu ya hanya kita (dan mesin waktu jika ditemukan) yang bisa menjawabnya.

  28. Hmm… ngerti…ngerti…
    *angguk2 sambil pegang dagu)

    bagaimana kalau seperti teori terpecahnya kepribadian (Teori yang mana nih?) *pura-pura gak tau*
    Sejenis Multiple Personality Disorder dalam level ringan, dalam artian semua masih bisa dikendalikan…

    Satu hal kecil yang terjadi di masa lalu (teringat-flash back dg sedikit penurunan kesadaran-blank sesaat) merubah imajinasi / pandangan / kepribadian sekarang… tapi hal ini bisa berlangsung sesaat hingga ~
    mungkin kira2 begitulah
    Terlepas dari kepribadian utama seseorang… can be imagined lah (bener gak nih englis nya)

    *aku juga suka ni film, tapi belum ditayangin ulang di Tipi. kurang menarik kali yah…*
    lam kenal ya…

  29. @nindityo
    penjelasan yang menarik, waktu yang paralel dan waku yang linier. Saya lebih suka yang paralel :mrgreen:

    @logicsmart
    Salam kenal
    waduh seperti MPD, hmmm entahlah
    saya jadi ikutan mikir 🙂

  30. [OOT]

    dengan mengkesampingkan postingan sampeyan di atas.
    saya pengen mengomentari film Butterfly Effect.
    bikin saya terharu, karena endingnya ternyata pake OST dari Oasis yang judulnya “Stop Crying Your Heart Out”
    Trus juga, kayaknya film tersebut punya maksud gini…
    “lebih baik melupakan sesorang yang kita cintai apabila ternyata cinta kita padanya malah membuat kita semakin terpuruk….”

    [/OOT]

  31. […] alias molor karena skripsiku gak mari2 sampai deadline-nya lewat Hmmmfh.. Aku jd keinget buterfly effect (postingan yg gak kuanggep serius ituh! Dak bisa dipercaya.. ) Masa’ gara2 ada org aneh yg […]

  32. ak suka bangetzz film ini sampe sekarang! keren bet!!!

  33. halo….boleh tau gak sekarang masi ada jual kaset nya gak??soal nya saya pgn nonton…klo ada dimana ya??
    tp jgn jauh2 ya….saya di sumatra…^^ tQ

  34. […] tahun ini butterfly effect harus sukses minimal […]

  35. filmnya oke.
    above all – sy msh pegang Teori Persepsi. dan Tdk percaya SEPENUHNYA : akibat karena sebab perbuatan lahir.
    tp, thx 2 nindityo. its something !
    Q : – waktu spt apa yg dialami Nabi Muhammad di sidratul muntaha?

  36. ini film keren abis, aku sudah nonton hampir 15 kali, menurut aku inti dari film ini adalah berfikir untuk menyelesaikan masalah di dalam dirinya, tanpa memikirkan cinta dan persahabatan……walaupun semuanya harus berahir. semuanya harus berahir dengan indah………….” satu kali saya berkepak keindahan nya akan mengalahkan surga dunia “

  37. kris
    saya sependapat dengan saudara, segala sesuatu di dunia ini saling berhubungan dan semua terbentuk berdasarkan pola-pola bahkan bumi yang kita tinggali pun berpola.., tiada bisa dipungkiri bahwa setiap kejadian akan menimbulkan peristiwa yang lain.., sehingga jika kita tahu arah kartu tumpukan kita akan tahu saat-saat dimana kartu terakhir terjatuh,misteri hanya perlu waktu untuk terungkap…just opend mind…

Tinggalkan komentar