Muawiyah dan Pengikutnya Meninggalkan Sunnah Karena Kebencian Terhadap Imam Ali?

Muawiyah dan Pengikutnya Meninggalkan Sunnah Karena Kebencian Terhadap Imam Ali?

Percayakah anda bahwa ada orang  yang meninggalkan sunnah karena kebenciannya terhadap Imam Ali. Mau percaya atau tidak semuanya terserah kepada anda sendiri, saya hanya menampilkan riwayat yang memang menyebutkan hal yang demikian.

أخبرنا أبو الحسن محمد بن الحسين العلوي أنبأ عبد الله بن محمد بن الحسن بن الشرقي ثنا علي بن سعيد النسوي ثنا خالد بن مخلد ثنا علي بن صالح عن ميسرة بن حبيب النهدي عن المنهال بن عمرو عن سعيد بن جبير قال كنا عند بن عباس بعرفة فقال يا سعيد ما لي لا أسمع الناس يلبون فقلت يخافون معاوية فخرج بن عباس من فسطاطه فقال لبيك اللهم لبيك وإن رغم أنف معاوية اللهم العنهم فقد تركوا السنة من بغض علي رضي الله عنه

Telah mengabarkan kepada kami Abu Hasan Muhammad bin Husein Al ‘Alawiy yang berkata telah memberitakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad bin Hasan bin Asy Syarqiy yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Sa’id A Nasawiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad yang berkata menceritakan kepada kami ‘Ali bin Shalih dari Maisarah bin Habiib An Nahdiy dari Minhal bin ‘Amru dari Sa’id bin Jubair yang berkata “kami di sisi Ibnu Abbas di ‘Arafah, dan ia berkata “wahai Sa’id kenapa aku tidak mendengar orang-orang bertalbiyah, aku berkata “mereka takut kepada Mu’awiyah”. Maka Ibnu Abbas keluar dari tempatnya dan berkata “labbaikallahumma labbaik, dan celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu [Sunan Baihaqi 5/113 no 9230]

Hadis ini sanadnya hasan. Para perawinya tsiqat kecuali Khalid bin Makhlad dia salah satu syaikh [guru] Bukhari yang diperbincangkan tetapi perbincangan itu tidak menurunkan hadisnya dari tingkatan hasan. Pendapat yang rajih Khalid bin Makhlad seorang yang shaduq hasanul hadits.

  • Abul Hasan Muhammad bin Husein bin Dawud bin ‘Ali Al ‘Alawiy An Naisaburi. Adz Dzahabi menyebutnya Imam Sayyid Muhaddis Shaduq Musnad Khurasan [Siyar ‘Alam An Nubala 17/98 no 60]. Dia adalah guru Baihaqi yang utama dimana Baihaqi telah menshahihkan hadisnya [Sunan Baihaqi 5/142 no 9408]. Pernyataan Baihaqi kalau sanadnya shahih berarti Baihaqi menganggap Abu Hasan Al ‘Alawiy seorang yang tsiqat.
  • ‘Abdullah bin Muhammad bin Hasan bin Asy Syarqiy termasuk seorang yang tsiqat dalam hadis. As Sam’aniy berkata “ia dalam hadis seorang yang tsiqat dan ma’mun” [Al Ansab As Sam’aniy 3/149]. Al Khalili menyatakan ia tidak kuat [Al Irsyad 2/471] tetapi jarh ini tidak memiliki alasan atau jarh mubham apalagi jarh laisa bil qawiy adalah jarh yang ringan dan bisa diartikan sebagai perawi yang hasanul hadits [tidak sampai ke derajat shahih]. Adz Dzahabi mengatakan kalau ia shahih pendengarannya [dalam hal hadis] dari Adz Dzahili dan yang satu thabaqat dengannya dan ia diperbincangkan karena sering meminum minuman yang memabukkan [Mizan Al I’tidal juz 2 no 4664]. Tetapi tuduhan ini masih perlu diteliti kembali karena  besar kemungkinan yang diminum adalah nabiidz.
  • Ali bin Sa’id An Nasawiy Abu Hasan dia seorang yang tsiqat dan tinggal di Naisabur ia mendengar hadis dari Abu Dawud, Abdus Shamad bin Abdul Warits dan Abu Ashim, telah mendengar darinya Ibnu Abi Khaitsamah [Al Irsyad Al Khalili 2/443]
  • Khalid bin Makhlad Al Qazhwaniy adalah perawi Bukhari [termasuk guru Bukhari], Muslim, Abu Dawud dalam Musnad Malik, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah. Ahmad berkata ia memiliki hadis-hadis mungkar. Abu Hatim berkata “ditulis hadisnya”. Abu Dawud menyatakan ia shaduq tasyayyu’. Ibnu Ma’in menyatakan tidak ada masalah padanya [yang berarti tsiqat]. Ibnu Adiy berkata “ia termasuk yang memiliki banyak riwayat, di sisiku insya Allah tidak ada masalah padanya”. Ibnu Sa’ad menyatakan ia mungkar al hadits dan berlebihan dalam tasyayyu’. Al Ijli berkata “ia tsiqat dan sedikit tasyayyu’ serta banyak meriwayatkan hadis”. Shalih bin Muhammad berkata “ia tsiqat dalam hadis hanya saja dituduh ghuluw”. Al Azdiy berkata “di dalam hadisnya terdapat sebagian yang kami ingkari tetapi di sisi kami ia termasuk orang yang jujur”. Ibnu Syahin memasukkannya dalam Ats Tsiqat dimana Utsman bin Abi Syaibah berkata “tsiqat shaduq”. As Saji dan Al Uqaili memasukkanya dalam Adh Dhu’afa dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 3 no 221]. Ibnu Hajar berkata “dia shaduq tasyayyu’ dan memiliki riwayat afrad” [At Taqrib 1/263]. Adz Dzahabi berkata “Syaikh [guru] Bukhari yang syiah shaduq” [Man Tukullima Fiihi Wa Huwa Muwatstsaq no 100]
  • ‘Ali bin Shalih bin Shalih bin Hay Al Hamdaniy adalah perawi Muslim dan Ashabus Sunan. Ahmad, Ibnu Ma’in, Nasa’i menyatakan ia tsiqat. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Al Ijli menyatakan ia tsiqat. Utsman Ad Darimi dari Ibnu Ma’in berkata “tsiqat ma’mun”. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat insya Allah hadisnya sedikit” [At Tahdzib juz 7 no 561]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat dan ahli ibadah [At Taqrib 1/696].
  • Maisarah bin Habib An Nahdiy termasuk perawi Bukhari dalam Adabul Mufrad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i. Telah meriwayatkan darinya Syu’bah [itu berarti menurut Syu’bah ia tsiqat]. Ahmad, Ibnu Ma’in, Al Ijli dan Nasa’i menyatakan ia tsiqat. Abu Dawud berkata “ma’ruf [dikenal]”. Abu Hatim berkata “tidak ada masalah padanya”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. [At Tahdzib juz 10 no 691]. Ibnu Hajar menyatakan ia shaduq [At Taqrib 2/232]. Adz Dzahabi menyatakan “tsiqat” [Al Kasyf no 5752]
  • Minhal bin ‘Amru Al Asdiy termasuk perawi Bukhari dan Ashabus Sunan. Ibnu Ma’in, Nasa’i, Al Ijli menyatakan tsiqat. Daruquthni menyatakan ia shaduq. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Abdullah bin Ahmad berkata aku mendengar ayahku mengatakan Syu’bah meninggalkan Minhal bin ‘Amru. Wahab bin Jarir dari Syu’bah yang berkata “aku datang ke rumah Minhal kemudian aku mendengar suara tambur maka aku kembali tanpa bertanya kepadanya. Wahab bin Jarir berkata “bukankah sebaiknya kau bertanya padanya, bisa saja ia tidak mengetahui hal itu”. [At Tahdzib juz 10 no 556]. Ibnu Hajar menyatakan shaduq dikatakan pernah salah [At Taqrib 2/216]
  • Sa’id bin Jubair termasuk perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat. Ia adalah tabiin murid Ibnu Abbas yang terkenal. Abu Qasim At Thabari berkata “ia tsiqat imam hujjah kaum muslimin”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat dan berkata “ia seorang yang faqih ahli ibadah memiliki keutamaan dan bersifat wara’. [At Tahdzib juz 4 no 14]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat tsabit faqih” [At Taqrib 1/349]

Sudah jelas kalau hadis ini sanadnya hasan. Sebagian orang berusaha melemahkan hadis ini dengan melemahkan Abu Muhammad Asy Syarqi Abdullah bin Muhammad bin Hasan karena ia sering minum minuman yang memabukkan [muskir]. Anehnya jika mereka konsisten maka seharusnya mereka juga melemahkan dan menolak para sahabat yang meminum khamar seperti Mu’awiyah dan Walid bin Uqbah. Kenyataannya mereka tetap menerima riwayat kedua sahabat tersebut.

Dan bagi mereka yang akrab dengan kitab rijal maka hal-hal seperti ini cukup ma’ruf [dikenal ] yaitu terdapat beberapa perawi yang tetap dita’dilkan oleh ulama walaupun ia meminum minuman yang memabukkan. Hamzah As Sahmiy mendengar Abu Zur’ah Muhammad bin Yusuf Al Junaidiy pernah berkata tentang perawi yang bernama Ma’bad bin Jum’ah “ia tsiqat hanya saja ia memimum minuman yang memabukkan” [Tarikh Al Jurjani no 951]. Kemudian terkait dengan lafaz yang digunakan dalam kitab rijal, lafaz tersebut bukan “khamar” tetapi “muskir” dimana pada lafaz ini terdapat ulama yang mengatakan kalau yang mereka minum adalah nabiidz. Dan memang nabiidz ini dperselisihkan oleh sebagian ulama kedudukannya. Terdapat para ulama yang menghalalkan nabidz diantaranya An Nakhaiy dan ulama irak lainnya kemudian tetap banyak para ulama yang menta’dil mereka.

Hadis Ibnu ‘Abbas di atas juga dikuatkan oleh jalur lain yang tidak melewati Abu Muhammad Asy Syarqiy dari ‘Ali bin Sa’id dari Khalid bin Makhlad. Ali bin Sa’id An Nasawiy dalam periwayatannya dari Khalid bin Makhlad memiliki mutaba’ah yaitu Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Kufy sebagaimana yang disebutkan dalam Sunan Nasa’i 2/419 no 3993 dimana Ahmad bin Utsman bin Hakin seorang yang tsiqat [At Taqrib 1/42]. Selain itu Ali bin Sa’id juga memiliki mutaba’ah dari Ali bin Muslim As Sulamiy sebagaimana disebutkan dalam Shahih Ibnu Khuzaimah 4/260 no 2830. Ali bin Muslim As Sulamiy adalah syaikh [guru] dari Ibnu Khuzaimah dimana Ibnu Khuzaimah menyebutnya Syaikh Al Faqih Al Imam dan menyatakan hadisnya shahih. Hadis ini juga disebutkan Al Hakim dalam Al Mustadrak no 1706 dengan jalan sanad dari Ahmad bin Haazim Al Ghifari dan Ali bin Muslim keduanya dari Khalid bin Makhlad dari Ali bin Mushir dari Maisarah bin Habib dari Minhal bin ‘Amru dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas. [mungkin disini terjadi tashif dalam sanad Al Hakim yang benar bukan Ali bin Mushir tetapi Ali bin Shalih]

.

.

.

Penjelasan Singkat Hadis

Atsar Ibnu Abbas ini mengabarkan kepada kita situasi yang terjadi di zaman pemerintahan Mu’awiyah. Tampak bahwa pada masa itu terdapat orang-orang yang takut kepada Muawiyah sehingga mereka enggan bertalbiyah padahal itu termasuk sunnah Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Dari riwayat ini maka kita dapat memahami bahwa Mu’awiyah telah melarang orang-orang untuk bertalbiyah di arafah dengan maksud menyelisihi Imam Ali yang teguh melaksanakan sunnah Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Jadi wajarlah kalau orang-orang tersebut takut kepada Muawiyah.

Sikap Muawiyah dan para pengikutnya inilah yang diingkari oleh Ibnu Abbas dimana Ibnu Abbas menyebutnya sebagai “meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Imam Ali”. Hal yang seperti ini memang patut diingkari dan menunjukkan kepada kita bahwa memang Muawiyah dan pengikutnya konsisten untuk menunjukkan kebencian kepada Ahlul Bait sampai-sampai mereka rela meninggalkan sunnah Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan melarang orang melakukannya. Salam Damai

48 Tanggapan

  1. jadi sunah salafus sholeh ( ibnu Abbas ra) itu

    “Maka Ibnu Abbas keluar dari tempatnya dan berkata “labbaikallahumma labbaik, dan celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu [Sunan Baihaqi 5/113 no 9230]”

    jadi melaknat muawiyah itu sunnah Ibnu Abbas rayah…wah..gimana nih @STB

  2. Ibnu Sa’ad menyatakan ia (Khalid bin Makhlad Al Qazhwaniy) mungkar al hadits dan berlebihan dalam tasyayyu’.

    Fiihi Nadzar.. :mrgreen:

  3. Baru tau gue STB ternyata juga penggemar berat SP, kaya benci2 tapi rindu begitu, hihihi, migreeen

  4. Adz Dzahabi berkata “Syaikh [guru] Bukhari yang syiah shaduq” [Man Tukullima Fiihi Wa Huwa Muwatstsaq no 100]

    Jadi jelas, menurut ulama kebanggan Salafy sendiri, Khalid bin Makhlad Al Qazhwaniy adalah seorang syiah shaduq.

    tapi salut buat @secondprince. Secondprince jika mengutip hadits, menyebutkan semua jalan2nya. Semua pendapat positif maupun negatif disebutkan semua. Jika positif dikutip untuk memperkuat, dan jika negatif maka diberikan bantahannya. Semua dengan tujuan untuk memperkuat pendapatnya. Menurut saya, ini benar-benar perilaku seorang yang mengambil jalan ilmiah yang jujur.

    beda sekali jika membaca tulisan orang2 Wahhabi/salafy. Semua argumen (kalo mau disebut argumen) semua satu arah, sehingga cenderung menghasut, tendensius dan tentu saja MENTAH.

    Selamat kepada @secondprince.

  5. Mungkin saja sosok “sok tahu banget” merupakan pemilik salah satu blog salafy. Seringkali sosok STB menyangkal argumentasi secondprince ketika secondprince mengkritik pemahaman oknum-oknum salafy.

  6. Padahal Khalid bin Makhlad itu perawi Bukhari dan Muslim, kemarin ada tuh orang yang sok mengatakan kalau Shahih Bukhari kitab tershahih setelah Al Qur’an sekarang karena tidak sesuai dengan keyakinannya perawi Bukhari dan Muslim tidak menjadi andalan lagi, harus dilemahkan yang penting kutip saja ulama yang melemahkannya, semua beres toh. Kalau metode seperti ini dengn sungguh-sungguh diterapkan pada hadis Bukhari dan Muslim maka alangkah banyaknya hadis yang tertolak [hanya karena ada ulama yang menjarh perawi tersebut]. Kesimpulannya hadis-hadis Shahih Bukhari dan shahih Muslim itu “fihi nazhar” :mrgreen:

    buat saudara Abu Yusuf, kalau saya tidak salah [maaf nih kalau salah] “sok tau banget” itu pemilik situs alfanarku.wordpress.com yang dulu-dulu suka pakai nickname “antirafidhah” or “imem”. Itu perkiraan saya :mrgreen:

  7. Kalo Shahih Bukhari dan shahih Muslim itu “fihi nazhar”, maka salafy/wahhabi juga “fihi nazhar” .. wakakakaka ……

    pantesan jenggot ulama wahhabi/salafy morat-marit, pontang-panting gak pernah disisir ….

  8. @SP

    Tdk penting konsisten atau tidak. Tidak peduli apa yang dikatakan sebelumnya. Pokoknya Muawiyyah tdk boleh salah. 🙂

    Salam

  9. Rawi yang diketahui berlebihan dalam bertasyayyu’ walaupun shaduq tidak akan diterima riwayatnya jika menda’wahkan kebid’ahannya maka fiihi nazhar dech :mrgreen:

  10. @sok tau banget

    ehem tapi gak ada hubungannya dengan riwayat di atas. bagian mana yang menunjukkan “menda’wahkan kebid’ahannya”. Lagipula biasanya nih kata ulama, tasyayyu’ yang dimaksud dalam perawi hadis adalah mengutamakan Ahlul Bait di atas sahabat bukannya rafidhah yang katanya suka mencela sahabat.

  11. Ya fak ustadz lagi-lagi ente gagal membuat judul n kesimfulan..Ane saranin Ente duduk lagi di bangku TK…..kalo ferlu ane kasih beasiswa
    Dialog ini harus ente fahami betul-betul….
    Ibnu Abbas Bertanya, “wahai Sa’id kenapa aku tidak mendengar orang-orang bertalbiyah,
    Sa;id menjawab, “mereka takut kepada Mu’awiyah”.
    Maka Ibnu Abbas keluar dari tempatnya dan berkata “labbaikallahumma labbaik, dan celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…

    Ya fak ustadz SP al-Majhul tidak ada hubungan antara tidak talbiyah dengan takut Muawiyyah!!!!
    Sebagaimana orang tidak haji, shalat, zakat karena takut Muawiyah
    Adafun ferkataan sa’id barusan tidak menunjukan adanya sebab akibat melainkan dua indikasi yang berbeda dan tak saling berhubungan…..
    Apa itu……
    Di Arafah orang-orang saat itu tidak bertalbiyah yes!!!
    Orang-orang takut dengan Muawiyah yes!!!!
    Orang-orang tidak bertalbiyah karena takut Muawiyah no!!!!
    Sekali lagi perkataan Said tidak menjukan suatu rangkaina sebab akibat….
    Loh kok bisa??? Padahal ibnu Abbas jelas-jelas berkata, celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…

    Wahai fak ustadz SP al-Majhul, ijinkanlah saya menjelaskan hal ini kepada Anda…
    Pertama, selain bertalbiyah di Arafah para hujjaj itu melaksanakan wukuf
    Kedua, wukuf mereka berada di tenda (tempat) yang tertutup, atau di bawah pohon
    Ketiga, orang yang berada di tenda apakah akan bertalbiyah???????
    Ijinkan saya menunut peristiwa ini dengna jelas….

    1. Orang-orang kebanyakan berada di dalam tenda saat wukuf
    2. otomatis,,,Di luar jelas sunyi senyap
    3. Ibnu Abbas mengira banyak orang di luar tenda, padahal tidak
    4. Ibnu Abbas bertanya, wahai Sa’id kenapa aku tidak mendengar orang-orang bertalbiyah
    5. Sa’id menjawab, mereka takut kepada Mu’awiyah
    6. Memang benar saat itu orang-orang takut kepada Muawiyah!!!!!
    7. Said tidak mungkin mengatakan kepada Ibnu Abbas, Kenapa kau bertnya begitu??Apa mungkin orang yang ada di dalam tenda akan bertalbiyyah, kita saja yang di dalam tenta tidak bertalibiyah masa orang-orang yang berada di dalam tenda itu bertalbiyah!!!!
    8. Said tidak menjawab langsung (1 + 1= 2 tapi 1 + 1=….. +3=5), ia sengaja mengalihkan jawaban agar ibnu Abbas keluar menasehati orang-orang yang tidak bertalbiyah
    9. Said adalah tabi’in, ia tidak berani melangkahi Sahabat ibnu Abbas. Tidk beranbi menasehati orang-orang padahal ada ibnu Abbas di sampingnya
    10. Ia emnunggu waktu yang tepat afar ibnu Abbas menasehati orang-orang
    11. Saat hening tak ada talbiyah, ini lah saat yang tepat, yang memancing tanda tanya Ibnu Abbas
    12. Said menjawab mereka takut Muawiyah, adalah agar Ibnu Abbas keluar menasehati mereka
    13. “Maka Ibnu Abbas keluar dari tempatnya”
    14. Ibnu Abbas keluar dari tempatmnya menunjukan ia berada di dalam tempat yang tidak terbuka, karena kalo terbuka buat apa beliau nanya2, liaht saja sudah tahu
    15. Di di dalam trmpatnya ia tidak bertalbiyah
    16. Ibnu Abbas heran dengan jawab Said makanya ia keluarm Dan mengatakan, “labbaikallahumma labbaik, dan celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…
    17. Ibnu Abbas mengetakan
    Muawiyah hina Yes
    Mereka meninggalkan Sunnah Yes
    Benci Ali yes!!!!
    mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…NO!!!(yang ini salah paham karena bermula pada saat said tidak menjawab sebagaimana yang dimaui Ibnu Abbas).
    Rumus:
    Takut Muawiyah= benci Ali. Sehingga keluarlah akta-kata: mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu (karena takut Muawiyah), karena diawali perkataan Said: Mereka takut Muawiyah!!!
    Cinta Ali= berani terhadapa Muawiyah!!!!
    Meninggalkan Sunnah karena benci Ali no!!!!!!
    Karena Ga ada fakta sejarahnya……!!!! hat burhanak ya SP
    Adapun yang terjadi dalam hadis ini, lebih disebabkan ibnu Abbas salah memahami perkataan Sa’id. Karena Sa’id tidak menjawab sebagaimana yang dimaui Ibnu Abbas. Alasannya sudah saya jelaskan di atas.
    Segini dulu…kalo fak ustadz….ditunggu sambutannya
    Usul saya: sewgera revisi kesimpulan ente, dan judulnya
    “Muawiyah dan Pengikutnya Meninggalkan Sunnah Karena Kebencian Terhadap Imam Ali?”
    perlu direvisi pula menjadi:
    Sunnah Nabi: “Tidak ada talbiyah dalam Kemah”

    salam damai!!!!

  12. buat fak ustadz Sp atau Second Prince
    sori yang benar SP itu adalah Salafi Phobia, karena ente mengelami Sindrom Salafi Phobia

    ana ingin bertanya kenapa sih Ente itu kayak benci banget sama Muawiyah atau ga suka la????
    sadar Coi sesadar-sadarnya junjungan ENte itu Imam Ali jadi hebat begitu karena adanya Muawiyah
    Karakter Ali menjadi the best karena ditopang oleh karakter minus yang berhasil diperankan dengan baik oleh Syaikhuna Muawiyah…
    karakter Muawiyah jadi Minus karena munculnya orang-orang buijaksan seperti ALi
    sama seperti adanya minusnya orang miskin karena sebagian harta mereka ada pada orang kaya. jadi perbandingannnya 25-75
    karena kalo 50: 50 ngga ada kaya dan ngga ada miskin….
    ingat bung Syaikhuna Muawiyah rela menumbalkan dirinya untuk kehadiran kebijaksanaan Imam Ente
    Luar bisa pengorbannan Syakhuna meski dicerca oleh Syiah seperti Ente

    harusnya ente berterima kasih apda Muawiyah bukannya menjelek-jelekannya??!!!!!

    ente tidak tahu berterima kasih…..
    ingat ferkataan seorang arif yunan (greek Philosof):
    Menikahlah dengan perempuan saleh maka kau akan bahagia
    namun bila kau menikah dengan wanita pembangkang maka kau akan bijaksana

    ingat bung Nahjul Balaghah diproduksi imam Ali karena adanya Muawiyah…
    jadi
    intinya ……

    Hidup Muawiyah
    Muawiyah adalah teladan kita
    Jangan mencela Muawiyah
    Mencela Muawiyah
    sama saja Mencela Imam Ali

    Siapa yang mengaku cinta imam Ali
    maka i harus mencintai Muawiyah
    Siapa yang tidak mencintai Muawiya
    berarti tidak cinta Imam Ali….

    Salam Cinta

  13. @Nyalap

    Hebat bgt nih penjelasan nya, seolah2 nt hidup di masa itu..tau di dalam tenda atau gak, tau juga maksud dari sa’id, tau juga maksud pernyataan ibnu abbas..

    Logika nt koq bobrok bgt..
    Kalo ana harus memuji muawwiyah krn karakter minusnya ok lah gpp, dgn syarat nt harus puji abu jahal dan abu lahab juga dengan sebutan syeikhuna..
    Kan Rasulallah semakin menonjol karakter perjuangan nya berkat karakter minus mereka

    Hidup abu lahab dan abu jahal HIDUUUP..
    Wakakakakakakak,maghrum nt

  14. @Nyalap

    Ya fak ustadz lagi-lagi ente gagal membuat judul n kesimfulan..Ane saranin Ente duduk lagi di bangku TK…..kalo ferlu ane kasih beasiswa
    Dialog ini harus ente fahami betul-betul….

    Oh iya di dunia ini cuma anda yang bisa faham betul betul, yang lain kagak bisa, yang lain harus masuk TK dulu supaya bisa faham kayak anda.

    Ya fak ustadz SP al-Majhul tidak ada hubungan antara tidak talbiyah dengan takut Muawiyyah!!!!
    Sebagaimana orang tidak haji, shalat, zakat karena takut Muawiyah
    Adafun ferkataan sa’id barusan tidak menunjukan adanya sebab akibat melainkan dua indikasi yang berbeda dan tak saling berhubungan…..

    sekilas info, yang bilang begitu adalah Ibnu Abbas mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu. Mereka itu ya Muawiyah dan pengikutnya, beres lah 🙂

    Di Arafah orang-orang saat itu tidak bertalbiyah yes!!!
    Orang-orang takut dengan Muawiyah yes!!!!
    Orang-orang tidak bertalbiyah karena takut Muawiyah no!!!!
    Sekali lagi perkataan Said tidak menjukan suatu rangkaina sebab akibat….
    Loh kok bisa??? Padahal ibnu Abbas jelas-jelas berkata, celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…

    Wahai fak ustadz SP al-Majhul, ijinkanlah saya menjelaskan hal ini kepada Anda…
    Pertama, selain bertalbiyah di Arafah para hujjaj itu melaksanakan wukuf
    Kedua, wukuf mereka berada di tenda (tempat) yang tertutup, atau di bawah pohon
    Ketiga, orang yang berada di tenda apakah akan bertalbiyah???????
    Ijinkan saya menunut peristiwa ini dengna jelas….

    1. Orang-orang kebanyakan berada di dalam tenda saat wukuf
    2. otomatis,,,Di luar jelas sunyi senyap
    3. Ibnu Abbas mengira banyak orang di luar tenda, padahal tidak
    4. Ibnu Abbas bertanya, wahai Sa’id kenapa aku tidak mendengar orang-orang bertalbiyah
    5. Sa’id menjawab, mereka takut kepada Mu’awiyah
    6. Memang benar saat itu orang-orang takut kepada Muawiyah!!!!!
    7. Said tidak mungkin mengatakan kepada Ibnu Abbas, Kenapa kau bertnya begitu??Apa mungkin orang yang ada di dalam tenda akan bertalbiyyah, kita saja yang di dalam tenta tidak bertalibiyah masa orang-orang yang berada di dalam tenda itu bertalbiyah!!!!
    8. Said tidak menjawab langsung (1 + 1= 2 tapi 1 + 1=….. +3=5), ia sengaja mengalihkan jawaban agar ibnu Abbas keluar menasehati orang-orang yang tidak bertalbiyah
    9. Said adalah tabi’in, ia tidak berani melangkahi Sahabat ibnu Abbas. Tidk beranbi menasehati orang-orang padahal ada ibnu Abbas di sampingnya
    10. Ia emnunggu waktu yang tepat afar ibnu Abbas menasehati orang-orang
    11. Saat hening tak ada talbiyah, ini lah saat yang tepat, yang memancing tanda tanya Ibnu Abbas
    12. Said menjawab mereka takut Muawiyah, adalah agar Ibnu Abbas keluar menasehati mereka
    13. “Maka Ibnu Abbas keluar dari tempatnya”
    14. Ibnu Abbas keluar dari tempatmnya menunjukan ia berada di dalam tempat yang tidak terbuka, karena kalo terbuka buat apa beliau nanya2, liaht saja sudah tahu
    15. Di di dalam trmpatnya ia tidak bertalbiyah
    16. Ibnu Abbas heran dengan jawab Said makanya ia keluarm Dan mengatakan, “labbaikallahumma labbaik, dan celaka [terhinalah] Mu’awiyah, ya Allah laknatlah mereka, mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…
    17. Ibnu Abbas mengetakan
    Muawiyah hina Yes
    Mereka meninggalkan Sunnah Yes
    Benci Ali yes!!!!
    mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu…NO!!!(yang ini salah paham karena bermula pada saat said tidak menjawab sebagaimana yang dimaui Ibnu Abbas).
    Rumus:
    Takut Muawiyah= benci Ali. Sehingga keluarlah akta-kata: mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu (karena takut Muawiyah), karena diawali perkataan Said: Mereka takut Muawiyah!!!
    Cinta Ali= berani terhadapa Muawiyah!!!!
    Meninggalkan Sunnah karena benci Ali no!!!!!!
    Karena Ga ada fakta sejarahnya……!!!! hat burhanak ya SP

    anda itu sudah kebanyakan maaf “waham” saya baca panjang-panjang penjelasan anda kok gak ada nyambungnya, cuma yes no yes no. Mungkin anda harus belajar kali cara menjelaskan dengan baik. Silakan tuh tanya komentator lain, ada yang ngerti tidak dengan apa yang anda bilang :mrgreen:

    Adapun yang terjadi dalam hadis ini, lebih disebabkan ibnu Abbas salah memahami perkataan Sa’id. Karena Sa’id tidak menjawab sebagaimana yang dimaui Ibnu Abbas. Alasannya sudah saya jelaskan di atas.
    Segini dulu…kalo fak ustadz….ditunggu sambutannya

    oooh iya Ibnu Abbas itu salah, andalah yang benar, yup anda hebat sekali :mrgreen:

    Usul saya: sewgera revisi kesimpulan ente, dan judulnya
    “Muawiyah dan Pengikutnya Meninggalkan Sunnah Karena Kebencian Terhadap Imam Ali?”
    perlu direvisi pula menjadi:
    Sunnah Nabi: “Tidak ada talbiyah dalam Kemah”

    salam damai!!!!

    Tuing tuing tuing, he he he biar pembaca yang menilai :mrgreen:

  15. @Nyalap

    buat fak ustadz Sp atau Second Prince
    sori yang benar SP itu adalah Salafi Phobia, karena ente mengelami Sindrom Salafi Phobia

    heh nurut-nurut istilah keren saya :mrgreen:

    ana ingin bertanya kenapa sih Ente itu kayak benci banget sama Muawiyah atau ga suka la????

    ah anda aja kali yang salah rasa, saya ini cinta damai lo 🙂

    sadar Coi sesadar-sadarnya junjungan ENte itu Imam Ali jadi hebat begitu karena adanya Muawiyah

    ah ndak kok, perasaan anda saja ituh 🙂

    Karakter Ali menjadi the best karena ditopang oleh karakter minus yang berhasil diperankan dengan baik oleh Syaikhuna Muawiyah…

    kayak sinetron ya jadinya :mrgreen:

    karakter Muawiyah jadi Minus karena munculnya orang-orang buijaksan seperti ALi

    saling ketergantungan maksudnya, hemmm begitu ya

    sama seperti adanya minusnya orang miskin karena sebagian harta mereka ada pada orang kaya. jadi perbandingannnya 25-75
    karena kalo 50: 50 ngga ada kaya dan ngga ada miskin….

    Nggak nyambung dong

    ingat bung Syaikhuna Muawiyah rela menumbalkan dirinya untuk kehadiran kebijaksanaan Imam Ente
    Luar bisa pengorbannan Syakhuna meski dicerca oleh Syiah seperti Ente

    Nah ini lebih nggak nyambung, apa maksudnya Muawiyah main tumbal tumbalan ala pengorbanan. plus nggak nyambung lain kok tiba-tiba bilang saya “syiah” 🙄

    harusnya ente berterima kasih apda Muawiyah bukannya menjelek-jelekannya??!!!!!

    Saya terimakasih pada anda sajalah, terimakasih sudah capek-capek komentar disini 🙂

    ente tidak tahu berterima kasih…..
    ingat ferkataan seorang arif yunan (greek Philosof):
    Menikahlah dengan perempuan saleh maka kau akan bahagia
    namun bila kau menikah dengan wanita pembangkang maka kau akan bijaksana

    coba ya saya kenal greek seperti anda, tetapi saya harus berpuas diri dan bersyukur dengan apa yang ada pada saya

    ingat bung Nahjul Balaghah diproduksi imam Ali karena adanya Muawiyah…

    gak sekalian anda bilang Muawiyah distributornya

    jadi
    intinya ……

    Hidup Muawiyah
    Muawiyah adalah teladan kita
    Jangan mencela Muawiyah
    Mencela Muawiyah
    sama saja Mencela Imam Ali

    Muawiyah sudah mati kok, anda yang masih hidup, tapi anda jangan takut saya doakan semoga anda tidak mencela Muawiyah.

    Siapa yang mengaku cinta imam Ali
    maka i harus mencintai Muawiyah
    Siapa yang tidak mencintai Muawiya
    berarti tidak cinta Imam Ali….

    Salam Cinta

    hmm berarti memang susah ya ngaku-ngaku cinta, ok deeeh kalau begitu semoga anda diberikan jiwa yang penuh cinta sehingga komentar anda juga penuh dengan cinta 🙂

  16. Waduh…nyalap…nyalap…. :mrgreen:

  17. @SP

    Nah ini lebih nggak nyambung, apa maksudnya Muawiyah main tumbal tumbalan ala pengorbanan

    Bentar lagi dia belain Iblis sebagai figur negatif yang jadi tumbal dan patut dipanggil syaikh Iblis… 😀

    @Alaydrouzs

    Hidup abu lahab dan abu jahal HIDUUUP..
    Wakakakakakakak,maghrum nt

    Bentar lagi semua musuh para Nabi jadi syaikh bisa2 teriak hidup Fir’aun..hidup Iblis..!!
    😀

    Salam damai

  18. SP: Oh iya di dunia ini cuma anda yang bisa faham betul betul, yang lain kagak bisa, yang lain harus masuk TK dulu supaya bisa faham kayak anda.

    NyalaP: Ini kan Cuma saran azza, kalo diterima syukur, kalo ga diterima, ga apa2, apa untungnya untuk memaksa dirimu…ga penting kaleee

    SP: sekilas info, yang bilang begitu adalah Ibnu Abbas mereka meninggalkan sunnah karena kebencian terhadap Ali radiallahu ‘anhu. Mereka itu ya Muawiyah dan pengikutnya, beres lah
    NyalaP: sekali lagi ente ini, kok tetap ngotot sih. Tidak ada sejrahnya terjadinya hubungan antara meninggalkan sunnah dengan takut Muawiyyah. Sepanjang hadis-hadis sunni tidak ada sejarahnya Muawiyyah bersunnah (membuat hukum-hukum sendiri dalm sunnah nabi, ia melarang, menambah atau mengurangi) yang ada juga ia hanya jagoan berpolitik. Muawiyyah itu meskipun begitu, ia tidak seperti yang anda sangka melalui perkataan turjumanul quran ibnu Abbas. Sekali lagi pada saat itu hadis yang ente kutip tidak menjelaskan:
    1. siapa yang tidak bertalbiyah di luar sana, sperti yang ditanyakan ibnu Abbas kepada Sa’id ? Pengikut Muawiyyah atau orang islam pada umumnya? Tidak jelas
    2. Apakah Muawiyyah ada di sana waktu itu disertai pengkikutnya atau ia tidak ada?? Ini juga tidak ada penjelasannya
    3. Apakah ketika ibnu Abbas keluar saat di Arafah, orang-orang ada di luar atau di kemah, ini juga ga ada penjelasannya
    4. Tapi Di hadis itu jelas tertera redaksi: فخرج بن عباس من فسطاطه, ibnu abbas “keluar” bukan فقام بن عباس من فسطاطه “bangkit” dari tempat duduknya, karena kalau menggunakan lafal قام bisa jadi ibnu Abbas melihat orang-orang tidak bertalbiyah makanya ia bangkit dan ingin menegur mereka, tapi rewdaksi hadis ini mengguakan kata خرج yang lawannya adalah دخل berarti ini jelas bahwa ibnu Abbas tidak berada di ruang terbuka. Dan tidak bertalbiyah karena adanya indikasi ia bicara dengan said.
    Tapi ente dengan gagahnya berkata: Mereka itu ya Muawiyah dan pengikutnya, beres lah
    Welwh-welwh ente pendek akal (saklek) ya…ngomong kok gitu sih “beres lah”. Ente ini sama dengan salafi saklek!!!!!. Ente jadi azzza Salafi, pensiun azza dari Syiah sekali-kali coabin sakleknya salafi, jangan syiah saklek mulu!!!…

    SP: anda itu sudah kebanyakan maaf “waham” saya baca panjang-panjang penjelasan anda kok gak ada nyambungnya, cuma yes no yes no. Mungkin anda harus belajar kali cara menjelaskan dengan baik. Silakan tuh tanya komentator lain, ada yang ngerti tidak dengan apa yang anda bilang
    Nyalap: ya Sp (second phone) alias Hp sekend, hp murah karena kualitas udah berkurang. Hehehe
    pantasan namanya SP, hp seken sih, kualitas ancur jelas iya. Saya di atas mencoba menafsirkan berdasakrkan hukum-hukum yang lain (baca perbuatan-perbuatan haji di arafah di kitab fikih) agar matan hadis menjadi jelas.
    Gini azza saya ksih contoh biar ente paham. “Si B berkata, si A berjalan tidak menggunakan kedua kakinya”, apakah anda berkesimpulan si A adalah setan karena setan berjalan melayang.!!!??? Saya hanya mencoba menafsikan bahwa si berjalan dengan kursi roda!!! Karena tidak munkin ada indikasi yang lain yang menjadikan sebuah peristiwa yang diceritakan si B itu ada atau terjadi, kalo tidak dengan kursi roda itu. Apa mau dibilang: kalo pake tongkat gimana? (ini ga bisa kan katanya “dengan kuedua kaki” mana bisa kedua tangannya mengangkat seluruh badannya berjalan dengan kedua tongkat) Kalo merayap gimana? (ini lebih ga masuk akal “merayap dengan berjalan itu berbeda”), Kalo pake enggrang gimana? (ini ga masuk akal juga karena setirnya ada di tangan bukan di kaki).
    Tapi kalo ada indikasi lain yang membuka penafsiran baru monggo saya terima!!!!
    Begitupun dengan hadis yang adan bawa ini, saya mencoba meraptkan celah-celah kosong yang tidak diceritakan hadis tadi dengan merujuk apada perbuatan-perbuatan selama di Arafah saat berhaji. Gitu azza kok repottttt
    Ini bukan “waham” tapi “paham”!!!!!, ente waham ana paham, adil kan?!!! Hp seken.

    SP: oooh iya Ibnu Abbas itu salah, andalah yang benar, yup anda hebat sekali
    NyalaP: Jangan terlalu menyanjung ane. Tapi trims ya udah di puji (soalnya ane mau jadi akayak syeikh puji)
    Ibnu Abbas melakuakan yang benar, ane juga benar yang salah itu ENTE!!!! Karena mengambil kesimpulan yang salah terhadap hal-hal yang belum jelas….

    SP: Tuing tuing tuing, he he he biar pembaca yang menilai
    Nyalap: Ente bikin poling azza biar adil. 100 orang yang berpengaruh di dunia koment-komentnan:

    salam cinta
    Cintailah Muawiyah seperti kalian mencintai Ali
    Bencilah orang yang membenci Muawiyah seperti kaoian membenci orang yang membenci Ali

    kalo ada duit nanti saya mau bikin kontes di Iran Judulnya Muawiyah’s Idol

  19. Sp:Nah ini lebih nggak nyambung, apa maksudnya Muawiyah main tumbal tumbalan ala pengorbanan. plus nggak nyambung lain kok tiba-tiba bilang saya “syiah”

    Nyalap:Ya Sp alias Second Phone alias HP sekend. Syeikhuna Muawiyah itu ibarat Yudas. Dan Ali ibarat Yesus. Yudas menghianati Yesus agar Yesus bisa jadi penebus dosa umat manusia. Gitu lah kira2 perumpaannya (ingat ya ini Cuma perumpamaan). Justru Yudas yang dikecem oleh seuluruh umat kristiani dialah superhero mereka sesungguhnya bukannya Yesus. Dialah yang memutar jarum sejarah adanya penebusan dosa. Bayngin kalo ga ada Yudas.??!!! Dasar nih Sp otak seken.
    Begini biar ngerti ijinkanlah saya mebuka tabir sejarah sesungguhnya:
    Kalo umpama lebih serunya lagi adalah Aduwwuna Iblis adalah Tumbal bagi kekhalifahan Adam di Muka Bumi. Bayangin azza kalo iblis ga di jadiin tumbal. Bisa jadi adam ga jadi khalifah, ga berketurunan hingga melahirkan yang namnaya J(orok) Algar. Ga ada blog Hp seken. Ga tau lagi deh ane……
    Ente memng Syiah bahkan Syiah Panatik alias SP. Okelah kalu nete menolak ane panggil Syiah kalo gitu ane panggil aje ente ya “Rafidhah” yang kerjanya mencela sahabat Nabi.

    SP: Muawiyah sudah mati kok, anda yang masih hidup, tapi anda jangan takut saya doakan semoga anda tidak mencela Muawiyah.
    Nyalap: Muawiyah yang mati itu jasadnya. Spirit kehadirannya masih ada hingga sekarng. Hidup kan Spirit Muawiyah gitu maksudnya coi..
    Skelai lagi Hidup Muawiyah!!!!!

    SP: hmm berarti memang susah ya ngaku-ngaku cinta, ok deeeh kalau begitu semoga anda diberikan jiwa yang penuh cinta sehingga komentar anda juga penuh dengan cinta.
    Nyalap: Yang ini saya Cuma mau bialng ajeh: Aaaaaamiiiiinnn
    Salam Damai

    tolong doain ya:
    kalo ada duit nanti saya mau bikin kontes di Iran Judulnya Muawiyah’s Idol

  20. @truthseeker

    Tebakan mas benar! 🙂

  21. muawiyaah bukanlah muslim,.. dia dari golongan thulaqoo’… orang2 yg masuk islam secara terpaksa… hatinya kafir,.. munafiq…

    izin share ustadz… masykur..

  22. Dialog Sunni Syiah,: “muawiyaah bukanlah muslim,.. dia dari golongan thulaqoo’… orang2 yg masuk islam secara terpaksa… hatinya kafir,.. munafiq…

    izin share ustadz… masykur..”

    Nyalap: Kasih BUkti bagi Ente yang meyakininya
    Siapa tahu ane beriman dengan Ucapan ENte
    kalau ga ada bukti,,
    Balon deh!!! terlihat besar tapi ga berisi!!!!

  23. @ nyalap

    Yudas tuh khianatin nabi isa, bukan mengorbankan diri..
    Pengibaratan nt maghrum alias gila alias edan, faham??

    Yg namanya musuh ya musuh, gak ada cerita pengorbanan2 diri..maghruuumm

    Btw nt setuju gak nyebut syekhuna ke abu jahal n abu lahab?

  24. @Alaydrouz
    ente kayaknya masih blm baligh nih…BODOH dan TOLOL
    ini ane ksh tahu,,
    1. ada ga di antara pengikut yesus yang mau menghianati yesus?
    2, tak ada yang mau, taoi anehnya yudas malah mau. ini jelas aneh, lha makanya baca dulu isi injil yudas, baru komen ya JAHIL
    2. lu udah baca injil yudas ga, kalo ga salah ada terjemahannya deh. cari di gramedia
    tapi kalo malas ane kasih ente link: http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Yudas

    3. Isi Injil Yudas:
    Di dalam Injil Yudas, Yudas Iskariot adalah murid yang dipercaya Yesus dan diberikan pengetahuan rahasia tersebut, serta mendapatkan perintah dari Yesus untuk menyerahkan Yesus supaya disalibkan. Murid-murid yang lain dipandang sebagai orang-orang yang salah memahami siapa Yesus, berbeda dengan Yudas yang mendapat pengetahuan rahasia dari Yesus tentang kefanaan raga dan kebakaan jiwa. Melalui peristiwa penyaliban, Yesus dapat terbebas dari tubuh ragawi yang fana dan jiwanya dapat kembali ke alam spiritual yang kekal bersama Allah, dan hal itu dimungkinkan melalui peran Yudas, sang murid istimewa.
    sumber:
    The Gospel of Judas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    http://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Yudas

    ini ada dulu untuk membungkan KEBODOHAN ENTE YANG ASAL BUNYI KAYA BURUNG BEO
    MEMALUKAN…..

  25. enet lihat tuh pengorbanan yudas dari redaksi yang ditulis kontributor wikipedia yang dikutip secara mentah lewat buku gramedia…
    ente baca itu adalah penghianatan
    atau pengorbanan diri untuk yesus

    yang tidak tahu jelas bilang menghianti
    yang tahu, akan bilang mengorbankan diri

    itulah bedanya..
    geblek!!!!!

  26. Masya Allah 🙂
    @nyalap
    jadi yesus “penebus dosa” toh, berarti antum membenarkan konsep tersebut?? :))

    pan dah jelas di AQ :
    surat al-Maaidah ayat 116. ”Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?’ Isa menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.”

    isa as :”Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.”

    adakah dengan statemen seperti itu ia (ISA a.s) mampu berperan sebagai penebus dosa?
    (memang untuk injil yudas ini saya belum pernah mengkaji nya)

    baca juga : QS Al-Maidah 117 dan intinya pada QS Ali Imran 55,

    dan bandingkan dengan referensi antum:
    “Melalui peristiwa penyaliban, Yesus dapat terbebas dari tubuh ragawi yang fana dan jiwanya dapat kembali ke alam spiritual yang kekal bersama Allah, dan hal itu dimungkinkan melalui peran Yudas, sang murid istimewa.”

    padahal yg di salib kan yudas, knapa yesus yang terbebas dari tubuh ragawi???? 🙂
    jadi menurut antum yudas berperan penting dalam proses pengangkatan ISA as????

    kalau referensi antum dari injil ane jadi ragu???
    kenapa antumtidak mendahulukan AQ sebagai induk kitab??baru kemudian menelaah kitab2 lain?

    jadi antum mencoba meng-analogikan peristiwa judas-yesus dengan muawiyah-Ali KW :))
    jauuuuuuuuuhh gaaaaaaaaaaaaan…

    baca buku sejarah “sahabat2” antum,
    atau bandingkan ini :
    Dalam buku tafsir al-Dhurru al-Manstur, terdapat sebuah riwayat dari penutup para nabi, Muhammad saww, yang bersabda,

    “Tiga orang yang belum pernah kufur sekalipun kepad Allah: Ali bin Abi Thalib, pemilik Yasin, dan mukmin dari keluarga Fir`aun. Mereka adalah orang-orang yang jujur, sedangkan Ali adalah yang paling baik di antara mereka.”
    dan inget Ali KW adalah orang yang pertama mengakui kenabian Muhammad.

    bandingkan dengan muawiyah bin abu sofyan :))
    yang baru memeluk islam secara terpaksa keislamannya karena dilakukan setelah Mekkah ditaklukkan.(takut mati kali dia)

    dan juga yesus-yudas hubungannya guru-murid
    sementara ali kw-muawiyah hubungannya apa??

    jadi antum mo mengisyaratkan pengorbanan muawiyah sebagai bukti “Cinta” pada Ali kw :))

    mungkin sejarah bisa saja terulang, tapi kayanya tidak untuk yang satu ini :))

    kalau gitu antum dipersilahkan bershalawat pada Abu-Lu’lu karena berkat dia Umar ra bisa syahid :))

    bahkan nanti mungkin semua pembunuh2 dimuka bumi di shalawatkan :))

  27. lama lama nyalap kedengeran seperti ajaran iblis…

  28. @Nyalaf and Kalaf…
    link dibawah ini mebuktikan syaikhain anda itu seperti apaan…

    Hadis Muawiyah Mati Tidak Dalam Agama Islam : Bantahan Terhadap Salafy

    Hadis Muawiyah bin Abu Sufyan Seorang Yang Dilaknat Allah SWT?

    semoga anda kagak tanya2 lagih dalil Org kecintaan anda yah…

  29. wakakakakaa … nyalap masih hidup toh ….

    Hi Nyalap, Gimana nih, udah tahu belum siapa pembunuh Umar? Abu Luluah atau Ibnu Muljam? Atau ada suspect lain …?

    bwa, bwa, bwa, bwahahahahaha ….

    Inget Nyalap, inget Bin Baz ! Bin Baz pernah mengeluarkan fatwa bahwa bumi itu ceper. Karena diprotes muqollid-nya yang malu akan fatwa yang lucu lagi menggelikan, akhirnya Bin baz mengeluarkan revisi-nya bahwa maksudnya Bumi ceper itu cuma seakan-akan ceper …

    bwahahahahhahaaa…. Nyalap lucu kayak Bin Baz … bwahahahaa…..

  30. Allah tidak mempunyai sifat Dhalim, karena Allah benci atas kedhaliman. Muawiyah dalam hidup terlalu banyak berbuat kedhaliman (menurut sejarah) Allah tidak membuat tempat bagi orang yang dhalim di surga tetapi membuat tempat di neraka. Maka berdasarkan syariat tempat untuk Muawiyah adalah Neraka. Sepanas apa tempatnya tergantung atas amal perbuatannya.

  31. @nyalap

    maafin ana ya yg g tahan ngetawain logika jahiliahnya nt..
    berkat logika jahiliahnya nt blogger lainnya jd kelihatan “pinter” bf..bf..buahahahahahahaha

  32. dugaan saya @nyalap kelihatannya bukan Muslim, krn tdk tahu sejarah Islam baik sunni maupun syiah.

  33. kayax cukup sdh menghakimi nyalap

  34. @ wahabi_kampret alias syiah kutu kupret
    silahkan azza ente terus bicara….
    syiah ahmaq kayak ente memang sulit diharap berubah menjadi pintar
    lahir ahmaq
    balita ahmaq
    anak2 ahmaq
    remaja ahmaq
    dewasa ahmaq
    tua ahmaq
    mati pun…..
    masih ahmaq juga
    ya udah…………………
    ngga apa2 ane ga mau larang lagi…..
    silahkan azza terus koar2…
    ane yakin 1000% bahwa si Sp yakin otak ente ini tumpul….

    @aldj
    ente ga berubah masih tetap tumpul!!!!
    ya gimana ga berubah daris sononya otak ene itu (maaf) udah pendek!!!

    Pertanyaan ane ente semua
    apa yang salah dengan omongan ane di atas…
    jelaskan dulu letak kesalahnnya dari ane bantah…
    ane bingung dengan koar2 ente semua!!!!!
    ga ada isisnya sama sekali

    @alaydrouz
    ente pemikiran msih dalam kotak pandora…
    sulit !!!!!!
    maap kalo ane bilang
    kaku, saklek dan badui

    @wellaworld dulu

    ente kok ga ngerti2 ya….
    ane malaz banteh argumentasi anak kecil kayak ente itu….
    buang waktu doang!!!!!!

    karena malas nulis ane sampaikan azza pont2nya:

    1. Ali dan Muawiyah itu adalah teman bukan musuh.
    setahu ane Ali selalu baik sama Muawiyah meskipun pengikut Muawiyah menjahatinya…kalau ada yang ragu akan hal ini tolong tunjukan ke ane bukti2 permusuhan Ali kepada MUawiyah,,,dan bahkan kalau ane mau bilang,,
    “ALI SEBENARNYA SAYANG BANGET SAMA MUAWIYAH SEBAGAI LAWAN POLITIKNYA”

    DAN TIDAK PERNAH ADA NIAT ALI MEMRANGI MUAWIYAH DI LUAR MASLAH POLITIK!!

    2. justru kedua pengikut Ali dan Muawiyyah azza yang melihat mereka “bermusuhan”, sama seperti yudas dan yesus bagi keduanya mereka adalah “sahabat” namun bagi selain keduanya meeka adalah musuh

    3. gitu aja kok repot!!!!!

    4, ane mau ketawa dulu ,,,heheeh hahaaha huahuhu hahahahahah hihihihi

    5. udah ah capek ane ngeladeni kecoa kaya ente semua

    6. salam damai

  35. @nyalap
    hahaha
    sdh sy bilang klu gaya nt ttp konyol…ya malezz berdiskusi dgn anda.
    baca tuh tulisan sy.kan sy belain anda
    tp ya..nyemprot jg
    tp ttp kt sule… ee ga kena..

  36. Balada si Nyalap. Kisah si Nyalap mencari kebenaran …

    Kisah 1
    Alkisah, si Nyalap ditanya sama guru Agamanya,
    Guru Agama : Siapa pembunuh sahabat Umar bin Khattab?
    Nyalap Koplaks : Bukan ane pak, bukan ene pak .. Ane kagak tahu Sumpah bukan ane …
    Guru Agama : Nyalap, pergi keluaaarrr !
    Dengan gontai Nyalap berjalan keluar. Ditengan jalan, nyalap ketemu sama bapaknya.
    Bapaknye Nyalap : Nyalap, kusut banget Ente? kenape?
    Nyalap : Iya pak. Ane dituduh pak Guru sebagai pembunuh Umar.
    Bapaknye Nyalap : Ahhh, keterlaluan itu pak guru. Ayo menghadap pak Guru ..
    Akhirnya, bapak dan anak yang sama-sama koplaks ini, mencoba meloby pak Guru Agama.
    Bapaknye Nyalap : Pak Guru, nyalap, anak ane ini kan masih kecil.
    Guru Agama : Iya terus kenape?
    Bapaknye Nyalap : Ya, mana mungkin ia berani membunuh Umar bin Khattab.
    Guru Agama : Jadi?
    Bapaknya Nyalap : Ya, intinya, bukan Nyalap pembunuh Umar.
    Guru Agama : Terus siape ???
    Bapaknya Nyalap : Ya Ane gak tahu lah. Ane pan gak ada disitu waktu Umar dibunuh.
    Guru Agama : Pergiiiiiiiiiii keluarrrrrrrr ! ! !
    Akhirnya, dengan gontai Bapak dan Anak berjalan keluar …
    Ditengah jalan, kebetulan keduanya ketemu Bin Baz, guru besar mereka …
    Bin Baz : Ada ape? kok manyun sih tampang kalian …
    Bapaknye Nyalap : Iya nih, masak putra Ane yang masih kecil dituduh membunuh Umar bin Khattab. si Nyalap kan masih kecil. Mana mungkin dia membunuh Umar. Eh, udah gitu, Ane yang dituduh membunuh Umar. Lah, ane menolak lah. Waktu Umar wafat, ane kan gak ada ditempat kejadian.
    Bin Baz : Udah-udah, nyante aje. Bilang aje sama gurunya Nyalap, kalo yang membunuh Umar bin Khattab itu ane. Beres kan …

    Kisah 2.

    Alkisah, Nyalap lagi ngikutin pelajaran agama. Bin Baz yang jadi staff pengajarannya.

    Bin Baz: Nyalap, kenape ente? Dari tandi ngantuk melulu …
    Nyalap : Iya nih pak, kurang tidur ..
    Bin Baz: Emang nape kurang tidur …?
    Nyalap: Kemarin habis dimarahin sama Bonyok.
    Bin Baz: Ceritain coba ke ane, kenapa sampai Bonyok marah sama ente ..
    Nyalap: ntu, kemarin kan ampe jam 12 malem belum tidur2. Terus bokap berbisik-bisik sama nyokap. Nyokap ane terus bilang, jangan Pak, nyalap belum tidur. Eh terus bokap ngebangunin ane. karena ane belum tidur, ya ane jawab. Eh bokap malah marah2 sama ane.
    Bin Baz: Oh gitu. Lain kali, kalo dibangunin sama bokap, pura-pura tidur aje …

    Besoknya, nyalap masih terkantuk-kantuk didalam kelas.
    Bin Baz: Nyalap, kenape ente masih ngantuk didalam kelas?
    Nyalap: Iya nih, gara-gara ene ngikutin saran ente, ane malah dipukulin sama bokap ane.
    Bin Baz: Emang kenape?
    Nyalap: Kemarin kan bokap bangunin ane lagi. Ane diem aje ngikutin saran ente. Terus, gak berapa lame, bokap ane bilang, Ma, aku mau keluar nih. Eh nyokap ane bilang, tunggu Pa, kita keluarnya bareng-bareng ya. Ya ane takut ditinggal sendirian. Ane teriak aja : Nyalap ikuttttttttttt!!!!!!!!!!!!!!!!!! Ya udah deh, tiba-tiba ane ditempeling sama bokap ane….
    Bin Baz: oalaahhhh Nyalap, nyalap …. Ane kasihan sama ente …

    Kisah 3.
    Ceritanya, nyalap naik kelas nih. Gurunya masih sama, Bin Baz.
    Ceritanya, nyalap lagi ngebahas pelajaran sejarah, siapa pembunuh Umar.

    Bin Baz: Kenapa nyalap, kok ente dari tadi ane perhatiin ente ngeludahin tangan terus diusapin ke kepala sih. Ade ape?
    Nyalap : Iya nih, kemarin waktu tidur, ane dengerin percakapan bokap sama nyokap. Terus nyokap ane bilang, Papa, papa, kalo susah masuk, ludahin aja kepalanya. Nah, pan sekarang ane lagi pusing nih pak Guru. Dari tadi pelajaran kagak masuk-masuk. Ya ude, ane ludahin aja kepale ane …
    Bin Baz : oalaahhhh Nyalap, nyalap …. Ane kasihan sama ente … koplaks kok dipelihara …

    kikikikikkiiiiiiiii…….

  37. ya ketemu lagi….ketemu lagi dengan wahabi_kampret:
    by the way benar2 ancur nih diskusi !!!!
    wahabi_kampret atau kutu bengenk
    kalo ngga bisa diskusi jangan “buang hajat” di sini dong
    malu diliat banyak orang!!!

  38. @nyalap:
    siapa ente kenapa pake nama ane?!!!

    kalo ga salah tulisan ente sama dengan tulisan si “khomeni bin abu sufyan”

    ane tidak bertanggung jawab atas “pemalsuan” ini

    wasalam
    nyalap

  39. @sp
    Maaf kepada SP. Bukan maksud saya, mau mengotori blog anda. Saya melakukan ini, karena melihat orang seperti @kbas or @nyalap. Omongan kotor seperti dia, hanya pantas dibalas dengan kekotoran pula. SP tidak perlu repot-repot mengotori tangan dan mulut untuk manusia seperti @nyalap. Biar saja yang melakukannya ..

    @nyalap,

    jika anda mau berdiskusi secara benar dan bertanggung jawab, mulai dari belajar menghormati diri sendiri dulu. Baru kemudian, meminta orang lain menghormati anda. Jika tidak, akan keluar balada-balada nyalap lainnya …

  40. wahabi_kampret alias syiah kutu air
    ente itu lagak kaya kaya orang…terpelajar
    padahal otak ente ga ada isinya
    bisanya cuma cerocos doang….
    malu ane debat kayak kecoa seperti ente

    paling tidak meski ente mengetai2 ane, keluarkanlah sedikit hujjah jangan kayak si aldj
    ngomongnya gede isinya tumpul
    lagaknya kaya prof
    sejatinya idiot alias pendek akal
    ga bisa berhujjah…
    benar2 ga tau malu

  41. @wahabi kampret
    Ada sebuah pepatah berbunyi
    ” Tidak mampu menebang pohon, kapak yang disalahkan (kapaknya tumpul)” Jadi paham ajalah

  42. kt anda: Ali dan Muawiyah itu adalah teman bukan musuh.
    kt sy:ada ga sih dalilx,mereka berdua duduk sama saling tolong menolong(teman)

    kt anda:2. justru kedua pengikut Ali dan Muawiyyah azza yang melihat mereka “bermusuhan”, sama seperti yudas dan yesus bagi keduanya mereka adalah “sahabat” namun bagi selain keduanya meeka adalah musuh
    kt sy: dr mana anda bc sejarah,lah wong keduanya jd pemimpin pd wkt perang shiffin.
    persahabatan apa ini.. yg berakibat ribuan ummat muhammad mati krn saling bunuh.

    kt anda:
    DAN TIDAK PERNAH ADA NIAT ALI MEMRANGI MUAWIYAH DI LUAR MASLAH POLITIK!!
    kt sy:itulah kekurangan pengetahuan sejarah anda
    ini perang antara pemimpin kebenaran n pemimpin kemunafikan(dzalim)
    krn imam ali tdk cuma sekali dlm menolak menjadi khalifah atas permintaan ummat
    termasuk menolak muawiyah membaiaat dirinya.krn imam ali tau niat busuk muawiyah

  43. @nyalap

    paling tidak meski ente mengetai2 ane, keluarkanlah sedikit hujjah jangan kayak si aldj, ngomongnya gede isinya tumpul,lagaknya kaya prof, sejatinya idiot alias pendek akal, ga bisa berhujjah…benar2 ga tau malu

    coba tenang sedikit saja. Dan coba baca lagi tulisan ente. Siapa yang sedikit mengeluarkan hujjah? Ente sendiri, dari 10 baris yang ente tulisakan, cuma 1 yang bernilai hujjah. Sisanya omong kosong semua. Itupun hujjah-nya mentah semua …

    Ente persis peribasa : Muka buruk cermin dibelah … Kalo memang muka ente jelek, jangan nyalahin cermin lah …

    Ane yakin, ente lebih pintar dari Syeikh Abdul Aziz bin Baz. So, jangan tiru Bin Baz yaaaa …..

  44. Siapakah Mu’awiyah bin Abi Sufyan?

    Hadits-hadits shahih memberitakan bahwa:

    1. Dialah orang yang dido’akan Rasul SAW dengan do’a yang buruk: “semoga Allah tidak mengenyangkan perutnya”

    2. Dialah orang yang Minum minuman yang diharamkan, Mengenakan Emas dan Sutera

    3. Dialah orang yang Memerintah untuk memakan harta secara batil

    4. Dialah orang yang Memerintahkan pembantaian kaum muslimin di desa ‘Azra termasuk didalamnya Hujr bin Adi, seorang sahabat utama.

    5. Dialah orang yang Diperintahkan oleh Rasul SAW untuk dibunuh.

    6. Dialah orang yang Dilaknat Allah SWT

    7. Dialah orang yang Mati dalam Kekafiran

  45. TAPI KENAPA HASAN BIN ALI JUSTRU MENYERAHKAN KEKHALIFAHANNYA KEPADA MUAWIYAH DAN MEMBAIATNYA YA????AYAHNYA BERJUANG MATI2AN AGAR MUAWIYAH MEMBAIAT KEPADANYA EH ANAKNYA MALAH MENYERAHKAN BEGITU SAJA….KATA SYIAH HASAN LAGI TAQIYAH…

  46. @SP

    Apakah hadits berikut ini shahih ?

    يا علي لا يحبك إلا مؤمن ولا يبغضك إلا منافق

  47. Assalamulaikum Wr Wb
    Dengan segala keterbatasan dan kekurangan,Ana dari orang sunni , yang dalam pemahaman ana , Mawiyah adalah seorang munafiq, besar sebab, setelah Usman meninggal, Ali di baiat oleh ummat jadi Kholifah ( bukan Ali bin Abi Tholib sendiri yang membaiat dirinya jadi kholifah, coba baca kitab tarikh islam yang lain ), lalu Muawiyah tidak mau diturunkan dari jabatan malah melawan Ali perang ( sedangkan perang sma islam tempatnya neraka ) setelah Muawiyah terdesak , dia bikin kelicikan yang tidak islami dengan dalih tahkim , sebenarnya isinya tipu muslihat yang sadis kejam, semuanya berasal dari ambisius jabatan yang empuk saja bukan alasannya syari

  48. @hilman
    Tidak salah kalau anda2 dipanggil sebagai kelompok Pembenci Keluarga Nabi.
    Jika sahabat berbuat salah kalian ngamuk dan mencari segala cara untuk membela.
    Namun ketika ada perbuatan Keluarga Nabi yang kalian tidak pahami (bukan perbuatan salah bahkan), kalian dengan mudah dan enteng mempertanyakan dan menghujatnya.
    Apa yang akan kalian kepada Nabi SAW ketika kalian bertemu Beliau di akhirat kelak ketika Beliau meminta pertanggungan jawab kalian atas perlakuan kalian kepada keluarga dan keturunan Beliau?

    Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu upah untuk itu kecuali kasih sayang kepada keluargaku”

    “Aku tinggalkan untuk kalian dua amanat, selama kalian berpegang teguh pada keduanya, maka kalian tidak akan tersesat selamanya. Salah satunya lebih agung dari yang lain. Yakni Kitab Allah (al-Qur’an), tali rahmat-Nya yang terbentang dari langit hingga bumi. Yang kedua adaah ‘itraty (kerabatku), yakni ahli baitku (keluargaku). Keduanya tidak akan berpisah di sisiku hingga masuk di haudh (telaga surga). Perhatikanlah bagaimana kalian akan bersikap dengan kedua amanat itu?”

    Jadi janganlah menolak jika kalian dimasukkan pada kelompok pembenci keluarga Nabi (Nashibi).
    Kasihan sekali hanya gara2 membenci syi’ah kemudian rela membenci keluarga Nabi SAW.

    Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua.

Tinggalkan komentar