Hadis Muawiyah bin Abu Sufyan Seorang Yang Dilaknat Allah SWT?

Hadis Muawiyah bin Abu Sufyan Seorang Yang Dilaknat Allah SWT

Terdapat hadis shahih yang menunjukkan kalau Muawiyah bin Abu Sufyan adalah salah seorang yang dilaknat oleh Allah SWT. Hal ini diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan sanad yang jayyid.

حدثنا خلف حدثنا عبد الوارث بن سعيد بن جمهان عن سفينة مولى أم سلمة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان جالساً فمر أبو سفيان على بعير ومعه معاوية وأخ له أحدهما يوقود البعير والآخر يسوقه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن الله الحامل والمحمول والقائد والسائق

Telah menceritakan kepada kami Khalaf yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Waarits dari Sa’id bin Jumhan dari Safinah mawla Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang duduk kemudian melintaslah Abu Sufyan di atas hewan tunggangan dan bersamanya ada Muawiyah dan saudaranya, salah satu dari mereka menuntun hewan tunggangan tersebut dan yang lainnya menggiringnya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “laknat Allah bagi yang memikul dan yang dipikul, yang menuntun dan yang menggiring” [Ansab Al Asyraf Al Baladzuri 2/121]

Dalam hadis di atas tertulis ‘Abdul Warits bin Sa’id bin Jumhan, ini adalah tashif yang benar adalah ‘Abdul Warits ‘an Sa’id bin Jumhan. Karena telah ma’ruf kalau yang meriwayatkan dari Safinah adalah Sa’id bin Jumhan dan yang meriwayatkan dari Sa’id bin Jumhan adalah ‘Abdul Warits yaitu ‘Abdul Warits bin Sa’id bin Dzakwan.

  • Dalam biografi Sa’id bin Jumhan Al Aslamiy disebutkan kalau ia meriwayatkan dari Safinah dan telah meriwayatkan darinya ‘Abdul Warits bin Sa’id [Tahdzib Al Kamal 10/376 no 2246]
  • Dalam biografi ‘Abdul Warits bin Sa’id bin Dzakwan disebutkan kalau ia meriwayatkan dari Sa’id bin Jumhan Al Aslamiy [Tahdzib Al Kamal 18/478 no 3595]

Hadis ‘Abdul Warits dari Sa’id bin Jumhan dari Safinah telah diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan-nya dan Nasa’i dalam kitab Sunan-nya dengan sanad berikut

حدثنا مسدد بن مسرهد قال ثنا عبد الوارث عن سعيد بن جمهان عن سفينة قال

Telah menceritakan kepada kami Musaddad bin Musarhad yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Warits dari Sa’id bin Jumhan dari Safinah yang berkata –al hadits- [Sunan Abu Dawud 2/416 no 3932]

أخبرنا قتيبة بن سعيد قال ثنا عبد الوارث عن سعيد بن جمهان عن سفينة قال

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa’id yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Warits dari Sa’id bin Jumhan dari Safinah yang berkata –al hadits- [Sunan Nasa’i 3/190 no 4995]

Al Baladzuri termasuk ulama besar, Adz Dzahabi menuliskan keterangan tentang Al Baladzuri dalam kitabnya As Siyar dan Tadzkirah Al Huffazh. Adz Dzahabi menyebut ia seorang penulis Tarikh yang masyhur satu thabaqat dengan Abu Dawud, seorang Hafizh Akhbari Allamah [Tadzkirah Al Huffazh 3/893]. Di sisi Adz Dzahabi penyebutan hafizh termasuk ta’dil yaitu lafaz ta’dil tingkat pertama. Disebutkan Ash Shafadi kalau Al Baladzuri seorang yang alim dan mutqin [Al Wafi bi Al Wafayat 3/104]. Tidak ada alasan untuk menolak atau meragukan Al Baladzuri, Ibnu Hajar telah berhujjah dengan riwayat-riwayat Al Baladzuri dalam kitabnya diantaranya dalam Al Ishabah, Ibnu Hajar pernah berkata “dan diriwayatkan oleh Al Baladzuri dengan sanad yang la ba’sa bihi” [Al Ishabah 2/98 no 1767]. Penghukuman sanad la ba’sa bihi oleh Ibnu Hajar berarti ia sendiri berhujjah dan menta’dil Al Baladzuri. Soal kedekatan kepada penguasa itu tidaklah merusak hadisnya karena banyak para ulama yang dikenal dekat dengan penguasa tetapi tetap dijadikan hujjah seperti Az Zuhri dan yang lainnya. Para ulama baik dahulu maupun sekarang tetap menjadikan kitab Al Balazuri sebagai sumber rujukan baik sirah ansab maupun hadis.

Riwayat Al Baladzuri di atas terdiri dari para perawi tsiqat dimulai dari Khalaf syaikh [guru] Al Baladzuri adalah Khalaf bin Hisyam Al Bazzar, ‘Abdul Warits bin Sa’id bin Dzakwan dan Sa’id bin Jumhan Al Aslamiy. Sedangkan Safinah mawla Ummu Salamah yang juga dikenal mawla Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam adalah sahabat Nabi.

  • Khalaf bin Hisyam Al Bazzar adalah perawi Muslim dan Abu Dawud. Disebutkan bahwa diantara yang meriwayatkan darinya adalah Ahmad bin Yahya bin Jabir Al Baladzuri. Imam Muslim juga meriwayatkan darinya itu artinya ia tsiqat menurut Muslim. Ahmad bin Hanbal dan Nasa’i menyatakan tsiqat. Daruquthni berkata ahli ibadah yang memiliki keutamaan. Ibnu Hibban berkata “baik, memiliki keutamaan, alim dalam qiraat dan telah menulis darinya Ahmad bin Hanbal” [At Tahdzib juz 3 no 297]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat [At Taqrib 1/272]. Al Khalili menyatakan ia disepakati tsiqat [Al Irshad 1/95]
  • ‘Abdul Warits bin Sa’id bin Dzakwan adalah perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat. Abu Zur’ah, Ibnu Ma’in, Al Ijli dan Ibnu Numair menyatakan ia tsiqat. Abu Hatim menyatakan ia shaduq. Nasa’i berkata “tsiqat tsabit”. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat hujjah”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat dan berkata “mutqin dalam hadis”. [At Tahdzib juz 6 no 826]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat tsabit [At Taqrib 1/625].
  • Sa’id bin Jumhan Al Aslamiy adalah perawi Ashabus Sunan. Ibnu Ma’in berkata “tsiqat”. Abu Hatim berkata “ditulis hadisnya tetapi tidak dijadikan hujjah”. Abu Dawud menyatakan ia tsiqat. Ahmad bin Hanbal menyatakan ia tsiqat. Nasa’i berkata “tidak ada masalah padanya”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. As Saji berkata “tidak diikuti hadisnya” [At Tahdzib juz 4 no 15]. Yaqub bin Sufyan Al Fasawi menyatakan ia tsiqat [Al Ma’rifat Wal Tarikh 2/182]. Ibnu Hajar menyatakan ia shaduq dan memiliki riwayat yang menyendiri, tetapi pernyataan ini dikoreksi dalam Tahrir At Taqrib kalau Sa’id bin Jumhan seorang yang tsiqat [Tahrir At Taqrib no 2279].

Jadi riwayat ini memiliki sanad yang shahih dan menunjukkan kalau Mu’awiyah adalah salah seorang yang dilaknat oleh Allah SWT. Apapun alasannya, kami tidak bisa memastikan tetapi jika melihat bagaimana pribadi Mu’awiyah dan pemerintahan yang dipimpin olehnya maka riwayat ini tidaklah mengherankan. Cukup banyak penyimpangan yang dilakukan Mu’awiyah diketahui oleh mereka yang mengetahuinya dan dibela mati-matian oleh mereka yang mencintai Muawiyah. Bagi yang ingin melihat berbagai penyimpangan Muawiyah, dipersilahkan untuk melihat tulisan kami yang lain tentang Muawiyah. Akhir kata jika ada yang tidak setuju cukuplah sampaikan bantahan dan tidak perlu mencela kami. Kami tidak tertarik main tuduh-menuduh cela mencela, kalau kami keliru silakan dikoreksi tetapi kalau tidak mampu maka cukuplah berdiam diri. Salam Damai

.

.

.

Sedikit Tambahan

Sebagian orang yang merasa berat hatinya ketika membaca hadis ini berusaha melemahkan hadis ini dengan syubhat kalau Abdul Warits bin Said bin Jumhan seorang yang majhul. Syubhat ini hanya dilontarkan oleh mereka yang tidak akrab dengan kitab-kitab hadis. Telah dibahas sebelumnya kalau penulisan itu adalah keliru alias terjadi salah tulis. Lafaz “bin” dalam sanad itu seharusnya “an”  [kedua lafaz ini memang agak mirip tulisan arabnya] karena telah ma’ruf dalam kitab biografi perawi dan juga kitab hadis kalau yang meriwayatkan dari Safinah adalah Sa’id bin Jumhan dan diantara yang meriwayatkan dari Sa’id bin Jumhan adalah Abdul Warits. Perkara tashif seperti ini cukup banyak dalam kitab hadis. Silakan perhatikan hadis berikut

 

Musnad Al Bazzar

Ini contoh kitab Musnad Al Bazzar yang sudah ditahqiq dan kami akan menunjukkan hadis dimana terdapat tashif soal nama perawi yang mirip dengan kasus riwayat Al Baladzuri di atas

Perhatikan sanad hadis tersebut yaitu “telah menceritakan kepada kami ‘Amasy dari Minhal bin ‘Amru bin ‘Abbad bin ‘Abdullah Al Asady dari Ali”. Ini jelas tashif penulisan lafaz “bin” yang benar adalah Minhal bin ‘Amru ‘an Abbad bin Abdullah Al Asadiy yang artinya Minhal bin ‘Amru dari ‘Abbad bin Abdullah Al Asadiy. Buktinya karena sebagaimana yang disebutkan dalam kitab biografi perawi hadis diantaranya Abu Hatim menyebutkan dalam biografi Abbad bin ‘Abdullah Al Asdiy kalau ‘Abbad mendengar hadis dari Ali dan telah meriwayatkan darinya Minhal bin ‘Amru [Al Jarh Wat Ta’dil 6/82 no 420]. Apalagi dalam judul bab hadis di atas disebutkan diantara riwayat ‘Abbad bin ‘Abdullah Al Asadiy dari ‘Ali radiallahu ‘anhu. Kalau ada yang mau mengatakan perawi itu adalah Minhal bin ‘Amru bin ‘Abbad bin Abdullah maka orang tersebut memang gak paham alias tidak meneliti dengan baik. Sudah tentu perkara syubhat seperti ini akan diaminkan oleh kaum awam yang memang tidak akrab dengan kitab hadis terutama oleh orang yang ghuluw mencintai Muawiyah. Salam Damai :mrgreen:

50 Tanggapan

  1. حدثنا عبد الوارث بن سعيد بن جمهان

    Yang jelas tertulis dalam riwayat tsb ‘Abdul Warits bin Sa’id bin Jumhan bukan ‘Abdul Warits ‘an Sa’id bin Jumhan, menurut saya ini adalah kesalahan yang serius dalam penulisan sanad. cukuplah ini sebagai cacat dari riwayat ini, bagaimana mungkin penulis menshahihkannya? koreksi dari penulis blog ini pun tidak ada gunanya. terlambat lebih dr 1000 th 🙂

  2. Orang2 yg dilaknat Allah SWT seperti Abu Sufyan dan Muawiyah, buat apa dibela? orang2 yg membelanya nanti dilaknat Allah SWT juga lho… :mrgreen:

  3. Bukankah sudah terang bagaikan terangnya matahri di Siang hari .
    Keluarga kebenaran melawan keluarga kebatilan.

    Rasulallah saw diperangi Abu sufyan
    Imam Ali as diperangi muawiyah LA
    Imam husein as diperangi yazid LA
    Tidak pernah Ada manusia lebih celaka dibandingkan muawiyah LA! Bapaknya abu sufyan, musuh nabi no.1, ibunya hindun yang memakan jaunting hamzah bin Abdul muthalib ra, anaknya yazid LA yang membunuh putra nabi
    Sungguh!!! Agama ini jelas bagi manusia manusia yang mau beffikir.

  4. jgn harapkan bagi mazhab salafi wahabi untuk brfikir netral krn utk brfikir netral bagi mreka sgt sukar d lakukan. Alhamdulillah saya sdh kluar dari mazhab wahabi slama lbh krg 6th brgabung, pngalaman saya wkt d mazhab wahabi bahwa sy branggapan mazhab wahabilah yg plg benar dn satu hal lg yg mnjadi senjata utama mazhab ini yakni bid’ah yg sgt gencar utk mnyerang mazhab lain, yg ada hanyalah ego dn keakuan diri yg tinggi shingga akibatnya sy sgt sukar utk bisa hdp brdampingan dg mazhab yg lain.

  5. Alhamdulillah sekarang saya sudah masuk ke mazhab Ahlul Bait berkat petunjuk dari Allah yag Maha Tinggi, spiritual yang tajam dan dengan kemampuan akal serta usaha dari diri sendiri yang terus belajar mengenai sejarah islam dan bagaiman memandang agama ini dari perspektip yang benar. walaupun beban yang harus d tanggung sangat berat yaitu d kafirkan dari ustadz2 wahabi saya dan tentunya juga tdk luput dari teman2 wahabi saya yang menjauhi dan mendiamkan. Waallahu ‘alam

  6. hemmm, gitu yaaa, ..?!

  7. Apakah maksud sebenar perkataan Rasulullah itu? Adakah Rasulullah melaknat Abu Sufyan, Muawiyah dan saudara itu? Atau yang dilaknat itu adalah orang yang memikul dan yang dipikul? Dan adakah laknat itu sebagaimana yang kita selalu dengar?
    Cuba bawakan perkataan / syarah para imam hadits tentang matan hadits ini.
    Dalam memahami hadits, adakah boleh kita mengunakan pemahaman kita saja atau kita perlu memahaminya sebagaimana yang dipahami oleh Rasulullah, para sahabat dan para ulama selepas itu?

  8. Telah menceritakan kepada kami Khalaf yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Waarits dari Sa’id bin Jumhan dari Safinah mawla Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedang duduk kemudian melintaslah Abu Sufyan di atas hewan tunggangan dan bersamanya ada Muawiyah dan saudaranya, salah satu dari mereka menuntun hewan tunggangan tersebut dan yang lainnya menggiringnya . Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “laknat Allah bagi yang memikul dan yang dipikul, yang menuntun dan yang menggiring”

    yg dibold itu dikait2 kan dgn laknat rasul??? berarti hwan tungganganny jg terkena laknat, krn hewannya itu memikul?
    apa tdk ada qorinah lain dalam hadits ini selain prasangka buruk thd muawiyah?

  9. @thirdprince

    Berdasarkan riwayat, yang mengucapkan laknat bukan secondprince, bukan siapa-siapa, tapi dari Nabi saw yang kata2nya sdh pasti benar. Apakah Nabi saw ketika mengeluarkan ucapan itu berprasangka buruk kepada Abu Sufyan dan keluarganya?

    Salam

  10. bgmn anda bs tau bhw laknat itu di tujukan bwt mereka? wangsit? pdhl ada perkataan ‘yg memikul’ dan itu tdk termasuk dlm barisan mrk (ingat yg lewat itu cuma 3 org) … dan yg memikul itu adl hewan.

  11. @thirdprince

    Wong dari sisi sanad-nya saja terdapat kesalahan yang serius, bisa diduga matan-nya pun juga bermasalah, sampai hewan yg ga tahu menahu terkena laknat juga :mrgreen:

  12. @thirdprince, @stb

    Kalau mau menganalisa secara harfiah begitulah kenyataannya.
    Coba lihat ini:

    Yang memikul: Unta
    Yang dipikul: Abu Sufyan
    Yang menuntun: Saudara Muawiyyah
    Yang menggiring: Muawiyyah

    Kalau sampai si unta kena laknat ya salahnya sendiri kenapa mau-maunya ditunggangi Abu Sufyan :mrgreen:

    Salam

  13. Sebetulnya Kalau kita mau berfikir jernih dan netral maka muawiyah termasuk hamba Allah yang menyimpang dengan apa yang d kabarkan melalui hadis2 yang shahih dan sejarah, sekarang kita hukumi saja muawiyah dengan perbuatan dzhirnya apakah dia sesuai dengan petunjuk Nabi atau bertentangan,

    Pertama dia tidak mau berbait kepada Amirul mukminin yang sah kemudian dia memberontak kepada Khalifah yang sah maka dengan perbuatannya maka dia termasuk hamba yang Dzalim,

    Adapun mengenai klaim wahabi bahwa muawiyah termasuk amirul mukminin dan pahalawan adalah sangat jauh dari kebenaran.

  14. . Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
    “Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissalam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (hr bukhari no 3448)

    buat thirdprince dan sok tahu, yang dibold itu dikaitkan dengan tugas Nabi Isa membunuh babi, apa salah babi sampai babi yang gak tahu menahu mesti dibunuh :mrgreen:

  15. Dari Amir bin Sa’ad, dari bapanya (Sa’ad bin Abi Waqqash) radhiyallahu-anhuma katanya ” Sesungguhnya Nabi saw telah memerintahkan supaya membunuh cicak dan beliau menamakannya ‘si penjahat kecil’(Fuwaisik)“. (Sahih Muslim, 2094)

    duhai, kasihan betul si cicak yang tidak tahu menahu mesti dibunuh dan dikatakan penjahat kecil, buat thirdprinc alias sok tahu hadis ini mungkar tak? :mrgreen:

  16. @ thirdprince
    @ sok tahu

    yang disiksa nanti di akhirat adalah akal kita.sehubungan dengan hadis yg di bold diatas ada 4 mahluk yg tampak.

    1.unta
    2.abu sofyan
    3.saudara muawiyyah
    4.muawiyyah

    nah kira2 dari 4 mahluk itu yg berakal siapa aja dan tidak berakal siapa aja?

    damai selalu untuk islam.

  17. ana kopi dari sebelah

    حدثنا عبد الله قثنا محمد بن الصباح البزاز قثنا إسماعيل بن زكريا وهو الخلقاني عن سالم الأنعمي عن أبي العلاء قثنا عمرو بن هرم الأزدي عن ربعي بن حراش وعن أبي عبد الله أنهما سمعا حذيفة يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إني لست أدري ما بقائي فيكم فاقتدوا بالذين من بعدي يعني أبا بكر وعمر
    Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammmad bin Ash-Shabbaah Al-Bazzaaz, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ismaa’iil bin Zakariyya Al-Khulqaaniy, dari Saalim Al-An’umiy, dari Abul-‘Alaa’, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Harim Al-Azdiy, dari Rib’iy bin Khiraasy dan dari Abu ‘Abdillah, keduanya mendengar dari Hudzaifah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku tidak tahu sampai kapan aku hidup. Maka, teladanilah dua orang sepeninggalku nanti, yaitu : Abu Bakr dan ‘Umar” [Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad dalam Fadlaailush-Shahaabah no. 198; hasan]

    yang di bold tertulis Salim Al An’umiy dari Abul A’la menceritakan kepada kami Amru bin Harim. kata ulama ini keliru, benarny Salim al an’umiy Abu ‘Ala tanpa tambahan kata “an”. tak ada ulama kolot berkata Abu A’la majhul karena sebenarnya tulisan itu keliru. itu contoh usaha ulama memperbaiki sanad hadis.

    ana pikir perbaikan penulis soal sanad hadis di atas sesuai dengan usaha perbaikan para ulama semisal ana tuliskan

  18. @ All….curhat mengenai Islam

    saya bingung dan heran kepada semua umat Rasulullah…kenapa kok saling membenci satu sama lain wong nanti di akhirat kita mempertanggungjawabkan hidup kita masing2.ente sholat ente yg dapa pahala bukan syiah,bukan sunni,juga bukan wahabi…ente membenci ente juga yg susah bukan syiah,bukan sunni,juga bukan wahabi trus yg ente perjuangkan itu apa?laknat itu punya Allah,dosa itu hak Allah,pahala itu juga hak Allah,hidayah itu hak Allah semua di dunia ini haknya Allah dan dia berhak 100% memberikan kepada siapa saja…??? trus kenapa kita saling membunuh seperti yg terjadi di pakistan,irak dll…trus mana rahmatan lil alamin yg dibawa Rasulullah…ya Allah kenapa Umatnya Rasulullah jadi begini?…ya Allah ya Rahman ya Rahim…Engkaulah kasih yg tak berbatas Engkaulah penyang yg tak berbatas…di akhir jaman ini janganlah Engkau jadikan umat Rasulullah menjadi umat yg lalai kepadaMU…turunkanlah hidayahMU ya Allah…Alfatiha.Amin

  19. Mohon secondprince untuk membahas Bagaimana kondisi Muawiyah dari segi kedokteran, apalagi hal ini sesuai kapasitas saudara Secondprice yang seorang dokter.

    Sebagaimana kita tahu dari hadits Nabi dan juga fakta sejarah bahwa :
    1. Muawiyah itu orang gendutnya karena terlalu banyak makan. Dan jangan lupa, Muawiyah sangat suka minum2an keras.

    Implikasi logis => keringat Muawiyah bau dan besar kemungkinan, mulut Muawiyah juga bau.

    2. Muawiyah dikenal sebagai orang yang makan terus makan dan hanya berhenti makan karena kelelahan makan.

    Ciri-ciri ini biasa terdapat pada penderita diabates. Ditambah fakta bahwa Muawiyah itu gendut, kemungkinan besar, Muawiyah menderita penyakit Diabetes. Selain diabates, potensi penyakit jantung dan kolestorel tinggi juga dimiliki Muawiyah.

    Dari fakta ini, kita juga dapat mengambil kesimpulan pula, bahwa kemungkinan besar keringat Muawiyah itu bau dan juga mulutnya juga bau.

    3. Muawiyah dikenal pemarah. Bisa jadi, Muawiyah menderita kelainan saraf sehingga mudah marah. Bisa juga menderita tekanan darah tinggi, stress ataupun trauma pada masa kecil. Tapi walaupun pemarah, Muawiyah dikenal penakut. Pada saat perang Shiffin, telah mashur jika Muawiyah lari dari medan perang karena takut dengan Imam Ali. Fakta bahwa Muawiyah itu pemarah tetapi sekaligus penakut, semakin menguatkan dugaan bahwa Muawiyah menderita penyakit gila.

    Dari 3 point diatas, kita dapat menyimpulkan penyakit-penyakit fisik yang munkin dimiliki Muawiyah :
    1. Diabetes
    2. Jantung
    3. Kolesterol tinggi
    4. Keringat dan mulut berbau busuk. Mungkin juga mulutnya jamuran.
    5. Mukanya pasti lah jelek, karena kegendutan.
    6. Titinya kecil. Orang gendut biasanya tititnya kecil.
    7. Kualitas sperma buruk, karena banyak minum. Kualitas sperma yang buruk juga sering dimiliki orang yang terlalu gendut.
    8. Diduga kuat menderita Gila. Paling tidak menjurus kearah gila.

    Inilah yang bisa disimpulkan dari seorang Muawiyah. Mohon untuk para dokter, menilai kesimpulan saya.

  20. Tidak usah bingung teman pedoman hidup ini sdh jelas dan Agama kita sangat sempurna jadi hanya bagi orang2 yang keras hatinya saja yang mau membenci saudara muslim yang lain.

    Seperti apa yang Allah telah firmankan dalam kitab-Nya yang Mulya :
    ….Agar Kami menguji mereka siapakan diantara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS Al Kahfi 18 : 7)

  21. terlepas dari Muawiyah dilaknat atau tidak oleh Allah… yang jelas Muawiyah jelas2 disebut sebagai bughat oleh Rasulullah (lihat hadits tentang pembunuh Ammar bin Yasir). dan kalaupun seandainya tidak ada satu hadts pun tentang kebusukan Muawiyah… perilaku muawiyah yang tercatat sejarahpun sudah cukup untuk menunjukan keburukan dan kewajaran muawiyah mendapat laknat!

  22. Muawiyyah mati karena perutnya pecah!

  23. Adakah riwayat yg menyebutkan bahwa muawiyah perutnya pecah? Jika ada, muawiyah juga terkena kanker usus. Kasihan deh lu, muawiyah.

  24. Islam mengajarkan kasih sayang kepada sesama, tetapi Wahhaby tidak akan puas kalau tidak menebarkan permusuhan dan kebencian.

    Maka demi tegak dan lurusnya Islam mari bergandengan tangan membungkam mulut-mulut setan penebar fitanah di muka bumi ini (wahhaby).

  25. Asalamualaikum wr wb
    Mohon maaf ustad, para nawashib banyak yang menyatakan kalau pernyataan Rasulullah itu dikeluarkan saat Abu Sofyan dan Muawiyyah masih kafir begitu alasan mereka… benarkah itu ? mohon penjelasanya

    syukran
    wasalam

  26. Asalamu’alaikum

    Boleh ikut gabung….?
    Lead Banernya bagus…
    Analisi Pencari Kebenaran… setelah bebeerap artikel saya baca… bagus… diskusinya juga bagus… meski kadang agak emosional…

    salam kenal dari saya

    Putri Tiara Indahsari- – – – – – – – –

  27. Sekedar Info:

    Bagi yang ingin mendalami tentang Muawiyah (pemimpin golongan/kelompok yang mengajak orang ke neraka menurut hadis Bukhori) anda bisa baca/donlot buku bantahan Allamah Al Muhaddis Hasan bin Ali As Saqaf terhadap penulis Wahabi/Salafy “Qasim bin Naim Ath Tho’i” -pembela gembong kaum munafikin- ini disini:

    Donlot/baca buku
    زهر الريحان في الرد على تحقيق البيان التعقب على ما كتبه قاسم بن نعيم الطائي حول ابن أبي سفيان

    Klik untuk mengakses disini.pdf

  28. muawiyah bin abu sopian CS lknatullah yang telah memngkaburkan syariat Rosulullah

  29. @ibnu jawi

    Menurut riwayat yang dapat dipercaya menceritakan kehidupan Muawiyah dan ayahnya setelah wafat Rasul sangat bertentangan dengan apa yang dianjurkan Rasulullah SAW atau jauh dari syarreat Islam.
    Sabda Rasul tsb bersumber dari :

    1 Allah membukakan Ilmu Gaib untuk Rasul agar bisa mengetahui apa yang akan diperbuat mereka sesudah Rasul. Sehingga dilaknat Rasul.
    2. Apakah dengan Rasul menglaknat maka Muawitah bertindak diluar sareat Islm.
    Jadi tidak ada hubungan Muawiyah dilaknat sebelum atau sesudah masuk Islam. Wasalam

  30. Nawashib said that : “laknat Rasulullah buat Muawiyah dan Abu Sufyan dikeluarkan saat keduanya masih kafir”.

    Pertanyaanya adalah sejak kapan laknat Rasulullah meleset? Sejak kapan laknat Rasulullah tidak mengenai sasaran? Wahsyi yang mengunyah hati Hamzah, toh mati dalam keadaan mabuk walaupun muslim. Laknat Rasulullah masih tepat sasaran kepada wahsyi.

    Tidak penting apakah laknat Rasulullah kepada Muawiyah dan Abu Sufyan, diberikan saat keduanya masih muslim atau tidak.

    Tapi kan melaknat Muslim dilarang? Siapa bilang? Allah saja dalam surat AlMaun jelas-jelas melaknat para pendusta agama (walaupun muslim). Seorang muslim yang penindas, masih sangat pantas untuk dilaknat.

    Dan ada ribuan alasan yang dapat diberikan untuk melaknat Abu Sufyan, Muaiwiyah dan putranya Yazid.

    Dan bukan kebetulan jika kita mendapati rumus seperti dibawah ini:
    Abu Sufyan vs Muhammad Rasulullah
    Muawiyah bin Abi Sufyan vs Imam Ali
    Muawiyah bin Abi Sufyan vs Imam Hasan
    Yazid bin Muawiyah vs Imam Husein
    Bani Umayyah vs Ahlul Bait Rasulullah
    Kejahatan vs Kebenaran
    Manusian Setan vs Insan malakuti.

    Apakah masih ada alasan untuk membela Muawiyah dan Yazid laknatullah?

  31. @wahhabi_kampret: masih, bagi orang2 yang tidak berpikir. hahahahahaha

    @ibnu jawi: apa yang dikatakan Rasulullah SAWW berlaku sampai akhir zaman yang artinya laknat, Halal ataupun Haram akan berlaku sampai akhir zaman. Gak masalah dy muslim, baek ataupun apapun karna Rasul mengetahui semuanya termasuk hati manusia yg di dalamnya tersembunyi kekafiran

  32. Ustadz, dapat link ini dari tetangga sebelah. Ana pusing juga bacanya, ruwet tulisannya.

    Bisa bantu membahas balik, ustadz? Syukron. Mudah-mudahan ustadz dikaruniai keberkahan umur.

  33. @barnavel

    “saya bingung dan heran kepada semua umat Rasulullah…kenapa kok saling membenci satu sama lain wong nanti di akhirat kita mempertanggungjawabkan hidup kita masing2.ente sholat ente yg dapa pahala bukan syiah,bukan sunni,juga bukan wahabi…ente membenci ente juga yg susah bukan syiah,bukan sunni,juga bukan wahabi trus yg ente perjuangkan itu apa?laknat itu punya Allah,dosa itu hak Allah,pahala itu juga hak Allah,hidayah itu hak Allah semua di dunia ini haknya Allah dan dia berhak 100% memberikan kepada siapa saja…??? trus kenapa kita saling membunuh seperti yg terjadi di pakistan,irak dll…trus mana rahmatan lil alamin yg dibawa Rasulullah…ya Allah kenapa Umatnya Rasulullah jadi begini?…ya Allah ya Rahman ya Rahim…Engkaulah kasih yg tak berbatas Engkaulah penyang yg tak berbatas…di akhir jaman ini janganlah Engkau jadikan umat Rasulullah menjadi umat yg lalai kepadaMU…turunkanlah hidayahMU ya Allah…Alfatiha.Amin”

    Ya, anda benar – akan tetapi hal ini tidak sesimple itu untuk kita umat yg terpisah ber-abad2 dengan zaman Rasulullah, coba tilik kutipan hadits – hadits

    “Barangsiapa mati tanpa Imam, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”
    “Barangsiapa meninggal dan tidak mengetahui Imam zamannya, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah “

    Segala konspirasi zaman pasca khulafair-rasyidin telah mengaburkan prinsip-prinsip hakikat agama kita tercinta ini, Saya pribadi tidak ingin mati tanpa imam…
    bagaimana dengan anda? 🙂

  34. @armyalghifary

    Seandainya saya penguasa rezim pada zaman itu, seperti saya pun akan berbuat begitu untuk memper-cantik posisi saya, bila perlu saya bayar dengan harta, tahta atau apapun 🙂 untuk mereka yang mau mendukung ambisi-ambisi saya.

    kalau kaya gini jadi ingat, pelajaran PSPB dulu waktu zaman SD, dimana pahlawan kebangkitan pancasila (pemberantas G30S-PKI) adalah Soeharto, :)) .

    Yaah, untuk hal-hal kepicikan penguasa seperti ini sudah bukan hal yang aneh, bukan???

  35. Saya Muslim biasa. bukan syiah, suni, wahabi atau salafi. Namun bagi saya, Muawiyah bin abu sufyan jelaslah seorang pembangkang sekalipun dia tetap islam. motifnya jelas kekuasaan. pembangkang besar seperti dia jelas tidak akan mendapat syafaat dari Rosulullah. Sedangkan Yazid jelaslah sudah Laknatullah kekal di neraka…

  36. Masalah pertentangan 2 keluarga arab aja ribut lu pada. Dibohongin orang arab mau aja dasar domba-domba sesat. Gak malu apa sama leluhur bangsa Indonesia??

  37. Aku setuju banger sama ratu, bener, Muawiyah itu pimpinan kelompok penganjur ke neraka!
    Itu jelas dalam hadisnya Imam Bukhori, jadi walaupun secara KTP ia islam tapi hakikatnya adalah kafir, jadi namanya MUNAFIQ? DAN TENPAT ORANG MUNAFIQ FID DARKIL ISFALI MINAN NAARI!
    Jelaskan temen2?

  38. bagaimana bisa kita menghujat dan mencela salah seorang sahabat nabi siapapun itu, adakah yg komen disini sudah benar-benar mengkaji kebenaran sejarah yang ribuan tahun terpisah dari kita, atau hanya sepotong-sepotong atau dari satu sumber saja. atau berdasarkan buku agama waktu SD aja? sudahkah ketaatan kalian yang menghujat disini menyamai sahabat nabi yang kalian hujat. saya yakin sholat subuh aja pasti masih banyak yang telat. demi Allah semuanya pasti akan dipertanggung jawabkan..

  39. @habib
    yah balik nol lagi deh diskusinya, tolong baca dulu dong runtutannya dari atas baru komen dengan hujjah yg lebih kuat, bukan sekedar ngomong

  40. Orang-orang sama stress kayaknya membahas hal-hal yang bukan haknya. Memangnya kalian Allah yang bisa menentukan nasib Muawiyah dan Abu Sufyan ? Sudahlah istighfar semuanya, lihat aib diri dan dekatkan diri kepada Allah.

  41. Memang Kebenaran yang sejati hanya milik Allah swt, tetapi manusia diberikan akal untuk belajar,bertindak dan mencari tahu akan kebenaran tersebut. Sejak wafatnya Rassulullah saw umat islam sudah terpecah menjadi 2, pertama yang mengakui kekhalifah Abu Bakar ra dan Kedua yang tidak mengakuinya, mengapa ada yang mengakui dan tidak, tentu ada dasar alasannya.
    1. Bahwa Nabi Muhammad saw telah mengangkat Ali bin abu thalib sebagai pemimpin setelah beliau wafat, hal ini terjadi pada saat Nabi menjalani hj wada (hj perpisahan) atau terkenal dengan istilah ghadir khum. Hal ini banyak di riwayatkan oleh banyak penulis sejarah
    2. wasiat Nabi saat akan wafat, dimana nabi mewasiatkan 3 hal, salah satunya (yg ke 3): penunjukkan Ali ra sebagai penerus kepemimpinan beliau, wasiat beliau yng ke 3 ini banyak yg tidak diriwayatkan oleh penulis sejarah saat itu di karenakan adanya kepentingan lain (ada yang menganggap lupa wasiat ke 3 ini), sehingga biaslah umat ini setelah ketiadaan Nabi Muhammad saw, hingga hari ini.

    Jika memang Nabi tidak mewasiatkan kepemimpinan setelahnya, maka tidak ada pertentangan jika Abu Bakar ra dibaiat sebagai khalifah/pemimpin setelah Nabi, tetapi karena Nabi berwasiat mengenai masalah kepimpinannya maka timbulah masalah setelahnya, apalagi yang menjabat sebagai pemimpin umat setelahnya tidak sesuai dengan wasiat nabi. Apakah ada pilihan lain bagi umatnya seandainya nabi sudah berwasiat. Wasiat adalah Amanah yang harus dijalankan dan kelak akan dipertanggung jawabkan di akhirat.

    Secara Logis jika seseorang tidak menjalankan wasiat, apalagi wasiat dari nabi Muhammad saw adalah penghulu para nabi bisa dikatakan BENAR ?

    Karena masalah wasiat inilah mengapa Ali bin Abu Thalib dan isterinya Fatimah Az Zahra dan beberapa sahabat nabi tidak mau mengakui/ membaiat Abu Bakar. Penulis sejarah banyak meriwayatkan bagaimana cara Abu bakar dan umar bin khatab mencari cara agar keluarga nabi ( Ali dan fatimah) serta sahabat yng lain mau membaiat Abu Bakar sebagai khalifah pengganti Nabi, tetapi Ali ra/fatimah tetap pada pendiriannya tidak mau membaiatnya.

    Dari sinilah kemudian umat muslim terbagi menjadi dua kubu, yang ikut keluarga nabi (ali,fatimah,hasan,husin dan beberapa sahabat setia) dan pengikut khalifah Abu Bakar, Umar dan Ustman dan beberapa sahabat.

    Perpecahan ini sampai sekarang masih dapat disaksikan buktinya, dimana Makam Nabi Muhammad saw tidak berdampingan dengan makam-makan keluarga beliau, hatta Anak Beliau Fatimah Az Zahra yang wafat 6 bulan setelah Nabi Wafat (Ayahnya) tidak di makamkan di sebelah Makam Nabi (Ayahnya). Apa sebab dan mengapa Makan Fatimah tidak berdampingan dengan Nabi ?
    Termasuk Makam Ali ra, Hasan dan Husein (cucu Nabi). ??????

    Penerus kekhalifahan Abu Bakar adalah Umar, ustman, Ali , dimana setelah Ali menjabat khalifah Muawiyah yang diangkat sebagai governor oleh ustman menentang kekhalifahan ali walaupun sebenarnya Ali tidak mau diangkat sebagai khalifah karena didesak oleh kaum muhajirin dan anshar.

    demikian catatan sejarah umat ini sampai hari inipun kaum syiah (pengikut ahlul bait Nabi -Ali,Fatimah,Hasan,Husin,Ali zainal Abidin dst..Imam Mahdi) dalam tekanan kaum muslim lain yang berseberangan pandangan dengannya.

    Semoga kebenaran yang haqiqi terungkap di akhirat kelak

    Peace

  42. saya secara pribadi ‘meninggikan’ ali.ra dibanding sahabat khulafaurrasyidin-namun saya tidak ‘meninggalkan’ ketiganya saya mengakuinya, dan saya menghormatinya. meskipun diakui ‘pernah diterjadi persilisihan’ diantaranya. saya menghormati dan memuliakan aisyah dan fatimah az zahra ra dan segenap ahlul bait. saya menghormati ayahanda ali.ra dan tidak mencelanya. namun muawwiyyah, abu sufyan dan terakhir yazid biarlah mereka dicela dan dicaki maki-

  43. Membaca tulisan anda @nizam azhar anda tergolong sebagai syiah secara istilah. Bukankah gusdur pernah dahulu berkata bahwa NU itu secara akidah adalah syiah hanya tidak percaya kepada 12 imam sebagai ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

  44. Syiah laknattullah sedang menyebarkan kebobongan dgn tulisan / artikel kotor,
    WASPADALAH !!! SYIAH BUKAN ISLAM TEPTAPI AGAMA SESATTTT……….

  45. SYIAH BUKAN AGAMA ISLAM TETAPI AGAMA SESATTTT…….
    WASPADALAH DAN PELAJARILAH TENTANG SYIAH !!!!

  46. Dimana ada syiah syaithoni pasti disitu ada pertumpahan darah kaum muslimim(korban).
    Dimana ada syiah syaithoni pasti disitu ada pelacuran(mut’ah) resmi.
    Dimana ada syiah syaithoni pasti disitu ada kebohongan dan kepalsuan
    WASPADALAH !!!, syiah disekeliling anda dan jagalah keluarga anda dari syiah laknattullah.

  47. @vanroen
    Ayo kita minta keadilah Alloh kalau ente berani (mubahalah) apakah ente yang pengikut dajjal atau syi’ah Ali yang kafir!

  48. VANROEN SEPERTINYA SANGAT MEMBELA MUAWIYAH VS ALI, MEMBELA YAZID (PEMBUNUH CUCU ROSUL) VS HUSEIN, MEMBELA ABU SOFYAN VS ROSULULLOH. MAKIN JELAS BAHWA VANROEN BERAGAMA WAHABY.

  49. Ana Muslim Ahlussunnah wal jamaah ana cinta ahlulbait rasulullah saw. Ana membenci Muawiyah LA dan Yazid LA semoga allah menghukum mereka atas kekejaman yang mereka lakukan di dunia

Tinggalkan komentar