Shahih : Sahabat Nabi Mengakui Diantara Sahabat Anshar Ada Yang Munafik

Shahih : Sahabat Nabi Mengakui Diantara Sahabat Anshar Ada Yang Munafik

Kaum Anshar termasuk kaum yang sering dipuji oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Mereka adalah kaum yang telah menolong Nabi SAW dan sahabat Beliau dari golongan Muhajirin. Keutamaan kaum Anshar memang telah diriwayatkan dalam kitab-kitab shahih dan tulisan ini tidak bermaksud untuk menolak keutamaan mereka dan tidak juga untuk melecehkan kedudukan mereka. Tulisan ini ditujukan untuk  meluruskan cara berpikir dangkal yang diusung oleh golongan yang menyebut diri mereka “salafy”.

Kebanyakan mereka bersikap ghuluw dalam memuliakan sahabat sampai-sampai mereka mencela siapapun yang mengungkapkan kesalahan sahabat. Mereka tidak punya logika yang kritis dalam menganalisis, cara berpikir mereka hanyalah pengulangan-pengulangan cara berpikir ulama mereka. Diantaranya adalah logika pukul rata bahwa semua sahabat itu baik dan tidak ada yang munafik. Logika ini bertentangan dengan kabar shahih bahwa terdapat sebagian sahabat yang munafik bahkan dari kalangan Anshar.

حدثنا عبد الله قال حدثني أبي قثنا اسود بن عامر قثنا إسرائيل عن الأعمش عن أبي صالح عن أبي سعيد الخدري قال إنما كنا نعرف منافقي الأنصار ببغضهم عليا

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Aswad bin Amir yang berkata telah menceritakan kepada kami Israil dari Al ‘Amasy dari Abi Shalih dari Abu Sa’id Al Khudri yang berkata “Sesungguhnya kami mengenal orang-orang munafik dari kalangan Anshar melalui kebencian mereka terhadap Ali” [Fadhail Shahabah no 979]

Hadis ini shahih dan diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqat. Syaikh Washiullah Muhammad Abbas pentahqiq kitab Fadhail Shahabah dengan jelas menyatakan hadis di atas shahih.

حدثنا عبد الله قثنا علي بن مسلم قثنا عبيد الله بن موسى قال أنا محمد بن علي السلمي عن عبد الله بن محمد بن عقيل عن جابر بن عبد الله قال ما كنا نعرف منافقينا معشر الأنصار إلا ببغضهم عليا

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepada kami Ali bin Muslim yang berkata telah menceritakan kepada kami Ubadilillah bin Musa yang berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali As Sulami dari Abdullah bin Muhammad bin Aqil dari Jabir bin Abdullah yang berkata “tidaklah kami mengenal orang-orang munafik disekeliling kami dari kalangan Anshar kecuali melalui kebencian mereka terhadap Ali” [Fadha’il Shahabah no 1086]

Syaikh Washiullah bin Muhammad Abbas pentahqiq kitab Fadha’il Shahabah menyatakan hadis di atas hasan. Kedua hadis di atas menjelaskan bahwa para sahabat diantaranya Abu Sa’id RA dan Jabir RA mengakui bahwa diantara orang-orang sekeliling mereka dari kalangan Anshar memang ada orang-orang munafik. Dinyatakan diatas bahwa untuk mengetahui orang-orang munafik itu adalah dengan melihat sikap kebencian mereka terhadap Ali bin Abi Thalib RA dan ini sejalan dengan hadis shahih bahwa “tidak mencintai Ali kecuali seorang mukmin dan tidak membenci Ali kecuali seorang munafik”.

Kedua hadis di atas menjadi bukti bahwa pujian Allah SWT terhadap kaum Anshar dan keutamaan kaum Anshar yang disebutkan oleh Rasul SAW tidak berlaku untuk keseluruhan kaum Anshar. Sangat jelas orang munafik dari kalangan Anshar tidak patut menerima pujian dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Lain ceritanya kalau orang-orang tertentu memiliki akidah ngawur bahwa semua kaum Anshar itu dipuji Allah SWT dan Rasul-Nya termasuk yang munafik, maka kita berlepas diri dari keyakinan ngawur seperti ini.

Ada hal yang sangat mengherankan [bagi saya tentunya] yaitu telah diriwayatkan baik dalam kitab sirah ataupun kitab hadis bahwa ada diantara sahabat Nabi yang membenci Ali, mereka sering mencaci Ali bin Abi Thalib. Rasanya cuma logika ngawur bin bodoh yang mengatakan kalau mereka yang mencaci Ali itu juga mencintai Ali. Nah diantara sahabat yang dimaksud adalah Muawiyah, Mughirah bin Syu’bah, Bisyr bin Arthah dan sebagian diantara orang-orang Anshar [berdasarkan hadis di atas].

Kalau memang begitu maka konsekuensinya : bukankah mereka ini bisa dinyatakan sebagai munafik, toh berdasarkan hadis shahih, munafik dikenal melalui kebencian terhadap Ali. Kira-kira benar tidak?. [harap diperhatikan, ini adalah pertanyaan bukan pernyataan]. Nah kalau memang benar begitu maka yang membingungkan adalah kok ada sebagian orang yang mengaku dirinya pengikut salaf or salafy tetapi getol sekali memuliakan Muawiyah dan mereka tetap memuliakan Mughirah bin Syu’bah atau Bisyr bin Arthah sebagai sahabat Nabi yang mulia dan adil. Atau memang ada penafsiran lain demi membela keutamaan sahabat? Ataukah demi membela kaum munafik? Ataukah demi membela sahabat yang munafik?. Cukuplah, saya sedang bingung dan ditambah lagi saya harus mengurus berbagai pekerjaan disini, so saya wariskan kebingungan ini kepada para pembaca yang terhormat. Semoga anda bisa menemukan pemecahannya dan jangan sungkan untuk berbagi disini, Salam damai.

26 Tanggapan

  1. Berarti Manhaj Salafy munafik juga dong, itu terlihat dari kebencian mereka thdp Ali.as. Salafy selalu tdk suka setiap keutamaan Ali.as yg melebihi dari berhala mereka. Itu tanda benci kan?

  2. Wah, kalo ane salafy pasti ane bingung deh …. kok sejarah sahabat sendiri tidak memihak kami ……. untung ane bukan salafy … he..he..he…
    Noh, minta fatwa lagi soal hal ini sama syekh2 di saudi … pasti bakal diperintahkan lagi agar tidak kritis & tidak boleh mencampuri masalah masa lalu …. terima ajah akidah ente begini yah begini ……. CAPE DEH …….

  3. Nah … Lho !!

  4. Lah, kalau sahabat dr kalangan anshar yg notabene hidup bersama nabi saja mengakui ada yang munafiq diantara para sahabat …
    terus kok syekh2 sesudahnya ga jelas nekad menyatakan mereka semua adil & benar ….
    Hayyo, yang lebih hebat mana …. sahabat nabi atau syekh2 salafy ……???

  5. Sy sih ga bingung 🙂
    Tdklah masuk akal dalam 1 kaum yg jumlahnya sangat banyak semuanya abik, adil apalagi tdk ada jaminan dari Allah swt mrk manusia-manusia yg suci dari dosa. Yang masuk akal adalah setiap manusia memiliki derajat-derajat. Keimanan memiliki derajat. Kesetiaan memiliki derajat. Ketataatan memiliki derajat. Kelimuan memiliki derajat. Kewaraan memiliki derajat. Ketaqwaan memiliki derajat. Dan juga kemunafikan memiliki derajat.

    Jadi menyamaratakan (memukul rata) semua kaum Anshar tidak ada yg jahil, tdk ada yg fasik, tdk ada yg munafik adalah pandangan yg menyalahi akal sehat. Namun terlepas dari itu semua, sy menghargai mrk2 yg menanamkan prasangka baik dalam diri mrk thd kaum Anshar ini, karena toh syareatnya Nabi saw pun menunjukkan penghargaan yg tinggi pada kaum Anshar, dan kesimpulan “munafik” dalam riwayat di atas jg bukan keluar dari mulut Nabi saw sy kira.

    Salam

  6. Akhlak Rasul dan Ahlulbait serta itrahti ahlulbait Rasul sangat tinggi. Walaupun mereka mengetahui siapa diantara mereka para sahabat Anshar yang munafik, Rasulullah SAW dan keluarga tidak akan menyebutnya. Cuma mereka aja harus sadar bahwa mereka termasuk yang digolongkan MUNAFIK.

  7. Hmmm…
    Sepertinya sangat menggantung…but postingan dari bro armand menambah referens…
    Hanya saja….tetep saja semua masih menggantung…

  8. @damai
    menggantung atau tidak tergantung siapa yang menilai

  9. @all
    saya ingin bertanya…siapa saja yg sudi menjawab rasa ingintahu saya ini terimakasih banyak.
    mengapa kemudian nama abdullah bin ubay harus dicap sebagai gembong munafik,…?
    siapakah yg pertama kali menyebut namanya, Rasulullahkah? atau para Ahlulbayt Nabi Saww ?

    Wasallam,

  10. @arman & chany
    Nahh kalau begitu yang tidak meneladani (akhlak) Rasulullah bagaimana donk? Sedang mereka tahu bagaimana Rasulullah bersikap (berakhlak) kepada mereka yang munafik. Bagaimana dengan mereka yang lidahnya terlalu ringan dalam menilai orang lain/mencaci (tidak meneladani Rasulullah)? 😉

    Salam damai.

  11. @truthseeker 08
    Saya juga ingin bertanya. Kalau begitu yang tidak melaksanakan SUNAH Rasul bagaimana donk? Sedangkan Rasul sudah menunjukan cara hidup orang2 MUKMIN. Bagaimana mereka yang tidak sepenuhnya melaksanakan SUNAH Rasul?
    Jadi menurut saya setiap orang berbeda dalam kemampuannya. Termasuk kemampuan dalam menahan EMOSI. Salam damai. Wasalam

  12. hallooo….punten
    gimananih…pertanyaan aku kok ngga ada yg jawa.

    begini…kan dikatakan bahwa rosulullah Saw tahu siapa yg munafik diantara para sahabatnya tetapi karena akhlak rasul lah yg kemudian beliau tdk pernah menyebutkan nama orang munafik tsbt ,…lalu kemudian muncul nama abdullah bin ubay sebagai contoh orang munafik dan tersebar berita itu dikalangan para sahabat.
    siapakah yg memunculkan namanya ?….

    wassalaam.

  13. from @channy :
    >>>>”@damai
    menggantung atau tidak tergantung siapa yang menilai”>>>>

    Ehem, kalau boleh tahu, apa yang anda simpulkan dari tulisan bro SP di atas? 🙂

  14. @damai
    Kesimpulan saya sama dengan QS At-Taubah ayat 101. Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan juga di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar. Salam damai . Wasalam

  15. @chany
    Bagaimana mereka yang tidak melaksanakan sunnah Rasul.
    Pertama adalah bahwa kita bukan pada kapasitasnya menilai siapa yang menjalankan dan tidak menjalankan sunnah Rasul.
    Kedua, sunnah Rasul tentu saja adalah suatu teladan yang mana semakin banyak kita bisa mencontoh maka semakin sempurna kita. Sehingga kita harus bisa memahami bahwa kemampuan seseorang dalam berbuat adalah bergantung pada maqam/derajat mereka. Sangat tidak beralasan jika kita menghakimi mereka yang tidak bisa seperti Rasul (insan kamil). Sudah mnjadi sunantullah ada perbedaan dalam kemapuan manusia meneladani Rasulullah.
    Ketiga, Sangat keblinger jika kita merasa punya kapasitas untuk menilai/menghakimi mereka. Biar Allah yang menentukan (karena memang hanya Allah yang berhak.
    Saya pikir ini yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para waliullah.

    Bagaimana mereka yang tidak sepenuhnya melaksanakan SUNAH Rasul?

    Memangnya siapa diantara kita yang berani menyatakan sudah sepenuhnya melaksanakan sunnah Rasul?.

    Salam damai.

  16. sieneng
    Baru denger tuh ada kata gembong munafik untuk Abdullah b Ubay. Yang ada memang dia dicap munafik oleh catatan sejarah.
    tentunya bukan oleh Rasulullah karena Abdullah b Ubay tetap ada di sekitar Rasul dengan selamat.
    Sejarah mencata dia sebagai munafik krn dengan terbuka dia menunjukkan kemunafikannya (di belakang Rasul dia menghasut, dan menunjukkan penentangannya atas keputusan2 Rasul).). Cerita tentang Abdullah b Ubay dengan mudah anda dapatkan tanpa harus bertanya disini. Apakah anda punya pertanyaan lanjutan ataukah anda tidak berminat mencari di buku sejarah?
    Atau anda punya penilaian sendiri, silakan diajukan.

    Salam damai.

  17. @truthseeker
    Anda katakan, Memangnya siapa diantara kita yang berani menyatakan sudah sepenuhnya melaksanakan sunnah Rasul?.
    Dan perbuatan menahan diri tadi adalah SUNAH Rasul.
    Jadi sudah terjawab bahwa kita blm mampu melaksanakan semua Sunah Rasul termasuk menahan DIRI dan EMOSI. Salam Damai. Wasalam

  18. @chany
    dalam bahasa arabnya gak ada Badwi tapi kok di terjamahannya jadi ada orang-orang Arab Badwi

  19. @g2
    Terima kasih atas koreksi anda. Benar kata anda dan karena buru2 saya hanya copas artinya. Menurut saya mungkin penterjemah malu menyebut orang2 Arab. Salam damai Wasalam

  20. @trutseeker8
    begini loh mas, di atas sdr.chany mengatakan bahwa dikarenakan menjaga ahlak seorang muslim yg baik katanya tidak akan menyebutkan siapa itu orang munafik walaupun mereka mengetahui perbuatan munafiknya dg jelas.

    nah yg jadi masalah di sini kok sdh mashur disebutkan nama bahwa dia salah satunya yg terkenal adalah Ibn Ubay tsb….jadi kalo begitu siapakah yg telah ‘melabrak’ kaedah akhlakkulkarimah didalam menyebut seseorang itu munafik, sejrawankah, ataukah kalo ngga salah sy pernah membaca riwayat hadis yg dimana Umar bin khattab menarik Rosulullah Saw yg sedang mensolati mayat Ibn Ubay tersbt karena dikatakannya bahwa dia orang Munafik…?

    Thanxs …atas segala tanggapannya
    Wassalam

  21. untuk semuanya
    saya ingin bertanya tentang arti sahabat Nabi?

  22. @g2
    Saya hanya bisa beritahukan pada anda arti SAHABAT berdasarkan pendapat dua kelompok. Anda aja yang memilih mana yang cocok buat anda.

    1.Kelompok Ahl al-Hadits mengatakan:
    a. Bukhari berkata Setiap orang yang melihat Nabi SAW
    dalam keadaan Islam disebut SAHABAT.
    b.Ibnu Hajar berkata. “Sahabat adalah setiap orang yang berjumpa dengan Rasulullah SAW dalam keadaan Iman dan mati dalam keadaan Islam, baik lama atau sebentar pertemuannya, pernah meriwayat dari beliau atau tidak. Pernah berperang bersama beliau atau tidak. Siapa yang pernah melihat beliau walaupun tidak pernah duduk bersama beliau dan orang buta.

    2.SAHABAT menurut kacamata Alqur’an:
    a. As\Shabiiguna al-Awwaluna QS at Taubah 100
    b. Orang2 yang berbaiat dibawah pohon QS al-Fath 18
    c. Orang2 Muhajirin QS al-Hasyr 8
    d.Ashhab al-Fath QS al-Fath 29
    Demikian keterangan saya mudah2an berguna. Wasalam

  23. dan orang munafik itu arinya apa? maaf atas kebodohan saya, saya hanya ingin pasti arti dari sahabat nabi dan orang munafik,
    wassalam

  24. @g2
    Ciri2 orang munafik adalah:
    1. Diberi AMANAH menghianati
    2. Berbicara bohong
    3. Berjanji tidak ditepati
    Saya lupa apakah ciri2/creteria ini berdasarkan Firman Allah atau Sabda Rasul. Wasalam

  25. pada QS At-Taubah ayat 101 biasanya terjemahana dari ayat tersebut yaitu orang-orang arab Badwi tapi pada bahasa arabnya tidak ada. yang jadi pertanyaan kenapa para penterjemah Al-Qur’an menambahi jadi Orang-orang arab Badwi?
    apakah mereka akan menutupi aib orang orang yang hidup bersama Rasulullah (sahabat) bahwa para sahabat itu sebagian orang-orang munafik sehingga para penterjemah menisbatkan mereka pada orang arab Badwi, salah apa orang arab Badwi pada mereka sehingga mereka dicap orang munafik?
    yang jadi pertanyaan lagi apa artri orang arab dan orang arab badwi?
    wasalam

  26. syiah detected

Tinggalkan komentar