Apakah Abu Hurairah Pernah Lupa? Anomali Hadis Abu Hurairah

Apakah Abu Hurairah Pernah Lupa? Anomali Hadis Abu Hurairah

Awalnya kami ingin membuat judul “Apakah Abu Hurairah Berdusta? [Jilid Kedua]” tetapi menimbang ada sebagian orang yang lemah akalnya mudah diracuni oleh pikiran kotor sehingga ia tidak bisa membedakan antara “pertanyaan” dan “pernyataan” maka kami memutuskan membuat judul seperti di atas.

Sebagai seorang manusia yang tidak maksum maka sangat wajar kalau ada yang menyatakan Abu Hurairah bisa lupa, tetapi sebagian orang yang “tergila-gila” dengan sahabat merasa keberatan kalau Abu Hurairah bisa lupa. Amazing, mereka mudah sekali mengatakan Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] bisa lupa tetapi keberatan kalau Abu Hurairah bisa lupa. Mengapa pikiran mereka jadi terbalik seperti itu?

Ada hadis yang dijadikan dasar Abu Hurairah tidak bisa lupa, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah sendiri

حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الْفُدَيْكِ عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي سَمِعْتُ مِنْكَ حَدِيثًا كَثِيرًا فَأَنْسَاهُ قَالَ ابْسُطْ رِدَاءَكَ فَبَسَطْتُ فَغَرَفَ بِيَدِهِ فِيهِ ثُمَّ قَالَ ضُمَّهُ فَضَمَمْتُهُ فَمَا نَسِيتُ حَدِيثًا بَعْدُ

Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Mundzir yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik dari Ibnu Abi Dziib dari Al Maqburiy dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu yang berkata aku berkata “wahai Rasulullah aku telah mendengar darimu banyak hadis tetapi aku lupa, Rasulullah berkata “hamparkan selendangmu” maka aku menghamparkan kemudian Beliau menciduk sesuatu dengan tangannya dan berkata “ambillah” aku mengambilnya. Maka setelah itu aku tidak pernah lupa soal hadis [Shahih Bukhari 4/208 no 3648]

Fakta membuktikan ternyata Abu Hurairah pernah lupa, kami khawatir seandainya peristiwa [yang akan kami sebutkan] tidak dinyatakan sebagai lupa maka jatuhlah hal itu kepada “dusta”. Silakan perhatikan hadis berikut

حدثني أبي قال حدثنا عبد الأعلى عن معمر عن الزهري عن أبي سلمة عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لا عدوى ولا صفر ولا هامة فقال أعرابي يا رسول الله ما بال الإبل تكون في الرمال كأنها الظباء فيخالطها البعير الأجرب فتجرب كلها فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم فمن أعدى الأول قال أبو سلمة ثم سميت أبا هريرة بعد ذلك بزمان يقول قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يوردن ممرض على مصح فقال رجل أما حدثتنا عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال لا عدوى فقال لا قال أبو سلمة فما سمعته نسي حديثا قط قبله وأشهد بالله لقد سمعته منه

Telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul A’laa dari Ma’mar dari Az Zuhriy dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Tidak ada ‘adwa [penyakit menular], tidak ada shafar dan tidak ada hamah”. Seorang arab badui berkata “wahai Rasulullah bagaimana dengan sekelompok unta yang sehat di padang pasir kemudian didatangi oleh unta yang terkena kudis maka unta-unta itu terkena kudis semuanya”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “lalu siapa yang menulari unta pertama?”. Abu Salamah berkata “kemudian aku mendengar Abu Hurairah setelah itu mengatakan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat” seorang laki-laki berkata “bukankah engkau menceritakan kepada kami dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bahwa Beliau bersabda “tidak ada ‘adwa [penyakit menular]”. Abu Hurairah berkata “tidak” Abu Salamah berkata “aku tidak pernah mendengar ia [Abu Hurairah] lupa soal hadis sebelumnya dan aku bersaksi demi Allah sungguh aku telah mendengar hadis itu darinya[Al Ilal Ma’rifat Ar Rijal Ahmad bin Hanbal juz 3 no 4865 & 4866]

Hadis riwayat Ahmad bin Hanbal di atas shahih diriwayatkan para perawi yang tsiqat. Hadis di atas adalah riwayat Abdullah bin Ahmad dari ayahnya Ahmad bin Hanbal dimana ia adalah seorang ulama yang dikenal tsiqat

  • Abdul A’la bin Abdul A’la Al Bashriy adalah perawi Bukhari dan Muslim yang dikenal tsiqat sebagaimana yang disebutkan Ibnu Hajar dalam At Taqrib [At Taqrib 1/551]
  • Ma’mar bin Raasyid Al Azdiy adalah perawi Bukhari dan Muslim seorang yang tsiqat tsabit dan memiliki keutamaan [At Taqrib 2/202]
  • Ibnu Syihab Az Zuhri termasuk perawi Bukhari dan Muslim seorang faqih hafizh yang disepakati kemuliaan dan keteguhannya, dia adalah pemimpin thabaqat keempat [At Taqrib 2/133].
  • Abu Salamah bin ‘Abdurrahman bin ‘Auf adalah tabiin thabaqat ketiga perawi Bukhari dan Muslim yang dikenal tsiqat [At Taqrib 2/409]

Hadis di atas kedudukannya shahih sesuai dengan persyaratan Bukhari dan Muslim. Abu Salamah bersaksi bahwa Abu Hurairah pernah menyampaikan hadis Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] “tidak ada ‘adwa [penyakit menular]” tetapi setelah itu Abu Hurairah mengingkari telah meriwayatkan hadis ini, silakan perhatikan jawaban Abu Hurairah ketika ada orang yang bertanya padanya “bukankah engkau menceritakan kepada kami dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bahwa Beliau bersabda “tidak ada ‘adwa [penyakit menular]”, Abu Hurairah berkata “tidak”. Ini jelas sesuatu yang musykil, makanya Abu Salamah menyatakan kalau Abu Hurairah lupa soal hadis tersebut karena Abu Salamah bersumpah bahwa ia mendengar Abu Hurairah menyampaikan hadis ini sebelumnya. Jika bukan lupa maka tidak lain apa yang dinyatakan oleh Abu Hurairah adalah suatu kedustaan. Kami berprasangka baik saja dalam hal ini, mungkin saja Abu Hurairah terlupa dengan hadis tersebut. Yah ternyata bisa lupa juga kan? Salam Damai

19 Tanggapan

  1. asslm. kak saya mau nanya pendapat anda tentang abu thalib apakah dia telah berislam? jika ya tolong juga dijelaskan asbabun nuzul surat al qhashash:56 itu ditujukan kepada siapa? salam kenal. afwan oot tapi harapannya di komentar ini bisa segera di respon.

  2. bagi saya abu hurairah sememangnya pelupa.. lupa bagaimana Rasulullah melayani Ahlut Baitnya (as).. lihat sja Abu Hurairah berpihak kpada siapa sehingga akhir hayatnya..

  3. salam

    @rizki
    sya cadangkan anda dapatkan,
    Kitab: Antologi Islam [Sebuah Risalah Tematis dari Keluarga Nabi]
    Penerbit: Al-Huda [Cetakan I: Dzulhijjah 1425/ Januari 2005]

    wassalam

  4. @rizki
    Mungkin ini bisa anda pikirkan:
    1) Istri dr Abu Thalib yaitu Fatimah binti Asad termasuk wanita yg pertama masuk Islam.. Mungkinkah Rasul SAW akan membiarkan sang bibi yg muslimah memiliki suami yg non Muslim dan tinggal bersamanya?
    2) Selain itu, bukankah Abu Thalib yg menggantikan sang ayah Abdul Muththalib utk menjaga Ka’bah? Bukankah Ka’bah itu “rumah” Allah SWT? Apakah Allah SWT akan ridho bila “rumah” Nya dijaga oleh seorang Musyrik/Kafir?

  5. Di shahih Bukhari Abu Hurairah telah didoakan Nabi dan tidak akan lupa mengenai hadis2 Nabi yang begitu banyak yang diriwiyatkan dari Abu Hurairah.

    Akan tetapi kenyataan berbicara lain pada shahih Bukhari dan sunan Baihaqi
    Yang di riwayatkan dari Abu shalih, Abu Hurairah jelas2 mengakui kalau perkataan Nabi ia sandarkan kpd perkataanya sendiri.

    Dan diriwayat imam Ahmad Abu Huraerah mengikari perkataan bahwa tidak ada penyakit menular… Padahal jelas2 dlm tekstual hadis Abu Salamah sangat jelas mendengarkan perkataan Abu Hurairah tsb.

    Namanya juga manusia biasa jadi sangat wajar kalau Abu Hurairah lupa, tapi bagaimana seandainya Abu Hurairah dengan sengaja berbohong..? Itu jelas urusannya sama Allah. Tapi bagi para pengikut salafiun mereka tdk akan terima kalau Abu Hurairah pernah lupa, dan sedikit banyak akan mempengaruhi derajat kitab shahih Bukhari karena dalam shahih Bukhari Abu Huraerah telah di doakan Nabi.

  6. “Abu Hurairah memang pernah menjadi sosok yang kontroversial tetapi kami pribadi masih tetap memakai hadis-hadisnya selagi hadis Abu Hurairah tersebut tidak bermasalah, tidak bertentangan dengan Al Qur’an, Ahlul Bait dan hadis-hadis shahih.”

    I like this Again…..:)

  7. sukron kakak saya udah baca bbukunya tapi cuman bab tentang keislaman abu thalib aja yang kelar.

  8. Bagaimana mungkin sumpah Abu Salamah menjadi bukti akan kelupaan Abu Huraira??

    Bisa saja Abu Salamah tersilap walaupun dia bersumpah

    kesilapan Abu Salamah tidak diertikan sebagai kedustaan. Itu kefahaman yang dipaksakan

  9. @rejeki

    Apa yg saudara maksud dengan “tersilap” dan “kefahaman yang dipaksakan”?

    Apakah anda menganggap remeh sumpah Abu Salamah?

    Salam

  10. Bagi saya, ada 4 konsekuensi dalam hal ini

    a) Abu Huraira terlupa
    b) Abu Salmah terlupa
    c) Abu Huraira berdusta
    d) Abu Salmah berdusta

    Saya memilih (b) kerana saya berkeyakinan abu Huraira tidaklah lupa

    Sesiapa memilih (a) juga tiada masalah, kerana Abu Huraira walaupun mempunyai ingatan yang kuat, bisa saja dia melupai satu dua hadith

    Maka penyataan beliau ‘maka setelah itu aku tidak pernah lupa soal hadis’ difahami secara kontekstual dan bukan literal yakni ingatan beliau sangat kuat namun bukan 100%

    Bahkan nabi Muhammad s.a.w sendiri pernah terlupa.

  11. @Ahmad
    apapun pilihan anda itu terserah anda, tetapi saya cuma bilang kemungkinan “Abu Salamah terlupa” itu jelas mengada-ada. Karena Abu Salamah tidak menyendiri dalam perkara ini. Abu Hurairah memang pernah meriwayatkan hadis tersebut. Silakan perhatikan hadis berikut
    Shahih Muslim no 4125
    حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنِي مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُخْتَارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَتِيقٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَأُحِبُّ الْفَأْلَ الصَّالِحَ
    Jadi Ibnu Sirin juga menguatkan apa yang dikatakan Abu Salamah bahwa Abu Hurairah memang pernah meriwayatkan hadis tersebut.

  12. @ahamad
    keimanan anda parah betul,anda terlihat membenarkan rosul lupa,dr pada abu hurairah.
    kenapa anda tdk membela rosul habis2an sprt anda membela abu hurairah
    beginilah,wahabi salafi memahami rosul n ahlulbaitnya.
    Mereka mati2an membela sahabat n dgn fasehnya menerima bhw rosul n ahlulbaitnya memiliki kekurangan.
    Memang nyata kedengkian wahabi terhadap rosul n ahlulbaitnya.
    inilah hasil produk lama bani umayyah

  13. @Ahmad

    Maka penyataan beliau ‘maka setelah itu aku tidak pernah lupa soal hadis’ difahami secara kontekstual dan bukan literal yakni ingatan beliau sangat kuat namun bukan 100%

    Mas kalau memberi argumen itu yg jelas dong.
    “….ingatan beliau sangat kuat namun bukan 100%”? Ini fakta atau dugaan?

    Salam

  14. Isu mudah saja ditanggapi. Memang benar Abu Huraira lupa. Tapi ia berlaku sebelum du’a nabi padanya. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu Hajar al-‘Asqalani

    Maka tak usah diragukan Abu Huraira

  15. Assalamu ‘alaikum wbr. Jujur saja, saya tidak terlalu heran dgn polemik2 atau pro dan kontra tentang Abu Hurairoh ini. Sejak zaman dahulu sampai sekarang ini, kaum syiah memang selalu begitu. Mereka selalu saja mencari2 celah dan kesilapan kaum muslimin, lalu melakukan manuver2 dusta mrk dgn menampilkan dalil2 yg mrk fahami sendiri dgn kebodohan dan akal busuk mrk. Hampir seluruh sahabat rasul saw mrk caci maki tanpa henti dan entah iblis apa yg merasuki mrk, dari mulai Abu Bakar lah, Umar lah, Usman lah, Abu Hurairoh lah dll. Dan sikap laknat ini tdk akan pernah berhenti dari benak mrk sampai datangnya hari kiamat. Sebab cara kotor seperti ini memang sengaja mrk lakukan dgn rapi dan sistematis, oleh kerna salah satu dari sekian banyak misi2 kaum syi’ah adalah untuk memutus rantai “Sunnah”. Sebab generasi yg pertama sekali menyampaikan sunnah dari rasulullah saw adalah para sahabat rasul saw. Nah, jika mereka (syi’ah) ini menyebar fitnah dan kebencian tentang sahabat2 rasul tsb, dan menebar fitnah serta menumbuhkan karakter buruk tentang perilaku para sahabat2 rasulullah tadi dan hal ini berhasil merasuki kaum jama’ah muslimin, maka akan timbullah pula keragu-raguan atau bahkan yg lbh parah lagi adalah hilangnya kepercayaan ummat islam ini terhadap hadits2 yg disampaikan oleh para sahabat rasulullah tsb. Yg paling aneh dan paling naif menurut saya, kaum syiah ini mengaku sbg pencinta Ali ra dan mengklaim bhw mrk bermazhab Ahlul Bait. Maka dlm benak saya timbul sebuah pertanyaan besar, “Tidakkah mrk malu mengaku2 sbg pencinta Ali, sedangkn perilaku mrk sangat jauh dgn perilaku Ali ra yg luhur dan dikasihi rasulullah itu? Atau mengapakah mrk mencaci maki sahabat2 rasul saw sedangkan Ali ra tidak pernah mengajarkan yg demikian kpd mereka?? Atau apakah mrk ini ingin melakukan seperti halnya kaum nasrani, yg menimbulkan fitnah tentang nabi mrk dgn mengaku sbg pengikut Isa Al Masih padahal mrk menyelewengkan ajaran2nya? Dan bahkan menganggap Isa as sbg Tuhan padahal Isa tdk prnah mengajarkn yg demikian? Assalm alaikum!

  16. @salman
    Mana komentar anda tentang Abu Hurairah yang pelupa.
    Yang saya baca atas komentar anda adalah mecaci mereka yang golongan tdk seirama dgn anda. Anda katakan bahwa ada gol. yang mencaci sahabat. Tapi tang saya lihat anda mencaci gol. lain. Coba anda tundingkan siapa yang mencaci sahabat Nabi (sahabat lho bukan munafik) wasalam

  17. @Abu Islam
    maaf hujjah anda yang ngawur, doa Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] terjadi di zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Lupanya Abu Hurairah sebagaimana yang disaksikan Abu Salamah ya terjadi selepas Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] wafat. Itulah yang nampak dalam riwayat tersebut. Saya sarankan, perkataan para nashibi jangan ditelan mentah-mentah. Anda pikirkan dulu dengan baik.

  18. Assalamu ‘alaikum wbr. Kasihan sekali orang-orang yg bodoh dan tdk ber ilmu, yg hatinya tlh terkunci. Hingga dgn mudah dipermainkan dan disesatkan kpd jalan yg menuju kezindiqan, kefasikan, bahkan kekufuran yg mengancam kedalam lubang neraka. Na’udzu billaahi min dzaaliq…aku berlindung kpd Allah dari subhat dan fitnah kaum syi’ah yg sesat lagi menyesatkan. Subhanallah… Sesungguhnya Allah menjadi saksi atas segala kebenaran. Dan sungguh Allah yg akan menjadi saksi akan kezuhudan, kesolehan, serta kecintaan saydina Ali ra terhadap agama muhammad rasulullah sollallahu ‘alaihi wa sallam. Alangkah hinanya kalian yg mengaku mencintai ahlul bait rasulullah, sedangkan kalian tak lebih dari satu jilid doktrin kaum yahudi yg kotor dan busuk. Tidak malukah kalian megucapkan dusta dgn mengaku mengikuti jalan Ali ra, sedang kalian mendurhakai dan memfitnahnya?? Kalian mengatakan bhw taqiyah (berdusta) adalah aqidah kalian, kalian sangat gemar berzina dgn nikah mut’ah. Bahkan kalian mengumbar hadits2 palsu, padahal Ali ra yg taqwa itu tdk pernah mengajarkan yg demikian. Kalian juga dgn keji mengkafirkan sahabat2 rasul saw, padahal beliau saw sangat mencintai mrk. Bahkan kalian mengkafirkan istri2 rasulullah saw?? Subhanallah.. Apakah ini berarti bhw sebenarnya secara tidak langsung kalian bermaksud ingin mengkafirkan muhammad saw?? krn takut kalau nanti dianggap memusuhi islam secara langsung lalu kalian memulainya dgn mengkafirkan para sahabat dan istri2 beliau saw terlebih dahulu? Lalu kalian membaurkan diri kpd kami kaum muslimin, dgn harapan agar kami juga ikut kotor seperti kalian? Apakah kalian merasa bangga dgn doktrin2 sesat yg diajarkan oleh guru2 yahudi kalian? Lalu kalian menghembuskannya kpd kami dan berharap satu masa nanti akan dapat menghancurkan islam ini? Kalian bermimpi!! Ketahuilah..,sesungguhnya Allah ta’ala akan memelihara agama rasulNYA sampai datangnya hari kiamat. Dan DIA akan senantiasa menimbulkan para syuha’ utk membela agama ini dari tangan2 dan mulut2 kotor seperti kalian wahai kaum syi’ah-

  19. […] ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Apakah Abu Hurairah Pernah Lupa? Anomali Hadis Abu Hurairah. Kami melanjutkan pembahasan tentang ini setelah kami melihat betapa lucunya para nashibi yang […]

Tinggalkan komentar