Shahih : Hadis Imam Ali Pintu Kota Hikmah

Shahih : Hadis Imam Ali Pintu Kota Hikmah

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya. Kami akan menambahkan satu lagi sanad yang jayyid dengan matan hadis “pintu kota hikmah”. Hadis ini juga merupakan bukti kalau hadis madinatul ilmi adalah hadis yang shahih dan Abu Shult Al Harawi tidak memalsukan hadis ini. Hadis yang dimaksud adalah riwayat Khaitsamah bin Sulaiman

حدثنا ابن عوف حدثنا محفوظ بن بحر الأنطاكي حدثنا موسى بن محمد الأنصاري الكوفي عن أبي معاوية عن الأعمش عن مجاهد عن ابن عباس رضي الله عنهما مرفوعا أنا مدينة الحكمة وعلي بابها

Telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Auf yang berkata telah menceritakan kepada kami Mahfuzh bin Bahr Al Anthakiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Musa bin Muhammad Al Anshari Al Kufi dari Abi Muawiyah dari Al ‘Amasy dari Mujahid dari Ibnu Abbas RA secara marfu’[dari Rasulullah SAW] “Aku adalah kota hikmah dan Ali adalah pintunya”. [Min Hadits Khaitsamah bin Sulaiman 1/184 no 174]

Hadis ini shahih diriwayatkan oleh para perawi tsiqah. Khaitsamah bin Sulaiman adalah seorang Imam tsiqat Al Muhaddis dari Syam seperti yang dikatakan oleh Adz Dzahabi [As Siyar 15/412 no 230]

  • Ibnu Auf adalah Muhammad bin Auf bin Sufyan Ath Tha’iy Abu Ja’far Al Himshi seorang Hafiz. Abu Hatim menyatakan ia shaduq dan ia dinyatakan tsiqat oleh Nasa’i dan Ibnu Hibban. Al Khallal menyebutnya Imam Hafizh [At Tahdzib juz 9 no 634]. Ibnu Hajar menyatakan ia seorang hafizh yang tsiqat [At Taqrib 2/121]
  • Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky adalah seorang yang tsiqat dan hadisnya lurus. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat seraya berkata “seorang yang hadisnya lurus” [Ats Tsiqat juz 9 no 16026]. Telah meriwayatkan darinya sekumpulan perawi tsiqat dan hafizh yaitu Muhammad bin Auf Ath Tha’iy, Muhammad bin Abdullah Al Hadhramy, Ahmad Abu Bakar Al Hafizh Baghdad, Abu Muhammad Ja’far bin Ahmad Asy Syamati dan Al Hafizh Utsman bin Khurrazadz Al Anthaky.
  • Musa bin Muhammad Al Anshari Al Kufy adalah seorang yang tsiqat. Abu Ja’far menyatakan ia tsiqat. Ibnu Ma’in juga menyatakan ia tsiqat dan Abu Hatim berkata “la ba’sa bihi” (tidak ada masalah dengannya) [Al Jarh Wat Ta’dil 8/160 no 711]

Sama seperti pembahasan sebelumnya Abu Muawiyah Ad Dharir yaitu Muhammad bin Khazim At Tamimi seorang perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat [At Taqrib 2/70]. Sulaiman bin Mihran Al ‘Amasy juga perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat [At Taqrib 1/392] dan Mujahid adalah seorang tabiin perawi kutubus sittah yang juga dikenal tsiqat [At Taqrib 2/159].

.

.

Syubhat Para Pengingkar

Salafy nashibi ternyata pantang menyerah dalam mendhaifkan hadis ini. Mereka bersusaha melemahkan hadis ini dengan mencacatkan salah seorang perawinya yaitu Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky. Mereka menukil Adz Dzahabi dan Ibnu Ady yang melemahkan Mahfuzh.

  • Ibnu Ady mengatakan kalau ia mendengar dari Abu Arubah bahwa Mahfuzh berdusta. [Al Kamil 6/441]
  • Adz Dzahabi mengutip Abu ‘Arubah yang mendustakan Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky kemudian Adz Dzahabi mengutip hadis ini serta menyatakan kalau cacat hadis ini ada pada Mahfuzh [Mizan Al ‘Itidal juz 3 no 7092]

Pada dasarnya cacat yang ditujukan kepada Mahfuzh bin Bahr bersandar pada perkataan Abu Arubah. Sumber perkataan Abu Arubah ini adalah dari muridnya Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil sedangkan para ulama muta’akhirin seperti Adz Dzahabi, Ibnu Hajar dan Sibthu Ibnu Ajami hanya mengutip dari Ibnu Ady. Perlu diketahui manhaj penulisan Ibnu Ady dalam kitabnya Al Kamil adalah ketika ia menuliskan biografi perawi hadis ia juga menyebutkan hadis yang diriwayatkan oleh perawi tersebut. Jadi jika seorang perawi dinyatakan sebagai “mungkar hadis” Ibnu Ady akan menyebutkan hadis-hadis mungkar yang diriwayatkan oleh perawi tersebut. Begitu pula jika seorang perawi dikatakan dusta maka Ibnu Ady akan menyebutkan hadis-hadis yang menunjukkan bukti kedustaan perawi tersebut.
.

.

Pencacatan Abu Arubah

Dalam Al Kamil 6/441 Ibnu Ady menuliskan biografi Mahfuzh dan mengutip hadis maudhu’

ثنا علي بن أحمد الجرجاني ثنا محفوظ بن بحر ثنا الوليد بن عبد الواحد عن عمر بن موسى عن خالد بن معدان عن أبي أمامة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم رب عابد جاهل ورب عالم فاجر فاحذروا الجهال من العباد والفجار من العلماء

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Ahmad Al Jurjani yang berkata telah menceritakan kepada kami Mahfuzh bin Bahr yang berkata telah menceritakan kepada kami Walid bin Abdul Wahid dari Umar bin Musa dari Khalid bin Ma’dan dari Abi Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda “betapa banyak ahli ibadah yang bodoh dan orang alim yang rusak [buruk] akhlaknya maka berhati-hatilah dari kebodohan ahli ibadah dan keburukan para ulama”. [Al Kamil 6/441]

Ibnu Ady menuliskan hadis ini dalam biografi Mahfuzh bin Bahr Al Antakhy tetapi ia sendiri mengatakan kalau hadis ini mungkar dan yang memalsukan hadis ini adalah Umar bin Musa bin Wajih bukan Mahfuzh bin Bahr Al Antakhy. Memang benar yang memalsukan hadis ini bukan Mahfuzh bin Bahr tetapi Umar bin Musa karena Umar bin Musa bin Wajih telah didustakan para ulama. Bukhari berkata “mungkar al hadis”. Ibnu Ma’in berkata “tidak tsiqat” di saat lain ia berkata “pendusta dan tidak ada nilainya”. Abu Hatim dan Ibnu Ady berkata “ ia pemalsu hadis”. An Nasa’i dan Daruquthni berkata “matruk”. [Lisan Al Mizan juz 4 no 944].

Timbul pertanyaan, kalau memang Ibnu Ady mengakui hadis ini dipalsukan oleh Umar bin Musa bin Wajih maka mengapa ia memasukkan hadis ini dalam biografi Mahfudzh bin Bahr? . Jawabannya tidak lain karena hadis ini dipermasalahkan oleh gurunya Abu Arubah yang mendustakan hadis Mahfuzh. Karena Mahfudz meriwayatkan hadis ini maka Abu Arubah mendustakannya.

Hadis yang disebutkan oleh Ibnu Ady dalam biografi Mahfuzh tersebut adalah hadis yang dikenal palsu diriwayatkan oleh Bisyr bin Ibrahim. Ibnu Hajar menuliskan hadis ini dalam biografi Bisyr bin Ibrahim dan menyatakan Bisyr yang memalsukan hadis ini [Lisan Al Mizan juz 2 no 66]. Bahkan Ibnu Asakir menyebutkan kalau Bisyr bin Ibrahim menyendiri dalam meriwayatkan hadis ini. Jadi hadis ini cukup dikenal sebagai hadis palsu di kalangan ulama. Sehingga ketika Mahfuzh meriwayatkan hadis ini dengan sanad yang tidak berasal dari Bisyr bin Ibrahim maka tuduhan dusta disematkan padanya, menurut kami inilah alasan mengapa Abu Arubah mendustakan hadis Mahfuzh bin Bahr Al Antakhy. Padahal dalam sanad riwayat Mahfuzh yang bertanggung jawab memalsukan hadis ini adalah Umar bin Musa bin Wajih bukan Mahfuzh bin Bahr. Jadi bisa dikatakan kalau tuduhan Abu Arubah itu tidak benar.

Ibnu Ady yang mengutip Abu Arubah sepertinya tidak sependapat dengan gurunya itu [Abu Arubah] buktinya Ibnu Ady tidak berhasil menunjukkan satu hadispun sebagai bukti kedustaan Mahfuzh. Ibnu Ady hanya membawakan satu hadis maudhu’ mungkar dan ia sendiri memastikan kalau yang memalsukan hadis itu bukan Mahfuzh tetapi Umar bin Musa. Hanya saja dalam Al Kamil 6/441 Ibnu Ady mengatakan kalau Mahfuzh memiliki hadis-hadis maushul [bersambung] dimana yang lain mengirsalkan hadis tersebut dan ia memarfu’kan hadis-hadis dimana yang lain memauqufkannya. Kami akan buktikan nanti kalau perkataan Ibnu Ady tidaklah benar apalagi Ibnu Ady tidak  menunjukkan satupun hadis-hadis Mahfuzh yang ia katakan maushul tetapi yang lain mengirsalkannya. Yang ingin kami garisbawahi disini adalah Ibnu Ady tidak berhasil menunjukkan satu hadispun sebagai bukti cacatnya Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky.

.

.

Hadis-hadis Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky

Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky bukanlah perawi yang memiliki banyak hadis. Kami menemukan lima hadis yang diriwayatkan oleh Mahfuzh bin Bahr [selain hadis Madinatul hikmah]

  1. Hadis Mahfuzh bin Bahr dalam Mu’jam Al Awsath At Thabrani 2/75 no 1294. Hadis ini adalah hadis shahih dari Qasim dari Aisyah RA, hadis ini diriwayatkan pula dalam Sunan Abu Dawud 1/118 no 261 [shahih menurut Syaikh Al Albani]
  2. Hadis Mahfuzh bin Bahr dalam Mu’jam Al Awsath At Thabrani 6/47 no 5754. Hadis ini adalah hadis hasan dari Ibnu Umar sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Jami’ As Shaghir no 3045 dan Silsilah Ahadits As Shahihah no 1802 [hasan menurut syaikh Al Albani]
  3. Hadis Mahfuzh bin Bahr dalam Mu’jam Al Kabir Ath Thabrani 4/18 no 3521. Hadis ini adalah hadis shahih dari Habib bin Maslamah diriwayatkan pula dalam Musnad Ahmad 4/159 no 17497 &17498 [shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth] dan diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud 2/88 no 2748 [shahih oleh Syaikh Al Albani]
  4. Hadis Mahfuzh bin Bahr dalam Mu’jam Al Awsath 6/68 no 5814. Hadis ini adalah hadis Ubaidah dari Ibnu Mas’ud yang diperselisihkan sanad-sanadnya. Daruquthni dalam Al Ilal no 809 menyebutkan kalau hadis ini juga diriwayatkan dari Al ‘Amasy dan Abul Jahhaf dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin Salamah dari Ubaidah dari Ibnu Mas’ud. Sedangkan sanad Thabrani adalah dari Mahfuzh dari Abu Maryam Abdul Ghaffar bin Qasim dari Amru bin Murrah dari Ibrahim bin Yazid dari Ubaidah dari Ibnu Mas’ud. Daruquthni mengatakan sanad Amasy dan Abu Jahhaf lebih shahih. Jika kita menjamak kedua sanad tersebut maka mungkin saja Amru bin Murrah meriwayatkan hadis tersebut dari Abdullah bin Salamah dan Ibrahim An Nakha’i yang keduanya meriwayatkan dari Ubaidah. Jika memang mau mentarjih maka jalan Abdullah bin Salamah lebih shahih karena jalan Ibrahim An Nakha’i [riwayat Mahfuzh] dalam sanadnya terdapat Abu Maryam Abdul Ghaffar bin Qasim yang didhaifkan sebagian ulama.
  5. Hadis Mahfuzh bin Bahr dalam Mu’jam Al Awsath Ath Thabrani 6/67 no 5813. Hadis ini adalah hadis Ibnu Abbas dengan sanad yang dhaif. Mahfuzh meriwayatkan hadis ini dari Walid bin Abdul Wahid dari Umar bin Musa bin Wajih dan sebagaimana disebutkan sebelumnya Umar bin Musa bin Wajih adalah seorang pemalsu hadis.

Kami telah meneliti hadis-hadis Mahfuzh bin Bahr tersebut dan kami menemukan hadis-hadisnya terbagi menjadi

  • Hadis-hadis Mahfuzh dimana hadis tersebut memiliki syahid atau penguat dari yang lain [hadis pertama, kedua, ketiga, dan keempat]
  • Hadis-hadis Mahfuzh yang dhaif tetapi penyebab kedhaifannya berasal dari perawi lain, dengan kata lain Mahfuzh tidak tertuduh dalam hadis tersebut [hadis keempat dan kelima].

Dari hadis-hadis yang dimiliki Mahfuzh bin Bahr tidak ada petunjuk yang menguatkan perkataan Ibnu Ady kalau Mahfuzh sering menyambungkan hadis yang diirsalkan oleh perawi lain. Oleh karena itu perkataan Ibnu Ady tidak bisa diterima apalagi Ibnu Hibban dengan jelas menyebutkan kalau Mahfuzh bin Bahr Al Anthaky seorang yang hadisnya lurus dan dengan melihat hadis-hadisnya maka memang demikianlah keadaannya.

Pembahasan panjang lebar ini membuktikan kalau jarh terhadap Mahfuzh tidaklah tsabit. Tuduhan dusta Abu Arubah itu tidak bisa dijadikan pegangan dan pada kenyataannya memang cukup banyak perawi tsiqah yang dituduh dusta seperti

  • Ibnu Ishaq yang dituduh dusta oleh Malik, Hisyam dan Yahya atau
  • Ibnu Qutaibah yang dikatakan dusta oleh Al Hakim atau
  • Ibnu Abi Dawud yang dinyatakan dusta oleh Ibrahim Al Ashbahan dan Abu Dawud atau
  • Abu Bakar Al Baghandi Muhammad bin Muhammad bin Sulaiman yang dinyatakan dusta oleh Ibrahim Al Ashbahan.

Tuduhan-tuduhan tersebut tidak dijadikan pegangan oleh para ulama sehingga baik Ibnu Ishaq dan Ibnu Qutaibah tetap dinyatakan tsiqah begitu pula Ibnu Abi Dawud dan Abu Bakar Al Baghandi.

Mengenai Mahfuzh bin Bahr Al Antakhy dia seorang tsiqah yang hadisnya lurus [seperti yang dikatakan oleh Ibnu Hibban] apalagi telah meriwayatkan hadis darinya para hafizh yang tsiqah.

  • Al Hafizh Muhammad bin Auf Al Himshi meriwayatkan hadis dari Mahfuzh bin Bahr [Min Hadits Khaitsamah bin Sulaiman 1/184 no 174]
  • Al Hafizh Muhammad bin Abdullah Al Hadhramy seorang hafiz yang tsiqat [Tarajum Syuyukh Thabrani no 943] telah meriwayatkan hadis dari Mahfuzh bin Bahr [Mu’jam Al Kabir Ath Thabrani 4/18 no 3521]
  • Al Hafizh Ahmad Abu Bakar Baghdad seorang hafiz yang tsiqat tsiqat [Tarajum Syuyukh Thabrani no 195] meriwayatkan hadis dari Mahfuzh bin Bahr [Mu’jam Al Awsath At Thabrani 2/75 no 1294]
  • Al Hafizh Utsman bin Abdullah bin Muhammad Al Anthaky seorang hafiz yang tsiqat [Siyar ‘Alam An Nubala 13/379] meriwayatkan hadis dari Mahfuzh bin Bahr [Al Laly Al Mashnu’ah As Suyuthi Manaqib Khulafa Al Arba’ah pembahasan hadis Rad Al Syam]

.

.

Kesimpulan

Hadis Madinatul Hikmah di atas adalah hadis yang shahih karena telah diriwayatkan oleh para perawi tsiqat. Beberapa ulama seenaknya mencacatkan Mahfuzh dikarenakan ia meriwayatkan hadis ini seperti yang dilakukan Adz Dzahabi [Al Mizan juz 3 no 7092] dan Ibrahim Sibth Ibnu Ajami [Kasyf Al Hatsits no 601]. Mereka berdua menyatakan kalau Mahfuzh yang memalsukan hadis ini. Mereka berdua sudah dari awal menganggap hadis ini palsu sehingga ketika mereka menemukan sanad Khaitsamah bin Sulaiman ini maka mereka berusaha mencari-cari kelemahan sanad tersebut. Berbeda halnya dengan Ibnu Hajar ia berpendapat kalau Mahfuzh tidak memalsukan hadis ini karena hadis ini telah diriwayatkan oleh perawi yang lainnya dari Abu Muawiyah [Lisan Al Mizan juz 5 no 70]. Seperti yang sudah kami jelaskan mereka berdua [Adz Dzahabi dan Sibth Ibnu Ajami] hanya mengutip perkataan Abu Arubah yang mendustakan Mahfuzh. Perkataan ini mereka jadikan dasar untuk mencela Mahfuzh karena diantara perawi lain hanya Mahfuzh yang bisa dijadikan sasaran untuk menyatakan hadis ini palsu yaitu dengan berpegang pada Abu Arubah yang mendustakan Mahfuzh. Padahal perkataan Abu Arubah ini tidak bisa dijadikan pegangan seperti yang telah dibahas sebelumnya. Wallahu’alam.

57 Tanggapan

  1. pertamax….
    joged2 dangdut….:)

  2. @bob
    wah saya lupa pertamax tadi 😛
    *bayar karcis dulu dong*

  3. @SP
    “Salafy nashibi ternyata tidak pantang menyerah dalam mendhaifkan hadis ini.
    Manakah yg lebih tepat ungkapannya utk kalimat di atas: “tidak pantang menyerah” ataukah “pantang menyerah”?

    Ibnu ‘Awf Al-Himshi, wah kaget saya dgn nama di belakangnya. Orang dari kota Himsh meriwayatkan hadis keutamaan Imam Ali?! Saya dapat kabar kota Himsh adalah kota para fans Muawiyah.

  4. Sssssssssst, seriuslah yang sedang dibicarakan ini junjunganku setelah Rasulullah saww.

  5. mainkan terus PAk……. nyang dhaif/maudhu bisa disulap jadi shahih, kayak main sulap aja. sim salabin. CRiiingggggggg….

  6. @abu jufri
    justru saya membongkar permainan salafy, yang shahih kok dijadikan dhaif. btw kalau antum ngerti ilmu hadis tolong berkomentar sesuai dengan keilmuan tapi kalau antum memang tidak mengerti ilmu hadis, sangat bisa dimaklumi tapi saran saya “lebih baik diam daripada asal ngomong” 🙂

  7. @Abu jufri

    Hadits2 sahih (oleh salafus shalih) ==> didhaifkan/dimaudhukan oleh ustad2 baru belajar ==> dikembalikan/dbuktikan oleh SP kesahihannya.

    Kalau anda membaca dengan baik maka anda paham apa yang sedang terjadi.
    Komentar anda hanya menunjukkan kejahilan anda. Sangat menyedihkan sehingga muncul rasa kasihan. Dari Rasa kasihan ini saya coba nasihati anda untuk lebih intens menggunakan akal anda, tenangkan hati dan pikiran jangan dahulukan prasangka.

    Kalau anda termasuk mereka yang membangga2kan kesalafan anda, maka semestinya anda protes kpd ustad2 anda yang mendhaifkan hadits2 yang oleh salafus shalih masuk dalam kategori sahih.

    Menyedihkan..menyedihkan..menyedihkan. menganggap tampilan lahiriah, penggunaan gelar, fanatisme kelompok sebagai tanda2 keilmuan.
    Duduk yang manis, cermati diskusi2, hujah2 dan renungkan/tafakur. Jangan membeo/menjiplak komentar2 (cacian) ustad2 anda.

    Salam damai.

  8. Keutamaan Imam Ali as memang tak tertandingi. Semakin terungkap keutamaan beliau, kayaknya semakin panas nih para salafy wa nashibi.

  9. @SP
    justru saya membongkar permainan salafy, yang shahih kok dijadikan dhaif. btw kalau antum ngerti ilmu hadis tolong berkomentar sesuai dengan keilmuan tapi kalau antum memang tidak mengerti ilmu hadis, sangat bisa dimaklumi tapi saran saya “lebih baik diam daripada asal ngomong
    ———-
    membongkar permainan salafy..? bukankah ini adalah permainan kalian wahai orang2 yang berakal?
    apa guna kalian memakai hadis suni juga? sedangkan kalian telah menuduh sebagaian para sahabat menyembunyikan kebenaran dan berdusta, lalu kalian mengambil hujjah dari sahabat2 yang AHLUSSUNNAH, lha piye tho mas…????? hehe lebih baik ane NGOMONG TAPI TERARAH ARTI DAN MAKSUDNYA. ANE MAU NYINGGUNG DIKIT NEH LARI DARI TOPIK DIKIT, ANE CUMA MAU TANYE NYANG KULIAH DI IRAN DAPET APA Y DISANA? APE DAPET GADIS PERSIA NYANG CANTIK NIKAH KONTRAK (KASIAN YA ISTRI YANG DI INDONESIA G TAU UDAH KAWIN MUT’AH RUPANYA DISONO),DIAJARI MEMBENCI SHABAT NABI,BEA SISWA NYANG MELAMPAUI BEA SISWA ARAB SAUDI AGAR BETAH N SEMANGAT MEMBELA IRAN KERAJAAN PERSIA YANG AKAN DIBANGUN, TERUS KALO KE INDONESIA JANGAN BAWA2 SHABU2 AMA GAMBAR PIN WAJAH NABI DONG. KAMI ISLAM KAMI G MAU DI OTAK ATIK AGAMA KAMI, SEKIAN TERIMA KASIH. OH YA KALO MAU KE INDONESIA BAGI SYAIK2 YANG DI SONO(IRAN) JANGAN NGAKU HABIB YA, KARENA ORANG DI INDONESIA MASIH AWAM DALAM MASALAH SILSILAH N JANGAN MASUK DARI LINGKUNGAN KETURUNAN ARAB KARENA DISONO CEPET BANGET BISE NGEDOKTRIN MEREKA, JADI MUDAH KEDOKTRIN DENGAN AKUAN, WAJAH PARSI MIRIP ARAB BAHKAN SERUPA, JADI TULUNG YA DIBILANGIN. AGAR MASYARAKAT INDONESIA G KEDOKTRIN. MAKASIH….

  10. @abu jufri
    ah sok paling bener luh jufri…omongan luh tercermin manusia ngga berpikir…qul haatu burhanukum inkuntum shodiqiin.

  11. @abu jufri
    Maaf, sebenarnya bapak mau berdiskusi atau cuma sekedar ngomel? OOT banget tuh…ga cuman dikit

  12. @abu jufri

    membongkar permainan salafy..? bukankah ini adalah permainan kalian wahai orang2 yang berakal?

    maaf ya Mas cuma salafy dan nashibi yang risih dengan hadis keutamaan Imam Ali di atas. ulama lain seperti ulama Alawiyyun or para habib tidak pernah keberatan dengan hadis Imam Ali pintu kota ilmu.

    apa guna kalian memakai hadis suni juga?

    sejak kapan hadis sunni jadi milik salafy nashibi. Maaf ya Mas hadis itu bisa dibaca dan dipelajari oleh orang islam mana saja, apalagi saya yang memang terbiasa dari kecil sampai sekarang membaca dan mempelajari kitab sunni.

    sedangkan kalian telah menuduh sebagaian para sahabat menyembunyikan kebenaran dan berdusta,

    maaf ya jangan asal nuduh, buktikan dong perkataan anda ini. kapan saya pernah bilang begitu, kalau anda tidak bisa membuktikan maka anda ini sedang memfitnah 😛

    lalu kalian mengambil hujjah dari sahabat2 yang AHLUSSUNNAH, lha piye tho mas…?????

    ya biasa aja, siapa saja bisa kok berhujjah dengan riwayat ahlus sunnah. lha golongan salafy wahabi nashibi saja bisa berhujjah dengan hadis ahlussunnah kenapa golongan lain tidak bisa 😛

    hehe lebih baik ane NGOMONG TAPI TERARAH ARTI DAN MAKSUDNYA.

    Lebih baik anda diam deh, karena perkataan anda gak terarah dan cuma emosian doang alias gak ada isinya. cuma menunjukkan kalau anda punya potensi nge-Troll

    ANE MAU NYINGGUNG DIKIT NEH LARI DARI TOPIK DIKIT, ANE CUMA MAU TANYE NYANG KULIAH DI IRAN DAPET APA Y DISANA?

    Tanya tuh yang kuliah di Iran, jangan teriak-teriak disini 😛

    APE DAPET GADIS PERSIA NYANG CANTIK NIKAH KONTRAK (KASIAN YA ISTRI YANG DI INDONESIA G TAU UDAH KAWIN MUT’AH RUPANYA DISONO),DIAJARI MEMBENCI SHABAT NABI,

    Gak usah jauh-jauh deh ngurusi persia sono. tuh baca aja di Shahih Bukhari para sahabat tetap bermut’ah setelah wafatnya Nabi SAW [yaitu di masa khalifah Abu Bakar dan Umar]. Mau bilang apa anda? mau bilang yang nikah mut’ah itu zina? berani gak bilang para sahabat berzina?.

    BEA SISWA NYANG MELAMPAUI BEA SISWA ARAB SAUDI AGAR BETAH N SEMANGAT MEMBELA IRAN KERAJAAN PERSIA YANG AKAN DIBANGUN, TERUS KALO KE INDONESIA JANGAN BAWA2 SHABU2 AMA GAMBAR PIN WAJAH NABI DONG.

    hee anda gemar memfitnah orang tapi ngakunya islam. silakan anda belajar akhlak lebih mendalam, minimal anda belajar apa itu yang namanya “malu” supaya anda bisa berhati-hati kalau bicara 🙂

    KAMI ISLAM KAMI G MAU DI OTAK ATIK AGAMA KAMI, SEKIAN TERIMA KASIH.

    oh jadi anda ini ngakunya islam toh, wah bagus sekali ya akhlak islam yang sedang anda tunjukkan. semoga anda dan golongan anda ini cuma satu-satunya yang berakhlak seperti ini 🙂

    OH YA KALO MAU KE INDONESIA BAGI SYAIK2 YANG DI SONO(IRAN) JANGAN NGAKU HABIB YA, KARENA ORANG DI INDONESIA MASIH AWAM DALAM MASALAH SILSILAH N JANGAN MASUK DARI LINGKUNGAN KETURUNAN ARAB KARENA DISONO CEPET BANGET BISE NGEDOKTRIN MEREKA, JADI MUDAH KEDOKTRIN DENGAN AKUAN, WAJAH PARSI MIRIP ARAB BAHKAN SERUPA, JADI TULUNG YA DIBILANGIN. AGAR MASYARAKAT INDONESIA G KEDOKTRIN. MAKASIH….

    ini lagi ngomongin apa sih kok bawa bawa habib 🙄
    btw lain kali gak perlu pakai huruf besar-besar begitu, bikin capek bacanya lagipula kesan yang ditangkap orang lain adalah anda ini sedang teriak marah-marah, so biasa aja lagi. kita suka yang damai damai kok

  13. Yaah… makin ketahuan deh sifat2 orang Salafi-Wahabi ( SAWAH ). Saya kalo buka2 website diskusi kaya gini, cuma satu kesimpulan saya, otak orang SAWAH kagak nyambung dengan otak manusia, coba deh bro2 perhatiin, dalam segala hal. Kita bahas masalah ini, die lari ke sini. Kerjanya lariiii.. terus. Kita dituduh musyrik juga, pake dalil yang ga nyambung. Kita diituduh bid’ah, juga pake dalil yang ga nyambung. Aneh… aneh… Katanya ga boleh taklid sama ustadz, dia sendiri taklidnya minta ampuun… Katanya pembela kebenaran, tapi ga mau mengakui kesalahan, katanya akhlakul karimah, tapi kerjanya marah2 melulu…

  14. @SP
    salam, ikut gabung ya…..
    saya suka tulisan anda…..

  15. @Abu Jufri
    abong-abong pengikut sala-fi, fi(didalam) sala-fi = didalamnya ada yang salah

  16. wah..wah..wah… sayang sekali ana g bise lama hri ne tuk koment,cos ada gawean n keterbatasan waktu, ntar ane buktiin ye kata2 ente.

  17. jujur saya menilai ABU JUPRI lagi emosi, jadi diskusi kurang enak diikuti. mohon agak dingin sedikit supaya bisa dinikmati diskusinya.

  18. أنا مدينة الحكمة وعلي بابها
    dari Rasulullah SAW “Aku adalah kota hikmah dan Ali adalah pintunya”.

    barangsiapa yg mau memasuki kota ilmu (Rasul) maka masuklah dahulu melalui pintunya (Ali),
    Bukan kayak maling nyelonong lewat dapur atawa lewat jendela …
    He..he..he.. ga aneh para pecinta musuh ahlul bait benci banget sama hadits ini….

  19. ok..
    secondprince, di/pada Februari 20, 2010 pada 11:39 pm Dikatakan: r
    @abu jufri
    membongkar permainan salafy..? bukankah ini adalah permainan kalian wahai orang2 yang berakal?
    maaf ya Mas cuma salafy dan nashibi yang risih dengan hadis keutamaan Imam Ali di atas. ulama lain seperti ulama Alawiyyun or para habib tidak pernah keberatan dengan hadis Imam Ali pintu kota ilmu.
    ==========
    Abu jufri : Bapak……. , sopo nyang risih dengan hadits keutamaan Ahlu bait???? Cuma hadits tersebut dijadikan oleh kalangan kaum yang berkedok Islam yaitu syiah rafidha yang mungkin mas juga salah satu penganutnya, jadi g ada yang risih kok yang dhaif tetaplah dhoif nyag shaih begitu pula tapiii… fahamnya mas jangan maen obok2 ngambil faham ya dengan imam ahlussunnah bukan dengan faham imam2 g jelas kayak rafidha, mungkin ada yang berseloroh ; “kan kami juga ngambil ulama sunnah juga”. Emang bener tapi pendapat imam sunnah jangan diambil yang sesuai dengan hawa nafsu n kepentingan mahdzab n juga jangan maen istilah seperti yang biasa kalian tuduhkan (GUNTING TAMBAL). Gitu bos so rilex aza G ADA YANG RISIH
    ======
    apa guna kalian memakai hadis sunni juga?
    sejak kapan hadis sunni jadi milik salafy nashibi. Maaf ya Mas hadis itu bisa dibaca dan dipelajari oleh orang islam mana saja, apalagi saya yang memang terbiasa dari kecil sampai sekarang membaca dan mempelajari kitab sunni.
    ======
    Abu jufri : Sejak kapan Syiah boleh ngambil riwayat sunni (kenapa diambil yah padahal kata syiah rafidha Sunni adalah keluar dari Islam??? aneh). Ente terbiasa dari kecil baca kitab Sunni… Lha Buat apa ente belajar tapi nentang Sunni juga?? Itu namanya seperti mempelajari Agama untuk merusak Agama Orang (Mirip Orientalis). Yaitu Islam tidak mengenal SYIAH, jadi udah bise ketebak alamat omongan Anda pak.

    =======
    sedangkan kalian telah menuduh sebagaian para sahabat menyembunyikan kebenaran dan berdusta,
    maaf ya jangan asal nuduh, buktikan dong perkataan anda ini. kapan saya pernah bilang begitu, kalau anda tidak bisa membuktikan maka anda ini sedang memfitnah
    =======
    Abu jufri :Ini ada potongan sedikit dialog dengan @Antirafidah atas pertanyaan Anda Kedudukan Hadis Umat Mengkhianati Imam Ali Sepeninggal Nabi SAW(1)
    ” SP berkata : ((Ngomong-ngomong situ pernah baca hadis Al Haudh yang mutawatir bahwa banyak sahabat akan masuk neraka karena mereka mengada-adakan hal baru sepeninggal Nabi SAW. Menuruti logika anda maka ketika ayat tersebut turun mereka ini juga termasuk kan, tapi terbukti setelah Rasul SAW wafat mereka ada yang murtad dan ada yang mengada-adakan hal baru”)). =====Abu jufri: Disitu Anda Telah Menuduh diantara para sahabat ada berbuat bid,ah TETAPI anda tidak bisa menyebutkan siapa2 saja yang membuat hal baru juga siapa yang dihalangi untuk minum di telaga haud tersebut” ini mengindikasikan bahwa anda telah MENUDUH Secara tidak langsung/sembunyi/Global dengan Memanfaatkan Hadits tesebut untuk menolak krediblelan para sahabat. Dan juga adanya Indikasi Anda dengan Tema ANOMALI HADIS MANZILAH yang anda buat, disana sekali lagi anda secara tidak langsung MENUDH PARA SAHABAT BERKHIANAT KARENA MENYEMBUNYIKAN AMANAH NABI SALLALLAHUALAHI WASSALAM TIDAK MENGAMALKAN HADITS TERSEBUT (Dikarenakan salah tafsiran atau disengaja oleh kaum Rafidha), “mungkin anda akan berdalih; Saya kan Cuma bawa riwayat2(..Khobar Mahdzub..)nya aja” INI DIE TAQDIRNYA ;Saya kan Cuma bawa riwayat2(yang bisa Mendiskreditkan para sahabat Nabi)nya aja. Dan masih banyak omongan2 anda yang menjurus kesana pak. JADI PIKIR AJA SENDIRI, JANGAN MALING TERIAK MALING EUY,
    =========
    lalu kalian mengambil hujjah dari sahabat2 yang AHLUSSUNNAH, lha piye tho mas…?????
    ya biasa aja, siapa saja bisa kok berhujjah dengan riwayat ahlus sunnah. lha golongan salafy wahabi nashibi saja bisa berhujjah dengan hadis ahlussunnah kenapa golongan lain tidak bisa.
    ==========
    Abu jufri :Pak… Salafy entu ya Ahlussunnah. Wajar dong memakai pakaiannya sendiri, yang aneh ini ya syiah (lawannya Sunni) kok ngambil pakaian orang padahal tidak diizinkan kecuali dengan pengarahan/Izin si yang punya pakaian, sama juga walau golongan lain kalo mau pakai juga musti dengan pengarahan si yang empunya OM. Ntar di bilang Maling lho kalo makai g permisi dulu.
    ========
    hehe lebih baik ane NGOMONG TAPI TERARAH ARTI DAN MAKSUDNYA.
    Lebih baik anda diam deh, karena perkataan anda gak terarah dan cuma emosian doang alias gak ada isinya. cuma menunjukkan kalau anda punya potensi nge-Troll
    ======
    Abu Jufri: Ups, disuruh om SP diem, Tapi om, kan boleh ane posting nyang terarah bukan ASAL pak.
    ======
    ANE MAU NYINGGUNG DIKIT NEH LARI DARI TOPIK DIKIT, ANE CUMA MAU TANYE NYANG KULIAH DI IRAN DAPET APA Y DISANA?
    Tanya tuh yang kuliah di Iran, jangan teriak-teriak disini
    =========
    Abu jufri : Walah pak SP risih ya dengan pertanyaan 2 ane, ya tinggal dijawab aja atuh mang, kan ente lebih tau kondisi para DA’I dari Negeri Persia Ini karena ente salah satu pengaggum negeri Ini (Persia) kan. Jadi ane cuma tanya ya tinggal jawab, ato setidaknya yah tulung dikasih tau nyag kuliah disana dapet apa (Main Kontrak2an Mungkin kayak kawin mut’ah) kan ente pengaggum negeri tersebut?
    ============
    APE DAPET GADIS PERSIA NYANG CANTIK NIKAH KONTRAK (KASIAN YA ISTRI YANG DI INDONESIA G TAU UDAH KAWIN MUT’AH RUPANYA DISONO) DI AJARI MEMBENCI SAHABAT NABI)
    Gak usah jauh-jauh deh ngurusi persia sono. tuh baca aja di Shahih Bukhari para sahabat tetap bermut’ah setelah wafatnya Nabi SAW [yaitu di masa khalifah Abu Bakar dan Umar]. Mau bilang apa anda? mau bilang yang nikah mut’ah itu zina? berani gak bilang para sahabat berzina?.
    ==========
    Abu jufri : HA…!!? coba Tulung Tampilin Haditsnya, kan anda memang “berbakat” dalam hal ini.
    ==============
    BEA SISWA NYANG MELAMPAUI BEA SISWA ARAB SAUDI AGAR BETAH N SEMANGAT MEMBELA IRAN KERAJAAN PERSIA YANG AKAN DIBANGUN, TERUS KALO KE INDONESIA JANGAN BAWA2 SHABU2 AMA GAMBAR PIN WAJAH NABI DONG.
    hee anda gemar memfitnah orang tapi ngakunya islam. silakan anda belajar akhlak lebih mendalam, minimal anda belajar apa itu yang namanya “malu” supaya anda bisa berhati-hati kalau bicara
    ========
    Abu jufri : wah…wah.. ketinggalan berita ya Pak..? wong udah buannyaak baget nyang membuat onar, masukin shabu, pin wajah nabi, kawin kontrak Dll.. MASIH MAU NGOMONGIN ORANG BELAJAR KATA “MALU”…? BERKACALAH ANDA BARU BERBICARA. Ane udah hati2 kok emang ada buktinya juga kok di berita/buletin2, ini hanya perasaan anda aja untuk selalu husnuzhan kepada negeri persia ini kan?
    ============
    KAMI ISLAM KAMI G MAU DI OTAK ATIK AGAMA KAMI, SEKIAN TERIMA KASIH.
    oh jadi anda ini ngakunya islam toh, wah bagus sekali ya akhlak islam yang sedang anda tunjukkan. semoga anda dan golongan anda ini cuma satu-satunya yang berakhlak seperti ini
    ======
    Abu jufri : Pak ane Cuma ngasih tau bahwa kami Ahlussunnah/salafy ya jelas udah pasti Islam bos, bukan orang2 nyang ngaku Islam Tapi berakidah mirip yahudi dan nashrani kayak syiah rafidha ini. Ana juga berdo’a mudah2an tidak ada yang terdoktrin pikiran dan akidah seperti anda. Amiin…
    =======
    OH YA KALO MAU KE INDONESIA BAGI SYAIK2 YANG DI SONO(IRAN) JANGAN NGAKU HABIB YA, KARENA ORANG DI INDONESIA MASIH AWAM DALAM MASALAH SILSILAH N JANGAN MASUK DARI LINGKUNGAN KETURUNAN ARAB KARENA DISONO CEPET BANGET BISE NGEDOKTRIN MEREKA, JADI MUDAH KEDOKTRIN DENGAN AKUAN, WAJAH PARSI MIRIP ARAB BAHKAN SERUPA, JADI TULUNG YA DIBILANGIN. AGAR MASYARAKAT INDONESIA G KEDOKTRIN. MAKASIH….
    ini lagi ngomongin apa sih kok bawa bawa habib
    btw lain kali gak perlu pakai huruf besar-besar begitu, bikin capek bacanya lagipula kesan yang ditangkap orang lain adalah anda ini sedang teriak marah-marah, so biasa aja lagi. kita suka yang damai damai kok
    =======
    Abu jufri : Pak… kenapa ana bawa2 nama habib tau ndak…? karena mereka ini sangat mudah dan rentan kedoktrin Syiah yang gayanya pembela ahlu bait, Juga merupakan senjata yang paling ampuh tuk ngedokrtrin ajaran Syiah ini musti NGAKU HABIB jadi semua manut wae kagak berani ngebantah. nahhhh…. kalo syaik dari iran pergi ke indonesia ngaku habib n silsilah yang bisa di dapet/edit jual beli sislsilah, ya sangat.. sangat.. sangat mudah sekali mendoktrin mereka yang kebetulan Keturunan ataupun nyang ngaku2 juga walaupun mereka juga ada yang berilmu tapi mereka kena penyakit FANATIK KETURUNAN jadi Ilmunya hilang gara2 PENYAKIT INI TADI, kalo g ngikutin si PENGAKU habib ini ntar diboikot dikalangan keluarganya ….nahhh masalah tambah runyam kan…. mangkaya ana bawa nama HABIB, biar orang2 pade mikir jangan asal keturunan doang yang jadi patokan shalihnya seseorang, mereka kagak inget mungkin perkataan Al imam Syafi’i (Padahal mereka mengaku mahdzab As-syafi’i) ketika mensifati Perbedaan wali Allah dan wali Syetan yang dilihat bukan dari kesaktiannya tapi dari gimana kadar orang tersebut mengikuti Al-qur’an dan Sunnah, bahkan seseorang yang ana kenal udah kedoktrin dengan mengatakan bahwa HABIB itu SUCI (mungkin ma’sum maksudnya) wallahu alam. Btw santai aj pak ane udah pakai huruf kecil neh.
    @pembela yg berakal
    Pak ….. bapak g minus kan matanya/gangguan? Atau lagi pake kaca mata?, MASA G NGERASA juga kebhatilan udah didepan mata dari mulai A sampai Z isinya Cuma propaganda?? G merasa ato emang g ada rasa lagi?? Sepertinya Ayat yang mulia ini cukup untuk menjawab anda “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (Al Hajj: 46)

    @abah Zahra
    Abah…Abah… (Sepertinya orang ini pekerjaannya Cuma berladang yang ada dipikirannya Cuma SAWAH) BTW lagi nanam apa pak?? Benih syiah udah lumayan murah neh , banyak yang jualnya apalagi di iran sono ada nyang gratis juga diskon, mau paket ekslusif atau paket standar dijamin mutu bibitnya ntar top cer dah kebukti kok di negeri ini udah mulai berkembang, jadi tunggu apalagi. PAK ZAHRA…..kalo kagak mau dibilang pekerjaan itu musyrik, Bid’ah, Dll… ganti aja sendiri (kalo anda Agama syiah/sufi) kan beres inget g ayat ”lakum diinukum waliyadin”. ane kagak lari kok Cuma masalahnya aja yang beda tapi tetap dong tentang Agama Syiah (ngapain terlalu serius ngadepin agama taqiyah gene), mana dalil yang g nyambung? Mana katanya taqlid ama ustadz(tanpa diteliti dulu)??, benar kita mesti ahlaqul karimah, tapi sapa nyang marah2 om? Emang tulisan besar apa orang tersebut divonis sedang marah2? Yang mana salahnya pak??? Andalah yang aneh dalam hal ini..ANEH. Wallahu alam.
    @Fuad
    yah itu pendapat anda, terseraah…..

  20. @abu jufri

    Abu jufri : Bapak……. , sopo nyang risih dengan hadits keutamaan Ahlu bait???? Cuma hadits tersebut dijadikan oleh kalangan kaum yang berkedok Islam yaitu syiah rafidha yang mungkin mas juga salah satu penganutnya, jadi g ada yang risih kok yang dhaif tetaplah dhoif nyag shaih begitu pula tapiii…

    logika macam apa itu, memangnya kalau golongan di luar islam berhujjah pakai hadis shahih bukhari lantas apa anda mau menyatakan shahih bukhari dhaif?. lagipula syiah itu islam kok cuma salafy nashibi saja yang bilang kalau syiah bukan islam. Perlu anda ketahui Mas, shahih dan dhaif punya aturannya dalam ilmu hadis yaitu dengan melakukan analisis sanad-sanadnya, itulah yang saya lakukan. jadi tidak ada gunanya anda ngedumel kalau hadis di atas dhaif. Hadis di atas sudah terbukti shahih berdasarkan analisis sanad yang saya paparkan kalau anda memang punya hujjah untuk membantah ya silakan tampilkan. perlu anda ketahui Mas, ulama ahlussunnah juga cukup banyak yang menshahihkan atau menghasankan hadis ini.

    fahamnya mas jangan maen obok2 ngambil faham ya dengan imam ahlussunnah bukan dengan faham imam2 g jelas kayak rafidha, mungkin ada yang berseloroh ; “kan kami juga ngambil ulama sunnah juga”. Emang bener tapi pendapat imam sunnah jangan diambil yang sesuai dengan hawa nafsu n kepentingan mahdzab n juga jangan maen istilah seperti yang biasa kalian tuduhkan (GUNTING TAMBAL). Gitu bos so rilex aza G ADA YANG RISIH

    Memangnya paham saya apa?. Memangnya anda dan mahzab anda itu gak main gunting tambal?. Bukankah anda dan mahzab anda juga sering mengambil hadis hanya yang sesuai kepentingan hawa nafsu anda sedangkan yang tidak sesuai malah anda nyatakan dhaif [contohnya hadis di atas]. so gak perlu main klaim disini.

    Abu jufri : Sejak kapan Syiah boleh ngambil riwayat sunni (kenapa diambil yah padahal kata syiah rafidha Sunni adalah keluar dari Islam??? aneh).

    maaf anda itu terbiasa memfitnah mahzab orang. Sejak kapan orang syiah mengatakan Sunni keluar dari islam. Justru salafy nashibi [yang ngaku2 sunni] yang menyatakan syiah keluar dari islam. Nah perlu anda ketahui ya dalam kitab-kitab hadis sunni banyak kok para perawi hadis yang syiah atau rafidhah bahkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim, so terus ngapain itu hadis dipakai kalau anda or salafy nashibi beranggapan syiah dan rafidhah keluar dari islam. jadi tolong tahu diri dan tahu malu sedikit 🙂

    Ente terbiasa dari kecil baca kitab Sunni… Lha Buat apa ente belajar tapi nentang Sunni juga??

    Apa buktinya saya menentang sunni? silakan tunjukkan di tulisan yang mana?. saya terbiasa baca kitab sunni karena saya lahir di keluarga Sunni besar di keluarga Sunni tetapi saya tidak suka berburuk sangka untuk menjelek-jelekkan saudara saya yang syiah. kalau mau menuduh silakan ke laut aja :mrgreen:

    Itu namanya seperti mempelajari Agama untuk merusak Agama Orang (Mirip Orientalis). Yaitu Islam tidak mengenal SYIAH, jadi udah bise ketebak alamat omongan Anda pak.

    memangnya sejak kapan islam mengenal salafy nashibi?. bagi saya pribadi aliran-aliran itu gak penting, mau syiah, mau sunni, mau salafy nashibi yang saya perhatikan hujjah mereka, yang mana yang benar itu yang saya ambil. kalau anda tidak sreg dengan kaidah seperti itu yo wes jangan mengukur kemampuan orang lain dengan ukuran diri anda, gak pas Mas 🙂

    Abu jufri :Ini ada potongan sedikit dialog dengan @Antirafidah atas pertanyaan Anda Kedudukan Hadis Umat Mengkhianati Imam Ali Sepeninggal Nabi SAW(1)
    ” SP berkata : ((Ngomong-ngomong situ pernah baca hadis Al Haudh yang mutawatir bahwa banyak sahabat akan masuk neraka karena mereka mengada-adakan hal baru sepeninggal Nabi SAW. Menuruti logika anda maka ketika ayat tersebut turun mereka ini juga termasuk kan, tapi terbukti setelah Rasul SAW wafat mereka ada yang murtad dan ada yang mengada-adakan hal baru”)). =====Abu jufri: Disitu Anda Telah Menuduh diantara para sahabat ada berbuat bid,ah TETAPI anda tidak bisa menyebutkan siapa2 saja yang membuat hal baru juga siapa yang dihalangi untuk minum di telaga haud tersebut” ini mengindikasikan bahwa anda telah MENUDUH Secara tidak langsung/sembunyi/Global dengan Memanfaatkan Hadits tesebut untuk menolak krediblelan para sahabat.

    itukah bukti anda, sekarang saya tanya hadis Haudh itu menurut anda shahih tidak. Anda pernah baca tidak hadis itu?. Bukankah hadis itu jelas-jelas menyatakan bahwa para sahabat ada yang mengada-adakan hal baru dan ada yang murtad. Hadis shahihnya bicara begitu, perkara saya tidak menyebutkan siapa-siapa sahabat yang dimaksud adalah bukti nyata kalau saya tidak mau asal bicara. Saya tidak melihat ada hadis shahih yang dengan rinci menyebutkan nama sahabat yang ditolak oleh Rasul di Haudh tetapi memang ada hadis shahih kalau para sahabat ada yang ditolak Nabi karena mengada-adakan hal baru dan murtad. Itu kan kata hadis shahihnya bukan kata saya. kalau anda mau menentang hadis tersebut karena tidak sesuai keyakinan anda ya terserah anda tapi tolong berpikir yang jernih masa’ menuduh saya yang bukan-bukan karena saya berhujjah dengan hadis shahih 🙄

    Dan juga adanya Indikasi Anda dengan Tema ANOMALI HADIS MANZILAH yang anda buat, disana sekali lagi anda secara tidak langsung MENUDH PARA SAHABAT BERKHIANAT KARENA MENYEMBUNYIKAN AMANAH NABI SALLALLAHUALAHI WASSALAM TIDAK MENGAMALKAN HADITS TERSEBUT (Dikarenakan salah tafsiran atau disengaja oleh kaum Rafidha),

    maaf ya Mas, tolong bawakan kata-kata saya yang menuduh para sahabat berkhianat dalam tema “Anomali Hadis Manzilah”. Kalau gak bisa maka gak usah asal cuap deh, malu dilihat orang 🙂

    “mungkin anda akan berdalih; Saya kan Cuma bawa riwayat2(..Khobar Mahdzub..)nya aja” INI DIE TAQDIRNYA ;Saya kan Cuma bawa riwayat2(yang bisa Mendiskreditkan para sahabat Nabi)nya aja. Dan masih banyak omongan2 anda yang menjurus kesana pak. JADI PIKIR AJA SENDIRI, JANGAN MALING TERIAK MALING EUY,

    Berpegang pada hadis shahih itu bukan dalih pak, justru yang menentang hadis shahih yang lebih pantas dikatakan berdalih. Saya tanya nih, memangnya agama dan keyakinan anda tegak atas dasar apa? atas dasar riwayat dalam kitab hadis atau atas dasar ilham or wangsit? Kalau memang ada riwayat hadis shahih yang tidak anda sukai maka tolong jangan menuduh orang yang membawakan hadis tersebut. Logika seperti itu jelas logika yang sakit, hadis2 yang saya bawakan shahih kalau mau menentang ya silakan jadi “Maling” tetapi jangan menuduh orang “Maling”. 🙂

    Abu jufri 😛 ak… Salafy entu ya Ahlussunnah. Wajar dong memakai pakaiannya sendiri, yang aneh ini ya syiah (lawannya Sunni) kok ngambil pakaian orang padahal tidak diizinkan kecuali dengan pengarahan/Izin si yang punya pakaian, sama juga walau golongan lain kalo mau pakai juga musti dengan pengarahan si yang empunya OM. Ntar di bilang Maling lho kalo makai g permisi dulu.

    Ho ho salafy ngaku ahlusunnah ya itu kan katanya salafy nashibi, silakan saja. ngomong-ngomong dalam kitab-kitab ahlussunnah kok banyak memakai hadis perawi syiah dan rafidhah ya, itu maling bukan pak?

    Abu Jufri: Ups, disuruh om SP diem, Tapi om, kan boleh ane posting nyang terarah bukan ASAL pak.

    kayaknya semua komen anda gak jelas arahnya kebanyakan ngasal, ujung-ujungnya mau menuduh saya yang bukan-bukan. itukah yang anda sebut terarah? kalau iya maka arah anda memang ngasal 😛

    Abu jufri : Walah pak SP risih ya dengan pertanyaan 2 ane, ya tinggal dijawab aja atuh mang, kan ente lebih tau kondisi para DA’I dari Negeri Persia Ini karena ente salah satu pengaggum negeri Ini (Persia) kan.

    Oooh jadi anda tidak mengerti maksud komentar saya. nah saya jelaskan ya, anda sebelumnya teriak-teriak disini soal “orang yang kuliah di iran”. Lha ngapain teriak gak jelas begitu di blog saya, memangnya saya ini kuliah di Iran apa? makanya saya suruh anda silakan tanya pada orang yang memang kuliah di Iran. coba deh kalau ada orang gak jelas datang ke rumah anda teriak-teriak soal “orang yang kuliah di afrika” lha anda kan pasti bingung, ini orang apa juntrungannya teriak gak jelas begitu di rumah orang. biasanya sih yang begitu kena usir tuan rumah tapi yah tergantung tuan rumahnya kali ya. :mrgreen:

    Jadi ane cuma tanya ya tinggal jawab, ato setidaknya yah tulung dikasih tau nyag kuliah disana dapet apa (Main Kontrak2an Mungkin kayak kawin mut’ah) kan ente pengaggum negeri tersebut?

    Maaf ya saya gak tahu tuh jawaban pertanyaan anda, silakan anda tanya sama yang sudah pernah kuliah disana 🙂

    Abu jufri : HA…!!? coba Tulung Tampilin Haditsnya, kan anda memang “berbakat” dalam hal ini.

    waduh gak pernah baca hadisnya, duh duh duh Mas makanya belajar dulu yang benar baru deh bicara, jangan bicaranya yang ketinggian tapi modalnya pas-pasan. Hadis itu sudah pernah saya tulis kok, silakan dibaca

    قال عطاء قدم جابر بن عبدالله معتمرا فجئناه في منزله فسأله القوم عن أشياء ثم ذكروا المتعة فقال نعم استمتعنا على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم وأبي بكر وعمر

    Atha’ berkata “Jabir bin Abdullah datang untuk menunaikan ibadah umrah. Maka kami mendatangi tempatnya menginap. Beberapa orang dari kami bertanya berbagai hal sampai akhirnya mereka bertanya tentang mut’ah. Jabir menjawab “benar, memang kami melakukannya pada masa hidup Rasulullah SAW, masa Abu Bakar dan Umar”. [hadis Shahih Muslim 2/1022 no 15 (1405) tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi]

    Abu jufri : wah…wah.. ketinggalan berita ya Pak..? wong udah buannyaak baget nyang membuat onar, masukin shabu, pin wajah nabi, kawin kontrak Dll.. MASIH MAU NGOMONGIN ORANG BELAJAR KATA “MALU”…? BERKACALAH ANDA BARU BERBICARA. Ane udah hati2 kok emang ada buktinya juga kok di berita/buletin2, ini hanya perasaan anda aja untuk selalu husnuzhan kepada negeri persia ini kan?

    lho lho itu kan kata anda, lagian buletin siapa yang anda maksud buletin salafynashibi, buletin hakekat.com atau buletin anda?. btw saya tanya tuh orang islam ada tuh yang buat onar, mencuri, pakai shabu, mengebom sampai bikin jatuh banyak korban nah apakah sekarang anda mau mencela Islam?, kok cara berpikir anda mirip cara berpikir orientalis yang benci sama islam. 🙂

    Abu jufri : Pak ane Cuma ngasih tau bahwa kami Ahlussunnah/salafy ya jelas udah pasti Islam bos, bukan orang2 nyang ngaku Islam Tapi berakidah mirip yahudi dan nashrani kayak syiah rafidha ini. Ana juga berdo’a mudah2an tidak ada yang terdoktrin pikiran dan akidah seperti anda. Amiin…

    Ah kalau anda mau ngaku-ngaku ya silakan toh, salafy mau ngaku ahlussunnah ya silakan tetapi tahukah anda apa sih yang menentukan seseorang itu Islam atau bukan? Apakah harus menjadi salafy dulu baru dikatakan Islam?. Setahu saya orang-orang Syiah itu Islam kok mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat puasa zakat dan naik haji ke Baitullah. Apakah itu gak cukup untuk menyatakan mereka Islam?. Memangnya anda dan mahzab anda itu siapa ya kok tinggi hati sekali menuduh Syiah.

    Abu jufri : Pak… kenapa ana bawa2 nama habib tau ndak…? karena mereka ini sangat mudah dan rentan kedoktrin Syiah yang gayanya pembela ahlu bait, Juga merupakan senjata yang paling ampuh tuk ngedokrtrin ajaran Syiah ini musti NGAKU HABIB jadi semua manut wae kagak berani ngebantah. nahhhh….

    Ah itu kan kata anda saja, pengikut Ulama habib cukup banyak kok kalau anda bisa mengidolakan ulama salafy anda maka mengapa mereka tidak bisa membela ulama mereka. btw justru yang saya lihat ulama salafy dan pengikutnya rentan sekali terkena virus nashibi karena kebencian mereka yang berlebihan terhadap Syiah. Seolah-olah apa saja yang dikatakan syiah harus dibuat dhaif.

    kalo syaik dari iran pergi ke indonesia ngaku habib n silsilah yang bisa di dapet/edit jual beli sislsilah, ya sangat.. sangat.. sangat mudah sekali mendoktrin mereka yang kebetulan Keturunan ataupun nyang ngaku2 juga walaupun mereka juga ada yang berilmu tapi mereka kena penyakit FANATIK KETURUNAN jadi Ilmunya hilang gara2 PENYAKIT INI TADI, kalo g ngikutin si PENGAKU habib ini ntar diboikot dikalangan keluarganya ….nahhh masalah tambah runyam kan…. mangkaya ana bawa nama HABIB, biar orang2 pade mikir jangan asal keturunan doang yang jadi patokan shalihnya seseorang, mereka kagak inget mungkin perkataan Al imam Syafi’i (Padahal mereka mengaku mahdzab As-syafi’i) ketika mensifati Perbedaan wali Allah dan wali Syetan yang dilihat bukan dari kesaktiannya tapi dari gimana kadar orang tersebut mengikuti Al-qur’an dan Sunnah, bahkan seseorang yang ana kenal udah kedoktrin dengan mengatakan bahwa HABIB itu SUCI (mungkin ma’sum maksudnya) wallahu alam. Btw santai aj pak ane udah pakai huruf kecil neh.

    Ya silakan deh anda berkeras dengan tuduhan anda kepada para Habib. kalau saya, maaf dari dulu terbiasa berbicara dengan bukti bukan pakai prasangka. Saya tahu kok kapan saya harus bicara dan kapan saya harus diam. Saran saya, lebih baik anda berusaha berbicara dengan bukti yang cukup bukan dengan hawa nafsu. Saya lihat komentar-komentar anda ini gak ada perubahan sama sekali, semuanya cuma asumsi, fitnah or menuduh saya yang bukan-bukan. Sebenarnya anda ini mau apa disini. Mengapa anda tidak bisa fokus diskusi sesuai dengan tema yang saya angkat di atas, kalau anda tidak setuju dengan ulasan saya soal hadis di atas maka silakan bawakan bukti yang menguatkan hujjah anda. Tetapi yang terjadi maaf, anda seperti orang kebingungan yang marah-marah ngedumel topik yang macam-macam dan pakai menuduh saya pula. waduh waduh Mas, tolong diperbaiki dulu akhlak dan cara diskusi anda ini. Salam 🙂

  21. Teuteup….ga nyambung. Jawabannya abu jufri. Kayaknya emang ga bisa diskusi nih orang-orang (an ) SAWAH ( Salafy Wahabi ). Nanti kalo bro SP membahas topik / hadits lain, tanggapannya ya, teuteup… ga nyambung…..bung… bung ….. ya begitu2 aja deh ….. berpuluh hadits, beribu hadits, yang dibahas, tanggapannya, ya gitu deh……. Heran, ga bisa apa menanggapi sesuai topik yang sedang dibahas???

  22. pak abu jufry….
    sudah minum obat kah anda hari ini pak ?

  23. @ abu jufri
    Ha…ha,,…
    Udah jadi kebiasaan kalo preman2 salafy lagi masuk blog2 org pasti ngomel2, marah2,prasangka2 n macem2….
    Emang bisa salafy diskusi ilmiah….
    wong berhujjah aja ga ilmiah alias prasangka,marah2 jd nomor 1….

  24. kebiasaan pengikut wong gundul, saat hujjah2nya ‘dikalahkan’, lalu tak bisa menunjukkan hujjah lagi maka lawan diajak ngelantur ke masalah lain yg gak ada hubungannya sama sekali..bahkan cenderung ngawur, model abu jupret ini..

    @SP, anda nggak capek menari di atas genderang lawan..?

    salam

  25. @SP
    Salut atas kesabaran dan keuletan Anda meladeni kedekilan dan kedangkalan wawasan Abu Jufri
    @Abu Jufri
    Selamat, bergembiralah Anda memang pantas masuk golongan Salafi-Nashibi

  26. ha ha ha, setelah imem,KAB, muncul satu lagi pengikut setia…..

    damai damai

  27. Ketika akal cuma sebatas jenggot dan celana jingkrang maka muncullah manusia yang otaknya selevel dgn Pytecantropus Erectus. Makhluk2 itu zaman ini cuma ada dlm sekte Salafisme (paham serba kuno), mereka cocok menjadi pengikut “nabi” sebelum Adam.as. Astaghfirullah 75x sehari, aku dulu juga pernah menganut manhaj tdk beradab itu.

  28. wah telat neh komentnya..
    logika macam apa itu, memangnya kalau golongan di luar islam berhujjah pakai hadis shahih bukhari lantas apa anda mau menyatakan shahih bukhari dhaif?. lagipula syiah itu islam kok cuma salafy nashibi saja yang bilang kalau syiah bukan islam. Perlu anda ketahui Mas, shahih dan dhaif punya aturannya dalam ilmu hadis yaitu dengan melakukan analisis sanad-sanadnya, itulah yang saya lakukan. jadi tidak ada gunanya anda ngedumel kalau hadis di atas dhaif. Hadis di atas sudah terbukti shahih berdasarkan analisis sanad yang saya paparkan kalau anda memang punya hujjah untuk membantah ya silakan tampilkan. perlu anda ketahui Mas, ulama ahlussunnah juga cukup banyak yang menshahihkan atau menghasankan hadis ini

    @SP
    Duuuuh si bapak…. kapan ane bilang kalo golongan di luar Islam kalo makai hadits bukhari secara otomatis hadits tersebut turun derajatnya alias dhaif menurut ane?? Sini ane jelasin dikit , maksud ane kalo make hadits yo dengan pemahaman ahlussunnah dari sahabat, tabii, tabiut tabiin, orang2 shalih yang mengikuti mereka dengan baik…dst bukan dengan al ahwa dan fanatik mahdzab, Coba yang jeli pak baca komentnya.
    “SYIAH juga ISLAM…….???” CUMA SALAFY/”NASIBI” AJA YANG BILANG BUKAN …….?? benarkah itu………?
    Al-Imam ‘Amir Asy-Sya’bi berkata: “Aku tidak pernah melihat kaum yang lebih dungu dari Syi’ah.” (As-Sunnah, 2/549, karya Abdullah bin Al-Imam Ahmad)
    Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar, beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata: “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)
    Al-Imam Malik bin Anas berkata: “Mereka itu adalah suatu kaum yang berambisi untuk menghabisi Nabi Sholallahu ‘Alaihi Wasallam namun tidak mampu. Maka akhirnya mereka cela para shahabatnya agar kemudian dikatakan bahwa ia (Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam ) adalah seorang yang jahat, karena kalau memang ia orang shalih, niscaya para shahabatnya adalah orang-orang shalih.” (Ash-Sharimul Maslul ‘ala Syatimirrasul, hal. 580)
    Imam malik berhujjah dengan ayat [Al Fath : 29]. Dan Imam Malik menyimpulkan di dalam satu riwayat darinya, dengan mengkafirkan orang-orang rafidhah dimana mereka membenci para sahabat, beliau berkata : Karena para sahabat menjengkelkan hati mereka (orang-orang rafidhah), barangsiapa yang dijengkeli oleh para sahabat maka ia adalah kafir oleh ayat ini, Al Qarthubi telah berkata : Sungguh Imam Malik telah berbuat baik dalam ucapannya dan ia telah benar dalam menafsirkannya, maka barangsiapa mencela seorang saja dari mereka atau mencela riwayatnya maka ia sungguh telah membantah Allah Rabb semesta alam, dan telah menggugurkan syari’at-syari’at kaum muslimin. {Ushul Madzhab As Syi’ah Al Imamiyah Al Itsna Asyara, oleh Dr. Nashir Al- Qafaari}, (3/1250).
    Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Rafidhah dalam persaksian palsu.” (Mizanul I’tidal, 2/27-28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)
    Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah) itu orang Islam.” (As-Sunnah, 1/493, karya Al-Khallal)
    Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi, dan Rafidhi atau di belakang Yahudi dan Nashara (yakni sama-sama tidak boleh -red). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka.” (Khalqu Af’alil ‘Ibad, hal. 125)
    Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari shahabat Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu karena Rasul bagi kita haq, dan Al Qur’an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah adalah para shahabat Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para shahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Al-Kifayah, hal. 49, karya Al-Khathib Al-Baghdadi)
    Ibnu Hazm telah berkata : tentang Rafidhah tatkala ia berdebat dengan orang Kristen, dan orang-orang memberikan kepadanya kitab-kitab Rafidhah untuk bantahan terhadapnya (Ibnu Hazm dan berkata) : sesungguhnya Rafidhah bukanlah kaum muslimin, dan perkataan mereka bukanlah argumen terhadap agama, akan tetapi Rafidhah itu hanyalah suatu golongan, mula terjadinya kira-kira duapuluh lima tahun setelah Nabi Wafat, dan permulaannya adalah merespon pangilan orang yang hampir masuk islam dari orang-orang yang dihina Allah. Rafidhah itu adalah kelompok yang berjalan atas jalan ajaran Yahudi dan Nasrani dalam kebohongan dan kekufuran (Al Fashlu Fi Al Milal wa An Nihal, oleh Ibnu Hazm (2/78).
    Dan..Dan … masih banyak lagii maka …..Menerunglah wahai akhi
    ———–
    Emang bener musti pakai ilmu mustholah hadits, btw dalam hadits nyang beginian ane belon bise buat pemaparan seperti anda, sementara dalam hujjah hadits tersebut ane masih merujuk ulama salafy Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbaagh rahimahullah (hadits tersebut maudhu).
    =======
    Memangnya paham saya apa?. Memangnya anda dan mahzab anda itu gak main gunting tambal?. Bukankah anda dan mahzab anda juga sering mengambil hadis hanya yang sesuai kepentingan hawa nafsu anda sedangkan yang tidak sesuai malah anda nyatakan dhaif [contohnya hadis di atas]. so gak perlu main klaim disini
    @SP
    Paham anda apa..??? kalo menurut orang2 yang pro ataupun kontra dengan ente menilai paham anda itu boleh dibilang Syiah tapi menurut pandangan ane paham ente adalah syiah rafidha/itsna assyariah. Coba tanyain tuh teman2 ente paham ente apa = (asal jangan taqiyah ya). Pak gunting tambal kagak dikenal dikalangan ahlusuunah nyang ada di aliran syiah rafidha(yang paling utama), sufi, dll…. yah kalo mau main klaim juga terserah anda
    =============
    maaf anda itu terbiasa memfitnah mahzab orang. Sejak kapan orang syiah mengatakan Sunni keluar dari islam. Justru salafy nashibi [yang ngaku2 sunni] yang menyatakan syiah keluar dari islam. Nah perlu anda ketahui ya dalam kitab-kitab hadis sunni banyak kok para perawi hadis yang syiah atau rafidhah bahkan dalam Shahih Bukhari dan Muslim, so terus ngapain itu hadis dipakai kalau anda or salafy nashibi beranggapan syiah dan rafidhah keluar dari islam. jadi tolong tahu diri dan tahu malu sedikit
    @SP
    Pak…Pak inget g ulama (Rafidha)ente ngomong gini:
    Al Majlisi dalam kitab Haqqul Yakin menyebutkan : Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan Umar, lalu ia menjawab : Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga. [Haqqul Yakiin, oleh Al Majlisi, hal : 522]

    dalam kitab Wasaail As Syi’ah (diriwayatkan) dari Al Fudhail bin Yasaar, ia berkata : saya telah bertanya kepada Abu Ja’far tentang wanita Arifah (yakni wanita bermazhab Rafidhah) apakah saya menikahkannya dengan An Nashib (ahli Sunnah)? Maka ia berkata : Tidak; KARENA NASHIBA (AHLI SUNNAH ) ORANG KAFIR [Wasaail As Syi’ah, oleh Al Hur Al Amili (7/431), At Tahdzib (7/303).]

    Berkata Yusuf al-Bahrany dalam kitabnya al-Hadaaiq an-Naadhirah Fii Ahkaam al-’Itrah ath- Thaahirah (jilid XII, hal 323), “Sesungguhnya anggapan bahwa an-Nashib itu muslim, dan juga anggapan bahwa agama Islam tidak membolehkan untuk mengambil harta mereka, ini semua tidak sesuai dengan ajaran kelompok yang benar (Syi’ah) mulai dari dahulu sampai sekarang, yang mana mereka itu mengatakan BAHWA AN-NASHIB ITU KAFIR DAN NAJIS SERTA BOLEH DIAMBIL HARTANYA BAHKAN DIBENARKAN UNTUK DIBUNUH.”
    Al-Faidl al-Kasyany dalam kitabnya Minhaj an-Najah (hal 48) berkata, “Barang siapa yang mengingkari keimaman salah seorang dari mereka (yakni para imam yang dua belas) maka sesungguhnya dia itu sama dengan orang yang mengingkari kenabian seluruh para nabi.”
    Berkata al-Maamaqaany dalam kitabnya Taudhih al-Maqaal (jilid I, hal 208), “Kesimpulan yang dapat diambil dari kitab-kitab, bahwa setiap yang tidak bermazhab itsna ‘asyar (syi’ah) akan diterapkan BAGINYA HUKUM ORANG KAFIR DAN MUSYRIK DI AKHIRAT.

    PAK… nyang dipakai ahlussunah(sunni) perawinya bukan rafidah extreme, atau yang mengajak aqidah bathilnya, yang dipakai hanyalah perawi hanya syiah atau hanya tasyayyu selama di jujur, tsiqat tidak berdusta/taqiyah dll.. sesuai dengan ilmu mustholah hadits dalam tingkatan sifat perawi/rijal tersebut barulah boleh diambil riwayatnya pak. Ana tanya kepada ente ada g ulama yang make rafidha nyang gini bentuknya; ulama sunnah mengatakan “dia berakidah rafidha, sering bertaqiyah/berdusta, hafalannya jelek dan bercampur,” lalu dihukumi dengan ulama tersebut “Dia boleh dipakai hujjah” EMANG ADA NYANG GINIAN???????….So… be cool….
    Ane kembaliin omongan ente “jadi tolong tahu diri dan tahu malu sedikit”.
    ======
    Apa buktinya saya menentang sunni? silakan tunjukkan di tulisan yang mana?. saya terbiasa baca kitab sunni karena saya lahir di keluarga Sunni besar di keluarga Sunni tetapi saya tidak suka berburuk sangka untuk menjelek-jelekkan saudara saya yang syiah. kalau mau menuduh silakan ke laut aja.
    @SP
    Pak..Ente sepertinya sedang taqiyah atau apa yah….?? Bingung ane (habis g ada tandanya kalo lagi taqiyah), ane dudukin ya omongan anda ini “apa bukitnya saya menetang sunni (ahlussunnah) gt kan?? Pak nyang namanya sunni (pengikut sunnah/ahlussunnah) ya bedalah ama syiah sebagai kaum penyempal di dalam agama Islam,
    – sunni kagak mencela abu bakar dan umar dan para sahabat lainnya radhiallahu ahum (nah kalo anda (syiah))
    – sunni mengutamakan abu bakar dan umar radhiallahu ahum meyakini mereka adalah khalifah setelah Rasulullullah sallallahualahi wassallam dan tidak menuduh mereka penghianat (nah kalo anda (syiah))
    – sunni kagak mencela muawiyah radhiallahu ahu (nah kalo anda (syiah))
    – Sunni meyakini ahlu bait bisa salah bisa benar/tidak maksum (nah kalo anda (syiah))
    – Sunni meyakini Allah Azza wajalla dapat dilihat di akhirat kelak (nah kalo anda (syiah))
    – sunni tidak membenarkan taqiyah/berbohong (nah kalo anda (syiah))
    – sunni tidak mengeluarkan Isteri2 Rasulullullah sallallahualahi wassallam dari llingkaran ahlul bait (nah kalo anda (syiah))
    – sunni ….dst….
    – sunni ….dst….
    Wajar ente kagak “berburuk sangka” ama agama (syiah) anda , lha wong ente sendiri (seorang orientalis musti hebat silat lidah+taqiyah) nyang jadi ketuanya masa mau burukin akidah sendiri itu bunuh diri namanya = mustahiiil lah pak….Ane kembaliin 1x lagi omongan ente “jadi tolong tahu diri dan tahu malu sedikit”. Heii taqiyahnya mode off in dulu yah.
    ========
    memangnya sejak kapan islam mengenal salafy nashibi?. bagi saya pribadi aliran-aliran itu gak penting, mau syiah, mau sunni, mau salafy nashibi yang saya perhatikan hujjah mereka, yang mana yang benar itu yang saya ambil. kalau anda tidak sreg dengan kaidah seperti itu yo wes jangan mengukur kemampuan orang lain dengan ukuran diri anda, gak pas Mas.
    @SP
    PAK… ente pernah denger apa yang dimaksud dengan salafy g?? (coba dech search goggle bentar) udah dibilang SALAFY ITU AHLI SUNNAH ya jelas ISLAM, yang aneh itu sejak kapan syiah menanyakan “kapan islam mengenal salafy” PERTANYAAN LUCU ITU PAK. Emang pribadi aliran bagi Agama anda (syiah) kagak penting tapi dalam ISLAM aliran mana aja yang menyimpang dari al qur’an dan sunnah serta jauh dari pemahaman, dakwah dan amalan para sahabat rahdhiallahu anhum termasuk kedalam sabda Rasulullah sallalhualahi wasallam “Semua firqah قَالُوا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
    (Siapakah golongan yang selamat itu ?. Beliau sallalhualahi wasallam menjawab ) قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي (“Ialah golongan yang mengikuti jejak-Ku dan jejak para shahabat-Ku”.)
    (Lihat : Silsilah Al-Hadits Shahihah No. 1348 dan Shahih Tirmidzi No. 2129).
    Pak yang benar itu dengan mengikuti Rasulullah sallalhualahi wasallam dan para sahabat rahiallahu anhum, alaaah… pak ente memperhatikan dari kacamata apa, cari kacamata itu yang bagus bukan yang rusak pak. Wah ini bukan maen ukur2an pak ini maen faham agama antara agama ISLAM dengan agama SYIAH jadi beda jauh sekali pak antara minyak dan air. Btw ane mau Tanya apa pengertian nashibi bagi anda kok maen tempel2an di nama salafy, atau Cuma pensupport aja yah biar lebih ampuh.
    ========
    itukah bukti anda, sekarang saya tanya hadis Haudh itu menurut anda shahih tidak. Anda pernah baca tidak hadis itu?. Bukankah hadis itu jelas-jelas menyatakan bahwa para sahabat ada yang mengada-adakan hal baru dan ada yang murtad. Hadis shahihnya bicara begitu, perkara saya tidak menyebutkan siapa-siapa sahabat yang dimaksud adalah bukti nyata kalau saya tidak mau asal bicara. Saya tidak melihat ada hadis shahih yang dengan rinci menyebutkan nama sahabat yang ditolak oleh Rasul di Haudh tetapi memang ada hadis shahih kalau para sahabat ada yang ditolak Nabi karena mengada-adakan hal baru dan murtad. Itu kan kata hadis shahihnya bukan kata saya. kalau anda mau menentang hadis tersebut karena tidak sesuai keyakinan anda ya terserah anda tapi tolong berpikir yang jernih masa’ menuduh saya yang bukan-bukan karena saya berhujjah dengan hadis shahih
    @SP
    PAK hadits itu ya shahihla pak.
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
    “Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)
    Dalam riwayat lain dikatakan,
    إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى
    “(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau tidak mengetahui bahwa MEREKA TELAH MENGGANTI AJARANMU SETELAHMU.” Kemudian aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari no. 7051)
    Pak… pertanyaanya buat anda, apa tujuan anda berhujjah dengan hadits tersebut??????? Sementara anda tidak mengetahui bahwa hadits tersebut tidak mempunyai qorinahnya tentang siapa saja para sahabat yang di tolak di haud tersebut. JD UNTUK APA PAK??? Hehehe mulai keliatan yah… lagi2 anda berdalih “saya HANYA membawa haidts2 (hehe terulang lg) nya aja”. Ana tidak menentang hadits tersebut kalo kami tetaplah “sami’na wa atho’na” tidak seperti kalian (syiah/rafidha), tapi 1x lagi UNTUK APA PAK HADITS TERSEBUT???
    =====
    maaf ya Mas, tolong bawakan kata-kata saya yang menuduh para sahabat berkhianat dalam tema “Anomali Hadis Manzilah”. Kalau gak bisa maka gak usah asal cuap deh, malu dilihat orang
    @SP
    Pak, kalo ente langsung terucap/tertulis menuduh sih ngak… Tapi……MENGAPA ENTE MENYAJIKAN HADITS TERSEBUT DI BLOG ENTE DENGAN TEMA HADITS TERSEBUT??? Sebagai Asumsi jawaban ane dan orang2 yang membaca blog ente juga bisa berfikir dimana letak INDIKASINYA cara berfikir ente, nyok kita checklah “INDIKASI” Ucapan ente tentang kepemimpinan Ali radhiallahu ahu yang SEHARUSNYA terjadi setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak dikerjakan oleh para sahabat radhiallahu ahum yang seharusnya para sahabat itu mengetahui amanah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ke khalifahan Ali radhiallahu ahu setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tapi kenapa malah Abu Bakar asshiddiq, Umar juga Utsam radhiallahu ahum nyang jadi khalifah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam “KENAPA BUKAN ALI radhiallahu ahu” kenapa mereka bertiga ini (Abu Bakar, Umar juga Utsam radhiallahu ahum) nyang jadi khalifah, LHA kalo udah begini para pembaca nyang teliti mencari perkataan yang tidak kelihatan tetapi jelas “MENUNJUKKAN” bahwa perkataan anda ini menjurus ke pemikiran agar opini orang yang membaca terdoktrin dengan pikiran anda dan ikut MENUDUH, PENGHIANATAN, TIDAK AMANAH, PERAMPAS KE KHALIFAHAN OLEH PARA SAHABAT radhiallahu ahum, Sedangkan Ali radhiallahu ahu Cuma diem kagak ngapa2in Cuma manut aje dengan mereka dengan alasan TAQIYAH alasan dll…, gitu pak ya? Dan diamnya anda dengan komentar2 teman di blog anda yang menghina dan menuduh para sahabat/umahatul mu’minin, apakah juga sebagai taqrir/persetujuan anda dengan pendapat mereka…???
    =========
    Berpegang pada hadis shahih itu bukan dalih pak, justru yang menentang hadis shahih yang lebih pantas dikatakan berdalih. Saya tanya nih, memangnya agama dan keyakinan anda tegak atas dasar apa? atas dasar riwayat dalam kitab hadis atau atas dasar ilham or wangsit? Kalau memang ada riwayat hadis shahih yang tidak anda sukai maka tolong jangan menuduh orang yang membawakan hadis tersebut. Logika seperti itu jelas logika yang sakit, hadis2 yang saya bawakan shahih kalau mau menentang ya silakan jadi “Maling” tetapi jangan menuduh orang “Maling
    @SP
    Wah emang benar pak hadits shahih bukan untuk dalih, sapa nyang nentang dengan catatan hadits itu shahih?? Kan udah dibilang memang kami “sami’na wa atho’na”, Pak wangsit ama Ilham kalo g ada ilmu (dari al qur,an dan sunnah) dari mana datangnya pak…sesat deh jadinya? Ilmu datangnya dari Allah melalui utusannya Nabi terus ke sahabat, tabi,in, tabiut tabiin dan orang2 shalih yang mengikuti mereka dengan baik membuat kitab dan dipelajari sesuai dengan pendapat yang terkuat diantara para imam ahlussunnah dan jika terjadi perselisihan/perbedaan pendapat maka dikembalikan kepada ILMU (al qur,an dan sunnah) tadi gitu pak. Hehe g ada abisnya neh “Maling tetaplah maling”.
    ========
    kayaknya semua komen anda gak jelas arahnya kebanyakan ngasal, ujung-ujungnya mau menuduh saya yang bukan-bukan. itukah yang anda sebut terarah? kalau iya maka arah anda memang ngasal
    @SP
    Nyok kite liat koment mana yang “G jelas”
    =======
    Oooh jadi anda tidak mengerti maksud komentar saya. nah saya jelaskan ya, anda sebelumnya teriak-teriak disini soal “orang yang kuliah di iran”. Lha ngapain teriak gak jelas begitu di blog saya, memangnya saya ini kuliah di Iran apa? makanya saya suruh anda silakan tanya pada orang yang memang kuliah di Iran. coba deh kalau ada orang gak jelas datang ke rumah anda teriak-teriak soal “orang yang kuliah di afrika” lha anda kan pasti bingung, ini orang apa juntrungannya teriak gak jelas begitu di rumah orang. biasanya sih yang begitu kena usir tuan rumah tapi yah tergantung tuan rumahnya kali ya.
    @SP
    Pak emang kalo g kuliah di iran emang g tau apa yang dilakukan disana? Seperti anda ini belagak pilon aja (padahal sharing juga nge-link bloq2 temen ente tentang tentang nuklir, pesawat antariksa, perkembangan iran dll.) lha bagaimana yang Cuma kuliah aja kagak tau, pak.. pak…ya udah g pa2 kalo g tau.
    =======
    waduh gak pernah baca hadisnya, duh duh duh Mas makanya belajar dulu yang benar baru deh bicara, jangan bicaranya yang ketinggian tapi modalnya pas-pasan. Hadis itu sudah pernah saya tulis kok, silakan dibaca:
    Atha’ berkata “Jabir bin Abdullah datang untuk menunaikan ibadah umrah. Maka kami mendatangi tempatnya menginap. Beberapa orang dari kami bertanya berbagai hal sampai akhirnya mereka bertanya tentang mut’ah. Jabir menjawab “benar, memang kami melakukannya pada masa hidup Rasulullah SAW, masa Abu Bakar dan Umar”. [hadis Shahih Muslim 2/1022 no 15 (1405) tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi]
    @SP
    Hehe ane kagak semua nyang dibuat di blog ente diliat ane maklumlah dana dan waktu terbatas om (maen di warnet), jadi sedikit sekali untuk mencari data2 di blog ente, lagian Cuma sekali lewat aza pak,
    To the point aza pak:
    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah sallalhualahi wasallam melarang nikah mut’ah dan memakan daging keledai jinak saat perang Khaibar. (Shahih Muslim, riwayat no 3497)
    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) dari Ali bin Abi Thalib, dia mendengar kabar bahwa Ibnu Abbas memperbolehkan nikah mut’ah, lalu Ali mengatakan: tunggu dulu wahai Ibnu Abbas, sungguh Rasulullah sallalhualahi wasallam telah mengharamkan nikah mut’ah dan mengharamkan daging keledai jinak saat perang Khaibar. (Shahih Muslim hadits no 3500)
    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) , dia mendengar Ali bin Abi Thalib mengatakan pada Ibnu Abbas terkait nikah mut’ah, bahwa Rasulullah sallalhualahi wasallam telah mengharamkan nikah mut’ah dan daging keledai jinak saat perang Khaibar. (Shahih Muslim hadits no 3501)
    Dan coba lihat nomor riwayat nyang ini pak:
    riwayat Jabir bin Abdillah :
    Dari Abu Zubair, saya mendengar Jabir bin Abdillah Al Anshari mengatakan, dulu kami melakukan nikah mut’ah dengan bayaran segenggam korma dan tepung, selama beberapa hari semasa hidup Rasulullah sallalhualahi wasallam, dan pada masa kekhalifahan Abubakar, sampai kemudian Umar melarangnya, berkaitan dengan Amr bin Huraits. (Riwayat Muslim hadits no 3482) (jangan berasumsi bahwa umar al faruq yang menghaarmkan yah)
    dari Jabir dan Salamah bin Al Akwa’:
    Dari Jabir bin Abdillah dan Salamah bin Al Akwa’ mengatakan: datang kepada kami utusan Rasulullah sallalhualahi wasallam lalu mengatakan: Rasulullah telah mengijinkan kalian untuk nikah mut’ah. (Shahih Muslim hadits no 3479)
    riwayat dari Jabir:
    Atha’ mengatakan: Jabir datang ke kota Makkah untuk melakukan ibadah umrah, lalu kami berkunjung ke rumahnya lalu dia ditanya tentang beberapa hal di antaranya tentang mut’ah lalu dia menjawab: Ya, kami melakukan nikah mut’ah pada jaman Nabi SAW, Abubakar dan Umar.( Shahih Muslim hadits no 3481)..
    heheh… g kena pak..
    baik. anggaplah nikah mut’ah ini boleh (walaupun haram menurut ISLAM) bagi Pak SP, ana mau Tanya kepada ente apakah jika ente mempunyai istri (kalo udah punya pak) atau saudara wanita/adik/kakak atau anak anda yang anda cintai maukah ente menikahkan mereka jika sang lelaki nyang doyan “KAWIN” mau ama salah satu wanita yang ente cintai dengan cara nikah mut’ah..? ana contohkan ya, misalnya pak Su’ah ingin melampiaskan nafsunya tetapi umat ISLAM kagak boleh katanya maen yang beginian (mut’ah)dan banyak persyaratannya g bisa maen buang aja udah itu wah pokoknya rumitlah kalo menikah secara ISLAM itu dan dia teringat sekilas dan terfikir olehnya perkataan pak SP: kan Pak SP boleh nikah nyang ginian modal mahar makan pisang goreng ato ke kfc udah bise ke hotel be 2 (wahh mantap bo’ katanya), lantas pak su’ah ke rumah ente dan mengadukan “hajat”nya minta Isteri atau anak walaupun belon baligh (misal udah punya ya) atau ponakan ente yang ente cintai tidur sekamar berdua 1, 2 atau 3 hariiii ajaa atau boleh sebentarrrrrrr aja (maaf yah) Cuma 2 atau 3 jam aza, apa jawaban anda dalam menyikapi yang beginian :…………………..???? bolehkan pak su’ah td anda izinkan.. …..???? itupun kalo satu orang nyang tau…
    =============
    lho lho itu kan kata anda, lagian buletin siapa yang anda maksud buletin salafynashibi, buletin hakekat.com atau buletin anda?. btw saya tanya tuh orang islam ada tuh yang buat onar, mencuri, pakai shabu, mengebom sampai bikin jatuh banyak korban nah apakah sekarang anda mau mencela Islam?, kok cara berpikir anda mirip cara berpikir orientalis yang benci sama islam.
    @SP
    Neh ada sedikit info biar melek sedikit :
    http://napzaindonesia.com/lagi-warga-iran-ditangkap-karena-selundupkan-shabu-ke-bali.html
    dan..
    http://buser.liputan6.com/berita/200912/255685/Selundupkan.Shabu.Dalam.Perut.Warga.Iran.Ditangkap
    dan…
    http://kependudukan.siakkab.go.id/index.php?page=news&op=readNews&title=Perempuan+Iran+Bawa+Shabu+Senilai+Rp+3%2C6+M
    dan..
    http://www.surya.co.id/2009/10/16/jebolan-iran-jual-pin-gambar-nabi.html
    dan..
    http://nasional.vivanews.com/news/read/97463-mui_haramkan_pengedaran_pin_nabi_muhammad
    dan… dan.. dan… masih banyak lagi pak
    Pak benarkah ada orang yang mengaku Islam yang disebut Islam yang menampilkan wajah Rasulullah sallalhualahi wasallam dan membuat pin/bros lagi??? Apakah orang yang ngebom tanpa memenuhi kriteria syarat2 terpenuhnya syariat disebut ISLAM ? emang bagaimana cara berfikir Orientalis ?? anda tahu? Hehehe itu mah “maling teriak bakso pak” laper perutnya kali.
    ==========
    Ah kalau anda mau ngaku-ngaku ya silakan toh, salafy mau ngaku ahlussunnah ya silakan tetapi tahukah anda apa sih yang menentukan seseorang itu Islam atau bukan? Apakah harus menjadi salafy dulu baru dikatakan Islam?. Setahu saya orang-orang Syiah itu Islam kok mereka mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat puasa zakat dan naik haji ke Baitullah. Apakah itu gak cukup untuk menyatakan mereka Islam?. Memangnya anda dan mahzab anda itu siapa ya kok tinggi hati sekali menuduh Syiah.
    @SP
    Udah disinggung di atas tadi pak jawabannya
    ==========
    Ah itu kan kata anda saja, pengikut Ulama habib cukup banyak kok kalau anda bisa mengidolakan ulama salafy anda maka mengapa mereka tidak bisa membela ulama mereka. btw justru yang saya lihat ulama salafy dan pengikutnya rentan sekali terkena virus nashibi karena kebencian mereka yang berlebihan terhadap Syiah. Seolah-olah apa saja yang dikatakan syiah harus dibuat dhaif.
    @SP
    Emang tidak semua para “habib” nyang syiah tapi kebanyakan dari mereka terkena virus FANATIK TURUNAN tadi (ana jadi ragu tu habib ato ngaku2 aza yah/missionaris) kecuali yang di lindungi dan diberi hidayah oleh Allah azawajalla
    Pak.. ape hubungannya seorang bise disebut nashibi gara2 Cuma g suka ama syiah yang notabenenya bertolak belakang ama ISLAM???
    Lha kan syi’ah Cuma koar2nya aja bela/cinta/setia ama ahlu bait??? G ataunya dialah (Syi’ah/rafidha) yang anda tuduhkan kepada orang2 salafy sebagai “nashibi”, heheh lagi… maling teriak maling.
    ============
    Ya silakan deh anda berkeras dengan tuduhan anda kepada para Habib. kalau saya, maaf dari dulu terbiasa berbicara dengan bukti bukan pakai prasangka. Saya tahu kok kapan saya harus bicara dan kapan saya harus diam. Saran saya, lebih baik anda berusaha berbicara dengan bukti yang cukup bukan dengan hawa nafsu. Saya lihat komentar-komentar anda ini gak ada perubahan sama sekali, semuanya cuma asumsi, fitnah or menuduh saya yang bukan-bukan. Sebenarnya anda ini mau apa disini. Mengapa anda tidak bisa fokus diskusi sesuai dengan tema yang saya angkat di atas, kalau anda tidak setuju dengan ulasan saya soal hadis di atas maka silakan bawakan bukti yang menguatkan hujjah anda. Tetapi yang terjadi maaf, anda seperti orang kebingungan yang marah-marah ngedumel topik yang macam-macam dan pakai menuduh saya pula. waduh waduh Mas, tolong diperbaiki dulu akhlak dan cara diskusi anda ini. Salam
    @SP
    Ane kagak menuduh SEMUA para habib, tetapi Cuma nyang ngaku2 habib aza clear bos……. Ane Cuma numpang koment tapi tema nya kadang kagak nyambung bos kalo ente keberatan dengan koment ane tinggal di spam aza then clear all problem. Terima kasih atas masukannya Sebelum kata2 itu ke ana tolong tujukan dulu ke temen2 syiahrafidha/itsna assyariah ente itu agar berakhlaq karimah jangan menuduh sahabat juga umahatul mukminin ye, atau jadikan perkataan ente “tolong diperbaiki dulu akhlak dan cara diskusi anda ini” sebagai cermin buat ente juga. Siiippp bos.
    @ abah Zahra
    Udah beli bibitnya? Apa kabar sawah diladang soalnya lagi banyak penggusuran tanah neh, siapkan surat menyurat yah.
    @ bob
    Pak sponge sebaiknya sebelum koment ente minum duloe obat yang murni jangan obat campuran yang tidak dibuat/direkomendasi oleh para ahli ntar jadinya begini,ketika zikir geleng2 (triping) ma si “habib” munzir juga nari2 (dance) ampe g sadar diri (katanya sangking cinta yg sangat menghayati) g taunya kesurupan, kalo ane udah minum obat mujarab (manhaj salaf).
    @ SouL mAtE
    pak sole jangan ribut2 ah nyang marah2 juga sopo mas?? Udahhh tinggel nonton aja kan g puyeng.

    @ sopo wae lah
    Weleh pak sopo nyang Gundhul…? Kalo si gundul versus si botak itu mah karikatur bola pak.. sttttt…..cuki caki, gosok gigi, tidur sana jangan lupa baca do’a.
    @ Pemburu ilmu
    Pak salafy dan nashibi jauh pak bedanya bagai langit dan bumi en kagak nyambung juga tuh nama dilengketin ama salafy coba ente buat pengertian nashibi dulu yah baru ngomong jangan asal MEMBEBEK aja nurut kate ulama rafidha yah.
    @ Ytse-Jam
    Apakah jenggot dan celana cingkrang hanya berupa akal bukan syariat….?????? Jadi orang2 yang berjenggot dan celana cingkrang disebut orang yang sama seperti Pytecantropus Erectus (bener2 dah ini anak) belajar dimana ini anak, inilah saat yang tepat anda harus mengucapkan Astaghfirullah hal adzim sebanyak2nya. Untuk apa Rasulullah sallalhualahi wasallam memerintahkan seperti memelihara janggut dan celana isbal dan diikuti oleh orang yang jika telah datang syariat dan ketetapannyaNya mereka berkata “sami’na wa atho’na” kami dengar dan kami ta’at….? Apakah yang anda ikuti semenjak mengikuti kajian salafy, dimana tempatnya, sama siapa ustadznya, apakah ada yang salah (atau jangan2 anda sendiri yang*&^$^$), dan coba sebutkan beserta buktinya akidah/tulisan salafy ada yang tidak beradab menurut anda yang katannya anda mantan manhaj salafy …? Sama seperti pengaku yang membuat blog STobat.
    Wallahu alam…..

  29. @ Abu Jufri

    1. Maksud saya, beragama bukan cuma ngurusi jenggot dan celana jingkrang tapi juga pakai akal buat mikir utk memahami firman Allah dan sunnah Nabi-Nya, sy bukan mengatakan memelihara jenggot salah. Jadi, anda tdk memahami maksud saya (mungkin karena tdk pake akal, ya), kalau anda tdk paham tulisan SP dan komen2 org lain lalu anda memaksakan komen anda seolah2 paling benar padahal paling salah ya anda sama lah dgn pytecanthropus erectus. Makhluk purba itu juga berjenggot tdk berakal sama lah dgn manhaj salafy.

    2. Menurut saya kalau ada ulama yg menyatakan Syiah bukan Islam atau Sunni bukan Islam maka ULAMA TSB LAH YG BUKAN ISLAM. Kalau benar kata anda bahwa Imam Malik dll menyatakan Syiah bukan Islam, saya berani bermubahalah dgn beliau (sanyangnya beliau sdh wafat) dan saya berani bermubahalah dengan anda. Gimana?

  30. @abu jufri

    Mas lain kali kalau mau mempersoalkan sesuatu mbo ya satu-satu dan terarah. Jangan kayak gini udah banyak yg dipersoalkan ga nyambung lagi.

    Oh ya nama sampeyan itu abu jufri yang adalah salah satu marga dari habaib. Mengapa sampeyan dgn gamblang menunjukkan kebencian kepada para Habib? Nasehat sy, kendalikan mulut sampeyan karna bagaimanapun buruk atau baik prilaku mereka menurut sampeyan mereka tetap merupakan dzuriat Rasul saw.

    Dan yg ini perkataan model apa?

    (ana jadi ragu tu habib ato ngaku2 aza yah/missionaris) kecuali yang di lindungi dan diberi hidayah oleh Allah azawajalla

    Jagalah mulut jahil sampeyan. Bagaimana sampeyan mampu mebedakan habib2 yg dilindungi dan diberi hidayah oleh Allah azawajalla bila mulut sampeyan sendiri tdk mampu sampeyan jaga?

    Salam

  31. @abu jufri

    Duuuuh si bapak…. kapan ane bilang kalo golongan di luar Islam kalo makai hadits bukhari secara otomatis hadits tersebut turun derajatnya alias dhaif menurut ane??

    maaf ya Mas kapan juga saya bilang kalau anda pernah berkata begitu. Jangan sok sensi deh kalau anda tidak mengerti komentar orang lain. Saya cuma mau menunjukkan jalan berpikir anda yang rusak. Hadis apapun yang dijadikan hujjah oleh Syiah jika memang terbukti shahih ya terima untuk apa ditolak atau dicari-cari dalih untuk mendhaifkan. Sama halnya jika orientalis berhujjah dengan hadis shahih bukhari ya jangan hadisnya malah ditolak.

    Sini ane jelasin dikit , maksud ane kalo make hadits yo dengan pemahaman ahlussunnah dari sahabat, tabii, tabiut tabiin, orang2 shalih yang mengikuti mereka dengan baik…dst bukan dengan al ahwa dan fanatik mahdzab, Coba yang jeli pak baca komentnya.

    maaf ya kayaknya anda cuma ngaku-ngaku aja berpegang pada sahabat, tabiin dan tabiit tabiin. kayaknya anda ini gak pernah tahu y kalau sahabat itu tidak menjadi hujjah mutlak apalagi tabiin dan tabiit tabiin. Yang menjadi hujjah utama adalah Rasulullah SAW. Jika ada hadis shahih dari Rasulullah maka itulah yang dijadikan hujjah, nah kalau ada sahabat, tabiin dan tabiit tabiin yang menetapkan sesuatu bertentangan dengan sunnah yang shahih ya mesti ditolak bukannya dicari-cari pembenarannya.

    Al-Imam ‘Amir Asy-Sya’bi berkata: “Aku tidak pernah melihat kaum yang lebih dungu dari Syi’ah.” (As-Sunnah, 2/549, karya Abdullah bin Al-Imam Ahmad)

    Perkataan ini sudah jelas bathil, kalau memang mereka dungu maka apa statusnya ulama yang mengambil hadis dari orang syiah [yang dikatakan dungu oleh Asy Sya’bi]?. lagian memangnya kalau dungu apa berarti kafir. hey Mas bangun dong, situ sedang berhujjah kalau “Syiah bukan islam” bukannya berhujjah “Syiah dungu”. 🙂

    Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri ketika ditanya tentang seorang yang mencela Abu Bakr dan ‘Umar, beliau berkata: “Ia telah kafir kepada Allah.” Kemudian ditanya: “Apakah kita menshalatinya (bila meninggal dunia)?” Beliau berkata: “Tidak, tiada kehormatan (baginya)….” (Siyar A’lamin Nubala, 7/253)

    Maaf ya, tidak ada dalilnya kalau orang mencela Abu Bakar dan Umar itu dikatakan kafir. btw gimana dengan hadis imam Ali yang menganggap Abu Bakar dan Umar pendusta [Shahih Muslim], itu celaan apa bukan?. btw tidak ada dalam islam bahwa penentu seseorang keluar tidaknya dari islam adalah “mencela abu bakar dan umar”. ucapan seperti itu benar-benar bid’ah.

    Al-Imam Malik bin Anas berkata: “Mereka itu adalah suatu kaum yang berambisi untuk menghabisi Nabi Sholallahu ‘Alaihi Wasallam namun tidak mampu. Maka akhirnya mereka cela para shahabatnya agar kemudian dikatakan bahwa ia (Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam ) adalah seorang yang jahat, karena kalau memang ia orang shalih, niscaya para shahabatnya adalah orang-orang shalih.” (Ash-Sharimul Maslul ‘ala Syatimirrasul, hal. 580)

    Apalagi perkataan ini, ngawur sekali. Sebatas penelitian saya Syiah sangat mengagungkan Rasulullah SAW. Lagipula tidak ada aturan kalau seorang sahabat Rasul SAW itu tidak pernah tercela. Saya pribadi menghormati keutamaan sahabat Nabi tetapi tetap saja mereka bisa berbuat salah. Kesalahan mereka tidak sedikitpun menodai kesucian Nabi. ingat Mas sahabat gak maksum. btw ada tuh tabiin yang namanya Urwah bin Zubair yang mencela sahabat Nabi Hassan bin Tsabit, silakan baca disini Urwah bin Zubair Mencaci Sahabat Nabi

    Anehnya gak ada tuh ulama yang mengkafirkan Urwah bin Zubair? padahal perkara ia mencaci sahabat Nabi itu terbukti dalam kitab shahih?. Akankah anda menganggap Urwah kafir? silakan jawab dengan jujur

    Imam malik berhujjah dengan ayat [Al Fath : 29]. Dan Imam Malik menyimpulkan di dalam satu riwayat darinya, dengan mengkafirkan orang-orang rafidhah dimana mereka membenci para sahabat, beliau berkata : Karena para sahabat menjengkelkan hati mereka (orang-orang rafidhah), barangsiapa yang dijengkeli oleh para sahabat maka ia adalah kafir oleh ayat ini, Al Qarthubi telah berkata : Sungguh Imam Malik telah berbuat baik dalam ucapannya dan ia telah benar dalam menafsirkannya, maka barangsiapa mencela seorang saja dari mereka atau mencela riwayatnya maka ia sungguh telah membantah Allah Rabb semesta alam, dan telah menggugurkan syari’at-syari’at kaum muslimin. {Ushul Madzhab As Syi’ah Al Imamiyah Al Itsna Asyara, oleh Dr. Nashir Al- Qafaari}, (3/1250).

    Maaf ya itu hanya penafsiran Imam Malik, silakan saja kalau anda mau bertaklid. Seorang syiah mengakui “Tiada Tuhan Selain Allah SWT dan Muhammad SAW adalah Rasul-Nya”. Pengakuan seperti ini hanya diucapkan oleh seorang Muslim dan ini terbukti dalam hadis shahih.

    Al-Imam Asy-Syafi’i berkata: “Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Rafidhah dalam persaksian palsu.” (Mizanul I’tidal, 2/27-28, karya Al-Imam Adz-Dzahabi)

    Anehnya banyak orang rafidhah yang diambil hadisnya oleh para ulama, tidak jarang mereka mengatakan “Rafidhah yang shaduq” atau “tsiqat”. jadi gak perlu menggeneralisir. ingat Mas orang sunni saja bisa kok bersumpah palsu, jadi gak ada kaitan dengan sunni, syiah atau rafidhah.

    Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Aku tidak melihat dia (orang yang mencela Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Aisyah) itu orang Islam.” (As-Sunnah, 1/493, karya Al-Khallal)

    Anehnya Imam Ahmad juga mengambil hadis orang-orang yang dikatakan syiah rafidhah bahkan seorang perawi yang dikatakan Ahmad bin Hanbal sendiri mencaci atau membenci Imam Ali, Ahmad bin Hanbal tidak ragu menyatakan ia tsiqah. [silakan anda lihat biografi Abdullah bin Syaqiq]

    Al-Imam Al-Bukhari berkata: “Bagiku sama saja apakah aku shalat di belakang Jahmi, dan Rafidhi atau di belakang Yahudi dan Nashara (yakni sama-sama tidak boleh -red). Mereka tidak boleh diberi salam, tidak dikunjungi ketika sakit, tidak dinikahkan, tidak dijadikan saksi, dan tidak dimakan sembelihan mereka.” (Khalqu Af’alil ‘Ibad, hal. 125)

    Ajaibnya diantara guru Bukhari ada tuh Rafidhah yaitu Abbad bin Yaqub Ar Rawajini. Bukhari tidak ragu kok mengambil hadisnya. Jadi inikan namanya antagonisme or tanaqudh

    Al-Imam Abu Zur’ah Ar-Razi berkata: “Jika engkau melihat orang yang mencela salah satu dari shahabat Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam, maka ketahuilah bahwa ia seorang zindiq. Yang demikian itu karena Rasul bagi kita haq, dan Al Qur’an haq, dan sesungguhnya yang menyampaikan Al Qur’an dan As Sunnah adalah para shahabat Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi Wasallam. Sungguh mereka mencela para saksi kita (para shahabat) dengan tujuan untuk meniadakan Al Qur’an dan As Sunnah. Mereka (Rafidhah) lebih pantas untuk dicela dan mereka adalah zanadiqah.” (Al-Kifayah, hal. 49, karya Al-Khathib Al-Baghdadi)

    Cukuplah kita kembalikan perkataan ini pada Urwah bin Zubair yang terbukti mencaci sahabat Nabi. Apakah Abu Zur’ah itu berani menyatakan Urwah kafir? kemudian bagaimana dengan para perawi nashibi yang membenci dan mencaci Imam Ali tetapi tetap dinyatakan tsiqat dan dimabil hadisnya? Apakah mereka juga dikatakan kafir? kalau memang begitu ternyata hadis-hadis sunni juga didapat dari orang-orang kafir, nah silakan pikirkan dengan baik sebelum anda asal mengutip

    Ibnu Hazm telah berkata : tentang Rafidhah tatkala ia berdebat dengan orang Kristen, dan orang-orang memberikan kepadanya kitab-kitab Rafidhah untuk bantahan terhadapnya (Ibnu Hazm dan berkata) : sesungguhnya Rafidhah bukanlah kaum muslimin, dan perkataan mereka bukanlah argumen terhadap agama, akan tetapi Rafidhah itu hanyalah suatu golongan, mula terjadinya kira-kira duapuluh lima tahun setelah Nabi Wafat, dan permulaannya adalah merespon pangilan orang yang hampir masuk islam dari orang-orang yang dihina Allah. Rafidhah itu adalah kelompok yang berjalan atas jalan ajaran Yahudi dan Nasrani dalam kebohongan dan kekufuran (Al Fashlu Fi Al Milal wa An Nihal, oleh Ibnu Hazm (2/78).

    jadi kalau memang begitu perkataan Ibnu hazm maka bagaimana bisa seorang perawi syiah dan rafidhah malah diambil hadisnya oleh para ulama. katanya “bukanlah argumen terhadap agama”. tanaqudh lagi tuh

    Dan..Dan … masih banyak lagii maka …..Menerunglah wahai akhi

    Silakan anda renungkan kembali, kenyataannya para ulama mengalami pertentangan disini :mrgreen:

    Emang bener musti pakai ilmu mustholah hadits, btw dalam hadits nyang beginian ane belon bise buat pemaparan seperti anda,

    kalau begitu maka diamlah anda, biar mereka yang punya ilmunya yang berbicara. Anda menolak sesuatu tanpa dasar ilmu, apa jadinya itu?. sekali lagi diamlah jika memang anda tidak tahu

    sementara dalam hujjah hadits tersebut ane masih merujuk ulama salafy Syaikh Muhammad Luthfi ash-Shabbaagh rahimahullah (hadits tersebut maudhu).

    orang lain bisa merujuk pada ulama lain yang menguatkan hadis ini seperti Ibnu Main, Al Hakim, Al Hafizh Al Alaiy, Al Hafizh Ibnu Hajar, Al Hafizh As Suyuthi dan Syaikh Al Maghribi. jadi gak ada gunanya anda sok berhujjah dengan taklid kepada ulama salafy, sekarang saya tanya. Adakah syaikh Muhammad Luthfi itu membahas hadis dengan sanad di atas? kalau ada silakan tampilkan hujjahnya? ingat ya Mas hadis dengan sanad Khaitsamah bin Sulaiman di atas, silakan tunjukkan, lebih baik anda fokus diksusi di masalah ini karena yang ini baru sesuai dengan tema yang dibahas

    Paham anda apa..??? kalo menurut orang2 yang pro ataupun kontra dengan ente menilai paham anda itu boleh dibilang Syiah

    Ah gak juga tuh, orang-orang yang tahu persis dengan saya tidak pernah menyatakan saya “syiah” bahkan ada di antara teman2 saya yang berusaha menjadikan saya “syiah”. jadi gak perlu deh anda sok tahu apa pandangan orang lain

    tapi menurut pandangan ane paham ente adalah syiah rafidha/itsna assyariah.

    Buktinya mana?. kalau main asal tunjuk maka orang lain-pun bisa mudahnya menuduh kalau anda ini seorang nashibi

    Coba tanyain tuh teman2 ente paham ente apa = (asal jangan taqiyah ya).

    udah tuh, mereka tidak menyatakan kalau saya “Syiah” so makanya jangan asal menuduh 😛

    Pak gunting tambal kagak dikenal dikalangan ahlusuunah nyang ada di aliran syiah rafidha(yang paling utama), sufi, dll…. yah kalo mau main klaim juga terserah anda

    ehem anda kurang jelas menangkap perkataan saya, yang main gunting tambal itu golongan salafy nashibi yang anda banggakan itu. btw kan anda pertama main klaim disini, kalau orang lain mengklaim ya jangan salahkan orang dong, salahkan diri anda yang berhujjah dengan klaim-klaim tanpa bukti. Sebelum anda berdiskusi maka camkan ini dalam otak anda “siapa saja bisa main klaim”, jadi kalau mau berdiskusi jangan berhujjah dengan klaim tetapi dengan bukti.

    Pak…Pak inget g ulama (Rafidha)ente ngomong gini:
    Al Majlisi dalam kitab Haqqul Yakin menyebutkan : Bahwasanya seorang budak Ali bin Hasein berkata kepadanya : saya mempunyai hak pelayanan yang wajib atas dirimu, maka beritahu aku tentang Abu Bakr dan Umar, lalu ia menjawab : Mereka berdua adalah orang kafir, dan orang yang mencintai mereka maka ia orang kafir juga. [Haqqul Yakiin, oleh Al Majlisi, hal : 522]

    dalam kitab Wasaail As Syi’ah (diriwayatkan) dari Al Fudhail bin Yasaar, ia berkata : saya telah bertanya kepada Abu Ja’far tentang wanita Arifah (yakni wanita bermazhab Rafidhah) apakah saya menikahkannya dengan An Nashib (ahli Sunnah)? Maka ia berkata : Tidak; KARENA NASHIBA (AHLI SUNNAH ) ORANG KAFIR [Wasaail As Syi’ah, oleh Al Hur Al Amili (7/431), At Tahdzib (7/303).]

    Berkata Yusuf al-Bahrany dalam kitabnya al-Hadaaiq an-Naadhirah Fii Ahkaam al-’Itrah ath- Thaahirah (jilid XII, hal 323), “Sesungguhnya anggapan bahwa an-Nashib itu muslim, dan juga anggapan bahwa agama Islam tidak membolehkan untuk mengambil harta mereka, ini semua tidak sesuai dengan ajaran kelompok yang benar (Syi’ah) mulai dari dahulu sampai sekarang, yang mana mereka itu mengatakan BAHWA AN-NASHIB ITU KAFIR DAN NAJIS SERTA BOLEH DIAMBIL HARTANYA BAHKAN DIBENARKAN UNTUK DIBUNUH.”
    Al-Faidl al-Kasyany dalam kitabnya Minhaj an-Najah (hal 48) berkata, “Barang siapa yang mengingkari keimaman salah seorang dari mereka (yakni para imam yang dua belas) maka sesungguhnya dia itu sama dengan orang yang mengingkari kenabian seluruh para nabi.”
    Berkata al-Maamaqaany dalam kitabnya Taudhih al-Maqaal (jilid I, hal 208), “Kesimpulan yang dapat diambil dari kitab-kitab, bahwa setiap yang tidak bermazhab itsna ‘asyar (syi’ah) akan diterapkan BAGINYA HUKUM ORANG KAFIR DAN MUSYRIK DI AKHIRAT.

    Pertanyaan buat anda, anda membaca sendiri kitab-kitab itu atau mengutip dari situs-situs salafy nashibi seperti hakekat.com dkk?. Kalau memang anda membaca sendiri silakan anda tampilkan bahasa arabnya. kok saya melihat ada sesuatu yang rancu ya, masa’ anda seenaknya menyamakan Nashibi dengan Ahlus Sunnah[itu tuh yang pake tanda kurung]. Terus kalau anda mengutip hadis riwayat syiah maka tolong bawa juga Ulama syiah yang menyatakan hadis tersebut shahih? . Bgitulah cara berdalil dan berhujjah yang benar. Jika anda tidak mampu maka berhentilah bersikap sok dan diamlah, jangan sok berhujjah kalau anda cuma bisa kopipaste situs-situs salafy nashibi tetapi tidak pernah membaca kitab aslinya.

    PAK… nyang dipakai ahlussunah(sunni) perawinya bukan rafidah extreme, atau yang mengajak aqidah bathilnya,

    Anda ini maaf gak ngerti omongan anda sendiri. Bukankah di atas anda mengkafirkan syiah rafidhah, gak ada tuh sebelumnya anda membawa-bawa kata “extreme”. Intinya Sunni memang mengambil hadis dari Rafidhah, nah kalau menurut anda rafidhah itu kafir maka ngapain Sunni ngambil hadis dari orang kafir. btw silakan cek tuh perkataan ulama yang anda kutip seperti perkataan Asy Sya’bi [ia malah menyebut Syiah saja] atau perkataan Imam Syafii, Imam Bukhari dan Ibnu Hazm yang anda kutip [disana disebutkan rafidhah, tidak ada tuh kata-kata “extreme”]. Jadi percuma deh berkelit, semua orang melihat apa yang sudah anda katakan.

    yang dipakai hanyalah perawi hanya syiah atau hanya tasyayyu selama di jujur, tsiqat tidak berdusta/taqiyah dll..

    Lho bukannya kata anda Syiah itu bukan islam, kalau begitu mereka mengambil hadis dari yang bukan islam, mau tanaqudh juga nih 🙂

    sesuai dengan ilmu mustholah hadits dalam tingkatan sifat perawi/rijal tersebut barulah boleh diambil riwayatnya pak.

    jangan sok deh, kalau anda sendiri belum belajar sendiri ilmunya.

    Ana tanya kepada ente ada g ulama yang make rafidha nyang gini bentuknya; ulama sunnah mengatakan “dia berakidah rafidha, sering bertaqiyah/berdusta, hafalannya jelek dan bercampur,” lalu dihukumi dengan ulama tersebut “Dia boleh dipakai hujjah” EMANG ADA NYANG GINIAN???????….So… be cool….

    Gak perlu berkelit, cukup dari perkataan anda sebelumnya anda mengatakan syiah rafidhah itu bukan islam, nah terbukti banyak perawi syiah rafidhah yang diambil hadisnya oleh para ulama. kalau begitu ulama mengambil hadis dari orang yang bukan islam, begitukah menurut anda?.

    Ane kembaliin omongan ente “jadi tolong tahu diri dan tahu malu sedikit”.

    wah tolong dong belajar dulu logika yang baik, saya menjawab komentar anda dengan menuliskan sesuatu yang berulang-ulang menunjukkan betapa anda tidak bisa memahami perkataan orang lain bahkan perkataan anda sendiri. Awalnya anda teriak kalau syiah rafidhah bukan islam, setelah ditunjukkan ada perawi syiah rafidhah yang diambil hadisnya eh anda malah berkelit “selama dia jujur’ dan “tidak berdusta”. Faktanya perawi tersebut adalah syiah atau rafidhah yang anda sendiri katakan bukan islam, walaupun ia jujur ya tetap saja dia Syiah atau rafidhah. Pikir dong Mas 🙂

    Pak..Ente sepertinya sedang taqiyah atau apa yah….??

    Apakah anda ini sedang memfitnah? :mrgreen:

    Bingung ane (habis g ada tandanya kalo lagi taqiyah), ane dudukin ya omongan anda ini “apa bukitnya saya menetang sunni (ahlussunnah) gt kan?? Pak nyang namanya sunni (pengikut sunnah/ahlussunnah) ya bedalah ama syiah sebagai kaum penyempal di dalam agama Islam,

    mungkin yang namanya nashibi itu yang beda dengan pengikut ahlus sunnah 🙂

    – sunni kagak mencela abu bakar dan umar dan para sahabat lainnya radhiallahu ahum (nah kalo anda (syiah))

    Apa buktinya saya mencela Abu Bakar dan Umar? apa buktinya saya mencela para sahabat?. bukti dong jika tidak ada bukti berarti kualitas anda tidak lebih orang yang sedang memfitnah 🙂

    sunni mengutamakan abu bakar dan umar radhiallahu ahum meyakini mereka adalah khalifah setelah Rasulullullah sallallahualahi wassallam dan tidak menuduh mereka penghianat (nah kalo anda (syiah))

    Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Imam Ali lebih utama dari Abu Bakar dan Umar. Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Imam Ali adalah khalifah dan Wali sepeninggal Nabi SAW.

    sunni kagak mencela muawiyah radhiallahu ahu (nah kalo anda (syiah))

    Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Rasulullah pernah berkata tentang Muawiyah “semoga Allah tidak mengenyangkan perutnya”. Hadis Rasulullah SAW yang shahih berkata “jika kamu melihat Muawiyah di mimbarku maka bunuhlah ia”, Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Muawiyah mati tidak dalam agama islam.

    Sunni meyakini ahlu bait bisa salah bisa benar/tidak maksum (nah kalo anda (syiah))

    Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Ahlul Bait adalah pegangan dan pedoman bagi umat agar tidak sesat. Al Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Ahlul Bait adalah pribadi yang disucikan oleh Allah SWT.

    Sunni meyakini Allah Azza wajalla dapat dilihat di akhirat kelak (nah kalo anda (syiah))

    kayaknya salafy deh yang berkeyakinan begitu, btw kita tidak menafikan soal ini. Yang jadi perdebatan di kalangan ahlus sunnah adalah penglihatan itu apakah dengan mata atau tidak.

    sunni tidak membenarkan taqiyah/berbohong (nah kalo anda (syiah))

    Cuma salafy nashibi yang mengatakan taqiyah itu berbohong. btw sahabat Ammar bin Yasir pernah bertaqiyah, jadi menurut anda sahabat itu berbohong, telan saja deh kata-kata anda sendiri.

    sunni tidak mengeluarkan Isteri2 Rasulullullah sallallahualahi wassallam dari llingkaran ahlul bait (nah kalo anda (syiah))

    kapan pula saya mengeluarkan istri2 dari Ahlul Bait. Makanya baca yang benar, saya mengakui kalau istri2 Nabi disebut Ahlul Bait tetapi Ahlul Bait yang dimaksud dalam Al Ahzab 33 bukanlah istri-istri Nabi tetapi Ahlul Kisa’ sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW sendiri dalam hadis shahih.

    sunni ….dst….
    – sunni ….dst….

    Kehabisan bahan buat memfitnah ya :mrgreen:

    Wajar ente kagak “berburuk sangka” ama agama (syiah) anda , lha wong ente sendiri (seorang orientalis musti hebat silat lidah+taqiyah) nyang jadi ketuanya masa mau burukin akidah sendiri itu bunuh diri namanya = mustahiiil lah pak….

    Wajar deh kalau anda mengagungkan mahzab salafy nashibi karena anda sendiri mewarisi sifat mereka yang gemar memfitnah orang lain 😛

    Ane kembaliin 1x lagi omongan ente “jadi tolong tahu diri dan tahu malu sedikit”. Heii taqiyahnya mode off in dulu yah.

    Sepertinya fitnah itu menjadi akhlak utama kebanggan salafy nashibi ya 🙂

    PAK… ente pernah denger apa yang dimaksud dengan salafy g?? (coba dech search goggle bentar)

    banyak kok yang ngaku salafy, dan semuanya ngaku-ngaku ahlus sunnah atau paling ahlus sunnah. btw pengakuan siapa saja bisa kok 🙂

    udah dibilang SALAFY ITU AHLI SUNNAH ya jelas ISLAM, yang aneh itu sejak kapan syiah menanyakan “kapan islam mengenal salafy” PERTANYAAN LUCU ITU PAK.

    Lho itu kan kata anda yang salafy, orang lain berhak mempertanyakan kok

    Emang pribadi aliran bagi Agama anda (syiah) kagak penting tapi dalam ISLAM aliran mana aja yang menyimpang dari al qur’an dan sunnah serta jauh dari pemahaman, dakwah dan amalan para sahabat rahdhiallahu anhum termasuk kedalam sabda Rasulullah sallalhualahi wasallam

    Maaf ya saya bukan syiah kok, saya Islam tulen. sudah saya katakan syiah sunni salafy nashibi itu gak penting buat saya. yang mana yang benar maka itulah yang saya ambil, begitulah seharusnya Islam 😛

    “Semua firqah قَالُوا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
    (Siapakah golongan yang selamat itu ?. Beliau sallalhualahi wasallam menjawab ) قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي (“Ialah golongan yang mengikuti jejak-Ku dan jejak para shahabat-Ku”.)
    (Lihat : Silsilah Al-Hadits Shahihah No. 1348 dan Shahih Tirmidzi No. 2129).

    Tahu malu sedikit dong, masa’ hadis yang sudah terbukti dhaif malah anda jadikan hujjah disini. Baca nih

    Kedudukan Hadis Iftiraq Al Ummah “Apa Yang Aku Dan Para SahabatKu Ada Di Atasnya”

    Bantahan Terhadap Salafy : Benarkah Hadis “Apa Yang Aku dan SahabatKu Ada Di Atasnya” Berstatus Hasan Lighairihi?

    Pak yang benar itu dengan mengikuti Rasulullah sallalhualahi wasallam dan para sahabat rahiallahu anhum, alaaah…

    Yang benar itu mengikuti Rasulullah SAW dan Ahlul Bait. nih buktinya dari hadis shahih

    Hadis Tsaqalain Riwayat Yaqub bin Sufyan Al Fasawi

    pak ente memperhatikan dari kacamata apa, cari kacamata itu yang bagus bukan yang rusak pak.

    Makanya belajar dulu ilmu hadis yang benar, jangan jadikan perkataan anda hanya sebagai ocehan yang menentang hadis shahih, rugi sekali 😛

    Wah ini bukan maen ukur2an pak ini maen faham agama antara agama ISLAM dengan agama SYIAH jadi beda jauh sekali pak antara minyak dan air.

    yah yang namanya nashibi memang terbiasa memfitnah 🙂

    Btw ane mau Tanya apa pengertian nashibi bagi anda kok maen tempel2an di nama salafy, atau Cuma pensupport aja yah biar lebih ampuh.

    btw sebelum saya jawab, maka saya tanya apa pengertian syiah rafidhah bagi anda kok main tempel-tempelan kalau syiah rafidhah bukan islam. Kalau nashibi sih gampang, bagi saya mereka yang mengatakan syiah itu di luar islam saya katakan sebagai nashibi. Lha iya masa’ untuk mereka orang islam syiah yang sangat mencintai Ahlul Bait dan berpegang teguh kepada Ahlul Bait mau seenaknya dikatakan bukan islam, itu mah perkataan nashibi. 😛

    PAK hadits itu ya shahihla pak.
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
    “Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)
    Dalam riwayat lain dikatakan,
    إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى
    “(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau tidak mengetahui bahwa MEREKA TELAH MENGGANTI AJARANMU SETELAHMU.” Kemudian aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari no. 7051)
    Pak… pertanyaanya buat anda, apa tujuan anda berhujjah dengan hadits tersebut??????? Sementara anda tidak mengetahui bahwa hadits tersebut tidak mempunyai qorinahnya tentang siapa saja para sahabat yang di tolak di haud tersebut. JD UNTUK APA PAK??? Hehehe mulai keliatan yah… lagi2 anda berdalih “saya HANYA membawa haidts2 (hehe terulang lg) nya aja”. Ana tidak menentang hadits tersebut kalo kami tetaplah “sami’na wa atho’na” tidak seperti kalian (syiah/rafidha), tapi 1x lagi UNTUK APA PAK HADITS TERSEBUT???

    Makanya perkataan orang lain pahami dulu baru membantah. Hadis itu membuktikan bahwa diantara para sahabat Nabi ada yang mengada-adakan hal baru sepeninggal Nabi dan ada yang murtad. Hadis itu jelas jadi bukti shahihnya.

    Pak, kalo ente langsung terucap/tertulis menuduh sih ngak…

    Makanya jangan memfitnah dong 🙂

    Tapi……MENGAPA ENTE MENYAJIKAN HADITS TERSEBUT DI BLOG ENTE DENGAN TEMA HADITS TERSEBUT???

    Oooh jadi hadis tersebut tidak boleh ditulis ya, jadi siapa yang menulis hadis tersebut berarti mencaci sahabat ya. Kalau begitu tolong dong tujukan juga perkataan anda itu kepada para ulama yang dengan senang hati menulis hadis-hadis tersebut dalam kitab mereka. 😛

    Sebagai Asumsi jawaban ane dan orang2 yang membaca blog ente juga bisa berfikir dimana letak INDIKASINYA cara berfikir ente, nyok kita checklah “INDIKASI” Ucapan ente tentang kepemimpinan Ali radhiallahu ahu yang SEHARUSNYA terjadi setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak dikerjakan oleh para sahabat radhiallahu ahum yang seharusnya para sahabat itu mengetahui amanah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ke khalifahan Ali radhiallahu ahu setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tapi kenapa malah Abu Bakar asshiddiq, Umar juga Utsam radhiallahu ahum nyang jadi khalifah setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam “KENAPA BUKAN ALI radhiallahu ahu” kenapa mereka bertiga ini (Abu Bakar, Umar juga Utsam radhiallahu ahum) nyang jadi khalifah, LHA kalo udah begini para pembaca nyang teliti mencari perkataan yang tidak kelihatan tetapi jelas “MENUNJUKKAN” bahwa perkataan anda ini menjurus ke pemikiran agar opini orang yang membaca terdoktrin dengan pikiran anda dan ikut MENUDUH, PENGHIANATAN, TIDAK AMANAH, PERAMPAS KE KHALIFAHAN OLEH PARA SAHABAT radhiallahu ahum, Sedangkan Ali radhiallahu ahu Cuma diem kagak ngapa2in Cuma manut aje dengan mereka dengan alasan TAQIYAH alasan dll…, gitu pak ya?

    Lho kalau anda mau mikir ya begitu ya terserah. Kenapa tidak anda periksa dulu pikiran anda itu. Hadis yang saya bawakan itu sudah jelas shahih, perkara para sahabat tidak menjalankannya kenapa?. Apakah anda tidak bisa mengatakan kalau para sahabat itu salah memahami sabda Rasulullah SAW? atau para sahabat itu berijtihad? atau para sahabat itu menakwilkan hadis tersebut?. Intinya kenapa anda tidak bisa berpikir dengan dalih-dalih yang tidak mencela sahabat. Saya pribadi mengakui hadis-hadis tersebut shahih tetapi saya tidak perlu untuk berpikir seperti anda. Bagi saya para sahabat itu tidak maksum, mereka bisa juga salah dan bagaimana mereka itu ya hanya Allah SWT yang tahu.

    Dan diamnya anda dengan komentar2 teman di blog anda yang menghina dan menuduh para sahabat/umahatul mu’minin, apakah juga sebagai taqrir/persetujuan anda dengan pendapat mereka…???

    saya gak selalu diam kok, kadang saya menaggapi kalau ada yang berlebihan. btw kok anda gak memperhatikan diri sendiri sih. Anda ini sudah banyak sekali mencela orang islam syiah dan anda juga sudah banyak menuduh saya yang bukan-bukan. Jadi tolong tahu diri sedikit 🙂

    Wah emang benar pak hadits shahih bukan untuk dalih, sapa nyang nentang dengan catatan hadits itu shahih?? Kan udah dibilang memang kami “sami’na wa atho’na”,

    Jangan cuma ngomong doang pak, semua orang juga bisa kalau asal ngomong

    Pak wangsit ama Ilham kalo g ada ilmu (dari al qur,an dan sunnah) dari mana datangnya pak…sesat deh jadinya?

    nah makanya ilmu itu dari Al Quran dan hadis yang shahih 😛

    Ilmu datangnya dari Allah melalui utusannya Nabi terus ke sahabat, tabi,in, tabiut tabiin dan orang2 shalih yang mengikuti mereka dengan baik membuat kitab dan dipelajari sesuai dengan pendapat yang terkuat diantara para imam ahlussunnah

    lha iya itu kan yang tertulis dalam kitab hadis 🙂

    dan jika terjadi perselisihan/perbedaan pendapat maka dikembalikan kepada ILMU (al qur,an dan sunnah) tadi gitu pak.

    Nah kalau begitu silakan bangunkan anda dari khayalan dan waham anda terhadap saya. Hadis-hadis yang saya jadikan hujjah itu adalah hadis yang shahih jadi percuma deh menuduh saya yang bukan-bukan 🙂

    Hehe g ada abisnya neh “Maling tetaplah maling”.

    ooh jadi anda mengaku maling :mrgreen:

    Pak emang kalo g kuliah di iran emang g tau apa yang dilakukan disana? Seperti anda ini belagak pilon aja (padahal sharing juga nge-link bloq2 temen ente tentang tentang nuklir, pesawat antariksa, perkembangan iran dll.) lha bagaimana yang Cuma kuliah aja kagak tau, pak.. pak…ya udah g pa2 kalo g tau.

    Lho sekarang emang anda sendiri tahu, kalau gitu ngapain nanya?. apa anda ini belagak pilon juga ya, kalau saya ya wajar saja saya gak tahu, karena saya memang gak pernah kuliah disana. Situ kan naya “orang yang kuliah di Iran dapet apa?”. saya gak tahu, jadi apa salah saya. Kalau anda tahu, ngapain tanya-tanya. So komen anda memang gak jelas. Apa sih tujuan anda nanya-nanya Iran, di pokok bahasan hadis “Imam Ali Pintu Kota Hikmah”. Gak nyambung banget 😛

    To the point aza pak:
    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah sallalhualahi wasallam melarang nikah mut’ah dan memakan daging keledai jinak saat perang Khaibar. (Shahih Muslim, riwayat no 3497)
    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) dari Ali bin Abi Thalib, dia mendengar kabar bahwa Ibnu Abbas memperbolehkan nikah mut’ah, lalu Ali mengatakan: tunggu dulu wahai Ibnu Abbas, sungguh Rasulullah sallalhualahi wasallam telah mengharamkan nikah mut’ah dan mengharamkan daging keledai jinak saat perang Khaibar. (Shahih Muslim hadits no 3500)
    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) , dia mendengar Ali bin Abi Thalib mengatakan pada Ibnu Abbas terkait nikah mut’ah, bahwa Rasulullah sallalhualahi wasallam telah mengharamkan nikah mut’ah dan daging keledai jinak saat perang Khaibar. (Shahih Muslim hadits no 3501)
    Dan coba lihat nomor riwayat nyang ini pak:
    riwayat Jabir bin Abdillah :
    Dari Abu Zubair, saya mendengar Jabir bin Abdillah Al Anshari mengatakan, dulu kami melakukan nikah mut’ah dengan bayaran segenggam korma dan tepung, selama beberapa hari semasa hidup Rasulullah sallalhualahi wasallam, dan pada masa kekhalifahan Abubakar, sampai kemudian Umar melarangnya, berkaitan dengan Amr bin Huraits. (Riwayat Muslim hadits no 3482) (jangan berasumsi bahwa umar al faruq yang menghaarmkan yah)
    dari Jabir dan Salamah bin Al Akwa’:
    Dari Jabir bin Abdillah dan Salamah bin Al Akwa’ mengatakan: datang kepada kami utusan Rasulullah sallalhualahi wasallam lalu mengatakan: Rasulullah telah mengijinkan kalian untuk nikah mut’ah. (Shahih Muslim hadits no 3479)
    riwayat dari Jabir:
    Atha’ mengatakan: Jabir datang ke kota Makkah untuk melakukan ibadah umrah, lalu kami berkunjung ke rumahnya lalu dia ditanya tentang beberapa hal di antaranya tentang mut’ah lalu dia menjawab: Ya, kami melakukan nikah mut’ah pada jaman Nabi SAW, Abubakar dan Umar.( Shahih Muslim hadits no 3481)..
    heheh… g kena pak..

    Apanya yang gak kena, anda itu gak ngerti omongan anda sendiri. Awalnya anda itu sibuk mencela orang yang melakukan nikah mut’ah. Nah saya sodorkan kepada anda kalau para sahabat ternyata melakukan nikah mut’ah selepas Rasul SAW wafat. Anda tanya mana hadisnya, ya saya bawakan hadis Jabir tersebut. Eh sekarang anda malah membawakan hadis bahwa Rasul SAW telah mengharamkan mut’ah. Justru dengan hadis tersebut maka para sahabat yang melakukan nikah mut’ah di zaman Abu Bakar dan Umar [berdasarkan hadis Jabir] telah melakukan zina dan sahabat Jabir menegaskan dengan kata-kata “kami” artinya banyak sahabat yang melakukan nikah mut’ah di zaman Abu Bakar dan Umar.

    baik. anggaplah nikah mut’ah ini boleh (walaupun haram menurut ISLAM)

    oh jadi para sahabat termasuk Jabir yang melakukan nikah mut’ah pada zaman Abu Bakar dan Umar itu apa bukan islam ya 🙄

    bagi Pak SP, ana mau Tanya kepada ente apakah jika ente mempunyai istri (kalo udah punya pak) atau saudara wanita/adik/kakak atau anak anda yang anda cintai maukah ente menikahkan mereka jika sang lelaki nyang doyan “KAWIN” mau ama salah satu wanita yang ente cintai dengan cara nikah mut’ah..? ana contohkan ya, misalnya pak Su’ah ingin melampiaskan nafsunya tetapi umat ISLAM kagak boleh katanya maen yang beginian (mut’ah)dan banyak persyaratannya g bisa maen buang aja udah itu wah pokoknya rumitlah kalo menikah secara ISLAM itu dan dia teringat sekilas dan terfikir olehnya perkataan pak SP: kan Pak SP boleh nikah nyang ginian modal mahar makan pisang goreng ato ke kfc udah bise ke hotel be 2 (wahh mantap bo’ katanya), lantas pak su’ah ke rumah ente dan mengadukan “hajat”nya minta Isteri atau anak walaupun belon baligh (misal udah punya ya) atau ponakan ente yang ente cintai tidur sekamar berdua 1, 2 atau 3 hariiii ajaa atau boleh sebentarrrrrrr aja (maaf yah) Cuma 2 atau 3 jam aza, apa jawaban anda dalam menyikapi yang beginian :…………………..???? bolehkan pak su’ah td anda izinkan.. …..???? itupun kalo satu orang nyang tau…

    lho gak usah tanya sama saya, tanya aja tuh sama sahabat Nabi yang melakukan mut’ah di zaman Abu Bakar dan Umar. Kok bisa-bisanya mereka melakukan mut’ah yang sudah diharamkan Rasul SAW.

    Apakah orang yang ngebom tanpa memenuhi kriteria syarat2 terpenuhnya syariat disebut ISLAM ?

    Lho mereka ngakunya islam, itu yang penting. orang luar bisa langsung melihat kalau mereka mngaku islam. Nah apakah perbuatan mereka bisa menjadi standar keislaman, ya tentu saja tidak. Intinya orang islam saja bisa melanggar syariat islam, nah tidak menutup kemungkinan orang syiah bisa melanggar syariat, sama halnya orang sunni bisa saja melanggar syariat islam sama halnya orang salafy bisa saja melanggar syariat islam. Jadi gak ada gunanya anda membawa-bawa orang iran yang bawa shabu atau berbuat hal yang bertentangan dengan syariat. orang yang menyimpang bisa berasal dari mana saja baik syiah, sunni, salafy bahkan nonmuslim. Intinya perbuatan orang tersebut bukan berarti menjadi dasar bahwa agama atau mahzabnya menganjurkan apa yang ia perbuat. jadi anda gak perlu teriak bakso yang gak nyambung. ini cuma membuktikan bahwa pikiran anda terlalu dangkal untuk memahami perkataan orang lain yang jadi lawan bicara anda. Malu dong, kalau bahasa yang mudah saja mesti dijelaskan dengan detil satu-persatu.

    Emang tidak semua para “habib” nyang syiah tapi kebanyakan dari mereka terkena virus FANATIK TURUNAN tadi (ana jadi ragu tu habib ato ngaku2 aza yah/missionaris) kecuali yang di lindungi dan diberi hidayah oleh Allah azawajalla

    Ah itu kan kata anda yang bukan siapa-siapa :mrgreen:

    Pak.. ape hubungannya seorang bise disebut nashibi gara2 Cuma g suka ama syiah yang notabenenya bertolak belakang ama ISLAM???

    Udah dijelasin tuh, lagian yang mengatakan orang yang sudah jelas islam sebagai bukan islam, itu disebut apa?

    Lha kan syi’ah Cuma koar2nya aja bela/cinta/setia ama ahlu bait???

    lho bukannya salafy nashibi yang koar-koarnya mengkafirkan syiah

    G ataunya dialah (Syi’ah/rafidha) yang anda tuduhkan kepada orang2 salafy sebagai “nashibi”, heheh lagi… maling teriak maling.

    bukannya anda yang terbukti maling?, saya cuma memaparkan bukti saja :mrgreen:

    emang bagaimana cara berfikir Orientalis ?? anda tahu? Hehehe itu mah “maling teriak bakso pak” laper perutnya kali.

    kalau gak nyambung atau gak bisa nyambung mending diem ajalah, kasihan tuh orang yang ngelihat komentar anda, panjang tapi gak ada isinya 🙂

    Ane kagak menuduh SEMUA para habib, tetapi Cuma nyang ngaku2 habib aza clear bos…….

    memangnya anda tahu siapa yang ngaku-ngaku habib, kalau dengki or iri jangan berkelitlah, diem sajalah 🙂

    Ane Cuma numpang koment tapi tema nya kadang kagak nyambung bos kalo ente keberatan dengan koment ane tinggal di spam aza then clear all problem.

    lha iya anda dan orang sejenis anda memang punya kebiasaan komen panjang gak nyambung. saya bisa memakluminya 🙂

    Terima kasih atas masukannya Sebelum kata2 itu ke ana tolong tujukan dulu ke temen2 syiahrafidha/itsna assyariah ente itu agar berakhlaq karimah jangan menuduh sahabat juga umahatul mukminin ye,

    wah wah maaf ya Mas teman saya yang syiah jarang tuh komentar disini, dan kalau ia komentar gak pernah menuduh sahabat.

    atau jadikan perkataan ente “tolong diperbaiki dulu akhlak dan cara diskusi anda ini” sebagai cermin buat ente juga. Siiippp bos.

    Gak ada masalah, semua orang harus selalu memperbaiki akhlaknya 🙂

    btw saran buat anda, mulailah memperbaiki cara diskusi dengan memberi komentar sesuai dengan pokok bahasan yang ditulis. Tolong jangan jadikan blog saya sebagai wadah pelampiasan kekesalan anda kepada syiah, itu namanya sengaja muntah di rumah orang lain, sangat gak sopan kan :mrgreen:

  32. @SP

    Salut…! :-bd

  33. @abu jufri
    puluhan tahun muawiyah n konco2 nya dlm setiap jumat mewajibkan khotibnya utk mencerca n melaknat imam ali as
    anda n konco2 yg mengatakan bhw apabila mencerca n melaknat sahabat adlh kafir
    sy minta anda konsewn dgn ucapan anda,n jangan banci
    beranikah anda katakan bhw Muawiyah KAFIR..!!

  34. @SP
    nelan obat apa nih kok sabar banget……
    tapi kok ya ada orang macam imem, jupri, berantakan dan semrawut banget. duh…duh….

  35. Maklumlah mas SP, Abu Jufri cuman anak kecil. Tampaknya SP berbakata jg jd ortu yg sabar. :mrgreen:

    @Gandung: Ntuh lebih parah dr Imem gw rasa…

  36. @abu jufri
    Pernah baca karya-karya Ibnu Taimiyah? Itu orang yang kalian beri gelar “Syaikhul Islam”, ulama besarnya kaum salafi. Betapa banyak hadis shahih tentang keutamaan Imam Ali as yg ia dhoifkan dg cara-cara yang sangat serampangan dan penuh kedustaan. Sementara musuh Ahlul Bait seperti Muawiyah LA dan anaknya Yazid LA ia bela mati-matian. Apa ini bukan sikap nashibi namanya? Bukankah pengikut Ibnu Taimiyah yg menamakan diri kaum salafy juga melakukan hal yg sama spt apa yg dilakukan Ibnu Taimiyah. Jadi apa salahnya dg istilah Salafy-Nashibi? Sdh klop kan sesuai dg karakter keyakinan mereka?

  37. Kenapa diskusi tentang kecintaan dan kemuliaan Ahlul Bayt dikait2kan dengan syi’ah tohh. Apakah tidak bisa mencintai dan memuliakan keluarga Nabinya sendiri dengan tetap di dalam mazhabnya masing2?.
    Jika setiap kecintaan dan keta’atan kepada mereka dikaitkan dengan mazhab maka dipastikan tidak akan ada hidayah dan kebenaran yang bisa masuk. Karena ketika datang kebenaran/hidayah yang bertentangan dengan mazhab pasti tertolak.
    @abu jufri
    Silakan dilanjut diskusinya dengan tanpa harus terjebak pada subjektivitas mazhab.
    Banyak saya temukan teman2 sunni yang tidak keberatan dengan hadits2 (sunni) yang memuliakan Ahlul Bayt (Ali, Fathimah, Hasan Husein), dan mereka tidak harus pindah mazhab koq. Wong hadits2 yang digunakan juga hadits2 dari sunni juga. Khan jadi mengherankan ketika kita meyakini kesahihan hadits2 sunni yang dinyatakan sahih (Bukhori, Muslim dll) koq dicap syi’ah.??

    Salam damai.

  38. sunni mengutamakan abu bakar dan umar radhiallahu ahum meyakini mereka adalah khalifah setelah Rasulullullah sallallahualahi wassallam dan tidak menuduh mereka penghianat (nah kalo anda (syiah))
    Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Imam Ali lebih utama dari Abu Bakar dan Umar. Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Imam Ali adalah khalifah dan Wali sepeninggal Nabi SAW.

    Wuakakak, hanya syi’ah saja yg berpemahaman spt ini, sedangkan sunni memang mengutamakan kedua syaikh tsb dibanding yg lainnya dg hadits2 shahih yang banyak, lalu dikemanakan oleh dia? Kalo bukan hanya ngambil yg sesuai dg prakonsepsinya saja, maka pantesnya blog ini berslogan : “Analisis Pencari Pembenaran Paham Syi’ah” wuakakak.

    sunni kagak mencela muawiyah radhiallahu ahu (nah kalo anda (syiah))
    Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Rasulullah pernah berkata tentang Muawiyah “semoga Allah tidak mengenyangkan perutnya”. Hadis Rasulullah SAW yang shahih berkata “jika kamu melihat Muawiyah di mimbarku maka bunuhlah ia”, Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Muawiyah mati tidak dalam agama islam

    Syi’ah bangeet gitu lhoh, sebagian riwayat2 tsb lemah dan maudhu’ jelas sekali itu, tapi kok itu aja yg dipake ya wuakakakak.. Bukankah Rasulullah jg mendo’akan Muawiyah di hadits2 shahih? (silahkan dech bermaen2 dg hadits, emang itu kerjaan dia di sini) Bahkan termasuk dalam armada laut yg pertama yg dikatakan masuk syurga, so dg begitu jika Mu’awiyah telah berdosa, maka dg itu dia telah diampuni, tapi yg gini ini ga bakalan nyangkut buat orang syi’ah.

    Sunni meyakini ahlu bait bisa salah bisa benar/tidak maksum (nah kalo anda (syiah))
    Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Ahlul Bait adalah pegangan dan pedoman bagi umat agar tidak sesat. Al Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW yang shahih menunjukkan kalau Ahlul Bait adalah pribadi yang disucikan oleh Allah SWT.

    Wuakakakak pemahaman yg syi’ah bangueet.. yang pedoman agar tidak sesat adalah Al-Qur’an sedangkan ahlul bait yg mengikuti Al-Qur’an itulah yang kita ikuti, kalo disucikan atau dibersihkan berarti memang dia adalah manusia biasa yg tak luput dari dosa, makanya perlu dibersihkan, kalo memang maksum dr awal, lha apanya yg mesti dibersihkan???.

    sunni tidak membenarkan taqiyah/berbohong (nah kalo anda (syiah))
    Cuma salafy nashibi yang mengatakan taqiyah itu berbohong. btw sahabat Ammar bin Yasir pernah bertaqiyah, jadi menurut anda sahabat itu berbohong, telan saja deh kata-kata anda sendiri.

    Iihh.. jawaban yg syi’ah banget dech.. taqiyah Ammar ra dg taqiyah Syi’ah? Jauuuh kaleee wuakakakak..

    sunni tidak mengeluarkan Isteri2 Rasulullullah sallallahualahi wassallam dari llingkaran ahlul bait (nah kalo anda (syiah))
    kapan pula saya mengeluarkan istri2 dari Ahlul Bait. Makanya baca yang benar, saya mengakui kalau istri2 Nabi disebut Ahlul Bait tetapi Ahlul Bait yang dimaksud dalam Al Ahzab 33 bukanlah istri-istri Nabi tetapi Ahlul Kisa’ sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW sendiri dalam hadis shahih.

    walah paham Syi’ah juga. Wuakakakak… jelas cetho welo2 ayat itu buat Nabi, istri2 beliau dan Fatimah beserta keluarganya menurut Sunni kok, hanya syi’ah saja yg mengeluarkan istri2 Nabi dari makna ahlul bait dlm ayat tsb.. pokoknya syi’ah plek dech.. ga geseh sedikitpun wuakakak…

    Bung Abu Jufry, percuma sampeyan maksa si SP, ga ada gunanya, cukup tau saja dr pemahaman dia.. dah jelas kok, biarkan aja dia menolak, itu hak dia, tapi fakta kan yg bicara.. iya tho.. wuakakakak….

  39. @imem

    Wuakakak, hanya syi’ah saja yg berpemahaman spt ini, sedangkan sunni memang mengutamakan kedua syaikh tsb dibanding yg lainnya dg hadits2 shahih yang banyak, lalu dikemanakan oleh dia? Kalo bukan hanya ngambil yg sesuai dg prakonsepsinya saja, maka pantesnya blog ini berslogan : “Analisis Pencari Pembenaran Paham Syi’ah” wuakakak.

    Wah sorry ye, saya bukan tipe seperti anda yang sudah dari dulu ketelen doktrin salafy nashibi. btw hadis-hadis shahih kalau Imam Ali lebih utama itu jauh lebih banyak dan maaf saja hadis keutamaan Abu Bakar dan Umar tidak membuat mereka lebih utama dari Imam Ali. btw anda ini sih gak usah ngaku-ngaku kali berpegang dengan sunnah pantesnya ngaku nashibi aja, sangat cocok :mrgreen:

    Syi’ah bangeet gitu lhoh, sebagian riwayat2 tsb lemah dan maudhu’ jelas sekali itu, tapi kok itu aja yg dipake ya wuakakakak..

    maklum sih, sampean kan gak pernah belajar ilmu hadis, hadis aja tahunya cuma kutubus sittah. perawi shahih aja masih dibilang maudhu’. he he he ke laut aja deh kalau mau ketawa, btw hadis-hadisnya shahih lho 🙂

    Bukankah Rasulullah jg mendo’akan Muawiyah di hadits2 shahih? (silahkan dech bermaen2 dg hadits, emang itu kerjaan dia di sini) Bahkan termasuk dalam armada laut yg pertama yg dikatakan masuk syurga, so dg begitu jika Mu’awiyah telah berdosa, maka dg itu dia telah diampuni, tapi yg gini ini ga bakalan nyangkut buat orang syi’ah.

    Aduh maaf saja ya hadis Ummu Mihran itu kagak ada tuh nyebut nama Muawiyah langsung, walaupun seandainya Muawiyah ikut dalam perang tersebut ia pada akhirnya justru menjadi kelompok yang menyeru kepada neraka dan maaf ya hadis shahih menunjukkan ia mati tidak dalam agama islam. hayooo mau bilang apa anda 😛

    Wuakakakak pemahaman yg syi’ah bangueet.. yang pedoman agar tidak sesat adalah Al-Qur’an sedangkan ahlul bait yg mengikuti Al-Qur’an itulah yang kita ikuti, kalo disucikan atau dibersihkan berarti memang dia adalah manusia biasa yg tak luput dari dosa, makanya perlu dibersihkan, kalo memang maksum dr awal, lha apanya yg mesti dibersihkan???.

    He he he kalu gak ngerti Al Qur’an dan Hadis ya gitu deh, lagian memangnya waktu turun ayat tathir itu Imam Hasan dan Imam Husain umurnya berapa, terus ngomong-ngomong anda mengakui tidak sih kalau ayat tersebut juga turun untuk Nabi, mau bilang Nabi tidak luput dari dosa sehingga harus dibersihkan, hee sadar diri dikit dong kalau mau membantah ya berpikirlah dulu baik-baik masa’ aroma nashibinya kental banget 😛

    Iihh.. jawaban yg syi’ah banget dech.. taqiyah Ammar ra dg taqiyah Syi’ah? Jauuuh kaleee wuakakakak..

    wah maaf saja ya, mungkin taqiyah versi anda kali yang beda, udah jelas kali kedok sampean :mrgreen:

    walah paham Syi’ah juga. Wuakakakak… jelas cetho welo2 ayat itu buat Nabi, istri2 beliau dan Fatimah beserta keluarganya menurut Sunni kok, hanya syi’ah saja yg mengeluarkan istri2 Nabi dari makna ahlul bait dlm ayat tsb.. pokoknya syi’ah plek dech.. ga geseh sedikitpun wuakakak…

    maaf ya, kayaknya kita berhujjah dengan hadis-hadis shahih deh, tapi kalau situ gak bisa bantah hadis shahih ya diem aja kaleee masa’ mau menentang hadis shahih. eh silakan deh situ banyakin sedikit membaca kitab, tahu tidak kalau ulama terkenal Abu Ja’far Ath Thahawi menyatakan bahwa ayat tathir khusus untuk ahlul kisa’ saja, dan beliau itu ulama sunni bukannya syiah. jadi ketawa aja di laut sana :mrgreen:

    Bung Abu Jufry, percuma sampeyan maksa si SP, ga ada gunanya, cukup tau saja dr pemahaman dia.. dah jelas kok, biarkan aja dia menolak, itu hak dia, tapi fakta kan yg bicara.. iya tho.. wuakakakak….

    eh bung abu jufri, jadi sampean sedang maksa saya toh, lho apa-apaan kok main paksa. Memangnya sampean siapa atau si imem ini ya ngaku-ngaku sok tahu banget tentang anda. btw buat kalian berdua deh imem dan abu jufri gak ada gunanya anda mnegatakan saya syiah, faktanya memang bukan begitu. Saya meyakini sesuatu dengan dasar hadis-hadis shahih dan kalau sampean meyakini sesuatu asal taklid saja ya terserah tapi gak rugi kan menghormati orang lain, atau gak bisa kali ya? udah lupa caranya menghormati orang, wah mungkin hebat sekali mahzab anda itu ya. Kalau orang lain punya metode yang shahih tetapi anda gak punya ya jangan sok menuduh orang deh, biasa saja. Kalau memang mampu silakan tuh bantah hadis-hadis shahih yang saya jadikan hujjah bukannya model ngedumel “iiih itu syiah” itu mah logika banci :mrgreen:

  40. Setiap diutus Rasul pasti ada musuh dari dalam yg selalu menyimpangkan risalah rasul, itu dimulai sejak Adam.as yang musuhnya adalah orang dalam yaitu Qabil, anaknya sendiri, Masa Nuh.as juga ya musuh adalah salah satu anaknyai, masa Ibrahim.as musuhnya adalah ayahnya (Azar), masa Musa.as musuhnya adalah pengikutnya sendiri yg bernama Samiri dan terus hingga masa Muhammad.saw yang musuhnya adalah Muawiyah dan antek2nya.

    Dan, setiap agama pasti ada musuh dalam selimutnya, agama Yahudi musuh dalam selimutnya adalah sekte Para Rabi, dimana ajaran Para Rabi membelokkan ajaran Tawrat, kemudian agama Kristen yang musuhnya adalah para Pendeta yang membelokkan ajaran Injil, kemudian datang Islam yang musuhnya adalah para ulama Wahabi Salafy yang membelokkan ajaran al-Quran.

    Wahabi Salafy satu-satunya mazhab setan yang pernah diramalkan kemunculannya dari Najed oleh Nabi.saw (didirikan oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab an-Najdi) dan mereka adalah musuh dalam selimutnya Umat Islam, Yang Ulama mereka adalah berasal dari Bani Mudhar dan Bani Rabi’ah (Taqiyuddin Ibnu Taymiyyah Bin Mudhar) yang pandai membaca al-Quran tapi tidak meresap ke kerongkongannya (tekstual)

  41. @sp
    betul skali mas…mreka berlogika dan berargumen kaya banci..jauh dr.sikap ksatria.. karena anutanmreka salafi nashibi itu para Banci, muawiyah abusopyan dan si Amru bin ash udah jelas kalah dlm perang shiffin eeh bukannya ngaku kalah..malah bersikap kaya banci menipu dg cara mengacungkan AlQuranbegitupun mreka skarang ini…nashibiyun membom sana sini main belakang…kalo brani duel dong sperti sikap Imam Ali yg ksatria sejati dlm setiap pertempuran slalu megajak duel musuh2nya atau kroyokanpun beliau adepin.

  42. @imem
    salam akh..
    hehe emang gitulah yang punya blog ini susah di dibilangain mungkin betul juga kata akh ABU SAYEV, kagak ada gunanya. …..PERIBAHASA MENGATAKAN BAHWA MEMBANTAH YAHUDI DENGAN ALQUR’AN ADALAH NIHIL KECUALI BAGI YANG MENDAPAT HIDAYAH…

    @armand
    pak sopo yang benci habib?? maksud ane nyang ngaku2 aja pak tuk manfaatin keluguan orang awam dengan ngaku habib biar mulus ngedoktrin orang awam. baca komentnya yang jeli lagi pak.
    @Ytse-Jam
    pak, kata2 anda inilah yang saya teliti. mangkanya kalo ngomong/nulis hati2 pak jangan udah di tafsiri/dijelaskan maksud perkataannya terus ngelesssssss…
    pak ngancam nehh ceritanya mau bermubahalah…? ana sebenarnya SEDIKITPUN TIDAK TAKUT… pake cerita belagak mau mubahalah ama al imam maliki rahimahullah pula. ana saranin lebih baik ente tidur aja di rumah lebih baik daripada sok mau bermubahalah ama imam maliki. pak mbok yo mikir euy.(parah ne anak)

  43. @abu jufri
    punya sy ko tdk ditanggapi?

  44. @abu jufri
    ooh jadi setelah syiah sekarang yahudi, wah wah lengkap sekali fitnah anda ya. btw akhlak anda gak ada perubahan tuh, si imem ada saingan rupanya :mrgreen:

  45. he he he Imem dan Abu Jufri sami mawon…jangan-jangan cuma beda IP tapi satu Mahluk…..

  46. Orang yang tidak mengakui atau mengenal imam zaman pasti dech, orang jahiliah.

  47. @SP
    PAK..PAK.. itu permisalan aja, fokus dong fokus….. weleh2, malah die nyang balik nuduh.
    @aldji
    tenang pak… kelewat jd g kliatan hehe. sabar2…
    Pak kalo mengatakan kafir kepada personal tuh kagak boleh pak, nyang boleh dikatakan kafir sesuai apa nyang dikatakan al qur,an dan sunnah juga ijma ulama ahlussunnah. dan riwayat2 tersebut bermasalah jadi sapa nyang mau berfatwa takfir kepada personal apelagi sahabat orangnya… wahh..wah..wah.. bagi ane itu mah diharamkan malah ntar bise2 senjata makan tuan, ane kagak seberani rafidah/itsna asyari mereka ini mungkin emang udah pade kebal neraka.

  48. @abu jufri

    hehe emang gitulah yang punya blog ini susah di dibilangain mungkin betul juga kata akh ABU SAYEV, kagak ada gunanya. …..PERIBAHASA MENGATAKAN BAHWA MEMBANTAH YAHUDI DENGAN ALQUR’AN ADALAH NIHIL KECUALI BAGI YANG MENDAPAT HIDAYAH…

    lha situ bilang “emang gitulah yang punya blog ini”. itu jelas buktinya, makanya bisa gak sih kalau komentar gak pakai kata-kata yang merendahkan orang lain. fokus dong Pak 🙂

    PAK..PAK.. itu permisalan aja, fokus dong fokus….. weleh2, malah die nyang balik nuduh.

    Yeee yang dari awal gak fokus kan anda, ngomong-ngomong anda ngerti gak sih arti fokus itu apa? :mrgreen:

  49. @ Abu Jufri

    Kalau benar kata anda Imam Malik mengkafirkan Syiah maka dialah yang kafir karena kata Nabi.saw: “Seorang muslim yang memfasikkan/mengkafirkan muslim yang lain bila tidak terbukti maka tuduhannya kembali padanya”. Saya yakin seyakin-yakinnya Imam Malik tidak akan mampu membuktikan bahwa Syiah kafir. Jadi jelaslah berdasarkan hadis Nabi diatas justru Imam Malik lah yang kafir karena mustahil dia mampu membuktikan tuduhan itu. Tapi maaf, saya tidak yakin Imam Malik segegabah itu dalam berfatwa. Berita yang anda bawakan itu tak dapat dipercaya bila tanpa bukti. Biasanya yang punya kepentingan utk mengkafirkan Syiah hanya Salafy (qarnu setan dari Najed) dengan cara memalsukan ucapan-ucapan ulama demi nafsu sesat mereka.

  50. @sp
    pak..pak.. dibilang fokus.. eh malah nglantur, fokus dalam koment/tulisannya pak. emang kate”nyang punya blog’ ITU PERKATAAN KASAR??? dari kamus mana pak datangnya?. padahal orang yang terdoktrin blog anda ini lebih langsung berasumsi yang tidak2 kepada sahabaat radhiallahuanhum..tapi boro2 mau dinasehatin kalaupun nasehat yah cuma segan doyan aja kayak kepaksa getho.
    @Ytse-Jam,
    wah..pak gimana kagak kebukti pak?? coba ente periksa tuh buku2 ulama syiah/rafidha. liat tulisannya n fahami bener2. alaaaah lagu lama ini pak.

  51. @abu jufri

    pak..pak.. dibilang fokus.. eh malah nglantur, fokus dalam koment/tulisannya pak.

    kayaknya anda memang gak ngerti arti fokus, kalau dibilang fokus ya fokus dong pada tema yang dibahas. Tapi nyatanya komentar anda gak ada nilainya sama sekali selain tuduhan.

    emang kate”nyang punya blog’ ITU PERKATAAN KASAR??? dari kamus mana pak datangnya?.

    silakan deh dengarkan baik-baik

    hehe emang gitulah si abu jufri susah di dibilangain… kagak ada gunanya. …..PERIBAHASA MENGATAKAN BAHWA MEMBANTAH YAHUDI DENGAN ALQUR’AN ADALAH NIHIL KECUALI BAGI YANG MENDAPAT HIDAYAH…

    yah kalau anda tidak keberatan dibilang begitu, ya ok ok saja, saya mah akan ok ok juga :mrgreen:

    padahal orang yang terdoktrin blog anda ini lebih langsung berasumsi yang tidak2 kepada sahabaat radhiallahuanhum..

    hooo maaf ya Mas itu bukan salah saya kok, anda saja banyak ketelen doktrin yang tidak-tidak, jadi ya tanggung jawab masing2 lah. sudah pada besar semua kan 😛

    tapi boro2 mau dinasehatin kalaupun nasehat yah cuma segan doyan aja kayak kepaksa getho.

    Nasehat saya cukup, saya tidak pernah mengajak untuk menghina orang dan saya sudah menegur siapapun yang berkomentar disini untuk berkahlak baik termasuk anda. jangan harus samakan saya dengan orang yang menegur orang lain dengan cara barbar pakai menghina dan kata-kata rendah. kalau itu kehendak saudara ya mungkin memang begitulah akhlak anda tapi jangan paksa orang lain dong. Setiap orang punya gaya masing-masing. Bahkan saya menegur anda pun masih dengan kata-kata yang baik kan. jadi damai saja kok, ada banyak tema lain yang bisa didiskusikan tetapi maaf kayaknya komentar anda disini cuma menggerutu saja. btw bikin saya bosan menanggapinya 🙂

  52. Saya dgn jujur menyimpulkan koment & balasan dr saudara SP beradab, tenang,berdalil menghadapi prasangka2 menyedihkan kaum “suci” pengklaim pengikut salaf (baca : ibnu taimiyah, ibn abd wahab cs ) ….
    Kaga ada tuh salafy lain yg pintar berdalil selain abu jufri ??

  53. @Abu Jufri
    Nyuruh orang lain fokus, tulisan anda sendirilah yang tidak fokus. Saya dan pasti yang baca tulisan anda tidak menemukan koreksi/bantahan terhadap tulisan SP di atas. …. jadi …….

  54. @SP
    pak nyang dibilang fokus pada pembicaraan/tulisan ane ya fokusnya ya kesana bung, jangan dibilang fokus malah ngalnturrr..bukan fokus tentang tema ente. mangkanya FOKUS tentang koment ane pak..

  55. @abu ju

    pak nyang dibilang fokus pada pembicaraan/tulisan ane ya fokusnya ya kesana bung, jangan dibilang fokus malah ngalnturrr..bukan fokus tentang tema ente. mangkanya FOKUS tentang koment ane pak.

    ha ha ha 😆 jujur ya saya tidak tahu apa yang ada dalam kepala anda. Sudah sejak awal kali yang namanya fokus itu sesuai dengan tema tulisan, lha yang nulis tulisan di atas kan saya, ini kan blog tempat saya nulis. Lha masa’ sih anda yang menentukan bahwa fokus itu harus sesuai komentar anda. 😆 aduhai saya jadi kasihan dengan anda. lha komentar anda sendiri ngawur kok anda malah paksain orang lain untuk ikutan ngawur, menyuruh orang lain fokus dengan komentar anda walaupun komentar anda ngawur, ampun deh ada ya orang seperti anda ini 😆

  56. @abu jufri
    walah pak abu..pak abu, anda kayaknya punya bakat jadi pembajak ya…? Ini kan blognya bung SP, kok anda mau membajak bung SP spy mengikuti kemauan anda…tobat, tobat…

  57. ehm…ehm… namanya aja abu, asal bunyi…. hua…ha…ha…

Tinggalkan komentar