Hadis Tsaqalain Riwayat Yaqub bin Sufyan Al Fasawi

Hadis Tsaqalain Riwayat Yaqub bin Sufyan Al Fasawi

Yaqub bin Sufyan adalah ulama Al Hafiz yang diakui kredibilitas dan keutamaannya. Beliau adalah salah satu guru Imam Tirmidzi dan Nasa’i. Beliau telah diakui tsiqat oleh banyak ulama. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 2/337 dan Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 6388 mengatakan bahwa Yaqub bin Sufyan adalah seorang hafiz yang tsiqat.

Dalam kitab Ma’rifat Wal Tarikh karya Yaqub bin Sufyan Al Fasawi 1/536 disebutkan hadis Tsaqalain dengan sanad yang shahih.

حَدَّثَنَا يحيى قَال حَدَّثَنَا جرير عن الحسن بن عبيد الله عن أبي الضحى عن زيد بن أرقم قَال النبي صلى الله عليه وسلم  إني تارك فيكم ما إن تمسكتم به لن تضلوا كتاب الله عز وجل وعترتي أهل بيتي وإنهما لن يتفرقا حتى يردا علي الحوض

Telah menceritakan kepada kami Yahya yang berkata telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hasan bin Ubaidillah  dari Abi Dhuha dari Zaid bin Arqam yang berkata Nabi SAW bersabda “Aku tinggalkan untuk kalian yang apabila kalian berpegang-teguh padanya maka kalian tidak akan sesat yaitu Kitab Allah azza wa jalla dan ItrahKu Ahlul BaitKu dan keduanya tidak akan berpisah hingga kembali kepadaKu di Al Haudh.

Hadis ini sanadnya Shahih. Semua para perawinya adalah perawi tsiqat dan perawi shahih. Para perawinya adalah perawi Bukhari Muslim kecuali Husain bin Ubaidillah yang merupakan perawi Muslim.
.

.

Analisis Perawi Hadis

Yahya bin Yahya bin Bakir
Yahya bin Yahya bin Bakir bin Abdurrahman bin Yahya bin Hamad At Tamimi Al Hanzali Abu Zakariya An Naisaburi adalah perawi Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasa’i. Salah satu yang meriwayatkan darinya adalah Yaqub bin Sufyan Al Fasawi. Disebutkan dalam At Tahdzib juz 11 no 479

قال عبد الله بن أحمد عن أبيه كان ثقة

Abdullah bin Ahmad berkata dari ayahnya “dia tsiqat”.

قال النسائي ثقة ثبت وقال مرة أخرى ثقة مأمون

Nasa’i berkata “ tsiqat tsabit” dan dia juga kadang berkata “tsiqat ma’mun”

وذكره بن حبان في الثقات

Disebutkan Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqat

Ibnu Hajar dalam At Taqrib 2/318 berkata

يحيى بن يحيى بن بكر بن عبد الرحمن التميمي أبو زكريا النيسابوري ثقة ثبت

Yahya bin Yahya bin Bakir bin Abdurrahman At Tamimi Abu Zakariya An Naisaburi seorang yang tsiqat tsabit.
.

.

Jarir bin Abdul Hamid
Jarir bin Abdul Hamid adalah perawi Bukhari Muslim dan Ashabus Sunan, diantara mereka yang meriwayatkan darinya adalah Yahya bin Yahya bin Bakir. Beliau telah dinyatakan tsiqat oleh banyak ulama seperti Ibnu Hibban, Al Ajli, An Nasa’i, Ibnu Ma’in, Al Khalili dan lain-lain. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/158 menyatakan bahwa Jarir bin Abdul Hamid tsiqat.

Al Ajli berkata dalam Ma’rifat Ats Tsiqat no 215

جرير بن عبد الحميد الضبي كوفى ثقة

Jarir bin Abdul Hamid Adh Dhabi orang kufah yang tsiqat.

Ibnu Syahin memasukkan Jarir dalam Tarikh Asma Ats Tsiqat no 173 dan berkata

جرير بن عبد الحميد صدوق ثقة قاله يحيى بن معين

Jarir bin Abdul Hamid shaduq dan tsiqat dikatakan Yahya bin Ma’in

Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 2 no 116 menyebutkan

وقال النسائي ثقة وقال بن خراش صدوق وقال أبو القاسم اللالكائي مجمع على ثقته

An Nasa’i berkata “tsiqat” Ibnu Kharasy berkata “shaduq” Abu Qasim Al Lalka’i berkata “ dia disepakati ketsiqatannya”.

وقال أبو أحمد الحاكم هو عندهم ثقة وقال الخليلي في الإرشاد ثقة متفق عليه

Abu Ahmad Al Hakim berkata “ia tsiqat” Al Khalili berkata dalam Al Irsyad “tsiqat mutaffaqu alaih”.
.

.

Hasan bin Ubaidillah
Hasan bin Ubaidillah bin Urwah atau Abu Urwah Al Kufi adalah perawi Muslim dan Ashabus Sunan. Beliau meriwayatkan hadis salah satunya dari Abu Dhuha dan telah meriwayatkan darinya Jarir bin Abdul Hamid. Beliau telah dinyatakan tsiqat oleh Al Ajli, Ibnu Hibban, Ibnu Ma’in dan Abu Hatim. Adz Dzahabi dalam Al Kasyf no 1041 menyatakan bahwa Hasan bin Ubaidillah tsiqat.

Al Ajli berkata dalam Ma’rifat Ats Tsiqat no 298

الحسن بن عبيد الله النخعي وهو كوفى ثقة

Hasan bin Ubaidillah An Nakha’i, ia orang kufah yang tsiqat.

Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat juz 6 no 7158 dan berkata

الحسن بن عبيد الله النخعي من أهل الكوفة كنيته أبو عروة يروى عن الشعبي وإبراهيم روى عنه الثوري وابن عيينة

Hasan bin Ubaidillah An Nakha’i termasuk Ahli Kufah, kuniyahnya Abu Urwah, meriwayatkan dari Sya’bi dan Ibrahim, telah meriwayatkan darinya Ats Tsauri dan Ibnu Uyainah.

Ibnu Hajar dalam Tahdzib At Tahdzib juz 2 no 521 menyebutkan

وقال بن معين ثقة صالح وقال العجلي وأبو حاتم ثقة

Ibnu Ma’in berkata “tsiqat shalih” Al Ajli dan Abu Hatim berkata “tsiqat”.

Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/206 berkata

الحسن بن عبيد الله بن عروة النخعي أبو عروة الكوفي ثقة

Hasan bin Ubaidillah bin Urwah An Nakha’i Abu Urwah Al Kufi tsiqat.

.

.

Abu Dhuha Muslim bin Shubaih
Muslim bin Shubaih atau Abu Dhuha adalah perawi Bukhari Muslim dan Ashabus Sunan. Beliau adalah seorang tabiin kufah yang dinyatakan tsiqah. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 2/179 mengatakan bahwa Muslim bin Shubaih dikenal tsiqat.

Al Ajli dalam Ma’rifat Ats Tsiqah no 1720 berkata

مسلم بن صبيح أبو الضحى كوفى تابعي ثقة

Muslim bin Shubaih Abu Dhuha seorang tabiin kufah yang tsiqat.

Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 10 no 237 menyebutkan

قال بن معين وأبو زرعة ثقة وذكره بن حبان في الثقات

Ibnu Ma’in dan Abu Zur’ah berkata “tsiqat” dan disebutkan oleh Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqat.

Ibnu Sa’ad berkata tentangnya

وكان ثقة كثير الحديث

Dia seorang tsiqat yang memiliki banyak hadis.

Dalam At Tahdzib juga disebutkan kalau An Nasa’i menyatakan Muslim bin Shubaih tsiqat.

وقال النسائي ثقة

An Nasa’i berkata “dia tsiqat”.
.

.

Kesimpulan

Telah dibuktikan bahwa para perawi hadis Tsaqalain riwayat Yaqub bin Sufyan di atas telah dinyatakan tsiqat oleh banyak ulama dan mereka semua adalah para perawi Shahih. Oleh karena itu tidak berlebihan kalau hadis tersebut dikatakan Hadis yang sangat Shahih.

.

.

Catatan :

  • Tulisan ini dibuat khusus untuk memenuhi permintaan seseorang 🙂
  • Bagi Yang mau berdiskusi tentang Hadis Tsaqalain, dipersilakan :mrgreen:
  • Betapa Suramnya Malam Tanpa Bintang 😦

459 Tanggapan

  1. @SP

    Oh mungkin diposting ini ya. Monggo silahkan yg mau berdiskusi.

    Wassalam

  2. Terima kasih kepada pemilik blog ini atas kesediaan beliau memberikan ruangan kepada yang senang/atau ingin memperdalam pengetahuan mengenai Hadits Tsaqalain.
    Kami harap dalam diskusi ini tidak melebar kelain permasalahan. Dalam diskusi ini tidak mendiskritkan salah satu mazhab. Diskusi ini pure logic dan sebagai bahan rujukan Alqur’an/Firman Allah SWT.
    Sebelumnya para peserta diskusi menyetujui dulu:
    1. Mengakui keshahihan/kebenaran hadits yang disampaikan oleh pemilik blog ini saudara Secondprince

    2.Bahwa Ahlulbait yang dimaksud dalam QS 33:33 adalah Ali b Abi Thalib, Saydati Fatimah binti Rasulullah, Hasan b Ali dan Husein b. Ali

    3. Secondprince sebagai Moderator
    Apabila ada hal2 yang belum disepakati maka kita bahas terlebih dahulu. Wasalam

  3. Tolong terangkan makna hadis tersebut menurut versi anda2, siapa saja.

    Salam damai. Jika banyak persamaan, maka cepat selesai diskusi.

    Jzkmllhr

  4. @lamaru
    Seharusnya anda yang mengungkapakan maknanya dan siapa2 mereka, karena anda yang mempersoalkan Hadits tsb.
    Tapi baiklah saya duluan kemudian anda.
    Makna Hadits tsb agar:
    1. Berpegang teguh berarti segala persoalan berhubungan dengan Islam yang dibawah oleh Rasulullah merujuk serta menjadi petunjuk bagi kita umat Islam sehingga harus ditaati dikuti. Dan merupakan NUR/CAHAYA bagi kita
    2.Itrahti Ahlulbaiti adalah:
    Ali Zainal Abidin b Husein as, Muhammad ibnu Ali, Jaffar ibnu Muhammad, Musa ibnu Jafar, Ali ibnu Musa, Muhammad ibnu Ali, Ali ibnu Muhammad, Hasan Ibnu Ali, dan Muhammad ibnu Hasan (Imam Mahdi).
    Sekarang menurut versi anda. Wasalam

  5. Utk Abu Rahat :

    Saya kan sudah menjelaskan makna hadis ini. Sekarang giliran anda.

    Keterngan anda ttg hadis ini belum jelas, seperti pada poin 1, disana tak jelas merujuk kepada apa/siapa? Tapi baiklah, mungkin maksud anda merujuk pada kitab Al Quran dan merujuk pada Ahl Bait.

    Tolong jelaskan bagaimana konkrit/prakteknya merujuk pada Quran dan Ahl Bait menurut persepsi anda.?
    Apakah cukup dengan menghafal nama2 Ahl Bait? Atau cukup dengan memujinya tiap hari ?

  6. @lamaru

    Hemm…gimana baiknya ya diskusi ini supaya nyambung. Oh ya mungkin begini, misalnya haditsTsaqalain versi sdr Aburahat keliru, maka anda katakan keliru. Terus menurut versi anda yg benar itu gimana? dan dijelaskan dgn nash Al Qur’an dan Haditsnya. Saya kira mungkin begitu….

  7. Utk Dede :

    Saya belum bisa mengatakan bahwa tsqalain versi Abu rahat keliru atau tidak, maka saya butuh keterangan lebih lanjut dari Aburahat.

  8. @lamaru

    Masya Allaah…anda itu bagaimana sih! katanya anda hafidz Al Qur’an dengan tafsirnya. Harusnya anda sudah bisa menilai penjelasan dari sdr Aburahat itu bagaimana? benar atau salah? Atau mungkin tulisan sdr SP tsb bisa dikomentari terlebih dahulu….

    Salam

  9. Salam

    Sdra. Iamaru…bukankah anda yang ngotot ingin menunjukkan riwayat Hadist Tsaqalain “versi” anda..?

    Monggo di lanjut mas…

    wassalam

  10. @lamaru
    Mereka yang mengomentari Atsaqalain versi saya sudah jelas hanya anda yang belum jelas. Benar kata sdr dede banhwa anda sebaiknya mengajukan Tsaqalain versi anda. Insya Allah saya bisa mengerti. To the point aja jangan ber-tele2. Kita mau berdiskusi dan bukan saling menyalahkan. Jadi tdk perlu takut salah mas.
    Kalau anda tidak setuju syarat serta versi saya tolong anda ajukan syarat serta versi anda untuk kita setuju bersama. Kalau tidak maka diskusi tidak akan mencapai sasaran dan melebar nda keruan. Wasalam

  11. salam
    Mas SP, saya cuma ingin berkongsi kerana teringat mengenai tuduhan irsal antara Abu Dhuha dan Zaid, ketika membincangkan hadis sahih Tsaqalain dari Kitab Mu’jam Kabir Al-Tabarani (hadis 4980): حدثنا علي بن عبد العزيز ثنا عمرو بن عون الواسطي ثنا خالد بن عبد الله عن الحسن بن عبيد الله عن أبي الضحى عن زيد بن أرقم قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إني تارك فيكم الثقلين كتاب الله وعترتي أهل بيتي وإنهما لن يتفرقا حتى يردا علي الحوض
    Aku tinggalkan kepada kalian Tsaqalain: Kitaballah dan ‘Ithrahku, Ahlul Baitku, dan keduanya tidak akan pernah berpisah hingga kembali kepadaku di Al-Haudh” (Tahqiq Hamdi bin Abdul Majid As- salafi, Jil.20).

    Saat itu dipermasalahkan bahawa telah berlaku irsal Abu Dhuha dgn Zaid bin Arqam, yg disandarkan atas kalam Ibnu Hibban (mgkin bermasdarkn Ibnu Taimiyyah, wallahu’alam). Kemudian setelah diperiksa ternyata bahawa Muslim dalam Kitab al-Asma’ wal- Kuna, hlm.455, menyatakan bahawa telah berlakunya sima’ antara Abu Dhuha dan Zaid bin Arqam:

    1722 :
    أبو الضحى مسلم بن صبيح سمع ابن عباس والنعمان بن بشير وزيد بن أرقم روى عنه الأعمش وحبيب بن أبي ثابت

    Abu ad-Dhuha Muslim bin Sabih telah mendengar dari Ibnu Abbas, Nu’man bin Basyir dan Zaid bin Arqam, dan meriwayatkan darinya (Abu Dhuha) Al-A’masy, Habib bin Abi Thabit (Muslim, Asma’ wa al Kuna).

    Maka yg jelas telah tsabit sima’ antara Abu Dhuha dan Zaid bin Arqam.

    wassalaam

  12. @SP
    Saya sudah lama menunggu acara diskusi tetapi kelihatan sdr lamaru sibuk. Menurut sdr Asep lamaru sudah siap malahan jampun ditentukan jam 19 . Ternyata sdr lamaru tidak menepati janji mungkin belum siap, maka saya ingin bertranya mas sebagai moderator bagaimana baiknya. Apakah dilanjutkan atau closed. Saya tidak senang orang yang menghianati janjinya dan ber-tele2 Bukan saya tidak sabar, tapi sudah mengetahui kwalitas orang2 yg demikian. Wasalam

  13. Sory jam 10 salah tik

  14. Mungkin Mas Lamaru sedang menyiapkan bahan diskusi, di tunggu aja Mas Aburahat..

    salam,

  15. @Aburahat

    Buat apa menunggu karena tidak ditunggu pun ia sdh pasti akan muncul atau sdh pasti ia tdk akan muncul.

    Betul begitu truthseeker? :mrgreen:

  16. @Armand

    Jika sudah pasti datang, mengapa harus ditunggu.
    Jika sudah pasti tidak datang mengapa pula harus ditunggu.

    :mrgreen:

  17. @billionaire

    Mas SP, saya cuma ingin berkongsi kerana teringat mengenai tuduhan irsal antara Abu Dhuha dan Zaid, ketika membincangkan hadis sahih Tsaqalain dari Kitab Mu’jam Kabir Al-Tabarani (hadis 4980):

    silakan 🙂

    Saat itu dipermasalahkan bahawa telah berlaku irsal Abu Dhuha dgn Zaid bin Arqam, yg disandarkan atas kalam Ibnu Hibban (mgkin bermasdarkn Ibnu Taimiyyah, wallahu’alam). Kemudian setelah diperiksa ternyata bahawa Muslim dalam Kitab al-Asma’ wal- Kuna, hlm.455, menyatakan bahawa telah berlakunya sima’ antara Abu Dhuha dan Zaid bin Arqam:

    Yah begitulah adanya, dari dulu juga saya merasa dalil sejelas apapun, hujah sekuat apapun selalu bisa dicari dalih-dalih untuk melemahkan. Termasuk dalam hal ini hadis Tsaqalain, tuduhan irsal Abu Dhuha dan Zaid adalah tuduhan yang batil dikarenakan irsal ditegakkan dengan dalil bukan dugaan. Irsal bisa ditegakkan dengan dua alasan
    1. Analisis tahun lahir dan tahun wafat yang memustahilkan bertemu
    2.Pernyataan ulama mu’tabar (tentu dengan syarat tidak ada petunjuk yang menentang ulama tersebut).

    Disebutkan dalam At Taqrib 2/179 bahwa Abu Dhuha wafat tahun 100 H dan disebutkan dalam Al Kasyf no 1721 kalau Zaid bin Arqam wafat tahun 66 atau 68 H. Imam Bukhari dalam Tarikh Al Kabir juz 7 no 1116 mengatakan bahwa Abu Dhuha mendengar langsung dari Ibnu Abbas dan disebutkan dalam Al Kasyf no 2800 kalau Ibnu Abbas wafat tahun 68 H. Dengan kata lain sangat mungkin Abu Dhuha juga mendengar dari Zaid bin Arqam yang juga wafat tahun 68 H.

    Dalam kitab Al Marasil Ibnu Abi Hatim 1/218 no 394 Ibnu Abi Hatim hanya mengutip Abu Zar’ah yang berkata bahwa riwayat Abu Dhuha dari Ali adalah mursal. Tidak ada keterangan soal irsal Zaid. Dalam Jami Ahkam Al Marasil Abu Said Alaiy no 760 disebutkan bahwa Abu Dhuha tidak mendengar dari Aisyah dan Ali. Tidak ada keterangan irsal Abu Dhuha dari Zaid. Singkat kata, tidak ada ulama mu’tabar yang menyatakan irsal Abu Dhuha dari Zaid. Abu Dhuha bukanlah seorang mudallis sehingga an’anah Abu Dhuha dianggap muttashil.

    Dan hujjah terakhir yang paling tsabit adalah seperti yang Mas katakan bahwa Imam Muslim dalam Al Kuna hal 455 no 1722 menegaskan bahwa Abu Dhuha mendengar langsung dari Zaid bin Arqam.

    Kesimpulan :tuduhan irsal Abu Dhuha dari Zaid hanyalah tuduhan yang dibuat-buat oleh sebagian orang yang tidak mau mengakui keshahihan sanad tersebut. tuduhan ini tidak memiliki dasar alias cuma syubhat :mrgreen:

    btw ini kedua kalinya saya kecewa, padahal saya sengaja menyimpan masalah ini agar bisa menjadi senjata pamungkas jika ada salafiyun yang mau mengcounter tulisan di atas dengan hujjah tuduhan irsal Abu Dhuha dari Zaidtetapi Mas sudah menjelaskan semuanya, sayang sekali 😦

    he he he gak kok, becanda Mas, nggak mungkinlah saya kecewa mendapat masukan dari orang pintar seperti Mas 🙂
    ah saya ingat Mas ini kan (orang malaysia) yang terkenal diskusinya dengan Pak Nazalus :mrgreen:
    *menuduh mode on*

    @aburahat
    yah saya cuma bisa menyarankan untuk menunggu, semoga mas lamaru memang punya itikad baik untuk diskusi

    @halwa
    mungkin :mrgreen:

  18. Utk Abu Rahat :

    Tolong jelaskan, bagaiman prakteknya (kongkritnya) bahwa segala persoalan harus merujuk ke Al Quran dan merujuk ke Ahl Bait.

    Apakah cukup dengan menghafal nama2 Ahl Bait dan memuji2nya ? Jika hanya demikian, saya juga hafal nama2 Ahl Bait, juga memulyakan mereka. Bahkan teman saya ahli sejarah Islam, ia amat hafal nama Ahl Bait, juga mengakui kemulyaan Ahl Bait, hanya saja ia anggota Jamaah Nadir Sulawesi, apakah ia pantas disebut merujuk pada Ahl Bait ?

  19. @ lamaru

    Kurang greget mas…lebih seru lagi dong, bukan cuma pertanyaan dan pernyataan yg terkesan mengulur-ulur waktu.

    *Pemirsa lagi pada nyimak neehh…*
    (mungkin geng anda perlu diajak belajar kelompok juga)

  20. @lamaru
    Baiklah kita memulai dengan pemahaman Alqur’an sebagai pendamping Itrahti Ahlulbait dalam Tsaqalain.
    Dalam beberapa komentar anda, dengan secara gamblang anda menyuruh kita2 agar membaca Alqur’an sampai khatam kalau perlu setahun dan belajar memahaminya.
    Dan saya katakan bahwa yang memahami Alqur’an seutuhnya hanya mereka yang disucikan dan ayatnya saya telah tunjukkan ke anda.
    Dan golongan satu lagi ialah mereka yang bertaqwa.
    Komentar anda se-akan saya melarang untuk memahami Alqur’an
    Memang kita2 kurang memahami makna dari Firman Allah.
    Kelihatannya anda lebih memahami dari kami.
    Maka tolong anda jelaskan pemahaman dari QS 2: 2
    Yakni INILAH KITAB YANG TIDAK PERLU DIRAGUKAN ISINYA DAN MENJADI PETUNJUK BAGI MEREKA YANG BERTAQWA.
    Ayat tsb diatas penyebab terjadi diskusi ini.
    Silahkan sdr lamaru. Wasalam

  21. Utk Aburahat :

    Saya berfikir sederhana saja. Jika kita menjadikan Al Quran sebagai petunjuk, maka pahamilah dulu, dan agar kita bisa paham, maka pelajarilah Al Quran, kalau perlu sampai khatam. Sesuai sabda nabi yg kira2 bermakna : Menuntut ilmu itu wajib bagi SETIAP orang Islam, adapun ilmu yg wajib dituntut ada 3 :
    – Ayat yg menghukumi (Quran)
    – Sunnah yg tegak (hadis)
    – Ilmu faroid (warisan)
    adapun ilmu2 yg lain dapat memberi ke fadla an (manfaat, namun tak wajib).

    Setelah kita paham isi Quran, maka amalkan semua perintah di dalamnya, dan imani (percayai) semua kisah di dalamnya.

    Demikian kira2 yg dimaksud BERPEGANG TEGUH pada Al Quran versi saya. Bagaimana dengan versi anda ?

    Salam damai.

  22. @lamaru

    Ooo…hanya sebegitu aja Tsaqalain versi anda. Hmmm ya, ya, ya. Saya mengerti, mengerti, mengerti…

  23. Utk Dede :

    Syukurlah anda mengerti. Yg saya jelaskan di atas adalah bagaimana BERPEGANG TEGUH pada Al Quran versi saya. Versi anda bagaimana ?

    Setelah itu baru kita diskusikan tentang Berpegang Teguh pada Ahl Bait, baik persepsi saya dan juga anda.

    Setelah itu baru kita bandingkan antara persepsi saya dan anda. Yg mana lebih dalam, rinci, dan logis, sehingga kita bisa menilai yg mana sesungguhnya versi dari ahl bait sendiri terhadap hadis Tsqalain.

  24. @lamaru
    Saya tahu maksud anda dan versi anda tentang Tsaqalain
    Oleh karena saya tidak mau menanyakan sesuatu yang tak bisa dijawab.
    Saya minta bagaimana pemahaman anda terhadap QS 2:2 sederhankan? Ayat ini erat hubungannya dengan diskusi kita serta pemahaman atas Ahlulbait. Anda menekankan pemahaman terhadap Alqur’an. Anda mengatakan :Bagaimana kita bisa memahami Ahlulbait sedangkan belum memahami Alqur’an.
    Ok, pemahaman anda sederhana saja. Menurut saya dalam mengamalkan Tsaqalain tidak sesederhana yang anda maksudkan. Kalau pemahaman hanya sederhana aja kita bisa sesat.
    Jadi silahkan anda jawab pemahaman anda terhadap QS 2 : 2 dan usaha berbelit-belit, langsung kepermasalahan.
    Jadi tidak ber-tele2.

  25. Utk Aburahat :

    Saya hanya mengatakan bahwa jika mau berpegang pada Al Quran maka kita wajib belajar dan memahami Al Quran. Tapi bukan berarti saya orang yg sudah paham Al Quran, dan saya mungkin bisa dikatakan belum sepenuhnya berpegang pada Al Quran. Maka dari itu anda kurang tepat menannyakan tafsir ayat demi ayat pada saya.

    Yang ingin saya ketahui dari anda, bagaimana persepsi anda atau kongkritnya cara berpegang teguh pada al quran dan cara berpegang teguh pada Ahl Bait. Kata anda kan tidak sesederhana itu. Nah..ini yang mau saya ketahui dari anda. Ok ?

  26. @lamaru
    Tidak usah ber-putar2 ke dede mereka peserta yang ikut srta dlm diskusi. Anda tidak usah meminta versinya yang lain Mereka setuju dengan versi saya. Versi anda berbeda itu bukan masalah. Dapat didiskusikan. JAWAB PERTANYAAN SAYA MENGENAI QS 2: 2.
    Atau anda tidak paham mengenai ayat tersebut lalu anda menghindar.

  27. Utk Aburahat :

    Anggap saja saya belum paham makna ayat tsb.

    Tolong anda jelaskan makna ayat tsb dan juga bagaimana prakteknya berpegang teguh pada Al Quran menurut persepsi anda ?

  28. @lamaru
    Baiklah anda telah mengakui anda tidak memahami ayat/belum memahami. Oleh karena jangan mudah menjustified seseorang.
    Saya pernah menanyakan pada anda, apakah anda termasuk yang disucikan atau termasuk golongan yang BERTAQWA.,tapi anda alihkan dan menuduh saya yang bukan2.
    Saya sudah jelaskan pada anda bahwa Ahlulbait dan Itrahti yang dimaksud dalam hadits Tsaqalain merupakan pencerminan Rasul setelah Rasul.
    AKHLAK, akhlak Rasul
    ILMU, ilmu Rasul hanya ilmu Rasul melalui WAHYU sedangkan ilmu Imam Ali as melalui Rasul, Imam Hasan as dan Imam Husein as dari Imam Ali as dst.
    IBADAH seperti dgn Rasul tapi tidak sama dalam kwantitas
    AMAL sama dengan Rasul
    NIAT, tidak ada yang sifat mendhalimi serta buruk karena mereka telah disucikan.
    Tinggal kita bagaimana memahami keadaan mereka seperti bagaimana anda memahami Alqu’an.
    Saya katakan kita belum memahami Alqur’an karena kita baru sedikit sekali memahaminya. Nah mereka2 ini tempat kita bertanya dan merujuk. Silahkan anda tangkapi.. Kalau anda tidak setuju berikan argumentasi anda. Dan argumentasi logic. Kalau tidak logic kita diskusikan. Rujukan yang dipakai adalah NASH ALQUR’AN.

  29. @lamaru

    Kata anda:
    Demikian kira2 yg dimaksud BERPEGANG TEGUH pada Al Quran versi saya. Bagaimana dengan versi anda ?

    Komentar:
    Jadi anda hanya mengira-ngira saja, pantesan diskusi ini kurang nyambung. Yang menjadi tema dalam diskusi ini adalah berpegang teguh pada TSAQALAIN, namun anda menerangkan hanya berpegang teguh pada AL QUR’AN saja. Saya jadi bingung untuk memahami diskusi ini!!! Jangan-jangan anda kurang mengetahui/tidak tahu arti kata Tsaqalain. Makanya baca dulu deh Tsaqalain yg dimaksud dlm blog sdr SP ini, biar diskusi ini nyambung….

    Salam

  30. @SP

    Waktu perbincangan saya dengan ustaz Nahzalus dahulu, pengetahuan saya masih relatif rendah makanya saya merasa sangat rendah diri kalau2 org seperti Mas Sp pernah membacanya hehe 🙂 Saat itu, saya yg dalam keadaan serba dhaif hanya menawarkan diri utk mengkoreksi serba sedikit salahfaham terhadap Syiah kerana sedikitnya org di Malaysia yg menjawab di internet. Saat ini, org2 yg berpengetahuan tingkat saya tidak lagi menjadi penting diruang Internet, yang kerana sejak munculnya teman-teman lulusan sekolah-sekolah Secondprince, Ibnu jakfari, etc , maka calon sebenar yg paling layak telah tiba kini bagi mengisi kekosongan yg selama ini diisi org2 awam setingkat saya. Maka saya pun secara rutinnya mampir di sini utk turut sama mereguk ilmu. 🙂

    Oh ya, terimakasih atas info yg lebih jelas bahawa irsal Abu Dhuha dari zaid rupanya jelas hanya tuduhan tidak berdasar.

  31. Utk Aburahat :

    Jadi menurut anda : karena kita masih sedikit memahami Al Quran, maka kita harus bertanya merujuk ke Ahl Bait. Saya setuju, tapi dimana kita bisa ketemu Ahl Bait utk bertanya ? Bertanya ke Imam Mahdi yg masih SEMBUNYI ? Tega nya Al Mahdi membiarkan kita tak memahami Al Quran.

    Jadi kemana dong saya bertanya? Pada rumput yg bergoyang ?

  32. @lamaru
    Tinggal tanggapi aja komentar SP cuy. ILMIAH cuy, bukan kabur kemana-mana.

  33. @lamaru
    Mengapa anda begitu sinis. Kalau belum mampu untuk memahami Islam dimana sentral adalah Alqur’an dan Ahluybait. Terus terang aja katakan dan jangan hanya mengejek. Ilmu tidak akan didapat dengan kesombongan.
    Oleh karena itu saya tanyakan anda paham atau tidak Firman Allah dalam QS 2 : 2. Tapi jawaban tidak sesuai jawaban orang yang mengadakan diskusi.
    Saya tidak menjawab permintaan anda atas pemahaman saya mengenai QS 2 : 2. Karena cara anda bertanya tidak wajar. Kalau anda pahami QS 2 : 2 , maka pertanyaan serta kata anda tersebut tidak perlu anda ucapkan.

  34. Maaf mau menyelas sebentar,

    @lamaru

    Ada pertanyaan mendasar yg ingin sy ajukan kepada anda.
    Menurut anda mengapa selain Alquran tempat kita berpegang teguh, juga ada ithrah ahlulbait Nabi saw? Kemudian bagaimana i’tikad anda dgn keharusan berpegang kepada ithrah ahlulbait Nabi saw ini?

    Salam

  35. Ut Aburahat :

    Jika saya menerangkan QS 2 : 2, dan berbeda dengan pemahaman anda, kan tidak akan ketemu juga. Mendingan saya mengatakan belum paham. Maka saya bertanya, kemana saya harus bertanya tentang ayat tsb atau ayat2 lain dalam Al Quran ? ke Ahl Bait ? saya setuju. Tunjukan saya tempat bertanya.

    Utk Armand :

    Saya sudah menjelaskan di blog Keutamaan Hadis Mencintai Ahl Bait. Disitu saya sudah jelaskan menurut pemahaman yg saya terima bagaimana caranya mengamalkan hadis tsqalain ? bagaimana kongkritnya/praktek nyatanya berpegang teguh pada Ahl Bait.

  36. @lamaru

    Apakah anda mengetahui arti kata Tsaqalain?

  37. Untuk Dede :

    Mungkin saya tak tahu apa arti tsqalain. Tolong jelaskan menurut persepsi anda bagaimana caranya menerapkan Tsqalain ? sama seperti persepsi Aburahat bahwa kita harus merujuk ke Ahl Bait? cuma sayangnya Aburahat tak menjelaskan bagaimana caranya kita merujuk ke Ahl Bait ? apakah menunggu Ahl Bait datang lagi? ataukah menunggu di alam mimpi ? Atau menunggu Al Mahdi yg kita belum tahu kapan datangnya ?

  38. @lamaru

    Kalau tidak tahu arti kata Tsaqalain, sungguh keterlauan anda bicara panjang lebar di blog ini. Seperti minyak dan air, pantesan diskusi ini bagaikan jaka sembung bawa golok, ga nyambung lok, hehehe….

  39. Utk Dede :

    Tolong dong jelasin kepada saya yg awam ini, bagaimana caranya merujuk kepada Ahl Bait untuk belajar Quran ?

  40. @lamaru

    Jadi percuma dijelaskan juga, karena anda tidak tahu arti kata Tsaqalain.

  41. Utk Aburahat dan Dede :

    Mungkin anda baru tahu betapa tak mudahnya menerangkan bagaimana caranya menerapkan belajar Al Quran merujuk ke Ahl Bait

  42. @lamaru

    Coba anda cari tahu dulu apa arti kata Tsaqalain, nanti saya jelaskan.

  43. lamaru, di/pada Juli 9th, 2009 pada 11:34 pm Dikatakan:

    Utk Aburahat dan Dede :

    Mungkin anda baru tahu betapa tak mudahnya menerangkan bagaimana caranya menerapkan belajar Al Quran merujuk ke Ahl Bait

    sebenarnya nggak sulit, pakai saja periwayatan hadits yg melalui jalur ahlul bait dan buang yg tdk pakai jalur ahlul bait.
    as simple like that….

    yg sulit itu kalo stock hadits anda kagak ada yg lewat jalur ahlul bait…wah ciloko..itu..nggak punya..dalil donk…

    jgn bikin skenario kaya org autis bahwa riwayat2 yg tdk melewati jalur ahlul bait itu sebenarnya melalui mereka tapi dihiden…dasarnya..cerita habaib habaib saya yg jualan
    spanduk dan dzikir..huakakakka

  44. Untuk BOB :

    Contoh dalamAl Kaffy Kulayni : terdapat ribuan sanad yg bertulis nama Ahl Bait, ternyata sanad palsu yg menghasilkan hadis palsu. Konon ada sekitar 50% hadis di Al Kaffy iyg sudah diketahui palsu. Ternyata banyak nama Ahl bait dicatut dalam kitab tertua rujukan Syiah Imamiah. Mendingan memakai kitab dari murid langsung Ahl Bait, amat kecil kemungkinan hadis palsu bisa masuk.

    Khusus utk belajar Al Quran, apakah kita harus menunggu Ahl Bait utk memahami Al Quran ?

    Sesungguhnya suatu paham BERBAHAYA jika ada paham yg menyatakan bahwa HANYA AHL BAIT yg bisa memahanmi Al Quran. Paham ini mengakibatkan orang2 biasa seperti kita menjadi kurang bersemangat untuk memahami Al Quran karena toh tak mungkin bisa paham. Ini akan mengakibatkan umat islam BODOH tentang isi Al Quran. Wajar pada abad pertengahan hingga menjelang perang dunia 2 negara Islam diduduki bangsa asing Eropah karena kebodohan yg telah meninggalkan Al Quran.

  45. @lamaru
    Saya sudah katakan kita tidak perlu membicarakan mazhab sebab anda tidak bermazhab.
    Dalam pembahasan kita hanya Alqur’an dan Ahlulbaiti Rasul dan Itrahti Rasul. Jadi hanya mengenai Tsaqalain.

    Anda mrengatakan: Sesungguhnya suatu paham BERBAHAYA jika ada paham yg menyatakan bahwa HANYA AHL BAIT yg bisa memahanmi Al Quran.

    Kalau demikian anda belum mengenal Ahlulbait. Dan anda tidak mengetahui mengenai Tsaqalain. Apakah anda tidak tahu kedudukan Ahlulbait sejajar dengan Alqur’an?
    Jadi selama ini anda mengatakan memahami Alqur’an dan Ahlulbait baru kulitnya.
    Bagaimana harus menjelaskan pada anda. Atau mungkin anda termasuk yang anda sebut diatas dengan huruf Capital?
    Saya akan jelaskan pada anda tetapi saya akan tanyakan terlebih dahulu:
    Yang dimaksud Kitab ALQUR’AN dalam hadts Tsaqalain Kitab Al Qur’an yang mana?
    Apa Kitab Al Qur’an yang mengandung Firman2 Allah yang sekarang kita sama2 membaca dan mengamalkan? Atau ada yang mempunyai pengetian khusus?>
    Tolng anda jawab sebelum kita lanjutkan diskusi ini.
    Saya menanyakan ini karena melihat jawaban2 anda, anda belum paham dan mengerti mengenai Alqur’an dan Ahlulbait yang Rasulullah tegaskan dalam Tsaqalain agar kita berpegang teguh atas keduanya.

  46. @lamaru
    Bukan masalah perbedaan dalam pemahaman. Dengan anda sampaikan pemahaman anda, maka kita saling mengetahui pemahaman masing. Kalau hanya saya sedangkan anda tidak, maka tidak ada prsesuaian dan apabila berbeda kita cari kecocokannya. Dan kita tidak perlu ngotot. Dengan diskusi ini kita berusaha mendekati kebenaran. Mari kita sama2 terbuka agar kita mendapat ilmu yang bermanfaat..

  47. @lamaru
    berpegang pada Ahlul Bait artinya merujuk segala permasalahan pada Ahlul Bait, caranya adalah dengan berpegang pada hadis-hadis Ahlul Bait. Bagaimana kita tahu hadis Ahlul Bait yaitu dengan melihat apakah sanad hadisnya berujung pada Ahlul Bait. Inilah logika yang benar. Kita berpegang pada Ahlul Bait melalui hadis-hadis yang diriwayatkan oleh keluarga atau murid Ahlul Bait.

    Contoh dalamAl Kaffy Kulayni : terdapat ribuan sanad yg bertulis nama Ahl Bait, ternyata sanad palsu yg menghasilkan hadis palsu. Konon ada sekitar 50% hadis di Al Kaffy iyg sudah diketahui palsu

    Maaf, anda tidk bisa membedakan antara dhaif dan palsu, menurut saya dalam ilmu hadis ada bedanya antara dhaif dan palsu. Kemudian mengapa anda tidak memperhatikan kalau dalam Al Kafi juga terdapat ribuan hadis shahih. Anda harus memahami bahwa penentuan sanad hadis di kalangan Syiah atau Sunni adalah merujuk pada Ilmu Rijalul Hadis yang berkembang di masing-masing mahzab. Berdasarkan ilmu ini maka akan ditemukan hadis-hadis dhaif baik dari kalangan Syiah maupun Sunni. Dalam mahzab sunni juga terdapat ribuan hadis yang dhaif dan disandarkan kepada Rasulullah SAW.

    Ternyata banyak nama Ahl bait dicatut dalam kitab tertua rujukan Syiah Imamiah

    Cobalah memahami apa yang sudah saya jelaskan, karena hal yang sama juga terjadi di mahzab Sunni, banyak hadis-hadis yang mengatasnamakan Rasulullah SAW tetapi dinyatakan dhaif oleh ulama Sunni. Contohnya adalah Kitab Silsilah Ad Dhaifah Al Albani yang mencatat ribuan hadis dhaif dan palsu di kalangan Sunni. Jadi logika anda itu mesti diperiksa lagi.

    Mendingan memakai kitab dari murid langsung Ahl Bait, amat kecil kemungkinan hadis palsu bisa masuk.

    Kalau kitab tersebut memang memuat hadis-hadis Ahlul Bait maka tentu bisa dipakai tetapi kalau kitab tersebut ternyata sedikit atau malah tidak memuat hadis-hadis Ahlul Bait, maka bagaimana bisa yakin berpegang pada kitab tersebut adalah berpegang pada Ahlul Bait. Sudah berulang kali hal ini dijelaskan kepada anda, tetapi anda tidak memahami. Percuma anda berdalih dengan segala asumsi yang anda buat, karena asumsi tersebut tidak akan bisa membuktikan bahwa hadis-hadis yang dalam sanadnya tidak ada nama Ahlul Bait adalah hadis Ahlul Bait.. Orang lain akan dengan mudah melihat bahwa jika sanad hadisnya tidak mengandung nama Ahlul Bait maka hadis tersebut adalah hadis orang lain bukan hadis Ahlul Bait.

    Sesungguhnya suatu paham BERBAHAYA jika ada paham yg menyatakan bahwa HANYA AHL BAIT yg bisa memahanmi Al Quran. Paham ini mengakibatkan orang2 biasa seperti kita menjadi kurang bersemangat untuk memahami Al Quran karena toh tak mungkin bisa paham.

    Jangan menarik kesimpulan sendiri padahal apa yang anda pahami itu keliru. Disini Syiah mengatakan bahwa Hanya pemahaman Ahlul Bait terhadap Al Qur’an yang selalu benar karena mereka adalah pribadi yang menjadi pedoman manusia. Sama halnya di sisi Sunni yang mengatakan bahwa hanya pemahaman Rasulullah SAW terhadap Al Qur’an yang selalu benar karena Rasulullah SAW adalah pribadi yang menjadi pedoman manusia. Baik Syiah maupun Sunni menganjurkan para pemeluknya untuk belajar dan memahami Al Qur’an tentu dengan ilmunya, tetapi walaupun begitu tidak ada yang bisa memastikan bahwa para pemeluk tersebut akan selalu benar. Ketika syiah mengatakan bahwa Ahlul Bait pegangan dalam memahami Al Qur’an maka disitu terdapat keharusan para pemeluknya untuk memahami tafsir Al Qur’am dengan merujuk paada hadis-haadris Ahlul Bait. Saran saya, berusahalah memahami mahzab lain dengan benar yaitu dengan cara memahami kaidah-kaidah ushul yang terdapat dalam mahzab tersebut.

  48. @lamaru
    Dalam jawaban anda pada sdr dede anda melibatkan saya.
    Apakah anda tidak paham bagaiaman merujuk pada Ahlulbait yang telah saya beritahukan anda pada tgl 6 juli?
    Kalu anda tidak paham tanyakan point perpoint. Saya akan jelaskan untuk anda. Tapi say harap jawaban serta pertanyaan anda jangan ngambang.
    Pada kesempatan ini saya juga ingin menanyakan anda:
    Apakah kita berdiskusi atau anda hanya ingin bertanya

  49. @SP
    Terimah kasih atas pencerahannya. Mudah2an sdr lamaru bisa memahami niat baik mas. Wasalam

  50. @bob

    jgn bikin skenario kaya org autis bahwa riwayat2 yg tdk melewati jalur ahlul bait itu sebenarnya melalui mereka tapi dihiden…dasarnya..cerita habaib habaib saya yg jualan
    spanduk dan dzikir..huakakakka

    Semua rupanya harus meluruskan/memurnikan lagi niat dan cara mencintai dan memuliakan ahlul bayt. Bahkan cucu2nya ahlul bayt (habaib) sudah kena caci maki… 😦

    Damai..damai..

    Wassalam

  51. Bahkan cucu2nya ahlul bayt (habaib) sudah kena caci maki

    udah umum…bahkan disesatkan, dianggap bukan sadah (klr dr jalur sadah),kafir, dll..

  52. Utk Secondprince :
    Kita sesungguhnya sama2 mecintai Ahl Bait. Namun kepahaman kita amat sulit bertemu. Ini karena kita tidak sepakat tentang KRITERIA ORANG YG LAYAK DIANGGAP PALING DEKAT/MENGENAL AHL BAIT. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan landasan awal berfikir kita, yg mana :

    I. Anda berpendapat bahwa penulis yg tak memuat nama Ahl Bait sebagai sanad dalam kitabnya maka ia tak merujuk ke Ahl Bait. Sedangkan saya berpendapat bahwa penulis yg tak mencantumkan nama Ahl Bait belum tentu ia tak merujuk ke Ahl Bait dengan alasan2 yg telah disebut diatas( ada yg menyebut mirip TAQIYAH demi keamanan)

    II. Anda berpendapat bahwa penulis yang selalu memuat nama Ahl Bait sebagai sanad maka penulis tersebut merujuk /mengenal atau dekat dengan Ahl Bait walau penulis tersebut tak pernah bertemu langsung dengan Ahl Bait. Sedang saya berpendapat bahwa orang yang lebih mengenal/dekat Ahl Bait adalah murid langsung Ahl bait walau ia tak memuat nama Ahl bait sebagai sanad dalam kitabnya (mirip taqiyah demi keamanan).

    Dari pendapat di atas, maka sebagai representasi pendapat anda maka bisa terfokus pada orang/ kitab yg sesuai dengan kriteria anda yaitu Al Kulayni dengan Al Kaffy nya, dimana hampir setiap sanad hadis termuat nama Ahl bait, walau Kulayni tak pernah jumpa dengan Ahl Bait.
    Sedangkan representasi pendapat saya bisa terfokus pada orang yang bernama Malik bin Anas, ia murid langsung Ahl Bait, namun dalam kitabnya tak dimuat nama Ahl Bait sebagai sanad hadis.
    Kenapa saya ambil sampel Al Kaffy dan Al Muwato, karena dua kitab ini paling tertua di golongannya masing2. Al Kaffy terbiit pada abad 4 H, Al Muwato pada abad 2 H.

    Sekarang marilah kita PERTANDINGKAN” kredibilitas mereka berdua. Siapa yg lebih terpercaya, lebih akurat, lebih dekat dan lebih mengenal Ahl Bait. Maka orang tersebut mungkin lebih layak mewakili Ahl Bait dalam menerangkan isi al Quran, cara beribadah , cara bersikap Ahl Bait dsb.

  53. secara kredibilitas ! kredibilitas menurut siapa yah mas ??

    salam,

  54. @lamaru

    Sudah tahu belum arti kata Tsaqalain?

  55. @lamaru

    Mau berdiskusi tentang Tsaqalain, namun arti kata Tsaqalain tidak tahu dan menilai Syi’ah Imamiah segala lagi, sungguh lucu banget hehehe…

  56. @lamaru
    Saya mengajak anda diskusi dengan tidak memakai Hadits atau siapa yang kita rujuk.
    Saya mengajak anda untuk berdiskusi pakai LOGIKA.
    Kalau memerlukan RUJUKAN KITA PAKAI NASH ALQUR”AN. Jadi tidak ada alasan mempertanyakan KRIDIBILTAS bseseorang. Tapi anda selalu menghindar. Apakah saya dengan anda mau lanjutkan diskusi. Atau anda mau bertanya mengenai TSAQALAIN? Kalau mau bertanya mengenai Tsaqalai saya akan jelaskan. Berati anda tidak cukup memiliki agrument utk berdiskusi.
    Anda selalu memaksa untuk menunjukan siapa yang harus kita pakai sebagai RUJUKAN. Saya jawab Alqur’an.

  57. truthseeker08, di/pada Juli 10th, 2009 pada 10:18 am Dikatakan:

    @bob

    jgn bikin skenario kaya org autis bahwa riwayat2 yg tdk melewati jalur ahlul bait itu sebenarnya melalui mereka tapi dihiden…dasarnya..cerita habaib habaib saya yg jualan
    spanduk dan dzikir..huakakakka

    Semua rupanya harus meluruskan/memurnikan lagi niat dan cara mencintai dan memuliakan ahlul bayt. Bahkan cucu2nya ahlul bayt (habaib) sudah kena caci maki… 😦

    Damai..damai..

    Wassalam

    saya sepakat dengan antum @ SP,…bahwa…stement saya sebelumnya agak bombastis

    btw,…tapi tahukah @SP bahwa paham yg mengkafirkan dan merendahkan ahlul bait banyak juga yg berasal dari pendapat para habaib ini.
    Bahkan banyak diantara mereka para Habaib mengganggap dirinya seperti ahlul bait (maksum)
    sehingga setiap kritik bahkan yg diambil dari ahlul bait sendiri yg dikomunikasikan oleh kelompok alawiyin juga (cuma sayang kagak pake sorban ajah cuma pake jeans) ditolak…seolah hany dia yg punya otoritas itu(siapa dia…yah)
    kelomppok2 inilah (yg sering konvoi motor di jakarta) yg merasa mereka sebagai itrati, dan menganggap hanya mereka lah yg memiliki jalur sanad keilmuan ke pada Rasul saww dan memiliki metodologi sendiri yg kagak jelas verifikasinya…pake ISO 9000 apa 9001 apa 14000 apa OHAS…heheheh…

    btw…thanks alot you have remind me about that…

  58. @ lamaru..

    ada yg salah dalam nalar berfikir ente sepertinya…
    dalam menarik kesimpulan, mari saya bantu memilah satu persatu….yah..

    Kitab Al Muwatho….
    sangat sedikit memuat jalu hadits melalui ahlul bait dan itrati
    sebagian didalamnya hadits nya dhoif…
    mis: Hadist tsaqolain diganti qur’an dansunnati
    bahkan ada pendapat Ulama…yg mengatakan Imam malik hanya memasukkan ahlul bait bila ada periwayat yg lain yg meriwayatkannya…bila tdk…kena tendang haditsnya..

    Kita Al kaffy..
    Sangat banyak dan Hampir semuanya hadits yg disana melalui jalur ahlul bait dan itrati
    sebagian dari hadits tg didalamnya dhoif/lemah

    Bila kita sudah sepakat bahwa mengikuti ahlul bait dan itrati itu adalah sebuah kepastian dan keniscayaan maka:

    – buat org awwam dan org yg sangat bodoh sekalipun sangat mudah buat mereka utk memilah dari analisa SWOT diatas…mana yg lebih baik….

    nggak tahu kalau anda pake analisa SEWOT….
    kemungkinan yg muncul seperti analisa anda…
    hihihiiii

  59. Utk Bob dan Aburahat :

    Kita pasti tak akan ketemu jika langsung merujuk ke nash Al Quran, karena penafsiran anda tentang makna nash Al Quran berasal dari Kulayni dkk. Sedangkan saya berasal dari Maliki, dkk. Jadi beda dong…. Maka dari itu bagaimana kita bandingkan mereka berdua, yg mana lebih kredibel, terpercaya, bukan golongan pembohong, dsb…dsb

  60. bukannya sudah gua bandingin diatas…kagak baca yah..

  61. @lamaru

    Sungguh lucu anda itu.:D

  62. . 😀

  63. 😦

  64. :crying:

  65. Utk BOB :

    Siapa kira2 diantara Maliki dan Kumalini yg pantas di cap PEMBOHONG BESAR :

    Mungkin anda sudah tahu cerita tentang turunnya Al Mahdi dalam Goib kecil yg bertepatan dengan masa hidup Kulayni ? Lalu sang Mahdi memberi rekomendasi kepada kitab Kulayni (al Kafft)? apakah ini suatu kisah nyata atau KEBOHONGAN? Siapa dalang cerita tersebut ?

  66. @lamaru
    Saya tidak akan diskusi dengan anda.
    Mungkin otak anda hanya Kulyani dan Syiah. Saya terus terang aja anda belum pernah baca Alqur’an mungkin. Masa Kulyani dikatakan menafsir Alqur’an. Maaf saya sangka anda paham SAlqur’an ternyata tidak.

    @SP
    Saya tidak akan berdiskusi dengan yang tidak tahu apa. Maaf
    kok ada yang mau merlayani

  67. Utk Aburahat :

    Mungkin anda menyangka bahwa penafsiran Al Quran yang anda pahami sekarang adalah dari Ahl Bait, padahal guru2 anda yg sekarang menjadi rujukan adalah Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi, mereka semua tak pernah bertemu Ahl Bait, namun di kitabnya penuh dengan nama sanad Ahl Bait. Mereka inilah yg membentuk kepahaman anda sekarang. Jika anda ingin merujuk pada kitab yg ditulis Ahl Bait langsung ? sayang kitab Ahl Bait tak ada ditemukan, mungkin karena Ahl Bait tak menulis kitab. Lalu anda percaya saja pada kitab2 yg ditulis oleh tokoh2 diatas karena di kitabnya penuh nama Ahl Bait sebagai sanad.

  68. @aburahat

    Iya, saya juga baru mengerti sekarang ;]

  69. 😦

  70. Utk Semua :

    Jika kita mau beli madu asli, jangan mudah percaya dengan mereknya yg berulis MADU ASLI. teliti dulu isinya.

  71. @lamaru

    Aneh anda itu percaya kepada madu, bukannya kepada Al Qur’an dan As Sunnah :))

  72. Utk Dede :

    Saya sarankan kepada anda untuk mempelajari riwayat hidup dan fatwa2 Kulayni, Saduq, Mufid, Tusi, Majlisi, karena merekalah yg membentuk pemahaman anda sekarang, ini karena kitab2 mereka yg menjadi rujukan anda termasuk menafsir Al Quran dan hadis di kitab mereka.

  73. @lamaru

    Anda sendiri tidak tahu apa-apa mengenai Al Qur’an dan As Sunnah, gimana mau percaya sama omongan anda? 😀

  74. Utk Dede :

    Mungkin saya tak tahu apa2. Tapi paling tidak saya tak mau beli madu palsu yg ber merek MADU ASLI

  75. @lamaru

    Kalau saya mau beli MADU ASLI yg isinya MURNI. 😉

  76. @lamaru

    Utk Secondprince :
    Kita sesungguhnya sama2 mecintai Ahl Bait. Namun kepahaman kita amat sulit bertemu. Ini karena kita tidak sepakat tentang KRITERIA ORANG YG LAYAK DIANGGAP PALING DEKAT/MENGENAL AHL BAIT.

    Oooh bagi saya orang yang mesti dirujuk dalam mengenal hadis Ahlul Bait adalah keluarga Ahlul Bait dan murid Ahlul Bait yang berpegang teguh pada Ahlul bait.

    Hal ini terjadi karena adanya perbedaan landasan awal berfikir kita, yg mana :

    Tidak hanya landasan berpikir tetapi juga cara berpikir kita beda 🙂

    I. Anda berpendapat bahwa penulis yg tak memuat nama Ahl Bait sebagai sanad dalam kitabnya maka ia tak merujuk ke Ahl Bait.

    Kaidah seperti ini adalah kaidah yang sangat dikenal dalam Ulumul Hadis. Dalam ilmu hadis, seseorang dikatakan berpegang pada Sunnah Rasul jika ia berpegang pada hadis-hadis Rasulullah SAW dan sebuah hadis dikatakan musnad sampai ke Rasulullah SAW jika pada ujung sanadnya berakhir pada Rasulullah SAW. Jika sanadnya tidak berakhir pada Rasulullah SAW tetapi misalnya berakhir pada Sahabat maka hadis itu dinyatakan mauquf dan tidak layak disandarkan kepada Rasulullah SAW. Sehingga ada ulama yang menyataakan bahwa hadis mauquf bukanlah hujjah karena tidak pasti sandarannya kepada Rasulullah SAW. Dengan kaidah ini juga maka dapat dipastikan bahwa untuk berpegang pada ahlul bait maka sanad hadisnya harus bersumber dari Ahlul Bait. Ini sangat jelas diketahui oleh para penuntut Ilmu.

    Sedangkan saya berpendapat bahwa penulis yg tak mencantumkan nama Ahl Bait belum tentu ia tak merujuk ke Ahl Bait dengan alasan2 yg telah disebut diatas( ada yg menyebut mirip TAQIYAH demi keamanan)

    Pendapat anda sangat keliru karena alasan-alasan yang anda tampilkan hanyalah klaim anda semata atau spekulasi-spekulasi saja. Jika hadis tersebut di dalam sanadnya tidak bersumber dari Ahlul Bait atau bersumber dari orang lain maka bagaimana mungkin disebut sebagai hadis Ahlul Bait, sudah jelas itu hadis orang lain. Logika seperti ini sangat sederhana tetapi anda tidak bisa memahaminya karena anda maaf hanya asyik dengan pikiran anda sendiri 🙂

    II. Anda berpendapat bahwa penulis yang selalu memuat nama Ahl Bait sebagai sanad maka penulis tersebut merujuk /mengenal atau dekat dengan Ahl Bait walau penulis tersebut tak pernah bertemu langsung dengan Ahl Bait.

    Penulis yang memuat hadis Ahlul Bait maka itu berarti dari awal ia sudah berniat mau berpegang teguh pada Ahlul Bait yaitu dengan cara mengumpulkan hadis-hadis Ahlul Bait. Berbeda dengan orang yang dari awal tidak berniat berpegang teguh pada Ahlul bait maka dalam kitabnya ia tidak akan mengumpulkan hadis-hadis Ahlul Bait atau meriwayatkan hadis Ahlul Bait jika ada penguat dari yang lain.

    Sedang saya berpendapat bahwa orang yang lebih mengenal/dekat Ahl Bait adalah murid langsung Ahl bait walau ia tak memuat nama Ahl bait sebagai sanad dalam kitabnya (mirip taqiyah demi keamanan).

    Ahlul Bait memiliki banyak murid. Murid yang dimaksud adalah dalam arti mereka yang mendengarkan hadis Ahlul Bait. Diantara mereka yang belajar kepada Ahlul bait bisa saja ada orang yang pada akhirnya tidak mau berpegang pada hadis-hadis Ahlul Bait, mungkin karena ia meragukan kebenaran hadis tersebut dan untuk meyakinkan keraguannya itu maka ia hanya mau meriwayatkan hadis Ahlul bait, jika hadis tersebut juga diriwayatkan oleh perawi yang lain. Keraguan seperti ini sudah cukup untuk menyatakan bahwa murid tersebut tidak berpegang teguh pada Ahlul Bait.

    Dari pendapat di atas, maka sebagai representasi pendapat anda maka bisa terfokus pada orang/ kitab yg sesuai dengan kriteria anda yaitu Al Kulayni dengan Al Kaffy nya, dimana hampir setiap sanad hadis termuat nama Ahl bait, walau Kulayni tak pernah jumpa dengan Ahl Bait.

    Bisa kitab apa saja yang memang memuat hadis-hadis Ahlul Bait, bagi syiah mungkin ya Al Kafi Kulaini dan lain-lain.

    Sedangkan representasi pendapat saya bisa terfokus pada orang yang bernama Malik bin Anas, ia murid langsung Ahl Bait, namun dalam kitabnya tak dimuat nama Ahl Bait sebagai sanad hadis.

    Malik bin Anas punya banyak sekali guru diantaranya Nafi, Az Zuhri, Abdullah bin Dinar dan lain-lain. Malik mengambil hadis dari mereka semua dan menuliskan hadis tersebut dalam kitabnya. jadi hadis-hadis yang ditulis dalam kitabnya dan tidak ada dalam sanadnya nama Ahlul Bait tetapi ada nama-nama guru Malik yang lain maka sudah pasti hadis tersebut adalah hadis guru Malik yang lain itu dan bukan hadis Ahlul Bait. Ini logika yang valid

    Kenapa saya ambil sampel Al Kaffy dan Al Muwato, karena dua kitab ini paling tertua di golongannya masing2. Al Kaffy terbiit pada abad 4 H, Al Muwato pada abad 2 H.

    Anda salah mendudukkan persoalan. Al Kafi menurut Syiah adalah kitab hadis Ahlul Bait sedangkan Muwatta menurut Sunni bukan kitab hadis Ahlul Bait.

    Sekarang marilah kita PERTANDINGKAN” kredibilitas mereka berdua. Siapa yg lebih terpercaya, lebih akurat, lebih dekat dan lebih mengenal Ahl Bait.

    Bagi syiah Al Kulaini jelas terpercaya dan bagi Sunni Malik jelas terpercaya. Satu hal yang terbukti jelas adalah Kulaini berpegang pada hadis-hadis Ahlul Bait sedangkan Malik tidak berpegang teguh pada Ahlul bait.

    Maka orang tersebut mungkin lebih layak mewakili Ahl Bait dalam menerangkan isi al Quran, cara beribadah , cara bersikap Ahl Bait dsb.

    Lagi-lagi anda keliru, seorang murid menjadi layak atau mewakili Ahlul Bait jika ia memang berpegang teguh dengan Ahlul Bait. Hal ini dilihat apakah ia meriwayatkan dan menyebarkan hadis-hadis Ahlul Bait ataukah tidak. Jika ia lebih banyak meriwayatkan hadis-hadis gurunya yang bukan ahlul bait dan tidak meriwayatkan dari Ahlul bait maka ia tidak pantas disebut berpegang teguh pada Ahlul bait.

  77. Ma’af test lagi…

    @[smiley: Shy Whistler: [4/4_18_7]]

  78. Lho kenapa gagal ya… 😦

  79. Utk Secondprince ”

    bagaimana jika kita bandingkan Kulayni dan Maliki dengan skoor ?

    ,Misal dari sudut ”
    – %tase kandungan hadis palsu di kitabnya
    – kedekatan dengan ahl Bait
    – logis dan tidak logis
    – terserah anda untuk menambah kriteria
    – atau mengikuti standar mustolahul hadis dalam menilai sesorang (menilai Kulayni dan menilai Maliki) yg mungkin anda lebih tahu.

  80. @lamaru
    Membandingkan itu harus dengan standar, terus standar anda membandingkan apa?. bagi anda yang bisa dikatakan tidak mengenal mahzab syiah maka dengan mudah anda cenderung merendahkan kulaini dan meninggikan Malik dan begitu pula sebaliknya orang syiah, mereka lebih meninggikan kulaini. Hal yang paling penting adalah usaha membandingkan yang anda sarankan tidak ada gunanya sama sekali dalam diskusi ini. Kulaini meriwayatkan hadis-hadis yang berujung Ahlul Bait sedangkan Malik tidak berpegang teguh pada Ahlul Bait. Jadi kalau anda mau membandingkan maka bandingkan dengan orang lain yang menjadi rujukan anda bahwa ia menulis hadis-hadis Ahlul Bait.

    Kalau anda mau memaksa juga maka standar perbandingan yang paling valid untuk mengetahui apakah seseorang berpegang teguh pada Ahlul Bait menurut saya adalah seberapa banyak hadis dengan sanad Ahlul Bait yang diriwayatkan oleh mereka dalam kitabnya. Al Kulaini semua hadis-hadisnya berujung pada Ahlul Bait sedangkan Malik, silakan jawab sendiri?.

  81. hahahaha….main skor-skoran. Kayak pertandingan aja cuy….cuy…

    Lama-lama terlihat jelas betapa ngaconya pemikiran Anda. sumpah ngaco abis….

  82. Tambah lagi utk Lamaru, membandingkan itu hrs yg sejenis, misal petinju kelas berat dibandingkan dgn petinju kelas berat, atw penyerang sepak bola dibandingkan dgn penyerang juga. K’lo petinju ama pesepakbola mah ga bisa dibandingkan, hahahaha…….

  83. Utk Secondprince :

    Mudah saja….anda menampilkan hal2 yg postif ttg Kulayni dan hal2 yg negatif tentang Malki. Saya sebaliknya, dan ada kesempatan pembelaan,. Moga2 diantara mereka berdua akan terlihat siapa diantara mereka pembohong besar. Jika terbukti pembohong dan sulit dibantah secara logika, maka otomatis kitabnya dan ajarannya ditolak.

  84. @lamaru
    saya sudah tawarkan kepada anda kalau anda memaksa, tolong komentar saya dibaca baik-baik 🙂 saya sebelumnya mengatakan
    Kalau anda mau memaksa juga maka standar perbandingan yang paling valid untuk mengetahui apakah seseorang berpegang teguh pada Ahlul Bait menurut saya adalah seberapa banyak hadis dengan sanad Ahlul Bait yang diriwayatkan oleh mereka dalam kitabnya.
    Nah silakan dibandingkan

  85. asumsi…asumsi…jago asumsi doank dari dulu ah. …..

  86. cape deeeech… :mrgreen:

  87. Utk Secondprince :

    Anda sepertinya hanya melihat ada atau tidaknya nama Ahl Bait sebagai sanad, tapi tak meihat samasekali kredibilitas, kejujuran, atau motif2 lain dari si penulis hadis. Andai saya menulis kitab hadis sekarang ini, saya tulis sesukanya nama2 Ahl Bait sebagai sanad, apakah anda langsung percaya? tidakkan, pasti anda meneliti dan menilai kredibilitas saya. Nah, demikian pula anda seharusnya menilai para penulis hadis seperti Kulayni dkk.

    Tapi baiklah…jika anda menolak atau tak mau menilai dari sisi lain selain nama sanad, maka saya sendiri yang akan menilai Kulayni dkk di blog ini, akan saya tampilkan dari sisi positif dan negatifnya orang yg bernama Kulayni dkk, sehingga umat tahu isi dari cairan madu yg bermerek MADU ASLI, apakah asli atau tidak, agar pembeli bisa menilai sebelum membeli.

  88. @lamaru

    Ini ada sedikit artikel yang mungkin bermanfaat buat anda.

    Syiah Imamiyah memiliki batasan dan definisi tersendiri tentang as-Sunnah. Intinya, al-Sunnah menurut mereka adalah “Perkataan, perbuatan dan taqrir dari al-Ma’shum.” Dan al-Ma’shum dalam pandangan Syiah Imamiyah tidak hanya terbatas di kalangan para nabi dan rasul. Para imam mereka juga termasuk dalam kategori ini. Bahkan pada sebagian kelompok ekstrem Syiah, ada memandang bahwa kedudukan para imam jauh berada di atas para nabi dan rasul kecuali Rasulullah saw.[ Tautsiq al-Sunnah, hal. 143]

    Muhammad Ridha al-Muzhaffar –salah seorang ulama kontemporer Syiah- menjelaskan,

    Al-Sunnah menurut kebanyakan fuqaha’ adalah “perkataan, perbuatan dan taqrir Nabi”…Akan tetapi menurut (Syiah) Imamiyah –setelah meyakini bahwa perkataan al-Ma’shum dari kalangan Ahl al-Bait setingkat dengan perkataan Nabi saw sebagai sebuah hujjah yang wajib diikuti oleh para hamba- memperluas batasan al-Sunnah menjadi sesuatu yang mencakup perkataan, perbuatan dan taqrir setiap al-Ma’shum (dari Ahl al-Bait). Sehingga al-Sunnah dalam terminologi mereka adalah “perkataan, perbuatan dan taqrir al-Ma’shum.”
    Rahasia di balik itu semua adalah karena para imam dari kalangan Ahl al-Bait tidaklah sama dengan para perawi dan ahli hadits yang meriwayatkan dari Nabi –hingga perkataan mereka baru dapat dijadikan hujjah jika mereka ‘tsiqah’ dalam periwayatannya. Mereka adalah orang-orang yang ditunjuk oleh Allah Ta’ala melalui lisan Nabi-Nya untuk menyampaikan hukum-hukum yang bersifat realita. Maka mereka tidak mungkin menetapkan hukum, kecuali jika hukum-hukum realita itu memang berasal dari Allah Ta’ala apa adanya. Dan itu semua (diperoleh) melalui jalur ilham –seperti Nabi melalui jalur wahyu-, atau melalui periwayatan (imam) ma’shum sebelumnya.
    Berdasarkan ini, maka penjelasan mereka terhadap hukum bukan termasuk dalam kategori periwayatan al-Sunnah atau ijtihad dalam menggali sumber-sumber tasyri’, akan tetapi karena merekalah sumber hukum (tasyri’) itu sendiri. [ Ushul al-Fiqh 3/61-63]

    Penjelasan ini menunjukkan bahwa perkataan para imam yang ma’shum, baik yang diperoleh melalui jalur ilham atau jalur lainnya (dikenal dengan istilah ilmu hadits)[ Seperti melalui kedatangan malaikat padanya. Lih. Mir’at al-‘Uqul 4/288.], maupun yang diriwayatkan dan diwariskan dari imam ma’shum sebelumnya dari Rasulullah (ilmu mustauda’), termasuk dalam bagian al-Sunnah yang kedudukannya sederajat dengan al-Sunnah yang berasal dari Rasulullah saw.
    Bahkan lebih dari itu, Syiah Imamiyah juga meyakini bahwa tidak ada perbedaan antara perkataan yang diucapkan sang imam saat ia masih kanak-kanak maupun yang diucapkannya pada usia kematangan akalnya. Sebab, -menurut mereka- para imam itu tidak mungkin melakukan kesalahan, sengaja ataupun tidak, sepanjang hayat mereka. Itulah sebabnya, salah seorang ulama kontemporer Syiah mengatakan,

    “Sesungguhnya keyakinan akan kema’shuman para imam telah membuat hadits-hadits yang berasal dari mereka serta-merta menjadi shahih, tanpa harus mempersyaratkan adanya persambungan sanad sampai Rasulullah saw, sebagaimana yang dipersyaratkan di kalangan Ahl al-Sunnah.”[ Tarikh al-Imamiyah hal. 158]

    “Seandainya ia (maksudnya imam mereka yang masih kanak-kanak) mengatakan sebuah perkataan yang tidak ada seorang manusia pun sepakat dengannya, itu sudah cukup untuk menjadi hujjah dan dalil.”[Awa’il al-Maqalat, hal. 142.]

    Ini karena “perkataan para imam itu adalah perkataan Allah, perintah mereka adalah perintah Allah, ketaatan pada mereka adalah ketaatan pada Allah, kedurhakaan pada mereka adalah kedurhakaan pada Allah. Mereka itu tidak mungkin berbicara kecuali dari Allah dan wahyu-Nya.”[ Al-I’tiqadat hal. 106. Lih. Ushul Madzhab al-Syi’ah 1/308. Perhatikan kata “wahyu-Nya”, apakah ini berarti wahyu diturunkan kepada mereka?? Anehnya, Syekh al-Mufid –salah seorang ulama mereka- menyatakan bahwa siapa yang meyakini hal itu, maka ia telah kafir. Lih. Awa’il al-Maqalat hal. 76, sebagaimana dalam Tautsiq al-Sunnah hal. 145]

    Mereka juga meyakini bahwa ilmu mustauda’ yang melalui jalur pewarisan dari imam ma’shum sebelumnya itu terbagi menjadi dua: (1) kitab-kitab yang mereka warisi dari Rasulullah[ Dalam kitab Ushul al-Kafi (1/296) –misalnya- tertulis sebuah bab berjudul “Bab yang menjelaskan tentang shahifah, al-Jufr, al-Jami’ah dan Mushaf Fathimah ‘alaihasalam.” Penyusun kitab Bihar al-Anwar bahkan menulis sebuah bab dalam kitabnya (26/117-132) dengan judul “Bab (yang menunjukkan bahwa) para imam alaihimussalam mempunyai kitab yang berisi nama-nama penghuni surga dan nama-nama pengikut serta musuh mereka.” Lih. Tautsiq al-Sunnah, hal. 145], dan (2) ilmu yang mereka terima secara lisan dari beliau saw. Pembagian ini kemudian mengantarkan kita untuk memahami inti aqidah mereka –dan merupakan rukun penting agama mereka-, yaitu bahwa Rasulullah saw hanya menyampaikan sebagian syariat dan menyembunyikan yang lainnya untuk kemudian dititipkan kepada Imam ‘Ali. ‘Ali radhiayyallahu ‘anhu kemudian memperlihatkan sebagiannya semasa ia hidup, dan menjelang kematiannya barulah ia menitipkannya kepada al-Husain, putranya. Demikianlah seterusnya, setiap imam memperlihatkan sebagian “warisan” itu sesuai kebutuhan zamannya, hingga akhirnya mata rantai keimamahan itu berakhir pada sang imam yang dinanti (al-Muntazhar).[ Lih. Ushul Madzhab al-Syi’ah 1/316; Alu Kasyif al-Ghitha’, Ashl al-Syi’ah wa Ushuluha, hal. 162]

    Dengan demikian, pengetahuan tentang keshahihan dan kelemahan sebuah hadits –dalam pandangan Syiah Imamiyah- harus melalui jalur para imam yang ma’shum. Selain dari mereka tidak mungkin melakukan itu, meskipun ia adalah seorang ‘alim yang berilmu tinggi. Al-Sunnah al-Nabawiyah –bagaimanapun juga- membutuhkan imam yang ma’shum untuk menjelaskan mana yang shahih, dan menyingkirkan yang palsu.[ Tarikh al-Imamiyah hal. 139; Al-Syi’ah Hum Ahl al-Sunnah hal. 119.]

    Satu catatan penting yang harus ditegaskan di sini adalah bahwa Syiah Imamiyah telah mempersempit cakupan al-Sunnah dengan batasan yang mereka yakini. Berdasarkan definisi dan penjelasan ulama mereka tentang al-Sunnah, maka periwayatan al-Sunnah –dalam madzhab Syiah- hanya dimungkinkan melalui jalur Ahl al-Bait. Dan itupun tidak semua Ahl al-Bait, sebab hanya yang mempunyai predikat ma’shum saja yang dapat melakukannya. Dan itu berarti hanya terbatas pada “para imam yang dua belas” saja, dan bahwa yang pernah bertemu Rasulullah saw dari mereka hanyalah ‘Ali radhiyallahu ‘anhu.[ Lih. Al-Ushul al-‘Ammah li al-Fiqh al-Muqaran hal. 174]

    Pertanyaannya adalah: apakah Amirul mu’minin, ‘Ali ibn Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sanggup menyampaikan seluruh al-Sunnah itu kepada semua generasi, padahal ia tidak menyertai Rasulullah saw di setiap waktu? Bukankah Rasulullah saw pernah melakukan perjalanan jauh, lalu menugaskan ‘Ali sebagai ‘khalifah’ nya di Madinah –seperti dalam perang Tabuk-? Bukankah ‘Ali juga pernah melakukan perjalanan jauh, sementara Rasulullah tinggal di Madinah? Belum lagi apa yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangga Nabi saw, sangat tidak mungkin ‘Ali mengikuti semua itu.

    Kita juga mengetahui dari sejarah bahwa Islam menyebar ke berbagai wilayah, dan penyebaran itu tidak melalui jalur Ali ibn Abi Thalib. Dengan demikian, menjadi sangat sulit dipahami pernyataan mereka yang menyatakan bahwa Rasulullah saw hanya menyampaikan ilmu itu (baca: risalah Islam) kepada seorang pria yang termasuk Ahl al-Bait beliau.[ Lih. Minhaj al-Sunnah 5/63; Tautsiq al-Sunnah hal. 151]

    Di samping itu, ada hal lain yang sangat kontradiktif dalam pernyataan para ulama Syiah. Seperti diketahui dalam definisi mereka tentang al-Sunnah, bahwa perkataan para imam Syiah itu memiliki kedudukan yang sama dengan perkataan Nabi saw. Sebab para imam itu juga menerima “ilmu” dari Allah melalui jalur ilham, sebagaimana Nabi menerimanya dari jalur wahyu. Tapi Imam al-Shadiq dan Imam al-Ridha –dua diantara imam mereka- seringkali mengatakan,

    “Sesungguhnya kami tidak pernah berfatwa kepada manusia berdasarkan pendapat kami sendiri. Sesungguhnya jika kami berfatwa kepada manusia dengan pendapat kami sendiri, niscaya kami akan termasuk orang yang binasa. Namun (kami memberi fatwa kepada mereka) berdasarkan atsar-atsar dari Rasulullah saw, yang kami wariskan dari generasi ke generasi. Kami menyimpannya seperti manusia menyimpan emas dan perak mereka.”[ DR. Al-Tijany dalam bukunya Al-Syi’ah Hum Ahl al-Sunnah merujukkan perkataan ini ke Ma’alim al-Madrasatain 2/302.]

    Pernyataan ini –sebagaimana pernyataan-pernyataan beberapa tokoh Syiah lainnya- menunjukkan bahwa –menurut mereka- para imam itu tidak lebih sebagai perawi dari Rasulullah saw. Tentu saja ini kontradiktif dengan penjelasan ulama Syiah lainnya bahwa para imam itu memang benar-benar diangkat oleh Allah untuk menyampaikan hukum Allah langsung yang diperoleh melalui jalur ilham, bukan sekedar menerimanya dari imam ma’shum sebelumnya.[ Tautsiq al-Sunnah hal. 153]

    Sikap Syiah Imamiyah Terhadap Teks-teks Hadits Mereka

    Sikap para ulama Syiah dalam memandang dan menyikapi teks-teks hadits mereka sendiri, ternyata berbeda. Secara umum pandangan dan sikap yang berbeda ini terwakili dalam 2 kelompok besar, yaitu al-Ikhbariyyun dan al-Ushuliyyun.[ Tautsiq al-Sunnah hal. 154. Lih juga Da’irah al-Ma’arif al-Syi’iyyah 1/94]

    Kelompok al-Ikhbariyyun adalah kelompok Syiah Imamiyah yang melarang ijtihad dan mencukupkan diri dengan mengamalkan “khabar-khabar” (baca: teks-teks hadits) yang terdapat dalam empat kitab hadits mereka; al-Kafi, Man La Yahdhuruhu al-Faqih, al-Tahdzib dan al-Istibshar. Tidak hanya itu, mereka memandang bahwa apa yang terkandung dalam keempat kitab itu qath’i berasal dari para imam, dan karena itu, mereka tidak perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang sanadnya. Demikian pula membagi hadits-hadits dalam kitab-kitab itu menjadi shahih, hasan, dha’if, dan sebagainya, sama sekali tidak perlu. Mengapa? Sebab semuanya shahih belaka. Mereka juga menggugurkan dalil ijma’ dan ‘aqli. Ilmu Ushul fiqih tidaklah shahih, karena itu tidak perlu dipelajari. Intinya mereka mencukupkan diri dengan khabar-khabar yang terdapat dalam rujukan utama mereka. Karena itu mereka disebut juga al-Akhbariyah, sebuah penisbatan kepada al-akhbar (khabar-khabar).

    Tokoh-tokoh kelompok ini diantaranya adalah al-Kulainy (w. 329 H) penulis al-Kafy, Ibnu Babawaih al-Qummy (w. 382 H), penulis Man La Yahdhuruhu al-Faqih, dan al-Mufid (w. 413 H), penulis Awa’il al-Maqalat.

    Sedangkan kelompok al-Ushuliyyun adalah mereka yang memandang perlunya ijtihad, dan bahwa landasan hukum itu terdiri dari al-Qur’an, al-Sunnah, ijma’ dan dalil ‘aqli. Mereka juga meyakini bahwa hadits-hadits yang terdapat dalam keempat kitab pegangan itu, sanadnya ada yang shahih, hasan, dan dha’if. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kajian terhadap sanadnya pada saat akan diamalkan atau dijadikan landasan hukum.

    Tokoh-tokoh kelompok ini antara lain adalah: al-Thusy (w. 460 H), penulis al-Istibshar, al-Murtadha yang dianggap menyusun Nahj al-Balaghah, Muhsin al-Hakim, al-Khu’iy dan al-Khumainy (Khomeni).
    Perbedaan ini bahkan sampai pada tingkat keluarnya fatwa keharaman untuk shalat di belakang satu sama lain, dan bahkan saling mengkafirkan satu sama lain.[ Ma’a ‘Ulama al-Najf al-Asyraf, hal. 74] Meskipun keduanya masih termasuk dalam kelompok Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.

    Perpecahan ini diduga memuncak ketika salah seorang ulama hadits mereka, Muhammad Amin al-Astarabady (w. 1033H) melemparkan tuduhan dan tikaman kepada kelompok mujtahidin Syiah, yang kemudian membuatnya membagi kelompok Syiah menjadi ‘Akhbary dan mujtahid. Tidak hanya itu, ia juga memprovokasi pengikutnya untuk menyerang ilmu Ushul fiqih dan mencukupkan diri dengan hadits-hadits mereka.[ Da’irah al-Ma’arif al-Syi’iyah, 1/94]

    Awal Munculnya Pembagian Derajat Hadits dan Perhatian Terhadap Sanad di Kalangan Syiah
    Perbedaan antara kelompok al-Ikhbariyyun dan al-Ushuliyyun ini nampaknya sudah lama terjadi. Jauh sebelum masa al-Astarabady. Namun di era al-Astarabady-lah perbedaan ini berubah menjadi permusuhan yang sangat sengit antara keduanya. Sebagai bukti misalnya –bahwa perbedaan ini sudah lama ada-, pandangan kelompok ¬al-Ushuliyyun kemudian menyebabkan lahirnya ide pembagian hadits menjadi shahih, hasan, muwatstaq, dan dha’if di kalangan Syiah. Ulama Syiah pertama yang mengeluarkan ide ini adalah Ibnu al-Muthahhir al-Huliyy (w. 726H).[ Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ide ini dimulai oleh Ahmad ibn Thawus, guru dari Ibnu al-Muthahhir, yang kemudian dilanjutkan oleh muridnya. Lih. Da’irah al-Ma’arif al-Syi’iyyah, 3/119. Ibnu al-Muthahhir sendiri adalah ulama Syiah yang dibantah oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam bukunya Minhaj al-Sunnah.] Itu artinya, awal mula munculnya pemikiran untuk memberikan “nilai” kepada sebuah hadits di kalangan Syiah adalah sekitar abad 7 Hijriyah. Dan ini bertepatan dengan “serangan” Ibnu Taimiyah terhadap Syiah Imamiyah dalam bukunya, Minhaj al-Sunnah. Salah satu kritik penting Ibnu Taimiyah adalah rendahnya perhatian dan pengetahuan Kaum Syiah terhadap ilmu ar-Rijal.[ Tautsiq al-Sunnah, hal. 157]

    Hal ini diakui sendiri oleh ulama mereka, al-Hurr al-‘Amily (w. 1104 H). Ia mengakui bahwa penyebab Kaum Syiah mulai meletakkan istilah shahih, hasan dan dha’if untuk hadits mereka serta memperhatikan sanad, adalah kritik yang ditujukan oleh Ahl al-Sunnah kepada mereka. Ia mengatakan,

    “Salah satu faidah penyebutan (sanad) adalah…untuk membantah tuduhan ‘orang awam’ –maksudnya Ahl al-Sunnah- terhadap Syiah, bahwa hadits mereka tidak ‘mu’an’an’ dan hanya sekedar dinukil begitu saja dari kitab-kitab para pendahulu mereka.”[ Lih. Wasa’il al-Syi’ah 20/100, sebagaimana dalam Tautsiq al-Sunnah, hal.157]

    Bahkan ia sendiri (al-‘Amily) memastikan bahwa pembagian derajat hadits yang dilakukan oleh Ibnu al-Muthahhir itu sepenuhnya adalah upaya untuk meniru Ahl al-Sunnah. Ia mengatakan,

    “Mushthalah baru itu sesuai dan sama dengan i’tiqad dan mushthalah ‘orang awam’[ Mereka nampaknya selalu menyebut Ahl al-Sunnah dengan istilah al-‘Ammah (orang awam).]. Bahkan setelah diteliti, memang sepenuhnya diambil dari kitab-kitab mereka.”[ Lih.. Wasa’il al-Syi’ah 20/100. Menurut DR. Nashir al-Qifary dalam Ushul Madzhab al-Syi’ah (1/388), pengeksposan “Musthalah Hadits” ini nampaknya hanya sekedar sebuah upaya taqiyyah untuk menutupi nilai-nilai ekstrem (ghuluw) yang terdapat dalam aqidah mereka. “Mushthalah” ini kemudian berfungsi saat kritik diarahkan kepada mereka, maka mereka pun mengatakan bahwa dalam periwayatan kami pun ada istilah shahih ataupun dha’if. Fenomena ini –menurutnya- dapat dilihat dalam tulisan-tulisan ulama Syiah kontemporer, seperti Syekh Ja’far al-Subhany dalam al-Wahhabiyah fi al-Mizan, hal. 27.]

    Penjelasan ini setidaknya menyimpulkan beberapa hal:

    Pertama, sanad-sanad yang sekarang kita temukan dalam riwayat-riwayat mereka itu disusun belakangan, lalu kemudian ditempelkan pada tekas-teks hadits yang diambil dari kitab pendahulu mereka.

    Kedua, perhatian terhadap kritik sanad di kalangan Syiah baru muncul belakangan –setidaknya sejak abad ketujuh Hijriyah-. Itupun muncul demi menjaga madzhab mereka dari kritik Ahl al-Sunnah.

    Ketiga, upaya penulisan ilmu Mushthalah Hadits versi Syiah –seperti yang diakui sendiri oleh ulama mereka- sepenuhnya hanya meniru apa yang telah dituliskan oleh “orang-orang awam” (baca: Ahl al-Sunnah).

    Keempat, ini menunjukkan bahwa sejak awal pemunculan Syiah hingga –setidaknya- abad ketujuh Hijriyah, para ulama Syiah menerima sepenuhnya hadits-hadits yang terdapat dalam kitab-kitab mu’tamad mereka, tanpa melakukan kritik terhadap sanad, apalagi matan.

  89. Jadi sistem musthalahul hadits ala syi’ah sangat-sangat tidak level/sederajat jika dibandingkan dengan sistem musthalahul hadits sunni.. lha wong mereka itu menjiplak plek dari sunni kok.. wuakakakak…

  90. Makanya hal yg sangat useless, jika riwayat2 hadits syi’ah dibandingkan dengan riwayat2 hadits sunni.. ga level bro.. wuakakakak…

  91. Untuk Imem :

    Terimakasih atas artikel anda.
    Kebetulan saya tak sampai membahas kesana. Saya hanya memandang para Ahl Bait amat punya kredibel untuk menyampaikan fatwa atau hadis. Namun yg saya permasalahkan adalah kredibilitas Kulayni, Mufid, Tusy, Majlisi dll, terutama Kulayni. Sampai sejauh mana link nya dengan Ahl Bait? apa motivasi Kulayni dalam menulis sanad? Siapa dalang kisah turunnya Sang Mahdi dalam goib kecil yg kemudian memberi rekomendasi kepada Al Kaffy? Selain ia mengumpulkan hadis, Apakah Kulayni juga turut mengarang-ngarang hadis ? Sampai dimana tingkat kejujurannya ?

  92. @lamaru
    Nda ada gunanya lagi untuk berdiskusi dengan anda .
    Sudah jelas kemampuan anda. Setiap saya menkonfermasi anda selalu menghindar ubtuk menjawab. Itu menunjukan anda tidak berpengetahuan mengenai Tsaqalain Ilmu ynag anda miliki adalah bagaimana menghancurkan Syiah. Mungkin anda juga tidak mengerti mengenai Syiah.

    @inem
    Bukan main panjangnya penjelasan anda. Anda COPAS darimana. Apakah anda juga mengerti apa yang anda COPAS?

  93. @SP
    Saya sangat heran pada mereka2 anak didik BEN BAZ ini.
    Yang mereka paksakan disini adalah Syiah. Sedangkan blog ini adalah Analysa mencari kebanaran dalam Islam dan bukan soal Mazhab. Kalu mereka ingin bicara Syiah saya rasa ada blog khusus.
    Tapi disana mereka tidak berani nongol. Jadi mereka masuk keblog ini.
    Bagaimana baiknya mas. Soal kita tebawa dengan kefanatikan mereka tanpa dasar. Sehingga tujuan mencari kebenaran kabur.
    Apakah mereka ini sengaja mengacaukan blog ini.
    Diajak diskusi malahan dibawah ke Syiah. Bingung mas. Wasalam

  94. @lamaru
    saya sudah menjelaskan kalau anda tidak mau mengerti ya sudah, maaf anda belum belajar untuk memahami dengan baik komentar orang lain.

    @imem
    hoo panjang sekali, sepertinya bukan hasil kajian anda sendiri :mrgreen:

    @aburahat
    seperti yang pernah saya katakan dulu, ada orang-orang yang pikiran dan hatinya tertutup untuk mengenal keutamaan Ahlul Bait karena kebencian yang berlebihan terhadap mahzab Syiah. Fenomena ini yang saya sebut Syiahphobia, kebanyakan orang-orang ini adalah orang yang tidak begitu mengenal dan memahami keutamaan Ahlul Bait, bagi mereka ahlul bait juga bisa melakukan kesalahan seperti sahabat padahal dalam hadis Tsaqalain Rasulullah SAW justru mengatakan kepada sahabat bahwa Ahlul Bait adalah pegangan agar tidak tersesat. Jadi bagaimana mungkin dibilang sama. 🙂

  95. Untuk Secondprice :

    Baiklah, besok saya akan menampilkan postif dan negatifnya Al Kulayni dkk, silahkan menilai sendiri. Kasihan kemulyaan Ahl Bait bisa rusak ditangan orang2 yg mengaku pengikutnya padahal banyak paham ygdi karang2 atas nama Ahl Bait, maka untuk itu kita perlu menguji kredibilitas Kulayni dkk.

    Blog ini kan ANALISI PENCARI KEBENARAN, maka tak salah jika kita menilai sampai sejauh mana kebenaran yg ada pada kulayni dkk.

  96. @lamaru
    hooo jadi diskusi ini akhirnya selesai dan berganti pada Al Kulaini 🙂
    Kayaknya Mas, itikad anda sudah kelihatan jelas. Awalnya yang mau berniat diskusi tentang hadis Tsaqalain ternyata tujuan akhirnya ingin diskusi Al Kulaini. wah wah luar biasa anda ini tapi anda tetap tidak mau memahami komentar saya, lihat saja komentar anda yang ini pun tetap asyik dengan pikiran anda sendiri soal Kulaini tanpa anda memahami pernyataan saya apa artinya berpegang teguh pada ahlul bait, kasihan :mrgreen:

  97. Utk Seconprince :

    Kenapa saya melebar ke Kulayni dkk ? karena paham yg ditampilkan Aburahat = paham yg diajarkan Kulayni dkk.

    Utk Aburahat, Bob, Dede :

    Saya memahami bahwa anda2 sesungguhnya orang2 yang amat mencintai Ahl Bait. Andai saja sekarang Ahl Bait masih hidup, barangkali anda akan menemuinya lalu bertanya tentang ayat2 Quran dan Hadis kepadanya, Namun karena Ahl Bait sudah tiada, maka barangkali anda amat berminat pada kitab yg di tulis langsung Ahl Bait. Namun sayang, tak ada kitab Ahl bait yg bisa dijumpai sekarang ini. Lalu anda mungkin memakai pepatah : Tak ada rotan akarpun jadi. Sayangnya anda tak memiliah-milah akar yang mana yg anda ambil. Jadi anda memakai akar (pedoman) pada ajaran2 kulayini dan kawan2nya, dengan kitab tertuanya Al Kaffy. Mereka inilah yg membentuk kepahaman anda sekarang terhadap ayat2 Quran dan hadis yg baarangkali anda masih mengira bahwa paham anda dari Ahl bait.
    Maka dari itu mari kita sama2 menguji kredibilitas kulayni dkk.

  98. @billionaire & SP
    maaf, interupsi utk sedikit pindah topik. Siapa atau di kitab/situs manakah ada tuduhan irsal Abu Dhuha dari Zaid bin Arqam? saya penasaran ingin lihat sendiri tuduhan tsb 🙂 Bisa bantu infonya? Trims ya.
    Salam ‘alaykum.

  99. @SP
    Mas, kalau saya agak lebih extrim lagi. Saya ragu atas itakat mereka. Kalau mreka betul2 ingin mendalami Islam
    yah kita diskusi mencari kebenaran. Tapi mereka ingin memecahakan umat Islam dengan menampilkan Syiah sebagai KAMBING HITAMNYA.
    Saya sebenarnya inigin bertanya apa hubungan Islam dengan Mazhab. Zaman Rasul, Sahabat dan Tabi’in blm ada Mazhab.
    Kelihatan Mazhab ini menjadi FITNAH terjadi perpecahan Islam.
    Benar sekali aja yang ditewntukan Ahlulbait dan Itrati Rasul.
    Mereka tidak menciptakan MURID dan membentuk apa yang disebut Mazhab.
    Mereka adalah PRIBADI2 yang harus di CONTOHI di IKUTI di CINTAI dan di TAATI. Lain dari pada itu bertentangan dengan ALQUR’AN. Wasalam

  100. lamaru…lamaru. Sudah terlihat kepandirannya, tetapi ndak berubah juga.

  101. @lamaru
    Anda tidak usah berbicara mengenai Ahlulbait. Anda tidak tau apa2 mengenai mereka. Anda hanya mengetahui apa yang didoktrin oleh ustadz2 anda murid2 Ben Baz. Kita jauh lebih Mengetahui mengenai Ahlulbait. Anda tidak mempunyai kitab dari Ahlulbait. Tapi kita punya dan tidak perlu diragukan mengenai isinya. Sudah dijamin oleh Allah.

  102. Utk Aburahat :

    Aburahat…Aburahat…merasa punya kitab dari Ahl Bait, padahal yg dipegang adalah kitab2 yg bersumber dari kitab kukayni, Mufid, Tussim Saduq, Majlisi, yg tak pernah berjumpa dengan Ahl bait, juga kredibilitas mereka diragukan.

  103. @lamaru
    Itukan ASUMSI anda. Biasa orang buta kan tidak melihat
    Orang Tuli kan tidak mendengar.
    Saya ingat teringat akan Firman Allah dalam Alqur’anul Karim:

    “Khattamullahu ala quluubihim wa ala samihim wa ala abshaarihim qisyaawatun walahum adzaabun adhiim.

  104. Utk Aburahat ”

    Aburahat…Aburahat….Jika anda tak berpedoman dengan ajaran Kulayni dkk, darimana anda tahu penafsiran Al Quran ? Belajar sendiri ? Jika belajar kepada Ustad/ulama Syiah…ya…ujung2nya ke Kulayni dkk juga.

  105. @lamaru
    Bagaimana kalau saya katakan anda belajar Islam dari Alkitab?
    Sebab anda berpedoman pada Sahabat mungkin anda kena impas ilkmu dari KA’AB ALAKHBAR. Guru salah satu sahabat.
    Bisakan seperti anda mengatakan saya belajar dari Kulyani.
    buku2 Kulyani

  106. Utk Abu Rahat :

    Betul, pedoman saya seperti kitab2 Muwato, Al Umm (Syafii), Musnad Ahmad (Hambali). dll

  107. saya usul diskusi dengan lamaru ini dihentikan saja, lebih banyak gak nyambungng, habis energi dan habis waktu saja, dari awal udah muter-muter gak jelas pool maunya.inti pembicaraannya udah entah kemana, kasihan Mas SP dan teman2 lain yang berniat serius untuk berdikusi dan menyimak, dan dengan melihat postingan lamaru dan cs-annya sa ya pikir artikel-artikle Mas SP yang lain sudah sangat cukup untuk memberikan informasi yang jernih, objektif dan komparatif jika dan hanya jika mereka-mereka orang yang mau membaca, merenung dan berpikir.
    Satu hal yang saya heran, si lamaru itu bukanya entah udah berapa kali masuk blog mas SP ini, lha apa iya dia tidak membaca artikel mas SP yang lain, tentang tsaqalian, tentang ahlul baiyt as, dll,dll,dll, makanya kenapa saya bilang kenapa diskusi ini sebaiknya tidak perlu diteruskan. bagi saya yanga awam agama dan bagi teman-teman saya yang jg awam agama, ketika saya ceritakan konsep tsaqalain, ahlul baiyt assebenarnya logika dan cara berpikir dan lalu konsekuensi dari tsaqalainn ini sangat-sangat sederhana untuk dibicarkaan, didiskusikan dan diterima dan mereka sangat mudah memahaminya wlaaupun tentu belum mantap, karena benar-benar seusai dengan fitrah manusia, bukan hanya umat Islam. saya pribadin rasanya gemas gitu kalo lihat pembicaraan yang muter-muter gak tahu yang muterin itu sok tahu, pura-pura gak tahu, ato ngetes mental,dll,dll, salut dan salam kepada Mas SP dan yang lain-lain yang sudah luar biasa sabaaaar menghadapi mereka, jika berbicara ini aya jadi tak mampu membayangkan bagaimana luarrrrrrrr biasa sabaaaarrrrnya 14 manusia suci as mengahadapi segala macam tindak-tanduk manusia dan keadaan dan bukan hanya dalam berdebat dan berdiskusi saja tp seluruh pernak-pernik kehidupan..Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah Allahuma sholli ala Muhammad wa aali Muhammad…..

  108. @ape
    Anda benar dan diskusi saya sudah hentikan sejak lamaru mengatakan bahwa Kulyani mempunyai tafsir Alqur’an. Maka tidak guna lagi diskusi dengan sdr lamaru.
    Thema diskusi Tsaqalain kok lari ke Syiah dan Kulyani. Anda bisa bayangkan tingkat pengetahuannya. Terima kasih mas atas anjurannya.
    Dan saya tidak mengomentari lagi komentar lamaru. Betul mas buang2 benergi dan waktu aja. Wasalam

  109. @Aburahat

    Saya pikir diskusi ini dapat diambil hikmahnya sebagai bahan ujian, sehingga kita mengetahui sampai sejauh mana sikap orang2 yg mendiskreditkan mazhab Syi’ah Imamiah/mazhab Ahlulbait Nabi saw. Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah Allahuma sholli ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad….. 🙂

    Salam

  110. @lamaru

    Anda bicara bagaikan tong kosong nyaring bunyinya :))

  111. =))

  112. Utk SP, utk Lamaru termasuk Troll bukan ?

  113. @SP

    Kenapa smilleyna cuman sedikit, coba ah yg ini 😛

  114. @all
    Terima kasih semua. Anda2 semua benar.
    Maksud diskusi ini agar kita bisa menimbah ilmu dari mereka Wahabi/Salafy.tapi ternyata selama berdiskusi dengan mereka tidak ada satu ilmupun yang bisa kita bahas. Yang ada hanya menhujat. Kalau diminta agrumen mereka. Mereka berputar keliling dunia. Sehingga lupa apa yang menjadi pokok pembahasan kita
    Dan saya kira anda2 sdh dapat menilai cara berpikir serta tujuan mereka menyerang Syiah Imamiyah / umat islam yang tidak sepaham dengan mazhab mereka.
    Masih lumayan kalau benar. Wasalam

  115. @lamaru

    Blog ini kan ANALISI PENCARI KEBENARAN, maka tak salah jika kita menilai sampai sejauh mana kebenaran yg ada pada kulayni dkk.

    Anda sedikit keliru saudara lamaru, bukan ANALISIS PENCARI KEBENARAN, tetapi ANALISIS PENCARI PEMBENARAN mazhab syi’ah.. sorry kalo keliru ya.. wuakakakak…

  116. @imem

    😛

  117. Utk Aburahat :

    Saya senang dengan perkembangan anda. Sudah sadar bahwa pemahaman anda yg mulanya anda mengira langsung dari Al Itrah Ahl Bait, ternyata hanya dari Kulayni dkk. Tinggal kita sama2 menilai sampai sejauh mana KEBENARAN Kulayni ? bukan PEMBENARAN

  118. Pantes aja ya Bharma banyak fansnya ya di sini, di setiap jawaban komentar, Bharma tetep menjawab dengan style standarnya Bharma, tetap tenang, logis, dan sistematis.

    bagus bagus, semangat ya. 🙂

  119. @lamaru

    Omong kosong ! 😀

  120. Al Kulayni (penulis kitab hadis tertua Syiah, Al Kaffy)
    Biographi dan latar belakang
    – Nama Lengkap Muhammad bin Yakub (260 – 329 H)
    – Lahir di desa Kulini dekat Teheran.
    – Berdomisili sering di Bagdad
    – Sarjana, Mujadid papan atas di masanya (terkenal)
    – Siswanya lebih 50 orang.
    – Penyusun kitab tertua Syiah Al Kaffy
    – Hidup bersamaan dengan Goib kecil Al Mahdi
    – Para duta Imam Mahdi juga hidup di Bagdad
    – Di pastikan Al Kulayni mengetahui turunnya Imam Mahdi dalam Goib Kecil
    – Al Kaffy dapat rekomendasi Al Mahdi melalui duta
    – Logikanya : 100% hadis sohih (dapat rekomendasi) yg menghasilkan golongan Akhbari (percaya 100% pada kitab ini)
    – Diketahui ada 50% hadis palsu, maka ada hal yg tak logis/janggal
    – Sesuatu yg Tak logis dan melahirkan pertanyaan.
    – Kenapa Imam Mahdi bisa keliru dalam memberi rekomendasi ?
    – Ataukah kisah turunnya Al Mahdi dalam Goib kecil hanya fiktif ?
    – Jika memang fiktif, maka Kulayni dan kawan2 di Bagdad bertanggung jawab besar atas bohongan besar ini.
    – Jika telah melakukan kebohongan, apakah pantas ajarannya menjadi rujukan?

    Episode berikutnya : kebohongan apa yg terjadi di abad 5 H (era Mufid dan Tusi)

  121. @lamaru

    Saya tunggu episode berikutnya, sehingga saya semakin cinta mazhab Syia’h Imamiah/mazhab Ahlulbait Nabi saw. 🙂

  122. @all
    Ada yang sesat telah menyangka bahwa kita ikut tersesat.
    Disangka kita sama berfikir dengan mereka. Jauh panggang dari Api.
    Coba anda baca ayat tsb ini Al-Zuma 41 yang berbunyi:

    “41. Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri, dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri, dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka
    Mari kita doakan mereka agar Allah memberikan petunjuk
    terhadap mereka Wasalam

  123. @aburahat

    Amin ya Allah, yaa Rabbal’alamin. 🙂

  124. >:)

  125. @dede
    Amin.
    Mas dede ada teman kita yang satu nda muncul2. Kemana ya
    apakah sakit
    Bisa teman kita yang satu ini nda bisa diam klu ada kata2 Syiah. Wasalm

  126. @aburahat

    Siapa ya teman kita itu ? 😦

  127. @dede
    Asep

  128. @aburahat

    O…sdr Asep, yg saya tahu dia lagi diskusi via email dgn sdr Lamaru. 😐

  129. @dede
    Mudah2 sdr asep bisamenjelaskan ktidak pahamannya

  130. lamaru mencoba bolak-balik bahasan. Karena bahasan yang terakhir, dia sudah mentok. Akhirnya balik lagi. Itulah kebiasaan Lamaru. Sejak awal saya diskusi, saya sering amati tingkah lamaru. memang ndak berubah-berubah.

  131. @All

    Alhamdulillah…terimakasih atas perhatiannya. Ya benar, selama ini saya berdiskusi dgn sdr Lamaru. Kesimpulannya yaitu dia tidak mau jujur untuk mengatakan yg sebenarnya. Akhirnya kita do’akan saja agar dia mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah swt, amin.

    Wassalam

  132. @asep
    Alhamdulillah anda dalam keadaan sehat wal afiah. Saya takut anda stress menghadapi lamaru.. BTW anda sehat, syukur.

  133. @Aburahat

    Saya selalu menyimak penjelasan anda dan sdr2 lainnya, sdr SP juga tak ketinggalan, Alhamdulillah…banyak hikmah kebenaran didalamnya 🙂 tks

    Wassalam

  134. Si lamaru ini sebenarnya ingin membangun premis baru bahwa
    setiap kitab hadits yg Mengandung hadits dhof ( yg anehnya kedhoifan hadist tsb setelah menngunakan metode masing mahzab)
    Maka dia tdk. Bisa dipakai.
    Sehingga dia inggin menggiring pembaca utk memahami quran tanpa kitab hadits.
    Bodohnya si lamaru ini dia menganggap kitab alkafy seperti shohih bukhori kedudukannya, sbg kitab shohih
    Padahal kitab ini hanya kompilasi hadits. Yg kedudukanya bertingkat.
    Jadi kalau ada yg dhoif maka tdk berarti semua hadits disana gugur.
    Sekali pembicaraan ini OOT
    Bukan disi tempat nya bicara al kafy tapi disana di blog syiah.
    Org ini sudah lah dungu juga tdk mengerti adab berdiskusi

  135. @all

    Saya juga merasa prihatin dan kasihan kepada sdr Lamaru, semoga dia sadar akan kesombongannya. 😦

  136. 😮

  137. Saya hanya membahas Kulayni, kenapa sewot. Ada hubungan apa dengan anda ? Ini belum selesai, banyak lagi lanjutannya.

    Jadi, kebohongan yg tiada taranya yg lahir dii Era Kulayni adalah paham Imam Mahdi yg turun secara Goib Kecil. Dan anda2 percaya!

    Kita akan tinjau juga kebohongan besar lainnya di Era Mufid dan Tussi

  138. untuk lamaru : anda pendusta besar, anda berkatakan kulaini berbohong padahal anda berbohong. anda TERBUKTI berbohong tentang muwato malik sekarang berbohong tentang kulayni, mana mungkin ada yang percaya dengan bualan anda

  139. UtK Jackov :

    Tentang Malik bin Anas, memang benar dia murid Ahl Bait lansung, banyak literatur. Dia juga adalah guru Yahya bin Said, ada literaturnya. Yahya bin Said juga adalah murid Imam Jafar Shodiq, ada literaturrnya. Adapun jika literatur yg saling berbeda isinya, silahkan anda pilih yg mana anda percayai;

    Tentang Kulayni, ada literaturnya. Ia memang sejaman dengan turunnya Al Mahdi d Goib Kecil. Jika Kulayni dkk berani berbohong tentang kisah turunnya Al Mahdi di Goib Kecil, maka secara logika ia pun tak sulit berbohong tentang nama2 sanad (ngarang)

  140. untuk lamaru : kulayni tidak berbohong tetapi anda berbohong. malik dan yahya TERBUKTI melecehkan ahlul bait, mana mungkkin mereka dijadikan sumber, secara logika hanya orang bodoh yang mengmbil hadis ahlul bait dari orang yang melecehkan AHLUL BAIT.
    kulayni tidak berbohng tentang Mahdi tetapi anda yang berbohong

  141. Utk Secondprince ”

    Di Era Kulayni, kisah turun nya Al Madi di Goib Kecil saja bisa di karang2, kenapa hanya nama2 sanad tak bisa dikarang oleh Kulayni dkk ? Dari sisi ini yg belum pernah ada perhatikan.

  142. SUMPAH si lamaru tolol abis…….
    ngomongnya muter-muter g karuan…

    Saya menyimak dengan seksama dari awal sampai akhir saya tulis komentar ini. Apa yang disampaikan oleh si Lamaru… g ada faedah….. muter-muter…. dari tsaqolain ….locat ke syi’ah …..

    terimakasih saya jadi tahu bahwa Anda (lamaru) TOLOL Abis.

  143. @all
    salam….

    maaf bila komentar ane agak pedas, ga tau nih kebanyakan cabe apa yah……..
    setelah saya baca dari awal ampe akhir baru tahu deh siapa yg benar…..(sebenernya ga usah ampe akhir juga dah keliatan sih) hehe13x
    @lamaru & imem
    Haduh -haduh…..
    Udah salah masih saja tidak terima…..
    kalah satu ronde nyari permasalahan yg lain yg akan membuat anda sendiri malu.
    Saudara lamaru & imem ini kok kayak anak kecil yg baru tahu dikit ajah…..
    mending bener…..

    saya masih SMA saja bisa tau siapa yg benar, masa sdr lamaru tidak sadar”…..

  144. Utk SP :

    Jika seseorang pengumpul/penulis kitab hadis kurang teliti, sehingga di kitabnya terdapat hadis palsu, itu wajar, namanya manusia terbatas kemampuan. Namun beda hal nya jika sipenulis hadis sengaja berbohong tentang paham suatu ajaran, maka kitabnya tak perlu diteliti lagi, tapi dibuang jauh2…!

  145. Balik lagi. aneh…padahal sudah dibantah.

  146. @lamaru
    kok ngotot sih mas, sebelumnya anda yakin tidak atau minimal sependapat dengan konsep imamah? percuma anda membual dan berusaha membuat org yakin jika anda bahkan tidak tau apa yg sedang anda bicarakan, ga usah sombong dengan kebodohan anda sendiri, dari bahasannya yg muter2 n ngulang2 ga jelas aja sudah ketauan kepandiran anda kok masih mau arogan. walhasiilll…..

  147. Utk Ressay :

    Belum dibantah tentang kebohongan yg lahir di Era Kulayni ttg kisah SPEKTAKULER turunnya Al Mahdi di Goib Kecil yang menimbulkan beberapa kejanggalan yg tok logis yg telah saya sebutkan diatas.

    Kisah diatas lahir agar umat Syiah percaya 100 % terhadap kitab2 Syiah khususnya Al Kaffy sehingga melahirkan kaum Ahbari sampai abad 7 H. Setelh itu itu lahir golongan Ushuli yg me reformasi paham bahwa Al Kaffy pun ada hadis2 palsu. Anda2 di Indonesia adalah Syiah Ushuli.

  148. @lamaru

    Penjelasan atau hanya mengarang? 😀

  149. @all
    Kulyani tidak mengakui Al Kafi buku hadits SHAHIH. Berati ada didalamnya yang tidak SHAHIH bisa saja BOHONG

    Tapi mengapa saudara kita lamau tidak membahas SHAHIH BUKHARI yang mereka katakan kebenarannya sesudah Alqur’an. Penuh berisi hadits2 bohong yang mengatas namakan Rasul yang diriwayatkan oleh ABU HURAIRAH?
    Tidak mungkin ini terjadi kalau tidak ada niat/itikad jelek terhadap golongan lain.

  150. @lamaru

    Anda terlalu asyik dgn pikiran anda sendiri sehingga tdk peduli dgn komen-komen dan koreksi lawan diskusi anda. Anda terus saja mencerocos seolah-olah anda dan pertanyaan anda adalah yg paling penting disini. Koreksi sdr ressay, SP & dede mohon disimak dan ditelaah jika anda menginginkan diskusi ini bisa berjalan sebagaimana mestinya. Jika tdk maka anda benar-benar pandir dan termasuk mereka-mereka yg hanya gemar memfitnah.

    Salam

  151. Utk Dede, Arman, Aburahat.

    Anda bisa simak literatur yg di COPAS Imem di atas tentang Ahbari dan Ushuli. Maka anda termasuk ushuli karena berpaham bahwa Al Kaffy pun bisa ada hadis palsu.

    Kaum Ahbari, adalah Islam Imamiah ortodox (Asli). kaum ushuli baru mulai ada setelah REFORMASI di Syiah Imamiah mulai abad 7H.
    Golongan Ahbari berpaham bahwa 4 kitab utama syiah harus dipercayai 100% shohih. al ini didasari kepada :

    1. Karena sanadnya ada nama Ahl Bait.
    2. Karena Imam Mahdi yg turun pada Goib Kecil telah memberikan rekomendasi kepada Al Kaffy.
    3. Imam Mahdi tak mungkin keliru.

    Ini hal yg logis. Sehingga Golongan Ahbari merupakan Imamiah Asli sejak Kulayni (turunnya Al Mahdi di Goib kecildi abad 4H), dan suatu yg diharamkan jika meragukan 4 kitab Syiah tersebut.

    Namun mulai abad ke 7H, hingga 10H, gerakan reformasi di Syiah Imamiah (lihat COPAS Imem diatas), mulai lahir golongan Ushuli golongan Syiah Imamiah yg meragukan Al Kaffy 100% Shohih. Al Kaffy juga bisa salah. Demikian paham mereka. Hal ini menjadi tidak logis untuk kepahaman Usuli karean :

    1. Di satu sisi Ushuli juga percaya Imam Mahdi telah turun di Goib Kecil (bertepatan dengan Kulayni menyusun hadis Al Kaffy).

    2. Ushuli juga percaya bahwa Imam Mahdi tak mungin bisa salah.

    3 . Disisi lain Ushuli meragukan Al Kaffy benar 100%.

    Sehingga ada yg tak logis antara kepercayaan bahwa Al Mahdi tak pernah salah dengan kepercayaan bahwa Al Kaffy tak benar 100%. Padahal yg memberikan rekomendasi thd Al Kaffy adalah Imam Mahdi. Disini ada yg tak beres. Apakah Imam Mahdi bisa keliru ?

    Jika dilihat dari riwayat Al kulayni dan 4 orang DUTA yg katanya bertemu Imam Mahdi, maka mereka hidup di jaman yg sama, domisili mereka tak terlalu jauh (sering di Bagdad).Mereka pasti saling mengenal, karena termasuk tokoh Syiah PAPAN ATAS di jamannya. Bahkan yg menyampaikan Al kaffy ke Imam Mahdi adalah 4 duta tersebut.

    Kenapa paham Ushuli jadi tak logis ?

    Ataukah kisah turunnya Al Mahdi di Goib kecil hanya fiktif ? suatu skenario yg bertujuan untuk melegimitasi kitab Syiah (al Kaffy) dan ajarannya agar tak digugat umatny a? hal ini yang paling mungkin terjadi dari ketidak logisan tadi. Ini merupakan suatu kebohongan yg tiada taranya d jaman itu. Apakah layak para pembohong tsb di gunakan kitabnya sebagai landasan agama ?
    amit…amit…cabang bayi…

  152. Utk Aburahat :

    Anda rupanya tertarik membandingkan dengan Bukhori. Saya setuju MEMPERTANDINGKAN antara Al Kulayni (Al Kaffy) dengan kitab lain. tapi dalam hal ini bukan kitab Bukhori melainkan kitab Al Muwato, yg ditulis Malik bin Anas murid lansung Imam Jafar Shodiq. Saya pernah usul seperti itu tapi ditolak Ressay dan SP

  153. @lamaru

    Anda itu tidak mengerti dan memahami mazhab Syi’ah Imamiah/mazhab Ahlulbait secara baik, maka wajar asumsi anda seperti itu. Saya pikir tulisan2 di blog ini dan penjelasan2 dari saudara2 yg lainnya sudah komplit untuk dipelajari dan dipahami. Jadi silahkan saja anda untuk belajar dan membaca lebih banyak lagi. 🙂 ok

    Salam Damai

  154. @lamaru

    Ya Allah, berilah ilmu kepahaman pada sdrku ini 😐

  155. @lamaru
    saya tidak butuh perbandingan buku yang anda miliki.

    Saya cuma heran kok Al Kafi bersama Kulyani yang anda ngotot. Kalau kumpulan hadits ada yang tidak Shahih, wajar aja. Namanya kumpulan. Kerja hanya mengumpul.
    Tapi kalau yang Shahih merupakan kebohongan, ini baru dipermasalahkan.
    Logika berbicara. Apabila kita ketahui sesuatu itu salah lalu kita perbaiki. itu namanya orang sehat
    Tapi apabila sesuatu itu kita tahu salah lalu kita berkeras mengatakan itu benar itu namanya orang gila

  156. @lamaru
    baiklah, sekali lagi saya akan menguji itikad anda, apakah anda mau berdiskusi dengan baik atau tidak

    Di Era Kulayni, kisah turun nya Al Madi di Goib Kecil saja bisa di karang2, kenapa hanya nama2 sanad tak bisa dikarang oleh Kulayni dkk ? Dari sisi ini yg belum pernah ada perhatikan.

    Maaf, saya rasa anda yang mengarang-ngarang cerita. Keyakinan Al Mahdi di sisi Syiah berasal dari riwayat-riwayat Ahlul Bait dan diantaranya memang terdapat pada Al Kafi tetapi tidak hanya Al Kafi, kitab Syiah yang lain seperti Man La Yaduru Al Faqih, Bihar Al Anwar, dan lain-lain juga memuat tentang keyakinan Al Mahdi, jadi tuduhan anda hanyalah tuduhan tak berdasar di sisi Syiah. Jika anda mau menuduh Al Kulaini maka tunjukkanlah bukti akan hal itu, jika tidak itu berarti anda melecehkan mahzab orang lain. Saya lihat hal itulah yang memancing orang lain untuk melecehkan Imam Malik yang menjadi rujukan anda.

    Kaum Ahbari, adalah Islam Imamiah ortodox (Asli). kaum ushuli baru mulai ada setelah REFORMASI di Syiah Imamiah mulai abad 7H.

    Seharusnya anda mengerti apa maksudnya mereka dinamakan Akhbari dan apa maksudnya yang lain dinamakan Ushulli. Perbedaan itu adalah perbedaan dalam menerima validitas hadis, Akhbari meyakini semua hadis benar dan tidak perlu diperiksa sanadnya sedangkan Ushulli meyakini sebuah hadis benar dengan kaidah-kaidah yang benar. Pada sisi ini saja diketahui bahwa kebenaran ada pada Ushulli sehingga mayoritas mahzab Syiah yang saya tahu sekarang adalah Ushulli, pendapat kaum Akhbari itu ditolak oleh kebanyakan Ulama Syiah diantaranya Al Hilli.

    1. Karena sanadnya ada nama Ahl Bait.
    2. Karena Imam Mahdi yg turun pada Goib Kecil telah memberikan rekomendasi kepada Al Kaffy.
    3. Imam Mahdi tak mungkin keliru.

    Poin 1 dan 3 jelas benar di sisi Syiah, tetapi poin kedua “perlu diteliti lagi”. Al Kulaini sendiri dalam Al Kafi tidak pernah mengatakan bahwa ia menyerahkan bukunya kepada Al Mahdi. Jadi dari mana anda bisa mengklaim bahwa kabar tersebut benar. Kemudian ada yang selip dan terlewatkan oleh anda, apa tepatnya maksud anda rekomendasi Al Mahdi terhadap Al Kafy, apa tepatnya perkataan Al Mahdi tentang kitab Al Kafy, apakah Al Mahdi mengatakan bahwa 100% isi Al Kafy adalah shahih?. Kalau anda mengatakan ya, maka tunjukkan bukti atau riwayat tentang hal itu. Sungguh sangat tidak masuk akal jika dikatakan Kulaini menyerahkan Al Kafi kepada Al Mahdi dan Al Mahdi mengakui bahwa 100% benar. Kenapa saya katakan tidak masuk akal, karena dalam Al Kafy sendiri, Al Kulaini mengatakan bahwa setiap hadis yang bertentangan dengan Al Qur’an maka tidak perlu diterima. Pengakuan Al Kulaini jelas membatalkan semua hujjah anda, karena Al Kulaini sendiri tidak mengakui bahwa Al Kafy 100% shahih. Jadi silakan buktikan kata-kata anda.

    Ini hal yg logis. Sehingga Golongan Ahbari merupakan Imamiah Asli sejak Kulayni (turunnya Al Mahdi di Goib kecildi abad 4H), dan suatu yg diharamkan jika meragukan 4 kitab Syiah tersebut.

    Orang yang berpikiran logis pasti akan menyatakan bahwa kebenaran ada pada Ushulli bukan Akhbari.

    Demikian paham mereka. Hal ini menjadi tidak logis untuk kepahaman Usuli karean :

    1. Di satu sisi Ushuli juga percaya Imam Mahdi telah turun di Goib Kecil (bertepatan dengan Kulayni menyusun hadis Al Kaffy).

    2. Ushuli juga percaya bahwa Imam Mahdi tak mungin bisa salah.

    3 . Disisi lain Ushuli meragukan Al Kaffy benar 100%.

    Cacat pikiran anda terletak pada poin 1. Di sisi Syiah, dalam masa ghaib, Al Kulaini tidak memiliki akses ke Al Mahdi. Itu yang harus anda pahami. kalau anda bisa membuktikan sebaliknya maka silakan tunjukkan

    Sehingga ada yg tak logis antara kepercayaan bahwa Al Mahdi tak pernah salah dengan kepercayaan bahwa Al Kaffy tak benar 100%. Padahal yg memberikan rekomendasi thd Al Kaffy adalah Imam Mahdi. Disini ada yg tak beres. Apakah Imam Mahdi bisa keliru ?

    Pastikan dulu kabar tersebut benar atau tidak?. Kemudian anda juga belum menyebutkan apa tepatnya kata-kata rekomendasi Al Mahdi terhadap Al Kafy?. Jika anda tidak bisa, maka benar kata orang-orang bahwa anda tidak mengerti apa yang anda bicarakan 🙂

    Jika dilihat dari riwayat Al kulayni dan 4 orang DUTA yg katanya bertemu Imam Mahdi, maka mereka hidup di jaman yg sama, domisili mereka tak terlalu jauh (sering di Bagdad).Mereka pasti saling mengenal, karena termasuk tokoh Syiah PAPAN ATAS di jamannya. Bahkan yg menyampaikan Al kaffy ke Imam Mahdi adalah 4 duta tersebut.

    Data yang anda tunjukkan ini saya tidak tahu valid atau tidak, silakan tunjukkan dulu kebenaran data yang anda bawa. Lagipula sebenarnya yang berwenang itu siapa, Al Mahdi atau ke-4 duta tersebut. Walaupun anda mengenal dan bertemu 4 duta tersebut, apa hal itu bisa membuktikan bahwa anda bisa bertemu Al Mahdi. Anda harus membuktikan ini dulu. Banyak sekali yang harus anda buktikan

    Ataukah kisah turunnya Al Mahdi di Goib kecil hanya fiktif ? suatu skenario yg bertujuan untuk melegimitasi kitab Syiah (al Kaffy) dan ajarannya agar tak digugat umatny a? hal ini yang paling mungkin terjadi dari ketidak logisan tadi. Ini merupakan suatu kebohongan yg tiada taranya d jaman itu. Apakah layak para pembohong tsb di gunakan kitabnya sebagai landasan agama ?amit…amit…cabang bayi…

    Kenyataan terbesar yang membatalkan semua hujjah anda adalah Ulama-ulama syiah justru tidak mengklaim bahwa semua Kitab mereka shahih, jadi bagaimana bisa anda mengatakan keyakinan Al Mahdi bertujuan untuk melegitimasi Kitab Syiah. Maaf, saya rasa anda tidak mengenal mahzab Syiah dengan benar, anda terjebak pada asumsi anda sendiri. Ketika anda diminta membuktikan asumsi anda, anda menjadi kalangkabut dan meloncat kesana-kemari. Itu yang saya lihat dari diskusi dengan anda. nah sekarang mari kita lihat sekali lagi, apa anda bisa menunjukkan bukti tentang itu.

    tapi dalam hal ini bukan kitab Bukhori melainkan kitab Al Muwato, yg ditulis Malik bin Anas murid lansung Imam Jafar Shodiq. Saya pernah usul seperti itu tapi ditolak Ressay dan SP

    Maaf, bukannya anda yang menolak. Saya sudah katakan sebelumnya silakan saja dibandingkan kalau anda memaksa dan lihat yang mana dari kedua kitab tersebut Al Kafy dan Al Muwatta yang memiliki hadis-hadis Ahlul Bait. Al Kafy di sisi Syiah semuanya hadis-hadis Ahlul bait sedangkan Al Muwatta bagaimana?, silakan jawab. Anda belum menjawabnya sampai sekarang 🙂

  157. Sumpah si Lamaru TOLOL ABIS…

    Orang yang memaksakan pendapanya tanpa ada alasan yang logis…. orang kayak begini tiada lain kecuali orang TOLOL… asyik dengan pikirannya sendiri.

  158. @yusuf

    😀

  159. @aburahat

    Kata anda:
    Tapi apabila sesuatu itu kita tahu salah lalu kita berkeras mengatakan itu benar itu namanya orang gila.

    Komentar:
    O…jadi sdr lamaru itu termasuk orang gila ya 😀

  160. @ all
    ehem, maaf yang santai saja
    sabar dan kalau tidak keberatan mari menggunakan kata-kata yang baik 🙂

  161. @SP

    Anda itu orangnya sabar, peramah dan sopan 🙂

  162. @dede
    Saya tidak khusukan lho. Iti istilah logika jadi utk umum.

    @all
    Sifat mas SP kita tahu seperti yang dikatakan sdr dede. Tapi klu mas SP sudah nantang. Nah HATI2 bagi yang ditantang.
    Klu sdr lamaru konsisten bakal rame nih.
    Cuma …..?……?

  163. @aburahat

    Oh ma’af, jadi itu istilah untuk umum. 😮 Cuma apa sdr Lamaru itu?

  164. @lamaru
    coba tolong periksakan otak dan kejiwaan anda…..
    takutnya otak bermasalah, atau kejiwaan anda?

  165. @dede
    Tergantung penafsiran masing2.
    Umpanya ada yang menafsirkan Kulyani berbohong dlm Alkafi
    sedangkan Abu Hurairah yang berbohong atas nama Rasul masuk dalam Kitab Shahih. Jadi penafsiran itu tergantung pada kempuan…….?…..?

  166. @HR
    Anda salah besar mengusulkan demikian.

    Contoh cerita. Suatu waktu seorang Doker Jiwa berkunjung ke RS jiwa/gila. Pada waktu dokter tsb memasuki ruang pasien. Tiba2 para pasien berteriak: Ada orang gila berkunjung.
    Bingung sidokter siapa sih yang sebenarnya gila?

  167. @aburahat

    Saya kira sdr lamaru tidak kenal sama Abu Hurairah, kenalnya sama asumsi 😀

  168. Utk Secondprince :
    Ok….saya coba tampilkan referensi bahwa Imam Mahdi memberikan rekomendasi kepada Al Kaffy dalam kitab As Syiah hal 122 oleh Syaikh Muhammad Shadiq As Shadr : dikisahkan bahwa kitab Al Kafi ditunjukkan pada Imam Mahdi lalu beliau menyatakan: “Haza kafiin li Syi’atina ( kitab ini cukup bagi syi’ah kami).
    Juga oleh Abul Husain Al Musawi dalam Al Muraja’at yg isinya kurang lebih sama.
    Jika di dalam kitab itu terdapat hadis palsu tentu Imam Mahdi tak akan membiarkan hadis tersebut termuat dalam buku pegangan Syiah tertua tsb. Kecuali jika Imam Mahdi tak teliti. ( padahal Imam Mahdi tak pernah salah…iya kan….)
    Tapi saya yakin anda akan meragukan isi referensi tersebut. Dalih anda berikutnya : Kulayni tak punya akses ke Duta (wakil Imam Mahdi). Baiklah,…mari kita lihat domisili Kulayni dan dan para duta (wakil) Imam Mahdi.
    Maaf saya lupa nama2 buku yg pernah saya baca, sehingga saya coba cari di situs, kebetulan ada yg mirip dengan yg pernah saya baca maka saya COPAS :
    Salah satu kutipan di Life of Kulayni :
    Kulayni belonged to a family of muhaddithun (plural of muhaddith-traditionist) and fuqaha (Islamic jurists). He spent major part of his life in third century hijri and hence he is known as mujadid (reviver) of third century[4]. Kulayni received his early religious education in his native town and went to Ray for further education, where he attended the lectures of famous contemporary scholrs. There he received all his formal education and mastered Islamic sciences. Within a short time he acquired fame as an eminent scholar and received students from far and near. He is counted among a muhaddithun of a special class known as ‘Rihalah ye hadith.’[5] Rihlah in Arabic means journey or travel and those who travelled in order to collect ahadith and meet the persons considered to be the authority on hadith. He also travelled to Baghdad for this reason and lived there for twenty years till he died in 329 hijri/941 AD. There he was engaged in teaching and pursuing academic work.
    Disini diterangkan bahwa Kulayni sering ke Bagdad dan tinggal disana untuk mengumpulkan hadis hingga wafat.
    Berikut saya COPAS riwayat salah satu wakil Imam Mahdi yg ketiga yaitu : :
    – Duta dan wakil khusus dan terpilih ketiga Imam Mahdi as adalah Abul Qasim Husain bin Ruh Naubakhty. Ia dilantik dari pihak Imam Mahdi as sebagai pengganti Muhammad bin Usman dan wakil khusus Imam Mahdi dan diperkenalkan kepada orang-orang Syiah tertentu dan wakil-wakil beliau as melalui Muhammad bin Usman bin Said Amry dan Muhammad bin Usman bin Said Amry telah mempersiapkan hal tersebut pada beberapa tahun terakhir kehidupannya sehingga kaum Syiah tidak menghadapi problema dalam urusan perwakilan dan pergantian wakil setelahnya. Husain bin Ruh Naubakhty pasca wafat Muhammad bin Usman bin Said Amry memegang tanggung jawab urusan perwakilan pada akhir bulan Jumadil Ula tahun 305 HQ.
    – Husain bin Ruh memikul tanggung jawab sebagai wakil dan duta Imam Mahdi as sejak tahun 305 HQ hingga tahun 326 HQ selama 21 tahun dan pada tanggal 18 Sya’ban tahun tersebut ia memejamkan mata untuk selamanya dan menuju kepada Allah swt. Jasad wakil Imam Mahdi as ini dimakamkan di Baghdad di “Suq Al-Syurjah” dan makamnya menjadi tempat ziarah kaum Syiah dan orang-orang mengambil berkah dengan menziarahinya.
    – Kisah ini diambil dari :
    – Tarikh-e Siyasi-ye Ghaibat-e Imam Davasdahum (aj)” [Sejarah Politik Ghaibah Imam Ke-12], hal 170.
    – “Hayatul Imam Muhammad Al-Mahdi” (Kehidupan Imam Mahdi as), “Baqir Syarif Qurasyi”, hal 130.
    Dari cerita diatas, maka Wakil Imam Mahdi ketiga Abul Qasim , ia wafat di Bagdad dan kuburannya di bagdad.Dan selalu di ziarahi pengikut Syiah sampai sekarang. Ini berarti domisili wakil imam tsb di Bagdad atau di sekitar Bagdad.
    Karena masa hidupnya bersamaan dengan Kulayni, dan tidak terlalu jauh domisilinya dengan Kulayni, yaitu sama2 di Bagdad. Tak sulit bagi Kulayni untuk menemui Wakil Imam tsb. Dan Kulayni pasti mengenal Wakil Imam tsb, karena Wakil Imam adalah pimpinan tertinggi jamaah Syiah selama goibnya Al Mahdi. Yg namanya pimpinan teras di Syiah pasti dikenal baik para jamaahnya.Dan Kulayni pasti mendengar berita bahwa Al Mahdi sedang turun kedunia dalam Goib Kecil menemui para duta/wakil Imam. Apakah anda menyangka bahwa Kulayni tak mau berkonsultasi dengan Wakil Imam disaat ia melaksanakan PROYEK BESAR menyusun kitab Al Kaffy pedoman Syiah yg tertua tsb?
    Jadi, hal yg tak logis di Ushuli : satu sisi ia percaya bahwa Imam Mahdi turun di Goib kecil menemui para duta, di sisi lain tak percaya 100% thd Kitab Kulayni, padahal AKSES Kulayni thd para wakil Imam amat mudah tentu ia sudah konsultasi tentang isi kitabnya ke wakil Imam, bahkan Imam Mahdi sudah melihat kitab tsb seperti referensi diatas. Imam Mahdi keliru ?
    Kenapa terjadi hal2 yg tak logis : Kemungkinan paling kuat adalah bahwa Kisah Turunnya Al Mahdi dalam Goib Kecil yg bertepatan di era Kulayni hanyalah fiktif belaka. Siapa yg pembohong? Apakah kita mau berpedoman pada kitab yg dibuat oleh orang2 yg terlibat scenario kebohongan terbesar tsb ?

  169. @lamaru
    Kalau diteliti apa yang anda COPAS merupakan garis besar saja, lalu anda ber ASUMSI bahwa tidak mungkin kalau Kulyani tidak berusaha ketemu. Imam Mahdi
    Anda tahu dalam Qaib Sagir Imam Mahdi pada waktu itu umurnya berepa tahun. Kemudian ia memunculkan diri berapa lama? Dan apakah muncul Imam Mahdi utk bersantai? Dan mengapa terjadi Qaib Sagir tsb.? Dan kapan Kulyani ketemu duta. Terlalu banyak pertanyaan yang diajukan pada anda atas ASUMSI anda. Anda jawab.
    Ternyata bahwa anda katakan mendapat refernsi dari Imam Mahdi hanya ASUMSI ya

  170. @lamaru

    Ok….saya coba tampilkan referensi bahwa Imam Mahdi memberikan rekomendasi kepada Al Kaffy dalam kitab As Syiah hal 122 oleh Syaikh Muhammad Shadiq As Shadr : dikisahkan bahwa kitab Al Kafi ditunjukkan pada Imam Mahdi lalu beliau menyatakan: “Haza kafiin li Syi’atina ( kitab ini cukup bagi syi’ah kami).
    Juga oleh Abul Husain Al Musawi dalam Al Muraja’at yg isinya kurang lebih sama.
    Jika di dalam kitab itu terdapat hadis palsu tentu Imam Mahdi tak akan membiarkan hadis tersebut termuat dalam buku pegangan Syiah tertua tsb. Kecuali jika Imam Mahdi tak teliti. ( padahal Imam Mahdi tak pernah salah…iya kan….)
    Tapi saya yakin anda akan meragukan isi referensi tersebut.

    Yang saya ragukan adalah validitas riwayat tersebut, anggap saja pengutipan anda benar dan perhatikan kutipan anda

    dikisahkan bahwa kitab Al Kafi ditunjukkan pada Imam Mahdi lalu beliau menyatakan: “Haza kafiin li Syi’atina ( kitab ini cukup bagi syi’ah kami).

    Perhatikan kata yang saya cetak tebal. Disitu anda menyebutkan “dikisahkan” artinya tentu sebagai sebuah kisah ia bisa bertaraf shahih, dhaif ataupun palsu. Disinilah peran penting sanad riwayat. Oleh karena itu jauh lebih baik kalau anda menuliskan kata-kata yang lengkap tentang sanad riwayat tersebut. Apalagi terdapat sesuatu yang musykil mengenai kalimat

    Al Kafi ditunjukkan

    . Siapa yang menunjukkan tidaklah jelas, apakah Al Kulaini atau orang lain. Singkat cerita saya dan kedua syaikh saya sudah pernah membahas dan mengkaji asal muasal riwayat rekomendasi Al Kafi tersebut dan sejauh ini kami temukan riwayat tersebut “tidak memiliki asal” atau dengan kata lain tidak ada riwayat dengan sanad shahih di sisi Syiah tentang rekomendasi tersebut. Kalau anda berkenan menunjukkan sanad yang shahih silakan. btw catatan kecil : saya memiliki kitab Muraja’at tetapi maaf saya tidak menemukan riwayat tersebut, bisakah anda bantu saya dengan menyebutkan halaman atau dialog keberapa dalam kitab Al Muraja’at?. Saran saya berhati-hatilah dalam menjawab 😉

    Dalih anda berikutnya : Kulayni tak punya akses ke Duta (wakil Imam Mahdi). Baiklah,…mari kita lihat domisili Kulayni dan dan para duta (wakil) Imam Mahdi.

    Lagi-lagi maaf anda salah memahami komentar saya bung, saya mengatakan bahwa Al Kulaini tidak memiliki akses ke Al Mahdi. Tahukah anda apa artinya Masa Ghaib, itu artinya Al Mahdi tidak bisa dihubungi oleh siapapun kecuali orang yang dipilih menjadi wakilnya, begitu yang saya pahami dari orang Syiah. Dan disini perlu diperjelas bahwa kuasa hubungan itu sendiri berada pada Al Mahdi, Beliaulah yang menghubungi wakilnya, maka saya katakan kepada anda bahwa walaupun Kulaini mungkin bisa berhubungan dengan wakil Al Mahdi bukan berarti ia bisa menyerahkan kitabnya kepada Al Mahdi. Karena kuasa berhubungan bukan terletak pada wakil.

    Dan Kulayni pasti mendengar berita bahwa Al Mahdi sedang turun kedunia dalam Goib Kecil menemui para duta/wakil Imam. Apakah anda menyangka bahwa Kulayni tak mau berkonsultasi dengan Wakil Imam disaat ia melaksanakan PROYEK BESAR menyusun kitab Al Kaffy pedoman Syiah yg tertua tsb?

    Tidak perlu berasumsi, buktikan saja kalau memang Al Kulaini berkonsultasi dengan wakil Imam?. Dan setelah anda buktikan maka pahamilah komentar saya sebelumnya, soal siapa yang menentukan hubungan
    Oh iya sebelumnya anda mengatakan bahwa rekomendasi Al Mahdi adalah kata-kata “Haza kafiin li Syi’atina ( kitab ini cukup bagi syi’ah kami).. Tentu masalah validitas riwayat ini adalah masalah lain yang harus anda buktikan, sekarang mari kita lihat kata-kata tersebut. Pahamilah dengan baik Al Mahdi tidak mengatakan bahwa kitab tersebut 100% shahih tetapi Al Mahdi berkata bahwa kitab tersebut cukup bagi Syiah kami, kenapa? karena kitab tersebut memiliki banyak sekali hadis-hadis Ahlul Bait yang dapat dijadikan hujjah bagi syiah , tentu selain hadis dhaif. Artinya walaupun ada hadis dhaif tetapi hadis-hadis shahihnya cukup untuk dijadikan hujjah oleh Syiah. Penafsiran seperti ini masih mungkin, bahkan salah seorang teman syiah saya dengan mudah menjawab anda bahwa Al Mahdi mengetahui kalau para Ulama Syiah akan menyeleksi berbagai hadis dhaif yang ada di dalamnya sehingga ia berkata cukup bagi Syiah. Tidk ada keterangan 100% shahih, tentu bagi saya itu adalah penafsiran mereka tetapi sayangnya anda tidak akan pernah bisa menyalahkannya dan anda tidak akan pernah bisa membuktikan kalau asumsi anda benar. Mengapa? Karena asumsi anda terlalu jauh mengambil kesimpulan, orang yang hati-hati mengambil data yang valid dan menarik kesimpulan sesuai dengan tempatnya tidak lebih dan tidak kurang. Orang yang berhati-hati tidak akan menjadikan asumsinya sebagai kebenaran melainkan menjadikan asumsinya sebagai sesuatu yang mesti diukur dengan kebenaran. Semoga anda bisa memahaminya.

    Kenapa terjadi hal2 yg tak logis : Kemungkinan paling kuat adalah bahwa Kisah Turunnya Al Mahdi dalam Goib Kecil yg bertepatan di era Kulayni hanyalah fiktif belaka. Siapa yg pembohong? Apakah kita mau berpedoman pada kitab yg dibuat oleh orang2 yg terlibat scenario kebohongan terbesar tsb ?

    Anda harus banyak belajar soal logis dan tidak logis. Silakan periksa komentar saya dan silakan tunjukkan mana yang tidak logis. Sedangkan contoh ketidaklogisan anda adalah anda menjatuhkan tuduhan pada Al Kulaini, padahal Al Kulaini sendiri tidak pernah mengatakan bahwa ia merekomendasikan kitab tersebut kepada Al Mahdi. Kalau memang ada pasti akan disebutkan oleh Al Kulaini dalam kitabnya Al Kafi. Dan saya rasa saudara bob sudah menantang anda untuk menunjukkan kalau memang ada di kitab Al Kafy mengenai riwayat rekomendasi yang menjadi dasar tuduhan anda. Sampai sekarang anda belum menjawab?. Lucunya dulu anda mengatakan bahwa rekomendasi tersebut ada dalam Muqaddimah Al Kafy, setelah saudara bob menunjukkan bahwa riwayat tersebut tidak ada dan menantang anda menunjukkannya, anda tidak menjawab. Kemudian ketika saudara antirafidhah membawakan kitab Asy Syiah anda dengan mudah mengganti dengan kitab Asy Syiah dan kalau tidak salah sebelumnya ada yang mengutip pula Al Muraja’at disini dan anda dengan mudah menjadikannya juga sebagai hujjah anda. Pertanyaan saya buat anda, dan tolong jawab dengan jujur. Apakah anda membaca sendiri kitab-kitab yang anda sebutkan yaitu Asy Syiah dan Al Muraja’at?. Pengalaman saya menunjukkan banyak orang-orang yang mengutip dari sumber sekunder (misalnya dari Syaikh-syaikh Salafy) yang bisa dibilang banyak distorsinya 🙂 . tolong Anda tidak usah berkelit jawab saja ya atau tidak, karena itu penting bagi saya untuk menyesuaikan cara berdiskusi saya dengan anda.

  171. Utk Secondprince :

    Ok…anggap saja kata2 yg sering kita dengar : Ini kitab cukup bagi Syiah saja…..tak ada. Saya hany a sering baca saja kalimat tsb.

    Tapi yg jelas, Wakil imam (para duta) hidup dalam satu kota dengan Kulayni. Juga pada tahun yg sama. Meninggalnya (wafat) pun sama. Anda2 tahu bahwa Imam mahdi mengunjungi wakil2 Imam tersebut tentu karena mereka bercerita….dan orang2/jamaahnya mendengar. Kulayni kan termasuk jamaah nya,,,tentu mendengar juga kabar tersebut. Kulayni kan lagi sibuk ngumpulin hadis2…aneh…jika ia tak mau belajar hadis ke wakil imam yg sedang dikunjungi Ahl Bait/ imam mahdi. Kan para wakil Imam sedang dibimbing Imam Mahdi. Juga aneh jika Kulayni sudah mengumpulkan hadis di kitabnya dan tak ditunjukkannya kepada wakil Imam untuk di koreksi /minta ijin atau apalah namanya agar kitab tsb dapat menjadi rujukan. Kan para wakil Imam adalah pimpinan suatu jamaah, wajar Kulayni minta ijin. Emangnya Kulayni mau main belakang? nerbitkan buku tanpa ijin2 pimpinan. Banyak hal yg tak logis di ushuli ini.
    Imam Mahdi bukan orang ceroboh. Masa ia hanya membiarkan adanya hadis palsu di kitab Al Kaffy tanpa di koreksinya. Alasan anda : Imam Mahdi tahu bahwa kitab tsb akan di koreksi oleh ulama Syiah…betul, dikoreksinya empat abad kemudian. Sempat 350 th tanpa koreksi, alias masa kegelapan, yaitu golongan Ahbari. Usuli baru ada mulai abad 7 H.
    Banyak yg tak logis Bung….

  172. @lSP
    lamaru berasumsi tanpa agrument.
    Rupanya lamaru juga tidak tahu dimana Kulyani tinggal serta Duta Abu Al-Qasim tinggal .
    Dan lamaru berasumsi bahwa masa Imam Mahdi tdk mau ketemu Kulyani. Kalau ketemu maka hilang arti Qaib. Duta aja tidak ketemu kok Kulyani. Asumsi ngaur ah

  173. @lamaru

    Ok…anggap saja kata2 yg sering kita dengar : Ini kitab cukup bagi Syiah saja…..tak ada. Saya hany a sering baca saja kalimat tsb.

    oooh begitu ya, balik ke awal lagi nih jadi pertanyaan saya nggak dijawab, Apakah anda membaca sendiri kitab-kitab yang anda sebutkan yaitu Asy Syiah dan Al Muraja’at?. 😦

    Tapi yg jelas, Wakil imam (para duta) hidup dalam satu kota dengan Kulayni. Juga pada tahun yg sama. Meninggalnya (wafat) pun sama. Anda2 tahu bahwa Imam mahdi mengunjungi wakil2 Imam tersebut tentu karena mereka bercerita….dan orang2/jamaahnya mendengar. Kulayni kan termasuk jamaah nya,,,tentu mendengar juga kabar tersebut. Kulayni kan lagi sibuk ngumpulin hadis2…aneh…jika ia tak mau belajar hadis ke wakil imam yg sedang dikunjungi Ahl Bait/ imam mahdi.

    Ok anggap saja Al Kulaini belajar juga pada wakil Imam 🙂
    *nuruti anda inih*

    Kan para wakil Imam sedang dibimbing Imam Mahdi. Juga aneh jika Kulayni sudah mengumpulkan hadis di kitabnya dan tak ditunjukkannya kepada wakil Imam untuk di koreksi /minta ijin atau apalah namanya agar kitab tsb dapat menjadi rujukan. Kan para wakil Imam adalah pimpinan suatu jamaah, wajar Kulayni minta ijin.

    Pertanyaannya kapan Al Kulaini menyelesaikan kitabnya? dapatkah anda menjawab?. Pertanyaan ini jelas penting untuk dijawab sebelum anda berasumsi seperti itu 🙂

    Emangnya Kulayni mau main belakang? nerbitkan buku tanpa ijin2 pimpinan. Banyak hal yg tak logis di ushuli ini.

    Memangnya Kulaini penerbit buku, ada bedanya menulis kitab dengan menerbitkan buku. menulis melalui proses yang panjang, Al Kulaini mesti mengumpulkan hadis-hadis Ahlul bait yang tersebar di kalangan pengikut Syiah. Perhatikan kata-kata ini, Syiah sudah ada sebelum Al Kulaini lahir, artinya hadis-hadis Ahlul bait sudah berkembang di kalngan pengikut Syiah oleh karena itulah Al Kulaini megumpulkan hadis tersebut dari para pengikut Syiah Imamiyah. Apa menulis kitab pake izin-izinan? nah tambah banyak pertanyaannya.

    Imam Mahdi bukan orang ceroboh. Masa ia hanya membiarkan adanya hadis palsu di kitab Al Kaffy tanpa di koreksinya. Alasan anda : Imam Mahdi tahu bahwa kitab tsb akan di koreksi oleh ulama Syiah…

    Oooh itu bukan alasan saya, itu alasan orang lain yang saya kutip. Apakah anda tidak membaca dengan baik kata-kata teman saya ?. Untuk kesekian kalinya anda menunjukkan kekurangtelitian dalam memahami komentar orang lain. Cara berpikir saya dalam masalah ini terletak pada validitas riwayat rekomendasi Al Mahdi, selagi riwayat itu tidak terbukti valid maka seharusnya orang tidak berhujjah dengan riwayat itu. Anehnya cara berpikir seperti ini tidak familiar dengan anda.

    betul, dikoreksinya empat abad kemudian. Sempat 350 th tanpa koreksi, alias masa kegelapan, yaitu golongan Ahbari. Usuli baru ada mulai abad 7 H.
    Banyak yg tak logis Bung….

    Lho itu kan kata anda. Saya tanya nih kapan sih Akhbari itu muncul? Siapa pencetusnya?. Validitas riwayat adalah masalah yang umum dalam setiap mahzab dan setiap masa. jangan ada berpikir bahwa semua penganut mahzab itu orang yang taklid buta dengan semua riwayat. Bukti nyata akan hal ini yang membatalkan hujjah anda adalah Al Kulaini sendiri. Dalam Kitabnya Al Kulaini Mukaddimah Ushûl al Kâfi,1/7 Al Kulaini berkata
    إعلم يا أخي –أرشدك الله- أنَه لا يسع أحدًا تمييز شيئ مِمَا اختلف الرواية فيه عن العلماء (عليهم السلام) برَأيِه إلاَ على ما أطلقه العالمُ (عليه السلام) بقوله: أعرضوها على كتاب الله، فما وافق كتاب الله فخذوه، و ما خالف كتاب الله فردُوه. وقوله(عليه السلام): دعوا ما وافق القومَ فَإِنَّ الرشد في خلافهم. و قوله: خذوا بالمُجمع عليه، فإِنَّ المُجمع عليه لا ريبَ فيه..

    Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya tidaklah boleh bagi seorang membedakan dengan pendapatnya sendiri sesuatu yang datang dari para imam as. berupa riwayat-riwayat yang berselisih, kecuali didasarkan atas apa yang disabdakan al ‘âlim (imam) as.: ‘Sodorkan riwayat-riwayat itu kepada Kitabullah (Al Qur’an) apa yang sesuai, ambillah dan yang menyalahi Kitabullah, tinggalkan!’ Dan sabda beliau as.: ‘Selisihi kaum itu (pengikut para penguasa) karena kebenaran berada pada menyelisihi mereka.’ Dan sabda beliau as.: ‘Ambillah yang disepakati, sebab yang disepakati itu tidak mengandung keraguan.’
    Perhatikan ucapan Al Kulaini, apakah itu ucapan seorang Akhbariyah yang kata anda menganggap 100% isinya Shahih. Seharusnya jika anda memang mengenal mahzab syiah maka anda akan tahu bahwa Al Kulaini juga memiliki cara berpikir seorang ushulli yaitu menerima keshahihan hadis dengan kaidah-kaidah yang benar dan diantara kaidah2 Al Kulaini sudah disebutkan di atas. Perhatikanlah dalam setiap masa akan selalu ada ulama yang membimbing pengikutnya. Maka dari itu saya katakan cara berpikir generalisasi ala anda itu bahwa ushulli baru ada pada abad ke 7 H adalah terlalu terburu-buru. Cara berpikir ushulli sudah ada bahkan pada zaman Al Kulaini, dan menilik pada hadis-hadis Ahlul bait bahwa Ahlul Bait sendiri berkata kepada pengikutnya agar sodorkan riwayat-riwayat yang dinisbahkan atas nama Ahlul Bait kepada Al Qur’an, agar diketahui kebenarannya karena Al Quran dan Ahlul bait tidak akan terpisah maka bisa dikatakan bahwa cara berpikir ushulli sudah ada pada masa Ahlul bait masih hidup. Saya yang bodoh dan awam soal mahzab syiah saja mengerti arti penting validitas maka bagaimana mungkin para ulama Syiah tidak terpikirkan masalah ini selama berabad-abad. asumsi anda memang bisa dikatakan cukup merendahkan mahzab orang lain. Balik ke masalah Al Mahdi, jika seorang pengikut mahzab Syiah benar-benar berpegang pada kitab Al Kafy maka pemecahannya akan ada di sana, seperti yang ditunjukkan Al Kulaini bahwa Ahlul bait sendiri telah mengajarkan cara berpikir ushulli dalam menerima validitas riwayat. So, sangat beralasan untuk mengatakan “itu cukup bagi Syiah”. Bagi saya itu yang saya tangkap, dan maafkan jika ada saudara2 Syiah yang tidak setuju.

  174. Utk Secondprince :

    Kitab As Syiah dan Murajaat apakah sudah pernah saya baca atau belum, lupa! Maklum nggak pernah saya catat. Namun kalimat Ini cukup bagi Syiah saja, amat sering saya jumpai. Adapun nama kitab tsb saya muat, hanya dari COPAS saja.
    Kulayni sibuk mengumpulkan hadis. Suatu kesempatan Emas bagi dia karena pada saat yg sama, Imam Mahdi turun di Goib Kecil menemui para Wakil Imam yg berdomisili tak jauh dari Kulayni. Amat bodoh jika Kulayni tak memanfaatkan kesempatan emas ini.
    Imam Mahdi datang ke wakil Imam bukan hanya sekedar numpang minum kopi kan..? atau hanya numpang makan siang ? Tugas Imam Mahdi memberi Petunjuk. Tentu saja para wakil imam tsb mendapat petunjuk dari Imam Mahdi. Hal yg tak logis bukan jika Kulayni tak memafaatkan kesempatan ini ?
    Anda tak setuju istilah terbit. Saya ganti istilahnya. Kulayni menyusun kitab Al Kaffy selama 20 th. Umur Kulayni sekitar 69 tahun. Kitab tsb tentu sudah selesai sebelum ia wafat. Wakil Imam terakhir wafatnya bareng dengan Kulayni, bareng pula dengan hilang nya Al Mahdi (mulai Goib Besar 329H). Hal yg aneh bila Kulayni tak sempat menunjukkan kitab tsb pada wakil imam. Juga hal yg aneh jika wakil Imam tak menunjukan kitab tsb ke Al Mahdi. Bahkan Kulayni bisa saja menunjukan tulisannya kepada Wakil Imam secara bertahap sebelum menjadi kitab. Sudah saya katakan ini kesempatan Emas bagi Kulayni. Wajar Kulayni tak sabaran menunggu petunjuk dari Al Mahdi via wakil Imam. Jika di kemudian hari (mulai abad 7H) ternyata diketahui ada hadis palsu…berarti ada yg tak beres dengan wakil Imam, Al Mahdi dan Kulayni sendiri. (tak beres = kisah fiktif).
    Kulayni juga seorang guru besar, murid nya banyak. Kitab Al kaffy tentu diajarkannya kepada muridnya, dan dari murid2 Kulayni lah kita bisa tahu makna hadis di dalamnya..
    AMBILAH YG DISEPAKATI, KARENA YG DISEPAKATI TIDAK MENGANDUNG KERAGUAN. Bagaimana jika manusia bersepakat bahwa bunga bank halal ? Atau vaksin mengandung babi halal karena sepakat ? tentu tidak kan. Maksud Kulayni hal2 yg boleh disepakati adalah hal2 yg belum dijelaskan oleh dalil. Sedangkan dalil2 yg bersanad Ahl Bait di kitabnya menurut kaum ahbari saat itu benar 100%. Semua literature yg saya baca bahwa baru mulai abad 7 H ada yg berani mengguggat Al Kaffy. Sebelumnya tak ada, alias Akhbari semua. Kulayni SUXES membawa murid2nya ke golongan Ahbari, percaya 100% pada kitabnya, tak ada yg mengguggat. Ini terjadi berkat scenario TURUNNYA SANG MAHDI menemui wakil imam, lalu melihat kitab Al kaffy.

  175. @lamaru

    Memahami penjelasan anda, pada intinya anda tidak percaya kepada Imam Mahdi as, begitu kan?

  176. @lamaru

    Kitab As Syiah dan Murajaat apakah sudah pernah saya baca atau belum, lupa! Maklum nggak pernah saya catat.

    Aneh, saya pribadi saja ingat apa yang sudah saya baca an apa yang belum. Sekali lagi anda menunjukkan ketidakpedulian terhadap validitas informasi yang menjadi dasar anda.

    Namun kalimat Ini cukup bagi Syiah saja, amat sering saya jumpai. Adapun nama kitab tsb saya muat, hanya dari COPAS saja.

    Metode anda ini bisa dibilang sangat cacat menurut saya. tidak ada ketentuan bahwa apa yang sering anda jumpai berarti benar, dan apakah anda pikir semua copas itu sudah pasti benar. Disinilah pentingnya mempelajari literatur asli dengan baik. Saya menyarankan anda untuk merubah cara anda ini.

    Kulayni sibuk mengumpulkan hadis. Suatu kesempatan Emas bagi dia karena pada saat yg sama, Imam Mahdi turun di Goib Kecil menemui para Wakil Imam yg berdomisili tak jauh dari Kulayni. Amat bodoh jika Kulayni tak memanfaatkan kesempatan emas ini.

    Jangan jadikan cara berpikir anda sebagai penentu kebodohan orang lain. Anda bisa dibilang tidak memahami apa artinya ghaib. mengapa masa itu dibilang ghaib karena satu hal manusia-manusia tidak bisa bertemu Al Mahdi. Tetapi Al Mahdi bisa berhubungan dengan wakil yang ia tunjuk, perhatikan saya menggunakan kata berhubungan bukan bertemu, dan ingatlah yang menentukan hubungan tersebut adalah Al Mahdi. Makanya saya katakan Al Kulaini tidak memiliki akses bertemu dengan Al Mahdi.

    Imam Mahdi datang ke wakil Imam bukan hanya sekedar numpang minum kopi kan..? atau hanya numpang makan siang ? Tugas Imam Mahdi memberi Petunjuk. Tentu saja para wakil imam tsb mendapat petunjuk dari Imam Mahdi. Hal yg tak logis bukan jika Kulayni tak memafaatkan kesempatan ini ?

    Kan namanya ghaib, saya tidak yakin kalau wakil Imam bisa leluasa berhubungan dengan Imam sesuka hatinya. Ada alasan kenapa masa itu disebut ghaib.

    Anda tak setuju istilah terbit. Saya ganti istilahnya. Kulayni menyusun kitab Al Kaffy selama 20 th. Umur Kulayni sekitar 69 tahun. Kitab tsb tentu sudah selesai sebelum ia wafat. Wakil Imam terakhir wafatnya bareng dengan Kulayni, bareng pula dengan hilang nya Al Mahdi (mulai Goib Besar 329H).

    Ghaib besar itu dikarenakan Al Mahdi tidak lagi menunjuk wakilnya, kalau anda menyebut Al Mahdi hilang, apa sebelumnya Al Mahdi muncul, banyak sekali cacatnya premis yang anda tunjukkan

    Hal yg aneh bila Kulayni tak sempat menunjukkan kitab tsb pada wakil imam. Juga hal yg aneh jika wakil Imam tak menunjukan kitab tsb ke Al Mahdi. Bahkan Kulayni bisa saja menunjukan tulisannya kepada Wakil Imam secara bertahap sebelum menjadi kitab. Sudah saya katakan ini kesempatan Emas bagi Kulayni. Wajar Kulayni tak sabaran menunggu petunjuk dari Al Mahdi via wakil Imam.

    Ini bisa dikatakan argumen skizofrenik anda, bkankah saya berulang kali katakan Al Kulaini dalam Al Kafi tidak pernah menyebutkan kalau kitab itu ia tunjukkan kepada Al Mahdi. Dengan data ini semua perkataan anda tertolak dan data ini mendukung pernyataan saya bahwa dalam masa ghaib manusia tidk bisa leluasa atau sekehendak hatinya mau berhubungan dengan Al Mahdi. Al Mahdilah yang menghubungi wakilnya. Saya tanya, apa satu-satunya cara menetapkan validitas hadis adalah dengan menunjukkan kepada Al Mahdi?. Kalau Al Mahdi tidak bisa ditemui alias ghaib bagaimana bisa anda memaksa bahwa Al Kulaini harus berpikir seperti anda.

    Jika di kemudian hari (mulai abad 7H) ternyata diketahui ada hadis palsu…berarti ada yg tak beres dengan wakil Imam, Al Mahdi dan Kulayni sendiri. (tak beres = kisah fiktif).

    Maaf bukannya yang tak beres itu adalah cara berpikir anda. Saya sudah jelaskan kok sebelumnya dan saya lihat itu beres-beres saja. Anda hanya mau memaksakan asumsi anda tanpa bukti sama sekali

    Kulayni juga seorang guru besar, murid nya banyak. Kitab Al kaffy tentu diajarkannya kepada muridnya, dan dari murid2 Kulayni lah kita bisa tahu makna hadis di dalamnya..

    Maaf jika anda terlalu banyak bicara maka akan banyak muncul pertanyaan. Wajar Al Kulaini punya banyak murid tetapi untuk mengetahui hadis Al Kafy tinggal dibaca Al Kafy yang ia tulis. Itulah gunanya sebuah Kitab

    AMBILAH YG DISEPAKATI, KARENA YG DISEPAKATI TIDAK MENGANDUNG KERAGUAN. Bagaimana jika manusia bersepakat bahwa bunga bank halal ? Atau vaksin mengandung babi halal karena sepakat ? tentu tidak kan.

    Kata-kata ini menunjukkan anda tidak memahami komentar orang lain dengan baik. Padahal disana sudah saya tuliskan dengan jelas.

    Maksud Kulayni hal2 yg boleh disepakati adalah hal2 yg belum dijelaskan oleh dalil.

    Nah saya terangkan kaidah itu adalah sebagai penjelas bagi kata-kata al Kulaini yang ini Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya tidaklah boleh bagi seorang membedakan dengan pendapatnya sendiri sesuatu yang datang dari para imam as. berupa riwayat-riwayat yang berselisih. Pahami dengan baik, ambillah yang disepakati maksudnya dari riwayat2 yang berselisih ambil riwayat yang disepakati alias memiliki banyak pendukung.

    Sedangkan dalil2 yg bersanad Ahl Bait di kitabnya menurut kaum ahbari saat itu benar 100%

    Walaupun ada juga ahbari itu bukan mayoritas syiah

    Semua literature yg saya baca bahwa baru mulai abad 7 H ada yg berani mengguggat Al Kaffy. Sebelumnya tak ada, alias Akhbari semua.

    Pertama, saya meragukan perkataan literatur yang anda baca, karena litertur yang anda maksud hanyalah copas copas yang justru perlu diperiksa validitasnya. Kedua, saya meragukan anda memahami apa yang anda baca karena maaf ejauh ini dalam berdiskusi saya lihat anda sering tidak memahami komentar saya padahal perkataan saya cukup sederhana.

    Kulayni SUXES membawa murid2nya ke golongan Ahbari, percaya 100% pada kitabnya, tak ada yg mengguggat.

    Ini cuma pikiran anda sendiri yang seenaknya menuduh al Kulaini, saya sudah bawakan bukti nyata perkataan Al Kulaini dari kitab Al Kafy bahwa ia menganjurkan para pembaca kitab tersebut termasuk muridnya agar berpikir secara ushulli yaitu menilai suatu hadis dengan kaidah-kaidah yang benar diantaranya sudah disebutkan sendiri kaidah tersebut oleh Al Kulaini. Jadi Al Kulaini sendiri tidak pernah mengakui 100% kitabnya benar so bagaimana mungkin ia mengajarkan muridnya jadi ahbari.

    Ini terjadi berkat scenario TURUNNYA SANG MAHDI menemui wakil imam, lalu melihat kitab Al kaffy.

    jujur saja ya, skenario itu kan anda yang buat, kok dengan skenario yang anda buat sendiri terus anda dengan mudah menjatuhkan kesalahan pada Al Kulaini. Bukti nyata adalah Al Kulaini tidak pernah mengaku hadisnya dinyatakan autentik oleh Al Mahdi. Kalau memang Al Kafi diserahkan Al Kulaini kepada Al Mahdi, Beliau pasti akan menuliskannya pada Kitab Al Kafy yang ia buat. Kenyataannya tidak ada. Hal ini membatalkan tuduhan anda, Al Kulaini tidak membuat skenario apapun agar kitabnya dipercayai orang. skenario itu adalah pikiran anda sendiri. btw skenario itu saja sampai saat ini belum bisa anda buktikan benar atau tidak. Tetapi anda menggebu-gebu menuduh Al Kulaini. Kita hidup tidak sendiri Mas, jadi belajarlah untuk memahami bagaimana cara berpikir orang lain.
    Pelajarilah dasar-dasar kebenaran dan dengan dasar itu berilah penilaian yang objektif terhadap cara berpikir anda dan cara berpikir orang lain. Jangan jadikan cara berpikir anda sebagai sebuah kebenaran mutlak yang dngan itu anda mengukur cara berpikir orang lain. Kebenaran tidak ditegakkan dengan asumsi tetapi dengan bukti-bukti. Anda berasumsi, orang lain pun bisa. Apa buktinya asumsi anda benar, silakan bawakan buktinya. Begitu pula apa buktinya asumsi orang lain benar ya lihat juga buktinya. Kalau hanya berkeras pada asumsi semata itu tidak ada gunanya.

  177. @SP
    Yang ditulis aja tidak dimengerti apa lagi penjelasan mas.
    Sebenarnya saya ingin bertanya pada sdr lamaru. Tapi pasti tidak akan dijawab. Jadi malas ah.
    Makin banyak yang ditulis makin banyak kesalahan yang ia buat. Karena ia tidak mengerti apa yang ditulis. Wasalam

  178. si Lamaru berkata:

    Ok…anggap saja kata2 yg sering kita dengar : Ini kitab cukup bagi Syiah saja…..tak ada. Saya hany a sering baca saja kalimat tsb.

    Kitab As Syiah dan Murajaat apakah sudah pernah saya baca atau belum, lupa!
    =======================

    Setelah ngomong ke sana ke mari sampai berbusa tu mulut… dimentahkan begitu saja……

    Saya punya pengalaman debat dg orang model gini, setelah memberikan paparan (lebih cenderung agitasi dan provokasi) yang panjaaaangggg…… ketika ditanya validitasnya… eh dengan enteng dia bilang “pernah baca tapi lupa lagi di mana.”… SONTOLOYO

  179. Ah dasar sdr lamaru itu sudah pikun, maklum kalo pikun biasanya suka lupa 😀

  180. Anehnya daripada percaya kepada sabda Nabi saw, sdr lamaru percayanya kepada asumsi 😮

  181. @aburahat
    bener juga yah……
    udah ga bisa di apa”in lagi ini mah, cukup doakan saja diberi hidayah oleh Allah….

  182. mungkin mas lamaru nih anggota band kuburan…lupa tapi ingat, ingat tapi lupa…tapi manusiawi lah, yg tidak manusiawi adalah dia menuntut org ngikut pikirannya tapi ga pernah (bahkan berusaha) utk memahami cara berpikir org lain…C Am Dm ke G ke C lagi

  183. Copas ajah bangga, k’lo merasa ga berisi yah ga usah nyaringlah bunyinya. Jadi keliatan tuh begonya …

  184. Utk SP “
    Ya saya akui saya bukan seorang pembaca yg baik, karena jarang mengingat nama buku yg saya baca. Adapun COPAS hanyalah untuk memperkuat apa yg pernah saya baca.
    Dari penjelasan anda, kalau bisa saya simpulkan PENDAPAT ANDA :
    Kulayni tak begitu gigih (rajin) menemui wakil imam dengan alasan wakil imam tak seenaknya menjumpai Imam mahdi di Goib Kecil. (anda mencoba berasumsi).
    Mari kita menggunakan sedikit saja akal sehat.
    – Kulayni jauh2 datang dari Bagdad dan tinggal di Bagdad untuk mengumpulkan hadis2.
    – Ia telah mengumpulkan 16.199 hadis, berarti ia bisa dikatakan HAUS HADIS
    – Para Wakil Imam domiili di Bagdad.
    – Masa hidup wakil Imam bersamaan dengan masa hidup Kulayni
    – Umur/masa hidup Kulayni sama persis dengan Masa Goib kecil.
    – Para wakil imam selaku pimpinan tertinggi pasti dikenal oleh semua jamaahnya
    – Kulayni pasti kenal/tahu adanya wakil imam yg berhubungan dengan Imam Mahdi

    Ada pertanyaan

    – Aneh nggak jika Kulayni tak begitu antusias bertemu dengan Wakil Imam ?
    – Aneh nggak jika Kulayni hanya mau menerima hadis dari banyak orang2 yg ternyata banyak hadis palsu. Tak belajar langsung dengan wakil Imam.
    – Kota Bagdad di masa itu tak sebesar sekarang. Tak sulit bagi Kulayni untuk selalu konsultasi dengan Wakil imam walau setiap hari utk menyampaikan hadis yg diterimanya di masyarakat agar dikoreksi oleh wakil Imam, dan juga untk di koreksi Imam Mahdi jika se waktu2 datang menemui wakil Imam.
    – Aneh nggak, jika Kulayni justru hanya menyerahkan ke masyarakat untuk menilai/bersepakat tentang kebenaran hadis jika ada perselisihan. Tak menyerahkan ke wakil Imam untuk menilai.
    – Namun kitab Al Kaffy yg tak dinilai oleh Wakil Imam dipercayai 100% oleh Syiah Imamiah di jaman itu (Ahbari). Setelah abad 7H baru ada upaya mengguggat isi kitab tersebut.
    – Kalau saya jadi anda, lebih baik saya cari orang2 yg sering kontak langsung dengan Wakil Imam /murid wakil imam, mana tahu ada kitabnya….Bukan ke Al Kaffi Kulayni yg agak malas jumpa ke wakil imam.

    Itulah hal2 yg tak logis di Syiah Imamiah. Silahkan anda menilai.

  185. Ralat : Kulayni jauh2 datang dari Ray, dekat Teheran ke Bagdad utk mengumpulkan hadis

  186. Saya tdak mau mendahului mas SP utk mengomentari agrument berdasarkan asumsinya lamru

  187. Karena si @ lamaru ini kagak pernah bisa nunjukkin literatur yg dimintta
    Maka saya pikiR dia cuma BERASUMSI dalam semua kata dlm tulisannya
    celakanya, ASUMSI ini dipaksakan ke org lain. Kaciiaaan deh lu

    1. Dia berasumsi pernah baca kitab syiah ditanya hal berapa
    Jawaban “ngalor ngidul”
    2. Dia berasumsi bahwa Al kulayni bertemu di Al mahdy
    Kenyataanya oleh @ sp dibuktikan Al kulayni dlm al kafi menulis tdk pernah bertemu.
    3. Dia berasumsi bahwa Al kafy shohih 100% kata org syiah
    Kenyataannya tdk ada satupun ulama syiah yg bilang Al kafy 100% shohih

    4. Karena dasar pijakan @lamaru utk mengkritik semakin tdk kokoh , kemudian dia menyerang Al kulayni dengan
    Mengatakan bahwa dia menipu muridnya dgn menyatakan kitabnya shohih
    Faktanya @ sp membuktikan dlm al kafy tdk ada pernyataan shohih bahkan yg tertulis sebaliknya

    Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya tidaklah boleh bagi seorang membedakan
    dengan pendapatnya sendiri sesuatu yang datang dari para imam as.
    berupa riwayat-riwayat yang berselisih.
    Pahami dengan baik, ambillah yang disepakati maksudnya
    dari riwayat2 yang berselisih ambil riwayat yang
    disepakati alias memiliki banyak pendukung.

    5. Dia bersumsi dia pintar. Dengan analisa sejarah KONON nya
    Faktanya dia tdk lebih Pemnbual dan bodoh

  188. @lamaru

    Pertama-tama sy nyatakan bahwa semua PERNYATAAN dan ASUMSI anda KELIRU TOTAL. Kita lihat;

    Ya saya akui saya bukan seorang pembaca yg baik, karena jarang mengingat nama buku yg saya baca.

    Pengakuan anda ini dan sebelumnya percuma karena anda tdk juga memperbaiki sikap dan cara anda berdiskusi. Anda tdk pernah memperhatikan dan menyimak apa yg ditanyakan dan dikeluhkan ke anda.

    Adapun COPAS hanyalah untuk memperkuat apa yg pernah saya baca.

    Selama anda memahami dan menguasai apa yg anda copas tdk ada masalah. Namun sebaiknya jangan banyak-banyak dan sering. Blog ini sy kira bukan tempat anda seenaknya menyodorkan copas.

    Dari penjelasan anda, kalau bisa saya simpulkan PENDAPAT ANDA :

    Mari sy tunjukkan betapa asumsi dan tuduhan tanpa dasar sama sekali tdk berfaedah dan tdk membuat orang tertarik utk membahasnya lebih dalam;

    – Kulayni jauh2 datang dari Bagdad dan tinggal di Bagdad untuk mengumpulkan hadis2.

    Keliru. Kulayni tidak tinggal di Bagdad, ia tinggal di Syiria.

    – Ia telah mengumpulkan 16.199 hadis, berarti ia bisa dikatakan HAUS HADIS

    Keliru. Bukan 16.199 hadits, tapi 10.199 hadits

    – Para Wakil Imam domiili di Bagdad.

    Keliru. Para wakil Imam berdomisili di Syam.

    – Masa hidup wakil Imam bersamaan dengan masa hidup Kulayni

    Keliru. Mereka tdk hidup bersamaan.

    – Umur/masa hidup Kulayni sama persis dengan Masa Goib kecil.

    Keliru. Masa hidup Kulayni tdk sama dgn masa ghoib kecil. Bedanya ratusan tahun.

    – Para wakil imam selaku pimpinan tertinggi pasti dikenal oleh semua jamaahnya

    Belum tentu.

    – Kulayni pasti kenal/tahu adanya wakil imam yg berhubungan dengan Imam Mahdi

    Belum tentu.

    Ada pertanyaan
    – Aneh nggak jika Kulayni tak begitu antusias bertemu dengan Wakil Imam ?

    Biasa saja.

    – Aneh nggak jika Kulayni hanya mau menerima hadis dari banyak orang2 yg ternyata banyak hadis palsu. Tak belajar langsung dengan wakil Imam.

    Biasa saja.

    – Kota Bagdad di masa itu tak sebesar sekarang. Tak sulit bagi Kulayni untuk selalu konsultasi dengan Wakil imam walau setiap hari utk menyampaikan hadis yg diterimanya di masyarakat agar dikoreksi oleh wakil Imam, dan juga untk di koreksi Imam Mahdi jika se waktu2 datang menemui wakil Imam.
    – Aneh nggak, jika Kulayni justru hanya menyerahkan ke masyarakat untuk menilai/bersepakat tentang kebenaran hadis jika ada perselisihan. Tak menyerahkan ke wakil Imam untuk menilai.

    Biasa saja.

    – Namun kitab Al Kaffy yg tak dinilai oleh Wakil Imam dipercayai 100% oleh Syiah Imamiah di jaman itu (Ahbari). Setelah abad 7H baru ada upaya mengguggat isi kitab tersebut.

    Biasa saja.

    – Kalau saya jadi anda, lebih baik saya cari orang2 yg sering kontak langsung dengan Wakil Imam /murid wakil imam, mana tahu ada kitabnya….Bukan ke Al Kaffi Kulayni yg agak malas jumpa ke wakil imam.

    Lebih baik anda sendiri yg melakukannya.

    Itulah hal2 yg tak logis di Syiah Imamiah. Silahkan anda menilai.

    Pernyantaan dan asumsi anda semua keliru. Bahkan parah. Itu penilaian saya.

    Ralat : Kulayni jauh2 datang dari Ray, dekat Teheran ke Bagdad utk mengumpulkan hadis

    Bukan di Bagdad tapi di Syiria.

    Semoga anda paham dan tdk meneruskan cara anda ini.

    Salam

  189. Seandainya dia (lamaru) seorang yang memiliki harga diri dan kehormatan, tentunya dia akan memperhatikan apa yang disampaikan kawan diskusinya. Saling menghormati dan menghargai. Namun saya sampai saat ini tidak melihat sikap menghargai orang lain dalam diskusi ini…Dia masih saja berasumsi….. Ya Allah karuniakan kepada kami kebaikan, karuniakan kepada kami kekuatan…. Maafkan atas semua kekuarangan dan kesalahan, sehingga apa yang kami tulis ini menjadi bekal kami di akherat dan bukan menjadi beban kami…. bimbinglah kami selalu Wahai Yang Maha Kasih..

  190. @lamaru
    Sebenarnya saya sudah tidak mau mengomentari tulisan anda
    karena logika saya tidak bisa menerima
    Mari saya ajarkan anda MATEMATIKA walaupun saya termasuk orang yang bodoh dalam disiplin ilmu ini.

    Kulayani berada di Bagdad selama 20 th. Sebelumnya ia berkeliling mengumpulkan Hadits. Pasti belum tersusun baru mengumpul. Dan berada di Bagdadpun untuk mengumpul Hadits. Sesudah terkumpul baru disusun dan menurut anda menyusun selama 20 tahun.
    Berarti selama Kulyani di Bagdad hanya menyusun Al Kafi.
    Kalau meninggal thn 329 H sesuai kata anda berarti ia masuk Bagdad thn 309. Berapa lama ia berkeliling di Bagdad mengumpulkan Hadits? 2 thn, 3 thn. Taruh kata 2 thn, maka ia mulai menyusun Al-Kafi thn 311 berarti sebelum selesai penyusunannya Kulyani sudah meninggal.berart belum tersusun.
    Kalau Kulyani berdiam di Bagdad Khusus menyusun Al-Kafi, maka kapan dia menyerahkan Al-Kafi kepada Duta Imam Mahdi yaitu Abul Qasim Husein yang meninggal thn
    326 H. Ataukah diberikan sebelum Al-Kafi tersusun.
    Tolong koreksi kalau salah. Saya tidak pandai dalam MATEMATIKA

  191. Utk Armand

  192. Utk Armand :

    Rupanya ada yg lebih payah dari saya. Saya membaca buku/literatur namun sering kurang perhatikan nama buku atau nama pengarang. Anda tak membaca literatur tapi berani ngomong. Lebih gawat!

    Tolong anda tanya dulu ke SP : kapan Kulayni hidup, kapan Goib Kecil, kapan hidupnya para wakil imam.

    Domisili wakil imam sudah saya sebut literatur dan tempatnya. Sekarang jika anda ke bagdad, ada kuburan wakil Imam tsb dan masih diziarahi oleh pengikut Syiah. Berikut kutipan literatur ttg wakil imam ke 1 :

    – Usman bin Said Amry sepeninggal Imam Hasan Askari as pergi dari Samara menuju Baghdad, bertempat tinggal di kawasan “Karkh (pemukiman Syiah) dan di sana ia memegang urusan-urusan perwakilan hingga akhir hayat. Ia seperti periode Imam Hasan Askari as menerima surat-surat, zakat dan khumus yang dikirimkan untuk Imam Zaman as.(Maktab Dar Faroyand-e Takamul” )

  193. Utk Yusuf :

    Saya tak berasumsi, hanya mengemukakan hal2 yg tak logis apa yg terjadi di masa Kulayni dan para wakil Imam di masa Goib kecil,

  194. Utk Aburahat :

    Memang anda tak ngerti matematika. Dalam mengkoreksi hadis, Imam mahdi cukup satu hari saja.

  195. @all
    Apa matematika saya salah kok nda ada yang koreksi?

    @lamaru X armand…!…?…!…?

  196. @lamaru
    Kok anda tahu hanya sehari atau ASUMSI
    ketemu aja belum tentu.

    Saya tidak mengerti matenatika tapi anda lebih tdk mengerti lagi.
    Coba anda baca lagi dan tolong teman beritahukan saya apa saya salah hiting.
    Kulyani di Bagdad 20 thn yakni sampai thn 329 H ia MATI
    Kulyani mengumpul Hadits di Bagdad berapa lama tidak ada penjelasan.
    Saya ber ASUMSI tidak mengumpul Hadits tetapi bertentangan dengan logika atas dasae referensi lamaru

    Kalau (ini asumsi) dia tidak mengumpul Hadits di Bagdad
    Jadi Kulyani masuk Bagdadd 329 – 20 = 309
    Berarti Ia masuk Bagdad thn 309 H.
    Si Duta Imam mati thn 326 H
    Jadi Kulyani belum selesai menyusun Al KAFI sebab
    326 -309 = 16 . Jadi Kulayani baru 16 thn menyusun, siduta sdh meninggal. Perhitungan ini bukan ASUMSI sdr lamaru.

    Pertanyaan saya Kapan Al Kafi diserahkan ke siduta.
    Jangan ber ASUMSI siduta nunggu selesai Al Kafi baru MATI

  197. @Lamaru..
    “Dalam mengkoreksi hadis, Imam mahdi cukup satu hari saja.” Coba minta validasi atas pernyataan anda ini.
    Kalau tidak, berarti anda sedang berasumsi lagi.

  198. @lamaru

    Usman bin Said Amry sepeninggal Imam Hasan Askari as pergi dari Samara menuju Baghdad, bertempat tinggal di kawasan “Karkh (pemukiman Syiah) dan di sana ia memegang urusan-urusan perwakilan hingga akhir hayat. Ia seperti periode Imam Hasan Askari as menerima surat-surat, zakat dan khumus yang dikirimkan untuk Imam Zaman as.(Maktab Dar Faroyand-e Takamul” )

    Itu kitab bahasa apa ya rasanya bukan indo, kok anda menulis dalam bahasa indo, gak ada halamannya lagi :mrgreen:

  199. @lamaru….
    sudahlah anda sudah terlihat BODOH-nya, jgn membual lagi….
    tau dari mana imam mahdi menghabiskan 1 hari????(BUALAN PALING BODOH)
    Membual saja tak becus…..

  200. Utk Aburahat :

    Baik, mari kita main matematika anak SD. Wakil Imam terakhir Abu Hasan Ali (326 – 329H). Kulayni juga wafat th 329 H. Jadi dalam 3 tahun terakhir, Kulayni sudah mengumpulkan amat banyak hadis (minimal sudah 17/20 th kali 100% = 85%. Berarti hadis yg terkumpul minimal sudah 85%. Jika Kulayni rajin bertemu para Wakil Imam sejak yg ke 2 s/d ke 4, maka setidaknya ada 3 kali Imam Mahdi datang mengkoreksi hadis2 yg dikumpulkan Kulayni. Maka paling tidak ada 85% hadis sohih. Jika Imam Mahdi mengkoreksi pada tahun 329 H, maka 100% hadis Sohih. Menurut kepercayaan Syiah Imamiah bahwa Imam Mahdi kan SUPERMAN. Jika ia mengkoreksi hadis belum selesai satu hari, masa langsung ditinggalkannya. Mana tanggung jawabnya sebagai PENUNJUK JALAN KEBENARAN? Tentu ia menyelesaikan TUGAS dulu, baru menghilang lagi dalam ke GOIB an. Begitu kira2 matematika yg anda inginkan ?

  201. Menurut kepercayaan Syiah Imamiah bahwa Imam Mahdi kan SUPERMAN.

    Nah tuh muncul asumsi superman :mrgreen:

  202. Utk Semua :

    Kulayni, para Wakil Imam, Goib Kecil Imam Mahdi berada pada masa yg sama, domisili sama2 di Bagdad. Jika ternyata terdapat 50% hadis palsu di al Kaffy, maka ada hal yg tak beres, kemungkinannya antara lain :

    1. Kulayni jarang bertemu wakil imam

    2. Kulayni sering bertemu, tapi wakil Imam tak mau mengkoreksi hadis milik Kulayni

    3. Imam Mahdi yang tak mau mengkoreksi hadis milik Kulayni

    4. Imam mahdi mau mengkoreksi, tapi tak teliti atau tak tuntas

    5.Kisah adanya Goib Kecil dan Goib Besar hanya fiktif.

    6. Ada kemungkinan2 lain mengapa ada 50% di Al Kaffy ? silahkan kemukakan…!

  203. Ada kemungkinan2 lain mengapa ada 50% di Al Kaffy ? silahkan kemukakan…!

    Kayaknya percuma, saya sudah menyebutkan kemungkinan yang lain, tapi malah dibilang itu cuma asumsi saya saja :mrgreen:
    *saya rasa para pembaca yang lain lebih mengetahui apa itu asumsi*

  204. Utk SECONDPRINCE :

    Kemungkinan yg pernah anda tampilkan adalah bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam karena tak ada akses utk bertemu wakil imam dan wakil imam tak bisa sesukanya bertemu Imam Mahdi.
    Tak ada akses rasanya alasan yg kurang tepat, mengingat mereka masih dalam satu kota. Kecuali jika Kulayni ada mempunyai rasa MALAS menemui Wakil Imam.
    Sedangkan Imam Mahdi menemui para wakil imam paling tidak ada 4 kali, jika masing2 wakil imam DAPAT JATAH bertemu sekali. Suatu hal yg amat memungkinan bagi Imam Mahdi utk sempat mengkoreksi hadis2 yg dikumpulkan Kulayni jika Kulayni rajin menemui para wakil Imam.

    Tapi jika anda tetap berbendapat bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam, maka ada pertanyan baru : Layakkah Kulayni dijadikan sebagai penyusun pedoman agama? padahal seharusnya ia rajin minta bimbingan para wakil Imam yg amat dekat dengan ahl bait/imam mahdi. Kenapa Syiah Imamiah tak mencari saja murid langsung wakil imam yg rajin minta bimbingan wakil imam manatahu mereka ada punya tulisan. Sebab pada merekalah kebenaran berada, bukan pada orang (Kulayni) yang malas bertemu Wakil Imam.
    Tapi kenyataannya berbicara lain, pada tahap awal, Syiah Imamiah percaya 100% kepada kitab Al Kaffy Kulayni disamping 3 kitab utama lain. Mereka kita sebut golongan Ahbari. Adapun upaya mengguggat 4 kitab tersebut baru mulai pada abad 7 H yg kita sebut golongan Ushuli seperti anda2.
    Maka tak salah saya pernah berkata bahwa Kulayni adalah RUH Syiah Imamiah.

  205. @lamaru

    Rupanya ada yg lebih payah dari saya. Saya membaca buku/literatur namun sering kurang perhatikan nama buku atau nama pengarang. Anda tak membaca literatur tapi berani ngomong. Lebih gawat!

    Jika anda bisa ngomong ngelantur tanpa data yg valid maka setiap orang bahkan jg bisa lebih ngelantur dari anda. Lantas bagaimana caranya anda berharap mendapatkan kebenaran dari sebuah diskusi seperti itu? Referensi menjadi sangat penting bung jika ia berkaitan dgn nama, waktu, tempat, angka-angka serta data-data kuantitatif lainnya. Jangan berharap orang akan mengiakan dan percaya dgn omongan anda jika anda tidak menyertakan sumber data darimana anda mendapatkan data anda yg sebaiknya anda membacanya sendiri (ini jika anda benar-benar ngotot).

    Semoga bisa dipahami.

    Salam

  206. @lamaru

    😀 😀 😀 😀 😀

  207. @lamaru
    Anda mewngerti nda apa yang anda tulis

    Pada permulaan diskusi anda ngotot duta ketiga Imam Mahdi yang menhubungi anda dengan Imam Mahdi. Setelah dibantah oleh SP anda katakan duta Imam Mahdi ketiga yakni Abul Qasim Husein yang menyampaikan ke Imam Mahdi. Setelah saya bantah dengan matematika anda beralih ke duta Imam Mahdi yang terakhir yakni Abul Hasan Ali. Omong kosong apa ini. Nanti kalau ada yang dikoreksi lagi anda lari kelain lagi. Apa anda tidak malu atasa ketidak benaran yang anda bawa dalam diskusi.
    Sudah salah malahan menyalahkan lain orang. Lamaru? lamaru? lamaru?

    Anda berkata: Sedangkan Imam Mahdi menemui para wakil imam paling tidak ada 4 kali, jika masing2 wakil imam DAPAT JATAH bertemu sekali. Suatu hal yg amat memungkinan bagi Imam Mahdi utk sempat mengkoreksi hadis2 yg dikumpulkan Kulayni jika Kulayni rajin menemui para wakil Imam
    BERASUMSI LAGI

    Anda berkata: Tapi jika anda tetap berbendapat bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam, maka ada pertanyan baru : Layakkah Kulayni dijadikan sebagai penyusun pedoman agama?

    Asumsi pertanyaan yang lucu.
    Apa hubungan mengumpulkan Hadits dgn persetujuan Imam?
    Apa Imam Bukhari dengan Shahihnya, Imam Muslim dgn Shahihnya minta persetujuan siapa?

  208. @all

    Yahudi mengatakan tidak ada Nabi setelah Nabi Musa
    Nasrani mengatakan tidak ada Nabi setelah Isa
    Islam mengetaka ada Imam setelah Nabi Muhammad SAW

    Buktinya ada pemimpin sesudah Rasulullah Firman Allah dalam Surah Al-Fathir: 24. Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran[ sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan

    QS Anbiya 73. Kami telah menjadikan mereka pemimpin2
    yang memberikan pentunjuk dengan perintah kami.
    Hadits Rasul yang terdapat dalam kitab Kamaluddin hal 413 dan Kifayat al-Atsar hal.166 berbunyi
    Siapa yang mengingkari Al-Qaim dalam kegaiban maka ia meninggal dalam keadaan JAHILYAH

    Saudara lamaru mengatakan: 5.Kisah adanya Goib Kecil dan Goib Besar hanya fiktif

    Jadi menurut lamaru Imam Mahdi Gaib tidak benar.

    PERTANYAAN SAYA AGAMA MANA YANG DIANUT LAMARU?

  209. Salam

    Lamaru… Percaya x? Lamaru silap menyebut nama Kitab……. Pastinya bukan al-Kafi (yang ditunjukkan kepada Imam Mahdi). Ada kitab (catatan) yang lainnya… Andai saya tidak tersilap….

    wasSalam

  210. Salam

    @Lamaru…
    Percayakah dibawah ini adalah ungkapan karangan saya
    “SETIAP ORANG YANG TELAH DEWASA (AKIL BALIGH) PASTI ADA KAITANNYA DENGAN AL-QURAN YANG DITURUNKAN ALLAH azzawajalla.”

    Percayalah 100%?

    wasSalam

  211. @lamaru
    jahiliyah banget ente….

  212. @lamaru
    ngerti tidak artinya asumsi? ni darikamus besar BahasaIndonesia.

    asum·si n 1 dugaan yg diterima sbg dasar; 2 landasan berpikir krn dianggap benar;
    meng·a·sum·si·kan v menduga; memperkirakan; memperhitungkan; meramalkan

    Nah kalau anda berpikir dengan dasar asumsi…., akan lahir asumsi-asumsi lain yang tidak memberi faedah sedikit pun dalam menetapkan sebuah kebenaran.

  213. Utk Secondprince :

    Kristen Protestan adalah metamorfose dari Kristen Katholik.

    Syiah Imamiah Ushuli adalah metamorfose dari Syiah Imamiah Ahbari. Setuju….?

  214. Nah sudah superman sekarang ke Kristen pula :mrgreen:

  215. Paling mudah menjawab yang terjawab dsengan ASUMSI

    @SP

    Mas tahu nda ada berita baru fatwa dari Paus Vatikan dan Khalifah : Bahwa ada kesamaan Antara Martin Luther dan Kulyani. Wasalam

  216. Utk SP :

    Katholik di reformasi oleh Luther tahun 1529 karena ada perbedaan pandangan sehingga muncul golongan Protestan.

    Syiah Imamiah Ahbari/ortodox (yg percaya 100% thd 4 kitab Syiah) mulai di gugat oleh salah satu pelopornya : al-Muthahhir al-Huliyy (w. 726H) sehingga mulai lahir Syiah Imamiah golongan Ushuli (tak percaya 100% thd isi 4 kitab Syiah) seperti anda2 di Indonesia.

    Hal yg biasa rupanya dalam suatu aliran induk/ortodox yg ber metamorfose ke aliran baru

    Sekarang antara Syiah Imamiah Ahkbari dan Syiah Imamiah Ushuli saling men sesat kan.

  217. @all
    mending om lamaru ini jangan di respons lagi, susah…..
    banyak ayatulloh yg pernah berkata, ” jangan lah sesekali kalian berurusan dengan orang yg sudah beku hatinya (ex.wahabi,salafi,lamaru), akan mendapatkan suatu keburukan dalam perjalanan ilahi.
    perjalanan ilahi tuh kyk yg di sebutkan oleh Mulla Sadhra untuk mendekatkan diri kepada allah(maqam)…..
    hehehehe kalo salah mohon diperbaiki….. (makhluk masih sma, baru belajar ttg syiah dikit)

  218. Ada istilah baru metamorfose
    Menurut si FULAN perubahan dari Induk dan ada protes maka muncul yang baru
    Kalau yang disampaikan si FULAN baru sekali terjadi metamorfose

    Tapi si FULAN ini dia mengikuti paham yang metamorfose berapa kali .

    1 Mu’tazila kemudian Abdurrahman Al Wahab salah satu murid Ibn. Taymiah membentuk WAHABI dari Wahabi terjadi metamorfose ke Salafy kemudian metamorfose ke N……
    Berapa kali jadi BUNGLON ya? METAMORFOSE sama artinya dengan BUNGLON.
    Sekarang saya mempubyai istilah baru.
    Apabila seseorang tidak fokus dlm diskusi, lompat sani sini seperti katak kita sebut aja bunglon. Hehehe

  219. @aburahat
    siiipppp om….. roger that….

  220. Utk SP :

    Hal yg biasa dilakukan seorang polisi/detektif adalah melakukan ilustrasi dalam penyelidikan suatu perkara utk mencari kebenaran.

    Bagaimana jika kita bertindak seperti polisi juga berilustrasi dalam perkara/peristiwa di masa Kulayni. Ini kan blog Analisa Pencari Kebenaran, wajar kita menganalisa, iya…kan…?

    Andai pendapat anda benar bahwa Kulayni jarang menemui wakil imam sehingga wajar terdapat 50% hadis palsu di Al Kaffy. Kulayni punya banyak murid. Para muridnya inilah yg memperkenalkan Al Kaffy ke masyarakat hingga sampai ke kita sekarang ini. Pada tahap awal, para murid dan pengikut2nya tak ada yg mengguggat isi Al kaffy, alias disebut Syiah Imamiah Ahbari(percaya 100% kepada Al Kaffy).

    Sementara di lain tempat pada saat yg sama, yaitu para wakil Imam, tentu punya murid2/pengikut yg berupaya mengikuti ajaran ahl bait. Karena para wakil Imam amat dekat dengan Ahl Bait/Imam Mahdi, maka hadis/ajaran yg di ajarkan wakil imam bisa dikatakan 100% benar.

    Dua kekompok ini jelas berbeda paham dan ajarannya, dimana pengikut2 wakil imam lebih mendekati bahkan sama dengan paham Ahl Bait, sedangkan Kulayni dan murid2nya masih disusupi paham yang berasal dari 50% hadis palsu.

    Para pengikut wakil imam yang selalu rajin bertemu wakil imam untuk mendengar fatwa2 wakil Imam, tentu mereka lebih tahu tentang ajaran wakil Imam/Ahl Bait daripada yg jarang bertemu wakil imam. Tentu mereka tak akan mudah percaya kepada fatwa/ajaran dari orang yg jarang bertemu Wakil Imam. Karena Kulayni jarang bertemu Wakil Imam, maka secara logika murid2 langsung wakil Imam tak akan mudah percaya kepada Kulayni, alias tidak menjadikan Al Kaffy sebagai pedoman.

    Paham bahwa Imam Mahdi mengalami 2 kali Goib (Besar dan Kecil). paham Rajah, paham Bada dsb tentu berdedar di lingkungan Syiah Imamiah Ahbari ( yg sekarang juga dilanjutkan oleh Syiah Imamiah Ushuli).

    Yg menjadi pertanyaan…apakah paham2 tsb juga beredar di lingkungan wakil imam dan pengikut2nya…?

    Salam

  221. @lamaru
    Ternyata anda tdak mengerti mengenai Syiah apalkagi Ahlulbait. Anda hanya ingin menunjukan kebencian anda terhadap Syiah. Umpamakan ketidak senangan anda mempunyai cukup argument mungkin bisa didiskusikan.
    Tapi ternyata dalam diskusi ini anda tidak punya pengetahuan untuk itu bagaimana kita mencari kebenaran dari orang yang berediskusi tetapi tidak mempunyai/menguasai terhadap tema diskusi? Thema diskusi yang anda tantang terhadap SP adalah Al Kafi dan Al-Muwa’tha

    Pada Waktu berbicara Al-Kafi ternyata anda ngawur, lalu anda melopat ke Imam Mahdi, sesudah dikoreksi anda melompat ke Duta ke 3. Setelah dikoreksi lagi anda lompat ke Duta 4. Sesudah dikorweksi anda lompat Protestan. Terlalu jauh lompatan anda .
    Mungkin SP sudah lupa apa sebenarnya tema diskusi.
    Bagaimana kita bisa mendapat kebenaran dengan cara anda itu..
    Sekarang anda melompat ke PAHAM yang dianut disekitar duta

    Perlu saya tegaskan disini supaya anda tahu bahwa:
    IMAM MAHDI as TIDAK MEMBERI PELAJARAN SEPERTI IMAM2 as SEBELUMNYA. TUGASNYA DALAM KEGAIBAN KECIL HANYA MENERIMA LAPORAN DAN TAUQI’AT.
    Anda harus banyak belajar mengenai Ahlulbait.
    Siapa2 yang dimaksud dengan Ahlulbait, apa tugas dan fungsi mereka

    Siapa2 yang dimaksud dengan ITRAHTI Nabi, apa tugas2 dan fungsi mereka.

    Siapa2 Imam, apa tugas dan fungsi mereka.
    Kemudian,
    Siapa Imam Mahdi, apa tugas dan fungsinya dan mengapa ia mengalami kegaiban.
    Dan pelajari apakah tugas dan fungsi yang akan mereka emban dan dari siapa.tanggung jawab ini mereka terima
    Yang terakhir baru anda coba memahami apa itu Syiah
    Kapan munculnya, Dimana muncul, Siapa2 yang mula2 disebut Syiah Ahlulbait dan untuk apa Syiah hadir.
    Kalau anda telah pahami cukup 10% baru anda berdiskusi
    mengenai mereka.

  222. Memang sdr Lamaru tidak memahamai secara baik Syi’ah Imamiah, maka wajar asumsinya seperti itu. 😀

  223. Memang sdr Lamaru tidak memahami secara baik Syi’ah Imamiah, maka wajar asumsinya seperti itu. 😀

  224. hahaha 😀
    sdr lamaru sudah dalam jurang nih…..

  225. Utk Aburahat :

    Literatur bahwa Imam Mahdi berfatwaatau memberi pelajaran :

    Imam Mahdi as sebelum masa kegaiban panjangnya (Ghaib Kubra), berkata:
    “Hendaknya setiap orang diantara kalian berbuat sesuatu yang mendekatkan kecintaan kepada kami, menjauhkan diri dari hal-hal yang kami tidak sukai dan kami benci. Sesungguhnya perkara kami adalah perkara yang mendadak saat tobat tidak lagi berguna dan penyesalan tidak dapat menyelamatkannya dari azab kami. Sesungguhnya Allah telah mengilhamkan pada kalian perkembangan dan lemah lembut terhadap kalian dengan memberikan taufik dan rahmat-Nya pada kalian”
    (Al-Imamul Mahdi, Ahmad Ghazali hal 333)

    Jadi Imam Mahdi saat Goib kecil pun berfatwa….maka jika ingin selalu dalam kebenaran dekat2lah dengan para wakil Imam saat itu, niscaya akan mendapat fatwa dari Imam Mahdi via wakil Imam.

  226. @lamaru

    Kali ini anda benar. Itu namanya TAUQI”AT.

    Anda berkata:” maka jika ingin selalu dalam kebenaran dekat2lah dengan para wakil Imam saat itu, niscaya akan mendapat fatwa dari Imam Mahdi via wakil Imam.

    Kalau ini salah ini merupakan ASUMSI anda.

    Namanya aja DUTA berarti ada tugas2 mereka. Mereka tidak berhak menganjar hanya mengawasi dan melapor.

    Jelas bagi anda. Kalau anda ingin bertanya mengenai Ahlulbait atau Imam insya Allah kami akan jelaskan dengan baik tapi jangan berasumsi negatif.

  227. @lamaru

    ada beberapa kata dari tulisan anda yang teksnya keliru

  228. @lamaru

    Saya tambahkan kata2 terakhir dari Imam Mahdi sebelum memasuki Qaib Panjang
    Dalam kitab Kamaluddin hal. 516 dan Al-Ghaibah, Syekh Thusi hal. 242. Beliau bersabda:( terjemahan)
    Dengan Nama Allah Yang Maha Pngasih dan Maha Penyayang
    Wahai Ali b. Muhammad Samari, semoga Allah membesarkan pahala saudara2mu mengenai dirimu. Kau akan menjumpai kematian. Tidak ada waktu antara dirimu dan Allah kecuali 6 hari. Kumpulkan tugas2mu dan jangan kau wasiatkan tugasmu pada seorangpun yang menggantikan posisimu setelah kau wafat. Sungguh kegaiban yang utuh telah terjadi. Kemunculan tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah yang menyebutkannya.
    Hal itu terjadi setelah masa berlalu lama, hati-hati mulai mengeras dan bumi telah dipenuhi dengan kejahatan.
    Akan muncul diantara syi’ah-ku yang mengaku berjumpa denganku. Ketahuilah, siapa yang mengaku berjumpa denganku sebelum muncul Sufyani dan seruan dia adalah pembohong.
    Tidak ada daya dan upaya kecuali Allah Zat Yang Maha Tinggidan Maha Agung.
    Pernyataan ini adalah pernyataan terakhir yang dikeluarkan Imam pada masa kegaiban Pendek

  229. Utk Abu Rahat :

    Coba simak sabda Imam Mahdi : hendaknya menjauhi dari dari hal2 yg tidak saya sukai…..dst.

    Apa2 saja yg tak disulai Imam Mahdi..? Yg paling tahu hal2 yg tidak disukai Imam Mahi adalah Wakil Imam. Kecuali jika Imam Mahdi tak mengajarkan kepada Wakil Imam apa2 saja yg tak disukai imam Mahdi. Tentu hal yang tak logis jika Imam Mahdi tak mengajarkan hal2 yg tak disukai Beliau kepada wakil2 Imam.

    Karena Kulayni jarang bertemu Wakil Imam, maka wajar Kulayni tak tahu hal2 yg tak disukai Imam Mahdi termasuk termuatnya 50% hadis palsu dalam pedomam Syiah Al Kaffy.

  230. @lamaru

    Kata anda:
    Imam Mahdi as sebelum masa kegaiban panjangnya (Ghaib Kubra), berkata:
    “Hendaknya setiap orang diantara kalian…….dstnya.

    Pertanyaan:
    Apakah anda meyakini kebenaran kata2 Imam Mahdi tsb?

  231. @lamaru

    Saya sudah katakan ada kasalahan dalam teks tulisan anda tsb. Anda pelajari sendiri saja. Kelihatan susah untuk diberi pengertian. Maka saya tidak lagi lanjutkan pembicaraan ini.
    Dan saya akhiri dengan kata2 Imam Ali as.
    Pada suatu waktu Imam Ali as ketemu dengan seorang ATHEIS
    Atheis berkata kepada Imam Ali as :” Bolehkah saya bertanya ya Ali?” Imam Ali katakan: “Silahkan”. Atheis bertanya : “Anda percaya adanya Tuhan?”. Imam Ali as menjawab: “Saya bukan saja percaya tapi YAKIN dengan segala Ke AgunganNya Allah”
    Lalu Imam Ali as bertanya: ” Dan anda apakah anda percaya adanya Allah?’ dijawab oleh Atheis: “Tidak saya tidak percaya”

    Lalu Imam Ali berkata: “Baiklah,. Ketahuilah bahwa anda akan mati begitu juga saya. Apabila Allah itu tidak ada maka kita sama2 tidak mengalami kerugian karena tidak ada Pengadilan nanti. Tetapi apabila Allah atau Tuhan menurut anda itu ada, Maka betapa Ruginya anda dan betapa untungnya saya.

    Anda mengatakan bahwa Gaib Imam Mahdi FIKTIF berarti tidak ada.
    Bagi saya, saya yakin se-yakin2nya. Karena Rasulullah bersabda:” SIAPA YANG MENGINGKARI AL-QAIM DALAM KEGAIBANNYA MAKA IA MENINGGAL DALAM KEADAAN JAHILIYAH.

    Dan saya tidak mau mati dalam keadaan JAHILIYAH.
    Maka saya berkasta kepada anda;

    Apabila kata2 Rasul ini tidak ada maka saya dan anda tidak rugi. Tapi apabila benar sabda Rasul tsb.

    MAKA BETAPA RUGINYA ANDA DAN BETAPA UNTUNGNYA SAYA.
    Dengan kata ini saya akhiri berdiskusi dengan anda. Silahkan anda lanjutkan dengan mas SP kalau beliau masih mau melayani anda.
    Saya hanya berdoa untuk anda dan kami semua agar Allah memberikan Hidayahnya serta PetunjukNya pada kita semua,Amin

    @SP
    Maaf saya telah lancang mentackle kewenangan mas. Wasalam

  232. Utk Aburahat :

    Sabda Rasulullah yg anda kutip diatas diambil dari mana ? Al Kaffy? Manla yaduru al faqih ? A Istibshar? Al Tahzib? atau kitab2 turunannya di Syiah Imamiah ?
    Hanya Syiah Imamiah saja yg percaya bahwa Al Mahdi sedang Goib (sembunyi). Itukan asli kepahaman Kulayni dkk yg notabene jarang bertemu wakil imam (pendapat Secondpince).
    Karena Kulayni dan kawan2 jarang bertemu wakil Imam, maka amat besar peluang ajaran dan tindakan Kulayni yg TAK DISUKAI Imam Mahdi, karena Kulayni tak mendapat nasihat yg cukup dari Wakil Imam. Wajar di kitabnya terdapat 50% hadis palsu.

    Untuk SP :

    Besok akan saya lanjutkan ulasan dan analisis untuk menjawab pertanyaan apakah dilingkungan wakil Imam dan pengikut2nya yg rajin bertemu wakil Imam terdapat juga paham Rajah, Bada, Goibnya Imam Mahdi dsb yg merupakan paham asli Kulayni dkk ? Tunggu episode selanjutnya….

  233. @lamaru

    anda belum menjawab pertanyaan saya, kenapa ya?

  234. Salam

    Kesimpulan:
    @Lamaru hidup sezaman dengan Thiqat al-Islam Abu Ja‘far Muhammad bin Ya‘qub bin Ishaq al-Kulaini al-Razi. Jadi…. Lamaru lebih mengenalinya….

    Damai. wasSalam

  235. Utk Secondprince :

    Ilustrasi : Andai anda seorang yg rajin mengikuti kegiatan pengajian Syiah Imamiah, sehingga anda tahu banyak mengenai Syiah. Sementara di luar sana, misalnya saya sendiri, jarang sekali ikut kegiatan Syiah, paling banter setahun sekali, namun tiba2 saya menerbitkan buku pedoman/rujukan bagi pengikut Syiah. Apakah anda bisa percaya dengan buku saya ?

    Demikian pula kira2 para pengikut2 yg rajin mengikuti fatwa wakil Imam yg berisi pesan2 Imam Mahdi/Ahl Bait. Apakah ia bisa percaya begitu saja kepada suatu rujukan/kitab yg disusun oleh seorang yg jarang mengikuti kegiatan wakil Imam? Orang tsb adalah Kulayni dan murid2nya yg fanatik 100% thd Al Kaffy.

    Masih belum selesai…..ada lanjutannya…..

  236. @lamaru

    Anda hanya mengarang dan berandai-andai saja (khayalan tingkat tinggi), jadi silahkan untuk melanjutkan, seru juga… 😀

  237. Utk Dede :

    Saya hanya melanjutkan pendapat bung SP bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam. Sehingga apa yg mungkin terjadi jika mengikuti pendapat Bung SP.

    Nanti juga akan di ilustrasi ksn jika ada yg berbendapat bahwa Kulayni sering bertemu Wakil Imam, apa yg mungkin terjadi jika pendapat ini yg diikuti.

  238. @lamaru

    Terimakasih atas penjelasannya, silahkan untuk melanjutkan lagi…seru seperti baca kho ping ho …. 😀

  239. @lamaru

    Tuduhan anda denagn ASUMSI sungguh menunjukan anda seorang NASHABI.

    DARI MANA SAYA KUTIP BUKAN URUSAN ANDA
    SAYA TIDAK MENGANJURKAN ANDA UNTUK MEMPERCAYAI
    ASAL SAJA SAYA TIDAK MENGAMBIL DARI MANHAJ ANDA YANG SESAT
    SAMA DENGAN IMAM ALI JUGA TIDAK MENGAJURKAN ATHEIS UNTUK PERCAYA.

  240. @lamaru

    Saya hanya melanjutkan pendapat bung SP bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam. Sehingga apa yg mungkin terjadi jika mengikuti pendapat Bung SP.

    Maaf jangan mengada-ada Mas. Bukankah sudah saya katakan sebelumnya kalau anda salah memahami komentar orang lain. Poin saya jelas bukan disitu. Tolong dilihat lagi, percuma kan kalau anda panjang-panjang menjelaskan ternyata semuanya berdiri pada salah persepsi anda terhadap saya :mrgreen:

  241. Untuk Secondprince :
    Kita ber ilustrasi mengikuti pendapat anda bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam. Kulayni telah menyusun kitab Al Kaffy yg dipercaya 100% oleh murid2nya. Ciri khas ajaran di lingkungan Kulayni adalah :
    – Imam Mahdi Goib 2 kali( Besar dan kecil)
    – Kitab Pegangan Utama Al Kaffy, Manla yaduru Al Faqih, Tahzib dan Istibshar.
    – Paham Rajah
    – Paham Bada.
    – Lingkungan/kelompok Kulayni disebut Syiah Imamiah Istna Asyariah.
    Sementara kondisi di kelompok Wakil Imam, karena Kulayni jarang bertemu Wakil Imam, maka Wakil Imam dan pengikut2nya tak begitu mengenal kitab All Kaffy. Maka Al Kaffy bukan menjadi pedoman/rujukan mereka. Mereka lebih merujuk ke fatwa2 Imam Mahdi/Ahl Bait via Wakil Imam.
    Jika kita menggunakan teori metamorphose yaitu bahwa aliran2 yg ada sekarang adalah metamormofose/kelanjutan aliran yg telah ada dahulu, maka kelompok aliran yang masih berpedomam pada Al Kaffy dan 3 kitab utama lainnya hanyalah Syiah Imamiah. Juga yg berpaham rajah, Bada dan berpaham Goibnya Imam Mahdi dalam 2 kali (Besar dan Kecil) hanyalah Syiah Imamiah.
    Sekarang, aliran mana yg merupakan kelanjutan dari kelompok Wakil Imam ? Mereka yg pasti tak mengenal Al Kaffy. Sekarang ini apa ada aliran/golongan yg tanpa berpedoman Al Kaffy tapi mempunyai ajaran bahwa Imam Mahdi mengalami 2 tahap Goib ? rasa2nya belum ada. Apa ada sekarang ini aliran yang tanpa berpedoman Al kaffi tapi mempunyai paham Rajah dan Bada? Rasanya tak ada juga.
    Syiah Imamiah dan 4 kitab (Al Kaffy, Man Layaduru Faqih, Tahzib dan Istibshar) merupakan hal yg tak terpisahkan. Adakah sekarang ini aliran yg bernama Syiah Imamiah tapi tak mengakui/tak berpedoman pada 4 kitab tsb? Rasanya tak ada.
    Sehingga bisa disimpulkan bahwa aliran yang bernama Syiah Imamiah adalah asli aliran dari Kulayni dkk. Mereka berpedoman pada 4 kitab tsb, dengan paham2 yg telah disebutkan diatas.
    Sedangkan Wakil Imam dan pengikut2nya bukan bernama Syiah Imamiah dan tidak berpedoman pada 4 kitab tsb.
    Ulasan diatas adalah berlandaskan pada pendapat anda bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam.
    Bagaimana jika Kulaymi sering bertemu Wakil Imam? Ikuti episode berikutnya.

  242. Utk Secondprinve :

    Lihat komentar anda doatas bahwa Kulayni TAK PUNYA AKSES bertemu wakil Imam.

  243. @lamaru
    saya yang menyuruh anda melihat komentar saya dengan baik, udah kalau bisa kopipaste saja komentar saya yang memang menyatakan seperti itu 🙂

  244. @lamaru

    Gimana episode berikutnya? eng…ing…eng… :mrgreen:

  245. @lamaru
    You are right. Go on.
    Mereka semua tidak mengerti mengenai Al Kafi dan Kulyani apalagi Syiah. Siyah harus diberantas. Masa sahabat yang sudah berjuan harta pikiran dan keluarga di LAKNAT. Islam apa itu?.
    Saya dibelakang anda ada penjelasan dari Nasruddin Albani bahwa Imam gaib imam Mahdi memang fiktif. Dan Al Kafi banyak yang palsu. Terus aja mereka akan kewalahan.

  246. @chameleon,

    anda dgn lamaru sama saja, pandai mengarang dan berbohong…hehehe

  247. @suma
    Saya akan bawakan riwayat dari Nasaruddin al Bani dari buku
    Dhaif walMaudhu yang dikutip oleh Ben Baz dalam Kitabnya al-Kadzab hal 125 meriwayatkan yang saya kutip dari BITTANIC INSCLOPEDIA Bab Imamiyah berbunyi:
    Once al-Amaru the nearest friend of Hasan Al-Asykari and Syiah beliver met imam berore he’s dead. He asked to Imam: “Was the 12th Imam was bornt?” Iama said: Not yet because he is not from me. He is fromf Abdullah.”

  248. @chameleon

    ah ga ngerti, terjemahin dong

  249. @roni
    saudar saya lamaru cukup mengerti dan saya tunjukan ini utknya. Kalau anda tidak mengerti tanyakan pada saudara lamaru dia pasti mngerti.

  250. @chameleon,

    anda saja yg menjelaskan, kan temennya lamaru.

  251. @ahameleon & lamaru:
    anda berdua itu memang benar” bodoh…..
    jangan diteruskan perdebatan ini….
    bis” anda berdua malah tambah malu…..

  252. @NR

    mungkin mereka merasa pintar dan tak punya rasa malu, hehehe…

  253. @NR
    Saya rasa belum tentu mungkin kalau lamaru dan chameleon mempunyai data dan bukti yang kuat kita akan lanjutkan diskusi dengan argument yang valid. Asal tidak pakai ASUMSI.
    Wasalam

  254. @aburahat,

    lamaru adlh sebodoh-bodohnya manusia, masih mending wahaby/salafy yg punya dalil

  255. @aburahat,

    sedangkan lamaru dalilnya adalah ASUMSI…hehehe

  256. @roni
    Saya kira dia PIKUN atau LINGLUNG atau kena PELET bosnya.
    Hingga yang ada di pikirannya Syiah Kulyani dan Alkafi
    Bagaimana saya tdk katakan pikun atau linglung. Ia bertanya atas apa yang saya jawab pd tgl 17 Juli dari hi baru tgl 19.
    Apa diskusi sambil ngelamun?

  257. @aburahat,

    memang aneh bin ajaib lamaru itu, bertanya atas apa yang anda sudah menjawabnya 😀 mungkin diskusi sambil teler kali :mrgreen:

  258. @aburahat

    Saya juga sudah mengatakan dari dulu sdr Lamaru itu pikun dan pelupa, makanya nanyanya bolak-balik terus. Dari awal diskusi ini adalah masalah Tsaqalain, kenapa kembali lagi kepada Kulayni dan Alkafi? muter-muter terus…. 😦

  259. Utk Secondprince :

    Suda saya baca barusan. Ya betul komentar anda bahwa Kulayni tak punya Akses ke Imam Mahdi. Tapi ia kan punya akses ke wakil Imam, karena masih satu kota dan hidup pada jaman yg sama. Tapi baiklah :

    – Apakah ia rajin bertemu Wakil Imam
    – ASpakah ia MALAS bertemu wakil Imam.

    Dua hal diatas ada implikasinya masing2 yg saya coba ‘gelar perkara’ kan.

    Jika ia jarang bertemu Wakil Imam maka sudah di uraikan implikasinya. Jika ia rajin menemui wakil Imam, besok akan diuraikan implikasinya.

  260. ya kata saya juga, masih mending wahaby/salafy yg punya dalil, sedangkan lamaru dalilnya adalah ASUMSI aja…hehehe 😀

  261. Utk Roni :

    Untuk menilai dan mngidentifikasi aliran2 yg berkembang dalam suatu agama tak hanya berdasar dalil. Asumsi2 dan ilustrasi yg logis juga amat penting.

  262. @lamaru,

    asumsi dan ilustrasi yg logis harus didukung oleh dalil, coba anda pelajari tulisan2 di blog ini. kalo anda ingin berdiskusi dgn baik, maka anda hrs perhatikan lawan bicara anda. sebagai contoh ; coba anda menanggapi dulu tulisan SP tsb diatas.

  263. Utk Roni :

    Sudah saya tanggapi, memang benar komentar Sp bahwa Kulayni tak punya akses bertemu Imam Mahdi. Bagaimana, masih kurang ?

  264. @lamaru,

    kalo seandainya tulisan SP keliru, anda buktikan dgn asumsi, ilustrasi dan dalil, jadi diskusinya berimbang 🙂

  265. @lamaru,

    ya jelas kurang, dalilnya mana? 😀

  266. @roni
    Anda mau berdiskusi berdasarkan ASUMSI?
    Menurut hemat saya Nabi isi adalah Imam Mahdi karena ia masih hidup sampai sekarang. Dan Imam 12 itu tidak ada. Yang ada adalah 12 pengikut Nabi Isa. Bagaimana sdr roni?

  267. @aburahat,

    asumsi anda membuat saya bingung :mrgreen: dalilnya mana? 😮

  268. @aburahat,

    paling2 saya katakan bahwa anda adalah pembohong terbesar sepanjang sejarah 😀 persis seperti lamaru 😀

  269. Setahu saya sedari awal diskusi ini bicara ttg keshohihan hadits tsaqolain.
    Semua sepakat sunni dan syiah bahwa mengikuti ahlul bait dan itroti itu mutlak dan wajib.
    Sampai disitu sebenarnya diskusi ini sdh close.
    Akan tetapi karena Mr lamaru sesumbar bahwa yg mengikuti ahlul bait dan itrohnya itu hanya sunni dan
    Terutama Imam malik karena menurut asumsinya beliau menjadi muridnya.
    Peserta yg lain kemudian mnunjukkan fakta bahwa klaim sunni dan imam malik sbg pengikut setia ternyata
    Hanya omong kosong. Karena bukti menunjukkan hanya sedikit hadits dlm sunni dan.
    Al muwatho . Lebih celaknya yg diagung 2 kan murid sejati ternyata meriwayatkan
    Hadits dhoif yg menolak ahlul bait.
    Jadi menurut saya diskusi ini sdh melebar tdk tentu arah keluar dr thema.

    Kemudian sdr “amaru melebarkan diskusi ini menjadi ttg al kafy dan kulaini.
    Ketika diminta sumber tuduhannya lagi2 dia berkelit tanpa bisa menunjukkan litrytr

    Saran saya sudahi saja diskusi ini pd thread ini. Kalo sp mau buat saja thread al kafy.
    Persoalannya apa @sp mau dimasukkan ttg tema or kitab syiah dlm blognya ?
    Salam

  270. Utk Bob :

    Harus nya anda beruntung dapat informasi tentang asal usul mazhab anda. Dan siapa yg jadi tokoh intelektual yg jadi sentral pembentukan suatu kepahaman mazhab Syiah Istna Assyariah. Informasi ini mahal …lho….

  271. Utk Chameleon :

    yg saya pernah dengar dalilnya adalah salah satu Imam Mahdi adalah keturunan Rasulullah yang namanya sama dengan nama Nabi (Muhammad) dan nama ayahnya sama dengan nama ayah nabi ( Abdullah).

  272. @bob
    Ada katak dalam tempurung. Disangka pengetahuan kita hanya seluas temourung.
    Anda tahu bob. Kalau katak keluar dari tempurung karena kaget tempat yang dia hadapi sangat luas maka ia lompat kesana kemari. Jadi saudara bob jangan berada dalam lingkungan yang dibicarakan hanya itu2 aja. Anda harus belajar banyak dari KATAK DALAM TEMPURUNG.

  273. @lamaru

    saya juga pernah baca dari kitab im yang butek cin keng, karangan liu pangcu bahwa imam mahdi berasal dari daratan tiongkok utara belok kanan masuk gang liang hong no 12 😀

  274. @lamaru

    Suda saya baca barusan. Ya betul komentar anda bahwa Kulayni tak punya Akses ke Imam Mahdi.

    Alhamdulillah kalau anda sudah bersedia membaca kembali. jadi komentar anda Saya hanya melanjutkan pendapat bung SP bahwa Kulayni jarang bertemu Wakil Imam. Sehingga apa yg mungkin terjadi jika mengikuti pendapat Bung SP. adalah benar-benar keliru. Sekali lagi hal ini membuktikan kekurangan yang ada pada anda yaitu Kurang memahami apa yang anda baca dengan baik.

    Tapi ia kan punya akses ke wakil Imam, karena masih satu kota dan hidup pada jaman yg sama

    Itupun juga sudah saya jelaskan 🙂

    Tapi baiklah :

    – Apakah ia rajin bertemu Wakil Imam
    – ASpakah ia MALAS bertemu wakil Imam.

    Dua hal diatas ada implikasinya masing2 yg saya coba ‘gelar perkara’ kan.

    Anda bebas untuk berasumsi karena itu adalah dunia anda tetapi apa buktinya asumsi anda benar?. Dari dulu hal ini yang tidak bisa anda buktikan. Anda tidak bisa membuktikan kebenaran asumsi anda dengan kaidah yang logis karena asumsi anda tidak menafikan banyak asumsi lain, salah satunya yang sudah saya kemukakan. Tidak ada gunanya anda berkeras merendahkan mahzab orang lain dengan asumsi anda sendiri. Saya sudah menjelaskan semuanya, dalam persepsi yang saya pahami, Al Kulaini walaupun seperti kata anda ia punya akses ke para wakil imam itu tidak membuatnya langsung dikatakan punya akses ke Imam Mahdi karena kuasa hubungan dalam Masa ghaib terletak pada Al Mahdi. Saya pribadi tidak tahu pasti hubungan bagaimana yang terjadi, tetapi yang saya tahu dari salah satu saudara Syiah di lingkungan saya adalah hubungan wakil Imam dan Imam Mahdi tersebut terjadi tidak dengan cara bertatap muka tetapi dengan cara lain seperti hubungan lewat surat. Tentu saja hubungan seperti ini tidak memungkinkan untuk menyerahkan kitab. Anda boleh saja berkata ini asumsi tapi seperti yang saya katakan anda tidak punya dasar untuk menyalahkan asumsi ini dan mengatakan asumsi anda yang benar. Jadi percuma anda berkeras dengan asumsi anda sendiri. Validitas al Kafy tidak terletak pada apakah Al Mahdi menyatakan autentik atau tidak tetapi berdasarkan kaidah-kaidah ilmu Hadis yang ada di sisi syiah dan begitulah yang menjadi pegangan di sisi Syiah. Diskusi soal ini saya cukupkan karena jika ini berlanjut hanya akan mengundang banyak asumsi lain yang tidak ada gunanya. Tolong perhatikan dan pahami perkataan yang saya cetak tebal 🙂

    Sudara lamaru tolong perhatikan baik-baik komentar-komentar anda di sini, saya melihatnya terlalu tendensius untuk merendahkan mahzab orang lain. Saran saya berhentilah menebar asumsi anda dan anda tidak bisa meyakinkan siapapun disini karena asumsi anda hanya bisa bertahan dalam pikiran anda sendiri. Lebih baik kalau anda gunakan waktu anda untuk belajar agar bisa lebih memahami mahzab orang lain dengan cara : banyak membaca literatur mahzab tersebut tentu dari sumber primer atau aslinya dan berlatihlah untuk memahami apa yang anda baca dengan baik. Karena percuma jika literatur anda berlimpah jika anda tidak memahaminya. Apalagi kalau literatur tersebut cuma copas-copas wah jujur saja saya jadi tidak semangat untuk berdiskusi :mrgreen:
    Salam

  275. @lamaru

    Harus nya anda beruntung dapat informasi tentang asal usul mazhab anda. Dan siapa yg jadi tokoh intelektual yg jadi sentral pembentukan suatu kepahaman mazhab Syiah Istna Assyariah. Informasi ini mahal …lho….

    Ck ck ck saya sungguh geleng-geleng melihat tingkah anda ini, belajarlah untuk mengukur diri anda sendiri dengan ukuran yang benar. Jangan jadikan diri anda sebagai patokan akan benar tidaknya ukuran orang lain. Lihatlah diri anda, jika semua ilmu yang anda dapat, anda tidak bisa meyakinkan validitasnya Atau Jika ilmu anda hanya copas-copas yang tidak jelas kebenarannya maka berhentilah untuk bersikap sombong.

  276. Untuk Secondprince :

    Jika hubungan Wakil Imam dan Imam Mahdi via surat, suatu kebetulan yangbagus. Hadis2 yg dikumpulkan Kulayni bisa dikirim Wakil Imam via surat, nanti ada balasan, selain pesan2 imam mahdi tentang kehidupan, tentu akan ada pesan apa2 saja yg disukai Imam Mahdi dan apa saja yg tak disukai Imam mahdi temasuk hadis yg disukai (benar) dan hadis yg tak disukai (palsu).

  277. @lamaru
    ini untuk terakhir kalinya, tolong perhatikan komentar saya baik-baik. Kuasa hubungan terletak pada Al Mahdi, dalam arti tidak ada satupun yang mengetahui dimana Al Mahdi. Itulah yang disebut Ghaib. Pahamilah, btw komentar anda kok kayak mau nyepam saja 😆

  278. Sdr lamaru kenapa saya harus merasa beruntung apalagi berhutang budi, kalo informasi yg
    Anda berikan tdk bisa diverifikasi ke SHAHIHANNYA semuanya berdfasar ASUMSI sedangkan
    Dengan kaidah logika saja informasi anda tdk benar silogismenya. Buat saya pendapat
    Anda dan kelompok anda hanya menambah keyakinan saya pada paham saya saat ini
    Salam.
    To @ sp saran saya jika sdr lamaru tdk bisa menunjukkan dasar fitnah mereka lebih baik dicuekin ajah.
    Anggap anjing menggongong khafilah berlalu saja.

  279. @SP

    Saya juga sudah mengingatkan kepada sdr Lamaru supaya jangan SOMBONG, karena sesungguhnya murka Allah, adalah kepada orang-orang yang sombong merasa dirinya paling pandai, paling benar, tidak mau mendengarkan perkataan orang lain, dan tidak mau BELAJAR. Kepada orang seperti ini, Allah akan menutup dan mengunci mati HATI-nya, seperti yang dinyatakan dalam banyak ayat-ayat dalam Al Qur’an. Diantaranya:

    (QS Al Mu’min: 35):
    (Yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang

    (QS Ar-Ruum : 59)
    Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak (mau) memahami.

    Dan bila Allah telah mengunci mati Hati-nya, maka sungguh dia akan menjadi orang yang merugi, seperti dinyatakan dalam:

    (QS Al A’Raaf: 179)
    Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

    (QS Al Baqarah:7)
    Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

    Demikian, semoga kita semua dijauhi dari sifat kesombongan. Amien.

    Wassalam

  280. @SP
    saudara lamaru ini kok memaksakan pada mas dan kita semua untuk ,membenarkan ASUMSInya. Atau dia tidak pernah baca penjelasan mas atau tidak mengerti. Mas sdh katakan apa hubungan Alkafi dengan Imam Mahdi. Al Kafi kumpulan Kulyani tidak perlu pengesahan Imam Mahdi .
    Mas saya pernah bertanya pada lamaru, APKAH SHAHIH BUKHARI, MUSLIM DAN LAIN SIAPA YANG MENGESAHKAN.
    Tapi tidak pernah dijawab. Karena memang tidak bisa dijawab
    Wasalam

  281. Kuasa hubungan terletak pada Al Mahdi. Tapi yg pasti Al Mahdi pernah KONTAK dengan 4 wakil Imam, entah pakai surat atau apalah namanya. Kalau hanya via mimpi, saya juga pernah mimpi Imam Mahdi. Bukan hanya 4 wakil Imam.

    Jika kontaknya via surat atau langsung di Era Goib Kecil, paling tidak ada 4 kali kontak antara Imam Mahdi dengan 4 wakil Imam (masing2 sekali). Cukup bagi Kulayni via wakil Imam untu menyampaikan surat (hadis) ke imam mahdi agar di nilai apakah yg sukai Imam Mahdi (hadis benar) dan yg tak disukai Imam Mahdi (hadis palsu).

  282. Utk Semua :

    Kenapa saya harus memakai asumsi dan ilustrasi, karena segala sepak terjang Kulayni dan murid2nya tak terdapat di dalil2 hadis atau ayat2, hanya ada di literatur. Dari literatur inilah kita coba membuat GELAR PERKARA sebagaimana suatu penyelidikan

  283. @lamaru

    Ingat ASUMSI, ILUSTRASI dan DALIL, masa anda lupa? 🙂

  284. OH….. Sememangnya lamaru sebegini rupa kerana Imam Mahdi telah muncul dalam mimpinya dan Imam Mahdi telah menyuruhnya melakukan sedemikian ini………. Makanya, beginilah yang dikatakan @lamaru
    wasSalam

  285. Jika kita mau menggunakan suatu kitab sebagai rujukan/pedoman agama, maka pelajarilah dulu riwayat hidup si penyusun, segala sepak terjangnya dsb. Setelah itu baru kita pelajajari isinya.

    Misal seseorang mau menjadikan kitab Bukhori sebagai pedoman maka sebaiknya ia mempelajari si Penulis kitab lebih dahulu, baru kemudian isinya.

    Termasuk jika mau menjadikan Al Kaffy sebagai pedoman, maka pelajarilah riwayat dan sepak terjang Kulayni.

    Agar kita tak mudah di tipu. Jika sipenulis seorang yg sidiq, maka bisa dilanjutkan belajar ke isi kitabnya. Jika penulis kitab adalah seorang pembohong, maka buanglah kitab nya jauh2, tak perlu melanjutkan ke isinya.

  286. @all
    Anda sekalian biar dia mengoce dan usaha dilayani makin hari makin ngaur. Rupanya Kulyani musuhnya bubuyutan. Biar aja dia berhadapan dengan Kulyani

  287. Utk Aburahat :

    Anda sebaiknya mempelajari sepak terjang Kulayni. Karena ia adalah RUH Syiah Imamiah Istna Asyariah. Ia lah guru anda dan pedoman anda dalam menjalankan agama anda.

  288. @all

    Muncul lagi ASUMSI dari katak dalam tempurung

    Siapa yang akan mendengar kata2 KATAK yang masih dalam TEMPURUNG.

  289. @LAMARU
    “Agar kita tak mudah di tipu. Jika sipenulis seorang yg sidiq, maka bisa dilanjutkan belajar ke isi kitabnya. Jika penulis kitab adalah seorang pembohong, maka buanglah kitab nya jauh2, tak perlu melanjutkan ke isinya.”

    Apakah Semua Ulama rujukan anda adalah Maksum, sehingga tidak perlu lagi ditelaah thd fatwa/tulisan nya,
    bukankah kita harus meneliti semua fatwa (baik dari sunni/syiah) dari semua ulama, karena semua ulama pasti tidak maksum?,
    tulisan yang mengatasnamakan Ahlul Byt pun harus kita teliti karena tetap yang menulis kitabnya adalah ulama (yang tdk maksum).
    jadi saran saya sepakati dulu pola fikir bahwa
    -setiap ulama tidak maksum
    – setiap fatwa/tulisan dalam semua kitab ulama dapat kita kritisi
    – Hanyalah Quran dan hadist/fatwa yang senafas alQuran yang dapat dijadikan rujukan utama
    Karena susungguhnya hanyalah Al-Quran sebagai kitab tidak ada keraguan didalamnya…

  290. @buku 17

    Setuju sekali

  291. aduh ketinggalan jauh…..
    hahahaha
    @lamaru
    bagaimana sih dasar agama anda hanya lah asumsi……
    anda itu membenarkan keyakinan anda…..

    tpi klo kami yg mempelajari syiah berbeda dengan anda…..
    kami membuat kebenaran menjadi keyakinan kita…..

  292. Untuk Secondprince :
    Kita telah mencoba berilustrasi yg berlandaskan pendapat bahwa Kulayni jarang atau tidak pernah bertemu Wakil Imam. Pendapat ini banyak dianut oleh kalangan non Syiah Imamiah.
    Selanjutnya kita akan mencoba berilustrasi yang berlandaskan pendapat bahwa Kulayni sering beremu para Wakil Imam. Pendapat ini banyak dianut oleh ulama Syiah sehingga banyak literature di kalangan mereka yg memuat ucapan Imam Mahdi di masa Goib Kecil : Ini (kitab Al Kaffy) cukup bagi Syiah saja. Entah ini valid atau tidak, kenyataannya ucapan ini begitu mashur. Namun perlu kami sampaikan bahwa jika ada asumsi atau ilustrasi yg tidak logis menurut anda silahkan sanggah, atau jika ada asumsi lain silahkan kemukakan.
    Suatu hal yg wajar jika seseorang sering bertemu dengan seseorang lainnya akan terjalin suatu hubungan yg lebih dekat. Demikian pula jika Kulayni sering bertemu para wakil Imam. Suatu hal yang wajar jika Kulayni selalu minta nasihat atau informasi dari Wakil Imam tentang hal2 yg disukai Imam Mahdi dan hal2 yg tak disukai Imam Mahdi. Lebih2 Kulayni adalah seorang yg HAUS HADIS, yg sedang sibuk mengumpulkan hadis.Suatu hal yg wajar pula jika Wakil Imam diminta atau tanpa diminta menasihati orang2 yg dekat dengannya termasuk terhadap Kulayni.
    Kulayni saat itu sedang mengumpulkan banyak hadis. Suatu hal yg wajar jika Kulayni minta pendapat kepada wakil Imam tentang hadis2 yg dikumpulkannya. Hal ini dilakukannya karena wakil Imam dipandang sebagai orang yg amat dekat dengan Ahl Bait/Imam Mahdi yg menjadi rujukan umat Islam. Maka wajar jika Wakil Imam lebih banyak tahu tentang fatwa2 Imam Mahdi/ Ahl Bait, sehingga ia lebih bisa menilai akan kebenaran/kesesuaian suatu hadis dengan fatwa Imam Mahdi. Andai ada hadis yang belum bisa dinilai oleh Wakil Imam apakah hadis tsb benar (disukai Imam Mahdi) atau hadis palsu (tak disukai Imam Mahdi), maka hal yg wajar jika Wakil Imam bertanya kepada Imam Mahdi di masa Goib Kecil tsb, apakah via surat atau kontak langsung. Hal ini diperkuat dengan adanya pesan Imam Mahdi sebelum Goib Besar :
    “Hendaknya setiap orang diantara kalian berbuat sesuatu yang mendekatkan kecintaan kepada kami, menjauhkan diri dari hal-hal yang kami tidak sukai dan kami benci. Sesungguhnya perkara kami adalah perkara yang mendadak saat tobat tidak lagi berguna dan penyesalan tidak dapat menyelamatkannya dari azab kami. Sesungguhnya Allah telah mengilhamkan pada kalian perkembangan dan lemah lembut terhadap kalian dengan memberikan taufik dan rahmat-Nya pada kalian”
    (Al-Imamul Mahdi, Ahmad Ghazali hal 333)
    Selain itu Majlisi di dalam Biharul Anwar memuat nasihat :
    Allah Swt telah menjanjikan kepada seluruh kaum Muslimin bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kaum Muslimin tanpa seorang guru dan pembimbing. Dan bagi kita, kaum Muslimin, pembimbing itu adalah Imam al-Mahdi AjjaLlahu Ta’ala Farajahusy Syarif.. (semoga Allah Swt menyegerakan kelapangannya (Allamah Majlisi, Biharul Anwar, bag. Ghaibat Imam al-Mahdi Ajf)

    Artinya Imam Mahdi walau dalam kondisi Goib selalu membimbing umat Islam karena Allah tak membiarkan umat tanpa seorang guru/pembimbing (walau sekejappun). Lebih2 dimasa Goib Kecil yg mana Imam mahdi masih bisa kontak dengan para wakil Imam.
    Nah….suatu hal yg wajar jika di masa Goib Kecil Imam mahdi tak akan membiarkan umatnya ada didalam kesesatan, kegelapan, suatu kondisi yg tak disukainya tentunya.
    Lalu ada pertanyaan : apakah Imam Mahdi rela mrembiarkan adanya 50% hadis palsu di kitab Al Kafy yg kelak menjadi rujukan tertua Syiah ? Apakah ia rela membiarkan umatnya dalam perselisihan ? Padahal Allah selalu memberi umat seorang guru/pembimbing agar hidup dalam jalan yg lurus dan dalam hal ini diemban oleh IImam Mahdi ?
    Pertanyaan di atas dimungkinkan lahir setelah mulai exis golongan Ushuli (sekitar abad 7H). Di saat awal pertanyaan diatas tak mugkin bisa muncul karena semua pengikut Syiah adalah Ahbari (percaya 100% thd Al Kaffy).
    Jika ya, maka ada Pertanyaan berikut : Apakah Imam Mahdi di masa Goib Kecil Imam Mahdi hanyalah dongeng ? atau hanya cerita fiktif ?
    Pertanyaan selanjutnya : jika memang fiktif, siapa dalangnya ? Apakah Kulayni dan murid2nya agar kitab Al Kaffy dipercaya 100%? Memang kenyataannya pada saat itu umat Syiah Imamiah percaya 100% kepada Al Kaffy(golongan Ahbari).
    Maaf, saya ganti nama, karena ada yg mem blok chatting saya. Percayalah, ulasan saya sudah hampir selesai, dan saya Cuma butuh 2 kali lagi memuat tulisan disini.
    .

  293. @secte

    kopas lagi, kopas lagi… 😀 bikin ilustrasi dan asumsi, tapi tdk ngerti apa artinya… :mrgreen:

  294. @secte

    bagaimanapun juga, kalo hanya ilustrasi dan asumsi tapi tidak ada dalilnya adalah omong kosong (klo anda ngaku beragama Islam) 😦

  295. Utk Roni dan semua :

    Saya hanya mau menggambarkan bgaimana Kulayni dan apa saja sepak terjangnya. Bukan bicara hadis atau ayat. Kulayni dan murid2nya tak ada dalam hadis atau ayat. Anda harus tahu siapa itu Kulayni karena kitabnya adalah rujukan tertua mazhab anda.

    Menggambarkan tentang apa saja dan bagaimana Kualayni, dari literatur, lalu dilahirkan dua asumsi yg berlawanan, asumsi perttama bahwa Kulayni jarang/tak pernah bertemu Wakil Imam, Asumsi kedua sering bertemu wakil Imam. Dari masing2 asumsi dilakukan GELAR PERKARA dengan ilustrasi yg logis. Maka dari hasil gelar perkara tsb, dihasilkan bahwa paham IMAM MAHDI mengalami Goib Kecil adalah fiktif. Itu adalah kisah yg sengaja dimunculkan oleh Kulayni dan murid2nya termasuk riwayat bahwa Imam Mahdi ada berkata : Ini (kitab Al kaffy) cukup bagi Syiah saja.Maka implikasinya apakah ia pantas sebagai penyampai hadis ? Dalam ilmu Mustolahul Hadis, orang bertipe Kulayni di gugurkan. Namun jika anda berkeberatan, silahkan sanggah dengan logis.
    Kesimpulan lain bahwa Kulayni tokoh sentral mazhab dan ajaran Syiah Imamiah.

  296. @secte

    yo monggo klo asumsi dan ilustrasi ando begito terserah ando, tapi klo tdk ada bukti berupa dalil adalah omong kosong 😀 toh kesimpulan Kulayni bukan tokoh sentral ajaran syi’ah imamiah 😉 toh

  297. “Jika kita mau menggunakan suatu kitab sebagai rujukan/pedoman agama, maka pelajarilah dulu riwayat hidup si penyusun, segala sepak terjangnya dsb. Setelah itu baru kita pelajajari isinya.

    betul kata Lamaru, harus tau dulu asal usul yang buat kitab, Nah saya lagi mempelajari Buku baru keluaran dari Nu dan Muhammadiyah yang Judulnya ” Ilfiltrasi Ideologi Wahabi ”

    silahkan di baca dan di pelajari khusus nya yang mau belajar wahabi/salafi.

    salam,

  298. Revisi Judul ” “Ilusi Negara Islam : Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia”.

    salam,

  299. yg disayangkan lamaru itu tidak menanggapi tulisan SP yg sarat dgn muatan hadis, coba klo seandainya lamaru menyadari kekeliruannya, maka diskusi ini jadi berimbang atau lamaru itu tidak mengerti sama sekali hadis? :mrgreen:

    salam’alaikum

  300. @ Lamaru,
    Thanks krn semakin membuat sy yakin dgn Madzhab Ahlul bayt – Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah.
    Walaupun, as usual, muter2 terusssss…apa sih yg salah dgn Alkafi – Alkulayni? dia mengumpulkan (bukan mengarang) hadits tanpa ada klaim 100% hadith yg dia collect shahih, jika ada ajaran ttg cr ibadah, bada’ , raja’ dll lha apa urusannya? jika dlm kitab itu ada ajaran ttg tauhid, apa berarti itu adalah buah pikiran Kulayni? kemudian kita ngga boleh percaya? aneh anda ini.
    Jika paham2 syiah yg berbeda dari paham anda kemudian (dan selalu) bisa dibuktikan baik scr nash dan aqli, baik bersumber dari alkafi atau tidak, apakah anda masih akan menyatakan bhw Syiah = 100% Alkafi padahal sudah sangat gamblang bahwa ulama Syiah tidak menshahihkan 100% Alkafi (plis jgn ajari saya soal Ahbari & Ushuli, krn kita lebih paham soal itu dari pada asumsi anda yg tendensius dan arogan).
    mas, emang pas nama anda ini, Lama2 Rusak….

  301. Untuk Secondprince :
    Mungkin ini tulisan penghujung saya untuk anda. Sengaja saya tampilkan apa dan bagaimana Kulayni, berdasar literaratur yang ada, lalu dibuat asumsi2 yg berbeda tergantung pesanan atau keinginan anda atau siapa saja, lalu dibuat ilustrasi logis berdasarkan asumsi2 tsb. Silahkan anda menilai sendiri kredibiltas Kulayni. Dalam ilmu Mustolahul hadis, kredibiltas seseorang amat menentukan sohih atau tidaknya hadis. Walau hadis tsb secara matan (isi) nya sohih, tapi yg menyampaikan seorang yg kredibilitasnya jelek, walau sanad2 diatasnya orang2 terpercaya, tetap saja hadis tsb doif. Karena sanad bukan hanya menentukan sohih atau tidaknya suatu kalimat hadis, tapi juga amat mempengaruhi makna/persepsi terhadap isi hadis tsb. Contoh : Anda menyampaikan suatu hadis, maka penafsirannya mungkin berbeda dengan yg saya sampaikan walau hadisnya sama. Kredibilitas seseorang akan amat mempengaruhi persepsi/penafsiran suatu hadis. Dari sisi inilah yg sepertinya tidak anda perhatikan. Anda hanya melihat nama sanad, tak melihat kredibilitas penulis hadis. Sesorang yg punya kredibilitas jelek, jangankan hanya nama sanad, paham atau ajaran agamapun bisa dikarang.

  302. @lamaru

    Makanya anda harus mengambil hadis dari para Itrah Ahlulbayt yg maksum, agar anda tidak tersesat. Seperti yg dijanjikan Allah dan Rasul-Nya didlm Al Qur’an dan Sunnahnya. 🙂

  303. @roni

    Anda benar
    si lamaru/secte menyangka kita tidak mengerti mana yang benar/ dan mana yang tak bisa dipakai. Diskusi aja tak mengerti mau utik kredibiltas seseorang. Tahu dirilah.
    Jangankan Kulyani dengan Al Kafinya yang tidak Shahih. Kitab yang SHAHIH
    aja seperti Shahih Bukhari, Muslim dan lain2 masih kita teliti kebenaran sabda Rasul yang disampaikan. Itu yang saya katakan……… Jadi baru mrendapat ilmu sedikit sudah mau mengajari orang yang lebih memahami. Wasalam

  304. Utk Anda semua :

    Maaf, ada yg ketinggalan
    Kenapa saya membuat ilustrasi ttg Kulayni, karena belum ada yg bisa memberikan argumen secara logis kenapa bisa terjadi adanya 50% hadis palsu di Kitab Al Kaffy, padahal kitab tsb ditulis di saat adanya Imam Mahdi secara Goib Kecil yg masih bisa kontak dengan Wakil Imam dan masih bisa memberikan fatwa2 sebelum datangnya Goib Besar. Bung SP hanya memberikan alasan bahwa Kulayni tak punya akses ke Imam Mahdi. Betul ia tak punya akses ke Imam Mahdi, tapi ia punya akses ke Wakil Imam karena masih dalam satu kota. Argumen SP yg lain adalah bahwa Wakil Imam tak bisa sesukanya bertemu Imam Mahdi. Ok..tapi yg jelas Imam Mahdi setidaknya ada 4 kali kontak dengan 4 wakil Imam, sehingga masih cukup ada kesempatan Imam Mahdi berfatwa ttg benar atau sesatnya hadis2 di Al Kaffy. Bung SP juga ada beragumen bahwa kontak Imam Mahdi dengan wakil Imam tak seperti kontaknya kita dengan orang lain, mungkin hanya via surat. Ok…entah bagaimanapun jenis kontaknya, Imam Mahdi tahu apa yg terjadi disekitar Wakil Imam/pengikutnya sehingga Imam Mahdi sempat memberi pesan2/fatwa kepada umatnya agar tak tersesat.
    Barangkali anda yg lain bisa memberikan argumen yg logis ?

  305. @secte/lamaru

    Mengapa anda tidak menggugat Bukhari yang ternyata ada hadits palsu dalam SHAHIHNYa? Kok anda ngotot pada Kulyani. Itu bukan urusan anda. Mau pakai silahkan mau anggap semua palsu silahkan. Mengapa anda menyuruh kita untuk mengakui ketidak jujuran anda.

  306. @secte/lamaru

    Kalau menurut saya hadis itu datangnya dari mazhab manapun, kalo shahih maka ambil, kalo dhaif buang jauh2. Gitu aja kok repot 😀

  307. @secte/lamaru

    Begitu pula hadis dari Kulayni, kalo shahih maka ambilah, kalo 50% palsu maka jangan diambil, ambil saja yg 50% asli 😀

  308. Utk Semua :

    Rupanya tak ada yg bisa memberikan argumen yg logis mengapa pada saat Imam Mahdi masih bisa bertemu Wakil Imam di masa Goib Kecil, disaat bersamaan Kulayni menyusun kitab pedoman tertua Syiah, ternyata masih bisa terdapat 50% hadis palsu. Apakah Imam Mahdi masih membiarkan kesesatan melanda Syiah dengan 50% hadis palsu tsb?

    Sampai saat ini belum ada jawaban yg logis. Jika begitu saya bantu. Hanya ada satu jawaban yg logis, yaitu :

    KISAH BAHWA IMAM MAHDI MENGALAMAI DUA GOIB ADALAH PALSU/FIKTIF.

  309. @lamaru@secte

    Apakah ada paksaan?

    wasSalam

  310. @secte/lamaru

    Kalo itu pehamaman anda silahkan untuk diikuti, karena sesungguhnya tidak ada paksaan dalam agama. Yang penting saya sudah menyampaikannya. 🙂

  311. @all

    LOGIS MENURUT SIAPA? YA KALAU LOGIS MENURUT LAMARU. WALAUPUN RASULULLAH JELASKAN TETAP TIDAK LOGIS BAGINYA.
    Maha benar Allah dengan sgala FirmanNya.
    Allah ber Firman antara lain menyatakan: ” Ya Rasul engkau HANYA menyampaikan berita GEMBIRA dan PERINGATAN.
    PETUNJUK adalah dariKU” Wasalam

  312. @secte/lamaru

    Silahkan anda baca dan pahami dgn baik penjelasan yg dikutip dari kitab Kamaluddin karya Muhammad bin Ali Babuwaih atau yang dikenal dengan Syekh Shaduq, dan kitab I’laamul Wara karya Syekh Thabarsi, dengan silsilah sanad yang tidak terputus, dinukil dari Imam Shadiq as dari ayah-ayahnya, Rasulullah SAW bersabda:

    “Malaikat Jibril berkata dari Allah SWT, sesungguhnya Ia berfirman: “Barang siapa yang mengetahui bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah, Dia adalah satu-satunya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hambaku dan sesungguhnya Ali bin Abi Thalib adalah khalifahku, dan para Imam dari anak keturunannya adalah hujjah-hujjah ku, maka dengan rahmatku aku akan masukan ia ke dalam surgaku. Sehingga beliau (Imam Shadiq as) meneruskan sabdanya: Maka bangkitlah Jabir bin Abdillah Al-anshori, dan berkata: “Ya Rasulullah, siapakah para imam dari anak keturunan Ali bin Abi Thalib itu”? Beliau menjawab: “Al-hasan dan Al-husain…” Kemudian beliau menyebutkan satu persatu nama-nama para imam, sehingga beliau bersabda: “ Kemudian Al-Zaky Al-Hasan bin Ali (Al-Hadi), kemudian Anaknya yang akan menegakkan kebenaran (Alqaaimu Bil haq) petunjuk bagi umatku (mahdiyu ummati), yang akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebijakan sebagaimana bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan ketertindasan, wahai Jabir, mereka semua adalah khalifah-khalifahku dan pribadi-pribadi yang aku wasiatkan, barang siapa yang ingkar terhadap salah satu dari mereka, maka sesungguhnya ia telah ingkar terhadapku”

    Salam

  313. @roni

    SHAHIH

  314. Utk Aburahat :

    Rasulullah tak pernah menerangkan bahwa Imam Mahdi akan berumur amat panjang dan mengalami 2 kali Goib (Besar dan Kecil). Itu hanya kisah fiktif, tak bisa dibuktikan secara logis.

  315. secte/lamaru
    Saudara Lamaru, sebelum anda membuat suatu kesimpulan2 terlebih dahulu anda memahami, apakah yang dimaksud:
    1. Teori.
    2. Asumsi.
    3. Hipotesa.
    4. Kesimpulan.
    5. Analisa.
    6. Logis.
    7. Masuk akal.
    8. Spekulasi.
    9. Prasangka/dugaan.
    10. Pertanyaan.

    Ketika seseorang membangun suatu teori (ini sptnya yg anda lakukan), maka sangat sembrono jika hanya bertopang pada logis atau tidaknya sesuatu, bahkan akan menyesatkan (saya akan beri contoh nanti). Teori membutuhkan tidak hanya logis namun juga pembuktian2.
    Ketika seseorang membawa satu suatu asumsi, maka dia harus tahu bahwa asumsi itu selalu membawa 2 hal yaitu: bisa benar juga bisa salah.
    Suatu statement/kesimpulan juga asumsi yang tidak melalui tahap pengujian/pembuktian akan dikategorikan sebagai spekulasi.

    Yang saya sarankan kepada anda adalah yang paling mudah, yaitu sampaikan pertanyaan2/mempertanyakan. Yang paling mudah ini pun jika ingin bermutu haruslah memenuhi minimal 3 kriteria berikut:
    1. Logis.
    2. Kevalidan hal yang dipertanyakan disetujui oleh orang yang anda tanya (jangan sampai anda mempertanyakan sesuatu yang tidak diyakini oleh orang lain).
    3. Fokus.

    Sekarang saya akan beri contoh kesesatan cara anda menarik kesimpulan/teori + Ternyata syi’ah jauh lebih logis drpd Sunni:

    Kasus 1: Rasulullah mengetahui bhw Islam akan terpecah menjadi banyak aliran. Rasulullah tidak memerintahkan para sahabat mencatat ataupun menghafalkan hadits2 beliau. Ini adalah 2 hal yang bertentangan (dg cara fikir anda). Paling tidak jika hadits shahih yang “ditanda tangani” Rasulullah itu ada maka akan kecil kemungkinan muncul banyak aliran.
    Kasus 2:Jika Imam Malik dengan alasan takut kepada penguasa bisa meninggalkan beberapa hadits/ajaran Imam Ja’far, bukankah logis bhw mazhab Imam Malik bukanlah ajaran yang lengkap?
    Kasus 3:Jika Imam Musa al Kazim adalah murid sekaligus penerus Imam Ja’far (yang tdk mengurangi ajaran Imam Ja’far) maka mengikuti Imam Malik dan meninggalkan Imam Musa adalah suatu kebahilan?
    Kasus 4:Bagaimana anda menjelaskan dg logis permusuhan diantara sahabat?
    Kasus 5:Pada kasus Khalid b Walid membunuh sahabat dan memperkosa istrinya, dan oleh khalifah Abu Bakar Khalid b Walid dinobatkan untuk mendapat pahala krn berhasil berijtihad, bagaimana logika anda menjelaskannya?

    Maaf terlalu banyak contoh yang sebetulnya anda sendiri sudah tahu.
    Apakah adil jika anda membuat kesimpulan/teori yang sangat sembrono untuk satu kasus yg masih terbuka peluang ada jawaban lain, tapi anda melupakan begitu banyak ketidak logisan yang terjadi di paham Sunni? Perlu diketahui walaupun saya bukan syi’ah namun saya berusaha objektif menerima bhw sejarah yang disusun syi’ah yang paling sedikit distorsinya.

    Lamaru menggugat keotentikan ajaran/mazhab syi’ah namun memilih mazhab Maliki yang dia sendiri sudah yakin telah mengalami pengurangan/penyesuaian oleh Imam Maliki sendiri hanya dikarenakan kuatir bermusuhan dengan penguasa dzalim. Jika kredibilitas Kulayni dipertanyakan, bukankah tidak adil membangga2kan kredibilitas Imam Malik?

    Wassalam

  316. Utk Truthseeker :

    Saya akan menanggapi sesuai dengan poin2 yg anda sampaikan.

    Betul, asumsi bisa salah, bisa benar, maka dari itu saya ambil/gunakan 2 (dua) asumsi yg saling berlawanan. Dalam hal ini asumsi bahwa Kulayni rajin bertemu Wakil Imam, atau Kulayni jarang/tak pernah bertemu wakil Imam. Agar mengurangi kemungkinan terjadi spekulasi.

    Hipotesa saya sederhana saja : Tak mungkin bisa terjadi Imam Mahdi membiarkan adanya hadis palsu hingga 50% di kitab rujukan Syiah yg ditulis disaat Imam Mahdi datang (dalam Goib) untuk memberi fatwa2 via wakil Imam.

    Kasus 1 : Betul nabi tak memerintahkan mencatat hadis, tapi nabi pernah mengatakan bahwa Ali Ra adalah pintunya ilmu. Ini tersirat bahwa Ali Ra hafal terhadap hadis2 dan ayat2 Al Quran. Bangsa Arab dikenal penghafal ulung. Sehingga hadis2 ditularkan hingga abad 2-3 H hanya dengan hafalan, tanpa catatan. Bahkan sampai sekarangpun para ulama di mesjidil harampun wajib hafal hadis diluar kepala minimal 1500 hadis lengkap dengan sanadnya.
    Kenapa atau bagaimana kronolgisnya sehingga terjadi aliran ? Jika anda bersedia memberikan email anda kepada saya, akan saya sampaikan dengan rinci kenapa aliran bisa terjadi berdasarkan dalil2 yg ada.

    Kasus 2: Anda kurang nangkap maksud saya. Maliki adalah murid Jafar Siddiq. Namun ia tak akan mau menulis nama Jafar Sidiq sebagai sanad di Muwato. Bukan berarti hadis2 yg dimuatnya adalah hadis palsu. Hadis2 yg dimuatnya adalah hadis2 yg kurang lebih sama dengan yang diajarkan Jafar Sidiq, hanya saja ImamMalik mengambil juga hadis dari jalur sanad lain agar kitabnya tak ditolak oleh Khalifah. Misal : seorang santri alumni Ngruki diminta Obama membuat buku ajaran agama Islam utk Obama. Apakah santri tsb mencantumkan nama Abu Bakar Baasyir sebagai referensi? Tentu tidak kan. Ia akan mencantumkan nama referensi lain, namun isi fatwa tak berbeda dengan fatwa Abu Bakar Baasyir yg notabene tak disukai AS. Perlu diketahui, hadis2 yg diajarkan Imam Malik ke murid2nya lebih banyak dari yg tertulis di Muwato.

    Ksus 3: Saya mungkin juga akan mengikuti Musa Al Kazim, andai saja sekarang ini ada tulisan tangan Muza Al Kazim yg bisa ditemui. Namun sayang tak ada, maka ada pepatah, tak ada rotan akarpun jadi, maka jadilah kitab Muwato dijadikan referensi otentik utk mengetahui kondisi/ajaran yg dianut oleh orang2 iman sekitar ahl bait di jaman itu.

    Kasus 4: Para sahabat adalah manusia biasa, bisa salah, bisa benar. Bisa berselisih paham dsb. Serahkan saja urusan mereka dengan Tuhan, tak perlu harus mencaci, ngrasani dsb. Namun kita percaya diantara sahabat2 tsb ada yg sudah dijanjikan surga.

    Kasus 5: Jika Khalid memang ada meperkosa, itu tanggung jawab Khalid sendiri di akhirat. Adapun tentang pahala Ijtihad walau salah, itu ada dalilnya. jelas tak ada hubungan dengan memperkosa, tapi ijtihad urusan lain. Nanti di akhirat amalan dan dosa Khalid ditanggung ia sendiri.

    Saya bukan Mazhab Maliki. Mazhab tsb baru berdiri pada abad 4H, dan ajarannyapun berbeda dengan ajaran Malik bin Anas.

    Memang betul saya hanya mau membandingkan kredibiltas Kulayni dan Imam Malik, ibarat mereka akar2 pengganti rotan, maka akar mana yg kita pilih.

    Sekali lagi, ajaran Imam Maliki thd murid2nya tak berkurang karena adanya penguasa yg zalim. Hadis2 yg diajarkannya kepada muridnya lebih banyak daripada di Muwato. Lihat saja di kitab Tarmiji, banyak hadis/ulasan dari Maliki tentang hadis yg tak terdapat di Muwato.

  317. @all

    Lucu dan melenceng

  318. @aburahat

    Saya jadi pengin ketawa, memang lucu asumsi dari lamaru itu 😀

  319. Sekali lagi ah ketawanya :mrgreen:

  320. Utk Roni dan Aburahat :

    Andai saja sekarang ini kita bisa menemukan kitab yg ditulis langsung oleh ahl bait, mungkin kita tak akan ada perbedaan. Tapi karena tak ada, maka kita memakain pepatah “tak ada rotan akarpun jadi”. Jadilah kita memakai kitab2 yg ditulis oleh bukan ahl bait. sebagai akar pengganti rotan.

    Dan anda memilih kitab Kulayni dkk sebagai akar.
    Sementara saya memilih kitab yg ditulis oleh Malik bin Anas murid langsung Jafar Sidiq,

    Itu saja perbedaan kita

  321. @secte.

    Kalau dari semula anda tidak membicarakan mengenai kredibelitas Kulyani dan Al Kafi, diskusi kita tidak akan terjadi seperti yang lalu2.
    Anda katakan anda berpegang pada Al-Muwatha itu hak anda.

    Saya pribadi terus terang tidak seperti anda tuduhkan yaitu berpegang pada Kulyani. Jadi hilangkan dari pikiran anda sifat2 menjudge seseorang. Jangan mengasumsikan bahwa saya berpegang pada Kulyani. Yang sangat tidak kami sukai adalah ASUMSI anda menjadi kebenaran anda lalu membuat tuduhan.

    Anda kalau mau berdiskusi perbedaan pandangan berdasarkan Kulyani versus Imam Malik.terhadap para Imam 12
    Yaitu apa yang anda baca di Muwatha dan di Al Kafi.OK tapi tidak perlu mem-bawa2 KREDIBILITAS mereka.

  322. Utk Aburahat :

    Anda berkata bahwa anda tak berpegang pada kitab Kulayni dkk/murid2nya. Nyatanya cara ibadah anda, pandangan anda thd 3 sahabat nabi, cara menafsir hadis, cara menafsi ayat, itu semua tak jauh2 dari pandangan dan isi kitab Al Kulayni dkk. Lalu saya bandingkan yang mana sih lebih kredibel : Kulayni atau Malik bin Anas. Ok…

  323. @secte

    Dari awal diskusi ini semua juga ingin tahu dalil sebagai bahan rujukan, misalnya tulisan SP tentang Tsaqalain tsb menurut anda keliru, maka silahkan anda untuk membantahnya dgn dalil pula yg menurut anda benar. 😐

  324. Utk Roni :

    Saya tak membahas hadis. Saya membahas kredibilitas para penyusun kitab hadis. Kredibilitas mereka berdua tak ada dalam hadis. Hanya ada pada literatur atau catatan2. Dari literatur kita buat asumsi sebanyak banyaknya, lalu kita ilustrasikan secara logis dari masing2 asumsi tsb, maka didapat kesimpulan2. Apakah sesuai dengan hipotesa awal.

    Adapun isi hadis dalam kitab2mereka, baru akan dibahas kemudian jika prenyusun hadisnya lulus uji kredibilitas.

  325. @secte

    Semestinya anda mengikuti tulisan2 dari SP yg membahas berbagai tema, kalo anda menguasai dalil Aqli dan Naqlinya sesuai dgn tema, maka silahkan anda untuk berdiskusi. Jadi berimbang diskusinya. Jujur saya tidak percaya dgn kredibilitas anda 😀

  326. Utk Roni :

    Mungkin benar kata anda saya tak punya kredibitas. Hanya saja literatur yg saya kutip mudah dicari. Saya hanya berpatokan pada logika. Jika anda punya logika sendiri silahkan bantah ulasan saya berdasar logika anda. Inikan blog Analisis Pencari Kebenaran. Maka perlu juga meneliti si penyusun kitab hadis, “bener ” apa “nggak bener” dia itu.

  327. @secte

    Begini saja, biar saya mengikti pemahaman anda yg mengatakan “Sementara saya memilih kitab yg ditulis oleh Malik bin Anas murid langsung Jafar Sidiq,”

    Jadi silahkan anda menulis tema tentang apa saja mengenai Islam komplit dgn dalil Aqli dan Naqlinya menurut pemahaman anda yg ditulis oleh Malik bin Anas. Kemudian kita bahas bersama-sama. 🙂 ok

  328. @secte

    Setelah saya pikir kembali, kita harus menghargai dan menghormati SP sebagai tuan rumah.

    @SP

    Apa diperbolehkan para komentar untuk membuat tema di blog ini?

  329. @lamaru

    Karena anda mengatakan:Dan anda memilih kitab Kulayni dkk sebagai akar.
    Sementara saya memilih kitab yg ditulis oleh Malik bin Anas murid langsung Jafar Sidiq,

    maka saya mau melanjutkan diskusai dengan anda. Tetapi ternyata anda kembali lagi dengan kredibilitas seseorang.
    Bagaimana kalau saya katakan bahwa kredibilitas Malik b. Anas ditagukkan dan memamang benar dia bukan murid Imam Jafar sebagaimana anda ASUMSIKAN. Apakah anda pernah membaca riwayat hidupnya Imam Malik?

  330. @all

    Saudara2 sekalian.
    lamaru berfatwa dengan ASUNSInya.:

    Siapa saja yang beribadah tidak sesuai dengannya dan menyalahkan sahabat, menafsirkan hadits dan Alqur’an tidak sesuai dengan penafsirannya,.adalah PENGIKUT KULYANI

  331. @secte/Lamaru

    Hipotesa saya sederhana saja : Tak mungkin bisa terjadi Imam Mahdi membiarkan adanya hadis palsu hingga 50% di kitab rujukan Syiah yg ditulis disaat Imam Mahdi datang (dalam Goib) untuk memberi fatwa2 via wakil Imam.

    Saya hanya ingin menunjukkan bhw logika tidak serta merta membangun sebuah teori.
    Ini konsekuensi jika menggunakan logika anda:
    1. Tidak mungkin Allah membiarkan umat islam dikuasai kafir seperti sekarang ini.
    2. Tidak mungkin Rasulullah membiarkan hadits2 palsu muncul.
    3. Tidak mungkin Rasulullah membiarkan Yazid membunuh Husein (Rasulullah sudah tahu dan mestinya memutus keturunan Muawiyah dg membunuh Muawiyah).
    4. Tidak mungkin Allah membiarkan munafiqun menggagalkan perang Uhud.
    5. Tidak mungkin Allah
    dll.

    Ini tersirat bahwa Ali Ra hafal terhadap hadis2 dan ayat2 Al Quran. Bangsa Arab dikenal penghafal ulung. Sehingga hadis2 ditularkan hingga abad 2-3 H hanya dengan hafalan, tanpa catatan.

    Apakah begitu kenyataannya? yang terjadi kan tdk seperti itu, bhw banyak sahabat yg dengki kpd Imam Ali?
    Anda jangan berputar2 (ataukah anda tidak paham maksud saya?).
    Artinya dengan logika sudah jelas kemuliaan Imam Ali dan kewajiban kita untuk berprdoman kepada beliau (logika syi’ah). Jadi jangan salahkan mereka yang melebihkan Ali dibanding yang lain.
    Kasus 2:Lagi2 anda tdk mampu memahami pernyataan2 lawan diskusi anda. Kenapa anda lari ke arah hadits palsu. perlu anda ketahui (saya (begitu juga sp)harus jelaskan dengan berulang yaitu dengan argumen anda, saya menyimpulkan bhw Imam Malik tidak akan menyampaikan hadits yang hanya dirawikan oleh Imam Ja’far. Bukankah itu berarti akan ada yg hilang dr ajaran Imam Ja’far?.
    Kasus 3: Omomg kosong jika anda katakan anda akan mengikuti Imam Musa. Apakah Imam Malik datang kpd Imam Ja’far & Imam Musa untuk minta cap keabsahan atas buku2nya?
    Kasus 4:

    Para sahabat adalah manusia biasa, bisa salah, bisa benar. Bisa berselisih paham dsb. Serahkan saja urusan mereka dengan Tuhan, tak perlu harus mencaci, ngrasani dsb. Namun kita percaya diantara sahabat2 tsb ada yg sudah dijanjikan surga.

    Anda tambah ngawur dan tidak bisa fokus, lepas kontrol, tidak bisa memahami tujuan/maksud sr pernyataan lawan diskusi anda. Anda ada melihat di statement saya cacian?. Bukankah anda tdk bisa fokus dan teroengaruh oleh stigma syi’ah mencaci maki sahabat?.
    Saya pikir anda paham bhw akhlak yg buruk dr sebagian penganut mazhab bukan mewakili mazhab. Anda tidak jujur dg tidak menghakimi Sunni yg selama 90 thn mencaci maki Ali bahkan di mimbar resmi (shalat jum;at). Dibandingkan dg apa yg dilakukan bbrp oknum syi’ah masih jauuuuhhh…kejahatan yg dilakukan oleh “sunni”.
    Jika anda mengakui bhw sahabat bisa salah, bukankah anda sudah menjadi syi’ah?. Dan itu adalah pandangan resmi syi’ah (tidak sampai pd caci maki). Jangan anda kutip lagi buku2 syi’ah yg mewajibkan melaknat sahabat sebelum anda menjustifikasi apa yg dilakukan sunni selama 90 thn.
    Ahhh lagi2 dijanjikan surga. itu bukan urusan saya/kita. Memangnya yang masuk surga hanya mereka?. Terus memangnya kriteria masuk surga hanya mereka yg maksum? Memangnya kalau masuk surga maka wajib dita’ati?
    Kasus 5:

    Jika Khalid memang ada meperkosa, itu tanggung jawab Khalid sendiri di akhirat. Adapun tentang pahala Ijtihad walau salah, itu ada dalilnya. jelas tak ada hubungan dengan memperkosa, tapi ijtihad urusan lain. Nanti di akhirat amalan dan dosa Khalid ditanggung ia sendiri.

    Kenapa masih dg kata jika? Apa kata panutan anda? (Imam Maliki? Bukhori?) ttg kasus tsb?
    Lagi2 anda tidak bisa melihat/menangkap maksud dr statement lawan diskusi anda.
    Mari saya jelaskan: Yang saya bicarakan bukan Khalid b Walid, yg saya bicarakan adalah cara khalifah Abu Bakar mengambil keputusan dan dihubungkan dg kredibilitas Khalifah Abu Bakar. Jika anda yg menjadi khalifah maka keputusan apa yg anda ambil ketika Umar & Imam Ali datang menuntut keadilan?
    Ketika urursan ini bertentangan dg logika anda, anda kehilangan kekritisan anda. Serahkan kpd Allah saja..hehehe..betapa dzalimnya anda, itu urusan khalid b walid..hehe begitu mudahnya anda menjawab. Anda meminta semua orang melupakan hal2 ganjil yg terjadi pada idola2 anda?
    Belum lagi jika anak anda bertanya, aba memangnya hukum membunuh dan memperkosa itu belum diketahui oleh khalid b walid sehingga dia perlu berijtihad????
    Logika macam apa ini??? Dengan membenarkan logika ini anda berani datang kpd orang lain dan menggugat logika orang lain????

    Memang betul saya hanya mau membandingkan kredibiltas Kulayni dan Imam Malik, ibarat mereka akar2 pengganti rotan, maka akar mana yg kita pilih.

    Bagi saya pribadi silakan anda membandingkan mereka berdua. Tapi jangan paksakan kriteria anda. Dan ingat syi;ah bukanlah Kulayni. Kepala batunya anda mewajibkan Syi’ah adalah Kulayni terlalu sembrono. Jika ada ribuan, jutaan syi’ah taqlid kpd Kulayni pun bukan berarti syi’ah adalah Kulayni. Hal yg sama bisa kita nisbahkan kepd Islam. Terlebih lagi syi’ah sendiri sdh mengkritisi al Kafi. Bandingkan dg Sunni yg masih taklid kpd Bukhori. Bukankah lebih layak dikatakan Sunni adalah Bukhori dll.Ribuan tahun sunni bertaklid kpd mereka.

    Saya hanya menanggapi jika anda bisa fokus dan bisa memahami makna/maksud tulisan saya. Tidak mungkin kita semua disini mengajarkan anda cara verfikir dan berargumen.

    Wassalam.

  332. :mrgreen:

  333. @all

    Menurut saya sdr lamaru TIDAK MENGERTI APA YANG DITULISNYA. APALAGI M,ENGERTI YANG DITULIS LAWAN DISKUSI

  334. @aburahat

    Benar, tapi saya salut dgn asumsi dan ilustrasinya untuk menggelar sidang tentang Kulayni dgn Al Kahfinya. Saya menganggapnya sebagai hiburan yg konyol dan lucu :mrgreen:

  335. @secte

    Anda berkata bahwa anda tak berpegang pada kitab Kulayni dkk/murid2nya. Nyatanya cara ibadah anda, pandangan anda thd 3 sahabat nabi, cara menafsir hadis, cara menafsi ayat, itu semua tak jauh2 dari pandangan dan isi kitab Al Kulayni dkk. Lalu saya bandingkan yang mana sih lebih kredibel : Kulayni atau Malik bin Anas. Ok…

    Kesimpulan yang sembrono. Padahal sudah jelas bagi anda bhw:
    1. Agama orang sunni tidak dikatakan agama Bukhori hanya krn mereka taklid kpd Bukhori.
    2. Sudah jelas tegas bhw Syi’ah hanya mensahihkan 50% dr hadits al Kafi. Artinya tdk mungkin dikatakan syi’ah adalah Kulayni. Yg mengikuti 100% Bukhori saja tdk dikatakan agama Bukhori.
    3. Anda menggunakan kriteria anda yg melemahkan Kulayni, syi’ah jg bisa menggunakan kriteria yg melemahkan Imam Maliki dan idola sunni lainnya. Namun pasti kriteria syi’ah tdk akan anda terima begitu jg kriteria anda tdk otomatis diterima syi’ah (walaupun anda ngotot anda pakai logika, krn ktk syia’h pakai logika utk mendiskreditkan idola sunni maka sunni jg akan ngotot menolaknya).
    4. Cara pandang syi’ah thd sahabat sudah dibuktikan tdk berbeda dg cara pandang anda, bhw mereka bisa juga salah. Jangan pula anda ngotot bhw cara pandang syi’ah adalah cara pandang yg diwakili oleh orang2 syi’ah yg tdk kredibel yg anda kenal, ataupun cara pandangnya buku2 yg dikarang oleh oknum syi’ah.

    Wassalam

  336. @secte

    Tapi karena tak ada, maka kita memakain pepatah “tak ada rotan akarpun jadi”. Jadilah kita memakai kitab2 yg ditulis oleh bukan ahl bait. sebagai akar pengganti rotan.

    Apakah ini semua yg memvalidasi anda. Jadi dg pedoman tidak rotan akar pun jadi maka anda sudah pasti benar? Apakah bagi anda kebenaran/ilmu2 ahlul bayt hanya didapat dr buku?.
    Taruh kata bahwa yg anda katakan benar maka anda ingin mengatakan bhw selama ini ahlul bayt sudah salah krn tidak tahu bhw kebenaran hanya bisa didapat dr buku krn mereka tdk memproduksi buku/kebenaran?…lihat betapa ngawurnya logika anda.
    Tolong bantu saya menjawab, mengapa Rasulullah dan ahlul bayt tidak menulis buku, dengan asumsi bhw kebenaran hanya ada di buku, maka wajib bagi ahlul bayt menulis buku.

    Saya masih terkagum2 dengan pepatah tdk ada rotan akar pun jadi. Apakah kebenaran dpt ditegakkan dengannya…hmmm.

    Wassalam

  337. @secte

    Dan anda memilih kitab Kulayni dkk sebagai akar.
    Sementara saya memilih kitab yg ditulis oleh Malik bin Anas murid langsung Jafar Sidiq,

    Itu saja perbedaan kita

    Lihat betapa ngawur dan sembrononya anda menarik kesimpulan atas yg diyakini dan yg dilakukan orang lain.
    Anda saja yg berkhayal bhw mereka2 disini menggunakan al Kalayni sebagai akar. Sebagaimana anda tdk terima dikatakan bhw Muawiyah sbg akar agama anda.
    Kulayni sebagai salah satu rujukan itu tidak berarti ketika Kulayni salah maka otomatis mereka jg salah (rupanya anda sulit memahami ini. Mungkin lebih krn anda ngotot hrs begitu).
    Lucunya anda ngotot dg kriteria murid langsung seolah2 semuanya selesai. Anda tdk memasukkan kriteria ketaa’atan dll. Logika yg sesat bhw jika murid langsung maka pasti kredibel. Mengapa Hanafi berbeda dg Maliki, mengapa Syafi’i berbeda dg Maliki? Dan ada sejuta pertanyaan yg jg bisa meruntuhkan kredibilatas setiap manusia. Kredibilitas Abu Hurairah, Muawiyah, Marwan, Hindun, Abu Sufyan, Talha, Zubair, dll. Karena ketika mereka bermusuhan dg ahlul bayt maka sangat layak dipertanyakan kredibilitasnya. Apakah sunni tdk menggunakan mrk dlm hadits2nya? Bagaimana mrk bisa mewakili Ahlul Bayt jika berperang dg ahlul bayt?
    Mudah2an usaha saya menunjukkan bhw berbicara kriteria dan kredibilitas itu akan memakan waktu dan perdebatan. dan kriteria anda masuk kategori sembrono.

    Wassalam

  338. Truthseeker :

    Diskusi dengan anda jadi menarik. Saya beruntung bisa bertemu dengan anda.
    Sebelum dilanjutkan, maka saya ulangi bahas tentang an Syiah baru ada pada abad ke 4 H. Di jaman Bukhori, Maliki, Hanafi, tak dikenal ada golongan yg bernama Syiah Suni. Yang ada adalah gol Mutazilah, Murjiah, Jabariah, Qodariah, Murjiah, Rafidhah, dan golongan para ahl ilmi yng melestarikan sunah.

    Jadi salah besar jika anda brpendapat bahwa Maliki, Bukhori, Hanafi adalah golongan Suni yg mengikuti Muawiyah. Lebih2 menyetujui Muawiyah yg berijtihad melaknat Ali RA dalam setiap khotbah. Bahkan di hadis dari mereka ada termuat hadis bahwa Amr bin Yasir akan syahid berperang melawan gol munafik(ia tewas ketika perang Siffin). Secara tak langsung menunjukkan Muawiyah adalah orang Islam yg munafik.

    Hadis2 tentang keutamaan Ahl Bait kan terdapat di kitab2 Bukhori, Abi Daud, Tirmiji dll. Berarti mereka mengumpul kan hadis2 yg memang benar apa adanya tanpa ada indikasi suka atau tidak suka. Semua penulis hadis tak ada yg pernah berperang dengan Ahl Bait. Yg ada malah ia berpihak dengan kelarga Ahl Bait dalam beberapa kali peperangan.

    Bukankah mereka para pengumpul/penyusun kitab hadis rata2 berseberangan dengan penguasa jamannya hanya karena terlalu condong dengan ahl bait, tidak sedikit mereka syahid dalam siksaan.

    Jika anda mengatakan bahwa Maliki, Syafii, Hambali, Bukhori, Tarmiji, Abi Daud sebagai akar agama saya, betul bahkan amat betul. Bukan Muawiyah. Hanya saja mereka dalam mengungkapkan sahabat nabi termasuk Muawiyah menghindari kalimat cercaan, celaan, khawatir dihukumi ngrasani. Seperti yg diuraikan Tirimiji dalam kitabnya bab Iftilaf.

    Mengenai Abu Bakar, kenapa tidak menghukum Khalid bin Walid. Sudah saya katakan bahwa Abu Bakar, Umar, Usman, Ali ra adalah manusia biasa. Bisa salah. Namun mereka sudah diijanjikan surga.

    Saya ingin bertanya pada anda : Jika Syiah Imamiah tak hanya berpedoman pada Kulayni dkk/murid2 turunannya (tussi, mufid, majlisi, Saduq dll) , lantas berpegang pada siapa lagi ? Kitab yg ditulis Ahl Bait? tak ada. Atau ada yg pernah bertemu Ahl Bait langsung ? tak ada. Atau wakil Imam di saat Goibnya Imam Mahdi ? tak ada kitabnya. Pengikut2/muridnya Wakil Imam yg langsungpun tak ada yg menulis catatan/kitab.

    Maka wajar saya pernah berkata bahwa Kulayni adalah RUH nya Syiah Imamiah dengan pahamnya yg terkenal : KISAH GOIBNYA IMAM MAHDI 2 TAHAP.

    Saya belum melihat langsung ada tulisan atau literatur bahwa Imam Malik tak taat kepada Jafar Sodiq. Yang ada adalah ia juga belajar dengan guru2 yg lain. Dan ia amat sering mengunjungi Imam Jafar Sodiq. Bahkan Imam Maliki, memuji-muji beliau.

    Allah sudah menjanjikan bahwa manusia di dunia akan menghadapi musuh iblis, jadin memang Allah meng qodar bahwa manusia ada yg sesat, tak masuk surga, termasuk karena adanya paham2 yg menyimpang,

    Nabi pun ada bersabda bahwa Islam akan terpecah 73 golongan, hanya satu yg selamat, 72 gol ke neraka.

    Sekarang tinggal kita umat nabi yg pintar2 menggunakan akal utk menilai mana yg benar mana yg salah.

    Nanti saya lanjutkan..belum selesai…karena ada yg di handle,

    Wassalam

  339. @lamaru

    Komentar anda diatas ditujukan untuk sdr truthseeker.
    Tapi saya rasa kami juga berhak memberi komentar:

    1.Anda katakan:Sebelum dilanjutkan, maka saya ulangi bahas tentang an Syiah baru ada pada abad ke 4 H. Di jaman Bukhori, Maliki, Hanafi, tak dikenal ada golongan yg bernama Syiah Suni. Yang ada adalah gol Mutazilah, Murjiah, Jabariah, Qodariah, Murjiah, Rafidhah, dan golongan para ahl ilmi yng melestarikan sunah.

    Jawaban saya: SALAH. Karena dijaman Rasul SYIAH sudah ada..

    2. Anda mengatakan:adi salah besar jika anda brpendapat bahwa Maliki, Bukhori, Hanafi adalah golongan Suni yg mengikuti Muawiyah. Lebih2 menyetujui Muawiyah yg berijtihad melaknat Ali RA dalam setiap khotbah. Bahkan di hadis dari mereka ada termuat hadis bahwa Amr bin Yasir akan syahid berperang melawan gol munafik(ia tewas ketika perang Siffin). Secara tak langsung menunjukkan Muawiyah adalah orang Islam yg munafik.

    Jawaban saya, Mereka2 yang ada sebut diatas adalah mereka2 yang TAAT atas ketentuan2 Muawiyah. Siapa melasnggar akan dihukum. Apakah ketaatan mereka terpaksa atau tidak tetapi buku2 mereka yang kita baca sekarang ini isinya sedikit sekali berbicara HAK, KEUTAMAAN dan KEMULIAAN AHLULBAIT.

    3. Anda berkata:Bukankah mereka para pengumpul/penyusun kitab hadis rata2 berseberangan dengan penguasa jamannya hanya karena terlalu condong dengan ahl bait, tidak sedikit mereka syahid dalam siksaan..

    Pertanyaan saya SIAPA

    4. Anda mengatakan:Jika anda mengatakan bahwa Maliki, Syafii, Hambali, Bukhori, Tarmiji, Abi Daud sebagai akar agama saya, betul bahkan amat betul. Bukan Muawiyah. Hanya saja mereka dalam mengungkapkan sahabat nabi termasuk Muawiyah menghindari kalimat cercaan, celaan, khawatir dihukumi ngrasani. Seperti yg diuraikan Tirimiji dalam kitabnya bab Iftilaf.

    Saya jawab. Kalau anda benar berpegang pada mereka.
    Mengapa anda membenci Syiah. Apakah ada ajaran mereka yang membenci Syiah?

    5. Anda mengatakan:Mengenai Abu Bakar, kenapa tidak menghukum Khalid bin Walid. Sudah saya katakan bahwa Abu Bakar, Umar, Usman, Ali ra adalah manusia biasa. Bisa salah. Namun mereka sudah diijanjikan surga

    5. Saya jawab. Anda SALAH.
    Anda tidak membaca Alqura’an serta Hadits Rasul atau anda baca tapi mengkufurkannya.
    Imam Ali tidak sama dengan sahabat2 lain (QS.33 : 33)
    Hukum Al Qur’an ADA bagi siapa saja yang membunuh sesama Muslim dan hukum zina. Kalau tidak tahu lalu berbuat salah itu wajar karena sifat manusia. Tapi setelah diperingatkan oleh Umar tentang perbuatan Khalid dan Abubakar menolak berarti Abubakar mengkufurkan ayat2 Allah.
    Dan tidak ada janji surga kepada Abubakar, Umar dan Utsman. Kalau ada silahkan anda tunjukan Nash Alqur’an dan bukan Hadits.

    Anda tidak tahu mengenai Ahlulbait.
    Pegangangan saya yang anda tuduh Syiah adalah Alqur’an serta buku2 milik Ahlubaiat langsung dan anda tidak tahu.
    Pernah anda membaca Mushaf Fatimah Az Zahrah (bukan Alqur’an). Pernah anda baca Shahifah Fatimah, pernah anda baca Shahifah Sajjadiah?

    6. Anda berkata:Maka wajar saya pernah berkata bahwa Kulayni adalah RUH nya Syiah Imamiah dengan pahamnya yg terkenal : KISAH GOIBNYA IMAM MAHDI 2 TAHAP.

    Saya jawab: SALAH.
    Bukan Syiah Imamiyah yang mengatakan. Tapi Siyah Imamiyah mengatakan berdasarkan sabda Rasulullah SAW.

    7. Anda mengatakan:Saya belum melihat langsung ada tulisan atau literatur bahwa Imam Malik tak taat kepada Jafar Sodiq. Yang ada adalah ia juga belajar dengan guru2 yg lain. Dan ia amat sering mengunjungi Imam Jafar Sodiq. Bahkan Imam Maliki, memuji-muji beliau.

    Saya bertanya: Katakan pada saya buku Malik b. Anas Al Muwatha isinya mengenai ilmu apa. Apakah ilmu Usuluddin, Tauhid, Tafsir, Hadits atau ilmu apa yang dibahas atau digariskan dalam buku al-Muwatha yang menjadi akar agama anda.
    Sayaq ingin tahu jawaban anda. Mudah2an anda tidak melompat lagi tapi FOKUS, LOGIS dan bukan ASUMSI. .

  340. @secte

    Sebelum dilanjutkan, maka saya ulangi bahas tentang an Syiah baru ada pada abad ke 4 H. Di jaman Bukhori, Maliki, Hanafi, tak dikenal ada golongan yg bernama Syiah Suni. Yang ada adalah gol Mutazilah, Murjiah, Jabariah, Qodariah, Murjiah, Rafidhah, dan golongan para ahl ilmi yng melestarikan sunah.

    Saya buka ahlinya ttg ini. Namun saya yakin anda ngawur juga disini. Yang mendukung Imam Ali anda sebut apa? Yang berperang di belakang Imam Ali anda sebut apa? Saya juga sering membaca di blog ini betapa sunni tidak menerima hadits dr sahabat2/tabi’in2 yang syi’ah betapapun jujur dan tsiqatnya mereka.

    Jadi salah besar jika anda brpendapat bahwa Maliki, Bukhori, Hanafi adalah golongan Suni yg mengikuti Muawiyah.

    Anda sudah setuju bhw sebagian besar mrk takut kepada penguasa, shg mrk:
    1. Menyembunyikan sebagian hadits yang menunjukkan kemuliaan ahlul bayt. Misalnya hadits Tsaqalain apakah Bukhori mencatatnya?
    2. Menutup2i kesalahan sahabat (klan Muawiyah). Misalnya Bukhori sering menggunakan kata2 si fulan jika sdh menyentuh masalah sensitif, atau mengatakan lupa dll.
    3. Banyak hadits yg dirawikan dr Abu Hurairah (klan kuat Muawiyah) yang jelas2 kredibilitasnya diragukan.
    4. Berapa banyak hadits yg dirawikan dr ahlul bayt. Apakah ini disebabkan krn pertimbangan keilmuan ataukah takut kpd penguasa? (tidak usah dijawab).

    Lebih2 menyetujui Muawiyah yg berijtihad melaknat Ali RA dalam setiap khotbah.

    Ini salah satu contoh gamblang. Anda yang hidup di jaman merdeka dan bahkan tdk bersimpati kepada Muawiyah pun masih mengkategorikan tindakan Muawiyah sebagai ijtihad (agar Muawiyah mendapat pahala 1..???). Dimana kejujuran anda?. Saya jadi bertanya2, mengapa semua kesalahan mereka diganti dg kata ijtihad??.

    Hadis2 tentang keutamaan Ahl Bait kan terdapat di kitab2 Bukhori, Abi Daud, Tirmiji dll. Berarti mereka mengumpul kan hadis2 yg memang benar apa adanya tanpa ada indikasi suka atau tidak suka. Semua penulis hadis tak ada yg pernah berperang dengan Ahl Bait. Yg ada malah ia berpihak dengan kelarga Ahl Bait dalam beberapa kali peperangan.

    Anda naif ataukah sedang berpura2?. Saya tidak pernah mengatakan bhw mereka tidak sama sekali mencatat kemuliaan ahlul bayt. Dan saya juga tidak sedang mengatakan bhw mereka bermusuhan dg ahlul bayt. Yang saya katakan adalah mereka berkompromi (bisa krn takut, bisa juga krn hal lain) dg penguasa shg berdampak kpd pengumpulan hadits.
    Banyak contoh yg menunjukkan mereka menyembunyikan hadits2 keutamaan ahlul bayt (lihat argumen saya p paragraf sebelumnya).

    Mengenai Abu Bakar, kenapa tidak menghukum Khalid bin Walid. Sudah saya katakan bahwa Abu Bakar, Umar, Usman, Ali ra adalah manusia biasa. Bisa salah. Namun mereka sudah diijanjikan surga.

    Anda bermasalah dalam memahami konteks. Apa hubungannya masuk surga dg topik kita?. Apakah semua yg masuk surga pasti kredibel?
    Kita sedang bicara kredibilitas. Kredibilitas juga bs dilihat dr jenis kesalahan yg dilakukan. Jika kesalahan fatal spt itu bisa dilakukan bukankah logika mengatakan dia akan bisa melakukan kesalahan2 lainnya yg sejenis.
    Mas Lamaru, ada kesalahan yg muncul krn ketidaktahuan kita, keterbatasan kita. Tapi kesalahan yg dilakukan oleh beliau silakan anda kategorikan krn apa? ketidaktahuan? Tidak bisa, tidak mungkin sekelas beliau tidak paham hukum sederhana itu (apalagi sudah diingatkan orang lain). Khilaf? Tidak mungkin, krn ada orang lain mengingatkan. Yang tersisa adalah kepentingan. Shg wajar saja jika banyak orang mengatakan beliau mengedepankan kepentingan diatas kebenaran. Ini pointnya, bukan masalah masuk surga atau tidak. Ada koq yg pencuri, pembunuh, perampok dll pemaksiat masuk surga.

    Saya ingin bertanya pada anda : Jika Syiah Imamiah tak hanya berpedoman pada Kulayni dkk/murid2 turunannya (tussi, mufid, majlisi, Saduq dll) , lantas berpegang pada siapa lagi ? Kitab yg ditulis Ahl Bait? tak ada. Atau ada yg pernah bertemu Ahl Bait langsung ? tak ada. Atau wakil Imam di saat Goibnya Imam Mahdi ? tak ada kitabnya. Pengikut2/muridnya Wakil Imam yg langsungpun tak ada yg menulis catatan/kitab.

    Saya ingin bertanya kepada anda, yang mana pertanyaan saya ini menjawab dengan egas pertanyaan anda:
    Berpedoman kepada siapakah syi’ah sebelum ada Kulayni?

    Oyaa..anda belum menjawab pertanyaan saya terdahulu mengenai kenapa rasulullah tidak memerintahkan menuliskan hadits, dan juga mengapa tidak ada dr para Imam menulis/memproduksi buku. Juga pertanyaan mengapa Imam Malik tidak meminta approval dr Imam Ja’far atau Imam Musa atas buku2nya?

    Saya belum melihat langsung ada tulisan atau literatur bahwa Imam Malik tak taat kepada Jafar Sodiq. Yang ada adalah ia juga belajar dengan guru2 yg lain. Dan ia amat sering mengunjungi Imam Jafar Sodiq. Bahkan Imam Maliki, memuji-muji beliau.

    Jika hanya seperti itu konsep anda tentang ta’at, maka bisa dimengerti bgm anda mengkategorikan mereka yg ta’at dan tidak… 😀 . Dan anda harus menerima bhw orang lain punya konsep berbeda ttg taat.

    Allah sudah menjanjikan bahwa manusia di dunia akan menghadapi musuh iblis, jadin memang Allah meng qodar bahwa manusia ada yg sesat, tak masuk surga, termasuk karena adanya paham2 yg menyimpang,

    Dimana ayatnya ttg paham yang menyimpang masuk neraka? Yang lebih banyak malah pahamnya benar tp krn tidak ta’at kpd Allah & Rasul-Nya maka masuk neraka.

    Nabi pun ada bersabda bahwa Islam akan terpecah 73 golongan, hanya satu yg selamat, 72 gol ke neraka.

    Kata wahabi semua masuk neraka hanya mereka yg masuk surga, katanya syafi’i tidak sah shalat bermakmum pd imam dr Hanafi.
    Ada juga hadits yg mengatakan tidak akan Allah memasukkan ke dlm neraka mereka yang mengesakan Allah. Gimana donk?
    Terus orang Yahudi dan Nasrani gembira dan merasa lebih mulia krn persentase yg masuk neraka dr mereka lebih sedikit 70/71 dan 71/72 sedang Islam paling besar. Dan juga mereka layak berbangga bhw agama mereka lebih solid krn lebih sedikit yang golongan yg sesat., Islam lebih tercerai berai dan tidak kokoh (73 golongan).

    Sekarang tinggal kita umat nabi yg pintar2 menggunakan akal utk menilai mana yg benar mana yg salah.

    Itu juga yang sedang disarankan teman2 lainnya kepada anda dan para anti akal lainnya.
    Oyyaaa, kita tidak samakan akal2an dengan akalkhan.. 🙂

    Wassalam

  341. Truthseeker :
    Ok…saya lanjutkan….
    Para penghafal hadis yaitu para perawi hadis/sanad, sehingga sebelum dicetak dalam buku, mereka menyampaikan hadis hanya dengan hafalan. Ini terjadi abad 1-2 H. Dari merekalah saya tahu hadis2 keutamaan Ahl Bait, seperti di Tarmiji, Abi Daud, Buhori dll. Seperti hadis tsqalain, saya dapat di Tarmiji. Malah lebih detail. Juga jika anda mau mendapat penjelasan ttg hadis Godir Khum versi Tarmiji, bisa saya uraikan, dan akan lebih detail daripada yg anda dapat di Syiah. Ini menunjukan mereka apa adanya tentang hadis. Ok..anda katakana Abu Hurairah adalah oran g Muawiyah. Disaat perang Siffin, Abu Hurairah dimana ? Juga Ibnu Umar, Ibnu Abbas, ? mereka semua menolak ikut Muawiyah. Bahkan Ibnu Umar dan Ibnu Abbaslah lah yg menasihati Husin agar jangan ke Karbala/Kuffah.
    Jika anda mengatakan bahwa Abu Hurairah orangnya Muawiyah, lalu Hasan bin Abi Talib orang Muawiyah juga? Menyerahkan ke Khalifahan kepada Muawiyah. Andai Hasan menolak Muawiyah, bisa saja Abu Hurairahpun menolak Muawiyah.
    Anda masih belum nangkap juga maksud saya. Imam Malik tak memuat nama Jafar Sodiq sebagai sanad di Muwato bukan berarti ilmu Imam Malik berkurang. Banyak hadis2 via Malik tentang keutamaan Ahl Bait tertulis di Tarmiji, Abi Daud, Musnad Ahmad dll. Ilmu hadis Malik bin Anas lebih banyak dari yg sekedar ditulis di Muwato. Memang Imam Malik dalam menulis Muwato berupaya mencari jalur/sanad lain diluar Jafar Sodiq, yg mana hadis tersebut tak bertentangan atau bahkan sama dengan yg dimiliki Imam Jafar Sodiq, hanya saja melewati sanad lain. Ini demi menjaga keamanan, atau kelancaran mengingat Penguasa saat itu tak suka dengan Ahl Bait.
    Mungkin yg perlu anda ketahui bahwa Hanafi, Maliki adalah murid2 Jafar Sidiq. Syafii adalah murid Maliki. Hambali adalah murid Syafii. Bukhori, Abi Daud, Muslim adalah murid2 Hambali. Tarmiji adalah murid Bukhori. Jadi mereka semua adalah satu “perguruan” saja antara guru dan murid. Namun setelah abad 4H, berdiri mazhab2, yg menjadikan se olah2 mereka beda aliran. Ajaran mazhab tak sama persis dengan ajaran Imam Mazhabnya. Contoh…di Indonesia, ada Mazhab Syafii, ternyata beda dengan ajaran Syafii di al Umm.
    Sudah pernah saya gambarkan suatu perumpamaan jika anda diam di Amerika, anda diminta Obama menulis kitab agama Islam utk dia, kebetulan ada hadis yg di ajarkan Khomeni yg menurut anda bagus utk disampaikan, , apakah anda cantumkan nama Khomeni di referensi buku anda ? Anda tahu bahwa AS tak suka Khomeni. Tentu anda upaya cari hadis yg sama tapi via jalur lain, agar nama Khomeni tak terlihat di referensi anda. Seperti itu juga yg dilakukan Amam Malik. Dan tak mengurangi ilmunya yg didapat dari Jafar Sodiq.

    Saya tak akan omong kosong ttg pernyataan saya. Beri saya saya sekarang kirtab yg ditulis langsung Imam Musa Al Kazim, atau Ahl Bait yg lain, akan saya pedomani. Tapi nyatanya tak ada. Maka pepatah tak ada rotan akarpun jadi, termasuk pada golongan Syiah Imamiah. Sehingga Syiah Imamiahpun memakai kitab Kulayni dkk, bahkah disaat awalnya mereka percaya 100% thd kitab2 tsb (ahbari). Setelah abad 7H saja baru ada yg menggugat isi Al Kaffy (usuli).
    Namun pernyataan anda agak aneh…jika Syiah tak hanya berpegang pada kitab, lalu berpegang pada siapa? Omongan yg KATANYA DAN KATANYA yang gak jelas sumbernya ? Maka akan tambah penyimpangannya. Lain orang lain persepsi, beda ulama beda pendapat/omongan. Sehingga sebelum Era Kulayni, memang pegangannya tak jelas, mereka disebut kaum Rafidhah, satu2nya golongan Islam yg berpaham Melaknat Abu Bakar, Umar, Usman.
    Demikian…belum selesai…. Masih ada yg di handle… nanti malam saya lanjutkan…

    Utk Aburahat :

    Anda mengatakan SALAH dsb…tanpa referensi samasekali.
    Ok…buktikan mana hadis nabi yg menyatakan bahwa Imam mahdi akan mengalami Goib 2(dua) tahap ? itukan paham yg baru ada di Era Kulayni/murid2nya. Mari kita cari siapa PENGARANG paham tsb?
    Lihat saja riwayat hidup Hanafi, Maliki, Hambali, Bukhori, Nasai, Tarmiji dll, mereka berseberangan dengan penguasa, ada yg ditangkap, disiksa bahkan sampai mati.
    Jika ada golongan Syiah di Era berkuasanya 3 khalifah…tentu Ali Ra pun akan jadi pemimpin Syiah yg menolak ke Khalifahan 3 sahabat. Nyatanya tak ada, buktinya…Ali Ra sebagai Panglima Perang di era Umar bin Hattab.
    Saya tertarik dengan pernyataan anda tentang Syahifah Fatimah ? mana? Bisa dijumpai sekarang ini ? agar bisa saya pedomani.
    Yg saya ketahui bahwa sahufah tersebut sudah dikutib di kitab2 hadis abad 2 H. Dan mushab tsb sudah tak ada lagi.

  342. @secte/Lamaru

    Saya tidak akan berpanjang2 sebagaimana sebelumnya.
    Bagi mereka yang dg ikhlas ingin mencari kebenaran maka tidak sulit menangkap penjelasan. Bagi mereka yg datang dengan prasangka dan fanatisme maka akal2an dan pembenaran yang disuguhkan.
    Mengenai para perawi hadits, saya jelas2 membahas person per person bukan seluruhnya. Silakan anda beri komentar ttg Bukhori jangan ditambahkan kekurangan Bukhori ditutupi oleh Tirmidzi atau yg lain (ingat saya bukan sedang mendiskreditkan mereka, mereka semua orang besar yang sangat berjasa bagi Islam). Pengungkapan ttg beliau2 ini hanya ditujukan sebagai pembanding jika kita hanya bersandarkan logika tanpa pembuktian. Silakan juga anda baca artikel SP ttg hadits Bukhori yg berbeda dg guru beliau.

    Jika anda mengatakan bahwa Abu Hurairah orangnya Muawiyah, lalu Hasan bin Abi Talib orang Muawiyah juga? Menyerahkan ke Khalifahan kepada Muawiyah. Andai Hasan menolak Muawiyah, bisa saja Abu Hurairahpun menolak Muawiyah.

    Kembali anda menunjukkan logika ngawur anda.. :mrgreen:
    Anda buka sejarah saja lagi. Apa kedudukan Abu Hurairah pada pemerintahan Muawiyah?
    Nasihat saya untuk anda; ketika anda menilai sesuatu harap lebih berhati2, dan perhatikan segala kemungkinan dan latar belakang. Apakah Imam Hasan menyerahkan kekuasaan krn harta? takut? menjilat? kesenangan?. Saya kaget dan merasa rugi lho berdiskusi dg orang yg tidak bisa membedakan perbuatan luhur dg perbuatan hina… (maaf, mudah2an anda tidak seperti itu).

    Anda masih belum nangkap juga maksud saya. Imam Malik tak memuat nama Jafar Sodiq sebagai sanad di Muwato bukan berarti ilmu Imam Malik berkurang.

    insyaallah saya paham maksud anda. Anda bermaksud bhw Imam Malik tidak mengurangi hanya saja beliau mencoba mencari kompromi dg mencari sanad lain…(walaupun ini juga abru perkiraan anda, krn tdk pernah bisa dibuktikan apakah Imam Malik telah berlaku jujur 100% => menyampaikan semua hadits Imam Ja’far yg beliau ketahui).
    Pertanyaannya adalah, apa yg dilakukan Imam Malik ketika ada hadits yg tidak ada sanad lain kecuali dr Imam Ja’far?
    Ada pertanyaan saya dibahasan ini belum anda jawab, itu juga kalau anda seorang yg adil.
    Mengenai murid dan guru secari sekelumit saya tahu. Makanya saya tanyakan. Anda mestinya lanjutkan dg pertanyaan ke diri anda sendiri:
    Kenapa shalat Imam syafi’i berbeda dg Imam Maliki (guru beliau). Ini untuk menjawab bhw Imam Maliki pun bisa saja berbeda dg Imam Ja’far.

    Namun pernyataan anda agak aneh…jika Syiah tak hanya berpegang pada kitab, lalu berpegang pada siapa? Omongan yg KATANYA DAN KATANYA yang gak jelas sumbernya ? Maka akan tambah penyimpangannya.

    Anda benar2 tidak paham kemana arah tjuan pertanyaan saya..hehe. Itu kan pertanyaan untuk menggugat apa yg terjadi juga pada semua mazhab. Bagaimana beribadahnya umat islam sebelum adanya buku2 islam? Bagaimana sebelum ada Muwata?.
    Anda paham tidak bhw, ajaran lebih dulu ada baru kemudian buku. Logika anda terbalik, buku ada lebih dahulu baru kemudian muncul ajaran.
    Jadi pertnyaan saya ingin mengatakan bhw sebagaimana juga di sunni, ajaran/paham ttg islam sudah terlebih dahulu ada baru kemudian muncul orang2 yang merangkum. Memangnya anda ingin mengatakan bhw hadits2 yg dikumpulkan oleh Imam Malik adalah karangan beliau. Bukankah hadits2 tsb sudah ada di masyarakat kemudian beliau kumpulkan.

    Maaf saya sudah merasa cukup, dan saya tidak ada niatan untuk merubah pendirian anda. Jadi mari kita cukupkan saja diksusi ini.
    Saran saya jika anda ingin meneruskan dg saudara2 yang lain, maka gunakan kaidah2 yang benar. Minimalkan prasangka, kesimpulan yang sembrono, spekulasi. Dan ingat pada satu kasus akan bisa ada banyak “logika” yang melatarbelakangi, dan logika tidak bisa berdiri sendiri untuk bisa menjadi teori.

    Terima kasih. maaf jika ada salah kata atau apapun yang bisa menyebakan anda tersinggung.

    Wassalam

  343. @secte/lamaru
    Lalu anda punya referensi.? Referensi anda selama ini hanya ASUNSI anda. Kitab Muwatho pegangan anda aja anda tidak tahu kitab kitab apa itu.
    Saya ragu kalau anda seorang Islam. Setiap anda ngomong semuanya ngawurr. Bicarakan Alqu’an anda menghindar. Bicarakan Hadits anda menghindar. Sesudah beberapa hari kembali bertanya mana haditsnya.
    Hati2 terhadap Zionis.

  344. Rasyid Ahmad dalam salah satu buku anti syiah-nya Hidayah Al Syiah, halm 35 mengatakan :

    “Ahlu Sunah memandang bahwa 12 Imam dari Ahlul Bait adalah Imam (pemimpin), kami yakin bahwa mereka adalah yang harus kami ikuti, dan meerka adalah “Pusat Ilmu” (wah beneran ga yaaaa..?)

    Lalu bgmn dg ulama yg lain :

    Abu Hatim populer dengan Ibn Hiban dalam bukunya yang mashur Al-Thuqat Vlme 6 hal. 131 mencatat biografi Imam Jafar Shadiq (as): (klo ga salah pernah ada dalam blog Ibnu Jakfari)

    “Riwayat darinya (Imam Ja’far) dapat dipercaya selama diriwayatkan melalui jalur selain dari anak-anaknya, karena riwayat darinya melalui anaknya banyak kemunkaran”

    Jadi Imam Ja’far (as) berarti putra2 Imam Ja’far (as) spt Imam Musa (as) tidak bisa dipakai ucapannya …ko pakai tanya kitab2 Imam Musa (as) segala ulama ente aja ga pcy..! ini salah satu mitos palsu kecintaan mereka kpd Ahlul Bait (as).

    Dzahabi sdri dlm Tazkirah al Khawaz Vlm 3 No. 879 mengatakan bahwa Ibn Hiban adalah seorang hafiz, seorang imam, tsiqah, dll…jadi secara tidak langsung Dzahabi menyetuji ucapan Ibn Hiban ttg Ahlul Bait (as), jadi keduanya tidak ada bedanya, Cuma cinta palsu… !

    Yahya Bin Said :

    Didalam Mizan al Itidal, Vlm.1, No. 1519 , Yahya bin Said berkata :

    “Mujalid lebih aku cintai dari pda dia (Ja’far), ada sesuatu dalam pikiranku mengenainya (Ja’far)”

    Ibnu Hajar dalam Tahdib al Tahdib Volme. 11 No. 359 Yahya bin Said lebih berilmu dibandingkan Yahya bin Qatan dalam Rijal…

    Ibn Abdul Bar dlm al Tamhid Vol 3 halm. 6 mencatat ttg Imam Jafar al-Sadiq (as) :
    Ibn Uyaina berkata : “Ada masalah dg ingatannya (meragukan)”

    Dlm Siyar an-Nubala, Vlm. 6 hal 91 Dzahabi mengatakan bahwa ulama Ahlu Sunah Sufyan Thawri berkata ttg Imam Jafar (as):

    Ia (Sufyan) berkata : “Kami mentertawakan pengumpul hadis jika ia merujuk kpd 3 orang, (yt) Rabia, Muhammad bin Abu Bakar bin Hazm dan Ja’far bin Muhammad, karena mereka tidak baik dalam hadis.”

    Nah Sufyan ini dalam Tazkirah, Volume 1 No. 249 dikatakan bahwa ia sebagai al Alamah, hafiz, memiliki kedudukan yg tinggi, dll…jd sekali lagi ulama ahlu sunah mentertawakan orang2 yg merujuk kpd Imam Ja’far (as), dan dlm pandangan ulama suni yg lain yg mentertawakannya ini adalah seorang yg TOP Markotop..! Sekali lg Cinta Palsu kpd Ahlul Bait (as)…!

    Ibn Sa’ad mengatakan Imam Ja’far dhaif. (Tahddib al-Tahdiib vol. 2 halm. 88)

    Ibn Hiban tidak mau menrima hadis dr Imam Muhammad Jawad yg diriwayatkan oleh anak cucunya ataupun pengikutnya karena (kata Ibn Hiban) riwayat dari keturunannya (Ahlul Bait) dan pengikutnya penuh dg kebohongan. (al Thuqat Vol.8 halm. No. 456)

    Imam Malik..? uda ada yg nulis..! sama ajah, ga mau nerima riwayat Imam Ja’far, tidak ada bukti cara ibadah Malik yg sanadnya sampai Imam Ja’far..! adanya fatwa2 nyeleneh doyanan si Malik..!

    Taimiyah..?? Ini lagi King Of Nashibi…udh kebongkar dr dl..sama aja.!

    Bgmn mrk mau nerima riwayat Syiah..? Lha wong cinta Ahlul Bait aja cuma omong doang..!

    @ All

    maaf OOT :mrgreen:

  345. Diskusinya ndak asyik. Maunya menang sendiri. Mbok ya kalau lawan diskusi itu bertanya, dijawab dulu pertanyaannya. Sapa tau pertanyaannya penting banget. Atau jangan2 ente sudah menyadari bahwa pertanyaan itu penting banget untuk membuka kesalah berpikir Anda sehingga sebisa mungkin Anda palingkan ke isu yang lain. ckckckck…ndak berubah-rubah cuy.

  346. @all

    Saya sudah tidak tahu bagaimana ngawur lawan diskusi kita.

    Semua yang ditulis adalah kebohongan. Oleh karenya referensinya adalah ASUMSInya. Sesudah saya teliti dalam kitab2 apakah itu Tarikh, pengumpulan/penyusunan hadits.
    Semua adalah tidak benar. Begitu juga mengenai kedua Mazhab yang dikatakan abad ke 4 H.
    Jadi apakah kita mau mengomentari kebohongan?
    Kalau berdikusi berdasar fakta, argumen pasti ada akhirnya.
    Tetapi berdiskusi dengan argumentasi kebohongan tidak mencapai akhir. Wasalam..

  347. Utk Truthseker :

    Mungkin anda masih meragukan pernyataan Imam Malik bahwa

    Imam Malik menceritakan pribadi Imam Ja’far ash-Shadiq dalam kitab Tahdhib al-Tahdhib, Jilid 2, hlm. 104:
    “Aku sering mengunjungi ash-Shadiq. Aku tidak pernah menemui beliau kecuali dalam salah satu daripada keadaan-keadaan ini:
    1. beliau sedang shalat,
    2. beliau sedang berpuasa,
    3. beliau sedang membaca kitab suci al-Qur’an.
    Aku tidak pernah melihat beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW tanpa taharah. Ia seorang yang paling bertaqwa, warak, dan amat terpelajar selepas zaman Nabi Muhammad SAW. Tidak ada mata yang pernah, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan hati ini tidak pernah terlintas akan seseorang yang lebih utama (afdhal) melebihi Ja’far bin Muhammad dalam ibadah, kewarakan dan ilmu pengetahuannya.”

    Lalu anda mendengar kisah lain yg bertentangan dengan diatas, anda lebih percaya dengan kisah yg berlawanan tsb. Silahkan terserah anda.
    Cuma yg saya tahu bahwa Imam malik pernah bersama Hanfi dua kali ikut perang bersama paman Jafar Sodiq melawan Khalifah.
    Sehingga dari dasar diatas, Imam Malik tak ber pura2 atau cinta palsu thd Ahl Bait.

    Diatas ada menyinggung Hiban, sayang Hiban tak menulis kitab.Sehingga masih belum valid pernyataan Hiban apakan benar atau hanya rekayasa seperti 50% hadis palsu di Al Kaffy yg katanya pernyataan Jafar Sidiq.

    Betul, kitab baru ada setelah ajaran. Ajaran agama tanpa kitab hadis terjadi sampai abad 2 H. Dulu hany a main fafal saja, maka dari itu nama sanad amat penting, agar orang bisa menilai hadis tsb sohih atau tidak. Sekarang ini, rasanya tak ada lagi orang yg menerima ribuan hadis dan hafal sanadnya hingga nabi per hadis tanpa kitab samasekali, nonzen. Jika ada mungkin bisa di cap gila. Karena nama sanad setiap hadis pasti amat banyak. Beda dengan dulu, satu hadis paling banter ada 5 atau 6 nama sanad.

    Kembali ke ajaran Syiah Imamiah, apa ada ulama yg dapat ilmu tanpa kitab ? Hanya omong2an saja? Jika ada, maka ia bersandar ilmu agama pada KATANYA KATANYA tanpa sanad atau tanpa tahu asal usulnya. Maka saya katakan ribuan kali bahwa Kitab Tertua pedoman Syiah Imamiah adalah Al Kaffy yg pada awalnya dipercaya 100% karena 2 hal : Ditulis saat datangnya Imam Mahdi dalam Goib Kecil, kedua karena sanadnya bersambung ke Jafar sidiq.

    Sebelum itu, belum ada kitab yg menyatakan ada golongan yg bernama Syiah Imamiah. Yg ada adalah Rafidah, satu2nya golongan Islam yg melaknat Abu Bakar, Umar, Usman pada masa Ahl Bait masih hidup.

    Anda menyninggung tentang kredibilitas para sahabat, yg ujung2nya tentang hadis2 yg dikeluarkan oleh sahabat. Baik, kita bicara tentang hadis, setelah kita bicara kredibilitas si pengumpul/penyusun kitab Hadis selesai. Maka mari kita angkat sisi baik dan buruknya antara Maliki dan Kulayni dkk. Setelah itu, baru teliti hadis2nya, dengan catatan jika sipenulis terbukti berbohong maka kitabnya di buang jauh2.

    Lalu anda bertanya, jika satu hadis HANYA berasal dari Imam Jafar sidik, apa yg dilakukan Imam Malik. Andai saya pada posisi seperti itu maka logis saya tulis di kitab TANPA SANAD. namun tetap saya ajarkan kepada murid2 saya tanpa kitab.

  348. Utk Truthseker :
    ada ketinggalan. Seingat saya, Abuhurairah pernah jadi gubernur bahrain di saat Muawiyah. Kenapa ia mau jadi gubernur? tak menolak ? mungkin sama jawabanny mengapa Hasan Ra mau menyerahkan kekhalifahan ke Muawyiah. Nasmun yg pasti hadis2 keutamaan Ahl Bait cukup banyak dari Abu Hurairah. Dan tak ada satupun hadis tentang keutamaan Muawiyah ada ketinggalan. Seingat saya, Abuhurairah pernah jadi gubernur bahrain di saat Muawiyah. Kenapa ia mau jadi gubernur? tak menolak ? mungkin sama jawabanny mengapa Hasan Ra mau menyerahkan kekhalifahan ke Muawyiah. Nasmun yg pasti hadis2 keutamaan Ahl Bait cukup banyak dari Abu Hurairah. Dan tak ada satupun hadis tentang keutamaan Muawiyah

  349. Tentang kecintaan thd ahl Bait/keluarganya ?

    Malik dan Hanafi berperan dalam perang Zaid melawan penguasa. Saat itu ada golongan yg mengaku Islam namun berpaham melaknat Abu Bakar, Umar, Usman. Golongan tsb menawarkan bantuan saat Zaid siap2 mau berperang, Namun syaratnya agar Zaid turut pula melaknat Abubakar cs. Zaid menolak dengan alasan bahwa Abubakar cs adalah sahabat kakeknya (Ali Ra). Akhirnya golongan tersebut menolak berperang brsama Zaid, maka golongan tsb disebut Rafidah, satu2nya golongan Islam saat itu yg melaknat Abubakar cs. Zaid lebih memilih menolak bantuan (padahal saat itu ia amat butuh balatentara) daripada harus melaknat Abubakar cs. Apakah paham Zaid ber beda dengan paham Jafar Sidiq ? Bagi saya, Zaid adalah representasi pemahaman Ahl Bait da dan keluargany a saat itu dalam hal agama.
    Juga dari cerita diatas bahwa golongan yg melaknat Abubakar cs tak begitu dekat dengan keluarga Ahl Bait, terutama Zaid.

    Malik dan Hanafi membuktikan ia siap berkorban utk Zaid atas kezaliman penguasa.

  350. Setelah abad 4 H, golongan yg melaknat Abubakar cs adalah Syiaj Imamiah

  351. @secte

    Syi’ah Imamiah adalah Islam murni yg dibawa oleh Rasulullah saw, karena Beliau adalah orang yg pertamakali menyebut Syi’ah Ali (Pengikut Ali). Dan Rasulullah saw mengatakan dlm hadisnya bahwa umat akan menyimpang dgn di Saqifah Bani Sa’idah yg dipimpin oleh Umar dan Abubakar. Maka wajar apabila Abubakar cs banyak yg melaknat.

    Salam Damai 🙂

  352. Utk Truthseker :
    Saat mala ini, saya agak bisa lebih khusu membaca pernyataan anda.
    Hal2 yg belum saya jawab :

    Saat perang Ali dan Muawiyah, maka ada dua golongan yaitu Pengikut (syiah) Ali dan pengikut (syiah) Muawiyah. Syiah disini bermakna pengikut bukan nama golongan.
    Hadis tsqakalain saya temukan di kitab murid Buhori, yaitu Tarmiji.

    Mengenai kesalahan Muawiyah yg disebut ijtihad, saya tak mengerti maksud anda. Kesalahan2 para sahabat memang ada yg berat ada yg ringan. Silahkan anda menilai sendiri. Jika Abubakar tak menghukum Khalid bin Walid karena memperkosa, mungkin Abubakar salah. Namun salah nya tak seberat jika Abu bakr sendiri yg memperkosa, baru anda bisa mengatakan bahwa Abubakar tak kredibel.
    Anda bertanya kenapa nabi tak memerintah menulis hadis ? tak tahu. Hanya ber kira2 saja jika ditulis maka bisa tercampur antar Hadis dan Ayat Quran, maka jadilah seperti kitab Injil Paulus, campur antara ayat dan surat2 paus.
    Mana anda tahu jika Imam Malik pernah memperlihatkan Muwato ke Ahl Bait. Bukankah kitab tsb sudah beredar di jaman itu dan terkenal ? Pasti para ahl bait yg hidup di masa itu sudah mendengar kabar bahkan menerima informasi ttg isi kitab tsb. Namun tak ada riwayat bahwa Ahl Bait menyatakan kitab Muwato adalah SESAT
    Tak taat Allah dan Rasul termasuk didalamnya adalah penyimpangan dari yg sudah di sunah kan nabi.

    Anda bertanya : kenapa Sholat Syafii berbeda dengan Maliki ? Saya tak tahu apa beda mereka. Mereka menjalankan sunah. Memang cara ibadah nabi, seperti solat, puasa, haji, wudu, ada beberapa macam. Maka wajar bisa beda, karena mengambil hadis/sunah yg berbeda, namun semuanya benar dari nabi.
    Entah kenapa diskusi ini melebar kemana mana. Padahal saya hanya bertanya atau membutuhkan argument anda yg logis kenapa Disaat datangnya Imam mahdi dalam Gouib Kecil, Kulayni sedang menyusun pedoman tertua Syiah, kok masih ada 50% hadis palsu.Bung SP mencoba ber agumen bahwa Kulayni tak punya akses ke Imam Mahdi dan Wakil Imam tak sesukanya menemui Wakil Imam. Sudah saya jelaskan diatas dengan logika manusia normal bahwa argumrn SP tak logis, karena Kulayni masih punya akses ke Wakil Imam, juga Imam mahdi minimal ada 4 kali kontak ke 4 Wakil Imam untuk berfatwa agar umatnya terhindar dari hal2 yg disukai Imam Mahdi, alias terhindar dari kesesatan lebih2 dari hadis palsu tentunya,
    Bung Truthseeker mencoba berargumen bahwa nabi pun tahu dan membiarkan terjadinya banyak aliran. Juga kurang logis, karena walau nabi tahu nantinya umat Islam akan pecah, tapi di saat nabi hidup, beliau berupaya menjaga kemurnian agama, sehingga pada saat itu jika ada ajaran Islam yg salah, selalu di koreksi nabi dan diluruskan oleh nabi.maka dari itu Islam masih satu paham. Harusnya Imam Mahdi begitu juga thd hadis2 Kulayni. Jika salah langsung di koreksi pada saat kontak dengan wakil Imam yg terakhir atau sebelumnya.
    Saya tunggu, mana argument anda yg lain ?

  353. Ralat di atas : agar umat terhindar dari hal2 yg tak disukai Imam mahdi

  354. Masih tetap asyik dengan pikirannya sendiri. Dan lagi-lagi, tanpa rujukan. Sekali ditanya rujukan, langsung deh nyanyi lagunya kuburan Band, Lupa-Lupa Ingat.

    Abis lupa-lupa ingat, ntar langsung menjalankan jurus, C-Am-Dm-ke G Ke C lagi-Am-Dm-G. Artinya muter-muter ndak jelas, dan mengikuti pola pikirnya sendiri.

  355. @secte

    Syi’ah Imamiah adalah Islam murni yg dibawa oleh Rasulullah saw, karena Beliau adalah orang yg pertamakali menyebut Syi’ah Ali (Pengikut Ali). Dan Rasulullah saw mengatakan dlm hadisnya bahwa umat akan menyimpang di Saqifah Bani Sa’idah yg dipimpin oleh Umar dan Abubakar. Ini terbukti bahwa mereka telah menyimpang dan ingkar kepada perintah Allah dan Rasul-Nya didalam Tsaqalain dan Ghadir Khum. Maka wajar apabila Abubakar cs banyak yg melaknat dan disebut sebagai berhala-berhala Quraisy.

    @ressay

    Saya perhatikan juga begitu, mungkin lamaru itu sudah pikun dan tidak mengerti hadis2 Rasulullah saw. Maka dari itu jawabannya hanya ASUMSI teruuus muter2 C-Am-Dm-ke G Ke C lagi :mrgreen:

    Salam

  356. Utk Ressay :

    Entah ada rujukan atau tidak, yg saya ketahui dan anda ketahui bahwa :

    1. Imam Mahdi datang di Goib kecil bersamaan dengan hidup Kulayni.

    2. Imam Mahdi bisa kontak ddgn 4 wakil Imam

    3. Imam mahdi ada memberi fatwa2 via Wakil Imam

    4. Wakil Imam 1 kota dengan Kulayni

    5. Al Kaffy kitab tertua Syiah
    7. Di Al Kaffy masih terdapat 50% hadis palsu.

    Bisa anda menjelaskan secara logis kenapa ini bisa terjadi ….?

  357. @secte

    Poin2 tsb sudah dijelaskan oleh SP dan saudara2 lainnya. Inilah yg dinamakan C-Am-Dm-ke G Ke C lagi :mrgreen:

    Yg jelas dan ada dalilnya adalah Syi’ah Imamiah adalah Islam murni yg dibawa oleh Rasulullah saw, karena Beliau adalah orang yg pertamakali menyebut Syi’ah Ali (Pengikut Ali). Dan Rasulullah saw mengatakan dlm hadisnya bahwa umat akan menyimpang di Saqifah Bani Sa’idah yg dipimpin oleh Umar dan Abubakar. Ini terbukti bahwa mereka telah menyimpang dan ingkar kepada perintah Allah dan Rasul-Nya didalam Tsaqalain dan Ghadir Khum. Maka wajar apabila Abubakar cs banyak yg melaknat dan disebut sebagai berhala-berhala Quraisy. 😎

  358. Cuy, komentar ngawur ente sudah ditanggapi oleh SP dan Truthseeker.

    Bahkan ada beberapa pertanyaan yang belum juga Anda jawab. Ah janganlah menunjukkan kepandiran cuy.

  359. @secte alias lamaru alias mr. asumsi alias penggemarnya kuburan band

    Sorry bro, gw hanya jadi pengamat saja atas keluguan ente dalam berdiskusi.

    Kalau ente bener mau diskusi, tanggapi komentar SP sesuai dengan framenya, jangan ente cari frame lain. Kagak bakal nyambung. lalu, janganlah anti pati sama nyang namanye referensi.

    Ditunggu lho cuy.

  360. Salam,

    Untuk sedikit memperjelas begini Akhi, kenapa rujukan menjadi sangat penting, karena ketika kita mengklaim sesuatu apalagi kalau itu sesuatu yang kita bantah, bantahan kita akan menjadi valid, tanpa itu bantahan akan menjadi sia sia, misal:
    Kitab Bukhari; sebagian besarnya adalah mitos2 Yahudi yang disisipkan dalam riwayat2 Islam
    Kitab Bhukari: 90% isinya bathil karena diriwayatkan oleh pembenci ahlu bayt,…

    Siapapun tidak akan menganggap serius hal diatas karena tidak disertai rujukan, dan hanya akan dianggap sebuah asumsi yang tidak valid. hal beginian bisa dilakukan oleh siapa saja hatta oleh anak SD sekalipun.

    Jadi, akan terlihat elok diskusi ini jika etikanya kita jalani.

    Wassalam

  361. Maka wajar apabila Abubakar cs banyak yg melaknat dan disebut sebagai berhala-berhala Quraisy

    berarti skrg ini banyak “penyembah berhala” dunk..? waaah taat bgt mrk sm “berhala” ya..? ngom “A” ikut “A”, ngom “z” ikut “z”…

    klo Nabi (saww) yg merintah jwbnya : “wah dia msh muda nih”…” ga mau ah, dipimpin perang sm anak kecil”..dll..

    untung dulu waktu ketiduran trs dibangunin dia ga nambahin “Hayya Ala Naum”…trs diikutin sama “penyembahnya”….hihihihihi

    OOt lagiiii…dr pd C-Am-Dm-ke G Ke C lagi :mrgreen:

  362. @all

    Mengapa dalam posting ini berkembang suatu diskusi dimana lawan diskusi kita komentarnya ngawur.

    Pernah saya katakan mereka2/wahaby/salafy ormas BUNGLON.
    Nah sekarang mereka sudah berobah Mazhab dan berpegang ke Mazhab Maliki dimana Anas b. Malik sebagai pencetus.
    Kelihatan mereka di Asia Timur mengembangkan mazhab Maliki. Karena Mazhab inilah mula2 dikembangkan oleh Bani Umayah melalui Raja yang berkuasa pada waktu.
    Mazhab ini lebih populer dibagiam Barat Asia terutama Afrika Utara. Dan mereka menyangka bahwa kita tidak memahami Mazhab ini.
    Oleh karena itu lamaru/secte ingin menghajar Syiah melalui Mazhab Maliki. Tetapi rupanya dia sendiri tidak mernguasai Mazhab ini. Sehingga pertanyaan2 kita tidak mampu ia menjawab. Wasalam

  363. Utk Ressay :

    Maklum saja mas, saya pediskusi amatiran. Hanya butuh hal2 yg logis. Walau ada rujukan tapi nggak logis, sulit bagi saya utk menerima bahwa rujukan tsb valid. Jadi tahan2 hati aja ya…

    Kenapa mutar2 kembali lagi ke masalah Al Kaffy dan Al Mahdi, karena penjelasan Truthseker dan SP tak logis. Kenapa tak logis? sudah saya jelaskan. Barangkali anda bisa menjelaskan dengan logis kenapa hal diatas bisa terjadi.

    Jika tak ada, maka saya hanya bisa menyampaikan satu saja kemungkinan yg logis, yaitu kisah Turunnya Imam Mahdi dalam Goib Kecil dan Besar adalah FIKTIF. Sehingga hal2 diatas bisa terjadi.

    Jika memang fiktif, siapa pengarang kisah/paham tsb ? Apakah Kulayni atau murid2nya ? Mudah menemukannya. Jika di Al Kaffy terdapat riwayat yg mengisahkan ttg Imam Mahdi dalam Goib, maka Kulayni lah pengarangnya. Jika dalam al Kaffy tak ada satupun yg meriwayatkan ttg Goibnya Imam Mahdi, maka murid2 sesudahnya yg mengarang kisah tsb. Mari kita teliti…..

    Selanjutnya akan kita bahas tentang kisah spektakuler ke II di Syiah dari Mufid dan Tusi yaitu di orbitkannya Kitab Sulaim di abad 5H yang KATANYA ditulis oleh Sulaim di abad 1 H.

  364. @resay

    Menurut secte jawaban SP dan truthseeker TIDAK LOGIS.

    Mari kita lihat apakah ASUMSInya lamaru/secte LOGIS;
    Pada waktu ia berbicara soal Al Kafi, Kulyani, dan Imam Mahdi ia ber ASUMSI hanya DUA kemungkinan

    Asumsi pertama: Tidak mungkin Kulyani tidak meminta PENGESAHAN dari Imam Mahdi

    Kedua: Tidak mungkin Kulyani tidak berusaha untuk menunjukkan Al Kafinya ubtuk dikoreksi

    Apakah tidak ada Asumsi lain?
    Umpanya menurut Kulyani tidak perlu menghubungi Imam Mahdi. Karena Al Kafi hanya merupakan kumpulan kata2 para Imam

    Kemungkinan lain Imam Mahdi sudah tahu dan dibiarkan..
    karena Imam Mahdi tidak bisa melanggar ketentuan Allah.

    Dan banyak lagi kemungkinan2 berupa ASUMSI. Jadi buat apa membahas kebohongan. Wasalam

  365. Mungkin cara berpikir mas secte/lamaru aja yang ga mau di ajak logis…..

    pernah baca bahwa waktu zaman abu bakar dan Umar pernah membakar buku-buku yang berisi hadits-hadits Nabi Muhammad saw….di mana yah ??

    salam,

  366. @all

    Diskusi dgn lamaru/secte bagaikan diskusi dgn orang2 Kufah yg menghianati Imam Husein as. Soalnya dia mengaku pernah masuk Syi’ah Imamiah sejak thn 1990. Tapi anehnya tidak mengerti sama sekali ajaran Ahlul Bait Nabi saw.

    Wassalam

  367. @Secte
    Percuma Anda beragitasi seperti itu, ndak ngaruh buatku. Jika Truthseeker menuntut Anda bisa membedakan antara teori, asumsi, dll, saya menuntut Anda untuk bisa membedakan antara logis dan masuk akal.

    Komentar Anda yang barusan hanyalah pengulangan2 yang ndak perlu yang hanya membuat Anda capek untuk mengetiknya. Lebih baik, Anda tanggapi komentarnya SP dan Truthseeker, tetapi tentunya pahami dulu maksud mereka.

    Saya berdiskusi dengan Anda sudah cukup lama. Bukan argumen valid yang Anda tampilkan, tetapi asumsi yang kemudian Anda bungkus dengan kata-kata logis, padahal lebih tepatnya masuk akal. Masuk akalnya siapa? Tentunya masuk akal Anda. Dan sesuatu yang masuk akal, belum tentu sebuah kebenaran.

    Itu yang harus Anda pahami.

  368. @Abu Rahat
    Jika semua orang termasuk pengadilan itu berpegang teguh pada prinsip “Ndak Mungkin”, bisa jadi banyak terdakwa yang terbebas dari jeratan hukum.

    “Tidak mungkin dia melakukan pemerkosaan itu, khan dia anaknya Syekh….”

    “Tidak mungkin dia mencuri, dia khan orang kaya.”

  369. @resay

    Hehehe. Saya tambahkan kata2 Muawiyah: Tidak mungkin Allah tidak Ridha mecaci Imam Ali. Kalau Allah tidak Ridha tidak mungkin terlaksana setiap Jumat mencaci Imam as
    Hukum ini yang mereka pakai dalam diskusi. Wasalam

    .

  370. Astagfirullah,…
    @lamaru or secte :
    ASUMSI gw, elo itu pengkhianat…. lo ngaku perpegang sama Malik b. anas (yang mencintai Imam Jafar as shidiq as) tapi lo samain datuknya Imam Jafar sama perbuatan hurairah ke muawiyah….
    (100% SHAHIH akan ASUMSI ini).

    jangan sombong mas,.. anda merasa Asumsi anda hebat ??? saya malah nyangka Asumsi anda seperti dongeng.

    Ikuti aturan diskusi yang baik,… ditanya jawab. dibilang salah pertahankan dengan dalil yang bisa menguatkan pendapat anda.

    @SP :
    Memang layak anda berdiam mas… kami tunggu siraman ilmu nya mas.
    buat saudara2 se-Iman,… gunakan Asumsi anda juga bila berdiskusi dengan almaru or secte… sayang kan ilmu anda cuma diasumsikan..

  371. illustrasi
    Si A menegur si B teman kerjanya yang sulit memahami instruksi2 kerja. Kali ini si B kembali membuat kesalahan yang tidak perlu. Sehingga saking jengkelnya si A membentak.
    A: “Apakah kamu anak kecil, koq seperti itu saja tidak paham.!!??”
    B: “Anda salah, saya sudah bukan anak kecil lagi. Anda bisa lihat dari nash2 (data2) di HR dept. Saya buktikan kpd anda baik dg nash/data/fakta maupun logika bhw saya bukan anak kecil. Ukuran badan saya 170/65, saya sdh berjenggot dan berkumis, saya sudah berkeluarga 1 istri 2 anak.”
    Si A terperangah, terperanjat, & terpesona, saking lamanya dia terdiam, cukup waktu bagi si B untuk pulang pergi membawa data2 umur dan status dia.
    Si B kembali ke si A.
    B:”Bagaimana? semua bukti baik nash maupun logika menyatakan pernyataan anda salah.”

    Saking ramenya, beberapa rekan kerja spt Im, Ar dll ikut nimbrung. Bahkan Im & Ar yang tidak menyukai si A, ikut membawa copas2 tagihan listrik, air dan cv si A (mungkin maksudnya utk menunjukkan bhw si B bukan anak kecil).

    Setelah berkutat sekian lama (si A masih diam), hanya bbrp rekan kerja lain yang tdk bisa melihat kenyentrikan si A mencoba menjelaskan. Namun semua dibantai oleh si B dg cara banteng.
    Akhirnya datang pertolongan Tuhan, si A mulai heran sendiri, dia bertanya kpd diri sendiri kenapa koq jadi ribut dan melebar seperti ini yaaa..?

    Damai..damai.. :mrgreen: :mrgreen:

    Wassalam

  372. @Truthseeker

    Saya baca tulisan anda jadi ketawa skait perut. Memang benar. Istilah anta beranta orang demikian namanya KOPIG.

  373. @Aburahat
    Terpaksa dibuat ilustrasi seperti itu krn saya biasa berargumentasi dg pertanyaan yg seyogyanya tidak dijawab/dianalisa pertanyaan tsb, krn pertanyaan2 tsb hanyalah suatu gaya bahasa.

    Semoga tidak ada yg marah… 😦

    Wassalam

  374. Utk Aburahat :

    Saya sesungguhnya hanya mau fokus ke Kulayni dan Maliki, tentang positif dan negatifnya mereka berdua. Entah…seperti kata bung Truthsekker bisa melebar kemana mana. Makanya saya coba kembalikan lagi fokusnya, karena belum ada ulasan yg (menurut saya) logis tentang hubungan Imam mahdi dan Al Kaffy. Dan anda mencoba dengan asumsi lain yaitu
    a) Imam Mahdi MEMBIARKAN adanya 50% hadis palsu di Al Kaffy Kulayni karena takut melanggar ketentuan.
    b) Kulayni tak perlu menghubungi Imam Mahdi.
    Ya…kita bahas satu per satu.
    Pada poin a : Imam Mahdi MEMBIARkan kitab rujukan tertua syiah Imamian diisi 50% hadis palsu. Asumsi ini menurut saya logis, bahkan amat logis. Tapi asumsi dari saya lebih ektrim lagi, yaitu Imam Mahdi membiarkan adanya 50% hadis palsu di Al kaffy karena Imam Madi hanyalah fiktif belaka. Tapi baiklah kita coba ikuti asumsi dari anda tsb. Asumsi tersebutjelas bertentangan dengan kepahaman Syiah selama ini yaitu bahwa Imam Mahdi adalah sosok guru/pembimbing yg selalu menunjuki jalan kebenaran, terhindar dari kesesatan (juga kesesataan oleh hadis2 palsu tentunya). Dibawah ini saya nukil ucapan ulama syiah:
    Allah Swt telah menjanjikan kepada seluruh kaum Muslimin bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan kaum Muslimin tanpa seorang guru dan pembimbing. Dan bagi kita, kaum Muslimin, pembimbing itu adalah Imam al-Mahdi AjjaLlahu Ta’ala Farajahusy Syarif.. (semoga Allah Swt menyegerakan kelapangannya Sumber Rujukan:
    Allamah Majlisi, Biharul Anwar, bag. Ghaibat Imam al-Mahdi Ajf

    Tersirat bahwa Para Imam termasuk Al Mahdi tak akan meninggalkan kaum muslimin sedetikpun dalam kesesatan tanpa mendapat bimbingan. Lebih2 di saat Al Mahdi datang dalam Goib Kecil, masa ia membiarkan tanpa bimbingan kepada umat Syiah yg tersesat hanya karena ada 50% hadis palsu.
    Berikut ini sabda2 Imam Mahdi setelah menerima surat dari umatnya (bisa kontak) “
    Syekh Thusi dalam kitab Al-Ghaibahnya, mencantumkan sebuah cerita pertengkaran Ibnu Ghanim Qazwaini dengan sekelompok jamaah dari kalangan syiah tentang perkara pengganti Imam Askari as. Ibnu Ghanim tidak meyakini adanya seorang pengganti untuk Imam Hasan Askari as. Kemudian sebagian dari pengikut syiah menulis surat untuk Imam Mahdi af yang di dalam surat itu dituliskan tentang pertikaian yang terjadi antara Ibnu Ghanim dengan sekelompok jamaah syiah.
    Imam Mahdi af dalam jawaban surat tersebut yang ditulis sendiri dengan tulisan tangan beliau, setelah mendo’akan untuk keselamatan para pengikut syiah dari kesesatan dan fitnah, serta memohon kepada Allah untuk ditetapkannya keyakinan dan akhir dari akibat yang baik untuk mereka, juga mengingatkan akan beberapa hal, beliau bersabda:
    “Fathimah Zahra, putri rasulullah saww dalam masalah ini, adalah tauladan yang baik untukku”
    Juga sabda Imam Mahdi yang lain :
    • Takdir Allah tidak akan terkalahkan sedang ketentuan-Nya tidak mungkin bisa di tolak dan petunjuk-Nya akan selalu terdahulu.
    • Sesungguhnya Allah tidak menciptakan ciptaan-Nya untuk kesia-siaan dan tidak akan membiarkan mereka tanpa arti.
    • Allah mengutus Muhammad saww sebagai rahmat untuk sekalian alam. Dengannya Allah menyempurnakan nikmat-Nya dan beliau adalah penutup seluruh Nabi. Dan Allah mengutusnya untuk semua manusia.
    Jelas, dalam pemahaman Syiah, bahwa Imam Mahdi selalu memberi bimbingan kepada umatnya, bukan SUATU YG MELANGGAR KETENTUAN jika ia meluruskan umatnya dari kesesatan akibat adanya hadis palsu di Al Kaffy.
    Kesimpulan poin a yaitu bahwa asumsi tsb bertentangan dengan kepahaman Syiah.
    Selanjutnya asumsi pada poin b bahwa Kulayni tak perlu menghubungi Imam Mahdi (via Wakil Imam tentunya), ini bisa diartikan Kulayni tak terlalu menganggap penting fatwa2/nasihat Imam Mahdi selaku guru/pembimbing umatnya. Apakah orang seperti itu patut dikuti kitabnya (Al Kaffy)?

  375. @secte

    Anda selalu ngawur dan suka menuduh berdasarkan ASUMSI anda.
    Anda mengatakan BAHWA SAYA MENGATAKAN: Pada poin a : Imam Mahdi MEMBIARkan kitab rujukan tertua syiah Imamian diisi 50% hadis palsu.

    KAPAN SAYA KATAKANB. Anda bisa membaca nda

    Dari tiduhan anda tersebut kermudian anda mengilustrasi secara NGAWUR. Saya tidak akan berdiskusi dengan pemfitnah dan Ngawur

  376. Memang nashabi tukang FITNAH suka lompat seperti KUTU LONCAT. Loncat kesana kemari membawa fitnah. Contohnya
    sdr secte

  377. Utk Aburahat :

    Baik…saya ulangi kata2 anda di atas :

    Umpamanya memnurut kulayni tak erlu menghbungi Imam Mahdi. Karena Al Kaffy merupakan kumpulan kata2 Imam. ( saya sebut dalam poin b diatas)

    Kemungkinan lain Imam Mahdi sudah tahu dan dibiarkan. Karena Imam Mahdi tak bisa melanggar ketentuan Allah ( saya sebut sbg poin a diatas).

    Apa maksudnya Imam Mahdi sudah TAHU ? Sudah tahu bahwa Al Kaffi terdapat 50% hadis palsu ?
    Apa maksudnya DIBIARKAN ? Al Kaffu yg terdapat 50% hadis palsu dibiarkan oleh Imam Mahdi ?
    Wajar jika kita menangkap seperti itu, karena kontek pembahasannya adalah : Kenapa bisa terjadi di Al Kaffy terdapat 50% hadis palsu padahal dimasa penulisannya telah datang Imam Mahdi dalam Goib Kecil yg masih bisa dikontak oleh wakil Imam.

    Ok…jika anda tak setuju dengan asumsi2 yg baru anda sebutkan, silahkan cari asumsi2 lain yg logis dan tidak bertentangan degan ajaran Syiah. Jika tak ada, wajar saya mengatakan bahwa asumsi yg logis hanyalah bahwa kisah Imam mahdi yg datang dalam Goib Kecil dan besar tersebut hanyalah fiktif yg tak bisa dibuktikan secara logika.

  378. @secte

    Anda ini bisa berbahasa Indonesia atau tidak?

    Masa MEMBIARKAN= MEMBENARKAN.
    Walaupun itu ASUMSI anda. Tapi itu ASUMSI NGAWUR.

    Saya ingin tanyakan anda apakah sama;

    ANDA BERBOHONG. SAYA BIARKAN, apakah sama dengan
    SAYA MEMBENARKAN ANDA BERBOHONG.

    Mungkin dengan contoh ini anda bisa mengerti

  379. @secte/lamaru

    Ikuti saran dari Ressay & SP. Harap bedakan antara Logis & Masuk akal. Jika anda tidak bisa mebedakan keduanya maka anda tidak akan pernah bisa memahami mengapa mereka menolak argumentasi “logis” anda. Karena memang yang ada sampaikan bukanlah argumentasi logis namun sekedar argumentasi (bisa jadi/ maksimum) masuk akal.
    Di tulisan2 saya sebelumnya saya mengatakan tidak cukup argumentasi “logis” (masuk akal) untuk membangun sebuah teori.
    Contoh:
    1. Jika persegi empat maka jumlah sudutnya 360o.
    2. Jika anak kecil dimarah2in maka akan menangis.

    Silakan ditelaah mana yg logis & mana yg masuk akal. Lihat bgm masuk akal tdk cukup untuk membangun teori. Mas Ressay & SP betul gak kira2 yang anda2 maksud?

    Wassalam

  380. @secte/lamaru

    Ikut2an memberi contoh biar saudara kita secte/lamaru lebih paham:

    Imam Ali as ditunjuk Allah sebagai PENGGANTI Rasulullah saw sepeninggal beliau. Dan sebagai pengganti Rasul, Imam Ali sudah dipersiapkan sedini mungkin. Dan KLIMAKSnya di Khaidir Qhum. Disini Rasul secara jelas menunjuk Imam Ali
    sebagai Khalifa/Maula/Imam (sesuai jabatan Rasulullah)
    Selesai khotbah Rasulullah semua Sahabat mengucapkan SELAMAT untuk Imam Ali as. Dan yang paling duluan mengupkan Selamat adala Abubakar dan Umar.

    Tetapi apa yang terjadi sewaktu Rasulullah dalam Sakralmaut, yang sedang menunggu panggilan Allah.
    Abubakar, Umar dll. berebutan menjadi Kalifah.
    Dan akhirnya Abubakar terpilih sebagai Khalifah.

    Sekarang saya bertanya: Mengapa Allah BIARKAN Abubakar jadi Khalifah. Agar mereka terperosok lebih dalam lagi dalam kesesatan. Atau Allah BENARKAN Abubakar jadi Kahlifah?

  381. @truthseeker
    Yoi, emang begitu.

  382. Utk Rafidah :

    Setelah Abubakar dan Umar jadi Khalifah, Ali Ra bukan hanya MEMBIARKAN, tapi malah BERGABUNG dengan mereka, dan tak membuat kelompok sendri yg terpisah. Da AliRa sebagai PNGLIMA PERANG yg disegani di era Umar Bin Hattab. Artinya : Abubakar dan Umar sebgai Khalifah bukan merupakan KESESATAN Agama. Jika itu Kesesatan agama, maka Ali Ra tak akan bergabung dalam kesesatan. Ok..?

    Utk Aburahat :

    Saya sependapat dengan anda, bahwa Imam Mahdi MEMBIARKAN adanya hadis palsu di kitab rujukan tertua syiah yg ditulis pada saat datangnya Imam Mahdi di saat kitab tsb ditulis, artinya Imam Mahdi TAK MINAT menunjuki umat Syiah saat itu sehingga mereka sesat ( Ahbari yg percaya 100% pada kitab Al Kaffy). Sehingga asumsi yg paling logis/masuk akal, atau apalah namanya : bahwa kisah Imam Mahdi tsb hanyalah fiktif belaka.

    Utk truthsekeer/ dll :

    Mungkin saya bukan ahli bahasa, tapi silahkan anda membuat asumsi, ilustrasi, dan nalar yg logis/masuk akal, atau apalah namanya kenapa bisa terjadi adanya hadis palsu 50% di Al Kaffy di saat Imam Mahdi datang dalam Goib kecil bertepatan di masa penulisan kitab tsb.

    Jika tak ada asumsi yg logis/masuk akal, maka saya tawarkan asumsi satu2nya yg masih bisa diterima akal seperti saya sebut 1000 kali yaitu Imam Mahdi dlm Goib hanyalah fiktif.

  383. @secte

    Pribadi Imam Ali tidak seperti sahabat lain terlalu Agung untuk disamakan dengan Abubakar dan Umae dan Utsman.
    Beliau cukup menyatakan protes dengan tidak segera membaiat tapi menunggu 6 bln. Kalau orang berakal akan malu atas tindakan Imam Ali as tsb. Karena mengambil bukan HAKnya.

    Dari mana anda mendapat informasi bahwa Imam Ali as turut berperang selam kekhalifaan mereka bertiga. Atau ASUMSI.anda lagi

  384. Ima Ali ra sbg panglima perang cukup banyak riwayatnya, termasuk di kitab Syiah Nahjul balagah.

    Juga Umar bin Hattab menikah dengan putri Imam Ali Ra Umi Kaltsum ada di kitab Al Kaffy.

    Juga Umar bin Hattab menghadiahi putra Ali Ra yg baru lahir sebuah nama UMAR, sehingga anak tsb di panggil Umar, nama yg yg sama dengan si pemberi nama Umar Bin Hattab.

  385. @secte

    ASUMSI lagi. Mungkin anda baca dibuku KOMIK karangan ormas WAHABY. Enak aja jawabannya. Ada dibuku ini. ada dibuku itu dlsb. hehehe. lucuuuuu

  386. utk Rafidah :

    Saya memang suka bermain logika, asumsi, tapi saya bukan pengarang fakta. Silahkan tanya bung SP, benar nggak fakta2 ada di buku2 tsb apa yg saya sampaikan. Hal ini sudah dibahas dengan Ressay, SP

  387. @secte/lamaru

    Asumsi anda keliru, yg benar adalah dalam setiap zaman tidak pernah kosong dari seorang Imam. Ini ditegaskan di dalam Al Qur’an:

    “(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan imam (pemimpin) mereka; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar). (QS. Al Israa’:71-72)

    Dan ditegaskan dalam hadits2 Rasulullah saw dlm sabdanya:

    “Siapa meninggal tanpa seorang imam, maka dia meninggal dalam keadaan jahiliah dan siapa yang mengangkat tangan (berlepas diri) dari ketaatan, maka dia akan datang pada hari kiamat tanpa memiliki hujjah pada dirinya” (Tarikh al Bukhari jil. 6 hal 445, Musnad Ahmad ibn Hambal jil. 3 hal 446, Shahih ibn Hibban jil.7 hal 49)

    Salam 😆

  388. Et dah lamaru…lamaru alias secte. Lompat kesana kemari, kelimpungan, kebingungan, mencoba mencari pegangan. Sini gw pegangan. ckckkck…

    Setelah bahas al kafy dan mentok, sekarang berpindah ke tema yang sebetulnya telah dikupas habis oleh saya dan bang SP. Apakah ndak malu ente lamaru? Semua kelemahan argumenmu telah dijelaskan dahulu kala. hehehehe….

    Belum kapok kah untuk dipermalukan kesekian kalinya cuy?

  389. Utk Ressay :

    Saya katakan pada Roni bahwa pembahasan ttg hadis Umar bin Hattab memberi nama pada anak Imam Ali Ra, juga tentang Ali RA sbg Panglima Perang, juga tentang pernikahan Umar bin Hattab dengan putri Imam Ali Ra, telah dibahas kan sebelumnya. Andanya saja tetap ngotot, se olah2 Imam Ali Ra punya pandangan/karakter dsb yg berbeda dengan kebanyakan orang sehingga mau saja menerima pemberian nama dari orang yg dilaknatinya. Aneh anda ini.

    Utk Roni :
    Orang2 iman yg wafat di jaman Abubajkar, Umar, Usman masih sbagai khalifah, siapa IMAM nya ? Tentu Abubakar, Umar, Usman. Karena saat itu Imam Ali Ra hanya sebagai penasihat dan Panglima Perang.

  390. @secte

    Lagi lagi anda keliru, pada zaman Rasulullah saw masih hidup Imam Ali as adalah Imam pada zamannya dgn adanya perintah Allah dlm QS Al Maidah 67, Tsaqalain dan Ghadir Khum. Sedangkan Abubakar cs adalah orang2 yg ingkar pd perintah Allah dan Rasul-Nya tsb. 😎

  391. Berdasarkan yang saya pantau ternyata lamaru itu tidak paham dan tidak mempunyai pengetahuan tentang diskusi yang sedang kita bahas.. Menurut saya lamaru hanya ingin mengacaukan blog ini.
    Setiap ASUMSInya semua tanpa dasar. Apa lagi bicara Logis.
    Masuk Akal aja nda.
    Menurut lamaru ia berpegang pada Anas al Maliki dengan bukunya al Muwatha. Oleh aburahat ditanya Buku Muwatha isinya mengenai masalah apa tidak bisa dijawab. Wasalam

  392. @rafidhah,

    Secte/lamaru itu dulunya jualan baling-baling, makanya muter-muter terus diskusinya 😆

  393. Utk Roni :

    Jaman rasulullah tak perlu dipermasalahkan, karena semua umat Islam bersatu. Demikian pula di jaman Abubakar, lalu Umar, dst, semua bersatu dibawah khalifah tersebut. Tak ada yg misahkan diri atau membentuk kelompok sendiri. Ali ra pun bergabung dengan 3 sahabat tsb, dan menjadi panglima perang (muter2 terus agar anda paham).

    Yang jadi masalah setelah para ahlul bait sudah wafat, juga Malik, Hanafi, Syafii, Hambali juga wafat di abad 2H, maka sejak abad 4H banyak berdiri mazhab2 yg mengaku ngaku mazhab Maliki, Syafii, Hambali, Hanafi dan Mazhab Ahl Bait versi Kulayni seperti anda. Namun ajaran di mazhab tsb berbeda dengan si empunya nama mazhab tsb.

  394. @roni

    O, yaaaaaa. Baling2 Kapal laut atau Pesawat? Besi tua dong

  395. Utk Truthseeker, Ressay, Secondprince, Aburahat :

    Bagaimana, saya tunggu, apa ada argumen anda2 yg logic/reasonable/masuk akal, sesuai akal sehat dsb…kenapa bisa terjadi terdapat 50% hadis palsu di kitab rujukan tertua Syiah yg disusun oleh Kulayni bertepatan disaat datangnya Imam Mahdi dalam Goib Kecil?

    Asumsi2 dari anda :

    Dari SP : karena Kulayni tak punya akses ke Imam Mahdi, sementara Wakil Imam tak mudah utk kontak dengan Imam Mahdi.

    Dari Aburahat :

    Imam Mahdi membiarkan kitab Kaffy berisi 50% hadis palsu, dan kulayni tak merasa perlu memperlihatkan kitabnya ke Imam Mahdi.

    Asumsi2 diatas telah di “gelar perkara’ kan (ilustrasi) dan masih mengarah kepada sesuatu yg tak masuk akal, tak logis, tak reasonable, dsb.

    Silahkan jika ada asumsi lain, atau ilustrasi lain yg mungkin logic/reasonable menurut anda.

    Jika tak ada juga, maka barangkali hanya satu argumen yg logic/ reasonable yaitu kisah datangnya Imam mahdi di Goib kecil hanyalah fiktif belaka sehingga hal diatas bisa terjadi.

    Jika disimpulkan fiktif, maka sama2 akan kita cari siapa pengarang kisah tsb. Sehingga diketahui siapa pencipta KEBOHONGAN yg telah menyesatkan umat lebih 10 abad dengan kisah khurofat tsb.

  396. @All

    Menurut sy jika seseorang tdk mau mendengarkan koreksi dan nasehat serta tetap membatu dgn pola pikirnya sendiri lebih baik disudahi saja tdk perlu diteruskan. Biarkan teori-teorinya lewat di sini tdk perlu dipusingkan.

    Salam

  397. @lamaru alias secte
    makanya, perhatikan baik2 komentar dari orang-orang disini. Komentar Anda sudah ditanggapi tuh diatas sono, dah dari dulu-dulu.

    Asumsi dan masuk akal kok mau disamain ama logis. Pemikiran dari mana ini? hehehehe…kasian sekali.

  398. Mengenai diskusi Imam Ali, Umar, Abu Bakar, Ummu Kultsum, argumen ngawur ente sudah gw dan SP babat habis. kasian betul. Mending gini aja deh, ente balik lagi ke guru ente yang sok habib2 itu, terus undang beliau kesini. lebih baik itu cuy.

  399. Utk Ressay :

    Saya pernah berkata pada anda di awal masuk blog ini, bahwa jika yg diperdebadkan adalah literatur, dalil2, referensi, tak akan ketemu sampai kiamat, walau sudah dibabat habis, karena kita beda rujukan (pedoman), dan beda persepsi thd setipa dalil. Lalu saya mencoba memanfaatkan logic, reasonable, akal sehat, hatinurani dsb. Itu yg mungkin bisa menilai persepsi mana yg bisa diterima.

    Contoh : mengenai pemberian nama anak Ali RA oleh Umar bin Hattab. Secara hati nurani manusia pada umumnya orang tua tak akan tega menjuluki anaknya dengan nama orang terlaknat hasil pemberian nama oleh orang terlaknat tsb. Tapi anda tetap ngotot bahwa Ali RA ada pertimbangan lain yg anda tak ketahui yg tidak terikat dengan hatinurani manusia pada umumnya dalam menamai anak2nya. Begitu juga dengan tema2 yg lain.

    Sekarang saya coba kembalikan dengan topik utama saya : kenapa bisa terjadi adanya hadis palsu 50% di Al Kaffy padahal disaat penulisannya telah hadir Imam Mahdi dalam Goib kecil via wakil Imam yg notabenen satu kota dengan Kulayni. Tolong beri argumen yg logic/reasonable/masuk akal, dsb. Sampai sekarang belum ada argumen/asumsi yg dapat diterima secara logic/reasonable.

    Se

  400. @secte

    Saya tidak mengerti dengan jalan pikiran saudara yang berputar-putar…. salut ko anda bisa tidak pusing…..

    Komentar anda di atas bertentang antara premis mayor, premis minor dan kongklusinya….

    ini bukti anda SESAT PIKIR alias tidak logis sementara anda merasa anda berpikir logis…

    Intinya anda tidak tahu Ilmu Logika tapi sok tahu…

    cape deh…

  401. PUSING PUSING PUSING…
    Muter2 ora nggenah, wis jelas2 salah tapi tetep ngeyel…
    Close aja …

  402. @secte
    Itu sudah tuntas dibahas, dan Anda terlihat tidak mampu dan kepayahan dalam menjawab setiap argumen dari aku dan SP sehingga Anda hanya bisa berasumsi. Makanya aku julukin ente sebagai Mr. Asumsi.

    Menggunakan logika? Ah kita saja belum bisa menyepakati apa itu logika, apa itu masuk akal.

    Kalau kita berbicara logika, di dalamnya ada prinsip2 dan metodenya.

    Jika masuk akal? ya maksudnya diterima oleh akal. Akal siapa? Akal si A? Akal si B sampai Z gimana?

    Apa yang Anda ajukan selama ini, TIDAK LEBIH DARI SEKEDAR ASUMSI.

    Ok lah, diskusi itu (jika masih penasaran dan ingin mengulangi kejahilan Anda), lebih baik di https://secondprince.wordpress.com/2009/06/05/studi-kritis-imam-ali-menamakan-putranya-abu-bakar-umar-dan-utsman/ saja.

  403. Utk Ressay :

    Anda sendiri tak bisa menjelaskan secara logis /reasonable kenapa masih terdapat hadis palsu 50% di Al Kaffy, padahal telah turun Al Mahdi yg bertepatan disaat Al Kafi ditulis oleh Kulayni.

    Penjelasan yg paling logis/reasonable sementara ini hanyalah bahwa Kisah Goibnya Imam Mahdi (Sughara dan Kubro) hanyalah fiktif belaka

  404. @secte/lamaru

    Silahkan anda dengan ASUMSI/LOGIKA anda mengatakan :

    “””” IMAM as F I K T I F

  405. Penjelasan SP sudah sangat logis, Imam Mahdi dalam masa ghaib sugra menghubungi wakilnya dalam keadaan tertentu lewat surat sedangkan wakilnya tidak bisa menghubungi Imam Mahdi karena tidak ada yang tahu dimana sang Imam. Situasi ini sangat tidak memungkinkan bagi siapapun untuk menyerahkan kitab agar dicek Imam Mahdi. Andaipun orang tersebut bisa kontak ke wakil imam, dia tidak bisa meminta wakil imam untuk memberikan kitabnya agar dicek ke Imam Mahdi karena wakil Imam sendiri tidak tahu dimana Imam Mahdi karena dalam masa ghaib, Imam Mahdi yang menghubungi wakil Imam jika diperlukan bukan sebaliknya.

  406. Saya pernah berkata pada anda di awal masuk blog ini, bahwa jika yg diperdebadkan adalah literatur, dalil2, referensi, tak akan ketemu sampai kiamat, walau sudah dibabat habis, karena kita beda rujukan (pedoman), dan beda persepsi thd setipa dalil. Lalu saya mencoba memanfaatkan logic, reasonable, akal sehat, hatinurani dsb. Itu yg mungkin bisa menilai persepsi mana yg bisa diterima.

    TONG KOSONG KEPALA GENTONG..!

  407. @secte
    Keblingernya anda sudah masuk level gawat.
    Anda tidak mau mendengar masukan orang lain bhw apa2 yang anda katakan logis itu bukanlah logis menurut kaidah2 keilmuan.
    Bagaimana orang lain harus menanggapi anda jika anda tidak mau mengikuti kaidah umum.
    Tidak semua pertanyaan kenapa yang kita anggap masuk akal adalah belum tentu masuk akal orang lain. Kemudian anda dengan tanpa keilmuan memasukkan semua yg anda anggap masuk akal anda sebagaimana sesuatu yang logis.
    Kekuatan akal anda sudah diuji dengan jawaban2 dr SP maupun saya. Ternyata anda tidak bisa paham bhw semua sdh menjawab. Artinya kami merasa sedang menjelaskan kepd anak kecil, dan anak kecil tsb ngotot kami salah.

    1. Anda tidak bisa memahami bhw akhlak dan derajat Imam Ali jauh diatas anda. Adalah suatu yg lazim bagi manusia berakal bhw seakin jauh jarak derajat maka semakin sulit utk saling memahami sikap dan tindakannya. Berapa banyak sejarah menunjukkan para sahabatpun kesulitan memahami Rasulullah. Jadi sangat wajar kalau anda tdk sampai/bisa memahami Imam Ali (ini sesuatu yg biasa2 saja). Namun anda menuntut semua tindakan Imam Ali harus sejalan dg sikap anda (bukankah ini keblinger??). Saya tdk percaya anda punya guru (tdk mungkin seorang guru tdk bisa melihat problem ini pd muridnya).

    2. Anda memaksakan kpd kami semua bhw kr Kulayni sejaman dg Imam Mahdi maka harus ada stempel sahih atas al Kafi. Terlalu jauuuuuuuhhhhhhh. Ada puluhan alasan utk tdk spt itu. Terlebih lagi drmn anda mewajibkan bhw sdh menjadi tanggung jawab Imam Mahdi mengapprove al Kafi??
    Saya coba dg membuat pertanyaan kpd anda: Apakah Imam Ja’far mengapprove Muwattho? (apakah Imam Malik datang kpd Imam Ja;far minta diperiksa???). Ini pertanyaan yg tdk perlu dijawab. Ini adalah pertanyaan yg sama dg pertanyaan anda. Sekedar masuk akal tidak lah cukup.
    Saya beri banyak pertanyaan pd anda yg menunjukkan jenis pertanyaan masuk akal (saya) sayang anda tdk punya akal cukup untuk memahami itu (insyaallah suatu saat anda bisa memahaminya).
    Saya sudah sarankan kepada anda, belum terlambat bagi anda untuk mempelajari apa itu logis, apa itu masuk akal.
    Jawaban yg paling layak diberikan adalah tidak ada keharusan logis bhw al Kulayni harus meminta persetujuan Imam Mahdi. Tidak ada keharusan/kewajiban logis bagi para Imam untuk mengapprove hadits2 yg beredar.
    Jika anda menganggap itu tanggung jawab para Imam maka yg semestinya dilakukan para Imam adalah membuat buku hadits. Inilah tujuan saya bertanya kpd anda sebelum2nya; Mengapa para Imam tidak membuat buku hadits; mengapa Rasulullah tidak mebuat buku hadits (dan anda jawab dg seenaknya bhw kuatir bercampur dg AQ). Jawaban anda sangat ngawur. Pada saat itu AQ dihapalkan, hadits juga dihapalkan; apakah keduanya bercampur???
    Anda silakan baca 10 kali riwayat perjanjian Hudaibiyah dan posisikan diri anda sbg posisi sahabat yg merasa punya argumen2 “logis” dalam menolak keputusan Rasulullah.

    *paham gak yahhhh…??..hmmm*

    Wassalam

  408. Utk Truthseker :

    Anggap atau posisikan saya sebagai orang AWAM yg mencari kebenaran yg dapat diterima oleh akal sehat. Maka jelaskanlah dengan bahasa yg tak rumit2. Yg penting masuk akal, atau apalah namanya.
    Akan saya tanggapi ulasan anda poin demi poin.
    1. Suatu hal yg klasik jika ada suatu yg sulit diterima akal maka yg dikambing hitamkan adalah sikap seseorang (dalam hal ini Ali RA) yg TIDAK bisa dipahami oleh manusia biasa seperti kita. Misal kenapa Imam Ali mau bergabung dengan 3 khalifah tanpa membuat kelompok yg memisahkan diri. Kenapa Imam Ali mau menerima nama utk anaknya pemberian dari Khalifah Umar bin Hattab. Kenapa Imam Ali mau menjadi panglima perang di era sahabat. Kalau saya memahami hal2 diatas tak sulit2,tak rumit, mudah saja, yaitu karena Imam Ali ber amal soleh utk kebaikan umat dan AGAR KITA DAPAT MENCONTOH SIKAP ALI, sesuai yg diperintahkan oleh nabi dalam Tsqalain agar kita berpedoman pada Itrah Ahl Bait dengan cara mengikuti apa yg dilakukan Ahl Bait (Ali Ra). Apa artinya hadis ini jika kita tak mencontoh sikap Ahl Bait ? Apakah hadis tersebut hanya SLOGAN KOSONG jika kita toh tak mau mencontoh imam Ali hanya dengan alasan sikap Ali tak bisa dipahami sehingga tak perlu diikuti ?
    2. Anda menyatakan bahwa bukan kewajiban Imam Mahdi mengaprove Al Kafy. Betul…jika Al Kaffy tak ditunjukan kepada Imam Mahdi. Sekarang apakah ada upaya oleh Kulayni menunjukan Al kaffy kepada Al Mahdi ? Seperti yg telah saya sampaikan diatas bahwa Imam Mahdi bisa kontak dengan 4 wakil Imam, artinya minimal ada 4 kali kontak jika masing2 wakil Imam sekali kontak. Kontak terakhir Imam Mahdi dengan wakil Imam sekitar tahun 326-329 H (era wakil imam terakhir sebelum wafat). Dan wakil Imam jika ingin mengontak Imam Mahdi melalui surat. Tak adakah upaya Kulayni atau wakil imam via surat menanyakan kepada Imam mahdi tentang hadis2 yg diperoleh Kulayni yg bakal menjadi pedoman tertua Syiah agar tidak sesat dengan hadis2 palsu? Jika tak ada upaya Kulayni atau Wakil Imam maka mereka tak minat dalam menjaga kemurnian agama. Apakah mereka pantas dijadikan guru ? Sebaliknya jika ada upaya mereka utk menunjukan hadis2 tsb ke Imam Mahdi, lalu Imam Mahdi tak memberi fatwa terhadap hadis2 tsb…apakah Imam Mahdi tak minat menjaga kemurnian agama? Sehingga 50% hadis palsu dibiarkan begitu saja menjadi pedoman Syiah hingga abad ke 7 H baru ada upaya memilah milah hadis tsb ? Imam mahdi apa itu ? Imam Mahdi fiktif kale,,,? Namun saya pernah mengutip referensi banwa Imam Mahdi ada berfatwa ttg Al kaffi : Ini kitab cukup bagi syiah saja….
    3. Anda bertanya kenapa Al Muwato tak mendapat rekomendasi dari Imam Jafar. Pertanyaan kritis…angkat topi utk anda. Ok mari kita ulas sesuai fakta :
    a. Kita tak dapat informasi apakah kitab tsb disampaikan atau tidak ke Imam jafar.
    b. Namun kitab tsb beredar di masyarakat luas, sudah tentu para ahl Bait telah mendapat informasi tentang keberadaan dan isi kitab tsb. Dan kita pun tak pernah mendengar ada salah satu Ahl Bait berkata bahwa Al Muwato SESAT.
    c. Maliki adalah murid langsung Imam jafar. Ia sering berkunjung ke rumah Imam Jafar (tentu utk belajar ilmu). Sehingga Imam malik cukup mengenal baik hadis2 yg sohih dsb. Amat berbeda dengan Kulayni, ia tak pernah berjumpa Ahl Bait, dan ia hanya menerima hadis2 yg beredar di masyarakat sehingga Kulayni tak bisa bedakan mana asli (sohih) mana yg palsu, sehingga ia perlu konsultasi atau fatwa dari wakil Imam atau Imam Mahdi ttg kebenaran hadis2 tsb.
    d. Mengapa para Imam tak membuat buku ? atau nabi tak membuat buku ? ini tak bisa saya jawab. Terpaksa saya berkata : ini urusan mereka. Urusan kita adalah agar bisa membedakan siapa yg layak jadi pedoman, siapa yg layak di buang jauh2…karena membohongi umat.
    Dan pertanyaan saya kembali sbg orang awam : kenapa bisa terjadi ada 50% hadis palsu di al Kaffy padahal ada Imam mahdi dating dalam Goib? Jika jawaban anda seperti diatas…. Masih tak masuk akal…cuy….alias bertentangan dengan kepahaman Syiah sendiri ttg Tugas dan tanggung jawab Al mahdi sebagai penunjuk kebenaran.

  409. Utk Imam :

    Pernyataan anda berbeda dengan pernyataan SP. Menurut anda bahwa Imam Mahdi jika mengontak Wakil Imam juga mengirim surat. Jadi antara wakil Imam dan Imam Mahdi surat2an. Asyik…ya…Pakai prangko apa tu…bisa di koleksi dong…Bisa2 surat Imam Mahdi salah alamat diatntar sama tukang pos nya, habis…wakil Imam pindah alat terus. Surat2 Imam Imam Mahdi bisa dikoleksi dong…lalu dipamerkan ke masyarakat umum di museum. Usul…agar surat2 Imam Mahdi di gandakan/diperbanyak…utk pedoman bagi pengikut Syiah. Daripada berbedoman hanya kitab Al Kaffy tulisan Kulayni yg ternyata ada 50% hadis palsu mendingan berpedoman pada tulisan langsung Imam Mahdi,,,enak tho…mantap tho…..

    Ada pepatah… suatu kebohongan akan ditutupi oleh kebohongan baru..lalu kebohongan baru akan ditutupi oleh kebohongan brikut…dst…

  410. @Secte :
    Jika anda ingin mendapatkan dan hanya menerima sesuatu yang sesuai dengan akal dan logika anda, hendaknya anda mulai dengan melihat :
    1. Apakah anda bertahan buta dengan apa yg anda yakini sekarang ?
    2. Apakah anda seorang pencari atau hanya menempatkan diri anda sebagai pembangkang ?
    3. Apakah logika anda adalah yang terbaik dibanding dengan logika orang2 lain ? Jika anda merasa iya, dengan apa anda menilainya ?
    4. Apakah anda pernah menilai seberapa dalam kah pemahaman anda tentang Islam ?

    Ini hanya contoh… (bukan melebarkan masalah yah)
    hak laki-laki untuk memiliki lebih dari 1 istri, sampai sekarang masih banyak yang tidak bisa di terima oleh logika para perempuan2.
    Jika tanpa Rujukan maka hal ini tidak akan selesai.
    Jika anda mengatakan kita meiliki perbedaan pedoman silahkan, tapi jika mengganti dengan sesuatu yang bisa di terima oleh logika anda… maaf anda ini siapa ?

  411. Utk aBELARDO :

    Saya tak juga harga mati thd logikan saya. Barangkali anda punya asumsi lain dan ilustras/simulasi yg lebih logis kenapa bisa terjadi adanya 50% hadis palsu di Alkaffy, padahal disaat penyusunannya ada Imam Mahdi yg turun secara Goib Kecil.

  412. @lamaru/secte

    Pertanyaan saya: Apakah HARUS suatu buku kumpulan hadits
    disahkan oleh seseorang yang anda anggap berwewenang?

    Apakah anda sebagai pengumpul data2 sejarah untuk membuat buku sejarah harus meminta pengesahan dari pelaku sejarah.? Coba logika anda?

  413. Utk Rafidah :

    Harus sih tidak juga, cuma ada nggak niat Kulayni utk mengkosultasikan kitabnya ke Imam Mahdi via Wakil Imam agar dapat diseleksi yg mana bebar mana yg salah. Mengingat Kulayni meperoleh hadis2 dari masyarakat yg belum tentu benar dan Kulayni tak mampu memilah mana sohih mana yg tidak, Jika Kulayni tak ada niat, maka diragukan itikadnya untuk meluruskan agama islam bersih dari hadis2 atau ajaran2 palsu.

  414. @lamarusecte.
    Kalau tidak HARUS. Itu berarti kebebasan buat Kulaini untuk menyusunnya dalam Al-Kafi. Tergantung kita nanti yang memilah mana yang shahih dan mana yang maudhu.
    Yang pasti tidak terbayang pada diri Kulaini tidak untuk menunjukan al-Kafi pada Imam Mahdi. Karena Kulaini sendiri mengetahui bahwa tidak semuanya shahih. Terlalu bodoh seseorang apabila dia sendiri mengetahui bahwa bukunya tidak sempurna lalu meminta persetujuan atasannya.
    Kulaini tidak berhak meluruskan agama Islam. Kita sendiri yang harus meluruskan diri kita.
    Yang meluruskan adalah Alqur’an dan bukan al-Kafi.
    Saya harap sekali lagi dan terakhir. Berpikir sebagai manusia yang berakal.
    Saya ingin bertanya pada anda. Siapakah yang mensahkan Mushaf Utsman yang sekarang kita sebut Alqur’an dari kumpulan firman2 Allah yang berceceran? Kalau Utsman tidak mencari yang berhak mengesahkan maka Utsman tidak berniat meluruskan agam Islam. Begitukan maksud anda?
    Begitukah cara berfikir anda? Kalau begitu Qur’an yang ada dihadapan anda tidak SAH. Sebab tidak ada pengesahan dari yang berwenang

  415. Syekh Kulaini, dalam pengantar kitabnya al-Kafi, menyebutkan:

    Saudaraku, semoga Allah menuntunmu ke jalan yang benar. Engkau harus mengetahui bahwa mustahil untuk membedakan kebenaran dan kebatilan ketika para ulama berbeda pendapat terhadap pernyataan-pernyataan yang dinyatakan berasal dari para imam. Hanya ada satu cara memisahkan riwayat yang benar dan yang salah, yakni melalui standar yang dinyatakan oleh para imam. Ujilah hadis-hadis itu dengan kitab Allah! Ambillah hadis-hadis yang sesuai dengannya dan tinggalkanlah hadis-hadis yang bersebrangan dengannya! Terimalah hadis yang dipegang oleh semua perawi yang mengutip dari kami (ijma), karena tidak ada keraguan atas hadis yang secara sepakat dipegang oleh semua perawi hadis! Tetapi sepengetahuan kami, hadis-hadis yang bertolak belakang hanya sedikit, yang dapat diselesaikan berdasarkan standar yang disebut di atas.

  416. Utk Yusuf :

    Menurut anda Kulayni berkata : Hanya satu cara memisahkan riwayat yg benar dan yang salah yaitu standar yg dinyatakan para Imam. Jika ini benar, dan menjadi sikap Kulayni maka Kulayni akan menjadikan Imam Ahl Bait sebagai standar, maka wajar saja ia akan berkonsultasi dengan Imam Mahdi yg sedang turun dalam Goib Kecil via Wakil Imam untuk mengetahui riwayat/hadis mana yg benar dan mana yg salah. Itu dilakukan kalau Kulayni masih menganggap Imam Mahdi sebagai penunjuk jalan kebenaran.

  417. Utk Rafidah :

    Usman bin Affan dalam mengumpulkan Al Quran. ia telah mengumpulkan para penghafal Al Quran, termasuk Imam Ali Ra. Maka setelah Al Quran sudah menjadi sebuah buku, berarti sudah dapat pengesahan dari para penghafal Al Quran termasuk Ali Ra.

    Jika Kulayni tak ada niat utk mengkonsultasikan hadis yg diperolehnya di masyarakat ke Imam Mahdi via Wakil Imam, maka Kulayni tak terlalu menganggap penting fatwa Imam Mahdi. Maka apakah layak orang seperti itu dijadikan sebagai pedoman kitab yg disusunnya? Mendingan jauhi saja kitab nya. Lebih2 didalamnya ada paham rajah, bada. dan paham2 sesat lainnya yg sekarang masih dianut Syiah.

  418. @lamarusecte
    Percuma berdiskusi dengan anda.
    Anda katakan Usman mengumpul para penghafal Alqur’an. Itu hanya omong kosong anda. Yang sebenarnya Usman mengumpul Firman2 Allah yang berada ditangan Habsah. Imam Ali as ditolak Usman untk mengawasi penyusunan Mushaf.
    Kemudian anda ber Asumsi itu berarti pengesahan Alqur’an. Anda masih mempergunakan ASUMSI utk ber ASUMSI. Anda berceritan tanpa NASH.
    Lamarusecta 100X. Siapa bilang semua isi hasil susunan Kulyani menjadi pedoman? Ngawur lagi anda. Memang bosan berdiskusi dengan orang yang tidak mengerti.

  419. @lamarusecte
    Anda katakan bahwa anda berpegang pada Imam Malik dan bukunya Muwatha. Berapa banyak buku Muwatha yang ada. Mengenai Dan mengenai APA yang dibahas didalamnya. Ini saya sudah tanyakan tapi tdk ada komentar dari anda. Apakah kali ini juga tdk ada komentar?

  420. @lamarusecte.

    Kapan Usman mengumpulkan para penghapal Firman Allah. Anda jangan ngawur Usman mengambil kumpulan yang berada ditangan Habsah.
    Imam Ali ditolak Usman utk ikut serta dalam penyusunan Mushaf. Anda berbicara tanpa BUKTI jadi OMONG KOSONG.
    Dari mana anda bisa mengatakan telah disahkan para penghafal. 700 penghafal Alqur’an sdh meninggal pada perang di Yaman.

    Apa fatwa Imam Mahdi. Atau anda ngawur lagi.

    AL-KAFI LAYAK DIPAKAI. YANG TIDAK LAYAK DIPAKAI ADALAH OMONGAN ANDA DAN ASUMSI ANDA.

  421. @Lamaru/Secte
    Imam sudah memberikan standar/patokan dalam menilai sebuah hadits. Lantas kenapa harus menanyakan lagi?

    Karena sudah diberi penjelasan/patokan/prinsip dalam menilai sebuah hadits oleh Imam, ya sudah… tinggal urusan syeikh kulaini dan para ahli hadits lainnya untuk melaksanakan…

    apa sih patokannya?… nah inilah yang harus anda perhtikan. Jangan menanyakan konsultasi melulu… syeikh kulaini aja g merasa perlu untk menanyakannya karena cara penyelesainnya sudah dijelaskan oleh Imam.

    Dungunya Wahabi begini:
    1. Taqiyah itu artinya dusta
    2. Syi’ah mengajarkan taqiyah
    3. maka, syi’ah suka berdusta.

    Apa ketololan yang terjadi pada pernyataan tersebut?
    Dia membuat definisi sendiri tentang taqiyah, kemudian mengambil dalil-dalil yang mengajarkan taqiyah dari syi’ah, dengan tujuan supaya masyarakat awam tidak mempercayai pernyataan syi’ah walaupun benar.

    begitu juga dengan mut’ah. bada’ dst.

    Mudah2an masyarakat semakin cerdas dg mengambil informasi yg utuh dan berdsarkan pada fakta yang valid, sehingga pengelabuan itu menjadi tidak berarti.

  422. salam…..

    Hmmm…. @secte, sebenarnya kamu sendiri tidak benar2 pasti bahawa 50% itu adalah palsu.
    Jadi…..
    Seberapa lama lagi kamu ingin terus teguh wahai @lamaru?
    Maka….. Dipersilakanlah tanpa halangan dan paksaan. inna lillahi wa inna ilaihi roji’un

    Salam Damai

  423. asyik….

  424. Utk Aburahat, Yusuf, Rafidah, dll :

    Toloing jelasin ke saya kenapa bisa terjadi adanya 50% hadis plasu di kitab Al Kaffy, padahal saat penyusunan kitab tsb oleh Kulayni bertepatan dengan datangnya Imam Mahdi di Goib kecil, dan para wakil Imam yg disambangi Imam Mahdi masih satu kota dengan Kulayni.
    1. Apakah Kulayni MALAS bertemu wakil Imam ?
    2. Apakah Imam Mahdi nggak MINAT meluruskan hukum2 yg ada di pedoman tertua Syiah tsb (Al Kaffy)
    3. Apakah Wakil Imam yg tak MINAT mengkonsultasikan kitab tertua Syiah tsb ke Imam Mahdi ?
    4. Apakah kisah Turunnya Imam Mahdi di Goib kecil utk kontak dengan wakil Imam hanya FIKTIF belaka ?
    5. Atau terserah ada pendapat anda yg lain…silahkan

  425. @mukhrans

    Silahkan anda baca kembali penjelasan2 tsb diatas kepada sdr lamaru, karena pertanyaan2 anda sudah dijawab. Jangan muter-muter teruuuuuus 😆 :mrgreen:

  426. @mukhrans

    Silahkan anda baca kembali penjelasan2 tsb diatas kepada sdr lamaru, karena pertanyaan2 anda sudah dijawab semua oleh sdr2 yg lainnya. Jangan muter-muter teruuuuuus, jadinya pusing deh 😆 :mrgreen:

  427. Utk Rafidah :

    Tentang penyusunan kitab Quran :

    Memang ada beberapa versi ttg kronologis penyusunan kitab Quran. Salah satu versi adalah Abubakar menugaskan Zaid bin Tsabit mengumpulkan ayat2 dalam satu mushaf, lalu mushaf tersebut disimpan oleh Hafsyah bin Umar. Di Era Usman bin Affan mushaf tsb dipinjam untuk di perbanyak/digandakan.
    Adapaun Imam Ali ra menyetujui kitab Al Quran yg telah dipublikasikan oleh Usman berdasar literature dibawah ini (terserah anda utk percaya atau tidak) :
    Suwaid bin Gaflah berkata: `Ali mengatakan: `Katakanlah segala yang baik tentang Usman. Demi Allah apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-mushafQur`an sudah atas persetujuan kami. Usman berkata : `bagaimana pendapatmu tentang qiraat in ? saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qiraatnya lebih baik dari q iraat orang lain. Ini telah mendekati kekafiran. Kami berkata :`bagaimana penadapatmu ? ia menjawab : ` aku berpendapat agar manusia bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan, kami berkata : baik sekali pendapatmuitu.`
    Keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Usman itu telah disepakati oleh para sahabat. Mushaf-mushaf itu ditulis dengan satu huruf (dialek) dari tujuh hurufQur`an seperti yang diturunkan agar orang bersatu dalam satu qiraat. Dan Usman telah mengembalikan lembaran-lembaran yang asli kepada Hafsah, lalu dikirimkannya pula pada setiap wilayah yaitu masing-masing satu mushaf.
    Sampai pada Khalifah ke-4 pengganti Ustman(Ali bin Abi Thalib). Ketika orang-orang menanyakan peristiwa pembakaran naskah-naskah al-qur’an kepada Ali bin Abi Thalib,
    maka Ali menjawab kepada orang-orang itu :
    “Andaikata Ustman tidak memerintahkan perkara pembakaran itu, maka aku yang akan melakukannya, semoga Allah membalas Ustman dari umat ini dengan sebaik-baik balasan, ia telah melaksanakan tugas itu dengan baik dan ia mempunyai kelebihan mengembalikan manusia kepada satu bacaan sebagaimana Abu Bakar mengumpulkan Al-qur’an”(manahil al-’irfan jus.1 hal.301)
    Andai saja Imam Ali Ra tak setuju dengan Kitab Al Quran versi Usman, tentu di Era Khalifah Ali Ra, maka Ali Ra pun bisa mengganti dengan versi Ali ra, nyatanya tidak terjadi. Sehingga kitab Al Quran versi Usman sampai pada kita sekarang ini,

  428. @lamaru

    Utk Imam :

    Pernyataan anda berbeda dengan pernyataan SP. Menurut anda bahwa Imam Mahdi jika mengontak Wakil Imam juga mengirim surat.

    Lho kalau saya baca dengan teliti, justru Bung Imam itu lebih memahami maksud saya daripada anda. Saya pernah mengatakan bahwa kuasa hubungan itu terletak pada Imam Mahdi artinya kalau memang ada hubungan lewat surat maka Imam Mahdilah yang membuat hubungan itu. Inilah yang dimaksud ghaib, siapapun termasuk wakil Imam tidaklah mengetahui dimana Imam berada pada masa ghaib maka Imamlah yang menghubungi mereka, yah setidaknya itu pendapat saya. Saya harap anda berhenti untuk membuat kebohongan atas nama saya, tolong pahami dulu dengan baik komentar orang lain

    Jadi antara wakil Imam dan Imam Mahdi surat2an.

    Jika tidak mengerti maka berhati-hatilah, jangan terlalu angkuh untuk berhenti dan belajar dulu memahami maksud perkataan orang lain.

    Asyik…ya…Pakai prangko apa tu…bisa di koleksi dong…

    Zaman Nabi SAW itu sudah ada surat menyurat belum, kalau ada apa memang pake perangko? heeeeh aneh sekali :mrgreen:

    Bisa2 surat Imam Mahdi salah alamat diatntar sama tukang pos nya, habis…wakil Imam pindah alat terus.

    Sekalian saja bilang ada kantor pos khusus 😆

    Surat2 Imam Imam Mahdi bisa dikoleksi dong…lalu dipamerkan ke masyarakat umum di museum. Usul…agar surat2 Imam Mahdi di gandakan/diperbanyak…utk pedoman bagi pengikut Syiah.

    Surat-surat Nabi SAW pada kemana ya, bisa dikoleksi nggak? ap anda mau bilang kok gak dipamerin aja ke Museum, atau kok gak diperbanyak buat pedoman bagi umat Islam.

    Daripada berbedoman hanya kitab Al Kaffy tulisan Kulayni yg ternyata ada 50% hadis palsu mendingan berpedoman pada tulisan langsung Imam Mahdi,,,enak tho…mantap tho…..

    Iya daripada berpegang pada hadis Bukhari Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, Nasa’i bahkan Muwatta Malik mendingan berpedoman pada surat-surat Nabi SAW….enak tho…. mantap tho :mrgreen:

    Ada pepatah… suatu kebohongan akan ditutupi oleh kebohongan baru..lalu kebohongan baru akan ditutupi oleh kebohongan brikut…dst…

    Pepatah itu kurang tepat disini, orang yang jahil akan kebodohannya alias tidak tahu kalau ia tidak tahu niscaya ia akan membuat banyak kebohongan tanpa ia sadari, maka saudara lamaru renungkanlah dengan baik perkataan saya.

  429. @SP
    Benar kata2 lamaru:Ada pepatah… suatu kebohongan akan ditutupi oleh kebohongan baru..lalu kebohongan baru akan ditutupi oleh kebohongan brikut…dst

    Karena pepatah ini berlaku padanya. Sebab selama ini dalam komentarnya terus berbohong, makin berbohong makin kelihatan BEGOnya. Wasalam

  430. @lafirgohmaru.
    Saya tidak tahu apakah nama ini sama dengan lamaru, secte atau tidak. Kalau itu memang anda maka benar anda Bunglon.

    Tapi saya akan jawab dengan singkat:

    Supaya anda tahu bahwa Imam Ali as dan Ahlulbait serta Itrahti Nabi sejak Khalifa I sampai ke III kemudian delanjutkan oleh Bani Umayah membenci mereka. Dan Waktu Muawiyah sebagai penguasa Damaskus selalu berusaha mencari kelemahan Imam Ali untuk dijatuhkan dari kekhalifaan.
    Sedang pada masa Usman bani Umayah sudah menguasai segala bidang.
    Apakah anda menyangka Imam Ali begitu bodoh utk menentang keputusan Usman. Soal Firman2 Allah biar Allah yang menjaga buat apa Imam Ali repot2 membantah.
    Dan apakah anda menyangka bahwa Kitab Qur’an yang Allah sebut dalam FirmanNya adalah Kita yang disusun Usman?

  431. Utk SP :

    Ok…baiklah, anggap saja pendapat anda = pendapat rafidah bahwa Imam Mahdi berkirim surat kepada wakil Imam. Namanya pendapat kan sah…sah…saja.

    Di jaman nabi, kertas belum diciptakan. Tulisan2 hanya di buat pada pelepah kulit pohon, mudah lapuk. Juga surat2 nabi ditujukankepada kaum kafir yg kebanyakan tak menghiarukan surat2 nabi, bahkan ada yg merobeknya, sehingga kecil kemungkinan di koleksi oleh si penerima surat.
    Beda di jaman Kulayni/Era datangnya Imam Mahdi dalam Goib Kecil. Kertas sudah ada sejak th 122H di Era Jafar Sidiq. Jika Wakil Imam Mahdi telah menerima surat dari Imam Mahdi, apakah langsung dibuang ? Tidak ada minat utk mengarsipkan oleh Wakil Imam ? Jika seperti ini, berarti wakil imam tak terlalu menganggap penting surat2 tsb. Kita saja jika terima surat2 dari walikota maka akan kita arsipkan, karena surat2 tsb amat berharga bagi kita. Apakah wakil Imam tak menganggap bahwa surat2 imam Mahdi itu berharga ?

    Betul kata pepatah : Kebohongan (ttg Imam Mahdi yg turun secara goib) akan ditutupi dengan kebohongan baru ( pendapat tentang adanya surat2 Imam Mahdi), lalu akan muncul kebohongan baru lagi nanti utk menutupi pendapat tentang surat2 Imam Mahdi.

  432. @lafirqohmaru,
    kebohongan yg anda alamatkan ttg ghoibnya imam Mahdi sngat tdk berdasar (asumsi ansich).
    tapi kebohongan suni yg ada pada hadist2 shahehnya sangat jelas. bagaimana ibn mas’ud bisa dipercaya sbg periwayat di hadis2 kalian, sementara ia secara tdk langsung telah di hukum kafir oleh riwayat anda sendiri, karena mengatakan 2 surat al Mu’awidzatain bukan bagian dari Al Quran….
    sy kok justru memandang org2 suni itu tdk bisa akan pernah serius di dalam berfikir…la wong kitab2nya saja banyak gurauan2 aneh…. Allah ya rabbi…tunjukilah kami jalan yg nyata dan lindungi kami dari segala kepalsuan…

  433. Utk Hiroali :

    Ok,,,jika kisah banhwa Imam Mahdi datang dalam Goib Kecil utk menemui/kontak dengan 4 wakil Imam adalah nyata/benar, . kenapa bisa terjadi masih ada 50% hadis palsu di kitab rujuakan tertua Syiah al kaffy, padahal kitab tsb ditulis Kulayni di saat yg bertepatan dengan datangnya Imam Mahdi yg tentu bertujuan utk membawa petunjuk, membersihkan hal2 yg sesat, yg mana Kulayni dan Wakil Imam masih dalam satu kota (Bagdad).
    Apakah karena Kulayni MALAS menemui/berguru ke wakil Imam utk men koreksi hadis2nya ?

    Atau apakan Wakil Imam MALAS menunjukan hadis Al Kaffy ke Imam Mahdi walau via surat utk dikoreksi Imam Mahdi ?

    Atau Imam Mahdi yg MALAS memberi fatwa mana hadis mana yg benar maupun yg salah/palsu di kitab Al Kaffy ?

    Atau kisah datangnya Imam Mahdi dalam Goiub kecil hanya FIKTIF ?

    Sailahkan anda pilih yg mana paling masuk akal, atau logis, atau apalah namanya.

  434. @maru atau siapapun namanya (gonta-ganti terusss sih)….
    Sadar deh bung,… asumsi anda amat buruk, dan tolong jangan menganggap asumsi anda itu bagus.
    dan udah dibilang jangan pake asumsi masih aja berasumsi.
    mending banyak belajar gimana supaya anda terhindar dari doktrin salafi.

  435. @lafirqohmaru,

    Semua udah dijawab, muter-muter terussssss. Lha kok ngga ngerti-ngerti ya 😆 :mrgreen:

  436. Utk muter2 :

    Memang muter2, karena saya belum mendapat penjelasan anda2 yg bisa diterima akal. Argumen2 SP, atau lainnya ttg Goibnya imam Mahdi masih amat sumir, sehingga yg masih bisa diterima akal hanya argumen bahwa Goibnya Imam Mahdi dalam 2 (dua) tahap adalah fiktif belaka.

  437. @lafirqohmaru,

    Ya sudah kalo pemahaman anda sampai disitu, karena tidak ada paksaan dlm agama. Kita jalankan aja pemahaman masing-masing, OK 🙂

  438. @muter-muter

    Anda tdk akan dpt menjelaskan mas. Akalnya belum sampai untuk mecernah penjelasan SP dll. Ia ingin menginginkan penjelasan kita sesuai penglihatannya sendiri. Ia pernah menyelidiki Imam Mahdi. Berangkatnya kejaman Imam Mahdi memakai TIMEMACHINE tapi ia dk juga ketemu. Jadi semua penjelasan tdk diterima. Wasalam

  439. @maru:

    pendapat anda yg mengatakan bahwa 50% dari kitab AlKafy adalah hadis palsu adalah pendapat ngawur yg didasarkan kpd metode verifikasi hadis yg masih menganggap aspek sanad menjadi faktor penentu kesahihan suatu hadis. Padahal masih ada faktor lain spt matan dan kesesuaian dg Al-Quran.

    Kalau ada yg menganggap sekian ribu hadis AlKafy dhaif, maka tdk berarti hadis2 itu tdk bisa digunakan sbg hujjah atau bertentangan dg Al-Quran, karena masalah sanad terkait dg penilaian subyektifitas ulama hadis thdp para perawi.

    Pertanyaan anda perihal kenapa Imam Mahdi tdk turun tangan melalui keempat wakilnya untuk mengoreksi hadis2 “palsu” dlm kitab alKafi, menurut saya tdk ada urgensinya, karena kalau kita memahami makna hadis Tsaqalain, maka tekanannya bukan pada catatan, tetapi pada figur (Ahlul Bait) yg merupakan padanan atau Al-Quran berjalan sampai akhir zaman. Kalau hari ini Imam Mahdi ghaib maka inilah dinamika sejarah. Ketika Imam Mahdi gaib maka tdk berarti sistem Imamah dlm Syi’ah otomatis berhenti. Ia dilanjutkan oleh para ulama/fuqoha (wilayah alFaqih) yg terbukti menjadi kekuatan RII dan Hizbullah dlm melawan Zionis.

  440. itulah mas, kalo semua pemahaman ahlulbayt diukur oleh suni berdasarkan pemahamannya suni, yg oleh suni bahwa tsaqolain itu dipahami Kitab Alquran & kitab sunnah…..mangkanya Kitab rujukan hadist Syiahpun seperti al Kafi jadi dianggapnya bagian dari Tsaqolain bg Syiah…yaah ngga bakalan nyambunglah.
    Jelas sekali bahwa sebenarnya penekanannya adalah pada person Ahlulbayt Nabi SAWW yg masih ada sampai sekarang bukan pada Kitab Sunnah yg seperti suni pahami.

  441. Utk Rafidhah ”

    Saya cukup paham mksud SP, ia berpendapat bahwa wakil Imam tak bisa sesukanya menghubungi Imam Mahdi dalam goib kecil. Namun yag pasti Imam Mahdi MINIMAL 4 KALI KONTAK dengan wakil Imam (menurut versi anda via surat juga). Kenapa minimal 4 kali kontak ? karena wakil imam ada 4 orang, jika masing2 sekali kontak, shg seluruhnya 4 kali kontak.

    Pertanyaan : Apakah Imam Mahdi TAK MAMPU atau TAK MINAT meluruskan hadis2 yg palsu atau doif di Al Kaffy ?

    Atau apakah Imam Mahdi TAK MAMPU atau TAK MINAT menjadikan kitab rujukan tertua Syiah tsb sebagai pedoman yg 100 LURUS atau SOHIH ?

    Utk Al Huda :

    Anda menafsirkan Tsqalain hanya sebagai figur Ahl Bait saja. Apakah saya termasuk berpedoman pada Tsqalain karena saya amat mencintai figur Ahl Bait? Apa hukumnya jika seseorang mencintai Ahl Bait namun tak mengikuti cara2 ibadah Ahl bait ?

  442. @lafirqohmaru.

    Saya sudah tegaskan pada anda. Cobalah pahami.
    Dan sekali lagi saya jelaskan: KULYANI TIDAK MEMERLUKAN PENGESAHAN IMAM MAHDI as ATAS KITABNYA AL-KAFI. Karena al-Kafi hanya kumpulan sabda2 Imam as. Tidak ada suatu kewajiban untuk memakai al-Kafi. Kalau dengan tidak pergunakan al-Kafi kita masuk neraka, nah baru perlu pengesahan Imam as. Kalau tidak wajib yah terserah anda, saya atau siapa saja untuk menjadi hujah. Kalau isinya tdk sesuai tdk usah dipakai.

  443. Apa hukumnya jika seseorang mencintai Ahl Bait namun tak mengikuti cara2 ibadah Ahl bait

    trs siapa yg didikuti..? ngikutin Malik ? atau Muawiyah..?

  444. @maru :
    Apa hukumnya jika seseorang mencintai Ahl Bait namun tak mengikuti cara2 ibadah Ahl bait

    itu namanya bukan cinta,.. tapi selingkuh !!!!
    kasih kami pertanyaan yang jauh lebih berbobot !!

    untuk yang ini :
    Pertanyaan : Apakah Imam Mahdi TAK MAMPU atau TAK MINAT meluruskan hadis2 yg palsu atau doif di Al Kaffy ?

    Atau apakah Imam Mahdi TAK MAMPU atau TAK MINAT menjadikan kitab rujukan tertua Syiah tsb sebagai pedoman yg 100 LURUS atau SOHIH ?

    Maru-maru,… katanya cinta Ahlul Bait. jangan lah bersembunyi … kita tidak sedang berperang bung.

  445. Utk Baqir :

    Bagimana hukumnya jika mencintai Ahl Bait namun tak mengikuti ibadah Ahl Bait ? Jawabnya NONZSEN. Yaitu seperti anda2, mencintai Ahl Bait, namun cara bersikap dan beribadah mengikuti pedoman Syiah tertua Al Kaffy yg ditulis Kulayni yang tak menganggap Imam Mahdi sebagai guru akhir zaman.

  446. @Lahuntermaru
    Anda memasakan ASUMSI anda utrk kita setujui. Mengapa anda paksakan kita untuk menyetujiui asumsi anda sdr lahuntermar yang terhormat?

    Berapa puluh pertanyaan saya, yang telah saya tanyakan pada anda tdk ada satu yang anda jawab.
    Kemudian anda paksakan pertanyaan anda untuk dijawab sesuai asumsi anda. Saya tidak tahu menyebut anda orang apa

  447. MUAWIYAH BIN ABUSOFYAN LAKNATULLAH
    YAZID BIN MUAWIYAH LAKNATULLAH
    PARA PEMBELANYA DAN PENGIKUTNYA LAKNATULLAH

  448. Utk Secondprince/Ressay :
    Tulisan ini khusus utk anda berdua. Silahkan hapus setelah membacanya.
    Anda kan “bersemangat” sekali membahas penyimpangan para sahabat. Namun anda tak minat membahas penyimpangan di Era Kulayni (dengan paham Goibnya Imam Mahdi dalam 2 phase) serta penyimpangan di era Mufid (sesudahnya) yg berkaitan dengan terbitnya Kitab Sulaim. Dua penyimpangan diatas tergolong TIADA TARA nya karena melahirkan suatu paham/ajaran yg sekarang dianut Syiah Imamiah. Anda mungkin terlupakan membahas penyimpangan ini karena terlalu sibuk dengan program NGRASANI Abubakar, Umar, Usman.
    Kitab Sulaim mulai terbit/dipublikasikan sekitar abad 6H setelah kitab itu dibacakan oleh Al Rais Al Ali Abu Al Baqa th 565 H. Kitab tersebut KATANYA ditulis oleh Sulaim bin Qois sahabat Imam Ali Ra. Suatu kitab yg ditulis di abad 1 H namun baru terbit abad 6 H, dengan alas an bahwa kitab tersebut adalah rahasia. Hanya orang terpercaya saja yg menyimpannya.
    Namun di kitab Biharul Anwar oleh Majlisi (abad 10H) bahwa Jafar Shodiq berkata :
    “ sesiapa di kalangan Syiah kami dan pecinta kami tidak memiliki kitab Sulaim bin Qois al Hilali maka mereka tak mengetahui urusan kami dengan sebenarnya. Mereka tak mengetahui sesuatupun daripada sebab sebab kami. Ia adalah abjad Syiah yg mengandung rahasia daripada rahasia keluarga nabi Muhammad SAW.”
    Maka tersirat bahwa Imam Jafar Shodiq mengetahui bahkan mewajibkan Umat Syiah utk mengetahui kitab tersebut.
    Namun sayang, di Era Kulayni dan para Wakil Imam (abad 4H) tak ada yg mengetahui keberadaan kitab tersebut. Lihat saja di Al Kaffy oleh Kulayni, juga di kitab Manla Yaduru al Faqih oleh Saduq (akhir abad 4H), tak ada satu tex pun yg me -nyebut2 adanya Kitab Sulaim yang katanya diwajibkan Jafar Shodiq.
    Kitab Sulaim oleh Al Rais katanya diperoleh dari Syeh Al Amin al Alim Abu Abdullah bin Ahmad bin Talal Al Miqdad yg memperolehnya dari Mufid bin Tussi. Lihat saja nama2 ini. Diantara mereka inilah yg MENGARANG kisah Kitab Sulaim. Diantara mereka inilah yg BERTANGGUNG JAWAB atas kebohongan/penyimpangan yg TIADA TARA nya tsb. Agar anda membahasnya jika ingin benar2 MENCARI KEBENARAN, sehingga tak ada kesan blog ini hanya sebagai PENCARI PEMBENARAN.

  449. @Lahuntermaru

    Sangat jelas bahwa yg dimaksud dlm hadis Tsaqolain sbg Ahlul Bait adalah Figur/Person yg maksum. Karena bagaimana mungkin kitab dijelaskan oleh kitab lagi. Harus ada figur maksum yg membunyikan/menjelaskan sbgmana person Nabi Muhammad saw menjelaskan AlQuran sekaligus sbg padanan atau “Al-Quran berjalan”. Jadi
    tugas utama Imam Zaman spt Imam Mahdi adalah spt itu. Sementara masalah sahih atau dhaifnya hadis2 dlm AlKafi adalah masalah lain yg tak ada hubungannya sama sekali dg fungsi utama Imam Zaman. Masalah AlKafi adalah masalah pengumpulan/pencatatan hadis oleh ulama hadis spt al Kulaini. Kalau ada yg dhaif dlm AlKafi atau kitab2 hadis Syi’ah lainnya tdk berarti Imam Zaman membiarkan kesalahan/penyelewengan.

    Anda keliru kalau menganggap adanya hadis dhaif/maudhu dlm AlKafi berarti otomatis adanya penyelewengan dlm ajaran Syi’ah. Bukankah masih ada AlQuran sbg tolok ukur yg dijamin keaslian/keutuhannya oleh Allah sendiri ? Tolong dicamkan bahwa kitab hadis tdk identik dg ajaran Syi’ah itu sendiri.

    Yah kalau dibandingkan dg hadis2 Sunni, hadis2 AlKafi dan lainnya masih lebih sesuai dg AlQuran. Dan alhamdulillah dlm hal Kenabian umpamanya yg merupakan salah satu rukun Iman, ajaran Syi’ah sangat sesuai dg Al-Quran, yaitu mendudukan Nabi Muhammad saw sbg figur yg maksum mutlak baik pd waktu menerima wahyu maupun di luar itu. Sementara ajaran Sunni yg tercantum dlm kitab2 hadisnya spt Bukhori mendudukan Nabi Muhammad saw sbg figur yg maksum tetapi bisa berbuat salah/lupa. Bahkan pribadi nabi saw dilukiskan sbg pribadi layaknya orang kebanyakan yg konon sering dikoreksi bahkan oleh para sahabatnya sendiri !

    Jadi tolong kalau menurut anda ada penyelewengan sejak era Kulaini tolong jelaskan secara rinci penyelewengan dlm hal apa : Akidah/Rukun Iman, Syariah/Ibadah atau yg mana ?

  450. ayo lahuntermaru, zaman sdh semakin sempit. sebentar lagi hari penentuan (perang antara pasukan yg haq dan bathil) di bawah komando Imam Mahdi akan muncul. segeralah anda berwilayah pd Ahlulbayt As. sebelum terlambat, jika sdh muncul, akan sulit bagi anda utk diterima. ini mah cuman sekedar nasehat ajah, diterima syukur, ngga yaah sangat disayangkan……

  451. mas Lahuntermaru,
    jika kitab sulaim mnyebutkan bahwa di dalamnya mengandung segala urusan para Ahlulbyt as dengan sebenarnya. Ia adalah abjad Syiah yg mengandung rahasia daripada rahasia keluarga nabi Muhammad SAW.
    kitab Al Kafi juga berisikan hal yg sama dalam hal kandungan dgn kitab sulaim. jadi, kalaupun al kafi di dalamnya tdk menyebutkan kitab sulaim, minimal substansinya adalah kandungan yg sama dgn kitab sulaim.

  452. Utk Rizal :

    Mungkin maksud anda bahwa Imam Mahdi tak perlu meliruskan ajaran2 di kitab Al kaffu walau kitab tsb merupakan rujukan tertua Syiah. Mau tahu, ajaram2 yg sesat dalam 4 kitab utama Syiah ? Yaitu :

    1. Paham Rajah : para ahl bait dihidupkan kembali ke dunia.

    2. Paham Bada : bahwa Tuhan bisa lupa

    3. Goibnya Imam Mahdi dalam 2 tahap

    Disamping itu, kebohongan lain adalah adanya kitab Sulaim yg di atasnamakan atau dikatakan ditulis oleh Sulaim di abad 1 H, padahal baru terbit di abad 5 H.

  453. Ampuuun, orang jaman jahiliah masih hidup???? Memang benar sabda Baginda Rosul saww “Siapa yang tidak mengenal Imam Zaman akan mati seperti jaman jahiliah”.

  454. apa susah2 setiap isteri Rasulullah saw pun termasuk ahli keluarga Nabi saw, sama Khadijah, Aisyah dan lain2..jadi bagaimana mungkin Aisyah tidak termasuk ahlul bait? Bagaimana mungkin Umar, Abu Bakr dan Abu Sufyan yg masing2 ada bapa mertua kpd Nabi saw..bukan ahlul bait? Dlm Quran pun sudah jelas menyatakan Umul mukminin sbg ahlul bait, Utsman bin Affan telah berkahwin dgn 2 anak Rasulullah saw sedang Ali cuma satu..kalau Ali adalah member kpd ahlul bait mengapa tidak utsman dzunnurain??? Dan begitu banyak hubungan kekeluargaan sesama mereka…lalu bgmn syiah mahu menafikan kekerabatan tersebut…as easy as abc..Alhamdulillah

  455. Bagaimana kedudukan istri dan putra Nabi Nuh as. di dalam Alquran? Apakah Allah menyebut mereka berdua sebagai ahlul bait nya Nabi Nuh as.? Meskipun mereka adalah keluarga secara biologis.
    Lalu bagaimana pula dengan Istri Nabi Luth a.s.?

  456. silahkan membaca buku siapa , mengapa ahlulbayt. atau buka almawaddah.cjb.net

  457. silahkan ke toko buku dan cari tentang ahlulbayt

  458. Di toko buku umum ndak banyak yang mengangkat tema para ahlulbait suci nabi SAW. Mendingan cari di Internet langsung ke sumber2 Syiah. Dah banyak web2 Syiah yang bertebaran di dunia maya. Tapi hati2 kalau di Sunni ada Wahabi takfiri yang getol mensyiarkan faham kafir an bidah di Internet, di Syiah pun ada yang sejenis yaitu yang suka berkata2 kasar tentang beberapa sahabat dan istri nabi. Saran saya kalau menemukan web Syiah yang seperti itu tinggalkan saja. Cari web Syiah yang lebih otoritatif.

    Orang kasar dan bebal itu akan selalu ada baik itu dalam baju Sunni atau Syiah. Wong setan itu tugasnya menggelincirkan manusia dari jalan Allah. Jelas ga mungkin setan itu pilih2 orang. Mau Syiah, Sunni, ustazd, artis, pendeta…pokoknya selama namanya manusia dan hidup langsung digoda sama yang namanya setan itu. DASAR $&@&:#%

    Kebenaran itu hanya bagi mereka yang menghargainya. Itu kata yang punya blog ini lhoooo

Tinggalkan komentar