Benarkah Imam Mahdi Dari Keturunan Imam Hasan?

Telah sampai kepada kami berita tentang sekelompok orang yang dengan angkuhnya menyalahkan dan mensesatkan keyakinan orang lain. Padahal keyakinan mereka sendiri hanya bersandar pada dugaan atau tidak bersandar pada kebenaran. Yang kami maksud adalah perihal Al Mahdi yang menjadi isu perdebatan di kalangan saudara kami Yang Syiah dan Yang Sunni. Sekelompok orang itu menyatakan bahwa Al Mahdi adalah keturunan Imam Hasan AS dan bukan Imam Husain AS.

Seandainya saja perkataan itu disampaikan dengan cara yang santun dan baik maka tidak jadi masalah mau bagaimana keyakinan mereka atau siapapun. Tetapi patut disayangkan pernyataan itu diiringi dengan kepongahan dan keangkuhan seraya menyatakan bathilnya keyakinan mahzab lain.

Berikut adalah Keyakinan kami perihal Al Mahdi

.

.

Hadis Dhaif Perihal Al Mahdi

عن أبي إسحاق قال قال علي رضي الله عنه ونظر إلى ابنة الحسن فقال : إن ابني هذا سيد كماسماه النبي صلى الله عليه وسلم وسيخرج من صلبه رجل يسمى باسم نبيكم يشبهه في الخلق ولا يشبهه في الخلق ثم ذكر قصة يملأ الأرض

Dari Abu Ishaq yang berkata Ali RA berkata sambil memandang Putranya Hasan “Sesungguhnya Putraku ini adalah Sayyid sebagaimana Rasulullah SAW telah menamakannya. Dan dari keturunannya akan lahir seorang laki-laki yang akan diberi nama seperti nama Nabi kalian. Dia akan menyerupai Nabi kalian dari segi akhlak tetapi tidak dari segi rupa”. Kemudian Beliau menceritakan bahwa ia akan memenuhi dunia dengan keadilan.(Hadis Riwayat Abu Daud dalam Sunan Abu Daud Kitab Al Mahdi hadis no 4290)

Hadis ini tidaklah shahih karena sanad hadis ini terputus atau munqathi.

  • Dalam Aun Al Ma’bud Syarh Sunan Abu Daud terdapat penukilan pernyataan Al Mundziri yang mengatakan bahwa sanad hadis ini terputus, Abu ishaq As Sabi’i hanya sekali melihat Ali
  • Berkata Syaikh Al Albani tentang hadis ini “dhaif”

    قال الشيخ الألباني : ضعيف Pernyataan ini dapat dilihat dalam Penilaian Beliau terhadap hadis Sunan Abu Daud hadis no 4290

  • Beliau Syaikh Al Albani juga mendhaifkan hadis ini dalam Misykah Al Mashabih hadis no 5462.

Hadis ini sering sekali dijadikan dalil oleh sebagian orang bahwa Imam Mahdi adalah keturunan Imam Hasan AS bukan dari keturunan Imam Husain AS. Padahal sudah jelas bahwa hadis ini dhaif.

Sebagian dari mereka mencela Syiah yang meyakini bahwa Mahdi dari keturunan Husain seraya mereka berkata Mahdi adalah keturunan Hasan. Mereka dengan pongahnya mencela keyakinan orang lain padahal keyakinan mereka sendiri bersandar pada hadis dhaif. Sangat disayangkan ternyata ulama-ulama yang memiliki ilmu yang cukup ternyata juga ikut-ikutan menyatakan bahwa Imam Mahdi adalah keturunan Hasan. Menurut kami pernyataan yang shahih adalah Mahdi adalah dari keturunan Rasulullah SAW dari Ahlul Bait Sayyidah Fatimah Az Zahra AS. Mengenai apakah dari keturunan Imam Hasan AS atau Imam Husain AS maka kami menyatakan bertawaqquf karena belum sampai kepada kami kabar yang shahih perihal ini.

Sedangkan kepongahan sebagian orang terhadap mahzab lain, maka kami dengan jelas menyatakan kebatilannya. Hanya kepada Allah SWT kami memohon petunjuk.

.

Salam damai

29 Tanggapan

  1. nggak ngerti kenapa ada golongan yang bermusuhan gara-gara cuma nggak satu imam, padahal Rasulnya sama…
    *sigh*

  2. *narsis gila mode: ON*
    _
    yes! number ONE!

  3. salam
    imam mahdi afs bukan anak imam hasan bin ali bin abi thalib as,karena imam mahdi afs adlh anak dr imam hasan al askari as,ktrnan imam husein yg ke 8..karena silsilahnya memang demikian..hasan bin ali al mujtaba as imam ke 2,sdngkan imam hasan al askari as imam ke 11..smga jelas y
    salam..

  4. Memang itu salah satu cara lain untuk melemahkan dan mendiskretkan mazhab tertentu. POKOKNYA buat dan cari berita dan riwayat-riwayat yang akan menandingi dan menjatuhkan martabat mazhab itu. Ga penting kok shahih atau tidak.
    Semoga Allah swt selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

  5. Mas….

    mo tanya nih, gimana ya ciri2 kemunculan Imam Mahdi As.

    apakah beliau akan memperkenalkan diri ke khalayak Umum atau ada yang memberitahu ya.

    salam.

  6. Allahumma shalli alaa Muhammad wa aali Muhammad

    dulu, aku belajar baca quran pake “alif jabar a” bukan pake “alif fathah a” atau bahkan metode iqra yang langsung “a i u”

    lalu diajari tradisi suran (suro = asyura)

    lalu tawassul pakai nama 12 imam sampai imam muhammad bin hasan bin ali bin muhammad bin ali bin musa bin jafar bin muhammad bin ali bin hussayn bin ali bin abu thalib almahdi almuntadhar as

    padahal saya ngaji sama ulama2 ahlussunah…

    hingga sekarang di zaman di mana yang salaf dianggap khalaf yang khalaf mengaku salaf

    intinya, sampai sekarang saya percaya imam mahdi as keturunan imam husayn as.

  7. @Mbak Snowie
    Karena manusia punya gaya masing-masing 🙂
    Selamat dapat PertamaX 😆

    @Arif
    Silakan meyakini apa yang Mas anggap benar dan saya meyakini apa yang saya anggap benar. Tapi kalau anda bersedia saya mohon pengajaran dan penjelasannya 🙂

    @Armand
    sepertinya Mas sudah tidak asing lagi dengan tipe-tipe mereka itu ya. sudikah berbagi pengalaman? :mrgreen:

    @halwa
    wah nggak tahu saya, makanya saya juga bingung kalau Sang imam yang dinanti itu benar-benar muncul 😦

    @reekoheek
    Silakan meyakini apa yang Mas anggap benar, semoga Tuhan memberikan petunjuk kepada kita semua
    Salam kenal

  8. Salam

    Al-Qunduzi al-Hanafi dalam Yanabi Al Mawaddah halaman 445 telah meriwayatkan hadis dari Jabir dia berkata , Rasulullah saww bersabda :

    “Akulah penghulu para Nabi dan Ali adalah penghulu para wasi. Dan sesungguhnya para wasi selepasku adalah dua belas orang, pertama ‘Ali dan yang terakhir Qaim Al Mahdi.”

    Masih dalam Yanabi Al Mawaddah halmn 447 Riwayat dari Said bin Jubair dari Ibn Abbas berkata : Rasul saww bersabda :

    “Sesungguhnya khalifah-khalifahku dan wasi-wasiku, hujah-hujah Allah atas makhlukNya selepasku adalah 12 orang, yang pertama Ali dan yang terakhir cucuku Al Mahdi, Isa ibn Maryam (akan) shalat di belakang Al Mahdi”

    Dalam Kitab yang sama halaman 487, Abu Mu’ayyid Ibn Ahmad al-Khawarizmi dengan sanad dari Abu Sulaiman yang berkata :

    “Aku mendengar Rasulullah saww dan Ahli Baitnya berkata : Di malam aku dinaikkan ke langit (Mi’raj) Allah SWT berkata kepadaku…lihatlah di kanan Arsy, lalu aku berpaling ke arahnya, maka aku dapati Ali, Fatimah, Hasan, Husain, Ali bin Husain, Muhammad bin Ali, Ja’far bin Muhammad, Musa bin Ja’far, Ali bin Musa, Muhammad bin Ali, Ali bin Muhammad, Hasan bin Ali, dan Muhammad Al Mahdi bin Hasan, ia seperti cakrawala yang berputar dikalangan mereka. Dan Allah SWT “Wahai Muhammad, mereka itulah hujah-hujahKu ke atas hamba-hambaKu, merekalah wasi-wasiKu (khalifah-khalifahku).”

    Al-Hamawaini Syafi’i di dalam Faraid al Simtain II hlm 26 meriwayatkan dari Ibn Abbas berkata :

    Aku mendengar Rasulullah saw bersabda :”Aku , Ali, Hasan, Husain DAN SEMBILAN DARI ANAK-ANAK HUSAIN adalah disucikan dan dimaksumkan.”

    Masih Yanabi al-Mawaddah bab 95 hlman 494 tercatat bahawa Jabir bin Abdullah berkata : Rasulullah saww bersabda: Wahai Jabir ! Sesungguhnya para wasiku dan para imam selepasku pertama adalah Ali kemudian Hasan kemudian Husain kemudian Ali bin Husain kemudian Muhammad bin Ali al-Baqir. Anda akan menemuinya wahai Jabir sekiranya anda bertemu, maka sampaikanah salamku kepadanya. Kemudian Ja’far bin Muhammad, kemudian Musa bin Ja’far, kemudian Ali bin Musa, kemudian Muhammad bin Ali, kemudian Ali bin Muhammad, kemudian Hasan bin ‘Ali. Kemudian al-Qaim namanya sama dengan namaku dan kunyahnya sama dengan kunyahku, anak Hasan bin ‘Ali. Dengan beliaulah Allah akan ‘membuka’ seluruh pelosok bumi di Timur dan di Barat, dialah yang ghaib dari penglihatan. Tidak akan percaya kepada imamahnya melainkan orang yang telah diuji hatinya oleh Allah SWT. Jabir berkata : Wahai Rasulullah! Apakah orang- orang dapat mengambil manfaat darinya ketika ghaibnya? Rasul saww menjawab :”Ya! Demi yang mengutus aku dengan kenabian sesungguhnya mereka mengambil cahaya dari wilayahnya ketika ghaibnya, seperti orang mengambil manfaat dari matahari sekalipun ditutupi awan.” Ini adalah di antara rahsia-rahsia ilmu Allah yang tersembunyi. Justeru itu rahsiakanlah mengenainya melainkn kepada orang yang ahli.”

    Al Mahdi afs adalah Keturunan Imam Husain as.

    Dan yang lbh penting lagi bahwa Imam2nya jelas disebutkan.

    wassalam

  9. Salam,

    Pernyataan bahwa Imam al-Mahdi ajf keturunan dari Imam Hasan al-Mujtaba ada benarnya, karena beliau adalah keturunan dari Imam Muhammad al-Baqir yang merupakan putra dari pasangan Imam Ali Zainal Abidin (bin Imam Husain) dan Ummu Abdullah (binti Imam Hasan), sehingga dapat dikatakan bahwa Imam al-Mahdi adalah keturunan Fatimah a.s dari kedua putranya sekaligus, Hasan dan Husain.

    Wallahu a’lam.

  10. Setuju!!!!
    Imam Mahdi ajf adalah keturunan Imam Hasan as. sekaligus Imam Hussain as.

    ya… berarti semuanya benar…..
    Selamat untuk anda semua….

  11. Ass.wr.wb,
    Semenjak wafatnya rasulallah,banyak kalangan muslim berebutan kekuasaan, padahal kita semua adalah bersaudara.

    Allah S.W.T kelak yg menentukan siapa yg terbaik dari hamba-hambanya untuk di jadikan imam akhir zaman
    Apakah beliau dari keturunan imam hasan atau imam husain.

    Wassalam.

  12. @SP
    Loh? Bukannya pengetahuan mengenai “POKOKNYA” dari golongan ini serta cara-cara mereka berusaha melemahkan dan mendiskretkan mazhab lain berasal dari tulisan mas? Saya taunya terdapat sifat-sifat dan tingkah laku seperti itu dari tulisan mas malah 🙂
    Pengalaman dengan golngan ini? Belum ada yang bisa dibagi. Lagian mas tentu sudah punya seabrek 🙂
    Salam

  13. Salamun’alaika Ya Baqqiyullah
    Salamun’alaika Ya Baqqiyullah
    Salamun’alaika Ya Baqqiyullah

    salam al-Mubarak

  14. salam
    saya mau tahu ttg imam mahdi versi sunni nih..sapa yg pny info imam mahdi versi sunni?bagi dong..karena saya prnh bc sekilas dr sebagian versi sunni klo imam mahdi blm lahir??bingung..klo tanya ustad sarwat ttg imam mahdi,dijwb g y? ^bertanya dlm hati^

  15. Imam Mahdi bagi kami belum lahir, karena beliau akan lahir di dunia saat hari kiamat akan tiba.

    Tunggu, mungkin saja beliau sudah lahir saat ini!

  16. 1.Apakah al mahdi sdh pernah dilahirkan? Tlg buktikan dgn nash yg jelas dan shahih.
    2. Siapa nama al mahdi menurut riwayat yg shahih dari nabi?

  17. kalau al-mahdi itu keturunan nabi murni Nabi Muhammad, tlng berikand dalil2 yang shahih dan tidak menyesatkan…
    sy bingung kenapa al-mahdi dibilang keturunan murni nabi Muhammad, padahal keturunan murni Nabi Muhammad saja sudah tidak ada semua (meninggal) dan yang terakhir adl hasan dan husain…

    tlng penjelasan, sejelas2nya…
    trims…

  18. Salam Ya Rakhmah,

    Imam Mahdi Afs dilahirkan di Samara pd akhir malam Jum’at tgl 15 Sya’ban thn 255 Hj, malam yg penuh berkah, ayahnya bernama Imam Hasan Al Askari As, Adapun dalam perkembangan sejarahnya para penguasa waktu itu berusaha merahasiahkannya bahkan membunuhnya dan para pendukungnya berusaha merahasiahkannya juga, sehingga yg terjadi dimasa sekarang ini banyak orang yg blm tahu pasti siapa Imam Mahdi Afs, krn para ahli hadist waktu itu banyak yg dipengaruhi oleh penguasa utk menyusun hadist demi kepentingan kekuasaannya, shg sampailah hadist-hadist itu kpd kita yg telah dipisahkan oleh rentang waktu 1174 thn. Dengan menelaah keyakinan agama-agama tentang juru penyelamat dunia, kabar gembira akan keyakinan tsb mrpkan faktor penting dlm berbagai nas agama dan ajaran kenabian, krn sejarah para Nabi membuktikan dgn adanya nas…(bersambung)

    Wass. Wr. Wb.

  19. Dengan adanya QS. 33:40 maka jabatan yang sifatnya anugerah dari Allah SWT seperti jabatan khalifah, rasul, nabi, imam dan wali sudah tertutup bagi insan manusia. Oleh karena itu, tidak perlu ditunggu kedatangan Imam Mahdi, Nabi Isa As. dll. Tugas kita makmurkan negeri kita ini, karena negeri ini didirikan Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa (Pembukaan UUD 1945). Makmurkan rakyat kita yang mayoritas Muslim, sehingga jangan jadi penonton saja.

  20. BERITA BESAR (ANNABA’)

    ‘amma Yatasaa-aluun. ‘anin naba-il ‘azhiim. Alladzii hum fiihi mukhtalifuun. Kallaa saya’lamuun. Tsumma kallaa saya’lamuun.

    Tentang apa mereka saling bertanya-tanya. Tentang Berita yang Besar. Yang mereka tentangnya saling berselisih. Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui. Kemudian sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui. (Annaba’ 78 : 1 – 5).

    Tuan-tuan sekalian, atas apa yang telah aku sampaikan kepadamu yang dari tuhanmu, apakah kamu telah mendengarnya lalu beriman (percaya), apakah kamu telah mendengarnya lalu pura-pura tidak saja (ragu-ragu), apakah kamu telah mendengarnya lalu mendustakannya, atau memang kamu belum pernah dengar sama sekali; “Bahwa Pemimpin telah datang di kota tuan-tuan”. Maka untuk hal ini bertanya-tanyalah orang yang sentiasa

    ada penyakit didalam dadanya, berita apakah ini?, lalu mereka bertanya kesana-kemari sehingga terjadilah perselisihan. Namun ingat! Sekali-kali ini tidak main-main, jangan sampai pada waktu yang dima’lumkan kamu masih dalam keragu-raguan atas apa yang aku sampaikan kepadamu yang dari Tuhanmu. Kelak kamu pasti mengetahui.

    Pertama kali Berita Besar ini dikumandangkan di Masjid Raya Labuhan, Medan Labuhan Sumatera Utara. Tepat pada hari Jum’at terakhir tahun 1424 H jam 13.30 Wib di depan jama’ah Jum’at yang tak bisa pulang karena hujan sangat derasnya. Dan ketika itu api majusi yang tak pernah mati, mati saat itu (listrik mati seKodya Medan sampai ke Stabat dan baru menyala pada malam hari jam 21.00 Wib dan 23.00 Wib) “Yaa aiyyuhalladziina aamanuu Athii’ullaaha wa athii’urrasuula wa ulil amri minkum …”.

    Jika Kamu Mencintai Allah Dan Rasulnya Maka Ikutilah Aku

    Hai orang-orang yang percaya: Taat patuhlah kamu kepada Allah dan taat patuhlah kamu kepada utusan (rasul) serta pada pemimpin yang dari kamu …

    Untuk taat patuh kepada Allah, tidak bisa tidak kamu mesti patuh kepada Utusan. Untuk benarnya kamu telah taat patuh kepada Allah dan Utusan, kamu mesti datangi Pemimpin yang telah didatangkan oleh Tuhanmu kepadamu. Pemimpin, Utusan dan Allah bukan tiga namun satu jua adanya.

    Telah aku serukan kepadamu “Qul huwallaahu ahad”. Katakanlah : Dia Allah Satu. Dimanakah satunya ? Satunya di yang menyerukan kepadamu sekalian saat ini.

    Kedua kali Berita Besar ini kembali dikumandangkan di Masjid Baiturrahman Brayan Bengkel. Tepat pada hari Ahad tanggal 27 Rajab 1425 H jam 11.00 Wib, di depan para maulai-maulai (pemuka-pemuka agama) yang oleh Panitia Peringatan Isra` wal Mi’raj Pengajian Attauwwabiin, maulai tersebut sengaja diundang untuk menyatukan umat Islam katanya. Alhamdulillaah, hanya dalam waktu 5 (lima) menit yang diberikan panitia, yang sebenarnya bukan termasuk dalam tertib acara, maka tersyi’arlah Berita Besar ini supaya mereka mau menundukkan diri bersatu mengikuti apa yang aku disuruh Tuhanku serukan kepadamu.

    Untuk kesekian kalinya kembali dikumandangkan Berita Besar ini di Kelurahan Pekan Labuhan didepan masyarakat Labuhan yang dihadiri perangkat Kelurahan, Muspika, para maulai termasuk MUI mitra Polisi. Tepat pada malam Rabu, 12 Ramadhan 1425 H jam 22.00 Wib. “Qul yaa aiyyuhannaas : innamaa analakum nadziirun mubiin”. Katakanlah, Hai manusia (hai orang-orang kampung) : hanyasanya Aku ini

    bagi kamu seorang pemberi peringatan yang nyata. Untuk ke Allah, kamu mesti ke Utusan, untuk ke Allah dan ke Utusan kamu mesti ke Pemimpin yang telah didatangkan oleh tuhanmu kepadamu. Jangan kamu katakan ini tiga, melainkan ini satu jua adanya (esa).

    Pengkabaran yang terakhir ini setelah terjadinya peristiwa pelemparan rumah dan pengikut-pengikut yang beriman (percaya) kepada apa yang aku disuruh oleh Tuhanku untuk diserukan kepadamu pada siang harinya.

    Mudah-mudahan Allah menyempurnakan kalimahnya. Aamiin … aamiin … aamiin … yaa Rabbal ‘aalamiin.

    Saudara-saudaraku sekalian, aku berharap agar kamu jangan sekali-kali mempertanyakan tentang Berita Besar ini kepada selain yang membawakan Berita Besar ini kepadamu. Karena ada 2 kemungkinan jawaban yang akan kamu terima, yaitu orang yang mengatakan ini benar dan satu lagi orang yang mengatakan ini salah.

    Kalaupun kamu bertanya kesana kemari, baik apakah itu seorang ustadz, ‘ulama, kiai, syekh, yang dinamakan pemuka-pemuka agama (maulai-maulai) dari kaummu, boleh jadi mereka mengatakan apa yang aku beritakan ini adalah benar, tetapi tetap mereka tidak mau menundukkan diri untuk bersatu, maka beliau-beliau ini adalah pembohong. Karena untuk membenarkan bukan jawaban mulut yang didengarkan melainkan jawaban tangan dan kaki sebagai saksi atas apa yang mereka perbuat.

    Kebanyakan kalau kamu bertanya kepada seorang ustadz, ‘ulama, kiai, syekh, yang dinamakan pemuka-pemuka agama (maulai-maulai) dari kaummu, mereka akan mengatakan: “Sesungguhnya ini adalah kesesatan yang nyata”. Maka atas jawaban seperti ini, aku mengatakan: ”Benarlah Allah dengan segala firmanNya”.

    Qaalal mala-u min qaumihii innaa lanaraaka fii dhalaalin mubiin.

    Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata: “Sesungguhnya kami memandang kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.

    Ada pula mungkin yang kamu bertanya kepadanya, dia hanya diam sambil tersenyum-senyum saja karena tidak berani untuk menjawabnya. Ini terjadi disebabkan:

    Tidak ada pengetahuannya tentang ini

    Takut menerima kenyataan, sehingga hanya menyeletuk: ini dulu atau ini nanti, sekarang mana ada lagi.

    Takut dikatakan ‘ilmunya kurang

    Takut kehilangan popularitas, dikarenakan selama ini sudah jadi ustadz, ‘ulama, kiai, syekh, dsb.

    Takut kehilangan pengikut.

    Dan banyak lagi sebab yang lain, yang kesemuanya akhirnya adalah memakai sifat enggan dan menyombongkan diri. Dan mudah-mudahan kamu tahu siapa mereka yang mempunyai sifat ini.

    Wahai saudara-saudaraku, jangan kamu buruk sangka atas apa yang aku sampaikan berupa Berita Besar ini kepadamu sekalian. Jangan kamu buruk sangka dari mana ‘ilmu kuperoleh sehingga kamu bertanya dimana dia sekolah atau mengaji. Dan bagaimana cara aku beribadah sehingga kamu bertanya sesuaikah ‘ibadahnya seperti yang dibuat nenek moyang kita selama ini. Shalatnya pakai qunut atau tidak, kalau ada yang meninggal pakai tahlilan apa tidak, megang qur`an pakai wudhu` apa tidak. Yang semuanya itu membuatkan kamu semakin jauh dari apa yang aku disuruh Tuhanmu untuk kusampaikan kepadamu.

    Aku tidak minta belas kasih darimu sedikitpun atas apa yang aku sampaikan ini. Kalau kamu percaya (iman), maka iman itu bagimu dan kalau kamu tak percaya (ingkar), maka kamu ingkar kepada dirimu sendiri.

    Alhaqqu min rabbika falaa takuunanna minal mumtariin.

    Kebenaran ini dari Tuhanmu maka jangan kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.

    *Sekarang kami membuka pintu untuk berdiskusi, musyawarah ataupun pertemuan wadah lainnya baik itu diundang atau mengundang. Yang tujuannya agar umat ini bersatu, dan mempunyai pemimpin (Ulama, imam, Khalifah, dsb). Tidak beribadah sendiri –sindiri atau menganggarkan ilmunya masing-masing dan menyatakan mereka paling benar. Sungguh hal demikian adalah membuat kerusakan dimuka bumi.

    Seruan kami ini untuk semua kalangan apakah itu muda maupun tua, kaya atau miskin, pintar atau bodoh, bahkan untuk orang yang berilmu juga alim.*

    * redaksi*

  21. sy sngt bersetuju tentang yg akhi tuliskn., kita tak perlu nak berbalah samada imam mahdi itu dari keturunan hasan atau hussin., yg pastinya imam mahdi adalah keturunan dari sayyidina Ali as dgn istrinya Sayyidatina Fatimah as

  22. Kayaknya imam mahdi di turunkan di indonesia aja agar menumpas kezaliman penguasa di negeri ini dan bukti akhir zaman sudah ada tanda tandanya apabila bani yahudi mempunyai tanah atau negara dan dunia kan sudah dikuasai oleh gerakan zionisnya.

  23. Assalamualaikum..Saudara/saudari yang diberkati&dirahmati sekelian. Imam Mahdi itu mempunyai tanda kebesaran Allah swt seperti juga Rasulullah saw yang mempunyai tanda Kalimah ‘Laailla ha ilallah’, tidak kira di mana ia berada, yang pasti ia menegak kan kebenaran. Benar kerna yakin kebenaran nya.

  24. Mau keturunan siapa kek,emangnya gue pikirin.semut saja bisa salaman sesama semut,kenapa manusia bertengkar.

  25. hahaha ini media syiahh udah pastiii isinya bathillllllll dasarrr syiahhh laknatullahhhhh

  26. imam mahdi versi syiah laknatullah itu udh jelas ad dajjal
    seperti hadist di bawah ini
    “Anas Bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah saw berkata: ‘Dajjal akan diikuti 70 ribu Yahudi dari Isfahan mengenakan selendang Persia.” (Shahih Muslim, hadist ke 7034).
    sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabnya “Al Mushonnaf” no: 38682, bahwa terbanyak pengikut Dajjal adalah Yahudi dan anak-anak para Wanita pezina terang-terangan, sebagaimana berikut ini: yang dimaksud para wanita pezina terang-terangan adalah para wanita yang melakukan nikah mut’ah (kawin kontrak Syi’ah). Karena nikah mut’ah itu telah diharamkan oleh Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam.sedangkan isfahan sudah jelas terdapat di iran negara tempat nya agama laknatullah syiah laknatullah alaik

  27. @hasan

    komentar loh sadizz banget, ngeri cuy – banyak zikir saja tong

Tinggalkan komentar