Kontroversi Ucapan Selamat Natal

christmas-tree

Ya iseng-iseng diskusi masalah ini. Luar biasa tanggapannya, kebanyakan sih beranggapan bahwa ucapan semacam Selamat Natal tidak diragukan keharamannya. Ucapan yang mengandung kesyirikan (wah bahaya nih :mrgreen: )

Berpikir ,….

Berpikir ,….

Apa benar begitu?

Sebenarnya ada juga beberapa dari pemuka agama yang beranggapan tidak masalah dengan ucapan semacam ini, karena dianggap sebagai perbuatan baik.

Ah benarkah begitu?

Merenung,…..

Merenung,…..

Mengapa Bisa Haram?

Alasan yang berpendapat seperti ini Mereka beranggapan mengucapkan Selamat Natal berarti sama halnya dengan Pengakuan akan benarnya keyakinan saudara kita Umat Kristiani. Pengakuan terhadap Kesyirikan sudah pasti jelas diharamkan bagi seorang Muslim.

Tapi,..

Tapi,..

Ada sebuah Tapi,...(alah nurut siapa nih 😉 )

Benarkah Mengucapkan Selamat Natal berarti Mengakui kebenaran keyakinan Umat kristiani.

Bukannya yang begitu juga bisa dipersepsi sebagai Ucapan basa-basi bermasyarakat semata. Tidak jauh berbeda dengan Selamat Hari Ulang Tahun atau Selamat Hari Kemerdekaan.

Saat Saudara kita yang nonmuslim mengucapkan kepada kita Selamat Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, apakah itu berarti mereka mengakui kebenaran keyakinan Kita Umat Muslim. Jawabannya Tidak, Itu sekedar basa-basi yang beretika 😀 he he he Umumnya sih begitu

Jadi Hukum ini erat kaitannya dengan Persepsi. Apalagi kalau persepsinya khusus begini

Persepsi Keselamatan Dari Mara Bahaya

Selamat Natal , Ya di hari dimana keluarga besar berkumpul dengan penuh keceriaan dan kasih sayang. Bergembira dengan penuh tawa, Maka semoga di hari yang membahagiakanmu ini kamu mendapat keselamatan agar dapat menikmati bahagianya hari ini bersama dengan orang-orang yang dicintai. Semoga kamu selamat dari hal-hal yang buruk, bala bencana dan mara bahaya pada hari dimana kamu akan merasa berbahagia.

Rasanya tidak ada sedikitpun soal akidah atau keyakinan dalam kata-kata itu. Ah tapi ya persepsi orang bisa macam-macam.

Walaupun begitu tak ada salahnya berharap agar pada hari dimana saudara-saudara Umat kristiani merasa berbahagia, mereka semua terhindar dari bala bencana dan hal-hal buruk yang menghancurkan hari bahagia mereka.

Persepsi Kelahiran Isa Al Masih (Alaihis Salam)

Bentuk yang lain, Selamat Atas Kelahiran Isa Al Masih

Nah ini pun bisa mengundang kecurigaan. Sebagian orang tetap mengharamkan dengan alasan Mereka Umat Nasrani menjadikan Isa AS sebagai Tuhan jadi ucapan tersebut kepada Mereka sama saja mengakui Kesyirikan yang nyata

Ya bisa sih, tapi kan bisa juga sebagian orang yang mengucapkan justru beranggapan Saya mengucapkannya atas keyakinan bahwa Isa AS adalah hamba Allah SWT dan seorang Nabi yang diridhai. Golongan ini tidak segan-segan berdalil bahwa Al Quran sendiri mengabadikan ucapan seperti ini

Dan Kesejahteraan Semoga Dilimpahkan KepadaKu Pada Hari Aku Dilahirkan, Pada Hari Aku Meninggal Dan Pada Hari Aku Dibangkitkan Hidup Kembali. (QS Maryam: 33)

Sekali lagi persepsi bisa macam-macam. Dan Jelas tidak bisa dipungkiri kalau bagaimana hukum itu berkaitan dengan persepsi bagaimana yang melandasinya.

Tindakan generalilsasi tanpa menghiraukan persepsi bagaimana yang melandasi ucapan itu, kadang terasa berlebihan. Tapi ya terserah

Ingatlah

  1. Ada Ulama yang mengharamkan Mengucapkan Ucapan ini dan perhatikan apa dasarnya. (salah satunya Fatwa Syaikh Utsaimin)
  2. Ada Ulama yang tidak mengharamkan ucapan ini dan perhatikan juga apa dasarnya.

Kemudian timbanglah berapa berat anda dimana posisi anda 😉

Keberatan Yang Lain

Ada sebagian orang yang meributkan Apapun alasannya perayaan 25 Desember itu adalah warisan tradisi pagan dan tidak ada kaitan dengan lahirnya Isa Al Masih.

Nah lho, gimana tuh 😀

Seandainya benar maka Untuk persepsi yang pertama ini gak ngaruh, tapi persepsi yang kedua jelas relevan. Jadi gimana? ya sudah kalau memang salah. Ucapan itu hanya akan menjadi ucapan benar di hari yang salah. 😆

Tapi secara Fenomenologis orang yang merayakan natal gak tahu-menahu soal pagan-paganan dan gak merasa bahwa perayaan itu tradisi pagan. Jadi terserah Apakah kita mau memandangnya seperti apa 😛

Sayangnya ada juga yang sedikit berdalih bahwa dia tahu ucapan itu bukan ditujukan bahwa pada hari itu Isa Al Masih AS dilahirkan tetapi lebih dari sekedar menghindari beberapa orang yang tersinggung jika tidak dikasih ucapan selamat. Ah alasan ini benar-benar tergantung orangnya :mrgreen:

Maksudnya kadang ada situasi tertentu yang membuat orang merasa tidak enak untuk tidak mengucapkan ucapan ini. Misalnya seorang Muslim di tengah keluarga dan tetangga yang hampir seluruhnya adalah Umat kristiani. Resiko dikucilkan besar sekali disini :mrgreen:

Kesimpulannya terserah anda mau mempersepsi bagaimana, Bersikap bijak dalam hal ini perlu. Mungkin banyak faktor yang berperan. Jadi Timbanglah dengan baik dan adil kemudian putuskan 😉

Salam damai

76 Tanggapan

  1. Hehehe… capek pake alasan terus nih.

  2. Analisa yang bagi saya luamayan cerdas. 😀

    Salam sejahtera. :mrgreen:

  3. Selamat Hari Raya & Selamat Menikah

    Pernah dengar seorang Muslim menolak untuk mengucapkan Selamat Hari Raya ke rekannya yang beragama lain (selain Islam)? Mungkin sering, atau mungkin juga belum pernah dengar. Yang jelas pernyataan sikap itu ada. Alasannya? Mungkin karena dengan menguca…

  4. Apakah tergantung niat juga tidak? kalau niatnya cuma basa basi berdosa tidak seh? Tapi ah sudah lah…… tetep aja ga boleh….. Ini masalah keimanan bukan masalah basa-basi ya…..

  5. Selamat merayakan natal bagi yang merayakan.

    Dan selamat bagi natal, kau telah dirayakan dan diselamati banyak orang.

    Ya. Selamat!

  6. saya tidak tahu hukumnya apa.. tapi yang saya tahu.. dengan mengucapkan selamat kepada teman atau sahabat, saya bisa mempererat tali persaudaraan sesama manusia… dan ucapan itu saya ucapkan setulus2nya.. dan bukan basa-basi 🙂

  7. terima kasih…

  8. Kalau di kalangan saya memperingati Maulid Nabi besar Muhammad saw itu bukan pas pada tanggal 12 Rabiul Awal.. bahkan asal masih bulan Maulid.

    Lebih jauh, kapan saja sering diperingati hari kelahiran Rasulullah saw itu. Biasanya di tempat saya itu malam Jum’at ada yang malam Senin dengan marhabanan, baca shalawat, khatam quran dll. 🙂

    salam

  9. ada iklan basa-basi bikin hidup jadi basi.

    Dalam Islam amal perbuatan tergantung dari 2 faktor: niatan yg ikhlas dan mencocoki sunnah Rasulullah. Wallahu a’lam

  10. Pokoknya Selamat Natal Bagi Yang Merayakan Deh…..

  11. waduh ngucapin selamat aja repot banget, hehe.
    setidaknya dengan natal yang gak ngerayain juga dapat dampak libur juga kan.hehe.
    tapi seriously, harusnya kita bisa lebih open, tidak eksklusif, lebih bisa menghargai pendapat, kepercayaan dan agama orang lain. emang klo kita kasih met natal bikin kita jadi nasrani, justru itu menunjukkan semangat sosial kita, semangat kebersamaan yang diajarkan agama kita, ia gak.
    i’m a christian, sorry klo salah-salah kata, tapi saya sendiri g masalah klo ngucapin met lebaran to all my fellow moslems. that won’t make me a moslem myself.

  12. enak jadi komentator dan pengamat aja 😀

    yg melegalkan mengucapkan ya brarti punya sudut pandang yg berbeda dengan dengan yg mengharamkan mengucapkan,

    asal jangan lah karena beda sudut pandang jd saling bunuh

  13. ehh iya, aku ngerayain maulid nabi SAW itu hampir tiap seminggu sekali, seru dehhh …………….. pokoke ENAK TENAN BISA IKUTAN RASANYA WENNNAAAKKKK

  14. haram ya tetap haram …
    ===========================================
    Para ulama Islam telah sepakat bahwa mengucap selamat natal atau perayaan keagamaan orang-orang kafir itu haram hukumnya.
    Ibn al-Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya Ahkam Ahl adz-Dzimmah, beliau berkata :
    “Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap Hari-Hari besar mereka dan puasa mereka, sembari mengucapkan, “Semoga Hari raya anda diberkahi” atau anda yang diberikan ucapan selamat berkenaan dengan perayaan hari besarnya itu dan semisalnya. Perbuatan ini, kalaupun orang yang mengucapkannya dapat lolos dari kekufuran, maka dia tidak akan lolos dari melakukan hal-hal yang diharamkan. Ucapan semacam ini setara dengan ucapannya terhadap perbuatan sujud terhadap Salib bahkan lebih besar dari itu dosanya di sisi Allah. Dan amat dimurka lagi bila memberikan selamat atas minum-minum khamar, membunuh jiwa, melakukan perzinaan dan sebagainya. Banyak sekali orang yang tidak sedikitpun tersisa kadar keimanannya, yang terjatuh ke dalam hal itu sementara dia tidak sadar betapa buruk perbuatannya tersebut. Jadi, barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seorang hamba karena melakukan suatu maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka berarti dia telah menghadapi Kemurkaan Allah dan Kemarahan-Nya”.
    ==========================================
    Mengapa Haram ???
    Ibn al-Qayyim rahimahullah sampai menyebuat hal itu haram karena hal itu mengandung persetujuan terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang mereka lakukan dan meridlai hal itu dilakukan mereka sekalipun dirinya sendiri tidak rela terhadap kekufuran itu, akan tetapi adalah HARAM bagi seorang Muslim meridlai syi’ar-syi’ar kekufuran atau mengucapkan selamat kepada orang lain berkenaan dengannya karena Allah Ta’ala tidak meridlai hal itu, sebagaimana dalam firman-Nya.
    “Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; …”(QS. Az-Zumar 39 : 7)
    “…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al-Mai’dah 5 : 3)

  15. […] oleh sejumlah teman2 muslim dalam menyikapi perbedaan antara kebolehan dan ketidakbolehan mengucapkan Selamat Natal terhadap teman non muslim (nasrani) nya. Jangankan sekedar memahami, bahkan sejumlah teman2 muslim […]

  16. klo aku ngerayain Maulid Nabi SAW hampir tiap minggu, wahhh wennak tenannn, mau coba pasti ketagihan

  17. Ini alasan menurut saya ( bolehkan…? ) Selamat Natal bermakna memberikan selamat kepada teman2 yg beragama kristen dalam merayakan / memperingati KELAHIRAN JURU SELAMAT / YESUS KRISTUS / TUHAN KRISTUS ini yang dilarang / diharamkan, tetapi Selamat Natal dianjurkan jika teman2 kristen merayakan / memperingati KELAHIRAN ISA AL-MASIH PUTRA MARYAM sebagai UTUSAN ALLAH.

    Saya menganjurkan teman2 Muslim mengucapkan kepada teman2 kritsen seperti berikut: “Selamat ya…” atau “Selamat atas Peringatan Kelahiran Isa Al-Masih Putra Maryam”.

    Salam,
    http://owner.wahanaprogrammer.net

  18. @wahana
    kalo menurut gue, ngucapin selamat natal itu sarana bahasa untuk beramah-tamah, jadi gak perlu di kasih beban teologis atau dikait2kan dengan akidah segala, apalagi nyari2 justifikasi dari al-qur’an. ucapan itu bisa jadi “meaningless” buat yang ngucapin atau yang menerima, kayak kita tersenyum aja atau berkata “hai” kalo ketemu temen, yah wong tuk ramah tamah aja. lagian, kenapa juga orang islam gak memberi selamat pada hari raya hanukkah atau galungan, atau hari raya2 agama lain. kasian banget sih kalo umat islam hidupnya terisolir, dikit2 dianggep nyrempet aqidah. kata “selamat natal” bukan subyek kristologi (perbincangan mengenai hakikat yesus kristus.)

  19. @danalingga
    he he he iya Mas, bikin repot yak

    @rozenesia
    ah msaih lumayan ya 😀

    @Halah
    Ya begitulah manusia

    @darsono
    gak juga ah, gak mesti selalu terkait keimanan kan tergantung persepsinya

    @dahlanforum
    wah langsung diaplikasikan ya 😛

    @warnetbuntu
    harusnya memang dengan tulus 😀

    @editoe2
    sama-sama

    @kurtubi
    ah silakan saja Mas

    @Anas
    kalau saya sih, basa-basi gak bikin hidup jadi basi. Itu mah biasa
    ah ya saya setuju harus sesuai dengan Sunah Rasulullah SAW dan tergantung niatnya

    @aswaja
    he he he 😀

    @putratomohon
    iya itu maksud saya, sebenarnya gak perlu repot
    Yang mau mengucapkan silakan, yang nggak ya wes
    Nggak lah Mas, nggak salah kata kok 😀

    @dobelden
    bagi saya ketololan paling besar berbunuh-bunuhan karena masalah seperti ini

    @burit
    silakan saja Mas, tumben ganti nama

    @Ibnu Isa
    terserah anda, yang jelas dalil yang anda sampaikan dari awal saja sudah bercelah
    Anda kan berpegang pada pandangan atau persepsi Ibnu Qayyim kalau ucapan selamat berarti pengakuan terhadap keyakinan saudara kita umat kristiani
    Kalau persepsinya lain, dalil anda gak masuk Mas

    @burit
    Masa’ sih

    @Wahana
    ah iya kan yang begini bisa 😀

    @gentole
    Memang gak perlu dikaitkan dengan isu teologis segala ya 😛

  20. @ Semuanya

    Eh ucapan selamat belum tentu “MENDOAKAN” lho!

    Gini deh, contoh paling gampang :

    kalau pertandingan bola – Arsenal vs Chelsea trus Arsenal menang 1-0 begitu pertandingan selesai, pemain Chelsea bersalaman dengan pemain arsenal sembari ngasi selamat –

    logikanya “emang pemain Chelsea pada ngedoain supaya arsenal menang?” Ya nggak lah !

    Kadang ucapan selamat adalah wujud dari sikap Sportivitas. Gak cuma di olah raga, di politik pun – yang terkenal kotor pihak yang kalah juga ngucapin selamat pada fihak yang menang. sebagai wujud Sportifitas.

    So- masih berfikir UCAPAN SELAMAT = MENDOAKAN ? Fikir pake Logika dong !

    @ Second prince

    Tahun baruan berdarah darah 😕 maksudnya gimana ni .. kok jadi bingung!

    Happy new Year

  21. @ repotrika
    hi hi hi emang kita lagi maen bola ??????

  22. @Retorika
    Iya, saya sependapat tuh
    Tahun baru berdarah-darah maksudnya sibuk ngurusin manusia yang berdarah-darah 😀

    @burit
    ah itu cuma contoh Mas
    btw, namanya Retorika lho 😀

  23. @ second
    maaf, kebiasaan buruk mas………. ehhh mending rayain maulid aja biar seru, ketimbang nganggur …………..

  24. @burit
    Wah, saya sih gak pernah nganggur

  25. @ second
    iya lah dokter, tapi mengisi waktu yang tidak bermanfaat, dengan baca maulid kan enak, bisa ngenal sifat Nabi kita ………………. he he he he

  26. @burit
    silakan, silakan 😀

  27. sorry ikut nimbrung, kalo saya kayaknya belum bisa deh ngucapin selamat Natal / tahun Baru Masehi kepada agama Kristen..lebih baik menghindari…berhati-hati khan baik….takut ketimpa dosa syirik, karena “mendukung” secara moral kepada kaum nasrani yang mempertuhan Isa al-Masih.

  28. @Sunni sejati
    Silakan, silakan
    Salam damai

  29. Komentar saya berikut:

    Dibolak-balik seperti apapun, mengucapkan natal bagi umat Islam adalah mengakui pandangan umat Kristen bahwa Yesus telah dilahirkan sebagai juru selamat bagi dunia dan bukannya datangnya risalah Islam sebagai agama semesta alam.

    Karena itu sia-sia saja (perkara sia-sia) mengucapkan selamat natal kepada umat Kristen karena:

    1. Yesus tidak lahir pada tanggal 25 Desember
    2. Natal adalah entitas (konsep) milik umat Kristen terlepas pandangan umat Islam bahwa Yesus memang telah dilahirkan dan mengucapkan salam sejahtera bagi dirinya sendiri…

    Tidak ada ajaran Islam agar mengucapkan atau merayakan hari kelahiran Isa Al Masih as, karena makna ayat Qs 19:33 bukan tentang perayaan kelahiran Isa Al Masih, tapi tentang status Isa Al Masih yang dipuji dalam Al-Quran…

    Tautan terkait:

    http://swaramuslim.com/fakta/more.php?id=5810_0_16_0_M

  30. hhhmmmm gitu ya, klo aku mending ngerayain maulid Nabi SAW tiap minggu aja biar hidup ini bergairah ………….

  31. @moslem
    mengucapkan selamat natal gak ada hubungannya dengan ajaran agama jadi yah tentu tidak ada ajarannya dalam islam. ngucapin selamat natal sama kayak hukum lampu merah di jalan. anda gak bakal nemuin itu di al-Qur’an, karena itu bukan urusan agama.

    @burit
    kata orang yang anti-bid;ah, ngerayain maulid nabi bid’ah. lebih baik merayakan ulang tahun kemerdekaan RI mas. semangat!! 😀

  32. @ genthole,
    bid’ah itu kalo terkait dengan “ritual ” ibadah.. bukan semua yang nggak ada di hadits dibilang bid’ah…itu khan kata orang Salafy GENDENG bin MAJNUN

  33. @sunni sejati
    oke, sip, gue setuju. mungkin persoalannya adalah setiap orang punya batas-batasnya sendiri terkait praktik-praktik keagamaan yang termasuk ritual dan mana yang bukan, atau terkait praktik-praktik sosial mana yang termasuk urusan agama dan mana yang bukan. sepertinya banyak orang yang menyalahartikan agama sehingga ia tidak lagi menjadi jawaban atas misteri dan persoalan kehidupan, tetapi malah menjadi beban umat manusia.

  34. @ gentole
    ooo jadi mending ngerayain kemerdekaan RI yang numpang di bumi Allah,d ari pada ngerayain mahluk yang paling dicintai Allah………….. hidup maulid Nabi

  35. @moslem
    Ya, silakan saja Mas
    Ucapan itu tergantung persepsinya

    @burit
    hal ini sih terserah anda

    @gentole
    Kalau bersikap baik sih jelas ada dalam Al Quran, tetapi persepsi manusia itu memang banyak

    @sunni sejati
    Ah ya saya sependapat

    @gentole
    Benar Mas, batasan itu terkait dengan apa yang diyakini
    Tetapi sebeda apapun, sikap saling menghargai itu penting
    Agama gak selalu jadi beban kok 😀

    @burit
    Silakan, silakan mau orang gimana ya terserah mereka
    Kalau saya sih soal Cinta Kepada Nabi SAW gak mesti Maulid tiap minggu
    Salam

  36. @ second
    terserah ….. gak setiap minggu juga gak papa, tiap bulan kan bisa ………….hihi hi hi hi

  37. @burit
    Silakan, silakan

  38. dulunya sihh kaga repot dehh kayaknya, tp setelah lahir sohib2 spt ibnu isa dan guru2nya jd repot dahh. Kalau mrk mau konsisten kyknya mrk tdk bisa hidup dg manusia lain yg berbeda dg mrk.
    Bayangin aja:
    1. brp banyak org yg hrs berhenti kerja di Majalah, surat kabar, bank, televisi yg menyiarkan, menjalani praktek2 yg bertentangan dg islam. Bukankah dg kerja disitu kt dikategorikan menyetujuinya??.
    2. Punya atasan di kantor agama selain islam, bukankah sdh melanggar hukum islam??.
    3. Makan di restoran kudu nanya dulu yg punya/kokinya islam gak?.
    Wahh seabrek2 kerepotan yg tak terselesaikan. kira2 pd konsisten gak dg keyakinannya? atau mrk sdh mengkategorikan mana2 saja yg boleh dan tdk boleh walaupun tdk konsisten dg alasan2nya??

  39. wahhh..msh juga muter2 di maulid Nabi…ccckk..ccckkk…perjalanan yg panjang dr keberhasilan Iblis memperdaya manusia/islam. Perlahan2 umat islam akan semakin jauh dr memuliakan Nabinya. Hanya krn satu kata “bid’ah” semua bisa salah hanya krn kata bid’ah. Padahal di Al-Qur’an pun Allah menegur umat Yahudi yg meninggalkan bid’ah yg baik.
    Apalg masalah maulid Nabi, jelas2 kita wajib memuliakan Nabi kita, membesarkan namanya, mencontoh apa yg dicontohkan beliau. Masa hanya krn pandangan sempit bhw itu tdk pernah dilakukan oleh Nabi sendiri maka seluruh ibadah yg berkaitan dg memuliakan Nabi menjadi salah???…tepuk tangan dah Iblis..hehhee.
    Ada pula yg pakai alasan takut mengkultuskan..hehehe..ane jd malah bertanya2 apa sih arti kata mengkultuskan?? menyembah/menuhankan??? gak la yaaoooo. Sdh jelas Islam terjaga dr menyembah selain Allah. Dari syahadat saja sdh jelas, Nabi Muhammad saaw adalah utusan Allah. Apakah dg Allah memerintahkan dan mencontohkan shalawat kpd Nabi itu bukannya sdh masuk dlm mengkultuskan???. Setiap sholat kt berkali2 menyebut nama Beliau, apakah bukannya membawa nama seseorg dlm sholat sdh termasuk mengkultuskan?? Bukankah berarti Allah menginginkan kita “mengkultuskan” Rasulullah???.
    Kalau buka bbrp kamus, kultus/cult bs diartikan memuliakan, memuja/membangga2kan/meninggikan derajatnya. Bukankah itu semua mg perintah Allah kpd kita, dan jg bukankah itu yg Allah janjikan kpd Rasulullah bhw beliau dtinggikan derajatnya, beliau raja di raja, beliau makhluk paling mulia dll.
    Betapa kasihannya kita umat islam yg menolak memuliakan nabinya..betapa kasihannya mrk yg mencegah org lain utk memuliakan nabinya.

  40. assallamualaikum Wr.Wb

    hendaknya kita sbagai mahluk yg diciptakan oleh sang maha pencipta allah swt, slg menghormati satu sama lain, pd siapapn itu dan pd umat beragma manapun, namun dasar slg menghrmati itu ada batasn2 tersendri, jk dlm ajaran umat kristiani ajran A dperblehkan, slahkan lakukan , kt sbagai umat muslim tdk perl ikt trut campur,,,karna kt mempunyai kyakinan sndri,,,

    bgtupun sbaliknya dharpkan kpd umat kristiani jg mersa tersggug jk umat islam tidk mengcapkan salam ktka tgl 25 des , krn itu mmg bkn kyakinan kami, umat kristiani pu hrus menghargai ap atran2 yg ad dalm kyakinan umat islam, .sjauh ni umat kristiani( tmn2/krabat) sya mngatakan “kmi ingn pd tgl 25 Des bkan hany km yang meryakan/mengucap slamat sesamya, melainkan dpt pengkuan/ucpan salam dr agma lain”.
    tp sy pun pernah bertmu dg sseorng yg brkyaninan dg tuhan yesus dan mengatakan : “Tuhan itu cm satu (isa a.s adlah kpercayaan tuhan sbagai penerima wahyu yaitu kitab injil)

    jad disnlah letk kt slg menghargai dan bertolerans antr umat beragma,,
    kt slg mempljari/memahami/menghargai apa2 yg dlarang oleh agama kt masg2,karna kt sudah mempunyai keyknan masg2,,berskap sabar n bijak dlm menghadapi ssuatu,,

    dan bahwa telah dikatakan agamu adalah agamamu dan agamaku adalah agamaku

    wassalam

  41. @nothing
    hmm iya ya, sayangnya ada yang tetap puritankeras kepala lho :mrgreen:

    @tegar
    bisa kok Mas, kalau saja semua orang yang anda sebutkan itu juga berpikir seperti anda
    Masalahnya kita menghadapi sekian banyak orang yang pandangan dan persepsinya bermacam-macam dalam kasus atau situasi yang beranekaragam pula
    Makanya sikap bijak itu perlu asal dalam koridor yang benar 🙂

  42. Bismillah ,”sesungguhnya agama(yang di ridhai) di sisi Allah hanyalah islam.” (Ali ‘imran:19)
    ”Barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali kali tidaklah akan di terima(agama itu) dari padanya,dan ia di akhirat termasuk orang orang yang merugi.”(Ali ‘imran:85).
    Dari nash nash tadi di ketahui bahwa agama selain islam bukan dari Allah. Oleh karenanya maka memberi ucapan selamat natal-dng basa basi atau tulus-akan memberi dampak yang sangat buruk, yaitu MEMBERI DORONGAN kpd selain penganut agama islam yakin dng agama mereka,dan dngan mengucapkan selamat ,berarti telah ikut berjasa dalam penyesatan manusia dari jalan yg lurus(islam) ke arah yang sesat(selain islam).Dan jelas perbuatan yang haram, karena sarana yang mengantarkan kepada sesuatu yang haram, sarana tsbut ikut haram. jangan di pusingkan nak…………..Semoga kau temukan kebenaran.Bertanyalah kepada yang mengetahui jika kamu tidak mengetahui, jangan cuma ngandalin analisa tok. Hehehehehe.

  43. @Mbahe

    Bismillah ,’’sesungguhnya agama(yang di ridhai) di sisi Allah hanyalah islam.” (Ali ‘imran:19)
    ”Barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekali kali tidaklah akan di terima(agama itu) dari padanya,dan ia di akhirat termasuk orang orang yang merugi.”(Ali ‘imran:85).

    Benar sekali 🙂

    Oleh karenanya maka memberi ucapan selamat natal-dng basa basi atau tulus-akan memberi dampak yang sangat buruk, yaitu MEMBERI DORONGAN kpd selain penganut agama islam yakin dng agama mereka,

    Ya boleh kok itu persepsi anda, tapi kayaknya nggak ngaruh tuh. Orang yang diucapin selamat gak merasa lebih yakin hanya karena orang lain ngucapin selamat

    dan dngan mengucapkan selamat ,berarti telah ikut berjasa dalam penyesatan manusia dari jalan yg lurus(islam) ke arah yang sesat(selain islam).Dan jelas perbuatan yang haram, karena sarana yang mengantarkan kepada sesuatu yang haram, sarana tsbut ikut haram.

    ucapan selamat gak ada muatan penyesatannya, jika ada berarti anda sudah menambahkannya sendiri. Yang jelas tergantung persepsinya. Ucapan selamat yang biasa aja dan gak memuat unsur agama kan bisa saja 🙂

    jangan di pusingkan nak…………..Semoga kau temukan kebenaran.Bertanyalah kepada yang mengetahui jika kamu tidak mengetahui, jangan cuma ngandalin analisa tok. Hehehehehe.

    Yang begini sih nggak membuat saya pusing, saya bertanya kok dengan para ulama, tuh bisa lihat kan ada banyak ulama yang saya tanya :mrgreen:
    Makanya pendapat ulama-ulama yang banyak mesti disikapi dengan analisa yang baik 🙂

  44. Begini lho nak, ucapan selamat natal itu jelas bermuatan agama, karena natal merupakan hari raya buat mereka(kristen). Jadi bagaimana mungkin ucapan seperti itu di bilang gak bermuatan agama? Nak kamu tahu kan, kalau kristen itu telah di jadikan agama oleh mereka?Padahal Allah tidak meridhainya. Semoga nak second jelas maksud mbahe.

  45. @Mbahe
    begini lho Mbahe, waktu orang ngucapin selamat merayakan hari natal gak ada bedanya dengan ngucapin selamat menempuh hidup baru dengan orang yang menikah, walaupun kita mungkin sama sekali gak setuju dengan pasangannya
    Just membuat dia senanglah 🙂
    gak ada muatan agamanya
    kalau ada ya itu tadi sudah anda masukkan sendiri
    Misalnya nih orang asing dari bangsa lain merayakan hari kemerdekaannya, kita ngucapin selamat
    yah biasa saja, dan itu tidak menunjukkan kita ikut meerayakan, lah bukan bangsa kita kan
    Dan itu juga tidak menunjukkan kita setuju dengan bangsa itu, bisa saja kita tak menyukai banyak hal dari bangsa itu, tapi yah gak ada hubungan dengan ucapan selamatnya
    Apalagi kalau selamat kita itu menunjukkan itikad baik agar dia terhindar dari bahaya dan bala seperti yang saya tulis di atas. Jadi semuanya kembali ke persepsi, wahai Mbahe 🙂

  46. Mas Sastro,
    Dari tulisan2 sampeyan saya merasa bhw ilmu sampeyan ttg wahabi/salafy ada di atas saya. Saya jd tertarik utk belajar wahabi dr kaca mata sampeyan (hanya krn lbh mudah saya dapatkan) tentunya saya harapkan para salafy hrs membantah jika yg sampeyan sampaikan tdk sesuai dg yg mrk yakini. nahh dr pengetahuan tsb sy akan berdiskusi dg mrk utk menguji yg sampeyan sampaikan, setuju gak?..hehe. Saya anggap setuju biar saya mulai dg pertanyaan2:

    1. Apakah wahabi/salafy meyakini shahih bukhari sbgmn sunni?
    2. Apakah mrk memiliki definisi yg jelas mengenai bid’ah, krn setahu saya konsep bid’ah itu sangat2 mudah menjadi rancu. Cth:
    2.1 Khotbah dg bahasa selain arab, mestinya termasuk bid’ah kan?
    2.2 Imam Malik dan Imam Hanafi telah melakukan banyak bid’ah, dan yg terbesar adalah shalat dg tangan tdk bersedekap.
    3. Apakah mrk jg menganut paham semua yg kt lakukan adalah ibadah? Apakah berpakaian, bekerja dll adalah ibadah? Jika itu ibadah bukankah hampir semua mrk jg melakukan bid’ah2??.
    4. Apakah betul mrk menolak tafsir Al Qur’an yg mutasyabihat ataupun berupa takwil?
    Sementara itu dulu.
    Thx.

    Wassalam

  47. hemmmm, secon pecinta ahlul bait lupa ada maulid, sampek yang dibahas keluar dari rel ahlul bait, contohkan seh ucapan ahlul bait yang ngucapin selamat natal. terlihat kesempitan anda sudah, di bulan maulid Nabi ini anda sama sekali gak ada komentar, padahal di kalangan wahabi banyak penentang maulid , hemmmm ternyata selama ini yang anda tulis adalah hasil olah kata anda yang pintar sekali menjiplak, anda lupa bahwa bulan ini bulan maulid ( pura pura lupa atau apa ya ) katanya pecinta ahlul bait, wong penghulunya ahlul bait saja lupa ?????? gimana ilmu anda tentang maulid, hari raya natal anda tulis besar besar, sikut orang yang gak setuju ada orang ngucapin selamat natal, tapi pas maulid nabi ( penghulunya para ahlul bait ) banyak penentangnya anda serasa adem ayem aja. terbukti kedangkalan pikiran anda dan terbukti kecintaan anda kepada ahlul bait ternyata hanya sebatas pemikiran saja, bukan sampe kepada hati anda. kecongkaan anda menyalahkan imam imam besar tidak sebesar yang saya bayangkan, hanya bulan maulid anda udah gak ingat, tapi hari natal wuiiiihhhhh ( maaf, bukan saya mencela, tapi setelah saya tunggu tulisan anda tentang maulid, tidak satupun yang anda tulis, nah apa ini merupakan bukti bahwa cinta anda sebatas otak saja )

  48. @nothing
    Maaf Mas saya bingung, salah komen kayaknya 🙂

    @bersatu
    Saya menulis kalau saya sempat Mas, dan soal Maulid saya setuju sekali kok dan sudah banyak yang membahasnya. anda bisa lihat blog Ihwansalafy.wordpress.com

    hemmmm ternyata selama ini yang anda tulis adalah hasil olah kata anda yang pintar sekali menjiplak, anda lupa bahwa bulan ini bulan maulid ( pura pura lupa atau apa ya ) katanya pecinta ahlul bait, wong penghulunya ahlul bait saja lupa ??????

    Ndak lupa kok Mas, saya ingat walaupun begitu saya tidak punya kewajiban untuk memberitahu anda kan 🙂

    gimana ilmu anda tentang maulid, hari raya natal anda tulis besar besar, sikut orang yang gak setuju ada orang ngucapin selamat natal, tapi pas maulid nabi ( penghulunya para ahlul bait ) banyak penentangnya anda serasa adem ayem aja.

    Begini Mas, tulisan soal Natal ini terinspirasi dari hasil diskusi saya sama seseorang yang lumayan berkesan hingga saya berniat membuat tulisan ini. Yang tidak setuju silakan dan mereka memang punya dasar untuk itu yaitu persepsinya dan yang lain juga bisa tidak setuju tentu atas dasar persepsi yang lain. Lengkapnya anda bisa lihat di tulisan saya di atas
    Soal Maulid Nabi saya sangat setuju kok Mas, tetapi saya belum tertarik untuk membahasnya karena sudah ada yang membahas itu dan saya rasa pendapatnya cukup baik lihat lagi ihwansalafy.wordpress.com

    terbukti kedangkalan pikiran anda dan terbukti kecintaan anda kepada ahlul bait ternyata hanya sebatas pemikiran saja, bukan sampe kepada hati anda.

    Silakan mempersepsi Mas, kecintaan saya kepada Nabi dan Ahlul BaitNya tidak ada urusan dengan anda bukan 🙂

    kecongkaan anda menyalahkan imam imam besar tidak sebesar yang saya bayangkan, hanya bulan maulid anda udah gak ingat, tapi hari natal wuiiiihhhhh

    Yah saya tidak tahu Imam-imam besar mana yang anda maksudkan, jika yang dimaksud itu Habib anda, maaf mas saya tidak bertaklid dengan beliau

    ( maaf, bukan saya mencela, tapi setelah saya tunggu tulisan anda tentang maulid, tidak satupun yang anda tulis, nah apa ini merupakan bukti bahwa cinta anda sebatas otak saja )

    Kalau menurut saya cara berpikir Mas itu keliru, seandainya saya tidak menulis satupun tentang maulid bukan berarti saya membenci maulid, gak valid penarikan kesimpulan seperti itu
    Saya benar-benar benci tuh Terorisme tetapi gak ada satupun tulisan saya yang membahas terorisme
    Intinya Mas, saya menulis jika saya ingin dan saya sempat
    sederhana kan 🙂

  49. Hehehe..iyya sorry ga pake pendahuluan.
    Sebetulnya sy berfikir bhw sebagian besar issue dr mas SP kan lbh berkisar di perbedaan/pertentangan dg paham wahabi/salafy yg kaku. Saya melihat misi yg hrs tetap tdk berubah adalah, bukannya utk menyalahkan wahabi/salay. Tapi lebih kepd utk membuka mata saudara2 wahabi/salafy bhw Islam itu bukan hanya mereka. Dan mrk pun hrs bs menerima bhw perbedaan ini bukan hanya hadir skr, bhkn jauh sebelum era tabiin. Di era Rasulullah saja sdh mulai ada perbedaan, walaupun hanya di zona tafsir atas hadits maupun Al Qur’an. Jadi mrk kan tdk bs mengklaim bhw salafy itu hanya satu paham/persepsi. Pasca Rasulullah semakin besar perbedaan itu. Lebih krn umat islam saat itu sdh mulai sekuler. Bhw kepemimpinan dg kemuliaan akhlak dan ilmu itu tdk hrs jd satu. Shg umat islam kehilangan figur yg bs menyatukan. Shg bnyk dr kt yg hidup jauh setelah mrk kehilangan pegangan kmn hrs merujuk ttg mslh agama.
    Nahh..kembali ke topik yaa. Dr situ saya melihat bhw membahas satu per satu perbedaan/pertentangan akan sangat menyita waktu dan pikiran. Ada baiknya kt mengenali dg sungguh ttg wahabi/salafy itu sendiri. Di blog mas SP kt belajar dr sudut pandang mas SP, di tmpt lain kt bs belajar dr wahabi/salafy itu sendiri. Syukur2 blog mas SP ikut hdr wakil dr mrk shg, kt semua bs punya persepsi yg sama ttg wahabi/salafy. Kalau maslah kasus, misal maulid, qunut, bid’ah, takfir dll itu hanyalah dahan2 dr konsekuensi seorg wahabi. Tp yg ingin kt bahas mestinya akarnya. Tapi sy lbh mengarah bhw tujuannya hanyalah agar saudara2 wahabi tdk kaku/sempit pemikiran. Krn mrk sadari atau tdk kekakuan mrk bkn hanya dlm pemikiran tp sdh dlm tindakan2. Dan jelas2 ini memecah belah umat. Walaupun mrk menganggap org2 spt mas SP yg memecah belah umat hehehe..(aneh banget yaa..). Mrk menghujat mazhab lain dianggap sbg syiar, namun pd saat mazhab lain mengkritik mrk dianggap sbg memecah belah umat. Nahh..itu knp muncul tulisan sy di atas. Mgkn bkn di sesi ini. . Tlg mas SP buka sesi baru yg bs menyalurkan keinginan bicara di akar masalah.

    Wassalam.

  50. @nothing
    Hmmmm begitu ya …….. 🙂
    Kira-kira sesi baru yang gimana ya, contohnya gitu 🙂

  51. Contoh judul tulisannya aja yaa. Krn sy punya pengetahuan terbatas jd sy menawarkan mas SP utk menulisnya..hehe.
    Misal:

    1. Kenapa wahabi/salafy digugat?
    2. Apa sebabnya umat Islam gerah dg wahabi/salafy.
    3. Siapa yg memecah belah umat?
    4. Bisakah wahabi/salafy menerima mazhab lain?
    5. Dll.
    Judulnya terlalu bombastis? gak kan?.
    Tapi dr judul itu diharapkan yg komplain dg wahabi bs menulis dg runut apa2 saja akar masalah wahabi membuat gerah. Dan setelah itu kita bs memberi masukan bagaimana agar mrk bs diterima oleh umat islam lainnya. Jadi tulisan tsb lebih ke arah perwujudan keprihatinan akan kondisi yg ada bukan sbg wujud saling benci, atau saling salah menyalahkan, ataupun jd ajang caci maki. Dan tdk lg kt bicara apakah sesuatu bid’ah atau tdk. Tidak lg adu rujukan, adu persepsi.
    Jika kt bs meyakinkan ke wahabi/salafy minimal dg cara yg ada ini kehadiran mrk meresahkan, jgn dl bicara siapa benar siapa salah, krn dr situ saja wahabi sdh wajib introspeksi. Nahhh jika kt memulai dg apa2 yg kt saling setujui mgkn lebih mudah (mungkin lhoo..). Jadi diskusi yg baik hrs dimulai dr komitmen atas apa2 yg kita setujui, spy nanti di blkg tdk muter2/plin-plan.

    Wassalam,

  52. Oyyaa..saya belakangan ini sering menghadapi postingan sy yg ditolak di situs2 wahabi/salafy. Saya tdnya bingung knp, pdhal sy pikir bhs saya cukup sopan. Nahh sbg seorg pengelola blog, kira2 apa2 saja yg membuat anda mereject suatu postingan? Kalau hanya krn sulit dijawab atau krn membahayakan golongan mrk, berarti dg kata lain mrk mengakui kebenaran postingan kita donk??. Dan kalau begitu mestinya mrk jgn buka forum yg terbuka, mestinya dikhususkan diantara mrk shg doktrin2 mrk tdk terganggu. Oyyaa ada jg kasus krn tdk bisa jawab trus disuruh tanya ke blog lain yg ilmunya lbh tinggi, dan yg terjadi hanya dilempar2/dioper2. Nahhh kl blm sanggup mengelola blog yg berat knp berani2nya nulis yaaa??. Pdhal msh ada cr lain yg elegan, bs dia konsultasi dg ustad dia, bs jg cr literatur utk menjawab. Wahhh…pusing gw…hehehe.

  53. saya menjadi ragu2 dlm hal ini,tp saya pernah membaca slah satu hadist sahih “bl mana trdapat keraguan,tinggalkanlah!

  54. @nothing
    Ntar saya pertimbangkan

    @eddy
    Silakan Mas, tinggalkan apa yang meragukan menurut anda 🙂

  55. Wahhh..mas SP, koq cm dijawab begitu komentar dr mas Eddy? jgn ahhh kasian kl dibiarkan persepsi mas Eddy spt itu.
    Mas Eddy jgn dipersepsikan hadits itu sbg hadits sapu jagat. Nanti akan muncul org2 yg cm mau kenal dg hadits ini, meninggalkan segala syariat dg alasan ragu. Kita hrs mengenal dl hakekat dr “ragu”.
    Hukum2 yg sdh jelas tdk bs dipersepsi oleh tiap2 org dg keraguan. Misalnya krn kt tdk setuju dg isi sebuah hadits kmd kita state bhw kita ragu, sehingga sah buat kt utk meninggalkan hadits tsb, atau bhkn spt yg skr terjadi banyak yg ragu dg hukum poligami, kmd apakah mrk boleh meninggalkannya?. Akhirnya kan kt bertanya2 apakah ragu itu? apakah kurangnya ilmu kita atas hal tsb bs dikategorikan “ragu”??.
    Jadi kl sy bs bantu cth ragu tsb adalah: mas eddy makan di mau rmh makan terus mas eddy ragu apakah makanan disitu halal, nah disini mas eddy wajib meninggalkan atau tdk jadi makan disitu.
    Kira2 begitu persepsi saya, tlg dibantu diperkaya atau ditolak.

    Thx
    =======

  56. @nothing

    Wahhh..mas SP, koq cm dijawab begitu komentar dr mas Eddy? jgn ahhh kasian kl dibiarkan persepsi mas Eddy spt itu.

    Say sudah tawarkan persepsi yang lain(dalam tulisan di atas), tapi yah dia masih ragu, mau gimana lagi, saya gak bisa maksa kan :mrgreen:

    Hukum2 yg sdh jelas tdk bs dipersepsi oleh tiap2 org dg keraguan. Misalnya krn kt tdk setuju dg isi sebuah hadits kmd kita state bhw kita ragu, sehingga sah buat kt utk meninggalkan hadits tsb, atau bhkn spt yg skr terjadi banyak yg ragu dg hukum poligami, kmd apakah mrk boleh meninggalkannya?.

    Setuju sekali 🙂

  57. ketika saya membaca baca tulisan anda , saya hanya dapat memberikan sekedar masukan yang mungkin tidak berarti , jadi saya mohon maaf sebelumnya :
    pola pikir anda akan sangat berbahaya bagi diri anda dan orang lain yang membaca karena anda masih dalam taraf taffakur , belum tadzakkur,,bahaya bagi diri anda adalah ketika anda mengganggap apa yang anda pikir itu suatu kebenaran dengan menbanding bandingkan kemudian anda publish ke media dan suatu hari anda melihat ada kesalahan dalam hal tersebut namun orang lain telah mengikuti..maka anda akan menjadi asbab timbulnya kesalahan..berhati hatilah dalam proses taffakur dan penulisan perjalanan fikir anda..
    ketika buah ini belum matang maka jangan diberikan terhadap orang lain , ketika sudah matang lihat orang yang akan anda berikan , karena tidak semua orang sanggup memakannya
    mungkin ada baiknya anda membaca madarijus salikin bayna iyyakana’budu wa iyya kanasta’in oleh ibnu qayyim aljauziah ..sudah diterjemahkan

    ^_^
    ibnu sabil

  58. @pemulung
    “Ketika buah ini belum matang maka jangan diberikan terhadap orang lain”
    “Ketika sudah matang lihat orang yang akan anda berikan”
    Ini kiasan ya…? Kok pelit banget!:mrgreen:

  59. @pemulung

    ketika saya membaca baca tulisan anda , saya hanya dapat memberikan sekedar masukan yang mungkin tidak berarti , jadi saya mohon maaf sebelumnya

    Gak perlu minta maaf Mas, saya selalu bersedia untuk diberi masukan. Malah saya yang harusnya berterimakasih

    pola pikir anda akan sangat berbahaya bagi diri anda dan orang lain yang membaca karena anda masih dalam taraf taffakur , belum tadzakkur,

    Saya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga saja itu tidak terjadi 🙂

    bahaya bagi diri anda adalah ketika anda mengganggap apa yang anda pikir itu suatu kebenaran dengan menbanding bandingkan kemudian anda publish ke media dan suatu hari anda melihat ada kesalahan dalam hal tersebut namun orang lain telah mengikuti..maka anda akan menjadi asbab timbulnya kesalahan..berhati hatilah dalam proses taffakur dan penulisan perjalanan fikir anda..

    Apa yang saya pikir sebagai suatu kebenaran maka bisa saja suatu saat ternyata terbukti salah. Walaupun begitu bisa saja ternyata apa yang saya pikir itu ternyata adalah kebenaran. Jika suatu saat saya salah, maka tentu kewajiban saya untuk mengoreksi pandangan saya. Soal orang mau mengikuti saya atau tidak, itu maaf Mas bukan sepenuhnya urusan saya. Saya memikirkan sesuatu kemudian menuliskannya, tentu sebagai suatu pandangan yang ditawarkan kepada khalayak ramai. Soal bagaimana orang lain menerimanya maka itu sepenuhnya urusan mereka. Setiap orang punya kewajiban untuk membedakan yang mana yang benar. Sebagai seorang manusia biasa maka setiap pemikiran manusia(seyakin apapun ia bahwa pandangannya benar) tetap bisa saja suatu saat salah atau justru tidak. Masalahnya tidak ada seorangpun yang bisa memastikan dengan pasti bahwa ia tidak mungkin salah kecuali Mereka yang mendapat penjagaan dari Tuhan YME. Oleh karena itu pernyataan

    suatu hari anda melihat ada kesalahan dalam hal tersebut namun orang lain telah mengikuti

    Itu berlaku untuk semua tulisan siapa saja termasuk anda atau kitab Ibnu Qayyim yang anda tawarkan

    ketika buah ini belum matang maka jangan diberikan terhadap orang lain , ketika sudah matang lihat orang yang akan anda berikan , karena tidak semua orang sanggup memakannya

    Menurut saya buah ini sudah cukup matang, saya tidak menyuruh setiap orang untuk memakan buah yang saya tawarkan. Mereka dengan bebas berhak untuk memilih atau bahkan mencampakkan semua pandngan saya 🙂

    mungkin ada baiknya anda membaca madarijus salikin bayna iyyakana’budu wa iyya kanasta’in oleh ibnu qayyim aljauziah ..sudah diterjemahkan

    terimakasih sarannya, kalau soal tulisan di atas saya sudah membaca bagaimana pandangan Ibnu Qayyim dan Ulama-ulama lain soal ini. Hasilnya sudah saya kasih tahu, mereka mendasarkan hukum itu pada persepsi bahwa

    ucapan tersebut berarti mengakui keyakinan saudara kita yang Nasrani

    Sayangnya persepsi tersebut tidak dimiliki oleh setiap orang yang mengucapkan ucapan tersebut. Ada persepsi-persepsi lain sebagaimana sudah saya nyatakan di atas. tapi semuanya kembali kepada orangnya masing-masing. Bukankan kita cukup besar untuk membedakan Yang mana yang baik dan yang mana yang buruk atau Yang mana yang benar dan yang mana yang salah
    Walaupun begitu saya tetap ingin sekali jika anda bersedia menunjukkan sepenuhnya kekeliruan tulisan saya di atas
    Salam 🙂

  60. @armand
    Pelit, masa’ sih
    bisa saja kan justru kita sendiri lebih membutuhkan buah itu ketimbang orang lain :mrgreen:

  61. kita menulis karena kita respek dengan sesuatu, iya to. anda menulis dari diskusi dengan seseorang, jadi pada saat anda tidak menulis, dan disitu terjadi perdebatan yang lumayan lama ( ratusan tahun barangkali ) karena respect anda kurang atau pembahasan yang basi jadi anda tidak menulis ( atau ada sebab lain anda tidak menulis ) jadi intinya anda bikin tulisan jika hati anda merasa punya respek, atau ketertarikan, contoh hujatan anda kepada salapi yang nyalahin orang sujud dengan lutut dulu, mayoritas riwayat syiah ( seputar fadak, khilafah, dll ) anda menjadi respek karena hati anda tertarik untuk menulis, tapi menjadi tidak respek jika pembahasana tidak menyinggung hati anda. nah disini terletak kenjomplangan pemikiran anda yang sebatas hanya di anda, atau bisa dikatakan tidak obektif, ya kembali lagi kepada nafsu toh,

  62. @bersatu

    kita menulis karena kita respek dengan sesuatu, iya to. anda menulis dari diskusi dengan seseorang, jadi pada saat anda tidak menulis,

    Saya menulis kalau saya ingin dan saya sempat

    contoh hujatan anda kepada salapi yang nyalahin orang sujud dengan lutut dulu

    Maaf cuma mau membetulkan kok, itu kritikan bukan hujatan 🙂

    nah disini terletak kenjomplangan pemikiran anda yang sebatas hanya di anda, atau bisa dikatakan tidak obektif, ya kembali lagi kepada nafsu toh,

    Objektif atau tidak itu ada batasannya, berdasarkan apakah itu?. Anggap saja kalau pikiran saya jomplang nah terus apa selanjutnya yang ingin anda sampaikan

    btw, lama tak bersua
    apa kabar?
    Salam

  63. Saya sih tetep ngucapin, secara sodara saya banyak yang nasrani

    Masalah apa?

  64. […] Bagi Mereka yang ada masalah, silakan dibaca dulu yang ini […]

  65. Natal Bukan Hanya Untuk Org Kristen … Natal Untuk Semua..

    Karena Tuhan datang Untuk Dunia…

    Selamat Hari Natal ~

    Regards,
    Batak Zone

  66. menurut saya,

    BASA-BASI=LAIN DI MULUT,LAIN DI HATI=MUNAFIK

    untukmu agamamu,untukku agamaku. jelaskan dalilnya

  67. Semoga ucapan selamat saya ini tidak menjadiKontrovesi

    Saya mengucapkan Selamat tahun baru Islam 1430 Hijriyah ,semoga hari ini dan hari esok akan lebih baik dan terlebih baik lagi,agar kita bisa menjadi orang yang bermanfaat dan menjadi rahmat bagi seluruh sekalian alam,bukankah itu tujuan Allah menciptakan kita,untuk menjadi Rahmatan lil alamin

    Salam sejahtera selalu wahai saudaraku yang diRahmati dan di Muliakan Allah SWT

    Wanita yang hina dan fakir

  68. apapun alasannya, semua tergantung pada keyakinan masing-masing.

    Dan sayangnya, saya masih yakin nggak ada perlunya mengucapkan selamat natal sama yang merayakannya.

    kalopun mau menunjukkan simpati, bagi saya cukup mengucapkan “selamat tahun baru” saja.

  69. @larroz

    BASA-BASI=LAIN DI MULUT,LAIN DI HATI=MUNAFIK

    Setahu saya munafik itu diluarnya menyatakan keimanan namun hatinya kafir? Kalau basa-basi yang mas maksudkan itu sih masih dalam taraf “berbohong”.

    untukmu agamamu,untukku agamaku. jelaskan dalilnya

    Dalam tataran idealisme hal itu memang benar. Namun dalam implementasinya seperti apa? Apakah tidak bertegur sapa sama sekali dengan mereka yang kafir berarti telah mengamalkan idealisme tsb? Menghindari komunikasi dengan mereka juga termasuk di dalamnya? Ataukah masih dibolehkan bercakap-cakap dengan mereka? Seperti apa batasannya? Apakah mengucapkan selamat natal akan meningkatkan keimanan mereka dan akan mengurangi keimanan kita?

    Salam

  70. […] mestinya jadi rahasia umum perusahaan saja, atau ucapan Selamat Natal yang memang sejak dulu selalu kontroversial, dan yang terakhir, ketika ia membuat slogan baru khusus untuk Komunitas Blogger […]

  71. Blog yg paling damai yg pnh aku temui,mdh2an ini jdi cntoh bwt blogger yg laen,teruskan dialog,hati boleh panas tpi es tetep beku,hehe,slm ukhuwah bwt anda smua,junjung tinggi sportifitas,kata2 anda mencerminkan kwalitas,wasSalam 4 all muslim/ah

  72. mudah2n yg pny blog ini memahami dengan sangat arti sebuah tanggung jawab

  73. Lagian mas, kyaknya udah pada tau kalo kelahiran Isa Al Masih maupun Jesus Christ bukan 25 desember. 25 Desember itu ritual penyembahan dewa matahari. Saya sih ambil yang “boleh” saja. Toh, nggak nyambung juga sama asal usulnya. Kita nggak mengakui apapun, orang memang nggak pernah ada Nabi Isa maupun Jesus lahir 25 Desember. Dan Kristen/Katolik juga bukan menyembah dewa matahari. Sopan santun saja, apalagi kalo Ybs. udah ngucapin selamat puasa dan Idul Fitri.

  74. YTH.@ SECOND PRINCE

    MAAF SY TDK BERILMU.. SY AWAM.. NAMUN SY INGIN MENYAMPAIKAN DGN SEBENARNYA..

    UCAPAN NATAL.. DAN MAULID… MUNGKIN SCR BAHASA BISA JD SAMA YI KELAHIRAN .. ATAU HARI LAHIR…?

    tapi milad ataw maulid .. benar2 memperingati hari lahir sseorang-nabi-atw apa saja.. n ..bisa juga organisasi..
    Natal itu.. memiliki konteks lahirnya ketuhanan.. atw tuhan atw dewa.. yg memiliki konotasi khusus.. yg mengandung kesyirikan… Jd beda dengan makna maulid ..dlm konteks yg sebenarnya..

    Tentang ayat Furqon : Dan Kesejahteraan Semoga Dilimpahkan KepadaKu Pada Hari Aku Dilahirkan, Pada Hari Aku Meninggal Dan Pada Hari Aku Dibangkitkan Hidup Kembali. (QS Maryam: 33)
    ini benar2 utk nabi Isa ibnu Maryam AS.. jd benar krn beliau bkn sebagai Tuhan atw dipertuhankan.. Bkn kesyirikan.. atw mengandung makna syirik..

    Sy sangat awam .. dg ilmu … terlebih dalil.. n referensi..
    Tapi sy merujuk.. kpd kangjeng Nabi Rasulullah saw.. bhw beliau adalah penerima wahyu dan beliau adalah yg paling berhak.. memberikan arahan dan penjelasan.. yg diikuti para shabahat-tabiin-tabiuttabiin- ulama rasyidin – imama2 haq..secara konsisten n istiqomah
    Sy melihat tdk ada contoh- atw anjuran-atw seakan pembiaran dilakukan oleh shahabat dll dizaman beliau.. utk melakukan semacam basa basi atw apappun cara memberi selamat atw ucapan semacam itu terhadap kaum nasrani.. disekitar Madinah atw negeri2 tetangganya.. yg malahan mungkin saat .. non muslim disekitar Madinah .. malahan mayoritas..?
    Malahan kangjeng nabi mangajak mereka itu untuk masuk Islam.. atw kalwpun menjawab salam mereka … tdk sepenuhnya.. ataw cukup dgn alaykum.. ?
    Kalawpun benar ada ayat (QS Maryam: 33).. tsb.. tetapi Kangjeng Rasulullah saw.. tdk melakukan apa2.. terhadap kaum nasrani.. disaat mereka merayakan natal..?
    Lalu mengapa ulama akhir zman bs melakukan fatwa se akan boleh2 saja.. n tergantung kpd masing2.. pribadi ummat yg kebanyakan awam dan tak ber ilmu.. yg bs jadi umat terjerumus.. kpd syubhat.. n bahkan syirik.. atw murtad.. ?

    Bukankah lebih baik dan tegas n jelas.. fatwa MUI.. yg melarang negucapkan natal.. krn jelas tdk ada tuntunan..dari kanjeng rasulullah saw-shahabat2-tabiin-tabiuttabiin-ulamarsyidin-waliyullah-immam2 haq..yg tentunya beliau2 faham dan berilmu..

    YANG MENGHERANKAN SAYA.. KOK UMAT ISLAM SEPERTINYA… LEBIH HEBOH DAN SEAKAN HARUS MELAKUKAN UCAPAN SELAMAT NATAL.. N BAHKAN ADA ULAMA YG KONON AHLI TAFSIR.. MENGANJURKAN N MEMBOLEHKANNYA.. MENGUCAPKAN NATAL..?
    PADAHAL SY MEMPUNYAI BANYAK TEMAN KRESTEN.. DAN MEREKA DIANTARA SESAMA MEREKA TIDAKLAH TERLALU HEBOH DENGAN UCAPAN NATAL SESAMA MEREKA..??
    ALHAMDULILLAH.. SY TETAP BAIK2 SAJA.. DENGAN SEMUWA TEMAN KRESTEN.. WALW SY TDK MENGUCAKANNYA NATAL KPD MEREKA.. KRN SY TAKUT.. MENYIMPANG DARI AJARAN RASULULLAH SAW.. DAN SHAHABAT..DAN TABIIIN.. TABIUTTABIIN.. ULAMA RASYIDIN .. WALI2 ALLAH.. DAN JUGA IMAM2 SHAHIH..
    SAYA TAK BERILMU.. DAN SAYA TAKUT KPD ALLAH..

    NAMUN TEMAN2 KRESTEN TETAP BAIK2.. DAN MALAH DIANTARANYA.. ADA JUGA YG KIRIM2 KUE NATAL.. YG TDK MENGANDUNG ALKOHOL.. DAN SEPERTINYA TDK MENGANDUNG YG DIHARAMKAN.. TERIMA KASIH ATAS PENGERTIAN MEREKA..

    YG SAYA HERANKAN MALAHAN TEMAN2 MUSLIM SAYA SEPERTI KURANG APRESIASI.. KPD YG TIDAK MENGUCAPKAN NATAL..??
    ADA APA..?? DAN KENAPA..??

    SEMOGA YG MULIA SECOND PRINCE BS LEBIH MENJELASKANNYA.. SECARA BENAR DAN SEBENARNYA.. SESUAI KEILMUAN DAN KEJUJURAN .. SEORANG ULAMA YG MUMPUNI..

    TERIMAKASIH.. DAN SALAM HORMAT.

  75. @Arifin

    UCAPAN NATAL.. DAN MAULID… MUNGKIN SCR BAHASA BISA JD SAMA YI KELAHIRAN .. ATAU HARI LAHIR…?
    tapi milad ataw maulid .. benar2 memperingati hari lahir sseorang-nabi-atw apa saja.. n ..bisa juga organisasi..
    Natal itu.. memiliki konteks lahirnya ketuhanan.. atw tuhan atw dewa.. yg memiliki konotasi khusus.. yg mengandung kesyirikan… Jd beda dengan makna maulid ..dlm konteks yg sebenarnya..

    Lha kalau anda mempersepsi ucapan Natal seperti itu ya sudah jelas mengucapkannya haram. Tetapi orang lain yang tidak mepersepsi begitu bagaimana mungkin anda akan mengatakan haram. Saya yakin semua orang muslim yang mengucapkan selamat Natal itu tidak ada satupun yang meyakini bahwa ucapan Natal itu sebagai lahirnya ketuhanan.

    Sy sangat awam .. dg ilmu … terlebih dalil.. n referensi..
    Tapi sy merujuk.. kpd kangjeng Nabi Rasulullah saw.. bhw beliau adalah penerima wahyu dan beliau adalah yg paling berhak.. memberikan arahan dan penjelasan.. yg diikuti para shabahat-tabiin-tabiuttabiin- ulama rasyidin – imama2 haq..secara konsisten n istiqomah
    Sy melihat tdk ada contoh- atw anjuran-atw seakan pembiaran dilakukan oleh shahabat dll dizaman beliau.. utk melakukan semacam basa basi atw apappun cara memberi selamat atw ucapan semacam itu terhadap kaum nasrani.. disekitar Madinah atw negeri2 tetangganya.. yg malahan mungkin saat .. non muslim disekitar Madinah .. malahan mayoritas..?

    Saya tidak tahu apakah di zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] itu sudah ada perayaan Natal oleh kaum nasrani. Kalau anda mengatakan tidak ada anjuran maka orang lain akan mengatakan juga tidak ada larangan.

    Bukankah lebih baik dan tegas n jelas.. fatwa MUI.. yg melarang negucapkan natal.. krn jelas tdk ada tuntunan..dari kanjeng rasulullah saw-shahabat2-tabiin-tabiuttabiin-ulamarsyidin-waliyullah-immam2 haq..yg tentunya beliau2 faham dan berilmu..

    Ini adalah masalah sederhana tetapi dibuat repot oleh waham waham khayal yang dicampuradukkan ke dalam agama. Silakan anda boleh berpegang pada ulama yang mengharamkan semisal MUI dan sebagainya tetapi anda tetap harus mengakui kalau ada sebagian ulama yang membolehkan mengucapkannya. Jadi silakan toleran saja dalam masalah ini, yakini saja apa yang menurut anda lebih benar.

    NAMUN TEMAN2 KRESTEN TETAP BAIK2.. DAN MALAH DIANTARANYA.. ADA JUGA YG KIRIM2 KUE NATAL.. YG TDK MENGANDUNG ALKOHOL.. DAN SEPERTINYA TDK MENGANDUNG YG DIHARAMKAN.. TERIMA KASIH ATAS PENGERTIAN MEREKA..

    Oooh aneh sekali itu, kalau menuruti cara berpikir anda harusnya kue-kue itu haram untuk dimakan, karena makanan itu dibuat untuk merayakan lahirnya ketuhanan sebagaimana yang anda katakan sebelumnya, itu adalah kesyirikan. Makanan yang dibuat dalam rangka memperingati kesyirikan jauh lebih haram dari pada sekedar ucapan. Betul begitu ndak? atau anda belum mendapat fatwa dari para ulama yang anda percayai apa hukumnya memakan makanan dari orang Nasrani yang memperingati hari natal?. Harusnya anda konsisten dong, harusnya anda tolak makanan itu dan sekalian anda bilang pada teman anda bahwa itu diharamkan bagi anda

    YG SAYA HERANKAN MALAHAN TEMAN2 MUSLIM SAYA SEPERTI KURANG APRESIASI.. KPD YG TIDAK MENGUCAPKAN NATAL..??
    ADA APA..?? DAN KENAPA..??

    Silakan tanyakan hal itu pada teman-teman muslim yang anda maksud. Mereka lebih bisa menjawab keluhan anda ini dibanding saya

    SEMOGA YG MULIA SECOND PRINCE BS LEBIH MENJELASKANNYA.. SECARA BENAR DAN SEBENARNYA.. SESUAI KEILMUAN DAN KEJUJURAN .. SEORANG ULAMA YG MUMPUNI..
    TERIMAKASIH.. DAN SALAM HORMAT.

    Maaf, tolong panggil saya biasa saja, soal ucapan selamat Natal sudah saya bahas di atas. Dan sebenarnya solusi hal ini sederhana, kalau memang anda bermasalah dengan lafaz “Natal” maka tinggal ganti saja ucapannya menjadi “Selamat berbahagia” atau “Selamat berkumpul bersama keluarga”. Basa basi ucapan itu bukan membenarkan keyakinan berbedaa tetapi sebagai tutur kata yang biasanya diharapkan oleh teman yang baik

  76. Setuju sekali, saya bingung sama MUI itu…mengatur masalah keagamaan tapi menganggap semua orang WN Indonesia itu hidup di lingkungan pesantren semua. Saya bekerja di sebuah perusahaan milik orang asing, mayoritas atasan saya bukan Muslim. Saya mau lihat seandainya anaknya orang MUI itu ada yang berkerja di perusahaan asing dan punya teman atau atasan semuanya bukan muslim apa bisa masih keukeuh tidak mengucapkan selamat hari Natal atau Tahun Baru. Padahal teman dan atasan mengirimkan ucapan selamat Hari Raya lewat sms atau email waktu lebaran kemarin….silahkan dipikir buat yang nulis komen diatas kalau ucapan selamat Natal itu haram

Tinggalkan komentar