Sudah lama mau nulis ini, tapi baru sekarang keburu sempat. Tulisan ini sedikit menampilkan keluh kesah anak manusia. Anak manusia yang ditimpa kemalangan hingga ia merasa tidak berharga ( 😆 gila nih bahasanya)
Manusia itu memang aneh, dan kebanyakan dari mereka akan menganggap saya lebih aneh. Sudah menjadi watak dasar manusia untuk menilai manusia lain, apalagi dalam hubungan sesama. Jelas ini bukan suatu keanehan (atau mungkin anda tidak sependapat) ,Jangan coba-coba 😈
Tetapi dalam hubungan tersebut terkadang muncul Stigmata-stigmata kongenital yang rasanya memang diwariskan dari dulu alias turun-temurun. 😉
Manusia itu berbeda-beda
- Punya kelebihan dan kekurangan
- Ada yang punya kekuasaan dan ada yang tidak
- Ada yang punya kedudukan dan ada yang tidak
- Ada yang punya uang dan ada yang tidak
- Ada yang pintar dan maaf, ada yang tidak
Walaupun begitu Manusia tetap saja manusia yang sama-sama bisa Merasa atau Merasa-rasa
Semua perbedaan itu memang membuat Sebagian Orang Menjadi Penting yang jatuhnya membuat Sebagian Lain Menjadi Tidak Penting Ketika Disandingkan Dengan Mereka Yang penting.
Perbedaan ini yang pada mulanya sebuah persepsi akan berkembang dalam bentuk-bentuk sikap atau tindakan yang ah Maaf sekali sedikit tidak mengenakkan.
Kumpulan sikap dan tindakan inilah yang saya sebut Sindroma Orang-orang Penting
Ada sebuah contoh sederhana
Di sebuah Apotik Untuk Ruang Operasi, seorang Mahasiswa Kedokteran diminta mengambil obat di Apotik untuk persiapan operasi, Maunya yang nyuruh sih cepat.
Berhubung ada yang ngantri seharusnya ngantri kan, tetapi ya kan kasusnya darurat jadi langsung babat saja
Sudah jelas sekali, itu mahasiswa kena gamprat oleh petugas yang bagi obat
“Memangnya cuma mau ngurusin kamu”
Ah ya dengan kecewa dan berat hati, akhirnya ia minggir sambil mendengarkan deru kicauan yang terus berkumandang dan benar-benar menusuk
“Gak lihat apa orang lagi sibuk”
“Semua orang juga mau cepat”
Tak lama kemudian datanglah seorang dokter dari ruang operasi lain. Dia rupanya mau cepat juga minta obat jadi gak ambil pusing soal antri-mengantri.
Luar biasa, orang yang mendamprat mahasiswa itu justru bersenyum ria dengan penuh ramah-tamah memenuhi permintaan dokter itu.
Sudah jelas alangkah dongkolnya hati mahasiswa itu, kesalahannya hanyalah karena ia bukan dokter
Sikap Yang Merendahkan Itu Ia Dapat Karena Ia Bukan Dokter
Kata-kata Yang Kasar Itu Ia Dapat Hanya Karena Ia Bukan Orang Penting Disitu
Kemudian datanglah dokter yang menyuruh mahasiswa kedokteran itu
“Kenapa kamu lama sekali”
“Lambat benar kamu ini”
“Di sini gak bisa lambat-lambat, bisa mati orang”
Deru kicau yang lain datang begitu menyengat 😦
Sungguh, Hari yang menyenangkan tentu bagi Mahasiswa itu, oleh karenanya tidak heran kalau
Pengalaman itu diam-diam disimpan sebagai kenangan yang membuatnya Merasa Betapa Anehnya Manusia.
Suatu Saat Mungkin Ia Akan Mengerti Atau Sebenarnya Mungkin Ia Pura-Pura Tidak Mengerti.
Filed under: Cerita |
@second
iya tuh…nyebelin. mudah-mudahan di akhirat, bila benar ada, gak perlu ngantri. 😀 btw, pengalaman pribadi yah?
kak, pengalaman pribadi??? :mgreen:
hehe, moga aja bukan 😀
Ohh,, derita di Bedah ya? 😆
Berjuang!! semoga cepet lulus!!
@gentole
wah gak tahu saya 😀
@Sare’
ha ha ha ha 😀
@Rizma
Terimakasih
Ah Ukhti bisa aja
seorang dokter juga?
@arul
Siapa Mas?
Nyebelin banget, emang. Serba salah 😦
@Cynanthia
ah ,anda mengerti rupanya 🙂
[…] Januari 10, 2008 oleh dzaa Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontunuitas jaringan tulang dan/atau tulang rawan. Jika kulit di atasnya utuh disebut fraktur tertutup (simple fracture) dan bila terdapat luka pada kulit di atasnya disebut fraktur terbuka (compound fracture). Hal ini penting karena pada fraktur terbuka risiko infeksi tinggi. […]
Apolagi aqiu, dewean coy, nyaree….. BANGET 😛 Hauuuf!
@Dzaa
Nggak nyambung coy
Ah iyalah coy, benget 😆
Butuh keadilan mas?
makanya masuk surga….di sana pasti adil…
dengan cara apa?
Ikuti Sunnah Rasulullah yang shahih menurut pemahaman para sahabat yang mulia.. BUKAN DENGAN AKAL ENTE YANG CEKAK BIN TUMPUL….