Tuduhan Dusta Terhadap Ulama Syiah Oleh Husain Al Musawi dalam Kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh

Tuduhan Dusta Terhadap Ulama Syiah Oleh Husain Al Musawi dalam Kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh

Tulisan ini sekali lagi ingin menunjukkan kedustaan besar yang dilakukan oleh orang yang disebut Husain Al Musawi penulis kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh atau yang dalam edisi Indonesia-nya terbit dengan judul “Mengapa Saya Keluar Dari Syiah” terbitan Pustaka Al Kautsar. Kitab ini menjadi rujukan kaum salafiyun dalam mencela syiah yang justru membuktikan betapa tercelanya mereka yang menyebut dirinya sebagai salafiyun itu. Dalam kitab ini terdapat banyak kedustaan yang cukup untuk membuat kitab ini tidak layak dijadikan hujjah dan kami ingatkan tidak perlu menjadi seorang syiah untuk mengetahui kedustaan yang ada dalam kitab ini. Zaman sekarang informasi sudah mudah didapat, jika ada keinginan maka mudah untuk mengumpulkan informasi tentang suatu mahzab baik syiah ataupun sunni.

Tuduhan dusta yang kami maksud adalah perkataan Husain Al Musawi bahwa Sayyid Syarafudin Al Musawi salah seorang ulama syiah membolehkan homoseks. Disini Husain Al Musawi mengaku menyaksikan Sayyid Syarafudin Al Musawi berfatwa demikian. Husain Al Musawi berkata dalam kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh hal 69-71

كنا أحد الأيام في الحوزة فوردت الأخبار بأن سماحة السيد عبدالحسين شرف الدين الموسوي قد وصل بغداد، وسيصل إلى الحوزة ليلتقي سماحة الإمام آل كاشف الغطاء. وكان السيد شرف الدين قد سطع نجمه عند عوام الشيعة وخواصهم، خاصة بعد أن صدر بعض مؤلفاته كالمراجعات، والنص والاجتهاد

Suatu hari di Hauzah sampai kabar kepada saya bahwa yang mulia Sayyid Abdul Husain Syarafudin Al Musawi datang ke Baghdad dan akan datang ke hauzah untuk bertemu yang mulia Imam Kasyif Al Ghita. Sayyid Syarafudin adalah orang yang sangat dihormati di kalangan syiah baik orang awam maupun orang-orang khusus, terutama setelah terbitnya kitab tulisannya Al Muraja’at dan kitab Nash Wal Ijtihad.

Catatan kami: Perhatikan dengan baik disini Husain Al Musawi mengaku bahwa saat itu ia sudah berada di Hauzah artinya ketika Sayyid Syarafudin Al Musawi belum sampai ke Najaf, Husain Al Musawi sudah berada di sana dan mendengar kabar Sayyid Syarafudin akan datang ke Hauzah.

ولما وصل النجف زار الحوزة فكان الاحتفاء به عظيماً من قبل الكادر الحوزي علماء وطلاباً وفي جلسة له في مكتب السيد آل كاشف الغطاء ضمت عدداً من السادة وبعض طلاب الحوزة، وكنت أحد الحاضرين، وفي أثناء هذه الجلسة دخل شاب في عنفوان شبابه فسلم فرد الحاضرون السلام، فقال للسيد آل كاشف الغطاء:سيد عندي سؤال، فقال له السيد: وجه سؤالك إلى السيد شرف الدين

Ketika dia [Sayyid Syarafudin] sampai di Najaf, ia mengunjungi hauzah. Orang-orang di hauzah baik para ulama maupun para pelajarnya memberikan penyambutan yang meriah kepadanya. Dan dalam suatu majelis di kantor Sayyid Kasyif Al Ghita yang dihadiri oleh banyak tokoh dan sebagian pelajar dan saya adalah salah seorang yang ikut hadir di sana. Ketika majelis itu dimulai maka masuklah seorang pemuda yang sangat belia mengucapkan salam dan mereka yang hadir menjawab salamnya. Kemudian ia berkata kepada Sayyid Kasyif Al Ghita “Sayyid saya mempunyai pertanyaan”. Sayyid berkata kepadanya “sampaikan pertanyaanmu kepada Sayyid Syarafudin”

Catatan kami: Disini Husain Al Musawi mengaku ketika Sayyid Syarafudin datang ke Najaf dan mengunjungi hauzah, ia ikut menyaksikan langsung bahkan ia berada di majelis khusus dimana datang seorang pemuda yang ingin menanyakan suatu masalah.

قال السائل: سيد أنا أدرس في لندن للحصول على الدكتوراه، وأنا ما زلت أعزب غير متزوج، وأريد امرأة تعينني هناك -لم يفصح عن قصده أول الأمر- فقال له السيد شرف الدين:تزوج ثم خذ زوجتك معك.فقال الرجل: صعب علي أن تسكن امرأة من بلادي معي هناك.فعرف السيد شرف الدين قصده فقال له: تريد أن تتزوج امرأة بريطانية إذن؟

Penanya berkata “Sayyid, saya belajar di London untuk meraih gelar doctor, sementara saya masih bujangan dan belum menikah, saya menginginkan ada seorang wanita yang dapat menemani saya disana. [pada awalnya penanya itu tidak mengungkapkan maksudnya dengan jelas]. Sayyid Syarafudin berkata “Menikahlah, kemudian bawalah istrimu bersamamu”. Pemuda itu berkata “sulit bagi saya untuk tinggal disana bersama istri dari negri saya berasal”. Sayyid Syarafudin mengerti maksudnya dan ia berkata “maksudnya, kamu ingin menikahi wanita inggris [britanian]?”.

قال الرجل: نعم، فقال له شرف الدين: هذا لا يجوز، فالزواج باليهودية أو النصرانية حرام

فقال الرجل: كيف أصنع إذن؟

فقال له السيد شرف الدين: ابحث عن مسلمة مقيمة هناك عربية أو هندية أو أي جنسية أخرى بشرط أن تكون مسلمة

Laki-laki itu berkata “benar”. Syarafudin berkata “ini tidak boleh, menikah dengan yahudi atau nashrani adalah haram”. Laki-laki itu berkata “bagaimana yang harus saya lakukan?”. Sayyid Syarafudin berkata “carilah muslimah yang bermukim disana baik dari bangsa Arab atau india atau yang lainnya dengan syarat ia seorang muslimah.

فقال الرجل: بحثت كثيراً فلم أجد مسلمات مقيمات هناك تصلح إحداهن زوجة لي، وحتى أردت أن أتمتع فلم أجد، وليس أمامي خيار إما الزنا وإما الزواج وكلاهما متعذر علي.أما الزنا فإني مبتعد عنه لأنه حرام، وأما الزواج فمتعذر علي كما ترى وأنا أبقى هناك سنة كاملة أو أكثر ثم أعود إجازة لمدة شهر، وهذا كما تعلم سفر طويل فماذا أفعل؟

Laki-laki itu berkata “Saya sudah lama mencarinya tetapi tidak menemukan muslimah yang bermukim disana yang baik untuk menikahi saya, bahkan untuk dinikahi dengan mut’ah pun saya tidak menemukannya. Dihadapanku tidak ada pilihan selain zina atau menikah dan semuanya tidak bisa saya lakukan. Adapun zina, saya tidak mau melakukannya karena itu haram sedangkan menikah adalah sesuatu yang sulit sebagaimana anda lihat. Saya tinggal disana selama satu tahun penuh atau lebih kemudian saya kembali untuk berlibur selama satu bulan. Dan ini sebagaimana anda ketahui adalah perjalanan yang panjang, apa yang harus saya lakukan?.

سكت السيد شرف الدين قليلاً ثم قال: إن وضعك هذا محرج فعلاً .. على أية حال أذكر أني قرأت رواية للإمام جعفر الصادق، إذ جاءه رجل يسافر كثيراً ويتعذر عليه اصطحاب امرأته أو التمتع في البلد الذي يسافر إليه بحيث أنه يعاني مثلما تعاني أنت، فقال له أبو عبد الله:(إذا طال بك السفر فعليك بنكح الذكر) هذا جواب سؤالك

Sayyid Syarafudin terdiam kemudian ia berkata “sesungguhnya kamu dalam keadaan darurat”, tetapi saya ingat, saya membaca suatu riwayat Imam Ja’far Ash Shiddiq yaitu jika datang seorang laki-laki sering bepergian sedangkan ia tidak ditemani oleh istrinya dan tidak pula bisa melakukan mut’ah di suatu negri dimana ia melakukan perjalanan kesana, sehingga ia merasakan kesulitan seperti kamu ini maka Abu Abdullah berkata “Jika perjalananmu berlangsung lama maka menikahlah dengan laki-laki”. Inilah jawaban atas pertanyaanmu.

Kisah Husain Al Musawi ini dan dialog yang ia sampaikan adalah dusta besar. Aneh sekali jika ada seorang ulama islam membolehkan seorang laki-laki untuk menikah dengan laki-laki. Untuk membuktikan kedustaan kisah ini cukup dengan kesaksian Husain Al Musawi sendiri dalam kitab tersebut. Perlu diketahui Sayyid Syarafudin Al Musawi datang ke Najaf pada tahun 1355 H sebagaimana yang disebutkan oleh ulama syiah Ali Al Muhsin [Lillah Wa Lilhaqiqah 1/10]. Sedangkan telah disebutkan sebelumnya tahun lahir Husain Al Musawi berdasarkan kesaksiannya sendiri

وفي ختام مبحث الخمس لا يفوتني أن أذكر قول صديقي المفضال الشاعر البارع المجيد أحمد الصافي النجفي رحمه الله، والذي تعرفت عليه بعد حصولي على درجة الاجتهاد فصرنا صديقين حميمين رغم فارق السن بيني وبينه، إذ كان يكبرني بنحو ثلاثين سنة أو أكثر عندما قال لي: ولدي حسين لا تدنس نفسك بالخمس فإنه سحت، وناقشني في موضوع الخمس حتى أقنعني بحرمته

Dan diakhir pembahasan tentang khumus ini, saya tidak akan melewatkan perkataan seorang teman yang utama, penyair besar dan terkenal, Ahmad Ash Shaafiiy An Najafiiy rahimahullah, dan saya mengenal beliau setelah saya mencapai derajat ijtihad [mujtahid]. Kami menjalin pertemanan yang sangat baik walaupun terdapat perbedaan umur yang jauh, dimana dia lebih tua dari saya tiga puluh tahun atau lebih. Dia berkata kepada saya “Anakku Husain, janganlah kamu kotori dirimu dengan khumus karena ia adalah haram”. Dia berdiskusi dengan saya tentang khumus sampai saya merasa yakin akan keharamannya. [Lillahi Tsumma Lil-Tarikh hal 95-96]

Disebutkan bahwa Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 H [Mu’jam Rijal Al Fikr Wal Adab Fil Najaf 2/793 Syaikh Muhammad Hadi Al Amini]. Dengan berdasarkan data ini maka dapat diperkirakan kalau si penulis “Husain Al Musawi” yang lebih muda tiga puluh tahun atau lebih dari Ahmad Ash Shaafiiy lahir pada tahun 1314+30=1344 H atau lebih.

Husain Al Musawi lahir tahun 1344 H atau di atas tahun 1344 H dan Sayyid Syarafudin datang ke Najaf tahun 1355 H maka usia Husain Al Musawi saat itu adalah 11 tahun atau kurang dari 11 tahun artinya ia masih anak-anak. Dan ingatlah kembali, Husain Al Musawi berdasarkan pengakuannya sendiri ia sudah berada di hauzah menuntut ilmu disana ketika ada kabar akan datangnya Sayyid Syarafudin ke Najaf. Sekarang lihatlah pengakuan lain Husain Al Musawi dalam kitab dustanya tersebut

ولدت في كربلاء، ونشأت في بيئة شيعية في ظل والدي المتدين درست في مدارس المدينة حتى صرت شاباً يافعاً، فبعث بي والدي إلى الحوزة العلمية النجفية أم الحوزات في العالم لأنـهل من علم فحول العلماء ومشاهيرهم في هذا العصر أمثال سماحة الإمام السيد محمّد آل الحسين كاشف الغطاء

Saya lahir di karbala dan saya tumbuh di lingkungan orang-orang syiah dalam asuhan ayahku yang taat beragama. Saya belajar di sekolah-sekolah yang ada di kota sampai saya menjadi seorang pemuda. Kemudian ayahku mengirimkanku ke hauzah kota ilmu di Najaf dimana para ulama terkenal zaman ini menimba ilmu disana seperti yang mulia Imam Sayyid Muhammad Al Husain Kasyif Al Ghita [Lillahi Tsumma Lil Tarikh hal 8-9]

Berdasarkan pengakuan Husain Al Musawi ia telah menjadi seorang pemuda dewasa ketika Ayahnya mengirimnya ke Najaf untuk menuntut ilmu. Anehnya peristiwa kedatangan Sayyid Syarafudin ke Najaf terjadi ketika usia Husain Al Musawi masih kurang dari sebelas tahun artinya ia masih anak-anak dan masih berada di karbala. Lantas mengapa ia mengaku-ngaku berada di Najaf dan mengaku ikut hadir menyaksikan dialog dusta tersebut. Telitilah dengan baik maka para pembaca, anda akan menemukan banyak kedustaan yang dilakukan oleh orang yang disebut Husain Al Musawi. Kesaksiannya dan tuduhannya terhadap ulama syiah hanyalah dusta dan salafiyun yang terus bertaklid buta pada kedustaan ini memang kualitasnya tidak jauh berbeda dari Husain Al Musawi.

Hal lain yang memperkuat kedustaan Husain Al Musawi adalah ia mengaku hidup di lingkungan syiah, mengenal orang-orang syiah tetapi anehnya dalam tradisi syiah, sebutan Sayyid pada ulama mereka diperuntukkan bagi mereka yang merupakan keturunan Ahlul Bait seperti halnya Sayyid Syarafudin Al Musawi. Muhammad Husain Kasyif Al Ghita bukan keturunan Ahlul Bait sehingga ia tidak disebut dengan sebutan Sayyid di sisi pengikut Syiah, mereka menyebutnya dengan sebutan Syaikh atau Al Imam Kasyif Al Ghita. Tetapi anehnya berulang kali Husain Al Musawi menyebut Kasyf Al Ghita dengan sebutan Sayyid, ia mengaku sebagai ulama syiah yang menjadi murid langsung Kasyf Al Ghita tetapi tidak mengenal sebutan gurunya yang orang awam syiahpun mengetahuinya. Salam Damai

63 Tanggapan

  1. Agar mazhab mereka bisa tetap eksis maka mereka yang sebenarnya cuma ngaku-ngaku pengikut sunnah (padahal pendusta sunnah) itu pasti rela berbohong demi menegakkan pengakuan palsu itu dengan demikian mereka bisa memalingkan wajah orang2 awam dari mengikuti sunnah yang asli yang ada pada Ahlulbait.

    Karena kedengkian dan hasud, maka tulisan propaganda murahan itu mau tak mau harus mereka buat demi menjaga kepalsuan mereka ketika mereka kalap saat berhadapan dengan Syiah Ahlulbait serta memang mereka akan berupaya sekuatnya agar mampu menjauhkan orang dari ajaran Muhammad.saw yang sebenarnya. Ditambah dengan nafsu mendapat banyak materi dari agama (karena itulah tujuan mereka belajar agama) dan untuk mempertahankan eksistensi mazhab mereka yang mulai tampak kepalsuannya dan tersungkur siap terkubur menjadi puing-puing sejarah.

  2. Salam kenal buat yg punya blog & penghuni semua disini

    Saya juga punya terjemahan buku Mengapa saya keluar dari Syiah, Gen Syiah, Syiah sesat, dll terbitan lokal.
    Namun saya juga selalu mencari lawan dari judul2 tsb yg kira2 setara: untuk buku Mengapa saya keluar dari Syiah saya punya Mengapa saya memilih Ahlul Bait as, untuk Gen Syiah saya ada Inilah Akidah Syiah, dst
    Demikian pula untuk sumber2 blog online selalu saya berusaha mencari lawan yg sepadan.

    Dari situ saya bisa mempelajari hal2 yg seimbang, benarkah ulama Syiah demikian? benarkah akidahnya demikian? benarkah amalan2nya demikian?
    Ternyata yg terjadi berlawanan dgn kenyataan. Setiap argumen Salafi / Wahabi yg mengaku sebagai Aswaja berkomentar tentang kesesatan Syiah ternyata tidak terbukti. Kenapa Syiah melakukan hal2 yg bertentangan dgn prinsip2 Sunni ternyata mempunyai alasan & dalil2 yg kuat, bahkan kebanyakan bisa mematahkan argumen mereka dgn baik sekali.
    Yang saya kagumi adalah tiap argumen Syiah untuk menjelaskan ajaran2 Mazhab mereka sangat rasional, relevan, & mempunyai nash2 pendukung yg kuat dari hadist2 pegangan Sunni sendiri. Sementara yg saya lihat dari komentar2 Salafi yg menyesatkan Syiah tidaklah akurat, bahkan yg sering muncul adalah sikap asal menyalahkan tanpa mau melihat kenyataan yg ada. Yang lebih parah lagi banyak sekali dusta2 yg dialamatkan kepada Syiah dgn kata2 yg tidak pantas untuk keluar dari seorang yg mengaku ulama. Tidak saja berdusta tentang homoseksual, tapi juga tentang ulama2 Syiah yg katanya membincangkan cara menggauli gadis dibawah umur, tentang kebolehan umat Syiah untuk mempersilahkan tamunya menikmati istrinya sebagai penghormatan, adanya pedagang yg menawarkan nikah mut’ah keliling di Iran dgn waktu singkat atau bisa disebut sebagai mucikari legal, dll yg sangat2 kotor dustanya bahkan tidak masuk akal sama sekali dibandingkan dgn kenyataan yg saya baca di literatur2 Syiah yg menjunjung tinggi adab.

    Sebaliknya buku2 Syiah sangat bermoral, penuh logika yg masuk akal menjelaskan perbedaan2 yg ada. Sepanjang yg saya ketahui tidak pernah ada buku2 Syiah yg mendustakan golongan Sunni dgn kata2 yg kotor selain dari penjelasan yg memuaskan akal saya. Yang aneh adalah kok masih ada sebagian muslim yg mempercayai argumen2 & dusta ulama2 Salafi yg keterlaluan ini.

    Pernah kejadian ketika saya membicarakan tentang Syiah kepada teman yg mengaku Salafi yg mengamalkan ajaran Salafus Salih terlihat tabiat yg aneh. Tiba2 karakternya berubah seperti orang yg marah, napas tersengal2, wajah merah & ngomongnya sangat emosional sampai saya jadi heran. Padahal saya cuma mau menunjukkan bahwa Syiah juga Mazhab yg sejajar dgn 4 Mahsab Sunni lainnya. Tapi kata2 yg saya bawakan sepertinya tidak berharga di telinganya, bahkan teman itu berkata kita tidak boleh membaca buku2 Syiah & haram untuk duduk di majlisnya, yg lebih parah bahkan bilang Syiah lebih berbahaya dari orang kafir non muslim. Mangkanya saya sekarang gak heran kalo Wahabi Saudi Arabia mesra sekali sama Amerika tapi keras sekali sama Syiah Iran, la wong pemahaman penganutnya aja kayak gitu apalagi ulamanya.

    Demikian sedikit pengalaman saya mengenai dusta ulama2 Salafi terhadap Syiah yg saya baca dari buku2 anti Syiah yg saya punyai. Yang saya tangkap adalah dusta pun diperbolehkan ulama mereka asal bisa memalingkan umat muslim dari mengenal Mahsab ini lebih dekat. Jadi dgn cerita2 mengerikan & menjijikkan berharap bisa mencegah umat untuk mengetahui Syiah secara benar. Padahal saya jadi mengenal Syiah lebih jauh gara2 buku2 yg absurd ini yg menyebabkan saya tertantang untuk mencari sumber yg benar2 berasal dari orang Syiah bukan dari ulama yg mengaku mengenal Syiah tapi bertujuan untuk memfitnah mereka.

    Terima kasih

  3. Para salafyian/wahabiyan asal ngomong.Walaupun buku yang menjadi HUJAH mereka itu menjerumuskan mereka, mereka tidak tahu, karena tidak tahu aoa yang mereka baca, apa yang mereka tulis ditambah lagi tidak bisa membedakan anak kecil dan orang dewasa. Apa lagi membedakan antara …………Wasalam

  4. Secara psikologi saya bisa memaklumi apa yang dilakukan oleh orang orang wahabi,.ketika melihat kenyataan banyaknya orang berpindah mahzab,.bukan hanya kaum awamnya tapi juga ulamanya,..sementara hujah mereka tidak bisa mematahkan hujah lawan,..maka fitnah lah salah satu cara yang dipakai untuk menjatuhkan lawan,..hal seperti ini biasa dilakukan di dunia politik,.seperti apa yang dilakukan pemerintah Amerika dan Zionis Israel,..mereka membuat berita berita buruk tentang musuh musuhnya,.seperti Hizbullah, Iran,,Palestina,…..Pertanyaannya sekarang kok bisa sama?…karena mereka hakikatnya sama,..memecah belah umat Islam…masih ingat kan fatwa Bin Jibrin, yang mengatakan bahwa perjuangan Hizbullah melawan zionis tidak perlu dibantu atau ulama mereka yang mengatakan bahwa Hamas yg sedang berjuang melawan kedzaliman Israel sebagai kaum hizbi yang juga tidak perlu dibantu,…

  5. Kebencian wahabiyyun kepada Syiah sdh tak terkira. Tiap membaca buku2 mrk yg mendiskretkan Syiah saya hanya bisa menggeleng2kan kepala. Bukan saja di buku2 sejarah dan biografi, bahkan di kitab2 fiqh, tak lupa mrk mencoba menghancurkan Syiah. Bagaimana tidak sarat dgn kebencian, jika bukan argumen dan fakta yg disodorkan, namun hanya tuduhan dan fitnah. Bagi mrk berbohong atau berkata jujur sdh tdk penting demi tujuan menghancurkan Syiah tercapai.

    Dan yg parahnya kita tdk bisa berdialog mempertanyakan mengapa mrk tega berbuat demikian. Karena buka dialog yg kita dapati tapi sumpah serapah, kata2 tdk jelas, muka merah, jari menunjuk2, mulut “hampir” berbusa, teman secara tiba2 180 derajat menjadi musuh. Shg kita saat itu berpikir apakah kita ini zionist yang telah mencela Allah swt dan nabi-Nya shg memperoleh perlakuan sedemikian rupa?

    Mari kita berdialog wahai wahabiyyun jika memang apa yg anda sampaikan adalah sebuah kebenaran. Hilangkan fitnah dan tuduhan, singkirkan kejumudan, kikis kesombongan dan kebodohan. Cobalah bagaimana menjadi seorang manusia yang beradab.

    Salam

  6. @all
    Kebencian Wahab/salafy terhadap Siyah Sama dengan Zionis dan Amerika tidak ada bedanya dan caranya untuk menghancurkanpun sama. Atas dasar ini saya mengambil kesimpulan mereka adalah antek2 Zponis.
    Banyak bukti2 yang menunjukan.
    Atau untuk menghancurkan umat Islam yang tidak sepaham dengan mereka, mereka berkerja sama dengan Zionis. Wasalam

  7. ada ungkapan yang menarik…… “jika kebencian penguasa Saudi terhadap Israel sebesar kebencian mereka kepada Iran Niscaya Israel suda musnah dari muka bumi”.

  8. @wong kito galo
    Tidak bisa mas. Karena CINTA mereka kepada Israel sama kuat dengan KEBENCIAN mereka kepada Iran (Siyah). Salam damai. Wasalam

  9. Disebutkan bahwa Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 H [Mu’jam Rijal Al Fikr Wal Adab Fil Najaf 2/793 Syaikh Muhammad Hadi Al Amini].

    Semua disandarkan pada informasi di atas, Masalahnya sumber ini reliable kagak?

    dan Sayyid Syarafudin datang ke Najaf tahun 1355 H

    dari mana sumbernya?

  10. salam,,
    salafi oh salafi,,
    bisa ngak pake Hujjah yg lebih baik,supaya kita diskusix enak
    jangan pake amarah dan kebohongan,,
    kLo berhadapan ma salafy mau teman,saudara dan anak pokokx kaLo syiah pasti sesat,,aLasanx mana Mas??maen kafirkan mahdzab laen aja,,

  11. @paiman
    Baca dulu tulisan diatas dengan tenang kemudian. Pergunakan otak anda untuk berpikir. Setelah anda asah otak anda baru bertanya/komentar.
    Tidak usah sdr. kita SP menjelaskan karena kita semua sudah mengerti hanya anda saja yang tidak mengerti. Sedangkan TULISAN ANDA SENDIRI, ANDA TIDAK MENGERTI, apalagi tulisan dari penulis lain
    Saya jelasakan ya:
    1. Perlu diketahui Sayyid Syarafudin Al Musawi datang ke Najaf pada tahun 1355 H sebagaimana yang disebutkan oleh ulama syiah Ali Al Muhsin [Lillah Wa Lilhaqiqah 1/10].
    Sejarah kedatangan Sayyid Syarafuudin ke Najaf adalah riwayat tersendiri yang tidak ada hubungan dengan Husein Al-Musawi. Jadi tahun kedatangan Sayyid Syarifuudin adalah benar/valid
    2.Sedangkan Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 . Diriwayatkan oleh Husein Al-Musawi (idola anda) sendiri . Jadi kelahiran Ahmad b. Ali kalau tidak valid
    berarti idola anda berbohong

  12. 2.Sedangkan Ahmad bin Ali Ash Shaafiiy An Najafiiy lahir tahun 1314 H dan wafat pada tahun 1397 . Diriwayatkan oleh Husein Al-Musawi (idola anda) sendiri . Jadi kelahiran Ahmad b. Ali kalau tidak valid
    berarti idola anda berbohong

    hah yang bener coba anda baca lagi…

    Saya hanya mempertanyakan keandalan & kevalidan sumber yg disebutkan dalam membantah Husein Al-Musawi. apakah cukup layak? sehingga menyebut Husein Al-Musawi sbg pendusta..

    bisa saja Syaikh Muhammad Hadi Al Amini yg keliru.. jadi masih terlalu dini jika menyebut kitab Husein Al-Musawi sebagai kitab dusta kalau hanya mengandalkan sumber2 tsb.

  13. @paiman2

    anda mempertanyakan kevalidan sumber yang membantah Husain Musawi. Sudahkan anda membantah kevalidan data yang dibawa Husain Musawi? Bukti apa yang anda bawa untuk meyakinkan diri anda bahwa data Husain Musawi adalah valid?

    Seharusnya anda berpikir dahulu sebelum menjawab, apakah jawaban anda dapat digunakan lawan diskusi anda untuk menyerang anda atau tidak. Ataukah kebiasaan orang salafy seperti itu?

    Tunggu, tunggu dulu. Anda sekarang tinggal dimana? Dibumi yang ceper atau di bumi yang bulat? Saya curiga anda tinggal dibumi yang ceper, sehingga sering tidak konsisten dalam berdiskusi. Saya takut, otak2 anda sekarang2 ikut2an ceper …

  14. Sepertinya, orang2 salafy yang tinggal dibumi yang ceper ini, sudah memiliki prakonsepsi sendiri. Bahwa jika orang syiah yang berbicara, maka orang syiah harus membawa bukti bahwa datanya valid. Namun, jika salafy yang berbicara, maka data yang dibawa pasti valid tanpa pembuktian apapun.

    Karena mereka menganggap syiah itu pendusta, maka bukti apapun yang syiah bawa, pasti ditolak. Repot kan.

    Gaya menang sendiri ini ternyata, tidak berubah-ubah dari dulu sampai sekarang.

    Ada beberapa hal lagi yang menjadi ciri2 orang yang tinggal dibumi yang ceper (salafy) ini :
    1. Jika berdiskusi, mula-mula ucapannya manis. Jika terdesak, maka wakat aslinya keluar. Muka dan mata tiba-tiba memerah, urat leher membesar, jari telunjuk menunjuk ke muka lawan diskusi. Jika masih terdesak lagi, salah satu gaya favorit mereka adalah mencekik leher lawan bicara.

    Kalo sampai tahap ini, lebih baik anda diam saja atau tinggalkan orang salafy kampret seperti ini. Percuma bicara sama kampret, bisa2 anda ikut2an jadi kampret.

    2. Ada juga sih, salafy yang santun. Tapi awalnya doang. Pada saat diskusi mulai terdesak, biasanya keluar kata-kata sakti : “Pokoknya syiah sesat dan pendusta”

    Tapi masih mending lah, daripada dicekik. hehehehe ..

    3. Selain keluar kata-kata sakti, dan suka mencekik, salafy/wahabi biasanya suka gebrak2 meja. Jadi pastikan kalo diskusi tidak dirumah anda atau menggunakan properti anda. Nanti meja anda rusak.

    4. Dan yang pasti, orang2 salafy selain suka ngebom, pastinya suka “di-bom”. Lihat si Noordin M Top orang salafy/wahabi, pemilik dubur corong. Ini yang paling gawat.

    [Saya curiga, jangan2 orang2 salafy, duburnya corong2 … bwahahaha ….]

    Masih mending-lah anda cumadicekik atau meja anda rusak kalo digebrak2 misalnya. Lah, daripada disodomi ..

  15. KWKWEWKWEKWEWEK …HAHAHAHAH lucu banget yah si salafy nashibi itu…pantesnya gabung aja ama komeng jangan jadi pendakwah Islam kagak pantes…

  16. salafi wahabi nashibi itu yang ada adalah perusak CITRA Islam yg Mulia….hidupnya aja di dunia laen…CEPER…CEPERRR

  17. Islam Yg Mulia hancur Citranya dimata dunia oleh Salafi Nashibi yang bertopeng Kebenaran Islam…para anggotanya/mukalidnya kebanyakan adalah para pelarian yg salah langkah dalam bertobat…kasihan akhirnya justru semakin tersesat. Sadarlah wahai kawan Salafi…anda ternyata sudah tertipu oleh untaian Jenggot kambing dan sexy-nya celana cingkrang para Ustadz Salafy Wahabi.

    ” Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk[453]. hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, Maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.5:105)

    [453] Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan memberi mudharat kepadamu, Asal kamu telah mendapat petunjuk. tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.

    Oleh karenanya, di sini kita sama2 membuktikan siapa yg SESAT itu yah…ayo kawan janganlah mundur dalam berdialog mencari kebenaran

  18. @ Saudara2ku pengikut/pecinta Ahlul Bait as

    Interupsi sebentar…
    Akhlak buruk seperti menghina, melecehkan atau melontarkan kata2 kotor pada lawan diskusi yg sering dipraktekkan oleh salafy nashibi sebaiknya tidak usah kita tiru.

    Hanya akhlak mulia Nabi SAW dan para Imam as yang patut kita teladani

    Salam damai

  19. @paiman2

    Saya hanya mempertanyakan keandalan & kevalidan sumber yg disebutkan dalam membantah Husein Al-Musawi. apakah cukup layak? sehingga menyebut Husein Al-Musawi sbg pendusta..

    Logika sederhana dalam hal ini adalah ulama syiah lebih mengetahui keadaan ulama syiah lainnya dibanding orang lain. Dengan kata lain sumber dari ulama syiah jelas lebih layak digunakan dalam perkara ini. Menurut anda sendiri sumber seperti apa yang bisa dikatakan valid? apa ukuran validitas versi anda?

    bisa saja Syaikh Muhammad Hadi Al Amini yg keliru.. jadi masih terlalu dini jika menyebut kitab Husein Al-Musawi sebagai kitab dusta kalau hanya mengandalkan sumber2 tsb.

    Siapapun bisa salah, termasuk anda, para pembaca atau saya sendiri. Tetapi pernyataan “bisa salah” yang dimiliki setiap orang tidak memiliki nilai hujjah. Seharusnya dengn logika yang anda tunjukkan mk saya bisa bertanya apkah kitab Husein Al Musawi itu valid? kalau iya apa buktinya? kalau tidak maka apa makna komentar anda :mrgreen:

  20. @J Algar

    Siapapun bisa salah, termasuk anda, para pembaca atau saya sendiri. Tetapi pernyataan “bisa salah” yang dimiliki setiap orang tidak memiliki nilai hujjah. Seharusnya dengn logika yang anda tunjukkan mk saya bisa bertanya apkah kitab Husein Al Musawi itu valid? kalau iya apa buktinya? kalau tidak maka apa makna komentar anda

    He he he sy ragu mrk paham apa yg mas tulis dan maksudkan ini.

  21. ada buku tandingan yang bagus untuk dibaca…judulnya “akhirnya kutemukan kebenaran” coba di google saja….

  22. Logika sederhana dalam hal ini adalah ulama syiah lebih mengetahui keadaan ulama syiah lainnya dibanding orang lain

    bukankah Sayyid Husein Al-Musawi juga sebelumnya adalah ulama Syi’ah?

    Siapapun bisa salah, termasuk anda, para pembaca atau saya sendiri. Tetapi pernyataan “bisa salah” yang dimiliki setiap orang tidak memiliki nilai hujjah. Seharusnya dengn logika yang anda tunjukkan mk saya bisa bertanya apkah kitab Husein Al Musawi itu valid? kalau iya apa buktinya? kalau tidak maka apa makna komentar anda :mrgreen:

    untuk itulah jangan mudah sesumbar bahwa seseorang adalah pendusta dan kitabnya adalah kitab dusta kalau hanya menyandarkan informasi yang belum tentu valid atau reliable :mrgreen:

  23. @armand,

    dugaaan anda dan teman2 lain disini ternyata benar. Si paiman ternyata gak ngerti juga maksud pernyataan secondprince juga. Mungkin paiman bener tinggal di bumi yang ceper, seperti yang difatwakan si Bin Baz. Makanya, logika sederhana aja, doi gak ngerti … 🙂 ampun, ampun, ampun …

    lihat2 kata-kata paiman berikut ini :
    > bukankah Sayyid Husein Al-Musawi juga sebelumnya adalah ulama Syi’ah?

    Lihat, bukti apa yang dibawa paiman kesini untuk membuktikan bahwa semua ucapan Husein Musawi adalah valid? Paiman yakin bahwa ucapan Husain Musawi valid tanpa membuktikan apapun, tapi langsung menuduh semua bukti yang dibawa untuk membantah Husain Musawi adalah tidak valid. Diskusi model apa ini?

    Lihat kata2 paiman selanjutnya :
    > untuk itulah jangan mudah sesumbar bahwa seseorang adalah pendusta dan kitabnya adalah kitab dusta kalau hanya menyandarkan informasi yang belum tentu valid atau reliable.

    Lihat, dia menasehati untuk jangan mudah sesumbar bahwa seseorang adalah pendusta. Perkataan ini tidak bernilai hujjah sama sekali. Karena perkataan ini bisa kembali kepada paiman. Jangan-jangan, ucapan paiman ini juga dusta?

    Salafy, salafy .. goblok kok dipelihara … 🙂

  24. Saya setuju dengan Pemburu Ilmu. Harap kita bisa saling mengingatkan untuk tidak terjebak pada kesalahan yang sama. Walaupun bisa dipahami kedangkalan dan keangkuhan nalar mereka/salafy menyulut kejengkelan.
    Saya juga meminta tegurannya jika terjebak pada hal yang sama.

    Salam damai.

  25. @paiman2

    Saudara Paiman, saya tidak banyak tahu tentang ulama syi’ah, jadi saya coba urun rembug melihat dari aqli.
    Pertama, bahwa buku Husein Musawi adalah buku yang secara ofensif menyerang syi’ah(tidak netral) . Sehingga secara psikologis sarat dengan kepentingan/EGO. Yang dengan mudah membawa kepada kesalahan2, tendensius, subjektif dll.
    Sedangkan buku Syaikh Muhammad Hadi Al Amini dibuat bukan dalam rangka menyanggah buku Husein Musawi. Bahkan sebaliknya dalam rangka catatan sejarah. Tentunya buku tersebut tidak terjebak pada hal yang sama. Jika itu terjadi bukankah sangat merusak kredibilitas Syaikh Muhammad Hadi Al Amini, jika hal sepele tsb salah.
    Kedua, kesalahan yang ditemukan bukan hanya yang sedang anda komentari.
    Ketiga, Matan/isi dari hujatan itu sendiri banyak yang vulgar dan bertentangan dengan keyakinan syi’ah sendiri (walaupun terkadang mengambil dari buku2 syi’ah).

    Jika anda tidak memliki kebencian thd syi’ah anda pasti akan mencari tahu apakah ada orang syi’ah (praktiknya) yang melakukan perkawinan sesama (laki2) secara resmi (di mesjid) dan mengikuti syari’at2 perkawinan. Jika anda tidak pernah menemukannya ataupun akal/aqli anda menolak bahwa syi’ah melakukan itu, maka anda tidak layak (haram) mempercayai Husein Musawi.

    Salam damai.

  26. @paiman
    Mudah2an anda diberi petunjuk, agar tidak memutar balik kata2.
    Baca tulisan anda tgl.2-8 jam 9.06pm. Atau anda tidak mengerti apa yang anda tulis?
    Anda bertanya valiabilitas tahun kelahiran Ahmad b. Ali. Sebab anda tidak mengerti penjelasan sdr. SP.
    Maka saya jelaskan bahwa tahun kelahiran Ahmad b Ali
    DIBERITAHUKAN OLEH HUSEIN MUSAWI DALAM BUKUNYA
    yang menjadi IDOLA ANDA. Apabila menurut anda bahwa tahun kelahiran Ahmad b. Ali yang ditulis Husein Musawi tdk VALID. Berarti Husein Musawi berbohong atas tahun kelahiran Ahmad n. Ali. Atau anda…………..

  27. @paiman2/salafiyyun/pembenci syiah

    Mari sy bantu;

    (1) Anda mesti membuktikan bahwa Husein Al-Musawwi adalah memang benar ada / bukan fiktif, dan jg seorang ulama Syiah. Karena ia mengaku Syiah, maka sebaiknya berdasarkan literatur Syiah.

    (2) Jika ia memang bukan fiktif dan seorang ulama Syiah, maka anda mesti membuktikan bahwa buku yg ditulis tsb benar berasal dari tulisan beliau.

    Jika 1 & 2 tdk dapat anda ketahui/tunjukkan, lalu bagaimana anda bisa mempercayai kebenaran tulisan tsb? Bukankah selama ini dalil shahih dan tidak shahih selalu jadi pegangan anda sekalian?

    (3) SP membantah kebenaran tulisan tsb berdasarkan sebuah literatur yg diyakini kebenarannya. Sementara anda membela & membantah berdasarkan apa? Berdasarkan dalil “pokoknya”? Berdasarkan “asal memburukkan syiah”? Berdasarkan apa?

    Salam

  28. Bagaimana ajaran islam ketika mendengar informasi yang menjelek2an orang lain?
    Tolong jelaskan kepada saya bagaimana mazhab anda bersikap thd informasi yang masuk?
    Dari pengalaman saya berhadap dengan kalian adalah:
    1. Jika menguntungkan mazhab anda(menjelek2an mazhab orang lain) maka tidak perlu pembuktian dan wajib dipercaya.
    2. Jika menguntungkan mazhab orang lain (merugikan mazhab anda) maka akan anda habiskan waktu, fulus, dan waktu untuk mencari celah agar bisa mendustakannya.
    Jika kesan saya salah, tolong anda tunjukkan yang benar dan buktikan.
    Jika kesan saya benar maka sudah jelas bagi kita semua seperti apa pondasi mazhab anda. Dan jika anda tidak bisa melihat kenyataan gamblang ini, maka ayat berikut bisa menjadi bahan renungan:

    QS:Al Maa’idah: 13. (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

    Salam damai

  29. @Truthseeker08 dan @pemburu ilmu,

    Menurut saya, jika kita mengatakan sesuatu yang tidak ada pada orang tersebut maka itu disebut mencela.

    Jadi kalo saya ngomong : “Dasar salafy pinter” atau “Dasar salafy pantatnya bagus”, maka itu bisa dianggap mencela.

    kenapa? Karena, kebanyakan yang saya tahu, salafy itu bego2. Bagaimana tidak goblok, bumi bulat kok dibilang ceper (fatwa Bin Baz). Sumpah, aku sampe sekarang ketawa-ketiwi kalo ingat fatwa ini.

    Dan bagaimana duburnya tidak corong, karena banyak diantara mereka yang duburnya corong. Ini fakta lho. Lihat aja Noordin M Top si bomber dan suka “dibom” pula. Duburnya corong lho, dan sudah dibuktikan pula … bwahahahaha ….

  30. Sebaiknya kita semua selalu berusaha menggunakan kata2 santun yg selama ini menjadi ciri ulama2 Syiah dalam menghadapi ulama2 Salafi dalam berfatwa / berdakwah menjelaskan perbedaan2 yg ada. Terus terang saya takut kalo kebiasaan mengolok2 diteruskan maka kita semua akan terjebak seperti kaum Salafi pada akhirnya – merasa paling benar sendiri & menggunakan kata2 kotor dalam berdialog – walopun pada dasarnya hujjah kita kuat, paling tidak janganlah sampai menjatuhkan harga diri pihak lain dalam berdialog yg sehat. Menurut saya kebenaran tidak akan sampai ke hati lawan bicara kalo dia sudah merasa dipojokkan / dihina terlebih dulu walopun kebenaran berpihak ke pihak kita sekalipun.

    Akhlak mulia ulama Syiah yg santunlah yg berhasil mendorong saya untuk menerima kebenaran2 Syiah melalui buku2nya tapi sebaliknya akhlak buruk ulama Salafi yg mendorong saya untuk menjauhi dakwaan2 tentang Syiah di buku2 mereka.

    Semoga kita semua khususnya saya pribadi dapat meniru akhlak ulama2 Syiah yg santun & mulia, yg berhasil menunjukkan kebenaran Ahlul Bayt tanpa menggunakan kata2 kotor & dusta seperti lawan2nya.

    Allahumma salli ala muhammad wa aali muhammad …

  31. sedikit anekdot …

    Ulama A : B kafir, sesat, bid’ah, halal darahnya dst dalilnya hadist ini … wahahahaha busuklah mereka & umat mereka semua ke neraka jahanam dst dikarenakan ini & itu yg sesat & dungu … wahahahaha goblok nian kaum bid’ah itu

    Ulama B : A tidak berdasarkan logika yg sehat dalilnya hadist ini … Insya Allah kalo mereka mempelajari di kitab2 kumpulan hadist ini maka tidak ada pertentangan diantara kita umat muslim dst … intinya mari kita perkuat Ukhuwah Islamiah

    Saya : tanpa melihat dalil2 kedua ulama di atas secara lebih mendalam, saya lebih memilih ulama yg mengedepankan adab & kesantunan dalam berhujjah.

  32. @paiman2

    bukankah Sayyid Husein Al-Musawi juga sebelumnya adalah ulama Syi’ah?

    Mana saya tahu, gak ada ulama syiah yang mengatakan demikian dan tidak ada satupun kitab ulama syiah yang memuat tentang orang yang bernama Husein Al Musawi. Maaf kalau boleh tahu, anda tahu dari mana kalau ia adalah ulama syiah? :mrgreen:

    untuk itulah jangan mudah sesumbar bahwa seseorang adalah pendusta dan kitabnya adalah kitab dusta kalau hanya menyandarkan informasi yang belum tentu valid atau reliable

    Gak sesumbar kok, kitab Muhammad Hadi Al Amini adalah kitab tentang sejarah ulama-ulama syiah dimana disebutkan tahun lahir dan tahun wafatnya. Bagi syiah kitab itu ya valid buat mereka. Bagi orang-orang yang bukan syiah maka untuk mengenal sejarah ulama syiah khususnya di Najaf dapat merujuk pada kitab ulama syiah. Kitab Ali Muhsin adalah kitab yang membantah kitab Husein Al Musawi, disana Ali Muhsin mengutip fakta historis bahwa Sayyid Syarafudin ke Najaf pada tahun 1355 H. Anda mungkin punya ukuran sendiri soal valid atau tidak sebuah informasi tetapi aneh ketika ditanya sampai sekarang anda tidak bisa menjawab apa ukuran valid tidak versi anda itu. Silakan dijawab 🙂

  33. @secondprince

    wakakakak…. jawaban anda ini seharusnya menjadi skak mat bagi paiman. Tapi sebagaimana lazimnya manusia2 yang tinggal di planet bumi ceper, kelihatannya mereka juga tidak akan paham.

    Tapi justru disitu keunggulan mereka. Karena mereka tidak paham, mereka jadi bisa menjawab apa saja walaupun gak nyambung. Prinsip mereka, nyambung gak nyambung, pokoknya membantah. hehehehe ….

  34. penafsiran ” شابا يافعا ” kok langsung menunjuk kurang dari 11 tahun itu darimana ya?

    Kebiasaan di Irak, Iran, maupun di negara arab lainya saat ada orang sudah menjadi pintar sering juga dipanggil Sekh meskipun dia anak2. Jadi masih membuka kemungkinan Husein Musawi sempat menuntut ilmu kepada Syarofuddin meskipun dia dibawah umur

  35. @sadis

    penafsiran ” شابا يافعا ” kok langsung menunjuk kurang dari 11 tahun itu darimana ya?

    Maaf tetapi siapa yang bilang begitu ya 🙄

    Kebiasaan di Irak, Iran, maupun di negara arab lainya saat ada orang sudah menjadi pintar sering juga dipanggil Sekh meskipun dia anak2.

    Oh benarkah, silakan tunjukkan buktinya, lagian itu mau nyambung kemana.

    Jadi masih membuka kemungkinan Husein Musawi sempat menuntut ilmu kepada Syarofuddin meskipun dia dibawah umur

    Lha Husein Al Musawi sendiri bilang ia ke Najaf setelah ia menjadi seorang pemuda bukannya ketika ia masih anak-anak yang berumur kurang dari 11 tahun 🙂

  36. Salam kenal

    Saya sebenarnya sering mampir ke blog ini, tapi belum pernah meninggalkan “tanda daerah kekuasaan”
    ( he..he.. kayak doggy aj ).
    Salut buat tulisan2nya, bisa jadi pencerahan disaat yang hampir gelap ini.

    Tapi ( maaf sebelumnya ) biasanya kang SP lebih wise dalam menyikapi komen2, ini kok ( menurut saya ) agak “tersulut” ya ………… Ada apakah gerangan??????

    Moga Hidayah Alloh dan Syafaat Rosullulloh selalu bersama kita.

    Salam

  37. @wakijo

    Tapi ( maaf sebelumnya ) biasanya kang SP lebih wise dalam menyikapi komen2, ini kok ( menurut saya ) agak “tersulut” ya ………… Ada apakah gerangan??????

    ah gak ada apa-apa kok, saya mah dari dulu begitu-begitu saja komennya 🙂

  38. Pemburu ilmu,
    @ Saudara2ku pengikut/pecinta Ahlul Bait as

    Interupsi sebentar…
    Akhlak buruk seperti menghina, melecehkan atau melontarkan kata2 kotor pada lawan diskusi yg sering dipraktekkan oleh salafy nashibi ———-
    =================
    Udahlah pak…. enakan di akui aja temen2mu itu yah begitu ahlaqnya jangan salafy terus yg di tuduh, gara2 temen2mu sendiri yang bicara gak beradab/jahil..mbok ya biasa ajalah kan udah biasa dikalangan kalian begitu.. so be cooll ajalah…

  39. trs trang aq lg pusing blajar cr tuhan. aq lht syi’ah, sunny, salafy, wahaby, dll klo dah ktmu ujung2x sama aja smua. gk sopan. gk b’ahlaq. sk ngjudge seenak udelx. bnyk jg slg fitnax. plintir sana plintir sini. yg waras cm dikit. gk ush jauh2 liat aja dsini. ampun jd mkn pusing aq

  40. @pencarituhan
    Mungkin akan jauh lebih baik kalau anda belajar mencari Tuhan diawali dari mengenal pribadi-pribadi yang memang menjadi suri tauladan, pedoman umat, dan berkahlak yang mulia. Anda tidak perlu belajar dari orang-orang yang anda sebutkan sebagai tidak sopan dan tidak berakhlak 🙂

  41. @SP

    Bagus dan benar 🙂

  42. @sp,

    top deh …

    @abu jufri,

    jangan suka nyamain2 gituah .. elo sama ulama elo (Bin Baz) tinggal dibumi ceper, sedangkan kita tinggal di bumi bulat. Mana bisa sama?

    Coba aja tanya anak SD kelas 5, dan bilang ke dia bahwa bumi itu ceper. Maka anak2 SD akan teriak-teriak sambil bernyani : “gila, gila .. gila, gila … ”

    hehehe… masak orang gila disamakan dengan orang waras .. ada-ada aja abu jufri ini .. sana, jadi pelawak aja sana …

  43. @ Abu Jufri

    Rileks saja pak Abu. Saya tidak menuduh. Tapi begitulah kesan yg saya tangkap bila saya membaca komentar salafiyyun di berbagai blog yg saya kunjungi. Silakan anda perhatikan. Dan satu lagi, anda mungkin familiar dg salah satu situs andalan salafiyyun, hakekat.com, menurut anda bagaimana akhlaknya?

    Patut pula digarisbawahi bahwa panutan kami Ahlul Bait as tidak pernah mentradisikan caci maki terhadap siapapun. Lain halnya dg salah satu tokoh panutan/pujaan salafiyyun, Muawiyah bin Abu Sufyan, gembong nashibi yg mentradisikan caci maki terhadap Amirul Mukminin Imam Ali as selama masa kekuasaan dinasti tirani Bani Umayyah.

  44. Mana saya tahu, gak ada ulama syiah yang mengatakan demikian dan tidak ada satupun kitab ulama syiah yang memuat tentang orang yang bernama Husein Al Musawi. Maaf kalau boleh tahu, anda tahu dari mana kalau ia adalah ulama syiah? :mrgreen:

    hahaha kayak ga tau aja kalau ulama syi’ah suka memfiktifkan org, padahal sayyid ini sudah di fatwain oleh kasyif ghita

    Gak sesumbar kok, kitab Muhammad Hadi Al Amini adalah kitab tentang sejarah ulama-ulama syiah dimana disebutkan tahun lahir dan tahun wafatnya. Bagi syiah kitab itu ya valid buat mereka. Bagi orang-orang yang bukan syiah maka untuk mengenal sejarah ulama syiah khususnya di Najaf dapat merujuk pada kitab ulama syiah.

    tetapi bagi sunni belum tentu valid, harus ada pembanding yg lain, jika tidak, bener kata paiman, anda terlalu dini mendustakan seseorang jika hanya menyandarkan dr sumber tsb. silahkan jika anda mengikuti syi’ah dan menyebut ulama yg keluar dari syi’ah sebagai pendusta, sudah sewajarnya kok

    Kitab Ali Muhsin adalah kitab yang membantah kitab Husein Al Musawi, disana Ali Muhsin mengutip fakta historis bahwa Sayyid Syarafudin ke Najaf pada tahun 1355 H.

    apalagi yg ini, namanya jg kitab yg membantah, jika mau fair harus ada pembandingnya yg netral.

  45. @sok tahu banget

    hahaha kayak ga tau aja kalau ulama syi’ah suka memfiktifkan org, padahal sayyid ini sudah di fatwain oleh kasyif ghita

    Silakan tunjukkan bukti atau referensinya, biar anda tidak dikatakan sedang mengada-ada. Mari kita lihat tuduhan anda terhadap ulama syiah yang benar atau anda sedang berdusta [terlepas dari sengaja atau tidak] 🙂

    tetapi bagi sunni belum tentu valid, harus ada pembanding yg lain,

    Maaf anda sedang bicara apa, kita gak bicara sejarah ulama sunni kita bicara sejarah ulama syiah. Coba tuh sebutkan ulama sunni yang menulis sejarah tentang ulama syiah, saya kepingin tahu 🙂

    jika tidak, bener kata paiman, anda terlalu dini mendustakan seseorang jika hanya menyandarkan dr sumber tsb.

    Maaf baik anda maupun paiman tidak mengerti yang namanya metodologi dalam membahas sesuatu. Silakan anda buka kitab Husein Al Musawi apa di dalamnya ia mengutip riwayat sunni atau riwayat syiah. Jika anda menyatakan berhujjah dengan riwayat syiah tidak valid maka kitab Husein Al Musawi itu tidak valid.

    silahkan jika anda mengikuti syi’ah dan menyebut ulama yg keluar dari syi’ah sebagai pendusta, sudah sewajarnya kok

    Yang sangat jelas bias disini adalah anda dan paiman. Kalian berdua tidak bisa menilai secara objektif hanya bisa bertaklid buta pada Husein Al Musawi padahal anda sendiri tidak tahu siapa dia. Saya menyebutnya dusta bukan karena ia keluar dari syiah tetapi karena tulisan dalam kitabnya yang terbukti dusta. Jika anda tidak bisa mengerti tulisan saya yang sederhana seperti itu maka tidak perlu bicara soal validitas dan metodologi, jauh jauh 🙂

  46. @SP: Sipz

    selalu seperti ini dari setiap yang daku baca dari blog ke blog, knapa mereka kaum sawah (salafi/wahabi) gak pernah ngebantah pake penilaian cman pake pendapat mulu. Aduch jadi pusink >_<a

    @pencariTuhan:bener kata SP, pelajari lah suri tauladan atau orang yang dimaksum bkn mepelajari kita2 karna kita2 hanya manusia yang berikhtiar untuk mendapat keridhoan Allah SWT 😀

  47. duch Repot,,ternyata dusta,,

  48. —Sayyid Syarafudin terdiam kemudian ia berkata “sesungguhnya kamu dalam keadaan darurat”, tetapi saya ingat, saya membaca suatu riwayat Imam Ja’far Ash Shiddiq yaitu jika datang seorang laki-laki sering bepergian sedangkan ia tidak ditemani oleh istrinya dan tidak pula bisa melakukan mut’ah di suatu negri dimana ia melakukan perjalanan kesana, sehingga ia merasakan kesulitan seperti kamu ini maka Abu Abdullah berkata “Jika perjalananmu berlangsung lama maka menikahlah dengan laki-laki”.—

    Another fitnah kpd ahlul bayt as, semoga laknat اللّهُ atas penulis buku ini dan si husain musawi (kl tdk fiktif)… Allaahumma shalli alaa Muhammad wa alaa ali Muhammad

  49. @ferick
    Menurut riwayat yang sampai pada kita, setiap Imam Malik datang mengunjungi Imam Jafar yang dilihat atas Imam Jafar, kalau tidak dalam keadaan shalat maka beliau sedang membaca Alqur’an. Berarti beliau telah menguasai isi dan makna serta arti Alqur’an.
    Mungkin Alqur’an yang dibaca Imam Jafar tidak mencantumkan mengenai KAUM LUTH. Atau pada waktu membaca Alqur’an terlewat cerita Allah mengenai kaum Luth, sehingga muncul kata2 demikian dari beliau. Wasalam

  50. @chany
    Nah itu dia, para imam as itu kan ibarat kembarannya Al Qur’an, ini kata Rasulullah saww lho bkn kt sy, jd suatu hil yg mustahal (kt alm asmuni srimulat) kl beliau2 tdk menguasai isinya.. Atau mungkin spt kata org2, Al Qur’annya beda kl punya syiah Ali bin Abi Thalib, jd ga ada kisah nabi Luth kali.. ♓έέ:D♓έέ:D
    Maaf yg ini agak melenceng, mungkin ada yg tau jawabannya, kira2 imam hanafi, maliki, syafi’i dan hanbali pake mazhab apa ya sblm mrk bikin mazhab sendiri???

  51. to All
    syiah memang aliran untuk orng2 cerdas.., dan ajarannya sangat rasional n tdk bertentangan dgn logika..,,
    salut buat yg nulis.., n sy harap setiap ada tulisan baru mohon di informasikan di emailku…

  52. Yang sangat jelas bias disini adalah anda dan paiman. Kalian berdua tidak bisa menilai secara objektif hanya bisa bertaklid buta pada Husein Al Musawi padahal anda sendiri tidak tahu siapa dia. Saya menyebutnya dusta bukan karena ia keluar dari syiah tetapi karena tulisan dalam kitabnya yang terbukti dusta. Jika anda tidak bisa mengerti tulisan saya yang sederhana seperti itu maka tidak perlu bicara soal validitas dan metodologi, jauh jauh

    Demikian juga ketika anda tidak obyektif dan bertaklid buta pada si “Abdul Hussein” yang jelas pendusta, dan banyak sekali terbukti dalam kitab-nya melebihi yang anda temukan di kitab Hussein Al-Musawwi. ini adalah bias yang sangat nyata, seharusnya anda pun tidak perlu bicara soal validitas dan metodologi, jauh jauh :mrgreen:

  53. @sok tahu banget

    Demikian juga ketika anda tidak obyektif dan bertaklid buta pada si “Abdul Hussein” yang jelas pendusta, dan banyak sekali terbukti dalam kitab-nya melebihi yang anda temukan di kitab Hussein Al-Musawwi.

    Lho kapan saya bertaklid buta pada “Abdul Hussein”, heh cumanya bisa menuduh saja. Silakan tuh buktikan di bagian mana saya bertaklid buta dan tidak obyketif pada si abdul hussein. Kalau tidak mampu menunjukkan maka akui saja kalau anda sedang berdusta :mrgreen:

    ini adalah bias yang sangat nyata, seharusnya anda pun tidak perlu bicara soal validitas dan metodologi, jauh jauh

    bias apanya? jangan-jangan anda ini gak ngerti apa artinya bias?. kalau gak ngerti arti validitas dan metodologi lebih baik diam saja, so kelihatannya kan kayak ngedumel 🙂

  54. ass. maaf punya anda saya link ke fb,

  55. @ben aspan
    waalaikum salam, silakan 🙂

  56. […] Tuduhan Dusta Terhadap Ulama Syiah Oleh Husain Al Musawi dalam Kitab Lillahi Tsumma Lil Tarikh Posted on Agustus 1, 2010 by secondprince […]

  57. bahasa secondprice membingungkan??ga enak dibaca ….hakekat,com membahas tentang ulama dungu si hamba husein musawi (ngakunya ) sampai 17 artikel..para shii cuma diem aja tuh…..kayanya lebih logis situs itu deh

  58. @hilman

    Kata Husein musawi dia telah berkunjung kepada orang telah yang meninggal 100 [seratus] tahun sebelum dia lahir!!!

    pusing g? 🙂

    buku boongan emang bikn pusing…

  59. sila kunjungi http://www.videosyiah.com
    bahkan seandainya cuma 1/10 bagian yang dianggap valid
    fitnah syiah sungguh amat mengerikan

    sejarah kembali berulang,
    ..
    para nabi dan orang2 shaleh meluruskan tauhid.
    munafiq menyesatkannya lagi.
    lalu para nabi dan orang2 shaleh meluruskan tauhid.
    lalu munafiq menyesatkannya lagi.
    lalu para nabi dan orang2 shaleh meluruskan tauhid.
    lalu munafiq menyesatkannya lagi.

    selamatkan tauhid anda saudara2.
    jangan pernah musyrik kepada allah SEDIKITPUN juga.

  60. Dan tahukah anda semua apa yang terjada pada husein al-mussawi? dia dibunuh oleh orang-orang rofidhoh! karena apa? karena karenanyalah tampak tanda-tanda kesesatan syiah laknatulloh alaikum. kalo syiah memang benar, mengapa mesti membunuh orang yang menjelaskan kesesatan mereka? Ahlussunnah Wal Jamaah sering difitnah, dihujat dan sebagainya, namum apakah mereka membunuh orang-orang tersebut? tidak! tetapi mereka membungkam orang-orang tersebut dengan bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran akidah Ahlussunnah Wal Jamaah. lalu mengapa syiah membunuh husein al-mussawi? karena syiah malu kesesatan mereka terbongkar! Semoga alloh membinasakan mereka untuk selama-lamanya.

  61. Saya tahu syiah bukan dari baca dan diskusi, tapi setelah masa petualangan 5 tahun (berbarengan saat saya mulai kuliah tahun 1992) bersama syiah. Saya mantap menjadi (mengaku) sebagai orang sunni. Berkenaan kebaikan yang nampak pada perorang baik yang mengaku sunni ataupun syiah tidak bisa digunakan untuk men-genaralisasi penilaian tentang akidah yang dianut. Itu sangat kasuistis. BUNGLON SYIAH itu dikemas rapi dengan apa yang di yakini tentang TAQIYAH.

  62. waah waktu om masuk kuliah tahun 1992 sy bru masuk tk tuuh….hihihi. Taqiyah tuh bukan bunglon om, kondisi yang memaksa kadang orang syiah kudu taqiyah. Pengalaman pribadi om sebagai orang syiah yang dari SD sampek SMP di sekolah Islam mayoritas sunni. Kenapa om bisa yakin kalo taqiyah itu bunglon. Kan om sendiri bilang kalau kebaikan yg nampak pd perorangan baik yg mengaku sunni ataupun syiah TIDAK bisa digeneralisasikan untuk menilai akidah yg dianut. jadi klo om ada pengalaman buruk dg orang syiah yg bertaqiyah kyk bunglon yah om gak bisa nyamain klo taqiyah syiah tuh kyk bunglon. Gitu om

  63. yang dusta tak lain kaum syiah.nabi akhir jaman disiram tinja .kaum syiah diklaim lebih mulya dibanding nabi muhammad s.a.w.

Tinggalkan komentar