Shahih : Imam Ali Pelaksana Tugas Nabi SAW

Shahih : Imam Ali Pelaksana Tugas Nabi SAW

Diantara tugas Nabi SAW adalah memimpin umatnya memberikan pengajaran memberi petunjuk ke jalan yang lurus agar umatnya tidak tersesat. Sepeninggal Beliau SAW maka tugas ini seharusnya dilaksanakan oleh pribadi yang dikatakan oleh Nabi SAW bahwa ia adalah pegangan bagi umat islam agar tidak tersesat. Pribadi yang dikatakan Nabi SAW kalau ia akan memberikan petunjuk ke jalan yang lurus dan Pribadi yang selalu bersama kebenaran. Beliau adalah Imam Ali AS

أخبرنا أحمد بن سليمان قال أنا يحيى بن آدم قال أنا إسرائيل عن أبي إسحاق قال حدثني حبشي بن جنادة السلولي قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم علي مني وأنا منه ولا يؤدي عني إلا أنا أو علي

Telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Sulaiman yang berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam yang berkata telah menceritakan kepada kami Israil dari Abi Ishaq yang berkata telah menceritakan kepadaku Hubsyi bin Junadah As Saluliy  yang berkata Rasulullah SAW bersabda “Ali dariku dan Aku dari Ali dan tidak ada yang melaksanakan [tugas] dariku kecuali Aku atau Ali” [Sunan Nasa’i 5/45 no 8147]

Hadis ini juga diriwayatkan dalam Sunan Tirmidzi 5/636 no 3719 dan Sunan Ibnu Majah 1/86 no 119 dari jalan Syarik dari Abu Ishaq dari Hubsy bin Junadah dari Rasulullah SAW. Kedudukan hadis ini adalah shahih diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya.

  • Ahmad bin Sulaiman adalah Ahmad bin Sulaiman bin Abdul Malik perawi An Nasa’i yang tsiqat. Nasa’i berkata “tsiqat ma’mun”. Abu Hatim berkata “shaduq tsiqat”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 1 no 60]. Ibnu Hajar menyatakan “tsiqat” [At Taqrib 1/35 no 43]
  • Yahya bin Adam adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat. Ibnu Ma’in, Nasa’i, Abu Hatim, Yaqub bin Syaibah, Ibnu Sa’ad, Al Ijli, Ibnu Hibban, Ibnu Syahin dan Yahya bin Abi Syaibah menyatakan tsiqat [At Tahdzib juz 11 no 300]. Ibnu Hajar menyatakan “hafizh tsiqat fadhl” [At Taqrib 2/296]
  • Israil adalah Israil bin Yunus perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat. Abu Hatim, Yaqub bin Syaibah, Al Ajli, Muhammad bin Abdullah bin Numair, Ibnu Sa’ad dan Ibnu Hibban menyatakan ia tsiqat. Nasa’i menyatakan “tidak ada masalah padanya”. [At Tahdzib juz 1 no 496]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat [At Taqrib 1/88]
  • Abu Ishaq adalah Amru bin Abdullah As Sabi’i perawi kutubus sittah yang tsiqat. Ahmad, Ibnu Ma’in, Nasa’i, Abu Hatim, Al Ijli menyatakan ia tsiqat [At Tahdzib juz 8 no 100]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat [At Taqrib 1/739]
  • Hubsy bin Junadah As Saluliy adalah sahabat Nabi yang menyaksikan haji wada dan tinggal di kufah. Ibnu Hajar menyatakan kalau ia seorang sahabat Nabi [At Taqrib 1/182]

Tidak diragukan lagi kalau hadis ini shahih dan menjadi bukti keutamaan yang tinggi bagi Imam Ali diatas semua sahabat yang lain termasuk Abu Bakar dan Umar. Beliau Imam Ali AS adalah satu-satunya sahabat yang telah dikhususkan oleh Nabi SAW. Bukankah perkataan Nabi SAW “kecuali Aku atau Ali” menunjukkan betapa khususnya keutamaan Imam Ali disisi Nabi SAW melebihi semua sahabat yang lain termasuk Abu Bakar dan Umar.

Seperti biasa para pengingkar akan menyebarkan syubhat dan dalih untuk mengingkari keutamaan Imam Ali ini. Diantaranya mereka akan mengatakan kalau hal ini hanya terkait persitiwa tertentu saja dan tidak untuk seterusnya. Bukankah dalih seperti ini yang bisa mereka sebarkan ketika mereka tidak menemukan jalan untuk mencacatkan hadis yang sangat jelas shahih. Mungkin para pembaca masih ingat bagaimana para pengingkar ini menyikapi hadis manzilah bahwa kedudukan Imam Ali di sisi Nabi SAW seperti kedudukan Harun disisi Musa. Mereka tidak punya jalan untuk mengingkari keshahihan hadis manzilah dan satu-satunya cara mereka adalah menyebarkan syubhat bahwa hadis tersebut hanya berlaku saat perang tabuk saja dan tidak untuk seterusnya. Padahal sangat jelas hadis manzilah inipun menjadi bukti akan keutamaan Imam Ali di atas Abu Bakar dan Umar. Bukankah tidak ada satupun diantara umat Musa AS yang lebih utama daripada Harun AS maka begitu pulalah tidak ada satupun diantara sahabat atau umat Nabi Muhammad SAW yang lebih utama dari Imam Ali. Mereka para pengingkar tidak henti-hentinya mengaku mencintai Imam Ali tetapi sikap mereka selalu merasa risih kalau Imam Ali menjadi sahabat yang paling utama melebihi Abu Bakar dan Umar.

12 Tanggapan

  1. Shahih..Umar bin Khattab aja selalu minta pendapat Imam Ali bin Abi Thalib as…CELAKA Umar jika tidak ada Imam Ali bin Abi Thalib as…btw aneh juga jika Abu Bakar, Umar, Usman diberi gelar IMAM,g enak dibacanya…hehe
    Saya malah risih jika Abu Bakar dan Umar disebut-sebut ilmunya melebihi Imam Ali as..HOAX jika Abu Bakar dan Umar lebih utama dari Imam Ali as..

  2. Imam Ali as bukan saja pelaksana tugas Nabi SAW tetapi juga pengganti Rasul dalam melamjutkan MISI Rasulullah yang telah Allah letakkan dibahu Rasul.
    Imam Ali as telah dibina oleh Allah dan Rasul sejak Imam Ali masih kanak2. Untuk memimpin umat Islam (agama Allah) pasca Rasulullah SAW
    Dan syarat UTAMA untuk meneruskan misi ini adalah belum pernah menyembah berhala (katir).
    Oleh karena itu Rasul diberi predikat Al Mustafa sedangkan Imam Ali Al Murtadha selain Karamullah Wajhahu. Wasalam

  3. Mari kita tunggu argumen nyeleneh para Wahabiyun Salafiyun Munafiqun!

  4. Kita tunggu saja hadits tandinganya dari para pengingkar.

  5. ini situs kalangan SYIAH ya? menyanjung-nyanjung Ali, merendahkan Abu bakar dan Umar…

    Syiah golongan apa ente? imamiyah? 12 imam? harusnya ente katakan di awal dong kalo situs ini adalah SYIAH… kan terus terang lebih baik, lebih fair bagi kami kaum SUNNI…

    ngomong-ngomong, udah berapa kali mut’ah ente? enak dong, zina dibungkus dengan hukum syariah…

  6. @jon
    gak ada tuh saya merendahkan Abu Bakar dan Umar. ngapain anda main fitnah disini. datang-datang menyebar fitnah pakai menisbatkan diri kepada salaf lagi. Apa gak malu tuh menampilkan akhlak yanng jelek seperti itu. btw ini bukan blog syiah kok 🙂

    ngomong-ngomong, udah berapa kali mut’ah ente? enak dong, zina dibungkus dengan hukum syariah…

    Ngomong2 kok berani bener anda menuduh para sahabat seperti Jabir RA dan yang lainnya berzina. dalam shahih bukhari disebutkan tuh mereka melakukan mut’ah di zaman abu bakar dan umar menjadi khalifah. lucunya ada orang mengaku salaf tetapi menuduh para sahabat berzina. 🙂

  7. emang dalam konteks bagaimana ya aku dari kamu kamu dari aku,..pantesan lahir manunggaling kawula gusti. gusti adalah aku, aku adalah gusti…..ah ada2 aja mas.

  8. @all
    Susah berdiskusi dgn mereka yg memiliki ilmu hanya karena idoktrinasi. Saya anjurkan baca buku2 dari semua golongan / mahzab kemudian bandingkan ilmu tulisan para penulis tsb. Wasalam

  9. @syiahindonesia
    terima kasih infonya. Kami akan kunjungi blog anda dan ingin mengetahui sampai dimana kemampuan anda mempertahankan kebenaran. Wasalam

  10. buat mas syiahindonesia1,…blognya ga muncul yg muncul malah:

    Kesalahan 404 – Tidak Ditemukan

    bikin lagi dunk, saya hanya ingin mengetaui, sbg bahan perbandingan saja.

    Terima kasih.

  11. kini aku mendapatkan kebenaran tetapi bukan pembearan tentang islam , mencintai kelurga Rosul Muhammad.SAW sama dengan mencintai Rosul Muhammad.SAW, Dan mencintai Rosul Muhaman.SAW sama dengan mencintai Allah……dan yang utama Mempercai apa yang disampaikan keluarga Rosul sama dengan mempercayai apa yg di sampaikan Rosul .klu ada yg ga percaya sama dengan meragukan kebenaran Rosul Muhamman SAW. Jadi siapa yg anda percayai dan yakini kebenarannya selain Rosul Muhammad SAW dan keluargannya…janganlah anda anggap benar bila maragukan kebenaran apa yg disampaikan keluarga Rosul yg sudah jelas disucikan se sucisucinya.ragukah arti disucikan sesucci sucinya maka anda sudah ragu apa yang sampaikan Rosul Muhammad.SAW . padahal sudah jelas apa yang di sampaikan Rosul Muhammad.SAW adalah Wahyu Alloh . aku yakin 100% akan kebenaran ini.Wasalam

  12. minta di sahre ya… mohn maaf

Tinggalkan komentar