Keilmuan Imam Ali Di Atas Abu Bakar, Umar, Utsman Dan Semua Sahabat Nabi Yang Lain

Keilmuan Imam Ali Di Atas Abu Bakar, Umar, Utsman Dan Semua Sahabat Nabi Yang Lain

Imam Ali Alaihis Salam dikenal sebagai Pintu Kota Ilmu. Kedudukan Beliau dalam Ilmu melebihi semua sahabat Nabi yang lain termasuk ketiga khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman. Hanya para pendengki yang tidak rela kalau nama dan kedudukan Beliau melebihi semua sahabat Nabi yang lain. Imam Hasan bin Ali AS telah menegaskan kedudukan Imam Ali dalam salah satu khutbahnya sehari setelah meninggalnya Imam Ali AS.

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal dalam Musnad Ahmad 1/199 no 1719

حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا وكيع عن شريك عن أبي إسحاق عن هبيرة خطبنا الحسن بن على رضي الله عنه فقال لقد فارقكم رجل بالأمس لم يسبقه الأولون بعلم ولا يدركه الآخرون كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يبعثه بالراية جبريل عن يمينه وميكائيل عن شماله لا ينصرف حتى يفتح له

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Syarik dari Abi Ishaq dari Hubairah bahwa Hasan bin Ali berkhutbah kepada kami, Beliau berkata “Sungguh kemarin, seorang laki-laki telah meninggalkan kalian, dimana orang-orang terdahulu tidak dapat menandinginya dalam hal keilmuan dan orang-orang yang datang kemudian juga tidak dapat menyainginya. Rasulullah SAW telah mengutusnya untuk memegang bendera pasukan. Saat itu, Jibril berada di sebelah kanannya sedangkan Mika’il berada di sebelah kirinya. Dia tidak akan pulang hingga negeri (yang didatanginya) berhasil ditaklukan.

Ahmad bin Hanbal juga meriwayatkan dalam Musnad Ahmad 1/199 no 1720

حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا وكيع عن إسرائيل عن أبي إسحاق عن عمرو بن حبشي قال خطبنا الحسن بن علي بعد قتل علي رضي الله عنهما فقال لقد فارقكم رجل بالأمس ما سبقه الأولون بعلم ولا أدركه الآخرون ان كان رسول الله صلى الله عليه و سلم ليبعثه ويعطيه الراية فلا ينصرف حتى يفتح له وما ترك من صفراء ولا بيضاء الا سبعمائة درهم من عطائه كان يرصدها لخادم لأهله

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Israil dari Abi Ishaq dari Amr bin Hubsy yang berkata “Hasan bin Ali berkhutbah kepada kami setelah terbunuhnya Ali RA, Beliau berkata “Sungguh kemarin, seorang laki-laki telah meninggalkan kalian, dimana orang-orang terdahulu tidak dapat menandinginya dalam hal keilmuan dan orang-orang yang datang kemudian tidak dapat menyainginya. Jika Rasulullah SAW mengutusnya dan menyerahkan bendera pasukan kepadanya maka dia tidak akan pulang hingga negri itu berhasil ditaklukan. Dia tidak meninggalkan uang kuning (dinar) dan uang putih (dirham) kecuali 700 dirham yang merupakan pemberian Rasulullah dan telah dia persiapkan untuk pembantu keluarganya.

Syaikh Ahmad Syakir dalam Syarh Musnad Ahmad no 1719 dan 1720 telah menyatakan kedua hadis di atas sebagai hadis shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Musnad Ahmad tahqiqnya menyatakan kedua hadis ini hasan. Hadis no 1720 juga disebutkan Ahmad bin Hanbal dalam Fadhail As Shahabah no 922 dan no 1013 dimana Syaikh Wasiullah bin Muhammad Abbas pentahqiq kitab Fadhail menyatakan bahwa kedua hadis tersebut shahih.

Hadis tersebut dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada satupun diantara semua sahabat Nabi yang lain dapat menandingi Ilmu Imam Ali bahkan tidak pula orang-orang  yang datang kemudian. Hal ini merupakan bukti untuk kesekian kalinya bahwa Imam Ali adalah Pintu Kota Ilmu dan kedudukannya di atas semua sahabat termasuk ketiga khalifah. Anehnya cukup banyak orang-orang yang pura-pura lupa atau memang tidak tahu, mereka tetap meragukan Imam Ali, memisahkan diri dari Beliau, berdiam diri dan tidak memihak Imam Ali bahkan ada yang memerangi Beliau. Mereka adalah para pembangkang dan cukuplah Allah SWT sebaik-baik Hakim bagi mereka.

198 Tanggapan

  1. Makanya Rosul mengatakan Imam Ali as adalah pnitunya kota ilmu…… Hanya orang pendengki saja yang mengatakan banyak pintu2 yang lain….bukan Imam Ali as saja.

  2. Ass wr wb,

    Nabi SAW bersabda “Ali bersama Quran dan Quran bersama Ali” tercatat rapi dalam kitab Bukhari, Muslim, Tarmidzi dan Ibnu Majah.

    Tapi…

    Mengapa pula banyak sahabat yang menentang dan mempertanyaakan kepribadian Imam Ali bahkan dengan berani mengangkat sejata atas beliau dan akhirnya seorang dengan niat iblisnya membunuh imam Ali….sigh….

    Mungkin benar sudah apa yang dikatakan oleh Fatima putri al Husain

    “…Sesungguhnya kami Ahlul Bait memperoleh ujian berat dari Allah melalui kalian, dan kalian juga memperoleh ujian berat melaui kami. Namun, Allah menjadikan ujian kami sebagai kebaikan menjadikan pengetahuan dan pemahaman-Nya atas kami…”

    Bila Ahlul Bait dipilih oleh Allah untuk melaui ujian2 berat demi kebaikan, sekarang apa yang para sahabat dan orang2 penentang Ahlul Bait dapatkan dari ujian berat mereka???

  3. Dunia ini merupakan cobaan atas iman kita.
    Siapa yang cinta dunia dia akan Allah coba dengan kehidupan dunia, apakah itu harta, kekuasaan, apa saja yang kita alami dunia ini. Ilmu Imam Ali as serta ahlulbait Nabi yang telah Allah masukan dalam Qalbu mereka menjadikan mereka MENTALAK TIGA dunia ini. Sehingga dalam diri mereka hanya ilmu dan penyerahan diri pada Allah.
    Pernah ada yang berkata pada Imam Husein as.
    Ya abna Rasul menurut abu Dzar apabila kita diberi kurnia oleh Allah kita harus bersyukur, dan apabila belum kita bersabar
    Imam Husein as berkata:” Kalau kami Ahlulbait lain,
    Kalau diberikan kami keluarkan dan apabila belum/tidak kami bersyukur. Bayangkan ketinggian ilmu serta tawakal mereka. Wasalam

  4. mari kita gunakan momentum PUASA RAMADHAN ini untuk mempersatukan RASA.. membentuk satu keluarga besar dalam persaudaraan ber dasarkan CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG.. menghampiri DIA.. menjadikan ALLAH sebagai SANG MAHA RAJA dalam diri.. menata diri.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Tenang.. menemukan Jati Diri Manusia untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

  5. Memang setiap sahabat Nabi mempunyai keistimewaan dan keutamaan sendiri-sendiri.. saya setuju bahwa Imam Ali ra sangat tinggi ilmunya, para sahabat banyak meminta saran dari beliau termasuk Abu Bakar ra dan Umar ra, tetapi masalah keutamaan tetep saya lebih setuju dan cukup dengan perkataan Imam Ali ra sendiri bahwa Abu Bakar ra dan Umar ra adalah di atas beliau dalam hal keutamaan secara umum.

    Hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu sendiri yang diriwayatkan secara mustafidlah dari Muhammad Ibnil Hanafiyah:

    قُلْتُ ِلأَبِي: أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُوْلِ اللهَ ?؟ قَالَ: أَبُو بَكْرٍ. قَلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: عُمَرُ. وَخَشِيْتُ أَنْ يَقُوْلَ عُثْمَانُ. قُلْتُ: ثُمَّ أَنْْتَ؟ قَالَ: مَا أَنَا إِلاَّ رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. (رواه البخاري: كتاب فضائل الصحابة باب 4 وفتح البارى 7/20)

    Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu): Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah ? ? Ia menjawab: “Abu Bakar”. Aku bertanya (lagi): “Kemudian siapa?”. Ia menjawab: “Umar”. Dan aku khawatir ia akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau menjawab: “Tidaklah aku kecuali seorang dari kalangan muslimin”. (HR. Bukhari, kitab Fadlailus Shahabah, bab 4 dan Fathul Bari juz 4/20)

  6. @antirafidhah
    silakan, silakan, btw bukankah sebelumnya saya pernah mengomentari hadis yang anda bawa itu. Jika memang anda konsisten dengan hadis itu maka perkataan terakhir
    maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau menjawab: “Tidaklah aku kecuali seorang dari kalangan muslimin”.
    justru mengugurkan keyakinan tentang sahabat di sisi Sunni, bukankah sunni mengakui kalau Imam Ali itu manusia terbaik setelah ketiga khalifah, lha hadis di atas justru membuktikan kalau Imam Ali sama saja dengan semua sahabat lainnya yaitu “seorang dari kalangan muslimin”. *bingung*
    silakan saja kok kalau anda berkeyakinan mereka lebih utama dari Imam Ali tetapi tetap saja berdasarkan hadis yang saya tulis di atas ilmu mereka berada di bawah ilmu Imam Ali. :mrgreen:

  7. @anti rafidhah
    Anda mengakui tidak hadits Rasul: Saya kota ilmu dan Ali adalah Pintunya.
    Anda mengakui tidak firman Allah dalam QS 33: 33 Ali b. Abi Thalib termasuk didalamnya.
    Dan juga saya ingin bertanya, apakah Imam Ali pernah tidak mentaati firman Allah dan perintah Rasul?
    Dan Apakah Abubakar dan Umar pernah tidak mentaati perintah Rasul?
    Dan Apakah pernah Abubakar dan Umar tidak melaksanakan perintah Allah. Coba jawab

  8. Kalau saya sih ga bingung, memang Imam Ali adalah termasuk salah seorang dari kaum muslimin kok :mrgreen: dan ingat beliau mengatakan seperti itu setelah beliau didudukkan di atas Utsman, sedangkan dengan Abu Bakar dan Umar, ucapan beliau begitu jelasnya. 😆

    Kalau anda bingung saya pun juga bingung dengan bunyi hadits yang anda bawakan :

    “Sungguh kemarin, seorang laki-laki telah meninggalkan kalian, dimana orang-orang terdahulu tidak dapat menandinginya dalam hal keilmuan dan orang-orang yang datang kemudian tidak dapat menyainginya.”

    Apakah itu berarti ilmu Rasulullah dan para Nabi yang lain juga termasuk di bawah tingkatan ilmu Imam Ali? *bingung*

    Silahkan saja, saya sih tidak menolak keilmuan Imam Ali, tetapi soal keutamaan, yang jelas Imam Ali sendiri yang berkata bahwa manusia terbaik setelah Rasulullah adalah Abu Bakar dan Umar, mengenai perbandingan keutamaan antara Utsman dan Ali memang ada khilaf diantara sebagian ulama.. :mrgreen:

  9. Telah dikisahkan oleh Assayyid Murtadho dalam kitabnya, bahwa telah diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad berdasarkan kisah ayahnya, telah menghadap seorang Quraisy kepada Ali bin Abi Thalib dan mengatakan : “Telah kudengar dari khutbahmu ta­di sebuah do’a yang berbunyi ‘Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan sebagaimana yang pernah Kau berikan kepada dua orang khalifah arraasyidiin sebelum aku. Siapakah gerangan dua orang yang kau maksud itu ?” Ali menjawab : “Mereka adalah kesayangan­ku. Ia adalah pamanmu Abubakar dan Umar. Mereka adalah imam yang bijaksana. Keduanya adalah tokoh utama Islam dan bangsa Quraisy, dan tidak pernah menyimpang dari ajaran Rasulullah. Barang­siapa yang mengikuti jejak mereka, akan selamatlah dalam perjalanan meniti jalan yang lurus.”.

    Telah ditegaskan pula pidato Ali dalam kitab tersebut yang me­nyatakan : “Orang yang paling utama setelah Nabi adalah Abubakar dan Umar.”

    Mengapa tidak dikatakan kisah yang juga dirawikan : “Di saat kami bersama-sama Nabi di gua Hiraa, tiba-tiba gunung-gunung itu bergerak, lalu beliau bersabda : Berhentilah, tiada yang lain bagimu kecuali Nabi, Siddiq dan Syahid (Umar).” (Talkhis Asy-Syaafi, karya Attousi juz II hal. 372 cetakan Negev)

    Ali anak paman Rasulullah dan menantunya, menyatakan tentang pembai’atan Abubakar sete­lah wafatnya Rasulullah :
    “Saat itu aku datangi Abubakar dan membai’atnya. Akupun bangkit membela Abubakar menghadapi segala kejadian yang mengan­cam situasi ummat, hingga terkikis tuntas semua penyelewengan. Kalimat Allah tetap terjunjung walaupun dibenci oleh kaum kafir. Abubakar telah berhasil menguasai situasi dengan mudah. Ummat kian bersatu. Kesejahteraan kian membaik. Aku selalu mendampi­ngi dan menasehatinya. Aku pun patuh demi kepatuhanku kepada Allah dan tidak berhenti pula berjuang.” (Al-Ghoroot, juz I, hal, 307)

    Seharusnya golongan Syi’ah itu mengikuti jejak Ali dan anak­-anaknya. Sikapnya terhadap para sahabat Rasulullah, terutama sa­habat Rasul yang bersama-sama dalam Gua (Abubakar) semestinya pun sama pula dengan sikap yang dinyatakan oleh tokoh utama Ah­lulbait, Ali bin Abi Thalib, seperti yang tertulis dalam buku-buku golongan Syi’ah itu sendiri

    Ucapan demikian seringkali diulang Ali dan seringkali pula di­kutip oleh kitab-kitab Syi’ah, bahwa Ali menganggap Abubakar layak sebagai khalifah. Dan beliau lebih banyak berhak menduduki ja­batan itu karena kebijakan dan peri hidupnya yang luhur. Hingga saat akhir hayat beliau akibat tikaman Ibnu Maljam, beliau sempat dita­nya siapakah gerangan khalifah yang akan menggantikannya. Kisah yang diriwayatkan Abi Wa’il dan Al-Hakim, pada saat itu Ali bin Abi Thalib ditanya : Tidak berwasiatkah anda ? Lalu Ali menjawab : “Aku wasiatkan apa yang pernah diwasiatkan Rasulullah. Pesan beliau adalah : Apabila Allah menghendaki kebaikan, maka Allah akan mem­percepat mereka untuk memilih orang yang terbaik setelah Nabi­Nya.” (Kitab Arraudhah minal kaafi, karya Kulaini, juz VIII hal, 254)

    peace

  10. @antirafidhah

    memang Imam Ali adalah termasuk salah seorang dari kaum muslimin kok dan ingat beliau mengatakan seperti itu setelah beliau didudukkan di atas Utsman, sedangkan dengan Abu Bakar dan Umar, ucapan beliau begitu jelasnya.

    😆 gak salah tuh, memangnya ada nama Utsman disebut, siapa yang mendudukkan beliau di atas Utsman dalam hadis yang anda bawa itu?, anda memang pintar mengada-ada :mrgreen:

    Apakah itu berarti ilmu Rasulullah dan para Nabi yang lain juga termasuk di bawah tingkatan ilmu Imam Ali?

    Gampang kok, ilmu yang dimaksud jelas ilmu yang berasal dari Rasulullah SAW, darimana lagi ilmu Imam Ali jika bukan dari Rasulullah SAW. 🙂

  11. Masih ada hub dgn keutamaan imam ali as..sebagaimana hadis rasul saaw,aku adalah kota ilmu dan ali adalah pintunya..kalau memang bertentangan dgn al quran,coba dl baca al baqarah 189,dan masuklah ke rumah2 itu dari pintu2nya..
    umar bin khattab berkata,aku akan berada dalam kesulitan jika tidak ada abu hasan..perkataan umar ini dpt dijumpai dlm kitab al istiab,karya ibn abdilbar,jilid 2,hal 484 dan juga didlm kitab dzakhair al uqba,karya ath thabari asy syafii,hal 82..kalau umar ada diatas imam ali as,kenapa umar berkata begitu?umar bin khattab pun berkata ttg ali, “ali telah memutuskan hukum bagi kita.”. perkataan ini dpt dijumpai di kitab ash shawaiq al muhriqah,karya ibn hajar asy syafii hal 78,dan di kitab ar riyadh an nadharah jilid 2 hal 198..
    begitu juga ketika seorang yahudi bertanya kepada abu bakar,namun abu bakar mengatakan,pertanyaanmu itu zindiq,aku tdk akan menjawabnya..namun kemudian salman al farisi menemui imam ali as,wahai imam ali,islam berada dalam kesulitan..stlh itu imam ali as menemui yahudi ini menanyakan kepadanya,apa yg kau ingin tanyakan?yahudi brkata begini begitu,kemudian imam ali menjawabnya dgn baik..stlh itu si yahudi ini merasa puas dgn jwbn dr imam ali as,kemudian masuk islamlah si yahudi ini..yahudi ini mengatakan sesungguhnya yg dpt menjawab pertanyaan itu hanyalah nabi atau wasyi nabi..dan imam ali adalah wasyi nabi..

  12. cukuplah imam ali sebagai pemimpinku,bukan abu bakar,umar bin khattab maupun usman bin affan..

  13. @antirafiddhah & narsis : K’lo gitu ganti saja sholawat ente dgn Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa Abu Bakar, wa Umar wa Utsman.:D

  14. @antirafidhah

    Hadis yg anda bawakan ttg Imam Ali as mengutamakan Abu Bakar dan Umar itu bermasalah.

    Bukhari Narrated the Hadith from “Mohammad bin Katheer” and he was “Abdi” by faith and that is a defect as mentioned by Al Dhahabi in his biography who said that Ahmed bin Abi Khaythama said that Ibn Ma3een said to us:

    DONT WRITE FROM HIM (Mohammad bin Katheer) he is NOT AUTHENTIC (THIQQAH)

    Likewise Ibn Hajar Asqallani said:

    It has also arrived from the path of Sufiyan al Thawri and he narrated with “Tadlees” (skipping defective narrators in chains of narrations) as mentioned by al-Dhahabi and Ibn Hajar and others…

  15. @narsis

    Riwayat yg anda petik itu sahih atau tidak? Kami meragukan kesahihannya, kerana hingga saat ini, tiada seorang Syiah Imamiah pun yg mempraktikkan hadis itu, baik dari kalangan awam maupun ulama

    Kami bawakan anda hadis dari al Kafi yg sahih bagaimana Ahlul Bayt as melaknat Syeikhein:

    This is a reliable Shi’a narration from the eighth volume of Al-Kafi:

    عَلِيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ حَنَانِ بْنِ سَدِيرٍ وَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ

    عَنْ حَنَانِ بْنِ سَدِيرٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) عَنْهُمَا فَقَالَ يَا أَبَا الْفَضْلِ مَا تَسْأَلُنِي

    عَنْهُمَا فَوَ اللَّهِ مَا مَاتَ مِنَّا مَيِّتٌ قَطُّ إِلَّا سَاخِطاً عَلَيْهِمَا وَ مَا مِنَّا الْيَوْمَ إِلَّا سَاخِطاً عَلَيْهِمَا يُوصِي بِذَلِكَ الْكَبِيرُ مِنَّا

    الصَّغِيرَ إِنَّهُمَا ظَلَمَانَا حَقَّنَا وَ مَنَعَانَا فَيْئَنَا وَ كَانَا أَوَّلَ مَنْ رَكِبَ أَعْنَاقَنَا وَ بَثَقَا عَلَيْنَا بَثْقاً فِي الْإِسْلَامِ لَا يُسْكَرُ أَبَداً

    حَتَّى يَقُومَ قَائِمُنَا أَوْ يَتَكَلَّمَ مُتَكَلِّمُنَا ثُمَّ قَالَ أَمَا وَ اللَّهِ لَوْ قَدْ قَامَ قَائِمُنَا أَوْ تَكَلَّمَ مُتَكَلِّمُنَا لَأَبْدَى مِنْ أُمُورِهِمَا مَا كَانَ

    يُكْتَمُ وَ لَكَتَمَ مِنْ أُمُورِهِمَا مَا كَانَ يُظْهَرُ وَ اللَّهِ مَا أُسِّسَتْ مِنْ بَلِيَّةٍ وَ لَا قَضِيَّةٍ تَجْرِي عَلَيْنَا أَهْلَ الْبَيْتِ إِلَّا هُمَا

    أَسَّسَا أَوَّلَهَا فَعَلَيْهِمَا لَعْنَةُ اللَّهِ وَ الْمَلَائِكَةِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِينَ

    Sadeer says I asked Imam Abu Jafar about Abu Bakr and Umar. Imam as. said “Do not ask about them. I swear by Allah no one from among us died unless they were angry at the both of them. And there is no one from among us today but they are at angry at the both of them.The old from among us informs the young about that.They oppressed us and preveted us from having from our right,they were the first to ride on our necks. They opened a door of oppersion against us in islam, that will never be closed until our Qa’em rises, or our speaker speaks. He will uncover matters about them that have been hidden, and he shall hide matters concerning them that have been shown (i’e all the virtues that were falsely attributed to them, Imam as.gif won’t mention they it was in their favour). I swear by Allah, no misfortune or trouble has been caused against us Ahlu Al-Bayt as.gif except that they are the first causers of it. Thus may the curse of Allah, his angles, and all of mankind be upon them BOTH.

    There is a second narration from the same source:

    نَانٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ ( عليه السلام ) قَالَ قُلْتُ لَهُ مَا كَانَ وُلْدُ يَعْقُوبَ أَنْبِيَاءَ قَالَ لَا وَ لَكِنَّهُمْ

    كَانُوا أَسْبَاطَ أَوْلَادِ الْأَنْبِيَاءِ وَ لَمْ يَكُنْ يُفَارِقُوا الدُّنْيَا إِلَّا سُعَدَاءَ تَابُوا وَ تَذَكَّرُوا مَا صَنَعُوا وَ إِنَّ الشَّيْخَيْنِ فَارَقَا

    الدُّنْيَا وَ لَمْ يَتُوبَا وَ لَمْ يَتَذَكَّرَا مَا صَنَعَا بِأَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ ( عليه السلام ) فَعَلَيْهِمَا لَعْنَةُ اللَّهِ وَ الْمَلَائِكَةِ وَ

    النَّاسِ أَجْمَعِينَ

    Through the same chain as the previous, from Hannan from Sadeer: I said to Imam Abu Ja’far ( were the sons of Yaqoob prophets? No, but they were sons of the prophets, and they did not leave this world unless they were satisfied, repentful, and they remembered what they had done. And indeed, the Shaikhain (Abu Bakr and Umar) left this world and they did not care of what they had done to Ameer Al-Mu’mineen , thus may the curse of Allah, his angles and the whole of mankind be upon them BOTH.

    Maka dgn hadis2 inilah kami memanuti Ahlul Bayt as.

    Salam Damai

  16. Imamah (kepemimpinan umat) adalah masalah yang selalu ditonjolkan oleh Syi’ah Rafidhah, sehingga mereka dikenal dengan sebutan Syi’ah Imamiyah. Mereka membatasi imamah ini hanya untuk keduabelas imam yaitu Ali bin Abi Thalib dan keturunannya. Sehingga mereka dikenal pula dengan sebutan Syi’ah Itsna ‘Asyariyah.

    Pemikiran ini sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan pemikiran Yahudi, karena memang pendiri Syi’ah yang bernama Abdullah bin Saba’ adalah seorang Yahudi. Al Imam Abu Hafs bin Syahin di dalam kitabnya Al Lathifu fis Sunnah menyebutkan tentang mereka: “Diantara tanda-tanda mereka (Syi’ah) adalah bahwasanya kesesatannya mirip dengan kesesatan Yahudi. Orang-orang Yahudi mengatakan: ‘Tidaklah berhak menjadi raja kecuali dari keturunan Nabi Daud.’ Demikian pula orang-orang Syi’ah mengatakan: ‘Tidaklah berhak memegang tampuk kepemimpinan umat kecuali keturunan Ali bin Abi Thalib.'” (Minhajus Sunnah 1/24-25).

    Adapun para imam yang mereka yakini itu adalah:
    1. Ali bin Abi Thalib yang mereka juluki Al Murtadha (lahir 10 tahun sebelum diutusnya Nabi – 40 H)
    2. Al Hasan bin Ali (Az Zaki) (3-50 H)
    3. Al Husain bin Ali (Sayyid Syuhada’) (4-61 H)
    4. Ali bin Husain (Zainal Abidin) (38-95 H)
    5. Muhammad bin Ali bin Husain (Al Baqir) (57-114 H)
    6. Ja’far bin Muhammad (Ash Shadiq) (83-148 H)
    7. Musa bin Ja’far (Al Khadim) (128-182 H)
    8. Ali bin Musa (Ar Ridha) (148-202 atau 203 H)
    9. Muhammad bin Ali (Al Jawwad) (195-220 H)
    10. Ali bin Muhammad (Al Hadi) (212-254 H)
    11. Abu Muhammad bin Al Hasan (Al Askari) (232-260 H)
    12. Muhammad bin Al Hasan yang mereka juluki Al Mahdi (256-260 H)

    Imam kedua belas inilah yang diyakini kaum Syi’ah Rafidhah sebagai Imam Mahdi yang akan muncul di akhir jaman.

    Diantara yang melatarbelakangi pemikiran tersebut adalah bahwasanya Abdullah bin Saba’ Al Yahudi –pendiri Syi’ah- berpendapat adanya pewaris kepemimpinan sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal itu dikarenakan bahwasanya setiap nabi memiliki pewaris sebagaimana halnya Yusya’ bin Nuun yang beliau merupakan pewaris Nabi Musa ‘alaihis salam. Adapun pewaris Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.

    Kesesatan Syi’ah Rafidhah dalam Masalah Imamah

    Diantara sekian kesesatan mereka dalam masalah ini adalah:
    1. Keimamahan itu ditetapkan dengan nash dari Allah dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam
    Dalam hal ini mereka tidak segan-segan menetapkan nash-nash palsu yang penuh dengan rekayasa. Di antaranya apa yang terdapat di dalam kitab Al Amaali hal. 586 karya Abu Ja’far bin Babuyah Al Qummi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Allah melaknat orang-orang yang menyelisihi Ali… Ali adalah seorang imam… dia adalah khalifah setelahku… Barangsiapa mendahului (kekhalifahan) Ali maka dia telah mendahului (kenabian)ku dan barangsiapa yang berpisah darinya maka dia telah berpisah dariku.”
    Atas dasar ini mereka mengklaim Abu Bakr, Umar, dan Utsman sebagai perampas kekuasaan. Sehingga mereka cerca bahkan mereka kafirkan. Padahal Ali bin Abi Thalib sendiri pernah berkhutbah di Kufah dengan mengatakan: Wahai sekalian manusia, sesungguhnya sebaik-baik umat setelah Rasul-Nya adalah Abu Bakr kemudian Umar, dan bila mau aku akan sebutkan yang ketiganya. Lalu beliau turun dari mimbar, seraya mengatakan: “Kemudian Utsman, kemudian Utsman.” (Al Bidayah wan Nihayah 8/13)

    2. Masalah Imamah merupakan pokok terpenting dalam rukun Islam
    Al Kulaini di dalam kitab Al Kafi fil Ushul 2/18 dari Zurarah dari Abu Ja’far ‘alaihis salam …, beliau berkata: “Islam itu dibangun di atas 5 perkara… shalat, zakat, haji, puasa dan Al Wilayah (Imamah),” Zurarah bertanya: “Mana yang paling utama?” Beliau (Abu Ja’far) menjawab: “Al Wilayah-lah yang paling utama.”
    Di dalam Ashlusy Syi’ah wa Ushuliha hal. 49 karya Muhammad Husain Al Githa’, dia menegaskan bahwa imamah merupakan rukun keenam dari rukun-rukun Islam!!

    3. Seseorang yang tidak meyakini imamah sebagaimana keyakinan Syi’ah Rafidhah maka dia kafir atau sesat
    Didalam Al Amaali hal. 586 disebutkan bahwa Ibnu Abbas –padahal mereka mencaci beliau radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah bersabda: “Barangsiapa mengingkari kepemimpinan Ali setelahku maka dia seperti orang yang mengingkari kenabian semasa hidupku. Dan barangsiapa yang mengingkari kenabianku maka dia seperti orang yang mengingkari ketuhanan Allah ‘azza wa jalla.”
    Lebih keterlaluan lagi, Ibnu Muthahhar Al Hulli berpendapat bahwa mengingkari imamah lebih jelek daripada mengingkari kenabian. Dia berkata: “Imamah adalah sebuah taufik Allah yang bersifat umum sedangkan kenabian adalah taufik Allah yang bersifat khusus. Sebab sangat dimungkinkan suatu masa itu kosong dari seorang nabi yang hidup, berbeda dengan imam. Maka, mengingkari taufik Allah yang bersifat umum tentu lebih jelek daripada mengingkari taufik Allah yang bersifat khusus.” (Atsarut Tasyayyu’ hal. 135)

    4. Kedudukan para imam lebih tinggi daripada kedudukan para nabi dan malaikat
    Al Khumaini di dalam kitab Al Hukumah Al Islamiyah hal. 52 berkata: “Bahwasanya kedudukan imam tersebut tidak bisa dicapai malaikat yang dekat dengan Allah dan tidak pula bisa dicapai seorang nabi yang diutus sekalipun.”

    5. Para imam memiliki sifat ma’shum (tidak pernah berbuat kesalahan)
    Dasar pijak tinjauan ini adalah keyakinan mereka bahwa syarat keimaman adalah kema’shuman. Di dalam kitab Mizanul Hikmah 1/174, Muhammad Ar Rayyi Asy Syahri menyebutkan bahwa salah satu syarat imamah dan kekhususan imam yaitu: “Telah diketahui bahwa dia adalah seorang yang ma’shum dari seluruh dosa, baik dosa kecil maupun besar, tidak tergelincir di dalam berfatwa, tidak salah dalam menjawab, tidak lalai dan lupa serta tidak lengah dengan satu perkara dunia pun.”

    6. Para imam mengetahui perkara yang ghaib
    Al Majlisi di dalam kitab Biharul Anwar 26/109 menulis sebuah bab yaitu: “Bab: Bahwa mereka (para imam, pen) tidak terhalangi untuk mengetahui perkara ghaib di langit dan di bumi, jannah dan jahannam. Seluruh perbendaharaan langit dan bumi diperlihatkan kepada mereka dan mereka pun mengetahui apa yang terjadi dan akan terjadi sampai hari kiamat.”
    Padahal Allah berfirman: “Katakanlah: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.” (An Naml: 65)

    7. Para imam memiliki sejumlah hukum syariat yang tidak diketahui umat Islam
    Didalam Ushulul Kafi 1/192, Al Kulaini menyebutkan bahwa setelah meninggalnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebenarnya pensyariatan hukum itu belum sempurna. Bahkan ada sejumlah syariat diwasiatkan Rasul kepada Ali. Kemudian Ali menyampaikan sebagiannya sesuai dengan masanya. Sampai akhirnya beliau wasiatkan kepada imam selanjutnya. Demikian seterusnya sampai imam yang masih bersembunyi (Imam Mahdi).
    Padahal Allah telah sempurnakan syari’at ini sebelum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, sebagaimana firman-Nya: “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agamamu.” (Al Maidah: 3)

    8. Para imam akan bangkit setelah kematiannya untuk menegakkan hukuman (had) di muka bumi sebelum hari kiamat (Aqidah Raj’ah)
    Kaum Syi’ah Rafidhah meyakini bahwa kedua belas imam mereka yang telah meninggal dunia akan muncul kembali ke muka bumi untuk menegakkan hukuman (had) kepada para penentang mereka. Mereka menegakkan hukuman yang memang belum sempat diterapkan sebelumnya. Sehingga dunia pada saat itu penuh dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman sampai tegaknya hari kiamat. (Syi’ah wat Tashhih hal. 141-142 dan Aqa’idul Imamiyah hal. 67-68 dengan beberapa tambahan)

    Para penentang yang mendapatkan hukuman dari para imam tersebut:
    1. Khulafaur Rasyidin yang tiga yaitu: Abu Bakr, Umar dan Utsman radhiyallahu ‘anhum
    2. Aisyah
    3. Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan putranya Yazid bin Mu’awiyah dari kalangan Bani Umayyah
    4. Marwan bin Hakam dari kalangan Bani Abbasiyyah
    5. Ibnu Ziyad dan selain mereka
    (Mukhtashar At Tuhfah Al Itsna Asyariyah hal. 200-201 dengan beberapa tambahan)

    Beberapa Kiprah Imam Mahdi Syi’ah Rafidhah selama Muncul di Muka Bumi

    1. Memerangi bangsa Arab (Biharul Anwar 52/318, 333 dan 349)
    2. Merobohkan Masjidil Haram dan Masjid An Nabawi sampai luluh lantak. Kemudian mengambil Hajar Aswad untuk dipindah ke Kufah (Irak), sehingga kota tersebut menjadi kiblat kaum muslimin. (Biharul Anwar 52/338 dan 386, Al Ghaibah hal. 282 dan Al Wafi 1/215)
    3. Menegakkan hukum keluarga Nabi Daud ‘alaihis salam. (Al Ushul Minal Kafi 1/397 dan selainnya)

    Al Majlisi di dalam Biharul Anwar 52/353 dari Abu Abdillah ‘alaihis salam menggambarkan sepak terjang Imam Mahdi tersebut dengan ucapannya: “Kalau seandainya manusia mengetahui apa yang akan dilakukan Imam Mahdi ketika muncul maka sungguh mereka tidak ingin melihat kurban yang ia perangi… sampai-sampai kebanyakan manusia berkata: “Dia ini bukan dari keluarga Muhammad. Kalau seandainya dia dari keluarga Muhammad, maka sungguh dia akan berlaku kasih sayang.”

    Hadits-hadits Palsu dan Lemah yang Tersebar di Kalangan Umat

    يَا عَلِيُّ، مَنْ صَلَّى مِائَةَ رَكَعَاتٍ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَقْرَأُ مِنْ كُلِّ رَكَعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ عَشْرَةَ مَرَّاتٍ قَضَى اللهُ لَهُ كُلَّ حَاجَتِهِ
    “Wahai Ali, barangsiapa yang shalat 100 raka’at pada malam Nishfu Sya’ban disertai pada setiap raka’atnya membaca surat Al Fatihah dan surat Al Ikhlash sebanyak 10 kali, pasti Allah akan memenuhi seluruh kebutuhannya…”
    Keterangan:
    Hadits ini dha’if (lemah), disebabkan kebanyakan para perawinya majhul (tidak dikenal oleh para ahli hadits) sebagaimana yang dikatakan Al Imam Asy Syaukani. Sehingga beliau rahimahullah dan Asy Syaikh Ibnu Baaz mendha’ifkan hadits tersebut. (Hirasatu Tauhid hal. 64, karya Asy Syaikh Ibnu Baaz)

    Sumber: Buletin Islam AL ILMU edisi 32/III/II/1425, Yayasan As Salafy Jember

    (Dikutip dari Bulletin Al Wala’ wa Bara’, Edisi ke-13 Tahun ke-3 / 25 Februari 2005 M / 16 Muharrom 1426 H. Diterbitkan Yayasan Forum Dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah Bandung. Url sumber : http://salafy.iwebland.com/fdawj/awwb/read.php?edisi=13&th=3)

  17. dibahas mana yg dicopas mana…
    kagak paham diskusi nih org….

  18. @hadi

    ckckckck… omongan ente itu ga ada gunanya.. hadits yg dibawakan antirafidhah jelas sekali shahihnya dari Imam Ali, tercatat dalam shahih Bukhari… kalo mo mengkritisi itu seharusnya ente kritisi hadits yg dibawakan SP di atas tuch, ada rawi yg namanya Syarik yg dikenal dhaif oleh para ulama hadits… kalo emang ente pengikut Imam Ali sejati seharusnya ente tunduk tuch kepada apa yang dikatakan beliau, bukannya malah mencari-cari jalan utk menolak perkataan beliau yang begitu jelas terang benderangnya mengenai keutamaan Abu Bakar dan Umar.. Kalo Imam Ali masih hidup, saya yakin Insya Allah ente cs nich bakal minimal dihukum cambuk oleh beliau krn ke-ngeyelan ente, dan utk yg ekstrem paling pol dihukum bakar spt Ibnu Saba… wuakakakak…

  19. Hadis yg dibawa oleh antirafidhah itu sdh lama dibantah di sini http://jakfari.wordpress.com/2007/08/21/keutamaan-imam-ali-as-di-atas-abu-bakar-dan-umar/

  20. @Nomad

    Mana bantahan dr si Ibnu Jakfari mengenai hadits itu? tolong tunjukkan! tulisan2 si Ibnu Jakfari aja di banggain.. wuakakakak… dulunya nich gw pikir tulisan2 si Ibnu Jakfari itu ilmiah, tetapi begitu gw baca bener-bener terpaksa dech saya acungkan jempol, tapi arahnya bukan ke atas tapi ke bawah itu pun bukan jempol tangan tapi jempol kaki… ente bisa bayangin khan? wuakakakakak… gimana gak, lha wong dia suka maksain diri banget bikin bantahannya.. wuakakakakak… *Termehek-mehek mode on *

  21. @imem

    ckckck…coba anda lihat dlm ‘sahih’ bukhari, ada ga nama yg kami sebutkan itu?

    Tidak usah menjadikan Bukhari sbg hujjah buat lawan bicara anda…percuma.

    Jika Imam Ali as masih hidup sekarang ini, anda pastinya sudah tiada lagi, kerana menolak kebenaran dgn dalih segala…

    Jika Ibnu Jakfari tidak ilmiah, pasti anda sudah berdiam di blognya mematahkan hujjah2nya, namun kami tidak melihat anda di sana kecuali sedikit, itupun kabur setelah Mas Ibnu Jakfari membidas anda…

  22. @imem

    ckckckck… omongan ente itu ga ada gunanya.. hadits yg dibawakan antirafidhah jelas sekali shahihnya dari Imam Ali, tercatat dalam shahih Bukhari… kalo mo mengkritisi itu seharusnya ente kritisi hadits yg dibawakan SP di atas tuch, ada rawi yg namanya Syarik yg dikenal dhaif oleh para ulama hadits…

    Jangan mengada-ada Mas, Syarik dikenal dhaif? wah wah bahkan Syarik juga dipakai oleh Bukhari. Anda membanggakan Bukhari kan :mrgreen:
    btw hadis yang saya bawakan di atas gak hanya dari Syarik kok, lihat saja ada perawi lain selain Syarik. Jadi maaf jangan terburu-buru maunya membantah saja, baca dulu dengan baik :mrgreen:

  23. @hadi

    Tidak usah menjadikan Bukhari sbg hujjah buat lawan bicara anda…percuma.

    Kalo begitu jangan pernah ente menyinggung sedikitpun hadits-hadits sunni untuk berhujjah.. percuma! mending ente jadikan hujjah itu kitab nya si Kulaini, thusi, Mufid, Majlisi ato si khomeini..

    Jika Imam Ali as masih hidup sekarang ini, anda pastinya sudah tiada lagi, kerana menolak kebenaran dgn dalih segala…

    Saya justru sangat yakin sebaliknya, jika beliau masih hidup saat ini, tidak ada seorang rofidhoh-pun yang dibiarkan begitu saja oleh beliau, yang mereka telah merusak nama baik beliau.

    Jika Ibnu Jakfari tidak ilmiah, pasti anda sudah berdiam di blognya mematahkan hujjah2nya, namun kami tidak melihat anda di sana kecuali sedikit, itupun kabur setelah Mas Ibnu Jakfari membidas anda…

    Ya ente tanya gie sono, berapa tahun sekali dia update blognya.. wuakakakak..

    @SP

    Saya hanya sekedar mengingatkan si hadi aja, saya sudah baca, bahkan saya sdh menduga sebelumnya ente akan menjawab spt itu, jadi santai ajah… wuakakakak… terus terang saya pribadi ga ada masalah dengan riwayat perkataan Imam Hasan dalam mensifati ayahnya Imam Ali yang ente bawakan di atas, tetapi riwayat di atas tidak bisa mengalahkan riwayat langsung penilaian Imam Ali yang langsung terucap dari lisan beliau mengenai keutamaan Abu Bakar dan Umar. itu ajah…

    Mengenai Syarik kayaknya dah ente bahas dengan si antirafidhah, kapan saat dia bisa dijadikan hujjah kapan saat dia dianggap dhaif karena buruk hapalannya.

  24. @pengikut 3 sahabat dan Imam Ali

    Tolong anda sebutkan bagaimana cara menjadi pengikut mereka dan kepada siapa saya merujuk?

  25. @imem
    Menurut saya siapa saja yang menjadi pemimpin bangsa apalagi pemimpin Umat Islam. Harus mengetahui hukum2/ketentuan2/Firman2 Allah dan terutama melaksanakan hukum2 tsb. Sedangkan untuk jadi Imam Mesjid aja ada kreteriannya. Dan menurut anda siapa yang lebih mengetahui HUKUM2 ALLAH/KETENTUAN2 ALLAH DAN FIRMAN2NYA?

  26. @Imem: Seharusnya lu yg pelajari baik 2x kitab hadis anda dan ulama anda. Wong ulama SUnni dan Salafi ajah berbeda pendapat koq siapa yg lebih afdol, baca lg baik 2x tulisan dia!
    Tp saya ga heran, sbb di SHAHIH BUKHARI ajah bisa ada hadis ttg Nabi Musa AS yg menonjok muka malaikat Jibril, wkwkwkw….

  27. Rasul saw adalah Kota Ilmu, Imam Ali as adalah Pintunya. Barangsiapa hendak mendapatkan ilmu Rasul saw maka mau tidak mau, suka tdk suka harus melalui Imam Ali as. Dengan kenyataan ini, maka ilmu Ali as adalah merupakan curahan langsung dari Rasul saw. Hal ini sepertinya sdh jelas. Sangat mengherankan apabila msh ada yg meragukan dan mengingkarinya. Jika sementara orang mengatakan bahwa sahabat lain pun memiliki keutamaan keilmuan seperti layaknya dan setara Imam Ali as, maka katakanlah kepada kami bahwa Rasul saw juga telah menyediakan pintu-pintu untuk masuk ke Kota Ilmu selain Pintu Imam Ali as. Jika tidak, maka yg mengaku-aku mendapatkan ilmu Rasul saw tanpa melalui Imam Ali as entah masuk ke Kota melalui mana?

    Salam

  28. kalo Syi’ah itu benar2 diatas Al-Haq..mana mungkin adanya perayaan di bulan Asyura..seperti mengotori dirinya sendiri,memukul – mukul badannya sendiri..wahai para pencari ilmu yang memiliki akal yang sehat., mana mungkin Nabi kita Muhammad memerintahkan untuk seperti itu kalo mereka itu benar,,bikin cape badan aja!!!Ingat kalian wahai pencari kebenaran Syiah dah terprovokasi oleh seorang Yahudi yaitu Abdullah bin Saba’..Aku berani bersumpah atas nama Alloh bahwa Syiah Rafidhah telah keluar dari Islam karena banyak sekali penyimpangan baik Syirik,bid’ah sampai kekafiran..mereka sangat berlebihan memuji Ali bin Abi Thalib – Semoga Alloh meridhoinya-..padahal Nabi sendiri tidak mau dipuji sebagaimana halnya pujian Nashrani terhadap Isa ibnu Maryam..palagi Ali beliau adalh sahabat pemberani,,jangan mudah tertipu dengan Syiah Rafidhoh..saya harapkan anda segera bertobat sebelum Alloh mematikan kaliyan dan kaliyan masih dalam kesesatan yang nyata..

  29. @pengikut abu bakar….

    Mana mungkin jika anda benar2 di atas Al Haq, anda berpuasa pada hari Asyura.

    Anda sendiri harus hati2…ingat hadis ini:

    “Barangsiapa mati tanpa mengenal Imam Zamannya, maka matinya adalah mati Jahiliyah”

    Siapa ya Imam Zaman anda?

  30. @imem

    Anda sudah cek ttg nama perawi yg meriwayatkan hadis ttg ‘keutamaan’ Syeikhein atas Imam Ali as yg anda dakwa disebut oleh Imam Ali as sendiri dlm Bukhari?

    Kami bawakan si Bukhari dll sbg hujjah buat anda, bukasn buat kami

    Haha…anda terlalu yakin. Semoga umur anda panjang dan bisa bertemu dgn puteranya Imam Ali as, saat itu akan anda saksikan sendiri bagaimana sejarah Yahudi Madinah berulang di pihak anda.

    Berapa lama Mas Ibnu Jakfari update blognya bukan menjadi persoalan, yg penting, anda tidak bisa mematahkan hujjah2nya lalu kabur…

  31. @antirafidhah..saya setuju dengan pendapat anda..saya katakan mereka Syiah rafidhah adlah orang2 ngawur alias tak berakal..sebenarnya udah jelas bahwa orang2 terbaik setelah Nabi Muhammad adalh Abu bakar,’Umar,Utsman dan Ali..intinya mereka berlebihan memuji Ali disejajarkan dengan Nabi Muhammad..okelah Nabi kaliyan adlah Ali..tapi Ali tidak pernah ngaku sebagai Nabi atau Rasul setelah nabi Muhammad..jujur kalo nabi kaum muslimin pada umumnya adalah Nabi Muhammad ‘allaihi sholatu wa salam..masa Ali ‘allaihi salam berarti Ali -semoga Alloh meridhoinya- adlah nabi atau rasul donk setelah nabi kita Muhammad masaslahe pake embel2 AS..capek deh!!!udah lah kaliyan itu cuma berpura – pura ‘tk cari masa dengan alasan membela Sahabat Ali dan Ahlul Bait..padahal kalo mereka diajak ‘tk membela mereka dengan jihad fisabilillah melawan orang kafir belum tentu mereka mau..mereka ga punya dasar ‘tk berjihad..Yang jelas saya pengikut Rasul Muhammad bin Abdillah mencintai semua para sahabat khususnya Abu bakar,Umar,Utsman,Ali dan Ahlul Bait keturunan Aisyah,Siti Khodijah…barang siapa yang berani mencela mereka dan menjadikan berlebihan mereka maka bendera jihad kami tegakan!!Alloh Akbar..wallohu a’lam

  32. @hadi..Mas Hadi,,kok anda ngotot banget sich kalo anda sesat ya jujurlah dan ngaku jangann ditutup – tutupi begitu..saya dan kaum muslimin semua Imamnya ya Nabi Muhammad sampai akhir zaman donk..kira2 yang ngasih syafa’at dari Alloh di hari kiamat Nabi Muhammad atau Imam Ali???

  33. ….masa Ali ‘allaihi salam berarti Ali -semoga Alloh meridhoinya- adlah nabi atau rasul donk setelah nabi kita Muhammad masaslahe pake embel2 AS..capek deh!!!udah lah kaliyan itu cuma berpura – pura ‘tk cari masa dengan alasan membela Sahabat Ali dan Ahlul Bait..

    Waaah…tambah satu lagi orang dungu nya…klik nih link dibawah…BUKHORI pikirannya kemana tuh..!?

    https://secondprince.wordpress.com/2008/07/15/bukhari-menyatakan-alaihis-salam-pada-sayyidah-fatimah/

    ….saya dan kaum muslimin semua Imamnya ya Nabi Muhammad sampai akhir zaman donk..kira2 yang ngasih syafa’at dari Alloh di hari kiamat Nabi Muhammad atau Imam Ali???

    kalo ente SUNNI, maka sekali2 ente hadir ke pemakaman orang suni ketika dibacakan TALQIN..! biar ente tau siapa “Imam” nya..! kecuali ente NASHIBI WAHABI..!

  34. Aduh…blog ini dijadikan tempat buang segala kepenatan sehingga komentarnya ngawur-ngawur. Yuk kembali ke tema yang diangkat SP.

  35. Yuuuuk Mariii….

  36. ahlulbait keturunan Aisyah..?? :mrgreen:

  37. @pengikut abu bakar

    Sepertinya anda tidak tuntaskan bacaan. Hadis itu jelas berbunyi:

    “….IMAM ZAMANNYA”

    Nah…coba anda baca ini:

    “Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.
    QS. ar-Ra’d (13) : 7

    Siapa ya HADI anda saat ini?

    Ttg pemberi syafaat selain Nabi Muhammad saaw juga ada, cuma jgn melebar diskusinya ya…

  38. @imem, antirafidah

    Ada dua org calon pemimpin. Dua-duanya punya keutamaan. Yg satu mantan preman dan yg satu lagi engga pernah jadi preman. Mana yg anda pilih ?

    @ pengikut abu bakar, umar, usman, ali

    Anda menganggap Imamah tdk penting. Pantas saja sampai saat ini kepemimpinan dunia Sunni amburadul, tdk solid dan gampang dipermainkan oleh zionis.

    Untuk anda ketahui di org apa saja termasuk agama masalah kepemimpinan sangat memegang peranan yg sangat menentukan. Kalau anda belajar ilmu manajemen, maka aspek kepemimpinan (leadership) merupakan INTI dari fungsi2 manajemen, dimana decision making dari si pemimpin merupakan inti dari leadership. Coba aja lihat apa yg akan terjadi kalau di suatu org engga ada pemimpinnya. Atau kalaupun ada tdk cakap dlm mengambil keputusan. Berarti harus ada kriteria tertentu untuk bisa jadi pemimpin.

    Sebenarnya pengutusan para nabi itu sendiri kpd umatnya masing2 dari Nabi Adam as s/d Nabi Muhammad saw (Nubuwwah) adalah suatu bentuk kepemimpinan ilahiyah yg berkesinambungan. Artinya salah satu aspek penting dari Nubuwwah adalah Imamah dlm arti umum. Tentunya kalau Imamah tdk penting maka Allah swt hanya cukup menurunkan kitab suci-Nya saja. Tapi mustahil kan kitab suci turun sendiri dan nanti siapa yg akan memimpin dan melaksanakan ketentuan2-Nya ?

  39. @rizal
    Suruh ketiga orang itu memelihara ayam sampai bertelur dan kemudian menetas. Nda usah banyak anaknya 10 ekor aja. Setelah menetas induknya mereka bertiga potong makan dagingnya. Kemudian perhatikan bagaimana anak2 ayam itu. Kocar kacirnya. Begitulah Umat tanpa pimpinan. Mungkin mereka nda mengerti management. Jadi suruh pelihara ayam aja.

  40. Jadi inget hadis nabi saaw ttg imam ali as..engkau diutus bersama para nabi dalam bentuk batin..tetapi engkau diutus bersamaku dlm bentuk lahir..baca quran an nur 35,itu berkaitan dgn rasul saaw dan 12 imam..rasul saaw itu misykat,imam ali as itu misbah,hingga terakhr imam mahdi afs itu yahdi..

  41. @Pengikut abu bakar
    wah,anda kacau bgt,gmn bisa aisyah pny ahlulbait?memangnya aisyah punya anak?klo khadijah as jelas pny anak,yaitu sayidah fatimah azzahra as..Alhamdulillah,Allah hanya memberi keturunan hanya kepada khadijah as sehingga melahirkan wanita penghulu surga..Allah benar2 memelihara keturunan rasul saaw..sesuai bgt dgn quran 33:33..

  42. @ Arif..

    Namanya aja pengikut abu bakar cs, nah kbtulan mrk pr pembela kayu yg uda dibakr ini plg suka pamer kedunguan di blog ini….smp ngomong amburadul :mrgreen:

  43. @bagir:
    Oooo di halaman ini yah yang bilang Aisyah punya keturunan.. ???
    @Pengikut abu bakar, umar dan ustman :
    anda bicara supaya menggunakan akal… tapi koq anda sendiri ga pake akal yah ??
    @ressay :
    iya mas,… beda waktu awal2 saya gabung di blog ini, masih ada tanggapan yg sejalan dengan yang di tulis SP. tapi semenjak datang para wahabi koq jadi ga nyaman yah ?? mungkin ajaran wahabi emang selalu jauh dari rasa aman dan nyaman.

  44. Heran……teman2 disini, kok di ributkan siapa yg lebih utama diantara para sahabat. Baik Ali, Abubakar, Umar, Usman, semuanya ada ke fadl an (kelebihan) nya masing2. Ali adalah pintunya ilmu, sehingga para sahabat menjadikannya sebagai penasihat agama. Abubakar akan dijadikan KEKASIH/PENOLONG nabi, namun karena tidakboleh ada kekasih selain Allah, maka tidak jadi. Hal ini karena nabi sering minta tolong pada Abubakar dalam setiap keadaan baik, raga, harta dsb, sementara Abubakar tak pernah sekalipun minta tolong pada nabi dalam bentuk raga, harta dsb, sehingga Nabi berkata bahwa budi baiknya Abubakar hanya Allah yg membalasnya di akhirat karena tak sempat dibalas nabi di dunia. Sedangkan ke utamaan Umar, adalah seringkali pendapat atau usul Umar, pernah pernah ditindaklanjuti dengan turunnya ayat Allah misal tentang usul agar wanita ber jilbab, sehingga nabi bersabda : Allah membenarkan lissan nya Umar.
    Sedangkan ke fadl an Usman adalah sifat dermawan dan ke ikhlasannya dalam menyumbang harta melimpah utk perjuangan nabi,

    Bagimana teman2? semuanya punya keutamaan masing2 kan….?

  45. @ Lamaru “Sedangkan ke utamaan Umar, adalah seringkali pendapat atau usul Umar, pernah pernah ditindaklanjuti dengan turunnya ayat Allah misal tentang usul agar wanita ber jilbab, sehingga nabi bersabda : Allah membenarkan lissan nya Umar.” Mas Istighfar ah, tata cara berbusana dlm hal ini Jilbab adalah syariat agama, apa anda mau bilang Allah SWT membuat syariat agama berdasarkan usulan Umar, mahluknya,…Mau melebihkan salah satu sahabat boleh boleh saja tapi ya mbok jangan keterlaluan lah sampai bisa memberi Allah usulan tentang syariat agama” kalau saya sih gak mau beragama dengan agama hasil ususlan manuasia,….

  46. @A_Lee
    jangan terlalu serius Mas, dari dulu masalah saudara lamaru adalah Otentisitas pengetahuan yang ia punya. ia maaf tidak begitu care soal validitas informasi, metode yang benar dan ketelitian dalam mengungkapkan informasi.

  47. @hadi

    Anda sudah cek ttg nama perawi yg meriwayatkan hadis ttg ‘keutamaan’ Syeikhein atas Imam Ali as yg anda dakwa disebut oleh Imam Ali as sendiri dlm Bukhari?

    Muhammad bin Katsir al-’Abdi, saudara Sulaiman bin Katsir, Sulaiman 50 tahun lebih tua darinya. Salah seorang guru Abu Dawud, meninggal tahun 223 H. Rawi kutubus sittah. Ibnu Hajar berkata, “Dia adalah tsiqah, tidak benar pendapat orang yang melemahkannya.”

    Sufyan, yaitu Sufyan bin Sa’id bin Masruq ats-Tsauri, Abu Abdillah al-Kufi; kibar atba’it tabi’in, salah seorang guru Muhammad bin Katsir, meninggal tahun 161 H. Rawi kutubus sittah. Ibnu Hajar berkata, “Dia adalah seorang yang tsiqah, hafiz, faqih, ahli ibadah, seorang imam dan dijadikan sebagai hujjah, walaupun terkadang dia melakukan tadlis.” adz-Dzahabi mengatakan, “Dia adalah imam, seorang teladan dalam hal ilmu dan kezuhudan. Ibnul Mubarak mengatakan, ‘Aku belum pernah mencatat hadits dari orang yang lebih utama daripadanya.’ Waraqa’ berkata, ‘Sufyan belum pernah melihat orang yang semisal dirinya.’.”

    Kami bawakan si Bukhari dll sbg hujjah buat anda, bukasn buat kami

    Wah sorry ye ga perlu ante bawa2 hadits Bukhari, kami ga butuh ente, kami memahami apa yg diriwayatkan Bukhari sesuai dengan pemahaman beliau mengenai sahabat bukan kyk ente, jadi useless ajah ente itu.. jgn sok jadi muhadits lah, ke laut aje sono.. wuakakak.. tuch pelototi kitab2 pegangan ente karangan Alkulaini, sadhuq, Thusi, Mufid, Majlisi, Khomeini aje..

    Haha…anda terlalu yakin. Semoga umur anda panjang dan bisa bertemu dgn puteranya Imam Ali as, saat itu akan anda saksikan sendiri bagaimana sejarah Yahudi Madinah berulang di pihak anda.

    Wow saya ingin banget ketemu Al-Mahdi beneran keturunan Rasulullah dan juga Imam Ali, tetapi bukan Imam Mahdi “Dajjal” yg ditunggu Rofidhoh yg diikuti oleh 70,000 Yahudi Isfahan.. Wuakakakak..

    @nomad

    Tp saya ga heran, sbb di SHAHIH BUKHARI ajah bisa ada hadis ttg Nabi Musa AS yg menonjok muka malaikat Jibril, wkwkwkw….

    cuci kaki dulu sblom tidur sambil baca ini, tapi diusap dulu itu ingusnya.. okeh Tong? wuakakak…

    http://abul-jauzaa.blogspot.com/2008/06/penjelasan-ringkas-imam-ahlus-sunnah.html

  48. Susah mau berdialog dengan orang yang tidk bisa berpikir. menunggu instruksi baru bisa menjawab. Sedangkan yang memberi instruksi untuk menjawab baru mengenal Islam. Kedu2anya R O B O T

  49. judulnya adalah sesuatu yg sudah sangat jelas.. abdullah bin abbas, “perbandingan ilmuku dan ilmu para sahabat yang lain dengan ilmu ali bin abi thalib (as) bagaikan perbandingan setetes air dengan tujuh samudera lepas….” (al-futuhat al-islamiah)

  50. @ejajufri
    kayaknya ada yang nggak puas kalau dibilang Ilmu Imam Ali jauh melebihi ilmu Abu Bakar dan Umar serta semua sahabat yang lain.

  51. Utk SP : silahkan cek kronologis turunnya ayat wajibnya berjilbab, sebelumnya ada riwayat ttg usulan Umar kepada nabi ttg jilbab , dan saya amat yakin se yakin2nya anda pernah membaca riwayat hadis tsb.

    Jika Imam Mahdi ( Imam Mahdi beneran) datang, maka ia akan membersihkan umat islam dari ajaran2 sesat yg ditulis dalam kitab Kulayni, Mufid, Tussi, saduq, Biharulanwar ttg paham Rajah, Bada, kisah Goib nya Mahdi dlm 2 tahap, paham melaknat 3 sahabat dsb.

    Bukan Imam Mahdi yg datang di Era Kulayni (Goib Kecil) yg tak mampu membersihkan kitab kulayni dari ajaran2 sesat

  52. @lahuntermaru

    Utk SP : silahkan cek kronologis turunnya ayat wajibnya berjilbab, sebelumnya ada riwayat ttg usulan Umar kepada nabi ttg jilbab , dan saya amat yakin se yakin2nya anda pernah membaca riwayat hadis tsb.

    tidak ada gunanya anda bilang seyakin-yakinnya karena itu cuma perasaan anda semata. sebelumnya anda juga menunjukkan gelagat yang sama, yaitu suka tidak memahami apa yang anda baca, sekarang malah masalah Jilbab. Silakan cek kembali saudara lamaru

    Jika Imam Mahdi ( Imam Mahdi beneran) datang, maka ia akan membersihkan umat islam dari ajaran2 sesat yg ditulis dalam kitab Kulayni, Mufid, Tussi, saduq, Biharulanwar ttg paham Rajah, Bada, kisah Goib nya Mahdi dlm 2 tahap, paham melaknat 3 sahabat dsb.

    Bukan Imam Mahdi yg datang di Era Kulayni (Goib Kecil) yg tak mampu membersihkan kitab kulayni dari ajaran2 sesat

    Yah orang Syiah juga bisa saja berkata sebaliknya yaitu mahzab anda yang sesat, makanya gak perlu saling mengklaim lah 🙂
    *perbaiki dulu cara anda mengambil informasi*

  53. Utk SP :

    Kan anda juga yg membahas bahwa tak semua hadis yg ada di kitab kulayni sohih, sehingga sekitar 50% doif. Hadis ini nantinya jika Imam Mahdi( Imam Mahdi sungguhan) datang, akan dibersihkan dari paham2 yg sesat seperti melaknat, Bada, Rajah, dan kisah Goibnya Imam Mahdi dlm 2 tahap.

  54. hehehe…si lamaru nantangin tuh bahas masalah jilbab. ehm…ehm…kira2 dia bakal menunjukkan referensinya apa gak yach? kok jarang banget sih lamaru menunjukkan referensinya?

    Biasanya nih, kalau orang meyakini bahwa palu yang dimilikinya belum kuat, maka orang itu tidak berani menghantamkan palu tersebut pada dinding yang ada di hadapannya. berbeda halnya jika kita yakin palu yang kita miliki kuat, maka kita akan berani menghantamkannya kepada benda apapun.

  55. Uk Ressay :

    Saya ngomong ttg jilbab karena saya sudah baca, dan saya amat yakin dengan yg saya baca, cuma saya belum copas aja, yah,,, masih malas nyari….maklum preman speaker..

  56. @ Lamaru, mas kalau anda yakin agama yg anda yakini hasil usulan manusia yg nota bene bekas penyembah berhala ya silahkan,insya Allah agama kami berasal dari Allah SWt yang Maha hidup dan Berdiri sendiri yg tidak memerlukan usulan bekas penyembah berhala untuk membuat syariatnya. Mari kita berbeda

  57. @Imem,ttg hadits dari Mohammad bin Hanafiyah selain di dalamnya terdapat perawi yg tidak tsiqah(Muhammad bin Kathir) seperti mas Hadi bilang diatas “AlDahabi berkata dalam bioghrafinya, Ahmad bin Abi Khuzaima berkata bahwa Ibn Main berkata “jangan menulis darinya (Mohammad bin Kathir) dia tidak Tsiqah. Mohammad bin Hanafiyah bukanlah orang yg bodoh yang tidak faham akidah tentang keutamaan Ali as diatas seluruh umat(termasuk sahabat) dan beliau juga adalah seorang penyair yang handal dan inilah bait syairnya yang terekam dalam karya terkenal Ahlu Sunnah ‘Tabaqat al Sa’ad” dengan jelas beliau menunjukan bahwa menurutnya Imam Ali as adalah pribadi terbaik setelah Rasulullah saww. “Engkaulah putra terbaik dari seluruh ummah setelah Rasulullah saaw” ini menjadi penguat hujah ttg daifnya hadits di atas. Jadi jgn dipakai lagi ya Mas.

  58. hehehehe…malas awal dari kebodohan.

  59. Abubakar, Umar, Asman, Ali, masing2 punya ke fadl an/kelebihan. Bung SP/Ressay amat bersemangat jika membahas keutamaan Ali, namun tak minat membahas keutamaan 3 sahabat lainnya. Justru bung SP/Ressay amat BERSEMANGAT jika membahas kejelekan2 yg ada pada 3 sahaat tsb. Ok…silahkan anda membahas hal2 negatif yg ada pada 3 sahabat tsb, dan saya tak menuntut anda membahas hal2 negatif pada Ali Ra (karena Ali Ra dan 3 sahabat lainnya tak pantas utk di jelek2an). Namun yg saya usulkan adalah anda harus bersemangat pula membahas apa dan siapa itu Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi, karena merkalah tokoh2 yang mengajarkan paham Bada, Rajah, kisah Goibnya Imam Mahdi, dan paham2 sesat lain yg sekarang di amalkan oleh umat Syiah.

  60. Itu kalau blog ini layak disebut ANALISIS PENCARI KEBENARAN, jika tidak, maka diganti saja dengan naman Analisis Pencari Pembenaran

  61. @Lahuntermaru

    Iya.. ya.. bener juga saya juga kok merasakan hal yang sama .. kenapa ya?.. perasaan kita kan ga pernah dan sangat anti menjelek-jelekkan ato memberi penilaian negatif kepada ahlul bait, kenapa org2 di sini suka banget menilai negatif para sahabat ya, bahkan juga ahlul bait yaitu istri2 Rasulullah… jawabannya karena memang ada sesuatu yg ga beres dalam hati mereka, taukah anda apa itu?… wuakakakak…

  62. @lahuntermaru dan imem
    sebelum kalian berbicara cobalah berpikir dengan baik, apa yang kalian maksud dengan menjelek-jelekkan sahabat?. Jika saya menampilkan riwayat-riwayat shahih dalam kitab hadis Bukhari Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Malik dan Ahmad bin Hanbal anda sebut sebagai menelek-jelekkan, sama saja anda menuduh mereka yang menjelek-jelekkan. Soal keutamaan Sahabat, saya rasa kita semua pada tahu, bukankah hal itu seringkali terdengar dari blog2 salafiyun sampai-sampai kalian jadi begitu sinis jika ada yang membicarakan penyimpangan sahabat padahal hadis-hadisnya berasal dari sumber yang sama. Kalau ada hadis keutamaan sahabat maka kalian mengagung-agungkan tetapi kalau hadis itu membicarakan penyimpangan sahabat kok kalian jadi sewot dan mencari-cari dalih :mrgreen:
    Soal perkataan kalian masalah pembenaran, maka saya katakan kalian lebih pantas untuk disebut orang yang melakukan pembenaran karena kalian hanya bisa berbicara tanpa bukti, bahkan ketika disodorkan bukti nyata maaf kalian hanya bisa menggerutu sambil ngeles dan mengalihkan pembicaraan. Semua tuduhan itu percuma,
    buktinya saudara Lamaru, anda sampai sekarang tidak pernah bisa menampilkan sumber apa yang anda kutip dengan benar, tapi maaf bicara anda terlalu besar tidak sesuai dengan ilmunya.
    begitu pula saudara imem, anda tidak segan-segan berhujjah dengan hadis dhaif asalkan itu dapat mensucikan sahabat Nabi.
    Nah saya rasa pembaca tahu kok siapa sebenarnya yang melakukan pembenaran :mrgreen:

  63. @Lahuntermaru @Imem

    Tapi berdasarkan fakta yg ada bahwa Abubakar cs banyak melakukan penyimpangan di dalam agama. Justru andalah yg memaksakan pembenaran itu :mrgreen:

  64. Pantes lamaru tdk bangkit2 dr kbodohanx. Buka2 buku referensi saja malesx minta ampun. Ngeles sana, ngeles sini. Eh ini malah nuntut sp utk menulis hal2 yg diinginkan lamaru. Ptnyn gw, siapa lo cuy? Bikin blog sendiri, tulis sendiri donk.

  65. @ SP, sedikit koreksi, cobalah sedikit berempati ketika anda berbicara tentang sahabat, karena bagi mereka bicara sahabat adalah bicara akidah, sedikit saja celah ini terkuak maka runtuhlah fondasi akidah yg dibangunanya. karena dari merekalah agama diambil dan dirujukannya. Jadi kalau mereka menyepakati bahwa ada sahabat punya cela ya akan cela juga agama yg diambilnya dan dirujuknya.

    Berhala memang berbagi macam bentuknya dari yang terbuat dari batu. ulama, nenek moyang dan hawa nafsu.

  66. saya setuju 100% dengan @A_lee..budayakan EMPATI..kekurangan umat islam sekarang ini tidak ada empati antar intern umat islam sendiri..

    Anehnya, bin ajaibynya, terhadap umat diluar islam empati / toleransi itu WORKING so WELL..

  67. @imem:
    “Iya.. ya.. bener juga saya juga kok merasakan hal yang sama .. kenapa ya?.. perasaan kita kan ga pernah dan sangat anti menjelek-jelekkan ato memberi penilaian negatif kepada ahlul bait, kenapa org2 di sini suka banget menilai negatif para sahabat ya, bahkan juga ahlul bait yaitu istri2 Rasulullah… jawabannya karena memang ada sesuatu yg ga beres dalam hati mereka, taukah anda apa itu?… wuakakakak…”

    Rupanya anda belum ngerti2 juga. Dg tulisannya SP bukan bermaksud menjelek-jelekkan para sahabat, tetapi berdasarkan fakta2 terutama dari sumber Ahlu Sunnah sendiri ternyata Ali bin Abi Talib-lah yg paling pantas menjadi Khalifah Nabi saw dan memenuhi kriteria yg ditetapkan Allah dalam Al-Quran, yaitu disamping keluasan ilmu dan akhlak yg tinggi juga kemaksuman ( a.l. Al-Baqarah 124, Ahzab 33, Shad 45-46, 82-83, Yusuf 4, Maryam 51dll dan hadis spt Tsaqalain, Al-Kisa dll). Artinya tdk pernah berbuat maksiyat (tdk pernah menyalahi ketentuan Allah dan Rasul-Nya).

    Para sahabat bukannya tdk punya keutamaan/kelebihan, tetapi berdasarkan kriteria diatas tdk ada satupun yg memenuhi. Sumber2 Ahlu Sunnah sendiri membuktikan bahwa para sahabat termasuk Abu Bakar, Umar dan Usman sangat banyak menyalahi ketentuan yg telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Dan yg jelas mereka semua andalah para mantan……

    Dg demikian SP juga ingin mengingatkan kpd kita semua bahwa org2 yg banyak menyalahi ketentuan Allah dan Rasul-Nya tdk pantas dijadikan Imam atau pemimpin, sekalipun mereka adalah sahabat Nabi. Perlu diketahui bahwa persahabatan dg Nabi saw tdk bisa dijadikan landasan/kriteria layak tidaknya menjadi pemimpin. Buktinya Nabi Yusuf as pernah punya sahabat org kafir sewaktu dipenjara.

    Pesan SP jelas : jangan sembarangan memilih pemimpin, apalagi untuk urusan dunia dan akhirat ! Karena yg akan digantikan adalah level Nabi, maka yg harus menentukan kriterianya jelas bukan manusia tetapi yg mengutus Nabi itu sendiri !

  68. @Lahuntermaru:
    ….Namun yg saya usulkan adalah anda harus bersemangat pula membahas apa dan siapa itu Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi, karena merekalah tokoh2 yang mengajarkan paham Bada, Rajah, kisah Goibnya Imam Mahdi, dan paham2 sesat lain yg sekarang di amalkan oleh umat Syiah.”

    Anda juga engga ngerti2 bahwa Kulayni , Shaduq, Thusi, Mufid, Majlisi hanyalah para ulama hadis spt juga Bukhori, Muslim, Tirmidzi dll. Apa yg ada dalam kitab2 yg mereka tulis tdk secara otomatis mencerminkan ajaran Syi’ah itu sendiri. Contoh ketika ada peristiwa Al-Gharaniq / ayat2 setan atau Allah turun ke langit dunia pada waktu sepertiga akhir dlm kitab2 hadis Ahlu Sunnah, apakah secara otomatis mencerminkan ajaran Sunni itu sendiri ?

    @pengikut abu bakar,umar,utsman,ali.ra,:

    Mana yg lebih mirip Yahudi Nasrani ? Coba simak yg ini :

    1. Taurat menggambarkan Allah SWt secara antropomorfis (spt manusia). Bandingkan dg hadis2 Abu Hurairah spt Allah menciptakan Adam spt bentuknya sendiri, Melihat Allah pada Hari Kiamat dlm berbagai bentuk yg berbeda-beda, Neraka tidak akan penuh sampai Allah memasukkan kaki-Nya di dalamnya, Allah setiap malam turun ke langit dunia dsb.

    2. Dlm Bible banyak sekali perbuatan tercela/tdk pantas yg dinisbahkan kpd para Nabi Allah spt berzina dg wanita yg punya suami, minum arak dll. Bandingkan dg hadis2 yg diriwayatkan Abu Hurairah yg mendominasi hadis Sunni, yg menggambarkan kesalahan2 yg diperbuat para nabi spt. :
    1. Nabi Sulaiman as tidur dg seratus perempuan dlm satu malam
    2. Nabi Musa as menampar malaikat maut
    3. Nabi Musa as lari sambil telanjang mengejar batu yg melarikan pakaiannya
    4. Nabi Muhammad saw lupa rakaat salat
    5. Nabi Muhammad saw melewatkan salat subuh
    6. Nabi Muhammad saw menganiaya org2 yg tdk berdosa, dll.

  69. @rijal dan semua umat islam

    jadi gimana dunk sikap umat islam seharusnya, melihat “disini salah, disana salah” “disini bener disana bener”

    suni-syiah dua-2nya salah, dua2nya bener…

  70. @Maru & Imem & pengikut abubakar umar & ustman:

    Maaf mas saya mau tanya mohon di jawab dengan jujur (mudah2an Ramadhan ini kalian akan jujur hingga bisa bikin kalian keren lahir bathin…) *peace*

    1. Apakah kalian ga ngerasa, bahwa sebenarnya kalian lah yang mencari pembenaran..? Jika ga ngerasa coba deh baca lagi semua yg anda tulis.

    2. Apakah kalian ga ngerasa, bahwa apa yang di tulis sama SP semuanya ada di kitab2 kalian ahlul sunah… ? Jika ga ngerasa coba deh jujur sama diri sendiri… ga papa ga jujur sama kita2 disini, mudah2an kita semua ngerti koq.

    3.Apa bener semua yang ditampilkan SP yang anda anggap menjelek-jelekan ke 3 sahabat Plus Muawiyah, semua itu berasal dari pemikiran dan dalil-dalil karangan SP ? kalu iya… trus riwayat yg dicatat ulama2 kalian itu apa yah ?? koq bisa sama ama dalil2 karangan mas SP yah ???

    4. Apakah kalian memiliki catatan mengenai kesalahan yang dilakukan oleh Imam Ali as ? Jika tidak, maka saya bisa bilang bahwa kalian lah yang menganggap Imam Ali as sebagai nabi… karena dalam kitab2 ahlul sunah aja mencatat bahwa Nabi pernah melakukan kesalahan….

    Dan terakhir buat maru, imem dan pengikut abubakar umar dan ustman… Boleh menganggap diri anda preman speaker, tapi tetep harus pinter. Boleh menganggap diri kalian muridnya Habib, tapi jangan hasilnya anda malah seperti tabib. Boleh anda menganggap pengikut abubakr umar dan ustman, tapi anda juga harus sadar, kami ini pengikut Nabi Muhammad Saaw dan ahlul baitnya as yang disucikan Allah Swt…. Jadi ??? sebandingkah kalian dengan kami ??

    Semoga Ramadhan ini menjadikan kita keren Lahir dan Bathin. *peace*

  71. apakah lebih baik koreksi dulu tuh masing-masing salahnya, sebelum berkoar-koar menyalahkan orang lain??

    ngaca dulu, atau tidak pernah ngaca??!

  72. kayanya bakal muncul “Mr. Pengung” lain nih.. :mrgreen:

  73. Berhala memang berbagi macam bentuknya dari yang terbuat dari batu. ulama, nenek moyang dan hawa nafsu.

    Kreeeen,,,,! :mrgreen:

  74. dan anda, @bagir adalah Mr Bego (?)

  75. dan anda, @bagir adalah Mr Bego (?)

    Selamaaaat..anda sudah jadi mr. Pengung..! :mrgreen:

    ikutin ajah tuh berhalanya… :mrgreen: :mrgreen:

    Kereeen..! :mrgreen:

  76. ….karena bagi mereka bicara SAHABAT adalah bicara AKIDAH, sedikit SAJA CELAH INI TERKUAK maka RUNTUHLAH FONDASI AKIDAH YG DIBANGUNANYA. karena dari merekalah agama diambil dan dirujukannya. JADI KALAU MEREKA MENYEPAKATI BAHWA ADA SAHABAT PUNYA CELA YA AKAN CELA JUGA AGAMA YG DIAMBILNYA DAN DIRUJUKNYA.

    Kereeeen :mrgreen:

  77. Utk SP :

    Ilustrasi. Kita punya temen, dulu ia penipu, tapi sekarang ia sudah jadi orang baik. Apakah kita ulangi terus kisah2 tentang perbuatannya menipu ? Apakah kita jelek2an terus teman kita yg sudah tobat tsb? tentu tidak perlu kan, cukup kita tahu saja suatu informasi bahwa ia penah jadi penipu, tapi ia sudah tobat, tak perlu di ungkit2.

    Begitu pula kita terhadap Abubakar, Umar, Usman. Mereka mungkin pernah salah, pernah berselisih paham, tapi manatahu kita jika mereka disaat saat akhir telah tobat, ber maaf an dengan Imam Ali atau lainnya, Buktinya Imam Ali kompak2 saja dengan mereka, bahkan menamai anak2nya dengan nama2 para sahabat, juga mau menerima nama dari pemberian Umar bin Hattab utk anaknya dengan naman Umar.

    Memang betul kesalahan2 para sahabat Abubakar, Umar, Usman ada tertulis di kitab2 hadis, namun selama kesalahan mereka tidak menyesatkan umat Islam kenapa harus di ungkit2 terus, itu yg naman nya men jelek2an.

    Tapi dasar bung SP : ia amat ber semangat meng ungkit2 kesalahan2 3 sahabat tsb. Tapi tak pernah mau bersemangat membahas tokoh2 yg mengajarkan paham sesat (Bada, Rajah, Goibnya Al Mahdi) yg di ajarkan Kaulayni, Tusi, Saduq, Majlisi, sehingga umat Syiah dalam ribuan tahun ikut tersesat dalam paham tsb.

  78. @bagir..ELU ga puasa ya..dah minum aja deh..kan hawa nafsumu itu berhalanya..nafsu mencela, bumerang deh wakakakakak….

  79. @lahuntermaru..kereeeenn..SP n kroco-kroconya ga berkutik..KO!
    LANJUTKAN!

  80. LANJUTKAN! mr lahuntermaru..anda keren, @imem juga keren..biar ladeni aja sampai dimana mereka membuka aib umat islam apalagi mereka2 yang telah diakui dunia kiprahnya.

    BIAR NYAHO..ALLAH AZZA WA JALLA nanti yang akan MEMBUKA AIB @SP dan kroco2 nya ini di di dunia dan akhirat!!!

    PASTI ITU!!

  81. @Lahuntermaru

    Begitu pula kita terhadap Abubakar, Umar, Usman. Mereka mungkin pernah salah, pernah berselisih paham, tapi manatahu kita jika mereka disaat saat akhir telah tobat, ber maaf an dengan Imam Ali atau lainnya,

    bisa iya dan bisa tidak, tinggal ditunjukkan saja buktinya. Yang saya tidak habis pikir mengapa para ulama hadis masih tetap saja menyebutkan kisah tersebut, kenapa anda sewot sama saya, saya cuma mengulang apa yang mereka tulis 🙂

    Buktinya Imam Ali kompak2 saja dengan mereka, bahkan menamai anak2nya dengan nama2 para sahabat, juga mau menerima nama dari pemberian Umar bin Hattab utk anaknya dengan naman Umar.

    Nama-nama sahabat seperti Umar, Ustman, dan sebagainya itu adalah nama yang umum, sebelum orang-orang memeluk islam nama itu juga sudah ada, artinya nama itu bukan hak paten siapa-siapa, mana bisa anda jadikan soal nama itu sebagai bukti, berpikirlah dengan baik 🙂
    *padahal yang ini sudah dibuat thread khusus tapi tidak mengerti juga*

    Memang betul kesalahan2 para sahabat Abubakar, Umar, Usman ada tertulis di kitab2 hadis, namun selama kesalahan mereka tidak menyesatkan umat Islam kenapa harus di ungkit2 terus, itu yg naman nya men jelek2an.

    Tahu dari mana anda itu tidak menyesatkan umat islam, mari kita lihat soal haji tamattu, di zaman Umar bahkan banyak para tabiin yang menganggap haji tamattu itu dilarang, padahal hal itu sudah dibolehkan Rasulullah. Kenapa bisa begitu? karena mereka mengikuti khalifah Umar yang melarang haji tamattu. itu cuma salh satu kok.
    btw jika hal itu anda anggap menjelek-jelekkan maka seharusnya anda mengkritik para ulama hadis yang mau-maunya mnampilkan kisah seperti itu, merekalah yang menjelek-jelekkan saya cuma menuliskan kembali.

    Tapi dasar bung SP : ia amat ber semangat meng ungkit2 kesalahan2 3 sahabat tsb. Tapi tak pernah mau bersemangat membahas tokoh2 yg mengajarkan paham sesat (Bada, Rajah, Goibnya Al Mahdi) yg di ajarkan Kaulayni, Tusi, Saduq, Majlisi, sehingga umat Syiah dalam ribuan tahun ikut tersesat dalam paham tsb

    Perhatikan baik-baik wahai Mas yang baik, saya menuliskan soal kesalahan sahabat karena kitab hadis yang ada pada saya memang menuliskan tentang itu. nah di kitab hadis yang ada pada saya, gak ada tuh cerita soal Kulaini, Tusi Shaduq Majlisi dan sebagainya. Hal seperti itu ada di kitab-kitab Syiah. Maka dari itu orang-orang syiah lah yang kompeten untuk membahas tokoh2 yang anda sebutkan. Anehnya bagaimana anda bisa mengklaim bahwa tokoh2 tersebut telah menyesatkan umat Islam Syiah kalau anda sendiri saja maaf tidak pernah membaca kitab-kitab syiah?. Cobalah menyesuaikan antara ilmu dan bicara, jangan berbicara hal-hal yang tidak anda ketahui. 🙂
    Salam

  82. Utk SP :

    Ok…jika tentang adanya larangan haji Tamatu oleh Umar, silahkan anda menulis berulang kali, agar umat tahu bahwa Umar pernah melarang haji Tamatu. Namun saya sendiri masih memakai Tamatu.

    Begitu juga tentang nikah Mutah, Umar pernah melarang, dan dilanjutkan oleh Ali Ra larangan tsb. Silahkan anda menulis,

    Dalam hal ini bukan di katagorikan menjelek jelek kan. Ini menyangkut pengamalan.

    Beda jika anda selalu me ungkit2 tanah fadak, ancaman pembakaran oleh Umar, ( walau saya tak percaya adanya ancaman seperti itu). Atau kisah perselisihan Aisyah dengan Ali Ra dsb. Kisah2 ini tak ada hubungannya dengan pengamalan umat masa sekarang. Sehingga tak terlalu perlu di dramatisir atau di ubgkit2 terus perselisihan mereka, manatahu di saat2 akhir mereka sudah saling memaafkan.

    Yg berhubungan dengan pengamalan sekarang adalah ajaran2 baru yg dianut teman2 anda di blog ini seperti PELAKNATAN thd 3 sahabat, Kisah Goibnya Al Mahdi, Bada, Rajah, yg kesemuanya ditulis oleh Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi. Ini yg perlu anda analisa agar kita tak tersesat.

    Anda berkilah bahwa itu urusan Syiah, bukan anda. Tapi anda kan yg mulai membahas tentang Al Kaffy, dsb di blog ini. Silahkan LANJUTKAN analisanya thd tokoh2nya.

  83. @Lahuntermaru

    Anda keliru dgn mengatakan di blog ini berbicara tentang PELAKNATAN thd 3 sahabat yakni Abubakar cs. Yang saya pahami pemilik blog hanya memaparkan fakta yg ada berdasarkan nash hadits Rasulullah saw. Justru andalah yg hanya ber-ASUMSI saja sedari dulu, tanpa nash hadits samasekali. Makanya anda bingung sendiri :mrgreen:

  84. @Lahuntermaru

    Beda jika anda selalu me ungkit2 tanah fadak, ancaman pembakaran oleh Umar, ( walau saya tak percaya adanya ancaman seperti itu).

    Saya berusaha menampilkan sejarah yang benar, meluruskan sejarah yang telah didistorsi oleh para Wahabi yang telah mempengaruhi banyak orang seperti anda, lihat saja contohnya anda dengan mudah tidak percaya peristiwa seperti itu padahal diriwayatkan dengan shahih. Silakan saja mau percaya atau tidak percaya, saya lihat anda hanya menuruti kehendak anda saja, jika suka ya percaya jika nggak suka ya nggak percaya. Jika anda suka maka mahzab Syiah bisa dengan mudahnya anda bilang sesat. Siapa yang peduli dengan apa yang anda suka dan anda percayai :mrgreen:

    Atau kisah perselisihan Aisyah dengan Ali Ra dsb. Kisah2 ini tak ada hubungannya dengan pengamalan umat masa sekarang.

    Sejak kapan sejarah gak ada hubungannya, kalau memang begitu maka silakan hapus saja kisah tersebut dari kitab-kitab hadis. Biar tidak dibaca oleh orang-orang. Menurut anda ngapain para Ulama mencantumkan kisah tersebut dalam kitab hadis dan sirah, ngapain mereka ngungkit2? 🙂

    Sehingga tak terlalu perlu di dramatisir atau di ubgkit2 terus perselisihan mereka, manatahu di saat2 akhir mereka sudah saling memaafkan.

    Tidak ada yang mendramatisir, anda boleh lihat bagaimana metode saya menulis. Sejauh ini saya selalu berpegang pada teks hadisnya. Jika anda bilang mendramatisir maka hadis-hadis itulah yang mendramatisir, Jadi salahkan kitab-kitab hadis itu 😛

    Yg berhubungan dengan pengamalan sekarang adalah ajaran2 baru yg dianut teman2 anda di blog ini seperti PELAKNATAN thd 3 sahabat, Kisah Goibnya Al Mahdi, Bada, Rajah, yg kesemuanya ditulis oleh Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi. Ini yg perlu anda analisa agar kita tak tersesat.

    Aduh Mas, silakan deh anda tanya pada mereka yang anda pikir sebagai teman saya. Tanya pada mereka, apakah mereka melaknat sahabat?. Tanya pada mereka soal Al Mahdi Bada’ dan Raj’ah?. (btw soal Raj’ah bahkan sahabat Nabi ada yang percaya Raj’ah) Tanya pada mereka apakah Kulaini Shaduq Majlisi dkk menyesatkan mereka. Kenapa anda sewot sama saya! 😆

    Anda berkilah bahwa itu urusan Syiah, bukan anda. Tapi anda kan yg mulai membahas tentang Al Kaffy, dsb di blog ini.

    Perhatikan dulu dengan baik, tulisan saya itu perbandingan Kitab Al Kafy di sisi Syiah dengan Shahih Bukhari di sisi Sunni. Mau anda kemanakan Bukharinya, pembahasan saya itu adalah pembahasan saya sebagai orang yang berada di luar syiah bukan sebagai penganut Syiah. Tulisan saya meluruskan distorsi oleh para Salafiyun yang memfitnah Syiah dimana tulisan2 salafy itu telah mempengaruhi orang-orang seperti anda untuk mensesat-sesatkan Syiah.

    Silahkan LANJUTKAN analisanya thd tokoh2nya.

    btw blog sayai sepenuhnya prerogatif saya. Saran saya jangan mencari pembenaran nafsu anda untuk mensesatkan mahzab yang belum anda kenal
    Salam

  85. @SP
    wah, mas SP ini bener2 jago bersilat keyboard ya, sehingga bisa ‘menyihir’ org2 kroco macam bob,rafidhah,ressay..luar biasa! lihat nih komennya:

    “Yang saya tidak habis pikir mengapa para ulama hadis masih tetap saja menyebutkan kisah tersebut, kenapa anda sewot sama saya, saya cuma mengulang apa yang mereka tulis”

    ck..ck..ck..ulama hadits dipertanyakan, padahal sendirinya tanpa disadari ‘mengulang’ apa yg mereka tulis…parahnya,sambil menghina sahabat umar yg dibilangnya sesat, coba perhatikan komennya lagi:

    “Tahu dari mana anda itu tidak menyesatkan umat islam, mari kita lihat soal haji tamattu”

    kelihatan kan belangnya.. kalo ternyata mas SP dan teman2nya itu SUDAH DENGAN BERANI MENGATAKAN SESAT kepada sahabat umar ra!
    ayo mau bilang apa??? bohong lagi???

    dilain wktu dia komentar :
    “Tulisan saya meluruskan distorsi oleh para Salafiyun yang memfitnah Syiah dimana tulisan2 salafy itu telah mempengaruhi orang-orang seperti anda untuk mensesat-sesatkan Syiah”

    wow…ente ‘ulama’ lulusan dari mana bisa2nya para ulama salafiyun ‘diluruskan’…wong syiah itu jelas koq sesat, sama seperti aliran sesat lainnya..JELAS bung, sejelas matahari!
    (yg ini pasti dibelain lagi..maklum cuma orang SYIAH yg marah kalo mazhabnya dibilang sesat)

    ini nih yang ganjil :
    “pembahasan saya itu adalah pembahasan saya sebagai orang yang berada di luar syiah bukan sebagai penganut Syiah.”

    taqiyyah..anda memiliki akidah yg ganjil, ga jelas..NGAPAIN NGURUSIN SYIAH kalo bukan SYIAH sambil berisiko cari ribut TERKECUALI anda memang SYIAH…dan blog ini buktinya dan semua jadi saksinya!
    LUAR BIASA, Dibulan Suci Ramadhan saja masih berani berbohong!

    kesimpulan :
    1. SP adalah SYIAH.
    2. Memberi label sesat kepada sahabat
    3. para pendukungnya adalah mereka yang kena ‘sihir’ SP sehingga tanpa disadari terpengaruh dan menjadi pengikut setia SP……..

  86. @dede

    “Anda keliru dgn mengatakan di blog ini berbicara tentang PELAKNATAN thd 3 sahabat yakni Abubakar cs. Yang saya pahami pemilik blog hanya memaparkan fakta yg ada berdasarkan nash hadits Rasulullah saw.”

    lihat tulisan SP diatas, dia berani bilang sesat kepada sahabat umar ra!

    saran saya, jangan mau ikut-ikutan hanya sekedar terpukau dng artikel atau judul blog. be your self!

  87. @pengikut Syi’ah. lha anda tahu bahwa ‘Aisyah ga punya anak…lihat!!sepertinya Syi’ah telah kafir,,ingat wahai kaum muslimin para pengikut Nabi Muhammad..janganlah tertipu oleh Syi’ah Rafidhoh mereka telah dikafirkan oleh Ali bin Abi Tholib. Hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu sendiri yang diriwayatkan secara mustafidlah dari Muhammad Ibnil Hanafiyah:

    قُلْتُ ِلأَبِي: أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُوْلِ اللهَ ?؟ قَالَ: أَبُو بَكْرٍ. قَلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: عُمَرُ. وَخَشِيْتُ أَنْ يَقُوْلَ عُثْمَانُ. قُلْتُ: ثُمَّ أَنْْتَ؟ قَالَ: مَا أَنَا إِلاَّ رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. (رواه البخاري: كتاب فضائل الصحابة باب 4 وفتح البارى 7/20)

    Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu): Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah ? ? Ia menjawab: “Abu Bakar”. Aku bertanya (lagi): “Kemudian siapa?”. Ia menjawab: “Umar”. Dan aku khawatir ia akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau menjawab: “Tidaklah aku kecuali seorang dari kalangan muslimin”. (HR. Bukhari, kitab Fadlailus Shahabah, bab 4 dan Fathul Bari juz 4/20)

    Bahkan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengancam untuk mencambuk orang yang mengutamakan diri-nya di atas Abu Bakar dan Umar dengan cambukan seorang pendusta.

    لاَ أُوْتِيَ بِأَحَدٍ يُفَضِّلُنِيْ عَلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ إِلاَّ جَلَّدْتُهُ حَدَّ الْمُفْتَرِيْنَ.

    Tidak didatangkan kepadaku seseorang yang mengutamakan aku diatas Abu Bakar dan Umar, kecuali akan aku cambuk dengan cambukan seorang pendusta.

    Maka ketika itu seorang yang mengatakan beliau lebih utama dari Abu Bakar dan umar dicambuk delapan puluh kali cambukan. (Majmu’ Fatawa juz 4 hal. 422; Lihat Imamatul ‘Udhma, hal. 313).

    Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah menceritakan ucapan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut:

    إِني لَوَاقِفٌ فِي قَوْمٍ نَدْعُوا اللهَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَقَدْ وُضِعَ عَلَى سَرِيْرِهِ، إِذَا رَجُلٌ مِنْ خَلْفِي قَدْ وَضَعَ مِرْفَقَيْهِ عَلَى مَنْكِبِي يَقُوْلُ: رَحِمَكَ اللهَ إِنْ كُنْتُ َلأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ ِلأَنِيْ كَثِيْرًا مَا كُنْتُ أَسْمَعُ رَسُوْلَ اللهِ ? يَقُوْلُ: كُنْتُ وَأَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ، وَفَعَلْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، وَانْطَلَقْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، فَإِنْ كُنْتُ َلأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللهُ مَعَهُمَا، فَالْتَفَتُّ فَإِذَا هُوَ عَلِي بْنِ أَبِي طَالِبٍ. (رواه البخاري في فضائل الصحابة، باب من فضائل عمر 3389 (4/1858))

    Sungguh aku pernah berdiri di kerumunan orang yang sedang mendoakan Umar bin Khathab ketika telah diletakkan di atas pembaringannya. Tiba-tiba seseorang dari belakangku yang meletakkan kedua sikunya di kedua pundakku berkata: “Semoga Allah merahmatimu dan aku berharap agar Allah menggabungkan engkau bersama dua shahabatmu (Yakni Rasulullah dan Abu Bakar) karena aku sering mendengar Rasulullah ? bersabda: ‘Waktu itu aku bersama Abu Bakar dan Umar…’ ‘aku telah mengerjakan bersama Abu Bakar dan Umar…’, ‘aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar…’. Maka sungguh aku berharap semoga Allah menggabungkan engkau dengan keduanya. Maka aku menengok ke belakangku ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib.

    Hadits-hadits dari Ali bin Abi Thalib ini merupakan sebesar-besar dalil yang membuktikan kedustaan kaum Syi’ah Rafidlah yang mengutamakan Ali di atas Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma.. kami kaum muslimin berlepas diri dari sempalan kafir Syi’ah Rafidhoh,,para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan ulama seluruhnya sampai hari ini telah menyatakan kafirnya Syi’ah Rafidhoh.

  88. wahai kaum muslimin lihat dan perhatikan..!!!
    Syubhat pertama kaum syiah adalah meragukan keabsahan khilafah Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu . Mereka menganggap dibai’atnya Abu Bakar radhiallahu ‘anhu sebagai khalifah adalah tidak sah, karena Ali radhiallahu ‘anhu dan keluarganya atau Ahlul Bait tidak diajak musyawarah, padahal Ali radhiallahu ‘anhu lebih berhak menjadi khalifah daripada abu Bakar atau Umar radhiallahu ‘anhuma . Demikianlah syubhat syi’ah yang mereka hembuskan dimana-mana, dengan kalimat yang sama dari tokoh syi’ah yang berbeda-beda, bagaikan satu kaset yang diputar berulang-ulang.
    Pemahaman sesat dari orang Persia ini selalu mengatas-namakan Ahlul Bait dan menganggap pemahamannya sebagai “Madzhab Ahlul Bait”. Sehingga yang paling mudah terbawa dengan pemahaman syi’ah ini adalah orang-orang yang mengaku sebagai turunan Ali radhiallahu ‘anhu atau Alawiyyin –kecuali yang Allah rahmati–. Ketika disampaikan kepada mereka bahwa Ahlul Bait terdzalimi bangkitlah emosi kekeluargaannya. Padahal apa yang disampaikan oleh kaum syi’ah –yang merupakan jelmaan kaum majusi Persia– adalah kedustaan yang nyata dan tidak memiliki bukti yang otentik.
    Mereka biasanya mengambil riwayat-riwayat tersebut dari kitab yang pa-ling terkenal di kalangan mereka yaitu Nahjul Balaghah. Kitab ini berisi ucapan-ucapan, khutbah-khutbah dan sya’ir-sya’ir yang seluruhnya diatasnamakan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu . Penulis buku tersebut mengesankan bahwa seakan-akan Ali radhiallahu ‘anhu tidak terima dengan keputusan para shahabat ketika memilih Abu Bakar sebagai khalifah. Bahkan dalam buku ini dinukil bahwa Ali radhiallahu ‘anhu mencaci dan mencerca Abu Bakar, Umar dan para shahabat yang lain. Namun sayang penulis buku tersebut tidak membawakan ucapan-ucapan Ali radhiallahu ‘anhu tersebut dengan sanadnya (rantai para rawi) sehingga tidak dapat diperiksa keotentikannya secara ilmiyyah dengan standar ilmu hadits.
    Kitab ini –yang dikalangan kaum Syi’ah sejajar dengan al-Qur’an– ternyata disusun dan dikarang oleh seorang tokoh sesat dari kalangan Syi’ah imamiyyah, Rafidah yang bernama al-Murtadla Abi Thalib Ali bin Husein bin Musa Al Musawi (w th. 436 Hijriyah). Buku ini telah dinyatakan oleh para ulama Ahlus Sunnah sebagai kedustaan atas nama Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu.
    Imam adz-Dzahabi berkata –ketika membahas biografi orang ini– sebagai berikut: “Dia adalah penghimpun kitab Nahjul Balaghah yang menyandarkan kalimat-kalimat yang ada dalam kitab ini kepada Imam Ali radhiallahu ‘anhu tanpa disebutkan sanad-sanadnya. Sebagian besar kalimat-kalimat itu batil, meskipun juga di dalamnya ada hal yang benar. Namun ucapan-ucapan palsu yang terdapat dalam kitab ini mustahil diucapkan oleh Imam Ali”. (Siyar A’lamin Nubala,17/589-590).
    Beliau juga berkata:”…Barang siapa yang melihat buku Nahjul Balaghah ini, maka ia akan yakin bahwa ucapan-ucapan itu adalah dusta atas nama Amirul Mukminin Ali radhiallahu ‘anhu , karena di dalamnya terdapat caci-makian yang sangat jelas terhadap dua tokoh besar shahabat yaitu Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma . Juga tedapat ungkapan-ungkapan yang kaku (menurut kaidah sastra arab, pent) yang bagi orang yang telah mengenal jiwa bangsa Quraisy (dan tingginya bahasa mereka, pen.) dari kalangan para shahabat dan orang-orang setelahnya akan mengerti dengan yakin bahwa kebanyakan isi kitab tersebut adalah batil. (Mizanul i’tidal 3/124 Lisanul Mizan 4/223).
    Ibnu Sirin menilai bahwa seluruh apa yang mereka (kaum Syi’ah) riwayatkan dari Ali radhiallahu ‘anhu semuanya kedustaan. (Al-‘ilmus Syamikh, hal 237)

    Demikian pula Al-Khathib al-Baghdadi dalam kitabnya Al-Jami’ Li Akhlaqir rawi wa adibis sami’ (juz 2 hal. 161) telah memberikan isyarat tentang Kedustaan kandungan kitab ini”.

    Syaikhul IslamIbnu Taimiyah berkata: “… sebagian besar khutbah-khutbah yang dinukil penyusun kitab Nahjul Balaghah adalah dusta atas nama Ali radhiallahu ‘anhu . Beliau terlalu mulia dan terlalu tinggi kapasitasnya untuk berbicara dengan ucapan seperti itu. Tetapi mereka mereka-reka kebohongan dengan anggapan bahwa hal itu sebagai sanjungan. Sungguh Itu bukanlah kebenaran, bukan pula merupakan sanjungan…. (Minhajus Sunnah an-Nabawiyah, 8/55-56)

    Sedangkan para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah telah meriwayatkan dengan sanad –dan sanad tersebut telah diteliti keshahihannya secara ilmiyyah—ucapan-ucapan Ali radhiallahu ‘anhu yang ternyata bertentangan dengan apa yang mereka riwayatkan seratus delapan puluh derajat. Di antaranya:

    Pertama, riwayat yang menunjukkan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu setuju dengan keputusan para sahabat dalam pengang-katan Abu Bakar radhiallahu ‘anhu sebagai khalifah. Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya sampai kepada Ubaidah bahwa ia mendengar Ali radhiallahu ‘anhu mengatakan:

    اقْضُوْا كَمَا أَنْتُمْ تَقْضُوْنَ فَإِنِّيْ أَكْرَهُ الْخِلاَفُ حَتَّى يَكُوْنَ النَّاسَ جَمَاعَةً أَوْ أَمُوْتُ كَمَا مَاتَ أَصْحَابِيْ.

    Putuskanlah sebagaimana kalian putus-kan, sesungguhnya aku membenci perselisihan hingga manusia berada dalam satu jama’ah atau lebih baik aku mati seperti para shahabat-shahabatku yang telah mati. (AR. Bukhari dalam Fadha-ilus Shahabah 3504) Kedua, diriwayatkan pula secara mustafidh dari Ali bin Abi Thalib sendiri sebagaimana dalam Shahih Bukhari dengan menyebutkan sanadnya sampai kepada Muhammad ibnul Hanafiyah rahimahullah:

    قُلْتُ ِلأَبِي: أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُوْلِ اللهَ r؟ قَالَ: أَبُو بَكْرٍ. قَلْتُ: ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ: عُمَرُ. وَخَشِيْتُ أَنْ يَقُوْلَ عُثْمَانُ. قُلْتُ: ثُمَّ أَنْْتَ؟ قَالَ: مَا أَنَا إِلاَّ رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. (رواه البخاري في فضائل الصحابة 3468 وفتح البارى 7/20)

    Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu ): “Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ? Ia menjawab: “Abu Bakar”. Aku berta-nya (lagi): “Kemudian siapa?”. Ia men-jawab: “Umar”. Dan aku khwatir ia akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau menjawab: “Tidaklah aku kecuali se-orang dari kalangan muslimin”. (AR. Bukhari, kitab Fadlailus Shahabah, bab 4 dan Fathul Bari juz 4/20)

    Ketiga, berkata Ibnu Taimiyah bahwa riwayat yang seperti ini (yakni riwayat di atas) telah diriwayatkan dari Imam Ali lebih dari 80 riwayat. Dan bahwasanya imam Ali ibnu Abi Thalib pernah berbicara di mimbar Kuffah, mengancam orang-orang yang mengutamakan dirinya di atas Abu Bakar dan Umar dengan cambukan seorang pendusta.

    لاَ أُوْتِيَ بِأَحَدٍ يَفْضِلُنِيْ عَلَى أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ إِلاَّ جَلَّدْتُّهُ حَدَّ الْمُفْتَرِيْنَ

    Tidak didatangkan kepadaku seseorang yang mengutamakan aku di atas Abu Bakar dan Umar kecuali akan aku cambuk dengan cambukan seorang pendusta.

    Maka ketika itu seorang yang menga-takan beliau lebih utama dari Abu Bakar dan umar dicambuk delapan puluh kali cambukan. (Majmu’ Fatawa juz 4 hal. 422; Lihat Imamatul ‘Udhma, hal. 313).

    Keempat, Imam Bukhari juga meriwayatkan dengan sanadnya yang bersambung dan shahih sampai kepada Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwa dia pernah menghadiri jenazah Umar bin Khathab, dia berkata:

    إِني لَوَاقِفٌ فِي قَوْمٍ نَدْعُوا اللهَ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَقَدْ وُضِعَ عَلَى سَرِيْرِهِ، إِذَا رَجُلٌ مِنْ خَلْفِي قَدْ وَضَعَ مِرْفَقَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ يَقُوْلُ: رَحِمَكَ اللهَ إِنْ كُنْتُ َلأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللهُ مَعَ صَاحِبَيْكَ ِلأَنِّيْ كَثِيْرًا مَا كُنْتُ أَسْمَعُ رَسُوْلَ اللهِ r يَقُوْلُ: كُنْتُ وَأَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرُ، وَفَعَلْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، وَانْطَلَقْتُ وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، فَإِنْ كُنْتُ َلأَرْجُو أَنْ يَجْعَلَكَ اللهُ مَعَهُمَا، فَالْتَفَتُّ فَإِذَا هُوَ عَلِي بْنِ أَبِي طَالِبٍ. (رواه البخاري في فضائل الصحابة، باب من فضائل عمر 3389 (4/1858))

    Sungguh aku pernah berdiri di keru-munan orang yang sedang mendoakan Umar bin Khathab yang telah diletak-kan di atas pembaringannya. Tiba-tiba seseorang dari belakangku –yang me-letakkan sikunya di kedua pundakku– berkata: “Semoga Allah merahmatimu dan aku berharap agar Allah mengga-bungkan engkau bersama dua shaha-batmu raYakni Rasulullah dan Abu Bakar), karena aku sering mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Waktu itu aku bersama Abu Bakar dan Umar…’ ‘aku telah mengerjakan bersama Abu Bakar dan Umar…’, dan ‘aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar…’. Maka sungguh aku berharap semoga Allah menggabung-kan engkau dengan keduanya. Maka aku menengok ke belakangku ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. (HR. Bukhari dalam Fadlailus Shahabah, 3389).

    Keenam, diriwayatkan oleh Imam Malik rahimahullah bahwa telah terjadi ijma’ (kesepakatan) penduduk Madinah atas afdlaliyah (keutamaan) Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma di atas Ali radhiallahu ‘anhu, beliau radhiallahu ‘anhu berkata:

    مَا أَدْرَكْتُ أَحَدًا مِمَّنْ يَقْتَدِي بِهِ يَشُكُّ فِي تُقَدِّمِ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ.

    Tidak kutemui satu orang pun dari ulama yang dijadikan teladan yang ragu terhadap diutamakannya Abu Bakar dan Umar di atas yang lainnya. ( Majmu’ Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 4/421; lihat Al-Imamatul ‘Udhma, Abdullah Ibnu Umar Ibnu Sulaiman ad-Damiji, hal. 311)

    Ketujuh , maka setelah ini kita katakan kepada kaum Syi’ah dan kalangan mutasyayi’in (yang kesyi’ah-syi’ahan) ucapan Imam Ats-Tsauri sebagai berikut:

    مَنْ زَعَمَ أَنَّ عَلِيًّا كَانَ أَحَقُّ بِالْوَلاَيَةِ مِنْهُمَا فَقَدْ خَطَأَ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَالْمُهَاجْرِيْنَ وَاْلأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْ جَمِيْعِهِمْ وَمَا أَرَاهُ يَرْتَفِعَ لَهُ مَعَ هَذَا عَمَلُ إِلَى السَّمَاءِ

    Barangsiapa yang menganggap Ali lebih berhak menjadi khalifah daripada Abu Bakar dan Umar, maka berarti dia telah menyalahkan Abu Bakar, Umar, Muhajirin dan Anshar radhiallahu ‘anhum. Maka Aku ti-dak mengira kalau amalannya akan naik ke langit (yakni diterima di sisi Allah). (Riwayat Abu Dawud dalam Ki-tabus Sunnah, bab at-Tafdlil; lihat Aunul Ma’bud, 8/382).

    Dalam riwayat lain Sufyan ats-Tsauri berkata:

    …فَقَدْ أَزْرَى عَلَى اثْنَيْ عَشَرَ أَلْفًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ .

    Barang siapa menganggap Ali lebih berhak untuk menjadi khalifah, maka dia telah menuduh dua belas ribu para shahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. (Al-Musnad min Masa’il Imam Ahmad oleh al-Khalal dalam bentuk manuskrip dan dishahihkan sanad-sanadnya oleh Imam Nawawi lihat ash-Shawaiq al-Muhriqah oleh Ibnu Hajar al-Haitsami melalui nukilan ad-Damiji dalam al-Imamatul ‘Udzma hal. 313)

    Wallahu a’lam

    Risalah Dakwah MANHAJ SALAF , Insya Allah terbit setiap hari Jum’at. Infaq Rp. 100,-/exp. Pesanan min. 50 exp bayar di muka. Diterbitkan oleh Yayasan Dhiya’us Sunnah, Jl. Dukuh Semar Gg. Putat RT 06 RW 03, Cirebon. telp. (0231) 222185. Penanggung Jawab & Pimpinan Redaksi: Ustadz Muhammad Umar As-Sewed; Sekretaris: Ahmad Fauzan; Sirkulasi: Arief, Agus Rudiyanto; Keuangan: Kusnendi. Pemesanan hubungi: Abu Rahmah HP. 081564634143

    http://assalafy.org/

  89. wahai teman2. @imem, @pengikut..sudah takdir kita, umat islam selalu berada ditengah untuk dimusuhi.. dari luar kaum yahudi-nasrani, dari dalam syiah..

    =yahudi-nasrani selalu menjelek2an nabi kita, muhammad saw
    =syiah menjelek-jelekan sahabat2 nabi Rasul SAW….

    bagaimana kita akan balas dengan menjelek2an nabi nya orang yahudi-nasrani, lha wong nabinya mereka adalah nabi kita juga..

    bagaimana kita akan balas dengan menjelek2an Ali, lha wong Ali juga sahabat nabi SAW yang kita hormati juga

    dan kita hanya bisa pasrah, selalu didzolimi.

    Tapi itulah ‘pertanda’ bahwa kebenaran ada dipihak kita..pola penyerangan musuh kpd kita bisa dilihat : sama saja dengan sengaja menghina tokoh/sosok pengusung kebenaran supaya kita-umatnya tidak berkutik.

  90. Ooh.. itu copas dari Umar As Sewed toh? Dia kan penulis Haulasyi’ah, itu situs wahabi yg ga mutu sama kaya Hakekat.com dan Abu Thalhah. Giliran ada komentar yg ga bisa dijawab ajah lgs dihapus. Tp anyway Kameni dan Pengikut, Wahabi kalian sdh keliatan di sini, hehehe….

  91. Hahaha. Ada yang marah2 kalau kita membuktikan kesalahan sahabat. Nasrudin Albani Syech mereka aja tidak mengakui semua sahabat benar. Tapi murid cicitnya marah2 kalau disalahkan. Aneh bin ajaib

  92. @Kamen’i

    kelihatan kan belangnya.. kalo ternyata mas SP dan teman2nya itu SUDAH DENGAN BERANI MENGATAKAN SESAT kepada sahabat umar ra!
    ayo mau bilang apa??? bohong lagi???

    Lho nyatanya yang melabel sesat kepada sahabat Umar sampean sendiri. Makanya Mas tolong dibaca dulu komentar itu dengan baik. saudara Lahuntermaru itu sebelumnya berkata begini
    Memang betul kesalahan2 para sahabat Abubakar, Umar, Usman ada tertulis di kitab2 hadis, namun selama kesalahan mereka tidak menyesatkan umat Islam kenapa harus di ungkit2 terus, itu yg naman nya men jelek2an.
    Perhatikan kata yang saya cetak tebal, nah itulah fokus yang saya tanggapi dan saya berikan contoh yaitu kesalahan Khalifah Umar, makanya saya berkomentar

    Tahu dari mana anda itu tidak menyesatkan umat islam, mari kita lihat soal haji tamattu, di zaman Umar bahkan banyak para tabiin yang menganggap haji tamattu itu dilarang, padahal hal itu sudah dibolehkan Rasulullah. Kenapa bisa begitu? karena mereka mengikuti khalifah Umar yang melarang haji tamattu.

    Itu yang saya maksud adalah Kesalahan sahabat yang contohnya Umar bin Khattab RA. Khalifah Umar memang melarang haji tamattu dan itu adalah sebuah kesalahan karena Rasulullah SAW telah membolehkan haji tamattu. Jika Rasulullah SAW membolehkan kok Umar melarang. Makanya keputusan Umar itu salah dan anehnya kesalahan ini diikuti oleh sebagian tabiin, yah namanya mengikuti kesalahan ya sesat atuh. Gitu aja mesti dijelasin dengan rinci. Soal haji Tamattu, silakan baca dengan benar disini Abu Bakar, Umar dan Utsman Melarang Haji Tamattu

    wow…ente ‘ulama’ lulusan dari mana bisa2nya para ulama salafiyun ‘diluruskan’…wong syiah itu jelas koq sesat, sama seperti aliran sesat lainnya..JELAS bung, sejelas matahari!
    (yg ini pasti dibelain lagi..maklum cuma orang SYIAH yg marah kalo mazhabnya dibilang sesat)

    yah cuma salafy kok yang bilang begitu, banyak tuh Ulama yang mengakui kalau Syiah itu islam. Yah seperti Syaikh Mahmud Syaltut, Syaikh Muhammad Al Ghazali dan Syaikh Al Qardhawi. Mereka ulama Al Azhar tuh, apa mereka syiah juga ya karena membela Syiah :mrgreen:

    taqiyyah..anda memiliki akidah yg ganjil, ga jelas..NGAPAIN NGURUSIN SYIAH kalo bukan SYIAH sambil berisiko cari ribut TERKECUALI anda memang SYIAH…dan blog ini buktinya dan semua jadi saksinya!

    Oooh kalau gitu ngapain tuh blog-blog salafy ngurusin Syiah, ngapain mereka nulis-nulis tentang syiah. Ngapain ngurusin Syiah kalau bukan syiah. jadi menurut logika anda Salafy itu mah syiah juga :mrgreen:

    kesimpulan :
    1. SP adalah SYIAH.
    2. Memberi label sesat kepada sahabat
    3. para pendukungnya adalah mereka yang kena ’sihir’ SP sehingga tanpa disadari terpengaruh dan menjadi pengikut setia SP……

    Simpel aja kok, SP bukan syiah. barusan yang menggunakan label sesat kepada sahabat adalah anda sendiri. btw saya gak punya pengikut kok, he he itu cuma asumsi anda saja. Nyantai aja Mas, bulan puasa nih gak usah pakai menuduh lah. Diskusi yang santun saja
    Salam

  93. ikut nimbrung akh……..

    lagi rame tentang sahabat nabi nich……..

    sunni and syiah gak bosen apa…….. setiap ketemu bicara sahabat lagi – sahabat lagi sampe2 saya hapal benar akhir dari diskusinya. kesimpulannya pasti Qs. al kafirun : 6. apa gak ada yang pengin kesimpulan diskusinya itu seperti Qs Al fatihah : 7 padahal pada setiap shalat ayat itu yang menjadi keinginan kita,yaitu mendapat nikmat dari Allah SWT, bukan murka-Nya. tapi kalau baca semua argumen diatas sepertinya jauh dari nikmat bahkan seperti terlihat lebih mendekati murka-Nya.

    sudah waktunya kita belajar dewasa, jangan disia-siakan ilmunya. kalau para cerdik pandai seperti anda semua dalam diskusinya baynyak umpatan bagaimana dengan saya yang tidak pandai.

    sedikit nyinggung tentang sahabat akh…..

    dalam pembahasan yang lain dalam blog ini saya pernah membaca komentar yang menurut saya menggelikan. Dalam komentar tersebut dikatakan bahwa syiah mengikuti ajaran yahudi yaitu lebih menitik beratkan keutamaan keluarga dari pada sahabat. dengan menghubungkan abdullah bin saba sebagai seorang yahudi.(sepertinya yang buat komen orang sunni). tapi kalau saya balik nanya (untuk orang sunni) bagaimana pendapat anda tentang keutamaan sahabat yang sedikit pun tidak boleh di uji dan di kaji lagi. itu juga menunjukkan suatu sikap yang berlebihan dan lebih dapat di identikkan dengan paham nasrani tentang keutamaan sahabat nabi isa as. jadi mana yang benar syiah seperti yahudi (kata orang sunni) sedangkan sunni seperti nasrani. jadi pantes yang diskusi bahasanya banyak umpatan soalnya yahudi dan nasrani (orang ngeyel semua).

    jadi para mujtahid pada kemana ? hayo dong sadar………..

    buat tuan rumah makasih (tulisannya bagus) …….. maksud baik belum tentu berbuah baik yah sabar aja yah tuan SP.
    terus berjuang dan tambah bijak.

  94. @sp

    Sebenarnya komplain dari Lahuntermaru, imem dll adalah tidak berlebihan dan apa adanya..

    Jika saya menampilkan riwayat-riwayat shahih dalam kitab hadis Bukhari Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Malik dan Ahmad bin Hanbal anda sebut sebagai menelek-jelekkan, sama saja anda menuduh mereka yang menjelek-jelekkan.

    SP, Ulama-ulama hadits yg anda sebutkan tsb adalah ulama sunni dengan akidah yang sangat jelas mengenai kedudukan sahabat Nabi, mereka mencatat riwayat-riwayat mengenai beberapa kekeliruan sahabat dengan menganggap bahwa hal tersebut (kekeliruan) bisa terjadi pada sahabat dan adalah wajar karena mereka adalah manusia biasa dan tidak maksum, tetapi di sisi lain mereka banyak sekali (jauh lebih banyak drpd riwayat mengenai kekeliruan para sahabat) mencatat keutamaan, keadilan, perjuangan, pengorbanan para sahabat yang mesti diteladani dan diikuti dan mencatat pula pujian2 Allah dan Rasulullah kepada para sahabatnya, bahwa mereka adalah generasi terbaik umat ini, sedangkan anda… sepengetahuan saya, anda sangat jarang sekali menampilkan riwayat tentang keutamaan sahabat seperti ketiga khalifah selain Imam Ali yang terdapat banyak dalam riwayat para ulama tersebut ataupun sahabat-sahabat yang selain yang empat yg pernah anda muat di blog anda ini.. kenapa? jika anda memang merasa berbuat adil dan tidak mendiskreditkan sahabat Nabi, seharusnya anda imbangi tulisan-tulisan anda dengan juga memuat riwayat tentang keutamaan-keutamaan para sahabat.. maka sungguh saya sangat mengerti jika ada orang yang menganggap anda adalah orang syi’ah ato pro dengan pemahaman syi’ah dan suka mendiskreditkan para sahabat, menganggap blog anda ini adalah analisis pembenaran madzab syi’ah bukan analisis kebenaran, jadi harap jangan tersinggung dengan anggapan2 tersebut, cukup sebagai bahan instrospeksi aja.

  95. @antirafidhah

    SP, Ulama-ulama hadits yg anda sebutkan tsb adalah ulama sunni dengan akidah yang sangat jelas mengenai kedudukan sahabat Nabi, mereka mencatat riwayat-riwayat mengenai beberapa kekeliruan sahabat dengan menganggap bahwa hal tersebut (kekeliruan) bisa terjadi pada sahabat dan adalah wajar karena mereka adalah manusia biasa dan tidak maksum,

    Ngomong-ngomong jadi yang maksum itu yang gimana sih. Bahkan dalam hadis-hadis juga Ulama tersebut mencantumkan kalau Nabi SAW bisa salah atau lupa. Aneh kalau kalian bisa menerima sahabat itu bisa salah, apa yang kalian ributkan dari tulisan saya?. Saya cuma menunjukkan kalau sahabat itu bisa salah

    tetapi di sisi lain mereka banyak sekali (jauh lebih banyak drpd riwayat mengenai kekeliruan para sahabat) mencatat keutamaan, keadilan, perjuangan, pengorbanan para sahabat yang mesti diteladani dan diikuti dan mencatat pula pujian2 Allah dan Rasulullah kepada para sahabatnya, bahwa mereka adalah generasi terbaik umat ini,

    Saya tidak menafikan keutamaan sahabat hanya saja pernyataan anda Itu adalah pernyataan umum yang tidak bisa dipukul rata untuk semua sahabat Nabi. Dan sebesar apapun keutamaan mereka itu tidak membuat kesalahan mereka menjadi benar.

    sepengetahuan saya, anda sangat jarang sekali menampilkan riwayat tentang keutamaan sahabat seperti ketiga khalifah selain Imam Ali yang terdapat banyak dalam riwayat para ulama tersebut ataupun sahabat-sahabat yang selain yang empat yg pernah anda muat di blog anda ini.. kenapa?

    Dan sepengetahuan saya blog-blog yang ngakunya salafy itu jarang sekali (klau gak mau dibilang gak pernah) menampilkan riwayat tentang kesalahan-kesalahan Sahabat. Pernahkah anda mengeluhkan itu?
    *kalau mau bahasan keutamaan sahabat, gampang banget kok tinggal klik aja blog-blog salafiyun*

    jika anda memang merasa berbuat adil dan tidak mendiskreditkan sahabat Nabi, seharusnya anda imbangi tulisan-tulisan anda dengan juga memuat riwayat tentang keutamaan-keutamaan para sahabat..

    Maaf Mas tujuan saya menampilkan hadis soal kesalahan Sahabat adalah untuk menunjukkan bahwa tidak semua sahabat bisa dijadikan pegangan, tidak semua sahabat itu mulia dan tidak semua sahabat layak mendapatkan keutamaan yang tinggi di sisi Allah SWT dan RasulNya.

    maka sungguh saya sangat mengerti jika ada orang yang menganggap anda adalah orang syi’ah ato pro dengan pemahaman syi’ah

    Ya itu karena penyakit Syiahpobhia sudah mewabah di mana-mana. Bahkan ketika saya menulis Hadis Tsaqalain dan mendhaifkan hadis “Kitab Allah dan SunahKu” ada aja yang bilang syiah. aneh sekali 🙂

    dan suka mendiskreditkan para sahabat, menganggap blog anda ini adalah analisis pembenaran madzab syi’ah bukan analisis kebenaran,

    Simpel saja Mas atau siapa saja, coba tunjukkan tulisan mana yang mendiskreditkan sahabat? dan coba tunjukkan hal apa dari mahzab syiah yang saya cari pembenarannya?. Tunjukkan dengan jelas pada tulisan yang mana, biar saya lihat cara kerja pikiran anda semua. Kalau gak bisa yah berarti anda-anda semua yang sedang mencari pembenaran 🙂

    jadi harap jangan tersinggung dengan anggapan2 tersebut, cukup sebagai bahan instrospeksi aja.

    Saya tidak tersinggung, bagi saya kalau ada komentar yang tidak benar cukup ditanggapi dengan biasa saja. mari sama-sama mengintrospeksi 🙂

  96. Utk : Secondprince :
    Ok…anda mau meluruskan sejarah…silahkan saja. Anda berkilah bahwa hadis3 tentang unsur2 negatif 3 sahabat ada terdapat di kitab2 hadis. Ya memang betul, Tapi anda mungkin lupa bahwa terdapat pula hadis2 tenang hal2 positif pada 3 sahabat Rasulullah tsb seperti pujian Rasul dan Ali Ra utk mereka, namun anda MALAS utk menampilkannya. Lagi2 anda berkilah bahwa blog2 tentang pujian terhadap 3 sahabat sudah banyak terdapat, sehingga anda bermaksud utk mengimbangi pujian dengan menampilkan sisi negatifnya. Padahal jika utk meluruskan sjarah, tampilkan saja semuanya, baik negative maupun positifnya. Namun karena anda lebih bersemangat utk menampilkan hal2 negatif, Sehingga terdapat kesan bahwa anda :
    1. Agar terjadi image bahwa 3 sahabat tersebut adalah ORANG JAHAT/JELEK
    2. Agar 3 sahabat tersebut PANTAS utk DILAKNAT
    3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka TAK PANTAS untuk memimpin.
    Mengemai adanya sahabat perrcaya paham Rajah, siapa dan paham Rajah yg bagaimana ? Yg pasti tak ada sahabat yg percaya bahwa Ahl Bait akan dihidupkan kembali ke dunia utk menghukum 3 sahabat yg juga akan dihidupkan kembali.
    Kenapa saya agak NGOTOT agar ada pembahasan tentang tokoh Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi ? Karena merekah yg membelokkan sejarah, se olah2 ajaran yg di tulisnya dalam kitab yg mereka tulis adalah ajaran dari Ahl Bait, seperti paham MELAKNAT 3 sahabat, kisah Goibnya Al Mahdi, Rajah, Bada, dan cara2 ibadah yg sekarang diamalkan oleh Syiah. Ini yg perlu diluruskan.

  97. @Lahutermaru

    Ok…anda mau meluruskan sejarah…silahkan saja. Anda berkilah bahwa hadis3 tentang unsur2 negatif 3 sahabat ada terdapat di kitab2 hadis. Ya memang betul, Tapi anda mungkin lupa bahwa terdapat pula hadis2 tenang hal2 positif pada 3 sahabat Rasulullah tsb seperti pujian Rasul dan Ali Ra utk mereka, namun anda MALAS utk menampilkannya.

    Siapa yang lupa, saya heran dengan orang-orang seperti anda. Ditunjukkan sesuatu eh malah menanggapi dengan berkata “kenapa tidak bahas yang lain”. Saya tanya pada anda, selama ini ada tidak sih anda mengeluhkan kepada blog-blog salafiyun atau siapa saja, mengapa mereka hanya menampilkan yang positif-positif saja sehingga mempengaruhi image sahabat seolah tidak bisa diganggu gugat. seolah-olah sahabat itu suci gak boleh dikritik perbuatannya. Pernah tidak anda mengeluh? cobalah jujur dengan diri sendiri.

    Lagi2 anda berkilah bahwa blog2 tentang pujian terhadap 3 sahabat sudah banyak terdapat, sehingga anda bermaksud utk mengimbangi pujian dengan menampilkan sisi negatifnya. Padahal jika utk meluruskan sjarah, tampilkan saja semuanya, baik negative maupun positifnya.

    Lho kalau positifnya menurut anda sudah ada ya tinggal negatifnya kan :mrgreen:

    Namun karena anda lebih bersemangat utk menampilkan hal2 negatif, Sehingga terdapat kesan bahwa anda :

    Maaf kesan yang anda tangkap bukan tanggung jawab saya. Begitu pula kesan orang lain juga bukan tanggung jawab saya. Kalian semua sudah pada besar kan untuk memposisikan suatu tulisan sesuai pada tempatnya. Atau kalian sudah terbiasa dicekoki dengan doktrin-doktrin yang sudah mendarah daging

    1. Agar terjadi image bahwa 3 sahabat tersebut adalah ORANG JAHAT/JELEK

    Ketiga sahabat yang anda maksud ada baik dan buruknya, sederhana bukan

    2. Agar 3 sahabat tersebut PANTAS utk DILAKNAT

    Itu perkataan anda bukan perkataan saya. Sampai saat ini saya tidak pernah melaknat 3 sahabat.

    3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka TAK PANTAS untuk memimpin.

    Itu pun juga kata-kata anda. Pantas atau tidak itu memiliki kriteria atau hanya sekedar perasaan anda saja?. Jangan berbicara kalau anda tidak mengerti apa yang anda bicarakan

    Mengemai adanya sahabat perrcaya paham Rajah, siapa dan paham Rajah yg bagaimana ?

    Saya sudah pernah ngasih linknya ke anda, nama sahabatnya Abu Thufail. baca Sahabat Nabi Yang Percaya Raj’ah. Soal Raj’ah yang bagaimana, memangnya ada berapa banyak raj’ah kok anda bisa mengatakan yang bagaimana. Apa menurut anda Raj’ah ada yang sesat dan ada yang tidak?

    Yg pasti tak ada sahabat yg percaya bahwa Ahl Bait akan dihidupkan kembali ke dunia utk menghukum 3 sahabat yg juga akan dihidupkan kembali.

    Nah cerita ini anda dapat dari mana? mungut or kupipes dari mana?

    Kenapa saya agak NGOTOT agar ada pembahasan tentang tokoh Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi ? Karena merekah yg membelokkan sejarah, se olah2 ajaran yg di tulisnya dalam kitab yg mereka tulis adalah ajaran dari Ahl Bait, seperti paham MELAKNAT 3 sahabat, kisah Goibnya Al Mahdi, Rajah, Bada, dan cara2 ibadah yg sekarang diamalkan oleh Syiah. Ini yg perlu diluruskan.

    Tanya sana sama orang Syiah benar tidak apa yang anda tuduhkan, ngapain ribut-ribut sama saya. kan anda yang merasa dengan pasti kalau mereka sesat, silakan diskusi dengan mereka di blog-blog mereka. Itu kalau anda punya niat baik bukan asal nyampah disini 😛

  98. dan anda, @bagir adalah Mr Bego (?)

    @bagir..ELU ga puasa ya..dah minum aja deh..kan hawa nafsumu itu berhalanya..nafsu mencela, bumerang deh wakakakakak….

    kasyaaaf…?? :mrgreen: kereeen :mrgreen:

    Hehehehhe…khan ente duluan “nunjuk” orangnya….jadi ente baca sdri kata2 ente (tuh baca sendiri) sapa yg pake nafsu …. :mrgreeen:

    emng ente mrsa di cela ya..?? waaah Kasyaf lagiiiii :mrgreen:

    udahlaaah ikutin aja berhalanyaaaa :mrgreen: :mrgreen:

    biar ladeni aja sampai dimana mereka membuka aib umat islam apalagi mereka2 yang telah diakui dunia kiprahnya.

    Oooo…jadi udah diakui “mereka” ber-AIB…ngapain ngikutin yg py AIB :mrgreen:

    Ngamuuk Kang….?? Ngamuk’oooo :mrgreen: :mrgreen:

  99. @bagir
    Elu liat ga ada tanda tanya (?)..kalimat tanya artinya gua tuh nanya, BUKAN “nunjuk” (!) / (tanda seru)…maap elu buta ya? gua SURUH elu belajar lagi bahasa indonesia yang bener! ato masih TK ya? Wajar hahahaha…

    wah, susah kalo ngomong sama orang yang berhati batu..maklum banyak berhalanya

    yg ngamuk biasanya anak TK tuh belon sunat disuruh sunat macem bagir hahahaha…

    wah payah, anak TK udh berani ngocol soal ‘aib’ …mana ngerti deh wakakakakakak!!!

  100. @bagir

    ente bumerang lagi tuh..makanya jangan terlalu bernefsong…janganlah nafsu itu jadi berhala mu..

    GUA SURUH ENTE belajar lagi tuh mazhab syiah mu itu yang boleh berzina (mu’tah)…ikutin tuh biar TERPUASKAN BERHALA NAFSUMU itu..puas,puas! (sory mas tukul, gua pinjam dulu xixixixi)

    bagir..bagir…seni mencela aja musti kudu diajarin lagi nih…wakakakaakkakak!
    (jangan ngamuk…puasa hehehehehe)

  101. Elu liat ga ada tanda tanya (?)..kalimat tanya artinya gua tuh nanya, BUKAN “nunjuk” (!) / (tanda seru)…maap elu buta ya? gua SURUH elu belajar lagi bahasa indonesia yang bener! ato masih TK ya? Wajar hahahaha…

    wah, susah kalo ngomong sama orang yang berhati batu..maklum banyak berhalanya

    yg ngamuk biasanya anak TK tuh belon sunat disuruh sunat macem bagir hahahaha…

    wah payah, anak TK udh berani ngocol soal ‘aib’ …mana ngerti deh wakakakakakak!!!

    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen

    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen

  102. Elu liat ga ada tanda tanya (?)..kalimat tanya artinya gua tuh nanya, BUKAN “nunjuk” (!) / (tanda seru)…maap elu buta ya? gua SURUH elu belajar lagi bahasa indonesia yang bener! ato masih TK ya? Wajar hahahaha…

    wah, susah kalo ngomong sama orang yang berhati batu..maklum banyak berhalanya

    yg ngamuk biasanya anak TK tuh belon sunat disuruh sunat macem bagir hahahaha…

    wah payah, anak TK udh berani ngocol soal ‘aib’ …mana ngerti deh wakakakakakak!!!

    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen

    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen

    udah..? masa cuma segitu..?

    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen

  103. @bagir
    elu kalo mau nuduh orang, pake otak ye…jangn pake nefsong..susah sih kalo berhala nafsu udah bercokol dihati..

    ngomong aja PENCINTA AHLUL BAYT….elu mah PENCINTA NAFSU kaleeee..wakakakakakakakak…!

    (awas …tahan jangn ngamuk xixix)

  104. Kata2 yang kotor nda usah dikomentari

  105. GUA SURUH ENTE belajar lagi tuh mazhab syiah mu itu yang boleh berzina (mu’tah)…ikutin tuh biar TERPUASKAN BERHALA NAFSUMU itu..puas,puas! (sory mas tukul, gua pinjam dulu xixixixi)

    Mut’ah..? kaga pernah tuh…
    Kalo sahabat ada tuh yang mut’ah…
    kalo wahabi nashibi (Mr. Taimiyah) ga boleh mut’ah tapi boleh ONANI .hahahahah…mau bukti..??

    Nyooooh…! Klik nih scan kitabnya : hahahhaa

    http://www.answering-ansar.org/answers/mutah/en/chap7.php

    Pelajari dulu Mazhab ente, ga usah nyuruh org lain… :mrgreen:

    ente bumerang lagi tuh..makanya jangan terlalu bernefsong…janganlah nafsu itu jadi berhala mu..

    Ah ga ada yg bernefsong, saya senang2 aja tuh…hahahaha :mrgreen: :mrgreen:

    bagir..bagir…seni mencela aja musti kudu diajarin lagi nih…wakakakaakkakak! (jangan ngamuk…puasa hehehehehe)

    Ooo..jadi anda lagi ngajari mencela…ooo bgtu ya mencela orang..? :mrgreen: :mrgreen:

    Buat ane sih Intinya.. kata2 ente yg ini nih :

    biar ladeni aja sampai dimana MEREKA MEMBUKA AIB UMAT ISLAM APALAGI MEREKA2 YANG TELAH DIAKUI DUNIA KIPRAHNYA.

    Blog ini BUKAN mencari KEBENARAN….TAPI mencari AIB! Mencari KORENG! yang BAU-BAU dicari!

    Kereeeen…ente akui sendiri mereka berkoreng bau lagi dan berAib… :mrgreen: :mrgreen:

    Ah mending ikutin yang Maksum..! :mrgreen:

  106. @ Rafidhah

    Salam

    Kata2 yang kotor nda usah dikomentari

    terima kasih Maaas, tenang aja mas.. liat tuh semakin amburadul sdri omongannya :mrgreen:

    wassalam

  107. elu kalo mau nuduh orang, pake otak ye…jangn pake nefsong..susah sih kalo berhala nafsu udah bercokol dihati..

    Masa sih…hehehe…santai aja maaas,…
    Ah, ngom2 nafsu.…nih pelajari dulu ulama mazhab ente :

    http://www.answering-ansar.org/answers/mutah/en/chap7.php

    ada yg boleh mastubrasi, ada yg boleh…iiih…baca sendiri dech… :mrgreen: :mrgreen:

  108. @bagir..ente belajar lagi bahasa deh..ga pernah nyimak !! ooh maklum pake nefsong hahahhaaa

    ente emang ga pernah mut’ah tapi ajaran lu yang bilang! ngapain sih ngikutin ajaran yg ada zina-nye..percis kayak ajaran yahudi-nasrani yg ajarannya full of porn

    ente ga bisa ngebedain hukum ZINA ama ONANI ye? belajar lagi agama yang bener, jangan cuma bisanye nyari-nyari koreng orang aje!

    ente ga bisa ngebedain AIB ama SESAT?? mendingan ngaku aib deh karena emang gue, ulama and semua sahabat itu tidak luput dari salah, gak kaya si bagir yang sok ga punya aib, suci (out of sense..khayalan tingkat tinggi wakakakakakkkkaakakaka!!

    bagir…elu suci ya???????!!!! ngatain aib orang, tapi dijamin kalo ada cewek bahenol lewat ngiler juga wakakakakak……….!!

  109. @komeng’i

    ente emang ga pernah mut’ah tapi ajaran lu yang bilang! ngapain sih ngikutin ajaran yg ada zina-nye..percis kayak ajaran yahudi-nasrani yg ajarannya full of porn

    Wew…Zina..? wah..wah..pinternya orang ini :mrgreen:

    Yang full porn spt kata ente ntar ada dibawah bgmn ajaran ulama ente…. :mrgreen:

    Sahabat aja banyak tuh yg mut’ah, smp punya anak malahan, al :

    1. Imran bin Hushain,( Tafsir Al-Quthubi,jilid 2,halaman 265;jilid 5,halaman 33, Tafsir Ibnu Hiyan, jilid , halaman 218)
    2. Jabir bin Abdullah Al-Anshari (Shahih Muslim,kitab nikah,bab nikah mut’ah,jilid 1,halaman 39)
    3. Abdullah bin Mas’ud (Shahih Muslim,jilid 4,halaman 130)
    4. Abu Said Al-Khudri (Al-Mughni, Ibnu Qudamah,jilid 7, halaman 571)
    5. Zubair bin Awwam,ia melakukan nikah mut’ah dengan Asma binti Abu Bakar,dan melahirkan anak bernama Abdullah. (Al-Iqdu Al-Farid,jilid 2,halaman 139. Al-Ghadir,jilid 6,halaman 208 dan 209. Muruj adz Dzahabi,jilid 3, halaman 81)
    6. Asma’ binti Abubakar (Al-Muhalla,Ibnu Hazm, jilid 9,halaman 519.)

    masih banyak lagi :mrgreen:

    Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla jl. 9 halm. 519, setelah manetapakan jumlah sahabat yang membolehkan nikah mut’ah, ia berkata: Ini diriwayatkan dari Jabir dan seluruh sahabat sejak masa Rasulullah SAW,Abu Bakar, dan sampai pertengahan masa kekhalifahan Umar. Kemudian ia berkata: Dari tabi’in adalah Thawus, Said bin Jubair dan seluruh fuqaha Mekkah.

    Abu Umar, penulis kitab I-Isti’ab berkata, bahwa sahabat2 Ibnu Abbas dari penduduk Mekkah dan Yaman, semuanya memandang nikah mut’ah adlh halal menurut mazhab Ibnu Abbas, sementara semua manusia mengharamkan. (Tafsir Al-Qurthubi,jilid 5,halmn 133, Fathul Bari,jilid 9,hlmn 142, cettkn Darul Ma’rifah, catatan pinggir Al-Muntaqa,jilid 2,halm 520)

    Teruus…

    Ibnu Juraij Abdul Mulk bin Abdul Aziz Al Makki, wafat tahun 15 H., ia membolehkan nikah mut’ah. Syafi’i berkata : Ibnu Juraij memut’ahi 70 wanita.

    Adz-Dzahabi mengatakan : Ibnu Juraij memur’ahi 90 wanita. (Tahdzibut Tahdzib,jilid 6,halaman 406, Mizanul I’tidal,jilid 2, halaman 151)

    ente ga bisa ngebedain hukum ZINA ama ONANI ye?

    Yang haramkan khan Si Umar..?? punya hak otoritas apa umar ngerubah hukum islam…??? tuh baca artikelnya ..!

    Udah ngerti anaknya sendiri nentang bapaknya masalah ini gaaa..? :mrgreen:

    ente ga bisa ngebedain hukum ZINA ama ONANI ye

    Berarti dulu boleh zina dunk..? trs ga boleh..? terus boleh zina lagi…trs ga boleh lagi…waaah kacau nih agama kalo ngikutin ulama2 wahabi nashibi…

    Kerennya lagi ulama ente bilang begini nih :

    “If a man is torn between continued desire or releasing it, and if this man does not have a wife or he has a slave-girl but he does not marry, then if a man is overwhelmed by desire, and he fears that he will suffer because of this (someone like a prisoner, or a traveller, or a pauper), then it is permissible for him to masturbate, and Ahmad (ibn Hanbal) is explicit on this. Furthermore, it is narrated that the Companions of the Prophet (s) used to masturbate while they were on military expeditions or travelling”.
    “If a woman does not have a husband, and her lust becomes strong, then some of our scholars say: It is permissible for the woman to take an akranbij, which is a piece of leather worked until it becomes shaped like a penis, and insert it in herself. She may also use a cucumber”.

    cucumber..????? iiih full porn..!

    (udah diklik khan scan nya..? ama sekalian web nya tuh..kereeeen ) ajaran Nashibi keren buangets..! hahahahaha

    belajar lagi agama yang bener, jangan cuma bisanye nyari-nyari koreng orang aje!

    ente sendiri lho yang bilang mereka berkoreng…hahahahaha

    ente ga bisa ngebedain AIB ama SESAT?? mendingan ngaku aib deh karena emang gue, ulama and semua sahabat itu tidak luput dari salah,

    udah dibilangin ikutin yang Maksum…baca lg dunk, jangan pake kaca mata kuda bacanya… :mrgreen:

    gak kaya si bagir yang sok ga punya aib, suci (out of sense..khayalan tingkat tinggi wakakakakakkkkaakakaka!!

    Lhooo..sapa yg bilang saya suci, ganti dech pakai kacamata botol ajaaaa…jgn pake kacamata kuda dooong…hehehehe :mrgreen:

    bagir…elu suci ya???????!!!! ngatain aib orang,

    Ngatain aib orang..? yg mana..?? yang bicara ulama ente sendiri tuh…

    tapi dijamin kalo ada cewek bahenol lewat ngiler juga wakakakakak……….!!

    Kasyaf yaaa..?? ucpannya ga bawa mudharat apapun ke saya ko, apapun mksdnya.. :mrgreen:

    @ All, terutama Mas SP
    Maaf OOT, maaf, maaf..maaf

  110. Izin mau tambah OOT lg mas SP.
    Ada lg nih http://abusalafy.wordpress.com/2007/08/14/teks-fatwa-syekh-bin-baz-tentang-kawin-dengan-niat-talaq-kawin-kontrak-ala-wahabi/. Dasar Wahabi, maniak tp muna! wkwkw…..

  111. Saya simak diskusinya cukup ramai juga nih!
    Saya harap semua orang yg ikut dalam diskusi ini betul2 orang2 yg mencari KEBENARAN, bukan PEMBENARAN.

    Sedikit yg saya tau, syariat islam bisa terjaga dan sampai kpd kita sekarang salah satunya melalui metode/ilmu yg oleh umat agama lain tidak punyai, yaitu ilmu SANAD yg diantaranya meneliti ttg biografi/sifat2 para rawi yg meriwayatkan perkataan atau perbuatan Rosululloh.
    Para ulama ahli hadits sdh cukup banyak yg meneliti ttg hadits dan para perawinya serta menjelaskannya kpd kita. Jadi kita tinggal menilai -dgn pengetahuan dan akal kita, serta memohon petunjuk kpd Alloh dan menjauhkan dr hawa nafsu- suatu riwayat hadits apakah itu layak kita terima atau tidak.

    Saya harap kita semua baik dari sunni maupun syi’ah harus mau meneliti dari siapa kita mendapatkan pemahaman ilmu/aqidah, apakah dari orang2 yg tsiqoh/terpercaya atau dari seorang pembual, dari org alim yg dikenal banyak org atau orang majhul, dari org yg berdaya ingat kuat atau sebaliknya, dst, dst.

    Dibawah ini saya bawakan hadits shahih tentang dilarangnya mencela para sahabat rodiallohuanhum.

    عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي
    فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ

    Dari Abu Sa’id Al Khudriy Radhiyallahu’anhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah bersabda: ‘Janganlah kalian mencela para sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas seperti gunung uhud tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.

    Takhrij Hadits
    Hadits ini dikeluarkan oleh :
    1. Imam Al Bukhari dalam Shahih-nya kitab Al Manaqib Bab Qauluhu Lau Itakhadztu Kholilaan no. 3397 dan lafadz lafadz Al Bukhari.
    2. Imam Muslim dalam Shahih-nya kitab Fadhoil Al Sahabat Bab Tahrim Sabbi Al Sahabat no. 4610 dan 4611.
    3. Imam Al Tirmidzi dalam Sunan-nya kitab Al Manaqib ‘An Al Nabi Bab Fiman Sabba Ashaabi Al Nabi no 3796
    4. Imam Abu Daud dalam Sunan-nya Kitab Al Sunnah Bab Al Nahyu ‘An Sabb Ashabi Al nabi no. 4039
    5. Imam Ibnu Majah dalam Sunan-nya kitab Muqaddimah bab Fadhlu Ahli Badr no. 157.
    6. Imam Ahmad dalam Musnad-nya no. 10657, 11092 dan 11180.

    Penjelasan Kosa Kata
    (لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي) : jangan mencela sahabatku. Kata (أَصْحَابِي ) menurut etimoligi bahasa Arab diambil dari kata (صُحْبَة ) bermakna hidup bersama.[1] Abu Bakar Muhammad bin Al Thoyyib Al Baaqilaaniy (wafat tahun 463) berkata: “Ahli bahasa Arab sepakat bahwa perkataan ( صحابي) berasal dari kata (صُحْبَة ) dan bukan dari ukuran persahabatan yang khusus, bahkan ia berlaku untuk semua orang yang menemani seseorang, baik sebentar atau lama”. Kemudian ia menyatakan: “Hal ini menunjukkan secara bahasa hal ini berlaku kepada orang yang menemani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam walaupun sesaat di siang hari. Ini asal dari penamaan ini”. [2] Sedangkan Imam Ahmad bin Hambal mendefinisikan sahabat dalam pernyataan beliau: “Setiap orang yang bersahabat dengan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setahun atau sebulan atau sehari atau sesaaat atau hanya melihatnya maka ia termasuk sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam “.[3]
    Namun definisi yang rajih adalah definisi Al Haafidz Ibnu Hajar Rahimahullah yaitu: “Sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam keadaan mukmin (beriman kepadanya) dan meninggal dalam keadaan Islam”.[4] Sehingga definisi ini mencakup orang yang berjumpa dengan beliau dan ber-mulazamah lama atau sebentar, orang yang meriwayatkan hadits dari beliau atau yang tidak, orang yang berperang bersama beliau atau tidak dan orang yang melihat beliau walaupun belum bermajelis dengannya dan orang yang tidak melihat beliau karena buta.
    (فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ ) : Ucapan ini ditujukan kepada sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan dalil sebab adanya hadits ini adalah kisah yang disebutkan dalam hadits ini, yaitu perkataan Abu Sa’id :

    كَانَ بَيْنَ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ وَبَيْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ شَيْءٌ فَسَبَّهُ خَالِدٌ

    Antara Khalid bin Al Walid dan Abdurrahman bin ‘Auf terjadi perseteruan, lalu Khalid mencelanya[5].

    Dengan demikian jelaslah kedudukan Khalid tidak sama dengan kedudukan Abdurrahman bin ‘Auf, karena Abdurrahman termasuk sahabat-sahabat yang masuk islam di awal dakwah Rasul sedangkan Khalid bin Walid masuk Islam belakangan setelah penaklukan kota Makkah.
    Hal ini seperti firman Allah Ta’ala:

    لاَيَسْتَوِى مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولاَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِن بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلاًّ وَعَدَ اللهُ الْحُسْنَى وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبير

    Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu.Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik.Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al Hadid 57:10

    Namun orang yang setelahnya pun masuk dalam larangan ini
    (أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا) : Berinfak emas sebesar gunung uhud.
    (مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ ) : tidak dapat menyamai satu mud infak mereka dalam bentuk apapun. Satu Mud adalah ¼ sha’.
    (وَلَا نَصِيفَهُ ) : An Nashief bermakna An Nisfu yaitu setengah mud
    Penjelasan Makna Hadits
    Hadits yang mulia ini menunjukkan larangan mencela sahabat dan kedudukan dan keutamaan para sahabat, sampai-sampai jika diantara kita berinfak emas sebesar gunung uhud tidak akan dapat menyamai infaknya mereka sebesar mud dan tidak pula setengahnya.

    Faedah Hadits

    Dari hadits ini dapat ambil beberapa faedah, diantaranya:

    1. Larangan mencela sahabat.

    Mencela sahabat sangat diharamkan dalam islam dengan dalil:
    a. Itu merupakan ghibah dan menyakiti kaum mukmin yang dilarang, sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah :

    وَلاَيَغْتَب بَّعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

    Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Al Hujurat:12

    Dan firman Allah:

    وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَااكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُّبِينًا

    Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mu’min dan mu’minat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. Al Ahzab:58

    b. Allah telah meridhai para sahabat dan pencelaan terhadap para sahabat menunjukkan ke-tidak-ridha-an terhadap mereka, sehingga bertentangan dengan firman Allah :

    لَّقَدْ رَضِىَ اللهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَافِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ السَّكِينَة عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

    Sungguh Allah telah meridhoi kaum mukminin ketika mereka memba’iatmu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). QS. Al Fath:18

    c. Perintah beristighfar (memohonkan ampunan) bagi mereka, sebagaiman firman Allah:

    وَالَّذِينَ جَآءُو مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

    Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa:’Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang. Al Hasyr:10

    ‘Aisyah menafsirkan ayat ini dalam pernyataan beliau kepada keponakannya yang bernama Urwah bin Al Zubeir :

    يَا ابْنَ أُخْتِي أُمِرُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِأَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَبُّوهُمْ

    Wahai keponakanku mereka diperintahkan untuk memohon ampunan bagi para sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tetapi malahan mereka mencacinya.[6]

    Imam Nawawi menjelaskan pernyataan ‘Aisyah ini: ‘Tampaknya, beliau menyatakan hal ini ketika penduduk Mesir mencela Utsman dan penduduk Syam mencela Ali sedangkan Al Haruriyah mencela keduanya. Adapun perintah memohon ampunan yang beliau isyaratkan, maka ia adalah firman Allah:

    وَالَّذِينَ جَآءُو مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَا

    Dan dengan ayat ini juga Imam Maalik berhujjah bahwa orang yang mencela sahabat tidak berhak mendapatkan harta Fa’i. Karena Allah hanya menjadikan harta tersebut kepada orang yang datang setelah sahabat yang memohon ampunan bagi mereka.[7]

    d. Allah melaknat orang yang mencela para sahabat, sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

    مَنْ سَبَّ أَصْحَابِيْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ

    Barang siapa mencela sahabatku maka ia mendapat laknat Allah.[8]

    e. Larangan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam hadits Abu Sa’id diatas.
    Bahkan ini sudah merupakan kesepakatan Ahlu Sunnah Wal Jamaa’ah sebagaimana dinyatakan Ibnu Hajar dalam pernyataan beliau dalam fathul Bari (13/34): “Ahlu Sunnah wal Jamaah telah bersepakat tentang kewajiban tidak mencela seorang pun dari para sahabat“.[9]

    2. Bahaya mencela sahabat

    Diantara bahaya yang timbul dari perbuatan mencela sahabat adalah

    a. Mencela sahabat sebagai tanda kerendahan pelakunya dan merupakan satu kebid’ahan dalam agama. Hal ini dinyatakan oleh Abu Al Mudzaffar Al Sam’aaniy dalam pernyataannya: “Mencela sahabat merupakan tanda kerendahan pelakunya. Ia juga merupakan kebid’ahan dan kesesatan”.[10]
    b. Mencela mereka berarti mencela saksi Al Qur’an dan Sunnah dan dapat membawa pelakunya menjadi zindiq. Hal ini diungkapkan imam Abu Zur’ah Al Raziy dalam pernyataan beliau:
    “Jika kamu melihat seseorang melecehkan seorang sahabat nabi n maka ketahuilah ia seorang zindiq. Itu karena Rasululloh n menurut kita adalah benar dan Al Qur’an benar. Sedangkan yang menyampaikan Al Qur’an dan Sunnah nabi n kepada kita adalah para sahabat. Mereka hanya ingin mencela para saksi kita untuk menghancurkan Al Qur’an dan Sunnah. Celaan kepada mereka (para pencela) lebih pantas dan mereka adalah zindiq”.[11]

    c. Mendapat hukuman pidana, minimal berupa ta’zir (Didera menurut kebijaksanaan pemerintah Islam).[12]

    d. Mendapatkan laknat Allah Ta’ala ,sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:

    مَنْ سَبَّ أَصْحَابِيْ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ

    Barang siapa mencela sahabatku maka ia mendapat laknat Allah.[13]

    e. Mencela sahabat Rasulullah sama saja menuduh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tercela, karena memiliki sahabat yang berhak di cela, sebagaimana diungkapkan Imam Malik dalam pernyataannya: “Mereka kaum yang jelek ingin mencela Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam , namun tidak bisa. Lalu mereka mencela para sahabat beliau sampai dikatakan: ‘Orang jelek tentu memiliki sahabat yang jelek pula’ “.[14]

    3. Hukum Orang Yang Mencela Sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
    Orang yang mencela sahabat dapat kita bagi menjadi beberapa bagian:

    1. Orang yang sekedar mencela sahabat. Maka masih perselisihkan hukumnya karena ia berada diantara melaknat karena marah dan karena I’tiqad.[15]

    2. Orang yang mencela sahabat dengan keyakinan ‘Ali Radhiyallahu’anhu sebagai Tuhan atau Nabi, maka ia telah kafir. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Adapun orang yang mengiringi celaannya dengan keyakinan Ali sebagai tuhan atau ia seorang Nabi atau keyakinan Jibril salah dalam menyampaikan wahyu; maka ini tidak diragukan kekafirannya, bahkan tidak diragukan juga kekafiran orang yang tidak mengkafirkannya”.[16]

    3. Orang yang mencela sahabat karena keyakinannya akan kekafiran sahabat, maka ia adalah kafir berdasarkan ijma’ dan dia dihukumi dengan hukum bunuh, karena ia telah mengingkari sesuatu yang secara pasti telah diakui dalam Agama, yaitu ijma’ umat Islam tentang keimanan para sahabat.[17] Syaikhul Islam berkata: “Adapun orang yang melewati hal itu (yaitu sekedar mencela (pen)) sampai menganggap para sahabat telah murtad setelah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kecuali sejumlah kecil tidak sampai belasan orang atau menganggap para sahabat seluruhnya fasiq; maka tidak diragukan lagi kekafirannya, karena ia telah mendustakan nash Al Qur’an yang banyak berisi keridhaan dan pujian kepada mereka. Bahkan orang yang ragu tentang kekafiran yang seperti ini maka kekafirannya itu pasti”.[18]

    4. Orang yang mencela sahabat seluruhnya dengan keyakinan mereka seluruhnya fasiq maka ia kufur, sebagaimana disampaikan Ibnu Taimiyah diatas.

    5. Orang yang mencela sahabat dengan keyakinan bahwa mencela mereka itu merupakan pendekatan diri (taqarrub) kepada Allah. Sikap ini merupakan natijah (akibat) dari kebencian mereka terhadap sahabat, dan tentu ini adalah sebagai konsekuensi dari keyakinan mereka tentang kefasikan sahabat. Tentu hal itu adalah kufur dan keluar dari Islam.
    Imam Ath Thahawi mengatakan: “Benci terhadap sahabat adalah kufur, nifak dan melampaui batas”.
    Imam Malik mengatakan: “Barang siapa yang bangun pagi sedangkan di dalam hatinya ada kebencian terhadap salah seorang sahabat, berarti berlaku baginya ayat Al Qur’an, yakni firman Allah Ta’ala:

    لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ

    Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min.(QS. Al Fath:29)”[19]

    6. Orang mencela sahabat dengan celaan yang tidak merusak keadilan dan agama mereka, seperti menyatakan Abu Sufyaan bakhil atau Abu Hurairah sukanya makan dan sejenisnya; maka ia berhak di didik dan dihukum ta’zir. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Adapun orang yang mencela mereka (para sahabat) dengan celaan yang tidak merusak keadilan dan agama para sahabat- seperti mensifatkan sebagian mereka dengan bakhil atau penakut atau sedikit ilmu atau tidak memiliki sifat zuhud dan sejenisnya-. Maka orang inilah yang berhak mendapat pembinaan dan hukuman ta’zir dan kita tidak menghukumnya kafir hanya dengan hal ini saja”.[20]

    Kesimpulannya disampaikan Ibnu Taimiyah dalam pernyataan beliau: “Kesimpulannya; ada diantara orang yang mencela sahabat yang sudah pasti kekufurannya dan ada yang tidak divonis kufur serta ada yang masih dibimbangkan kekufurannya”.

    4. Hukum Mencela Istri-Istri Nabi.[21]

    Adapun orang yang mencela istri-istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam; misalnya orang yang menuduh ‘Aisyah Radhiyallahu’anha dengan tuduhan keji yang sesungguhnya telah dibantah oleh Allah Ta’ala, maka ia telah kafir, lebih dari seorang ulama telah menyampaikan ijma’ ini. Sedangkan orang yang mencela selain beliau dari para istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam , maka terdapat dua pendapat ulama dalam hal ini:

    a. Pendapat pertama, disamakan hukumnya sebagaimana mencela salah seorang sahabat.

    b. Pendapat kedua, hukum menuduh seorang dari ummahat Al Mukminin (istri-istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam) sama dengan hukum menuduh ‘Aisyah Radhiyallahu’anha. – dan inilah yang benar-
    Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.
    Penulis: Ustadz Khalid Syamhudi, Lc.
    Artikel UstadzKholid.Com
    ________________________________________
    [1] Al Qaamus Al Muhiith karya Al Fairuz Abadiy, cetakan kelima tahun 1416, Muassasah Al Risaalah, Beirut hal. 134
    [2] Diambil dari kitab Al Kifaayah Fi Ilmi Riwayah karya Abu Bakar Ahmad bin Ali Al Khothib Al Baghdadiy, cetakan tahun 1409 H, Dar Al Kutub Al Ilmiyah, Beirut hlm 51.
    [3] Ibid
    [4] Al Ishabah Fi Tamyiiz Al Shahabat karya Al Haafidz Ibnu Hajar, cetakan tanpa tahun, Dar Al Kutub Al Ilmiyah, hal. 1/4
    [5] Disebutkan dalam riwayat Muslim.
    [6] Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Tafsir, no.5344.
    [7] Syarah Shahih Muslim karya Imam Nawawi, Tahqiq Syaikh Khalil Ma’muun Syaikhoo, cetakan ketiga tahun 1417 H , Dar Al Ma’rifah, Beirut hal. 18/352-353
    [8] Riwayat Ibnu Abi ‘Ashim dalam As Sunnah no. 1001 hlm 2/469 dan dihasankan oleh Al Albani dalam Dzilalil Jannah fi Takhrij Al Sunnah 2/469. lihat kitab As Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim dengan Dzilal Al Jannah karya Muhammad Nashiruddin Al Albani, cetakan ketiga tahun 1413 H, Al Maktab Al Islamiy, Bairut.
    [9] Dinukil dari kitab Min Aqwaal Al Munshifiin Fi Al Sahabat Al Kholifah Mu’awiyah, karya Syaikh Abdulmuhsin bin Hamd Al ‘Abaad, cetakan pertama tahun 1416 H, Markas Syu’un Al Dakwah, Al Jami’ah Al Islamiyah, Madinah, hal. 13.
    [10] Ibid hal 12.
    [11] Ibid
    [12] Lihat Mukhtashor Al Sharim Al Mashlul ‘Ala Syatim Al Rasul karya Ibnu Taimiyah oleh Muhammad bin ‘Ali Al Ba’liy, Tahqiiq ‘Ali bin Muhammad Al Imraan, cetakan pertama tahun 1422 H, Dar ‘Aalam Al Fawaaid, Makkah, hal. 121
    [13] Riwayat Ibnu Abi ‘Ashim dalam As Sunnah no. 1001 hal. 2/469 dan dihasankan oleh Al Albani dalam Dzilalil Jannah fi Takhrij As Sunnah 2/469. Lihat kitab As Sunnah karya Ibnu Abi ‘Ashim dengan Dzilal Al Jannah karya Muhammad Nashiruddin Al Albani, cetakan ketiga tahun 1413 H, Al Maktab Al Islamiy, Bairut.
    [14] Mukhtashor Al Sharim Al Mashlul ‘Ala Syatim Al Rasul op.cit hal 122.
    [15] Ibid hal. 127
    [16] Mukhtashor Al Sharim Al Mashlul ‘Ala Syatim Al Rasul karya Ibnu Taimiyah, Tahqiq Muhammad Muhyiddin Abdulhamid , Dar Al Kutub Al ‘Ilmiyah, Beirut hlm 586
    [17] Lihat Majalah Al Sunnah edisi 12/1/1415-1995 hal. 23 menukil dari majalah Al Furqaan edisi 54 tahun IV Robi’ Al Akhir 1415 H/ Oktober 1994.
    [18] Mukhtashor Al Sharim Al Mashlul ‘Ala Syatim Al Rasul op.cit hlm 586-587.
    [19] Majalah As Sunnah edisi 12/I/1415-1995 hal 23-24.
    [20] Al Sharim Al Masluul op.cit hlm 586.
    [21] Masalah ini diterjemahkan dari Mukhtashar Al Sharim Al Maslul op.cit hal. 116.

  112. Makanya “Imamnya” Si Ibn Taimiyah sendiri yaitu Muawiyah pantas utk dilaknat karena mencaci maki Imam Ali as.

  113. @pencinta ahlulbait
    Muncul fatwa baru dengan menafsirkan hadits serta firman Allah semaunya sendiri. Bagaimana si Muawiyah yang punya kerajaan Bani Umayah yang dengan kekayaannya menyuruh membunuh Imam Ali, kemudian menipu Imam Hasan dan meracuninya kemudian keluar perintah mencaci sepupu Rasul, mantu Rasul, saudara dunia dan akhirat Rasul .
    Maaf anda jangan membohongi diri sendiri dan membohongi orang. Anda sebenarnya bukan pencinta ahlulbait tapi pencinta Muawiyah dan sejenisnya. Atau muawiyah bukan sahabat yang anda fatwakan.

  114. @bagir

    weleh..weleh..weleh..COPAS abis..!

    Sebelumnya gue perlu tekankan dulu bahwa gua bukan salafy..gua pengikut Nabi SAW, para sahabat khulafaaur Rasyidiin para tabiit-tabiin dan ulama salafussholeh! mereka SEMUA pengibar PANJI AJARAN ISLAM yang teguh memelihara dakwah bilhikmah, santun kepada sesama dan keras kepada mereka yang kafir. Elu jangan asal tuduh dulu dong!

    sory bagir kalo gua harus bilang elu itu NDABLEG..ga mudheng-mudheng dg maksud gua. Soalnya elu cuma ngambil sepotong-potong sih, disesuaikan dgn udel-mu ya wakakakakakkak!

    contohnye :

    1. kalo dibilang NDABLEG, pasti elu ga pernah mikir “kenapa gue dibilang NDABLEG ya sama si komen’i”

    2. kalo dibilang bedanya hukum zina dan onani, malah dijawab haram..NDABLEG ABISSS!! dua-duanya haram, tahu! dua-duanya DOSA! maksud gua ONANI itu hukumannya GA PERLU diCAMBUK seperti ZINA! dan Mut’ah itu ZINA, HARUS DICAMBUK! gua ga mau nuduh orang2 dulu apalagi sahabat mut’ah apa kagak, yang gua TUDUH itu AJARAN ENTE! PAHAMI AJARAN ENTE YG MBOLEHIN MUT’AH!…AJARAN! JANGAN NGOMONGIN PERSONNYA..NGERTI KAGAK SIHH???!!

    PENTING disini NGOMONGIN ATURAN / SISTEM /AJARAN! CUMA ADA 2 ATURAN didunia ini : ATURAN BAGUS dan ATURAN BRENGSEK. Elu mau ikutan yang mana?
    YG BAGUS atau BRENGSEK? kalo masih sehat akal elu, pasti milih yang bagus, kan?
    soal kemudian orang2nya pada menyalahi aturan yaaaaa jangan salahin ATURANnya dooooong..

    elu sendiri kagak mut’ah kenapa??? kalo bener kenapa elu kagak praktekin tuh si mut’ahnye???
    artinya elu menyalahi aturan elu sendiri…atau..aturannya itu sendiri yang BRENGSEK?!
    (…WAH BUMERANG LAGI hohohoho….)

    2. kalo dibilang gua suruh elu belajar lagi agama yang bener, jangan cuma cari koreng orang, malah balik nuduh gua nyari-2 koreng orang.! wah NDABLEG lagi, kagak nyambung, kgak jawab persoalan! eh, ngerti bahasa INDONESIA kagak sih??? gini aja deh, sekarang GUA suruh elu SIBUK dengan diri elu sendiri, cari tuh koreng elu sendiri..jangan nunjuk2, jangan ngomongin orang lain, apalagi sahabat sebelum elu ketemu koreng elu sendiri! PAHAM???

    3. kalo dibilang bedanya AIB ama SESAT, malah gua disuruh ikutin yang MAKSUM..apaaaaaaaan tuuh? yg gua tahu MAKSUM tetangga gua wakakakakakak..
    PERSON lagi..PERSON lagi..YG PENTING AJARAN bung!!
    eh, gua tambahin ya..kalo kalian tuh dalam sikap beragamanye ngikutin orang-2 yahudi-nashrani. Mereka juga sama, ngikutin PASTOR, USKUP, PAUS..ga ada bedanye kan ama kalian??? KALIAN TUTUP MATA dengan AJARANNYE!!

    only one word: T..A..K..L..I..D abiss!
    taklid ama si maksum wakakakakak!

    LIHAT AJARANNYE BUNG..LIHAT AJARANNNYE BUNG!

    4. Ulama mana yang membuka aib? JANGAN FITNAH! wajar toh kalo ada AJARAN SESAT diungkap kepermukaan?

    5. Ente bilang ga suci, tapi kelakuan kayak orang suci..cari-cari aib orang!! ente tulis : si Umar..masya Allah..ga ada penghormatan sama sekali. APA BETUL AJARAN ente yang ngajarin spt ini ???????????? kalo bokap ente di bilang si fulan, ente mau??
    JAWAAAAAAB!

    6. Ente ngeritik orang bisa, pas dikritik cuma satu jawabnye : KASYAF..itu kata kuncinye utk org2 sejenis kalian ya..kehabisan kata-kata2??

    pepatah bilang : “buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya..” artinya :
    ===tukang kritik, apalagi kritik yg kagak mendasar,suka buka aib orang pasti menurunkan generasi yang sama atau lebih parah lagi, tukang demo=====

    barangkali bapak – moyang kalian juga tukang protes ye…

    elu bilang maaf..tapi kelakuan ga memaafkan muslim yang dah mati, malah dicari korengnya!

    BACA TIAP POIN keseluruhan! JANGAN sepotong-2!

  115. @Komeng’i

    weleh..weleh..weleh..COPAS abis..!

    Sori yee…Emangnya orang jenis ente..?? Hahahahahah

    Sebelumnya gue perlu tekankan dulu bahwa gua bukan salafy..gua pengikut Nabi SAW, para sahabat khulafaaur Rasyidiin para tabiit-tabiin dan ulama salafussholeh! mereka SEMUA pengibar PANJI AJARAN ISLAM yang teguh memelihara dakwah bilhikmah, santun kepada sesama dan keras kepada mereka yang kafir. Elu jangan asal tuduh dulu dong!

    Iya sampai2 Aisyah mengkafirkan Ustman..!! udah tau beluuum..? klo belum pelajari dulu giiih.. :mrgreen:

    sory bagir kalo gua harus bilang elu itu NDABLEG..ga mudheng-mudheng dg maksud gua. Soalnya elu cuma ngambil sepotong-potong sih, disesuaikan dgn udel-mu ya wakakakakakkak!

    Ya masa mau disesuaikan dengan udel ente yang bodong…? HAHAHAHAHAHAHA :mrgreen: :mrgreen:

    kalo dibilang bedanya hukum zina dan onani, malah dijawab haram..NDABLEG ABISSS!! dua-duanya haram, tahu! dua-duanya DOSA! maksud gua ONANI itu hukumannya GA PERLU diCAMBUK seperti ZINA! dan Mut’ah itu ZINA, HARUS DICAMBUK! gua ga mau nuduh orang2 dulu apalagi sahabat mut’ah apa kagak, yang gua TUDUH itu AJARAN ENTE! PAHAMI AJARAN ENTE YG MBOLEHIN MUT’AH!…AJARAN! JANGAN NGOMONGIN PERSONNYA..NGERTI KAGAK SIHH???!!

    Ah mut’ah itu halal ko…..! Halal tuh..! :mrgreen: n udah banyak yg bahas..! silahkan ketempat yg bahas itu…

    PENTING disini NGOMONGIN ATURAN / SISTEM /AJARAN! CUMA ADA 2 ATURAN didunia ini : ATURAN BAGUS dan ATURAN BRENGSEK. Elu mau ikutan yang manaYG BAGUS atau BRENGSEK? kalo masih sehat akal elu, pasti milih yang bagus, kan??

    terus..terusss… ? :mrgreen:

    soal kemudian orang2nya pada menyalahi aturan yaaaaa jangan salahin ATURANnya dooooong..

    Terus salahin yang bikin aturan..?? khan aturannya banyak yg nyeleneh tuh ..?? :mrgreen:

    elu sendiri kagak mut’ah kenapa??? kalo bener kenapa elu kagak praktekin tuh si mut’ahnye??? artinya elu menyalahi aturan elu sendiri…atau..aturannya itu sendiri yang BRENGSEK?!

    Ko anda tambah geblek yaa..? yg jls mut’ah HALAL.. :mrgreen:

    contoh susu sapi itu halal, terus orang ga pernah minum susu sapi maka dia menyalahi aturan, ?? karena seharusnya ia minum susu..??

    Yooo bebas tho Bleeeeeeeg Gubleeeek..! hahahahahahaha.. :mrgreen:

    kalo dibilang gua suruh elu belajar lagi agama yang bener, jangan cuma cari koreng orang, malah balik nuduh gua nyari-2 koreng orang.! wah NDABLEG lagi, kagak nyambung, kgak jawab persoalan! eh, ngerti bahasa INDONESIA kagak sih??? gini aja deh, sekarang GUA suruh elu SIBUK dengan diri elu sendiri, cari tuh koreng elu sendiri..jangan nunjuk2, jangan ngomongin orang lain, apalagi sahabat sebelum elu ketemu koreng elu sendiri! PAHAM???

    Makanya ente urusin koreng ente sendiri ga usah nyuruh2 orang..!? setuju..? Hahahahahaha

    kalo dibilang bedanya AIB ama SESAT, malah gua disuruh ikutin yang MAKSUM..apaaaaaaaan tuuh? yg gua tahu MAKSUM tetangga gua wakakakakakak..
    PERSON lagi..PERSON lagi..YG PENTING AJARAN bung!!

    Tanya aja sama yg disini apa yg dimaksud dengan “Maksum”…
    n dari pada lo ikutin yg salah mendingan lo ikutin yg maksum…kaga ngerti lagi….? belajar yuk..!

    eh, gua tambahin ya..kalo KALIAN tuh dalam sikap beragamanye ngikutin orang-2 yahudi-nashrani. Mereka juga sama, ngikutin PASTOR, USKUP, PAUS..ga ada bedanye kan ama kalian??? KALIAN TUTUP MATA dengan AJARANNYE!!

    ASUMSI KELAS TERI…..! :mrgreen:

    LIHAT AJARANNYE BUNG..LIHAT AJARANNNYE BUNG!

    Makanaya lihat ajarannya tuh Ulama ENTE yang bolehin onani,

    terus KATA ULAMA ENTE :

    “Furthermore, it is narrated that the Companions of the Prophet (s) used to masturbate while they were on military expeditions or traveling”.

    ternyata sahabat juga suka melakukan hal haram..!? begitu..?? itu kata ulama ente lho..!

    Wanita boleh mastubrasi pake timun…hiiiiiiiiii…FULL PORN ajaran ulama ente..!

    PAKE KACA MATA BOTOL YAAA…udah diklik khan link nya n scan nya..? hahahahah

    LIHAT AJARANYA BUUUNG Lihat JARANNYAAA…. :mrgreen:

    Ulama mana yang membuka aib? JANGAN FITNAH! wajar toh kalo ada AJARAN SESAT diungkap kepermukaan?

    Wajar toh ulama Ente mencatat sahabat melakukan Mastubrasi ketika tugas militer..! Aib kaga..??

    hahahaha…sekali lagi pake KACA MATA BOTOL bacanya jgn pake KACA MATA KUDA…HAHAHAHAH

    Ente bilang ga suci, tapi kelakuan kayak orang suci..cari-cari aib orang!! ente tulis : si Umar..masya Allah..ga ada penghormatan sama sekali.

    Masa gw pgl Si Bolang..! ga mungkin khaaan..? hahahah

    kalo bokap ente di bilang si fulan, ente mau??JAWAAAAAAB!

    Terserah enteee, ngapain dibikin ribet.. :mrgreen: ga bawa mudharat apapun Bleeeg..! :mrgreen:

    Ente ngeritik orang bisa, pas dikritik cuma satu jawabnye : KASYAF..itu kata kuncinye utk org2 sejenis kalian ya..kehabisan kata-kata2??

    Spt ini ente bilang kritik..? :

    tapi dijamin kalo ada cewek bahenol lewat ngiler juga wakakakakak……….!!

    Makanya ana jawab : Kasyaf yaaa..?? ucpannya ga bawa mudharat apapun ke saya ko, apapun mksdnya..

    Kaya ente negerti hidup ana aja…sakti ya mas..? bisa kasyaf gitu..? :mrgreen:

    pepatah bilang : “buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya..” artinya :
    ===tukang kritik, apalagi kritik yg kagak mendasar,suka buka aib orang pasti menurunkan generasi yang sama atau lebih parah lagi, tukang demo=====

    Maca ciiih… :mrgreen:

    barangkali bapak – moyang kalian juga tukang protes ye…

    Ga tau juga tuh, Btw katanya ga usah ngurusin oraaang, ngapain ente tanya2 moyang segala… :mrgreen:

    elu bilang maaf..tapi kelakuan ga memaafkan muslim yang dah mati, malah dicari korengnya!

    Sapa yg cari koreng, ente sendiri yang bicara koreng-koreng trs,….
    btw mrk Korengan ya mas..??

    BACA TIAP POIN keseluruhan! JANGAN sepotong-2!

    Udah tuh.. :mrgreen:

    Isinya Degelan si Komeng’I

    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:

  116. @Komeng’i

    weleh..weleh..weleh..COPAS abis..!

    Sori yee…Emangnya orang jenis ente..?? Hahahahahah

    Sebelumnya gue perlu tekankan dulu bahwa gua bukan salafy..gua pengikut Nabi SAW, para sahabat khulafaaur Rasyidiin para tabiit-tabiin dan ulama salafussholeh! mereka SEMUA pengibar PANJI AJARAN ISLAM yang teguh memelihara dakwah bilhikmah, santun kepada sesama dan keras kepada mereka yang kafir. Elu jangan asal tuduh dulu dong!

    Iya sampai2 Aisyah mengkafirkan Ustman..!! udah tau beluuum..? klo belum pelajari dulu yuuk..

    sory bagir kalo gua harus bilang elu itu NDABLEG..ga mudheng-mudheng dg maksud gua. Soalnya elu cuma ngambil sepotong-potong sih, disesuaikan dgn udel-mu ya wakakakakakkak!

    Ya masa mau disesuaikan dengan udel ente yang bodong…HAHAHAHAHAHAHA

    kalo dibilang bedanya hukum zina dan onani, malah dijawab haram..NDABLEG ABISSS!! dua-duanya haram, tahu! dua-duanya DOSA! maksud gua ONANI itu hukumannya GA PERLU diCAMBUK seperti ZINA! dan Mut’ah itu ZINA, HARUS DICAMBUK! gua ga mau nuduh orang2 dulu apalagi sahabat mut’ah apa kagak, yang gua TUDUH itu AJARAN ENTE! PAHAMI AJARAN ENTE YG MBOLEHIN MUT’AH!…AJARAN! JANGAN NGOMONGIN PERSONNYA..NGERTI KAGAK SIHH???!!

    Ah mut’ah itu halal ko…..! Halal tuh..! n udah banyak yg bahas..! silahkan ketempat yg bahas itu…

    PENTING disini NGOMONGIN ATURAN / SISTEM /AJARAN! CUMA ADA 2 ATURAN didunia ini : ATURAN BAGUS dan ATURAN BRENGSEK. Elu mau ikutan yang manaYG BAGUS atau BRENGSEK? kalo masih sehat akal elu, pasti milih yang bagus, kan??

    terus..terusss… ? :mrgreen:

    soal kemudian orang2nya pada menyalahi aturan yaaaaa jangan salahin ATURANnya dooooong..

    Terus salahin yang bikin aturan..?? khan aturannya banyak yg nyeleneh tuh ..?? :mrgreen:

    elu sendiri kagak mut’ah kenapa??? kalo bener kenapa elu kagak praktekin tuh si mut’ahnye??? artinya elu menyalahi aturan elu sendiri…atau..aturannya itu sendiri yang BRENGSEK?!

    Ko anda tambah geblek yaa..? :mrgreen: yg jls mut’ah HALAL.. :mrgreen:

    contoh susu sapi itu halal, terus orang ga pernah minum susu sapi maka dia menyalahi aturan,.(?) karena seharusnya ia minum susu..?? Yooo bebas tho Bleeeeeeeg Gubleeeek..! hahahahahahaha.. :mrgreen:

    kalo dibilang gua suruh elu belajar lagi agama yang bener, jangan cuma cari koreng orang, malah balik nuduh gua nyari-2 koreng orang.! wah NDABLEG lagi, kagak nyambung, kgak jawab persoalan! eh, ngerti bahasa INDONESIA kagak sih??? gini aja deh, sekarang GUA suruh elu SIBUK dengan diri elu sendiri, cari tuh koreng elu sendiri..jangan nunjuk2, jangan ngomongin orang lain, apalagi sahabat sebelum elu ketemu koreng elu sendiri! PAHAM???

    Makanya ente urusin koreng ente sendiri ga usah nyuruh2 orang..!? setuju..? Hahahahahaha

    kalo dibilang bedanya AIB ama SESAT, malah gua disuruh ikutin yang MAKSUM..apaaaaaaaan tuuh? yg gua tahu MAKSUM tetangga gua wakakakakakak..
    PERSON lagi..PERSON lagi..YG PENTING AJARAN bung!!

    Tanya aja sama yg disini apa yg dimaksud dengan “Maksum”…

    n dari pada lo ikutin yg salah mendingan lo ikutin yg maksum…kaga ngerti lagi….? belajar yuk..!

    eh, gua tambahin ya..kalo KALIAN tuh dalam sikap beragamanye ngikutin orang-2 yahudi-nashrani. Mereka juga sama, ngikutin PASTOR, USKUP, PAUS..ga ada bedanye kan ama kalian??? KALIAN TUTUP MATA dengan AJARANNYE!!

    ASUMSI KELAS TERI…..! :mrgreen:

    LIHAT AJARANNYE BUNG..LIHAT AJARANNNYE BUNG!

    Makanaya lihat ajarannya tuh Ulama ENTE yang bolehin onani,

    terus KATA ULAMA ENTE “Furthermore, it is narrated that the Companions of the Prophet (s) used to masturbate while they were on military expeditions or traveling”.
    ternyata sahabat juga suka melakukan hal haram..!? begitu..?? itu kata ulama ente lho..!

    Wanita boleh mastubrasi pake timun…hiiiiiiiiii…FULL PORN ajaran ulama ente..! PAKE KACA MATA BOTOL YAAA…udah diklik khan link nya n scan nya..? hahahahah

    LIHAT AJARANYA BUUUNG Lihat JARANNYAAA…. :mrgreen:

    Ulama mana yang membuka aib? JANGAN FITNAH! wajar toh kalo ada AJARAN SESAT diungkap kepermukaan?

    Wajar toh ulama Ente mencatat sahabat melakukan Mastubrasi ketika tugas militer..! Aib kaga..?? hahahaha…sekali lagi pake KACA MATA BOTOL bacanya jgn pake KACA MATA KUDA…HAHAHAHAH

    Ente bilang ga suci, tapi kelakuan kayak orang suci..cari-cari aib orang!! ente tulis : si Umar..masya Allah..ga ada penghormatan sama sekali.

    Masa gw pgl Si Bolang..! ga mungkin khaaan..? hahahah

    kalo bokap ente di bilang si fulan, ente mau??JAWAAAAAAB!

    Terserah enteee, ngapain dibikin ribet.. :mrgreen: ga bawa mudharat apapun Bleeeg..! :mrgreen:

    Ente ngeritik orang bisa, pas dikritik cuma satu jawabnye : KASYAF..itu kata kuncinye utk org2 sejenis kalian ya..kehabisan kata-kata2??

    Spt ini ente bilang kritik..? :

    tapi dijamin kalo ada cewek bahenol lewat ngiler juga wakakakakak……….!!

    Makanya ana jawab : Kasyaf yaaa..?? ucpannya ga bawa mudharat apapun ke saya ko, apapun mksdnya.. :mrgreen:

    Kaya ente negerti hidup ana aja…sakti ya mas..? bisa kasyaf gitu..? :mrgreen:

    pepatah bilang : “buah apel jatuh tidak jauh dari pohonnya..” artinya :
    ===tukang kritik, apalagi kritik yg kagak mendasar,suka buka aib orang pasti menurunkan generasi yang sama atau lebih parah lagi, tukang demo=====

    Maca ciiih… :mrgreen:

    barangkali bapak – moyang kalian juga tukang protes ye…

    Ga tau juga tuh, Btw katanya ga usah ngurusin oraaang, ngapain ente tanya2 moyang segala… :mrgreen:

    elu bilang maaf..tapi kelakuan ga memaafkan muslim yang dah mati, malah dicari korengnya!

    Sapa yg cari koreng, ente sendiri yang bicara koreng-koreng trs,….btw mrk Korengan ya mas..??

    BACA TIAP POIN keseluruhan! JANGAN sepotong-2!

    Udah tuh.. :mrgreen:

    Isinya Degelan si Komeng’I :mrgreen:

    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:

  117. @bagir
    susah ngomong sama orang dableg, mikir pake nefsong…………………………………………..punya otak ga sih, klo punya mbok ya peke sedikiiiit aja!

    1. nama gua komen’i BUKAN komeng’i..seenaknye aja ganti2 nama orang

    2. JELAS sekarang..ENTE SYIAH hohoho….
    DIMANA orang-orangnya berkhayalan tingkat tinggi : SUCI dan HIDUP di SURGA DUNIA dengn ZINA mut’ahnya kekekekekek!

    3. gini deh..elu punya anak cewek atawa sodara elo yang cewek dimut’ah, boleh kagak?? ga usah lama-lama, sebulan aja..sehabis itu giliran yang laen sebulan juga dan seterusnya sehari, sejam
    waw..ntar anaknye mirip sapa yaaaa (bermuka seribu ato DOSOMUKO wakakakakakakakakakak!!)

    4. NAH ini nih tanda elu tuh bener-bener NDABLEG (mungkin emang pingin mempertegas KEDABLEGANnya ya??!!).. pusing dah dibilangin berkali kali :
    Sahabat mau mut’ah kek, kagak kek, aisyah menuduh usman kafir kek, sahabat dosa kek….apalagi? tunjukan biar tambah kelihatan DABLEGnya!?

    Tau kagak, elu mau bilang apa soal person/sahabat..one word jawab gua : KAGAK NGARUH! lha wong mereka juga manusia kok, bukan malaekat..dosa ditanggung mereka sendiri. yg penting gua urus aib gua sendiri..gitu aja repot..
    MAZHAB GUA kagak liat orang-perorang, tapi sistem: Alquran dan Hadits..alquran isinya BAIK-BAIK semua. Hadits juga sama. See? tidak ada isinya yg mencongkel AIB orang!!!

    NAH kalo SYIAH dasar ajarannya dari udel bodong kebawah (nefsong) makanya ZINA aja HALAL wakakakakakak!!

    jawaban yang no 3 diutamakan!
    dasar PENCINTA NAFSU!

  118. @bagir
    woi teman-teman..bagir dah sering gonta-ganti pasangan..bagaimana dengan kalian, apakah juga sama dengan bagir dah pada mut’ah?

    uenak tenaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnn jadi orang SYIAH wakakakakkakakakak

  119. Saya serahkan pada yang lain untuk membaca dan menilainya sendiri… ane udah kaga tahan ketawa trs baca dagelannya si Komeng’i… :mrgreen:

    saya pakai dalil, ente pakai nafsu dan asumsi…DONE..!

    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:

    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:

    ada lag bleg..??

    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:
    :mrgreen: :mrgreen:

  120. SecondPrince :
    Kilah anda bahwa jika hal2 yg postif sudah ditampilkan di blog lain, maka blog ini utk hal2 yg negative. Jadi maksud anda kira2 agar seimbang. Jadi kita ubah saja nama blog ini, bukan Utk Analisis Pencari Kebenaran, tapi ANALISIS PENCARI KESEIMBANGAN
    Kitab yg anda jadikan referensi tentang sahabat yg percaya Raj’ah tidak saya kenal. Bukan kitab2 hadis sohih. Dan sayapun tak percaya dengan kitab2 tsb. Saya hanya percaya dengan kitab2 hadis yg terpercaya seperti kitabusittah, Muwato, Musnad Ahmad, dll. Bukan kitab yg anda tampilkan tsb.
    Utk Baqir :
    Betu para sahabat ada yg telah melaksanakan nikat Mut’ah, dan punya anak, Tapi setelah dilarang Umar bin Hattab, maka tak ada lagi yg melaksanakan, kecuali ada yg melanggar.

  121. Betu para sahabat ada yg telah melaksanakan nikat Mut’ah, dan punya anak, Tapi setelah dilarang Umar bin Hattab, maka tak ada lagi yg melaksanakan, kecuali ada yg melanggar.

    betuuul..! yang ngelarang umar… :mrgreen:

  122. Siapa yang lupa, saya heran dengan orang-orang seperti anda. Ditunjukkan sesuatu eh malah menanggapi dengan berkata “kenapa tidak bahas yang lain”. Saya tanya pada anda, selama ini ada tidak sih anda mengeluhkan kepada blog-blog salafiyun atau siapa saja, mengapa mereka hanya menampilkan yang positif-positif saja sehingga mempengaruhi image sahabat seolah tidak bisa diganggu gugat. seolah-olah sahabat itu suci gak boleh dikritik perbuatannya. Pernah tidak anda mengeluh? cobalah jujur dengan diri sendiri.

    Silahkan anda kritik Rasulullah wahai SP.. Rasulullah yang melarang untuk mencela sahabat-sahabat beliau dalam hadits beliau yang shahih.. Rasulullah saja menegur Khalid bin Walid yang dia juga adalah sahabat beliau yg telah beliau gelari “Pedang Allah” karena mencela Abdurrahman bin Auf yang lebih senior dan level “persahabatannya” lebih tinggi dibanding Khalid , jika mencela Abdurrahman saja dilarang oleh Rasulullah, apatah lagi jika mencela, menggunjing sahabat-sahabat yg kedudukannya berada di atas Abdurrahman bin Auf Seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali walaupun dengan alasan klise “mengkritik” 😆 demikian tentunya berlaku juga terhadap orang2 yang levelnya jauh di bawah Khalid seperti kita ini..

    Maka saya hanya maklum saja jika banyak orang menganggap anda itu syi’ah atau pro dg syi’ah.. walaupun seribu kali anda membantah “saya bukan syi’ah” tetapi kenyataan pemahaman anda tidak jauh berbeda dengan mereka. sedangkan ulama2 hadits yang anda kutip hadits2 mereka, tidak ada itu yang mencatat hadits tsb dengan tujuan “mengkritik” 😆 bahkan mereka telah tunjukkan akidah mereka dengan sangat gamblang mengenai para sahabat Nabi dalam kitab2 mereka, lalu anda kutip hadits2 yg mereka catat dengan tujuan & pemahaman tersendiri, berbeda dg para ulama hadits tsb.. jadi janganlah anda kambing hitamkan mereka (para ulama hadits) wahai SP, mereka tetap mencatat dan meyimpan semua riwayat yg didapatnya bukan untuk tujuan “mengkritik” seperti yang menjadi tujuan anda.. benar-benar berbeda 😆

    Dari tanggapan anda, saya tarik kesimpulan anda-pun mengalami yang namanya salafyphobia kelas akut :mrgreen: karena blog2 salafy tidak pernah memuat kekeliruan2 para sahabat. bukan berarti mereka tidak mengakui bahwa sahabat pernah berbuat keliru, saya yakin anda tahu alasan mereka, karena mereka hanya berusaha mengikuti sabda Rasulullah tersebut, kalau anda mau komplain silahkan langsung kepada Rasulullah saja.. 😆

    Benar juga kata Lahuntermaru, blog ini bukan untuk Pencari Kebenaran, tetapi Pencari Keseimbangan akibat Salafyphobia yang diderita 😆

  123. Sedangkan Allah berfirman dengan sangat jelasnya dalam Al-Hasyr : 10 agar kita mendo’akan mereka generasi awal Islam dan berlindung dari sifat dengki thd mereka.. bukannya menjalankan apa yang diperintahkan-Nya, justru malah kita tebar kedengkian thd mereka dengan alasan “mengkritisi” dan terlihat sangat tidak suka jika blog2 lain menceritakan hal-hal yang positive2 saja tentang mereka dalam rangka menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya ..

  124. @antirafidhah

    Silahkan anda kritik Rasulullah wahai SP.. Rasulullah yang melarang untuk mencela sahabat-sahabat beliau dalam hadits beliau yang shahih..

    Maaf Mas kayaknya anda masih belum paham juga, anda tidak bisa membedakan antara mengkritik dan mencela. Mengkritik itu menyatakan kalau yang salah itu salah dan yang benar itu begini, kalau mencela mah menggunakan kata-kata yang kasar dan buruk kepada seseorang. Silakan tunjukkan tulisan saya yang mana yang anda maksud sebagai mencela sahabat, Insya Allah kalau memang saya keliru akan saya koreksi. Sebelum menuduh tampilkan dulu buktinya 🙂

    walaupun dengan alasan klise “mengkritik” 😆 demikian tentunya berlaku juga terhadap orang2 yang levelnya jauh di bawah Khalid seperti kita ini.

    Itulah rusaknya pemahaman anda, menunjukkan kesalahan sahabat, mengatakan bahwa perbuatan sahabat itu salah bukanlah sebuah celaan. Bagaimana dengan perkataan Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya “ia masuk neraka”. Apakah itu sebuah celaan juga?.

    Maka saya hanya maklum saja jika banyak orang menganggap anda itu syi’ah atau pro dg syi’ah.. walaupun seribu kali anda membantah “saya bukan syi’ah” tetapi kenyataan pemahaman anda tidak jauh berbeda dengan mereka.

    Anda mau bilang itu seribu kali juga percuma kok, yang penting tunjukkan buktinya. Jika anda pikir pemahaman saya sama dengan pemahaman Syiah maka silakan tunjukkan pada tulisan yang mana, dan akan saya lihat benar tidak tuduhan anda.

    sedangkan ulama2 hadits yang anda kutip hadits2 mereka, tidak ada itu yang mencatat hadits tsb dengan tujuan “mengkritik” 😆 bahkan mereka telah tunjukkan akidah mereka dengan sangat gamblang mengenai para sahabat Nabi dalam kitab2 mereka,

    Yang saya lakukan juga sama, saya memindahkan hadis-hadis tersebut dari kitab hadis ke dalam blog saya ini 🙂

    jadi janganlah anda kambing hitamkan mereka (para ulama hadits) wahai SP, mereka tetap mencatat dan meyimpan semua riwayat yg didapatnya bukan untuk tujuan “mengkritik” seperti yang menjadi tujuan anda..

    Jadi apakah hadis-hadis kesalahan sahabat yang mereka kutip itu mereka tetap katakan kalau sahabat itu benar? dan tetap tidak boleh dikritik atau dinyatakan salah?. Silakan saja, maaf saya tidak biasa bertaklid asal-asalan

    Dari tanggapan anda, saya tarik kesimpulan anda-pun mengalami yang namanya salafyphobia kelas akut :mrgreen: karena blog2 salafy tidak pernah memuat kekeliruan2 para sahabat. bukan berarti mereka tidak mengakui bahwa sahabat pernah berbuat keliru,

    Silakan saja berkata begitu, sejak kapan salafy berani mengatakan sahabat keliru bukankah menurut anda mengatakan sahabat keliru berarti mencela sahabat. Makanya salafy tidak mau :mrgreen:

    karena mereka hanya berusaha mengikuti sabda Rasulullah tersebut, kalau anda mau komplain silahkan langsung kepada Rasulullah saja..

    Aduh maaf ya Mas, anda kayaknya gak jeli membaca tulisan saya. Dalam tulisan saya berdasarkan hadis shahih Rasulullah SAW berkata kepada salah satu sahabatnya “ia di neraka”. Selain itu Rasulullah berkata bahwa yang membunuh Ammar masuk neraka dan terbukti yang membunh Ammar sahabat Nabi. So Rasulullah SAW sendiri yang berkata begitu. Apakah itu yang anda maksud mencela sahabat Nabi? kalau iya maka izinkan saya tertawa 😆

    Benar juga kata Lahuntermaru, blog ini bukan untuk Pencari Kebenaran, tetapi Pencari Keseimbangan akibat Salafyphobia yang diderita

    Ah maaf anda kan memang kelasnya sama dengan saudara Lahuntermaru itu :mrgreen:

  125. @antirafidhah

    justru malah kita tebar kedengkian thd mereka dengan alasan “mengkritisi” dan terlihat sangat tidak suka jika blog2 lain menceritakan hal-hal yang positive2 saja tentang mereka dalam rangka menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya ..

    Insya Allah blog ini tidak menebar kedengkian. Silakan saja menceritakan hal yang positif, kata siapa saya tidak suka. Saya tidak suka logika generalisasi yang menjangkiti sebagian orang, terlalu memulia-muliakan sahabat seolah-olah mereka tidak pernah salah, ketika ditunjukkan kesalahan eh malah menuduh “mencela”.

  126. maklum…terjadi goncangan jiwa dan pemikiran seperti gempa kemarin, maka tdk lah heran mas @SP kalau si
    @anti rafidhoh ini tdk bisa membedakan mana siang mana malam…mana kritik mana pencelaan mana mengutip/memindahkan tulisan ulama mereka sendiri dengan mencaci maki….

    gempa…bro…gempa…hihihii

  127. Semua adalah ASUMSI yang omong kosong. Jawabanya selalu se-akan2 la hunter maru hadir bersama dengan kejadian tsb.
    Coba perhatikan kata2nya pada Bagir:Utk Baqir :
    Betu para sahabat ada yg telah melaksanakan nikat Mut’ah, dan punya anak, Tapi setelah dilarang Umar bin Hattab, maka tak ada lagi yg melaksanakan, kecuali ada yg melanggar.
    Tanpa Nash

  128. Iran Membunuh Dua Ulama Sunni

    Ahlis Sunnah di Iran dihadang banyak tragedy serangan yang disasarkan terhadap mereka berupa tekanan, kedhaliman, dan pemusnahan dari arah rezim fanatisme golongan.ilustrasi eramuslim

    Penguasa Iran melancarkan pembunuhan atas dua Ulama besar Ahlis Sunnah di kota Zahran Iran dengan tuduhan keterlibatan keduanya dalam aksi kebangkitan untuk pergolakan Iran. Ekskusi mati itu berlangsung pekan lalu dalam rangka sarana terror untuk menakut-nakuti jama’ah-jama’ah Sunni penentang di daerah-daerah yang dihuni oleh kebanyakan dari Ahlis Sunnah. Koran Al-Jumhuriyyah الجمهورية“ ” Mesir menyebutkan bahwa dua orang alim yang telah diekskusi mati itu adalah Maulawi Khalilullah Zari dan Hafidh Shalahuddin Sayyidi

    مولوي خليل الله زاري وحافظ صلاح الدين سيدي

    Dan pembunuhan terhadap kedua Ulama Sunni itu dalam rangka pengusiran abadi terhadap Ahlis Sunnah di Iran dan operasi pemberedelan politik, agama, dan informasi secara keras setelah revolusi Khumeini dimana Iran menegaskan pembersihan secara meluas terhadap buku-buku rujukan (referensi) agama yang Sunni (Ahlis Sunnah).

    Ahlis Sunnah di Iran menghadapi banyak tragedy serangan yang disasarkan terhadap mereka berupa tekanan, kedhaliman, dan pemusnahan dari arah rezim fanatisme golongan di Iran, di antaranya pembunuhan terhadap pembesar-pembesar Ulama, penghancuran masjid-masjid, penutupan madrasah-madrasah Diniyyah, mengusir tokoh-tokoh agama (Islam Sunni) dan pelajar/ mahasiswa penuntut ilmu dengan menjauhkan mereka. Semua itu dilangsungkan dengan tujuan mencabut Ahlus Sunnah dan mewajibkan madzhab Syi’ah atas bangsa-bangsa di Iran yang Sunni dari suku Kurdi, Balusy, Turki, dan sebagian Arab lainnya secara paksa dan kekerasan, sebagaimana telah terjadi 5 abad yang lalu di mana Daulah Shafawiyah memaksa –dengan kerjasama dengan orang-orang salib— Iran untuk mensyi’ahkan dengan kekuatan pedang dan terror setelah tadinya bersahabat dan mempengaruhi di dunia Islam.

    Perlu diketahui bahwa Ahlis Sunnah di Iran adalah jumlah mayoritas kedua setelah Syi’ah yang berkuasa dari segi jumlah penduduk dan jumlahnya mencapai 15-20 juta jiwa, tetapi mereka (Ahlis Sunnah) itu dilarang membangun masjid satu pun di seluruh kota di Iran Raya. Dan sesungguhnya Teheran adalah satu-satunya ibukota di dunia yang tidak terdapat di dalamnya masjid satu pun milik Ahlis Sunnah. Ini pada waktu yang di sana ditemui adanya berpulu-puluh gereja-gereja, kuil-kuil, dan sekolahan-sekolahan milik Nasrani, Yahudi, Hindu, dan Majusi. (2009-04-09 14:06:33http://online.alarab.co.il/view.php?sel=00129619).

    Bagaimana di Indonesia

    Perlu diketahui, LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam) di Jakarta, sebelum tahun 2000 telah menerbitkan buku tentang ratusan ulama yang dibantai di Iran zaman kekuasaan Khumeini, dan masjid-masjid Ahlis Sunnah yang dihancurkan di Iran. Daftar nama para Ulama Sunni yang dibantai dan masjid-masjid Sunni yang dihancurkan itupun dicantumkan dengan jelas disertai riwayat singkatnya.

    Sebegitu ganasnya kebengisan Syi’ah di Iran terhadap para Ulama Sunni, Masjid-masjid Sunni; bahkan maraji’ (buku-buku rujukan/ referensi) Sunni pun dibersihkan alias dimusnahkan. Namun anehnya di Indonesia, perguruan tinggi Islam (negeri) dan Muhammadiyah justru menerima dengan welcome terhadap referensi dari Iran, bahkan Iran telah memiliki 12 Iranian Corner di perguruan-perguruan tinggi Islam (negeri) dan Muhammadiyah di Indonesia. Perpustakaan-perpustakan Iran di perguruan tinggi Islam di Indonesia yang berjumlah 12 temnpat itu alhamdulillah telah dimusnahkan oleh Allah Ta’ala yang satu Iranian Corner yaitu di UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta) ketika terkena musibah jebolnya tanggul Situ Gintung di Cierendeu Tangerang Banten, Jum’at shubuh, 1 Rabi’ul Akhir 1430H/ 27 Maret 2009.

    Rector UMJ tampak meratapi karena kerugiannya mencapai 9-10 miliar rupiah, di antaranya Iranian Corner itu. Kalau memang dia sayang-sayang terhadap Islam Sunni, maka barangkali mau mengingat Allah, mengakui bahwa jelas di antara upayanya itu adalah menyuntikkan kesesatan dan penyesatan. Sehingga kalau mau sadar, maka rector UMJ maupun Muhammadiyah justru perlu memikir ulang, menimbang-nimbang lagi, apakah tidak besar madharatnya dengan menerima Iranian Corner di berbagai Universitas Muhammadiyah itu. Namun kalau cara berfikirnya model mantan rector UMS Malang, Malik Fajar, apalagi hanya buku-buku dari Iran, sedang buku-buku dari Israel pun dia terima sejak kira-kira tahun 1995-an. Hal itu dikemukakan oleh seorang petugas ketika Menteri Agama yang lalu, dr Tarmidzi Taher, datang ke kampus Universias Muhammadiyah Malang.

    Di antara perguruan Tinggi Islam yang memiliki Iranian Corner, menurut Majalah Hidayatullah April 2009 adalah: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta (alhamdulillah Iranian Corner di UMJ ini telah musnah terkena banjir Situ Gintung, red) Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

    Bisa dibayangkan, Yogyakarta, satu kota saja ada 3 Iranian Corner; yang satu UIN, yang dua Muhammadiyah (?). Tampaknya Muhammadiyah ini tidak kapok-kapoknya. Dulu yang menyambut baik kedatangan aliran sangat sesat, Ahmadiyah, itu juga Muhammadiyah, walau belakangan mengakui kesalahannya atas keterlanjuran selama itu berangkulan dengan Ahmadiyah. Namun pengakuan kesalahan itu tampaknya tidak diujudkan oleh generasi belakangan, bahkan terkesan ogah-ogahan dalam menghadapi Ahmadiyah bersama Muslimin yang bersemangat untuk meminta agar Ahmadiyah dibubarkan. Bahkan sebagian orang Muhammadiyah tampak bersuara membela. Ini aneh sekali.

    Sebaliknya, kadang Muhammadiyah dalam kiprahnya, justru nyerempet-nyerempet hal yang tidak berguna, dan mengandung masalah. Seperti untuk mengadakan hajat Muktamar Muhammadiyah di Jogjakarta mendatang, akan dibesar-besarkan dengan kesenian kolosal dengan mempercayakan sebagai supervisinya kepada sutradara yang sedang bermasalah dengan Ummat Islam yakni Hanung Bramantyo. Acara itu sebagai berikut:

    Menandai kesiapan Kota Jogja menyambut kegiatan akbar itu, 18 Juli mendatang, panitia akan menggelar pagelaran kolosal Langen Carita dengan tema ”Sumunaring Surya Cahyaning Nagari”.

    Rencananya, gelaran itu akan disajikan di Stadion Mandala Krida dengan melibatkan 3.000 pemain dari beberapa kelompok masyarakat. “Selain siswa-siswa SD, SMP,dan SMA, juga diikuti ortom Muhammadiyah diantaranya , IRM, IPM, Tapak Suci, Hisbul Wathan, Aisyiyah, NA, AMM, Pemuda Muhammadiyah,” terang Ketua Pelaksana Kegiatan Herman “Doddy” Isdarmadi.

    Masyarakat, lanjut dia, juga akan diundang dalam acara ini. Setidaknya akan ada 60 ribu audience yang diundang. Kepada peserta diwajibkan berpakaian santri zaman dulu. Dalam pergelaran itu, akan digambarkan perjalanan Muhammadiyah. Pagelaran ini disutradarai Harsoyo dengan supervisi Hanung Bramantyo. (Radar Yogya [ Rabu, 08 April 2009 ]).

    Sementara itu sebenarnya seperti apa Hanung itu. Berikut ini mari kita ulang sejenak:

    Menurut Hanung, banyak protes yang ditujukan kepada dirinya di balik kesuksesan film Ayat-ayat Cinta. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan yang menganggap Hanung pro poligami dan Ayat-ayat Cinta mencerminkan budaya patriarki yang merugikan kaum perempuan. Oleh karena itu, Hanung pun bergegas membuat film Perempuan Berkalung Sorban.

    Nah, melalui film Perempuan Berkalung Sorban inilah Hanung membayar hutangnya, dengan membuat film yang turut memperjuangkan tema-tema feminisme yang content-nya sejalan dengan materi perjuangan para liberalis dan pegiat kesetaraan gender. Dalam bahasa sederhana, Hanung didukung oleh kalangan pro kesesatan. Jadi, Hanung –kalu berdaya nalar yang panjang– mestinya faham bila ada ulama yang menyesatkan karyanya.

    Film Perempuan Berkalung Sorban dibuat berdasarkan novel karya Abidah El Khalieqy yang pernah diterbitkan oleh Yayasan Kesejahteraan Fatayat dan the Ford Foundation. Menurut Indra Yogi, The Ford Foundation terlanjur mempunyai citra yang tidak bagus. Di Indonesia, Ford Foundation pernah ikut menerbitkan sebuah buku berjudul Gagasan Islam Liberal di Indonesia: Pemikiran Neomodernisme Nurcholis Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrahman Wahid yang diterbitkan secara bersama antara Paramadina, Yayasan Adikarya Ikapi, di tahun 1999. Buku tersebut aslinya merupakan disertasi Greg Barton (1995) tentang kemunculan pemikiran liberal di kalangan pemikir Indonesia.

    Selain itu, menurut Indra Yogi, Ford Foundation merupakan donatur penting bagi International Center for Islam and Pluralism (ICIP). Antara lain donasi yang pernah disalurkan Ford Foundation kepada ICIP adalah berupa dana segar sebesar satu juda dolar Amerika (US$ 1,000,000), yang ditujukan untuk Web-based distance learning courses to enable adolescent and adult Muslims in poor communities to continue their secular education. (Kursus jarak jauh melalui situs internet yang memungkinkan orang Islam dewasa yang berasal dari komunitas miskin untuk melanjutkan pendidikan sekularnya).

    Menurut catatan Adian Husaini, ICIP merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang sangat aktif menyebarkan paham Pluralisme Agama di pondok-pondok pesantren, juga aktif menyebarkan paham kesetaraan gender. Salah satu tokoh beken dari ICIP adalah Syai’i Anwar.

    Jadi, pendukung utama Hanung di dalam membuat film Perempuan Berkalung Sorban ini adalah mereka yang selama ini aktif membela-bela kesesatan, antara lain Musdah Mulia. Sebagai aktivis kesetaraan gender, Musdah tidak setuju dengan seruan boikot yang dikumandangkan Ali Mustafa Yakub. Karena, menurut Musdah, film Perempuan Berkalung Sorban justru mengungkapkan realitas penindasan terhadap perempuan dengan mengatasnamakan agama. (nahimunkar.com, February 10, 2009 8:46 pm admin Artikel, Fenomena Sinetron dan Film Indonesia Bertendensi Merusak Citra Islam).

    Aktif di Lembaga Iran

    Kembali tentang Syi’ah di Indonesia, lebih dari itu, Iran memiliki lembaga pusat kebudayaan Republik Iran, ICC (Islamic Cultural Center), berdiri sejak 2003 di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan. Dari ICC itulah didirikannya Iranian Corner di 12 tempat tersebut, bahkan ada orang-orang yang aktif mengajar di ICC itu. Menurut Majalah Hidayatullah yang mewawancarai pihak ICC, di antara orang-orang yang mengajar di ICC itu adalah kakak beradik: Umar Shihab ( salah seorang Ketua MUI –Majelis Ulama Indonesia Pusat–?) dan Prof Quraish Shihab (mantan rector IAIN Jakarta dan Menteri Agama zaman Soeharto selama 70 hari, pengarang tafsir Misbah), Dr Jalaluddin Rakhmat, Haidar Bagir, dan O. Hashem penulis produktif yang meninggal akhir Januari 2009. Begitu juga sejumlah keturunan alawiyin atau habaib, seperti Agus Abu Bakar al-Habsyi dan Hasan Daliel al-Idrus.

    Di samping itu banyak tokoh Islam Indonesia yang diundang untuk berkunjung ke Iran, kemudian ngomongnya sudah pelo, ada yang menganggap perbedaan Syi’ah dengan Sunni bukan perbedaan principal dan sebagainya. Tanpa malu-malu mereka telah menjilat Iran, padahal negeri itu adalah pembantai Ulama-ulama Sunni, bahkan penghancur masjid-masjid dan kitab-kitab rujukan Sunni.

    Syi’ah di Iran yang memusnahkan Ahlis Sunnah itu di Indonesia berpenampilan seakan lemah lembut. Hingga banyak kaum ibu yang tertarik ikut ke pengajian-pengajian mereka. Bahkan Syi’ah merekrut para pemuda untuk diberi bea siswa untuk dibelajarkan ke Iran. Kini ada 300-an mahasiswa Indonesia yang dibelajarkan di Iran, disamping sudah ada 200-an yang pulang ke Indonesia dengan mengadakan pengajian ataupun mendirikan yayasan dan sebagainya. Di antaranya seperti ditulis Majalah Hidayatullah:

    Sekembalinya ke tanah air, para lulusan Iran ini aktif menyebarkan faham Syi’ah dengan membuka majelis taklim, yayasan, sekolah, hingga pesantren. Di antaranya Ahmad Baraqbah yang mendirikan Pesantren al-Hadi di Pekalongan (sudah hangus dibakar massa), ada juga Husein al-Kaff yang mendirikan Yayasan Al-Jawwad di Bandung, dan masih puluhan yayasan Syi’ah lainnya yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

    Menurut pusat data lembaga penelitian Syi’ah di Yogyakarta, Rausyan Fikr, seperti disampaikan dalam makalah yang ditulis oleh Pengurus wilayah Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Yogyakarta, AM Safwan, pada tahun 2001, terdapat 36 yayasan Syi’ah di Indonesia dengan 43 kelompok pengajian. Sebanyak 21 yayasan/ kelompok pengajian di tingkat provinsi, dan 33 yayasan/ kelompok pengajian di tingkat kabupaten. Kota.

    Tidak hanya melalui pengajian, upaya penyebaran paham Syi’ah juga gencar dilakukan melalui penerbitan buku. Menurut hasil hitungan Rausyan Fikr, hingga Februari 2001 saja, tidak kurang 373 judul buku mengenai Syi’ah telah diterbitkan oleh 59 penerbit yang ada di Indonesia. (Majalah Hidayatullah, Rabi’ul Tsani 1430H/ April 2009, halaman 29).

    Itu belum kerjasamanya dengan para pengusung bid’ah dan bahkan pihak gereja. (lihat nahimunkar.com, Kelompok Sesat Syiah “Mengaji’ ke Gereja, January 15, 2009 3:51 am admin Artikel). Pada 10 Muharram 1430 H, al-hamdulillah pihak MUI bersama pengurus dan pegiat Masjid At-Taqwa di Cirebon Jawa Barat bekerjasama dengan Polisi berhasil membatalkan akan diselenggarakannya haul Imam Husein di Masjid At-Taqwa. Acara haul itu menghadirkan seorang petinggi NU (Nahdlatul Ulama), Said Agil Siraj. Namun acara itu tetap diselenggarakan dengan dialihkan ke Keraton Kasepuhan, dan dikhabarkan, Said Agil Siraj marah-marah dengan adanya pembatalan di Masjid At-Taqwa ini.

    Lhah, kenapa marah-marah? Padahal, pendiri NU sendiri, KH Hasyim Asy’ari adalah orang yang tidak mau adanya Haul (peringatan tahunan orang meninggal). Al-Marhum Pak ‘Ud (Yusuf Hasyim) putera Hasyim Asy’ari sendiri pernah penulis dengar, mengakui bahwa bapaknya (Hasyim Asy’ari) memang tidak mau adanya haul. Kok sekarang, generasi belakangan, justru bukan hanya mengadakan haul, tetapi haul dengan berbau-bau Syi’ah lagi. Ini mestinya dari kalangan NU perlu meluruskannya kembali, agar tidak semakin kebablasan. Yakni bid’ah plus aliran sesat, itu saja Syi’ah ini adalah induk dari aneka kesesatan.

    Dari kenyataan itu, Syi’ah di Iran sebegitu ganasnya dalam membunuhi Ulama Sunni, menghancurkan masjid-masjid Sunni, dan membersihkan kitab-kitab rujukan Sunni. Tetapi di Indonesia justru lembaga-lembaga perguruan tinggi Islam negeri dan Muhammadiyah mendirikan Iranian Corner di 12 tempat, masih pula sebagian tokoh Ormas Islam besar lainnya yang justru mengklaim bahwa merekalah yang Ahlus Sunnah ternyata tampak mengais-ngais proyek atau kegiatan dari Syi’ah. Sambil sesekali berkilah bahwa ada tradisi-tradisi NU yang dari Syi’ah.

    Apa sebenarnya yang mereka bela?

    Semoga Allah menunjuki hamba-hamba-Nya yang ingin menegakkan agama-Nya yang bersifat memberantas kesesatan, apalagi induk kesesatan yang membenci kebenaran. Dan semoga Allah menghindarkan Muslimin yang teguh dari aneka bujukan dan rayuan para penyesat yang kini di Indonesia merasa mendapatkan angin longgar hingga ada yang duduk di MUI, perguruan tinggi Islam, ormas-ormas Islam dan lembaga lainnya. (haji).

    http://www.nahimunkar.com/iran-membunuh-dua-ulama-sunni/

  129. Utk Secondprince :

    Bagaimana kita ganit saja nama blog ini menjadi ANALISA PENCARI KESEIMBANGAN utk mengimbangi blog2 yg selalu memuji sahabat2 nabi

  130. @Lahuntermaru
    ini kan blog saya bukan blog anda. Kalau tidak suka ya silakan buat blog sendiri saja 🙂

  131. Utk SP :

    Betul sekali ini blog anda, tapi isi nya tak sesuai dengan nama blog nya,

    Nama nya ANALISA PENCARI KEBENARAN, tapi isinya ANALISA PENCARI KESEIMBANGAN atau ANALISA PENCARI PEMBENARAN

  132. @Lahuntermaru
    Maaf Mas sejauh ini apa yang saya sampaikan adalah kebenaran. Kalau anda tidak setuju ya silakan tunjukkan kekeliruannya, nyatanya anda tidak bisa kan. Jangan cuma cuap-cuap mencari pembenaran akan nafsu anda 🙂

  133. Utk Secondprince :
    Jika mau cari kebenaran, tampilkan SEMUA data, lalu analisa. Bukan hanya data salah satu sisi saja, tapi tak ada data sisi yg lain. Artinya semua data yg negatif maupun yg positif tampilkan secara objektif, baru di analisa.

  134. @pecinta Ahlulbait.

    Basi mas ngeekpos berita stensilan begitu…

  135. Saya adalah seorang SUNNI SALAFY AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH.. Yang saya tuliskan memang ucapan Al-Ustd. Muhammad ‘Umar As Sewed.. Karena memang seharusnya Syiah wajib dimusuhi oleh kaum muslimin karena mereka adalah orang2 yang telah berani menambahi syariat Islam ini, padahal setelah turunnya surat Al- Maidah itu merupakan hujjah bahwa agama ini telah sempurna tidak usah di tambahi ataupun di kurangi.. Wahai kaum muslimin Syiah telah keluar dari Agama ini karena mereka tidak beriman kepada Al- Qur’an dg alasan Kitab ini telah dirubah oleh Abu bakar, Umar dan Utsman padahal iru adalah kebohongan yang sangat tercela… SAYA TEKANKAN KEPADA SAUDARA – SAUDARAKU YANG MUSLIM ALIAS BUKAN SYIAH RAFIDHOH YANG KAFIR MULAI HARI INI JANGAN KITA MASUK KESITUS INI ATAUPUN MENGISI COMMENT2 KARENA AKAN MENJADIKAN SYUBUHAT ATAU KERANCUAN TERHADAP AGAMA KITA YANG SEMPURNA INI.. SEMOGA ALLOH TABBAROKA WA TA’ALA MEMBERIKAN HIDAYAH DAN ‘INAYAH KEPADA KITA..AMIEN YA ROBBAL ‘ALAMIN,.

  136. @yusuf

    maksod lo???
    Berarti bener kan akhlak orang syiah itu -khususnya penguasa Iran- seperti itu?
    naudzubillah.. begitu besarnya kebencian org syiah kpd ahlus sunnah. Jangan2 sebentar lagi ahlus sunnah di Indonesia yg merupakan mayoritas bakalan ditikam dari belakang.

    Hati2 wahai saudaraku ahlus sunnah..! jangan sampai kalian tertipu, khususnya dgn manhaj TAQIYAH mereka. Didepan kita mereka bilang kita yg mencintai para sahabat khususnya Khulafa Rosyidin, adalah saudara mereka juga, tetapi dibelakang kita mereka menikam kita dan mencaci para sahabat Rosululloh.

    Kepada bung yusuf, SP, bagir, dan semua penganut maupun yg pro syiah, apakah benar statement saya diatas? tolong dijawab, atau kalian akan ber-TAQIYAH juga?

  137. @SP
    nah loh..SP berani mempertanggungjawabkan blog anda ini nanti dihadapan Allah Azza wa Jalla??

    Berani mengkritik para shahabat yg dah wafat?? Seorang Rasulullah wajar dong nabi Allah mengkritisi sahabatnya, krn kedudukan beliau pasti diatas mereka. begitu juga antar shabat saling kritik wajar lah krn mrk hdp dimasa yg sama jadi ilmunya selevel..lha anda disini, hari gini, jauh, jauh jarak berabad lamanya, dgn ilmu yg ‘katanya’ or ‘Copas’ (maap), dg blog ini mengungkap pengakuan yg mengejutkan dg melabelisasikan blog ini sbg blog yg khusus mengkritisi sahabat2 nabi dgn mksd sbg tandingan blog salafy.

    Sekali lg, anda berani mempertanggungjawabkannya nanti dihadapan Allah Azza wa jalla??

    berani menanggung semua kesalahan/aib para para sahabat2 yg siapa tau aib itu Allah telah mengampuninya karena Allah ridho dgn perjuangan mereka mengharumkan Islam, kebaikan mereka yg bnyk, doa anak2 mrk yg sholeh, belum lagi sanak sodaranya dan kaum muslimin sedunia yg tak henti2nya mendoakan mereka didepan ka’bah, tahajud atau sehabis solat fardhu??

    Berani, mas?? pengikut SP yg laen, kalian ikut bertanggungjawab juga loh!!

  138. @Pecinta Ahlulbait: Di tempat lain justru banyak org Syi’ah yg dibantai oleh milisi wahabi spt di IRaq, afaganistan dan Pakistan, korbannya adl wanita dan anak2x dan ada sasarannya berupa makam Imam suci Syi’ah. Bahkan di Iran sendiri pernah tjd pemboman thd mesjid di Zahedan yg menewaskan jama’ah di sana.Pelakunya adl teroris wahabi Jundullah yg berafiliasi dgn Al Qaeda.

    @ Oot: K’lo gw sich hanya utk cukup tahu saja k’lo sbgn sahabat kelakuaannya spt itu. Mengenai Allah ridho apa tdk itu urusan mereka dgn Allah. Sekali lg gw blg, gw hanya cukup tahu saja sbgn sahabat nabi berkelakuan spt itu!

  139. @oot

    Seorang Rasulullah wajar dong nabi Allah mengkritisi sahabatnya, krn kedudukan beliau pasti diatas mereka. begitu juga antar shabat saling kritik wajar lah krn mrk hdp dimasa yg sama jadi ilmunya selevel..lha anda disini, hari gini, jauh, jauh jarak berabad lamanya,

    Makanya Mas jangan cuma asyik dengan pikiran sendiri. Lihatlah baik-baik tulisan yang dikatakan sebagai mencela sahabat. Disana saya mengutip perkataan Rasulullah SAW, heran sekali saya dengan orang-orang seperti anda bisanya cuma argumentum ad hominem, kalau mau menanggapi silakan tuh di tulisan yang berkaitan. Semua orang akan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing termasuk sahabat Nabi, blog-blog salafy dan orang-orang seperti anda.

  140. Wah…Syiah dan Suni lagi berantem. Syukur aku bukan dari golongan salah satu nya. Toh…Suni dan Syiah kan baru berdiri di abad 4 H. Paham ajaran ke dua golongan ini aneh2.

  141. وَلاَيَغْتَب بَّعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ

    Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Al Hujurat:12

    Naudzubillah dech… dari sifat suka menggunjing saudaranya palagi menggunjing para sahabat Nabi yg sudah meninggal..

    “Janganlah kalian MENCELA sahabat-sahabatku, karena jika salah seorang dari kalian berinfak DENGAN EMAS sebesar gunung Uhud, maka infaknya tersebut tidak mencapai SATU MUD (dari tangan) mereka atau setengahnya.” (HR. Bukhori, Abu Daud).

    Naudzubillah…

    (Takutlah kepada) Allah, (takutlah kepada) Allah TERHADAP SAHABAT-SAHABATKU, dan JANGAN JADIKAN MEREKA SEBAGAI BAHAN TUDUHAN / GUNJINGAN sepeninggalku. Barang siapa MENCINTAI mereka, maka karena kecintaanku, ia mencintai mereka. Barang siapa membuat mereka marah, maka karena kemarahanku, ia membuat mereka marah. Barang siapa menyakiti mereka, ia telah menyakitiku, dan barangsiapa menyakitiku, sungguh ia telah menyakiti Allah. Barang siapa menyakiti Allah, maka tidak lama lagi Allah akan mengambilnya. (Hasan – HR. Tirmidzi)

    Naudzubillah…

    Kalo masih ngeyel? Yoo Wiisss sak karepmu Laaah.. wuakakakak..

  142. @Imem

    “Takutlah kepada) Allah, (takutlah kepada) Allah TERHADAP SAHABAT-SAHABATKU, dan JANGAN JADIKAN MEREKA SEBAGAI BAHAN TUDUHAN / GUNJINGAN sepeninggalku. Barang siapa MENCINTAI mereka, maka karena kecintaanku, ia mencintai mereka. Barang siapa membuat mereka marah, maka karena kemarahanku, ia membuat mereka marah. Barang siapa menyakiti mereka, ia telah menyakitiku, dan barangsiapa menyakitiku, sungguh ia telah menyakiti Allah. Barang siapa menyakiti Allah, maka tidak lama lagi Allah akan mengambilnya. (Hasan – HR. Tirmidzi)

    100% Setuju, jadi kita bisa ambil kesimpulan orang orang ini telah menyakiti Allah.

    1. Muawiyah; bukan saja mencela tapi memerangi dan melaknat Imam Ali.
    2. Umar Ibn Khatab: karena dia bilang Abu Hurairah pendusta dan mencambuknya
    3. Aisyah; beliau menytakan Abu Hurairah sebagai pendusta, dan mengatakan Utsman – Nathal (Yahudi..)
    4. dll

    masih banyak lagi sahabat yang saling mencela satu sama lain, bararti banyak sekali sahabat yang telah menyakiti Rasulullah saaw dan Allah saaw

  143. @bagir

    woi mw kemane?! mau lari dari medan perang?! selesaikan dulu urusan kita!! enak aja ngomong : DONE! elu kalo ngerasa bener yang beradab dong jawab tantangan gue!!

    Elu tuh kelakuan, buruk muka cermin dibelah, ngomong ga tahan mau ketawa, ga salah tuh?!! ada juga menertawakan diri sendiri kalee ga bisa ngejawab masalahnye, takut anak cewek lu dimut’ah ye?? takut adiknye dimut’ah ye?? takuuuuuuutt!!
    wakakakakakakak…..

    ngemeng-ngemeng mana tuh sohib2 yg elo bangga2in, kagak ada yang nolongin ye?? kaciaaan deh lo!

    Nih gua bantuin teriakin ye :
    “woi, manusia, si bagir minta tolong tuh anak gadisnye mau dimut’ah wakakakakakakakak!!”

    makanye beragama tuh jangan bergantung dukungan manusia2 ga jelas..kalo elo yaqin bener hadapi sendiri semua risikonye…wah lembek, payah!

    dalil..dalil..apaan tuh?! dalilnya cuma sebatas dalil hawa nafsu!! dalil aurat wohohohohooho!

    gua pake dalil logika aja dulu karena gua alhamdulillah masih dikasih akal sehat..mana ada perempuan diperlakukan seperti barang sewaan, gonta-ganti laki-2 nikah dengan dibatasi jangka waktu, lalu punya anak, terus anaknye siape? anaknye DOSOMUKO??!! pake dong akal sehat! jangan sok pake dalil hadits, tapi otak lue dikantongin dipantat, gitu??!

  144. @ Komeng’i

    woi mw kemane?! mau lari dari medan perang?! selesaikan dulu urusan kita!! enak aja ngomong : DONE! elu kalo ngerasa bener yang beradab dong jawab tantangan gue!!

    Lari dari medan perang..? masa ngadepin orang gebleg dianggap perang..? :mrgreen: , sori mas, itu dagelaaaan… :mrgreen:

    O iya Abubakar CS pernah lari tuh dari medan perang, :mrgreen: kalo ini bnran dech… :mrgreen:

    Elu tuh kelakuan, buruk muka cermin dibelah, ngomong ga tahan mau ketawa, ga salah tuh?!

    Ga tuh, emang ane ketawa trs baca dagelan si Komeng’I :mrgreen:

    Sapa tuh yg ngom pake nafsuuu…hahahahaha :mrgreen:

    ada juga menertawakan diri sendiri kalee ga bisa ngejawab masalahnye, takut anak cewek lu dimut’ah ye?? takut adiknye dimut’ah ye?? takuuuuuuutt!! wakakakakakakak…..

    Takut..? kaga punya adik, ga punya anak…punya adik punya anakpun apa yg mo ditakutin..?? hahahaha guoblognya orang iniii :mrgreen:

    ngemeng-ngemeng mana tuh sohib2 yg elo bangga2in, kagak ada yang nolongin ye?? kaciaaan deh lo!

    Ane banggain..? kpn ane bilang gitu..?? yg jelas mereka saya anggap lebih mulia dari pada ente… :mrgreen: :mrgreen:

    Nih gua bantuin teriakin ye : “woi, manusia, si bagir minta tolong tuh anak gadisnye mau dimut’ah wakakakakakakakak!!”

    Fitnah…kapan tuh saya bilang gitu..? tmbh lagi dia bilang saya py anak gadis…tenang mas, FITNAH ini ga bakal dimaafin ko..swear dech…

    makanye beragama tuh jangan bergantung dukungan manusia2 ga jelas..kalo elo yaqin bener hadapi sendiri semua risikonye…wah lembek, payah!

    Bergantung dukungan manusia lembek..? Resiko..? resiko apa..? kayanya biasa aja dech semuanya….paling2 ketemu orang Geblek n Bego kaya ente..? ente bego khan..? :mrgreen:

    dalil..dalil..apaan tuh?! dalilnya cuma sebatas dalil hawa nafsu!! dalil aurat wohohohohooho!

    Baru kali ini ada dalil aurat…nemu di mana Bleg..?? :mrgreen: o iyaaa, Kalo darurat kata ulama ente ONANI aja…yg cewek pake timun… :mrgreen: Itu ajaran ulama SUNNI Lhoooo.. :mrgreen:

    gua pake dalil logika aja dulu karena gua alhamdulillah masih dikasih akal sehat..

    He eh, betul, akal di dengkul ya Bleg ? :mrgreen:

    mana ada perempuan diperlakukan seperti barang sewaan, gonta-ganti laki-2 nikah dengan dibatasi jangka waktu, lalu punya anak, terus anaknye siape?

    Anaknya Abubakar kaya gitu ya..? :mrgreen:

    anaknye DOSOMUKO??!! pake dong akal sehat! jangan sok pake dalil hadits, tapi otak lue dikantongin dipantat, gitu??!

    Berarti Abubakar punya cucu dari DOSOMUKO ..? Berarti Abubakar akalnya dipantat dunk biarin anaknya di mut’ah smp punya anak..?? gitu ya,,,?

    :mrgreen: :mrgreen: :mrgreen:

  145. @Komen & bagir

    Tidak patut dan kurang elok berbicara tak pantas di bulan suci ini APAPUN mahzab anda, keculai berbicara kasar bagian dari ajaran mahzab anda.

    Salama, salama….

  146. @ A_Lee n @ All

    Salam

    Maaf…jika tidak berkenan saya persilahkan SP pemilik blog untuk menghapus komentar saya, yg jelas saya berusaha menghargai pemilik blog ini dan yg ada di sini, anggap ini salah saya, skli lg Maaf untuk pemilik blog (SP), A_lee dan @ All

    wassalam

  147. @Salafy/Syiahphobia

    Maaf kalau sy harus mengulang-ulang hal ini;

    Selama anda-anda msh menganggap bahwa seluruh sahabat Nabi saw adalah manusia-manusia yg adil dan benar serta harus menjadi tauladan bagi generasi setelahnya, maka selamanya anda akan menghadapi hal-hal seperti ini. Jika bukan blog ini yg berbicara, maka akan ada orang lain, kelompok lain yg melakukannya. Menurut sy yg penting adalah bagaimana dan dengan argumen logis apa anda menyanggahnya, bukan dgn argumen dan dalih-dalih dotrin. Dilarang membicarakannyalah, tidak boleh mencela sahabatlah, dll. Yang bagi sy hanya mengisyaratkan apa yg dipaparkan oleh blog ini adalah sebuah fakta & kebenaran yg tak terbantahkan.

    Kemudian, perhatikanlah bahwa;

    (1) Yang dipaparkan adalah manusia-manusia yg dianggap menyalahi Nabi saw dan menyalahi ahlulbaitnya. Jika mereka termasuk sahabat yg anda maksudkan, maka definisi sahabat yg dimiliki blog ini memang berbeda dgn definisi yg anda miliki. Apakah blog ini harus menyesuaikan definisi sahabat layaknya anda dan kelompok anda? Adilkah itu? Berfikirlah yg luas.

    (2) Bagaimana kita bisa tau bahwa mereka, manusia-manusia yg menyalahi Nabi saw dan ahlulbaitnya, tdk pantas utk diteladani jika hal seperti ini tdk diungkapkan? Berapa banyak orang-orang yg hingga saat ini menganggap Khalid bin Walid, Muawiyyah & bahkan Yazid sebagai sahabat yg harus dihormati yg bisa menjadi teladan, tanpa mengetahui bagaimana prilaku mereka, sikap Nabi saw dan ahlulbaitnya terhdp mereka? Bagaimana kita bisa memiliki keyakinan bahwa kemuliaan Abubakar & Umar melebihi Imam Ali sementara nash-nash yg ada menunjukkan Imam Alilah yg pantas utk kedudukan itu? Bagaimana kita bisa tau kondisi peperangan dan pembunuhan thd ahlulbait Nabi saw pada jaman setelah wafatnya Rasul saw jika riwayat-riwayat ini tdk diungkapkan kembali sehingga kita bisa mengenal siapa-siapa yg pantas dan tdk pantas utk didengar ucapannya?

    (3) Kekurangan dan kekeliruan orang-orang di sekitar Nabi saw sdh direkam lebih dulu jauh sebelum generasi kita muncul, bahkan oleh tokoh-tokoh yg anda anggap sahabat. Blog ini sy kira hanya memaparkan dan menunjukkan kepada anda2 bahwa sdh terlalu banyak distorsi sejarah mengenai sahabat dan ahlulbait serta Nabi saw terutama diblog-blog salafiyyun, yg menurut blog ini layak untuk diluruskan. Ah, diulang lagi.

    Perlu sy tambahkan, Alquran pun telah menyebutkan orang-orang yg zalim, kelompok-kelompok munafik, kafir, dll. Dengan demikian kita mengenal siapa-siapa yg pantas diteladani dan mana yg tdk pantas.

    Salam

  148. Susah ya…Suni dan Syiah ini berantem terus. Untung aku bukan salah satu dari kedua golongan tsb.

    Coba kalian dengar ya….4 sahabat (Abubakar, Umar, Usman, Ali) ada kelebihannya masing2. Jika mereka pernah melakukan kesalahan, pernah berselisih, wajar2 saja, namanya manusia. Yg penting di saat akhir mereka telah saling memaafkan, kompak, dan ada di jalan yg lurus. Mereka berempat tak ada yg lebih unggul atau yg di bawah. Mereka sama punya ke fadl an. Mereka semua masuk surga.

  149. Seorang yang akan memimpin Umat Islam Kerajaan Allah TIDAK BOLEH BERBUAT SALAH ATAS HUKUM2 ALLAH.
    Jadi karena Abubakar, Umar dan Utsman adalah manusia biasa bisa berbuat salah maka tidak berhak menjadi pemimpin Umat/panutan

  150. @Lahuntermaru

    Karena anda termasuk golongan yg mengasingkan diri, diamnya di hutan dan di gua selarong, hahaha :mrgreen:

  151. @rafidhah

    Anda sungguh baik sekali masih melayani asumsi Lamaru 🙂

  152. @antirafidhah :
    Koq anda ga ngejawab mana tulisan ini yang mencela ?? anda ga berubah dengan gaya sambit lari.. nuduh lari.. nyeletuk lari. capek mas lari2 terus.

    @Imem :
    masih ga sadar kl doktrin yg ada pada anda itu lemah ?? coba baca ulang dari awal anda ikut dalam dialog di blog ini (ada ga yah blog model ini di blog2 nya salafy ??.. biasanya kl kita koment beda aja langsung di apus) nah kl anda liat, semua yang anda tunjukkan disini itu semuanya terbantahkan bukan ?? dan tidak ada satupun dalil/nash yang anda bawakan bisa menggugurkan apa yg ditulis dalam blog ini… kecuali kl anda membawakan ASUMSI… jelas itu anda bisa mengklaim kl asumsi anda itu dibenarkan oleh anda sendiri.
    Hati-hati lho mas,… seinget saya anda belajar sama habib, dan sempet menunjukkan tulisan SP ke Habib anda… sampai sekarang saya belum terima tanggapan Habib anda.

    @maru
    yah saya ngerti koq gaya anda, jadi silahkan anda bersyukur dengan Asumsi anda.

    @Pengikut ali
    ngakunya pengikut ali, tapi koq malah berpegang sama ucapan ustad sewod ops.. sorry saya sama sekali ga kenal sama itu ustadz… baca deh di kitab Bukhari… bukannya abu bakar yang bilang al-quran ga lengkap ? kl udah ketemu di kitab bukhari, titip salam deh buat ustadz sewodnya.
    satu lagi… seruan anda ga di dengar sama golongan anda tuh… buktinya masih banyak yang mau belajar di blog ini.

    @komen’i:
    maksud anda disini itu apa yah mas ?

  153. @bagir

    wah berhasil, kepancing juga ikannya nih wakakakak!

    bagir…..urusan kita berdua JANGAN nunjuk2 orang lain..gw ga ada urusan ama sahabat abubakar r.a cs..mereka terlalu mulia utk dilibatkan.

    ENTE dah membuat fitnah. Fitnah TERBESAR utk sahabat mulia..biarin FITNAH itu balik ke mukamu dan seluruh turunanmu!! gua dan seluruh umat muslim ga akan memaafkan ente, selamanya..jiwa raga mereka, jiwa raga gua, tidak ada muslim manapun yang rela para sahabat dihina dan dicela sedemikian rupa kecuali memang rusak akidahnya

    gue fitnah? wajar toh gua tanya kagak dijawab2, malah menghindar cari muka pake nulis suruh orang lain menilai?? bukankah itu artinya tanda2 pengecut?!
    orang ga usah disuruh juga udah tahu kualitas ente..

    sekarang elu seenaknya bilang gua fitnah, padahal elu sendiri udah menghalalkan mut’ah? kalo yaqin bener ngapain juga ikutan ngamuk, pake ngomong fitnah segala??!!

    “buruk muka cermin dibelah”

    …orang yang aneh…

  154. @komen’i

    Kalo sahabat suka melakukan aib, kenapa mesti diikutin. Lebih aneh lagi wakikikik… :mrgreen:

  155. @abelardo

    Ente ga usah ikut urusan kita berdua..gua pengen tau cara penyelesaian masalah gua sama si bagir soal penghinaan kepada sahabat, aib-aib mereka dan penghalalan mut’ah. maap dan thanks atas pengertian yang lainnya.

  156. @dede

    tolong baca ‘perdebatan’ gua sama si bagir diatas. elu akan mendpatkan jawabannya..kalo elu pandai pasti akan cepat paham maksud gua. gua yaqin itu.
    sori gua ga akan ngulang-ngulang tulisan gua lagi perihal pertanyaan-2 serupa, capek!

  157. Siapa saja disini tidak mempunyai HAK untuk melarang siapa saja mengomentari diaolog/diskusi/pembicaraan yang sedang berjalan terkecuali pemilik BLOG ini yakni mas SECONDPRINCE

  158. @komen’i

    Gua menyimak perdebatan elu ama Bagir, makanya gua bilang kalo sahabat suka melakukan aib, kenapa mesti diikutin, kan sangat aneh menurut gua…gua selarong…wakikik :mrgreen:

  159. ops itu tadi komentar gua…gua selarong… :mrgreen:

  160. Oke…kalo gitu akan gw bales trs omongn elo dg ini : :mrgreen: biar SELALU JELAS :mrgreen:

    Niiih :

    ZUBAIR BIN AWWAM,ia melakukan nikah mut’ah dengan ASMA BINTI ABU BAKAR,dan MELAHIRKAN ANAK BERNAMA ABDULLAH. (Al-Iqdu Al-Farid,jilid 2,halaman 139. Al-Ghadir,jilid 6,halaman 208 dan 209. Muruj adz Dzahabi,jilid 3, halaman 81)

    Sekali lagi ini anakanya ABU BAKAR, oke..!?

    mana ada perempuan diperlakukan seperti barang sewaan, gonta-ganti laki-2 nikah dengan dibatasi jangka waktu, lalu punya anak,

    Anaknya Abubakar kaya gitu ya..?

    TERUS ANAKNYE SIAPE?ANAKNYE DOSOMUKO??!! PAKE DONG AKAL SEHAT! JANGAN SOK PAKE DALIL HADITS, TAPI OTAK LUE DIKANTONGIN DIPANTAT, GITU??!

    Berarti Abubakar punya cucu dari DOSOMUKO ..? Berarti Abubakar akalnya dipantat dunk biarin anaknya di mut’ah smp punya anak..?? gitu ya,,,?

    Itu silahkan disangkal dulu pakai dalil yang benar bukan dengkul…ok :mrgreen:

    AKAN ANE INGETIN TRS SAMPE ENTE SANGKAL PAKAI DALIL..skli lagi pakai DALIL bukan AKAL ENTE YANG DIDENGKUL… :mrgreen: :mrgreen:

  161. ups..ralat dikit :mrgreen:

    LALU PUNYA ANAK, TERUS ANAKNYE SIAPE? ANAKNYE DOSOMUKO??!! PAKE DONG AKAL SEHAT! JANGAN SOK PAKE DALIL HADITS, TAPI OTAK LUE DIKANTONGIN DIPANTAT, GITU??!

    Berarti Abubakar punya cucu dari DOSOMUKO ..? Berarti Abubakar akalnya dipantat dunk biarin anaknya di mut’ah smp punya anak..?? gitu ya,,,? :mrgreen:

  162. @Komen’i :
    Itu udah di jelasin sama saudara Bagir… Tolong dijawab dengan cara yangbaik, dan tidak melebarkan ke masalah yang lain.

    Dan tolong diperhatikan, saudara Bagir hanya menginformasikan bukan mencela dan bukan memfitnah.
    ditunggu komentar saudra komen-i.

  163. Nikah Mut’ah memang pernah dihalalkan pada masa awal Islam, tetapi kemudian diharamkan sebagaimana keterangan Shahih dari Imam Ali.

    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW melarang nikah mut’ah dan memakan daging keledai jinak saat perang Khaibar. Shahih Muslim, riwayat no 3497

    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) dari Ali bin Abi Thalib, dia mendengar kabar bahwa Ibnu Abbas memperbolehkan nikah mut’ah, lalu Ali mengatakan: tunggu dulu wahai Ibnu Abbas, sungguh Rasulullah SAW telah mengharamkan nikah mut’ah dan mengharamkan daging keledai jinak saat perang Khaibar. Shahih Muslim hadits no 3500

    Dari Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, dari ayahnya (Muhammad) , dia mendengar Ali bin Abi Thalib mengatakan pada Ibnu Abbas terkait nikah mut’ah, bahwa Rasulullah SAW telah mengharamkan nikah mut’ah dan daging keledai jinak saat perang Khaibar. Shahih Muslim hadits no 3501

    Simple banget kok… mau ikut Imam Ali apa tidak? gitu aja kok repot.. wuakakakak…

  164. kok nyambungnya ke nikah mut’ah yach? ckckckck….

  165. Saya sih juga simple aja, udah terjawab tuh yg dari kopi paste Hakekat.com

    Katanya Hakekat.com merujuk ke kitab2 syiah langsung, dan katanya riwayat2 yg Hakekat.com nukil dari kitab syiah telah di sahihkan ulama2 syiah sendiri, ternyata BOHOOOONG…!…hihihihih…lihat dech KEBOHONGANNYA TERBONGKAR :

    Menggugat Tulisan “Ali dan Nikah Mut’ah”

    Malahan ulama panutan Salafi sdri yt Jalaludin Suyuthi dalam kitab tafisrnya Durr al mantsur jilid 2 hal 140 ketika membahas surah An Nisa’ ayat 24 membawakan riwayat SAHIH berikut :

    Abdurrazaq, Abu Daud dalam kitab Nasikh dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Hakim ketika ia ditanya “apakah ayat ini dimansukh”?. Ia berkata “tidak”, dan Ali berkata “kalau umar tidak melarang mut’ah maka tidak akan ada orang yang berzina kecuali orang yang benar-benar celaka”.

    Untuk lebih jelas tentang kesahihan nya silahkan di klik di :

    Imam Ali bin Abi Thalib dan Nikah Mut’ah

    Silahkan kedua link tersebut dibuka satu persatu… :mrgreen:

    —–

    O iyaa, saya mau minta tolong sm imem , riwayat dari sahih muslim yang ente bawa itu di ambil dari mana, ? mksdnya tolong sebutkan apakah edisi Arab,Arab- Inggris, Arab-Indonesia, atau bahasa mana..? Thx…

  166. memang kalau mau Mut’ah di khaibar sama perempuan mana ?
    Sama perempuan Yahudi ?…pertanyaannya Memang boleh Mut’ah sama wanita yahudi…hehehe…logis nggak yah hadits ini?

  167. Utk Ressay :

    Iya…kok larinya ke nikat mut’ah, habis enak sih, habis main, good by my love, I love you full. Enak yg cowok, nggak enak bagi yg cewek sama anaknya. Untung udah di stop sama Umar dan disetujui oleh Ali Ra.

  168. maksudnya disetujui Ali Ra utk di stop oleh Umar

  169. Ilmu apakah yang telah diajarkan Ali hingga sekarang?
    apakah ilmu tersebut membuka pemahaman fisika zaman sekarang? Apakah ada ilmu tentang osilasi dan medan gravitasi?

    http://qarrobin.wordpress.com/2009/08/11/abu-shofian-dan-muhammad-sebuah-genealogi/

  170. Utk Qarrobin :

    Anda seorang saintis ya,,,? bisa nggak anda menerangkan secara fisika atau biologi kenapa orang bisa kesurupan ?

  171. @lahuntermaru
    hanya bisa tertawa melihat kekonyolan ente cuy. jadi pingin lihat ente berkomentar ilmiah. ndak lari dari kejaran SP dengan dalih, saya males buka-buka buku. saya mas jika Anda tidak bisa berkomentar ilmiah.

  172. Utk Ressay :

    Coba anda simak betul2 cuy pertanyaan Qarrobin. Ia nanya bahwa imlu Ali Ra apakah ada kaitanya dengan fisika atau grafitasi ? (sepertinya Qarrobin sedang ber olok2 bahwa ilmu Ali tak mampu menjelaskan ttg fisika dan gravitasi).

    Utk Qarrobin :

    Ilmu itu macam2, banyak jenisnya. Ilmu Ali Ra bukan ttg ilmu fisika atau ilmu alam, tetapi ttg ilmu agama Quran Hadis dan ttg kemanusiaan.
    Seorang tokoh misal Maslow (mungkin anda kenal), ia seorang ilmuwan yg amat terkenal, tapi bukan menyangkut fisika, melainkan ilmu manajemen sumber daya manusia. Perusahaan2 besar memgadopsi teori Maslow dalam mengelola para karyawannya.
    Banyak ilmuwan2 lain yg tak ada hubungannya dengan fisika, Tapi semuanya adalah ilmu.

  173. Utk Ressay :

    Kenapa saya tantang qarrobin (yg katanya selalu mengkaitkan dengan ilmu fisika) tentang orang kesurupan ? karena teori fisika tak bisa mebjelaskan ttg orang kesurupan. Yg sesuai adalah teori metafisika, bahkan teori ttg pedukunan barangkali bisa menjelaskan kenapa orang bisa kesurupan.
    Namun yg paling tepat mungin ajaran agama bisa menjelaskan kenapa orang bisa kesurupan, yaitu orang yg jiwanya dimasuki JIN karena orang tsb dalam keadaan kosong sedang tidak zikir pada Allah dan juga orang tsb mempunyai mental/nyali yg kurang kuat.

  174. @rafidhah

    Bagaimana si Muawiyah yang punya kerajaan Bani Umayah yang dengan kekayaannya menyuruh membunuh Imam Ali, kemudian menipu Imam Hasan dan meracuninya

    Boleh dong di sharing bukti yg anda tuduhkan diatas?. LENGKAP DENGAN SANADNYA. Dan tidak lupa KEDUDUKAN RIWAYAT yg menyatakan hal tsb?

    Mohon utk dijawab dgn ilmiah agar anda tdk dianggap asal tuduh!

  175. @All

    Suatu ketika Imam Ali pernah ditanyai mengenai perbedaan Ilmu & Harta. Ini salah satu bukti ketinggian pengetahuan Imam Ali yang melebihi sahabat Nabi saw lainnya.

    Pengetahuan dan ilmu adalah warisan para nabi. Sedangkan harta kekayaan adalah warisan Fir’aun, Qorun, Syadad, dan sejenisnya. Maka ilmu lebih mulia daripada harta.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena ilmu bisa memelihara empunya. Sedangkan harta, empunya yang harus menjaga.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya. Sedangkan orang yang banyak hartanya kebih banyak musuhnya.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena ilmu hanya diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang dicintaiNya. Sedangkan harta diberikan oleh Allah kepada orang, baik yang dicintai maupun yang tidak dicintaiNya.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena ilmu bila disebarkan akan bertambah. Sedangkan harta jika disebarkan atau dibagikan akan berkurang.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena ilmu tidak dapat dicuri. Sedangkan harta dapat dicuri dan dapat hilang.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena ilmu tidak dapat binasa dan tidak dapat habis selamanya. Sedangkan harta benda bisa habis dan bisa lenyap karena masa atau usia.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena ilmu memberi sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa. Sedangkan harta benda pada umumnya menggelapkan jiwa dan hati.

    Ilmu lebih mulia daripada harta benda, karena orang yang berilmu lebih terdorong untuk mencintai Allah, merendahkan diri, dan bersifat perikemanusiaan. Sedangkan harta benda membangkitkan orang pada sifat-sifat sombong, congkak, takabur, dan angkuh.

    Adakah riwayat sahabat lain yg mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sejenis ini?

    Salam

  176. @All

    Di kala Umar Ibnul Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi. Mereka berkata kepada Khalifah:

    “Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar. Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi.”

    “Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan,” sahut Khalifah Umar.

    “Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?” Tanya pendeta-pendeta itu, memulai pertanyaan-pertanyaannya. “Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? Tunjukkan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin! Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya! Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh (gemak) di saat ia sedang berkicau! Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok! Apakah yang dikatakan oleh kuda di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara? Apakah yang dikatakan oleh keledai di saat ia sedang meringkik? Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?”

    Bagaimana jawaban Umar dan bagaimanakah jawaban Imam Ali? Silakan klik di Kisah Ashabul Kahfi oleh Imam Ali di sini;

    Kisah Ashabul Kahfi – Bukti ketinggian ilmu Imam Ali bin Abi Thalib r.a

    Salam

  177. Rasulullah adalah Alqur’an dan pembawa berita gembira serta peringatan Nashira wa Bashira
    Imam Ali adalah ALHIKMAH al- Murthada.
    Dua KEBENARAN yang Allah turunkan sebagai pemberi petunjuk untuk umat ini yakni Alqur’an yakni Rasul dan al-Hikmah yakni Imam Ali as. Wasalam

  178. persoalannya sebenarnya gampang. sahabat yang adil itu………tidak berakhlak baik, menjaga amanah, tidak membunuh jiwa yang diharamkan allah, tidak suka gebukin putri tercinta nabi, manut n nurut ama nabi saw tanpa membantah sedikitpun. and terakhirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr tidak munafiiiiiiiiiiiiiiiiiiik.

  179. persoalannya sebenarnya gampang. sahabat yang adil itu……… berakhlak baik, menjaga amanah, tidak membunuh jiwa yang diharamkan allah, tidak suka gebukin putri tercinta nabi, manut n nurut ama nabi saw tanpa membantah sedikitpun. and terakhirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr tidak munafiiiiiiiiiiiiiiiiiiik.

  180. kapan imam ali menyetujui haramnya pernikahan mut’ah? makanya sekali-sekali buka kitab hadist di shh muslim, mustadrak al-hakim and kitab2 tarikh : “kalau umar tidak mengharamkan nikah mut’ah maka tidak akan ada yang berzina kecuali orang yang sudah sangat jahat. jarang baca buku tapi sok pintar wuakkkk

  181. kalau di sunni bab pertama kitab fiqihnya adalah thoharoh (bersuci), kalo di syiah bab pertama kibat fiqhnya adalah AKAL. berpoligami itu halal, tapi kan tdk mungkin semua pria muslim pantas melakukan poligami, begitu juga dengan mut;ah. untuk persoalan fiqih kita harus bijak, pake akal sehat kita. jangan mentang-mentang boleh di sosor aja. yang jelas berlakunya sebuah hukum adalah karena illatnya. ngerti sunni goblokkkkkkkkkkkk

  182. Permisi saudara2
    saya dulu adalah seorang syi’ah. dan sebagaimana kebiasaan aliran ini saya suka mengkritik, menghujat para sahabat nabi terutama Abu Bakar, Umar, Utsman dengan dalih mengungkap fakta dan kebenaran..

    namun disaat gencar2nya, alhamdulillah saya diingatkan oleh Allah lewat seorang yang akhirnya menjadi guru saya beliau dari kalangan ahli bait.. http://www.habiblutfiyahya.net

    beliau mengatakan pd saya cobalah kamu bercermin dan instropeksi..aliran yg kamu anut tidak memberi cahaya sejuk karena selalu mencaci-caci para sahabat nabi, bahkan kayaknya lebih baik mencela para sahabat dari pada non muslim yg jelas menyembah selain Allah. ingat Allah saja melarang kita mencela tuhan non muslim karena akibatnya mereka akan membalas mencaci Allah, tidak sadarkah kamu dengan mencela panutan orang lain bukannya akan menjadikan dia mengikutimu tapi justru akan mencaci kamu bahkan mungkin juga panutanmu.

    ucapan tadi serasa mnyentakkan jantungku… dari situ saya mulai sadar apa yg saya lakukan dulunya justru akan menimbulkan permusuhan saja. lihatlah diskusi saudara2 diatas isinya hanya menjadikan dendam karena saling mencela, mombodoh2kan dll bukankah dalam al qur’an diterangkan etika dalam berdakwah

    kemudian lebih lanjut guru saya memberi pengarahan dengan bijak dan lembut… diantaranya apakah kamu percaya kalau Rosululloh adalah seorang yang ma’sum yang akan selalu dijaga oleh Allah agar tidak melakukan kesalahan, saya jawab ya… kalau begitu mengapa Rosululloh dibiarkan selah memilih mertua, menantu, istri yang nantinya akan menjadi penghianat sebagaimana menurut aliranmu (syi’ah) walhasil tidak mungkin Alloh membiarkan Rosululloh salah pilih, ini menunjukkan bahwa seluruh mertua Nabi (termasuk Abu Bakar, Umar RA) menantu (termasuk Utsman RA) dan istri2 beliau pasti orang2 yang yg telah ditunjukkan Allah pada Nabi untuk menjadi keluarga besar Rosululloh sampai di akhirat.. apakah kamu meragukan Allah dan Rosululloh.

    semenjak itu saya mulai tekun belajar tentang islam yg sebenarnya dan terasa lebih sejuk dari yg dulu saya ikuti yang selalu menghujat, mencela dsb

    dengan tulisan ini, saya harap anda2 mau sadar juga pintu hidayah masih terbuka

  183. @nayluv

    Mencaci-maki bukanlah milik sebuah mazhab. Ia milik setiap manusia yg hanya belum mampu menjaga hati dan lisannya dari ucapan-ucapan yg buruk. Makin tinggi derajat manusia maka makin sedikit keluar dari lisannya ucapan-ucapan buruk. Tdk adil menisbatkan caci maki kepada golongan Syiah yg bahkan hanya 1-2 oknum yg melakukannya. Selebihnya hanyalah sebatas kritik dan koreksi yg cukup proporsional mengingat sahabat yg mas maksudkan juga adalah manusia biasa seperti kita ini, bukan manusia-manusia suci yg telah mendapatkan jaminan dari Allah swt dan Nabi-Nya. Jika mas cermati, caci-maki jg dilakukan oleh mrk2 yg mengaku bukan golongan Syiah.

    Salam

  184. @ Nayluv

    apakah mertua Nabi Huyay bin Aththab (ayah dari SHAFIYAH BINTI HUYAY, si pemimpin yahudi) juga akan menjadi keluarga besar Rasulullah di akhirat?

  185. @nayluv

    Islam bukanlah agama Buddha yg hanya melihat kehidupan dari sisi kasih sayang saja…bahkan Islam adalah agama sempurna yg memilah manusia di antara yg haq dan batil. Saat Islam mencela mereka yg terkutuk, itu adalah sbg satu ingatan pada yg lain agar tidak mengikuti jejak mereka dan mengakibatkan terjerumusnya manusia ke dlm kesesatan.

    Saat guru anda mebawakan premis kemaksuman Nabi saaw…apakah dia juga ingin menyatakan bahawa Nabi Noh as dan Nabi Lut as tidak maksum dan tidak dipelihara Allah, karena memiliki isteri2 yg kafir?

    Lalu bagaimana dgn tafsir ayat ini menurut guru anda:

    Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.
    QS. al-Baqarah (2) : 159

    Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.
    QS. al-Mai’dah (5) : 78

    Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar Rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu, balasannya ialah: Bahwasanya laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya.
    QS. Ali Imran (3) :86- 87

    Teruskan ketekunan anda itu, pasti anda mendapat hidayah

    Salam Damai

  186. komen’i…kena gebuk bagir…langsung klenger…
    ternyata premis dia menghantam pujaaan hatinya….
    masak pujaan hati dibilang dipantat sih….
    hehehehehe….

  187. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

    ((مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أ…َثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْأِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً)) الفتح:29

    “Muhammad itu adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya. Tanda-tanda mereka, tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29)

    Ayat yang mulia ini mencakup seluruh sahabat karena mereka semua bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Menguatkan apa yang telah lalu: hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim; dari al-A’masy, dari Abu Shalih, dari dari Abu Sa’id dia berkata: ((Pada suatu saat terjadi suatu masalah antara Khalid bin Walid dengan Abdurrahman bin ‘Auf, lantas Khalid memaki Abdurrahman. Ketika mendengar hal itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memaki salah seorang dari sahabatku, sesungguhnya jika salah seorang dari kalian menafkahkan emas sebesar gunung Uhud niscaya tidak akan dapat menyamai (pahala) satu genggam atau setengah genggam (nafkah) salah seorang dari mereka.” Hadits ini juga mencakup seluruh sahabat, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memaki salah seorang dari sahabatku.”

  188. @reno
    gmn ya dgn ayat2 yg berbicara ttg kemunafikan, menyakiti hati rosul n berbicara dgn rosul dgn suara yg keras.
    apakah ayat tsb diperuntukan umat skrg atw juga utk umaat masa itu.?
    gmn ya ttg sejarah yg mengatakan bhw antara mereka pd waktu itu saling bunuh
    di perang jamal,shiffin,jg perang ketika imam ali berperang melawan kaum khawarij.
    anda lugu n naif

  189. Pernah seseorang datang kepada Nabi Saw bertanya, andaikata Nabi Saw tiada, kepada siapa dia bertanya??/, maka dijawab Nabi Saw :datanglah kepada Abu bakar dan umar”…..

  190. kalo mau dialog jangan begitu bung,,,,,masalah syi’ah dan non syi’ah kita tak kan pernah sepakat,,,,saya juga banyak teman2 syi’ah,,setiap ketemu pasti ngajak debat,,klo kita layani ujung2nya pasti mencela 3 sahabat (abubakar,umar,usman)padahal ke tiga org ini ada yg masuk ke kategori ulul azmi,,ada yg masuk kategori 10 org pertama yg masuk sorga,lucunya sahabat saya g suka mencela 3 sahabat ini,,solat jarang2,keluarganya di telantarkan,kesana kemari cuma cari lawan debat,,coba lihat di http://www.tradisi syi’ah 10 maharram.com,,itu apa perbuatan orang yg ber akal sehat???,,,,,,,,,,itukan kerja’anya arab jahiliyah,,jangan cuma orangnya di musnahkan tp ajaranya di pake,,,hehehehehe pake otak dikit laaaaaaaah

  191. وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ ﴿التكوير:٢٢ Dan sahabatmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. :
    dalam ayat ini Allah membantah kepada orang yang mengatakan kepada sahabatnya yang bernama muhammad seperti tercantum dalam ayat tsb, P. Reno kalau menurut ente QS. Al Fath: 29 utk seluruh sahabat, enak betul mencela sahabat tidak boleh, padahal sahabat saja mencela seorang rasul.. gimana to P, reno

  192. エルメス 店舗

  193. @miumiu
    留守つをれしき?

  194. kalian ini islam syiah sunni…. islam gak boleh bergolong2an…musilm tuh 1…

  195. Carilah kebenaran itu, tapi tetap seputar islam. bukan malah keluar jalur ( udah pasti tersesat ). Untuk seputar persoalan antara imam ali.as dengan abu bakar, umar dan utsman itu yg harus kalian selidiki. Carilah referensi dari buku2,artikel2 yg dapaf dipercaya keaslian riwayatnya , kemudian cocokkan dengan hadist dan perkuat dari ayat suci Al qur an. Disini gunakan hatimu, fokus hanya pada Allah saja. Toh pada hakikatnya, bagaimana kau menjalani sisa hidupmu sehari hari, bagaimana kau memperlakukan seseorang, amal mu, akhlakmu terhadap musafir, anak anak yatim. Bukan seberapa besar ambisimu mengagung agungkan seorang hamba dibanding dengan memiliki perilaku yg terpuji.. silahkan difikirkan

  196. @Secondprince ane mah yakin ente syiah, syiah itu ada tiga :
    1. syiah ghaliyah (syiah yang mempertuhankan Ali)
    2. syiah imamiyah (syiah yang mengkafirkan para sahabat selain Ali)
    3. syiah zaidiyah (syiah yang mengutamakan ali)
    ente yang ketiga kan.

  197. Amed Endro , kata siapa islam tidak boleh terbagi menjadi golongan – golongan ??? Kan Nabi sendiri yang mengatakan itu

  198. Pidato Ali di Kufah menyatakan bahwa sahabat – sahabat yang lain lebih baik , Ali tidak menyebut dirinya termasuk didalamnya ,,, itu menunjukkan kebagusan sifatnya ,,, tapi yang paling penting adalah pernyataan Rosul bahwa Ali adalah pintu keilmuan setelah Nabi Muhammad

Tinggalkan komentar