Hadis Keutamaan Mencintai Ahlul Bait ; Menggugat Syiahphobia Di Kalangan Para Ulama

Aku Terlahir Untuk Menghias DiriMu Dengan Bunga

Akan Kupersembahkan Bunga Tercantik UntukMu


Hadis Keutamaan Mencintai Ahlul Bait ; Menggugat Syiahphobia Di Kalangan Para Ulama.

Sudah seharusnya kita sebagai umat Islam mencintai Ahlul Bait. Hal yang menurut saya disepakati oleh kedua golongan, baik islam Sunni maupun Syiah. Dan seringkali kita mendengar orang-orang yang mengaku kalau mereka mencintai Ahlul Bait. Sebuah pengakuan tentu bisa diterima sampai ada bukti yang menunjukkan hal sebaliknya. Tetapi patut disayangkan ada pihak-pihak yang sepertinya menunjukkan sinisme terhadap keutamaan-keutamaan Ahlul Bait. Saya pribadi tidak begitu mengerti mengapa muncul gejala seperti ini. Pembahasan berikut adalah contoh yang cukup untuk mewakili betapa sinisme itu telah menjangkiti para Ulama hadis.

Hadis berikut menunjukkan betapa besar anugerah yang dilimpahkan kepada mereka yang mencintai Ahlul Bait Alaihis Salam.

حدثنا عبد الله حدثني نصر بن علي الأزدي أخبرني علي بن جعفر بن محمد بن علي بن الحسين بن علي حدثني أخي موسى بن جعفر عن أبيه جعفر بن محمد عن أبيه عن علي بن حسين رضي الله عنه عن أبيه عن جده ان رسول الله صلى الله عليه و سلم أخذ بيد حسن وحسين رضي الله عنهما فقال من أحبني وأحب هذين وأباهما وأمهما كان معي في درجتي يوم القيامة

Telah menceritakan kepada kami Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali Al Azdi yang berkata telah mengabarkan kepadaku Ali bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali yang berkata telah menceritakan kepadaku saudaraku Musa bin Ja’far dari  Ayahnya  Ja’far bin Muhammad dari Ayahnya dari Ali bin Husain radiallauhuanhu dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menarik tangan Hasan dan Husain radiallahuanhuma dan bersabda “Barangsiapa mencintai Aku dan mencintai kedua Anak ini serta Ayah dan Ibunya maka dia akan bersama dalam derajatku pada hari kiamat”.
.

Hadis ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dalam Musnad Ahmad 1/77 no 576, diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi 5/641 no 3733, Al Khatib dalam Tarikh Baghdad 13/289 dan diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam As Saghir 2/163 no 960.

Syaikh Ahmad Syakir dalam Syarh Musnad Ahmad no 576 berkata

Sanadnya Hasan. Mengenai Ali bin Ja’far tidak ada seorang Ulama pun yang menilainya cacat ataupun menilainya tsiqah. Saudaranya Musa adalah Musa Kazhim.

Imam Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi no 3733 berkata

قال ابو عيسى هذا حديث حسن غريب لا نعرفه من حديث جعفر بن محمد إلا من هذا الوجه

Abu Isa berkata “Hadis Hasan gharib, kami tidak mengetahui hadis Ja’far bin Muhammad ini kecuali hanya dari sanad ini”

Hadis di atas telah diriwayatkan oleh para perawi tsiqah dan selain Nashr bin Ali Al Azdi semua perawi lainnya adalah keturunan Ahlul Bait. Nashr bin Ali adalah perawi yang tsiqah sebagaimana disebutkan dalam At Tahdzib jilid 10 no 781 bahwa beliau telah dinyatakan tsiqat oleh Abu Hatim, An Nasa’i dan Ibnu Kharasy. Dalam At Taqrib 2/243 Ibnu Hajar dengan jelas menyatakan kalau Nashr bin Ali adalah seorang yang tsiqah. Disebutkan dalam At Tahdzib jilid 10 no 781 bahwa Nashr bin Ali Al Azdi mendapat hukuman dari khalifah Al Mutawakil ketika beliau menyebutkan hadis ini.

وقال أبو علي بن الصواف عن عبد الله بن أحمد لما حدث نصر بن علي بهذا الحديث يعني حديث علي بن أبي طالب أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ بيد حسن وحسين فقال من أحبني وأحب هذين واباهما وأمهما كان في درجتي يوم القيامة أمر المتوكل بضربه ألف سوط فكلمه فيه جعفر بن عبد الواحد وجعل يقول له هذا من أهل السنة فلم يزل به حتى تركه

Abu Ali bin Shawaf berkata dari Abdullah bin Ahmad “ketika Nashr bin Ali menyebutkan hadis Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW menarik tangan Hasan dan Husain radiallahuanhuma dan bersabda “Barangsiapa mencintai Aku dan mencintai kedua Anak ini serta Ayah dan Ibunya maka dia akan bersama dalam derajatku pada hari kiamat”. Maka Al Mutawwakil memerintahkan untuk mencambuknya seribu cambukan. Kemudian Ja’far bin Abdul Wahid berbicara kepada Al Mutawakil “orang ini dari Ahlus sunnah” setelah itu baru Nashr dilepaskan.

Hal ini patut diherankan. Mengapa Nashr bin Ali mendapat hukuman seperti itu?. Apakah hanya karena ia menyebutkan hadis tersebut?. Ada apa dengan hadis tersebut?. Bukankah hadis tersebut menceritakan tentang keutamaan Ahlul Bait dan ganjaran bagi para pecintanya. Yah atau mungkin Al Mutawwakil juga mengidap penyakit Syiahphobia sehingga hanya dikarenakan Nashr meriwayatkan hadis tersebut maka ia dianggap Rafidhah. Hal ini diisyaratkan oleh Al Khatib dalam Tarikh Baghdad.

Al Khatib menyebutkan dalam Tarikh Baghdad 13/289

إنما أمر المتوكل بضربه لانه ظنه رافضيا فلما علم أنه من أهل السنة تركه

Sesungguhnya Al Mutawwakil memerintahkan untuk menghukum Nashr karena ia menyangka Nashr seorang Rafidhah tetapi setelah ia mengetahui kalau ia adalah ahlussunnah maka hukuman tersebut dihentikan.

Satu-satunya yang dipermasalahkan oleh mereka Ulama hadis yang mempermasalahkan hadis ini adalah Ali bin Ja’far. Adz Dzahabi berkata tentang Ali bin Ja’far dalam Mizan Al ‘Itidal 2/220 no 5799

ما هو من شرط كتابي ، لانى ما رأيت أحدا لينه ، نعم ولا من وثقه ، ولكن حديثه منكر جدا ، ما صححه الترمذي ولا حسنه

Dia tidak memenuhi syarat dalam kitab kami, karena kami tidak mendapati seorang ulamapun yang menyatakan dia cacat dan tidak juga yang mengatakan ia tsiqah akan tetapi hadis riwayatnya sangat mungkar (munkar jiddan). Tirmidzi tidak menshahihkan hadisnya dan tidak pula menyatakan hasan.

Ada beberapa catatan yang patut diberikan terhadap komentar Adz Dzahabi. Memang dalam sebagian naskah Sunan Tirmidzi tidak disebutkan adanya pernyataan bahwa hadis tersebut hasan tetapi dalam Sebagian naskah yang lain pernyataan tersebut jelas-jelas disebutkan. Syaikh Ahmad Syakir telah memberikan penjelasan soal ini dan dalam Sunan Tirmidzi Tahqiq Syaikh Ahmad Syakir didapatkan pernyataan Tirmidzi yang menghasankan hadis tersebut. Begitu pula Al Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwazi Syarh Sunan Tirmidzi juga menegaskan bahwa Tirmidzi menghasankan hadis Imam Ali bin Ja’far. Bahkan Syaikh Al Albani sendiri yang walaupun menolak hadis ini tetap mengakui kalau Tirmidzi menghasankan hadis tersebut dalam Sunan Tirmidzi tahqiq beliau. Kemudian pernyataan Adz Dzahabi terhadap Ali bin Ja’far adalah suatu bentuk kecerobohan yang sangat. Entah mengapa nama besar Ali bin Ja’far yang dikenal dengan sebutan Imam Uraidhi kredibilitasnya tidak dikenal oleh ulama hadis sekaliber Adz Dzahabi. Untunglah dalam hal ini Ibnu Hajar masih lebih baik, ia berkata dalam At Taqrib 1/689

علي بن جعفر بن محمد بن علي بن الحسين بن علي أبو الحسن العلوي أخو موسى مقبول

Ali bin Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali Abul Hasan Al Alawiy saudara Musa, maqbul (diterima hadisnya)

Bagi saya ini pun adalah salah satu bentuk sinisme yang ringan dari Ibnu Hajar. Walaupun pernyataan maqbul berpredikat ta’dil tetap saja kedudukannya berada di bawah tsiqat ataupun shaduq. Bisa dibilang itu adalah ta’dil paling rendah dari Ibnu Hajar. Bukankah Imam Ali bin Ja’far Al Uraidhi adalah Imam Ahlul Bait dimana hampir semua Ulama Ahlul Bait di Hadhramaut adalah keturunan beliau. Sungguh saya tidak mengerti mengapa Nashr bin Ali Al Azdi jauh lebih dikenal ketsiqahannya dibanding Ali bin Ja’far. Inikah kecintaan kepada Ahlul Bait?. Imam Ali bin Ja’far yang merupakan Ulama keturunan Rasulullah SAW dipandang sebelah mata oleh Adz Dzahabi dan tidak hanya itu dengan mudahnya ia berkata bahwa hadis Imam Ali bin Ja’far sangat mungkar. Padahal sudah jelas diketahui dalam Kutub As Sittah kalau hadis Ali bin Ja’far cuma satu ini yang itupun dinyatakan sangat mungkar. Saya pribadi tidak tahu dimana letak kemungkarannya, justru pernyataan Adz Dzahabi itu merupakan kemungkaran yang nyata.

Ceritanya tidak berhenti sampai disini, ternyata komentar Adz Dzahabi ini menjadi panutan bagi para ahli hadis setelahnya terutama para Salafiyun. Di antara mereka ada Syaikh Syu’aib Al Arnauth yang mendhaifkan hadis Imam Ali bin Ja’far dalam Syarh beliau terhadap Musnad Ahmad no 576. Begitu pula Bashar A’wad Ma’ruf Pentahqiq Kitab Tarikh Baghdad 15/390 no 7207 yang mendhaifkan hadis ini dengan bersandar pada pernyataan Adz Dzahabi dalam As Siyar 3/117 “hadis ini sangat mungkar (munkar jiddan)”. Dan tentu masih berkali-kali Syaikh yang sama yaitu Syaikh Al Albani yang mendhaifkan hadis ini di tiga tempat yang dapat saya temukan. Pertama beliau memasukkan hadis ini dalam Dhaif Sunan Tirmidzi hal 504, Dhaif  Jamius Shaghir no 5344 dan dalam kitab monumentalnya Silsilah Ahadis Ad Dhaifah no 3122 dimana ia berkata “hadis mungkar”.

Mereka yang mendhaifkan hadis ini telah keliru, karena tidak ada alasan sedikitpun menyatakan hadis tersebut dhaif. Mereka tidak dapat menunjukkan satupun cacat terhadap Imam Ali bin Ja’far sedangkan kata-kata munkar jiddan Dzahabi adalah penilaian pribadinya terhadap isi hadis tersebut yang mungkin baginya keutamaan ahlul bait dan para pecinta Ahlul bait adalah sesuatu yang mungkar, Just Syiahpobhia. Bukankah di kalangan ahli hadis suatu hadis disebut munkar jika hadis tersebut diriwayatkan oleh perawi dhaif dan bertentangan dengan hadis perawi tsiqat atau shahih. Kalau begitu maka mengapa Adz Dzahabi tidak menampilkan sedikitpun hadis yang bertentangan dengan hadis Imam Ali bin Ja’far. Tentu saja klaim seperti itu tidak bernilai sedikitpun dan bagi saya itu tampak seperti sebuah celaan terhadap Imam Ali bin Ja’far Al Uraidhi padahal cuma ini satu-satunya hadis Imam Ali bin Ja’far yang ada dalam Kutub As Sittah

Untunglah tidak semuanya seperti mereka, Tirmidzi telah menghasankan hadis tersebut dalam kitab Sunan Tirmidzi no 3733 tidak seperti yang dikatakan Adz Dzahabi yang terburu-buru mengatakan kalau Imam Tirmidzi tidak menghasankan hadis Imam Ali bin Ja’far. Al Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwazi Syarh Sunan Tirmidzi no 3885 juga menyatakan kalau hadis ini hasan. Begitu pula Syaikh Ahmad Syakir telah menyatakan hadis ini hasan dalam Musnad Ahmad no 576. Sebenarnya hadis tersebut Shahih dan tidak diragukan lagi kalau Imam Ali bin Ja’far adalah tsiqah. Bukti akan ketsiqahan Imam Ali bin Ja’far adalah telah meriwayatkan dari beliau para perawi tsiqah diantaranya Nashr bin Ali dan Salamah bin Syabib. Dalam At Taqrib 1/377 Ibnu Hajar menyatakan bahwa Salamah bin Syabib tsiqat. Jadi Imam Ali bin Ja’far dinyatakan tsiqat dengan alasan

  • Beliau adalah seorang Imam keturunan Ahlul Bait
  • Telah meriwayatkan darinya para perawi tsiqat dalam hal ini telah ditunjukkan diantaranya Nashr bin Ali Al Azdi dan Salamah bin Syabib
  • Tidak ada satupun jarh atau cacat yang ditujukan kepada Beliau

Ketiga alasan ini sudah cukup untuk menyatakan beliau sebagai perawi tsiqat dan hadisnya Shahih. Sedangkan sinisme-sinisme yang beraroma Syiahpobhia tidak layak disematkan kepada Imam Ali bin Ja’far Al Uraidihi. Saya akhiri tulisan ini dengan kesimpulan Hadis Imam Ali bin Ja’far Al Uraidhi adalah Shahih.

Salam Damai

.

.

Hilfe Das Monstrum Im Mir Wird Explodieren

Catatan :

  • Tulisan ini tidak melalui Fase pengeditan karena sekarang saya menyendiri seperti mau meledak 😦
  • Kalau ada yang mengharapkan tulisan lain, maka mohon maaf jika yang muncul tidak sesuai harapan :mrgreen:
  • Mohon maaf kepada teman-temanku yang baik, ada saatnya memang harus begini, Salam sejahtera untuk kita bersama


312 Tanggapan

  1. Salam sejahtera juga! Makasih pencerahannya, saya baru tahu

  2. Betapa senangnya keagungan dan kemuliaan mereka terus disyiarkan.

    Para Imam keturunan Ahlulbait adalah manusia-manusia pilihan yang sepantasnya didengar dan diteladani sesuai perintah Alquran dan isyarat Nabi saw. Ketinggian ilmu dan kemuliaan kedudukan mereka membuat sebagian ulama dan para penguasa merasa tersaingi. Tidaklah heran jika ucapan-ucapan dan nasehat dari mereka hampir tdk pernah terdengar dari kitabussittah. Tidaklah heran jika para penguasa membenci mereka dan mencegah keras tersebarnya kabar hadits dari mereka. Tidaklah heran jika ulama yang membenci mereka tidak mau mengakui ketsiqahan mereka. Tidaklah heran kemuliaan dan keutamaan mereka dalam Alquran dan hadits ditafsirkan lain dari maksud sebenarnya.

    Semakin ditekan dan dibenci, semakin bersinar kemuliaan mereka. Sesungguhnya Allah swt Maha Mengetahui dan Maha Adil.

    Salam

  3. Saya rasa di sebagian besar pesantren di Jawa tidak ada yg mengingkari keutamaan Ahlul Bait. Bahkan diantara walisanga, beberapa di antara mereka adalah keturunan ahlul bait di jalur Imam Husein. Mulai dari Jawa Barat sampai Jawa Timur, banyak tersebar keturunan dari Ahlul Bait, baik yang masih menonjolkan nasab nya ataupun sudah melebur dengan tidak menampakkan jalur keturunan mereka. Salah satunya adalah Kyai Kholil dari Bangkalan yang merupakan guru dari KH Hasyim Asy ari pendiri NU.
    coba cek : http://azmatkhanalhusaini.com

  4. Salam..

    Lumayan banyak hadis2 keutamaan Ahlul Bayt as yg coba dilemahkan…tujuannya apa ya? Agar umat jauh dari petunjuk Keluarga Nabi saaw?

    Kami dapati kelompok ini tendensius mensahihkan hadis2 maudhu’ dan dhaif mengenai sahabat dan mendhaifkan hadis2 keutamaan Ahlul Bayt as…

    Makanya umat jadi mangsa sikap bias mereka…

    Salam Damai

  5. Melalui Ahlulbait: keadilan baru bisa tegak
    Melalui Ahlulbait: kedhaliman penguasa dapat dicegah
    Melalui Ahlulbait: Baru kita berada di Shiratul Mustaqim
    Melalui Ahlulbait: Kita tak akan tersesat.
    Wasalam

  6. Allah dan para Malaikat-Nya juga bershalawat kepada Nabi dan Ahlul Baytnya. Betapa mulya dan tingginya kedudukan Ahlul Bayt di sisi Allah swt. Sehingga siapapun yg mendiskreditkan kedudukan Ahlul Bayt? maka Allah lah sebagai pembelanya.

    Wassalam

  7. memang benar, ahlul-bayt dan keturunannya itu mempunyai fadhilah dzatiyyah dari Allah swt. kita tk perlu iri atau dengki hati terhadap mereka. Karena Allahlah yang memilih mereka sebagai keturunan Rasulallah saw. bukan permintaan keturunan Rasulallah saw itu sendiri.tetapi sayangnya masih banyak oknum2 yg dengki dgn keturunan beliau saw., dan tidak mengakui masih wujudnya mereka ini, mengapa ya? padahal pada sesama muslimin saja kita tk boleh dengki????
    kalau boleh aku beri tambahan silahkan buka http://www.everyoneweb.com/tabarruk bab sebelas yaitu kemuliaan keturunan Nabi saw.. Disana dibuktikan masih wujudnya keturunan Nabi saw. ini. selamat membaca semoga bermanfaat buat kita semua

  8. Sebenarnya hadits mengenai kecintaan kepada ahlul bait banyak terdapat dalam kitab2 hadits sunni, dan diterima oleh sunni tanpa ada persoalan sama sekali… tetapi karena Rafidhah selalu menggunakan hadits2 tsb utk melegalkan akidah dan mazhab mereka yg menyimpang yaitu ghuluw mrk kpd ahlul bait, maka para ulama mulai meneliti dan menseleksi siapa2 yg menjadi rawi2 dr hadits2 tsb setelah masa fitnah antara Imam Ali dan Mu’awiyah. jadi sebenanya bukan matan hadits tsb yg dipersoalkan.

    maka jika ada seleksi ketat dari para ulama tentang rawi dalam hadits2 tsb ya ga usah heran, bingung ato malah curiga.. wajar-wajar aja kok… iya toh?

  9. @Imem

    Ga baca ya tulisan SP di atas?

    Yang ini wajar ga?

    Abu Ali bin Shawaf berkata dari Abdullah bin Ahmad “ketika Nashr bin Ali menyebutkan hadis Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW menarik tangan Hasan dan Husain radiallahuanhuma dan bersabda “Barangsiapa mencintai Aku dan mencintai kedua Anak ini serta Ayah dan Ibunya maka dia akan bersama dalam derajatku pada hari kiamat”. Maka Al Mutawwakil memerintahkan untuk mencambuknya seribu cambukan. Kemudian Ja’far bin Abdul Wahid berbicara kepada Al Mutawakil “orang ini dari Ahlus sunnah” setelah itu baru Nashr dilepaskan.

    Salam

  10. @imem
    Anda mengerti apa yang anda tulis nda? Coba anda baca lagi apa yang anda tulis:i

    mem, di/pada Juni 20th, 2009 pada 3:00 pm Dikatakan:

    Sebenarnya hadits mengenai kecintaan kepada ahlul bait banyak terdapat dalam kitab2 hadits sunni, dan diterima oleh sunni tanpa ada persoalan sama sekali… tetapi karena Rafidhah selalu menggunakan hadits2 tsb utk melegalkan akidah dan mazhab mereka yg menyimpang yaitu ghuluw mrk kpd ahlul bait, maka para ulama mulai meneliti dan menseleksi siapa2 yg menjadi rawi2 dr hadits2 tsb setelah masa fitnah antara Imam Ali dan Mu’awiyah. jadi sebenanya bukan matan hadits tsb yg dipersoalkan.

    maka jika ada seleksi ketat dari para ulama tentang rawi dalam hadits2 tsb ya ga usah heran, bingung ato malah curiga.. wajar-wajar aja kok… iya toh?

    Anda katakan hadits kecintaan kepada ahlulbait banyak dalam buku2 suni. Tapi dengan adanya Rafidah lalu diseleksi. Jadi buku2 suni direvisi lagi? Atau direnovasi? Wasalam

  11. @atasku

    Sorry ralat, seharusnya kata2 di atas seperti ini :

    Sebenarnya hadits shahih mengenai kecintaan kepada ahlul bait banyak terdapat dalam kitab2 hadits sunni, dan diterima oleh sunni tanpa ada persoalan sama sekali… kemudian banyak muncul hadits2 palsu keutamaan ahlul bait maupun sahabat pada saat fitnah Ali dan Mu’awiyah terjadi, karena Rafidhah selalu menggunakan hadits2 tsb utk melegalkan akidah dan mazhab mereka yg menyimpang yaitu ghuluw mrk kpd ahlul bait, maka para ulama mulai meneliti dan menseleksi siapa2 yg menjadi rawi2 dr hadits2 tsb setelah masa fitnah antara Imam Ali dan Mu’awiyah.

    @armand

    Yang ini wajar ga?

    Abu Ali bin Shawaf berkata dari Abdullah bin Ahmad “ketika Nashr bin Ali menyebutkan hadis Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW menarik tangan Hasan dan Husain radiallahuanhuma dan bersabda “Barangsiapa mencintai Aku dan mencintai kedua Anak ini serta Ayah dan Ibunya maka dia akan bersama dalam derajatku pada hari kiamat”. Maka Al Mutawwakil memerintahkan untuk mencambuknya seribu cambukan. Kemudian Ja’far bin Abdul Wahid berbicara kepada Al Mutawakil “orang ini dari Ahlus sunnah” setelah itu baru Nashr dilepaskan

    Ya memang ga wajar, seharusnya Al-Mutawakil melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menghukum seseorang, paling tidak jika kisah ini benar, pada masa itu Rafidhah sering menggunakan hadits2 tentang keutamaan ahlul bait untuk melegalisir akidah mereka, sehingga orang jadi sering salah paham.

    btw seandainya memang Nashr bin Ali ini adalah benar seorang rafidhah, maka ya wajar aja kalo dia dihukum cambuk, biar sadar dia…

  12. @Imem

    Ya memang ga wajar, seharusnya Al-Mutawakil melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menghukum seseorang

    Wah…wah…verifikasi? Seperti mengerti saja bagaimana sebaiknya dan seharusnya penguasa bani Abbasyiah zalim ini harus berprilaku. Bacalah sejarah hai Imem, maka anda akan melihat bahwa kebencian Mutawakkil kepada keturunan ahlulbait yang suci sudah tidak mengenal apa artinya verifikasi. Anda menyarankannya utk verifikasi? Sungguh lucu!

    pada masa itu Rafidhah sering menggunakan hadits2 tentang keutamaan ahlul bait untuk melegalisir akidah mereka, sehingga orang jadi sering salah paham.

    Apa hubungannya riwayat ini dgn rafidhah? Siapa itu rafidhah? Jangan coba-coba mengaburkan dan melemahkan riwayat ini wahai Imem. Bukankah ucapan Barangsiapa mencintai Aku dan mencintai kedua Anak ini serta Ayah dan Ibunya maka dia akan bersama dalam derajatku pada hari kiamat” bukanlah hal yang terlalu “luar biasa” hingga harus dihukum cambuk? 1000X? Apanya yang rafidhah? (jika anda mengerti arti rafidhah yang anda ucapkan).

    Apa yang anda lakukan jika anda sebagai Ja’far bin Abdul Wahid melihat kezaliman ini di depan mata anda sementara anda meyakini kebenaran hadits tsb? Apakah sangkaan anda terhadap syiah ahlulbait membutakan mata dan hati anda?

    Lagian apa yang anda ucapkan itu sangat sumir dan sangat perlu bukti. Anda benar-benar terbiasa bermain-main dengan asumsi rupanya. Yang keterlaluan dan parah adalah selalu menisbatkan rafidhah bagi syiah ahlulbait untuk mempermudah dan melegalkan tuduhan anda.

    btw seandainya memang Nashr bin Ali ini adalah benar seorang rafidhah, maka ya wajar aja kalo dia dihukum cambuk, biar sadar dia…

    Omongan apa ini? Bercanda atau tidak, itikad anda dan pengertian anda mengenai keadilan sungguh menyedihkan. Apakah ini yang diajarkan manhaj anda?

    Salam

  13. @imem
    Mengapa kok anda jadi ngaur ngomongnya? Anda berbicara pakai akal atau pakai…….
    Saya minta supaya anda baca benar lagi kata2 yang anda tulis atas jawaban koereksi saya. Saya tidak tunjukan dimana ngaurnya anda. Anda boleh cari sendiri. Malas menghadapi orang yang menulis tapi tidak tau apa yang ditulis. Wasalam

  14. Untuk Semua : Hadis2 tentang keutamaan Imam Ali Ra dan keluarganya (Ahl Bait) banyak terdapat di Musnad Ahmad, Bukhori, Muslim, Tarmiji, Abi Daud dll. Mereka para penulis hadis tsb adalah orang2 yang mencintai Ahl Bait. Juga guru2 mereka seperti Abu Hanifah, Malik bin Anas, Syafii, adalah para murid dan pembela Ahl Bait, berjuang sama2, disiksa sama2 oleh raja yang zalim. Yang jadi persoalan adalah : Apakah ajaran yang dianut oleh Syiah Imamiah berasal dari Ahl Bait? Itu yang perlu anda teliti.Yang pasti ajaran Syiah Imamiah berasal dari kitab teruanya Al Kaffy yang ditulis Kulayni yang tak pernah bertemu langsung dgn Ahl Bait. Karena perbedaan zaman yang cukup jauh.Silahkan anda pelajari sampai sejauh mana kredibilitas Kulayni ? apakan ia orang yang jujur? atau pembohong ? Jika ia orang yang sidiq maka selamatlah Syiah Imamiah. Tapi jika ia orang pembohong, maka celakalah orang Syiah Imamiah yang merasa mengikuti Ahl Bait, padahal sesungguhnya mengikuti paham Rafidah Kulayni.

  15. @ lamaru
    wah wahh,,,perasaan ini tuh udah dikupas di artikel ‘Kedudukan shahih bukhori di sunni dan al kafi di syiah’ deh, yg disana aja blm anda jawab mas lamaru kok masih dengan hal yg sama di artikel yg berbeda…jalan ditempat dong kita (kutu loncat mode ON).
    sy pikir akan lebih mendatangkan manfaat buat antum kalo antum mau memahami (betul2 paham) dulu apa yg ditulis SP baru antum komen mas.

  16. @Hade
    Anda baru tahu sifat2 mereka beberapa temannyapun sama. Mereka asal ada yang diomongi walaupun tidak dapat diterima oleh akal . Coba anda perhatikan kata2 yang ia tulis:
    Apakah ajaran yang dianut oleh Syiah Imamiah berasal dari Ahl Bait? Itu yang perlu anda teliti.Yang pasti ajaran Syiah Imamiah berasal dari kitab teruanya Al Kaffy yang ditulis Kulayni yang tak pernah bertemu langsung dgn Ahl Bait. Karena perbedaan zaman yang cukup jauh.Silahkan anda pelajari sampai sejauh mana kredibilitas Kulayni ? apakan ia orang yang jujur? atau pembohong ? Jika ia orang yang sidiq maka selamatlah Syiah Imamiah. Tapi jika ia orang pembohong, maka celakalah orang Syiah Imamiah yang merasa mengikuti Ahl Bait, padahal sesungguhnya mengikuti paham Rafidah Kulayni.

    Ia memastikan bahwa syiah bermahzab Imamiyah berpengang pada Kulyani seperti mereka berpegang pada Bukhari dan Muslim. Pembenci Ahlulbait sok mengagungkan Ahlulbait dan Syiah menjadi kambing Hitam.

    @Lamaru
    Kata2 anda seperti Firman Allah dalam Surah Al Baqarah:
    14. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka[25], mereka mengatakan: “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.”

  17. Utk Hade dan Aburahat : Ya…sebetulnya mau saya jawab peryanyaan anda, namun karena saya lagi ada yg di handle shg belum sempat. Tadi mau saya jawab…ee…blog ttg Al Kaffy sudah tak ada lagi. Lalu saya cari “arena” lain, dengan memancing, ee ketemu lagi dgn anda. Baik saya jawab :

    1. Kulayni tak pernah bertemu langsung dgn Ahlu Bait, karena perbedaan jaman yang cukup jauh dan beda domisili

    2. Kulayni hidup sejaman dengan Al Mahdi yang katanya turun secara Goib Kecil. Menurut kitab As Syiah hal 122 tulisan Muhamad Sadiq Al Sadr bahwa Kitab Al Kaffy yg ditulis Kulayni sudah dilihat langsung oleh Al Mahdi lalu Al Mahdi berkata : Ini (kitab) cukup (kaffy) bagi Syiah saja. Jika ternyata dalam kitab Al Kaffy yang menjadi rujukan tertua Syiah terdapat 50% hadis palsu maka Al Mahdi yang datang dalam Goib kecil tsb “diragukan ke ASLI annya” alias Al Mahdi jadi2an karangan Kulayni.

    3. Memang ada kitab yang menjadi rujukan Syiah Imamiah selain Al Kaffy, namun kitab2 tsb ditulis sesudah masa Kulayni, yang mana penulis2nya tentu tak pernah bertemu Ahl Bait. Kitab2 tsb :

    a. Man Yaduru Al Faqih oleh Muhammad Saduq, hidup akhir abad 4 H.
    b. Al Tazib dan Al Istibshar, yg ditulis oleh Tusi abad 5 H. Tusi dan Mufid jugalah yang memulai publikasi adanya kitab Sulaim yang katanya ditulis dimasa Khalifah Ali bin Abi Talib. Kitab2 yang ditulis sesudah Al Kaffy isinya umumnya masih merujuk ke Al Kaffy seperti paham melaknat sahabat, Rajah, Bada, Goibnya Al Mahdi, dan cara2 ibadah yang sekarang diamalkan Syiah Imamiah.

    3. Anda2 digolongkan berpaham Syiah Imamiah golongan Ushuli yaitu golongan yang menyatakan bahwa di Kitab Al Kaffy tak semua hadis berstatus sohih, suatu paham “reformasi” yg dipelopori Majlisi abad 10 H, penulis kitab Biharul Anwar. Sebelumnya dominan paham Ahbari, yaitu golongan Syiah yang percaya 100% bahwa Al Kaffy berstatus sohih semua karena sudah mendapat “rekomendasi” dari Al Mahdi yang turun secara Goib Kecil.

    4. Nama Ahl Bait dalam mazhab anda terlalu TINGGI meen, karena rujukannya hanya sebuah kitab yg 50 % palsu, juga penulisnya tak pernah bertemu Ahl Bait. Lain halnya jika kitab rujukan mazhab ini adalah kitab yang ditulis langsung Ahl Bait, atau penulisnya adalah murid langsung Ahl Bait, maka baru PANTAS nama mazhab ini mazhab Ahl Bait.

  18. @lamaru

    Ah, anda itu terlalu rendah untuk menilai orang yg memahami Mazhab Ahlul Bayt/Mazhab Syi’ah Imamiyah. Menafsirkan QS Anisaa’ : 59 aja sudah keliru. Ma’af…

    Salam damai

  19. @dede

    Iya benar, sdr Lamaru itu hanya mengolok-olok aja persis apa yg dikatakan dlm QS Al-Baqarah : 14.

    Wassalam

  20. Utk Dede dan Asep : Saya tak sedang menafsirkan surah an Nisa. Saya hanya menyampaikan asal usul atau kitab rujukan ajaran yang dianut oleh Syiah Imamiah. Saya bukan me olok2, hanya berbicara kenyataan. Apakah saya harus mengatakan bahwa Kulayni adalah murid langsung Ahl Bait? Tak mungkin kan. Kenyataan mereka tak pernah bertemu. Apakah saya harus mengatakan bahwa ajaran yang dianut Syiah Imamiah berasal dari Ahl Bait? kenyataannya berasal dari Al Kaffy tulisan Kulayni. Andai kita mau nerapkan ilmu Mustolahul Hadis, seorang Kulayni akan tersingkir baik sebagai perawi, lebih2 sbg penulis kitab hadis. Karena KESALAHAN BESAR Kulayni adalah ajarannya bahwa Al Mahdi Turun secara rahasia di Goib Kecil bersamaan di masa Kulayni masih hidup. Suatu kebohongan yang besar yang justru sekarang menjadi ajaran inti Syiah Imamiah. Karena Kulayni tak memenuhi syarat sbg perawi, oyomoatis semua ajaran yang ditulis dalam kitabnya tak bisa diterima.

  21. @lamaru
    Saudara lamaru, dari kata2 anda, anda meyakini bahwa mahzab yang dianut Syiah Imamiyah adalah ajaran dari Kulyani.
    Sebelum itu anda2 katakan dari Abdullah b. Sabah.
    Jadi tujuan manhaj anda Wahabi/Salafy adalah menghacurkan Islam melalui Mahzab Syiah yang penganut seimbang dengan penganut Mazhab Suni.
    Dengan demikian Yahudi serta Barat dan konco2nya berhasil dalam mewujudkan cita2 mereka .
    Dan anda2lah yang menjadi pion2 mereka..
    Apakah anda2 sadar atau tidak bahwa anda2 merupakan pemicu kehancuran Islam.
    Yahudi dan konco2nya tidak mungkin menghancurkan Islam. Karena Islam sangat kuat. Islam bisa hancur apabila dipicu dari dalam.
    Saya akan bawakan Firman Allah dimana dengan Firman ini Yahudi dan konconya manfaatkan:
    QS al-An’am 65 :
    “Katakanlah, Dia yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kepalamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan dalam golongan2 (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikan betapa Kami mendatangkan tanda2 kebesaran Kam,i siliih berganti agar mereka memahaminya”
    Dan waktu firman ini turun, Rasulullah berwudhu lalu shalat 2 rakaat memohonkan agar azab ini jangan diturunkan pada umatnya.
    Setelah selesai shalat Jibril turun menyampaika bahwa 2 dari azab ini ditangguhkan tapi pertentatangan dalam golongan tidak ditarik. Menurut riwayat Rasul tidak tenang terus memohon pada Allah agar azab ini ditarik. Ketidak tenangan Rasul Allah tahu sehingga ada ayat menyatakan:
    Aku tahu dalam hatimu sesak sehingga Engkau tidak tenang.
    Dan pada akhirnya turun wahyu untuk Rasul yang dikenal dengan Atshaqalain. Toh Rasul tetap tidak tenang. Sampai terjadi peristiwa Khaidir Ghum. Wasalam

  22. ” Berarti Salafussoleh itu juga ajaran nya Abdul Wahab yah, bukan ajaran Nabi Muhammad Saw.

    salam,

  23. Saya pikir argumen2 dari lamaru harus ditanggapi dengan fair dan kepala dingin. Kenapa saya mendapat kesan panic yaa?
    Kenapa pada melebar jawaban2nya?
    Gampang aja buktikan lamaru salah. Koq malah ngamuk2?.. 😀
    Untuk lamaru fokus saja disini jangan ngelantur lagi.
    Sudah waktunya locianpwe2 dari syi’ah turun gunung.

    Wassalam

  24. 1. Kulayni tak pernah bertemu langsung dgn Ahlu Bait, karena perbedaan jaman yang cukup jauh dan beda domisili
    ; ya pertama2 pengertian ahlu bait versi anda tuh gmn seh? cukup jauh?? emang kulayni tinggal dmana mas? trus ahlu bait tinggal dmana? (ini sy bener2 nanya krn ga tau lho…)
    2. ; emang keterangan alshadr tuh gmn mas? alkafi bukan satu2nya kitab rujukan syiah kok, dan tdk ada ulama syiah (bahkan kulayni sndr) yg bilang kitab ini 100% ok, QC passed. Sejauh yg sy tau, dalam ghaib sughra Al Mahdi afs hanya bertemu dgn 4 org wakilnya dan ga ada yg bernama kulayni (mrk adl utsman bin said, Muhammad bin Utsman, Husein bin Ruh, Ali bin Muhammad)
    3. ; tuuhh udah tau al kafi isn’t the only one, jika ada persamaan ya wajar lah wong sama pemahaman kok, utk anda ketahui kitab rujukan utama syiah adlh ALQURAN.
    4. ; nama Ahlussunnah dlm madzhab anda juga terlalu tinggi cuuuyyy….wong rujukannya bukhori yg isinya kadang suka ngaco (masa kera harus dirajam kalo berselingkuh…ho ho ho, mgkn yg berselingkuh keranya yazid kali yeeee).

    Sekali lg mas lamaru, ada baiknya (plg tdk ga ada ruginya) jika anda mau memahami dulu dengan benar dan jelas.

  25. Utk Aburahat : kita diskusi dalam blog ANALISIS PENCARI KEBENARAN. Harus legowo jika tak sependapat, kan yang dicari KEBENARAN, bukan tuduh2an, jangan malah pihak yang tak sependapat dituduh pion2 zionis atau CIA. Bukan kah zionis dan CIA baru saja terbentuk? sedang objek yang kita diskusikan sudah ada sejak abad 4H, kan CIA dan Zionis belum ada. Memang, sekarang CIA dan Zionis cenderung memanfaatkan perbedaan kita agar kita terpecah baik secara poloitik, ekonomi dan militer. Tapi itu bukan domain kita, yang penting bagaimana kita menyikapi perbedaan, Bukan dengan sembarang memvomis atau menuduh.

    Kembali ke laptop.
    Anda menyentil nama2 Abdullah bin Saba dan Kulayni.
    Kenapa saya fokus ke Kulayni, karena ada BUKTI OTENTIK berupa HASIL KARYA Al Kulayni yang bisa didapatkan sekarang berupa kitab Al Kaffy, kitab rujukan tertua Syiah. Anda bisa buktikan bahwa ajaran yang anda anut berasal atau termuat dalam kitab tersebut. Banyak dijual kitabnya. Ada cetakan Teheran, ada cetakan Beirut, isi sama. Seperti paham Goib Al Mahdi, Rajah/Reinkarnasi Ahl Bait, Bada/Tuhan bisa lupa, paham Melaknat 3 sahabat nabi, dan cara2 ibadah yang anda praktekan sekarang, ada semua dalam kitab tsb. Jadi wajar2 saja saya mengatakan bahwa ajaran Syiah Imamiah bersumber dari ajaran di kitab Kulayni/Al Kaffy.

    Adapun tentang Bin Sabba, ada beberapa versi cerita.
    Didalam kitab2 yang ditulis di masa Ahl Bait masih hidup (sebelum abad 3 H), berita2 tentang aliran ada termuat. Aliran2 atau golongan2 keagamaan masa itu antra lain : Murjiah, Qodariah, Jabariah, Mutazilah, Rafidah, serta golongan yang menetapi sunnah yang terdiri dari para ahl ilmi seperti Al Baqir(Abu Jafar), jafar Siddiq, Abu Ishak, Nawawi, Maliki, Abu Hanifah, Syafii, Ahmad bin Hambal dll. Satu2nya golongan yang berpaham melaknat 3 Sahabat (Abu Bakar, Umar, Ustman) adalah golongan Rafidhah. Adapun siapa yang sebenarnya pencetus paham Rafidhah ini ada bebrerapa versi salah satunya adalah Abdullah bin Sabba.
    Anda menyentil hadis tsaqalain dan Ghodirkum. Dua hadis tsb ada terdapat di kitab Tarmiji, Ibnu Majah dll. Cuma persepsi kita agak beda thd 2 hadis tsb.
    Hadis Saqalain diucapkan Nabi pada saat haji wada diatas unta mewah berwarna merah. Makna dari hadis tsb agar kita mengikuti kitab Allah dan mengikuti sunnah atau cara bersikap Ahl Bait, termasuk sikap Ahl Bait thd sahabat, Jika Ahl Bait tak melaknat sahabat, kenapa kita harus melaknat sahabat.

    Hadis Ghodirkum, bermakna jika kita menganggap Allah dan nabi sebagai kekasih (Wali) maka anggap juga Ali sbg kekasih. Namun menurut Tirmiji bahwa yang pertama kali memaknai Wali adalah Pemimpin yaitu seorang Rafidah bernama Ja’far bin harun, maka jadilah sekarang paham di Syiah Rafidah bahwa jika menganggap Allah dan Nabi sebagai Pemimpin, maka anggaplan Ali sebagai Pemimpin sesudahku..

  26. Siapa yang Panic yah ??

    salam damai,

  27. @lamaru

    Harap jangan ikut melebar. Pengetahuan dan pendapat anda yang lemah tentang sisi lain riwayat syiah-sunni hanya akan jadi bahan tambahan kritikan.

    Sy sdh bantu buka thread mengenai Kedudukan Shahih Bukhari ……mendingan kita kesana

    Salam

  28. @lamaru
    Terima kasih atas penjelasan anda. Anda berkata kita berdiskusi mencari kebenaran. Saya setuju. Dalam setiap diskusi sebelum kita jangan menjatuhkan vonis. Karena anda telah memvonis Syiah Imamiyah mazhabnya berdasarkan kitab Al Kaffy. Sedangkan mereka dari Syiah Imamiyah dengan jelas mengatakan bahwa bahwa tidak semua hadits dalam Alkaffy itu shahih dan ini telah dibahas beberapa kali. Tapi anda memaksakan bahwa Siyah Imamyiah berpegang pada buku tsb. Ini berarti anda berasumsi mereka tidak perduli apakah itu shahih atau tidak tetap menjadi pegangan mereka (saya bukan Syiah dan juga Suni0. Dan ini merupakan tuduhan anda pada mereka.
    Ingat sekali lagi INGAT. Saya tidak mengatakan ZIONIS atau CIA. Itu yang anda katakan. (jangan nuduh saya katakan)
    Yahudi dan Barat sudah ada sebelum Islam yang dibawah Rasul.
    Jadi saya hanya mecounter tuduhan anda. Karena anda menuduh institusi.
    Seharusnya kita mencari kebenaran dengan pertanyaan, apakah mazhab Syiah Imamiyah secara total berpegang pada buku Al Kaffi.

    Baiklah anda mengajak diskusi saya harap kita berdiskusi dengan Nash dan jangan ASUMSI.
    Kita mulai diskusi dengan apa yang dianjurkan oleh saudar Armand agar diskusi ter fokus, tidak melompat seperti kutu loncat. Satu demi satu kita bahas. Atau menurut anda yang mana kita diskusi. Wasalam

  29. Utk Aburahat : ya saya terima. Mengenai Al Kaffy, ada dua kubu di Syiah Imamiah. Kubu pertama adalah AHBARI(ortodox) , golongan yg percaya 100% kepada Al Kaffy dengan alasan bahwa kitab tersebut sudah dapat “rekomendasi” dari Al Mahdi yang Maksum di masa Goib Kecil. Golongan yang kedua yaitu Ushuli yang dipelopori Majlisi abad 10 H berpaham bahwa Al Kaffy tak 100% sohih, juga bisa terdapat hadis palsu. Golongan ini sekarang dominan, termasuk di Indonesia.

    Anda “cenderung” pada golongan Ushuli, yaitu berpaham bahwa Al Kaffy pun bisa salah.

    Apa peran Al Mahdi yang turun di saat Goib Kecil bertepatan di masa hidupnya Kulayni si penulis Al Kaffy?

    Apakah Sang Mahdi ” hanya” membimbing 4 orang duta :

    1. Utsman bin Said al-Umari al-Asadi.
    2. Muhammad bin Utsman bin Said al-Umari al-Asadi, wafat tahun 305 H.
    3. al-Husein bin Ruh al-Naubakti, wafat tahun 320 H.
    4. Ali bin Muhammad al-Samir, wafat 328/329 H.

    sehingga “tak sempat” membimbing Kulayni? yang akibatnya banyak hadis palsu?
    Jika begitu Mazhab Syiah Imamiah “salah alamat” memakai kitab rujukan yang ternyata 50% palsu. Wajar saya mengatakan bahwa mazhab ini “tak pantas” bernama mazhab Ahl Bait. Yang pantas ber mazhab Ahl Bait adalah jika Syiah Imamiah memakai kitab rujukan yang ditulis 4 orang duta tsb diatas yang mendapat BIMBINGAN LANGSUNG dari Al Mahdi. Namun sayang, 4 orang tsb tak punya kitab yang bisa dijumpai sekarang. Kira2 begitu bung ………

  30. @lamaru
    kalau mau diskusi soal Al Kafi, cukup di tempat yang sudah disediakan, biar lebih nyambung dan tidak ada pengulangan-pengulangan yang sebenarnya sudah cukup membosankan.

  31. Utk Secondprince : bagaimana jika anda menjelaskan juga ttg hadis tsaqalain dan ghadirkum, baik mengenai makna, latar belakang, dan apa saja yang menyangkut hadis tsb.

  32. Baiklah, barangkali Secondprince sibuk, maka kami mencoba memulai diskusi ttg hadis Tsaqalain dan Ghodirkum. Hadis ini ttg keutamaan Ahl Bait. Mohon masukan bagi pengguna blog ini.

    TSAQALAIN :
    Bunyi hadisnya mungkin tak perlu ditampilkan, karena kami yakin semua sudah familiar dgn hadis ini. Hadis ini diucapkan oleh Rasulullah pada haji wada thn 6 H, saat duduk diatas onta yang terbagus berwarna merah, yang telinganya dipotong agar lebih cantik. Inti dari hadis ini agar kita umat Islam berpegang teguh pada dua perkara yaitu Kitabullah (Qur’an) dan Al Itrah Ahl Baitku. Berpegang pada Al Quran maksudnya agar kita mempelajari isinya, beriman/percaya pada isinya serta mengamalkan perintah di dalamnya. Berpegang pada Ahl Bait, maksudnya dalam segala hal yang berkaitan dengan agama. Bukan hanya mengenal Ahl Bait, atau hanya mengetahui riwayat hidup Ahl Bait, atau hanya menyebut nyebut /memuji nama mereka dalam setiap acara, atau hanya mperingati kelahiran atau kesyahidannya, atau hanya menempel fotonya di dinding, Tetapi sesungguhnya lebih dari itu.
    Berpegang teguh pada Ahl Bait esensinya adalah mengikuti NASIHAT/FATWA mereka, CARA BERIBADAH mereka serta CARA BERSIKAP mereka
    termasuk cara bersikap mereka terhadap para sahabat. Itulah se – benar2 pengikut Ajhl Bait, se -benar2 pecinta Ahl Bait. Untuk mengetahui apa dan bagaimana FATWA, CARA BERIBADAH dan CARA BERSIKAP Ahl Bait bagaimana caranya? Sekarang Ahl bait belum atau tak ada di tengah2 kita, sehingga kita tak bisa bertanya langsung kepada Ahl Bait. Memang sekarang banyak baik perorangan, kitab2, atau kelompok yang menghabarkan apa dan bagimana Ahl Bait. Namun kabar2 dari mereka ber beda2, yang mana yang benar, yang mana yang salah, kita tak tahu. Utk itu perlu kita tahu, siapa atau pihak mana yang paling layak, kredibel, atau paling dekat/kenal dengan Ahl Bait sehingga kabar yang disampaikan orang/pihak tsb ttg Ahl bait lebih bisa dipercaya.
    Karena saya yakin para pengguna blog ini banyak yang lebih menguasai masalah ini, tolong beri penjelasan kpd kami yang masih awam, apa saja kriteria orang yang paling dekat/kenal dengan Ahl Bait, sehingga khabar dari nya bisa kami percaya.
    Ditunggu penjelasannya.

  33. .>

  34. @lamaru

    Ah anda ini menafsirkan QS Anisaa’ 59 sudah keliru, apalagi mengenai Tsaqalain. Sadarkah anda itu?

  35. @lamaru

    Dijelaskan mengenai hadits Tsqalain dan Ghadir Khum juga percuma, kalau penafsiran QS Anisaa’ 59 tetap pada pemahaman anda.

  36. Kita umat Islam menerima informasi yg ber – beda2 ttg CARA BERIBADAH dan CARA BERSIKAP Ahl Bait dari berbagai sumber yang menjadikan umat Islam tambah bingung. Misalnya saja dari salah satu sumber menyatakan bahwa :
    – Ahl Bait melaknat 3 sahabat
    – Alh Bait mengharamkan jabatan khalifah bagi 3
    sahabat
    – Ahl Bait jika solat fardu selalu dijamak
    – Ahl Bait selalu meletakkan batu didepan sajadah jika mau solat
    – Ahl Bait jika puasa, menunda hingga 10 menit
    – Ahl Bait berfatwa bhw Al Quran yang asli 3 kali lipat dari Al Quran yg ada sekarang
    – Ahl Bait berfatwa bahwa Ahl Bait akan hidup lagi/reinkarnasi dsb.

    Namun dari sumber yang lain menyatakan :

    – Ahl Bait memulyakan 3 sahabat
    – Ahl Bait menghalalkan jabatan Khalifah bagi 3 sahabat
    – Ahl Bait jika solat fardu tak dijamak kecuali dalam perjalanan
    – Ahl Bait berfatwa bahwa Al Quran yang ada sekarang adalah Al Quran yang benar
    – dsb,

    Ini hanyalah sebagian kecil contoh perbedaan informasi ttg apa dan bagaimana Ahl Bait serta cara bersikap dan cara beribadah mereka.
    Untuk kita amat perlu mencari informasi yang benar, maka perlu kita cari atau rumuskan, sumber mana, atau pihak mana, atau siapa yang paling bisa dipercaya, paling compatible, dalam menginformasikan apa dan bagaimana Ahl bait. Kriteria apa sehingga sumber tsb bisa dianggap paling dekat/kenal apa dan bagimana Ahl Bait.

  37. Utk Asep : Saya sedang tidak menafsirkan An Nisa 59

  38. @lamaru

    QS Annisaa’ 59 penting sekali, karena ada hubnya dgn hadits Tsaqalain dan Ghadir Khum.

  39. Utk Asep : kita selalu akan berbeda persepsi baik thd ayat2 Al Qur’an, maupun dalil hadis. Karena kita berbeda sumber. Saya tak menyalahkan persepsi anda yang berbeda dengan saya. Mari kita sama2 menelusuri, sumber mana yang lebih kompatible thd apa dan bagaimana ahl bait. Barangkali anda punya kriteria2 yg bagaimana thd sumber/orang yang paling dekat/kenal Ahl Bait? sehingga ia dapat menjadi sumber informasi yang lebih dipercaya?

  40. Utk Asep : Persepsi anda thd hadis Tsqalain dan Ghadirkhum, dan An Nisa 59 belum tentu sama dgn penafsiran Ahl Bait thd dalil2 dan ayat tsb. Maka perlu kita cari sumber yang paling dekat/kenal Ahl Bait bagaimana mereka menafsirkan dalil2 tsb..

  41. @lamaru

    Saya pikir semua sepakat dlm hadits Tsaqalain adalah seruan Nabi saw kepada manusia agar berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Ithrah Ahlul Bait yg disucikan dlm QS Al Ahzab 33, agar manusia tidak akan tersesat. Kemudian Nabi saw menyeru untuk menjadikan Ali sebagai pemimpinnya (Maula=Ulil Amri). Maka penafsiran QS Anisaa’ 59 Ulil Amri (pemimpin) haruslah seorang yg Maksum seperti yg dinyatakan dlm hadits Tsaqalain tsb. Sedangkan anda menafsirkan Ulil Amri adalah manusia biasa yg bisa saja salah. Dari penafsiran QS Annisa 59 tsb sudah dapat dinilai siapa anda itu sesungguhnya.

    Wassalam

  42. @lamaru

    Mengenai hadits Tsaqalain, sdh disodorkan secara khusus oleh SP

    Tinjauan Ulang Hadis Tsaqalain

    Kita kesana aja….

    Salam

  43. @lamaru
    Anda ragukan terhadap berkembang Ahlulbait dengan segala aktivitas. Keraguan anda dengan mengajukan pertanyaan versi yang mana dari 2 versi yang anda sodorkan yang perbedaan terutama atas penilaian terhadap sahabat2.
    Saya inigin tanya disuni ada berapa mazhab? Dan anda mazhab apa2. Mengapa di suni ada perbedaan? Medngapa ini anda tidak bahas. Apakah karena sedmua mazhab di suni mengakui semua sahab?
    Kalau disuni mereka mengatakan bahwa semua yang pernah melihat Rasul adalah sahabat dll yg telah saya jelaskan. Maka Ahlulbait membuat kalsifakasi.
    Anda pernah baca Surah Attaubah dimana banyak sahabat munafik?

  44. h/

  45. Untuk ASEP :

    Memang banyak penafsiran yang ber-beda2 thd hadis Tsqalain. Ghadir Khum, An Nisa 59. Terjadi perbedan karena dari sumber yang berbeda pula. Misal ttg Tsqalain : yang dimaksud dengan BERPEGANG TEGUH kepada Ahl Bait kongkritnya/penerapannya ditafsirkan menurut :

    Sumber 1 ;
    Mengangkat, mengakui, meng imani bahwa Ahl Bait yang harus dijadikan pemimpin/Khalifah, Imam bagi umat Islam dunia. (anda Asep cenderung disini).

    Sumber 2 :
    Ahl Bait dijadikan suri tauladan, contoh yg wajib diikuti dalam hal CARA BERIBADAH dan CARA BERSIKAP Ahl Bait (khususnya sikap Ahl Bait thd para sahabat).

    Sumber 3 :
    Ahl Bait dipandang sebagai manusia mulia, yang selalu dipuji piji dalam setiap ritual keagamaan/pengajian, dan dijadikan media tawassul dsb.

    Sedangkan hadis Ghodir Khum, maka persepsinya menurut :

    Sumber 1 :
    Sebagai wasiat dari nabi bahwa Ali Ra/Ahl Bait yang mewarisi kepemimpinan/khalifah, Imam bagi umat Islam. Suatu penyimpangan jika yang jadi Imam/Khalifah bukan dari kalangan Ahl Bait (Anda Asep cenderung disini).

    Sumber 2 :
    Suatu perintah nabi untuk menjadikan Ali Ra sebagai kekasih, sahabat, juga sebagai penasihat agama

    Sedangkan Ayat An Nissa 59, Ulil Amri dimaknai :

    Sumber 1 :
    Imam dari Ahl Bait/ Imam Mahdi yang harus ditaati, sebagai Imam/Pemimpin umat manusia (anda Asep cenderung disini).

    Sumber 2 :
    Ulil Amri adalah Imam dari suatu jamaah orang2 iman, Imam tersebut bisa saja dari orang biasa, bukan kepala negara, atau bisa bukan dari Ahl Bait.

    Sumber 3 :
    Ulil Amri adalah kepala negara/pemerintah, yang harus ditaati peraturannya.

    Perbedaan persepsi diatas tak perlu diperdebadkan, karena tak mungkin bisa bertemu, akibat dari sumber yang berbeda. Yang perlu kita telusuri adalah persepsi atau penafsiran dari Ahl Bait sendiri terhadap 3 dalil diatas. Bisa saja penafsiran Ahl Bait berbeda dengan penafsiran anda, saya atau yang lainnya. Mungkin yang bisa kita lakukan adalah menelusuri sumber2 yang menginformasikan penafsiran2 tsb kepada kita, sampai sejauh mana kedekatan sumber2 tsb dengan Ahl Bait. Apakah sumber tsb dekat dengan Ahl Bait, atau jauh dengan Ahl Bait. Apakah anda punya kriteria tentang sumber / orang yang bagaimana yang bisa dikatakan dekat atau mengenal Ahl Bait? Tidak tertutup kemungkinan penafsiran yang ada pada anda justru berasal dari orang yang jauh dengan Ahl Bait.

  46. Untuk Aburahat : Saya bukan Islam Suni atau Islam Syiah. Jadi saya tak ikut mazhab manapun. Mazhab2 yang ada di Suni maupun Syiah baru terbentuk pada abad 4 H. Di masa Ahl Bait masih hidup tak dikenal ada golongan yang bernama nazhab2 yang kita kenal sekarang. Dikotomi Suni – Syiah baru dikenal pada abad 4 H juga. Jaman Ahl Bait masih hidup tak dikenal dikotomi tsb. Bisa anda cek literatur2 yg ditulis di masa Ahl Bait masih hidup (abad 1 – 2 H)

  47. @lamaru

    Dari berbagai literarur buku Syi’ah memang saya memahami Ahlul Bait seperti yg anda jelaskan pada sumber 1, karena banyak nash Al Qur’an dan Al Hadits menjurus kepada sumber 1 dan sangat jelas perintah Allah dlm QS Anisaa 59 yg ditujukan kepada orang2 yg beriman untuk mentaati Allah, Rasul-Nya dan Ulil Amri sekaligus. Berarti Ulil Amri haruslah Maksum, karena kalau tidak Maksum maka umat Islam akan bingung untuk mantaati pemimpinnya.

    Wassalam

  48. @lamaru
    Anda benar pada masa Ahlulbait belum ada mazhab.
    Kalau anda tak bermazhab kan panutan andakan adaatau mungkin anda belajar dari buku2. Sebab kalau tidak bagaimana anda mengetahui Islam. Jangan anda menjawsab Rasul, karena anda tidak sezaman dgn beliau. Kita berbicara sesudah Rasul. Disamping Alqu’an tentu ada petunjuk lain seperti Hadits atau orang yang anda percaya bahwa petunjuknya adalah benar. Sebab tidak mungkin anda sudah kenal Islam sejak lahir. Wasalam

  49. Utk Asep : Sumber anda adalah buku2 Syiah. Silahkan anda cek, buku2 Syiah tersebut ditulis oleh orang2 dulu, sejak abad 4 H hingga sesudahnya. Perlu anda teliti, apakah mereka tergolong orang yang dekat/mengenal Ahl Bait atau tidak ?

  50. Untuk Aburahat : ya, saya tak masuk suatu golongan yang menamakan mazhab sperti mazhab hanafi, mazhab syafii, mazhab Jafari dsb. Saya hanya seorang Islam yang mendukung pemurnian agama Islam. Bebas dari pemikiran2 yang baru, yang lahir di era abad 4 H hingga sesudahnya. Saya sama dengan anda, pecinta Ahl Bait, bahkan pengagum berat. Sayapun berusaha mengikuti Ahl Bait, baik cara beribadah mereka, maupun cara bersikap mereka terhadap sahabat nabi. Bedanya saya dan anda hanyalah terletak pada sumber imformasi tentang Ahl Bait. Kita mendapatkan informasi ttg Ahl Bait dari sumber yang berbeda.

  51. @lamaru

    Saya pikir yg penting adalah esensi yg diajarkan oleh para Imam yg mengajak pada persatuan dan kesatuan umat agar tidak tersesat. Seperti contoh dlm penafsiran QS Annisa 59 tsb, Tsaqalain dan Ghadir Khum.

    Gimana sih konsep Islam yg anda pahami sekarang?

  52. Untuk Asep : penahsiran anda tentang Tsqalain, Ghadir Khum, dan An Nisa 59 mungkin ber beda dengan penafsiran Ahl Bait terhadap 3 dalil tsb.

  53. Untuk Asep : konsep Islam yang paling sederhana = ikuti CARA BERIBADAH Ahl Bait dan CARA BERSIKAP Ahl Bait (khususnya sikap Ahl Bait thd sahabat nabi).. Untuk tahu bagaimana cara beribadah dan cara bersikap Ahl Bait? carilah sumber yang tepat, yang dekat dan mengenal Ahl Bait.

  54. @lamaru

    Ah, saya kira anda tidak mengerti sama sekali mengenai Islam. Cuma hanya iseng saja berkoar disini. Tidak ada satupun nash yg anda sebutkan dgn konsep Islam anda.

  55. @lamaru

    Jadi bagaimana menurut anda perbedaan penafsiran Ahl Bait terhadap 3 dalil tsb?

  56. Untuk Asep : jika anda mau tahu bagaimana Ahl Bait menafsirkan 3 dalil tsb, maka anda perlu tahu siapa orang yang paling dekat/kenal dengan Ahl Bait, maka orang tersebutlah yang bisa dipegang/dipercaya informasinya tentang apa dan bagaimana Ahl Bait.

  57. @lamaru

    Siapa orang yang paling dekat/kenal dengan Ahl Bait tsb?

  58. Untuk Asep : itulah yang perlu kita sepakati. Menurut anda apa saja kriteria orang yang bisa dikatakan layak sebagai orang dekat/kenal dengan Ahl Bait. Moga moga kriteria anda sama dengan kriteria saya.

  59. orang dekat ahlul bait adalah keturunan ahlul bait dan murid-murid ahlul bait yang notabene syiah ahlul bait

  60. @lamaru

    Ya saya ketahui mengenai kriteria orang yg dekat dgn Ahlul Bait yaitu Mazhab Syi’ah Imamiyah/Mazhab Ahlul Bait seperti yg saya ketahui dlm literatur2 buku Syi’ah. Ada yg menamakan Mazhab Ahlul Bait adalah Mazhab Cinta, karena didalamnya menjelaskan tentang cinta, sbb:
    1. Cinta Allah kepada Umat
    2. Cinta Allah kepada Rasulullah.
    3. Cinta Rasulullah kepada Umat.
    4. Cinta Rasulullah kepada Ahlul Bait.
    5. Cinta Ahlul Bait kepada Umat.
    6. Cinta Umat kepada Ahlul Bait.

    Wassalam

  61. Untuk Jackov :
    Betul, yang dekat Ahl Bait adalah keturunan Ahl Bait ( maksud nya yang hidup se jaman) dan murid2 langsung Ahl Bait. Jika kita cek di literatur2 yang ditulis dimasa Ahl Bait masih hidup, tak ditemukan adanya sebuah golongan yang bernama Syiah Ahl Bait. Nama itu baru ada sejak abad 4 H, ratusan tahun setelah Ahl Bait tiada. Jadi golongan yang bernama Syiah Ahl Bait tidak pernah bertemu Ahl Bait. Sedangkan murid2 langsung Ahl Bait biasa disebut para Ahl Ilmi yang menetapi sunnah Rasul.

    Utk Asep :
    Mazhab Syiah Imamiah baru ada disebut di dalam literatur Al Kaffy (abad 4H) dan literatur2 sesudahnya. Jadi golongan yg bernama Mazhab Syiah Ahl Bait tak pernah bertemu langsung dengan Ahl Bait.

    Apakah golongan/sumber/ orang yang tak pernah bertemu langsung dengan Ahl Bait bisa dikatakan orang yang paling dekat/ mengenal Ahl Bait ?

  62. @lamaru

    Saya pikir orang yg mencintai Alul Bait secara proposionil adalah Mazhab Syi’ah Imamiah/Mazhab Ahlul Bait, karena jelas merujuk kepada hadits Tsaqalain dan Ghadir Khum.

    Wassalam

  63. @lamaru

    Saya yakin anda juga punya misi untuk mendakwahkan kebenaran Islam menurut pemahaman anda. Sepertinya diskusi ini tidak berimbang, apabila anda tidak menjelaskan konsep Islam menurut pemahaman anda.

    Wassalam

  64. @lamaru

    Saya pikir orang yg paling dekat dgn Ahlul Bait adalah orang mencintai Alul Bait secara proposionil yaitu Mazhab Syi’ah Imamiah/Mazhab Ahlul Bait, karena jelas merujuk kepada hadits Tsaqalain dan Ghadir Khum.

    Wassalam

  65. Untuk Asep : orang yang mencintai Ahl Bait belum tentu dekat dan mengenal dengan baik apa dan bagaimana Ahll Bait. Saya amat mencintai Ahl Bait, tapi saya tidak bisa dikatakan sebagai orang yang paling dekat atau mengenal Ahl bait

    Mashab Syiah Imamiah adalah nama yang baru ada di abad 4 H. Tokoh2 mereka Al Kulayni, Saduq, Tusi, Mufid, Majlisi dll. Mereka tak pernah bertemu langsung Ahl Bait. Dari buku2 yang ditulis oleh merekalah yang sampai ke tangan anda sekarang yang mengabarkan tentang apa dan bagaimana Ahl Bait. Bisakah orang2 yang tak pernah bertemu Ahl Bait bisa dikatakan sebagi orang yang paling dekat atau mengenal baik siapa, apa dan bagaimana Ahl Bait ?

  66. @lamaru

    Ya benar, tapi saya pikir adalah inti ajaran yg disampaikan oleh Mazhab Syi’ah Imamiah/Mazhab Ahlul Bait sudah sesuai dengan perintah Allah swt dan Sunnah Nabi saw.

  67. @All

    Kepada mas SP dan saudara2ku yg lainnya, saya mohon ma’af apabila diskusi/sharing saya dgn sdr Lamaru membosankan.

    Wassalam

  68. kitab hadis ahlulbait sanadnya bersambung sampai ke ahlul bait, ,,,ulama syiah meriwayatkan hadis melalui sanad-sanad yang sampai ke murid langsung ahlul bait terus sampai ke ahlul bait. …;;;mahzab syiah adalah mahzab ahlul bait karena semua sumber agama diambil dari ahlul bait.

  69. bukhari dan ulama sunni lain menulis kitab ratusan tahun setelah Rasulullah (shallallahu alaihi wa aliihi wassalam) wafat, ,,,,,,mereka tidak bertemu Rasulullah (shallallahu alaihi wa aliihi wassalam) …… bagaimana mungkin sunni mengambil sunnah dari mereka yang tidak pernah bertemu dan mengenal Rasulullah (shallallahu alaihi wa aliihi wassalam)..,,,,

  70. @jackov,

    Benar sekali apa yg anda katakan bahwa mazhab Syi’ah Imamiah adalah Mazhab Ahlul Bait, karena semua sumber agama diambil dari Ahlul Bait.

    Wassalam

  71. Untuk Asep : anda merasa bahwa ajaran yang anda terima sesuai ajaran nabi/ahl Bait. Darimana anda tahu? Anda baru menerima informasi tentang Ahl Bait dari 1 sumber yaitu dari orang2 abad 4 H dan sesudahnya yg notabene tak pernah bertemu langsung Ahl Bait. Kenapa tak anda coba juga cari informasi dari orang2 yang lebih dekat kepada Ahl Bait, seperti kata Jackov yaitu murid2 langsung Ahl Bait ?

  72. @asep
    santai saja. aku masih menikmati komentar2nya lamaru. Aku hanya ingin mengetahui inti dari komentar2 lamaru. Karena selam ini yang disampaikan masih awalan, belum jelas maunya. xixixixi….

  73. @lamaru

    Saya juga mengetahui ajaran Ahlul Bait dari Kitab Sulaim bin Qais alHilali al‘Amiri alKufi, salah seorang sahabat dan murid Imam Ali as. Beliau ikut serta peperangan Jamal, Siffin dan Nahrawan bersama Imam Ali as. Beliau wafat sekitar tahun 90 Hijrah.

    Wassalam

  74. @ressay

    Iya, santai aja. Hitung2 hiburan sambil bekerja.

  75. Untuk Asep : Rupanya masih ada yang “mengandalkan” kitab Sulaim di Indonesia. Tentang kitab ini sudah dibahas di blog Al Kaffy. Tapi baiklah,saya ulangi dengan singkat.

    Kitab yang KATANYA di tulis Sulaim di abad 1 H. baru diplubikasikan di abad 5 H oleh Mufid dan Tussy, setelah dibacakan didepan Mufid dan Tussy. Aneh ya…Kulayni yang menulis kitab Al Kaffy di abad 4 H pun tak menyentil nyentil tentang adanya kitab Sulaim. Artinya Kulayni tak tahu ada kitab tersebut. Ya memang wajar tak tahu, karena kitab tersebut memang belum ada di abad 4 H. Begitu juga di abad 2H, saat Imam Jafar Siddiq masih hidup, tak ada prnah ImamJafar Siddiq menyentil – nyentil adanyakitab tersebut. Anehya…wajar..Imam Jafar Siddiq tak tahu, karena kitab tsb memang belum ada. Jika di masa itu sudah ada kitab Sulaim tentu oleh warga jamaahnya yg menyimpan kitab tsb tentu sudah dibawanya ke depan Imam untuk di koreksi atau utk diketahui sang Imam. Selain itu tak ada satupun kitab2 yg ditulis sebelum abad 4 H yg menyentil ttg adanya kitab Sulaim. Kitab2 yang menyentil adanya kitab Sulaim ditulis sesudah abad 5 H, seperti Biharul Anwar yg ada memuji kitab Sulaim. Biharul Anwar ditulis di abad 10H. Jadi…kuat TUDUHAN bahwa kitab Sulaim di tulis oleh Mufid dan Tussy mengatas namakan Sulaim.

  76. kitab bukhari dan kitab hadis sunni lainnya muncul ratusan tahun setelah Rasulullah shalallaahu alaiyhii wa aaalihi wassalam, kuat TUDUHAN bahwa bukhari dan yang lainnya membuat hadis palsu atas nama Rasulullah shalallaahu alaiyhii wa aaalihi wassalam

  77. @lamaru

    Supaya anda tahu aja, kalau anda tidak mempercayai kitab tsb ya udah gapapa.

  78. @lamaru

    Kalau saya tidak mempermasalahkan masalah kitab2 tsb dari abad berapa s/d abad berapa yg penting ajaran Syi’ah Imamiah/Ahlul Bait adalah sudah sesuai dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya dalam Al Qur’an dan Sunnahnya.

    Wassalam

  79. @All…
    memang tidak akan pernah bisa selesai jika kita berbicara masalah rujukan2 selain Al-Quran, karena semuanya hanyalah karangan manusia biasa, yang pasti ada salah.
    hanyalah Al-Quran yang paling utama,…
    jadi Apapun kitabnya dan karangan siapapun tidak ada yang paling benar, asal tetap sesuai rujukan Al-Quran (dng tidk ada fitnah thd Allah dan Rasul), dan disitulah peranan pentingnya memiliki guru yang jelas….
    selamat berdiskusi…

  80. Untuk Asep dan Jackov :

    Diskusi kita tak perlu melebar sampai ke Bukhori. Ok..karena anda telah meng kait2 kan dengan Bukhori, maka saya jelaskan. Kasus Bukhori dengan Sulaim tak sama. Bukhori menyusun kitab hadis di abad 3 H, dan pada abad itu juga kitab yang bernama Kitab Bukhori bisa dijumpai terutama oleh murid2nya, hingga abad 4H, lalu abad 5 H dan sekarang. Sedangkan kitab Sulaim, yang KATANYA ditulis Sulaim di abad 1 H, langsung hilang bak ditelan bumi. Sampai2 12 Imam Ahl Bait tak tahu adanya kitab tersebut., Namun,,,SIM SALABIM, pada abad 5 H tiba2 muncul kitab Sulaim yg KATANYA ditulis Sulaim, yg dipublikasikan oleh Tussy dan Mufid. Kemana saja kitab tersebut selama hidup 12 Imam Ahl Bait? terbang ke langit (Goib juga?), lalu pada abad 5H turun ke Mufid dan Tussy. Jika kitab tersebut memang ditulis oleh Mufid dan Tussy, mbok yo..namanya bukan Kitab Sulaim, melainkan Kitab Mufid/Tussy. Ini merupakan Trik (tepatnya PENIPUAN) kepada Umat Islam. Trik lainnya adalah paham yg di hembuskan oleh Kulayni bahwa Imam Mahdi telah turun secara Goin kecil bersamaan dengan hidupnya Kulayni, bahkan dari beberapa referensi Syiah, bahwa kitab Al Kaffy t ulisan Kulayni dapat rekomendasi Sang Mahdi. Walau belakangan ternyata 50% hadis di Al Kaffy palsu. Jadi..Sang Mahdi yang datang bukanlah Imam Mahdi benaran, alias karangan/Trik Kulayni, karena terbukti rekomendasi Sang Mahdi tidak tepat terhadap Al Kaffy.
    Nah…orang2 seperti Mufid, Tussy, Al Kulayni, yg tak pernah bertemu Ahl Bait, terbukti telah membuat TRIK2 ampuh yg bisa memperdaya umat, apakah bisa dipercaya sebagai sumber informasi tentang Ahl Bait? Sementara ajaran 3 orang ini sudah mendarah daging di Syiah Imamiah, seperti paham rajah/reinkarnasi, Bada/ Tuhan bisa lupa, paham Melaknat sahabat, dan cara2 ibadah Imamiah. Apakah paham2 tersebut dari Ahl Bait ?
    Mungkin kita bisa mempertimbangkan pendapat Jackov bahwa orang yang dekat/kenal dengan Ahl Bait adalah murid langsung Ahl Bait. Kenapa kita tidak melihat informasi juga dari murid2 langsung Ahl Bait?

  81. bukhari menyusun kitab hadis pada abad 3H kira-kira 300 tahun setelah Rasulullah shalallahualaihi wa aalihi wassalam wafat.jadi kuat TUDUHAN kalau bukhari memalsukan hadis atas nama Rasulullah shalallahualaihi wa aalihi wassalam. ,,,,,,,,,,,…bukhari bukan siapa-siapanya, bukan murid atau keluarga dekat Rasulullah shalallahualaihi wa aalihi wassalam. bukhari tak pernah bertemu Rasulullah shalallahualaihi wa aalihi wassalam namun SIM SALABIM kitabnya menjadi rujukan sunni dan ajarannya mendarah daging di sunni. ,,,…ajaran bukhari banyak yang merendahkan Nabi dan Rasulullah shalallahualaihi wa aalihi wassalam. ,,,,,Apakah ajaran begitu bersumber dari Rasulullah shalallahualaihi wa aalihi wassalam??????

  82. @lamaru

    Terimakasih atas penjelasannya, entah apa yg menjadi pemahaman anda karena tidak ada satupun penjelasan mengenai konsep Islam menurut anda. Cuma yg saya dapat dari anda adalah penafsiran QS Anisaa’ 59. Mungkin itulah pemahaman yg anda yakini selama ini. Namun yg saya pahami tentang Mazhab Syi’ah Imamiah/Mazhab Ahlul Bait dari literatur2 buku yg saya punyai sama garis besarnya dengan yg ditulis di blog ini. Menurut anda siapa orang yang dekat/kenal dengan Ahlul Bait?

    Wassalam

  83. @lamaru

    Sekali lagi saya katakan kalau saya tidak mempersoalkan masalah kitab2 tsb dari abad berapa s/d abad berapa yg penting ajaran Syi’ah Imamiah/Ahlul Bait adalah sudah sesuai dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya dalam Al Qur’an dan Sunnahnya. Dan perjuangan para Imam dari Ahlul Bait as untuk menegakkan syari’at Islam yg dibawa oleh Rasulullah saw.

    Wassalam

  84. Utk ASEP : Anda berarti tak berminat untuk MENCARI sumber atau kitab mana yang meng informasikan dengan benar tentang Ahl Bait. Prinsip anda : SEKALI SYIAH IMAMIAH TETAP SYIAH IMAMIAH.
    Memang blog ini di bangun oleh Ressay/ Secondprince untuk MENCARI kebenaran, mencari apa dan bagaimana sesungguhnya Ahl Bait.

  85. Para penganut suatu paham kebanyakan bersifat cuek, fanatik buta terhadap pahamnya, tanpa menggunakan akal sehat, logika, tak mau ambil pusing untuk repot2 meneliti apakan paham tersebut benar atau salah. Komuniti seperti itu yang mudah diarahkan oleh “ulama” paham tersebut ke jalan yang disukai “ulama” nya. Jika ke arah kesesatan, maka rame2 ikut juga.

  86. Untuk Asep : memang, sepertinya anda agak mumet jika mendengar abad demi abad dalam penulisan kitab. Sama. Tapi mau tak mau terpaksa harus diperhatikan. Misal, pada abad 2 H, disaat Ahl bait masih hidup, satu2nya golongan yang MELAKNAT 3 sahabat Abu Bakar cs di sebut golongan Rafidah. Suatu golongan yang pernah ‘diusir” keluarga Ahl Bait, Zaid. Pada abad 4 H, jauh setelah Ahl Bait tiada, maka golongan yang Melaknat 3 sahabat disebut Syiah Imamiah/Ahl Bait.

  87. @lamaru

    Yang saya pahami mengenai kebenaran yg dibawa oleh Mazhab Imamiah/Mazhab Ahlul Bait itu sudah dikaji dan ditelaah oleh para Ulama Syi’ah kebenarannya menurut Al Qur’an dan As Sunnah. Justru andalah yg fanatik buta terhadap pemahaman anda, karena banyak hadits2 yg dipelintir seperti contoh shalat tarawih. Sesungguhnya apapun pemahaman anda yg bertolak belakang dengan Mazhab Syi’ah Imamiyah/Mazhab Ahlul Bait adalah warisan Muawiyah dan Abbasyiah penguasa yg licik dan munafik yg gila kekuasaan dan haus darah.

    Wassalam

  88. Untuk Asep : Saya hanya ingin mengikuti logika yang disampaikan Jackov terdahulu bahwa orang yang paling dekat/kenal ahl bait adalah murid langsung Ahl Bait. maka carilah murid langsung tersebut, mana tahu ia ada memberikan informasi kepada kita berupa kitab yang ditulisnya langsung. Bukan mencari informasi kepada sumber2 yang tak pernah jumpa samasekali dengan Ahl Bait seperti penulis2 kitab Syiah Imamiah di abad 4H. Juga jangan mencari informasi kepada musuh2 Ahl Bait seperti Muawiyah, Abbasyiah dan golongan Rafidhah yang telah meninggalkan Ahl Bait saat berjuang melawan raja yang zalim.

  89. @ lamaru…

    Mas sampeyan itu tdk mengerti apa tdk mau mengerti sih
    kitab sulaym kalo anda bilang menghilang dan tiba2 muncul diabad 5 H itu jelas anda kagak punya kitab itu.
    dan kitab ini banyak menuliskan kisah sejarah.

    Kalo kitab ini kata anda menghilang anda salah besar, kitab ini hanya beredar pada kalangan yg sedikit, kalo anda katakan para ahlul bait tdk tahu, anda ngawur karena dalam sanadnya kitab sulaym ini pernah diverifikasi oleh Imam Ali bin Husain as ini ada dlm kitab sulaym tertulis.
    ini kalo anda baca… dan punya kitab itu, bukan cuma baca disitus abal2…hehhehe

    Katakanlah pendapat anda itu benar,…bahwa kitab ini muncul setelah lama tdk nampak apa masalahnya , bukankah situasi pada saat itu tdk memungkinkan utk para pecinta ahlul bait utk mendeclare dirinya karena mereka akan dibunuh dan disksa para idola anda.
    Apakah anda tdk pernah baca sejarah banyak buku, perjanjian ataupun peristiwa yg sampai kini tdk jelas keberadaannya.
    mis
    supersemar dimana surat itu sekarang, ?
    Dimanakah makam sayyidah Fatimah as ? apakah ada yg tahu hingga sekarang ?
    Atau
    Isu Dewan jendral dlm G30 S PKI, baru sekarang muncul pendpat yg berbeda dan lebih shahih dst

    jadi nggak ada urusannya. Yg penting yg perlu diverifikasi adalah isinya.

    Kalau anda mengatakan bahwa Para imam ahlul bait tdk pernah mencela Abu bakr , Umar , ustman itu berarti anda SOK tahu, wong dikitab anda sangat jelas dan terang benderang kalo Imam Ali as pernah mencela Abu bakar, Umar walaupun mereka pernah menyembunyikannya tapi perbuatan Busuk itu akhirnya akan terungkap juga.
    nih saya kasih kutipannya.

    فلما توفي رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم قال أبو بكر: أنا وليُّ رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم، فجئتما تطلب ميراثك كن ابن أخيك و يطلب هذا ميراث إمرأته من أبيها فقال أبو بكر: قال رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏قال: ما نورث ما تركنا صدقة! فرأيتماه كاذبا آثما غادرا خائنا والله يعلم أنه فيها صادق بار راشد تابع للحق …..

    “… Dan ketika Rasulullah saw. wafat, Abu Bakar berkata, ‘Aku adalah walinya Rasulullah, lalu kalian berdua (Ali dan Abbas) dating menuntut warisanmu dari anak saudaramu dan yang ini menuntut bagian warisan istrinya dari ayahnya. Maka Abu Bakar berkata, ‘Rasulullah saw. bersabda: “Kami tidak diwarisi, apa- apa yang kami tinggalkan adalah shadaqah.”, lalu kalian berdua memandangnya sebagai

    “Pembohong, Pendosa, Penipu dan Pengkhianat”.

    Demi Allah ia adalahseorang yang jujur, bakti, terbimbing dan mengikuti kebenaran. Kemudian Abu Bakar wafat dan aku berkata, ‘Akulah walinya Rasulullah saw. dan walinya Abu Bakar, lalu kalian berdua memandangku sebagai pembohong, pendosa, penipu dan pengkhianat…. “ (HR. Muslim, Kitab al Jihâd wa as Sair, Bab Hukm al Fai’,5/152)

    baca tuh dan chek dikitab hadistnya..bgmn pendapat Imam Ali as dan bgmn pendapat Umar
    mau versi lengkap sekalian pemalsuan sejarah versi Bukhari nih saya kasih linknya

    Khalifah Abu Bakar Dan Umar Di Mata Imam Bukhari Dan Muslim

    Jadi kata 2 anda tdk pernah ada celaan pada 3 org itu dari para Ahlul bait…itu perkataan yg tak berdasar dan KEBOHONGAN BESAR. dari anda suadara lamaru.

    kalo anda mau bahas Raja’, dst seterusnya ttg syiah bukan disni threadnya mas..mudah2an ente punya etika diskusi yg bener yah…tuh di web yg saya tulis diatas

    to SP sory sudah OOT karena TROLL ini

  90. @lamaru

    Bagaimana saya mau percaya kepada penjelasan anda, ditanya mengenai konsep Islam saja, anda tidak tahu !

  91. Untuk BOB :

    Mengenai kitab Sulaim, tunjukkan pada saya jika ada para Imam Ahl Bait mengetahui adanya kitab2 tersebut? Dimana referensinya? Jika anda memakai referensi yg ditulis sesudah abad 5 H, betul ada kitab yg menulis bahwa Imam Ahl Bait mengetahui adanya kitab Sulaim. Tapi jika anda memakai referensi yg ditulis sebelum abad 4 H, maka dipastikan TAK ADA SATUPUN ADA UCAPAN AHL BAIT TENTANG KITAB SULAIM. Bahkan Kulayni sendiri tak tahu ada kitab Sulaim, silahkan cek Al Kaffy.

    Mengenai tafsir hadis diatas, akan saya cek kembali. Tetapi intinya, jika jabatan khalifah yg disandang oleh 3 sahabat (bukan Ahl bait) merupakan suatu PENYELEWENGAN AGAMA, mana mungkin Imam Ali Ra mau terlibat didalam penyelewengan tersebut dengan mem baiat kepada Abu Bakar, Umar, Usman.

  92. @lamaru

    Muter lagi, muter lagi. Lagi kok muter…emangnya demo crazy…hehehe

  93. Untuk BOB : di saat Imam Ahl Bait masih hidup, tak ada yang berani menyampaikan kitab Sulaim tersebut ke Imam Ahl Bait sehingga Imam Ahl Bait tak ada yang tahu? Kenapa takut menyampaikan ke Imam Ahl Bait? Kok baru di abad 5 baru berani di bacakan di depan Mufid dan Tussy? Kenapa nggak dibacakan di depan Jafar Siddoq? Aneh bin aneh memang Syiah ini. Memangnya Mufid dan Tussy lebih utama dari Ahl Bait ?

  94. untuk lamaru ; anda memaksa orang lain tunjukkan referensi tetapi selama ini anda tidak pernah menunjukkan referensi. semut di ujung kulon kelihatan tetapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.,,,,, anda memang fanatik buta

  95. @lamaru

    Apapun penjelasan anda, sesungguhnya anda fanatik buta kepada penafsiran anda yg menyatakan Ulil Amri adalah manusia biasa yg bisa berbuat salah. Makanya Ulil Amri anda apabila melakukan kesalahan seperti fasik, dusta, munafik, ingkar, murtad, pemabuk, pembunuh dstnya. Tetap saja anda akan membela dan mentaati Ulil Amri tsb, kan ngaco !

    Wassalam

  96. @jackov

    Anda keliru dgn peribahasanya seharusnya semut diseberang lautan…hehehe

  97. @lamaru, jackov, asep
    maaf kalau saya menyela, jujur ya saya tidak mengerti mau ke mana arah pembicaraan diskusi kalian. saya meminta tolong agar kalian semua (terutama lamaru) melanjutkan diskusi di thread yang memang ada kaitannya dengan diksusi kalian. Sayang sekali jika tulisan di atas dipenuhi komentar-komentar yang tidak ada kaitannya.
    Salam

  98. @lamaru
    Anda benar. Dan itupun apabila kita sepaham dalam mendudukan posisi Ahlulbait. Terlebih dahulu kita harus sepaham terhadap posisi/kedudukan mereka berdasarkan Alqur’an. Apabila kita sudah sepaham mengenai KEDUDUKAN mereka.. Saya rasa perjalan diskusi kita akan lancar.
    Mengenai Kreteria mereka mungkin kita berbeda karena disamping informasi yang kita dapatpun berbeda. Juga cara menerimanya.
    Oleh karena itu menurut saya kita memulai dengan kedudukan mereka dimata Allah.
    Kemudian kita memasuki ke pandangan Umat terhadap Ahlulbait dan bagaimana umat ini memandang mereeka.
    Wasalam

  99. @secondprince,

    Saya kan sudah terlebih dulu meminta ma’af, soalnya membahas Ahlu Bait sepertinya berkesinambungan dengan semuanya.

    Wassalam

  100. Utk Semua : kita sama2 pecinta Ahl bait, kita sama2 mau tahu apa dan bagaimana Ahl Bait. Tentang keutamaan, ke luhur an Ahl Bait, tak perlu dimasalahkan lagi. Riwayat2 sudah jelas. Cuma kita belum sepakat tentang informasi yang mana yang lebih valid tentang Ahl bait, karena kita belum sepakat siapa orang/sumber yang paling dekat/mengenal Ahl Bait dengan leboh baik.

  101. @lamaru
    Anda mengenal Ahlulbait darimana.? Saya mengnal Ahlulbait dari akhlaknya. Mereka berakhlak Alqur’an. Sariatnya apa yang disampaikan Rasul dan tingkah laku mereka adalah tingkah laku Rasul. Jadi apabila ada yang informasi masuk dari siapapun informasi tsb. Kalau bertentangan dengan Akhlak yang tlah dipredikatkan pada mereka sayaTOLAK.Wasalam

  102. @lamaru

    Informasi yg saya dapatkan dari anda hanyalah penafsiran Ulil Amri, itu yg menjadi perbedaan antara saya dengan anda. Ayat tsb sangatlah penting bagi kehidupan beragama seluruh umat Islam, karena ayat tsb merupakan perintah Allah swt kepada orang-orang yg beriman untuk menjaga kesatuan dan persatuan umat dalam satu perintah yaitu Ulil Amri.

    Wassalam

  103. Untuk Ab u Rahat : mengenai akhlak Ahl Bait tak perlu dipermasalahkan lagi. Kita semua sepakat bahwa Ahl Bait mempunyai Akhlak amat mulia, Hanya saja anda barangkali belum mendapat informasi yang baik tentang cara beribadah ahl bait dan cara bersikap ahl bait terutama sikap Ahl Bait terhadad sahabat.

  104. Untuk Asep : perbedaan kita paling mendasar adalah perbedaan sumber informasi tentang Ahl Bait. Anda mengambil sumber dari tulisan orang2 pada abad 4 H, saya mengambil sumber dari tulisan murid Ahl Bait langsung.

  105. @lamaru

    Coba sebutkan dan jelaskan sumber dari tulisan murid Ahl Bait langsung tsb, supaya saya mengerti.

  106. Utk ASEP : mari kita bahas satu per satu murid langsung Ahl Bait. Apakah kita membahas di blog ini? atau kita ber dua saja via email ?

  107. @lamaru
    Sauadara lamaru, kelihatan anda sedang menutupi diri dalam berdiskusi dan jati diri anda. Saya telah sampaikan pada anda bagaimana kita mendudukan Ahlulbait, anda menghidar dengan mengatakan
    Untuk Ab u Rahat : mengenai akhlak Ahl Bait tak perlu dipermasalahkan lagi. Kita semua sepakat bahwa Ahl Bait mempunyai Akhlak amat mulia, Hanya saja anda barangkali belum mendapat informasi yang baik tentang cara beribadah ahl bait dan cara bersikap ahl bait terutama sikap Ahl Bait terhadad sahabat.
    Yang menjadi pertanyaan saya: Apabila anda mengetahui Kedudukan Ahlululbait. Mengapa kita harus berbicara mengenai cara shalat dan Sahabat. Dengan jawaban anda ini semua yang anda katakan bahwa anda lebih mendalami Ahlul bait saya ragukan. Itu hanya merupakan kamuflasi anda. Saya minta anda sebutkan kreteria dan kedudukan Ahlulbait kalau anda mengetahui/ atau mempelajari mengenai mereka seperti anda katakan. Kalau anda mengetahui Akhlak mereka sangat mulia Tentu anda juga mengethui bagaiaman cara seorang berakhlak mulia mengahadapi teman dan lawan. Dan anda juga tahu bagaimana cara beribadah. Ataukah anda hanya mengenal akhlaknya saja lain2 tidak. Kalau demikian anda tidak mengenal ahlulbait Wasalam

  108. @lamaru

    Saya sih menyerahkan kepada anda; mau di blog ini boleh, mau lewat email juga boleh. Bagaimana baiknya aja, tapi menurut hemat saya lebih baik di blog ini, supaya bisa didiskusikan dengan saudara2 yg lainnya.

    Wassalam

  109. Untuk Abu rahat : ya saya terima. Anggap saja saya juga sedang mencari apa dan bagaimana Ahl Bait, bagaimana cara beribadah mereka, bagaimana sikap mereka terhadap para sahabat. Untuk itu kita butuh informasi. Nah…informasi dari mana yang bisa kita percaya? dari sumber ang mana? isinilah fokus yg kita diskusikan. Barangkali anda punya kriteria2 sumber yang mana yang bisa dikatakan dekat dengan Ahl Bait? Agar informasinya bisa kita lebih percaya.

  110. @lamaru
    Kalau anda telah mengenal dan telah mendudukan mereka pada proposi yang sebenarnya. Sesuai firman Allah dan sabda Rasul. Anda tidak memerlukan sumber Informasi lain. Anda bisa membedakan salah dan benarnya informasi yang anda terima.
    Contoh, karena anda selalu menyinggung mengenai Sahabat maka saya ambil contoh sahabat.
    Ada golongan mengatakan bhwa semua sahabat adil.
    Ahlulbait sebagai tolak ukur, apa pandangan mereka anda bisa menilai sendiri. Dan anda bisa menjawab sendiri. Wasalam

  111. Untuk Aburahat : anda kan sudah tahu bahwa Tsqalain adalah perintah kita berpegang teguh dengan Ahl Bait. Jika kita cara beribadahnya berbeda dengan Ahl Bait, apakah kita bisa dikatakan berpegang teguh pada Ahl Bait walau kita mencintai Ahl Bait ?

    Jika Alh Bait menyukai si fulan bin si Fulan, tapi kita mati2an membenci si fulan tsb, apakah kita bisa dikatakan berpegang teguh pada Ahl bait walau kita cinta Ahl Bait?

    Untuk mengetahui apa dan bagaimana, serta cara beribadah dan cara bersikap Ahl bait, maka kita butuh informasi yang akurat tentang Ahl bait, agar kita bisa dikatakan berpegang teguh pada Ahl bait.

    Untuk dapat informasi yg akurat, maka kita harus dapat dari sumber yang paling dekat/mengenal Ahl Bait. Setuju ?

  112. Untuk Aburahat : untuk mengetahui apa dan bagaimana PANDANGAN Ahl Bait, kita pun butuh informasi yang akurat. Tidak tertutup kemungkinan pandangan pribadi seseorang/golongan tertentu diatasnamakkan sebagai pandangan Ahl Bait.

  113. @lamaru

    Kalau seandainya anda keberatan karena ada sesuatu hal, boleh lewat email saya : aseprianto@gmail.com

    Wassalam

  114. @lamaru
    Anda mengetahui cara beribada Rasul, maka iktulah ibada mereka lain dari itu bukan ibadah Ahlulbai. Apakah yang anda pelajari mengenai ibadah Rasul selama ini salah?
    Anda katakan:Jika Alh Bait menyukai si fulan bin si Fulan, tapi kita mati2an membenci si fulan tsb, apakah kita bisa dikatakan berpegang teguh pada Ahl bait walau kita cinta Ahl Bait?
    Pertanyaan anda lucu. Kalau anda berpegang pada Ahlulbait.
    Ya ikuti Ahlulbait, mengapa anda mau mengikuti yang bertentangan dengan Ahlulbait. Karena apabila Ahlulbait menyukai seseorang pasti disukai Allah dan Ras ul. Terkecuali anda tidak tahu cara beribadah Rasul Wasalam

  115. @lamaru
    Mungkin kurang jelas mengenai,Anda mengetahui cara beribada Rasul, maka iktulah ibada mereka lain dari itu bukan ibadah Ahlulbai.
    Seharusnya: Anda mengetahui cara ibadah Rasul, maka itu merupakan ibadah Ahlulbait, lain dari pada itu bukan ibadah Ahlulbait. Wasalam

  116. Aburahat : jaman sekarang banyak golongan atau paham2.dalam Islam. Cara beribadah merekapun ber beda2, tetapi masing2 mengatakan/ngotot bahwa cara beribadah mereka adalah cara beribadahnya nabi.

    Demikian pula tentang Ahl bait. Ada yang mengatakan bhw Ahl bait memulyakan si Fulan, tetapi golongan lain mengatakan bahwa Ahl Bait justru melaknat si Fulan tsb. Karena informasi ttg Ahl bait ber beda dari masing2 sumber, maka kita cari sumber yang paling dekat/mengenal Ahl Bait. Anda punya kriteria ttg sumber yg paling dekat Ahl Bait tersebut ?

  117. @lamaru
    Saya sudah katakan pada anda tidak usah menghiraukan mereka. Kalau kita tahu mereka tidak sesuai dengan apa yang disampaikan atau dilakukan Rasul tidak usaha hiraukan mereka.
    Tapi saya mengikuti kata2 anda se-akan2 anda ingin mendiskrit suatu golongan. Mengapa saudaraku. Biarlah mereka urusan Allah mengapa harus kita merepotkan diri untuk mereka. Berpeganglah kepada Firman Allah kalau memang kita benar2 sorang mulsim yakni: Lana A’malana wa lakum a’malakum laa hujattan bainakum. Allahu Rabbi wa Rabbakum. Wasalam

  118. @lamaru
    Saya sudah katakan pada anda tidak usah menghiraukan mereka. Kalau kita tahu mereka tidak sesuai dengan apa yang disampaikan atau dilakukan Rasul tidak usaha hiraukan mereka.
    Tapi saya mengikuti kata2 anda se-akan2 anda ingin mendiskrit suatu golongan. Mengapa saudaraku? Biarlah mereka urusan Allah mengapa harus kita merepotkan diri untuk mereka. Berpeganglah kepada Firman Allah kalau memang kita benar2 sorang mulsim yakni: Lana A’malana wa lakum a’malakum laa hujattan bainakum. Allahu Rabbi wa Rabbakum. Wasalam

  119. Untuk Aburahat : Saya hanya mengatakan, barangkali pandangan/cara beribadah Ahl Bait versi anda berbeda dengan versi saya, sehingga sulit ditemukan.
    Untuk menemukan, maka ‘sebaiknya” kita buang dulu cara pandang Ahl Bait versi kita masing2. Kita sepakati dulu kriteria2 yg layak dari suatu sumber agar bisa dikatakan sebagai sumber informasi yg paling dekat dgn Ahl Bait. Anda punya kriteria2 sumber tersebut ?

  120. @lamaru
    Saya dan anda tidak berpegang pada salah satu mazhab yang ada sekarang ini. Apa sebab saya tidak berpegang pada salah satu mazhab. itu urusan saya dan begitu juga anda. Dan saya tidak mau tahu. Lalu buat apa bagi saya untuk mencari informasi dari yang lain. . Kalau anda beribadah mengikuti siapa?.
    Anda mencari informasi ibadah Rasul karena anda tidak tahu cara Rasul beribadah. Itu urusan anda. Saya jadi ketawa membaca usulan anda Lucu. Mencari tahu yang sudah tahu..
    Maaf sauadara lamaru saya tidak mencari yang sudah saya tahu. Silahkan anda mencari karena tidak tahu atau mungkin anda mempunyai tujuan tertentu dengan meperalat Ahlulbait. Wasalam

  121. Untuk lamaru : sudah cukup anda membual, dari tadi ditunggu mana sumber dari murid langsung ahlul bait?.

  122. Untuk Jackov : Mungkin anda betul, saya hanya membual. Saya bukan lebih hebat dari anda2. Pengetahuan ttg Ahl bait barangkali saya belum apa2nya. Diawal saya masuk blog ini, saya katakan pada Bung Ressay, bahwa saya ngajak beliau untuk bermain logika. Mungkin dengan logika akal sehat manusia, kita baru bisa nemukan apa dan bagaimana Ahl Bait. karena selama ini, perdebatan yang hanya mengandalkan dalil2 tanpa disertai logika, tak pernah ketemu, saling tolak belakang. saling menyalahkan. Wajar, karena masing2 memakai rujukan/sumbernya masing2. Ya tak bisa ketemu walau sampai kiamat, Maka lalu saya ajak kepada semua untuk menilai rujukan/sumber ttg Ahl Bait berdasar logika.

    Anda Jackov barangkali sudah pernah membaca siapa2 saja murid langsung Ahl Bait. Menurut anda, siapa diantara murid langsung Ahl bait yg bisa memberi informasi kepada kita sekarang? atau siapa yg telah menulis kitab yg bisa dijumpai kitab nya sekarang?

  123. Untuk Jackov : jika anda mau beri email anda, akan saya informasikan siapa saja murid2 Ahl bait langsung yg nulis kitab hadis

  124. Untuk lamaru : sebut saja disini, kalau memang tahu udah dari tadi kali anda sebutkan. saya kasihan sama anda ini, banyak bicara tapi isinya tidak ada. sebut saja disini sekarang

  125. @lamaru

    Mari kita lanjutkan diskusinya via email, saya sudah online lagi.

  126. Utk Lamaru : Sebenarnya mau terpisah 1 abad atw 2 abad atw bahkan 10 abad pun kalau hadisnya shahih, sanadnya bersambung dan perawinya tdk cacat maka itu hadis itu bisa dipakai sebagai dalil. Kitab Al Kaffy sendiri anda bilang 50 %nya shahih, berarti 50 % hadis itu bersambung sampai ke sumbernya (Imam atw Rasul). Apa anda mempunyai definisi sendiri ttg kata “shahih”? Emangnya utk menjadi penulis kitab hadis utama suatu Mazhab itu WAJIB berguru lgs dengan para Imam? Bukhari sendiri yg hidup sejaman dengan Imam Syi’ah apakah pernah berguru sama mereka, koq saya ga pernah denger ya ? Setahu saya yg terkenal berguru dgn Imam Jakfar itu adl Abu Hanifah. K’lo menurut logika anda org yg pernah menjadi murid para Imam itu lebih tahu daripada yg tdk sejaman dgn merka itu tdk semuanya BENAR. Para sahabat yg berguru lgs dgn Rasul apakah semua ajaran mereka sama persis dengan Rasul ? Bukankah sepeninggal Rasul beberapa sahabat melakukan bid’ah ? Abu Hanifah setelah belajar kpd Imam Ja’far, beliau mengajari Malik, lalu Malik mengajari Syafi’i, trus Syafi’i mengajari Hambali. Meskipun keempat org itu sumber pertamanya dari imam Ja’far, tp mazhab mereka berbeda toh ? Fiqh sholatnya Maliki berbeda dgn Hanafi dll.
    Apa menurut logika anda mazhab Hanafilah yg plg sesuai dgn ajaran Imam Ja’far ? Tp apakah anda punya bukti bahwa ajarannya Hanafi itu sama dengan ajaran muridnya Imam Ja’far yg lain ?

    Sebenarnya kata “Syi’ah” itu sudah ada sejak Rasul msh hidup, ketika beliau menafsirkan AL Bayyinat ayat 97, lihat ini http://jakfari.wordpress.com/2007/08/25/ali-dan-syi%E2%80%99ahnya-adalah-sebaik-baik-makhluk-allah-i/, imam Ja’far juga menyebut muridnya sbg “Syi’ah” seperti di http://jakfari.wordpress.com/2008/05/26/nasihat-para-imam-ahlulbait-as-untuk-syi%E2%80%99ah-mereka-1/.

    Nah skrg tugas anda utk memeriksa hadis 2x tsb shahih ga, sanadnya bersambung ga, perawinya cacat ga? Begitu juga dengan kitab 2x Syi’ah yg anda kritisi krn pengarangya tdk pernah bertemu dgn para Imam. Periksa tuh kayak Al Kaffy mana saja hadis yg shahih dan yg tdk.
    termasuk juga ttg cerita AL Mahdi versi Syi’ah. K’lo itu shahih, sanadnya bersambung dan perawinya terpecaya itukan bisa dijadikan dalil spt yg saya blg di atas!

    Utk SP ma’af sdh melanggar aturan anda, coz saya gemes dgn Lamaru ini….

  127. Untuk Nomad dan Jackov : Jika anda ingin tahu siapa2 saja murid langsung Ahl Bait, dan siapa2 diantara mereka yg ada menulis kitab hadis, akan saya jelaskan panjang lebar via email. Berilah email anda jika anda sungguh2 minat mencari pemahaman yang dimiliki Ahl Bait.
    Wassalam.

  128. untuk lamaru : sudah cukup membuang-buang waktu untuk orang seperti anda. banyak bicara tapi tidak ada isinya. anda selalu bicara referensi valid, murid langsung ahlul bait tetapi ketika ditanya anda bungkam dan tidak bisa menjawabnya. buktikan kalau anda bukan tong kosong nyaring bunyinya. kalau memang anda tahu ya jawab saja disini. tidak akan sulit menyebutkannya kecuali anda memang bermulut besar dan suka membual.
    setelah mulut anda berbusa-busa ternyata anda pun tidak punya jawabannya. sudah cukup, kalau anda tidak mau menyebutkannya disini maka biarlah orang-orang melihat kalau anda hanyalah pembual. saya tidak mau berurusan dengan pembual seperti anda. wassalam

  129. Aneh, dalam diskusi, sorang non-syi’ah bertanya tentang keyakinan syi’ah kepada orang syi’ah bukannya dijawab koq malah diomel2in dan dituntut dia (lamaru) untuk menjawab sendiri. Bukankah nantinya lamaru akan ngobrol sendiri krn semua pertanyaannya harus dijawab oleh dirinya sendiri.
    Ketika seorang non-syi’ah bertanya (mempertanyakan) ttg sesuatu yg diyakini oleh syi’ah, maka adalah kewajiban oirang syi’ah untuk menjawab & menanggapi.
    Apalgi dicap banyak bicara dan tidak ada isinya. Apakah pertanyaan lamaru begitu mengganggu anda (jackov)?. Jika lamaru tdk ada isinya, bukankah pertanyaannya lbih mudah dijawab?.
    Aneh..aneh…aneh…, lamaru bertanya, lamaru pula yang harus menjawab… :mrgreen:

    Wassalam

  130. untuk truthseeker : pertanyaan lamaru sudah dijawab, terus lamaru ngotot kalau sumber itu bukan langsung dari murid ahlul bait, dan lamaru itu bilang kalau dia mengambil sumber kitab dari murid langsung ahlul bait. kemarin seharian saya menunggu lamaru menyebutkan kitab tersebut dan sudah saya tanya berulang-ulang. tidak dijawab tapi malah minta email, memangnya waktu orang lain jawab pertanyaan lamaru, dia dipinta email juga????? ,……..perhatikan diskusi lamaru disini. bisa-bisanya anda bilang non syiah dan syiah, siapa yang syiah dan siapa yang nonsyiah. saya dan lamaru sama-sama mengakui sumber ahlul bait. memangnya pertanyaan lamaru untuk orang syiah. referensi syiah sudah dijawab al kafi didalamnya terdapat hadis-hadis dari keturunan ahlul bait dan murid langsung ahlul bait, lamaru tidak terima jawaban tersebut karena menurut pembual lamaru kitab itu tidak ditulis oleh murid langsung ahlul bait. lamaru cuma mau menerima referensi dari murid langsung ahlul bait. kemudian ada yang jawab kitab sulaim, lamaru masih tidak terima dan ia jawab kitab sulaim itu hanya buatan syaikh mufid dan al thusi, padahal sudah dijelaskan ke lamaru bahwa kitab sulaim itu ditulis pada masa Imam Ali alayhissalam dan dipelihara oleh murid-murid Sulaim. lamaru masih tidak terima dan berkatakan kitab sulaim itu dipalsukan oleh syaikh mufid dan al thusi. terus muter ke awal lagi lamaru nanya referensi dari murid langsung ahlul bait,,,,,,, lamaru sempat bilang ke asep kalau referensi asep bukan dari murid langsung ahlul bait dan lamaru bilang kalau dia mengambil referensi dari murid langsung ahlul bait……terus saya dan asep tanya ke lamaru, kasih lihat referensinya dari murid langsung ahlul bait….kemarin saya tunggu, lamaru tidak menjawab…malah bilang minta email,,,, orang tidak sopan lamaru itu, orang lain sudah jawab giliran ditanya tidak jawab-jawab. jadi darimana ceritanya lamaru bertanya dan menjawab sendiri,,, apa anda tidak melihat diskusi panjang sia-sia ,,,……..prinsip lamaru dalam menerima referensi jelas menolak referensi sunni karena tidak ada satupun referensi sunni yang ditulis langsung oleh murid Rasulullah shalallahu alayhi wassalam…………… seharusnya anda entah sunni atau syiah harusnya ikut menjawab pertanyaan lamaru, kecuali kalau anda menyetujui prinsip lamaru. lamaru itu banyak bicara sampai tidak tahu kalau semua yang ditanya sudah dijawab, apanya ngobrol sendiri. aneh aneh aneh anda belum lihat diskusi saya asep dan lamaru kemarin, lamaru bertanya kami menjawab, kami bertanya lamaru tidak jawab-jawab. simpel, tinggal lamaru sebutkan referensi yang dia maksud dari murid langsung ahlul bait, ternyata lamaru tidak bisa, pembual.

  131. Utk Jacov : ya mungkin anda benar, saya hanya pembual. Namun ini ada beberapa murid Ahl Bait

    Yahya bin Sa’id, Ibnu Juraid, Imam Malik, Sufyan Ats-Tsauri, Sufyan bin ‘Uyainah, Abu Hanifah, Su’bah dan Ayyub, Zararrah, Syafii, dan banyak lagi yg lain.

    Diantara murid2 beliau di atas, mungkin anda sudah tahu, siapa saja diantara mereka yg ada menulis kitab hadis dan kitab nya masih bisa dijumpai sekarang, Jika anda belum tahu juga, beri lah no email anda, akan saya jelaskan pamnjang lebar via email.

  132. Utk Lamaru : Sebaiknya anda menjawab pertanyaan saya di atas. Lalu saya sarankan anda membuat blog saja, biar semua org bisa lihat penjelasan anda mengenai murid 2x Ahlul Bait, atw kasih saja info murid 2x Ahlul Bait ama SP (via email) biar ahlinya yg membahas.

  133. Utk Nonad :

    Pertanyaan anda telah dibahas sebelumnya di blog ini. Atau di Blog tentang Al Kaffy

  134. @ lamaru

    Mana argument anda yg bilang celaan itu ada setelah abad kelima….hehehehe
    itu hadist di shohih /Muslimbukhori jelas yg ,mengatakan Kadzib itu Ahlul bait Imam Ali as
    jadi teori anda itu GOMBAL…tauk…

    apa perlu saya tunjukkan dari ahlul bait yg lain…
    selesaikan dulu ajah yg diatas…
    kalo ternyata benar adanya maka KeGOMBALAN ini mengenai juga para habaib (anda di yg di Majelis Genk MOTOR itu yg sering bikin macet jalanan…. ) yg mengajarkan metodologi tanpa syarrah tanpa jarh dan ta’dil para periwayatnya huaukakakakka

  135. untuk lamaru ; saya tanya kitab atau referensi kata anda ditulis oleh murid langsung ahlul bait. seharusnya anda menjawab nama kitab berserta penulisnya bukan sekedar menyebut nama orang saja. ,…….mana nama kitab untuk merujuk kepada ahlul bait yang menurut anda ditulis langsung oleh murid ahlul bait. jawab nama kitab,,…

  136. Untuk BOB : intinya, apakah itu Imam Ali, Abu Bakar, Umar, Ustman, mereka manusia, bisa salah. Tentang tanah Fadak, memang terjadi perselisihan antara keluarga Ali Ra dan Abu Bakar saat baru jadi Khalifah. Tetapi setelah 6 bulan Abu Bakar sbg Khalifah, Ali Ra mem Baiat Abu Bakar. Dan Ali RA pun mem baiat Umar dan Usman, saat mereka jadi khalifah sesudahnya. Jika jabatan khalifah diduduki oleh non Ahl Bait sebagai suatu PENYELEWENGAN AGAMA, mana mungkin Ali Ra mau terlibat dalam penyelewengan tsb dgn mem baiat Abu Bakar cs. Lalu saat Ali Ra punya anak, maka Umar bin Hattab saat sbg Khalifah datang dan menghadiahi Ali Ra dengan sebuah nama untuk anak Ali Ra yang baru lahir, yaitu nama Umar, nama yang sama dengan sipemberi nama Umar bin Hattab. Mana mungkin Ali Ra mau menerima pemberian nama dari seorang bajingan setara berhala untuk anaknya dengan nama sesuai nama si bajingan tersebut.

    Imam Ali Ra amat pemaaf, selama tak melanggar aqidah atau hukum agama.

  137. Untuk Jackov : andai anda tany a ke Ressay atau Secondprince, saya yakin pasti ia tahu nama kitab nya setelah ia melihat nama2 murid langsung Ahl Bait di atas. Jika anda penasaran : berikan saya email anda, akan saya jelaskan panjang lebar tentang kitab2 tsb via email.. Karena blog disini bukan membahas kitab tsb, tapi membahas ttg Ahl Bait.
    Kalau anda tak percaya, tanya ke Asep, ia sudah tahu nama2 kitabnya.

  138. “lamaru, di/pada Juni 28th, 2009 pada 8:37 am Dikatakan:

    Untuk BOB : di saat Imam Ahl Bait masih hidup, tak ada yang berani menyampaikan kitab Sulaim tersebut ke Imam Ahl Bait sehingga Imam Ahl Bait tak ada yang tahu? Kenapa takut menyampaikan ke Imam Ahl Bait? Kok baru di abad 5 baru berani di bacakan di depan Mufid dan Tussy? Kenapa nggak dibacakan di depan Jafar Siddoq? Aneh bin aneh memang Syiah ini. Memangnya Mufid dan Tussy lebih utama dari Ahl Bait ?”

    Katanya anda sudah baca Kitab sulaym…
    mana buktinya….komentar diatas itu menunjukkan anda nggak baca kitab itu…

    di dalam kitab itu pada bab ttg bahasan sanadnya, disitu jelas tertulis Bahwa kitab itu sudah dibaca dan diverifikasi oleh IMam Ali bin husain as dengan Komentar ” benar bahwa ini dari para datuk kami (kurleb) ”

    jadi mana klaim anda yg katanya sudah pelajari kitab2 syiah…apalagi yg lain ..
    jangan suka ngeGombal anda ini.. apalagi disitus ini

    saran saya balik ke TOPIK. kalo mau cari situs syiah nih saya kasih linknya buat anda berdebat ttg kitab mereka

    http://jakfari.wordpress.com/
    http://satriasyiah.wordpress.com/

    cukup dua ini aja dulu
    coba saya mau lihat dan saya tunggu

  139. untuk lamaru : sekali pembual tetap pembual, anda ditanya perintah orang lain jawab. anda ini jujur atau tidak?. kalau anda mengatakan berpegang pada referensi yang ditulis langsung oleh murid ahlul bait, ya sebutkan saja disini, mudah sekali. Apa ketika anda bertanya di blog ini mana referensi dari ahlul bait, ada orang yang minta email anda. asep dan lain-lain menjawab langsung al kafy dan kitab sulaim tetapi anda ketika ditanya, kok berbelit-belit minta email. apa kitab anda itu rahasia? apa kitab anda tidak boleh dipublikasikan? bukankah anda bilang disini mencari kebenaran, jadi kenapa takut. kita sudah blak-blakan, jawab saja disini atau akui kalau anda berdusta

  140. Untuk BOB : Tak ada satu pun ucapan Ahl Bait yang menyentil tentang kitab Sulaim di dalam kitab2 yg ditulis sebelum abad 4 H. Termasuk di Kitab Kulaini yg diterbitkan abad 4H pun tak pernah menyinggung adanya Kitab Sulaim. Artinya : kitab tersebut belum dikenal oleh siapapun termasuk Ahl Bait sendiri di abad 1 – 5. Kenapa belum tahu? karena memang kitab Sulaim belum pernah terbit alas memang tak ada. Ia baru terbit setelah dibacakan di depan Mufid dan Tussy di abad 5 H.

    Kitab yang menyentil adanya ucapan Ahl Bait ttg sulaim baru ada di kitab2 yg diterbitkan sejak abad 5 H, termasuk di kitab Sulaim sendiri yg terbit di abad 5 H juga. Aneh ya…. di era Ahl Bait masih hidup tak ada yg membacakan kitab tsb di depan Ahl Bait. Takut kale….jika isinya bohong belaka….

  141. Untuk Jackov : salah satu murid langsung Ahl Bait adalah Malik bin Anas (abad 1- 2 H). Ia telah menulis kitab hadis bernama Al Muwato….Kitab tsb sekarang bisa anda peroleh.

  142. untuk lamaru : jadi kitab yang anda jadikan sumber untuk merujuk pada ahlul bait adalah muwato malik bin anas sungguh terbukti kalau anda memang pembual, malik itu murid siapa, ahlul bait yang mana?. bertentangan dengan anda terbukti kalau malik bin anas meremehkan ahlul bait
    anda baca Mîzân al I’tidâl ketika menyebut data Imam Ja’far as
    Dawudi berkata, “Malik tidak meriwayatkan dari Ja’far ibn Muhammad sehingga berdiri kekuasaan bani Abbas. Mush’ab ibn Abdillah berkata, ‘Malik tidak meriwayatkan dari Ja’far kecuali ada orang lain yang meriwayatkan hadis serupa”
    artinya Malik tidak mau meriwayatkan dari Imam Ja’far alayhissalam sampai bani Abbas berkuasa. Itupun dengan catatan bahwa hadis yang ia riwayatkan dari Imam Ja’far alayhissalam itu ia temukan hadis/riwayat serupa dari perawi lain. artinya jika hanya Imam Ja’far alayhissalam seorang yang meriwayatkan, Malik tidak mau meriwayatkannya.
    akhlak seperti itu anda sebut murid ahlul bait?????

  143. Malik bin Anas dan Abu Hanifah pernah dua kali berperang untuk Ahl Bait terhadap raja yg zalim. Saat pemberontakan Zaid/keluarga Ahl bait, Mereka berdua sebagai penyandangn dana. Ucapan Malik bin Anas yg terkenal saat itu : Baiat yg dipaksakan (kpd Abbasiah) tidak sah.
    Karena seringnya Malik bin Anas berkunjung ke rumah Jafar Siddiq, maka ia berkata : Jika saya ke Rumah beliau, maka selalu saya jumpai ia ada dalam 3 hal :
    – Sholat
    – Puasa
    – Qiroat.

    Jika Malik bin Anas tak mau nimba ilmu dengan sang Imam Jafar Soddiq, ngapain ia sering datang ke rumah Imam Jafar Soddiq.. Atau ngapain Imam Jafar Siddiq mau nerima Malik Bin Anas jika mereka bertolak belakang dlm kepahaman.
    Nagapain juga Malik bin Anas susah2 membela Ahl Bait dalam peperangan jika karena faktor keimanan dan kesepahaman.

  144. untuk lamaru : waktu zaid berperang apa para imam ahlul bait seperti imam Ja’far alayhissalam ikut? kenyataannya mereka tidak ikut berperang, menunjukkan bahwa mereka imam ahlul bait tidak setuju dengan tindakan zaid. apa benar malik dan abu hanifah berperang untuk ahlul bait?dongeng dari mana,,,,,,,,,,,referensi mana yang menyebutkan malik bin anas sering ke rumah imam Ja’far alayhissalam?.membual lagi,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    jika benar seperti kata anda malik bin anas ke rumah imam Ja’far alayhissalam toh pada akhirnya ia tidak percaya sepenuhnya pada imam Ja’far alayhissalam,,, TERBUKTI malik hanya mau meriwayatkan hadis imam Ja’far alayhissalam jika hadis tersebut diriwayatkan oleh perawi lain pula artinya imam Ja’far alayhissalam kalau sendirian tidak dijadikan hujjah oleh malik. begitukah akhlak orang yang anda sebut murid ahlul bait,,,,,,,,,bukti nyata kalau malik berbeda paham dengan Imam Ja’far alayhissalam adalah sampai sekarang mahzab yang didirikan malik justru disebut mahzab maliki bukan mahzab Ja’fari. mahzab Ja’fari ternyata berbeda dengan mahzab maliki…….

  145. Untuk Jackov :

    Malik bin Anas, Sayafii, Jafar Siddiq, Abu Hanifah, hidup di abad 2 H. Adapun golongan yang bernama Mazhab Hanafi, Hambali, Syafii, Maliki, Jafari baru berdiri di abad 4 H. Pedirinya tak pernah bertemu langsung dgn Maliki, Hanafi, Syafii, Hambali, Jafar Shoddiq. Ajaran di 5 golongan Mazhab tsb tak sama persis dengan Imam yang dijadikannya nama Mazhab. Contoh : mazhab Syafii di Indonesia mengajarkan tahllan, padahal Imam Syafii dalam kitabnya Al Umm tak pernah mengajarkan tahlilan.
    Conto : Mazhab Jafari melaknat Abu Bakar, Umar Usman. Padahal Imam Jafar Siddiq tak melaknat 3 sahabat tsb.

    Zaid dan Imam Jafar Soddiq berbeda dalam hal politik. Itu biasa terjadi. Dalam hal kepahaman agama apakah berbeda pula? Apakah menurut anda paham keagamaan di keluaga Ahl Bait ber beda2? Contoh : Zaid memulyakan 3 sahabat, apakah Ahl Bait lainnya justru melaknat?

    Banyak referensi menerangkan bahwa murid2 Al Baqir dan Ass Shoddiq diantaranya adalah Abu Hanifah, Malik bin Anas. Yang namanya murid kan tak hanya sekali saja datang untk belajar..

    Tak pernah saya temukan referensi bahwa Imam Jafar soddiq menilai rendah/jelek akhlak Malik Bin Anas, Abu Hanifah. Yang banyak ditemukan adalah Maliki dan Hanafi memuji Imam Jafar Soddiq.

    Kitab Al Muwato, selain di ajarkan kepada muridnya, juga diberikan Malik bin Anas kepada Khalifah saat itu. Wajar saja Imam Malik menghindari ada nama Jafar Siddiq dalam kitabnya, karena Sang Khalifah kurang suka dengan Ahl Bait. Ia menukil dari jalur sanad lain, namun hadis tersebut tetap sesuai dengan ajaran atau hadis yg dimiliki Imam Jafar Soddiq.

    Hadis2 tentang keutamaan Ahl Bait juga banyak lewat Malik bin Anas.

    Jadi, jika dibandingkan AL KULAYNI (penulis kitab rujukan tertua Syiah Imaiah) yang tak pernah bertemu Ahl Bait, tak pernah jadi murid Ahl Bait, tak pernah terbukti ada pengorbanan thd Ahl Bait /keluarga Ahl Bait, malah kaum Rafidah yg berpaham melaknat Abu Bakar di saat Zaid mau berjuang justru meninggalkan Zaid, maka dipastikan Imam Malik lebih tahu tentang CARA BERIBADAH Ahl Bait, CARA BERSIKAP Ahl Bait thd sahabat, dsb.

  146. Untuk lamaru : bukti kebodohan anda: Al Kafi dipenuhi dengan hadis-hadis Imam Ja’far dari murid-murid langsung Imam Ja’far seperti Zurarah sedangkan muwato :…….????? itukah yang anda sebut sebagai sumber anda untuk merujuk pada ahlul bait. al kafi yang berisi berbagai hadis ahlulbait anda tolak sedangkan muwato yang tidak ada hadis ahlulbait seperti kata anda, anda jadikan sumber. terus anda mengaku anda bersumber pada ahlulbait, dusta anda selama ini

    muwato itu kitab menulis hadis-hadis Rasulullah shalallahualayhiwaaalihiwassalam padahal malik bin anas tidaklah bertemu langsung Rasulullah shalallahualayhiwaaalihiwassalam, malik tak pernah menjadi murid langsung Rasulullah shalallahualayhiwaaalihiwassalam.,,,,, jadi kuat TUDUHAN bahwa ia memalsu atas nama Rasulullah shalallahualayhiwaaalihiwassalam,

  147. Untuk Jackov : Al Kaffy, katanya mengambil dari sabda Ja’far Sodiq via muridnya Zararah. Sayang ya… Zararah tak menulis kitab, jadi masih diragukan hadis2 di Al Kaffy benar2 dari Zararah murid Jafar Siddiq.
    Banyak literatur mengatakan bahwa Malik bin Anas, Abu Hanifah adalah murid Jafar Siddiq dan Muhammad Al Baqir. Andai Malik bin Anas memalsu hadis2 Rasulullah, maka PASTI banyak pernyataan Imam Jafar Siddiq tentang kepalsuan dan kezindik an Malik bin Anas. Nyatanya kan tidak ada, bahkan banyak nasihat khusus Imam Jafar Siddiq terhadap muridnya Malik bin Anas.

  148. @jackov

    Ma’af, kalau bisa salam untuk Rasulullah disingkat saja dengan saww atau saaw, biar anda ngetiknya cepat.

    Wassalam

  149. untuk lamaru : obrolan anda makin lama makin runyam saja. kembali ke awal mana buktinya referensi anda itu merujuk pada Ahlul bait, kalau mau pake muwato,,,,,,,, malik bin anas saja tidak merujuk pada ahlul bait, hadis di muwatto tidak beda dengan hadis bukhari dan lain yang berasal dari para sahabat bukan ahlul bait,,,,,,muwatto sama dengan bukhari dan lainnya tidak merujuk pada ahlulbait,……..jadi TERBUKTI malik bin anas walaupun kata anda belajar pada ahlul bait akhirnya malik memilih untuk meninggalkan riwayat ahlulbait,,……. dan tidak menuliskannya pada muwato,,,,,,anda tidak tahu malu sekali berkata berpegang pada ahlulbait padahal TERBUKTI meninggalkan riwayat ahlulbait.

  150. untuk lamarut : banyak literatur mennyebutkan ulama-ulama sunni termasuk malik bin anas merendahkan dan meninggalkan ahlulbait, jadi merujuk kitab-kitab ulama sunni untuk berpegang pada ahlulbait MUSTAHIL.

  151. Untuk Jackov : Banyak ucapan Malik bin Anas yg memuji Jafar Soddik. Hadis2 tentang keutamaan Ahl Bait banyak lewat Malik bin Anas. Artinya, Malik bin Anas, Bukhori, mereka me mulyakan Ahl Bait. Lihat saja di kitabnya, banyak hadis2 tentang keutamaan Ahl Bait.
    Jika saja Malik bin Anas sebagai murid Jafar Siddiq yang MUNAFIK, memalsukan hadis, atau sengaja berbeda paham dengan Ahl Bait, maka PASTI ada ucapan Jafar Siddiq, atau Ahl Bait lainnya tentang ke MUNAFIKAN Malik Bin Anas. Tapi nyatanya tidak.
    Hampir banyak literatur mengatakan bahwa Malik bin Anas dan Abu Hanifah murid Jafar Siddiq. Mungkin anda adalah orang pertama yang mengatakan bahwa Malik bin Anas adalah PEMALSU hadis.

  152. Utk Lamaru yg “pinter bgt”, coba anda ikuti saran saya di atas td utk membuat blog (k’lo repot yah ulasan di sini) yg menjelaskan semua ttg kitab Al Kaffy dan Muwato baik mengenai pengarangnya, kualitasi isinya, dll, sertakan juga dalil yg lengkap dgn sanadnya. Tujuannya supaya saya yg “bodoh” ini bisa membandingkan Al Kaffy dgn Muwato atw kitab 2x lain yg dikarang oleh para murid Ahlul Bait.

  153. Salah satu yg mashur dalam kitab Al Muwatho Imam Malik
    adalah Hadits ” Berpegang teguh lah kalian kepada Alqur’an dan Hadits ” hadits ini statusnya Dhoif karena tdk ada sanadnya

    Katanya murid langsung Imam Ja’far as.
    kok yg ditulis malah hadits Dhoif yg isinya justru
    MEMBUANG AHLUL BAIT (ITRATI)

    Sementara hadits Yg Mutawatir diriwayatkan dalam banyak jalur bunyi justru
    “Berpegang teguh lah kalian kepada Alqur’an dan Itrotiku (ahlul bait)”

    jadi Murid yg bagaimana dan model apa ini kok malah memproduksi hadits dhoif yg isinya Malah MEMBUANG AHLUL BAIT…

    apa ini yg disebut cinta dan murid yg benar2 menyampaikan semua ajaran AHLUL bait…
    ngelindur nih si lamaran…heheheheheh

  154. Salah satu yg masyhur dalam kitab Al Muwatho Imam Malik
    adalah Hadits
    ” Berpegang teguh lah kalian kepada Alqur’an dan Hadits ” hadits ini statusnya Dhoif karena tdk ada sanadnya

    Katanya murid langsung Imam Ja’far as.
    kok yg ditulis malah hadits Dhoif yg isinya justru
    MEMBUANG AHLUL BAIT (ITRATI)

    Sementara hadits Yg Mutawatir diriwayatkan dalam banyak jalur bunyi justru
    “Berpegang teguh lah kalian kepada Alqur’an dan Itrotiku (ahlul bait)”

    jadi Murid yg bagaimana dan model apa ini kok malah memproduksi hadits dhoif yg isinya Malah MEMBUANG AHLUL BAIT…

    apa ini yg disebut cinta dan murid yg benar2 menyampaikan semua ajaran AHLUL bait…
    ngelindur nih si lamaran…
    heheheheheh

  155. Utk BOB : Hadis Tsqalain ada di beberapa kitab Hadis, seperrti di Tirmiji dalam bab KEUTAMAAN AHL BAIT.
    Sedangkan hadis yang anda sebutkan di atas : Berpegang pada Kitab Allah dan Sunnah yang tegak, juga ada di kitab2 lain lengkap dengan sanad.

    Tidak semua hadis yang dimilik Maliki di tulis dalam Al Muatho, namun di sampaikan ke murid2nya. sehingga Malik bin Anas sebagai perawi/sanad di kitab2 Al Umm Syafii, Musnad Ahmad, Bukhori, Tirmiji dll.

    Namun saya masih mempercayai banyak literatur yg mengatakan bahwa Malik bin Anas dan Abu Hanifah adalah murid Al Baqir dan Ass Shoddiq.

    Dan saya belum menjumpai literatur bahwa Malik bin Anas adalah PEMALSU hadis.

    Juga belum dijumpai literatur adanya ucapan Ahl Bait yang menyalahkan kitab Al Muwatho, yg telah beredar di era Ahl Bait masih hidup. Dimana kitab tsb amat dikenal di kalangan Ahli Ilmi saat itu.

    Yang ada adalah literatur tentang hubungan amat baik antara Malik bin Anas dan Ass Shodiq, disertai adanya nasihatt2 As Shodik kepada Malik bin Anas layaknya antara guru dan murid agar muridnya tetap di jalan yang lurus.

  156. Utk Nomad : sesungguhnya saya ENGGAN membahas Al Muwatho disini, namun si Jackov memaksa saya untuk meng uraikan disini.

  157. untuk lamaru : anda membual, saya kan pakai logika anda. malik bin anas menulis hadis Rasulullah shallahualayhiwassalam bukan menulis hadis ahlul bait, malik bin anas terpisah ratusan tahun dari Rasulullah shallahualayhiwassalam, malik bin anas bukan murid langsung Rasulullah shallahualayhiwassalam, jadi referensi malik bin anas tidak valid.
    anda berkatakan
    “Utk BOB : Hadis Tsqalain ada di beberapa kitab Hadis, seperrti di Tirmiji dalam bab KEUTAMAAN AHL BAIT.
    Sedangkan hadis yang anda sebutkan di atas : Berpegang pada Kitab Allah dan Sunnah yang tegak, juga ada di kitab2 lain lengkap dengan sanad”
    ,,,,,,,,,………..tirmiji apa murid ahlul bait????? TERBUKTI malik meriwayatkan hadis Berpegang pada Kitab Allah dan sunnah yang sanadnya palsu, malik menolak riwayat berpegang pada kitab Allah dan itrat ahlul bait, semakin jelas bahwa malik bin anas meninggalkan ahlul bait.,,,……………… anda membual terus referensi dan literatur padahal anda tidak punya literatur yang valid sama sekali………….,,,,,,,,,,,sekarang TERBUKTI siapa yang berpegang pada ahlul bait, anda jelas bukan karena anda mengambil referensi malik muwato yang meninggalkan hadis-hadis ahlulbait.,,,,,…………BUKTI bualan anda adalah anda berkatakan malik bin anas dan abu hanifah murid Imam Baqir alayhissalam,,,,,seumur hidup baru kali ini saya mendengar bualan anda,,,,……. sepertinya pengetahuan anda bersumber dari literatur yang tidak valid atau cuma bualan-bualan ngaku-ngaku literatur

  158. Bwt Lamaru, coba dong ceritain muridnya Imam Ja’far yg membuat kitab selain Malik dan Abu Hanifah …

  159. untuk lamaru : perkataan anda tentang muwato membuktikan kepalsuan anda soal berpegang pada ahlul bait,,,,,,,, muwato malik meninggalkan hadis-hadis ahlulbait tetapi anda mengaku muwato sumber anda berpegang pada ahlul bait,,,,…dalam mizan itidal biografi imam Ja’far alayhissalam, malik bin anas tidak mau meriwayatkan hadis iamam Ja’far alayhissalam kecuali didukung oleh perawi lain artinya malik bin anas merendahkan keilmuan ahlul bait, menurut malik imam Ja’far alayhissalam sendiri tidak bisa dijadikan hujjah kecuali jika ada orang lain yang menguatkan hadis imam Ja’far alayhissalam,………TERBUKTI anda mengambil sumber dari orang yang merendahkan keilmuan ahlul bait,,…..

  160. tapi kan Imam Malik murid Imam Ja’far as…jawabannya pasti gitu…
    persis seperti premis kalo sudah sahabat luar dalam dunia akhirat pasti mukmin,

    jadi kalo sudah murid pasti akan membenarkan dan memeperjuangkan apa kata guru…Ahlul bait.

    Fakta ternyata berkata lain…

    Umat Rasulullah Saww setelah wafatnya beliau..
    menghajar Putri Rasul Saww.

    Umat Nabi Musa as.
    setelah diseberangkan dan diberi lihat mu’jizat membelah laut ternyata mereka membangkan dimotori oleh Samiri la.

    dst..

    Jadi bentuk kecintaan dan ketaatan itu ada pada bukti bukan di Mulut apalagi diawang awang…

    sudah lah Lamaru jangan Membual terus..anda. hihihi

  161. Utk Jackov : Jika ada Ahl Bait yang mengatakan bahwa Imam Malik memalsukan hadis, baru saya percaya.

    Kalau hanya anda (BOB dan Jackov) yang mengatakan bahwa Imam Maliki PEMALSU hadis, siapa yang percaya. Emangnya lhu siapa?
    Toh…kitab Al Muwatho diketahui Ahl Bait saat itu, tak ada komentar yg menyalahkan. Beda dengan Al Kaffy, kitab rujukan tertua Syiah imamiah, ulama2 Syiah saja sekarang menilai bahwa 50% hadisnya palsu.

    Namun ya betul kata Bob; lagi2 banyak literatur yg mengatakan bahwa Imam Jafar Siddiq punya murid bernama Imam Maliki. Salahkan tuh….literatur itu, yang ditulis para sejarawan dunia…..

  162. untuk lamaru : terus anda sendiri siapa, anda sebelumnya berkatakan bahwa referensi yang valid itu harus ditulis oleh murid langsung, kalau mau mengambil hadis Rasulullah shallallahuayhiwaaalihi wassalam berarti harus dari kitab muridnya langsung, TERBUKTI mana ada kitab sunni sperti itu, semua referensi sunni termasuk muwato tidak valid karena terpisah ratusan tahun dari Rasulullah alayhi waaalihi wassalam dan mereka bukan keluarga dekat atau murid langsung Rasulullah alayhi waaalihi wassalam,.,,,.. jadi kuat TUDUHAN kalau mereka memalsukan hadis atas nama Rasulullah alayhi waaalihi wassalam,…….prinsip anda menerima literatur kan begitu,…,………………..al kafy mau dibandingkan dengan muwato, al kafy semuanya memuat hadis-hadis ahlul bait sedangkan malik muwato meninggalkan hadis-hadis ahlul bait. al kafy hadis-hadis shahihnya jumlahnya lebih dari 5000 jauh lebih banyak dari muwato, al kafy memuat hadis tsqalain tanda berpegang pada kitab Allah dan itrah ahlul bait muwato malik menolak hadis tsaqalain malah memuat hadis palsu berpegang pada kitab Allah dan sunnah,…….TERBUKTI al kafy kitab hadis ahlul bait, muwato bukan kitab hadis ahlul bait,,,………anda terus membual literatur tetapi tidak menyebutkan satupun, TERBUKTI literatur anda hanya bual-bualan,,,,,..

  163. Utk Bob dan Jackov :
    Mungkin dgn singkat perlu saya gambarkan kondisi di saat Imam Maliki menyusun kitab hadis. Saat itu kezaliman penguasa thd Ahl Bait dan murid2nya cukup berat.
    Hadis yg dimiliki Maliki jauh lebih banyak dari yang ditulis dalam Kitab Muwato. Maliki harus menseleksi ketat hadis yg akan ditulisnya dl kitab tsb.. Ia manusia. Ia pernah disiksa dipenjara oleh penguasa saat itu. Sahabatnya Abu Hanifah sedang dipenjara/disiksa. Wajar Imam Maliki tak mau dua kali dipenjara lagi. Ia tahu bahwa Penguasa tak suka dengan Imam Jafar Soddiq. Sehingga ia hanya menulis hadis di Muwatho yg sanadnya lebih dari satu jalur, dimana hadis yang ditulisnya melewati sanad bukan dari Jafar Soddiq, sehigga nama As Sodiq tak tertulis di Muwato. Namun hadis tersebut juga tidak berbeda dengan hadis yg dimiliki Jafar Soddiq. Imam Maliki kan sering berguru alias konsultasi ke Imam Jafar Siddiq.
    Jika hanya ada satu satunya hadis, yg kebetulan hanya dimiliki/melewati Jafar Soddiq, maka Imam Malik tak akan menulis di Al Muwato, karena jika ditulis maka nama Jafar Soddig akan termuat sebagai sanad, ini bisa menimbulkan kemarahan penguasa saat itu. Imam Malik menghindari utk disiksa lagi. Wajar, manusia namanya. Tak menulis hadis dari Jafar Soddiq di kitab Al Muwato bukan berarti melecehkan Ahl Bait. Cukup banyak hadis keutamaan Ahl Bait yg diajarkan Malik bin Anas kepada murid2nya hingga kita mendengarnya sekarang.

    Sudah saya katakan, Kitab Al Muwato diketahui para Ahl Bait. Tak ada yang menyalahkan. Jika satu hadis palsu saja yg masuk ke kitab Muwato, PASTI Ahl Bait saat itu menyalahkan Maliki.

    Beda di Era Kulayni abad 4H, tak ada Ahl Bait yng mengontrol, sehingga ada 50% hadis palsu. Lihat blog Kitab Al Kaffy.

  164. untuk lamaru : bualan bualan, sekali membual terus membual. katakan sekalian kitab bukhari dan lainnya diketahui ahlul bait dan ahlul bait tidak menyalahkan, dengan bualan ini anda menganggap referensi anda valid. kasihan sekali pembual, malik muwato meninggalkan hadis ahlul bait, jadi buat apa ahlulbait peduli dengan malik bukhari dan lain-lain, malik TERBUKTI meninggalkan ahlul bait makanya ahlul bait tidak peduli dengan apa yang ditulis malik, apa anda berkatakan malik menyodorkan muwato kepada ahlul bait? MUSTAHIL, mana mungkin malik punya muka menyodorkan muwato kepada ahlul bait, TERBUKTI kitab muwato malik meninggalkan hadis-hadis ahlul bait,,,,,, teori anda ahlul bait mengontrol hadis kitab sunni seperti muwato hanya bualaan, ulama-ulama sunni seperti malik dekat dengan penguasa, sedangkan penguasa zalim pada ahlul bait, oleh karena itu ahlul bait menjauhkan diri dari penguasa dan orang-orang dekat mereka termasuk malik,,,,,,,,,,jadi ahlul bait tidak ada urusan sama muwato malik kitab pegangan penguasa, malik sama seperti penguasa meninggalkan riwayat ahlul bait,,,,,,,muwato ada hadis palsu<<TERBUKTI hadis berppegang pada kitab Allah dan sunnah hadis palsu ada di muwato malik sedangkan malik meninggalkan hadis tsaqalain,,,,,,,,,,

  165. untuk lamaru : KESIMPULAN : muwato malik bukan kitab hadis ahlul bait, muwato malik kitab pegangan penguasa yang menzalimi ahlul bait

  166. Heh, k’lo gitu pake ajah Muwato sbg sumber hadis no 1 Sunni, bukannya Bukhari. Krn Bukhari sendiri tdk pernha menjadi muridnya Imam Ja’far. Skrg bandingkan saja lebih shahih mana kitab Muwato dgn kitab Bukhari ? Mengapa ga disebut Shahih Muwato ? Kan Malik berguru langsung kpd Imam Ja’far ? Ada ga pernyataan Imam Ja’far yg melegalisir kitab Hadis Muwato atw membuat wasiat utk mengikuti Hanafi atw Maliki ?

    Mengenai kondisi politik saat masa keimamam Imam Ja’far, sebenarnya kondisi politiknya cukup mendukung utk berda’wah, sbb pada masa itu tjd perebutan kekuasaan antara Bani Umayah dgn Bani Abbasyiah, Bani Umayah sdg melemah sdgkn Bani Abbasyiah sdg menguat. Oki Imam Jakfar relatif lebih leluasa berdakwah. Interpretasi anda yg menyatakan Malik itu takut thd penguasa shg mempengaruhinya dlm menulis hadisnya adl lemah krn tdk didukung oleh data/bukti !

    K’lo gitu bgm dgn murid Imam Jakfar yg lain, spt Hisyam bin Hakam, Mukmin Ath-Thaaq, Muhammad bin Muslim, Zurarah bin A’yan dll, bgm mereka meriwayatkan ilmu dari Imam Ja’far ? Coba lamaru anda jelaskan di sini, saya sdh minta perntanyaan ini di atas !

    Trus pernyataan anda yg ini : “Cukup banyak hadis keutamaan Ahl Bait yg diajarkan Malik bin Anas kepada murid2nya hingga kita mendengarnya sekarang”, komen saya : selama saya sekolah di sekolah Islam Sunni, mengikuti pengajian Sunni, denger ceramah dari ust Sunni ikut pesantren kilat Sunni, SAYA TDK PERNAH MENDENGAR TTG AHLUL BAIT !!!! Sehingga saat saya pertama kali mempelajari Syi’ah, saya merasa asing dgn kata AHLUL BAIT. Bukan hanya saya sendiri loh yg mengalaminya, anda sdh membaca buku “AKHIRNYA KUTEMUKAN KEBENARAN” ? Bisa dilihat di http://www.al-shia.org/html/id/books/hedayat-shoodam/index.htm. Inti buku itu adl seorg alumni Al Azhar Mesir pengikut mazhab MALIKI asal Tunisia saat melakukan perjalanan di Najaf. Penulis buku itu justru TDK TAHU siapa
    Ja’far As-Shadiq !!! Setelah belajar sama org Syi’ah di Irak, akhirnya dia menemukan “KEBENARAN”. Memang mazhab Maliki ada kesamaan dgn Ja’fari yakni cara sholatnya….

  167. Untuk Jackov :

    Anda kalau menyimpulkan sesuatu amat ENTENG, tanpa referensi atau logika.
    Sebelumnya anda menuduh Imam Maliki PEMALSU hadis. Sekarang anda menuduh ia dekat dengan penguasa yg zalim.

    Ok…saya jelaskan.

    Malik bin Anas pernah disiksa oleh Khalifah Abu Jafar Al Mansyur. Malik bin Anas juga bukan seorang pejabat penerintah. Ia pernah ber sama2 Zaid berperang. Penguasa saat itu berpaham Mutazilah. Jadi jika anda mengatakan ia dekat dengan penguasa, amat tak terbukti.

    Lalu anda mengatakan bahwa Al Muwato dibuat khusus untuk Penguasa, maksud anda Imam Malik SENGAJA memuat hadis2 palsu utk pegangan Penguasa? Untuk maksud apa Imam Malik berbuat demikian. Mau jabatan? mau kekayaan? Mau cari muka? Imam Malik tak prernah mau menerima jabatan dari Khalifah. Bahkan Sultan Harun Al Rasyid meminta Imam Malik datang ke istana, ditolak oleh Imam Malik.
    Ini ada refernsi tentang Murid2 Jafar As Shodiq.

    Imam Malik menceritakan pribadi Imam Ja’far ash-Shadiq dalam kitab Tahdhib al-Tahdhib, Jilid 2, hlm. 104:
    “Aku sering mengunjungi ash-Shadiq. Aku tidak pernah menemui beliau kecuali dalam salah satu daripada keadaan-keadaan ini:
    1. beliau sedang shalat,
    2. beliau sedang berpuasa,
    3. beliau sedang membaca kitab suci al-Qur’an.
    Aku tidak pernah melihat beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW tanpa taharah. Ia seorang yang paling bertaqwa, warak, dan amat terpelajar selepas zaman Nabi Muhammad SAW. Tidak ada mata yang pernah, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan hati ini tidak pernah terlintas akan seseorang yang lebih utama (afdhal) melebihi Ja’far bin Muhammad dalam ibadah, kewarakan dan ilmu pengetahuannya.”

    Juga di buku Dialog Syiah Suni oleh ulama Syiah Syarifuddin Al Musawi, beliau dalam buku tersebut mengatakan bahwa Maliki dan Hanafi adalah murid Imam Jafar Soddiq.

    Jadi, karena Imam Malik sering ketemu Imam Jafar Soddiq, ia juga sebagai murid, tak pernah ada cacat dalam hal akhlak, tak pernah ada ucapan Jafar Sodiq yg menilkai rendah/cela thd Imam Malik, maka ia bisa dikatakan lebih tahu tentang apa dan bagaimana Jafar Siddiq, baik tentang cara sholat, cara bersikap dsb. Ia jauh lebih tahu tentang kehidupan Ahl Bait daripada Kulayni yang tak pernah bertemu samasekali dgn Ahl Bait, maka wajar saja di Al Kaffy ada 50% yg ketahuan Palsu, padahal katanya itu ucapan Jafar Soddiq.

  168. Untuk Nomad :

    Anda rupanya belum mengenal asal usul Islam Suni.
    Islam Suni didirikan di abad 4H, oleh Asyariah (Mesir). Ia menghimpun mazhab2 yang baru berdiri pula yaitu golongan Mazhab Maliki, gol mazhab Hanafi, Mazhab Syafii, Mazhab Hambali. Sedangkan Imam Maliki, Hanafi, Hambali, Syafii sudah tiada saat golongan mazhab2 ini terbentuk. Mazhab2 ini lebih berpedoman pada fatwa2 ulama mazhab, kurang merujuk kepada kitab hadis langsung.
    Golongan Ahl Ilmi yang menjaga kemurnian agama menilai golongan Islam yang terdiri dari mazhab2 sudah menyimpang dari Islam yang asli.
    Di Indonesia didominasi Islam Suni mazhab Syafii. Anda rupanya adalah Islam Suni mazhab Syafii. Wajar anda kurang bahkan tak pernah dengar Ahl Bait. Andai anda nyantol di Ahl Ilmi (jamaah yang menjaga kemurnian agama dan melestarikan sunah)), istilah Ahl Bait sudah tak asing. Itu ada di kitab2 hadis spt Tarmiji, Abi Daud dan sebagainya. Para Ahl Ilmi amat berpegang teguh dengan kitab2 Hadis tersebut, selalu mengkaji isinya, melestarikan ilmunya.
    Para Ahl Ilmi (jamaah yang menjaga kemurnian) umumnya dimusuhi Islam Suni dan Syiah.
    Para Ahl Ilmi ini sering diperangi oleh Syiah dan Suni,

    Jika anda memberikan email anda, akan saya uraikan dgn lebih panjang via email, APA, SIAPA, DAN BAGAIMANA jamaah yg menjaga kemurnian agama Islam?

  169. Utk Nomad :

    Memang betul dimasa muda Imam Jafar Siddq masa yg aman utk dakwah karena terjadi proses pergantian pemerintahan. Tapi itu hanya sementara saja, setelah Abbasyiah berkuasa, maka sikap aslinya terlihat, yaitu BENCI dgn Ahl Bait. Berapa banyak keluarga Ahl Bait dibunuh. Konon kabarnya Imam Jafar As Sodiq diracun oleh Khalifan Ubu Jafar Al Masyur.

  170. untuk lamaru : pembual seperti anda yang enteng sekali bicara, bukankah anda yang berkata bahwa literatur valid harus berasal dari murid langsung, muwato malik adalah kitab hadis Rasulullah shallallahualayhi waaalihi wassalam, malik bin anas bukan murid langsung Rasulullah shallallahualayhi waaalihi wassalam, malik bin anas terpisah ratusan tahun dari Rasulullah shallallahualayhi waaalihi wassalam, malik bin anas TIDAK PERNAH BERTEMU SAMA SEKALI DENGAN Rasulullah shallallahualayhi waaalihi wassalam, maka literatur muwato malik tidak valid,,,,,,,,,malik bin anas memang pernah belajar pada Imam Ja’far alayhissalam ternyata setelah belajar, malik tidak mau meriwayatkan hadis dari Imam Ja’far alayhissalam, malik meninggalkan hadis Imam Ja’far alayhissalam kecuali hadis tersebut disebutkan juga oleh orang lain artinya menurut malik hadis Imam Ja’far Imam Ja’far alayhissalam dhaif atau tidak kuat kalau sendiri, ini jelas sekali PELECEHAN terhadap ahlul bait,,,,,,,,,,,Bukti malik dekat dengan penguasa adalah kitab muwato setelah ditulis malik malah disodorkan kepada penguasa bukannya disodorkan kepada ahlul bait…….
    Lihat Tarikh Khulafa’ oleh Ibnu Qutaibah, II, hal.150. Malik menemui khalifah Abu Ja’far al manshur pernah berkatakan kepada malik, ini diriwayatkan oleh malik sendiri “Lalu abu ja’far almanshur berkata kepadaku, ‘Wahai Abu Aabdullah! Letakkan ilmu ini dan catatlah, tulislah darinya menjadi beberapa kitab, jauhilah kekerasan Abdullah bin Umar, peringatan Abdullah bin Abbas dan keasingan Abdullah bin Mas’ud, ambilah jalan pertengahan dan yang telah disepakati oleh para pemimpin dan sahabat ra, supaya kami dapat membebani manusia insya Allah dengan ilmumu dan kitab-kitabmu dan kami kirimkan keseluruh kota-kota serta kami pesankan pada mereka agar mereka tidak menyimpang darinya dan tidak menentukan hukum dengan selainnya. Saya pun menyatakan padanya, ‘Semoga Allah memperbaiki keadaan Amirul Mukminin, sesungguhnya penduduk Iraq tidak mau menerima ilmu kami dan tidak mau memperhatikan pendapat kami dalam ilmu mereka.’ Maka Abu Ja’far al-Manshur menjawab, ‘Mereka akan dipaksa dengan dan kami akan memukul kemauan mereka dengan pedang serta memutuskan kekuatan punggung mereka dengan cambuk, maka segeralah perbuat dan tetapkanlah, anakku Muhammad al-Mahdi akan datang padamu tahun depan insya Allah di Madinah untuk mendengarnya darimu dan ia akan mendapatkanmu telah menyelesaikan kitab itu insya Allah…………
    TERBUKTI khalifah abu ja’far al manshur meminta malik menulis kitab muwato barulah malik bin anas memulai menulis kitab muwato BUKTI kalau malik menulis karena permintaan penguasa,,,………. malik mengakui kalau penduduk iraq tidak mau menerima ilmu malik karena penduduk iraq berpegang pada ahlul bait dan meninggalkan malik, BUKTI malik meninggalkan ahlul bait sehingga pengikut ahlul bait di iraq tidak mau menerima ilmunya.,,,,,,,,

  171. untuk lamaru : muwato malik selesai ditulis pada masa khalifah mahdi abbasiyah waktu Imam Ja’far alayhissalam telah wafat,,……TERBUKTI ahlul bait tidak ada hubungannya dengan muwato,…..muwato malik memuat 600 hadis musnad, dan lebih dari 1000 hadis tidak musnad termasuk hadis mursal artinya dhaif dan 60 hadis ditulis malik tanpa sandaran perawi,,,,,,itukah literatur valid anda yang kata anda sumber untuk merujuk pada ahlul bait,,,,,,TERBUKTI anda pembual

  172. Sudahlah si Lamaru ini nggak realistis dan mengawang2 kok
    Dia diajari agama dgn apologetik dari para habaibnya. Jadi susah kalo dikasih fakta. Dan celakanya ini sudah keluar dari topik. Jadi saran saya kembali ke laptop

  173. @lamaru

    Anda itu memang seorang yg pinter, tapi keblinger. Menurut saya sudah sangat…sangat jelas sekali bahwa Ahlul Bait adalah para Imam dari mulai zaman Imam Ali as s/d zaman Imam Muhammad Al Mahdi as. Berarti dalam setiap zaman ada seorang Imam yang menjadi saksi bagi umat Rasulullah saw. Seperti kata Allah swt dalam firmannya:

    “Dan ingatlah mengenai hari Kami utus bagi setiap umat seorang saksi bagi mereka dan dari jenis mereka sendiri dan Kami hadirkan dirimu sebagai saksi bagi mereka semua” (QS an-Nahl:89)

    Salam damai selalu

  174. Untuk Kackov, Bob, Dede :

    Khalifah Al Mansyur pernah mencambuk Imam Malik. Namun siapapun yg butuh fatwa Imam Malik walau ia penjahat sekalipun, akan diberikannya. Itu adalah suatu kesempatan untuk menyebarkan kebenaran. Misal Obama minta diajarkan Islam yang benar, kenapa ulama harus menolak. Bukan berarti Imam Malik membuat hadis2 palsu dalam kitabnya yg dikirim ke Khalifah. Wajar, ia akan memuat hadis dalam kitabnya yg sanadnya tidak lewat Jafar Shodiq, karena Al Mansyur tak suka dengan Ahl Bait. Walau hadis tsb tak lewat Jafar Shodiq, namun hadisnya tetap asli dan sesuai dengan hadis yg dimiliki Jafar Shodiq.
    Memang ada hadis yg dimuat sanad, tapi hadis tersebut matan(isi) nya asli, bukan hadis palsu. Bisa anda cek hadis yg sama di kitabusittah, lengkap isnadnya. Bisa anda buktikan hadis yang mana di Muwato yg palsu ?

    Beda di Al Kaffy, yg jelas2 hadis palsu adalah paham Rajah : paham yg mengatakan bahwa Ahl Bait akan hidup lagi di dunia, juga 3 sahabat akan dihidupkan lagi didunia, lalu di hukum oleh Imam Ali Ra. Hadis tsb KATANYA dari sabda Jafar Shoddiq.

    Apapun pernyataan anda, Imam Malik di literatur2 Syiah pun disebut sebagai murid Jafar Shodiq, tanpa pernah dicela oleh Imam Jafar Shodq. Hanya anda saja yg mencela Imam Malik.

    Apapun pernyataan anda, Kulayni penulis Al Kaffy tak pernah bertemu langsung Ahl Bait. Walau ia menulis sanad yg KATANYA ke Ahl Bait, ternyata hanya sanad palsu yg menhasilkan hadis2 palsu. Diketahui ada 50% yg diketahui palsu. Mungkin nanti akan bertambah banyak diketahui lagi yg palsu.

    Hadis yg nyata2 palsu juga adalah ucapan Ali Ra yg KATANYA Al Quran yg ada sekarang hanya 1/3 Quran asli yg masih dibawa Imam Mahdi dalam Goib.

  175. Ralat : Memang ada hadis di Muwato yg tanpa sanad, tapi isi hadis tetap asli, bisa di cek hadis yg sama di kitabusittah., lengkap dengan sanadnya. Bisa anda buktikan hadis yg mana (tanpa sanad) di Muwato yang palsu?

  176. @ lamaru
    Dear mas lamaru, walopun dengan pmbahasan yg muter2 dan buuanyak sekali pengulangan yg ga efektif, overall yg sy tangkap adlh anda ingin mengatakan bahwa yg paling tau tentang ajaran ahlulbat adlh org2 dekatnya yaitu murid2nya, shg syiah yg ada skrg adlh syiah palsu krn berasal dari sumber yg palsu, yakni alkulayni dgn alkafi nya sbg kitab rujukan syiah, dan mending ngikut maliki sbg murid imam Ja’far as (versi antum), gtu mas?.
    Ckp reasonable lahh….
    Namun sungguh naif jika anda kemudian memastikan hal tsb, contoh; beberapa org yg hidup di zaman Arrasul saw berguru lgsg kepada Arrasul saw, sebagian org menyebutnya sahabat. selayaknya seorang murid mas, mestinya mereka benar2 memahami, mengikuti dan meyakini ajaran gurunya, aplg ini bertemu lgsg dgn gurunya lho mas, tp anehnya ketika sang guru wafat kok si murid ngomong ‘cukuplah bagi kita Kitab Allah’, wah klo buat sy sihh songong bener nih murid, seakan2 dia plg tau soal Kitab Allah, kemudian dia melanggar pesan2 sang guru. dst dst…
    Alhasil, pendapat antum bhw maliki adlh murid imam Ja’far as jd dia lebih terpercaya dlm menyampaikan ajaran ahlulbayt otomatis lemah (krn terbukti dlm kitabnya juga dia tidak memempatkan ahlulbayt dengan semestinya). wong yg berguru pada Rasul aja bisa berbalik apalg yg berguru pd seorang imam.
    Sy pikir anda hrs lebih concern pda masalah konsep imamah dlm syiah, sbgmn metode tervalid dlm tafsir quran adlh Qur’an bil Qur’an, jadi metode tervalid dalam rangkaian ajaran ahlulbayt adlh…Ahlulbayt bil Ahlulbayt. dan dengan konsep imamah maka hal ini bisa terjaga secara berkesinambungan.

  177. Untuk Hade :

    Apakah anda menyamakan orang2 munafik yg pernah bertemu Rasul seperti Imam Malik yg bertemu Jafar Shodiq?

    Imam Malik jauh dari sifat munafik, ia juga terbukti setia dengan Ahl Bait, pernah sama2 berjuang dgn Zaid.
    Karena Imam Malik tak terbukti kemunafikannya, maka ia masih saya percaya sebagai informasi terbaik tentang cara ibadah Imam Jafar Sodiq.

  178. Utk Hade :

    Kosep Imamah yg prercaya kepada Imam Mahdi yg Goib? Aneh….Sang Mahdi yg Goib tak mampu membimbing Kulayni dalam menyusun hadis sehigga banyak yang palsu.

  179. @lamaru

    Sesungguhnya kekuasaan Muawiyah adalah kepanjangan dari kekuasaan Abubakar, Umar dan Utsman yg ingkar kepada Tsaqalain dan Ghadirkhum. Maka tidak heran kalau ada yg menyebut ke-tiga khalifah tsb sebagai “berhala-berhala Quraisy”

    Salam damai selalu

  180. @lamaru

    Pendapat anda sangat rancu sekali, tidak ada kepastian dalilnya. Hanya dikira-kira saja, gimana mau percaya?

  181. untuk lamaru : muwato malik BUKAN HADIS AHLUL BAIT malik menulis hadis Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam, malik bukan murid langsung Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam, malik TIDAK PERNAH BERTEMU Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam, malik TERPISAH RATUSAN TAHUN dari Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam, jadi literatur malik tidak valid karena dia bukanlah murid langsung Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam.,,,,……. anda berkatakan literatur al kafy tidak valid karena kulaini bukan murid langsung ahlul bait kalau begitu malik sangat tidak valid, malik bukan murid Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam.,,,,…… anda berkatakan malik meriwayatkan hadis dengan SANAD, terbukti anda pakai SANAD ,,,,,al kafy juga meriwayatkan hadis ahlul bait dengan SANAD ,,,,,,,…
    al kulaini meriwayatkan hadis AHLUL BAIT dalam ALKAFI
    malik meriwayatkan hadis RASULULLAH shallallahualayhi wa aalihi wassalam dalam MUWATO
    anda melecehkan al kafi tidak valid mengatakan palsu karena kulaini bukan murid langsung ahlul bait
    kalau begitu muwato malik palsu karena malik bukan murid langsung Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam.
    anda berkatakan muwato malik memiliki sanad sampai Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam
    maka al kafy kulaini juga memiliki sanad sampai AHLUL BAIT.
    lamaru suka melecehkan literatur orang tidak valid dengan logika sesat bukan murid langsung padahal dengan logika sama literatur lamaru juga bisa dilecehkan tidak valid. ……..dengan logika sesat lamaru maka literatur lamaru muwato malik tidak valid
    contoh hadis palsu muwato BERPEGANG PADA KITAB ALLAH DAN SUNAH, hadis itu dalam muwato malik tidak bersanad,,,…hadis BERPEGANG PADA KITAB ALLAH DAN SUNAH bersanad di kitab lain SANADNYA PALSU
    anda berkatakan
    “Wajar, ia akan memuat hadis dalam kitabnya yg sanadnya tidak lewat Jafar Shodiq, karena Al Mansyur tak suka dengan Ahl Bait. Walau hadis tsb tak lewat Jafar Shodiq, namun hadisnya tetap asli dan sesuai dengan hadis yg dimiliki Jafar Shodiq.”
    pembual, apa buktinya anda mengatakan asli? TERBUKTI kalau itu bukan hadis AHLUL BAIT, dalam sanadnya tidak ada ahlul bait kenapa anda berkatakan hadis ahlul bait,????TERBUKTI malik tidak meriwayatkan hadis ahlul bait,,,
    anda berkatakan
    “Karena Imam Malik tak terbukti kemunafikannya, maka ia masih saya percaya sebagai informasi terbaik tentang cara ibadah Imam Jafar Sodiq.”
    TERBUKTI malik tidak mau meriwayatkan hadis Imam Ja’far alayhissalam, dan muwato malik ditulis setelah Imam Ja’far alayhissalam
    KESIMPULAN : muwato malik bukan hadis AHLUL BAIT

  182. Untuk lamaru : konsep anda berpegang pada Ahlul bait RANCU, anda mengaku berpegang pada AHLUL BAIT tetapi mengambil sumber muwato malik yang TIDAK ADA HADIS AHLUL BAIT, anda mengambil sumber dari malik yang tidak meyakini keilmuan ahlul bait baca Mîzân al I’tidâl ketika menyebut data Imam Ja’far as
    Dawudi berkata, “Malik tidak meriwayatkan dari Ja’far ibn Muhammad sehingga berdiri kekuasaan bani Abbas. Mush’ab ibn Abdillah berkata, ‘Malik tidak meriwayatkan dari Ja’far kecuali ada orang lain yang meriwayatkan hadis serupa”
    artinya Malik tidak mau meriwayatkan dari Imam Ja’far alayhissalam sampai bani Abbas berkuasa. Itupun dengan catatan bahwa hadis yang ia riwayatkan dari Imam Ja’far alayhissalam itu ia temukan hadis/riwayat serupa dari perawi lain. artinya jika hanya Imam Ja’far alayhissalam seorang yang meriwayatkan, Malik tidak mau meriwayatkannya. TERBUKTI malik tidak meyakini keilmuan AHLUL BAIT

  183. Dede :
    Jika Abu Bakar, Umar, Ustman, jadi khalifah dianggap PENYELEWENGAN AGAMA, mana mungkin Imam Ali mau terlibat dalam penyelewengan agama tersebut dengan mem baita Abu Bakar Umar, Ustman. Nyatanya Imam Ali Ra mau ber baiat dengan 3 Khalifat tsb tanpa paksaan. Artinya : Jabatan Khalifah bisa saja di pegang oleh siapa saja. Adapun Muawiyah anda cap sebagai perpanjangan tangan 3 Khalifah, dalam hal apa? Kemunafikan? Toh anak2 Imam Ali Ra ada yg bernama Abubakar, Umar, Usman, tapi tak ada yg bernama Muawiyah. Artinya Imam Ali Ra tak suka dengan Muawiyah, namun memulyakan 3 sahabat tsb.

  184. Untuk Jacov :

    Imam Malik tak pernah bertemu Rasul, tapi pernah bertemu Ahl Bait, tahu cara beribadah Ahl Bait, pernah melihat langsung ibadahnya Imam Jafar Soddiq.

    Kulayni tak pernah lihat Rasul dan Ahl Bait dalam beribadah. Berarti masih mendingan Imam Malik kan? Masih ada kelebihan satu pasal, yaitu bertemu langsung Ahl Bait.

    Hadis Berbegang pada Kitabullah dan Sunnah yang tegak adalah shohih, ada di kitab2 lain selain Muwatho dan ada sanadnya.

    Apapun pendapat anda, Imam Malik adalah murid langsung Imam Jafar Shodiq menurut literatur2, termasuk literatur2 Syiah sendiri.

    Hadis2 di Muwatho belum terbukti ada yg palsu, beda dengan hadis2 Kulayni yang KATANYA dari Ahl Bait, nyatanya ketahuan sanad palsu sehingga 50% hadisnya juga palsu, mungkin nanti akan bertambah ketahuannya yang palsu.

  185. untuk lamaru : kulaini mengambil hadis-hadis AHLUL BAIT, malik meninggalkan hadis-hadis AHLUL BAIT
    kulaini meyakini keilmuan Imam Ja’far Alayhissalam, malik tidak meyakini keilmuan Imam Ja’far Alayhissalam
    Jauh mending kulaini dari malik yang merendahkan keilmuan AHLUL BAIT
    Hadis Berbegang pada Kitabullah dan Sunnah adalah palsu sanad di kitab2 lain selain Muwatho semuanya palsu
    apapun pendapat anda berkatakan malik murid Imam Ja’far alayhissalam TERBUKTI malik meninggalkan hadis AHLUL BAIT, malik akhirnya tidak meyakini keilmuan AHLUL BAIT
    hadis muwato terbukti palsu karena cuma 600 kurang dari 50% yang musnad sisanya lebih dari 50% bukan hadis Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam mursal dhaif dan tanpa sanad. belum lagi TERBUKTI kalau malik bukan murid langsung Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam, berarti 600 hadis musnad muwato tidak valid karena malik bukan murid Rasulullah shallallahualayhi wa aalihi wassalam

  186. Utk Jackov : hany anda yg mengatakan bahwa hadis di Muwato adalah palsu,
    Tanpa dicantumkannya sanad di kitab tsb bukan berarti itu hadis palsu. Itu hanya pendapat anda yg notabene bukan ahli hadis. Karena Imam Malik murid Imam Jafar Shodiq menurut literatur2 termasuk litaeratur Syiah, maka bisa saja hadis2 yg tak dimuat sanadnya adalah hadis yg berasal Imam Jafar Shodiq.

    Kulayni yang katanya bersanad ke Ahl Bait, ee…hanya sanad palsu aja, makanya hadis2nya palsu. Bisa jadi hadis2 tsb hanya KARANGAN Kulayni, termasuk kisah turunnya Sang Mahdi di Goib kecil.

    Soalnya me mulyakan Ahl Bait, sudah saya tampilkan diatas tentang pernyataan Imam Maliki terhadap Jafar Shodiq , kata Imam Malik :

    “Aku sering mengunjungi ash-Shadiq. Aku tidak pernah menemui beliau kecuali dalam salah satu daripada keadaan-keadaan ini:
    1. beliau sedang shalat,
    2. beliau sedang berpuasa,
    3. beliau sedang membaca kitab suci al-Qur’an.
    Aku tidak pernah melihat beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW tanpa taharah. Ia seorang yang paling bertaqwa, warak, dan amat terpelajar selepas zaman Nabi Muhammad SAW. Tidak ada mata yang pernah, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan hati ini tidak pernah terlintas akan seseorang yang lebih utama (afdhal) melebihi Ja’far bin Muhammad dalam ibadah, kewarakan dan ilmu pengetahuannya.”

    Sudah cukup bukti tentang taqzim nya Imam Malik thd gurunya Imam Jafar Siddiq

  187. asumsi….asumsi..

    saya jual asumsi lho….

    sapa yang mau beli asumsi gw? pasti bakal masuk surga deh….kok bisa? yah namanya juga asumsi cing.

  188. untuk lamaru : anda berkatakan palsu padahal literatur anda sendiri palsu, awalnya malik memang memuji imam Ja’far alayhissalam tetapi akhirnya malik tidak meyakini keilmuan Imam Ja’far Alayhissalam, malik meragukan hadis imam Ja’far alayhissalam sehingga malik perlu mencari perawi lain untuk menguatkan hadis Imam Ja’far Alayhissalam ,……….TERBUKTI muwato malik meninggalkan hadis-hadis ahlul bait dan banyak memuat hadis palsu contoh Hadis Berpegang pada Kitabullah dan Sunnah, malik lebih suka hadis palsu Berpegang pada Kitabullah dan Sunnah, padahal hadis yang ada DISISI ahlul bait berbunyi KITAB ALLAH DAB ITHRAH AHLUL BAIT, ini bukti kuat kalau malik meninggalkan hadis-hadis AHLUL BAIT….

  189. to sp …
    bosen bacain argument tanpa Otak dan nalar yg benar…
    bgmn kalo ditutup saja koment ini..kagak nyambung dengan thread ente…
    bahasan pindah 2 dan lompat 2…nggak punya etika diskusi yg benar …

  190. salah satu contoh dari murid Imam ja’far as
    yg menjadi sumber rujukan Lamaru karena beliau muridnya.(katanya)

    * Imam Ja’far as. Di Mata Yahya ibn Sa’id al Qaththân (198 H)

    Dalam pandangan Yahya ibn Sa’id al Qaththân, Imam Ja’far as. bukan apa-apa, ia tidak bernilai sedikit pun. Ketika menyebut data pribadi Imam Ja’far as. Ia tidak lebih baik dan berkualitas dibanding Mujalid. adz Dzahabi berkata, “… Yahya ibn Sa’id berkata, “Julâlid lebih aku sukai darinya (Ja’far). Di hatiku ada sesuatu terhadapnya.”
    kitab Al Kâsyif,1/186

    Sementara Mujâlid yang ia anggap lebih baik dari Imam Ja’far as. adalah seorang pembohong dalam pandangan Yahya sendiri!!

    Ar Râzi berkata dalam kitab al Jarh wa at Ta’dîl,8/361 “Umar ibn Ali ash Shairafi berkata, ‘Aku mendengar Yahya ibn Sa’id al Qaththân berkata kepada Abdullah, kemanakah engkau hendak pergi? Ia menjawab, ‘Aku hendak pergi menemui Wahb ibn Jarir untuk menulis data sejarah (maksudnya dari riwayat Mujâlid),’ Maka Yahya berkata, ‘Jika demikian, kamu akan menulis banyak kepalsuan… ”

    Kayak gini kok disebut mencintai dan menjunjung tinggi Ahlul bait…Katrok…katrok kata Tukul arwana..
    heheheh

  191. Untuk Jackov :

    Tuduhan ketga anda thd Imam Malik : Mulanya ia taqzim pada Imam Jafar Shodiq, kemdian ia meragukan Imam Jafar Shodiq. Hebat tuduhan anda…orang pertama di dunia yg menuduh Imam Malik seperti itu.
    Imam Malik tak pernah menyatakan meragukan Imam Jafar Shodiq.
    Darimana anda tahu jika imam Malik membuang/tak mempercayai Imam Jafar Shodiq? Hanya melihat dari Al Muwato yg tak terdapat sanad Imam Jafar Shodiq?
    Anda mungkin belum tahu, hadis2 yg terdapat di Muwatho belum pernah ada yg menyebut palsu oleh para ahli hadis kecuali anda yg notabene bukan ahli hadis. Tak tertutup kemugkinan hadis2 di dalamnya dari Imam Jafar Shodiq, cuma tak ditulis sanadnya.
    Hadis2 yang dimiliki Imam Malik yg telah diajarkan ke muridnya jauh lebih banyak daripada yg termuat di Al Muawtho. Termasuk hadis2 keutamaan Ahl Bait yg terdapat di kitab2 Musnad Ahmad, Tarmiji, Bukhori, AbI Daud dll banyak yang berasal dari Imam Malik.
    Mau saya jelaskan hadis Tsqalain dan Ghadir Khum serta kronologisny aberdasar penjelasan Imam Malik ?

  192. Untuk Bob :
    Imam Maliki kan bukan Yaya. Jangan sama kan. Sama seperti : Abi Dzar dan Muawiyah kan sama2 murid nabi, tapi jangan samakan Abi Dzar dan Muawiyah dalam hal karakter, ketaatan, sifat2 dsb.

  193. untuk lamaru : pembual, pembual. BUKTI malik tidak mau meriwayatkan hadis Imam Ja’far alayhissalam kecuali didukung oleh perawi lain artinya malik meragukan keilmuan Imam Ja’far alayhissalam. anda berkatakan
    “Tak tertutup kemugkinan hadis2 di dalamnya dari Imam Jafar Shodiq, cuma tak ditulis sanadnya.”
    mungkin kalau sanad palsu jadi tidak ditulis sanadnya
    anda berkatakan
    “Hadis2 yang dimiliki Imam Malik yg telah diajarkan ke muridnya jauh lebih banyak daripada yg termuat di Al Muawtho. Termasuk hadis2 keutamaan Ahl Bait yg terdapat di kitab2 Musnad Ahmad, Tarmiji, Bukhori, AbI Daud dll banyak yang berasal dari Imam Malik.”
    kitab-kitab itu termasuk muwato tidak ditulis oleh murid Rasulullah shallallahualayhiwa aalihi wassalam langsung jadi kuat TUDUHAN literatur anda tidak valid
    anda berkatakan
    “Mau saya jelaskan hadis Tsqalain dan Ghadir Khum serta kronologisny aberdasar penjelasan Imam Malik ?”
    malik muwatho menolak hadis tsaqalain dan ghadirkhum TERBUKTI malik tidak meriwayatkan hadis tsaqalain dan ghadirkhum dalam muwato
    kesimuplan :malik muwato meninggalkan hadis AHLUL BAIT

  194. untuk lamaru : baca tahdzib biografi yahya bin said,,,,,,Yahya bin said guru malik bin anas, yahya bin said diakui kredibilitasnya oleh ahmad bin hanbal, al ijil, ali madini berkatakan “saya tidak mengetahui ada orang yang lebih tinggi keilmuannya daripada yahya bin said” ibn main berkatakan “yahya bin said selalu mengkhatamkan al quran setiap malam selama 20 tahun dan tidak pernah meninggalkan shalat malam selama 40 tahun”. ibnu saad berkatakan yahya sangat terpecaya dan menjadi hujjah,,,….awalnya malik belajar dari imam ja’far alayhissalam kemudian malik belajar dari yahya, ternyata yahya bin said guru malik melecehkan kelilmuan ahlul bait, malik mengikuti yahya gurunya meragukan keilmuan ahlul bait, oleh karena itu malik akhirnya meninggalkan hadis-hadis ahul bait mengikuti gurunya yahya bin said BUKTI muwato malik penuh dengan hadis-hadis malik dari gurunya yahya bin said

  195. @lamaru

    Sesungguhnya ke-3 khalifah tsb telah ingkar kepada perintah Allah dan Rasul-Nya, karena telah mengadakan pemilihan khalifah atas dasar pilihan manusia dan ada pemaksaan didalamnya, serta tidak mengikutsertakan Ahlulbait. Atas dasar inilah Muawiyah juga mengikuti jalanya ke-tiga khalifah tsb. Maka dapat dikatakan bahwa kekuasaan Muawiyah adalah kepanjangan dari kekuasaan Abubakar, Umar dan Utsman. Dan pada zaman Muawiyah-lah diciptakan hadis2 palsu dan tarikh Islam tandingan yg mengutamakan keutamaan ke-tiga khalifah tsb. Mungkin anda terjebak dgn ciptaan Muawiyah tsb, namun anda tidak menyadarinya.

    Salam damai selalu

  196. @lamaru

    Adapun Imam Ali as selama berada di zaman pemerintahan ke-tiga khalifah tsb adalah berdiam diri untuk mengawasi dan meluruskan penyimpangan ke-tiga khalifah tsb. Pernah Umar berkata: “Kalau tidak ada Ali, maka binasalah aku”

    Salam

  197. @lamaru

    Sebenarnya hadis2 mengenai Ahlulbait tersebar kepada seluruh mazhab/golongan Islam, karena Islam dalam setiap zaman ada dibawah naungan para Imam as.

    Salam

  198. Salam

    @ bob dan jackov

    Demi haq Rasulullah (saww) dan Ahlul bait (as) teruskan usaha anda selama itu haq.

    wassalam

  199. Untuk Bob dan Jackov :

    Dari literatur dari Alawiyin, Yahya bin said adalah murid Imam Jafar as Shodiq. Literatur lain Yahya bin Said juga berguru ke Imam malik. Jadi belum saya temukan literatur yg mengatakan Yahya bin Said adalah guru Imam Malik. Adapun kitab Al Kasyif yg mendiskreditkan Yahya bun Said, saya belum pernah baca. Dikarang oleh siapa? tahun berapa? Sulit dipercaya jika Yahya Bin Said berucap melecehkan Imam Jafar Shodiq, kecuali jika ia difitnah.

    Akan saya uraikan penjelasan Imam Malik ttg Hadis Tsqalain dan Ghadis Khum. Dalam penjelasan tsb, AGAK BERBEDA dengan yg ditafsirkan oleh Syiah Imamian. Penjelasan spt ini BELUM PERNAH saya lihat di kitab2 Syiah, dan lebih rinci sbb :

    Tsqalain :

    Hadis ini ini diucapkan Rasul pada saat haji wada (6 H), saat itu Nabi duduk diatas onta yang paling elit pada jamannya (onta uswa, berwarna merah, dengan telinga dipotong agar cantik).
    Makna hadis tsb agar kita berpegang dengan kitabullah Quran dan Al Itrah Ahl Baitku, agar tak akan sesat, bisa selamat ke surga. Berpegang teguh pada Al Quran maksudnya adalah kewajiban mengkaji isinya bagi SEMUA orang Islam, mengamalkan perintah di dalamnya, menjauhi larangan, dan percaya dengan kisah2 di dalamnya, dikerjakan karena Allah.
    Sedangkan berpegang pada Ahl Bait adalah mengikuti PERLAKUAN Nya. Yg dimaksud perlakuan Ahl Bait adalah perlakuan terhadap sunnah (Cara Beribadah sesuai Sunnah) dan Perlakuan terhadap para Sahabat (cara bersikap).
    Tambahan dari saya :
    Berpegang teguh pada Ahl Bait bukan sekedar mengenal nama2nya, bukan sekedar me muji2nya pada setiap acara, atau memajang fotonya (sebenarnya dilarang memajang foto2)

    Hadis Ghodir KUM mau saya jelaskan versi Imam Malik ? yg mana tak ada dalam buku2 syiah penjelasan versi seperti itu yang lebih rinci.

    . Untuk DEDE :

    Iamam Ali Ra tidak menganggap suatu PENYELEWENGAN AGAMA terhadap 3 3 sahabat karena menduduki jabatan Khalifah, buktinya Imam Ali pun ber Baiat kepada mereka. Juga Imam Ali ra selama ada 3 khalifah tsb tak pernah terdengar sibuk kesana kemari berfatwa mengajak orang2 imam tak mengakui 3 khalifah tsb. Yang ada malah Imam Ali ra bergabung dengan 3 khalifah dan menjadi Panglima Perang. Nah…kenapa kita sibuk berfatwa mengajak orang2 utk menolak ke khalifahan 3 sahabat tersebut ? Kitakan harus mengikuti CARA BERSIKAP Ahl Bait.

  200. @ Lamaru
    u said:
    Apakah anda menyamakan orang2 munafik yg pernah bertemu Rasul seperti Imam Malik yg bertemu Jafar Shodiq?

    …Ooo jadi anda tau juga toh bhwa ada orang2 munafik di jaman Rasul, bisa kasi contoh? kok dibilang munafik seh?

    u said:
    Karena Imam Malik tak terbukti kemunafikannya, maka ia masih saya percaya sebagai informasi terbaik tentang cara ibadah Imam Jafar Sodiq.

    …Tapi jg tak terbukti kesetiaannya (krn yg anda pke dari asumsi mulu sih)
    klo anda mo ngikut cara ibadahnya yo monggo mas, tp klo ga sedekap ntar dituduh syiah lho.

  201. …maka ia masih saya percaya sebagai informasi TERBAIK tentang cara ibadah Imam Jafar Sodiq.

    mulai lari ke fiqih..?? whuuuh ( nafas panjang mode on :mrgreen: )…sabaaar..sabaaar..

    yo wiiiiis, saya minta sama iamaru tolong tuliskan cara ibadah malik yang dia contoh dari Imam Ja’far as (sebagaimana ucapan anda “sbg informasi terbaik ttg cara ibadah Imam Ja’far”)

    terus saya minta contoh ibadah (jls mslh fiqih) dalam maliki tentang air liur anjing, dan bgmn imam malik mencontoh/belajar mengenai hal ini kpd imam Ja’far (as)..? atau mungkin dia punya fatwa sendiri..? kalo ada spt apa..?

    jgn asumsi dan jgn copas..ok

    @all
    maaf kalo melbar kmn2, sy ga akan tanya hal ini jika bukan karena tulisan ini :

    …maka ia masih saya percaya sebagai informasi TERBAIK tentang cara ibadah Imam Jafar Sodiq.

  202. @ All
    Ghadir Khum ?
    lumayan buku bagus tgl print

    Klik :
    http://www.dartabligh.org/books/audio/Ghadir%20Sermon.pdf

  203. untuk lamaru : anda memang pembual, anda berkatakan
    “Dari literatur dari Alawiyin, Yahya bin said adalah murid Imam Jafar as Shodiq. Literatur lain Yahya bin Said juga berguru ke Imam malik. Jadi belum saya temukan literatur yg mengatakan Yahya bin Said adalah guru Imam Malik. Adapun kitab Al Kasyif yg mendiskreditkan Yahya bun Said, saya belum pernah baca. Dikarang oleh siapa? tahun berapa? Sulit dipercaya jika Yahya Bin Said berucap melecehkan Imam Jafar Shodiq, kecuali jika ia difitnah.”
    literatur apa? literatur bualan atau dusta,,,,,,,Yahya bin said guru imam malik disebutkan dalam tahzib ibnu hajar biografi malik…..yahya bin said melecehkan imam Ja’far alayhissalam dalam tahzib ditulis IBNU HAJAR. anda terlalu banyak membual literatur sepertinya anda mabuk saat menulis
    anda berkatakan
    “Akan saya uraikan penjelasan Imam Malik ttg Hadis Tsqalain dan Ghadis Khum. Dalam penjelasan tsb, AGAK BERBEDA dengan yg ditafsirkan oleh Syiah Imamian. Penjelasan spt ini BELUM PERNAH saya lihat di kitab2 Syiah, dan lebih rinci sbb :

    Tsqalain :

    Hadis ini ini diucapkan Rasul pada saat haji wada (6 H), saat itu Nabi duduk diatas onta yang paling elit pada jamannya (onta uswa, berwarna merah, dengan telinga dipotong agar cantik).
    Makna hadis tsb agar kita berpegang dengan kitabullah Quran dan Al Itrah Ahl Baitku, agar tak akan sesat, bisa selamat ke surga. Berpegang teguh pada Al Quran maksudnya adalah kewajiban mengkaji isinya bagi SEMUA orang Islam, mengamalkan perintah di dalamnya, menjauhi larangan, dan percaya dengan kisah2 di dalamnya, dikerjakan karena Allah.
    Sedangkan berpegang pada Ahl Bait adalah mengikuti PERLAKUAN Nya. Yg dimaksud perlakuan Ahl Bait adalah perlakuan terhadap sunnah (Cara Beribadah sesuai Sunnah) dan Perlakuan terhadap para Sahabat (cara bersikap).”
    dapat dari mana? DARI LITERTUR ABAL-ABAL, LITERATUR BUALAN atau lietartur bohongan, malik bin anas terbukti menolak hadis tsaqalain dalam muwato malik
    anda berkatakan “Tambahan dari saya :
    Berpegang teguh pada Ahl Bait bukan sekedar mengenal nama2nya, bukan sekedar me muji2nya pada setiap acara, atau memajang fotonya (sebenarnya dilarang memajang foto2)”
    anda sudah pasti tidak berpegang pada ahlul bait TERBUKTI anda mengambil literatur dari muwato malik dan kitab hadis yang meninggalkan hadis ahlul bait, TERBUKTI anda berpegng pada ulama yang melecehkan AHLUL BAIT seperti malik dan yahya bin said,,,,,,
    anda sudah TERBUKTI pembual,,,,,,,,,,,,

  204. @lamaru

    Mengapa Imam Ali as bersikap diam selama kekuasaan ke-tiga khalifah tsb? karena Rasulullah saw memberitahu kepada Imam Ali as bahwa umat akan menyimpang setelah Beliau wafat dengan adanya pengangkatan khalifah di Saqifah Bani Sa’idah. Imam Ali as berkata: “Wahai Rasulullah! Apakah janji anda kepadaku sekiranya ia berlaku sedemikian? Beliau bersabda: “Jika anda dapat mencari pembantu-pembantu, maka perangilah “mereka” dan jika anda tidak dapat pembantu-pembantu, tahanlah tangan anda, peliharalah darah anda sehingga anda mendapatkan pembantu-pembantu untuk menegakkan Agama, Kitab Allah dan Sunnahku”

    Salam damai selalu

  205. Utk Jackov :

    Berikut saya ambil dari situs Salafy ttg Imam Malik :

    Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang sebaya seperti al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’i, Ibnu Wahb, Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.
    An Nasa’i berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur, terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.

    Jika anda buka situs Alawiyin tentang Imam Jafar Shodiq, maka anda akan menemukan bahwa Yahya bin Said adalah salah satu murid Imam Jafar Sodiq.

    Entah mana yg betul, anda atau situs tsb.

    Tapi yg jelas, saya telah menyampaikan hadis Tsqalain. Mungkin orang2 Syiah seperti anda sebelumnya tak tahu kapan nabi bersabda ttg tsqalain? sedang apa? apakah sedang mandi, atau istirahat dsb, belum ada penjelasan dari kitab2 Syiah,
    namun setelah saya jelaskan bahwa pada saat haji wada, 6 H, duduk di atas onta elit, baru anda tahu kan…
    Saya tahu lebih rinci bukan dari Syiah, tapi dari JASA2 Imam Malik, Syafii, yang menyampaikan ke penulis2 kitab hadis seperti nasai, Tarmiji dsb.. Artinya mereka mengajarkan hadis ttg Ahl Bait, tak meninggalkan hadis tersebut.

    Anda mau lagi dengar hadis Ghodir Khum yg lebih rinci, detail, yang barangkali anda tak pernah mendengar sebelumnya selama di Syiah ?

    Utk Dede :

    Jadi, paham anda : jika Imam Ali sudah punya pembantu baru boleh memerangi 3 khalifah. Kalau belum punya pembantu, tahan darah.
    Nyatanya Imam Ali sudah banyak punya pembantu disaat 3 khalifah. Imam Ali Ra adalah Panglima Perang, mudah bagi Imam Ali jika mau menjungkalkan kekuasaan Umar bin Hattab. Kaisar Romawi dan Parsi saja takluk oleh bala tentara pimpinan Imam Ali RA.
    Disaat 3 khalifah berkuasa, Imam Ali tak pernah terdengar berfatwa kepada orang2 iman saat itu untuk menolak kekhalifah Abu Bakar, Ustman, Umar.
    Jadi paham anda : tak logis alias karangan2 saja.

  206. logika atau asumsi? ah asumsi aja ah. Nampaknya ini lebih banyak yang memilih. Abis asyik sih, ndak perlu menanggung beban tanggungjawab moral.

  207. @lamaru

    Coba anda baca lagi, ini adalah perbincangan Imam Ali as dengan Rasulullah saw:
    Imam Ali as berkata: “Wahai Rasulullah! Apakah janji anda kepadaku sekiranya ia berlaku sedemikian? Beliau bersabda: “Jika anda dapat mencari pembantu-pembantu, maka perangilah “mereka” dan jika anda tidak dapat pembantu-pembantu, tahanlah tangan anda, peliharalah darah anda sehingga anda mendapatkan pembantu-pembantu untuk menegakkan Agama, Kitab Allah dan Sunnahku”

    Salam damai selalu

  208. @lamaru

    Saya sengaja tidak menuliskan rujukannya, soalnya anda juga mengarang saja dari dulu, hanya dikira-kira saja. Coba anda jelaskan yg menjadi dalil sebagai bahan rujukan bahwa ke-tiga khalifah tsb sudah sesuai dgn perintah Allah dan Rasul-Nya didalam Al Qur’an dan As Sunnah.

    Wassalam

  209. sudahlah kita tidak perlu memperuncing sejarah para sahabat Rasulallah saw. -radhiyallahuánhum-. Mereka semuanya telah pulang kerahmatullah. Marilah kita saling husnudz dhon terutama kepada orang2 yg telah wafat. Serahkan semuanya itu ditangan Allah. Yg penting koreksi diri kita masing2, keluarga kita. Dia, Allah swt. yang berhak mengampuni atau menyiksa hambaNya.
    Saya tambahkan sedikit bahwa hadits kitabullah wa sunnati itu banyak ulama yang mendhoifkannya sedangkan hadits tsaqalain tidak diragukan keshohihannya. Silahkan baca keterangan yg bagus mengenai kelemahan hadits kitabullah wa sunnati pada situs http://www.everyoneweb.com/tabarruk bab sebelas. semoga bermanfaat

  210. Utk Ressay, Dede, Salmah :

    Saya berfikir sederhana saja, tak rumit.

    Berdasarkan hadis Tsqalain maka secara sederhana kita disuruh :

    1. Mengerjakan apa yg dikerjakan Ahl Bait
    2. Tak mengerjakan apa yg tak dikerjakan Ahl Bait.

    Karena tak ada riwayat yg menyatakan bahwa selama ada 3 kahlifah Imam Ali Ra mengajak (menghasut) kepada orang2 imam di saat itu untuk rame2 menolak ke khalifahan 3 sahabat tsb. Karena Imam Ali ra tak mengerjakan hal demikian, kenapa kita harus mengerjakan utk menghasut orang2 Islam agar tak mengakui 3 khalifah tsb.

    Katanya mau SELAMAT….!

  211. @lamaru

    Anda itu bagaimana sih? kita bisa menilai kalau orang yg ingkar kepada Al Qur’an dan As Sunnah, seperti ke-tiga khalifah tsb, itu dinamakan apa? mungkin fasikh, munafik, murtad, munkar, kafir, pendusta dst. Pasti akan terkena ancaman salah satu ayat Al Qur’an sesuai dengan kesalahan orang tsb.

    Salam damai

  212. @lamaru

    Anda tidak bisa menjelaskan dan membuktikan yg menjadi dalil sebagai bahan rujukan bahwa ke-tiga khalifah tsb sudah sesuai dgn perintah Allah dan Rasul-Nya didalam Al Qur’an dan As Sunnah. Saya pikir anda adalah seorang pendusta atas nama agama.

    Salam damai selalu

  213. @lamaru

    Bukannya menghasut, namun sudah sangat jelas dialog antara Imam Ali as dengan Rasulullah saw yang memberitahu Imam Ali as bahwa umat akan menyimpang setelah Beliau wafat dengan adanya pengangkatan khalifah di Saqifah Bani Sa’idah. Imam Ali as berkata: “Wahai Rasulullah! Apakah janji anda kepadaku sekiranya ia berlaku sedemikian? Beliau bersabda: “Jika anda dapat mencari pembantu-pembantu, maka perangilah “mereka” dan jika anda tidak dapat pembantu-pembantu, tahanlah tangan anda, peliharalah darah anda sehingga anda mendapatkan pembantu-pembantu untuk menegakkan Agama, Kitab Allah dan Sunnahku”

    Salam damai selalu

  214. Untuk Dede dan Asep :

    Coba kita simak dan cam kan hadis Tsqalain. Hadis ini HANYA mengatur hubungan kita dgn Al Quran serta hubungan kita dengan Ahl Bait. Bukan mengatur hubungan kita dengan pihak lain, atau dengan orang ke tiga, ke empat, seperti Abu Bakar, Umar, Usman. Andai Abu Bakar cs orang yg soleh, jahat, munafik dsb, biarlah urusan Tuhan dan mereka sendiri. Kita cukup berpegang pada Tsqalain yaitu :

    1. Kerjakan apa yg di kerjakan Ahl Bait
    2. Jangan kerjakan apa yg tidak dikerjakan Ahl Bait
    AGAR SELAMAT, !!

    Karena Imam Ali Ra TIDAK mengerjakan penghasutan dalam mengajak orang2 iman sejamannya untuk tidak mengakui ke khalifahan 3 sahabat, kenapa kita harus repot2 melakukannya?
    Kerugiannya : Kita rugi waktu dan bertolak belakang dgn amalan Ahl Bait.

    Memang, iblis hebat, ia bisa mengubah fokus kita dalam mengamalkan Tsqalain : dengan cara :
    Hanya karena kita sibuk MENGURUSI Abu Bakar cs, kita lupa kewajiban mengamalkan Tsqalain.
    Kita bisa lupa kewajiban MEMAHAMI/belajar ayat demi ayat di dalam Al Quran,kalau perlu sampai khatam, padahal itu kewajiban kita semua belajar Al Quran seluruhnya, bukan hanya kewajiban ustad atau santri sesuai dengan perintah Tsqalain. Kebanyakan kita hanya mendengar ceramah2 saja.

    Hanya karena kita sibuk mengurusi Abu Bakar cs, kita bisa lupa mengurusi diri sendiri, apakah cara ibadah kita sesuai dengan Ahl Bait, apakah cara bersikap kita sesuai dengan sikap ahl Bait.

    Itulah kehidupan dunia, godaan setan dimana mana.

  215. hihihi….aneh si LAMARU ini…

    Diawal awal dia yg nulis kalo org yg ngaku pengikut ahlul bait itu tdk sesuai dengan perilaku ahlul bait karena tdk pernah ada dalam sejarahnya para Ahlul bait itu mencela ke 3 khalifah tsb.

    Setelah dibuktikan ada dlm kitab2nya dia sendiri…malah kebingungan dan kemudian bikin tema diskusi baru melebar kemana2 mulai dari
    sanad keilmuannya kagak nyambung dan tokoh yg dikuti bukan murid dan pencinta seperti Malik
    al muwatho.
    kemudian dibuktikan Malik al muwatho ternyata bukanlah murid yg loyal pada ahlul bait tapi hanya loyal pada penguasa…pindah lagi bahasanya

    Apakah cara ibadah kita sudah sesuai dengan ahlul bait apa belum dari pada ngeributin org yg terdahulu..

    Kan sedari Awak sudah jelas..yg bikin keributan awal2 itu si Lamaru ngomong bualan di thread ini…setelah semua bualannya di tunjukkan sekaligus dipatahkan bikin TEMA baru lagi…

    Sudahlah…jalani saja ibadah masing2..jgn suka mencela org…apalagi kalo dalilnya BUALAN yah…

    kembali ke LAPTOP…..pak SP

  216. @lamaru

    Sudah terbukti anda tidak bisa menyajikan dalil sebagai bahan rujukan bahwa ke-3 khalifah tsb sudah sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya di dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Memang anda seorang pendusta.

    Salam

  217. Utk BOB dan DEDE ”

    Telah saya buktikan dengan menyampaikan hadis Tsqalain yg ternyata makna dan tafsirnya jauh lebih rinci, lebih dalam dari yang anda dapatkan di Syiah imamiah. Kenapa saya bisa mendapatkan hadis Tsqalain lebih rinci? karena JASA2 Maliki, Syafii, Hanafi, yang mana hadis tsb tercatat abadi di Buhori, Tirmiji, Abi Daud, Musnad Ahmad Hambali, dan banyak kitab2 hadis lain. Adapun info yg menyatakan Maliki adalah murid yg melecehkan Ahl Bait, saya belum pernah ketemu dalilnya. Hanya si Jackov menampilkan referensi yg KATA nya dari Ibnu Hajar. menyatakan bahwa Yahya bin Said adalah guru Maliki yg melecehkan Jafar Shodiq. Tapi dari situs Salafy danNU, menyatakan bahwa Yahya bin Said adalah MURID Maliki, juga dalam situs Alawiyin menyatakan bahwa Yahya bin Said juga murid Imam Jafar Shodiq. Kalau saya disuruh milih, maka saya lebih percaya sumber salafi dan NU bahwa Yahya bin Said adalah murid Maliki, bukan guru Maliki yg katanya melecehkan Imam Jafar Shodiq.
    Untuk membuktikan bahwa Maliki dan Syafii adalah MEMULYAKAN Ahl Bait, selain hadids Tsqalain diatas, jika anda berkenaan akan saya tampilkan hadis Ghodir Khum versi yg diajarkan Maliki, Syafii, yang makna dan rinciannya lebih luasdan dalam daripada yg anda dapatkan di Syiah Imamiah, OK?

    Blog ini kan khusus mendiskusikan hadis2 keutamaan Ahl Bait, maka mari kita PERDALAM sehingga terlihat makna ASLI nya.

    Ingat… Ahl Bait sebagai panutan, maka ikutilah apa yg dikerjakan Ahl Bait, dan Jangan ikutin apa yg tak dikerjakan Ahl Bait.
    Jika tak ada riwayat yg mengatakan Imam Ali Ra sibuk mengajak orang2 iman agar rame2 tak mengakui 3 khalifah di masa berkuasanya 3 khalifah tsb, kenapa kita musti repot2 mengajak orang2 Islam tak mengakui 3 khalifah tsb? buang2 waktu, hanya gara2 ngurusi 3 Khalifah, kita bahkan sebagian besar kita, mungkin lupa mempelajari makna/tafsir ayat demi ayat Al Quran hingga khatam. padahal ini kewajiban SEMUA org Islam tanpater kecuali seperti yg diamanatkan dalam Tsqalain. Mungkin saja di sebagian besar kita paling banyak hanya 5% ayat di Al Quran yg baru kita pelajari. Padahal dari lamanya kita sebagai orang Islam, seharusnya sudah khatam kitab Al Quran kita pelajari, lalu di amalkan dan juga di percayai (di mani) kisah2 di dalamnya. Itu adalah perintah di Tsqalain bung….

  218. Untuk BOB :

    Sebagai bukti bahwa Imam Ali Ra tak menghasut orang2 iman di jamannya untuk menolak berkuasanya 3 khalifah yaitu ”

    1. Banyak riwayat bahwa Imam Ali ber baiat kepada 3 kahlifah.

    2. Banyak riwayat termasuk di nahjul balghah bahwa Imam Ali adalah Panglima Perang di saat berkuasanya 3 khalifah, terutama era Umat Bin Hattab.

    3. Disamping tak ada riwayat yg menyatakan bahwa Imam Ali sibuk kesana kemari ngumpulkan orang2 utk menolak atau tak mengakui kekuasaan 3 khalifah.

    Jika hanya mengeluh kepada kepimpinan 3 khalifah mungkin ada, itu hal biasa, seperti kita2 mengeluh thd atasan kita, bukan berarti menghasut utk menolak kekuasaan atasan.

    Maka JANGAN KERJAKAN yg tak dikerjakan Ahl Bait jika anda masih mau berpegang pada Tsqalain.

  219. @lamaru

    Tetap saja anda tidak bisa membuktikan keserasian antara nash2 Al Qur’an dan As Sunnah atas diangkatnya ke-3 khalifah tsb, hanya berandai-andai saja yg katanya sanadnya dari Maliki, Syafii, Hanafi, yang mana hadis tsb tercatat abadi di Buhori, Tirmiji, Abi Daud, Musnad Ahmad Hambali. Itu sih sudah umum apa yg dipahami oleh mayoritas. Anda mengatakan Ulil Amri adalah manusia biasa yg bisa berbuat salah. Anda tidak menyadari bahwa paham seperti ini adalah warisan Muawiyah. Anda sudah terjebak di dalamnya, yg akhirnya menjadikan anda seorang pendusta atas nama agama.

    Wassalam

  220. @lamaru
    Mungkin anda benar dan mungkin ada perbedaan pendapat tentang anggapan Syiah terhadap para sahabat.
    Sebelum kita masuk dalam diskusi, kita harus bedakan antara SYIAH dan AHLULBAIT. Syiah Imamiyah sebagai anda ketahui adalah syiah (pengikut) 12 Imam.
    Jadi tanggapan Ahlulbai(sumber) terhadap sahabat berbeda
    dengan tanggapan para pengikut.
    Dan terhadap para pengikut (syiah) kita tidak boleh salahkan pada mereka apabila mereka menyalahkan para sahabat, karena mereka para sahabat memang pernah berbuat salah. Jadi menurut saya wajar2 aja.

    Pernah anda mendengar ada yang menyalahkan Rasul.? Rasul aja bisa disalhkan mereka apa lagi terhadap Ahlulbait pasca Rasul. Bukan saja menyalahkan malahan dihukum, diperangi, diracuni dan dibunuh. Oleh karena itu apa yang dibuat oleh mereka yang disebut syiah dibandingkan dengan mereka yang sampai membunuh masih wajar.
    Anda mengatakan:Berdasarkan hadis Tsqalain maka secara sederhana kita disuruh :

    1. Mengerjakan apa yg dikerjakan Ahl Bait
    2. Tak mengerjakan apa yg tak dikerjakan Ahl Bait.
    Mungkin anda masih kurang, Yang terpenting adalah petunjuk dari mereka.
    Memang benar apa yang anda katakan pada point 1&2 tapi siapa yang sanggup pada point satu dan dua berarti sama dengan melaksanakan Sunah Rasul. Terkecuali yang dimaksud anda yang khusus yaitu mencela sahabat. Kalau ini mungkin saja bisa. Tetapi mengerjakan /meninggalkan sesuai point 1&2. Hanya bisa dilaksanakan bagi mereka2 yang telah disucikan. Wasalam

  221. Untuk Dede :

    Anda mulai melebar. Kita fokus kan aja dulu ke hadis tsqalain. Saya sengaja menampilkan tsqalain versi Maliki, Syafii Hambali, Hanafi, yg tertulis di Tirmiji, abi daud dll. Maksudnya hanya membandingkan dengan tsqalain versi Syiah imamiah. Nampak makna dari Maliki, Syafii, lebih dalam, lebih fokus, lebih rinci. Sedangkan di Syiah, hadis tsqalain mengalami distorsi makna, bisa lari ke masalah 3 sahabat, juga kurang rinci. Nanti juga akan saya bahas tentang hadis Ghodir Khum, yg lebih rinci, lebih dalam, lebih luas, dari yg pernah anda dapat, setelah pembahasan tsqalain selesai.

    Utk Abu Rahat :

    Sudah saya katakan, Syiah Imaiah adalah pengikut Kulayni, dengan kitab rujukan tertuanya Al Kaffy. sedang Kulayni dan Ahl Bait tak pernah berjumpa.Nama Syiah Imamiah baru ada setelah jaman Kulayni, abad 4 H, sedangkan di jaman Ahl Bait masih hidup, satu2nya golongan Islam yg melaknat Abu bakar cs di sebut olongan Rafidhah.

    Untuk anda berdua (Dede dan Abu Rahat:

    Di dalam tsqalain kita diwajibkan berpegang pada Al Quran :
    Pertanyaan : sudah berapa % ayat Al Quran yang anda pelajari satu demi satu? Jika belum, maka segeralah pelajari dan pahami setiap ayat dalam Al quran, kira2 1 tahun juga bisa khatam.Setelah itu amalkan, dan percayai kisah2 di dalamnya. Itu yg baru bisa disebut berpegang pada kitab Al Quran. Tidak seperti sekarang kebanyakan orang Islam, hanya dengar ceramah2 saja, tapi tak mau langsung mengkaji atau memahami ayat demi ayat.

  222. Ko tambah lagi MR. Pengung nya ya..? :mrgreen:

  223. @lamaru

    Saya bukannya melebar, namun informasi yg saya dapatkan menurut anda mengenai penafsiran Ulil Amri adalah manusia biasa yg dapat berbuat salah. Kalo mengenai Tsaqalain dan Ghadirkhum lebih baik kita kembali kepada postingan sdr SP yg berjudul Tsaqalain.

    Salam

  224. @lamaru

    Selama anda tidak bisa membuktikan dan menjelaskan pemilihan ke-3 khalifah tsb menurut nash Al Qur’an dan As Sunnah, maka tetap saya mempunyai pemahaman bahwa kekuasaan Muawiyah adalah kelanjutan dari ke-3 khalifah tsb.

    Salam

  225. @lamaru

    Maka JANGAN KERJAKAN yg tak dikerjakan Ahl Bait jika anda masih mau berpegang pada Tsqalain.

    Tepat sekali, banyak sekali di sini para pengaku pengikut ahlul bait, tapi kenyataannya… wuakakakak…

  226. @lamaru
    Anda terlalu sombong lamaru. Apakah anda juga sudah menguasai Alqur’an? Apakah anda Itrahti Rasul?
    Pada akhirnya terbuka belang anda. Ujung2nya anda menunjukan kebencian anda terhadap Syiah seperti SALAFY mungkin anda juga segolongan mereka. Bukan menciptakan keharmonisan malahan ingin mendiskritkan. Anda mencari kesalahan Syiah anda benarkan dan ada yang menunjukan kesalahan sahabat anda cerca. Malahan mereka yang mencela Rasul anda bela. Jadi menurut anda mereka2 yang anda sebut sahabat lebih Mulia dari Rasul? Wasalam

  227. @lamaru

    Saya pikir kita sepakat bahwa orang yg mencintai Ahlul Bait berarti juga mengetahui risalah ajarannya spt : ketaatannya, akhlaknya, takwanya, keimanannya, zuhudnya dstnya. Pendek kata semua amal dan ibadahnya harus kita yakini dan diamalkan dalam kehidupan sebagai seorang Muslim dan Mukmin.

    Salam

  228. La wong nashibi ko mau ngikutin Ahlul Bait..hihi

    nih nasibi2 dlm kitab2 mrk :

    http://www.answering-ansar.org/wahabis/en/chap8.php

    buat Iamaru klo baca link yg diatas pake kaca mato botol yah… :mrgreen:

  229. mungkin ini bbrp contoh2 perbuatan yg hrs dicontoh / diikutin sbgmn ulama2 mazhab kebanggaan Iamaru : ( ga bgts dech )

    http://www.answering-ansar.org/answers/mutah/en/chap7.php

    seru abis.. :mrgreen:

  230. @lamaru
    apa mungkin khalifah Abubakar, Umar -yang dianggap menyimpang dari akidah agama dan ada lagi yang memunafikkan beliau2 ini dll- diizinkan oleh Allah swt. untuk dikubur disisi manusia yang paling takwa, mulia yakni junjungan kita Rasulallah saw.? Kalau memang dua khalifah ini keluar dari akidah atau dibenci oleh Rasulallah saw. tidak mungkin Allah swt. dan Rasul-Nya ridho untuk dikubur disisi beliau saw. Karena dalam hukum Islam saja, setiap orang muslim harus dikubur ditempat kuburan kaum muslimin.

  231. maksud pertanyaan gue diatas ini tidak harus ditujukan kepada lamaru, maaf ya.

  232. Emang tahu darimana k’lo Allah ridho dgn ke 2 org tsb ? K’lo saya membunuh seorng yg tdk bersalah lalu org tsb mati, maka Allah SWT telah mengizinkan perbuatan saya. Tp masalahnya apakah Allah ridho dgn perbuatan saya ? Apakah sama antara mengizinkan dgn meridhoi ?

  233. Untuk Abu Rahat dan Dede :

    Sebaiknya kita jangan melebar dulu, kita batasi tentang Tsqalain.
    Saya hanya mau menampilkan PEMAHAMAN tentang Tsqalain versi Maliki, Syafii, Hanafi, yg tertulis abadi di Tirmiji, Abi Daud dll, dibandingkan dengan Tsqalain versi Kulayni (Syiah Imamiah). Dari kedua jenis persepsi terhadap tsqalain maka kita bisa menilai versi mana yg sesungguhnya dekat dengan ahl Bait.

    Anda (Abu Rahat) bertanya apakah saya sudah memahami Al Quran ? jawabnya sederhana : Jika saya belum mau memahami Al Quran secara kesuluruhan maka saya bisa dikatakan TAK BERPEGANG TEGUH pada Al Quran alias tak mengamalkan Tsqalain.
    Tak mudah meamalkan Tsqalain, jauh lebih mudah menyebutkan seperti yg sebagian besar di masyarakat Syiah dan Suni, selalu berkata berpegang teguh pada Al Quran, namun kenyataannya jarang ada yg serius mau belajar memahami ayat demi ayat hingga khatam kitab Al Quran. Bagaimana mereka bisa dikatakan berpegang teguh pada Al Quran?
    Demikian kurang lebihnya tsqalain versi Maliki, Syafii, yg ternyata lebih rinci, lebih dalam maknanya, lebih kongkrit dalam pengamalannya.

  234. Setidaknya saya masih cukup bersabar untuk meminta Mas lamaru atau siapa saja yang mau berdiskusi tentang hadis Tsaqalain atau tema lainnya agar berdiskusi di tulisan-tulisan saya yang memang membahas tentang itu
    Salam

  235. salam
    @ nomad
    iblis “dijinkan” olh Allah menggoda dan mengganggu utk menyesatkan anak cucu nabi Adam as..tp Allah tdk prnh ridho dg iblis..sma aja dg kemunafikan oknum shbt..!

    @Iamaru
    tdk usah byk membual..bca link answering ansar..baca sdri perbuatan2 ulama yg anda sbt2 berpegang tgh sm tsaqalain..omong kosong..nafsirkan ayat ngelantur smp doyan sodomy ko dibilang ngerti al Qur’an..ulma apa itu??..omong kosong..! dan tlg dibaca jg peringatan dr pemilik blog..
    Wassalam

  236. utk Nomad :
    Saya tak mengerti maksud anda, apakah maksud anda bahwa berpegang teguh pada Al Quran = tak perlu memahamami ayat Al Quran satu per satu ? saya hanya men duduk an HADIS tsqalain agar kita semua mengerti apa maksudb erpegang teguh pada Al Quran. Bukan hanya sebagai pemanis tapi tak tahu konkritnya sebagaimana sebagian besar umat islam tak mengenal isi Al Quran. Padahak Nabi bersabda :
    Menuntut ilmu itu WAJIB bagi semua orang Islam, adapun ilmu yang wajib dituntut ada 3 yaitu Kitabullah (Quran), Sunah yg tegak (hadis) dan faroid (warisan), adapun ilmu2 selainnya dapat memberikan ke faldan /manfaat. Hadis ini amat sejalan dengan hadis tsqalain yaitu berpegang teguh pada Al Quran.

    Saya tak tahu maksud anda ada ulama yg sodomi ? Siapa? kitab siapa? Sekarang memang banyak fitnah2, jadi susah menilai mana yg benar mana yg salah.
    Utk itu mari kita sama2 BERPEGANG TEGUH pada Al Quran dan Mengerjakan apa yg dikerjakan Ahl Bait dan Tak mengerjakan apa yg tak dikerjakan Ahl Bait. Itulah esensi Tsqalain.
    Hal yg tak dikerjakan Imam Ali pada jamannya adalah mengumpulkan orang rame2 untuk menolak Abu Bakar, Umar, Usman sebagai Khalifah. Malah yg terjadi adalah Imam Ali Ra bergabung dgn 3 Khalifah tsb bahkan sebagai Panglima Perang. Kenapa sekarang kita rame2 mengajak orang menolak ke Kahlaifan Abu Bakar cs? Jesal bertenangan apa yg dikerjakan Imam Ali Ra.

  237. makanya dibaca yg bnr dan diklik tuh linknya..jadi bs bc sdri dan silahkn “bersihkan” nama2 tsb dg dalil yg bnr, jgn cm membual fitnah siapa lah..inilah itulah..itu pndpt ulama2 suni sdri..

  238. Utk Baqir :

    Saya bukan penganut Syiah dan bukan penganut Suni (mazhab2). juga bukan salafy Indonesia. Tak ada hubungannya. Saya hanya mncoba ikut golongan yg memurnikan agama, golongan para Ahl Ilmi yang menjunjung tinggi sunah rasul, yg diteruskan para ahl bait, tabiin, hingga sekarang.

  239. @lamaru

    Semua golongan/mazhab juga banyak yg mengaku memurnikan agama, namun yg penting adalah esensi yg diajarkannya, apakah cocok dgn Al Qur’an dan As Sunnah? Seperti anda misalnya sampai sekarang tidak bisa membuktikan dan menjelaskan dalil sebagai bahan rujukan bahwa pengangkatan ke-3 khalifah tsb, sudahkah sesuai dgn Al Qur’an dan As Sunnah? Kalau anda tidak bisa menjelaskan, maka saya menilai anda sebagai seorang pendusta atas nama agama.

    Salam damai

  240. @lamaru

    Saya melihat anda bolak balik terus tentang Kulayni dan sudah dijelaskan oleh saudara yg lain bahwa Kulayni adalah seorang pengumpul hadits yg didalamnya banyak sekali hadits yg dhaif dan anda sendiri mengatakan 50% palsu. Lalu saya sudah menjelaskan bolak balik sikap Imam Ali as selama kekuasaan ke-3 khalifah tsb. Begini saja bagaimana kalau anda menjelaskan konsep Islam menurut golongan para Ahl Ilmi tsb. Siapa tahu atas izin Allah swt, saya tertarik untuk mengikutinya.

    Salam

  241. Utkm DEDE :

    Jika anda dan siapa saja mau me murni kan agama, amalkan sungguh2 Tsqalain ! bukan hanya slogan, yaitu :

    1. Berpegang teguh pada Al Quran (belajar dan amalkan)
    2. Kerjakan apa yg dkerjakan Ahl Bait
    3. Jangan kerjakan apa yg tak dikerjakan Ahl Bait.

    INSYA ALLAH AKAN SELAMAT ANDA.
    Daripada ngurusin orang lain atau sibuk ngurusin Abu Bakar cs, ee malah Tsqalainnya terbengkalai, lupa belajar Al Quran.
    Bagaimana mau murni ?

  242. @lamaru
    Menurut anda banyak dari kita2 belum mengerti mengenai Alqur’an sehingga tdk bisa mendudukan hadits Tsaqalain sebagaimana mestinya.
    Supaya anda tahu, untuk memahami Alqur’an tidak satupun dari kita termasuk anda untuk dapat memahami. terkecuali mereka yang telah disucikan: Firman Allah dalam Surah Al-Waqiah 79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan dan
    Surah Al-Baqarah 2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

    Sudahkah anda memasuki tingkat ini?
    Sampai dimana pengetahuan anda terhadap ITRAHTI dan AHLULBAIT?
    Dan siapa Ahlul Ilm yang anda maksudkan coba anda jelaskan pada saya dan jangan asal ngomong aja. Apabila anda sanggup saya akan minta izin kepada pemilik blog ini untuk menyediakan tempat chusus dan saya akan minta pemilik blog ini sebagai moderator. Wasalam

  243. @ Iamaru

    hihi..ngelantur lg..mo ahli ilm kek,ahli ngelantur kek,ahli membual kek..ahli kadzab kek…saya ga urusan…yg jd point bkn itu..Ga usah mutar muter..benar kata jackov..anda terlalu banyak membual..!

    Anda sya srh tunjukkan ibadah si malik yg dicontoh dr imam Ja’far as aja kaga ada jwbn..!
    Makanya anda bc tuh apa fatwa2 si malik..maaf tdk ada ahlul bait bilang anjing tdk najis spt fatwa si malik !, tdk ada ahlul bait mmblhkan hub lwt dubur..cm malik dan yg sejenis dg dia yang fatwanya nyeleneh spt itu..!
    Gitu ko ahli ilm..! Omong kosong..!

    Demi menghormati pemilik blog, tolong pake akal sehat anda untuk tidak ngelantur sana sini..ckp bualan2 kosong anda..ok..

    @ SP
    Maaf mas jk saya OOT..

  244. @Aburahat

    Setuju! sdr SP yg jadi moderatornya, daripada terus saja bolak baik tak tentu arah.

    Salam

  245. @Aburahat dan @Lamaru

    Setuju! sdr SP yg jadi moderatornya, daripada terus saja bolak baik tak tentu arah.

    Salam

  246. @lamaru

    Kata anda:
    Daripada ngurusin orang lain atau sibuk ngurusin Abu Bakar cs, ee malah Tsqalainnya terbengkalai, lupa belajar Al Quran.

    Komentar:
    Oh sangat penting demi kemurnian agama. Soalnya banyak umat Islam yg merujuk kepada Abubakar cs yg telah menyimpang didalam agama. Maka dari itu saya bersikeras bahwa kekuasaan Muawiyah adalah kelanjutan dari kekuasaan Abubakar cs.

    Salam

  247. Memahami AlQur’an menurut pemahaman siapa ?

  248. Utk Abu Rahat :

    Maksud anda, kita tak perlu belajar Al Quran karena sekarang tak ada yg menguasai makna isi Al Quran ? Masih harus menunggu Imam Mahdi yg goib tak muncul2? Jadi biar saja sekarang ini umat Islam tak tahu isi Quran dan masih dalam kegelapan ? Kasihan umat manusia, dalam kegelapan lagi. Apalah artinya hadis tsqalain menyruh kita berpegang pada al Quran…eeenggak ada yg ngajari….

    Untuk Dede :

    Betul kata anda, karena sibuk ngurusi Abu Bakar cs, anda jadi lupa belajar Al Quran, mungkin pengetahuan anda ttg isi Al Quran di bawah 1 %. Bagaimana mau mengamalkan Tsqalain yg nyuruh kita berpegang pada Al Quran? Harus nunggu Imam Mahdi datang lagi utk ngajari Al Quran? Sempat anda dipanggil Tuhan, Imam Mahdi mungkin tak datang2. sebagimana Imam Khomeni tak pernah jumpa Imam Mahdi.

    Wajar saja sebagian besar umat Syiah tak pernah belajar/mengkaji kitab Al Quran setiap acara pengajian mereka. Kebanyakan hanya ceramah2 saja plus membaca Doa Kumail, plus memuji muji Ahl Bait plus men caci Abu Bakar cs. Jadi…boleh dikatakan masih dalam KEGELAPAN

  249. @All

    Pointnya adalah, mengapa perselisihan antara Imam Ali vs Abubakar dan Umar hingga kini terus digembar-gemborkan? Sementara Imam Ali sendiri sdh menerima mereka? Jika anda-anda mau bukti, lihat saja bahwa Imam Ali tdk menunjukkan penentangan Beliau thd kedua orang ini semasa pemerintahan keduanya. Jika Imam Ali as menganggap keduanya perampas kekhalifahan, kafir, munafik, dll, maka kita akan mengetahui dari riwayat akan penentangan Beliau. Jika Beliau tdk menerima, maka hijrah adalah putusan yg tepat sesuai dgn contoh Nabinya. Tapi hal ini tdk pernah ada riwayatnya bukan? Jika anda-anda mengatakan bahwa Imam Ali tdk membaiat hingga enam bulan, maka mengapa anda-anda tdk menerima kekhalifahan Abubakar setelah berjalan ratusan tahun kemudian? Siapa yg anda ambil teladan? Imam Ali as dan itrahnya ataukah syiah-syiah Ali yg rafidhi?

    Keutamaan dan kemuliaan Imam Ali as sesungguhnya tdk pernah ternoda hanya dgn tdk memegang kekhalifahan. Kekhalifahan hanyalah simbol politik dan Imam Ali as mengetahui itu. Sesungguhan keimamahan Saydina Ali tdk pernah lepas dan hilang.

    Mohon maaf jika keliru

    Wassalam

  250. @lamaru

    Kata anda:
    Wajar saja sebagian besar umat Syiah tak pernah belajar/mengkaji kitab Al Quran setiap acara pengajian mereka. Kebanyakan hanya ceramah2 saja plus membaca Doa Kumail, plus memuji muji Ahl Bait plus men caci Abu Bakar cs. Jadi…boleh dikatakan masih dalam KEGELAPAN.

    Komentar:
    Anda sudah berdusta atas nama agama, sekarang anda mulai menfitnah atas nama agama. Bukan KEGELAPAN lagi yg menimpa anda, namun KESESATAN YG NYATA.

  251. @truthchecker

    Menerima khalifah Abubakar cs, sama saja dgn menerima kekuasaan Muawiyah. Ingat dialog antara Imam Ali as dgn Rasulullah saw, bahwa umat akan menyimpang dgn pemilihan di Saqifah Bani Sa’idah.

    Salam

  252. Utk Dede :

    Saya hanya melanjutkan pernyataan Abu Rahat : katanya : TAK SATUPUN DARI KITA YG BISA MEMAHAMI ALQURAN KECUALI MEREKA YG DISUCIKAN, berarti jika di pengajian Syiah tak ada pengkajian Kitab Al Quran, ya…wajar2 saja karena tak ada yg paham. tak ada yg bisa mengajari.
    iyakan…Abu Rahat ?

  253. Utk Dede : apapun kata anda, apakah jika menerima Abu Bakar = menerima kekuasaan Muawiyah, toh… Imam Ali Ra menerima, tak menghasut orang islam di saat itu utk menolak 3 sahabat sbg khalifah, juga tak hijrah meninggalkan 3 sahabat, malah yg terjadi Imam Ali Ra justru bergabung dengan 3 sahabat sebagai Panglima Perang yg disegani. Anda menyalahkan Imam Ali yg mau menerima (tak menolak) mereka?

  254. @lamaru

    Itu sudah dijelaskan oleh saya dengan dialog antara Imam Ali as dan Rasulullah saw yg bersabda bahwa umat akan menyimpang dengan pemilihan khalifah di Saqifah Bani Sa’idah. Makanya Muawiyah melanjutkan penyimpangan ke-3 khalifah tsb. Dan saya juga sudah menjelaskan tentang sikap Imam Ali as semasa kekuasaan ke-3 khalifah tsb. Ah, bolak balik teruuus.

    Salam

  255. @lamaru

    Begini saja, silahkan anda sharing dgn sdr Aburahat dan sdr SP menjadi moderatornya. Ini adalah permintaan sdr Aburahat. Siaaap dan sekarang bisa dimulai.

    Salam

  256. @lamaru
    Anda suka mmbalik kata2. Anda mengatakan se=-akan2 anda telah menguasai Alqur’an dan kita tidak mempelajarinya nah ini kata2 anda yang saya COPAS: Anda (Abu Rahat) bertanya apakah saya sudah memahami Al Quran ? jawabnya sederhana : Jika saya belum mau memahami Al Quran secara kesuluruhan maka saya bisa dikatakan TAK BERPEGANG TEGUH pada Al Quran alias tak mengamalkan Tsqalain.
    Tak mudah meamalkan Tsqalain, jauh lebih mudah menyebutkan seperti yg sebagian besar di masyarakat Syiah dan Suni, selalu berkata berpegang teguh pada Al Quran, namun kenyataannya jarang ada yg serius mau belajar memahami ayat demi ayat hingga khatam kitab Al Quran. Bagaimana mereka bisa dikatakan berpegang teguh pada Al Quran?
    Saya tidak pernah mengatakan kita tidak perlu belajar Alqur’an tapi kita belum mapu menguasainya. Bukan seperti anda yang mengejek kita2 ini.
    Anda rupanya senang mengejek orang ya?
    Bagaimana berani anda tidak untuk berdiskusi dan fokus. Bukan seperti sekarang ini lari sana sini. Hehehe

  257. @Aburahat

    Ada pesan dari sdr Lamaru via email, katanya menerima tantangan anda untuk berdiskusi dan dia lagi dijalan. Jadi silahkan anda untuk menunggunya.

    Wassalam

  258. @asep
    Trima kasih. Diskusi yang akan dilaksanakan bertema: HADITS TSAQALAIN
    Apabila diskusi akan dilaksanakan maka kita harus ada persetujuan beberapa syarat agar terfokus. Untuk ini saya akan coba mintakan kpada SP.Wasalam

  259. @SP
    Dapatkan mas menyediakan ruang untuk kami serta menjadi moderator?
    Apabila mas setuju tolong mas buat persyaratan agar kita berjalan dalam koridor yang telah digariskan. Terima kasih. Wasalam

  260. @Aburahat

    Kata sdr Lamaru nanti malam diskusinya sekitar jam 10. Menurut hemat saya sdr SP telah menyediakan ruang diskusinya diposting yg berjudul Tsaqalain.

    Wassalam

  261. @asep & SP
    Terimah kasih.
    Saya mengajak teman2 turut serta meramaikan.
    Mudah2an diskusi ini bermanfaat untuk kita semua demi mencari kebenaran. Wasalam

  262. Untuk Aburahat :

    Al Qur’an diturunkan untuk umat manusia. Bukan khusus untuk Ahl Bait. Artinya manusia biasa pun bisa untuk paham isi Al Quran. Sia2 dong Tuhan menurunkan Al Quran untuk seluruh umat manusia jika manusia biasa tak dijinkan untuk memahami isi Al Quran.
    Maka aneh,,,jika ada paham hanya Ahl Bait saja yg bisa memahami isi Quran, lalu ..kita2 manusia biasa dianggap tak mampu memahami, maka tak perlu ngoyo untuk belajar isi Al Quran…toh tak akan mampu juga memahami. Inikah paham anda?
    Apa artinya makna dalam Tsqalain bahwa kita harus berpegang teguh pada Al Qur’an? Apa maksudnya kitab Al Quran di pegang2 saja, tak perlu untuk dipahami isinya?

    Untuk Dede :

    Memang nabi pernah di depan sahabat2 termasuk ada Ali Ra, Muawiyah. Amr bin Yasir, dll bersabda bahwa sahabat2 akan berselisih. Bahkan nabi pernah bersabda bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, 1 golongan selamat, yg 72 gol ke neraka.

    Bagaimana sikap kita terhadap adanya perselisihan dan perpecahan umat Islam? : AMALKAN TSQALIAN :

    1. Berpegang teguh pada Al Quran dengan memahami isinya dan mengamalkan dan mengimaninya.

    2. Mengikuti apa yg dikerjan Ahl Bait, dan jangan melakukan apa2 yg tak dilakukan Ahl Bait.

    Kegiatan menghasut orang2 Islam untuk tidak mengakui (menolak) ke khalifahan 3 sahabat adalah kegiatan yg tak pernah dilakukan Imam Ali Ra pada saat kepeimpinan 3 Sahabat nabi sebagai khalifah. Adapun jika 3 khalifah tersebut ada salah, dosa, atau apa saja, itu Urusan Tuhan dengan mereka 3 sahabat di akhirat, bukan urusan kita, toh Imam Ali Ra tak mengurusi (tak menolak) mereka.
    Demikain. Salam Damai.

  263. @lamaru

    Dengan berpegang teguh kepada Tsaqalain tentu saja kita harus mengimaninya yakni meyakini dlm hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan amal perbuatan. Itu sudah kewajiban sebagai seorang Muslim. Saya sudah berulangkali menjelaskan sikap Imam Ali as selama berkuasanya ke-3 khalifah tsb. Sekarang silahkan anda untuk berdiskusi dgn sdr Aburahat, karena sdr SP telah menyediakan tempat dipostingan hadis Tsaqalain.

    Salam

  264. @lamaru
    Anda mau berdiskusi? Sdh disediakan oleh saudara kita SP diruang Tsaqalain. Ayo kita kesana. Wasalam

  265. Utk Dede : saya tak mengerti masud anda tentang sikap Ali. Maksud anda imam Ali Bertindak Menghasut orang2 islam di jamannya utk menolak 3 Khalifah seperti yg dilakukan orang2 Syiah sekarang ? tak pernah terdengar tuh…riwayat seperrti itu.

  266. @lamaru

    Sepertinya anda tidak membaca penjelasan saya mengenai dialog antara Imam Ali as dan Rasulullah saw, serta sikap Imam Ali as selama bekuasanya ke-3 khalifah tsb yaitu diam untuk menjaga kemurnian agama dan meluruskan penyimpangan ke-3 khalifah tsb. Kalaupun pemahaman anda berbeda dgn saya, itu mungkin tergantung dari keyakinan masing-masing. Sementara saya memperhatikan diskusi anda dgn sdr Aburahat, jadi dipersilahkan untuk memulainya.

    Salam

  267. @all
    Maaf teman2 karena saya berada diwilayah timur dan jam menunjukan jam 12 malam sedangkan sdr lamaru tidak muncul ditempat diskusi , maka saya terpaksa tinggalkan.
    Padahal sdr lamaru muncul diruang lain. Berarti sdr lamaru tidak menepati janji Wasalam

  268. Untuk Dede :
    Mungkin kita bisa lebih sedikit tegas.

    Menurut saya :

    Kegiatan menghasut/mengumpukkan orang2 islam untuk menolak ke khalifahan Abubakar, Umar, Usman adalah suatu tindakan (kegiatan) yg tak pernah dilakukan Imam Ali Ra. Maka melanggar Tsqalain.

    Menurut anda kegiatan diatas tak melanggar Tsqalain ?

  269. @lamaru
    Analisa anda tentang kredibilitas Kulayni sangat menarik. Namun saya tidak setuju dengan spekulasi anda bhw Syi’ah Imamiah identik denga Kulayni. Saya masih tetap menganggap bahwa semua mazhab masih membawa kebenaran2 hakikat dari Islam yang dibawakan oleh Rasulullah. Namun juga tidak bisa dipungkiri bahwa semua mazhab sudah tercemar oleh ijtihad2 ulama2nya (juga tercemar oleh perbuatan2 fanatik pengikutnya).
    Selama anda bisa ,menganggap semua mazhab adalah sejajar saya pikir itu lebih benar.
    Kesimpulan saya: Jangan pernah ada yang mengklaim hanya mazhabnya yang benar, dan jangan juga ada yang berspekulasi mazhab diluar dirinya adalah sesat

    @Jackov cs
    Tidak ada manfaatnya cacian anda kepada lamaru (pembual dll). Lebih baik anda memulai kalimat2 anda dengan basmalah dan shalawat ketimbang dibuka dg cacian.

    Ressay
    Mungkin banyak yang menunggu analisa dan argumen2 anda dari sekedar hanya tuduhan2 kepada lamaru.
    Oyyaa, harap juga dibedakan antara asumsi dan spekulasi.

    SP
    Agak sulit sebetulnya mengkategorikan OOT di blog SP. Karena sebagian besar artikel mempunyai keterkaitan yang kuat (hanya di SP sdh ada artikelnya masing2).
    Misalnya bagaimana kita bicara kemuliaan ahlul bayt tanpa bicara hadits tsaqalain, tentang Sahabat, ttg Fadak, ttg syi’ah.
    Jadi ketika ketika sedikit melebar kesana akan sulit jika harus pindah ke artikel yang khusus disana.
    Dari judul artikel ini saja sudah membuka segala kemungkinan mencakup sekian banya artikel di blog SP.

    PS: mencintai dan memuliakan ahlul bayt wajib ada di semua mazhab, sehingga ketika kita mencintai dan memuliakan ahlul bayt bukan berarti kita harus pindah mazhab.
    Mari kita bukan hanya mengadu argumen, dalil dan logika, namun juga mengadu akhlak.

    Wassalam

  270. Syiah Imamiah dan Kulayni bukan hanya identik, tapi satu ruh, karena :

    1. Kitab rujukan tertua Syiah Imamiah adalah Al Kaffy Kulayni

    2. Nama Syiah Imamiah/ Mazhab Ahll Bait, Mazhab Jafari ada sejak Kulayni (abad 4). Nama mazhab tersebut karena KATANYA hadis2 di Al Kaffy mengambil dari sabda2 Imam Ja’far As Shodiq

    4. Paham Turunnya Imam Mahdi secara Goib Kecil lahir di jaman Kulayni, sehingga kitab Kulayni dapat REKOMENDASI dari Sang Mahdi tsb.

    5. Paham2 utama di Syiah yg lain ada di kitab Al Kaffy seperti RAJAH (Reinkarnasi). BADA (Tuhan bisa lupa), Al Quran asli 3 kali lipat dari yg ada sekarang,

    6, Cara2 ibadah yg telah diterapkan Syiah Imamiah diambil (termuat) dalam kitab ini. Kecuali paham TAK WAJIB nya Solat Jumat selama Imam Mahdi belum datang, paham ini baru ada sejak abad 7 H oleh Syarif Murtadha dan muridnya Salar Dailami.

    Ya,,,itu dulu, Salam damai

  271. @lamaru…

    itu informasi sepihak anda saja…..seperti fakta2 yg diatas informasi anda kebanyakan Bualan…ahistoris..

    dan ini thread tdk membahas ttg yg anda tulis jadi anda harus mengerti aturan main setelah berulang dingatkan , kecuali anda agak sedikit …….

  272. @lamaru

    Kata anda:
    Kegiatan menghasut/mengumpukkan orang2 islam untuk menolak ke khalifahan Abubakar, Umar, Usman adalah suatu tindakan (kegiatan) yg tak pernah dilakukan Imam Ali Ra. Maka melanggar Tsqalain.

    Komentar:
    Ah, itu mungkin anda yg pernah melakukan hal yg demikian. Jelas melanggar Tsaqalain. Anda ini gimana sih kelihatannya pintar, namun telmi. Saya sudah berulang kali menjelaskan, tapi kok tdk ngerti2 juga. Gini aja, anda jelaskan Tsaqalain menurut versi anda dgn nash Al Qur’an dan As Sunnah.

    Salam

  273. Utk BOB ”

    Poin 1 : Bisa anda menunjukan bahwa Al Kaffy bukan rujukan tertua Syiah ? Kecuali anda memaksakan bahwa ada kitab yang KATANYA ditulis oleh Sulaim.(Kata Mufid dan Tussi) namun baru pada abad 5H terbit, sehingga 12 imam pun tak tahu.

    Poin 2 : Dalam kitab2 yg ditulis di era Ahl Bait masih hidup (sebelum abad 3), tak ditemukan adanya goongan yg bernama Mazhab Syiah Imamiah, Mzhab Ahl Bait, Mazhab Jafari. Yg ada pada saat itu adalah golongan Murjiah, Qodariah, Rafidah, Mutazilah, Jabariah, dan para ahl ilmi yg menjaga sunnah rasul.
    Adapun nama Mazhab Syiah Imamiah, Mazhab Ahl Bait baru ada pada literatur yg ditulis sejak abad 4H dan sesudahnya.

    Poin 4. Turunnya Imam Mahdi secara Goib Kecil bertepatan dengan hidupnya Al Kulayni yaitu 255 – 329
    H. Dan adanya rekomendasi dari Al Mahdi terhadap kitab Kulayni (Al Kaffy) ada dalam kitab Ass Syiah oleh Muhammad Sadiq berbunyi :Imam Mahdi berkata : ini ktab cukup (kaffy) bagi Syiah saja.

    Poin 5 : Paham rajah dan bada termuat dalam Al Kaffy dan Kitab Sulaim (yg terbit di abad 5H). Bisa di cek di Al Kaffy hal 102.

    Poin 6. Cara2 ibadah Syiah Imamiah sekarang hampir semuanya termuat dalam kitab rujukan tertua Syiah, Al Kaffy.

    Adapun tentang tidak wajib solat Jumat sejak abad 7H, ada dalam kitab Islam Perspektif dan kitab2 yg ditulis oleh Syarif Murthada/Salar Dailami.

    Utk Dede :

    Mungkin saya telmi, tapi saya tak pernah melihat ada riwayat bahwa selama berkuasanya 3 khalifah,Imam Ali RA sibuk ceramah kesana kemari untuk menolak kepemimpinan 3 khalifah tersebut. Yg ada adalah bahwa Imam Ali Ra justru bergabung dengan 3 khalifah dan menjadi panglima perang ( terdapat di Nahjul Balagah, salah satu kitab rujukan Syiah, di hal 193

    Salam damai

    Salam damai.

  274. Salam

    @ Iamaru

    Mas, ada baiknya anda buka kembali Nahjul Balaghah anda, coba anda bc khutbah syiqsiqiyyah, disitu jelas ada pernyataan2 Imam Ali as mengenai Kekhalifahan shbt yg dimksd.

    saran saya jika anda mau memberi rujukan dg nahjul balaghah sebaiknya anda sebutkan nama khutbahnya saja, karena tidak semua teks khutbah dlm Nahjul Balaghah pd halaman yg sm pd setiap penerbit.

    Wassalam

  275. Saran saya sih, diskusinya pakai etika,tidak perlu caci maki.dan tidak perlu memaksakan pendapat dari masing-masing mazhab.kalau salah satu mengajukan dalil dan satu lagi mengajukan dalil, lalu masing-masing juga bersikukuh dengan dalilnya masing-masing, yooo wiss jalani aja masing-masing. Ga perlu marah-marah dan memaksakan .Dan yang penting sih ga perlu ada kata sesat dan Kafir.

    salam,

  276. @bagir & halwa

    😀

    Nahh ini baru sejuk .. ;). Manttaaappp…
    Thx.

    Wassalam

  277. truthseeker08

    masih pagi jadi masih sejuk 😀

    canda mas, pgnnya ttp sjk ko..cm kadang yg nyelenh2 bikin panas 😀

  278. @baqir

    Sama mas Baqir.. (panasnya.. :P)
    Tapi waktu panas ingat ahlul bayt bisa reda/sejuk lagi. Cobaan pada diri kita masih jauh dibandingkan mereka.

    Semoga matahari dan kenyelenehan tidak membuat kita terbakar, cukup menjadi hangat.. 😉

    Wassalam

  279. Salam
    @ truthseeker08

    Semoga matahari dan kenyelenehan tidak membuat kita terbakar, cukup menjadi hangat.

    Amiin…

    wassalam..

  280. @ lamaru
    1. simpel aja, apa pendapat anda mengenai kekhalifahan abu bakr, umar dan othman? mengapa?

    2. anggaplah anda seorang ahlul ilmi, apa rujukan anda? bagaimana anda merujuknya? apa sikap anda terhdp rujukan tsb?

    3. asumsi anda ttg ajaran syiah berasal dr kulayni hanya krn beliau hidup di zaman tsb lemah, dan ini terlihat dari pemahaman anda ttg pemahaman syiah secara sembrono (ala salafiyyun wahabiyyun). apa dasar pemikiran anda (ato ustadz anda) itu?

    – salam

  281. @lamaru, di/pada Juli 6th, 2009 pada 11:11 pm

    Syiah Imamiah dan Kulayni bukan hanya identik, tapi satu ruh, karena :

    1. Kitab rujukan tertua Syiah Imamiah adalah Al Kaffy Kulayni

    Spekulatif dan terlalu gegabah.
    Saya tidak melihat ada hubungan bhw syi’ah identik dg Kulayni. Apa yang saudara Lamaru akan katakan dengan syi’ah sebelum adanya al Kafi? Apakah saudara lamaru ingin mengatakan syi’ah sebelum ada al Kafi berbeda dg sesudahnya?
    Perlu kita ketahui bersama, bahwa Islam berkembang tidak melalui buku. Pengajaran dilakukan secara langsung tatap muka (guru-murid), buku hanyalah sebagai tambahan (yang direkomendasikan oleh guru)

    2. Nama Syiah Imamiah/ Mazhab Ahll Bait, Mazhab Jafari ada sejak Kulayni (abad 4). Nama mazhab tersebut karena KATANYA hadis2 di Al Kaffy mengambil dari sabda2 Imam Ja’far As Shodiq

    benar salahnya pun masih harus kita buktikan.
    Namun walaupun demikian saya rasa nama tidaklah menjadi suatu yang prinsip sebagaimana nama mazhab lainnya.
    Jika saudara Lamaru menyimpulkan bahwa dengan berubahnya nama maka sudah keluar dr ahlul bayt/islam, maka logika yg sama mestinya dinisbahkan kpd mazhab2 lainnya.

    4. Paham Turunnya Imam Mahdi secara Goib Kecil lahir di jaman Kulayni, sehingga kitab Kulayni dapat REKOMENDASI dari Sang Mahdi tsb.

    Mari kita lakukan study kritis tentang ini. Saya belum melihat ada sanggahan dari saudara2 yang berbeda pendapat dg Saudara Lamaru. Begitu juga dari sang penulis artikel sendiri masih belum berkomentar banyak… 😉

    5. Paham2 utama di Syiah yg lain ada di kitab Al Kaffy seperti RAJAH (Reinkarnasi). BADA (Tuhan bisa lupa), Al Quran asli 3 kali lipat dari yg ada sekarang,

    Jika saudara Lamaru berbicara ttg ketidaksempurnaan al Kafi, maka saudara juga harus adil untuk mengakui bahwa hal yang sama terjadi pada semua mazhab dan semua buku hadits (bahkan pada yg mengklaim shahih).

    6, Cara2 ibadah yg telah diterapkan Syiah Imamiah diambil (termuat) dalam kitab ini. Kecuali paham TAK WAJIB nya Solat Jumat selama Imam Mahdi belum datang, paham ini baru ada sejak abad 7 H oleh Syarif Murtadha dan muridnya Salar Dailami.
    Sah2 saja koq. Karena yang ada lebih dahulu adalah cara2 ibadah itu, dan bukan al Kafi yang ada lebih dahulu. Sehingga dengan mudah disanggah bahwa al Kafi adalah rekaman atas apa yang ada pada saat itu (bukan membuat cara ibadah baru).
    Apakah logika yang sama saudara nisbahkan kepada mazhab yg lain?. Apakah 4 mazhab sunni sudah bukan islam krn mereka mengikuti Imam Malik, or Imam Hanafi or Imam Syafi’i or Imam Hambali?. Bukankah kesemua imam mazhab tsb juga merekam apa yg ada (bahkan ada tambahan ijtihad/bid’ah?).

    Ya,,,itu dulu, Salam damai

    Salam damai juga.

    Wassalam

  282. @all
    Tolong teman berikan saya masukan.
    Pertanyaan saya adalah: Apakah mereka2 yang meriwayat Hadits yang ditulis dalam Shahih mereka atau musnad pernah ketemu para sahabat Rasul atau Rasulullah SAW sendiri? Wasalam

  283. Utk Abuahat :

    Yg menulis Al Muwato dan Al Umm adalah Maliki dan Syafii, murid langsung Ahl Bait, mereka tak pernah mengeluarkan kata2 melecehkan Ahl Bait, malah ucapan2 mereka yg memuji ke mulyaan Ahl Bait banyak literatur yg memuatnya.
    Bahkan hadis2 keutamaan Ahl Bait dari merekalah hingga sampai di kitab Buhori, Nasasi, tirmiji dll, dengan penjelasan hadis yg lebih rinci dan dalam dibanding penjelasan hadis yg sama di Syiah Imamiah.
    Maka dari itu saya mencoba meangkat Tsqalain dan Gadir Khum, membandingkan penjelasan2 versi Maliki, Syafii, dengan versi Kualayni cs (Syiah Imamiah), kita akan melihat mana yg lebih dalam maknanya serta lebih rinci tentang latar belakang hadis, sehingga kita bisa menilai, pihak yang mana yg sesungguhnya lebih dekat dengan Ahl Bait.

    Salam Damai.

  284. @lamaru
    saya mencoba ikut sebentar, hanya untuk menguji itikad baik anda.

    Yg menulis Al Muwato dan Al Umm adalah Maliki dan Syafii, murid langsung Ahl Bait,

    Bisakah anda menyebutkan literatur yang mengatakan Malik dan Syafii adalah murid langsung ahlul bait?

    mereka tak pernah mengeluarkan kata2 melecehkan Ahl Bait,

    mungkin saja benar, tetapi yang dipermasalahkan adalah sikap. Jika Malik dan Sayfii murid langsung ahlul bait, tentunya dalam kitab-kitab mereka akan banyak kita jumpai nukilan atau ucapan hukum dari ahlul bait atau hadis-hadis yang dalam sanadnya ada ahlul bait. Nah saya tanya, jika faktanya kitab-kitab hadis mereka malah sedikit atau tidak ada nukilan ucapan ahlul bait atau hadis dengan sanad ahlul bait, maka apakah cukup merujuk pada kitab mereka dikatakan sebagai merujuk pada ahlul bait?. Renungkan dengan baik pertanyaan saya
    Kemudian bagaimana anda menyikapi pernyataan saya berikut Rasanya salah seorang disini pernah menunjukkan kepada anda bahwa Imam Malik meriwayatkan hadis dari Imam Ja’far AS jika hadis Imam Ja’far memiliki penguat dari yang lain. Sikap seperti ini patut dipertanyakan, jika Malik adalah murid yang berpegang teguh pada Imam Ja’far maka tidak perlu untuk meriwayatkan hadis Imam Ja’far ia harus mencari penguat bagi Imam Ja’far.

    malah ucapan2 mereka yg memuji ke mulyaan Ahl Bait banyak literatur yg memuatnya.

    Bisa saja benar, tetapi dalam berdiskusi anda hendaknya menyertakan bukti-bukti untuk hujjah anda. Jika anda mengatakan banyak literatur yang memuat ucapan mereka akan keutamaan ahlul bait, maka silakan sebutkan satupersatu literaturnya berserta halaman dengan lengkap, bila perlu bisa anda nukilakan?

    Bahkan hadis2 keutamaan Ahl Bait dari merekalah hingga sampai di kitab Buhori, Nasasi, tirmiji dll, dengan penjelasan hadis yg lebih rinci dan dalam dibanding penjelasan hadis yg sama di Syiah Imamiah.

    Silakan sebutkan hadis yang anda maksud beserta sanadnya baik dalam Shahih Bukhari, Nasa’i atau Tirmidzi dan akan kita lihat apakah dalam sanad hadis tersebut terdapat nama Malik dan Syafii, bukan berarti saya mendustakan anda, saya hanya ingin tahu seberapa jauh anda memahami apa yang anda katakan, Silakan ditunjukkan

    Maka dari itu saya mencoba meangkat Tsqalain dan Gadir Khum, membandingkan penjelasan2 versi Maliki, Syafii, dengan versi Kualayni cs (Syiah Imamiah), kita akan melihat mana yg lebih dalam maknanya serta lebih rinci tentang latar belakang hadis, sehingga kita bisa menilai, pihak yang mana yg sesungguhnya lebih dekat dengan Ahl Bait.

    Silakan tampilkan, sehingga tugas anda berikutnya adalah
    1. tampilkan penjelasan Imam Malik tentang hadis Tsaqalain dan Ghadir Kum dan
    2. tampilkan penjelasan Syafii tentang hadis Tsaqalain dan Ghadir kum
    3. tampilkan penjelasan hadis Tsaqalain dan Ghadirkum versi Al Kulaini

    setelah anda menampilkan semuanya dan tentu harus dengan literatur yang lengkap (maksud saya penukilan dari kitab apa dan hal berapa atau no riwayat berapa) barulah kita membandingkan versi2 tersebut.
    Bukankah anda berniat untuk diskusi, saya akan mencoba berdiskusi kembali dengan anda tetapi saya harap anda jangan mengulangi sikap yang sama seperti diskusi kita dengan Mas Ressay yang sudah sudah. Saya masih ingat bahwa sampai saat ini anda belum mampu menunjukkan no khutbah Nahjul Balaghah yang mengatakan bahwa Imam Ali pernah menjadi panglima perang di masa Umar. Jujur saya yang bodoh ini belum bisa menemukannya. Tetapi untuk saat ini saya cukupkan anda mempertanggungjawabkan hujjah anda dengan cara menjawab pertanyaan yang saya cetak tebal.
    Salam damai 🙂

  285. @SP
    Saudara lamaru tidak membaca sejarah. Saya tidak tahu kapan Maliki belajar dari Imam Jafar Shadiq. Menurut sejarah Imam Malik hanya datang menyengguk Imam kalau perlu. Dan setiap Malik datang dietemukan Imam Jafar sedang shalat atau membaca Alqur’an. Sedang Imam Syafie murid Imam Malik. Begitu yang saya tahu. Wasalam

  286. UTK SP dan ABURAHAT :

    Referensi dari Situs Alawiyin bahwa Malki adalah murid Imam Ja’far Shodiq :

    Oleh karena itu, beliau (Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq) pernah berkata, “Abubakar (Ash-Shiddiq) telah melahirkanku dua kali.” Al-Imam Ja’far Ash-Shodiq dilahirkan di kota Madinah pada hari Senin, malam ke 13 dari Rabi’ul Awal, tahun 80 H (ada yang menyebutkan tahun 83 H). Banyak para imam besar (semoga Allah meridhoi mereka) yang mengambil ilmu dari beliau, diantaranya Yahya bin Sa’id, Ibnu Juraid, Imam Malik, Sufyan Ats-Tsauri, Sufyan bin ‘Uyainah, Abu Hanifah, Su’bah dan Ayyub.
    Diambil dan Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy]

    Ucapan Imam Maliki

    Imam Malik menceritakan pribadi Imam Ja’far ash-Shadiq dalam kitab Tahdhib al-Tahdhib, Jilid 2, hlm. 104:
    “Aku sering mengunjungi ash-Shadiq. Aku tidak pernah menemui beliau kecuali dalam salah satu daripada keadaan-keadaan ini:
    1. beliau sedang shalat,
    2. beliau sedang berpuasa,
    3. beliau sedang membaca kitab suci al-Qur’an.
    Aku tidak pernah melihat beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW tanpa taharah. Ia seorang yang paling bertaqwa, warak, dan amat terpelajar selepas zaman Nabi Muhammad SAW. Tidak ada mata yang pernah, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan hati ini tidak pernah terlintas akan seseorang yang lebih utama (afdhal) melebihi Ja’far bin Muhammad dalam ibadah, kewarakan dan ilmu pengetahuannya.”

    Misal anda tinggal di Amerika, diminta Obama agar berfatwa tentang Islam dalam buku, kebetulan anda mau mengutip fatwa Osama bin Laden, apakah anda cantumkan dalam buku tersebut nama Osama bin Laden?

    Demikianlah sikap Imam Malik terhadap khalifah Al Mansur yg tak suka dengan Ahl Bait.

    Diatas, ada saya uraikan tentang hadis Tsqalain versi Tirimiji berikut penjelasan serta latar belakang tentang hadis tsb.. Kenapa saya menyatakan bahwa versi Tirrmiji = versi Maliki, karena Tirmiji murid Bukhori, murid Hambali, Murid Syafii, murid Maliki.
    Adapun metode yg saya pakai akan saya utarakan lebih panjang jika anda berkenan memberikan email anda. Ok ?

    Sedangkan Tsqalain versi Kulayni ? Saya malah menunggu penjelasan dari anda, Saya hanya dapat sekilas yg belum lengkap. Jika sudah dapat dari anda2, maka akan kita bandingkan 2 versi penjelasan tsb.Ok ?

  287. @lamaru

    Lho kenapa lewat email? disini saja biar semua dapat pelajaran dari anda.

  288. @lamaru

    Referensi dari Situs Alawiyin bahwa Malki adalah murid Imam Ja’far Shodiq

    Maaf Mas lamaru, anda tidak berhadapan dengan orang yang bisa anda buat percaya hanya dengan sumber seperti itu. Bukankah saya sudah menjelaskan setidaknya sebutkan nama kitab beserta hal sebagai literatur

    Imam Malik menceritakan pribadi Imam Ja’far ash-Shadiq dalam kitab Tahdhib al-Tahdhib, Jilid 2, hlm. 104:
    “Aku sering mengunjungi ash-Shadiq. Aku tidak pernah menemui beliau kecuali dalam salah satu daripada keadaan-keadaan ini:
    1. beliau sedang shalat,
    2. beliau sedang berpuasa,
    3. beliau sedang membaca kitab suci al-Qur’an.
    Aku tidak pernah melihat beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW tanpa taharah. Ia seorang yang paling bertaqwa, warak, dan amat terpelajar selepas zaman Nabi Muhammad SAW. Tidak ada mata yang pernah, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan hati ini tidak pernah terlintas akan seseorang yang lebih utama (afdhal) melebihi Ja’far bin Muhammad dalam ibadah, kewarakan dan ilmu pengetahuannya.”

    Yang ini sudah lebih baik, tapi tidak ada keterangan yang anda tulis menyebutkan bahwa Malik adalah murid Imam Ja’far, yang saya tangkap dari penjelasan anda adalah Malik berkunjung ke tempat Imam Ja’far. btw di atas ada juga yang mengutip kitab Tahdzib Ibnu Hajar dan ia mengatakan kalau Imam Malik merendahkan Imam Ja’far, nah bagaimana itu.
    Kemudian anda belum menyebutkan referensi bahwa Syafii adalah murid Ahlul Bait? ditambah lagi banyak semua pertanyaan saya belum anda jawab, jadi silakan 🙂

    Misal anda tinggal di Amerika, diminta Obama agar berfatwa tentang Islam dalam buku, kebetulan anda mau mengutip fatwa Osama bin Laden, apakah anda cantumkan dalam buku tersebut nama Osama bin Laden?

    Demikianlah sikap Imam Malik terhadap khalifah Al Mansur yg tak suka dengan Ahl Bait.

    Yang ini mau nyambung kemana, anda mau menjawab pertanyaan yang mana, saya jadi bingung.

    Diatas, ada saya uraikan tentang hadis Tsqalain versi Tirimiji berikut penjelasan serta latar belakang tentang hadis tsb.. Kenapa saya menyatakan bahwa versi Tirrmiji = versi Maliki, karena Tirmiji murid Bukhori, murid Hambali, Murid Syafii, murid Maliki.

    Sayang sekali, logika anda terlalu memaksa, hubungan guru murid tidak selalu antara guru dan murid berpandangan sama, tidak jarang ditemukan guru murid yang sangat berbeda bahkan bertolak belakang. Sejauh ini saya melihat dasar berpikir anda rapuh dan perlu diperiksa lagi. Kemudian Tsaqalain versi Tirmidzi yang anda merasa sudah menyebutkan, maaf anda belum menyebutkan referensinya dan yang mana yang merupakan penjelasan Tirmidzi dan yang mana yang kata-kata anda sendiri. Tolong dikutipkan dengan benar 🙂

    Adapun metode yg saya pakai akan saya utarakan lebih panjang jika anda berkenan memberikan email anda. Ok ?

    Cukup disini saja 🙂

    Sedangkan Tsqalain versi Kulayni ? Saya malah menunggu penjelasan dari anda, Saya hanya dapat sekilas yg belum lengkap. Jika sudah dapat dari anda2, maka akan kita bandingkan 2 versi penjelasan tsb.Ok ?

    Wah saya gak punya versi yang anda maksud, jadi maaf sayang sekali, saya bahkan tahu ada versi-versi Tsaqalain justru dari anda, makanya saya menuntut penjelasan :mrgreen:

  289. Utk Secondprince :

    Ya..saya akui…kelemahan saya …saya tidak seteliti seperti anda, saya hanya membaca dan ingat, tapi kurang hapal nama kitab. Namun saya banyak baca referensi bahwa Imam Malik dan Abu Hanifah adalah murid Imam Jafar As Shodiq, termasuk yg saya kopi dari situs Alawiyin diatas. Juga saya pernah baca buku dialog Syiah Suni oleh Syarifuddin Al Musawi, disitu ia mengatakan bahwa imam mahzab suni adalah murid Ahl Bait. Jika ada kitab yg menurut anda bahwa Imam Malik melecehkan Ahl Bait, maka saya lebih percaya bahwa Imam Malik adalah murid Imam Jafar Siddiq dan memulyakannnya. Biasa…fitnah selalu beredar di masyarakat, termasuk dilingkungan penulis.

    Kenapa saya harus menjelaskan secara khusus via emali metode yg saya gunakan dalam menjelaskan Tsqalain, Ghadir Khum, atau tentang hadis2 lain? karena metode yg saya gunakan HANYA ada di kelompok/jamaah tertentu, atau apa lah namanya yg kebetulan saya ada di dalamnya.
    Dengan metode ini saya bisa menjelaskan kenapa saya bisa mengatakan bahwa guru dan murid dalam persepsi yg sama terhadap suatu dalil.
    Mungkin anda mengira saya menghayal, atau nerocos tanpa arah… tapi anda bisa tanya ke teman2 yg telah kirim email ke saya.

    Mengenai Obama .(hanya ibarat).
    Imam Malik hampir pasti tidak akan mau menulis nama Jafar Shodiq di kitab Muwato karena kitab ini akan disebar termasuk diserahkan ke Khalifah Al Mansur yg notabene tak suka kepada Jafar Shodiq.

    Kenapa saya meminta anda2 penganut Syiah Imamiah menjelaskan Tsqalain ? karena hadis ini yg menjadi andalan mazhab ini, tentu mereka sudah punya persepsi sendiri tentang hadis ini, Ini yg mau saya ketahui dari anda2.

    Adapun yg anda tanyakan tentang Imam Ali Ra adalah panglima perang, ada dalam Nahjul Balaghah terbitan Beirut hal 193.

  290. @lamaru

    Ya..saya akui…kelemahan saya …saya tidak seteliti seperti anda, saya hanya membaca dan ingat, tapi kurang hapal nama kitab. Namun saya banyak baca referensi bahwa Imam Malik dan Abu Hanifah adalah murid Imam Jafar As Shodiq, termasuk yg saya kopi dari situs Alawiyin diatas

    baik kita cukupkan soal Malik dan saya anggap anda belum bisa menunjukkan buktinya, terus bagaimana dengan Imam Syafii yang anda katakan murid ahlul bait? anda belum memberikan penjelasan

    Jika ada kitab yg menurut anda bahwa Imam Malik melecehkan Ahl Bait, maka saya lebih percaya bahwa Imam Malik adalah murid Imam Jafar Siddiq dan memulyakannnya. Biasa…fitnah selalu beredar di masyarakat, termasuk dilingkungan penulis.

    Masalahnya Mas, kitab yang jadi rujukan anda dan jadi rujukan saudara Jackov (dia orang yang saya maksud) adalah sama yaitu Kitab At Tahdzib Ibnu Hajar, bagaimana caranya anda memilah mana yang fitnah dan mana yang bukan dari penulis yang sama.

    Kenapa saya harus menjelaskan secara khusus via emali metode yg saya gunakan dalam menjelaskan Tsqalain, Ghadir Khum, atau tentang hadis2 lain? karena metode yg saya gunakan HANYA ada di kelompok/jamaah tertentu, atau apa lah namanya yg kebetulan saya ada di dalamnya.

    oooh kalau begitu selamat berkumpul 🙂

    Dengan metode ini saya bisa menjelaskan kenapa saya bisa mengatakan bahwa guru dan murid dalam persepsi yg sama terhadap suatu dalil.
    Mungkin anda mengira saya menghayal, atau nerocos tanpa arah… tapi anda bisa tanya ke teman2 yg telah kirim email ke saya.

    Begini Mas, antara guru dan murid bisa saja memiliki pandangan yang sama dalam arti murid mengakui bahwa yang disampaikan gurunya benar tetapi di sisi lain antara guru dan murid bisa saja memiliki pandangan yang bertolak belakang dalam arti murid mengakui bahwa gurunya keliru. Hal ini sangat mungkin terjadi dan anda tidak bisa menafikan salah satunya begitu saja. Makanya saya katakan dasar hujjah anda rapuh

    Mengenai Obama .(hanya ibarat).
    Imam Malik hampir pasti tidak akan mau menulis nama Jafar Shodiq di kitab Muwato karena kitab ini akan disebar termasuk diserahkan ke Khalifah Al Mansur yg notabene tak suka kepada Jafar Shodiq.

    Lho kok begitu bukankah Imam Malik seorang ulama yang kata anda membela ahlul bait, bukankah kata anda pula ia pernah mendapat hukuman khalifah, bukankah seorang ulama tidak perlu takut menyampaikan hal yang benar. Lantas kenapa Imam Malik mesti tidak mau.
    btw kalau memang kenyataannya seperti yang anda sampaikan maka bagaimana bisa kita percaya bahwa dengan merujuk pada Al Muwatta maka kita telah merujuk pada Ahul Bait?
    Maaf saudara lamaru, anda belum menjwab semua pertanyaan saya yang dicetak tebal 🙂 saya masih menunggu
    Salam

  291. Utk Secondprince :

    Ibnu Hajar yang anda maksud orang Mesir ? Saya mungkin tak pernah baca bukunya dan tak pernah tahu biographinya.

    Tolong tunjukan kalimat di buku Ibnu Hajar bahwa Imam Malik ada melecehkan Imam Jafar Shodiq ?

    Jelas berbeda dengan referensi yg saya kutib di atas.

    Mengenai Al Muwato, rupanya anda berpandangan bahwa nama Ahl Bait amat penting dicantumkan. Sementara di pihak lain lebih mementingkan ISI ajaran, tanpa harus memunculkan si guru demi keamanan si penyampai. Itu manusiawi. Tak mau mati konyol.

    Sistim/metode yg saya gunakan dalam memahami hadis didasari persamaan persepsi antara guru dan murid terhadap suatu hadis. Ceritanya lebih panjang. Sayang anda tak berkenan berdiskusi via email.

  292. Utk Secondprince :

    Pertanyyan anda tentang Tsqalain, secara ringkas telah saya jelaskan di atas yaitu makna dan rincian tentang hadis tersebut yg mungkin agak berbeda dengan persepsi Syiah Imamiah

  293. @lamaru

    Ibnu Hajar yang anda maksud orang Mesir ? Saya mungkin tak pernah baca bukunya dan tak pernah tahu biographinya

    oooh begitu, lalu apa artinya perkataan anda sebelumnya

    Imam Malik menceritakan pribadi Imam Ja’far ash-Shadiq dalam kitab Tahdhib al-Tahdhib, Jilid 2, hlm. 104:
    “Aku sering mengunjungi ash-Shadiq. Aku tidak pernah menemui beliau kecuali dalam salah satu daripada keadaan-keadaan ini:
    1. beliau sedang shalat,
    2. beliau sedang berpuasa,
    3. beliau sedang membaca kitab suci al-Qur’an.
    Aku tidak pernah melihat beliau meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW tanpa taharah. Ia seorang yang paling bertaqwa, warak, dan amat terpelajar selepas zaman Nabi Muhammad SAW. Tidak ada mata yang pernah, tidak ada telinga yang pernah mendengar dan hati ini tidak pernah terlintas akan seseorang yang lebih utama (afdhal) melebihi Ja’far bin Muhammad dalam ibadah, kewarakan dan ilmu pengetahuannya.”

    Tahdzib At Tahdzib adalah kitab Ibnu Hajar, sebelumnya anda mengaku mengambil referensi dari kitab tersebut tetapi sekarang anda berkata mungkin tidak pernah membaca kitab Ibnu Hajar. Saya heran bagaimana cara anda mengambil rujukan

    Tolong tunjukan kalimat di buku Ibnu Hajar bahwa Imam Malik ada melecehkan Imam Jafar Shodiq ?

    Kata-kata yang dimaksud adalah Imam Malik mau meriwayatkan hadis Imam Ja’far jika memiliki penguat dari yang lain. Di atas sudah ada yang menyebutkannya dan dia beranggapan kata-kata tersebut melecehkan Imam Ja’far AS. Tapi bagi saya kata-kata itu hanya menunjukkan bahwa Imam Malik tidak berpegang teguh pada Imam Ja’far AS.

    Jelas berbeda dengan referensi yg saya kutib di atas.

    Baca yang benar dong Mas, satu-satunya yang layak untuk disebut referensi anda adalah Tahdzib At Tahdzib dan itu kitab Ibnu Hajar setahu saya

    Mengenai Al Muwato, rupanya anda berpandangan bahwa nama Ahl Bait amat penting dicantumkan. Sementara di pihak lain lebih mementingkan ISI ajaran, tanpa harus memunculkan si guru demi keamanan si penyampai. Itu manusiawi. Tak mau mati konyol.

    Bagimana anda bisa yakin kalau isi ajaran ahlul bait ada dalam Al Muwatta?. Intinya anda hanya balik ke awal yaitu klaim anda semata. Satu hal yang jelas mati demi membela ahlul bait bukan mati konyol, dan saya mengangkat masalah ini karena sebelumnya anda pernah mengatakan Imam Malik membela ahlul bait dan tidak takut dengan penguasa. Lalu kenapa sekarang anda mau mengatakan tak mau mati konyol.

    Sistim/metode yg saya gunakan dalam memahami hadis didasari persamaan persepsi antara guru dan murid terhadap suatu hadis. Ceritanya lebih panjang. Sayang anda tak berkenan berdiskusi via email.

    Saya sudah menunjukkan kerapuhan dasar hujjah anda dan jika anda tidak mau menerimanya ya sudah.

    Pertanyyan anda tentang Tsqalain, secara ringkas telah saya jelaskan di atas yaitu makna dan rincian tentang hadis tersebut yg mungkin agak berbeda dengan persepsi Syiah Imamiah

    Anda belum menjawab pertanyaan saya yaitu anda belum menampilkan literatur yang memuat penjelasan Tsaqalain versi anda itu.

  294. Utk Secondprince :

    Ya..ok saya terima, karena saya bukan seorang penulis, dan juga bukan dosen yg biasa mencatat nama buku dan halamanyg dibacanya, saya hanya pembaca buku amatiran yg lupa nama buku dan halaman setelah selesai membaca. Jadi jika saya ditanya nama buku dan nama pengarang, pasti saya kelabakan. Sehingga utk memenuhi permintaan siapa saja ttg literarutur, saya klik/copi paste saja situs2 yg memuat tulisan yg kira2 maknanya tak beda jauh dengan buku yg saya baca, termasuk referensi diatas yg anda kritisi. Baru saya tahu kalau yg saya kopi paste adalah kitab Ibnu Hajar. Lucu ya….

    Jadi Ibnu Hajar ber BERPENDAPAT bahwa Imam Malik jika mengambil hadis (utk ditulis di Muwato mungkin maksudnya) dari Imam jafar Shodiq harus ada hadis penguat/mirip dari selain Imam jafar Shodiq sebagai suatu pelecehan..

    Sedang anda berpendapat bahwa dengan tidak adanya nama Jafar Shodiq sbg sanad di Muwato = tak berpegang Ahl Bait.

    Karena itu pendapat, boleh dong saya berpendapat juga berdasar logika manusia normal.

    Betul, Imam Malik pembela Ahl Bait/keluarganya, ini dibuktikan dari perkataan Imam Malik diatas, juga ia pernah dua ikut berperang bersama Ahl Bait, salah satunya perang Zaid.

    Membela Ahl Bait, tak harus mencantumkan nama Ahl Bait di dalam kitab. Berani tapi pakai otak…bukan berani tapi konyol. Mencantumkan nama Imam Jafar Shodiq sebagai sanad di Muwato mungkin kira2 sama saja bunuh diri. Yg penting, hadis yg dimuat di Muwato harus sesuai dengan hadis yg dimiliki Imam Jafar Shodiq. Caranya, ya…ambil sanad lain (bukan dari Jafar Shodiq). Toh…yg pentingkan ajarannya sama. Imam Malik bukan tipe pemalsu hadis, atau sengaja memuat hadis palsu.

    Begitulah pendapat saya berdasarkan logika. Sehingga wajar saja nama Jafar Shodiq sengaja tak ditulis di Muwato.

    Mengenai penjelasan Tsqalain dari saya diatas, itu saya ambil dari Tirmiji. Kenapa penjelasan seperti di atas? itu ada metodenya yg lebih baik saya sampaikan via email jika anda berkenan.

    Saya yakin anda seorang penganut Syiah Imamiah, dan saya yakin anda telah tahu ttg Tsqalain. Tolong anda menjelaskan versi yg anda dapat tentang hadis ini ?

  295. @lamaru

    Ya..ok saya terima, karena saya bukan seorang penulis, dan juga bukan dosen yg biasa mencatat nama buku dan halamanyg dibacanya, saya hanya pembaca buku amatiran yg lupa nama buku dan halaman setelah selesai membaca. Jadi jika saya ditanya nama buku dan nama pengarang, pasti saya kelabakan. Sehingga utk memenuhi permintaan siapa saja ttg literarutur, saya klik/copi paste saja situs2 yg memuat tulisan yg kira2 maknanya tak beda jauh dengan buku yg saya baca, termasuk referensi diatas yg anda kritisi. Baru saya tahu kalau yg saya kopi paste adalah kitab Ibnu Hajar. Lucu ya….

    Tidak lucu ah, apa yang anda katakan membuktikan bahwa anda tidak mementingkan validitas atau kebenaran informasi yang anda dapat. Apa yang anda baca entah buku apapun itu jika anda ingin menganggapnya benar maka anda anggap benar begitu saja, metode yang menurut saya gegabah, apalagi maaf, di atas rasanya anda berkeras soal literatur orang lain yang tidak valid dan sebagainya, saran saya perbaikilah metode anda itu, bersikaplah rendah hati jika memang kita tidak bisa memastikan apa yang kita baca adalah benar 🙂

    Jadi Ibnu Hajar ber BERPENDAPAT bahwa Imam Malik jika mengambil hadis (utk ditulis di Muwato mungkin maksudnya) dari Imam jafar Shodiq harus ada hadis penguat/mirip dari selain Imam jafar Shodiq sebagai suatu pelecehan..

    Maaf, anda saja bahkan salah mengerti komentar orang lain, jika anda sering keliru memahami komentar orang lain yang anda baca maka bagaimana saya yakin kesimpulan-kesimpulan yang anda dapat dari buku yang anda baca tidak mengalami kekeliruan 😦

    Sedang anda berpendapat bahwa dengan tidak adanya nama Jafar Shodiq sbg sanad di Muwato = tak berpegang Ahl Bait.

    Sebelumnya saya yang mengajukan pertanyaan kepada anda, saya bertanya jika faktanya kitab-kitab hadis mereka malah sedikit atau tidak ada nukilan ucapan ahlul bait atau hadis dengan sanad ahlul bait, maka apakah cukup merujuk pada kitab mereka dikatakan sebagai merujuk pada ahlul bait?.

    Karena itu pendapat, boleh dong saya berpendapat juga berdasar logika manusia normal.

    Mari kita lihat yang anda sebut normal

    Betul, Imam Malik pembela Ahl Bait/keluarganya, ini dibuktikan dari perkataan Imam Malik diatas, juga ia pernah dua ikut berperang bersama Ahl Bait, salah satunya perang Zaid.

    Saya yakin kalau anda ditanya validitas informasi ini, anda pun akan berkelit sama seperti sebelumnya 😦

    Membela Ahl Bait, tak harus mencantumkan nama Ahl Bait di dalam kitab. Berani tapi pakai otak…bukan berani tapi konyol. Mencantumkan nama Imam Jafar Shodiq sebagai sanad di Muwato mungkin kira2 sama saja bunuh diri.

    Saya rasa logika anda malah konyol sekali, jika Imam Malik seperti kata anda sebelumnya rela berperang demi membela Ahlul bait maka itu berarti ia rela mati demi ahlul bait, lha kok anda dengan gampangnya bilang mencantumkan nama Imam Ja’far sama saja dengan bunuh diri. Kalau Imam Malik berani berperang dan mati demi Ahlul bait masa’ cuma mencantumkan nama Ahlul bait saja takut apalagi dibilang bunuh diri, periksalah kembali logika anda, itu sangat tidak normal
    *apalagi kalau ternyata saya tunjukkan fakta yang membatalkan semua asumsi basa-basi anda*

    Yg penting, hadis yg dimuat di Muwato harus sesuai dengan hadis yg dimiliki Imam Jafar Shodiq. Caranya, ya…ambil sanad lain (bukan dari Jafar Shodiq).

    Kalau sanadnya bukan dari Ahlul Bait, bagaimana kita bisa yakin hadis tersebut dari Ahlul Bait, dan bagaimana bisa itu disebut berpegang pada Ahlul Bait, sekali lagi logika anda tidak normal

    Toh…yg pentingkan ajarannya sama. Imam Malik bukan tipe pemalsu hadis, atau sengaja memuat hadis palsu.

    Bagaimana anda bisa tahu ajarannya sama, saya tidak pernah bilang Imam Malik pemalsu hadis, tetapi saya katakan Imam Malik tidak memegang teguh hadis Imam Ja’far, beliau meriwayatkan hadis Imam Ja’far jika ada penguat dari yang lain. Hadis Malik Muwatta yang di dalam sanadnya tidak ada nama Ahlul Bait itu berasal dari guru-guru Malik yang lain bukan dari Imam Ja’far, itulah logika yang benar maka perhatikanlah

    Begitulah pendapat saya berdasarkan logika. Sehingga wajar saja nama Jafar Shodiq sengaja tak ditulis di Muwato.

    Maaf kalau saya katakan, logika anda salah atau tidak normal, informasi yang ada pada anda, anda sendiri tidak bisa memastikan benar atau tidak dan lucunya hal yang anda anggap benar dan anda bela dengan asumsi-asumsi adalah hal yang benar-benar keliru. btw saya yakin sepertinya anda tidak memahami komentar saya yang ini.

    Mengenai penjelasan Tsqalain dari saya diatas, itu saya ambil dari Tirmiji. Kenapa penjelasan seperti di atas? itu ada metodenya yg lebih baik saya sampaikan via email jika anda berkenan.

    Lagi-lagi anda mengecewakan saya dengan menyajikan komentar yang sama seperti sebelumnya. Saya itu bertanya, Tsaqalain versi Tirmidzi yang anda katakan itu, anda ambil dari mana sumber literaturnya?. kalau anda tidak bisa ya bilang saja tidak bisa, sama seperti pengakuan anda sebelumnya. Saya tidak memaksa anda, kalau saja dari awal anda bilang tidak bisa maka diskusinya tidak perlu panjang-panjang.

    Saya yakin anda seorang penganut Syiah Imamiah, dan saya yakin anda telah tahu ttg Tsqalain. Tolong anda menjelaskan versi yg anda dapat tentang hadis ini ?

    Maaf, saya bukan seorang Syiah dan untuk memahami hadis Tsaqalain tidak butuh versi-versian, cukup logika yang normal dan hal itu terlihat jelas dalam hadisnya. Hadis Tsaqalain yang saya kutip sangat jelas maknanya, kalau anda tidak mengerti maka jangan paksa orang lain harus tidak mengerti sama seperti anda. Saya lihat penjelasan Tsaqalain versi anda itu gak ada nyambungnya alias gak jelas mau kemana. Dari diskusi yang singkat ini saya tahu anda orang seperti apa
    1. Anda punya metode sendiri yang menurut saya sangat rapuh
    2. Anda tidak care dengan yang namanya validitas informasi, sehingga kebenaran suatu data hanya berdasar apa yang telah anda baca saja dan tidak tahu apa yang anda baca itu benar atau tidak
    3. Anda punya cara berpikir yang menurut saya lain, atau tidak memenuhi kaidah berpikir atau logika yang benar. Cara berpikir anda terlalu gegabah
    4. Anda tidak memahami perkataan orang lain yang diskusi dengan anda, sehingga komentar-komentar anda penuh dengan pengulangan yang tidak perlu. Menurut saya anda terlalu asyik dengan pikiran anda sehingga anda tidak bisa memahami bagaimana cara berpikir orang lain. Akibatnya anda tidak pernah mau melepaskan diri dari pikiran anda dan anda tidak bisa melihat kebenaran pikiran orang lain.
    5. Anda terlalu mudah menuduh, menuduh literatur orang tidak valid, menuduh ulama mahzab lain tanpa dasar dan saya lihat anda dengan mudah menuduh saya 🙂

  296. Utk Secondprince :

    Saya mengilustrasikan diri sebagai seorang Dai di Amerika Serikat yg terkenal anti teroris Islam. Namun tiba2 Obama minta kepada saya suatu buku/tulisan fatwa tentang Islam. Maka saya memenuhi permintaannya. Dalam menulis, tiba2 saya ingin memuat fatwa yg bagus dari Abubakar Baasyir. Tapi saya tahu, beliau termasuk black list di Amerika. Apakah saya harus memuat nama Baasyir sebagai referensi di buku saya ? Saya kan gak mau mati konyol? maka saya coba cari referensi lain yg isinya mirip fatwa Baasyir, sehingga dalam referensi buku tsb tak ada nama Baasyir. Begitulah logika saya dalam penerbitan Al Muwato di Era Khalifah Al Mansyur yg sangat tak suka kepada Jafar Shodiq.

    Dalam hal metode menjelaskan hadis Tsqalain/atau hadis2 lain, jujur saya katakan saya memakai metode yg LANGKA, tak biasa digunakan pihak lain di Indonesia si jaman sekarang ini. Jika anda tidak percaya, anda bisa kontak via email ke bung Asep. Ia mungkin sudah tahu metode tsb.

    Hadis tsqalain, jika tanpa penjelasan, tak akan dimengerti orang2 awam seperti saya. Misal : bagaimana praktek nya berpegang teguh pada Al Quran, atau bagaimana prakteknya berpegang teguh pada Ahl Bait ? pertanyaan ini ada di sebagian besar orang awam.

    Mungkin betul, saya tidak care dengan validitas formal. Pola fikir saya :

    Khusus tentang cerita/ sejarah tokoh, atau perbuatan tokoh2 dalam sejarah (seperti Ahl Bait dan murid2nya) yg bisa diketahui atau disaksikan orang banyak saat itu, maka literatur yg memberitakan tentang perbuatan2/tindakan nyata tokoh2 tsb masih bisa saya percayai walau kadang2 tidak 100% mutlak. Misal bahwa si fulan murid si fulan. Atau si fulan berperang bersama si fulan.

    Khusus tentang pendapat para tokoh terutama isi hadis, saya tak mau sembarang percaya dengan literatur. Hanya percaya pada hadis dengan PENJELASAN2 tentang hadis tsb melalui metode yg LANGKA tadi, suatu metode yg biasa digunakan pada saat di era sahabat dan tabiin, namun jarang digunakan di masa sekarang.

    Sayang anda tak berkenan memberi email anda sekedar utk menyampaikan metode yg bagaimana yg saya sebut langka tadi.

    salam damai.

  297. @lamaru
    ya sudah, cukup kalau begitu dan terimakasih 🙂

  298. @lamaru

    Sayang anda terlalu banyak bicara dan tdk fokus. Jika anda concern di tsaqalain dan kulaini, tetaplah konsisten di dua hal itu, jangan melebar dan banyak buat pernyataan shg bahkan membuka ruang dikritisi dg mudah. Menghubung-hubungkannya dengan Imam Malik, Imam Safii, mengambil riwayat tanpa mengerti darimana, menyodorkan contoh Osama, dll hanya akan menjadi sasaran tembak. Orang lain juga melhatnya bukan hanya SP.

    Salam

  299. Sorry Obama, bukan Osama 🙂

  300. Kalau mau duel sama SP, saran saya jangan ngadu hard disk dan RAM. Peluang yang masih ada jika bermain di operating system. Tapi kalau masih pakai symbian atau yang kelas2 OS untuk HP mendingan menyimak saja… :mrgreen:

    Just kidding.

    Damai..damai…

    Wassalam

  301. “Membela Ahl Bait, tak harus mencantumkan nama Ahl Bait di dalam kitab. Berani tapi pakai otak…bukan berani tapi konyol. Mencantumkan nama Imam Jafar Shodiq sebagai sanad di Muwato mungkin kira2 sama saja bunuh diri”

    klo pernyataan di atas sama ga dengan Taqiyaah ??

    salam,

  302. Utk Armand :

    Terimakasih atas saran anda, Anda betul, saya terlalu melebar dari topik Tsqalain dan Kulaini, bisa lari ke masalah Ahl Bait dan Maliki. Ini mungkin karena adanya saling keterkaitan. Ya saya akui, terlalu banyak bermain logika, karena jika hanya mengandalkan dalil dan persepsi masing2 thd dalil, sulit ketemu, karena sumber rujukan sudah berbeda. Bukan berarti logika saya yg benar, bisa saja salah atau tak searah dengan kodrat manusiawi. Silahkan dikritisi, sebagai masukan bagi diri saya sendiri, dan saya berterimakasih jika ada yg mengkritisi pernyataan saya.

    Salam damai.

  303. @lamaru

    Sungguh saya belum mengerti dengan semua penjelasan anda via email, cobalah jujur untuk mengatakan yg sebenarnya.

    Wassalam

  304. Utk truthseeker :

    Betul kata anda bahwa SP lebih menguasai literatur. Saya hanya bermain logika saja. Perbedaan menyolok saya dengan SP adalah bahwa :

    SP berpendapat bahwa kitb2 hadis yg tak terdapat nama Ahl Bait sebagai sanad maka penulis hadis tsb tidak menjadikan Ahl Bait sebagai rujukan.

    Sedang saya berpendapat bahwa kitab2 yg tak mencantumkan Ahl Bait belum tentu tidak merujuk kepada Ahl Bait, dengan alasan2 dan logika di atas.

    Ini yg belum ketemu, entah siapa yg benar atau salah. Namanya juga pendapat

  305. Logika atau asumsi cuy? ah ngawur aja ente nih cuy.

  306. @lamaru

    Kritisi dan pertanyaan2 anda mengenai Kulaini dan Tsaqalain menurut sy sangat layak utk diajukan dan di-LANJUTKAN. Tentukanlah point apa (target) yg anda harapkan dari pertanyaan-pertanyaan/krtitik anda.
    Permasalahannya adalah jika anda sdh mulai mengeluarkan pernyataan2 dan premis2 yg menurut anda sedang berlogika. Tapi sebenarnya – seperti kata mas ressay – argumen anda penuh dengan asumsi. Anda bisa memeriksa mana logika dan mana asumsi anda dari dialog anda dgn SP. Ambilllah pelajaran dari situ.
    Anda menginginkan pernyataan anda dikritisi, tapi bagaimana hendak mengkritisi jika isinya hanya asumsi?

    Maaf jika terkesan mendikte. Apa yg sy utarakan juga bukan pasti suatu kebenaran. Anda memiliki ruang yg sangat lebar utk menerima atau menolak.

    Salam

  307. Diskusi kita lanjutkan di Blog Tsqalain

  308. janganlah kebencian kamu terhadap satu kasmu membuat kamu berlaku tidak adil terhadap kaum tersebut, sesungguhnya Allah membeci orang-orang yang berbuat zalim…,

    adakasn dsikusi saja…., tidak usah emosi…
    kita sama buka rujukan masing-masing…

  309. @lamaru.bang kalo abang ragu.capek ngelawan mereka2 ini sebaiknya tantang aja bermuhabala mereka.spt kisah pendeta meragukan kenabian rasullullah siapa yg kelak menjd kera.berani abang??? Soalnya wahabi berani tebar fitnah2 ama ahlulbait.tapi pengecut nga mau nantang bermuhabala.berani bg @lamaru??

Tinggalkan komentar