Ksatria Terkutuk

Aslinya Makhluk ini bukan Manusia berjenis baik tetapi seumur hidupnya tidak pernah memimpikan menjadi Makhluk jahat. Apapun yang terjadi semuanya sudah terjadi, tidak ada yang bisa dikeluhkan 😦

.

Awal Mula Kutukan

Semuanya bermula saat masih di Akademi Yang Aneh itu, ketika Aku bertemu dengan Mereka yang sama anehnya. Tidak disangka Aku bisa merasa lebih nyaman berinteraksi dengan Makhluk-makhluk jenius yang tak pernah bisa kusenangi bahkan dengan separuh hati. Melihat Mereka telah membuatKu memikirkan banyak hal tentang Dunia dan pernak perniknya. Bersama Mereka Aku telah tumbuh terlalu banyak hingga aku menyelesaikan EsaiKu Yang Berharga Rahasia Sejarah Dunia. Esai yang membuat Mereka semua ternganga keheranan. Banyak suara yang terdengar, Kebanyakan NegatiVVVVV :mrgreen:

  • Semuanya Omong Kosong, Ya terserah ini hasil karyaKu mau bilang kosong atau berisi, Aku Tidak Peduli.
  • Aneh ya kayaknya fiktif banget deh, kamu cocoknya jadi Sastrawan bukan Ilmuwan, Mungkin sebenarnya saya bisa jadi Ilmuwan sekaligus Sastrawan.
  • Ulang aja gih, buat Esai dengan tema lain. Jangan yang terlalu Spekulatif, Baca yang benar dong Spekulatif saya sesuai dengan Dasar Yang Jelas. silakan dibahas dan gak perlu apriori duluan.
  • Lucu ya……(sambil tersenyum sinis), Heh lucunya dimana Mbak, Mas, Om dan Tante.
  • Menghela napas sambil geleng-geleng, Begitu tidak berhargakah esai itu sampai jadi begitu ekspresinya. 😦

Heran sekali, Waktu aku presentasikan esai itu tidak ada satupun yang berniat membahasnya. Sejauh yang kuingat hanya satu hal yang berkesan(jika memang bisa dibilang berkesan) yaitu ketika Makhluk super aneh itu bergumam

Kalau saja esai ini bukan karyamu maka aku tak akan pernah memikirkannya

Aku cuma bisa tersenyum samar mendengar ketika Prince terbaik mereka cuma bisa merespon begitu. Akhirnya Kuputuskan untuk menyimpan semua esai itu dan tiba waktunya Aku keluar dari Akademi itu.

.

.

EsaiKu Yang Berharga

Aku menghabiskan banyak waktu dan tenaga membuatnya. Bisa dikatakan aku tak pernah berusaha sebaik itu.

  • Pergi kesana sini keliling Perpustakaan-perpustakaan.
  • Menghabiskan banyak uangku untuk berkeliling Mencari Buku-buku Tua.
  • Berbasa basi dengan para Penjaga Buku.
  • Bersusah payah dengan semua Administrasi yang menjengkelkan.

Buaahhh , sayang sekali untuk semua itu yang kudapatkan adalah Kesan Tidak Berharga. Dengan alasan tidak ilmiah semua lembaran kerja kerasku dengan terpaksa dikubur di Loker Sisa. (begitu sebutan tempat khusus untuk semua esai yang tidak disetujui di Akademi)

Betapa dongkolnya dan sebelum dimasukkan ke Loker Sisa, aku telah menyembunyikan sebagian lembaran. Suatu saat nanti ketika mereka tahu harga dari KaryaKu dan mulai mau membahasnya maka Aku entah dimana akan tersenyum sinis dan memandang rendah mereka sambil berkata “Sudah terlambat Bung” *Super Narsis :mrgreen: *

Apa isi EsaiKu? yang katanya tidak berharga 😈 Sangat sederhana, intinya tentang Sejarah Dunia tentang Cara Kerja Menyejarah. Aku membuat hipotesis bahwa Sejarah dunia di manapun itu selalu memiliki Pola-pola dasar. Dari semua pola itu dapat dibuat seperangkat Azaz atau Hukum tentang cara kerja Sejarah. Dengan hukum itu dapat diketahuidiperkirakan tentang Sejarah Masa Depan. Dasarnya dengan singkat adalah Melacak Sejarah Masa Depan Dari Masa Lalu. Tentu saja esai itu bersifat teoretis karena Verifikasi dengan Metode eksperimental sangat tidak memungkinkan. Jelas karena kendala waktu dimana sangat tidak mungkin mengontrol cara kerja Sejarah. Oleh karena itu verifikasi dilakukan dengan Metode yang memungkinkan yaitu Kajian dan Analisis Literatur.

.

.

Keterbatasan Verifikasi

Verifiksi yang bisa membuktikan hipotesis dan teori dalam esai itu adalah dengan kajian literatur. Literatur tentang sejarah peristiwa-peristiwa besar di berbagai belahan dunia. Aku membuat batasan waktu dari waktu sekarang(saat pembuatan esaiku) hingga ke masa lalu. Aku melacak semua Peristiwa bersejarah di berbagai tempat. Aku buat deskripsi yang jelas tentang analisis persitiwa bersejarah tersebut meliputi kajian politis, sosiologis dan antropologis. Kemudian aku membuat dua arah kerja dari persitiwa bersejarah itu

  • Peristiwa bersejarah itu dapat diperkirakan dari berbagai persitiwa sejarah sebelumnya
  • Persitiwa bersejarah itu dapat dijadikan dasar dalam memperkirkan Peristiwa sejarah lain atau selanjutnya yang akan terjadi beberapa saat mendatang dari waktu peristiwa bersejarah awal.

Semua kajian Literatur yang kulakukan adalah mengumpulkan semua peristiwa sejarah dan menderetkannya dalam cakupan waktu dan membuat rantai hubungan dari persitiwa-peristiwa itu. Jadi dari deskripsi Rantai itu aku membuat penilaian terhadap asas-asas Sejarah yang kuajukan.

Tentu saja masih kuingat kritikan pedas dari para pembimbingku yang berkata Pembuktian Itu spekulatif dan terkesan dipaksakan, jadi tidak memenuhi standar yang objektif dalam dunia ilmiah. Aku jelas tidak tinggal diam, aku mengkritik kekakuan metodologi ilmiah yang ia paparkan. Aku buktikan pada semua bahwa Ini satu-satunya metode yang paling valid untuk Analisis Sejarah. Sayangnya diantara mereka malah merespon

“Pembahasan Metode adalah diluar diskusi Esai, seharusnya dalam pembuatan Esai hendaknya menaati standar metode yang ada dan bukannya malah meributkan Metode yang paling mungkin”

Saat itu juga Aku sudah memutuskan bahwa Aku punya jalan Pikiran yang berbeda dari kebanyakan Mereka dan tidak ada yang bisa kulakukan selain pasrah pada Loker Sisa. Mereka menyarankan membuat esai baru tetapi kuputuskan Untuk Keluar. Sembari mengutuk “Suatu Saat EsaiKu Akan Jadi Kotak Pandora Bagi Kalian” 😈

.

.

Rancangan Kutukan

Sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku mengambil beberapa lembar dari Esaiku dan kutitipkan pada Seseorang yang bisa kupercayai(kabar terakhir tentangnya, ia sudah berpulang ke dunia sana). Dengan penuh ketidakrelaan Aku membuat coretan Rancangan Kutukan. Rancangan untuk peristiwa-peristiwa seputar kehidupan Akademi di masa mendatang pasca peristiwa bersejarah “Penolakan EsaiKu dan Keluarnya Aku Dari Akademi” :mrgreen:

Dalam rancangan yang kubuat dengan penuh kejengkelan itu aku memposisikan diri sebagai Manusia kritis dan metodis yang memiliki cara berpikir kritis yang melebihi Mereka semua di Akademi. Cara berpikir Kritis yang akan mengikis semua bentuk Subjektivitas Ilmiah termasuk Kegilaan Eksperimental yang sangat diagungkan itu. Aku meramalkan berbagai kejadian penting seputar Mereka dan Akademi yang anehnya tidk bisa kuingat semua. Mungkin karena jujur saja, rancangan itu hanyalah luapan emosi sesaat akibat penolakan yang menyakitkan. Jadi akhirnya tidak terlalu kuanggap serius.

Sayangnya yang terjadi justru kutukan itu menjadi Senjata Makan Tuan. Kutukan itu menjadikan aku Manusia yang Hiperkritis seperti skenario yang kubuat dalam rancangan. Manusia yang kritis terhadap semua hal yang dianggap benar. Aku menyerang semua bentuk kebenaran dan menampakkan semua kebatilan subjektivitas yang tersembunyi dalam kebenaran yang diagungkan dan didengungkan banyak orang baik Kebenaran Ilmiah, Filosofis , Sains dan Agama. Aku telah menjadi musuh bagi diriku dan orang lain.

  • Bagi diriku aku mulai menyerang semua hal yang kuanggap benar dan menetapkan standar yang tinggi atas kebenaran yang harus dicapai. Akibatnya semua itu mengaburkan banyak hal termasuk keyakinanku sendiri dan Aku terpaksa menderita secara tidak sadar.
  • Bagi Orang lain, Tidak sedikit dari mereka yang dekat denganku terpaksa memilih menjauh untuk berdiskusi karena Mitos yang menyebar “Diskusi dengannya akan mengaburkan semua hal yang sudah jelas dan sudah benar” . Dan sangat disayangkan ada juga beberapa yang menjadi korban karena ulahku dan dengan entah terpaksa atau sadar telah merubah keyakinannya (padahal aku sendiri belum meyakini apapun) :mrgreen:

Begitulah Pikiran itu membuatku menjadi Manusia Yang Terkutuk. Dan demi pembenaran aku mulai membuat Rasionalisasi akan deritaku. Rasionalisasi yang membuatku tampak seperti Ksatria Pencari Kebenaran padahal semua itu adalah untuk menutupi derita yang kubuat sendiri karena Anarkis Yang Kritis. Semuanya sudah terjadi dan satu-satunya yang menghiburku adalah Semua Ini Belum Berakhir jadi tidak tahu happy ending atau justru hopeless 😦

Tulisan ini buat Prince, Danrad dan Yang Lain, Salam Kritis semuanya Kritis Hingga Anarkis 😛

Salam Damai

.

Catatan :

  • Tulisan ini dibuat dalam keadaan Waham Grandiosa, jadi jangan salahkan penulis kalau anda ikut tertular atau terpercik getahnya 😆
  • Buat yang tertuju, sudah lama kita tidak mengungkit luka lama bernostalgia :mrgreen:

24 Tanggapan

  1. @SP
    Pernah saya berkomentar dlm blog ini. Saya katakan KEBENARAN ITU PAHIT. Kebenaran itu pahit apabila kita berhadapan dgn mereka yg hidup dlm kebohongan dan mempunyai POWER. Tp menjadi NIKMAT apabila berhadapan dgn sesama pencari KEBENARAN. Pd zaman sekarang kebohongan dan hasut merajalela, mas hrs sabar dan tabah menghadapinya dgn prinsip BAHWA APA YG KULAKSANAKAN ADALAH BENAR. Biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Jgn terhenti mas mencari dan menciptakan kebenaran. Banyak jalan menuju Roma. Jgn se-kali2 merasa terkutuk. Apabila perasaan ini terus berkecamuk dihati mas akhirnya berada dlm dua lembah yg curam. Sekali lagi saya beri pendapat :
    Onward never retreat. Allah always with the truth. Damai damai. Wasalam

  2. “Saat itu juga Aku sudah memutuskan bahwa Aku punya jalan Pikiran yang berbeda dari kebanyakan Mereka”

    EXTREME TO BE TRUTH !!! UNDERGROUND WITH ALLAH !!! GO AHEAD !!!!

  3. Klu mau bilang KESATRIA TERKUTUK, Imam Ali lbh lagi. Kebenaran benar2 dihancurkan tetapi Beliau tetap TEGAR. Ambil contoh dari Beliau

  4. Sangat menarik.. 🙂
    Ada bbrp hal yg menarik yg tdk dijelaskan, misalnya bhw utk mematangkan ide ini SP telah keliling perpustakaan dan mencari buku2 dll. Tapi sayangnya tdk pernah dijelaskan hasilnya. Apakah ada buku/tulisan yg mendukung? Krn jika ada maka at least ide SP tdk lagi menjadi ide yg sensasional.
    Anyway kalau SP objektif maka penoiakan mrk adalah suatu yg logis (yg anehnya SP yg begitu metodis dan ilmiah ternyata ngotot dg idenya yg tdk bisa dibuktikan secara ilmiah… :mrgreen: ). Walaupun saya setuju tdk bs dibuktikan secara ilmiah bukan berarti salah. Saya bhkn setuju dg ide tsb, masalahnya sains selalu jg bicara ttg akurasi dan konsistensi hasil.
    Sains mmg tdk selalu hrs diikuti dg postulat, bisa jg dg pembuktian empiris. Namun tetap pd kasus ini keduanya pun tdk memenuhi syarat. Ada teori yg tdk/belum ada terapannya, ada jg terapan yg belum ada teorinya. Namun keduanyapun tetap belum bs mensahkan ide tsb.
    Saya usul utk menggunakan “sains” psikologi, krn sampai skr saya msh beranggapan bhw psikologi adalah ilmu yg tak pernah bs masuk dlm ranah sains tapi bs diterima dg baik.
    Sejarah adalah catatan dr kreasi manusia dg segala komplikasinya. Dikarenakan hakikat manusia tdk pernah berubah maka hakikat kreasi manusia pun tdk akan pernah berubah, jika hakikat kreasi manusia tdk pernah berubah maka kt bs memprediksi apa2 yg akan dilakukan manusia, jika kt dpt memprediksi apa yg akan dilakukan manusia maka kt bisa menulis sejarah masa depan. Masalahnya dimana? masalahnya adalah sejarah tdk hanya mencatat hakikat, namun sejarah jg mencatat detail/variasi/waktu dan segala komplikasi2nya. Sehingga dibutuhka komputer/akal yg super (unlimited) utk bs memprediksi semuanya. Sebagaimana kita bisa tahu bhw Soeharto akan tumbang dan krn apa tumbangnya dan oleh siapa, namun kt akan kesulitan memprediksi kapan.
    Saya setuju jika kita bisa membuat garis besar sejarah masa depan (bukan detail). Kalau perlu mari kita buat team project membuat sejarah masa depan, saya daftar… :mrgreen:

  5. @abu rahat
    hmm terimakasih wejangannya 🙂

    @abu syahzanan
    belum ekstrim Mas :mrgreen:

    @abu rahat
    saya nggak sanggup kalau disuruh mencontoh Imam Ali 😦

    @truthseeker

    Sangat menarik.. 🙂
    Ada bbrp hal yg menarik yg tdk dijelaskan, misalnya bhw utk mematangkan ide ini SP telah keliling perpustakaan dan mencari buku2 dll. Tapi sayangnya tdk pernah dijelaskan hasilnya. Apakah ada buku/tulisan yg mendukung? Krn jika ada maka at least ide SP tdk lagi menjadi ide yg sensasional.

    Wah mau tahu hasilnya ya, nggak gratis Mas :mrgreen:
    semua buku atau tulisan yang Aku kutip ditujukan sebagai kajian literatur untuk verifikasi ide yang Aku sampaikan.
    IdeKu itu sederhana kok dan memang tidak sensasional 🙂

    Anyway kalau SP objektif maka penoiakan mrk adalah suatu yg logis (yg anehnya SP yg begitu metodis dan ilmiah ternyata ngotot dg idenya yg tdk bisa dibuktikan secara ilmiah… :mrgreen: ). Walaupun saya setuju tdk bs dibuktikan secara ilmiah bukan berarti salah. Saya bhkn setuju dg ide tsb, masalahnya sains selalu jg bicara ttg akurasi dan konsistensi hasil.

    Penolakan mereka yang objektif hanya berpusat pada masalah metode. Intinya metode yang dipakai tidak memenuhi standar mereka. Dalam esai itu dipaparkan juga pembahasan tentang metode di bagian Metodologi. Disana dipaparkan dengan jelas bahwa Ilmiah itu bukan selalu berarti eksperimental. Akurasi dan konsistensi tidak menyalahi metode Analisis literatur yang dipakai.
    Inti Esai itu bukan pada bagaimana Sejarah masa depan tetapi yang dibahas adalah Aturan Sejarah yang Universal dan dalam akhir pembahasan dipaparkan bahwa salah satu manfaat dari pemahaman Aturan Sejarah ini adalah dapat memperkirakan jalannya sejarah atau bahkan mengintervensi sejarah.

  6. @SP
    Mencontohi bukan berarti hrs melaksanakan yg sama
    Dengan Imam Ali. Kita aja disuruh mencontohi Rasul
    dlm ibadahnya. Damai damai .Wasalam

  7. @SP
    nyerempet dikit ga papa tho

  8. Yang ini bakal jadi gosip anget, jadi pengen lihat kalian pada ribut 😆

  9. @YF
    jadi pengen lihat kalian pada ribut

    (seneng looo ya) gak lah, insya Allah gak, kami orang yang berakhlak kok, selisih paham boleh dan wajar dong. Masa harus seragam melulu (mas sp, mas aburahat, mas truthseeker dll, betulkan ???)

  10. @ALL
    Kami semua pencari kebenaran tak pernah ramai. Kami selalu medpt jalan keluar. sesuai apa yg dikatakan mas abu syahzanan. SETUJU MAS. Cuma ada yg mampir lalu menyebarkan virus fitnah dan cacian dan makian. Damai damai. Wasalam

  11. Kita dukung aja dahh.. 😛
    Wong, Ahmadinejad aja dilarang melakukan penelitian ttg holocaust oleh ilmuwan2 yg getol penelitiandg alasan yg bertentangan dg idealisme keilmuwanan mereka. Jadi ilmuwan jg gak terlepas dr salah, subjektivitas, sentimen dan kepentingan2.
    Apalg tujuannya “hanyalah” memperkirakan dan mengintervensi jalannya sejarah. Gak ada masalah tuh, dan masuk akal koq.
    Saya pikir tentu semua setuju bhw kita dapat memperkirakan reaksi seseorang dan juga kita bisa mengintervensi reaksi seseorang. Nahh tentunya jika manusia sebagai pelaku sejarah dapat diintervensi maka sejarah masa depan itu sendiri pasti dapat diintervensi.

    Wassalam

  12. @ abu syahzanan
    (seneng looo ya) gak lah, insya Allah gak, kami orang yang berakhlak kok, selisih paham boleh dan wajar dong. Masa harus seragam melulu (mas sp, mas aburahat, mas truthseeker dll, betulkan ???)
    Bukan di blog ini maksudnya, ha ha ha 😆 kamu nggak kenal SP sih. Di dunia nyata ada banyak orang yang merasa lelah menghadapi manusia yang berkedok SP ini 😆

    @ SP
    jadi ikutan manggil SP nih, udah dapat cerita soal kode itu belum. eh ada yang bilang ning katanya ada yang membantah tulisan brilianmu itu dengan satu kalimat
    Apa ya, pokoknya yang ujungnya ada Hoc Hoc nya
    baru tahuu nih kalau si FP juga punya blog? aneh banget
    *Mau ikutan ribut tapi ndak ngerti 😦 *

  13. @Your Friend

    Apakah anda 3rd Prince… 😛

  14. @truthseeker
    kayaknya tuh mas

    @Your friend
    abis doi jauh bgt, beliau di negeri wong kito, saya dinegeri
    kumaha daramang. Kalo di blog ini kayaknya beliau gak bosenin, kalo ketemu (Insya Allah) mungkin nge jengkelin he…he..(sambil ngusap jenggot)

  15. @abu sayhazan
    Pernah bayangin gak kl ada seratus orang usap janggut bareng2?.. :mrgreen:

  16. @SP

    :salah satu manfaat dari pemahaman Aturan Sejarah ini adalah dapat memperkirakan jalannya sejarah atau bahkan mengintervensi sejarah:

    so, just do it…. intervensi untuk sejarah yang akan datang…. :mrgreen:

  17. @truthseeker

    Gak cuma ngebayangin Pak…. menyaksikan secara sensual empiris setiap iedul qurban…. 100 yang berjanggut dijejerin menanti ajal 🙂

  18. @hildalexander1
    Lho bukannya SP skr sdg mengintervensi sejarah?.. 😛

    @hildalexander2
    Wahh mba Hilda kurang cermat membaca kalimat saya, sy sdh protect dr jawaban mba Hilda, krn sy berbicara ttg 100 Orang bkn 100 makhluk ..:P

  19. @^

    lupa pake kata ‘but’…. anyway, sejatinya saya ngerti kok maxud panjenengan Pak :mrgreen:

  20. @Abu rahat
    Ok deh, semampunya kan 🙂

    @Abu syahzanan
    Yang cilaka itu kalau nyerempet aja nggak 😦

    @Your Friend
    😆 ah dikau ini ternyata yang suka menguping itu ya
    ikut nimbrung aja bro 🙂

    @Abu syahzanan
    ribut itu ada juga sisi baiknya lho 🙂

    @Abu rahat
    Yah damai Mas 🙂

    @truthseeker
    terimakasih pembelaannya
    *jadi terharu* :mrgreen:

    @Your Friend

    Bukan di blog ini maksudnya, ha ha ha 😆 kamu nggak kenal SP sih. Di dunia nyata ada banyak orang yang merasa lelah menghadapi manusia yang berkedok SP ini 😆

    Oh begitu ya, tapi ya sebenarnya sama saja sih, saya juga lelah sampai putus asa dengan banyak manusia, kok udah jarang kelihatan sekarang ya 🙂

    jadi ikutan manggil SP nih, udah dapat cerita soal kode itu belum

    Silakan panggil saya apa saja asal tidak menyinggung saya :mrgreen: , eh itu maksudnya kode apa sih?

    eh ada yang bilang ning katanya ada yang membantah tulisan brilianmu itu dengan satu kalimat
    Apa ya, pokoknya yang ujungnya ada Hoc Hoc nya

    😆 nah itu dia akibatnya kalau menguping, yang terdengar cuma ujungnya aja. Lengkapnya ini nih Post Hoc Ergo Propter Hoc, waktu itu udah saya bantah kok dan situ pasti ikutan denger kan :mrgreen:
    btw emailnya kok berubah-ubah ya 😛

    @truthseeker
    wah ada yang ketiga ya
    *apa jadinya kalau orang-orang aneh itu bertambah satu lagi*

    @Abu syahzanan
    Beberapa orang yang pernah dekat sama saya memang menyatakan saya cukup menjengkelkan 🙂

    @truthseeker

    Pernah bayangin gak kl ada seratus orang usap janggut bareng2?

    kalau saya nggak pernah

    @Mbak Hilda

    so, just do it…. intervensi untuk sejarah yang akan datang

    Masih dalam proses, dan saat ini saya kehilangan bahan bakar jadi untuk sementara tetap bertahan 🙂

    @truthseeker
    *pura-pura nggak ngelihat ah*

    @Mbak Hilda
    *ah siul-siul*

  21. @All
    Alhamdulillah. Saya baru di posting ini, tp saya melihat suatu kerja sama yg baik antara kawan2. Saling mengisi kekurangan masing2 sehingga mencapai tujuan yg dicari yakni kebenaran. Wasalam

  22. @truthseeker

    ih kamu ngaco deh..

  23. @sp
    “Beberapa orang yang pernah dekat sama saya memang menyatakan saya cukup menjengkelkan ”

    idem dgn sy

  24. @Abu Syahzanan
    Menjengkelkan bukan berarti tdk sayang lho. Ada wanita yg menjengkelkan tp menyenangkan. Makin menjengkelkan makin dikejar hehehe2

Tinggalkan komentar