Esprit Des Corpses Di Kalangan Pengikut Salafy

Esprit Des Corpses Di Kalangan Pengikut Salafy

Kali ini kritikan saya tujukan khusus pada Perilaku mereka yang mengaku sebagai pengikut Salafy. Sebelumnya anda semua pasti sudah tahu bukan dengan yang namanya Salafy. Mungkin ada beberapa di antara anda yang mengeluhkan kemampuan berpikir Pengikut Salafy yang sepertinya lain dari biasanya. Kebiasaan berfallacy ala ad hominem yang sudah menjadi lagu wajib mereka dalam menyampaikan misinya. Kebiasaan bergaya grandiosa dalam memaparkan fatwa-fatwa para Syaikhnya. Kebiasaan menempatkan istilah ektopik yang tidak umum untuk manusia bagi lawan bicaranya. Dan mungkin masih banyak kebiasaan-kebiasaan lain yang memberikan persepsi buruk pada mereka pengikut Salafy. Ah anda tahulah 😀

Tetapi sebagai seorang analis yang baik anda juga harus bersikap objektif. Kalau kita lihat dari sisi lain, Mereka pengikut Salafy ternyata memiliki banyak kebaikan yang tidak bisa dilihat oleh para devian yang notabenenya jelas tidak begitu suka Salafy. Sisi lain yang saya maksud adalah sisi dari pengikut Salafy sendiri. Para devian dikarenakan kecenderungan yang ada dalam pikiran mereka menjadi susah sekali untuk mengerti cara-cara pengikut Salafy.  Jadi untuk lebih memahami maksud saya. Maka saya mengajak anda untuk sejenak menjadi pengikut Salafy :mrgreen: .

Kebaikan  pengikut Salafy yang saya maksud ini adalah Esprit Des Corpses, sebuah istilah kemiliteran yang sengaja saya curi untuk menggambarkan apa yang saya maksud. Bahasa sederhananya adalah Kohesi Kelompok atau Daya tarik yang menarik anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompoknya dan mencegahnya meninggalkan kelompok. Dalam aplikasinya kohesi ini menyebabkan Solidaritas yang begitu tinggi di antara pengikut Salafy.

Esprit Des Corpses Atau Kohesi pengikut Salafy ini dapat dilihat dari

Ketertarikan setiap pengikut secara Interpersonal yang bisa dikatakan saling mencintai satu sama lain.
Nah anda sudah dapat satu poin, mereka para pengikut Salafy penuh cinta satu sama lain, penuh keramahtamahan satu sama lain, saling mendoakan satu sama lain,  saling mengingatkan dengan segan dan elegan satu sama lain. Secara persuasive mereka memang diarahkan untuk saling beruniformity seolah satu kesatuan. Jadi anda harus maklum kalau ketika anda mengkritik salah satu pengikut mereka. Maka yang lain akan ambil bagian untuk membela dengan mengkritik atau menghina anda pula. Apakah kritikan anda objektif atau tidak itu bukan menjadi sorotan utama bagi pengikut Salafy yang lain.

Bagi mereka Uniformity keyakinan dalam kebenaran telah melahirkan solidaritas yang kuat untuk membela orang yang mereka cintai. Nah harap dimaklumi kalau kadang kritikan yang berupa pembelaan itu tidak berbau Objektivitas karena dasarnya sendiri adalah Subjektivitas Solidaritas dengan Azaz Saling Mencintai Satu Sama lain. Kalau soal Contohnya, anda bisa lihat blog yang baru-baru ini yang suka asal menginvestigasi blog devian Salafy. Jadi Mereka Memang Penuh Cinta bukan?.

Ketertarikan para pengikut Salafy dengan kegiatan kelompoknya
Istilah kerennya Berdakwah Salafiah atas nama Manhaj Salaf. Beberapa dari anda mungkin meragukan manhaj Salaf versi mereka tetapi di sisi mereka manhaj Salaf ini begitu agung dan luar biasa. Adalah wajar kalau anda para devian tidak bisa memahami mengapa mereka begitu tergila-gila dengan manhaj Salaf. Untuk bisa mengerti anda harus mencoba menjadi salah satu dari mereka. Manhaj Salaf itu telah memberikan kepuasan yang tidak ternilai bagi mereka, oleh karena itu mereka mencintainya lebih dari sepenuh hati. Efek Euforia yang dihasilkannya seperti efek Endorfin dan beta-Endorfin bagi tubuh manusia, Morfin alami manusia.

Nah sekali lagi wajar jika anda para devian melihat mereka seperti orang yang kecanduan dengan Manhaj Salaf.  Manhaj Salaf ini meningkatkan kohesivitas kelompok mereka dengan menimbulkan Cinta Yang Berlebihan Pada Para Pengikutnya. Hal ini menjelaskan mengapa mereka begitu mudah tunduk pada norma dan aturan salafy dan sangat tidak toleran dengan para devian. Bukankah anda mengenal istilah Cinta Kadang Membuat Orang Buta.

Ketertarikan Mereka Pengikut Salafy kepada kelompoknya sebagai Alat Pemuasan Kebutuhan Personalnya.
Dalam istilah psikologi Maslow menyebutnya Aktualisasi Diri. Tidak begitu mirip memang, tapi cukup memberikan gambaran. Mereka para pengikut Salafy merasa terpuaskan secara psikis. Dalam kelompoknya mereka merasa aman dan terlindungi. Dari ancaman bid’ah yang mengerikan, dari kesyirikan yang menyengsarakan dan terlebih lagi dari ancaman api neraka. Dalam kelompoknya mereka menemukan jati diri yang sebenarnya, atau tujuan hidup yang sebenarnya. Anda tidak bisa memungkiri rasa seperti ini memang benar-benar memuaskan.

Bayangkan saja di tengah maraknya Alienasi akibat kemajuan postmodernisme maka tawaran rasa Salafy ini benar-benar menggoda. Bagi anda para devian adalah wajar jika anda tidak memahami kenapa mereka begitu rentan sekali dengan kata bid’ah, sesat, syirik dan kafir karena anda para devian tidak bisa merasakan kenikmatan yang diberikan dalam kelompok Salafy.

Nah jadi wajar jika pesan anda para devian yang menyelisihi mereka dianggap sebagai suatu ancaman yang mesti ditolak karena dapat menghancurkan sendi-sendi pemuas kebutuhan mereka. Kadang sebagian dari mereka tidak jarang terpolarisasi dengan menyatakan seolah selain dari mereka adalah sesat dan salah, ya berusahalah mengerti kalau mereka melindungi sumber pemuas kebutuhan mereka. Mereka sangat mencintai perasaan yang diberikan dalam kelompok Mereka.

Evaluasi
Ok, sudah cukup jadi Pengikut Salafynya, mari kita evaluasi. Sejauh ini perilaku Salafy yang ditunjukkan kepada para devian tidak mesti mewakili Salafy atau Manhaj salaf itu sendiri. Manhaj Salaf adalah sebuah aturan atau norma sedangkan perilaku adalah nuansa tabiat manusia yang banyak sekali variasinya. Manusia tidak bisa terlepas dari perasaan dan kecenderungan. Lihat sendiri ternyata Pengikut Salafy selain sebagai Manusia yang penuh dalil(katanya sih) di sisi lain adalah Manusia yang penuh dengan Cinta. Cinta yang tidak dipahami oleh anda para devian. Tetapi seperti yang saya katakan Cinta Kadang Membuat Orang Buta. Buta dari kritikan yang objektif, buta dari lingkungan sekitarnya, buta dari penyelewengan saudaranya, dan buta dari toleransi terhadap sesama. Kebutaan ini tidak jarang dipersepsi sebagian orang sebagai sikap yang meresahkan.

Jadi buat para pengikut Salafy cobalah intropeksi diri anda sebagai manusia, lepaskan dulu atribut kesalafian ketika anda mengintropkesi diri. Mungkin saja anda dapat menemukan mutiara hikmah dari pesan para devian yang biasanya anda pandang dengan menutup mata. :mrgreen:

Sebenarnya saya tidak terlalu berharap karena pesan ini bisa saja ditangkap sebagi pesan yang mengancam bagi kelompok Salafy. Dan seperti biasa mungkin tidak ada artinya bagi mereka. Tapi ya siapa peduli toh, manusia tetaplah manusia. Sebuta apapun ya tetap manusia. Lagipula mungkin ini bisa menjadi referensi bagi para devian yang lain. 😀

Salam Damai.

31 Tanggapan

  1. kok bukan Salam Cinta? :mrgreen:

  2. @ second
    sayaaang …………

  3. @caplang
    Ah kan udahan jadi pengikut Salafynya :mrgreen:

    @bara
    iya ya sayang 🙂

  4. @ secondprince

    Seseorang yang berilmu dangkal mencoba menganalisa sebuah kesempurnaan ajaran sahabat, maka kau akan mendapat siksa kubur dan terbakar di microwave terbaru merk sanken 👿

    Analisa yang tepat masbro :mrgreen:

  5. @ sayaaaaaaaaange sayang sayange …

  6. Ah, mencerahkan. 😀

    Menguak dari sisi yang berbeda, dari sisi Sosiologi, Psikologi, dan ilmu pengetahuan lainnya.
    Mungkin kebanyakan blogger juga sedikit menyoroti, bahwa ada semacam ‘aliansi’ dalam menghadapi kelompok Salafy. Namun aliansi ini tidak sekuat dan sesolider kelompok Salafy tentunya, karena hanya bersifat sementara dan tidak mengikat. Anggotanya ada yang keluar-masuk, tergantung konflik apa yang sedang berlangsung. Yah, semacam ‘kerumunan’, begitulah… :mrgreen:

    Introspeksi diri, tidak hanya para anggota Salafy, tapi bagi kita semua sekalian. Puji Tuhan. Amin. 😀

  7. gundolll pacul

  8. menurut saya orang salafi itu para pengidap schizofrenia akut…..setiap orang diluar mereka (kerennya ‘devian”) dianggap sesat..s.esaa..tt…dan ngesoooottttt (emang Suster Ngesot apa).

    Kalo kita banyak baca hadits, akan terbayang bahwa Nabi saw juga “nggak gitu-gitu amat” dalam bersikap…

  9. @Retorika
    he he he mau ikutan sayang :mrgreen:

    @Rozenesia
    ha ha ha kerumunan ya 😀
    tepat kayaknya

    @bara
    😛

    @Sunni sejati
    wah kalau Schizo
    say gak ikut-ikutan 😛

  10. Setiap hal memiliki dua sisi layaknya pedang, begitu pula dengan para pengikut Salafy. Semoga kita diberi pencerahan, amin. 😀

  11. Kata-kata saya sudah diwakili oleh roze. 😛
    Setiap hal ada pro dan kontra-nya, dan kalau mau objektif, saya rasa kadang sebenarnya aliansi yang terbentuk atas bentuk reaksi terhadap aksi kaum Salafy, justru terkadang lebih keras daripada aksinya sendiri. Dan kadang timbul generalisasi yang sama negatifnya. 😕

    No offence, salam damai juga. :mrgreen:

  12. Kalo bahasa “keren”-nya al wala’ wal bara’ kah?

  13. @Cynanthia
    Benar sekali, dan semoga kita tetap bijak menyikapinya 😀

    @Xaliber Von Reginhild
    he he he itu juga tergantung batasan operasional kerasnya itu gimana? 😀
    Kalau Salafy keras dalam berfatwa tapi Para devian keras dalam membantah fatwa Salafy (alah afa sih)

    @Amed
    ah iya bisa dibilang begitu
    Mas keren juga bahasanya 😀

  14. Menurut info buruan saya:
    Kepercayaan mereka tidak menerima pendapat baru, hanya bersumber pada 3 generasi pertama Islam, mereka mengharamkan teknologi(katanya) baru diluar zaman-zaman itu

    Bagaimana mereka menggunakan internet, pensil, pulpen, PC, sendal jepit, batu bata, beton, semen, fondasi, batako, asbes, tegel, genteng,,………………………….dll!

    Penasaran liat kehidupan sehari-harinya…

    :mrgreen:
    :mrgreen:

  15. @secondprince:
    Ya, berarti maksud saya begitu. 😛 Kadang kala IMO beberapa devian (hehe ikutan pakai istilah ini) menyuarakan reaksi kerasnya masih dengan agak berlebihan… tapi tidak tahu juga ya. 🙂

  16. Oh, tambahan, tidak mengakui ulama di luar aliran, dan menuduh sebagai penyesat…

    Bahkan mereka tidak mengetahui ungkapan “lihat ucapannya, jangan lihat orangnya” berasl dari suatu hadits

  17. @Lockon Stratos a.k.a. Tendo Soji:
    Kata Kopral Geddoe, kalau dalam hal agama, pak AntoSalafy menghalalkan Fallacy. 😛

  18. BACA NIH BACA !!!
    ============================================
    http://retorika.wordpress.com/2007/12/23/nge-blog-itu-bidah-hukumnya-buat-para-salafy/
    ============================================

  19. @RETORIKA:
    Wess, panas amat kayaknya Pak RETORIKA ini :mrgreen:

  20. @Tendo Soji
    He he he mereka manusia biasa sama seperti kita lho
    bedanya ada hal-hal yang tidak biasa yang mereka punya

    @Xaliber
    ya begitulah, namanya manusia 😀

    @Tendo Soji
    itu Tahzir bahasa kerennya 😀

    @Xaliber
    Hmm bukannya gak tahu soal Fallacy ya :mrgreen:

    @Sahabat
    Iya Mas, saya baca 😀

    @Cynanthia
    wah anda sepertinya cukup perhatian dengan Mas Retorika :mrgreen:

  21. @secondprince:
    *tabur bubuk kunyit*

    Nggak kok. Cuma kelihatannya Pak Retorika garang banget.

  22. @Cynanthia
    Dia aslinya baik lho
    *sok tahu mode on*

  23. Salam,

    Menarik sekali tulisan Anda yang satu ini. Memang ada yang salah dengan Salafy-an (julukan untuk orang-orang yang menuhankan ajaran Salafy or Salafious?, ibaratkan saja dengan komunitas Gus Durian yang mengultuskan Gus Dur? *sambil mesem-mesem dan garuk2 kepala tanda agak bego dikit*

    Dari analisa Anda, ada hal-hal positif yang ditonjolkan oleh para Salafy-an ini. Satu di antaranya adalah militansinya tinggi. Kendati solidaritarismenya, menurut Anda, amat buta. Namun, tak dapat dimungkiri kalo mereka, boleh dikatakan, akan siap menyingsingkan lengan baju bila bangsa Philistine diobrak abrik Israel, misalnya. 😀 hikz hikz hikz..

    Sejak awal saya membaca tulisan-tulisan Anda berikut blogrollnya, saya berpendapat (koreksi bila pendapat saya keliru) tidak ada yang secara eksplisit menuding atau menohok yang mana Salafy Kultural atau yang mana Salafy Struktural. Lengkap dengan isme atau apa un yang mereka tuhankan. (waduh pasti jawaban Anda, mbak-mbak elo ketinggalan pesawat, org laen udah naik A380, ente masih 737-200 :)) )

    Mohon koreksinya.

    Salam

  24. Masih menunggu komentar pengagum TBC-isme neh… 🙂

  25. wah pada keras, ato pada tegas ????? bingung ahhhhh

  26. wah, uraian yang sangat menarik. emangnya kelompok salafy sekohesif itu kah? apakah mereka sekohesif kelompok yang dulu katanya kelompok “ikhwanul muslimin” versi Indonesia, mengidolakan hasan al-banna, sayid qutb dan bikin parpol bagus? gue kira orang salaf cuma mereka yang terbelenggu pada teks dan tidak mengenal apa tuh espit des corps karena itu mengandaikan semacam “social contract”…hehehe sori kalo ngawur dan basi.

  27. @ SecondPrince

    Heheh ia to mas,… aku kan orang baik 😀

    @ Cynanthia

    Gw emang Garang … Gw PAncung lu ! 👿
    huaa huaa huaa [ kok kayak orang aneh ya] 😆

  28. hiiiii ngeri

  29. @hildalexander
    Ah Salafy memang bisa dipersepsi berbeda-beda
    Yang jelas yang saya maksud Salafy yang mengaku Salafy

    @aswaja
    Selamat Menunggu

    @burit
    Mas suka menilai yang tidak penting
    keras atau tidak bukan inti yang disampaikan

    @gentole
    begitu ya

    @Retorika
    Wah kelihatan tuh baiknya :mrgreen:

    @burit
    🙂

  30. Assalamu ‘alaikum

    Judulnya masya Alloh..ana ga faham..
    isinya jauh dari ilmu( al Qur’an was Sunnah)..

    dan hanya kepada Alloh ‘Azza wa Jalla lah kita memohon pertolongan..

Tinggalkan komentar