Maka Matilah Dengan Terkutuk
Ada Anak Manusia Yang Berteriak Parau
Hatinya Yang Suram Begitu Galau
Seolah Dia Teraniaya
Padahal Dia Seorang Penganiaya
Anak Yang Tidak Sempurna Memandang Dirinya
Hingga Pandangannya Menuduh Sang Kuasa
Tidak Terlihat Olehnya Selimut Gelap Dalam Hatinya
Hingga Dia Menggerutu Seperti Orang Hina
Lupakah Dia Akan Karunia
Yang Terus Mengalir Dalam Hidupnya
Begitulah Mereka Yang Tidak Bersyukur
Dijadikan Dalam Hatinya Derita Yang Bertabur
Tidakkah Dia Ingat Telah Dijadikan Padanya Kecerdikan Dan Kemudahan
Lantas Dimana Rasa Syukurnya
Lupakah Dia Telah Dijadikan Padanya Pandangan Yang Luas Dalam Kehidupan
Lantas Mengapa Begitu Sempit Dia Memandang Dirinya
Sungguh Memalukan Semua Keluhannya
Maka Matilah Dengan Terkutuk
Sungguh Dia Tidak Bersyukur Atas Jiwanya Yang Tersisa
Maka Matilah Dengan Terkutuk
Mengapa Dia Tidak Melihat Kemurahan Atas Semua Kesalahannya
Maka Matilah Dengan Terkutuk
Mengapa Dia Tidak Melihat Pantaskah Semua Keluh Kesahnya
Maka Matilah Dengan Terkutuk
Sungguh Jika Dia Benar-benar Tidak Berhenti Dari Keluh Kesahnya
Maka Akan Benar-benar Dijadikan Baginya Kematian Yang Terkutuk
Sungguh Jika Dia Benar-benar Tidak Bisa Terus Bersabar Atas Pilihannya
Maka Dia Akan Benar-benar Mati Dengan Terkutuk
Filed under: Cerita |
sedemikiankah manusia skarng
😦
@ almas
wah nggak tahu Mas, yang saya tahu sih cuma seorang
wah bener – bener syair yang bagus…
ehm.. jadi tertarik nehh
“Seolah Dia Teraniaya”
“Padahal Dia Seorang Penganiaya”
“teraniaya seperti apa ?” dan “penganiaya siapa ?” seh maksudnya he.. he..
lagi marah yak?
@ Ferry ZK
terimakasih
oh coba lihat postingan sebelum ini
semoga mengerti maksudnya 😀
@ caplang
ha ha ha 😀
nggaklah yang ada malah lagi dimarah
aduh kata-katanya bagus.sial
@ bachtiar
aduh kok pake sial sih nak
😀 *gak baik lho kan puasa*
nice poem…
*ga taw mo koment pa*
Siapa? Siapa? Siapa? *bawa samurai*
@atas saya
kamu lah maksudnya…
wah….kemarahan yang disalurkan dengan baik sangadh, walofun munkin ditujukan ke satu orang, tafi saia yakin, nda cuma orang itu doank yang kek geto, *generalisasi mode ON* kebanyakan manusia pun begitu…
ah ya…saia fun munkin kek geto..
eniwei, puisi yang bagus sangadh. salude!!!
be te we, salam knal kawan!
blog ini saia gulung yah?
@ ordinary
wah tapi saya tahu lho kamu komen apa
@ Mas Fadil
wah samurai, ck ck ck 😀
sabar Mas sabar
@ Hana
wah kalian berdua memang akur ya 😀
@ Hoek
salam kenal
wah bahasa Mas rada rumit sikit ya 😀
dalem puisinya
kerenn
Tuk…kutuk, matinya terkutuk.
Hohohoho….fuisi lagi. Seni lagi. 😆
@ K
terimakasih 😀
@ DeBe
ah saya baru dua kali buat fuisi 😀
puisi yang bagus
tapi sepertinya ada bau bau mengutuk diri
benarkah?
@ Mirza
silakan menduga-duga
siapa tahu anda yang dimaksud 😀
salam damai
wadhuh wadhuh….
kok tentang kematianyah banyak bangedh ya?
apa karena dalam rangka Ramadhan??
MENGERIKAN Bangettttttttttttttt
Nggak ikutan ahhh…
*Buru-buru cabut*
@ superkecil
gak tahu ya
mungkin karena sama sama manusia 😀
@ qizinklaziva
ho ho ho mengerikan ya
maafkan maafkan 😀
seperti gaya sutarji chalzoum bahri….
@ iman brotoseno
waduh saya gak tahu itu
yang jelas puisi di atas buatan saya sendiri kok
ah bisa kasih info saya soal gaya Sutarji ini 😀
salam
Lha masih mau mungkir…tidak hanya ulama salaf saja yang mengatakan syiah itu kafir,sesat.apa tidak baca buku MENGAPA KITA MENOLAK SYIAH?.itu karangan siapa.LPPI kan?apa itu bikinan orang salaf?sadarlah anda itu mas.sampai matipun anda menentang dakwah salaf,kebenaran akan tetap tegak hingga hari kiamat,percayalah…………
@ komen di atas.
Man, Kafir itu urusan Tuhan Bro.
G usah banyak keluarin urat syaraf mo Kafir mau gak, Emang Situ tau Klo U masuk surga apa Gak?
Nggak Kan?
Sudahlah banyak bacot TTG agama, Klo yang dilakukan itu berpedoman Hadis dan qur’an itulah islam. Sudah.
Mo dhai’f kek, shahih kek, itu kan yang menilai kita sendiri berdasar ilmu ttg hadis itu sendiri. Lakuin aj semampu LO,
Lagian nih TOPIK Puisi gto loh.
Tanggapan ttg puisilah, masak macem2. Tape De””’!!!
@ ummu nabil
iya, saya percaya kalo kebenaran akan tegak sampai hari kiamat. tapi yang saya masih belum yakin adalah, apakah benar salaf yang dikenal selama ini adalah sang pengusung sejati kebenaran?
kalo ada yang jawab iya, wah, yakin darimana tuh? parameternya apa? apa sudah pernah dikasih garansi langsung sama Allah? kalo iya, mbok kartu garansinya ditunjukin
nyuwun sewu kang…….Numpang lewat…….Tapi Aku jangan di kutuk ya…kang Takutt……….( eh lom kenal masak mo di kutuk seh )
salam kenal dech kalo gitu
@ Ummu nabil
wah Mas ni komen salah tempat kali
alah cuma baca judulnya doang, nggak baca isi bukunya apa, dalil yang dipakai untuk mengkafirkan syiah itu referensinya ya dari pembahasan orang-orang yang kata anda salaf itu.
udahlah kenapa kekeh mau bilangin Syiah kafir, gak jaman lagi Mas
orang udah pada pinter gak mudah percaya, walau memang ada aja tipe orang yang menelan mentah-mentah kata ulamanya, silakan saja
Anda mempertanggungjawabkan sendiri apa yang anda katakan
jangan bilang itu urusan ulama, ulama ya ulama tapi tiap orang jelas bertanggung jawab atas dirinya sendiri
hati-hati Mengkafirkan sesama muslim itu KAFIR
@ Agus
hmm mungkin komen Mas itu salah tempat kali 😀
terimakasih komentarnya
@ Mas Joe
Ah Mas mereka gak pake garansi, kan dijamin pasti benar
gak mungkin salah jadi gak perlu pakai garansi 😀
@ senyumeva
salam kenal, nggaklah
saya selalu menghormati Tamu kok 😀
Saya jelas gak mau mati terkutuk
Aih, boleh pula berpuisi dikau..
janganlah pula terlalu banyak mengutuk
yang pantas mengutuk pun hanya dua sebenarnya (menurutku)
yang pertama Tuhanku yang Tuhan dikau juga, Allah SWT
yang kedua orang tua,yang pasti orang tuaku bukan orang tuamu y
@ Almirza
he he he saya juga gak mau Mas 😀
@ Aswad
iya iya Mas, saya tidak mengutuk kok
yang ada malah sebaliknya kali
Seharusnya kita ga usah mengusik-usik PERBEDAAN diantara intern umat islam, hanya menyenangkan kaum yahudi saja. (kecuali memang antek-antek yahudi)
Kenapa sunni-syiah ini….
percis anak-anak yang meributkan perbedaan size-warna baju saja..padahal masih dalam satu keluarga
toh, Allah nya satu, nabi nya satu…masih tauhid kan???? Itu yg PRINSIP!
Sepanjang hanya selera, warna dan ukuran, kemampuan, perbedaan itu sunnatullah, bisa kita jumpai sehari-hari.
JUDUL blog ini sangat TENDENSIUS. ‘Kebenaran’ apa lagi yang dicari setelah datangnya ISLAM?????????????????
MAU mencari ‘keluarga’ mana lagi setelah kalian bagian dari keluarga itu sendiri???
Apakah perbedaan selalu yang dicari dalam satu keluarga???
‘KELUARGA BESAR’ ini butuh KEKOMPAKAN, PERSATUAN,PENGHORMATAN satu sama lain karena toh mereka leluhur kita. Tanpa leluhur kita tidak akan exist. Apakah kita akan menghujat ayah, kakek, nenek moyang kita sendiri karena kesalahan mereka sehingga kita hapus dari daftar asal-usul keluarga kita??? Dus apakah kita lebih baik, pintar, benar dibanding mereka yang telah tiada itu???
PERSATUAN adalah mutlak utk menghadapi musuh yg nyata diluar ‘rumah kita’..dan mereka sudah didepan pintu rumah kita, sementara kita didalam masih ribut soal perbedaan size-warna baju!!
Yahudi – Dajjal – saja KOMPAK memerangi kita, kenapa mereka bisa seperti itu?Kenapa kita yg jelas-jelas berada di Jalan Kebenaran tidak tidak seperti mereka??
Kalau tidak suni yang memulai, mengapa syiah tidak memulai?? jangan ikut-ikutan salafy begini-begitu, sunni begini-begitu, karena toh apa bedanya mereka dengan kalian kalau kalian tetap sama-sama mengusung perbedaan?????
@hassan
anda komen di tempat yang salah
Apakah puisi ini masih valid?
klu bisa menebak,maaf klu salah
di sini ada 2 orang ayah n anak ke duanya memiliki prilaku terkutuk
sang anak mndapat kurnia sebagai raja yg kaya tp d manfaatkan tuk k zaliman
sang ayah mndpt kecerdasan tp dipakai untuk kelicikan n dia sdh melihat sang rosul sbg pandangan yg luas tp ttap sempit hatinya
singkatnya klu tidak salah
sang ayh adlh seorng munafik pembenci al wasi
sedang sang anak …. hendak menulis namanya pun terasa mual
@truthseeker08
saya lebih suka beranggapan begitu
@aldj
wah anda terlalu jauh menebak. Puisi di atas tentang orang yang saya kenal dengan baik