Hijab Masjid Yang Aneh

Hijab Masjid Yang Aneh

Hijab yang saya maksud ini adalah hijab yang saya lihat di masjid tempat saya sering shalat Tarawih(seolah-olah saya rajin tarawih). Hijab itu sebagai pembatas jamaah pria dan jamaah wanita(sebenarnya walau tak ada hijab itu juga jamaah pria dan wanita memiliki tempat yang terpisah). Nah hijab yang berupa kain setinggi dada itu selalu tertutup ketika shalat Maghrib, Isya’ dan shalat Tarawih. Awalnya sih saya tidak begitu perhatian, tetapi akhirnya kepikiran juga.

Begini, di masjid ini seperti banyak masjid lainnya ritual tarawih selalu diawali ritual kultum alias kuliah tujuh menit(mereka menyebutnya begitu, dan sebenarnya gak mesti tujuh menit). Kuliah yang singkat ini dibawakan oleh kaum terkemuka yang saya menyebutnya seleb ramadhan. He he he gimana gak seleb setiap habis shalat selalu saja dikerumuni oleh para fans yang terdiri dari para pemuda tampan dan pemudi yang cantik-cantik serta anak-anak yang rada imut(imut, imut mengerikan). Setiap harinya para fans itu tidak bosan-bosannya berkerumun, berebut saling dorong hanya untuk mendapatkan secuil tanda tangan dari seleb terkemuka itu(yang biasanya adalah seorang suami yang sudah beristri). Dan malangnya setiap hari saya geleng-geleng saja melihatnya(iri nih, soalnya gak ada yang pernah minta tanda tangan saya).

Kembali ke hijab tadi, nah hijab itu ternyata selalu dibuka ketika ritual kultum berlangsung. Entah siapa yang awalnya mencetuskan tradisi ini, pokoknya ini juga sudah menjadi ritual yang mengiringi ritual ceramah kultum. Kalau gak dibuka sepertinya ada yang kurang. Biasanya yang buka hijab itu salah seorang jamaah pria di shaf terakhir atau bisa juga salah satu anak kecil yang imut tadi(nah bayangkan mereka aja ngerti). Saya bahkan pernah lihat sendiri kalau ada salah seorang jamaah wanita yang membuka hijab itu, sepertinya para Ibu itu mengerti kalau waktu kultum akan dimulai maka ritual buka hijab ini mesti dilakukan. Sekali lagi, gak sreg rasanya kalau gak dibuka.

Saya kepikiran sebenarnya apa fungsi hijab itu. Hijab itu cuma tertutup waktu shalat, dan itupun Cuma setinggi dada. Jadi kalau ada jamaah pria yang masbuk dan iseng menoleh ke belakang nah akan terlihat wajah khusyu’ cantik Ibu-ibu dan para pemudi yang cantik-cantik(Kalau ada sih, iseng amat noleh-noleh padahal udah telat). Lagian juga waktu shalat itu kita kan gak saling melihat, jadi ada atau tidak hijab itu kan gak terlalu berpengaruh.

Nah sebaliknya ketika ritual kultum berlangsung, semua jamaah duduk(ada juga yang bersender). Jadi kalau hijabnya tertutup maka hijab yang setinggi dada itu efektif untuk menutupi antara jamaah wanita dan pria. Tapi sayang hijabnya malah dibuka jadi mau tidak mau kalau menoleh ke belakang akan terlihatlah wajah para Ibu dan para pemudi yang cantik. Fenomena ini membuat pikiran saya bekerja memikirkan banyak alasan konyol yang dapat dipikirkan

•    Jangan-jangan ini adalah hasil konspirasi para pemuda dan pemudi untuk mengatasi kebosanan ketika ritual kultum berlangsung(dengan saling melihat satu sama lain apalagi kalau pemuda dan pemudi itu adalah korban dari slogan Tetanggaku Idolaku).
•    Mungkin sudah ada Ijma’ tersembunyi diantara para Suami Istri yang sedang shalat untuk memperhatikan apa betul suami atau istrinya benar-benar ke masjid atau tidak (Ijma’ yang sudah pasti didukung oleh para pengantin baru)
•    Mungkin Jamaah wanita yang terdiri para Ibu dan para pemudi ingin melihat wajah sang seleb ramadhan yang akan menyampaikan kuliah singkatnya.(Bagi para pemudi sih masuk akal karena mereka kan bakal minta tanda tangan jadi wajar mau lihat yang mana selebnya, terus kalau para Ibu?)
•    Hmm Mungkin agar terjadi komunikasi dua arah antara sang seleb dan para fansnya yang sedang mengikuti kuliah termasuk jamaah wanita. Komunikasi dua arah penting agar apa yang disampaikan mudah diserap oleh para fans.( Sang seleb berkomunikasi dengan tutur kata, terus yang fansnya(jamaah wanita) berkomunikasi dengan tatapan mata, kedipan mata(pasti berkedip kan), ekspresi wajah, dan lain-lain. Saya ragu apa sang seleb mengerti apa yang disampaikan oleh para fans wanitanya atau memangnya fans wanita itu mau menyampaikan apa).


Nah itu semua adalah alasan yang tidak memuaskan, paling tidak bagi saya. Jadi yah sudah terserahlah. Sebenarnya bagi saya sih ini tidak terlalu penting(kecuali kalau saya kebelet waktu ritual kultum berlangsung, bayangkan ketika lewat di depan para Ibu dan para Pemudi itu). Hanya kepikiran saja apa ya fungsi hijab itu. Saya tidak akan seekstrim seperti beberapa orang yang mengharamkan memandang wanita, ndaklah bukan itu maksudnya. Bagi saya masjid itu kan tempat Ibadah kepada Allah SWT jadi gak enak aja kan pandang memandang yang bukan muhrim di dalam masjid, he he he niatnya jadi lain. Tapi yah menghadapi fenomena ini saya hanya bisa berkata ”terserahlah” . Walaupun akhirnya dengan terpaksa saya berkesimpulan kalau hijab itu hanya sekedar hiasan masjid atau hanya sekedar pembatas jamaah wanita dan jamaah pria.

35 Tanggapan

  1. Pertamax Lagi… 😛 😛

    Benar To. T4 aku terawih juga cak itu. aku jugo adolah raso yang cak itu, ngapo pake hijab segala2. Nak kejingokan ustads nyo, itu mungkin maksudnyo.

    Tapi ini Mudah-Mudahan Bukan sebagai suatu persyaratan tentang ibadah tertentu. Hanya kebiasaan. Sama dengan makai Peci di waktu sholat.

    Nah, iklan lagi yo to.

    Di Semende itu ada namanya masjid Akbar’ dia pake hijab, Tapi cuma sebatas pinggang manusia yang tingginya 170cm. Dan kalo kultum ataupun ceramah agama, idak dibuka2 dibiarke bae.

    Sepertinya ini pembatas, biar tau shaf co dan ce agak beda dikit tempatnyo. Supaya tidak lalulalang jamaah Pria di shaft perempuan.
    Saya kira ini lumayan baik tujuannya.

    Terlepas dari berpaling dari kultum dan ceramah agama, No coment

    Tapi Hijab itu caknyo untuk pembtas saja bukan apa2 lah.
    karena ruangan masjid yang lumayan penuh kalao lagi Puasa seperti ini. Jadi dak enak kalo co lalulalang di depan ce yang sudah mepet2 tempatnyo.
    (Tulisan paling Akhir….S7) itulah gunanya.

    Fans dan Seleb…..hehehehe.
    Agaknyo kalo di Masjid cuma beda dikit sekitar Langit dan Bumilah jaraknyo.

    satu ngajak kebaikan, nyang satu ngajak (kebanyakan) yang belum baik. 😀 😀

  2. @ Agus
    hmm iya iya
    *manggut-manggut*

    ya kalau seperti itu kan jadi berfungsi efektif tuh hijab
    he he he gapapalah 😀

  3. iyah terjadi di tempatku juga…
    btw kan mestinya tidak boleh di buka loh…

  4. @ arul
    wah tradisi itu udah meluas rupanya
    hmm hmmm
    *sok mikir*

  5. lho ? tradisi yg aneh.
    ditempatku memang sudah berbeda ruangan. tetapi, kain pembatas itu baru dipasang ketika sholat akan dimulai. sama saja kan artinya ?

    memang, pandang2-an (biasanya sudah mengincar terlebih dahulu) selalu ada, meskipun di Mesjid. namanya aja manusia. Ibu2 dan para pemudipun kayaknya sama aja deh…

    meskipun jumlahnya sedikit, kelanjutan dari sekilas pandang di mesjid tsb, bisa berlanjut sampai luar. (sekali lagi, namanya aja manusia). mungkin bisa membuat Tarawih semakin menjadi rajin? 😉

  6. gw juga bingung,sbnernye ap fungsi dr tu hijab.di masjid gw jg kjadiannya kya’ gt.pas wktu salat aj hijab yg stinggi pinggang it dtutup,eh…..pas kultum dibuka oleh ibu2.gw sbgai ikhwan(cie….)ngerasa risih dgn hal tsb,tp mo bgimana lg.mw protes ya g’bs,lgian tpt protesnya jg g’tw(protes aj k kntor DPR).gw trus brdoa(pdhal menggerutu)moga2 aj ad p’ ustadz yg bs nyadarin tu ibu2.

  7. @ telmark
    tambah rajin ya Mas tarawihnya 😀

    @ Fachri
    selamat bingung 😀

  8. Gak percaya kalau U rajin tarawih 😆

  9. di Semende itu orangnya pasti tinggi-tinggi. Pinggangnya aja sampe 170 cm :mrgreen:

  10. @armand
    hahahaha

    Hijab itu kan hasil improvisasi politis yang bersifat diskriminatif terhadap perempuan. Perempuan sengaja dikondisikan ‘terpinggirkan’, ‘terbelakangkan’, dan ter-ter negatif lainnya. Padahal tidak ada satu pun ayat AQ yang mendukung ‘kemunduran’ itu.

  11. @hilda
    Jgn imosi mba. Hijab hrs ada krn laki2 nda apalagi zaman skrg. Nafsu iblis sdh merajalela. Jd klu dimesjid tdk ada hijab apalagi klu shalat berdampingan. Hilang konsentrasi shalat. Laki2 yg beriman tdk akan meminggirkan apalagi dikebelakangkan. Yg menyebabkan adalah nafsu mba. Jd tenang aja mba. Lady first she was my crown

  12. @aburahat
    berarti shalatnya gak khusyuk tuh hehehe…. kalo niatnya untuk liatin perempuan sih, kenapa harus ke mesjid? di mal juga banyak, gak perlu sembunyi di balik hijab lagi….

  13. Kayaknya hijabnya ada di belakang dehh..
    Sapa yaa yg dijaga pandangannya..:mrgreen:

  14. @hilda
    Oleh krn itu pd zaman Rasul tdk ada perempuan shalat di mesjid. Bid’aaaaaaaah

  15. @aburahat
    wo said that?

  16. maksud saya who said that?… yang melarang perempuan shalat di mesjid sejajar dengan laki-laki adalah yang tidak menghendaki atau tidak mau mengakui bahwa perempuan sejatinya memiliki keunggulan2 yang tidak dimiliki laki-laki … halah kok jadi nglantur seh…

    Tapi serius, perempuan ternyata bisa memimpin negara dan pemerintahan yang adil, makmur lagi sejahtera… tertulis tuh di AQ mengenai kepemimpinan Ratu Balqis….

  17. @hilda
    Saya kembali bertanya who said tthat the the women could go to mesjid in Rasul time. Alqur’an surat Al Ahzab melarang perempuan keluar rmh. Sembahyang di Mesjid diwajibkan utk lelaki bkn perempuan. Klu ada ayat atau hadisnya tlg beritahukan saya.

  18. @aburahat
    Ini sejarah Islam…
    Di awal era Islam, perempuan jelas-jelas berpartisipasi dalam pertemuan umum dan dalam semua shalat yang dilaksanakan di masjid nabi di Madinah, sebagaimana mereka senantiasa menyelesaikan ritus haji sekali waktu. Nabi sendiri kerap mengunjungi kalangan muslimah dan bahkan tidur siang sejenak di rumah mereka.. Berdasarkan semua ini, Hasan al-Turabi menyimpulkan bahwa Islam tidak menuntut segregasi total (demikian pula pendapat Dr. Yusuf al-Qardlawi) kedua jenis kelamin.

    Terutama ibu rumah tangga, dia berpendapat, dapat
    menerima, melayani, dan secara ramah menjamu tamu-tamu suami mereka bersama dengan suaminya, ketimbang cuma memasak untuk mereka dari balik pintu yang tertutup rapat.

    Secara keseluruhan, al-Turabi melihat bahwa “perempuan menderita kezhaliman terburuk di tangan masyarakat pada umumnya melalui segregasi dan isolasi”. Dia menganggap pembebasan perempuan Islam bukan sebagai efek
    samping dari sebuah pembaruan dan kebangkitan Islam, melainkan sebagai prasyarat bagi keduanya.

    Segregasi di antara lawan jenis yang
    diberlakukan secara luas ini jelas bertentangan dengan prinsip al-Quran.

    Surat Al Ahzab melarang perempuan keluar rumah? termasuk ke mesjid? bagaimana Anda menjelaskan hal ini?

  19. @aburahat
    Anda mengartikan al-Qur’an (Al Ahzab) secara tekstual dan patriarkhal. Inilah yang sejatinya mencuatkan misoginis yang mengakibatkan termarjinalkannya kaum perempuan. Anda memahami secara tektsual, secara letterlijk, dan male-biased.

    Jika pun ada hadits yang berbunyi “shalat perempuan itu, semakin tersembunyi dan dilaksakan di rumah, maka shalatnya semakin baik”, maka apakah itu shahih? sementara pada jaman Nabi (Rasul time menurut Anda), perempuan justru berbondong-bondong ke mesjid….. 🙂

  20. @aburahat
    No offense nih, hatrixxx….
    Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
    Janganlah kalian mencegah hamba-hamba Allah (wanita) ke masiid, meskipun rumah-rumah mereka adalah lebih baik bagi mereka. (HR Bukhari no. 900)… shahih lho…

  21. @aburahat
    Segregasi antara perempuan dan laki-laki yang mana keduanya ingin melakukan kontribusi menghidupkan mesjid, hendaknya didekonstruksi….. 🙂 karena saya tidak dapat membayangkan seandainya para perempuan dilarang, even ke luar rumah, yang terjadi kemudian adalah kembalinya budaya bar bar… menganggap perempuan lebih rendah daripada laki-laki…

    Padahal Islam justru menghormati dan memihak perempuan….

  22. @Mba Hilda
    Saya tdk menentang pendpt mereka, bahwa perempuan turut berpartisipasi atau berjuang bersama-sama saling berdampingan. Yg. menjadi topik kita pertama adalah HIJAB. Krn ada hijab ini maka pd. Zaman Rasul tdk ada perempuan sembahyang di Mesjid. Klu setelah Rasul yah mungkin aja. Sembahyang Tarawih aja pada Zaman Rasul tdk ada.
    Mba katakan saya menafsirkan ayat2 secara textual dan parcial. Baik, mari kita coba bahas:
    1. Ayat 33 S. Al Ahzab : DAN HENDAKLAH KAMU TETAP DIRUMAH DAN JGNLAH KAMU BERHIAS DAN BERLAKU SEPERTI ORANG JAHILIYAH YG DAHULU.
    2.AYAT 34. S.33. DAN INGATLAH APA2 YG DIBACAKAN DIRUMAHMU DARI AYAT2 ALLAH DAN HIKMAH
    3.Ayat 53 S.33 ………APABILA KAMU MEMINTA SESUATU KPD MRK MAKA MINTALAH DR BLKG TABIR ……..
    4.Ayat 59 S.33 HAI NABI KATAKANLAH KPD ISTERI2MU, ANAK2 PEREMPUANMU DAN ISTRI2 ORANG MUK’MIN ” Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”…………..
    Dari ke 4 ayat tsb saya dpt mengambil kesimpulan bahwa perlu ada HIJAB. Saya tdk tau klu ada yg menafsir lain. Masing2 mempunyai hak.
    Dan apabila perempuan itu wajib bershalat di Mesjid tentu Rasul sdh perintah anak2nya perempuan dan isteri2 utk ke Mesjid. Ini cara saya menafsirkan.
    Kemudian kedudukan wanita:
    Mba Hilda mungkin melihat kedudukan wanita, hanya secara sariat. Bahwa Wanita karena tdk keluar menjadi lbh rendah nilainya. Jawaban saya tegas TIDAK apa sebab?
    1. Kemulian wanita adalah mejaga kehormatan lelaki
    (dgn berdiam dirmh maaf mba tdk terdapat gosip dan perguncingan)
    2. Dgn dirumah bs mendidik anak2 ( ilmu, akhlak, ibadah dll ) yg dpt melanjutkan misi2 agama.
    Mba saya ingin bertanya dan jawaban yg objective ya.
    1. Kel. yg istri shaleha pintar tetap dirumah mengurus rmh dan mendidik anak dgn benar dan
    2. Kel. jg yg isteri shaleha pintar tp punya kegiatan diluar banyak. Bgm mana menurut mba ada perbedaan nda dan mana yg lbh positif.?

  23. @aburahat
    1. mohon maaf, saya memiliki penafsiran yang berbeda mengenai Al Ahzab.
    2. Dua pertanyaan (pilihan) yang membingungkan. Tak ada yang salah dengan nomor satu karena menjadi ibu rumah tangga (yang baik) sangat mulia. Tak ada yang salah juga dengan nomor dua. Jika seorang perempuan bisa sekaligus berkarir profesional, juga shaleha….

    Tak ada yang lebih positif dari keduanya. Karena, itu adalah opsi. Bagi perempuan, menjadi ibu rumah tangga atau berkarir itu sama artinya berperan dan berkontribusi dalam kehidupan…..

  24. @Mba Hilda
    Klu opsi kebenaran mungkin anda benar dan mungkin saya benar. Tergantung kemampuan siwanita dan niatnya. Cuma anda hrs objective terhadap kejadian dlm masyarakat. Brp banyak anak2 yg rusak moral dan brp banyak terjadi perceraian dan brp banyak tejadi perselingkuhan. Mungkin anda akan bilang lagi2 menyalahkan wanita. Tdk saya tdk salah wanita. kesalahan berada dikedua belah pihak. Cuma saya mengambil hakekat dari banyak firman Allah mengenai wanita. Maaf mba Hilda saya tdk menyinggung perasaan wanita dlm hal ini. Tp dlm blog ini kita mencari kebenaran dlm diskusi.Kita semua adalah awam dlm menjlnkan hidup kita utk mencapai keberhasilan didunia dan akhirat (hamba yg muflihuun) sukses didunia dan akhirat. Insya Allah dgn izin dan ridhaNya

  25. Dear …

    Umar cs dulu sepeninggal Rasul memang suka banget kong-kow di mesjid, maklum takut rumahnya kotor dan nggak perlu capek2 ngeluarkan konsumsi.

    Lagian citra sebagai orang alim bisa tetap dipertahankan kalo “apa2 dikit” di mesjid.

  26. @aburahat
    hakekat wanita dalam AQ, menurut Anda apa? sudilah kiranya Anda menjelaskan….

  27. @Mba Hilda
    Terlebih dahulu kita berpegang pd ketentuan bahwa setiap kebenaran adalah milik Allah. Penafsiran kita hanya mencoba mendekati kebenaran. Dan saya mendekati kebenaran melalui haket dr maksud Allah dan Rasul. Apakah ini benar Wallahu A’lam.
    1.Srt Ar Rum ayat 21 : Dan diantara tanda2 KekuasaanNya ialah menciptakan isteri2 dr jenismu sendiri supaya kamu TENTRAM KARENANYA dan dijadikannya diantaramu CINTA DAN KASIH SAYANG. sesungguhnya pada yg demikian itu terdapat TANDA2 bg kaum yg berpikir.
    Jd kitalah bahwa ada 4 hal yg menjadi haket diciptakan
    1.KETENTRAMAN: Klu dibicarakan mengenai ketentraman sangat panjang. Pd grs besar (diluar sex). Klu suami keluar bekerja ia tdk perlu pusing keadaan rmh. Jd laki adalah Khalifah pd umumnya dan perempuan Khalifatu dirmh(sangat banyak T J wanita mba)
    2.CINTA KASIH. Saling menjaga saling mengisi kekkurangan msg2 saling menghormati dlsb.
    3.TANDA TANDA. Banyak tanda2 yg Allah tunjukan atas hubungan suami istri yg harmonis (soal ini banyak hadits Rasul dan para Imam Ahlu Bait menjelasakan) Mba bisa baca dlm buku ” A Bundle of Flowers from the Garden of Traditions of the Prophet & Ahlulbayt”
    Saya sebenarnya msh ada yg keempat inti dr semuanya.tp saya tdk enak dikemukakan disin tp klu mba Hilda perhatikan benar2 utk apa dan utk siapa wanita diciptakan mba akan mengerti. Maaf klu ada yg salah atau menyinggung perasaan mba.

  28. @aburahat
    Yup. Terima kasih informasinya. Tapi benar, kita berbeda pendapat. Gak apa-apa ‘kan? karena menurut saya KETENTERAMAN dan CINTA KASIH tidak cuma bisa didapat dari berperannya lelaki sebagai pencari nafkah dan istri sebagai ibu rumah tangga. Posisi sebaliknya bisa terjadi dan tercipta jika masing-masing pihak mengerti, menghargai dan menghormati. Realistis saja, banyak suami yang nganggur, tetapi istrinya yang bekerja.

    “Dan diantara tanda2 KekuasaanNya ialah menciptakan isteri2 dr jenismu sendiri”, bukan berarti lelaki memiliki hak untuk berkuasa atau mensubordinatkan perempuan….

  29. @Mba Hilda
    Kita dan saya tdk akan menclaim saya benar apa yg sampaikan hanya sbg informasi utk dipertimbangkan. Masing punya cara pandang tersendiri. Trm ksh. Mudaha2an dialog kita anda manfaatnya. Selamat berjuang dg cita2nya mudah2an sukses

  30. @aburahat
    terima kasih, telah menambah perbendaharaan wawasan….

  31. @almirza
    wah saya dulu rajin tarawih lho Mas :mrgreen:

    @armand
    he he he itu ambigu Mas 😛

    @Mbak Hilda
    wah ini pendapat baru nih bagi saya, hijab sebagai Improvisasi politik. keren juga 🙂

    @truthseeker

    Kayaknya hijabnya ada di belakang dehh..
    Sapa yaa yg dijaga pandangannya..

    he he he berarti yang perempuanya :mrgreen:

    @Mbak Hilda dan Abu rahat
    setelah melihat diskusi kalian, saya sih cuma mau bilang kayaknya saya lebih sependapat dengan Mbak Hilda 🙂

    @Arwen
    he he he gak ngerti saya Mas 🙂

  32. ganti pake hijab bikinan kami aja pak, semi permanen dari kayu jati. bisa diganti2 posisi sesuka hati. silahkan liat dan kunjungi di http://middlefiveinteriorfurn.blogspot.com/
    asli sentuhan ukir jepara lho…

  33. lagi seru2nya liat komen.. eh akhirnya malah ada iklan… iklannya sesuai temanya, hijab

  34. Mungkin mubah aja gan, dibuka boleh ndak dibuka ya boleh, lha kok semacam gorden dirumah saja.. Kalo memang hijab dimasjid tsb cuma buka tutup seperti itu mending dicopot lalu pergi ke penjahit minta dibuatin pakaian, lalu pakainnya dikasihkan ke yg gak punya pakaian. Tapi sblm nyopot ijin dulu ke takmir masjidnya ya gan, kalo gak boleh ya jangan maksain. Top gan, beberapa tulisan cukup menggugah keingintahuan. Makasih..

  35. maaf gan ada yg kurang. -”Top gan beberapa tulisanmu cukup menggugah
    keingintahuan. Makasih.”

Tinggalkan komentar