Al Kitab dan Etika Kedokteran

Al Kitab dan Etika Kedokteran

Bacalah dan Jangan tertipu dengan judul yang terlalu bagus

Etika kedokteran yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Janji Sarjana Kedokteran dan Sumpah Dokter. Itupun tidak semuanya hanya kata-kata ini

“Saya berjanji atau bersumpah bahwa Saya akan senantiasa memperlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya mesti diperlakukan”.

Lafal yang rasanya tidak asing lagi di telinga Pak Dokter kita dan kata-kata yang baru-baru ini diucapkan oleh calon dokter muda kita. 

Pertama kali mendengar kata-kata ini, saya terkesan dan berpikir jika saya dituntut mengucapkannya apakah saya mampu melaksanakannya?. Sederhana tetapi bisa berarti luar biasa. Bayangkan

• Anda jangan menuduh kalau tidak mau dituduh
• Anda jangan membodohi kalau tidak mau dibodohi
• Anda jangan mengkafirkan kalau tidak mau dikafirkan (kalau sesama dokter apa urusannya ya)
• Anda jangan membenci kalau tidak mau dibenci.

Lebih liar lagi

• Anda jangan berpikiran buruk tentang saya kalau anda tidak mau saya berpikiran buruk tentang anda
• Anda jangan berbisik-bisik tentang saya kalau anda tidak mau saya berbisik-bisik tentang anda
• Anda jangan menggosipi saya kalau anda tidak mau saya menggosipi anda
• Anda jangan suka main-main kalau anda tidak suka saya main-main
• Anda jangan main fisik dengan saya kalau anda tidak mau saya main fisik dengan anda (ngerti ndak sih?)

Atau

• Anda mau mengkritik maka anda harus siap dikritik
• Anda mau membantah maka anda harus siap dibantah
• Anda mau bersikap kasar maka anda harus siap dikasari
• Anda mau melamar maka anda harus siap dilamar( ha ha ha 😀 ini kan gak nyambung)

Kadang-kadang terasa rada sulit. Menuduh sih gampang giliran dituduh wah beringasan. Bisanya membodohi orang tapi tidak terima kalau diri dikatakan sudah dibodohi orang, tambah lagi seenaknya mengkafirkan giliran dikafirkan wah teriaknya selangit.

Alangkah mudahnya berpikiran buruk tentang orang lain tapi tidak terima melihat ada orang berpikiran buruk tentang dia. Berbisik-bisik udah jadi kebiasaan tapi sensitif amat kalau ada yang berbisik-bisik di dekat dia. Maunya gosiiiip terus tapi kalau digosipin mulai deh ribut. Masih suka main-main dengan orang lain cuma kalau ada yang mainin dia, tensinya naik. Sering menyindir orang (main fisik) tapi giliran orang lain menyindir fisiknya mukanya langsung cemberut.

Sukanya mengkritik dan wah memang lihai sekali kalau mengkritik tapi giliran dikritik kok tutup telinga. Kalau diskusi maunya membantah orang terus tapi kalau dia yang bicara sikapnya seolah-olah tidak ada yang boleh membantah. Dikasari orang gak mau tapi mudah sekali mengkasari orang.

Percayalah tidak segampang mengucapkan, kata-kata itu sederhana tapi luar biasa. Saya saja heran kok sulitnya melaksanakan.

Terus apa hubungannya dengan Al Kitab?. Oooh kata-kata ini rada mirip dengan salah satu isi Al Kitab Injil Perjanjian Baru, Matius pasal 7 ayat 12 tentang Jalan Yang Benar

”Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan Kitab para Nabi”(Matius 7:12)

Ck ck ck wah ajaran para Nabi toh, sederhana tapi luar biasa. Gak usah ribut soal Al Kitab, yang penting mari bersikap positif, kan kita bisa ambil hikmah dari mana saja (he he he sekalian promosi bagi yang mau belajar Al Kitab). Jujur saja Ayat ini adalah salah satu ayat yang menggugah saya ketika pertama kali membaca Al Kitab. Mungkin seperti tusukan buat saya. Tusukan yang membuat saya memikirkan diri saya dan orang-orang yang berhubungan dengan saya. Tulisan ini Cuma sekedar berbagi hikmah kepada mereka yang mau menerimanya. Tidak mau ya tidak apa-apa. Salam damai.

9 Tanggapan

  1. Mirip sama golden rule yang ada di berbagai agama dan kebudayaan ya mas, mungkin karena rule dasar nan sederhana itu nilainya begitu tinggi (golden je 🙂 ) jadi kita masih perlu belajar untuk mengaplikasikannya.
    Blog yang bagus. Salam kenal mas secondprince.

  2. @ Oddworld
    ya betul Mas, ajaran yang bernilai tinggi
    saya setuju he he he
    terimakasih dan salam kenal juga 😀

  3. wah selamat yak…

  4. Celamad Ulang Taon… E salah

    celamad Co Ass

    😀 😀 😛

  5. @ Mbak Ira
    ya dong Mbak kan udah disumpah
    jadi harus 😀
    terimakasih

    @ caplang
    terimakasih juga 😀

    @ Mas Agus
    he he he iya ding 😀

  6. waduh bapak dokter?
    “jadi ingat : kaw yang berjanji kaw yang ingkari..
    😆

  7. @ almas
    he he eh itu lagu ya
    dangdut kalau gak salah

  8. dududududu,, tau deh yang udah S.Ked,, 😀
    Ma ga ikut wisudaa!!! 😥

    eh, kapan masuk koas?

  9. @ Ayuk
    du du du tau deh yang lagi kul S2
    knapa coba? kan bisa minta izin lagi? bilang aja pnting
    tapi ya gapapa lah saya ikhlas kok *lho lho afa maksudnya*

    nggak tahu, pengennya ntar aja mau blajar dulu 😀
    maklumlah orang bodoh seperti saya butuh banyak belajar buat mengejar ketertinggalan 😛

Tinggalkan komentar