Syiah Kafir, Omong Kosong “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”

Syiah Kafir, Omong Kosong “Tong Kosong Nyaring Bunyinya”

Suara-suara seperti ini selalu dikumandangkan oleh mereka yang mengaku sebagai golongan yang benar. Mereka yang menamakan dirinya Salafi tidak henti-hentinya berkata syiah itu kafir dan sesat. Tentu saja mereka mengikuti syaikh mereka atau ulama salafi yang telah mengeluarkan fatwa bahwa Syiah kafir dan sesat. Salah satu dari ulama tersebut adalah Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin.

Tulisan ini merupakan tanggapan dan peringatan kepada mereka yang bisanya sekedar mengikut saja. Sekedar ikut-ikutan berteriak bahwa syiah kafir dan syiah sesat tanpa mengetahui apapun selain apa yang dikatakan syaikh mereka. Jika ditanya, mereka akan mengembalikan semua permasalahan kepada ulama mereka, Syaikh kami telah berfatwa begitu. Padahal setiap orang akan mempertanggungjawabkan perkataannya sendiri dan bukan syaikh-syaikhnya. Apalagi jika perkataan yang dimaksud adalah tuduhan kafir terhadap seorang muslim. Bukankah Rasulullah SAW bersabda “Apabila salah seorang berkata pada saudaranya “hai kafir”, maka tetaplah hal itu bagi salah seorangnya. (Shahih Bukhari Juz 4 hal 47). Artinya jika yang dikatakan kafir itu adalah seorang muslim maka perkataan kafir akan berbalik ke dirinya sendiri. Singkatnya Mengkafirkan Muslim adalah Kafir.

Yang seperti ini sebenarnya sudah cukup untuk membuat orang berhati-hati dalam mengeluarkan kata “kafir”. Jelas sekali adalah kewajiban mereka untuk menelaah apa yang dikatakan oleh syaikh-syaikh mereka. Apakah benar atau Cuma pernyataan sepihak saja?. Sayangnya mereka yang berteriak itu tidak pernah mau beranjak dari pelukan syaikh mereka. Sepertinya dunia ini terbatas dalam perkataan syaikh mereka saja. Heran sekali kenapa mereka tidak pernah menghiraukan apa yang dikatakan oleh ulama sunni yang lain seperti Syaikh-syaikh Al Azhar yaitu Syaikh Mahmud Saltut, Syaikh Muhammad Al Ghazali dan Syaikh Yusuf Al Qardhawi yang jelas-jelas menyatakan bahwa Syiah itu Islam dan saudara kita.
Tentu jika mereka saja tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan oleh ulama sunni yang lain selain syaikh mereka, maka tidak heran kalau mereka tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan Ulama Syiah tentang Bagaimana Syiah sebenarnya. Padahal mereka Ulama Syiah jelas lebih tahu tentang mahzab Syiah ketimbang orang lain. Kaidah tidak percaya adalah sah-sah saja tetapi hal itu harus dibuktikan. Ketidakpercayaan yang tak berdasar jelas sebuah kesalahan. Apa salahnya jika mereka mau merendah hati sejenak mendengarkan apa yang dikatakan ulama syiah tentang syiah dan jawaban ulama syiah terhadap pernyataan syaikh mereka, Insya Allah mereka tidak akan gegabah ikut-ikutan berteriak kafir kepada saudara mereka yang Syiah. Sayangnya sekali lagi mereka tidak mau tapi dengan mudahnya berteriak kafir.

Jadi wajar sekali kalau mereka yang berteriak itu tidak mengetahui bahwa setiap dalil dari syaikh mereka sudah dijawab oleh Ulama Syiah. Dan tidak sedikit dari dalil syaikh mereka itu yang merupakan kesalahpahaman dan sekedar tuduhan tak berdasar. Mereka yang berteriak itu akan berkata “syaikh kami telah berfatwa berdasarkan kitab-kitab syiah sendiri”. Ho ho ho benar sekali dan ulama syiah bahkan telah menjawab syaikh mereka berdasarkan kitab syiah dan kitab yang menjadi pegangan kaum sunni. Tetapi sayang mereka tidak tahu, karena mereka bisanya cuma teriak saja. Tong Kosong Nyaring Bunyinya.

Baiklah anggap saja kita tidak usah memusingkan segala tekstualitas antara ulama sunni dan syiah itu, maka cukup kiranya mereka yang berteriak Syiah kafir itu menjawab pertanyaan ini
Apakah kafir orang yang mengucapkan La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah?
Apakah kafir orang yang menunaikan shalat?
Apakah kafir orang yang berpuasa di bulan Ramadhan?
Apakah kafir orang yang menunaikan zakat?
Apakah kafir orang yang berhaji ke Baitullah?

Saya yakin mereka bisa menjawab, dan jawabannya tidak, mana ada orang kafir yang seperti itu. Orang yang seperti itu jelas-jelas Muslim. Dan sudah menjadi hal yang umum kalau Syiah jelas mengucapkan syahadat, menunaikan shalat, puasa di bulan ramadhan, membayar zakat dan haji ke Baitullah. Jadi jelas sekali Syiah itu Muslim.
Betapa mudahnya mulut mereka berbicara, sungguh aneh sekali ketika pikiran terperangkap dalam kurungan ashabiyah.

Tulisan ini juga ditujukan kepada mereka yang belum tahu tentang Syiah, cukuplah penjelasan bahwa Syiah adalah Islam sama seperti Sunni, perbedaannya mereka Syiah berpedoman pada Ahlul Bait Nabi SAW. Semoga saja siapapun yang belum mengenal Syiah tidak termakan dengan Fatwa-fatwa yang mengkafirkan syiah. Jika tidak tahu cukuplah diam dan lebih baik berprasangka baik. Jangan ikutan berteriak, biarkan saja mereka yang berteriak Syiah kafir. Dan Sekali lagi bagi mereka yang berteriak, Baca, baca lagi dan pikirkan baik-baik. Maaf, Jangan mau membodohi diri dan tampak seperti orang bodoh. Dengarkan ulama sunni yang lain, dan dengarkan pembelaan mereka Ulama Syiah. Jangan maunya sekedar berteriak. Ingatlah Semua orang bertanggung jawab atas apa yang dikatakannya. Salam damai.

128 Tanggapan

  1. Jangan maunya sekedar berteriak. Ingatlah Semua orang bertanggung jawab atas apa yang dikatakannya

    Sepakat!!!
    🙂

  2. Bharma, biasanya saya paling males ngomentari hal-hal yang berhubungan dengan agama. kayaknya orang bejat kayak saya gak pantes saja.
    tapi rasanya saya pernah denger sapa itu yang ngomong, dan saya sepakat…
    kita tidak berhak mengkafirkan orang apalagi muslim walaupun mungkin muslim itu punya cara pikir yang berbeda dengan kita….
    ah jangan-jangan saya juga akan dikafirkan…

  3. @ almas
    iya lah Mas harus sepakat dong 😀
    wah yang ini malah langsung ngerti ya
    bener-bener sembuh nih 😀

    @ Mbak Ira
    nggaklah Mbak, setiap orang pantes kok ngomong agama
    tenang tenang gak ada yang bakal mengkafirkan
    wah jangan males mbak, coba aja tuh bisa kan 😀

  4. @bharma
    sebenernya dicomment pertama sayah baca paragraf terakhir aja..
    karena dah ngantuk banget… akan tetapi karena merasa berdosa dan takut jangan sampe comment sayah salah…
    sayah baca ulang lagi dan ternyata comment pertama sayah ga salah :mrgreen:

  5. @ almas
    walah ada-ada aja nih Mas almas 😀

  6. kok ga di trekbek aja mas?

  7. @ Syafriadi
    trekbek? ke blognya salafi? 😆
    eh ide bagus juga tuh,, Bharma, Ma trekbek-in ya??

  8. @ Syafriadi
    hmm belum terpikir sih
    ya kalau mau baca sih baca aja
    gak ada masalah sih kalau mau

    @ Ayuk
    Sila sila
    dan terimaksih

  9. Artis / celeb selalu dikejar, digosipkan, di adu domba. pokoknya semuanya bisa jadi berita, bisa jadi uang da….n

    Islam pun demikian.
    dicaci maki, di sudutkan, dikejar-kejar, dan….

    karena islam adalah agama yang benar dan faforit.

    agama yang lain merasa ter singkirkan karena kepopuleran islam.
    mereka ingin di nomor satukan.
    dengan cara mereka meruntuhkan islam, tidak mereka sadari islam makin tinggi kedudukannya.

    ya ga..’

  10. Mas Bharma, kalo baca buku syi’ah tolong jangan baca buku-buku bantahan syi’ah thd dakwaan Sunni atau buku2 syi’ah yang menerangkan akidahnya pada umat islam. Tolong diperbanyak baca buku2/artikel2 syi’ah nian.

  11. @ Katib Rajo
    wah iya iya Mas
    salam kenal 🙂

    @ Ja’far
    terimakasih sarannya
    tapi saya baca kok, Ihtijaj Thabarsi, Tauhid Al Mufaddhal Imam Ja’far as,Kitab Sulaim,Nahjul Balaghah,Ushul Al Kafi, dan Raudhah Al Kafi. Itu yang nian kan
    tapi kalau bukan saya bingung apa yang nian itu
    apa yang nian itu maksudnya kutipan2 dari Syaikh Mamduh,Al Khatib,Ihsan Illahi Zahir atau Ali As Salus.
    wah kalau begitu saya tidak sependapat

  12. Silaturahm ach…mumpung koneksi internet sedang lancar

    Artinya jika yang dikatakan kafir itu adalah seorang muslim maka perkataan kafir akan berbalik ke dirinya sendiri. Singkatnya Mengkafirkan Muslim adalah Kafir

    Eh itu mirip dengan liar paradoks kan? 😀
    “Sebagai seorang laki-laki, saya katakan kalau semua lelaki adalah pembohong”

    BTW tentang tulisan paradoks itu gak papa kok Bharma…kita kan menulisnya dengan gaya masing2. Kesamaan topik tidak menuntut kesamaan gaya (bahasa) kan?
    Malahan untuk topik yang dibahas dengan gaya berbeda mungkin akan semakin memperkaya khasanah pengetahuan kita.
    Lha dalam hal ini sayalah yang menulis terakhir (keduluan Enda dan Bharma) hehehe jadi malu nich

  13. wah iya ya Pak De jadi paradoks juga
    menurutku sih itu kayak senjata makan tuan
    jadi kalau ada yang mengkafirkan muslim otomatis berbalik ke diri sendiri,gak perlu orang lain yang bilang
    yah untung deh gapapa
    terimakasih Pak De 😀

  14. iklan bentar… numpang lewat…
    Klik….

    “Tolong diperbanyak baca buku2/artikel2 syi’ah nian.”

    Nian itu to bahasa semende Jugo To, ada bermacam artinyo;
    Banyak Nian = Artinya Banyak Sekali
    Ribang Nian = Senang Sekali
    Senianan = Sebenar-benarnya
    Ngguk nian = benar-benar betul (idak salah lagi) (bingung kan… 😛 )
    hehehhe…

    Silakan, silakan, untuk semua yang memilki ilmu tentang itu untuk menmbah keimanan kita, dan itu juga perlu kok.

    Sepanjang menambah keyakinan pada Sang Pencipta dan Tidak Mengganggu Orang lain.

  15. @ Jeme semende
    hmm begitu ya, nian apo
    he he he nian disini artinya apa tuh 😀

  16. Waduh,,percuma di trekbek ke situs Salafi, karena saya pernah nyoba,,eh malah tulisan saya itu di buang,,,hehhehehe…
    saya pikir mereka takut ketahuan klo sebenernya Syiah itu Ahlul Bait…
    Semoga dunia tak lama lagi dipenuhi dengan keadilannya Imam Mahdi afs..
    Amien

  17. @ arif
    awalnya saya nggak niat pake trekbek tetapi ada yang komen sebaiknya pake trekbek
    ya makanya saya coba lagian gak ada salahnya
    Amin juga Mas

  18. Hendaknya orang2 syiah menjawab pertanyaan ini:

    Muslim-kah orang yang mengatakan Al-Qur’an yang ada sekarang ini cuma sepertiga dan belum sempurna?

    Bertaubatlah!

  19. @ Mbah Darmo
    Hmm coba Mas ke situs Syiah dan lihat sendiri
    yang begitu udah dijawab dari dulu
    Al Quran syiah mah sama saja dengan Al Quran sunni
    gak ada yang beda kok
    Anda cari tahu saja sendiri
    Bertaubatlah dari menuduh yang bukan-bukan kepada sesama Muslim
    yang jadi masalah itu orang-orang yang bebelan gak mau dengerin orang lain, maunya denger kata ulamanya aja padahal ulama itu juga bisa salah
    Masa’ sih yang beginian masih dibahas, aduh malu atuh
    Maaf Mas, salam damai

  20. Salam,

    Saya juga ingin tanya,

    APA KAFIR ORANG YG TIDAK MEMPERCAYAI KEUTUHAN AL-QURAN??
    APA KAFIR ORANG YG MEMPERCAYAI IMAMNYA MENGETAHUI HAL-HAL YANG GHAIB SELAIN ALLAH SWT??
    APA KAFIR ORANG YG MENCELA & DAN MENGKAFIRKAN SAHABAT ROSULULLAH SAW??
    APA KAFIR ORANG YG MENCELA & DAN MENGKAFIRKAN ISTRI2 ROSULULLAH SAW??

    (bukan kata ulama ahlu sunnah tapi bukti dari buku2 syiah yg mutawatir dan para ulama2 syiah membenarkannya)

    Wassalam!.

  21. tolong judul bukunya disebut, bos. halaman berapa, karangan siapa, atau kalu perlu dinukilkan disini juga 😀

  22. Mas Ibnu, sewaktu saya di jakarta (1996 – 1998) saya pernah ikut pengajian Syiah dalam artian debat/diskusi dan meneliti buku2nya. Kesimpulannya :

    1. AlQuran yang digunakan Syiah sama dengan dengan AlQuran yang digunakan Sunni. Masalah tahrif AlQuran memang ada dalam hadis2 dhoif Syiah. Tapi ternyata ada juga dalam hadis2 Sunni.
    2. Para Imam Syiah mengetahui hal2 yang gaib. Menurut saya setiap orang yang mensucikan dirinya sampai pada tahap tertentu, sesuai janji Allah, akan diberikan kelebihan2 tertentu pula. Apalagi Orang2 Yang Disucikan oleh Allah (Ahzab 33). Tentu saja dengan keyakinan bahwa kelebihan yang dimilikinya atas ijin Allah.

    3. Setahu saya orang Syi’ah tidak mengkafiran para sahabat, tetapi hanya mengecam SEBAGIAN SAHABAT. Ini mereka lakukan karena AlQuran banyak mengecam sebagian sahabat yang antara lain lari dari medan peperangan, cinta dunia (AlJumu’ah), balik kembali ke kehidupan Jahiliyah setelah wafatnya Nabi (ayat Inqilab), malas/enggan untuk jihad/berperang dan masih banyak yang lainnya. Ada juga yang munafik. Itulah sebabnya ada Surat yang bernama Al Munafiqun dalam AlQuran. Hal itu menunjukkan ada para sahabat yang terlihat lahiriahnya sebagai pengikut Nabi, tetapi di balik itu menusuk dari belakang (lihat ayat Inqilab).

    4. Begitu juga orang Syi’ah mengecam para isteri Nabi karena mereka sering menyakiti Nabi sebagaimana dalam Surat al Ahzab 21-25) Allah mengecam sebagian istri Nabi yang cinta dunia. Bahkan Nabi mengancam akan menceraikan mereka !

    Jadi permasalahannya kita kurang banyak baca dan enggan dialog dengan orang Syi’ah.

  23. T Mulya

    ah!!

    Tepat sekali!!

    Baru mau saya bilang begitu..
    Karena keburu heboh mengafirkan, jadi malah ga dialog.

  24. @ Ibnu Sunnah
    ah Mas jawabannya mudah,masalahnya itu gak ada hubungannya dengan Syiah
    literatur yang anda sebut apa memang benar seperti itu
    Setahu yang saya pelajari Al Quran Syiah sama persis dengan AlQuran Sunni,dan saya tanya sendiri ke orang Syiah yang saya kenal katanya gak ada dalam mahzab mereka keyakinan kalau Al Quran mengalami perubahan
    Dalam Al Quran jelas yang mengetahui yang ghaib itu hanyalah Allah dan orang-orang yang dikehendaki oleh Allah SWT
    Kalau soal Mengkafirkan sahabat dan istri Nabi SAW ini perlu diperjelas,Mas baca dari mana,sumber syiah yang anda maksud itu pasti kutipan dari buku-buku Salafi, seperti Al Khatib,Ustad Mamduh, Ihsan Ilahi Zahir dkk.ya kalau cuma itu gak objektif
    coba baca karya Ulama Syiah atau yang ini bagus “Sunah Syiah Bergandengan Tangan” karya Quraish Sihab dia ulama Sunni kok:D
    Intinya Mas jangan sembarangan bicara, hati-hati setiap orang bertanggung jawab atas apa yang ia bicarakan apalagi masalah kafir mengkafirkan, ah besar sekali masalahnya jadi jangan sembarangan percaya. Orang Syiah jelas lebih tahu mahzab mereka ketimbang orang lain. Orang seperti AlKhatib,Mamduh dan Ihsan itu bahkan tidak mengerti kalau kitab AlKafi Syiah itu tidak semuanya shahih, buktinya mereka bilang kitab itu sama dengan Shahih Bukhari di sisi Sunni,padahal Ulama Syiah sendiri bilang nggak sama.
    salam damai 😀

    @ Mas Joe
    hmm iya ya bagusnya mesti begitu ya Mas

    @ T Mulya
    ya saya setuju dengan kesimpulan anda
    bukan sekedar ikut-ikutan
    karena hasil kajian saya kurang lebih sama

    @ Hana
    benar, benar dialog yang baik itu perlu biar tidak salah paham 😀

  25. Ibnu Sunnah yang sok tahu Al Qur’an tapi diliat dari tulisannya pasti kagak pernah baca terjemah Al Qur’an (boro2 tadarus).Maaf ya mas

  26. @buce
    saya sih gak kenal dengan Mas Ibnu 🙂

  27. Berdialog dengan SYI’I???, orang2 yg meyakini TAQIYYAH (nama samaran dari sifat MUNAFIK)???, sungguh ga bakal ada ujungnya!, BACALAH buku2 yg di agung2kan ulama kalian sendiri “ALKAFI,AL-ISTIBSHAR,AT-TAHDZIB,MAN LA YAHDHURUHUL FAQIH”, kalian akan tau sendiri kejanggalan2 riwayat2 yg ada!, itupun kalo kalian masih mengaku punya AKAL SEHAT!!!.

    p/s: kalo ga punya buku2 yg saya sebutkan di atas, ya cari aja di internet atau pesen langsung ke teman2 kalian di IRAN.

  28. @ Ibnu Sunnah
    Lho yang bebalan itu kan orang-orang kayak kamu
    Main tuduh, hina dan kafir seenak judelmu
    Saya baca itu buku yang kamu sebutkan, kejanggalan apa yang sampean maksud
    Jangan besar kepala, sampean aja nggak pernah baca tu buku
    Jangan bicara akal sehat, memangnya sampean punya
    Sini saya tantang anda diskusi
    Jangan seenaknya dewe’
    Ayo buat blog, buat tulisan Akal sehatmu
    Jangan cuma Tong Kosong Kepala Gentong

  29. @Ibnu Sunnah
    Setiap orang itu punya akal sehat Mas
    Cuma kan kalau klaim doang, ya gak berguna atuh
    Itu kan Tong Kosong Nyaring Bunyinya
    Buktikan kalau Mas memang berakal sehat
    Mari berdiskusi dengan baik
    Lagipula apa anda sudah habis membaca kitab hadis Sunni sendiri seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Musnad Ahmad, Ashabus Sunan, Musnad Abu Ya’la, Musnad Al Bazzar, Sunan Daruquthni, Shahih Ibnu Hibban, dan Shahih Ibnu Khuzaimah
    Kalau belum ya gak usahlah buru-buru
    Apalagi saya kira anda juga gak pernah baca sendiri buku-buku yang anda sebutkan
    Paling cuma megutip dari buku-buku Salafi, semisal Al Khatib, Ustad Mamduh, Ihsan Illahi Zhahir, maaf itu perkiraan saya
    Kalau saya salah maafkan, mungkin juga anda belajar langsung tapi ya buktikan atuh Mas, jangan cuma bicara

    @Almirza
    Sabar-sabar Mas, he he he
    Pelan-pelan Mas 😀

  30. ooooo ternyata syiah tohhh, kirain apaan. gini aja gak usah berdebat, malah menunjukkan ketololan kalian saja, yang syiah bilang salafi ngawur, yang salafi bilang syiah ngaco. trus yang benar mana. paling yang benar ahli sunah wal jamaah, hi hi hi . yang benar adalah gak pernah menghina orang terutama ahlul bait, sahabat Nabi, istri nabi, semua istri nabi adalah umul mu’minin, yang patutu dihormati, semua sahabat nabi adalah baik ( kalau ada yang bilang sahabat nabi jelek itu bukan sahabat nabi tapi orang munafik) karena setahu saya yang namanya sahabat itu gak mungkin berhianat, kalaupun ada pasti sudah bertaubat sebelum wafat, tapi kalau ada umat islam menghina shohabat 4, sayidina abubakar, sayidina umar, sayidina utsman, dan sayidina ali, mengina siti aisyah karena perang jamal, maka yang bilang itu tidak lebih dari orang yang jahil, atau orang bodoh yang kurang berilmu. turus beranggapan bahwa para imam adalah ma’sum ( artinya gak mempunyai dosa ) wah wah bisa bisa menyamai derajat para nabi.

  31. @ aditya

    ooooo ternyata syiah tohhh, kirain apaan. gini aja gak usah berdebat, malah menunjukkan ketololan kalian saja, yang syiah bilang salafi ngawur, yang salafi bilang syiah ngaco. trus yang benar mana. paling yang benar ahli sunah wal jamaah,

    Maaf, yang selamat itu yang berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait, bukan nama-nama yang anda bilang
    Dalil-dalilnya jelas(lihat di kitab-kitab hadis)
    Kalau malas, ya sudah lihat saja tulisan penulis blog ini soal hadis Tsaqalain

    hi hi hi . yang benar adalah gak pernah menghina orang terutama ahlul bait, sahabat Nabi, istri nabi, semua istri nabi adalah umul mu’minin, yang patutu dihormati

    Jelas itu gak baik menghina orang, siapa yang menghina? tulisan empunya blog ini, memangnya dia hina siapa, sampean gitu? kalau bicara itu yang jelas

    semua sahabat nabi adalah baik ( kalau ada yang bilang sahabat nabi jelek itu bukan sahabat nabi tapi orang munafik) karena setahu saya yang namanya sahabat itu gak mungkin berhianat,

    Lha Muawiyah, Amr bin Ash itu bagaimana, dia kan yang memerangi Imam Ali, khalifah yang sah

    kalaupun ada pasti sudah bertaubat sebelum wafat

    Mana buktinya, sampean sok tahu banget
    mana dalilnya
    Apa sampean lihat dan dengar sendiri taubat mereka
    Atau kisah taubat mereka ada dalam kitab hadis atau sejarah
    Buktikan, bicara harus ada dasarnya dong
    Dugaan itu gak valid

    tapi kalau ada umat islam menghina shohabat 4, sayidina abubakar, sayidina umar, sayidina utsman, dan sayidina ali, mengina siti aisyah karena perang jamal, maka yang bilang itu tidak lebih dari orang yang jahil, atau orang bodoh yang kurang berilmu

    he he he begitu ya, memang tidak perlu menghina cukup dikasih tahu saja apa yang mereka lakukan terhadap Ahlul Bait
    Bukankah Abu Bakar dan Umar itu yang mengancam mau membakar rumah Ahlul Bait berkaitan dengan masalah baiat khalifah pertama
    (lihat kitab sejarah, Tarikh Ath Thabari dan Al Isti’ab)
    Aisyah itu yang memerangi Imam Ali ketika perang Jamal
    Sahabat saling berperang dan semuanya baik atau benar menurut anda begitukah?

    turus beranggapan bahwa para imam adalah ma’sum ( artinya gak mempunyai dosa ) wah wah bisa bisa menyamai derajat para nabi.

    Payah kalau orang nggak ada ilmunya
    Padahal dalil-dalilnya jelas
    Lihat Hadis Al Kisa’ dan Al Ahzab ayat 33
    Jangan cuma bicara kosong :mrgreen:

  32. Askum..
    @Ibnu sunnah
    Ga usah ngajarin kami kitab2 kami sendiri, kami mempelajari kitab2 kami dan kitab2 sunni..gini aja, lo baca dari Kitab2 lo sendiri, karena otak lo otak bego alias buntu, asal ngom..
    Yang ngomom ahlul Bait suci itu Allah Ta’ala, spt dibilang almirza, baca al ahzab 33, lo cari tafsirnya…menurut gw, (saran niih)biar lo ga tambah begoooo…niiih rujukan buat lo dari kitab SUNNI, klo dari kitab2 syiah lbh banyak….
    Niiih ada sedikit bocoran buat nyontek pelajaran , sekali lagi biar lo (alias Ibnu sunah,) ga tambah BEGO…niiiiih :
    Sahih Muslim, VII, hlm. 130, al-Dur al-Manthur, V, hlm. 198, Mustadrak, III, hlm. 146, dan lain-lain yang menyebutkan tentang asbabul nuzul Surah 33: 33 tersebut tanpa memasukkan isteri-isteri Nabi Saww
    yang lain cari ndiri ah..,sekali lagi biar lo ga tambah BEGO…
    Ala Nabi wa aalih, Sholawat…!!
    Wassalam..

  33. Buat Semuanye2 nyang gi diskusi (?)
    Gw mo,tanya nich. Kenape Kitab2 pade turun ke nabi2 pas pada saat teknologi informasi belum kayak sekarang ya? Kenape turun nye kagak diundur dulu biar bisa dicatat pake komputer and bisa direkam trus klo di setel di tipi (tv) ada subtitle nye. Itu juga ade kemungkinan bisa dimanupalasi he..he..he kan bisa di edit2 he..he..he. Apalagi informasi udah 1200 tahun yang lalu dan dari mulut ke mulut, wah…wah..wah bisa2 gambar pulau jawa di blak (copY) jadi mirip gambar ikan.

    Tolong di jawab ya Mas2, and jangan dikaitkan ame masalah sunni-syiah

  34. Aslmkm..
    @buce
    Justru saya mau balik tanya ma buce, apa anda lebih tau kemaslahatan umat dibandingkan Allah Ta’ala? segala sesuatu telah tercatat dalam Lauh mahfuz, semua itu urusan Allah Ta’ala, apa anda ingin menanyakan sebuah pertanyaan mengenai Kehendak Allah Ta’ala yang Maha Mengetahui, Maha Tinggi dan Maha Berkehendak? Disini anda menayakan sesuatu yang satupun makhluk tidak boleh ikut campur didalamnya, yaitu tentang Ilmu Allah berkaitan dgn Kehendak-Nya. Apa anda ingin seperti para malaikat yang protes kepada Allah Ta’ala Ketika Sang Maha Agung hendak menciptakan Adam sebagai khalifah di muka bumi, para malaikat yang dikenal saat taat dan patuh sempat bertanya… ?… ‘Mengapa Kau ciptakan manusia yang akan merusak bumi dan menumpahkan darah?’. ‘Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang kamu tak tahu’, demikian jawab Allah SWT…

    Inti dari pertanyan anda tsb tidak jauh dari pertanyan anda diatas..
    Mungkin ini hanya jawaban yang ringkas, karena menurut saya masalah seperti ini membutuhkan penjelasan yang luas dan panjang dan pemahaman dengan akal yang jernih..mungkin bagi yang ingin berdiskusi panjang lebar bisa melaui email saya, karena sangat sempit jika menerangkan disini..atau mungkin dr saudara2 yang lain yang lebih tau masalah ini bisa menambahkan dalam blog ini.

    Ala Nabi wa alihi, shalawat..!

    wasalam

  35. Ass’kum ww

    Makasih Ustadz !! atas jawabannya yang berupa pertanyaan lagi he..he..he, tapi kok jadi nya buntu ya ,kalau keterangannya seperti itu. Sebenarnya saya cuma melihat keadaan sekarang yang membinggungkan buat saya untuk mengetahui islam lebih dalam. Disatu pihak nggak ada figur yang dapat dicontoh, disisi lain yang ada figur malah difitnah, jadi saya harus ke mana?

  36. @buce
    Nyantai aja Mas
    tetap berusaha, itu yang penting 😀

  37. Ass’kum ww.
    Pak ustadz, saya mau tanya nich. Kalau suatu berita dibilang shohih, itu berita yang bagaimana ? Dan kalau di rukun iman ada iman kepada kitab, kitab mana yang dimaksud? dan apakah kitab2 hadist yang dianggap shohih oleh masing2 pihak juga termasuk yang harus di imani?
    Tolong dijelaskan dan saya ucapkan terimakasih.
    Wassalamu’alaikum ww.

  38. Assalmu’alaikum
    @buce

    Sbnrnya pertanyan anda itu udah terjawab, saya hanya memberi contoh dr sebuah peristiwa, belajar lagi aja biar JELI..OK.

    Terus klo mo belajar hadis, banyak baca maaaaas, mo buku syiah sunni atau apa aja, terus pake akal sehat di TELA’AH…sepertii kata Seconprince yg ini niih (di komennya dia utk anda) :
    “@buce
    Nyantai aja Mas
    tetap berusaha, itu yang penting ”

    Banyak BELAJAR YACH..klo ga nih tlp saya, ntar saya kasi alamat, datang aja, trs diskusi, itu klo anda mau diskusi panjang lebar dan sejelas-jelasnya..081914435558…khusus buat Buce_li..ok
    Wassalam

  39. @buce
    Wah saya dipanggil Ustad 😀

    Kalau suatu berita dibilang shohih, itu berita yang bagaimana ?

    Shahih artinya benar, menentukan benar atau tidak suatu berita adalah dengan metode. Suatu berita dinilai dari segi penyampai berita dan isi beritanya. Kalau dalam hadis ada istilah kajian sanad dan kajian matan hadis. Kajian sanad adalah memeriksa keadaan perawi yang menyampaikan hadis atau berita itu. Sedangkan kajian matan adalah memeriksa isi hadis atau berita dan menilainya apakah bertentangan dengan Al Quran, akal dan hadis shahih yang lain. Ah begitulah singkatnya

    Dan kalau di rukun iman ada iman kepada kitab, kitab mana yang dimaksud?

    kitab yang dimaksud dalam rukun iman itu adalah Kitab Yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi-Nya.

    apakah kitab2 hadist yang dianggap shohih oleh masing2 pihak juga termasuk yang harus di imani?

    ah pertanyaan ini tidak perlu menurut saya
    Kitab-kitab hadis yang dianggap shahih adalah rujukan dalam memahami persoalan agama, lagipula pengertian iman disini apa? kalau artinya percaya, umat islam percaya dengan kitab hadis tapi kalau artinya rukun iman itu maka Kitab yang dimaksud adalah Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Allah SWT.
    Waalaikum salam

    @Bagir
    wah no hp itu apa juga bisa saya pakai
    maksudnya kalau saya juga ingin diskusi 😀

  40. Assalamualaikum ww.
    @Bagir
    thanks berat atas kebaikan ustadz Bagir,ana pasti datang tuk tolabul ilmi.
    @secondprince
    Baik ustadz, saya setuju. Trus, ini ada berita bahwa, Yang menciptakan bumi , langit dan seisinya adalah Allah. Jadi apakah saya harus menelusuri dulu berita itu dgn metoda yang ustadz sampaikan? dan bagaimana untuk mempercayai berita, kemudian bagaimana seterusnya mempercayai isi berita, dst,dst
    . Maaf ustadz, saya bingung untuk mempunyai agama, apalagi klo ngikuti tentang diskusi sunni-syiah, waaah tambah mumeeet n gamaaaang
    Oh ya para ustadz !!,banyak sekali lho teman2 yg kayak saya begini, jadi tolong jangan dimarahin ya!!!

  41. Assalamu ‘alaikum..

    asik asik aje..hehehe..diskusi ,saling memberi tau nambah ilmu, ma siapa aja dech..simpel aje..
    ud dl yeee, ada jam kuliah niiih….heheh..

    Wassalam

  42. ass. wr wb…

    kalian akan mengetahui kebenaran dari apa yg kalian perdebatkan saat kalian mati !!!

  43. @ almirza
    kata anda
    he he he begitu ya, memang tidak perlu menghina cukup dikasih tahu saja apa yang mereka lakukan terhadap Ahlul Bait
    jawab saya
    memang apaan sih yang dilakukan ???????? para sahabat terhadap Famili Nabi itu

    kata anda
    Bukankah Abu Bakar dan Umar itu yang mengancam mau membakar rumah Ahlul Bait berkaitan dengan masalah baiat khalifah pertama
    (lihat kitab sejarah, Tarikh Ath Thabari dan Al Isti’ab)
    jawab saya
    ini kitab karanga siapa sih, janga janga ………… turus pemilihan khalifah ke dua apanya Imam Ali yang diancam ????
    pemilihan ketiga apanya lagi yang diancam ?????
    pemilihan yang keempat apanya yang diancam ?????

    kata anda
    Aisyah itu yang memerangi Imam Ali ketika perang Jamal
    Sahabat saling berperang dan semuanya baik atau benar menurut anda begitukah?
    jawab saya
    trus yang benar gimana
    emang kamu tahu penyebab terjadinya peperangan, trus dalam perang itu siapa yang menang, apa Imam Ali, atau siti Aisyah?? , trus klo yang menang itu Imam ali, kenapa siti Aisyah masih hidup, kenapa hanya sahabat zubair, dan talha saja yang terbunuh ????? ada apa ini
    CONTOH KASUS
    1. SESEORANG MENUNTUT HAK BAGI HASIL KARENA ADA DI DALAM HUKUM PEMERINTAHAN, TETAPI TIDAK DIKABULKAN OLEH PENGUASA, SIAPA YANG SALAH DALAM HAL INI ……………..
    2. SESEORANG MENUNTUT HAK HUKUM CEKAL KARENA ADA JUGA DI DALAM TATA CARA HUKUM PEMERINTAHAN, TETAPI PENGUASA TIDAK MENGABULKAN, SIAPA YANG SALAH DALAM HAL INI
    INGAT DIJAWAB PAKE NALAR LOHH… KARENA INI KAN CUMA PERANDAIAN ????

  44. @Bara
    saya nimbrung dikit nih soal referensi
    Tarikh Ath Thabari itu karya Ibnu Jarir Ath Thabari, beliau ulama Sunni
    Al Isti’ab itu kitab karya Ibnu Abdil Barr beliau juga ulama Sunni kok

  45. […] Sejak kapan setiap pembela Syiah disebut Syiah. Seorang Syiah akan membela mahzabnya itu benar. Tetapi pembela Syiah belum tentu Syiah. Memangnya apa yang saya bela dalam tulisan yang anda kutip itu. Yang saya bela itu racun keji anda yang mengkafirkan Syiah dengan menyebutnya agama yang berbeda dengan Islam. Sudah jelas Syiah adalah Islam. Tidak hanya orang kecil seperti saya yang bilang Syiah itu Islam tetapi juga Ulama seperti Syaikh Mahmud Saltut, Syaikh Yusuf Qardhawi dan Syaikh Muhammad Al Ghazali. Lagi pula mau dikemanakan itu perawi hadis Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah dan Sunan Nasai yang dikenal sebagai Syiah. Mau contoh namanya, nih Khalid bin Mukhallid, Muhammad bin Fudhail, Ali bin Mundzir. Dalam kitab Rijal Hadis tertera sekali mereka Syiah. Jadi syariat agama Islam diriwayatkan juga oleh orang yang bukan islam ya?. Kalau anda mau bilang Syiah dulu lain dengan sekarang, maka saya itu termasuk yang mana. Jadi Ulama-ulama yang saya sebut di atas adalah penganut agama Syiah, Masya Allah. Baca tulisan saya yang sudah membahas omong kosong gak karuan anda, Syiah Kafir Omong Kosong Tong Kosong Nyaring Bunyinya. […]

  46. […] Mereka yang mengkafirkan Syiah, menyebut Syiah dengan kata Agama Syiah, dan yang berusaha memisahkan Syiah dari Islam. Saya benar-benar tidak setuju dengan sikap seperti ini makanya saya membuat tulisan yang membantah omong kosong seperti ini […]

  47. hiiii ngeri deh emang apa sih syiah ……………. syiah kan artinya ………….. ( pasti tau kan ) tapi jama’ orang bilang syiah yang dimaksut adalah syiah yang berasal dari iran ( klo gak salah lohhh hi hi hi hi hi )

    ada pernyataandi atas ” sejak kapan pembela syiah dianggap syiah ”
    jawaban asalnya ” sejak kapan pembela orang belanda dianggap pahlawan kemerdekaan ???? “

  48. kayaknya skisme (iftiraq) menimpa hampir semua agama, misalnya buddha (mahayana dan hinayana dll) kristen (katolik, protestan dll), islam (sunni-syiah dll). kebanyakan pemisahan itu produk dari kemelut politik dari manusia2 biasa yang tidak maksum/infallible, termasuk ahlul bait. anyway, sah-sah saja bagi sejumlah kelompok untuk mengatakan kalo kelompok lain itu heretic atau sesat berdasarkan keyakinan mereka sebagaimana mereka juga sah-sah saja mengklaim dirinya sebagai benar. namun demikian, takfir itu pada dasarnya adalah sebuah dalektika yang berakhir pada Penghakiman Tuhan..hahahaha.

  49. @burit
    Gak pas tuh analoginya
    yang tepat Sejak kapan pembela orang Belanda dianggap Orang Belanda

    @gentole
    Skisme jelas masalah yang bersifat historis, jadi pembahasannya juga terkait dengan historiografi
    Berbeda itu sah-sah saja, yang penting adalah bersikap baik
    Salam

  50. @ second
    maaf kecepatan ngirimnya, iya benar …… tapi setelah kita mati matian membela penjajah belanda, apa yang kita dapat dari teman pribumi kita ?????, barangkali belanda masuk indonesia juga ada untungnya, contoh pembangunan pabrik- pabrik gula, jembatan, bendungan peninggalan belanda, tapi tetap saja belanda dianggap penjajah kan

  51. @ gentole,
    setuju..memang benar pemisahan sunni dan syiah memang berasal dari kemelut politik….
    Kalo kita mau berpikir dengan kepala dingin…awalnya adalah dari kesalahan Utsman yang melakukan KKN (…Allohummaghfirli..) dalam masa pemerintahannya…sehingga dia dibunuh…..kemudian kroninya menuntut agar pembunuh diadili….saat Ali jadi khalifah dianggap tidak tegas terhadap pelaku pembunuhan tsb…dst…dst///………..sekarang kita yang muda-muda ini (maksudnya anda-anda, kalo saya sih sudah beranjak tua)…apa iya kemelut politik lebih dari seribu tahun ini terus kita lanjutkan…………bahkan diperparah….???

  52. @ Sunni sejati
    sepertinya perlu dikoreksi lagi.
    kalau menurut saya awal mulanya adalah saat keluarga rasul sedang menyelenggarakan jenazah beliau sedangkan para sahabat lainnya melakukan pemilihan khalifah penerus beliau.

  53. @burit
    Terus nyambung kemana itu 😀

    @Sunni sejati
    kalau saya sih kurang sependapat
    Pemisahan Sunni Syiah bermula dari perbedaan penafsiran terhadap wasiat Rasulullah SAW dalam hadis Tsaqalain

    @rhuseinh
    wah, pendapat yang lain lagi 😀
    Salam

  54. @second & rhuseinh
    Yang saya sampaikan adalah versi dari sunni berdasarkan penjelasan guru saya….

    sebenarnya kecemburuan terhadap Ali r.a, itu sudah semenjak nabi saw masih hidup (Nabi terlalu cinta pada Ali r.a siiihhh…).
    Kemudian saat beliau saw sedang sakit, beliau saw mencari-cari Ali r.a ntuk memapahnya, tetapi apa yang terjadi? Aisyah ra malah menyodorkan bapaknya, Abubakar r.a dengan mengucap ” kenapa tidak Abubakar saja?”
    Hafsah tidak mau kalah dengan menyodorkan bapaknya “kenapa tidak Umar saja?”
    Akhirnya nabi saw dipapah oleh “rojulaini” (dua orang laki-laki), menurut penjelasan guru saya, “rojulaini” tsb adalah Ali r.a. dan Abbas r.a. Dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah tersebut tidak disebutkan nama-namanya, karena…kita semua sudah tahu khan???…menyebutkan namanya saja Aisyah tidak mau…memang beliau (Aisyah r.a) –satru—atau jothak, bhs Jawa-nya— dengan Ali r.a. Dan ini juga ada latarbelakangnya, saat dulu Aisyah ra diisyukan selingkuh dengan sahabat Sofwan, Ali termasuk yang menganjurkan pada nabi “……udah cerai saja dia……cari penggantinya yang lebih baik”–begitu kira-kira ucapan beliau (kalo pakai bahasa sekarang)…

  55. @ sunni sejati
    hiiiii ngeri ghibah keluarga Nabi ( astagfirullah ) semoga kita semua diampuni Allah, kok tega ya ada orang ghibah Nabi, apa gak takut dikutuk semua mahluk di alam ini, kok gak mikir yang dibicarakan adalah semuanya keluarga Nabi, panutan kita semua, kenapa sih begitu dangkal pemikiran orang sampai keluarga yang paling mulia dibicarakan begitu buruk oleh orang yang lahir dijaman akhir yang banyak hadist menerangkan seburuk buruknya ulat itu banyak yang berada di jaman akhir, sebegitu dangkal kah pemikiran kita tentang ahlul bait, dan para sahabat dekat yang notabennya adalah keluarga dekat Nabi, ayooooooo bangkitlah, cintai Nabi mu dengan sepenuhnya cinta, cintai orang yang dicintai Nabi.
    HAI ORANG YANG BERAKAL BERPIKIRLAH LOGIS, MAUKAH IBUMU TAK SEBUT WANITA JADAH, MAUKAH BAPAKMU TAK SEBUT PEMBUNUH, PEMERKOSA ………………. maaf saya kecewa dengan pemahaman jahil ……….. menganggap bahwa perseteruan diantaranya disamakan dengan perseteruan kita yang banya dosa ini.

    kata anda
    Kemudian saat beliau saw sedang sakit, beliau saw mencari-cari Ali r.a ntuk memapahnya, tetapi apa yang terjadi? Aisyah ra malah menyodorkan bapaknya, Abubakar r.a dengan mengucap ” kenapa tidak Abubakar saja?”
    Hafsah tidak mau kalah dengan menyodorkan bapaknya “kenapa tidak Umar saja?”
    Akhirnya nabi saw dipapah oleh “rojulaini” (dua orang laki-laki)
    jawab saya
    mas klo baca atau dengan keterangan, yang benar yooo.
    KAN EMANG BENAR YANG MEMAPAH ADALAH IMAM ALI, TAPI YANG DISODORKAN OLEH HAFSA ADALAH UNTUK MEMIMPIN SHOLAT ITU SELAIN ABUBAKAR KARENA SUARA ABUBAKAR YANG PELAN DAN SUKA MENANGIS, KENAPA NABI NGOTOT MEMILIH ABUBAKAR, BUKAN YANG LAINNYA ????????

  56. @ burit
    bukan ghibah ya…
    mungkin anda terbiasa mendengar yang “baik-baik” saja dari textbook pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah…hehehe…sudahlah …memang perlu ke-fahaman dan keimanan yang kuat…agar kita kuat juga mendengar bahwa agama kita yang mulia ini telah banyak mengalami krisis di masa lalu, sampai sekarang…intinya…kita tetap dalam keimanan walau dalam suasana krisis….Siapkah anda????

  57. Disamping bukti2 yang diungkapkan mas secondprince tentang tidak benarnya mencap Syiah sebagai kafir, sebenarnya ada pembuktian yang simple bahwa Syiah adalah Islam, yaitu kenyataan orang2 Syiah bisa beribadah haji ke Mekkah setiap tahun dari sejak dulu. Kalau kafir, jelas dong orang Syiah dilarang masuk kota Mekkah oleh pemerintah Saudi.
    Bahkan ada pembuktian/berita yang paling aktual yaitu mengenai ibadah hajinya Presiden Iran, Ahmadimejad (yang Syiah), yang khusus diundang oleh Raja Saudi (yang Sunni) dengan fasilitas khusus ! (namun Ahmadimejad tidak mau memanfaatkan fasilitas khusus tsb dan dia lebih senang diperlakukan sama dengan jemaah lainnya !). Apakah FAKTA ini kurang cukup ?

  58. @all
    tidak dapat dipungkiri bahwa embrio perpecahan itu dimulai tidak lama setelah wafatnya nabi. tetapi saat itu saya pikir umat Islam masih menjadi suatu entitas politik yang tunggal, dan saya kira (mohon maaf masih kira2) kata “syia’tun ali” belum dianggap sebagai “skismatik” dari kesatuan entitas politk/keuamatan Islam. saya kira pada masa kehalifahan usman, “the supporters of Ali” menemukan momentumnya sebagai sebuah kelompok dan “sunni”, sebagai reaksi dari “syiat’un ali”, pun melembagakan dirinya.

    @tmulya
    anda todung mulya lubis? 😀

  59. @secondprince, Sunni sejati & gentole

    saya sendiri menganggap saat rasulullah wafat dan sebagian sahabat mengambil posisi berseberangan dengan ali (mengadakan pemilihan khalifah) maka saat itulah sebagian sahabat yang lain kita sebut sebagai syi’ah ali.

  60. @semua
    Berbeda pandangan sih gapapa
    Tetapi saya rasa kita sepakat kalau Syiah juga islam
    itu inti dari tulisan di atas
    Salam

  61. @ sepakat
    ok trus klo ada orang bilang bahwa yang tidak percaya alwilayah adalah kafir, terus yang menghujat habis para sahabat ( terutama kerabat dekat Nabi, molai sahabat abubakar, umar, utsman, ali ) apa kalian biarkan …………….. kan kita umat dilarang mencaci, klo beda ok, tapi klo mencaci, bilang kafir ……. dll apa itu contohnya seperti pernyataan sunni sejati
    ” Kalo kita mau berpikir dengan kepala dingin…awalnya adalah dari kesalahan Utsman yang melakukan KKN (…Allohummaghfirli..) dalam masa pemerintahannya…sehingga dia dibunuh…..kemudian kroninya menuntut agar pembunuh diadili….saat Ali jadi khalifah dianggap tidak tegas terhadap pelaku pembunuhan tsb…dst…dst///………..sekarang kita yang muda-muda ini (maksudnya anda-anda, kalo saya sih sudah beranjak tua)…apa iya kemelut politik lebih dari seribu tahun ini terus kita lanjutkan…………bahkan diperparah….??? ”
    pendapat jahil, menganggap KKN ……………. maaf mas tauhid anda ………….. anda tidak ada di jaman itu, nabi udah prediksi jika ada fitnah besar setelah peninggalan Beliau, tapi bukan terus kita buat sebagai hujjah untuk ngatain si a perebut kekuasaan, si b pemberontak maniak, si c kkn dll. pikirnya pake otak, anda bilang bukan ghibah tapi yang anda utarakan diatas ……………………. ( semoga Allah mengampuni saya )

  62. @ bara
    saya pakai kata KKN biar gampang dimengerti….
    tetapi kalaupun KKN sebenarnya bukanlah dari Utsman r.a. tetapi karena lobbying dari kaum Bani Umayyah, yang kebetulan memang adalah golongan beliau.

  63. @ sunni sejati
    katan anda
    adalah dari kesalahan Utsman yang melakukan KKN (…Allohummaghfirli..) dalam masa pemerintahannya…sehingga dia dibunuh
    jawab saya
    kok kontradiksi dengan jawaban kamu ya, kan emang menurut Nabi tiga sahabatnya akan mati dengan syahid, termasuk, prediksi perang jamal, terbunuhnya sayid husain sebagai pahlawan suhada, semua itu sudah dikabarkan oleh Nabi kepada para sahabatnya.

    kata anda
    mungkin anda terbiasa mendengar yang “baik-baik” saja dari textbook pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah…hehehe…sudahlah …memang perlu ke-fahaman dan keimanan yang kuat…
    jawab saya
    saya lebih senang mendengar seperti itu, dan mengimani, dari pada saya mendengar umat akhir jaman menilai keluarga Nabi yang dikabarkan berantakan ( suka merebut kekuasaan, rebutan waris, mau membakar rumah, matinya terbunuh dll ) ingat hadist nabi tentang jawaban Nabi adam yang ditanya Nabi musa tentang takdirnya Nabi adam yang turun ke bumi ………….. saya kira kamu faham …….. atau kurang …….

  64. @buritan
    Sebenarnya ini masalah berbeda sikap dalam menerima riwayat dalami kitab sirah atau tarikh
    Yah disikapin biasa aja Mas
    Kalau memang mau, coba dibahas secara ilmiah peristiwa yang terjadi pada masa Khalifah Usman, biar lebih enak nah kalau begitu saya pasti ikutan

    @Sunni sejati
    Siap siap saja Mas dengan dasar-dasar penceritaan anda 😀

    @bersatu

    saya lebih senang mendengar seperti itu, dan mengimani, dari pada saya mendengar umat akhir jaman menilai keluarga Nabi yang dikabarkan berantakan ( suka merebut kekuasaan, rebutan waris, mau membakar rumah, matinya terbunuh dll ) ingat hadist nabi tentang jawaban Nabi adam yang ditanya Nabi musa tentang takdirnya Nabi adam yang turun ke bumi ………….. saya kira kamu faham …….. atau kurang …….

    Wah Mas, silakan saja tapi setiap orang beda tanggapannya dalam menilai sejarah
    Pertanyaannya adalah apakah peristiwa itu benar terjadi atau tidak
    Bukan dari awal sudah merasa “ah gak mungkin yang begitu terjadi”
    Dari awal Mas sudah apriori, sedangkan orang lain bisa saja tidak apriori tetapi melihat riwayat sejarahnya
    Jadi seharusnya yang dibahas bersama itu validitas riwayat sejarahny bukan sikap apriori yang, maaf seolah-olah menunjukkan cuma Mas sendiri yang mencintai Nabi SAW
    Ganti nama lagi nih 😀

  65. Saya memang belum banyak membaca sejarah tentang peristiwa itu..tapi benar2 tertarik melihat diskusi yang berkembang..terlepas dari mana yang benar, kenapa antara sesama muslim kita tidak bisa saling menghargai saling mencintai..kita memang tidak mungkin mampu menilai semua kebenaran dari yang kita lihat kita dengar termasuk yang melandasi terjadinya suatu peristiwa karena keterbatasan kita…apalagi kejadian yang sudah terjadi ratusan tahun lalu…kenapa kita tidak mengambil manfaatnya saja dari sejarah…misalnya perpecahan yang diselesaikan itu tidak baik …mungkin sekarang orang lebih maju dalam berpikir sehingga banyak cara untuk dapat menyelesaikan persoalan tanpa kekerasan…dan kita pun tidak perlu menghakimi masa lalu karena yang sudah terjadi kehendak Allah S.W.T ….marilah sesama muslim kita bisa mengambil manfaatnya untuk kebaikan masa kini…banyak hal yang perlu kita diskusikan tentang masalah-masalah yang dihadapi saat ini yang mungkin lebih bermanfaat dari pada memperdebatkan hal-hal yang sudah terjadi di masa lalu tanpa kejelasan ujung pangkalnya….maaf ya mas ikut nimbrung

  66. @I Dahlan
    Silakan nimbrung
    Memang gak perlu memakai kekerasan
    Diskusinya nyantai aja
    lebih baik adu argumentatif yang substantif dan diiringi rasa saling menghormati
    Gak setuju ya sudah, kan cuma menyampaikan

    Tidak menghakimi tapi mencari tahu yang mana yang benar
    Atau Sejarah mana yang layak kita jadikan pelajaran
    Sayangnya Mas bagi mereka yang belajar akan tahu bahwa maslah ini(sejarah) ada ujung pangkalnya
    Salam

  67. mas2 semua, beruntung kita sekarang hidup dalam sebuah kondisi dimana informasi sulit untuk disembunyikan. ada yang simpati atau benci pada syiah itu wajar, sewajar batas pengetahuan masing2. tp yang baik dari itu semua adalah semangat teman2 yang mau mendalami agama.banyaklah membaca kawan2,paling tidak bersikaplah independen sebelum anda berpendapat tentang suatu hal. biasanya dari sikap netrallah kita mampu untuk menilai sesuatu dlm koridor yang objektif. hanya orang yang sempit pengetahuan sajalah yang gampang mengeluarkan kata2 mengkafirkan suatu kaum atau kelompok.

  68. @apa sajalah
    Mari bersama-sama bersikap objektif ya, doakan saja 🙂

  69. Salam

    Dari pada ribut, kita berdo’a aja ….

    Ya Allah,
    Aku bermohon pada-Mu,
    dengan rahmat-Mu Yang memenuhi segala sesuatu,
    dengan kekuasaan-Mu yang dengannya Engkau taklukkan segala sesuatu,
    dan karenanya merunduk segala sesuatu,
    dengan kemuliaan-Mu yang mengalahkan segala sesuatu,
    dengan kekuatan-Mu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu, dengan kebesaran-Mu yang memenuhi segala sesuatu,
    dengan kekuasaan-Mu yang mengatasi segala sesuatu,
    dengan wajah-Mu yang kekal setelah punah segala sesuatu,
    dengan asma-Mu yang memenuhi tonggak segala sesuatu,
    dengan ilmu-Mu yang mencakup segala sesuatu,
    dengan cahaya wajah-Mu yang menyinari segala sesuatu.
    Wahai Nur,
    Wahai Yang Mahasuci.
    Wahai yang Awal dari segala yang awal.
    Wahai Yang Akhir dari segala yang akhir.
    Ya Allah,
    ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan.
    Ya, Allah,
    ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.
    Ya, Allah,
    ampuni dosa-dosaku yang merusak karunia.
    Ya Allah,
    ampunilah dosa-dosaku yang menahan do`a.
    Ya Allah,
    ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala`.
    Ya Allah,
    ampunilah dosa yang telah kulakukan
    dan segala kesalahan yang telah kukerjakan.
    Ya Allah,
    aku datang menghampi-Mu dengan zikir-Mu,
    aku memohon pertolongan -Mu dengan diri-Mu,
    aku bermohon pada-Mu dengan kemurahan-Mu,
    dekatkan daku keharibaan-Mu,
    sempatkan daku untuk bersyukur pada-Mu,
    bimbinglah daku untuk selalu mengingat-Mu.
    Ya Allah,
    aku bermohon pada-Mu dengan permohonan
    hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkan daku, sayangi daku,
    dan jadikan daku ridha dan senang pada pemberian-Mu.
    Ya Allah,
    aku bermohon pada-Mu,
    dengan permohonan orang yang berat keperluannya,
    yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya pada-Mu,
    yang besar kedambaannya untuk meraih apa yang ada disisi-Mu.
    Ya Allah,
    Maha besar kekuasaan-Mu, Maha tinggi kedudukan-Mu,
    Selalu tersembunyi rencana-Mu,
    Selalu tampak kuasa-Mu, selalu tegak kekuatan-Mu,
    Selalu berlaku kodrat-Mu, takmungkin lari dari pemerintahan-Mu.
    Ya Allah,
    tidak kudapatkan pengampun bagi dosaku,
    tiada penutup bagi kejelekanku,
    tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan, melainkan Engkau.
    Tiada Tuhan kecuali Engkau.
    Maha suci Engkau dengan segala puji-Mu.
    Telah aku aniaya diriku, telah berani aku melanggar,
    karena kebodohanku, tetapi aku tetap tanteram,
    karena bersandar pada sebutan-Mu dan karunia-Mu padaku.
    Ya Allah, Pelindungku,
    betapa banyak kejelekkan diriku telah Kau tutupi,
    betapa banyak malapetaka telah Kau atasi,
    betapa banyak rintangan telah Kau singkirkan,
    betapa banyak bencana telah Kau tolakkan,
    betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan.
    Ya Allah,
    besar sudah bencanaku,
    berlebihan sudah kejelekan keadaanku,
    rendah benar amal-amalku,
    berat benar belenggu (kemalasanku).
    Angan-angan panjang telah menahan manfaat dari diriku,
    dunia dengan tipuannya telah memperdayaku,
    dan diriku (telah terpedaya) karena ulahnya,
    dan karena kelalaianku.
    Wahai Junjunganku,
    aku bermohon pada-Mu dengan seluruh kekuasan-Mu,
    jangan Kau tutup do`aku, karena kejelekan amal dan perangaiku,
    jangan Kau ungkapkan rahasiaku yang tersembunyi
    yang telah Engkau ketahui,
    Jangan Engkau segerakan siksa padaku karena perbuatan buruk
    dan kejelekan yang kulakukan dalam kesendirianku,
    karena kebiasaanku melanggar batas, dan kebodohanku,
    karena banyaknya nafsuku dan kelalaianku.
    Ya Allah,
    dengan kemulian-Mu,
    sayangi aku dalam segala keadaan, kasihi aku dalam segala perkara.
    Ilahi Rabbi,
    kepada siapa lagi selain Engkau,
    aku memohon dihilangkan kesengsaraanku, dan diperhatikan urusanku.
    Ilahi Pelindungku,
    Engkau kenakan padaku hukum,
    tetapi disitu aku ikuti hawa nafsuku;
    aku tidak cukup waspada terhadap tipuan (setan) musuhku,
    maka terkecohlah aku lantaran nafsuku,
    dan berlakulah ketentuan-Mu atas diriku
    ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku,
    dan kubantah sebagian perintah-Mu.
    Namun bagi-Mu segala pujiku atas semuanya itu;
    Tiada alasan bagiku (menolak) ketentuan yang Kau tetapkan bagiku,
    demikian pula hukum dan ujian yang menimpaku.
    Aku datang kini menghadap-Mu,
    Ya Ilahi …….,
    dengan segala kekuranganku,
    dengan segala kedurhakaanku (pelanggaranku),
    sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalanku
    dengan hati yang hancur luluh,
    memohon ampun dan berserah diri,
    dengan rendah hati mengakui segala kenistaanku.
    Karena segala cacatku ini,
    tiada aku dapatkan tempat melarikan diri,
    tiada tempat berlindung untuk menyerahkan urusanku,
    selain pada kehendak-Mu untuk menerima pengakuan kesalahanku
    dan memasukkan aku pada kesucian kasih-Mu.
    Ya Allah,
    terimahlah pengakuanku, kasihanilah beratnya kepedihan,
    lepaskan aku dari kekuatan belengguku.
    Ya Rabbi,
    kasihanilah kelemahan tubuhku,
    kelembutan kulitku dan kerapuhan tulangku.
    Wahai Tuhan yang mula-mula menciptakanku,
    menyebutku, mendidikku, memperlakukanku dengan baik, dan memberiku kehidupan,
    karena permulaan karunia-Mu, karena Engkau telah mendahuluiku dengan kebaikan,
    berilah aku karunia-Mu.
    Ya Allah,
    Junjungan-ku, Pemelihara-ku,
    Apakah Engkau akan menyikasaku dengan api-Mu,
    setelah aku mengesakan-Mu,
    setelah hatiku tenggelam dalam makrifat-Mu,
    setelah lidahku bergetar menyebut-Mu,
    setelah jantungku terikat dengan cinta-Mu,
    setelah segala ketulusan pengakuan-ku dan permohonan-ku,
    seraya tunduk bersimpuh pada rububiah-Mu ?.
    Tidak,
    Engkau terlalu mulia untuk mencampakkan orang yang engkau ayomi,
    atau menjauhkan orang yang Engkau dekatkan,
    atau menyisikan orang yang Engkau naungi,
    atau menjatuhkan bencana pada orang
    yang Engkau cukupi dan Engkau sayangi,
    aduhai diriku!,
    Junjungan-ku, Tuhan-ku, Pelindung-Ku !,
    Apakan Engkau akan melemparkan keneraka wajah-wajah yang tunduk rebah karena kebesarab-Mu,
    lidah-lidah yang dengan tulus mengucapkan ke-Esaan-Mu dan dengan pujian mensyukuri nikmat-Mu,
    kalbu-kalbu yang dengan sepenuh hati mengakui uluhiah-Mu,
    hati nurani yang dipenuhi ilmu tentang Engkau,
    sehingga bergetar katakutan,
    tubuh-tubuh yang telah biasa tunduk untuk mengabdi-Mu dan dengan merendah memohon ampunan-Mu ? Tidak sedemikian itu persangkaan kami tentang-Mu,
    padahal telah diberitakan pada kami tentang keutamaan-Mu.
    Wahai pemberi karunia, wahai pemelihara !
    Engkau mengetahui kelemahanku
    dalam menanggung sedikit dari bencana dan siksa dunia
    serta kejelekan yang menimpa penghuninya;
    Padahal semua (bencana dan kejelekan) itu singkat masanya, sebentar lalunya, dan pendek usianya.
    Maka apakah mungkin aku sanggup menanggung bencana akhirat dan kejelekan hari akhir yang besar,
    bencana yang panjang masanya dan kekal menetapnya, serta tidak diringankan bagi orang yang menanggungnya;
    sebab semuanya tidak terjadi, kecuali karena murka-Mu, karena balasan-Mu.
    Inilah, yang bumi dan langit pun tak sanggup memikulnya.
    Wahai Junjungan-Ku,
    bagai mana mungkin aku (menanggungnya)?,
    padahal aku hamba-Mu yang lemah, rendah, hina, malang, dan papa.
    Urusan apalagi kiranya yang akan aku adukan pada-Mu ?
    Mestikah aku menangis menjerit, karena kepedihan dan beratnya siksa, atau karena lamanya cobaan ?
    SekiranyaEngkau siksa aku beserta musuh-musuh-Mu,
    dan Engkau himpunkan aku bersama penerima bencana-Mu,
    dan Engkau ceraikan aku dari para kekasih dan kecintaan-Mu, ohh….. seandainya aku.
    Ya Ilahi,
    Junjungan-ku, Pelindung-ku, Tuhan-ku.
    Sekiranya aku dapat bersabar menanggung siksa-Mu,
    mana mungkin aku mampu bersabar berpisah dari-Mu ?.
    Dan seandainya
    aku dapat bersabar menahan panas api-Mu,
    mana mungkin aku bersabar tidak melihat kemulyaan-Mu ?.
    Mana mungkin
    aku tinggal di neraka, padahal harapanku hanya maaf-Mu !.
    Demi kemuliaan-Mu,
    wahai Junjungan-Ku, Pelindung-Ku !
    Aku bersumpah dengan tulus;
    sekiranya Engkau biarkan aku berbicara disana, ditengah penghuninya, aku akan menangis, tangisan mereka yang menyimpan harapan,
    aku akan menjerit, jeritan mereka yang memohon pertolongan,
    aku akan merintih, rintihan yang kekurangan.
    Sungguh,
    aku akan menyeru-Mu, dimanapun Engkau berada.
    Wahai, Pelindung kaum mukminin,
    Wahai tujuan harapan kaum arifin,
    Wahai lindungan kaum yang memohon perlindungan,
    Wahai kekasih kalbu para pencinta kebenaran,
    Wahai Tuhan seru sekalian alam.
    Maha suci Engkau Ilahi, dengan segala puji-Mu !
    Akankah Engkau dengar disana suara hamba muslim
    yang terpenjara dengan keingkarannya,
    yang merasakan siksanya karena kedurhakaannya,
    yang terperosok ke dalam nya karena dosa dan nistanya;
    ia merintih pada-Mu dengan mendambakan rahmat-Mu,
    ia menyeru-Mu dengan lidah ahli tauhid-Mu,
    ia bertawasul pada-Mu dengan rububiah-Mu,
    Wahai Pelindung-ku !
    Bagaimana mungkin ia kekal dalam siksa,
    padahal ia berharap pada kebaikan-Mu yang terdahulu.
    Mana mungkin neraka menyakitinya,
    padahal ia mendambakan karunia dan kasih-Mu.
    Mana mungkin nyalanya membakarnya,
    padahal Engkau dengar suaranya dan Engkau lihat tempatnya,
    Mana mungkin jilatan api mengurungnya,
    padahal Engkau mengetahui kelemahannya.
    Mana mungkin ia jatuh bangun didalamnya,
    padahal Engkau mengetahui ketulusannya.
    Mana mungkin Zabaniyah menghempasnya,
    padahal ia memanggil-manggil -Mu : Ya Rabbi … !
    Mana mungkin ia mengharapkan karunia kebebasan dari padanya, lalu Engkau meninggalkannya disana,
    Tidak,
    tidak demikian sangkaku pada-Mu.
    Tidak mungkin seperti itu perlakuan-Mu terhadap kaum beriman,
    melainkan kebaikan dan karunialah yang Engkau berikan.
    Dengan yakin aku berani berkata,
    kalau bukan karena keputusan-Mu
    untuk menyiksa orang yang mengingkari-Mu dan putusan-Mu
    untuk mengekalkan disana orang-orang yang melawan-Mu,
    tentu
    Engkau jadikan api seluruhnya sejuk dan damai,
    tidak akan ada lagi disitu tempat tinggal
    dan menetap bagi siapapun.
    Tetapi Maha Kudus nama-nama-Mu,
    Engkau telah bersumpah,
    untuk memenuhi neraka dengan orang-orang
    kafir dari golongan Jin dan Manusia seluruhnya.
    Engkau akan mengekalkan disana kaum durhaka.
    Engkau dengan segala kemuliaan puji-Mu,
    Engkau berkata ,
    setelah menyebutkan nikmat yang Engkau berikan
    “Apakah orang mukmin seperti orang kafir, sungguh tidak sama mereka itu”.
    Ilahi, Junjungan-ku,
    Aku memohon pada-Mu,
    dengan kodrat yang telah Engkau tentukan,
    dengan qadha yang telah Engkau tetapkan dan putuskan,
    dan yang telah Engkau tentukan berlaku pada
    orang-orang yang dikenai ;
    Ampunilah bagi-ku, dimalam ini, disaat ini,
    semua nista yang pernah aku kerjakan,
    semua dosa yang pernah aku lakukan,
    semua kejelekan yang pernah aku rahasiakan,
    semua kedunguan yang pernah aku amalkan,
    yang aku sembunyikan atau tampakkan,
    yang aku tutupi atau yang aku tunjukkan.
    Ampunilah semua keburukan
    yang telah Engkau suruhkan malaikat mencatatnya.
    Mereka yang telah Engkau tugaskan untuk merekam
    Segala yang ada padaku,
    mereka yang Engkau jadikan saksi-saksi
    bersama seluruh anggota badanku,
    dan Engkau sendiri mengawal di belakang mereka,
    menyaksikan apa yang tersembunyi pada mereka.
    Dengan rahmat-Mu, Engkau sembunyikan kejelekan itu
    Dengan kerunia-Mu, Engkau menutupinya.
    Perbanyaklah bagianku pada setiap kebaikan yang Engkau turunkan, atau setiap karunia yang Engkau limpahkan,
    atau setiap keberuntungan yang Engkau sebarkan,
    atau setiap rezeki yang Engkau curahkan,
    atau setiap dosa yang Engkau ampunkan,
    atau setiap kesalahan yang Engkau sembunyikan.
    Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi…
    Ya Ilahi, Junjungan-ku, Pelindung-ku, Pemilik nyawa-ku !
    Wahai Dzat yang ditangan-Nya ubun-ubunku !
    Wahai yang mengetahui kesengsaraan dan kemalangan-ku !
    Wahai yang mengetahui kefakiran dan kepapaan-ku !
    Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi …
    Aku memohon pada-Mu dengan kebenaran dan kesucian-Mu,
    dengan keagungan sifat dan Asma`-Mu !
    Jadikan waktu-waktu malam dan siang-ku,
    dipenuhi dengan zikir pada-Mu,
    dihubungkan dengan kebaktian pada-Mu,
    diterima amalku disisi-Mu,
    sehingga jadilah amal dan wiridku
    seluruhnya wirid yang satu,
    dan kekalkanlah selalu keadaanku dalam berbakti pada-Mu.
    Wahai Dzat yang kepada-Nya aku percayakan diriku !
    yang kepada-Nya aku adukan keadaanku !
    Ya Rabbi … Ya Rabbi … Ya Rabbi …
    Kokohkan anggota badanku untuk berbakti pada-Mu.
    Teguhkan tulang-tulangku untuk melaksanakan niatku.
    Karuniakan pada-ku kesungguhan untuk bertakwa pada-Mu, kebiasan untuk meneruskan bakti pada-Mu,
    sehingga aku bergegas menuju-Mu bersama para pendahulu
    dan berlari kearah-Mu bersama orang-orang terkemuka,
    merindukan dekat pada-Mu bersama yang merindukan-Mu.
    Jadikan daku dekat pada-Mu, dekatnya orang-orang yang ikhlas
    dan takut pada-Mu, takutnya orang-orang yang yakin.
    Sekarang aku berkumpul dihadirat-Mu bersama kaum mukminin.
    Ya Allah !
    siapa yang berbaksud buruk padaku, tahanlah dia,
    siapa yang memperdayakan-ku, gagalkanlah dia.
    Jadikan aku hamba-Mu yang paling baik nasibnya disisi-Mu.
    yang paling dekat kedudukannya dengan-Mu,
    yang paling istimewa tempatnya didekat-Mu,
    Sungguh,
    semua ini tidak akan tercapai, kecuali dengan karunia-Mu.
    Limpahkan padaku kemurahan-Mu,
    sayangi aku dengan kebaikan-Mu,
    jaga diriku dengan rahmat-Mu,
    gerakkan lidah-ku untuk selalu berzikir pada-Mu,
    penuhi hatiku supaya selalu mencintai-Mu,
    berikan padaku yang terbaik dari ijabah-Mu,
    hapuskan bekas kejatuhanku,
    Ampuni ketergelinciranku.
    Sungguh,
    telah Engkau wajibkan hamba-hamba-Mu beribadah pada-Mu,
    Engkau perintahkan mereka untuk berdo`a pada Mu,
    Engkau jaminkan pada mereka ijabah-Mu.
    Karena itu, kepada-Mu,
    Ya Rabbi,
    aku hadapkan wajah-ku, kepada-Mu,
    Ya Robbi,
    aku ulurkan tangan-ku, demi kebesaran-Mu,
    perkenankan do`a-ku,
    sampaikan daku pada cita-citaku,
    jangan putuskan harapanku akan karunia-Mu,
    lindungi aku dari kejahatan Jin dan Manusia musuh-musuhku.
    Wahai yang Maha cepat ridhonya !
    Ampunilah orang yang tidak memiliki apapun kecuali do`a,
    karena Engkau perbuat apa kehendak-Mu.
    Wahai yang namanya adalah obat,
    yang zikir-Nya adalah penyembuhan,
    yang ketaatan-Nya adalah kekayaan !
    Kasihanilah orang yang hartanya hanya harapan, dan senjatanya hanya tangisan.
    Wahai Penabur karunia !
    Wahai Penolak bencana !
    Wahai Nur,
    yang menerangi mereka yang terhempas dalam kegelapan,
    Wahai yang maha tahu tanpa diberi tahu, sampaikan rahmat-Mu
    pada Muhammad dan Keluarga Muhammad.
    Lakukan pada-ku apa yang layak bagi-Mu.
    Semoga Allah melimpahkan kesejahteraan
    pada Rasul-Nya serta para Imam yang mulia dari Keluarganya; Sampaikan salam pada mereka

  70. anda sendiri tidak mau tahu dengan alasan mereka yang mengkafirkan syiah

    saya mau tanya :
    apa hukum orang yang mengingkari kenabian?

  71. Rasulullah SAW bersabda “Apabila salah seorang berkata pada saudaranya “hai kafir”, maka tetaplah hal itu bagi salah seorangnya. (Shahih Bukhari Juz 4 hal 47). Artinya jika yang dikatakan kafir itu adalah seorang muslim maka perkataan kafir akan berbalik ke dirinya sendiri. Singkatnya Mengkafirkan Muslim adalah Kafir.

    😆

    hahaa
    jadi yang mengatakan sesama muslim orang kafir adalah kafir juga ya mas.

    kalo mas sendiri bagaimana.
    dan kalo menganggap orang muslim kafir juga apakah sama saja!!

    wah subjektivitas yang membingungkan yang satu mengatakan yang lain kafir dan yang satu bilang yang mengkafirkan orang kafir adalah kafir dan kemudian secara tidak langsung sama saja mengkafirkan diri sendiri deh keduannya.

    sudahlah jangan kebanyakan kritik

    berpegang teguhlah pada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.

  72. @Ikrar
    berpegang teguhlah pada tali Allah dan janganlah engkau bercerai berai.

    Tolong mas jelaskan yang mana tali Allah. Atau maksudnya dengan tali Allah yang mana hrs berpegang teguh menurut mas? Terima kasih. Wasalam

  73. Salam

    Salam kenal semuanya,

    Janganlah menyesatkan atau mengkafirkan sesama umat Islam karena itu bisa membawa kepada fitnah. Sedangkan fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

    “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya” (QS Al Maidah: 32)

    Sesungguhnya segala ucapan dan perbuatan mereka yg suka menkafirkan atau menyesatkan seorang muslim akan kembali lagi kepada dirinya sendiri, karena mereka telah melanggar ketentuan Allah Swt dan mereka akan mendapatkan azab yg sangat pedih di neraka jahanam.

    “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan RasulNya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan” (QS Al Ahzab: 57)

    “…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih” (QS An Nur: 63)

    “Dan barangsiapa yang membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah jahanam, kekal dia di dalamnya dan Allah murka atasnya dan melaknatnya serta menyediakan baginya azab yang berat” (QS An Nisa’: 93)

    “Dan janganlah seperti orang-orang yang berpecah belah dan berselisih sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata. Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan siksa yang berat” (QS Ali Imran: 105)

    Marilah kita menuju kepada “Persatuan dan Kesatuan umat Islam” Janganlah perbedaan sesama umat Islam mengakibatkan kerenggangan dengan yg lainnya. Biarkanlah perbedaan itu menjadi pembendaharaan umat Islam. Yang penting sekarang adalah mewaspadai pihak-pihak luar Islam yg lebih berpotensi untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan umat Islam.

    “Orang-orang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah sebagai penolong bagi sebagian yang lain” (QS At Taubah: 71)

    “Orang-orang Mukmin itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya Allah mendapat Rahmat” (QS Al Hujurat: 10)

    Imam Ja’far ash-Shadiq As berkata, seperti dirawikan oleh Sufyan bin as-Samath:

    “Agama Islam itu adalah yang tampak pada diri manusia (umat Islam secara umum) yaitu mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, melaksanakan ibadah haji dan berpuasa di bulan Ramadhan”

    “Agama Islam itu adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan pembenaran kepada Rasulullah Saw. Atas dasar itulah nyawa manusia dijamin keselamatannya. Dan atas dasar itulah berlangsung pernikahan dan pewarisan, dan atas dasar itu pula terbina kesatuan jama’ah (umat Islam)”

    Yaa Allah, satukanlah pemahaman umat Islam.

    Wasalam

  74. Koreksi :
    “….supaya Allah mendapat Rahmat ”
    Seharusnya :
    “….supaya kamu mendapat Rahmat “

  75. @ aburahat
    Tolong mas jelaskan yang mana tali Allah. Atau maksudnya dengan tali Allah yang mana hrs berpegang teguh menurut mas?

    yah umat islam disatukan dengan dua kalimah.
    jadi jangan saling mengkafirkan OK

    kalo menurut mas abu rahat sendiri yang mana ? (balik nanya)

  76. @ abu rahat
    oh ya maafkan klo saya sok tahu ya mas
    tapi itulah dasar pemahaman dasar saya yang masih kurang dibandingkan anda semua. dan butuh banyak bimbingan dan pencarian akan ilmu

    semoga Allah SWT melembutkan hati semua umat Islam

  77. @Ikrar
    Mengapa Allah menyebut TALI. Anda tau sifat fisik tali. Apabila hanya ujung yang satu dipegang maka tali tsb akan bergoyang tanpa arah. Oleh karenanya harus dipegang kedua ujung. Yang satu dipegang Allah dan ujung yang satu dipegang oleh Rasul. Sesudah wafat Rasul siapa yang melanjutkan memegang ujung yang dibumi. Tentu mereka yang ditunjuk Allah melalui RasulNya dan mereka2 itu adalah ITRAHTI AHLULBAIT. Wasalam

  78. @ aburahat
    tali itu kan buat mengikat mas mau goyang kemanapun juga kalo sudah diikatkan pada kesatuan dan persatuan umat muslim ya habis perkara. hmm jadi saya mau bertanya apakah kepemimpinan itu nasab mas ?

  79. ya..ya..ya…..
    akhirnya malah jdi perdebatan pjg….
    jd gni y, sy pnya kakak, gmn pun itu kakak saya, dia mau baik atau jelek dia saudara saya, klo dia salah, sy akan ingtkan, tp kalau dia gak mau, y saya udah berusaha mengingtkan, dan tetap aja dia kakak saya yg tercinta…..
    begitu juga dengan syiah dan sunni…semua muslim itu bersaudara, memang ada para pengikut syiah yg keluar dari koridor agama, tp apakah semua pengikut syiah seperti itu?? dan apakah semua pengikut sunni itu org yg baik?? kita gak usah munafik dan mencoba berlindung dalam fanatisme buta,..
    DI DUNIA INI GAK ADA YANG SEMPURNA, DAN KITA HARUS SALING MEMAHAMI DALAM KETIDAKSEMPURNAAN ITU….
    DI DUNIA ITU TIDAK SEMUANYA SAMA, DAN KITA HARUS SALING MEMAHAMI DALAM PERBEDAAN ITU….

    satu hal lagi, ada sebuah gedung, saya dan teman saya memandang gedung itu, bedanya, kami melihat dari 2 sisi yang berbeda, yg akhirnya deskripsi kami berbeda…..
    dalam kasus ini, siapa yg salah?? apakah saya?? atau teman saya?? atau tidak ada yang salah??
    sekarang begini, andaikan saya dan teman saya, memandang gedung tersebut dari sisi yang berbeda, kemudian kita mencoba masuk dari pintu yang berbeda, apakah ketika kami masuk, kami akan menemukan pusat gedung yang berbeda pula?? ataukah INTI bangunan itu akan sama???
    saya rasa itu juga berlaku untuk syiah dan sunni (perumpamaan itu hanay berlaku bg sesama muslim, jgn gunkan untuk menyamakan semua agama), inti dua ajaran itu adalah mendapat ridho ALLAH SWT, hanya sudut pandangnya saja yang berbeda….

    jgn mau dibodohi oleh yahudi dan nasrani, jgn mau dibutakan oleh mereka, ketika ada sebuah aliran yang jelas2 sesat, kita dibuat meneriakan kebebasan beragama, tp ketika melihat aliran dalam islam, kita dibuat meneriakkan penyelewengan agama Islam, JANGAN PERNAH MAU, JADILAH ORANG YANG CERDAS, YANG MEMANADANG SUATU PERMASALAHAN DARI TIAP2 SISINYA, JADILAH MANUSIA YANG MAU MEMAHAMI SSTU SAMA LAIN, DAN JADILAH MANUSIA YANG MENGETAHUI YANG MANA YANG BENAR2 SALAH, DAN YANG MANA YANG DI SLAH2KAN…..

    Wassalam, semoga Islam akan terus bersatu, dan mendapatkan kejayaan……..

    ALLAHHU AKBAR..ALLAHHU AKBAR…ALLAHHU AKBAR….

  80. assalamualaikum,
    syiah mengkafirkan sahabat rasulullah saw,siapa yang mengkafirkan sahabat rasulullah saw itu adalah KAFIR!bukan hanya ulama salafi yang bilang begitu,imam bukhari sendiri bilang begitu..dan bukti kalau syiah itu tidak kafir apa?hanya perkataan sheikh yusuf qardhawi??argumennya kurang kuat,juga kenapa ulama salafi itu tidak mendengar ulama syiah karena dalam syiah itu ada ini:TAQIYYA
    tolong lihat link ini atau cari di google
    en.wikipedia.org/taqiyya

    ahmadiyya menunaikan solat berkata la illaha illallah muhammadur rasulullah…
    menunaikan solat
    membayar zakat
    berhaji ke mekah
    islam kah mereka??
    tidak karena mereka mengakui adanya nabi setelah rasulullah saw…

    sebaiknya anda harus membaca buku lebih banyak lagi,karena syiah lah imam ali ra terbunuh…
    dan lihatlah ketika dinasti fatimiyyah di mesir yang beraliran syiah berkuasa mereka tidak pernah membantu ahlussunnah melawan pasukan salib di saat perang salib…
    jadi saya harap anda tahu,umat islam di indonesia ini minim informasinya
    wassalam,

  81. koreksi:
    tidak karena mereka mengakui adanya nabi setelah rasulullah saw…

    yang benar:
    tidak, karena mereka mengakui adanya nabi setelah rasulullah saw…

  82. @caliphandy,

    1. Apa anda yakin bahawa orang yg mengkafirkan ‘sahabat’ itu jatuh kafir?

    2. Anda menjadikan wikipedia sebagai guru anda dlm menghukum?

    3. Kebenaran itu tidak tergantung pada Qardhawi atau ulama mana pun, tetapi Kitab Allah

    4. Apa kaitan Ahmadiyah dan Syiah?

  83. @Latmatru

    Nabi Muhammad saw adalah Pendiri Syi`ah yang Sebenarnya

    Berangkat dari yang telah kami sebutkan sebelum ini, maka sesungguhnya sekelompok peneliti berkeyakinan bahwa Nabi saw adalah pendiri yang sebenarnya bagi mazhab Syi`ah ini. Sebab, Nabi saw adalah orang pertama yang menggunakan istilah Syi`ah ini dalam hadis-hadis beliau bagi para pengikut `Ali.

    Para mufasir dari kalangan Ahlus Sunnah menyebutkan bahwa ayat yang mulia ini: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS Al-Bayyinah [98]: 7) diturunkan berkenaan dengan `Ali bin Abi Thalib.

    Al-Hafizh Jamaluddin Az-Zarnadi meriwayatkan dari Ibn `Abbas bahwa ketika ayat ini diturunkan, Nabi saw
    bersabda kepada `Ali bin Abi Thalib; “Mereka adalah kamu dan Syi`ahmu. Kamu dan Syi`ahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai, sedangkan musuh-musuhmu akan datang dalam keadaan dimurkai dan tertengadah.” (Ash-Shawa’iqul Muhriqah bab 11 hal: 99)

    Ini termasuk pendapat Ath-Thabari, seorang mufasir dan sejarawan terkenal. Dia meriwayatkan bahwa Hasan bin Musa An-Naubakhti berkata, “Kelompok (mazhab) yang pertama kali muncul (dalam Islam) adalah Sy’ah. Ia adalah kelompok `Ali bin Abi Thalib yang dinamakan Syi`ah Ali. Syi`ah muncul pada zaman Nabi saw dan sepeninggalnya. Mereka adalah kelompok yang terkenal dengan ketaatannya kepada `Ali bin Abi Thalib dan mengakuinya sebagai imam mereka.

    Di antara mereka adalah: Al-Miqdad bin AI-Aswad Al-Kindi, Salman Al-Farisi, Abu Dzarr Jundub bin Junadah Al-Ghifari, dan `Ammar bin Yasir Al-Mudzhaji. Mereka adalah orang-orang kepercayaannya. Mereka adalah orang-orang pertama yang dinamakan dengan tasyayyu` (Syi`ah) di kalangan umat ini. Sebab, nama Syi`ah ini adalah nama yang lama, seperti Syi`ah; Nuh, Ibrahim, Musa, `Isa, dan para Nabi.” (Tafsir Ath-Thabari 3/126)

    Dengan demikian, Nabi Muhammad saw sendirilah yang mengukuhkan fondasi Syi`ah ketika beliau menyebutkan hadis-hadis Beliau tentang `Ali bin Abi Thalib sebagai simbol kebenaran, istiqamah, dan keimanan.

    Wassalam…

  84. Syi`ah adalah Islam Hakiki yang Dibawa Oleh Nabi Muhammad saw.

    Sesungguhnya Syi`ah itu, baik dalam ushuluddin maupun cabang-cabangnya, adalah esensi Islam yang hakiki, yaitu Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. Ketika dikatakan bahwa Syi`ah adalah pengikut mazhab Ja`fariyah, oleh karena Imam Ja`far Ash-Shadiq as adalah keturunan Rasulullah saw dan salah satu imam Ahlul Bait `alaihimus salam. Melalui tangan Imam Ash-Shadiq as ini, mazhab Syi`ah berkembang secara meluas dan kukuh dalam situasi yang tepat, yaitu menjelang keruntuhan kekuasaan Bani Umayyah.

    Syi`ah menjadi simbol jantung Islam yang berdenyut hidup. Seorang penulis Mesir, Muhammad Fikri Abun Nashr, mengungkapkan tentang Syi`ah, “Sesungguhnya Syi`ah tidak ada hubungannya dengan Abul Hasan Al-Asy`ari dalam ushuluddin dan tidak pula dengan mazhab yang empat dalam furu`(cabang-cabang agama). Sebab, mazhab para imam Syi`ah lebih dahulu daripada seluruh mazhab yang lainnya. Demikian juga mazhab Syi`ah ini lebih layak untuk diikuti karena pintu ijtihad dalam mazhab ini tetap terbuka hingga hari kiamat. Selain itu, mazhab Syi`ah ini tidak terpengaruh dengan perseteruan politik.” (Pendahuluan Dialog Sunnah Syi’ah hal. 10 cet. Kairo)

    Ustad Abush Shafa’ Al-Ghanimi At-Tiftazani berkata, “Banyak di antara peneliti, baik timur maupun barat, terdahulu maupun kontemporer, yang jatuh dalam penilaian yang keliru tentang Syi`ah, yang tidak bersandarkan pada dalil dan bukti yang kuat. Penilaian yang keliru ini telah tersebar di tengah-tengah orang banyak tanpa mereka menanyakan diri mereka sendiri tentang kebenaran atau kekeliruan penilaian itu. Diantara faktor yang menyebabkan tidak ada penilaian objektif di kalangan para peneliti itu adalah ketidaktahuan mereka yang diakibatkan tidak adanya perhatian mereka terhadap sumber-sumber Syi`ah, sebaliknya mereka mencukupkan diri dengan merujuk pada sumber-sumber lawan-lawan Syi`ah.” (Ma’a Rijalil Fikri fil Qahirah hal. 40-41)

    Wassalam…

  85. @Lamaru

    Ya kata saya juga Jamaah x tsb asing, namun mengasingkan dirinya sendiri di hutan dan di gua selarong. Jadi nyaris tak dikenal, nama tempatnya adalah hutan larangan dan gua selarong…. :mrgreen:

  86. @Lamaru sudah nampak puncaknya…… awas! jangan tergelincir.

    damainya puncak itu….

  87. Utk Dede :

    Ini baru tahap permulaan. Puncak nya masih lama, istilah dalam film India, orang baik masih kalah, di akhir cerita baru menang

  88. @Lamaru

    Sebenarnya kamu sedang mempermudahkan. jadi fikiran-fikiran ada dikejutkan. Tahniah & Takziah

    Dah sampai Puncaknya…. Baru akan kelihatan sekelilingnya….

    Damainya apa yg ku lihat….

  89. — Ralat —

    Maka, fikiran-fikiran akan dikejutkan.

    Ngomong2…. Tarekat ada berapa Firqah?

  90. @Lamaru

    O…begitu ya, seperti film India ya. Saya suka lho film India, ceriteranya seru. Awalnya memang yg menjadi orang baik selalu kalah terus, namun di akhir ceritera baru menang. Ini berkat perjuangan yg gigih dari orang baik tsb, ya seperti anda itu. Jadi silahkan ceriteranya dilanjut, anggap saja seperti nonton film India. 🙂

  91. Utk Dede :

    Orang baik masih ditahan inspektur Vijai

  92. Koreksi:

    Nabi Muhammad saw adalah Pendiri Syi`ah yang Sebenarnya

    Berangkat dari yang telah kami sebutkan sebelum ini, maka sesungguhnya sekelompok peneliti berkeyakinan bahwa Nabi saw adalah pendiri yang sebenarnya bagi mazhab Syi`ah ini. Sebab, Nabi saw adalah orang pertama yang menggunakan istilah Syi`ah ini dalam hadis-hadis beliau bagi para pengikut `Ali bin Abi Thalib.

    Para mufasir dari kalangan Ahlus Sunnah menyebutkan bahwa ayat yang mulia ini: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk” (QS Al-Bayyinah [98]: 7) diturunkan berkenaan dengan `Ali bin Abi Thalib.

    Al-Hafizh Jamaluddin Az-Zarnadi meriwayatkan dari Ibn `Abbas bahwa ketika ayat ini diturunkan, Nabi saw bersabda kepada `Ali bin Abi Thalib; “Mereka adalah kamu dan Syi`ahmu. Kamu dan Syi`ahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridha dan diridhai, sedangkan musuh-musuhmu akan datang dalam keadaan dimurkai dan tertengadah.” (Ash-Shawa’iqul Muhriqah bab 11 hal: 99)

    Ini termasuk pendapat Ath-Thabari, seorang mufasir dan sejarawan terkenal. Dia meriwayatkan bahwa Hasan bin Musa An-Naubakhti berkata, “Kelompok (mazhab) yang pertama kali muncul (dalam Islam) adalah Syi’ah. Ia adalah kelompok `Ali bin Abi Thalib yang dinamakan Syi`ah Ali. Syi`ah muncul pada zaman Nabi saw dan sepeninggalnya. Mereka adalah kelompok yang terkenal dengan ketaatannya kepada `Ali bin Abi Thalib dan mengakuinya sebagai imam mereka.

    Diantara mereka adalah: Al-Miqdad bin AI-Aswad Al-Kindi, Salman Al-Farisi, Abu Dzarr Jundub bin Junadah Al-Ghifari, dan `Ammar bin Yasir Al-Mudzhaji. Mereka adalah orang-orang kepercayaannya. Mereka adalah orang-orang pertama yang dinamakan dengan tasyayyu` (Syi`ah) di kalangan umat ini. Sebab, nama Syi`ah ini adalah nama yang lama, seperti Syi`ah; Nuh, Ibrahim, Musa, `Isa, dan para Nabi.” (Tafsir Ath-Thabari 3/126)

    Dengan demikian, Nabi Muhammad saw sendirilah yang mengukuhkan fondasi Syi`ah ketika Beliau menyebutkan hadis-hadis tentang `Ali bin Abi Thalib sebagai simbol kebenaran, istiqamah, dan keimanan.

    Wassalam…

  93. @caliphandy :
    Siapa yang mengkafirkan sahabat ??
    dan anda Aisyah lah yang mengkafirkan Ustman…
    Anda perlu banyak belajar sejarah hingga anda faham mana yang benar itu saja.

  94. @abelardo D’caprio

    Berarti menurut anda Aisyah kafir dong… Kan mengkafirkan muslim lainnya adalah kafir.. Nah lho..
    Hmmm….

  95. Nalar yang kayak gini inilah yang kalau diteruskan bisa gak nyambung. ujung2nya gak ngerti yang dimaksudkan orang lain.

    Mas Rhey:
    1. Ada tidak dalil/sejarah yang membenarkan statement Abelardo? Kalau tidak ada maka Abelardo salah, jika ada maka Abelardo hanya mengutip.
    2. Ada tidak dalil yang menyatakan bahwa siap yang mengkafirkan sesama muslim/mukmin maka dialah yang kafir?

    Kalau kedua2nya ada, maka Abelardo tidak sedang mengkafirkan Sayyidina Aisyah.

    Siapa yang mengkafirkan sahabat ?? = Saya tidak mengkafirkan sahabat..!!

    Salam Damai

  96. Ana Mau Bertanya, mohon dijawab.
    Apakah Benar Shalat Orang syiah Sekarang, bahwa tidak wajib membaca Surat Al-Fatihah di Rakaat ke 3 dan 4 nya???

    mohon jawab!!!

  97. bodoh kepada mereka yang menyokong syiah….harap salafi di sana hapuskan golongan ini!!!!

  98. 1. Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
    a) Syahadatain
    b) As-Sholah
    c) As-Shoum
    d) Az-Zakah
    e) Al-Haj
    Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
    a) As-Sholah
    b) As-Shoum
    c) Az-Zakah
    d) Al-Haj
    e) Al wilayah

    2. Ahlussunnah : Rukun Iman ada 6 (enam) :
    a) Iman kepada Allah
    b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
    c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
    d) Iman kepada Rasul Nya
    e) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
    f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
    Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
    a) At-Tauhid
    b) An Nubuwwah
    c) Al Imamah
    d) Al Adlu
    e) Al Ma’ad

    3. Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat
    Syiah : Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

  99. @hasan
    kata siapa? ana sholat seperti antum layaknya ^_^

    @ganyang indonesia
    kalau memang syiah sesat pzti sudah hilang dari dulu tapi buktinya masih bertahan sampai saat ini jadi itu bertanda bahwa syiah tidak sesaat ^^,

  100. @SP
    Boleh saya mengusulkan?

    1. Kita tidak usah membicarakan mengenai Ahlulbait Nabi atau penulisan mengenai KEMULIAN mereka Sebab banyak yang berkomentar tapi tidak mengerti mengenai Islam. Alqur’an aja mungkin tidak pernah baca. Karena apa yang mereka bantah malahan Alqur’an menganjurkan. Ump, TAQIYAH Allah mewayuhkan agar Rasulullah SAW BERTAQIYAH (mengalah/mundur dan mempersiapkan diri). Apakah itu dalam peparangan atau PERJANJIAN (perjanjian HUDAIBIYAH).
    Dan banyak lagi seperti mengkoreksi kesalahan mereka yang berada disekeliling Rasul, isteri2 Rasul dlsb.

    2. Bagaimana kalau mas sodorkan hadits Suni dari buku2 Hadits yang menurut Suni/Wahabi/Salafy Shahih teruitama dari perawi yang mempunyai 5000 hadits (Abu Hurairah).
    Dengan demikian mereka, Wahabi/Salafy bisa mengetahui kesesatan mereka./ Wasalam

  101. Cuma sedikit berpendapat, boleh dong ya 😛

    – Mereka yang menganggap nikah mut’ah itu halal, padahal sudah diharamkan oleh Rasul SAW, namun masih juga dijalankan dan malah menganjurkan, maka bisa disebut sesat

    – Mereka yang memfitnah dan berbohong dengan mengatasnamakan Ahlul Bayt Rasul SAW, maka sama saja mengarah kesesatan

    – Mereka yang melakuka kegiatan isak tangis yang katanya untuk mereka yg sudah wafat dan menyiksa diri sendiri pada suatu perayaan tertentu, maka bisa disebut sesat

    – Mereka yang meyakini bahwa Qur’an sekarang sudah tidak valid dan ada yg disembunyikan, padahal ALLAH sendiri yang menjamin Qur’an akan bertahan sampai akhir zaman, maka bisa disebut sesat

    Dan sesat adalah gerbang menuju kekafiran….. 😀

  102. @Muhibbin

    Mereka yang menganggap nikah mut’ah itu halal, padahal sudah diharamkan oleh Rasul SAW, namun masih juga dijalankan dan malah menganjurkan, maka bisa disebut sesat

    weit berarti anda menuduh para sahabat termasuk Jabir RA, Ibnu Abbas RA, Salamah bin Akwa RA dan lain-lain sebagai yang disebut sesat. silakan saja 😛

    Mereka yang memfitnah dan berbohong dengan mengatasnamakan Ahlul Bayt Rasul SAW, maka sama saja mengarah kesesatan

    Memfitnah orang lain terutama mereka yang mencintai ahlul bait adalah perbuatan yang sesat 🙂

    Mereka yang melakuka kegiatan isak tangis yang katanya untuk mereka yg sudah wafat dan menyiksa diri sendiri pada suatu perayaan tertentu, maka bisa disebut sesat

    Rasulullah SAW sendiri menangisi apa yang terjadi pada Imam Husain begitu pula Imam Ali. Gak ada yang mengajarkan menyiksa diri 🙂

    Mereka yang meyakini bahwa Qur’an sekarang sudah tidak valid dan ada yg disembunyikan, padahal ALLAH sendiri yang menjamin Qur’an akan bertahan sampai akhir zaman, maka bisa disebut sesat

    So pasti itu, tapi ada bedanya antara riwayat tahrif Al Qur’an dan meyakini tahrif Al Qur’an. Riwayat tahrif Al Qur’an ada tuh di dalam kitab hadis baik Sunni dan Syiah tapi saya yakin keduanya keyakini Al Qur’an itu terjaga dari tahrif. Anda dan orang-orang seperti anda saja yang keracunan fitnah salafy nashibi 🙂

  103. na’uzubillah..
    tujuan akhirnya jelas.
    seperti nashrani yang menuhankan isa
    atau sebagian sunni yang menuhankan muhammad
    syiah jelas suatu saat akan menuhankan ali
    atau lebih parah lagi.. keturunannya
    gen resesif abu jahal?

    hancurlah millah ibrahim..
    tauhid tauhid tauhid…

  104. SUNNI-SYIAH…BERSAUDARA….

    SAMA2 ISLAM,…

    GAK PERLU BANYAK KOMENTAR…

    INTINYA SUNNI-SYIAH SAMA2 ISLAM….

    Bagi yang sunni, jangan sok mengkafirkan syiah…

    Syiah adallah mazhab ISLAM…

  105. Yah ga perlu pusing lah wong ummat islam tidak mudah mengkafirkan syiah …
    yang mengkafirkan syiah kan wahabi

  106. @all
    Menurut saya sebaiknya tdk usah dipermasalahkan Syiah atau Suni karena kedua duanya mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, haji.
    Yang kita bicarakan adalah pandangan atau cara memahami hukum2 Allah dan sunah Rasul. Kita teliti mana yang benar dari pandangan kedua mazhab ini lalu kita amalkan. Wasalam

  107. @chany

    Kita teliti mana yang benar dari pandangan kedua mazhab ini lalu kita amalkan

    Mungkin maksudnya “mana yg menurut kita benar…” ?

    Salam

  108. @armand
    Kalau menurut KITA BENAR itu bukan suatu kebenaran. Jadi Perintah Allah untuk mencari kebenaranpun merupakan perintah buat pribadi2 bukan pada umat. Karena apabila kita bicara mengenai KEBENARAN pasti anda katakan KBENARAN MENURUT KITA. Jadi sungguh banyak (bermiliyar) KEBENARAN yang muncul dihadapan Allah. Salam damai. Wasalam

  109. asslmlkm…
    saya mohon dijelaskan..mengapa ada syiah wukuf di karbala…irak selatan..padahal muslim wukuf di arafah…..
    terimakasih…
    wassalam…

  110. @malique
    Pertanyaan anda, menurut saya sebaiknya anda ajukan keblog Syiah . Wasalam

  111. Haduh pada ribut ngomongin Syiah dan Sunni..
    Daripada pusing, coba kalian semua buka link di bawah ini nih, syp tau dpt jawaban yg kalian mau:

    http://www.eramuslim.com/berita/dunia/siapa-abdullah-bin-saba.htm

  112. ooooooooooh, ini situs orang syi’ah yah. Ane salah masuk nih…cabut ah…

  113. Jenis manusia yang spt arries ini ketika menghadapi situasi yang mirip:
    “ooooooooooh, ini situs orang islam yah. Ane salah masuk nih…cabut ah…”
    Maka dia akan menjelma seorang yang sangat bijak dan arif dan akan memberi petuah2 kebenaran… 😀

    Ucapan2 spt ini hanya muncul dari mereka yang:
    1. Takut melihat ada kebenaran di luar doktrin mereka.
    2. Takut melihat banyak kesalahan/kebobrokan dalam doktrin mereka.

    Salam damai

  114. @Truthseekers08
    Anda benar jadi merka menyatakan kalah sebelum bertempur.
    Dengan pernyataan aerris diatas menunjukan sifat2 PENGECUT dan KEMUNAFIKAN.

  115. Pendapat Imam Empat (Imamnya kaum muslimin), alhamdulillah sy sudah membaca langsung, dan sy ketik sendiri. semoga mencerahkan..

    1. Imam Abu Hanifah
    Beliau berkata : “KITA TIDAK BOLEH MENYEBUT DARI SAHABAT NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM KECUALI DENGAN SEBUTAN YANG BAIK”

    Beliau juga berkata : “ Manusia paling mulia setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Abu Bakar Ash Shiddiq, kemudian Umar, kemudian ‘Utsman, dan kemudian ‘Ali. SELANJUTNYA KITA TIDAK BOLEH MEMBICARAKAN TENTANG PARA SAHABAT KECUALI YANG BAIK-BAIK SAJA”

    2. Imam Malik
    Imam Malik bin Anas pernah menyatakan : ““SIAPA YANG MERENDAHKAN DERAJAT SEORANG SAHABAT NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM ATAU IA MERASA TIDAK SENANG, MAKA IA TIDAK PUNYA HAK UNTUK DILINDUNGI OLEH UMAT ISLAM”.

    Imam Malik kemudian berkata : ”Barangsiapa yang marah kepada salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia telah terkena ayat ini (Al Fath : 29 dan Al Hasyr :10)”.

  116. 3. Imam Asy Syafii (Imam madzhab indonesia)

    Beliau berkata : “Allah telah memuji para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam Al Qur’an, Taurat dan Injil. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah memuji keluhuran mereka, sementara untuk yang lain tidak disebutkan. Maka semoga Allah merahmati mereka, dan menyambut mereka dengan memberikan kedudukan yang paling tinggi sebagai shiddiqin, syuhada’ dan shalihin. Mereka telah menyampaikan sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kita. Mereka juga telah menyaksikan turunnya wahyu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karenanya, MEREKA MENGETAHUI APA YANG DIMAKSUD OLEH RASULULLAH, BAIK YANG BERSIFAT UMUM MAUPUN KHUSUS, KEWAJIBAN MAUPUN ANJURAN. MEREKA MENGETAHUI APA YANG KITA KETAHUI DAN APA YANG TIDAK KITA KETAHUI TENTANG SUNNAH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM. MEREKA DI ATAS KITA DALAM SEGALA HAL, ILMU DAN IJTIHAD, KEHATI-HATIAN DAN PEMIKIRAN, DAN HAL-HAL YANG DIAMBIL HUKUMNYA. PENDAPAT-PENDAPAT MEREKA, MENURUT KITA, JUGA LEBIH UNGGUL DARIPADA PENDAPAT-PENDAPAT KITA SENDIRI.

    Belau jg berkata : ”manusia yang paling mulia setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Utsman dan kemudian Ali radhiyallahu ‘anhum.”

    4. Imam Ahmad

    As Sunnah ada keterangan sebagai berikut : “DI ANTARA AJARAN AS SUNNAH ADALAH MENYEBUT-NYEBUT KEBAIKAN SEMUA SAHABAT NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DAN MENAHAN DIRI DARI TIDAK MENYEBUTKAN KETIDAKBAIKAN DAN PERTENTANGAN YANG TERJADI ANTARA MEREKA. ORANG YANG MENCACI PARA SAHABAT, ATAU SALAH SEORANG SAJA DI ANTARA MEREKA, MAKA IA TELAH BERBUAT BID’AH, BERPAHAM RAFIDHI (SYI’AH), DAN BERLAKU BURUK. ALLAH TIDAK AKAN MENERIMA AMAL KEBAJIKANNYA. Mencintai para sahabat adalah As Sunnah, mendoakan mereka adalah termasuk ibadah, mengikuti mereka adalah cara yang benar, dan memakai pendapat-pendapat mereka adalah suatu kemuliaan. Kemudian, para sahabat itu, sesudah Al Khulafa’ Ar Rasyidin, adalah manusia –manusia terbaik. TIDAK BOLEH ADA ORANG YANG MENJELEK-JELEKKAN MEREKA, MENCACI MEREKA DSB. APABILA ADA ORANG YANG MELAKUKAN ITU, MAKA SULTAN (PEMERINTAH) WAJIB MEMBERINYA “PELAJARAN” DAN SANKSI, DAN TIDAK BOLEH MEMBEBASKANNYA.”

    Abdullah (putra Imam Ahmad) pernah bertanya kepada ayahnya tentang siapa imam-imam umat ini. Beliau menjawab, “Mereka adalah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali.”

  117. Tambahan Imam Syafii

    Beliau berkata : “JANGAN KAMU SHALAT MENJADI MAKMUM ORANG RAFIDHI (SYIAH), Qadari (penganut faham Qadariyah), dan penganut paham Mur’jiah.” Saya bertanya lagi : “Apakah tanda-tanda mereka itu?” Beliau menjawab : “Orang yang berpendapat bahwa iman itu adalah ucapan saja, maka ia penganut faham Murji’ah. ORANG YANG BERPENDAPAT BAHWA ABU BAKAR DAN UMAR ITU BUKAN IMAM UMAT ISLAM ADALAH PENGANUT FAHAM RAFIDHAH / RAFIDHI (SYI’AH). Dan orang yang berpendapat bahwa manusia itu mempunyai kehendak mutlak dan dapat menentukan nasibnya sendiri, ia adalah penganut faham Qadariyah.”

    ——— selesai penjelasan imam empat —————-

    Alhamdulillah, ternyata imam empat yang sudah diakui keilmuannya menyatakan bahwa sahabat dari yang paling mulia adalah Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali -radhiyallahu ‘anhum-

    Bahkan imam Syafii (imam masyarakat indonesia) menyatakan bahwa tidak boleh bermakmum pada rafidhi (SYIAH). adakah alasan lain tidak boleh bermakmum kecuali karena dia tidak seagama ????

    fatwa mui :
    http://www.mui.or.id/index.php?option=com_docman&Itemid=84&limitstart=5

    semoga bermanfaat . “Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali” (Surat Huud : 88)

  118. @Andi

    Siapkah anda berdiskusi, atau hanya numpang iklan?

    Salam

  119. Mohon izin berkomentar di thread ini.

    Topik yang dibahas sebetulnya masih menjadi kontroversi di kalangan internal pihak sunni. Masih ada perbedaan pandangan, dan kelihatannya memang akan tetap demikian. Mungkin sama seperti misalnya perbedaan pandangan kema’shuman itrah ahlul bayt antara syiah rafidhah dengan syiah zaidiyah, misalnya (wallahua’lam, mungkin Anda yang syiah lebih paham dari Saya). Jika diangkat menjadi topik diskusi antara sunni dengan syiah, tentunya akan jadi lebih tidak karuan lagi arahnya diskusinya. 🙂

    Saya sendiri memandang perbedaan pandangan di internal sunni tsb sebagai hal yang wajar. Sama seperti Saya memandang perbedaan pandangan antara sunni dengan syiah. Ataupun perbedaan pandangan di internal syiah (Saya belum pernah menemukan forumnya). Kuncinya adalah, asal bisa dibicarakan, didiskusikan dengan kepala dingin, dengan beradab, apa lagi kalau semangatnya adalah persatuan. Setidaknya persatuan manusianya, karena persatuan “ideologi”nya sepertinya adalah hal yang mustahil. Setidaknya untuk sekarang ini. 🙂

    Tapi kalau dasar semangatnya adalah memang mau berpecah belah, silahkan, kita ambil saja jalan masing-masing.

    Wallahua’lam.

  120. Saya baru dapat email dari seorang teman yang berisi (saya kutip sebagian) ;
    Suatu ketika Imam Ja’afar Shodiq ditanya oleh sahabatnya Mufaddhal tentang apakah nabi Adam adalah manusia pertama:
    Aku telah berkata: Wahai Sayyidi, apakah hadis al-Haft itu? Beliau a .s telah berkata: Sesungguhnya di bumi ini ada tujuh Adam (Adamiyyiin) sebelum bapa anda Adam, semua mereka telah hidup di bumi (kullu-hum qad ‘aasyuu fi al-Ardh) dan Kiamat-Kiamat telah berlaku ke atas mereka (wa qaamat ‘alai-him al-Qiyaamaat). Mereka telah dihisab dan mereka telah memasuki syurga dan neraka. Kemudian mereka dikeluarkan daripadanya.”

    adakah yang dapat menunjukkan letak ungkapan diatas di web?atau refrensinya?shahikah
    daripada ngomongin perbedaan mazhab,kita dari luar dapat serangan luar biasa lho..
    wassalam

  121. Jikalau di abad ini, paling terkenal sekali antara pemimpin agong Syiah tentunya tidak dinafikan Ayatollah Khomeini, justeru saya ingin bertanya:

    Siapa antara kalian tanpa mengira berfahaman sebelah pihak mana pernah membaca kitab2 karangan pemimpin itu, antaranya: Tahrir al-Wasilah (terkenal dgn panggilan “The little green book”), ataupun antara kitabnya yg pertama iaitu Kashf al-Asrar.?

    Betul.! ada lagi kitab2 yg hebat dan bagus sebagai rujukan tetapi saya menganggap Ayatollah Khomeini sebagai pencetus kebangkitan semula Syiah (sgt menonjol). 2 kitab ini adalah fatwa2 yg dikeluarkan olehnya, baca dan perhatikan setiap baris kemudian dgn ilmu dan aqal kita halusi pemikirannya, apa yg tak kena.? Itu fatwa pemimpin agong Syiah abad ini.!!!!

  122. syiah tidak kafir dan syiah itu juga saudara kita “al-muslimu walmuslimu kalbunyaani yasudduhu ba;duhum ba’da” jadi jangan saling mempermasalahkan hanya karena perbedaan saja “al-ikhtilfu ummati rahmatun”
    syukron

  123. orang-orang di lauar islam memanfaatkan perbedaan ini jadi hati-hati dengan perbedaan ini “walntarda ankalyahudu walannashoro hatta tattabia millatahum”
    ingat………….
    ingat…………
    ingat
    “la ghalabata illa bilquwwah, walaquwwat illa biljama’ah, wa annayadallahi ma’aljam’ah”

  124. Ahlussunnah Waljamaah

    Selama mereka semua meyakini bahwa kepemimpinan harus dipegang oleh keturunan tertentu, dan meyakini bahwa Imam-imam mereka itu ma’shum, dan menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman dan seluruh sahabat beserta ummahatul mu’minin… selama itu semua masih mereka lakukan, maka kita tidak boleh berprasangka baik kepada mereka….

  125. Tambahan ….
    sejarah syiah..

    http://www.facebook.com/notes/al-fawaid/hegemoni-syiah/10150374606985175

    menurut Ahlussunnah Waljamaah
    sejarah membuktikan syi’ah = yahudi

  126. saya buat research kecil2an tentang sunni dan syiah disini:
    http://achmad.glclearningcenter.com/2011/09/14/mengenal-lebih-dekat-islam-sunni-syiah-research-kecil-kecilan/
    mohon bagi rekan2 yang merasa sunni atau syiah berkenan untuk menjadi respondennya.
    bagi yang independent, ngak boleh ikutan.

  127. @ budi, on Januari 1, 2011 at 2:48 pm said:

    Akan adil dan bijak kalau Mas Budi berkunjung ke :

    http://www.al-shia.org/html/id/shia/moarrefi/index.htm

    Jadi bisa dibuat perbandingan, salam damai

  128. Assalamualaikum warrohmatullohi wa barokatuhu.Kebenaran hakiki adalah milik Allah SWT,bukan milik kaum yg mengaku Sunni maupun Syiah.Sebagai seorang Muslim menurut pendapat saya terhadap faham /aliran yg berbeda (bukan aqidah) dlm Islam lebih baik kita berpendapat bahwa semuanya itu adalah benar,sedangkan siapa yg paling benar Wallohualam bi sawab ,hanya Allah lah yg Mahatahu.Perlu diwaspadai bahwa siapa tahu yg menjadi provokator utk mem-besar2kan perbedaan tsb adalah musuh2 kita yg nyata a.l.kaum Zionis,utk memecah belah dan memperlemah umat Islam.Wassalam…

Tinggalkan komentar