Syubhat Seputar Perawi Syi’ah : Muhammad bin Muslim

Syubhat Seputar Perawi Syi’ah : Muhammad bin Muslim

Tulisan ini adalah bagian ketiga dari studi objektif kami terhadap tiga perawi mazhab Syi’ah yang dijadikan syubhat celaan oleh orang yang menyebut dirinya Abul-Jauzaa’. Sebelumnya kami telah membuktikan kedudukan sebenarnya Jabir bin Yazid Al Ju’fiy dan Zurarah bin A’yan dalam mazhab Syi’ah maka pada tulisan ini kami akan membuktikan pula bahwa sebenarnya dalam mazhab Syi’ah tidak ada hal yang patut dipermasalahkan mengenai kedudukan Muhammad bin Muslim.

.

.

Muhammad bin Muslim adalah perawi yang tsiqat di sisi mazhab Syi’ah. Di antara ulama Rijal Syi’ah yang memberikan pujian terhadapnya adalah An Najasyiy dalam kitabnya Rijal An Najasyiy

محمد بن مسلم بن رباح، أبو جعفر الأوقص الطحان،مولى ثقيف الأعور: وجه أصحابنا بالكوفة، فقيه، ورع، صحب أبا جعفر وأباعبد الله عليهما السلام، وروى عنهما، وكان من أوثق الناس

Muhammad bin Muslim bin Rabaah Abu Ja’far Al Awqash Ath Thahaan maula Tsaqiif Al A’war, seorang yang terkemuka dari sahabat kami di Kuufah, seorang yang faqih, wara’ sahabat Abu Ja’far dan Abu ‘Abdullah [‘alaihimas salaam] dan meriwayatkan dari keduanya, ia termasuk orang yang paling terpercaya [Rijal An Najasyiy hal 323-324 no 882]

Abul Jauzaa’ membawakan atsar berikut dalam tulisannya yang menunjukkan bahwa Imam Ahlul Bait telah melaknat Muhammad bin Muslim

حدثني محمد بن مسعود، قال حدثني جبريل بن أحمد، عن محمد بن عيسى، عن يونس، عن عيسى بن سليمان وعدة، عن مفضل بن عمر، قال: سمعت أبا عبد الله عليه السلام يقول: لعن الله محمد بن مسلم كان يقول إن الله لا يعلم الشئ حتى يكون

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Mas’uud yang berkata telah menceritakan kepadaku Jibriil bin Ahmad dari Muhammad bin Iisa dari Yuunus dari Iisa bin Sulaiman dan beberapa orang lainnya dari Mufadhdhal bin ‘Umar yang berkata aku mendengar Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] mengatakan “Semoga Allah melaknat Muhammad bin Muslim, ia mengatakan sesungguhnya Allah tidak mengetahui sesuatupun hingga hal itu terjadi [Rijal Al Kasyiy 1/394 no 284]

Riwayat ini kedudukannya dhaif jika ditimbang dengan kaidah ilmu Rijal dalam mazhab Syi’ah. Di antara kelemahan sanadnya adalah Jibril bin Ahmad dan Iisa bin Sulaiman adalah perawi yang majhul

جبرئيل بن أحمد: الفاريابي، يكنى أبا محمد، كان مقيما بكش، كثير الرواية عن العلماء بالعراق، وقم، وخراسان، رجال الشيخ – مجهول – يروى عنه الكشي كثيرا

Jibriil bin Ahmad Al Faryaabiy kuniyah Abu Muhammad, ia tinggal di Kasy, ia banyak memiliki riwayat dari ulama Iraq, Qum dan Khurasan, termasuk Rijal Syaikh, seorang yang majhul, Al Kasyiy banyak meriwayatkan darinya [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadits hal 101]

Iisa bin Sulaiman yang meriwayatkan dari Mufadhdhal bin Umar adalah Iisa bin Sulaiman An Nahhaas dan ia seorang yang majhul [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadits hal 447]. Adapun lafaz “dan beberapa orang lainnya” tidak bisa dijadikan penguat bagi Iisa bin Sulaiman karena tidak diketahui siapa mereka dan tidak ditemukan riwayat yang menyebutkan siapa saja mereka yang dimaksud dalam sanad Al Kasyiy.

.

.

Sebaliknya telah tsabit dan shahih dalam mazhab Syi’ah riwayat yang memuji kedudukan Muhammad bin Muslim, diantaranya adalah sebagai berikut

حدثني حمدويه بن نصير، قال حدثنا يعقوب بن يزيد، عن محمد بن أبي عمير، عن جميل بن دراج، قال سمعت أبا عبد الله عليه السلام يقول بشر المخبتين بالجنة بريد بن معاوية العجلي، وأبو بصير بن ليث البختري المرادي، ومحمد بن مسلم، وزرارة، أربعة نجباء أمناء الله على حلاله وحرامه، لولا هؤلاء انقطعت آثار النبوة واندرست

Telah menceritakan kepadaku Hamdawaih bin Nashiir yang berkata telah menceritakan kepada kami Yaqub bin Yaziid dari Muhammad bin Abi Umair dari Jamil bin Daraaj yang berkata aku mendengar Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] mengatakan berilah kabar gembira dengan surga kepada Buraid bin Mu’awiyah Al ‘Ajliy, Abu Bashiir Laits Al Bakhtariy Al Muradiy, Muhammad bin Muslim dan Zurarah. Mereka berempat adalah orang yang terbaik dan kepercayaan Allah atas halal dan haram-Nya dan seandainya tidak ada mereka maka akan hilanglah atsar nubuwah [Rijal Al Kasyiy 1/398]

Riwayat di atas sanadnya shahih berdasarkan ilmu Rijal Syi’ah. Para perawinya tsiqat yaitu

  1. Hamdawaih bin Nashiir dia seorang yang memiliki banyak ilmu dan riwayat, tsiqat baik mazhabnya [Rijal Ath Thuusiy hal 421]
  2. Yaqub bin Yaziid bin Hamaad seorang yang tsiqat shaduq [Rijal An Najasyiy hal 450 no 1215]
  3. Muhammad bin Abi Umair, ia termasuk orang yang paling terpercaya baik di kalangan khusus [Syi’ah] maupun kalangan umum [Al Fahrasat Ath Thuusiy hal 218]
  4. Jamiil bin Daraaj, ia termasuk orang yang tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 126 no 328]

حدثني محمد بن قولويه، قال: حدثني سعد بن عبد الله بن أبي خلف القمي، قال حدثنا: أحمد بن محمد بن عيسى، عن عبد الله بن محمد الحجال، عن العلاء بن رزين، عن عبد الله بن أبي يعفور، قال قلت لأبي عبد الله عليه السلام انه ليس كل ساعة ألقاك ولا يمكن القدوم، ويجئ الرجال من أصحابنا فيسألني وليس عندي كلما يسألني عنه، قال: فما يمنعك من محمد بن مسلم الثقفي، فأنه قد سمع من أبي و كان عنده وجيها

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Quuluwaih yang berkata telah menceritakan kepadaku Sa’d bin ‘Abdullah bin Abi Khalaf Al Qummiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Iisa dari ‘Abdullah bin Muhammad Al Hajjaal dari Al ‘Alaa’ bin Raziin dari ‘Abdullah bin Abi Ya’fuur yang berkata aku berkata kepada Abu ‘Abdullah [‘alaihis salam] “aku tidak setiap saat menemuimu dan tidak pula memungkinkan untuk datang [kepadamu] sedangkan telah datang seorang dari sahabat kami menanyakan sesuatu kepadaku dan aku tidak memiliki jawaban tentangnya”. Maka Beliau berkata “apa yang mencegahmu dari [menemui] Muhammad bin Muslim Ats Tsaqafiy, sesungguhnya ia telah mendengar dari Ayahku dan dia adalah orang yang terpandang di sisinya” [Rijal Al Kasyiy 1/383 no 273]

Riwayat di atas sanadnya shahih berdasarkan ilmu Rijal Syi’ah. Para perawinya tsiqat yaitu

  1. Muhammad bin Quluwaih ayahnya Abul Qaasim Ja’far bin Muhammad bin Quluwaih seorang yang tsiqat [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadits hal 570]
  2. Sa’d bin ‘Abdullah Al Qummiy adalah seorang yang tsiqat [Al Fahrasat Syaikh Ath Thuusiy hal 135]
  3. Ahmad bin Muhammad bin Iisa Al Qummiy adalah seorang yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 351
  4. Abdullah bin Muhammad Al Hajjaal seorang yang tsiqat tsiqat tsabit [Rijal An Najasyiy hal 226 no 595]
  5. Al ‘Alaa’ bin Raziin termasuk orang yang meriwayatkan dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] seorang yang tsiqat dan terkemuka [Rijal An Najasyiy hal 298 no 811]
  6. ‘Abdullah bin Abi Ya’fur adalah seorang yang tsiqat tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 213 no 556]

.

.

Sungguh aneh sekali orang yang menyebut dirinya Abul-Jauzaa’, ia merujuk pada kitab Rijal Al Kasyiy riwayat yang melaknat Muhammad bin Muslim tetapi ia tidak memperhatikan riwayat yang memuji Muhammad bin Muslim padahal riwayat itu ada dalam kitab yang sama dan bab yang sama [yaitu biografi Muhammad bin Muslim].

Seorang yang objektif dalam mempelajari atau mengkritik mazhab Syi’ah maka ia akan berpegang pada kaidah ilmiah untuk menguji autentisitas riwayat-riwayat tersebut [berdasarkan kaidah ilmu dalam mazhab Syi’ah] baru kemudian menjadikan hujjah untuk mengkritik mazhab Syi’ah. Sedangkan orang yang ingin memfitnah dan merendahkah mazhab Syi’ah maka ia akan mengambil riwayat apapun yang bisa dijadikan bahan celaan tanpa mempedulikan autentisitasnya.

Lucunya jika orang Syi’ah berhujjah dengan model seperti ini memakai kitab ahlus sunnah maka ia tidak segan-segan merendahkan mereka padahal ia sendiri melakukannya. Maka pada hakikatnya hal ini menunjukkan bahwa ia sendiri tidak lebih kualitasnya dari orang Syi’ah yang sering ia rendahkan dalam tulisan-tulisannya.

Tinggalkan komentar