Shahih Hadis Kisa’ Dalam Kitab Syi’ah

Shahih Hadis Kisa’ Dalam Kitab Syi’ah

Tulisan ini kami buat untuk menunjukkan kedustaan para pembenci Syi’ah yang menyebarkan syubhat bahwa dalam mazhab Syi’ah tidak ada hadis shahih tentang ahlul kisa’ oleh karena itu Syi’ah mengambil dalilnya dari hadis ahlus sunnah. Dalam beberapa tulisan di situs ini kami sudah menunjukkan shahihnya hadis kisa’ dalam kitab ahlus sunnah [dan kami telah berhujjah dengannya] maka disini kami akan menunjukkan bahwa dalam kitab hadis Syi’ah juga terdapat riwayat shahih tentang ahlul kisa’.

علي بن إبراهيم، عن محمد بن عيسى، عن يونس وعلي بن محمد، عن سهل ابن زياد أبي سعيد، عن محمد بن عيسى، عن يونس، عن ابن مسكان، عن أبي بصير قال سألت أبا عبد الله عليه السلام عن قول الله عز وجل: ” أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم ” فقال: نزلت في علي بن أبي طالب والحسن والحسين عليهم السلام: فقلت له: إن الناس يقولون: فما له لم يسم عليا وأهل بيته عليهم السلام في كتاب الله عز و جل؟ قال: فقال: قولوا لهم: إن رسول الله صلى الله عليه وآله نزلت عليه الصلاة ولم يسم الله لهم ثلاثا ولا أربعا، حتى كان رسول الله صلى الله عليه وآله هو الذي فسر ذلك لهم، ونزلت عليه الزكاة ولم يسم لهم من كل أربعين درهما درهم، حتى كان رسول الله صلى الله عليه وآله هو الذي فسر ذلك لهم، ونزل الحج فلم يقل لهم: طوفوا أسبوعا حتى كان رسول الله صلى الله عليه وآله هو الذي فسر ذلك لهم، ونزلت ” أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم ” – ونزلت في علي والحسن والحسين – فقال رسول الله صلى الله عليه وآله: في علي: من كنت مولاه، فعلي مولاه، وقال صلى الله عليه وآله أوصيكم بكتاب الله وأهل بيتي، فإني سألت الله عز وجل أن لا يفرق بينهما حتى يوردهما علي الحوض، فأعطاني ذلك وقال لا تعلموهم فهم أعلم منكم، وقال: إنهم لن يخرجوكم من باب هدى، ولن يدخلوكم في باب ضلالة، فلو سكت رسول الله صلى الله عليه وآله فلم يبين من أهل بيته، لادعاها آل فلان وآل فلان، لكن الله عز وجل أنزله في كتابة تصديقا لنبيه صلى الله عليه وآله ” إنما يريد الله ليذهب عنكم الرجس أهل البيت ويطهركم تطهيرا ” فكان علي والحسن والحسين وفاطمة عليهم السلام، فأدخلهم رسول الله صلى الله عليه وآله تحت الكساء في بيت أم سلمة، ثم قال اللهم إن لكل نبي أهلا وثقلا وهؤلاء أهل بيتي وثقلي، فقالت أم سلمة: ألست من أهلك؟ فقال: إنك إلى خير ولكن هؤلاء أهلي وثقلي،

Aliy bin Ibrahim dari Muhammad bin Iisa dari Yuunus. Dan ‘Aliy bin Muhammad dari Sahl bin Ziyaad Abu Sa’iid dari Muhammad bin Iisa dari Yuunus dari Ibnu Muskaan dari Abi Bashiir yang berkata aku bertanya kepada Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] tentang firman Allah ‘azza wajalla “Taatlah kepada Allah, dan Taatlah kepada Rasul dan Ulil ‘Amri diantara kamu [QS An Nisa’ : 59]”. Maka Beliau berkata “ayat itu turun tentang Aliy bin Abi Thalib, Hasan dan Husain [‘alaihimus salaam]”. Maka aku berkata kepadanya “orang-orang mengatakan mengapa Allah tidak menyebutkan nama Aliy dan ahlul bait-nya dalam kitab Allah ‘azza wajalla?”. Beliau berkata “katakanlah kepada mereka sesungguhnya telah turun kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] perintah shalat tetapi Allah tidak menyebutkan kepada mereka jumlahnya [raka’at] tiga atau empat hingga Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] yang menjelaskannya kepada mereka. Dan telah turun kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] tentang zakat tetapi Allah tidak menyebutkan kepada mereka bahwa untuk 40 dirham dikeluarkan [zakatnya] satu dirham, sampai akhirnya Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] yang menjelaskannya kepada mereka. Dan telah turun kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] tentang Haji tetapi Allah tidak menyebutkan kepada mereka untuk tawaf tujuh kali sampai akhirnya Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] yang menjelaskannya kepada mereka. Dan turun firman Allah ‘azza wajalla “Taatlah kepada Allah, dan Taatlah kepada Rasul dan Ulil ‘Amri diantara kamu [QS An Nisa’ : 59]”, ayat itu turun tentang Aliy bin Abi Thalib, Hasan dan Husain [‘alaihimus salaam]. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] telah berkata tentang Aliy “barang siapa yang Aku maulanya maka Aliy adalah maulanya” dan Beliau [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] bersabda “aku wasiatkan kepada kalian dengan Kitab Allah dan Ahlul Baitku, aku telah meminta kepada Allah ‘azza wajalla bahwa tidak akan memisahkan keduanya hingga keduanya kembali ke Al Haudh maka Allah mengabulkannya. Beliau berkata “jangan mengajari mereka karena mereka lebih alim [tahu] dari kalian”. Beliau berkata “sesungguhnya mereka tidak akan mengeluarkan kalian dari pintu petunjuk dan tidak akan memasukkan kalian ke dalam pintu kesesatan”. Seandainya Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] diam dan tidak menjelaskan tentang ahlul bait-nya maka keluarga fulan dan keluarga fulan akan menyerukannya [tentang imamah] tetapi Allah ‘azza wajalla telah menurunkan dalam kitab-Nya dan membenarkan Nabi-Nya [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] “sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu wahai ahlul bait dan menyucikanmu sesuci-sucinya [QS Al Ahzab : 33]”. Mereka adalah Aliy Hasan Husain dan Fathimah [‘alaihimus salaam] maka Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa’alihi] memasukkan mereka ke dalam kain di rumah Ummu Salamah kemudian berkata “Ya Allah sesungguhnya setiap Nabi memiliki ahli dan tsaqal [peninggalan yang berat] maka mereka adalah ahlul baitku dan tsaqal-ku. Ummu Salamah berkata “wahai Rasulullah bukankah aku termasuk ahli-mu?” Beliau berkata “sesungguhnya engkau dalam kebaikan tetapi mereka adalah ahli-ku dan tsaqal-ku”…[Al Kafiy Al Kulainiy 1/286-287]

Kemudian di akhir riwayat panjang tersebut [dimana kami hanya mengutip sampai riwayat tentang ahlul kisa’ saja]. Al Kulainiy menambahkan sanad lain yaitu

محمد بن يحيى، عن أحمد بن محمد بن عيسى، عن محمد بن خالد والحسين بن سعيد عن النضر بن سويد، عن يحيى بن عمران الحلبي، عن أيوب بن الحر وعمران بن علي الحلبي، عن أبي بصير عن أبي عبد الله عليه السلام مثل ذلك

Muhammad bin Yahya dari Ahmad bin Muhammad bin Iisa dari Muhammad bin Khalid dan Husain bin Sa’iid dari Nadhr bin Suwaid dari Yahya bin ‘Imraan Al Halabiy dari Ayuub bin Al Hurr dan ‘Imran bin Aliy Al Halabiy dari Abi Bashiir dari Abu ‘Abdullah [‘alaihissalam] seperti di atas [Al Kafiy Al Kulainiy 1/288]

Hadis kisa’ di atas diriwayatkan oleh Al Kulainiy dengan dua jalan sanad yang semuanya berasal dari Abi Bashiir dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam]

  1. Aliy bin Ibrahim dari Muhammad bin Iisa dan Aliy bin Muhammad dari Sahl bin Ziyaad dari Muhammad bin Iisa. Muhammad bin Iisa meriwayatkan dari Yuunus dari Ibnu Muskaan dari Abu Bashiir dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam]
  2. Muhammad bin Yahya dari Ahmad bin Muhammad bin Iisa dari Muhammad bin Khalid dan Husain bin Sa’id dari Nadhr bin Suwaid dari Yahya bin ‘Imraan Al Halabiy dari Ayuub bin Al Hurr dan ‘Imran bin Aliy Al Halabiy dari Abi Bashiir dari Abu ‘Abdullah [‘alaihissalam]

Sanad pertama [dari jalan Aliy bin Ibrahim] semua para perawinya tsiqat hanya saja mengandung illat [cacat] yaitu Muhammad bin Iisa dalam riwayatnya dari Yunus tidak bisa dijadikan hujjah jika tafarrud. Tetapi sanad pertama ini telah dikuatkan oleh sanad kedua yang kedudukannya shahih berdasarkan standar ilmu Rijal Syi’ah. Berikut keterangan mengenai para perawinya

  1. Muhammad bin Yahya Al Aththaar seorang yang tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 353 no 946]
  2. Ahmad bin Muhammad bin Iisa Al Qummiy adalah seorang yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 351]
  3. Muhammad bin Khalid dikatakan Najasyiy bahwa ia dhaif dalam hadis [Rijal An Najasyiy hal 335 no 898] tetapi ia dinyatakan tsiqat oleh Syaikh Ath Thuusiy [Rijal Ath Thuusiy hal 363]. Dan dalam sanad ini ia telah dikuatkan oleh Husain bin Sa’id bin Hammaad seorang yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 355]
  4. Nadhr bin Suwaid seorang yang tsiqat dan shahih al hadis [Rijal An Najasyiy hal 427 no 1147]
  5. Yahya bin ‘Imran bin ‘Aliy Al Halabiy seorang yang tsiqat tsiqat shahih al hadis [Rijal An Najasyiy hal 444 no 1199]
  6. Ayub bin Al Hurr seorang yang tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 103 no 256] dan dalam sanad ini ia dikuatkan oleh ‘Imran bin ‘Aliy Al Halabiy seorang yang tsiqat sebagaimana disebutkan Najasyiy dalam biografi Ahmad bin ‘Umar bin Abi Syu’bah Al Halabiy [Rijal An Najasyiy hal 98 no 245]
  7. Abu Bashiir adalah Abu Bashiir Al Asdiy Yahya bin Qasim seorang yang tsiqat [Rijal An Najasyiy hal 441 no 1187]

Berdasarkan pembahasan di atas maka terbukti bahwa hadis Kisa’ dengan sanad yang shahih memang terdapat dalam kitab Syi’ah yaitu Al Kafiy Al Kulainiy oleh karena itu sungguh dustalah tuduhan para pembenci Syi’ah yang mengatakan bahwa Syi’ah tidak memiliki hadis Kisa’ yang shahih dalam kitab mereka. Dan hadis diatas tidak hanya menunjukkan keshahihan hadis kisa’ di sisi mazhab Syi’ah tetapi juga menunjukkan shahihnya hadis Ahlul Bait sebagai Ulil Amri, Hadis Ghadir Khum dan Hadis Tsaqalain.

2 Tanggapan

  1. Ada salah satu ustadz yang sering ceramah di Radio Salafy yang ada di gelombang AM itu tuh pernah ngebahas hadis kisa juga. kata si ustadz itu hadis kisa adalah perpanjangan dari definisi ahlul bait yang ada di ayat sebelumnya. Maksudnya ahlul bait itu menurut si ustadz adalah semua istri Rasululloh trus ditambah Ali, Hasan, Husen dan Fatimah gitu maksud dari hadis kisa hihihi. Terus nih ustadz masih saja mengkhayal, katanya lagi kenapa ummu Salamah gak boleh masuk ke dalam kisa, nah si ustadz berteori bahwa ummu Salamah itu bukan muhrimnya Ali makanya gak boleh masuk sama Rasululloh ke dalam kisa itu. Saya sih cuma geleng-geleng saja hehehehe

  2. Begitulah mereka yang tidak mengerti agama. Mereka menyangka bahwa firman atau sabda Allah sesuai jalan pikiran tumpul mereka . Mereka tidak mengetahui hakekat firman Allah. Padahal Rasulullah sudah jelaskan dengan hadis Kisa’, Tapi menurut mereka Rasulullah salah, karena tidak mengikut sertakan istri2nya.

Tinggalkan komentar