Benarkah Yazid bin Mu’awiyah Tidak Terlibat Dalam Pembunuhan Husain bin Aliy?

Benarkah Yazid bin Mu’awiyah Tidak Terlibat Dalam Pembunuhan Husain bin Aliy?

Salah satu syubhat nashibiy dalam merendahkan Syi’ah adalah mereka menuduh bahwa sebenarnya kaum Syi’ah yang membunuh Imam Husain bin Aliy [‘alaihis salaam] dan di sisi lain mereka membela Yazid bin Mu’awiyah dan mengatakan bahwa ia tidak memerintahkan dan tidak terlibat atas pembunuhan tersebut.

Perkataan nashibiy tersebut kalau dipikirkan dengan baik akan menimbulkan banyak kerancuan, diantaranya adalah

  1. Dalam riwayat shahih memang disebutkan bahwa sebagian sahabat seperti Ibnu Umar mencela penduduk Iraq Kufah atas pembunuhan Imam Husain. Riwayat-riwayat seperti ini yang dijadikan hujjah oleh nashibiy untuk menyatakan bahwa kaum Syi’ah adalah pembunuh Husain, menurut pandangan mereka, siapa lagi penduduk Kufah kalau bukan Syi’ah?. Jadi yang dimaksudkan para nashibiy bahwa Syi’ah membunuh Imam Husain adalah sebagian penduduk Kuufah yang terlibat dalam pembunuhan Imam Husain dan keluarganya. Tentu tidak bisa dipukul rata bahwa semua penduduk Kuufah adalah pembunuh Husain. Betapa banyak orang-orang Kufah yang tsiqat di masa Imam Husain tersebut dan mungkin tidak ikut terlibat maka apakah dengan seenaknya bisa dikatakan mereka pembunuh Imam Husain hanya karena mereka tinggal di Kuufah?.
  2. Sebenarnya pihak yang lebih patut bertanggung jawab adalah para petinggi yang memerintahkan pembantaian tersebut yaitu Yazid atau yang memimpin serangan tersebut seperti Ubaidillah bin Ziyaad dan Umar bin Sa’ad. Sebagian penduduk kufah tidak akan terlibat jika tidak ada yang mempengaruhi, memaksa, mengancam atau memerintahkan mereka
  3. Pengertian Syi’ah pada masa tersebut tidaklah sama dengan Syi’ah sekarang yang dikatakan nashibiy sebagai rafidhah, Syi’ah di masa tersebut lebih tepat diartikan bertasyayyu’ dan tidak mesti berpaham rafidhah. Dan kalau kita melihat kitab Rijal maka makna Syi’ah seperti ini mencakup juga tabiin kufah yang tsiqat di sisi ahlus sunnah pada masa Husain bin Aliy dan sebagian ulama ahlus sunnah di masa setelahnya. Contoh para ulama ahlus sunnah yang mendapat predikat seperti ini misalnya Sulaiman bin Mihran Al A’masyiy, Syarik, Abdurrazaq, dan lain-lain.
  4. Kita tidak akan menemukan dalam kitab Syi’ah Imamiyah orang-orang seperti A’masyiy, Syarik, dan Abdurrazaq sebagai orang-orang yang mereka jadikan pegangan dalam kitab mereka tetapi kita dapat menemukan dalam kitab ahlus sunnah bahwa mereka walaupun dituduh Syi’ah tetapi hadis-hadis mereka tetap menjadi pegangan ahlus sunnah. Sekarang silakan para nashibiy tersebut memiikirkan dengan baik ketika mereka menyatakan kaum Syi’ah yang membunuh Imam Husain, maka itu Syi’ah yang bagaimana?. Syi’ah yang jadi pegangan ahlus sunnah atau Syi’ah yang jadi pegangan Syi’ah Imamiyah.

Jadi hakikat sebenarnya pembunuh Imam Husain adalah Ubaidillah bin Ziyad dan Umar bin Sa’ad bersama pasukan mereka yang menghadang Imam Husain di Karbala. Dalam pasukan tersebut terdapat mereka orang-orang Kufah yang memang setia dengan pemerintahan Yazid bin Mu’awiyah dan terdapat pula sebagian penduduk Kuufah yang terlibat karena pengaruh, atau ancaman dari Ubaidillah bin Ziyad. Dan tentu Yazid bin Mu’awiyah sebagai khalifah pada saat itu yang memerintahkan penyerangan kepada Imam Husain adalah orang yang paling patut untuk dikatakan sebagai pembunuh Imam Husain [‘alaihis salaam].

Walaupun begitu, sudah seharusnya penduduk Kufah yang tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut bergabung dengan Imam Husain dan membela Beliau bersama keluarganya. Bukankah mereka mengetahui bahwa akan ada pasukan yang dikerahkan untuk menghadang Imam Husain maka tidak ada tindakan yang benar pada saat itu kecuali bergabung dengan Imam Husain dan keluarganya.

.

.

.

Kemudian mengenai pembelaan nashibiy bahwa Yazid bin Mu’awiyah tidak terlibat atas pembunuhan Imam Husain maka memang kita temukan ada ulama yang menyatakan demikian seperti Ibnu Taimiyyah tetapi sebagian ulama lain telah menegaskan bahwa Yazid bin Mu’awiyah adalah pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan Imam Husain, diantara yang berpendapat demikian adalah Ibnu Katsiir, Ibnu Jauziy, Adz Dzahabiy, As Suyuthiy, Ibnu Hazm dan selainnya.

قلت ولما فعل يزيد بأهل المدينة ما فعل وقتل الحسين وأخوته وآله وشرب يزيد الخمر وارتكب أشياء منكرة بغضه الناس وخرج عليه غير واحد ولم يبارك الله في عمره

[Adz Dzahabiy] aku katakan “dan ketika Yazid melakukan terhadap penduduk Madinah apa yang telah ia lakukan, membunuh Husain, saudaranya dan keluarganya, Yazid meminum khamar, dan melakukan berbagai perbuatan mungkar, orang-orang jadi membencinya, menyimpang darinya lebih dari sekali dan Allah SWT tidak memberikan barakah dalam hidupnya” [Tarikh Al Islam Adz Dzahabiy 2/65]

As Suyuthiy dalam Tarikh Al Khulafaa’ setelah menyebutkan kisah pembunuhan Imam Husain, ia berkata

لعن الله قاتله و ابن زياد معه و يزيد

Laknat Allah atas yang membunuhnya, Ibnu Ziyaad dan Yaziid [Tarikh Al Khulafaa’ 1/182]

Ibnu Katsiir dalam kitabnya Bidayah Wan Nihayah pernah berkata

وقد أخطأ يزيد خطأ فاحشا في قوله لمسلم بن عقبة أن يبيح المدينة ثلاثة أيام، وهذا خطأ كبير فاحش، مع ما انضم إلى ذلك من قتل خلق من الصحابة وأبنائهم، وقد تقدم أنه قتلالحسين وأصحابه على يدي عبيد الله بن زياد

Dan sungguh Yazid telah berbuat kesalahan dengan kesalahan yang begitu keji, ia memerintahkan kepada Muslim bin ‘Uqbah untuk menyerang Madinah selama tiga hari, dan ini kesalahan yang besar dan keji, bersamaan dengan itu banyak sahabat dan anak-anak mereka terbunuh, dan telah disebutkan sebelumnya bahwa ia telah membunuh Husain dan para sahabatnya melalui tangan Ubaidillah bin Ziyaad [Al Bidayah Wan Nihayah 8/243]

.

.

.

Terdapat riwayat yang menunjukkan bahwa Yazid terlibat dalam pembunuhan Imam Husain sehingga kepala Imam Husain dibawa Ubaidillah bin Ziyaad kepada Yazid dan Yazid menusuk kepala Imam Husain tersebut

قال ابن أبي الدنيا وثنا أبو الوليد ، قال ثنا خالد بن يزيد بن أسد قال ثنا عمار الدهني عن أبي جعفر قال وضع رأس الحسين بين يدي يزيد وعنده أبو برزة، فجعل يزيد ينكت بالقضيب على فيه ، ويقول نفلقن هاماً…فقال له أبو برزة : ارفع قضيبك فوالله لربما رأيت فاه رسول الله صلى الله عليه وسلم على فيه يلثمه
قال ابن ابي الدنيا وثنا سلمة بن شبيب قال ثنا الحميدي عن سفيان قال سمعت سالم بن أبي حفصة يقول قال الحسن جعل يزيد بن معاوية يطعن بالقضيب موضع في رسول الله صلى الله عليه وسلم

Ibnu Abi Dunyaa berkata telah menceritakan kepada kami Abul Waliid yang berkata telah menceritakan kepada kami Khalid bin Yaziid bin Asad yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Ammar Ad Duhniy dari Abu Ja’far yang berkata Kepala Husain diletakkan dihadapan Yazid dan disisinya ada Abu Barzah, maka Yazid menusuknya dengan tongkat seraya berkata “telah terpotong kepala…” maka Abu Barzah berkata “angkat tongkatmu, demi Allah aku telah melihat Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] menciumnya”

Ibnu Abi Dunyaa berkata dan telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabiib yang berkata telah menceritakan kepada kami Al Humaidiy dari Sufyaan yang berkata aku mendengar Salim bin Abi Hafshah mengatakan Al Hasan berkata “Yazid bin Mu’awiyah menusuk dengan tongkat [kepala Husain] pada tempat Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] [menciumnya]…[Ar Rad ‘Ala Al Muta’ashib Ibnu Jauziy hal 58]

Sanad dari Ibnu Jauziy sampai ke Ibnu Abi Dunyaa, telah disebutkan dalam riwayat sebelumnya yaitu sebagai berikut

أخبرنا محمد بن ناصر ، قال : أخبرنا جعفر بن أحمد بن السراج ، قال : أخبرنا أبو طاهر محمد بن علي العلاف ، قال : أخبرنا أبو الحسين ابن أخي ميمي ، قال : ثنا الحسين بن صفوان ، قال : ثنا عبد الله بن محمد بن أبي الدنيا القرشي

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Naashr yang berkata telah mengabarkan kepada kami Ja’far bin Ahmad bin As Siraaj yang berkata telah mengabarkan kepada kami Abu Thaahir Muhammad bin Aliy Al ‘Alaaf yang berkata telah mengabarkan kepada kami Abu Husain bin Akhiy Miimiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin Shafwaan yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad bin Abi Dunyaa Al Qurasyiy… [Ar Rad ‘Ala Al Muta’ashib Ibnu Jauziy hal 57]

Sanad Ibnu Jauziy sampai ke Ibnu Abi Dunyaa adalah jayyid [baik] berikut keterangan mengenai para perawinya

  1. Muhammad bin Naashir, dikenal dengan Ibnu Naashir seorang imam muhaddis mufiid Iraaq. Ibnu Jauziy berkata “syaikh kami yang tsiqat hafizh dhabit termasuk ahlus sunnah” [As Siyaar Adz Dzahabiy 20/265]
  2. Ja’far bin Ahmad As Siraaj seorang syaikh imam muhaddis musnad, Abu Bakar bin Arabiy berkata “tsiqat”. Ibnu Naashir berkata “tsiqat ma’mun” [As Siyaar Adz Dzahabiy 19/228]
  3. Abu Thahir Muhammad bin Aliy yang dikenal Ibnu Al ‘Alaaf seorang imam yang alim, Al Khatib berkata “aku menulis darinya dan ia shaduq” [As Siyaar Adz Dzahabiy 17/608]
  4. Abu Husain Muhammad bin ‘Abdullah bin Husain Al Baghdadiy yang dikenal Ibnu Akhiy Miimiy syaikh shaduq musnad seorang yang tsiqat [As Siyaar Adz Dzahabiy 16/565]
  5. Husain bin Shafwan Abu Aliy seorang syaikh muhaddis tsiqat [As Siyaar Adz Dzahabiy 15/442]
  6. Abdullah bin Muhammad bin ‘Ubaid yang dikenal Ibnu Abi Dunyaa seorang yang shaduq hafizh [Taqrib At Tahdzib 1/321 no 3591]

Kami menukil dua sanad dari Ibnu Abi Dunyaa yang disebutkan Ibnu Jauziy, keduanya mengandung kelemahan tetapi saling menguatkan sehingga kedudukannya menjadi hasan.

.

.

Sanad pertama yaitu dari Ibnu Abi Dunyaa dari Abu Walid dari Khalid bin Yazid bin Asad dari ‘Ammar Ad Duhniy dari Abu Ja’far, berikut keterangan para perawinya

  1. Abul Walid adalah Ahmad bin Janab Al Mashiishiy termasuk perawi Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i. Telah meriwayatkan darinya Muslim, Abu Zur’ah, Ahmad bin Hanbal dan anaknya [dimana mereka dikenal hanya meriwayatkan dari perawi tsiqat]. Shalih Al Jazariy berkata “shaduq”. Al Hakim berkata “tsiqat”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Abu Hatim meriwayatkan darinya dan berkata “shaduq” [Tahdzib At Tahdzib juz 1 no 25]
  2. Khalid bin Yazid bin Asad anak dari pemimpin Iraq, ia seorang ahli hadis dan ma’rifat, tidak mutqin, tafarrud dengan riwayat-riwayat mungkar. Al Uqailiy berkata “tidak memiliki mutaba’ah hadisnya”. Abu Hatim berkata “tidak kuat”. Ibnu Adiy mengatakan hadis-hadisnya tidak memiliki mutaba’ah dan ia seorang yang dhaif tetapi ditulis hadisnya [As Siyaar Adz Dzahabiy 9/410]
  3. ‘Ammar bin Muawiyah Ad Duhniy termasuk perawi Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah . Telah meriwayatkan darinya Syu’bah yang berarti ia tsiqat dalam pandangan Syu’bah. Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, Abu Hatim dan Nasa’i menyatakan tsiqat. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 7 no 662].
  4. Abu Ja’far Al Baqir, Muhammad bin Aliy bin Husain seorang yang tsiqat dan memiliki keutamaan [Taqrib At Tahdzib 1/497 no 6151]. Ia seorang Sayyid Imam, lahir pada tahun 56 H [As Siyaar Adz Dzahabiy]

Para perawinya tsiqat kecuali Khalid bin Yazid ia seorang yang dhaif tetapi bisa dijadikan i’tibar dan Abu Ja’far Al Baqir lahir tahun 56 H sedangkan peristiwa Yazid menusuk kepala Imam Husain terjadi pada tahun 61 H maka pada saat itu usia Beliau 5 tahun sudah memasuki usia tamyiz dan besar kemungkinan pada saat itu Beliau bersama ayahnya Aliy bin Husain dan keluarganya yang selamat digiring Ubaidillah untuk menghadap Yazid.

Sanad kedua yaitu Ibnu Abi Dunyaa dari Salamah bin Syabiib dari Al Humaidiy dari Sufyaan dari Salim bin Abil Hafshah dari Hasan Al Bashriy, berikut keterangan para perawinya

  1. Salamah bin Syabiib termasuk perawi Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah seorang yang tsiqat [Taqrib At Tahdzib 1/247 no 2494]
  2. Al Humaidiy Abdullah bin Zubair bin ‘Iisa Al Quurasyiy termasuk perawi Bukhariy dan Muslim seorang yang tsiqat hafizh faqih sahabat Ibnu Uyainah [Taqrib At Tahdzib 1/303 no 3320]
  3. Sufyan bin Uyainah perawi kutubus sittah seorang tsiqat hafizh faqiih imam hujjah, berubah hafalan diakhir umurnya, dituduh melakukan tadlis tetapi hanya dari perawi tsiqat [Taqrib At Tahdzib 1/245 no 2451]
  4. Salim bin Abil Hafshah termasuk perawi Bukhariy dalam Adabul Mufrad dan Tirmidzi seorang yang shaduq dalam hadis hanya saja ia berlebihan dalam syi’ahnya [Taqrib At Tahdzib 1/226 no 2171]. Terdapat perselisihan mengenai Salim bin Abi Hafshah, Ahmad bin Hanbal berkata “aku kira tidak ada masalah dalam hadisnya”. Yahya bin Ma’in berkata “tsiqat”. ‘Amru bin Aliy menyatakan ia dhaif berlebihan dalam tasyayyu’. Abu Hatim berkata “ditulis hadinya tetapi tidak bisa dijadikan hujjah”. Al Ijliy berkata “tsiqat”. Abu Ahmad Al Hakim berkata “tidak kuat di sisi para ulama”. Ibnu Hibban berkata “sering terbalik dalam kabar dan keliru dalam riwayat”. Ibnu Adiy berkata “sesungguhnya aib atasnya hanyalah ia ghuluw dalam syi’ahnya adapun hadis-hadisnya aku harap tidak ada masalah padanya” [Tahdzib At Tahdzib juz 3 no 800]
  5. Hasan bin Abi Hasan Al Bashriy termasuk perawi kutubus sittah seorang yang tsiqat faqiih fadhl masyhur banyak melakukan irsal dan tadlis [Taqrib At Tahdzib 1/160 no 1227]

Para perawi sanad kedua semuanya tsiqat kecuali Salim bin Abi Hafshah, ia diperselisihkan kedudukannya tetapi sanad ini bersama-sama sanad yang pertama kedudukannya saling menguatkanmaka derajatnya menjadi hasan.

Riwayat Ibnu Abi Dunyaa di atas dikuatkan pula oleh riwayat Ibnu Sa’ad berikut

أخبرنا كثير بن هشام قال حدثنا جعفر ابن برقان قال حدثنا يزيد بن أبي زياد قال لما أتي يزيد بن معاوية برأس الحسين بن علي جعل ينكت بمخصرة معه سنه

Telah mengabarkan kepada kami Katsiir bin Hisyaam yang berkata telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Burqaan yang berkata telah menceritakan kepada kami Yaziid bin Abi Ziyaad yang berkata ketika didatangkan kepada Yazid bin Mu’awiyah kepala Husain bin Aliy ia menusuknya dengan tongkat yang ia bawa…[Thabaqat Ibnu Sa’ad 6/448]

Riwayat ini para perawinya tsiqat kecuali Yazid bin Abi Ziyaad, ia seorang yang diperselisihkan kedudukannya dan yang rajih ia seorang yang dhaif tetapi bisa dijadikan i’tibar.

  1. Katsiir bin Hisyaam termasuk perawi Bukhariy dalam Adabul Mufrad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah. Yahya bin Ma’in berkata “tsiqat”. Al Ijliy berkata “tsiqat shaduq”. Abu Dawud berkata “tsiqat”. Abu Hatim berkata “ditulis hadisnya”. Nasa’i berkata “tidak ada masalah padanya”. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat shaduq” [Tahdzib At Tahdzib juz 8 no 771]
  2. Ja’far bin Burqaan termasuk perawi Bukhariy dalam Adabul Mufrad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah. Ahmad bin Hanbal berkata “jika meriwayatkan dari selain Az Zuhriy maka tidak ada masalah dalam hadisnya tetapi jika meriwayatkan dari Az Zuhriy maka sering keliru”. Yahya bin Ma’in berkata “tsiqat dan dhaif dalam riwayat Az Zuhriy”. Ibnu Numair berkata “tsiqat dan hadis-hadisnya dari Az Zuhriy mudhtharib”. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat shaduq”. Abu Nu’aim, Marwan bin Muhammad dan Ibnu Uyainah menyatakan ia tsiqat. Nasa’i berkata “tidak kuat dalam riwayat Az Zuhriy dan tidak ada masalah dalam riwayat selainnya” [Tahdzib At Tahdzib juz 2 no 131]
  3. Yazid bin Abi Ziyaad Al Qurasyiy termasuk perawi Bukhariy dalam At Ta’liq, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Majah. Ahmad bin Hanbal berkata “tidak hafizh”. Yahya bin Ma’in berkata “tidak kuat”. Al Ijliy berkata “ja’iz al hadits”. Abu Zur’ah berkata “layyin ditulis hadisnya tetapi tidak dijadikan hujjah”. Abu Hatim berkata “tidak kuat”. Abu Dawud berkata “tidak diketahui satu orangpun yang meninggalkan hadisnya tetapi selainnya lebih disukai daripadanya”. Ibnu Adiy berkata “syi’ah Kufah dhaif ditulis hadisnya”. Jarir berkata dari Yazid bahwa ketika Husain terbunuh aku berumur 14 atau 15 tahun”. Ibnu Hibban berkata “shaduq kecuali ketika tua jelek dan berubah hafalannya”. Abu Ahmad Al Hakim berkata “tidak kuat di sisi para ulama”. Ibnu Syahin memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Ahmad bin Shalih Al Mishriy berkata “tsiqat dan tidak membuatku heran perkataan yang membicarakannya”. An Nasa’iy berkata “tidak kuat” [Tahdzib At Tahdzib juz 11 no 531]

.
.

Kemudian dikuatkan lagi oleh riwayat Dhahhaak bin Utsman Al Hazaamiy sebagaimana yang disebutkan Ath Thabraniy berikut

حدثنا علي بن عبد العزيز ثنا الزبير بن بكار حدثني محمد بن الضحاك بن عثمان الحزامي عن أبيه قال خرج الحسين بن علي رضي الله عنهما إلى الكوفة ساخطا لولاية يزيد بن معاوية فكتب يزيد بن معاوية إلى عبيد الله بن زياد وهو واليه على العراق إنه قد بلغني أن حسينا قد سار إلى الكوفة وقد ابتلى به زمانك من بين الأزمان وبلدك من بين البلدان وابتليت به من بين العمال وعندها يعتق أو يعود عبدا كما يعتبد العبيد فقتله عبيد الله بن زياد وبعث برأسه إليه فلما وضع بين يديه تمثل بقول الحسين بن الحمامنفلق هاما من رجال أحبة … إلينا وهم كانو أعق وأظلما

Telah menceritakan kepada kami ‘Aliy bin ‘Abdul Aziz yang berkata telah menceritakan kepada kami Zubair bin Bakaar yang berkata telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Dhahhaak bin ‘Utsman Al Hazaamiiy dari Ayahnya yang berkata Husain bin Aliy [radiallahu ‘anhum] pergi menuju Kufah dalam keadaan marah terhadap kepemimpinan Yazid bin Mu’awiyah. Maka Yazid bin Mu’awiyah menulis kepada ‘Ubaidillah bin Ziyaad dan ia adalah wali-nya atas Irak “bahwasanya telah sampai kepadaku Husain melakukan perjalanan menuju Kufah dan sungguh itu akan menjadi bencana bagi zamanmu dibanding zaman-zaman lainnya dan negrimu dibanding negri-negri lainnya dan akan menimpamu dibanding perbuatan lainnya, dan dengannya engkau akan terbebas atau akan kembali menjadi budak seperti halnya perbudakan para budak, maka Ubaidillah bin Ziyad membunuhnya [Husain] dan mengirimkan kepalanya kepada Yazid, ketika [Kepala Husain] diletakkan di hadapannya maka ia berujar dengan perkataan Husain bin Hamaam “telah terpotong kepala orang yang dicintai…kepada kami mereka durhaka dan zalim” [Mu’jam Al Kabir Ath Thabraniy 3/115 no 2846]

Para perawi sanad Thabraniy tsiqat dan shaduq. berikut keterangan mengenai para perawinya

  1. Aliy bin ‘Abdul Aziiz, Abul Hasan Al Baghawiy, Ibnu Abi Hatim menyatakan ia shaduq [Al Jarh Wat Ta’dil 6/196 no 1076]. Daruquthniy berkata tentangnya “tsiqat ma’mun” [Su’alat Hamzah As Sahmiy no 389]
  2. Zubair bin Bakaar termasuk perawi Ibnu Majah, seorang Qadhiy Madinah yang tsiqat [Taqrib At Tahdzib 1/214 no 1991]
  3. Muhammad bin Dhahhaak bin Utsman Al Hazaamiy disebutkan Ibnu Hibban dalam Ats Tsiqat dan telah meriwayatkan darinya Ibrahim bin Mundzir dan penduduk Madinah [Ats Tsiqat 9/59 no 15174]. Ibnu Abi Hatim menyebutkan biografinya tanpa jarh dan ta’dil dan menyebutkan bahwa telah meriwayatkan darinya Yaqub bin Humaid Al Madaniy [Al Jarh Wat Ta’dil 7/290 no 1576]. Jadi telah meriwayatkan darinya perawi yang tsiqat dan shaduq yaitu Ibrahim bin Mundzir [shaduq] [Taqrib At Tahdzib 1/94 no 253], Yaqub bin Humaid [shaduq yahim] [Taqrib At Tahdzib 1/607 no 7815] dan Zubair bin Bakaar [tsiqat] [Taqrib At Tahdzib 1/214 no 1991].
  4. Dhahhaak bin Utsman Al Hazaamiy termasuk perawi Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah. Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, Mush’ab Az Zubairiy dan Abu Dawud menyatakan tsiqat. Abu Zur’ah berkata “tidak kuat”. Abu Hatim berkata “ditulis hadisnya tetapi tidak dijadikan hujjah dan dia shaduq”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Ibnu Sa’ad berkata “tsabit”. Ibnu Bukair berkata “tsiqat”. Ibnu Numair berkata “tidak ada masalah padanya”. Ali bin Madiniy berkata “tsiqat”. Ibnu ‘Abdil Barr berkata “banyak melakukan kesalahan tidak menjadi hujjah” [Tahdzib At Tahdzib juz 4 no 787].

Riwayat Ath Thabraniy ini memiliki cacat yaitu Dhahhaak bin Utsman Al Hazaamiy disebutkan bahwa ia wafat tahun 153 H [Tahdzib At Tahdzib juz 4 no 787] sedangkan kisah Yazid tersebut terjadi pada tahun 61 H. Maka terdapat jarak 92 tahun , tidak diketahui kapan lahirnya Dhahhaak bin Utsman dan jika berdasarkan usia pada umumnya maka ia lahir di atas tahun 61 H. Oleh karena itu riwayat Thabraniy tersebut dhaif karena sanadnya terputus, tetapi bisa dijadikan i’tibar.

.

.

Secara ringkas ada empat riwayat yang membuktikan bahwa kepala Imam Husain dibawa kehadapan Yazid dan tiga riwayat menyebutkan bahwa Yazid menusuk kepala Imam Husain dengan tongkat

  1. Riwayat Abu Ja’far Al Baqir lemah karena Khalid bin Yazid bin Asad seorang yang dhaif tetapi bisa dijadikan i’tibar
  2. Riwayat Hasan Al Bashriy lemah karena Salim bin Abi Hafshah diperselisihkan kedudukannya tetapi bisa dijadikan i’tibar
  3. Riwayat Yazid bin Abi Ziyaad lemah karena Yazid bin Abi Ziyaad diperselisihkan kedudukannya tetapi bisa dijadikan i’tibar
  4. Riwayat Dhahhaak bin Utsman Al Hazaamiy lemah karena sanadnya terputus dan bisa dijadikan i’tibar.

Keempat riwayat tersebut saling menguatkan maka kedudukannya menjadi hasan. Kepala Imam Husain memang dibawa ke hadapan Yazid dan Yazid menusuknya dengan tongkat.

Jika ada yang berdalih bahwa riwayat-riwayat di atas tidak menunjukkan bahwa Yazid memerintahkan Ubaidillah bin Ziyaad untuk membunuh Imam Husain. Maka jawabannya adalah sebagai berikut, jika para nashibiy tersebut menginginkan riwayat shahih dengan lafaz jelas perintah Yazid kepada Ubaidillah bin Ziyaad maka kami katakan dengan jujur kami tidak menemukannya. Tetapi anehnya para nashibiy itu menyatakan bahwa riwayat paling shahih mengenai peristiwa karbala dan siapa pembunuh Imam Husain adalah riwayat Shahih Bukhariy berikut

حدثني محمد بن الحسين بن إبراهيم قال حدثني حسين بن محمد حدثنا جرير عن محمد عن أنس بن مالك رضي الله عنهأتي عبيد الله بن زياد برأس الحسين بن علي عليه السلام فجعل في طست فجعل ينكث وقال في حسنه شيئا فقال أنس كان أشبههم برسول الله صلى الله عليه و سلم وكان مخصوبا بالوسمة

Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Husain bin Ibrahiim yang berkata telah menceritakan kepadaku Husain bin Muhammad yang berkata telah menceritakan kepada kami Jariir dari Muhammad dari Anas bin Malik [radiallahu ‘anhu] “didatangkan kepada Ubaidillah bin Ziyaad kepala Husain bin Aliy [‘alaihis salaam] maka ia meletakkannya di bejana dan menusuknya, seraya berkata tentang ketampanannya. Maka Anas berkata “Husain adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan saat itu rambutnya disemir dengan wasmah [Shahih Bukhariy 5/26 no 3748]

Apakah dalam riwayat shahih Bukhariy di atas terdapat lafaz Ubaidillah bin Ziyad memerintahkan membunuh Imam Husain?. Tidak ada lafaz seperti itu tetapi para nashibiy memahami riwayat ini sebagai bukti paling shahih bahwa yang bertanggung-jawab atas pembunuhan Imam Husain adalah Ubaidillah bin Ziyaad.

Riwayat seperti ini sudah cukup bagi mereka yang ingin mencari kebenaran. Dihadapkannya kepala Imam Husain kepada Ubaidillah bin Ziyaad dan bagaimana cara Ubaidillah memperlakukan kepala Imam Husain tersebut menjadi bukti cukup bahwa ia bertanggung-jawab atas pembunuhan Imam Husain [‘alaihis salaam]

Dan riwayat Bukhariy di atas tidak bertentangan dengan riwayat-riwayat yang kami bahas sebelumnya, melainkan saling melengkapi. Setelah dihadapkan ke Ubaidillah maka ia mengirimkan kepala Imam Husain tersebut kepada Yazid dan Yazid-pun memperlakukan kepala Imam Husain tersebut dengan keji maka hal ini menjadi bukti bahwa Yazid bin Mu’awiyah juga bertanggung-jawab atas pembunuhan Imam Husain [‘alaihis salaam].

Pandangan kami adalah sebagaimana pandangan para ulama seperti Ibnu Hazm, Ibnu Katsiir, Adz Dzahabiy, Ibnu Jauziy dan As Suyuthiy bahwa Yazid bin Mu’awiyah termasuk pihak yang bertanggungjawab terhadap pembunuhan Imam Husain [‘alaihis salaam]. Dan pandangan ini memang memiliki bukti kuat dari berbagai riwayat dan tarikh, diantaranya telah kami bawakan di atas.

.

.

Para nashibiy biasanya suka mencela Syi’ah sambil mengutip kitab-kitab Syi’ah yang menyatakan bahwa mereka yang membunuh Imam Husain [‘alaihis salaam] adalah kaum Syi’ah sendiri. Seperti yang kami jelaskan sebelumnya bahwa Syi’ah yang dimaksud adalah penduduk Kufah yang mengaku setia kepada Imam Husain tetapi pada akhirnya malah berkhianat atau berlepas diri dari Imam Husain. Hal ini diakui dalam mazhab Syi’ah sebagaimana nampak dalam literatur mereka, tetapi walaupun begitu mereka tidak menafikan bahwa orang yang paling bertanggung-jawab untuk pembunuhan Imam Husain [‘alaihis salaam] adalah Yazid bin Mu’awiyah yang memerintahkan Ubaidillah bin Ziyaad kemudian Ubaidillah bin Ziyaad mempengaruhi, memerintahkan dan mengancam sebagian penduduk Kufah, sehingga sebagian mereka berkhianat dan sebagian lagi berlepas diri atau mungkin walaupun tidak ikut tetap tidak berani untuk menentangnya.

Terdapat riwayat shahih di sisi mazhab Syi’ah yang membuktikan bahwa Yazid bin Mu’awiyah adalah orang yang bertanggung-jawab atas pembunuhan Imam Husain [‘alaihis salaam]

ابن محبوب، عن عبد الله بن سنان قال سمعت أبا عبد الله (عليه السلام) يقولثلاث هن فخر المؤمن وزينه في الدنيا والآخرة: الصلاة في آخر الليل ويأسه مما في أيدي الناس وولايته الامام من آل محمد (صلى الله عليه وآله) قال: وثلاثة هم شرار الخلق ابتلى بهم خيار الخلق: أبو سفيان أحدهم قاتل رسول الله (صلى الله عليه وآله) وعاداه ومعاوية قاتل عليا (عليه السلام) وعاداه ويزيد بن معاوية لعنه الله قاتل الحسين بن علي (عليهما السلام) وعاداه حتى قتله

Ibnu Mahbuub dari ‘Abdullah bin Sinaan yang berkata aku mendengar Aba ‘Abdullah [‘alaihis salaam] mengatakan Ada tiga hal yang menjadi kebanggan seorang mukmin dan menjadi keindahan baginya dalam kehidupan dunia dan akhirat yaitu Shalat di akhir malam, tidak mengharapnya ia terhadap apa yang ada di tangan orang-orang, dan wilayah Imam dari keluarga Muhammad [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Beliau berkata “dan ada tiga orang makhluk yang paling buruk telah menyakiti makhluk yang paling baik yaitu Abu Sufyan yang memerangi Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan memusuhinya, Mu’awiyah yang memerangi Aliy [‘alaihis salaam] dan memusuhinya, dan Yazid bin Mu’awiyah laknat Allah atasnya, yang memerangi Husain bin Aliy [‘alaihis salaam] dan memusuhinya sampai membunuhnya [Al Kafiy Al Kulainiy 8/234]

Riwayat Al Kulainiy di atas sanadnya shahih, sanad Al Kulainiy sampai Hasan bin Mahbuub telah disebutkan dalam riwayat sebelumnya yaitu dari Aliy bin Ibrahim dari Ayahnya [Al Kafiy Al Kulainiy 8/233]. Jadi sanad lengkap riwayat di atas adalah Aliy bin Ibrahim dari Ayahnya dari Hasan bin Mahbuub dari ‘Abdullah bin Sinaan

  1. Aliy bin Ibrahim bin Haasyim Al Qummiy adalah seorang yang tsiqat dalam hadis, tsabit, mu’tamad, shahih mazhabnya [Rijal An Najasyiy hal 260 no 680]
  2. Ibrahim bin Haasyim Al Qummiy seorang yang tsiqat jaliil. Ibnu Thawus pernah menyatakan hadis yang dalam sanadnya ada Ibrahim bin Haasyim bahwa para perawinya disepakati tsiqat [Al Mustadrakat Ilm Rijal Al Hadis, Asy Syahruudiy 1/222]
  3. Hasan bin Mahbuub As Saraad seorang penduduk kufah yang tsiqat [Rijal Ath Thuusiy hal 354]
  4. ‘Abdullah bin Sinaan seorang yang tsiqat jaliil tidak ada celaan sedikitpun terhadapnya, ia meriwayatkan dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] [Rijal An Najasyiy hal 214 no 558]

Kami menukil riwayat di atas hanya ingin menunjukkan bahwa di sisi mazhab Syi’ah pandangan bahwa Yazid bin Mu’awiyah yang membunuh Imam Husain [‘alaihis salaam] adalah pandangan yang shahih.

.

.

Kesimpulan : Dalam pandangan mazhab Ahlus sunnah dan dalam pandangan mazhab Syi’ah telah tsabit bahwa Yazid bin Mu’awiyah adalah orang yang bertanggung-jawab atas pembunuhan Imam Husain bin Aliy [‘alaihis salaam].

35 Tanggapan

  1. berikut copas dari yang berpendapat yazid tidak terlibat:

    Hentikan Kisah Memburukkan Yazid bin Mu`awiyah

  2. @Erya Wintim

    Yah terimakasih atas link-nya. Menurut saya tulisan seperti itu jauh kualitasnya dari ilmiah, referensinya tidak jelas dan tidak ada ternukil riwayat yang dijadikan hujjah. Silakan bandingkan dengan tulisan di atas, saya menyebutkan referensi dengan jelas mengutip perkataan para ulama ahlus sunnah dan riwayat yang dapat dijadikan hujjah dalam perkara ini. Menurut saya, mereka yang membela Yazid tidak memiliki hujjah yang kuat selain klaim khayal semata

  3. Assalaamualaikum wr wb. Sudah jelas yg paling bertanggung jawab atas pembunuhan Imam Al-Husain radiallahu’anhu adalah yazid bin muawiyah. Klo memang ziyad bin ubaidilah yg melakukannya atas keinginannya sendiri, kenapa pula yazid bin muawiyah sbg khalifah saat itu tdk menghukumnya? Tdk ada jawaban lain utk itu, kecuali krn pembunuhan itu memang atas perintah yazid bin muawiyah! Sudah jelas, sangat jelas! Hanya org yg hatinya berpenyakit yg tdk mau mengakuinya atw mencari-cari pembelaan utk yazid bin muawiyah.

  4. @secondprince

    iya…walaupun tulisan dari link tersebut menyebutkan:

    “….Baladzuri umpamanya dalam “Ansabu Al Asyraf” mengatakan bahawa, ” Bila Yazid dilantik menjadi khalifah maka Abdullah bin Abbas, seorang tokoh dari Ahlul Bait berkata : ” Sesungguhnya anaknya Yazid adalah daripada keluarga yang saleh. Oleh itu tetaplah kamu berada di tempat-tempat duduk kamu dan berilah ketaatan dan bai’ah kamu kepadanya” (Ansabu Al Asyraf, jilid 4, m.s. 4)……

    …..Ibn Kathir dalam buku sejarahnya yang masyhur, al-Bidayah wa al-Nihayah berkata, “.. Ibn Asakir telah melaporkan banyak cerita yang mencerca Yazid Bin Muawiyah tetapi semuanya ternyata palsu..”

    Ibn al-Solah, seorang ulama’ hadis yang masyhur, juga menjelaskan bahawa semua cerita tentang pembunuhan Husayn oleh Yazid adalah bohong. Bahkan para sarjana lain seperti Ibn al-Arabi, Imam al-Ghazali, Ibn Khaldun, turut menafikan cerita tersebut. Bahkan mereka menyifatkan Yazid tidak merestui pun, pembunuhan itu….”

    tetapi seperti yang saudara secondprince katakan…tulisan tersebut
    referensinya tidak jelas dan tidak ada ternukil riwayat yang dijadikan hujjah….

    Semoga Allah senantiasa menambahkan ilmu dan memperpanjang umur saudara…

  5. @Erya Wintim

    iya…walaupun tulisan dari link tersebut menyebutkan:
    “….Baladzuri umpamanya dalam “Ansabu Al Asyraf” mengatakan bahawa, ” Bila Yazid dilantik menjadi khalifah maka Abdullah bin Abbas, seorang tokoh dari Ahlul Bait berkata : ” Sesungguhnya anaknya Yazid adalah daripada keluarga yang saleh. Oleh itu tetaplah kamu berada di tempat-tempat duduk kamu dan berilah ketaatan dan bai’ah kamu kepadanya” (Ansabu Al Asyraf, jilid 4, m.s. 4)……

    Al Baladzuriy dalam riwayat di atas tampaknya menukil riwayat dimana Abdullah bin ‘Abbas berkata demikian. Antara Al Baladzuriy dan Ibnu Abbas itu terpisah sanad yang cukup panjang. Penulis tersebut menukil dari Al Baladzuriy tetapi tidak menukilkan apakah Al Baladzuriy menukil riwayat secara langsung dari Ibnu ‘Abbas atau Al Baladzuriy menyebutkan sanadnya hingga Ibnu ‘Abbas tetapi sang penulis tidak menyebutkannya. Maka dari itu apa yang dinukil penulis tersebut tidak bisa dijadikan hujjah karena ketidak jelasan status riwayat yang ia sebutkan.

    …..Ibn Kathir dalam buku sejarahnya yang masyhur, al-Bidayah wa al-Nihayah berkata, “.. Ibn Asakir telah melaporkan banyak cerita yang mencerca Yazid Bin Muawiyah tetapi semuanya ternyata palsu..”
    Ibn al-Solah, seorang ulama’ hadis yang masyhur, juga menjelaskan bahawa semua cerita tentang pembunuhan Husayn oleh Yazid adalah bohong. Bahkan para sarjana lain seperti Ibn al-Arabi, Imam al-Ghazali, Ibn Khaldun, turut menafikan cerita tersebut. Bahkan mereka menyifatkan Yazid tidak merestui pun, pembunuhan itu….”

    Nukilan yang ini tidak ada referensi yang jelas, hanya sekedar ucapan penulis tersebut. Bukan maksud saya untuk mendustakannya tetapi silakan lengkapi dulu hujjahnya baru kita periksa kebenaran hujjah tersebut

    tetapi seperti yang saudara secondprince katakan…tulisan tersebut
    referensinya tidak jelas dan tidak ada ternukil riwayat yang dijadikan hujjah….
    Semoga Allah senantiasa menambahkan ilmu dan memperpanjang umur saudara…

    Semoga anda mengerti apa yang saya maksud dengan referensi yang tidak jelas tersebut

  6. @secondprince

    terima kasih atas penjelasannnya…

  7. kalo boleh saya minta @secondprince menulis artikel tentang madzhab asy’ari, tentang aqidahnya, sejarahnya, dll.
    dan juga fase pemahaman nya.. makasih

  8. Laknat Allah kepada Yazid bin Muawiyah dan seluruh pihak yg terlibat pembunuhan Imam Husein as. Dan laknat Allah kepada pihak2 yg mendukung Yazid bin Muawiyah dan membenarkan Yazid.

    Allahuma sholli ala Muhammad wa Ali Muhammad.

  9. fenomena pngikut syiah seperti itu msh akan bisa terjadi pd saat ini..di mana banyak yg bicara ikut pd wilayah imam ali bin abutolib as tp ktika saatnya diperlukan imam mreka mreka tdk hadir, terlepas berbagai macam alasannya….dan ini pun bisa terjadi di semua pengikut mazhab/harokah..artinya bgi sy kesyahidan imam hussein as bersama para pecintanya adalah bagian dari tanggung jawab sebahagian umat syiah juga dgn tdk memungkiri bahwa yazid, ibn ziyad dan ibn sa’ad adalh pembunuh yg sbenarnya ditragedi karbala.

  10. warnet_alhaudh,
    artinya bgi sy kesyahidan imam hussein as bersama para pecintanya adalah bagian dari tanggung jawab sebahagian umat syiah juga dgn tdk memungkiri bahwa yazid, ibn ziyad dan ibn sa’ad adalh pembunuh yg sbenarnya ditragedi karbala.

    jawab
    logika antum itu agak ngawur bro dan tidak adil dalam memberikan penilaian. antum menyalah syiah, ana mau tanya apa alasannya ???
    1. apakah karena sebagian warga kufah pada saat itu meninggalkan imam husein ????

    2. apakah karena orang kuffah yg meminta imam husein untuk datang kekufah ???

    Jika antum baca sejarah secara lengkap maka antum tak akan berkesimpulan seperti kebanyakan org salafi-wahabi yg menyalahkan org kufah, padahal kalo antum fair maka kaum suni juga harus disalahkan sebab isi penduduk kufah tidak semua mencintai imam ali as sebagian juga pengikut setia pemerintahan yazid muawiyah laknatullah.

    A. mari kita berandai-andai bro. andai kata kedua point diatas antum jadikan alasan untuk maka antum juga seharusnya menyalahkan sahabat yg lari dari medan uhud sehingga berdampak pada kematian hamzah bin abdul muthalib,sebab hamzah datang kemedan perang bersama sahabat nabi saw lalu sebagian sahabat nabi lari dari medan perang atau meninggalkan medan jihad.

    B. anda juga bisa terjerumus menyalahkan rasulullah dgn logika yg antum gunakan dalam menyalahkan pengikut syiah sebab nabi saw yg membawa hamzah kemedan perang dan akibatnya hamzah ra mati sahid (nauzubillah)

    tapi sampai hari ini ana tak menemukan alasan dari salafi-wahabi, suni bahwa sahabatlah yg bertanggungjawab atas luka2 yg diderita nabi saw akibat ditinggal lari oleh para sahabatnya dimedan jihad.

    ana juga tak menemukan alasan yg baik dari kalangan salafi,suni dan syiah bahwa nabi saw lah yg bertanggungjawab atas terbunuhnya hamzah bin abdulmuthalib dimedan perang uhud sebab kedatangan hamzah kemedan perang tersebut diajak oleh nabi saw.

    kalo sahabat yg lari dari medan jihad tak bisa disalahkan (menurut suni dan salafi-wahabi) atas luka2 yg diderita nabi saw akibat sebagian besar sahabat yg lari dari medan jihad lalu mengapa pada kasus imam husein org syiah yg meninggalkan imam husein dapat disalahkan ???

    Ada yg bisa menjelaskan ini mohon pencerahannya ???

    Kalo org syiah dapat disalahkan karena mereka yg mengajak imam husein as datang kekufah sehingga beliau as mati syahid lalu mengapa mulut org suni dan salafi wahabi tak berani menyalahkan nabi saw yg mengajak hamzah ra kemedan uhud sehingga hamzah ra mati syahid dimedan uhud ???

    persamaan:
    bukankah hamzah as mati syahid ditangan org kafir quraisy (musuh nabi saw )???

    bukankah imam husein mati syahid ditangan tentara yazid laknatullah?
    (musuh imam husein as)

    mohon pencerahannya

  11. Syi’ah keparat logika murahan, kalau peristiwa terbunuhnya Hussein ra. mmng saat hendak diserang oleh pasukan muawwiyah/Yazid, orng2 pengecut yg mengaku sbg syi’ah sdh terlebih dulu berkhianat meninggalkan Hussein ra. sehingga yg tinggal hanya keluarga/kerabat dekat Hussein saja tanpa org2 syi’ah pengecut itu. Dengan sendirinya sedari awal penyerangan terhadap Hussein ra. dan kerabatnya tanpa diikuti/dibantu oleh org2 Syi’ah karena sdh lari terlebih dulu. Jadi kalau Syi’ah Rafidhah keparat yg punya blog ini membenturkan dengan kisah perang Rasulullah SAW yg terkena panah di wajahnya dan banyak pasukan Rasulullah yg pontang-panting ketakutan, tentu kejadian itu setelah mereka berperang sengit dan ada tanda-tanda kekalahandi pihak pasukan Rasulullah apalagi Rasulullah terluka parah. Tentu hal ini setelah mereka bersama-sama Rasulullah melakukan perang sengit, jadi ada keikhlasan untuk berperang sebagai kewajiban jihad. Hal ini sangat berbeda dengan pasukan yg mengaku sebagai Syi’ah keparat yg terlebih dulu meninggalkan Hussein sedari awal, sebelum terjadinya pertempuran. Syi’ah bnr2 keparat busuk seperti bangkai

  12. Ali bin Umar, silahkan anda menjawab dengan ahlak dan ilmu bukan tanpa disisipi makian, kalau mau maki2 tanggalkan nama besar yang anda sandang, ini media diskusi, kalau maki2 anak kecil di terminal bus juga bisa, disini kita mencari ilmu dengan cara2 beradab., kalau anda tidak punya argumentasi ilmiah ya ngga usah paksakan diri., cara2 urakan spt itu mengurangi kualitas argumen anda dan kalau anda mengaku sunni itupun mencorang ahlak sunni, kalau anda wahabi , please jangan tambah lagi coreng moreng wahabi dimata publik

  13. ali bin umar
    anda seharusnya menyimak dan jangan manyomak pertanyaan lawan diskusi anda pahami dulu baru koment. sehingga anda tidak malu-maluin mazhab salafi-wahabi disini bro. atau memang hujjah salafi-wahabi tidak kuat alias modal DENGKUL DOANG KALO MEMBANTAH .

  14. Ana akan ulangi lagi SEMOGA ali bin umar paham :

    1. Pengikut Imam husein dan para sahabat sama-sama lari dari medan perang
    tuduhan salafi wahabi thd pengikut husein
    pengikut husein yg diklaim syiah lari sebelum berperang karena takut mati

    sahabat nabi saw dalam perang uhud dan hunain
    sahabat nabi saw lari dari medan perang karena takut mati dipedang orang kafir

    2.Pengikut imam husein as dan sahabat nabi saw sama-sama berkhianat

    Pengikut imam husein as telah berkhianat meninggalkan imam husein as tanpa izin dari beliau as
    Pengikut nabi saw yaitu sahabat telah berkhianat kepada nabi saw dgn lari dari medan perang tanpa izin dari nabi saw.

    Tapi anehnya :
    Suni dan salafi wahabi tak akan berani mengatakan bahwa sahabat nabi saw adalah orang yg takut mati dari pedang orang kafir tapi mereka berani mengatakan pengikut imam husein takut mati dari pedang tentara yazid laknatullah ini

    Suni dan salafi berani mengatakan pengikut imam husein as adalah orang yg berkhianat dengan cara lari meninggalkan imam husein berperang, tapi suni dan salafi wahabi tak berani mengatakan para sahabat telah berkhianat kepada nabi saw dengan cara yg sama yaitu lari dari medan perang juga.

  15. Kesimpulannya :

    1. Pengikut imam husein dan pengikut nabi saw yaitu para sahabat sama2 telah lari dari medan perang bahkan sahabat nabi saw malah larinya dari medan perang sebanyak 2 kali ( baca perang uhud dan hunain).

    2. Pengikut imam husein dan pengikut nabi saw yaitu para sahabat sama2 telah berkhianat dengan cara meninggalkan imam husein dan nabi saw dalam medan perang. Dan keduanya (pengikut imam husein as dan pengikut nabi saw) telah menyatakan janji setia.

    Pengikut imam husein menyatakan akan membela jika imam husein as dating kekufah. Sedangkan pengikut nabi saw dari kalangan sahabat telah juga bersumpah setia akan menyertai dan berperang bersama nabi saw sampai tetes darah penghabisan.

    3. Tapi lidah mereka sangat fasih kalo untuk menyatakan pengikut imam husein berkhianat dgn cara mereka meninggalkan imam husein as. Tapi anehnya lidah orang suni dan salafi-wahabi KELU ALIAS BUNGKAM ketika menyatakan para sahabat nabi saw adalah orang2 yg berkhianat terhadap nabi saw. KETIKA PARA SAHABAT LARI DARI MEDAN JIHAD.

    4. Inilah bukti kalian orang suni dan salafi-wahabi tidak adil dalam menilai padahal kasusnya 11-12 saja. Inilah bukti kalo kalian GHULUW terhadap sahabat nabi saw.

    5. Lalu bagaimana dgn doktrin suni dan salafi bahwa “ semua sahabat nabi saw adalah bersifat udul, jujur dan paling taat kepada Allah dan rasulNYA”.

    Dan bagaimana dengan doktrin suni dan salafi wahabi yg menyatakan semua sahabat keras terhadap orang kafir ??
    Apakah dengan larinya para sahabat dari medan perang melawan orang kafir adalah bukti nyata MEREKA PALING TAAT KEPADA ALLAH DAN RASULNYA ????

    Apakah dengan mengkhianati sumpah setia kepada nabi saw dan lari menyelamatkan jiwa mereka karena takut mati adalah bukti mereka KERAS TERHADAP ORANG KAFIR ???

    Para sahabat nabi saw katanya Keras terhadap orang kafir tapi ketika berhadapan dengan orang kafir kok malah kabur dan takut mati !!! sungguh suatu doktrin yang aneh dan sangat dipaksakan.

    Sampai disini antum ali bin umar sudah paham atau belum ??? ditunggu jawabannya yg ilmiah bro ali bin umar. Kalo Cuma caci maki POTONG SAJA JENGGOTMU ITU sekalian jadi premen terminal yg kerjanya banyak mengumpar caci maki. Kalo tak sanggup lebih baik diam atau panggil ustad2 antum kesini utk menjelaskan ini semua. PAHAM

  16. kok koment ana tentang “kesimpulan pengikut imam husein dan sahabat nabi saw ” hilang bro SP ???

  17. ali bin umar
    …kisah perang Rasulullah SAW yg terkena panah di wajahnya dan banyak pasukan Rasulullah yg pontang-panting ketakutan, tentu kejadian itu setelah mereka berperang sengit dan ada tanda-tanda kekalahandi pihak pasukan Rasulullah apalagi Rasulullah terluka parah. Tentu hal ini setelah mereka bersama-sama Rasulullah melakukan perang sengit,

    jawab
    inilah akibat belajar sejarah islam dibantar kali ciliwung.
    ana sarankan baca sejarah sirah nabawiyah ibnu ishaq atau ibnu hisyam dimana kredibilitas penulis sejarah ini diakui oleh kaum muslimin sampai saat ini. Jika anada baca maka koment murahan yg penuh dendam diatas tidak akan terjadi. bahkan dalam perang hunain rasulullah tidak terluka sama sekali akan tetapi tetap saja sahabat lari menyelamatkan jiwa karena takut mati dari panah dan pedang kaum kafir !!!. Apakah ali bin umar bisa menjelaskan ini ????

    sekarang ana tanya sama ali bin umar ini
    1. Mana terlebih dahulu terjadi apakah para sahabat yg lari dari medan perang atau nabi terluka akibat panah oleh kafir quraisy dalam perang uhud ???

    2. Apakah kalo para sahabat berperang bersama nabi saw lalu mereka berkhianat dgn cara meninggalkan medan jihad tanpa izin nabi saw dibenarkan dalam agama islam atau tidak ????

    3. apakah sahabat yang lari dari medan jihad disenangi oleh Allah dan rasulNYA atau mendapat murka Allah dan rasulNYA ???

    silahkan dijawab mas ali bin umar dengan alasan yg ilmiah berdasarkan dalil shahih baik Al-quran dan hadist shahih. sekali lagi kalo cuma mengumpat dan caci maki ini hanya menunjukan betapa rendahnya mazhab salafi-wahabi yg tidak berkutik dihadapan lawan diskusi !!!! ditunggu jawabannya mas ali bin umar !!!

  18. Dalam kitab Man Qatala Husain(Siapa pembunuh Husain)karangan Abdullah bin Abdul Aziz dipaparkan secara rinci siapa yang sebenarnya membunuh Sayyidina Husain. Bahwa, ternyata pembunuhnya adalah orang Syiah sendiri yaitu Sanan bin Anas An-Nakhai dan Syammar bin Dzil Jusyan yang dipimpin oleh Ubaidillah bin Ziyad.

    Dalam kitab Taarikh Abil Fida’ Al Musamma Al-Mukhtashar fi Akhbaril Basyar Juz 1 hlm. 265 jelas sekali kronologis terbunuhnya Imam Husain oleh kaum Syiah sendiri yang dipimpin oleh Ubaidillah bin Ziyad yang sebelumnya merupakan tentara di pasukan Ali bin Abi Thalib (148 H – 193 H/786 M – 842 M).

  19. boyanders
    Dalam kitab Man Qatala Husain(Siapa pembunuh Husain)karangan Abdullah bin Abdul Aziz dipaparkan secara rinci siapa yang sebenarnya membunuh Sayyidina Husain. Bahwa, ternyata pembunuhnya adalah orang Syiah sendiri yaitu Sanan bin Anas An-Nakhai dan Syammar bin Dzil Jusyan yang dipimpin oleh Ubaidillah bin Ziyad.

    Jawab
    Abdullah bin Abdul Aziz itu adalah syeikh kalian dari mazhab salafi-wahabi “pemuja bani” umayah. Dan telah diketahui banyak orang bahwa salafi-wahabi adalah menaunkan keluara bani umayah dan mendiskriditkan keluara nabi saw (ahlul bait nabi saw).silahkan antum sama syeikh2 antum baaimana status ortu nabi saw, kakek nabi saw dan paman nabi saw yaitu abu thalib. PASTI SYEIKH2 KALIAN SEPAKAT AKAN KEKAFIRAN MEREKA. TAPI SILAHKAN TANYA BAGAIMANA STATUS ABU SOFYAN YG TELAH MEMERANGI NABI SAW, BAGAIMANA SIHINDUN LAKNATULLAH SIPEMAKAN HATI HAMZAH RA, BAGAIMANA MUAWIYAH MANUSIA YG DILAKNAT OLEH ALLAH DAN SIYAZID LAKNATULLAH Y DILAKNAT JUGA OLEH ALLAH ???? PASTI DIJAWAB OLEH SYEIKH 2 ANTUM DAN Abdullah bin Abdul Aziz MANUSIA2 TERCELA ITU ADALAH MATI DALAM KEADAAN BERIMAN DAN KEISLAMANNYA SANAT BAIK.!!!! Kasiahan ana melihat antum terlalu fanatiq. Atsar kok bisa dikalahkan dn pendapat si Abdullah bin Abdul Aziz-syeikh salafi-wahabi.

  20. boyanders
    Dalam kitab Taarikh Abil Fida’ Al Musamma Al-Mukhtashar fi Akhbaril Basyar Juz 1 hlm. 265 jelas sekali kronologis terbunuhnya Imam Husain oleh kaum Syiah sendiri yang dipimpin oleh Ubaidillah bin Ziyad yang sebelumnya merupakan tentara di pasukan Ali bin Abi Thalib (148 H – 193 H/786 M – 842 M).
    Jawab
    Dipaparkan saja disinio apa y dikatakan abil fida agar kita tahu semua, nanti akan kita bahas. Silahkan
    sebelumnya Ana mau tanya sama boyanders :dan kaum salafi-wahabi yaitu :

    1. Siapa yang mengutus pasukan yg membunuh imam husien yg dipimpin oleh Ubaidillah bin Ziyad ??? apakah penikut imam husein atau yazid laknatullah ????

    2. Bagaimana ceritanya atau antum dapat cerita darimana bahwa pengikut imam husein dikufah bergabung dgn pasukan laknatullah Ubaidillah bin Ziyad untuk membunuh imam husein???

    3. Sebab yg ana tahu sebagian yg membait imam husein lari atau sebagian lagi bergabung dn imam husein dan mati syahid. Lalu bagaimana ceritanya oran yg lari atau tdk bergabung dgn imam husein as dapat membunuh imam husein as ??? gunakanlah akal anda bro ???

    4. Perlu antum ketahui yg terbunuh dikarbala adalah ahlul bait nabi saw yaitu imam husein as pemimpin pemuda surge, cucu yg paling disayang oleh nabi kita, manusia maksum atau suci. Bahkan keluarga imam husein anak dan handaitaulannya dibantai oleh pasukan yazid laknatullah itu. Lalu kenapa dari sekte salafi-wahabi tidak ada sedikitpun marah dan melaknat yazid muawiyah yg menirim pasukan tersebut utk membunuh imam husein as ????
    Saya heran dgn sekte salafi-wahabi ini mengaku mencintai ahlul bait tapi ketika ahlul bait dibantai oleh yazid laknatullah dgn cara mengirim pasukannya kok tidak pernah marah sama siyazid, bahkan tanpa dosa sekte ini hanya mengatakan “yazid salah” !!!!!
    Inikah ungkapan oran yg mencintai ahlul bait nabi saw ????
    Bahkan ketika panglima pasukan dan pemengal kepala imam husein as yg melakukan tindakan keji tersebut tidak diberi hukuman sedikitpun oleh yazid. Lalu apa alasannya yazid mencinti ahlul bait nabi saw ????
    Apa buktinya yazid menyesal dengan tindakan pasukannya tersebut yg telah memengal kepala husein kalo hukuman yg palin ringanpun tak dijatuhkan oleh yazid ???

    Bahkan ada manusia yg tak tahu malu memberikan alasan mengapa yazid tidak memberikan hukuman kepada panglima dan pemenggal kepala imam al-husein as yaitu “hal ini dilakukan oleh yazid untuk mencegah fitnah”

    Sampai sekarang saya berpikir fitnah apa yan akan timbul kalo panglima dan pembunuh imam husein tersebut dimasukan kedalam penjara ????
    fitnah apa yan akan timbul kalo panglima dan pemenggal kepala imam husein tersebut dimasukan dicambuk 1 x atau 10 x atau 100 x ????

    sayangnya penyebar fitnah sinasibi tersebut tidak mengungkapkannya ????
    mungkin bro boyanders dapat menjelaskan disini FITNAH APA YAN TIMBUL KALO PANLIMA DAN PEMENGGAL KEPALA IMAM HUSEIN AS DIBERI HUKUMAN WALAUPUN RINGAN SATU KALI CAMBUKAN ????

  21. Syekh Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Dalam riwayat dengan sanad yang majhul (tidak dikenal) dinyatakan bahwa peristiwa penusukan ini terjadi di hadapan Yazid. Kepala Husen dibawa kehadapannya dan dialah yang menusuk-nusuknya gigi Husen. Disamping dalam cerita (dusta) ini terdapat isyarat yang menunjukkan bahwa cerita ini bohong, maka—untuk diketahui juga—para Sahabat yang menyaksikan peristiwa penusukan ini tidak berada di Syam, akan tetapi di negeri Irak. Justru sebaliknya, riwayat yang dibawakan oleh beberapa orang menyebutkan bahwa Yazid tidak memerintahkan ‘Ubaidullah untuk membunuh Husen.” (Lihat, Minhâj as-Sunnah an-Nabawiyyah, IV:557)

    Yazid bin Muawiyah sangat menyesalkan terjadinya peristiwa menyedihkan itu. Karena Mu’awiyah berpesan agar berbuat baik kepada kerabat Rasulullah saw. Maka, saat mendengar kabar bahwa Husen dibunuh, mereka sekeluarga menangis dan melaknat ‘Ubaidullah. Hanya saja dia tidak menghukum dan mengqisas ‘Ubaidullah, sebagai wujud pembelaan terhadap Husen secara tegas. (Lihat, Minhâj as-Sunnah an-Nabawiyyah, IV:557)

  22. @boyander,,, pernah baca surat muawiyah kpd salah satu gubernurnya ?

  23. Bagi sedikit dong ilmu hadisnya om SP. Keempat riwayat tsb kan cacat, tp koq bisa dibilang saling menguatkan dan bisa dijadikan i’tibar. Trims

  24. boyanders,
    Yazid bin Muawiyah sangat menyesalkan terjadinya peristiwa menyedihkan itu. Karena Mu’awiyah berpesan agar berbuat baik kepada kerabat Rasulullah saw. Maka, saat mendengar kabar bahwa Husen dibunuh, mereka sekeluarga menangis dan melaknat ‘Ubaidullah. Hanya saja dia tidak menghukum dan mengqisas ‘Ubaidullah, sebagai wujud pembelaan terhadap Husen secara tegas. (Lihat, Minhâj as-Sunnah an-Nabawiyyah, IV:557)

    ana jawab
    mana pernyataan yazid beliau menyesal ??? itu hanya karangan ibnu taimiyah saja. syaikul nashibi !!! sayyidah fatimah saja dikatakan munafiq oleh siibnu taimiyah dalam kasus tanah fadak antara abu bakar dan fatimah as. inikah orang yg menjadi rujukan wahabi dalam mencintai ahlul bait nabi saw ???

    boyanders,
    muawiyah berpesan agar berbuat baik kepada kerabat Rasulullah saw.

    ana jawab
    itulah kelicikan ibnu taimiyah syaikhul nashibi dalam membual !!! apakah syaikhul nashibi ibnu taimiyah tidak tahu bahwa muawiyah memerangi imam ali as sebagai khalifah yg sah pada saat itu !!!

    Apakah memerangi ahlul bait nabi saw yaitu imam ali as ADALAH BUKTI BERBUAT BAIK KEPADA KERABAT RASULULLAH SAW ?? ..PARAH SUDAH OTAK PARA NASHIBI INI !!!

    alasan basi muawiyah memerangi imam ali as adalah mencari pembunuh usman bin affan ra. tapi anehnya ketika imam ali as telah wafat dan pembunuh usman juga tak diketemukan mengapa muawiyah juga mau memerangi imam hasan as sebagai penganti khalifah imam ali as yg diangkat secara sah oleh umat islam pada waktu itu ???

    mengapa muawiyah mengerahkan pasukan untuk melawan khalifah islam yaitu imam hasan as sehingga imam hasan meyerahkan kekuasaannya agar darah umat islam tidak tumpah lagi akibat perang !!

    mengapa muawiyah merampas kekhalifahan imam hasan as???
    bukankah tujuan utamanya hanya untuk mencari dan menemukan pembunuh usman ??? lalu mengapa ada perjanjian dgn imam hasan as tentang penyerahan kekuasaan kekhalifahan ???

    HANYA ORANG DUNGU SAJA YG MAU MENERIMA ALASAN MUAWIYAH (IDOLA IBNU TAIMIYAH DAN KAUM WAHABI ) BERPERANG DEMI MENCARI PEMBUNUH USMAN !!!

  25. sering baca isi blog ini… banyak yg membingungkan..
    menurut pendapat saya, sodara SP sedang berjuang agar syiah di akui sebagai satu mazhab, bukan sbagai aliran sesat. dengan memakai dalil” dri kitab sunni & kitab syiah, ada mo buktikan bhwa syiah punya hukum juga berlandaskan dalil” yg kuat
    pertanyaan saya, sudah jadi rahasia umum, bahwa syiah membolehkan taqiyyah, itu arti nya mereka membolehkan kepura”an yg berujung kebohongan… jadi… bijakkah mempercayai kejujuran para pendusta ?? sperti sikap anda dlam mencari kebenaran tetapi dari kitab orang” yg membolehkan taqiyyah ?? dari mana kebenaran itu bisa di dapatkan ??

  26. @Aulia

    sering baca isi blog ini… banyak yg membingungkan..
    menurut pendapat saya, sodara SP sedang berjuang agar syiah di akui sebagai satu mazhab, bukan sbagai aliran sesat. dengan memakai dalil” dri kitab sunni & kitab syiah, ada mo buktikan bhwa syiah punya hukum juga berlandaskan dalil” yg kuat

    Silakan anda sampaikan hal yang membuat anda bingung. Insya Allah saya akan berusaha menjelaskannya dengan baik. Saya rasa anda keliru, saya tidak sedang berjuang agar Syi’ah diakui sebagai mazhab dalam Islam karena Syi’ah memang sudah menjadi mazhab dalam Islam. Memang ada sebagian orang yang berusaha mengeluarkan Syi’ah dari Islam dan saya tidak ragu untuk mengatakan kalau orang-orang tersebut keliru.

    Tujuan blog ini salah satunya memang untuk meluruskan syubhat yang dilontarkan para tukang fitnah terhadap Syi’ah tetapi bukan berarti saya menyatakan bahwa mazhab Syi’ah benar dan mazhab Ahlus Sunnah sesat dan tidak pula saya menyatakan mazhab Ahlus Sunnah benar dan mazhab Syi’ah sesat. Kedua mazhab tersebut masing-masing memiliki dasar yang kokoh sebagai suatu mazhab, jadi tidak bisa sembarangan menuduh sesat atau mengelurkannya dari Islam. Insya Allah saya masih terus belajar dan berdoa agar Allah SWT menunjukkan kepada saya jalan yang lurus.

    pertanyaan saya, sudah jadi rahasia umum, bahwa syiah membolehkan taqiyyah, itu arti nya mereka membolehkan kepura”an yg berujung kebohongan… jadi… bijakkah mempercayai kejujuran para pendusta ?? sperti sikap anda dlam mencari kebenaran tetapi dari kitab orang” yg membolehkan taqiyyah ?? dari mana kebenaran itu bisa di dapatkan ??

    Pertama-tama saya luruskan terlebih dahulu, taqiyyah tidak hanya ada dalam mazhab Syi’ah tetapi juga ada dalam mazhab Ahlus Sunnah hanya berbeda implementasinya. Orang yang membolehkan taqiyyah maka bukan berarti dia pendusta. Apakah semua perkataan yang dikatakan oleh orang Syi’ah itu taqiyyah hanya karena mazhab mereka membolehkan taqiyyah?. Apakah semua hal yang tertulis dalam kitab Syi’ah itu taqiyyah hanya karena mazhab mereka membolehkan taqiyyah?.

    Coba saya tanya pertanyaan yang sederhana, anda tahu dari mana kalau Syi’ah membolehkan taqiyyah?. Kalau anda jawab dari perkataan orang Syi’ah atau dari kitab Syi’ah, lha bukannya anda menganggap mereka taqiyyah pendusta kok anda mempercayainya. Kalau anda mengatakan saat itu adalah pengakuan mereka sendiri tidak mungkin taqiyyah, maka itulah jawabannya apa yang ada dalam kitab Syi’ah ya pengakuan mereka sendiri dan tidak taqiyyah.

    Dalam pandangan saya, taqiyah itu adalah sesuatu yang ada di dalam hati dan tidak menjadi tugas kita [termasuk saya] untuk menilainya. Saya menilai apa yang zhahir [tampak] dalam kitab-kitab mereka, perkara hati itu semua kembali kepada Allah SWT.

  27. untuk masalah taqiyyah, sya kurang tau mendalam, krna sya tidak belajar kitab” syiah.

    salah satu yg membingungkan saya, penjelasan ttg nikah mut’ah bukan zina ..
    jika kita ikut ahli sunnah, kita akan memakai qiyas dlam pengambilan hukum..
    nikah mut’ah sebelum ada hadist nabi yg melarang nya , tentu hukum nya halal.
    setelah ada larangan, menjadi harom..
    bisa di qiyaskan dengan pelarangan minum khamr.
    setelah nikah mut’ah dilarang hukum nya menjadi harom, pelaku nya di anggap zina krna nikah mut’ah sudah bukan syariat islam.
    di sini, ketika ahli sunnah menggunakan qiyas, anda mengatakan, berarti Rasululloh dulu membolehkan para shahabat berbuat zina ?? anda sperti menolak qiyas dan menerima hadist Nabi begitu saja …
    Salafy terkenal sangat keras, mereka hanya mau memakai dalil Al Quran & Hadist Shoheh, mereka menolak ijma’& qiyas .. dan yg terfikir bagi saya, seolah anda menjadi wahabi (menolak qiyas) untuk membenarkan syiah ?? ( menghalalkan mut’ah)

  28. Ada lagi yg membingungkan,
    dalam menerima syiah, anda mengatakan ” saya menilai apa yg zhahir (tampak) dlam kitab” mereka ”
    anda menerima dgn mudah tanpa ada keraguan.
    tapi dalam menerima sunnah, ada keraguan dlam diri anda..
    saya baca dlam blog anda “Rekayasa Sunnah”.. anda memikirkan kemungkinan” sunnah sudah di rekayasa …
    jadi, kenapa anda tidak adil dlam menilai ??

    jika anda membenarkan kedua ny, seharus nya tidak ada yg anda ragukan, anda benarkan semua, tapi…. anda hanya berat pada satu pihak ( syiah )

    Ketika orang mengatakan anda mengikut kefahaman syiah, anda menolak nya , pdhal anda membenarkan kefahaman syiah …
    Anda berkata, secara garis besar anda ikut mazhab Syafi’i ( salah satu ahli sunnah) tapi…. anda meragukan nyaa ??

    Jika anda mendapat kebenaran dlam syiah, seharus nya anda tegas dgn kebenaran syiah , katakan, anda pengikut syiah … jika anda mendapat kebenaran dlam ahli sunnah, kenapa anda meragukan nya ?? mungkin” sunnah sudah direkayasa ???

  29. Agama Islam, begitu sempurna & indah. Anda pasti tau banyak ttg ayat Al Quran & hadist ny menjelaskan nya…

    Banyak terjadi , umat Islam muak dengan ajaran Islam sendiri.. ada yg berkata, Ulama” ny ngaku ahli sunnah tapi kelakuan ny bukan ahli sunnah” ada yg berkata, “Pusing ngeliat islam kebanyakan pendapat, kebanyakan mazhab” dll…. banyak alasan yg di gunakan utk meninggalkan ajaran Islam … padahal justru di sinilah letak kebebasan Islam …

    Yg salah bukan Islam nya, tapi Umat Islam nya yg salah …
    Yg alim hanya bicara tapi tidak mengamalkan. mereka yg salah
    Yg lain”mazhab, merasa mazhab nya yg paling benar.. mereka yg salah
    Yg satu mazhab pun, dlam berijtihad, banyak yg merasa pendapat nya paling benar… mereka yg salah

    Syariat Islam di ambil dari pda Al Qur’an & Sunnah Nabi, serta ijma’ & qiyas juga di gunakan untuk pengambilan hukum… Selama hukum” di tetapkan dengan bersumber dri kedua nya ( Al Qur’an & Sunnah Nabi ) maka pendapat nya benar… Apa anda tidak merasa bhwa Islam begitu memberi kebebasan pada Umat nya ??
    Hakekat benar hanya Alloh yg tau, umat Islam hanya berijtihad saja

    Sayang nya kebebasan yg Alloh berikan, malah di gunakan untuk membenarkan pendapat sendiri & menyalah”kan yg lain… Akibat nya, perpecahan umat lah yg terjadi …

  30. sya berfikir bahwa keyakinan anda lah yg belum pasti.. sehingga anda belum bisa mendapat kebenaran yg anda cari…

    Menganggap benar pendapat kita bukan berarti menyalahkan pendapat orang lain..
    Kalo saya pribadi, sya umat Islam, ikut mazhab Syafi’i… ketika saya di tanya, apakah sya membenarkan agam lain, spt Kristen ?? Sya akan menjawab “tidak ” .. Agama selain Islam adalah bathil… krena saya yaqin Alloh Tuhan sya, Tiada tuhan selain Nya.. sya tidak akan membenarkan orang yg menyembah patung buatan tangan manusia. tidak ada satu dalil pun yg membenarkan ketuhanan selain Alloh..
    maka saya membenarkan Islam krna yakin pda Alloh & sya menyalahkan Kristen.

    Jika saya di tanya, apakah mazhab” ahli sunnah benar semua ?? , sya akan menjawab “benar ” krna sya yaqin 4 mazhab semua memakai dalil” yg bersumber dri Al Qur’an & Sunnah Nabi, ijma & qiyas ny yg berbeda, krena ijtihad ny berbeda” , krna saya yaqin, sya membenarkan 4 mzhab tsbt …
    ” mengapa kalo benar semua, tidak ikut mazhab Hanafi saja, kenapa hanya mazhab Syafi’i ?” … sya jawab ” krna sya hanya mendalami mzhab Syafi’i saja… jika Alloh memberi kemudahan untk mempelajari mazhab lain , mungkin bisa jadi saya pindah mazhab , mngkin Hanafi ato yg lain “… sekali lagi krena sya yaqin semua ikut Alloh & Rasululloh maka sya membenarkan…

    bagaimana ?? bukankah Islam itu mudah ?

    Sodara SP, anda yg sudah mendalami kitab Sunni & Syiah , stelah anda mempelajari kedua nya, anda sudah mendapatkan kebenaran yg anda cari ??
    pada hakekat nya, setiap orang pasti memperjuangkan kebenaran yg ia yaqini …

    kalo anda memperjuangkan kebenaran syiah , kenapa anda tidak mau di sebut pengikut syiah ?? jika anda ahli sunnah, mengapa anda tidak memperjuangkan kebenaran sunnah ??

    tanyakan pada hati anda sendiri , apakah kebenaran yg anda cari, sudah anda dapatkan ??

  31. Saya yakin anda faham dngan kebingungan saya ini….

    kalo saya ditanya, ttang apa yg sya benarkan ?, sya dengan tegas, tanpa ragu” sya akan menjawab .. ” Firman Alloh ( Al Qur’an ) & Sunnah Nabi… krna apa ?? krena saya me yaqini nya …

    jika anda di tanya masail fiqih contoh nya, lalu anda menjawab, menurut pandangan syiah benar krna dalil begini” , menurut sunni benar krna dalil begini” … anda memberi 2 jawaban dri sudut pandang yg berbeda”..
    pada hakekat nya, ini lah yg menunjukkan anda belum mendapatkan titik terang kebenaran yg anda cari …

    Dlam blog ini anda menulis, bahwa anda adalah Orang Yg Mencari Kebenaran Dari Apapun Yg Dilihat Didengar & Difikirkan ..

    tapi bagi saya jika anda belom bisa menentukan kebenaran yg anda yaqini,
    maka lebih cocok,
    sya anggap anda adalah Orang Yg Membenarkan Apapun Yg Dilihat, Didengar, & Difikirkan …

    Anda fikirkan dulu, mana kebenaran yg anda pilih sbagai keyakinan anda .. Jika anda sudah yakin, perjuangkanlah kebenaran yg anda yaqini trsbt …

    Semoga sedikit ilmu yg Alloh fahamkan pada kita, bisa menjadi sebab untk lebih mentaati Nya….

  32. Bagaimana sodara SP ??
    Menurut saya, hanya Islam lah agama benar, bebas, mudah … Bagaimana menurut anda ??
    Salah satu usaha saya utk menyatukan umat, adalah dengan meyakini bahwa semua yg ikut Alloh & Rasululloh, mereka berjalan di jalan kebenaran, tanpa memihak salah satu yg paling benar … Semua Umat Islam ada dalam Kebenaran, jika ikut Alloh & Rasululloh …. itu saja. Anda setuju tidak dgn saya ??

    Bagaimana dgn kitab” Syiah yg anda pelajari ?? Anda yakin dengan kebenaran nya ?? Jika yakin, maka mengakui sbagi pengikut faham Syiah menjadi pilihan anda, spaya tidak membingungkan ahli sunnah ..

    Ada baik nya, anda yg mengaku ikut mazhab Syafi’i, coba anda ulang lagi kebenaran ttang sunnah … apakah ada yg direkayasa ?? Jika anda yakin kebenaran sunnah, maka perjuangkan kebenaran nya

    & saya minta, hapus saja semua isi blog .
    Sangat mengkhawatirkan jika orang” awam ahli sunnah membaca nya …

    Kebenaran Hanya Milik Alloh & Rasul Nya … Semoga Alloh slalu menunjukkan hidayah Nya pada kita semua … Amiiin …

  33. @Aulia

    Ada lagi yg membingungkan,
    dalam menerima syiah, anda mengatakan ” saya menilai apa yg zhahir (tampak) dlam kitab” mereka ”
    anda menerima dgn mudah tanpa ada keraguan.
    tapi dalam menerima sunnah, ada keraguan dlam diri anda..
    saya baca dlam blog anda “Rekayasa Sunnah”.. anda memikirkan kemungkinan” sunnah sudah di rekayasa …
    jadi, kenapa anda tidak adil dlam menilai ??

    Sepertinya anda salah menangkap apa yang saya tulis dalam tulisan Rekayasa Sunnah tersebut. Keraguan adalah hal yang wajar bagi para pencari kebenaran. Orang yang tidak pernah merasa ragu mana mungkin akan berusaha mencari kebenaran dan mendapatkannya.

    Metode saya yaitu menilai apa yang zhahir dalam kitab, itu tidak terbatas pada mazhab Syi’ah tetapi juga pada mazhab Ahlus Sunnah. Hanya bedanya apa yang saya pelajari dalam mazhab Syi’ah bukan atas dasar saya meyakininya tetapi atas dasar bahwa saya ingin mengetahui dengan benar mazhab Syi’ah sesuai dengan metode yang benar.

    jika anda membenarkan kedua ny, seharus nya tidak ada yg anda ragukan, anda benarkan semua, tapi…. anda hanya berat pada satu pihak ( syiah )

    Maaf kalau saya katakan anda ngelantur, anda mengukur orang lain dengan ukuran anda. Jika dikatakan saya berat ke salah satu, itu memang benar yaitu berat ke mazhab Ahlus Sunnah dalam artian apa yang saya pelajari dalam kitab Ahlus Sunnah itu saya ambil sebagai keyakinan dan amalan saya. Sedangkan apa yang saya pelajari dalam kitab mazhab Syi’ah tidak saya ambil sebagai keyakinan dan amalan melainkan sebagai pengetahuan yang benar tentang mazhab Syi’ah secara ilmiah.

    Ketika orang mengatakan anda mengikut kefahaman syiah, anda menolak nya , pdhal anda membenarkan kefahaman syiah …

    Seperti biasa anda hanya mengulang fitnah orang lain terhadap saya. Bagian mana yang anda sebut faham syi’ah. Apakah berpegang teguh kepada Ahlul Bait anda sebut paham Syi’ah?. Kalau anda tidak tahu apa yang tertulis dalam kitab hadis Ahlus Sunnah lebih baik tidak usah mencoba-coba menilai orang lain yang mungkin lebih paham dari anda. Semua yang saya yakini dan amalkan itu saya ambil dari kitab Ahlus Sunnah

    Anda berkata, secara garis besar anda ikut mazhab Syafi’i ( salah satu ahli sunnah) tapi…. anda meragukan nyaa ??

    Lha saya tidak pernah mengatakan saya taklid mutlak kepada mazhab Syafi’iy. Dan kapan pula saya meragukan mazhab Syafi’iy. Saya tidak mengerti dari mana anda menilai saya begini begitu. Please coba tunjukkan di tulisan saya yang mana saya meragukannya.

    Jika anda mendapat kebenaran dlam syiah, seharus nya anda tegas dgn kebenaran syiah , katakan, anda pengikut syiah … jika anda mendapat kebenaran dlam ahli sunnah, kenapa anda meragukan nya ?? mungkin” sunnah sudah direkayasa ???

    Maaf saya agak aneh membaca komentar anda. Kebenaran apa yang anda maksud?. Saya tegas atas diri saya bahwa saya memang bukan pengikut Syi’ah. Kurang tegas apa lagi itu. Jika saya harus berdusta bahwa saya pengikut Syi’ah dan yang begitu baru anda bilang tegas maka cukup saya katakan orang seperti anda tidak pantas bicara soal kebenaran. Apa anda pikir kebenaran itu kalau tidak Syi’ah ya Ahlus Sunnah atau kalau tidak Ahlus Sunnah ya Syi’ah?. Itu pemahaman dangkal dari orang yang tidak pernah mencari apa itu kebenaran. Biasanya itu pemahaman dari orang yang hanya mendapat warisan agama dari orang tua dan lingkungannya.

    Jika anda ingin tahu kebenaran apa yang saya dapatkan dalam mazhab Syi’ah maka saya katakan kepada anda mazhab Syi’ah adalah mazhab yang tegak atas dasar berpegang pada Al Qur’an dan Ahlul Bait. Mazhab Syi’ah memiliki pondasi yang kokoh secara internal dalam kitab-kitab mereka sama seperti mazhab Ahlus Sunnah memiliki pondasi yang kokoh secara internal dalam kitab Ahlus Sunnah.

    Memang banyak para tukang fitnah yang menuduh hal-hal buruk terhadap mazhab Syi’ah. Lucunya orang-orang seperti ini tidak pernah mempelajari mazhab Syi’ah secara ilmiah biasanya hanya asal mengutip comot sana comot sini kemudian berdusta atas mazhab Syi’ah

    Agama Islam, begitu sempurna & indah. Anda pasti tau banyak ttg ayat Al Quran & hadist ny menjelaskan nya…
    Banyak terjadi , umat Islam muak dengan ajaran Islam sendiri.. ada yg berkata, Ulama” ny ngaku ahli sunnah tapi kelakuan ny bukan ahli sunnah” ada yg berkata, “Pusing ngeliat islam kebanyakan pendapat, kebanyakan mazhab” dll…. banyak alasan yg di gunakan utk meninggalkan ajaran Islam … padahal justru di sinilah letak kebebasan Islam …
    Yg salah bukan Islam nya, tapi Umat Islam nya yg salah …
    Yg alim hanya bicara tapi tidak mengamalkan. mereka yg salah
    Yg lain”mazhab, merasa mazhab nya yg paling benar.. mereka yg salah
    Yg satu mazhab pun, dlam berijtihad, banyak yg merasa pendapat nya paling benar… mereka yg salah
    Syariat Islam di ambil dari pda Al Qur’an & Sunnah Nabi, serta ijma’ & qiyas juga di gunakan untuk pengambilan hukum… Selama hukum” di tetapkan dengan bersumber dri kedua nya ( Al Qur’an & Sunnah Nabi ) maka pendapat nya benar… Apa anda tidak merasa bhwa Islam begitu memberi kebebasan pada Umat nya ??
    Hakekat benar hanya Alloh yg tau, umat Islam hanya berijtihad saja
    Sayang nya kebebasan yg Alloh berikan, malah di gunakan untuk membenarkan pendapat sendiri & menyalah”kan yg lain… Akibat nya, perpecahan umat lah yg terjadi …

    Kalau anda sudah paham maka apa yang anda permasalahkan dari mazhab Syi’ah. Apa anda pikir mazhab Syi’ah tidak berpegang pada Al Qur’an dan Sunnah?. Mazhab Syi’ah dan mazhab Ahlus Sunnah sama-sama berpegang teguh pada Sunnah Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] hanya berbeda jalur untuk mencapai Sunnah tersebut. Mazhab Syi’ah berpegang pada Sunnah Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] dari jalur Ahlul Bait dan mazhab Ahlus Sunnah brpegang pada Sunnah Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] dari jalur sahabat Nabi.

    sya berfikir bahwa keyakinan anda lah yg belum pasti.. sehingga anda belum bisa mendapat kebenaran yg anda cari…

    Maaf tidak usah menuduh saya begini begitu, kalau anda memang mau membandingkan antara keyakinan saya dengan keyakinan anda ya silakan bandingkan, sampaikan keyakinan anda dan akan saya sampaikan keyakinan saya dan kita nilai hujjah mana yang lebih kuat dan lebih meyakinkan. Anda tidak perlu sok mengatakan orang lain begini begitu kalau anda sendiri mungkin belum paham apa makna kebenaran itu sendiri dan bagaimana nilai kebenaran yang ada pada keyakinan anda sendiri. Jika yang anda sebut kebenaran hanya atas dasar “saya meyakininya dengan pasti maka itulah kebenaran” maka maaf tidak ada yang membedakan anda dengan penganut agama lainnya

    Menganggap benar pendapat kita bukan berarti menyalahkan pendapat orang lain..

    Apa saya pernah mempermasalahkan anda menganggap benar pendapat anda sendiri?. Apa saya pernah mempermasalahkan orang lain yang menganggap benar pendapat mereka sendiri?. Saya sendiri menganggap benar pendapat yang saya yakini. Tidak ada yang salah dengan itu. Adapun jika ingin menyalahkan pendapat orang lain maka siapapun harus belajar kaidah yang benar untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah

    Kalo saya pribadi, sya umat Islam, ikut mazhab Syafi’i… ketika saya di tanya, apakah sya membenarkan agam lain, spt Kristen ?? Sya akan menjawab “tidak ” .. Agama selain Islam adalah bathil… krena saya yaqin Alloh Tuhan sya, Tiada tuhan selain Nya.. sya tidak akan membenarkan orang yg menyembah patung buatan tangan manusia. tidak ada satu dalil pun yg membenarkan ketuhanan selain Alloh..
    maka saya membenarkan Islam krna yakin pda Alloh & sya menyalahkan Kristen.

    Tidak ada bedanya dalam hal ini apa yang anda yakini dengan saya

    Jika saya di tanya, apakah mazhab” ahli sunnah benar semua ?? , sya akan menjawab “benar ” krna sya yaqin 4 mazhab semua memakai dalil” yg bersumber dri Al Qur’an & Sunnah Nabi, ijma & qiyas ny yg berbeda, krena ijtihad ny berbeda” , krna saya yaqin, sya membenarkan 4 mzhab tsbt …
    ” mengapa kalo benar semua, tidak ikut mazhab Hanafi saja, kenapa hanya mazhab Syafi’i ?” … sya jawab ” krna sya hanya mendalami mzhab Syafi’i saja… jika Alloh memberi kemudahan untk mempelajari mazhab lain , mungkin bisa jadi saya pindah mazhab , mngkin Hanafi ato yg lain “… sekali lagi krena sya yaqin semua ikut Alloh & Rasululloh maka sya membenarkan…

    Harusnya anda tidak ada masalah dong dengan mazhab Syi’ah karena mereka juga memakai dalil dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Tentu bagian yang ini saya sangat berbeda dengan anda. Saya tidak menganggap bahwa kebenaran itu soal mazhab mana yang benar terus diharuskan untuk pindah mazhab yang satu ke mazhab lain. Kebenaran di sisi saya itu adalah berpegang pada dalil Al Qur’an dan As Sunnah tidak peduli apapun mazhabnya. Jadi sangat mudah bagi saya berpegang pada pendapat mazhab manapun jika memang sesuai dengan dalil Al Qur’an dan As Sunnah.

    bagaimana ?? bukankah Islam itu mudah ?

    Oooh anda sedang mengajari saya ya. Saya tidak sadar. Terimakasih atas pengajarannya dan ya saya paham kalau islam itu mudah

    Sodara SP, anda yg sudah mendalami kitab Sunni & Syiah , stelah anda mempelajari kedua nya, anda sudah mendapatkan kebenaran yg anda cari ??
    pada hakekat nya, setiap orang pasti memperjuangkan kebenaran yg ia yaqini …

    Sejauh ini kebenarannya sebagaimana yang sudah saya sampaikan mazhab Syi’ah memiliki dasar yang kuat sebagaimana mazhab Ahlus Sunnah. Dan saya memilih mazhab Ahlus Sunnah karena saya sudah dari dulu terikat dengan mazhab Ahlus Sunnah [sebelum saya mengenal Syi’ah] dan sampai saat ini saya belum menemukan alasan kuat yang mengharuskan saya berganti dengan mazhab Syi’ah. Jadi silakan pengikut Ahlus Sunnah jadilah pengikut ahlus sunnah yang baik dan begitu pula pengikut Syi’ah jadilah pengikut Syi’ah yang baik

    kalo anda memperjuangkan kebenaran syiah , kenapa anda tidak mau di sebut pengikut syiah ?? jika anda ahli sunnah, mengapa anda tidak memperjuangkan kebenaran sunnah ??
    tanyakan pada hati anda sendiri , apakah kebenaran yg anda cari, sudah anda dapatkan ??

    Memperjuangkan kebenaran apa yang anda maksud?. Bagaimana anda bisa menuduh saya memperjuangkan kebenaran Syi’ah dan atas dasar apa anda menuduh saya tidak memperjuangkan kebenaran Ahlus Sunnah?. Kalau saya membela Syi’ah atas tuduhan para tukang fitnah ya wajar wajar saja, saya menganggap pengikut Syi’ah sebagai saudara sesama Muslim dan saya sendiri punya teman-teman baik bermazhab Syi’ah yang saya anggap sebagai orang yang jauh lebih baik dari saya

    Saya yakin anda faham dngan kebingungan saya ini….

    Lho anda sedang bingung?. Bukannya anda sebelumnya sudah sangat yakin dengan kebenaran dan anda menuduh saya belum mendapat kebenaran. Jadi ngapain anda sok bingung atau ucapan anda sebelumnya hasa basa basi saja

    kalo saya ditanya, ttang apa yg sya benarkan ?, sya dengan tegas, tanpa ragu” sya akan menjawab .. ” Firman Alloh ( Al Qur’an ) & Sunnah Nabi… krna apa ?? krena saya me yaqini nya …

    Insya Allah baik pengikut Ahlus Sunnah yang lurus dan pengikut Syi’ah yang lurus juga akan mengatakan demikian, mereka meyakini kebenaran Al Qur’an dan Sunnah Nabi

    jika anda di tanya masail fiqih contoh nya, lalu anda menjawab, menurut pandangan syiah benar krna dalil begini” , menurut sunni benar krna dalil begini” … anda memberi 2 jawaban dri sudut pandang yg berbeda”..
    pada hakekat nya, ini lah yg menunjukkan anda belum mendapatkan titik terang kebenaran yg anda cari …

    Lho coba lihat diri anda kalau misalnya anda ditanya masail fiqih kemudian anda menjawab menurut mazhab Syafi’iy begitu, mazhab Maliki begini, Mazhab Hanafiy begitu dan Mahzba Hanbaliy begini dengan dalil masing-masing. Anda telah memberikan empat jawaban dari sudut pandangn berbeda. Terus apa anda mau bilang hakikatnya anda belum mendapatkan titik terang kebenaran yang anda cari. Tapi mohon maaf bukankah sebelumnya anda menganggap semua mazhab itu benar.

    Dlam blog ini anda menulis, bahwa anda adalah Orang Yg Mencari Kebenaran Dari Apapun Yg Dilihat Didengar & Difikirkan ..
    tapi bagi saya jika anda belom bisa menentukan kebenaran yg anda yaqini,
    maka lebih cocok,
    sya anggap anda adalah Orang Yg Membenarkan Apapun Yg Dilihat, Didengar, & Difikirkan …

    Silakan saja kalau anda mau menuduh saya begini begitu, harusnya anda lihat diri anda dulu, sepertinya anda yang lebih cocok untuk dikatakan membenarkan apapun yang dilihat didengar dan dipikirkan. Oh iya maaf kalau anda tidak suka dikatakan seperti itu maka saya sarankan jangan mengatakan hal yang tidak anda suka kepada orang lain. Kalau anda mau mendiskusikan kebenaran dengan dalil dan hujjah maka saya akan siap menanggapinya, tetapi kalau soal tuduhan saya lebih suka mengembalikan tuduhan anda kepada anda sendiri

    Anda fikirkan dulu, mana kebenaran yg anda pilih sbagai keyakinan anda .. Jika anda sudah yakin, perjuangkanlah kebenaran yg anda yaqini trsbt …
    Semoga sedikit ilmu yg Alloh fahamkan pada kita, bisa menjadi sebab untk lebih mentaati Nya

    Saya sudah jelaskan apa yang saya yakini bahkan dalam tulisan-tulisan saya di blog ini sudah cukup jelas. Nah kalau yang begitu masih belum jelas dalam pandangan anda maka mungkin ada yang salah dalam cara pandang anda. Silakan diperbaiki agar anda bisa memandang sesuatu dengan baik dan benar

  34. @Aulia

    Bagaimana sodara SP ??
    Menurut saya, hanya Islam lah agama benar, bebas, mudah … Bagaimana menurut anda ??
    Salah satu usaha saya utk menyatukan umat, adalah dengan meyakini bahwa semua yg ikut Alloh & Rasululloh, mereka berjalan di jalan kebenaran, tanpa memihak salah satu yg paling benar … Semua Umat Islam ada dalam Kebenaran, jika ikut Alloh & Rasululloh …. itu saja. Anda setuju tidak dgn saya ??

    Secara umum saya setuju, dan umat islam tersebut mencakup pengikut Ahlus Sunnah dan pengikut Syi’ah.

    Bagaimana dgn kitab” Syiah yg anda pelajari ?? Anda yakin dengan kebenaran nya ?? Jika yakin, maka mengakui sbagi pengikut faham Syiah menjadi pilihan anda, spaya tidak membingungkan ahli sunnah ..

    Saya membingungkan Ahlus Sunnah, waduh Ahlus Sunnah mana yang bingung. Anda? atau keluarga anda? atau teman-teman anda?. Saya tidak pernah meyakini kitab Syi’ah sebagai rujukan saya sejauh ini kitab yang saya jadikan pegangan adalah kitab hadis Ahlus Sunnah tetapi saya mengakui kalau kitab Syi’ah adalah rujukan bagi para pengikut Syi’ah

    Ada baik nya, anda yg mengaku ikut mazhab Syafi’i, coba anda ulang lagi kebenaran ttang sunnah … apakah ada yg direkayasa ?? Jika anda yakin kebenaran sunnah, maka perjuangkan kebenaran nya

    Apa tulisan saya di blog ini tidak cukup jelas?. Sebagian besar tulisan blog ini adalah kitab-kitab hadis Ahlus Sunnah dan mencakup juga Sunnah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] yang saya yakini. Jadi tolong jangan jadikan ketidakpahaman anda terhadap tulisan saya tentang “rekayasa sunnah” untuk mencela saya. Saya yakin anda tidak paham apa yang saya maksud “rekayasa” dalam tulisan tersebut.

    & saya minta, hapus saja semua isi blog .
    Sangat mengkhawatirkan jika orang” awam ahli sunnah membaca nya …

    Maaf apa saya tidak salah lihat?. Anda bermasalah dengan tulisan-tulisan saya. Kalau ada yang tidak anda setujui ya silakan sampaikan. Perkataan anda meminta saya menghapus semua isi blog saya itu atas dasar apa. Atas dasar kebenaran?. Kebenaran mana yang anda bicarakan, maaf kalau saya anggap ucapan anda sebelumnya soal berpegang teguh pada Al Qur’an dan As Sunnah hanya basa basi pada hakikatnya apa yang anda sebut kebenaran adalah apakah cocok dengan keyakinan anda atau tidak.

    Oh ya dan saya rasa anda tidak perlu mengatasnamakan orang awam ahlus sunnah. Lihat saja anda, apakah anda merasa tersesat dengan membaca tulisan saya, saya rasa tidak justru sebaliknya anda menganggap saya yang bermasalah. Dan saya lihat anda bukan termasuk orang yang mampu membahas tentang dalil jadi kalau anda saja tidak tersesat maka bagaimana bisa anda mengkhawatirkan orang awam yang tidak jauh berbeda dengan anda

    Kebenaran Hanya Milik Alloh & Rasul Nya … Semoga Alloh slalu menunjukkan hidayah Nya pada kita semua … Amiiin …

    Tapi maaf anda kok berlagak seperti kebenaran itu milik anda sampai anda bisa mengatakan kepada orang lain untuk menghapus semua tulisannya. Basa basi saja bukan, ucapan seperti itu memang gampang diucapkan tetapi banyak yang tidak memahaminya. Mereka berkata kebenaran milik Allah dan Rasul-Nya tetapi mudah sekali menuduh bukan-bukan kepada orang lain yang berpegang pada Al Qur’an dan Sunnah.

  35. @Aulia

    Anda sungguh lucu sekali. Sadarkah anda ketika nenek moyang anda dan saya bersembahyang di Pura atau Wihara yang ada di Indonesia, Orang-orang Syi’ah di belahan bumi yang lain telah berlalu-lalang ke Mekkah untuk berhaji. Kalau anda berdarah Arab bukan asli orang Indonesia, maka saya katakan ketika nenek moyang anda berkendaraan unta menembus padang pasir yang panas dan gersang berhaji, maka orang-orang Syi’ah pun melakukan hal yang sama sebagaimana nenek moyang anda. Syi’ah telah ada ribuan tahun yang lalu dan akan tetap ada sampai hari kebangkitan nanti, jadi simpanlah energi anda dan hentikan pikiran konyol anda itu karena sangat menggelikan.

Tinggalkan komentar