Abul A’war As Sulamiy : Sahabat Yang Dilaknat Rasulullah SAW?

Abul A’war As Sulamiy : Sahabat Yang Dilaknat Rasulullah SAW?

Bagi yang tidak mengenal Abul A’war As Sulamiy maka ketahuilah, ia seorang sahabat Nabi [berdasarkan pendapat jumhur dan rajih], ia sahabat yang merupakan salah satu pemimpin dalam kubu Muawiyah di perang shiffin. Ia sahabat yang dilaknat oleh Imam Ali dalam qunut. Ternyata sebelum Imam Ali, Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] sendiri telah melaknat Abul A’war As Sulamiy.

حدثنا أبو بكر حدثنا إسحاق بن سليمان عن حريز بن عثمان عن عبد الرحمن بن أبي عوف عن الحسن بن علي أنه قال لأبي الأعور ويحك ! ألم يلعن رسول الله صلى الله عليه و سلم رعلا و ذكوان و عمرو بن سفيان

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar yang berkata telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman dari Hariiz bin Utsman dari ‘Abdurrahman bin Abi ‘Auf dari Hasan bin Ali bahwa ia berkata kepada Abul A’war “celaka engkau, bukankah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] telah melaknat Ri’lan, Dzakwan dan ‘Amru bin Sufyan [Musnad Abu Ya’la 12/138 no 6769, Husain Salim Asad berkata “sanadnya shahih”]

Hadis riwayat Imam Hasan di atas sanadnya shahih diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqat. ‘Amru bin Sufyan yang dilaknat dalam hadis di atas tidak lain adalah Abul A’war As Sulamiy sendiri dan jelas hadis ini diucapkan oleh Imam Hasan kepada Abul A’war.

  • Abu Bakar adalah Abu Bakar bin Abi Syaibah seorang hafizh perawi Bukhari Muslim Abu Dawud Nasa’i dan Ibnu Majah. Ahmad berkata “Abu Bakar seorang yang shaduq, ia lebih aku sukai daripada Utsman”. Al Ijli berkata “tsiqat hafizh dalam hadis”. Abu Hatim dan Ibnu Khirasy berkata “tsiqat”. Abu Zur’ah berkata “aku belum pernah melihat orang yang lebih hafizh dari Abu Bakar bin Abi Syaibah”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Ibnu Qani’ berkata “tsiqat tsabit” [At Tahdzib juz 6 no 1]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat hafizh [At Taqrib 1/528]
  • Ishaq bin Sulaiman Ar Raziy adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat. Muhammad bin Sa’id Al Ashbahaniy berkata “telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman dan ia tsiqat”. Abul Azhar berkata “termasuk dalam orang-orang muslim yang baik”. Al Ijli berkata “tsiqat seorang yang shalih”. Abu Hatim berkata “shaduq tidak ada masalah padanya”. Nasa’i berkata “tsiqat”. Muhammad bin Sa’ad berkata “tsiqat memiliki keutamaan”. Ibnu Hibban, Al Khalili, Ibnu Wadhaah, Al Hakim dan Ibnu Numair menyatakan ia tsiqat. [At Tahdzib juz 1 no 436]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat memiliki keutamaan” [At Taqrib 1/81]
  • Hariiz bin Utsman adalah perawi Bukhari dan Ashabus Sunan. Mu’adz bin Mu’adz berkata “tidak aku ketahui di Syam ada orang yang lebih utama daripadanya”. Abu Dawud berkata “guru-guru Haariz semuanya tsiqat”. Ahmad bin Hanbal berkata “tsiqat tsiqat”. Ibnu Ma’in menyatakan tsiqat. Duhaim mengatakan ia orang Himsh yang baik sanadnya dan shahih hadisnya. Abu Hatim berkata “tsiqat mutqin” [At Tahdzib juz 2 no 436]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat tsabit dan dikatakan nashibi” [At Taqrib 1/196]
  • Abdurrahman bin Abi ‘Auf adalah perawi Abu Dawud dan Nasa’i. Abu Dawud berkata “guru-guru Hariz tsiqat”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Ibnu Mandah menyatakan ia sahabat. Abu Nu’aim berkata “dia termasuk tabiin penduduk syam”. Al Ijli berkata “tabiin Syam yang tsiqat”. Ibnu Qaththan berkata “majhul hal” [At Tahdzib juz 6 no 494]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat dan menemui masa Nabi [SAW]” [At Taqrib 1/585].

Lantas benarkah Abul A’war As Sulamiy atau ‘Amru bin Sufyan adalah sahabat Nabi?. Jawabannya begitulah yang dikatakan oleh jumhur ulama hadis sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Hajar.

قال مسلم وأبو أحمد الحاكم في الكنى له صحبة وذكره البغوي وابن قانع وابن سميع وابن منده وغيرهم في الصحابة وقال عباس الدوري في تاريخ يحيى بن معين سمعت يحيى يقول أبو الأعور السلمي رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وكان مع معاوية قال يحيى وأرى اسمه عمرو بن سفيان

Muslim dan Abu Ahmad Al Hakim berkata dalam Al Kuna “ia sahabat Nabi” dan disebutkan oleh Al Baghawi, Ibnu Qani’, Ibnu Samii’, Ibnu Mandah dan selain mereka bahwa ia sahabat Nabi. Abbas Ad Duury dalam Tarikh Yahya bin Ma’in berkata “aku mendengar Yahya mengatakan Abul A’war As Sulamiy seorang dari sahabat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan ia bersama Muawiyah. Yahya berkata “namanya adalah ‘Amru bin Sufyan” [Al Ishabah 4/641 no 5855]

Abu Hatim berkata “’Amru bin Sufyan As Sulamiy Abul A’war Asy Syammiy menemui masa jahiliyah, ia bukan sahabat Nabi, ia termasuk sahabat Muawiyah dan riwayatnya dari Nabi [SAW] adalah mursal” [Al Jarh Wat Ta’dil 6/234 no 1296].

أخبرنا أبو غالب وأبو عبد الله ابنا البنا قال أنبأ أبو الحسين بن الآبنوسي أنا أحمد بن عبيد بن الفضل إجازة نا محمد بن الحسين نا ابن أبي خيثمة قال وأبو الأعور عمرو بن سفيان السلمي له صحبة

Telah mengabarkan kepada kami Abu Ghalib dan Abu ‘Abdullah keduanya Ibnu Al Bana yang berkata telah memberitakan kepada kami Abul Husain bin Al Banuusiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ubaid bin Al Fadhl yang berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Husain yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Khaitsamah yang berkata “dan Abul A’war ‘Amru bin Sufyan As Sulamiy seorang sahabat Nabi” [Tarikh Ibnu Asakir 46/54]

Atsar di atas sanadnya shahih sampai ke Ibnu Abi Khaitsamah. Abu Ghalib bin Bana seorang Syaikh Shalih tsiqat [As Siyar 19/603 no 352]. Abu ‘Abdullah bin Bana seorang Syaikh Imam shaduq [As Siyar 20/6 no 3]. Abul Husain bin Al Banuusiy adalah Syaikh yang tsiqat [As Siyar 18/85 no 38]. Ahmad bin Ubaid bin Al Fadhl adalah Syaikh Wasith muhaddis yang tsiqat shaduq [As Siyar 17/197 no 112]. Muhammad bin Husain Abu ‘Abdullah Az Za’faraaniy Al Wasithiy adalah seorang yang tsiqat [Tarikh Baghdad 3/31 no 649]

Pendapat yang rajih Abul A’war As Sulamiy adalah sahabat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Ma’in, Muslim, Ibnu Abi Khaitsamah, Al Hakim dan yang lainnya sedangkan pernyataan Abu Hatim tidak memiliki hujjah apalagi bertentangan dengan pendapat jumhur ulama.

Abul A’war As Sulamiy ini termasuk orang yang memerangi Imam Ali dalam perang shiffin dan ia termasuk salah seorang yang didoakan keburukan oleh Imam Ali di dalam qunut. Kedudukan Abul A’war ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak semua sahabat Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] baik akhlaknya, diantara mereka terdapat orang yang menyimpang dari kebenaran dan dikabarkan kalau Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] telah melaknatnya. Salam Damai

10 Tanggapan

  1. Saya setuju dengan SP, tidak semua sahabat Nabi saw memiliki akhlak yang mulia. Ada segelintir di antara mereka yang berakhlak buruk!

  2. Sebanyak apapun dalil yang dikemukakan, para pengingkar Ahlul Bait akan tetap kukuh dengan pendirian mereka. Karena bagi mereka sahabat tetap adil. Bila para sahabat beri jjitihad, melakukan kesalahan dapat satu pahala dan jika benar dapat dua pahalah sekalipun bertentangan dengan Nabi dan Alquran, he he he. @Sp, tetap berjuang memberikan pencerahan, semoga Allah selalu memberi kesehatan jasmani maupun rohani, amin

  3. @SP
    Mohon penjelasan atas atsar tersebut diatas. Akal sehat saya belum bisa menerima penjelasan SP tsb. Karena SP mengatakan Abul A’war As Sulamiy sahabat Nabi yang dilaknat. Dan menurut SP yang memberi predikat sahabat adalah jumhur dan rajih.
    Yang tdk saya mengerti dan akal sehat saya tdk bisa menerima adalah SESEORANG YANG DILAKNAT MASIH DISEBUT SAHABAT DARI YANG MELAKNAT. Atau dengan kata lain Rasul telah melaknat seseorang tapi TETAP disebut Sahabat Rasul.
    ]Kalau demikian tolong jelaskan apa artinya LAKNAT dan SAHABAT. Wasalam

  4. memang ijtihad itu bagus tapi kalo hukum yg sudah jelas kemudian dibelokkan dengan ijtidah adalah SESAT.
    Allah swt telah menentukan hukum bagi orang yg membunuh tanpa alasan syar’i dosanya bagaikan membunuh seluruh manusia.
    Perbuatan Yazid (laknatullah) membunuh Imam Husain as kalau salah dapat pahala satu— inilah ijtihad SESAT alias KONYOL.

  5. @fuad
    Kalau sesat alias konyol. Dimana mereka bermukim diakhirat nanti

  6. @Fuad
    Itulah yang sangat diherankan dari mereka, ko bisa logika pengingkar sperti itu, katanya mencintai Ahlul Bait, tetapi mesra juga dengan pembencinya

  7. Pada dasarnya, perbedaan pendapat yang mungkin timbul disebabkan perbedaan definisi sahabat Nabi.

    * Apabila sahabat didefinisikan sebagai orang-orang yang beriman dan pernah berinteraksi dengan Rasulullah, maka tidak ada yang mengherankan tentang riwayat di atas. Hal ini disebabkan sahabat dapat saja berbuat kesalahan, bahkan menjadi orang munafiq sekalipun.

    * Apabila sahabat didefinisikan sebagai orang-orang yang beriman dan pernah berinteraksi dengan Rasulullah, dan mereka mati dalam kondisi beriman, maka tidak akan ada sahabat yang munafiq. Akan tetapi, definisi ini menyalahi riwayat yang bersumber dari Rasulullah yang menyatakan ada beberapa sahabat yang menjadi munafiq.

    Yang terpenting, kita harus meneladani sahabat-sahabat yang tetap komitmen dalam keimanan, bukan sahabat yang dilaknat atau sahabat yang munafiq.

    Salam,

    Abu Yusuf

  8. AllaaHumma shalli álaa Muhammad wa aali Muhammad wa ájjil faraja aali Muhammad…

    “Kekaguman” saya gak habis-habis terhadap asuaja sebagaimana selalu diuraikan mas SP dalam artikel-artikelnya seperti di atas, begitu apa adanya diungkap hadits-hadits asuaja sehingga tersirat dengan sangat kuat dan jelas ketidakkonsistenan hadits-hadits asuaja dengan pemberian istilah “sahabat” dan “sikap dan perbuatan sahabat” dan bahwa sahabat Nabi sebagaimana yang disebut dalam hadits-hadits asuaja ini juga tidak luput dari salah, dosa dan perbuatan keji, karena ternyata mereka bukan sahabat-sahabat pilihan atau bahkan manusia-manusia suci setelah Rasulullah SAWAW.

    Hal ini yang terus disemai mas SP dari ulasan-ulasannya sejak awal sampai sekarang dalam blog-nya ini untuk mengajak para pembacanya menggunakan nalar dari hadits-hadits yang mereka yakini kesahihannya untuk introspeksi diri dan kemudian mencari yang paling benar (tahu kan yang saya maksud).

    Jadi menurut saya Mas SP harus tetap terus “menjembatani” menuju jalan yang paling benar tersebut. Dan saya berharap ada manusia-manusia sejenis mas SP dari pihak yang paling benar tersebut yang dengan suka hati membagi ilmu-ilmunya kepada kita semua…

    Semoga ridha AllaH SWT selalu tercurah kepada mas SP dan manusia-manusia sejenisnya serta keluarganya.

  9. Saya belum menemukan adanya pembahasan hadits-hadits Ahlul Bayt (dalam Bahasa Indonesia) secara khusus di internet dari kalangan Pencinta Ahlul Bayt sendiri. Ada yang bisa membantu? Mas SP mungkin?

  10. […] Riwayat Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] melaknat Abul A’war As Sulamiy […]

Tinggalkan komentar