Hadis Sahabat Nabi Yang Masuk Neraka : Samurah bin Jundub?

Hadis Sahabat Nabi Yang Masuk Neraka : Samurah bin Jundub?

Sebelumnya kami pernah menuliskan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyatakan ada salah seorang sahabat Nabi yang masuk neraka yaitu Kirkirah dan kali ini kami akan menunjukkan ternyata terdapat hadis lain tentang “masuk neraka” ini yang ternyata ditujukan untuk Samurah bin Jundub. Ini bukan pertama kalinya kami menulis tentang Samurah bin Jundub, sebelumnya kami pernah membahas Samurah ini telah disebutkan dalam hadis shahih bahwa ia menjual khamar dan khalifah Umar telah mencelanya karena perkara itu. Padahal disebutkan dalam hadis shahih bahwa Allah SWT melaknat orang yang menjual khamar

حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا يونس بن محمد ثنا فليح عن سعد بن عبد الرحمن بن وائل الأنصاري عن عبد الله بن عبد الله بن عمر عن أبيه أن النبي صلى الله عليه و سلم قال لعن الله الخمر ولعن شاربها وساقيها وعاصرها ومعتصرها وبائعها ومبتاعها وحاملها والمحمولة إليه وآكل ثمنها

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang menceritakan kepadaku ayahku yang menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad yang menceritakan kepada kami Fulaih dari Sa’d bin ‘Abdurrahman bin Wail Al Anshari dari ‘Abdullah bin Abdullah bin Umar dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Allah melaknat khamar, dan melaknat yang meminumnya, yang menuangkannya, yang membuatnya dan yang meminta dibuatkan, yang menjualnya, yang mengangkutnya dan yang meminta diangkut dan yang memakan keuntungannya [Musnad Ahmad 2/97 no 5716, Syaikh Syu’aib berkata “shahih dengan jalan-jalannya”]

Jadi bukan suatu hal yang mengherankan jika terdapat hadis shahih bahwa Samurah bin Jundub dikatakan akan masuk neraka. Tentu saja kami tidak punya hak untuk menghukum seseorang sebagai ahli surga atau ahli neraka, yang kami lakukan hanyalah meneliti riwayat yang shahih dan berhujjah dengannya. Berikut hadis yang kami maksud

أخبرنا أبو الحسين بن الفضل القطان ببغداد أخبرنا عبد الله بن جعفر حدثنا يعقوب بن سفيان حدثنا عبيد الله بن معاذ حدثنا أبي حدثنا شعبة عن أبي مسلمة عن أبي نضرة عن أبي هريرة ان النبي قال لعشرة في بيت من أصحابه آخركم موتا في النار فيهم سمرة بن جندبقال أبو نضرة فكان سمرة آخرهم موتا

Telah mengabarkan kepada kami Abu Husain bin Fadhl Al Qaththan di Baghdad yang berkata telah mengabarkan kepada kami ‘Abdullah bin Ja’far yang berkata telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Sufyan yang berkata menceritakan kepada kami ‘Ubaidillah bin Mu’adz yang berkata telah menceritakan kepada kami Ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Abi Maslamah dari Abu Nadhrah dari Abu Hurairah bahwa Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata kepada sepuluh orang sahabatnya di dalam rumah “orang yang terakhir wafat diantara kalian akan berada di dalam neraka” dan diantara mereka ada Samurah bin Jundub. Abu Nadhrah berkata “Samurah adalah orang yang terakhir wafat diantara mereka” [Dala’il An Nubuwah Baihaqi 6/458]

Hadis ini kedudukannya shahih. Telah diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya. Sebagian orang mencacatkan hadis ini tanpa dalil dan sebagian lagi berusaha mentakwilkan hadis ini agar tidak menodai kedudukan sahabat Samurah bin Jundub. Berikut analisis para perawinya

  • Abu Husain bin Fadhl Al Qaththan adalah Muhammad bin Husain bin Muhammad bin Fadhl Al Baghdadi seorang yang tsiqat. Al Khatib berkata “tsiqat” [Tarikh Baghdad 2/246 no 718]. Adz Dzahabi berkata “ Syaikh Al Alim tsiqat, disepakati tsiqat” [As Siyar 17/331 no 202]
  • ‘Abdullah bin Ja’far adalah Ibnu Darastawaih, Adz Dzahabi menyatakan ia seorang Imam, Allamah dan tsiqat [As Siyar 15/531 no 309]
  • Yaqub bin Sufyan Al Fasawi adalah seorang hafiz yang tsiqat [At Taqrib 2/337]. Adz Dzahabi menyatakan ia tsiqat [Al Kasyf no 6388]
  • Ubaidillah bin Mu’adz adalah perawi Bukhari Muslim Abu Dawud dan Nasa’i yang tsiqat. Abu Hatim menyatakan tsiqat, Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat, Abu Dawud menyatakan ia seorang hafizh, Ibnu Qani’ menyatakan tsiqat. [At Tahdzib juz 7 no 92]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat hafizh” [At Taqrib 1/639]
  • Mu’adz bin Mu’adz adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat. Ibnu Ma’in, Abu Hatim, Nasa’i, Ibnu Sa’ad menyatakan tsiqat. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 10 no 367]. Ibnu Hajar menyatakan tsiqat [At Taqrib 2/193]
  • Syu’bah bin Hajjaj adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat ma’mun tsabit hujjah”. Al Ijli menyatakan tsiqat tsabit dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 4 no 590]. Ibnu Hajar menyatakan ia seorang hafiz yang tsiqat [At Taqrib 1/418]
  • Abu Maslamah adalah Sa’id bin Yazid bin Maslamah Al Azdi perawi kutubus sittah yang tsiqat. Ibnu Ma’in, Nasa’i, Ibnu Sa’ad, Al Ijli, Al Bazzar menyatakan tsiqat. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 4 no 168]. Ibnu Hajar menyatakan tsiqat [At Taqrib 1/367]
  • Abu Nadhrah adalah Mundzir bin Malik perawi Bukhari dalam At Ta’liq, Muslim dan Ashabus Sunan. Ibnu Ma’in, Abu Zur’ah, Nasa’i, Ibnu Sa’ad, Ahmad bin Hanbal menyatakan tsiqat [At Tahdzib juz 10 no 528]. Ibnu Hajar menyatakan tsiqat [At Taqrib 2/213]

Para perawi hadis ini jelas orang-orang yang tsiqat dan Abu Nadhrah meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah. Al Baihaqi setelah meriwayatkan hadis ini ia berkata Abu Nadhrah tidak tsabit mendengar dari Abu Hurairah [Ad Dala’il 6/458]. Pernyataan Baihaqi keliru dan tidak memiliki dalil. Al Hafizh Abu Sa’id Al ‘Alaiy dengan jelas menyebutkan bahwa Abu Nadhrah mendengar dari Ibnu ‘Abbas, Abu Hurairah, Abu Sa’id Al Khudri dan sahabat lain yang satu thabaqat dengan mereka [Jami’ Al Tahsil Fi Ahkam Al Marasil no 800]

Jika dianalisis secara tarikh maka Abu Nadhrah bertemu atau sezaman dengan Abu Hurairah. Ibnu Hajar menyebutkan bahwa Abu Nadhrah bertemu dengan masa Thalhah bin Ubaidillah [At Tahdzib juz 10 no 528] dan dikenal bahwa Thalhah wafat jauh sebelum Abu Hurairah. Abu Nadhrah adalah perawi yang tsiqat dan tidak ada satupun ulama terdahulu yang menyatakan riwayatnya dari Abu Hurairah adalah mursal, para ulama yang menulis biografi Abu Nadhrah malah menegaskan periwayatannya dari Abu Hurairah dan tidak ada satupun yang menyatakan mursal. Jadi dengan persyaratan Imam Muslim maka riwayat Abu Nadhrah dari Abu Hurairah dianggap muttashil.

Petunjuk lain yang menguatkan bahwa Abu Nadhrah mengambil hadis dari Abu Hurairah adalah Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya [Shahih Muslim 4/2185 no 2845] telah berhujjah dengan riwayat Abu Nadhrah dari Samurah bin Jundub dan Samurah sendiri adalah sahabat yang semasa dengan Abu Hurairah dimana Abu Hurairah wafat 2 atau 3 tahun sebelum Samurah. Jadi jika riwayat Abu Nadhrah dari Samurah diterima maka tidak ada alasan untuk menolak riwayat Abu Nadhrah dari Abu Hurairah. Abu Nadhrah adalah seorang yang tsiqat dan dia bukan seorang mudallis maka ‘an anahnya dianggap muttashil.

Seperti biasa kaum yang menyebut diri mereka salafiyun mencari-cari dalih untuk melemahkan hadis ini. Mereka bertaklid dengan pernyataan Baihaqi tanpa meneliti apakah yang dikatakan Baihaqi itu berdasar atau tidak. Jika telah diketahui ada ulama yang menegaskan penyimakan Abu Nadhrah dari Abu Hurairah dan diketahui bahwa Abu Nadhrah semasa dengan Abu Hurairah maka pernyataan yang lebih rajih adalah Abu Nadhrah mendengar hadis dari Abu Hurairah.

Syubhat lain yang digunakan salafiyun untuk membela Samurah [dimana mereka bertaklid kepada Bukhari yang dikenal tadlisnya dalam menyembunyikan keburukan Samurah bin Jundub] adalah mereka mentakwilkan hadis ini bahwa maksud hadis itu adalah Samurah akan mati dengan api atau terbakar. Syubhat ini terlalu lemah untuk dibantah karena jelas-jelas berbeda dengan lafaz hadisnya. Lafaz yang digunakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diatas sama persis dengan lafaz pada hadis berikut

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ كَانَ عَلَى ثَقَلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ كِرْكِرَةُ فَمَاتَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ فِي النَّارِ فَذَهَبُوايَنْظُرُونَ إِلَيْهِ فَوَجَدُوا عَبَاءَةً قَدْ غَلَّهَا

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah yang berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amr dari Salim bin Abil Ja’d dari Abdullah bin Amr yang berkata “Pernah ada seseorang yang biasa menjaga perbekalan Nabi SAW, orang tersebut bernama Kirkirah. Kemudian dia pun meninggal dunia, ketika itu Rasulullah SAW bersabda “Dia berada di Neraka”. Maka para sahabat pergi melihatnya dan mereka mendapatkan sebuah mantel yang diambilnya dari harta rampasan perang sebelum dibagikan [Shahih Bukhari 4/74 no 3074]

Tidak ada ulama yang mau bersusah-susah membela Kirkirah dengan mentakwilkan hadis di atas. Mungkin karena ia dikenal tidak meriwayatkan hadis. Berbeda halnya dengan Kirkirah yang tidak dikenal memiliki hadis Samurah bin Jundub termasuk sahabat yang hadis-hadisnya bertebaran dalam kitab hadis termasuk dijadikan hujjah dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Jadi dapat dimaklumi jika sebagian ulama [khususnya dari kalangan salafiyun] mengeluarkan segala pembelaan yang bisa mereka lakukan untuk melindungi kedudukan Samurah bin Jundub.  Terus bagaimana nasibnya hadis-hadis Samurah? ya apa yang perlu dipermasalahkan, kalau merasa ragu menerima ya tidak usah terima tetapi kalau merasa yakin dengan hadisnya silakan diterima. Pemecahannya mungkin cukup sederhana, terima sajalah apa yang ada, tidak perlu sok merasa tinggi, tempatkan sesuatu pada tempatnya dan gak perlu sibuk berapologi. Salam damai

62 Tanggapan

  1. kalau harus sampai disini cara meneliti hadis bisa jadi bahwa hadis bukhori-muslim penuh dengan cacat perawi walaupun dijuluki “kitab terbaik setelah Alquran”
    wah pusing jadinya…………….

  2. SaLam..
    Yang perLu diteLiti adaLah perawi-perawi pada tingkatan sahabat. ApabiLa sang perawi di pihak yang memerangi AmiruL Mukminin ALi bin Abi ThaLib a.s. maka sang perawi wajib untuk dicurigai riwayatnya,bahkan haditsnya harus dicacat. Karena keutamaan mengenai AhLuL Bayt a.s. teLah dikabarkan RasuLuLLah daLam hadist-hadits shahih.
    WassaLam.

  3. Seperti biasa kaum yang menyebut diri mereka salafiyun mencari-cari dalih untuk melemahkan hadis ini. Mereka bertaklid dengan pernyataan Baihaqi tanpa meneliti apakah yang dikatakan Baihaqi itu berdasar atau tidak.

    Jelas hadits di atas terdapat dalam Dala’il An Nubuwah Baihaqi 6/458, ya penjelasan Imam Baihaqi sebagai periwayat hadits tsb lebih layak diterima lah, dr pada taklid kpd org mutaakhirin yg ga jelas, jadi ga perlu tinggi hati lah :mrgreen:

  4. @sok tau banget
    ah jangan sok tahulah, periwayatan Baihaqi memang diterima tetapi pernyataan kalau Abu Nadhrah tidak mendengar Abu Hurairah jelas tidak diterima karena Abu Nadhrah sendiri seorang tsiqat bukan mudallis mengatakan kalau ia meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah maka periwayatannya berstatus muttashil. Abu Nadhrah yang lebih tinggi sanadnya jelas lebih tahu dari Baihaqi, Baihaqi itu mutaakhirin jika dibandingkan sama Abu Nadhrah iya kan :mrgreen:

  5. sugoy/Amazing ama SP
    syukron SP ^_^
    Daku g tw ngomong apalagi setiap pembahasan yang dikau berikan selalu masuk logika. maju terus yach Si Analisis Pencari Kebenaran 😀

    owh yach untuk semuanya daku minta mav cz bentar lagi bulan puasa, jadi kita harus bersihkan hati kita (Maaf kalau OOT)

  6. @sok tahu banget, berkata : “Jelas hadits di atas terdapat dalam Dala’il An Nubuwah Baihaqi 6/458, ya penjelasan Imam Baihaqi sebagai periwayat hadits tsb lebih layak diterima lah, dr pada taklid kpd org mutaakhirin yg ga jelas, jadi ga perlu tinggi hati lah”

    wah kalo gw sih, lebih percaya SP daripada elo ..
    elo ngomong doang, mending omongannya ada isinya …

  7. @Si kampret
    wah kalo gw sih, lebih percaya SP daripada elo ..
    elo ngomong doang, mending omongannya ada isinya …
    ====
    Wah pecaya ama orang Rafidha serem… ntar lama-lama bisa pecaya ama keledai. asli loh keledai jadi perawi tsiqot lagi kata mereka (syiah).
    @Sp
    lha pak emang kenapa kalo ada hadits sahabat yang masuk neraka???? emang sahabat maksum seperti nabi???
    tuh ada juga hadits sahabat yang dijanjikan masuk surga…? SYIAH… SYIAH BETAPA BENCI DAN DENDAMNYA KALIAN KEPADA PARA SAHABAT RASULULLAH SALLALLAHUALIHI WASALAM…… AGAMA PEMBENCI ISLAM YAITU RAFIDHA

  8. @ Abu Jufri

    Kan merurut mazhab ente seluruh sahabat nabi adil dan semuanya masuk surga..!!! Tapi kenyataannya dari berita yang tertulis dalam kitab2 mazhab ente menyatakan sebaliknya dari doktrin yang selama ini ente pegang teguh yang dengan mazhab itu ente mimpi mau masuk surga.

    Tapi kok ternyata hujjah Rafidhah jauh lebih benar dan lebih jujur daripada hujjah mazhab ente, gimana ini??? Bukankah selama ini orang2 rafidhah kalian tuduh sebagai pendusta tapi mengapa kenyataannya orang2 Rafidhah jauh lebih jujur daripada orang2 yang ngaku Sunni, gimana ini, mas????

    Saya pribadi lebih percaya pada orang2 Rafidhah daripada orang2 yang semazhab dengan ente karena dulu juga saya semazhab dengan ente, tapi karena saya sudah tau kebohongan2 orang yang semazhab dengan ente maka bagi saya Rafidhah lebih jujur dan lebih dapat dipercaya daripada SELURUH ULAMA PANUTAN ENTE.

    Akhirul kalam, fakta membuktikan RAFIDHAH LEBIH JUJUR DARIPADA ULAMA IDOLA ANDA SEKELAS IMAM BUKHARI SEKALIPUN.

  9. @ Abu Jufri

    Bisakah anda buktikan bahwa Syiah benci Islam?
    Bisakah anda buktikan bahwa Syiah benci Sahabat Nabi?

    Kalau Syiah benci Islam mengapa pula negara merekalah (Iran) yang paling ingin dan paling sukses menerapkan Syariat Islam dibanding negara2 lain yang semazhab dengan ente, sementara itu fakta menunjukkan tidak ada negara yang bermazhab seperti ente di muka bumi ini yang mau menerapkan Syariat Islam secara serius, bahkan negara2 yang sama mazhab dengan ente 100% tanpa kecuali melacurkan diri pada Amerika dan Israel.

    Apakah “pelacuran syariat” pada Amerika dan Israel seperti yang ditunjukkan oleh Saudi Arabia sebagai bukti kecintaan kalian pada Islam?????

    Apakah pengkhianatan Raja Saud pada Khalifah Usmaniyah sebagai bukti kecintaan kalian pada Islam????

    Apakah pengkhianatan kalian pada Palestina sebagai bukti kecintaan kalian pada Islam????

    Apakah terorisme yang kalian praktekkan itu sebagai bukti kecintaan kalian pada Islam?????

    SIAPA YANG MAU PERCAYA PADA CINTA PALSU KALIAN ITU????

    Setiap usaha persaudaraan Islam dulakukan oleh Syiah dan Sunni selau kalian gagalkan dengan membom masjid masjid mereka, sebenarnya telah nyata bahwa KALIAN ADALAH MUSUH UMAT ISLAM YANG SESUNGGUHNYA YANG KEKEJIANNYA JAUH MELEBIHI YAHUDI.

  10. @abu jufri

    Wah pecaya ama orang Rafidha serem… ntar lama-lama bisa pecaya ama keledai. asli loh keledai jadi perawi tsiqot lagi kata mereka (syiah).

    Saya bukan rafidhah kok, saran saya berhentilah memfitnah orang lain, udah bulan puasa lho 🙂

    lha pak emang kenapa kalo ada hadits sahabat yang masuk neraka???? emang sahabat maksum seperti nabi???

    Ah gak kenapa-kenapa kok, biasa aja 🙂

    tuh ada juga hadits sahabat yang dijanjikan masuk surga…?

    tentu tentu 🙂

    SYIAH… SYIAH BETAPA BENCI DAN DENDAMNYA KALIAN KEPADA PARA SAHABAT RASULULLAH SALLALLAHUALIHI WASALAM…… AGAMA PEMBENCI ISLAM YAITU RAFIDHA

    Nah iki waham :mrgreen:

  11. @abu jufri,

    tuh kan bener, ngoomongannya gak ada isinya ..

  12. Salafy/Wahhabi selalu menolak mengakui bahwa mazhab-nya adalah mazhab yang suka mengkafirkan mazhab lainnya. Tetapi fakta berbicara sebaliknya.

    Mereka banyak sekali mengeluarkan fatwa mengkafirkan mazhab atau ulama lain. Bahkan ulama2 dari berbagai lintas mazhab mereka kafirkan, seperti Sayyid Quthb, Muhammad al-Ghazali, Yusuf al-Qardhawi, Abul Ala al-Maududi, Hasan al-Bannaa, Muhammad Surur dan Muhammad Ahmad ar-Raasyid, Said Hawwa, Salman al- Audah, Safar al¬Hawaii, Nashir al- Umr, Aaidh al-Qarni, Mahmud Abdul Halim dan Jasim al-Muhalhal serta murid-murid al-Bannaa, dan keluarga Quthb. Dari Ulama Sufi sampai Ulama syiah, dari HT sampai Ikhwanul Muslimin, dan dari JIL sampai Jamaah Tabligh semuanya kebagian fatwa sesat.

    Dan tidak tanggung-tanggung, ulama-ulama salafy sendiri jika mereka sesatkan karena tidak mau mendengar ucapan-ucapan ulama panutan mereka, diantaranya Ihya-ut Turats, Abu Bakar Baasyir dan Jafar Umar Thalib.

    Saya yakin, jika dikumpulkan fatwa sesat dari seluruh ulama salafy/wahhabi, maka menurut salafy/wahabi, tidak tersisa satupun umat islam kecuali ulama2 dan pengikut mereka saja.

    Jika ingin tahu pendakwah salafy/wahhabi yang wajib diataati dan jika tidak taat maka bisa dikatakan sesat/kafir (terbukti fatwa sesat kepada Jafar Umar Thalib), silahkan buka di artikel “Siapakah para Ulama dakwah salafiyah masa kini?” di

    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=418

    Dari site tersebut, disebutkan pendakwah salafy/wahhabi tersebut antara lain :
    *Syaikh Abdullah bin Abdil Aziz bin Baz
    *Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan
    *Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah Ali Syaikh
    *Syaikh Abdullah bin Abdirahman Al Ghadyan
    *Seluruh anggota Haiat Kibarul Ulama As Suudiyah (Lembaga para ulama senior Saudi)
    *Para Ulama di kota Madinah
    *Para Ulama lain yang telah jelas atas mereka dalam menolong Al haq dan memerangi Hizbiyyah

  13. sambungan :

    Dan Berikut ini fatwa-fatwa pensesatatan/pengkafiran yang dikeluarkan salafy/wahhabi yang diambil dari situs http://www.salafy.or.id/

    *Fatwa-fatwa Ulama Terakhir tentang sesatnya Jamaah Tabligh*
    http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=329

    *Membongkar Kesesatan Hizbut Tahrir : Siapa mereka ? *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=979

  14. sambungan :

    *Membongkar Kesesatan Hizbut Tahrir : Pemberontakan *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=981

    *Kesesatan Qaradhawi – Menyepelekan Aqidah*
    http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=648

    *Membongkar pikiran Hasan Al Banna – Quthbiyyah (III)*
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=337

  15. sambungan :

    Bahkan ulama saudi Aid Al-Qarny pun dibilang sesat .. 🙂

    *Fatwa tentang kesesatan Aidl Al-Qarny*
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=508

    Luar biasa, ulama sekaliber Imam Ghozali pun didustakan …:)

    *Imam Ath Thurtusi – Membongkar Kedustaan Ihya Ulumuddin *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=69

    *Seruan Terbuka Bagi Penerbit dan Pemilik Toko Buku *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1113

  16. sambungan :

    Ihya ut Turats yang notabene juga salafy/wahhabi juga kebagian fatwa sesat .. 🙂

    *Ihya ut Turats menyimpang dalam manhaj – Fatwa Ulama*
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1061

    Bahkan Umar Thalib pun dibilang sesat. Yang lebih kacau lagi, dalam situs berikut, Umar Thalib disesatkan hanya gara-gara menghadiri majelis Dzikirnya Arifin Ilham dalam memperingati memperingati kemerdekaan RI sekaligus peringatan HUT BNI. Jadi Arifin Ilham pun disesatkan dan memperingati kemerdekaan RI-pun disesatkan. Kacau ! ! !

    [Sebenarnya salafy/wahhabi ini Tinggal dimana sih. Kayaknya perlu diusir dari wilayah RI nih]

    *Jafar Umar Thalib telah meninggalkan kita*
    http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=664

  17. Dari logika sederhana saja [tapi saya ragu salafier akan mengerti], fatwa-fatwa pensesatatan yang dikeluarkan Haiat Kibarul Ulama As Suudiyah (Lembaga para ulama senior Saudi) justru menunjukkan kesesatan wahhabi/salafy dan keterkucilan mereka.

    Mari kita lihat : Dari fatwa2 yang dikeluarkan situs http://www.salafy.or.id, mereka mengkafirkan hampir semua mazhab islam selain mereka. Dari Ulama Sufi sampai Ulama syiah, dari HT sampai Ikhwanul Muslimin, dan dari JIL sampai Jamaah Tabligh semuanya kebagian fatwa sesat.

    Artinya, semua mazhab selain salafy/wahhabi adalah sesat menurut salafy/wahhabi.

    Itu menunjukkan bahwa mazhab selain wahhabi/salafy benar-benar berbeda dengan salafy/wahhabi.

    Fakta ini mendukung fakta sebelumnya bahwa Bin Baz mengkafirkan siapapun yg meyakini bahwa bumi itu bulat dan meyakini bahwa matahari mengelilingi bumi.

    Salafi meyakini bumi itu ceper, dana Semua mazhab selain salafi/wahhabi meyakini bumi itu bulat.

    Jadi kesimpulannya : Salafy/Wahhabi itu tidak sama dengan mazhab islam lainnya. Karena itu Salafy/wahhabi itu bukan bagian dari agama islam.

  18. @abu jufri
    Kami tidak membenci SAHABAT RASUL.Apakah dia sahabat yang TAAT, yang MUNAFIK, yang MURTAD kita tidak berhak membenci.
    Kita hanya mau menunjukan yang HAK.
    Karena anda dan kelompok anda tidak pernah membedakan, Sahabat mana yang Taat, mana Yang munafik dan mana yang Murtad. Maka sadara kita SP menunjukan berdasarkan Riwayat maupun Hadits yang Shahih. Agar anda dan kelompok anda bisa melek mata anda2. Tapi apabila telah diberitahukan tapi masih NGOTOT. Yah apa mau dikata mungkin anda2 sudah di VONIS dgn QS 2 : 6..

  19. @All Syiah rafidha
    kalo ente2 pade kagak MEMBENCI sahabat..pertanyaanya kenapa sahabat radhiallahuanhum kalian ungkit2 terus berbagai kesalahan2 yang kecil ataupun besar dan dalam ijtihad mereka. udahlah rafidha… ente2 enakan jujur aje neh bulan puasa (kate si SP di atas), tapi apakah di bulan puasa boleh taqiyah juga…..@^%#$@!!@%?????
    @Si Kampret
    ente kalo ngomong fitnah takfir jangan asal ngaco/ngawur, kalo dalam bahasa makna sesat bukan berarti KAFIR tetapi artinya (menyimpang)…..belajar bahasa dulu gih…kecuali kalian ingin memprovokasi umat agar membanci dan menjauhi manhaj salaf as shalih. (inget bulan puasa kate si SP)

  20. begitulah adanya suatu kebenaran, jika mau selamat tinggalkan riwayat samurah bin jundub meskipun dia banyak dikutip bukhori dan muslim. tak masalah bukhori muslim pun manusia yang tak lepas dari lupa dan dosa ingat dia bukan nabi mungkin salah atau bisa jadi apologetic

  21. aneh memang orang2 nashibi ini,mereka bela mati2an orang2 yg menentang(sahabat versi nashibi) allah n rosulnya,tp rosul n ahlulbaitnya mereka lecehkan pd hal sdh jelas berita dr allah n rosulnya siapa itu ahlulbait.
    yg lucunya lg,mereka protes klu sesat dikatakan kafir,pdhal dr mereka sendiri ucapan kafir sll dgn mudah terlontar dr mulut busuk ulama2 mereka.
    eh.. tau2 mencoba menggugat ttg taqiyah,
    apa mereka tdk tau bhw quran dgn gamblangnya memberitakan ttg taqiyah
    atw quran mereka beda ya…
    klu tuhan n nabi mereka sih sdh jelas beda
    maklum kali bumi mereka ceper…

  22. @abu jufri
    Saya sendiri tidak setuju dengan mereka yang serampangan menilai/mencela (orang terlebih lagi sahabat).
    Namun saya tidak memandang hal tsb sebagai keyakinan mazhab syi’ah (itu adalah kerja oknum).
    Namun benar syi’ah (yang saya tahu) kritis dalam mengelompokkan siapa2 saja yang layak masuk kategori sahabat. Dan salahnya “sunni” pukul rata semua sebagai sahabat, yang mana sering bertentangan sendiri dengan hadits2 mereka yang juga berisi mencela, menilai, mereka sendiri.
    Ada mereka2 dari syi’ah (oknum) yang melihat kesalahan sahabat sebagai kartu mati bahwa mereka adalah musuh. Sedang saya sendiri melihat ada sahabat yang melakukan kesalahan hanya krn memang mereka tidak maksum (bisa2 saja), tidak sebagaimana ahlul bayt.
    Saya hanya setuju membicarakan kekurangan sahabat dalam kerangka kebutuhan yang lain (bukan khusus membicarakan celanya mereka => bisa ghibah).

    Sedang mengenai takfiriyah, mestinya anda tidak bisa menolak bahwa mazhab salafy/wahaby penuh dengan takfiriyah (kalau dibutuhkan bisa diminta buktinya).
    Namun argumen anda bahwa sesat dan kafir berbeda, memang betul ada banyak yang bukan pengkafiran namun “sekedar” sesat.
    Namun anda juga mungkin lupa (atau saya yang salah) bahwa dikonsep mazhab anda bahwa “semua yang sesat tempatnya di neraka”.
    Bisa gak kalau dikatakan bahwa fatwa sesat sebagai fatwa masuk neraka?

    Salam damai

  23. @Truthseeker08
    yah yang ane bilang cuma untuk khusus syiah rafidha,imamiyah, qoromitha dsb yang mencela, isteri2 dan dan mengkafirkan sahabat rasulillah sallallahualaihi wasalam. kalo anda mahdzab syiah zaidi mungkin benar anda tidak setuju dengan tema2 yg dibuat si SP, tapi tetap aja ente salah dalam menilai kata “OKNUM” . udah jelas dan nyata syiah yg ane sebutkan di atas rata2 pembenci sahabat jadi bukan oknum atau istilah2 lainnya untuk mengkaburkan apa yg udah jelas.
    ahli bait juga kagak maksum sebagaimana para sahabat radhiallahuanhum.
    mengenai takfiriah salafy yg ente sebutkan tadi. ya ane butuh bukti takfir tanpa alasan yang syar’i dari ulama salafy.
    memang sesuai yang ente sebutkan sesat tempatnya di neraka sebagaimana hadits rasulillah sallallahualaihi wasalam “wakullu dholalatin finnaar” jadi g ada yang aneh dan tebakan ente bener..
    ya. fatwa sesat sebagaimana dengan keumuman lafadz hadits tersebut “setiap kesesatan di neraka” jadi makna itulah makna hadits tsb, tapi kesesatan perorangan jangan disamakan atau diratakan karena masing2 mempunyai penghalang2nya/udzur seperti masih ragu dipikirannya ada syubuhat, taqlid buta, jahil/bodoh dsb hukumannya terserah pada Allah azawajalla.. yang jelas setelah turun Hujjah bagi pribadi2 sesorang dan dia membenarkannya (tidak ada syubuhat2) tapi tetap menolak dan masih mengerjakan yang dilarang maka itulah yang difatwakan sesat bahkan jika dia adalah da’i penyerunya maka dia bisa dikatakan ahli bid’ah.
    takfir dan sesat tidaklah sama, sesat adalah menyimpang dan dihukumi menurut kadar masing2 seperti yg ane sebutkan td, sedangkan kafir adalah keluar dari Islam karena terdapat pembatal2 Islam. seperti mencaci maki Allah dan Rasulnya, meminta kepada berhala/orang yg meninggal, berlindung kepada selain Allah dsb.. ini dihukumi Kafir yaitu keluar dari Agama Islam dan hukumnya ya dineraka jika dia kafir murni maka hukumanya yg telah Allah sebutkan dalam al qur’an yaitu kekal dineraka.
    wallahualam

  24. :mrgreen:

  25. @abu jufri
    Anda paling gampang menuduh sesorang.
    Apa buktinya bahwa mereka yang membela Ahlulbait Siyah Rafidah?
    Kalau setiap mereka yang membela ahlulbait dikatakan Siyah Rafidhah maka betapa DUNGU cara berpikir anda.
    Apakah karena menyalahkan perbuatan salah para Sahabat,
    maka lalu mereka dicap Syiah Rafidhaf betapa DUNGU cara berpikir anda.
    Apakah karena mengungkit sejarah maka mereka disebut Syiah Rafidhah? Betapa DUNGU cara perpikir anda
    Dan apakah kalau mencela perbuatan Salah para Sahabat,
    mereka disebut Syiah Rafidhah? Betapa DUNGU cara berpikir anda. Wasalam

  26. Hei @abu jufri,

    nama gw bukan SiKampret tapi WahabiKampret. ente aja gak bisa baca mana SiKampret dan mana si WahabiKampret. Datang2 langsung kasih kuliah tentang makna Kafir dan Sesat … huh !

    Otak lu lagi miring kekiri ya mengikuti bumi ceper lu. Mudah2an ketika otak lu lagi miring kekanan, jawaban lu masih sama.

    Tuh, udah gw kasih fatwa pensesatan dan ada yang pengkafiran kepada mazhab lainnya. Kepada Mazhab Lainnya? ternyata tidak hanya kepada mazhab lainnya, tapi kepada ulama semua mazhab selain mazhab Wahhabi/Salafy.

    Dari ulama-ulama Sufi hingga Syiah, dari JT sampai JIL, dari Ikhwanul Muslimin hingga HT, semua disesatkan. Ada juga diantara mereka yang dikafirkan. Itu jika lu mau membedakan kafir dan sesat. Bagi gw, fatwa tersebut terdengar sama. Baik yang dikafirkan maupun yang disesatkan, ada tedensi dari fatwa para pendeta wahhabi/salafy untuk mengatakan bahwa mazhab selain wahhabi/salafy adalah dineraka!

    Apa lu mau menolak fakta tersebut?
    Jenggota aja sih lu panjangin, otak lu tuh elo benerin … hehehe

    Salam Bumi Ceper !

  27. Jd ?? bahwa seluruh sahabat adalah adil dan ahli surga itu ga benar ya…??
    Sejak Madrasah ibtida.iyah atw SD ,saya di ajarkan bahwa sahabat nabi itu adil n ahli surga.
    Kenapa guru2 saya berbohong ?? Atau paling tidak mengapa tdk mengatakan yg sebenar nya..

  28. aku merindukan jidal ilmiah sebagaimana dibawakan si hamba sahaya HUSNIYAH dengan ulama Kerajaan Harun Al Rasyih yang sangat mencerahkan pembaca.
    kapan ya………………….

  29. salam,,Abu Jufri
    Mari kita sama2 belajar,klo kami tersesat tunjukkan kami harus bgm,Hujjah anda sangat Lemah..cba anda sampaikan hujjah yg lebih kuat supaya kami bisa percaya kata2 anda,
    salam damai,,

  30. @Jenggot Naga_Otak Kelelawar
    waalaikumsalam..
    ya. kita belajar bersama2 dalam mencari kebenaran, ane juga blum tentu orang yang benar tetapi ane berusaha mengikuti jalan al quran dan sunnah juga jalannya para sahabat sesuai dengan al quran dan sunnah :
    1.“((Barang siapa yang menentang rasul setelah jelas baginya petunjuk dan dia mengikuti jalan selain jalan orang-orang yang beriman(pada saat ayat diturunkan orang beriman yg dimaksud adalah para sahabat) maka Kami akan membiarkan dia terombang-ambing dalam kesesatannya dan Kami akan memasukkannya ke dalam Jahannam, dan sesungguhnya Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.))” (QS. an-Nisa’: 115),
    DAN SUNNAH
    2.((“Wajib bagi kalian untuk mengikuti Sunnahku dan Sunnah khulafau’ur rasyidin yang berada di atas petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya. Dan gigitlah ia dengan gigi geraham, dan jauhilah perkara-perkara yang diada-adakan. Karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan itu adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah pasti sesat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, disahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jami’).)).
    3.dan jika kita tidak ingin tersesat maka ikuti hadits ini ((“Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang kamu tidak sekali-kali akan sesat selama kamu berpegang dengan keduanya, iaitu Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnahku.” [Al-Muwatta’oleh Imam Malik. Dinilai hasan oleh Al-Albani di dalam Misykat Al-Masabih]))
    ===
    yah ana sekedar memberi penjelasan sesuai dengan yang ana fahami, jika ente g setuju itu kembali kepada personalnya masing2.. wallahu’alam

  31. @abu jufri
    1.sahabat
    beri penjelasan ke sy siapa2 sj itu sahabat?
    krn sejarah menyatakan bhw diantara mereka terjadi perselisihan bahkan saling membunuh.
    2.sunnah
    berikan penjelasan ke sy knp mereka2 yg mengklaim memakai sunnah tp saling menghujat dgn mengatakan bhw mereka sesat,n menyatakan bhw dirinya paling benar.
    3.tsaqalain
    jelaskan kpd sy mana dalil yg kuat sunnati atw ahlul baiti
    4.jelaskan ke sy semua dgn jujur tanpa ada kebencian n fanatisme

  32. @aldj
    afwan ane kasih linknya aj tentang sahabat; 1.http://risalahrasul.wordpress.com/2008/05/29/sahabat-nabi/
    Jika yg dikatakan anta bahwa sejarah ada sahabat yg saling membunuh, itu hanya dikarenakan IJTIHAD dan FITNAH2 pada zaman tersebut (karena adanya sang pembuat fitnah) jadi mereka radhiallahuanhum semua adalah sahabat yg bertemu Rasul sallallahualahi wasallam dalam keadaan beriman hidup dan wafatnya.
    2. Mereka itu siapa??? adapun jika yg dimaksud oleh anta yaitu salafi (misalnya), mereka bukanlah mengklaim yg paling bener apalagi yang sembarangan memvonis sesat individu atau suatu golongan, tapi mereka memvonis dengan teliti apa saja yang menyimpang dari suatu golongan menurut Al qur’an dan sunnah dan itu bukan sebagai ajang tukang vonis tapi mereka melakukan begitu dikarenakan kasih sayang terhadap sesama umat 1x lagi bukan ajang pamer, dan mereka bukan tidak memperhatikan dirinya sendiri bahkan mereka sangat keras perhatiannya terhadap dirinya sendiri apakah sudah sesuai dengan sunnah..jadi anggapan anta keliru tentang salafi (jika ini yg dimaksud).
    3. adapun hadits tsaqalain memang ada salah satu di shahih imam muslim dan banyak lainnya, JADI kedua2nya adalah benar tetapi yang paling benar adalah (menurut ane) mengikuti al qur’an, dan sunnah juga ahli bait yang tidak menyalahi keduanya dan menyeru kepada kitabullah dan sunnah… semoga jawaban ana bisa anta fahami dan seperti yang ana katakan juga…. JIka tidak menyetujui pendapat ana , itu kembali ke pribadinya masing-masing…
    wallahu’alam

  33. @abu jufri
    Sekali lagi saya sampaikan. KAMI TIDAK PERNAH MENOLAK YANG DISEBUT SAHABAT.
    Tapi dalam beribadah pada Allah HARUS ADA YANG MEMBERI PETUNJUK. Kita tidak mungkin ,memahami Firman Allah tanpa dijelaskan oleh mereka yang paling mengetahui Firman Allah.
    Menurut anda siapa yang lebih afdal memberi petunjuk/menjeleskan pada umat setelah Rasul. Siapa yang lebih mengerti dan mengetahui Sunah Rasul?
    Kalau menurut saya mereka yang paling TAAT pada Rasul. Wasalam

  34. kalau mengikuti alur berfikirnya @ abu jufry

    Jika yg dikatakan anta bahwa sejarah ada sahabat yg saling membunuh, itu hanya dikarenakan IJTIHAD dan FITNAH2 pada zaman tersebut (karena adanya sang pembuat fitnah) jadi mereka radhiallahuanhum semua adalah sahabat yg bertemu Rasul sallallahualahi wasallam dalam keadaan beriman hidup dan wafatnya.

    berarti salah satu sahabat itu tdk bertabayyun mengklarifikasi fitnah itu, padahal bila mendapat berita yg meragukan apalagi dari org yg tdk jelas statusnya harusnya di klarifikasi dulu sebelum angkat senjata itu salah satu syarat org beriman.
    itu arinya salah satu dari sahabat itu tdk mengikuti prosedur org beriman dunk….

    itu juga kalo bener TEORI kambing hitamnya, lempar kesalahan ke org lain yg buat fitnah, padahal sih…everybody know lah..

  35. Seru kalau ngikuin debat antara teman2x syiah dan salaf, sedikit saran buat teman2x syiah terutama @wahabi_xxxxxxx, anda bersemangat sekali terkadang terlalu bersemangat dalam mensikapi pandangan teman salaf. Bukankah pribadi Imam Ali dapat kita jadikan panutan dan contoh. Dapat kita baca melalui tulisan mas SP ttg bagaimana perilaku sahabat dalam melakukan ijtihad mereka setelah wafatnya nabi SAW. Mulai dari masalah imamah, haji, tarawih, mut’ah dll. Mensikapi para sahabat itu dalam melakukan ijtihad menarik untuk kemudian direnungkan bagaimanakah sikap Imam Ali dalam hal tersebut, apakah beliau diam atau beliau mendebatnya secara sabar dan tenang.Mungkin mata teman2x syiah dan mas wahabi_xxxxxx terasa perih laksana debu menusuk mata membaca komentar teman salaf tetapi bukankah sikap sabar dan tenang lebih utama Janganlah terpancing untuk bertindak sesuai hawa nafsu….buat mas SP thanks, peace 2 all dan maap yak 🙂 🙂

  36. @Cahaya Musafir
    >Seru kalau ngikuin debat antara teman2x syiah dan salaf

    namanya bukan @wahabi_xxxxxxx, tapi @wahabi_kampret. perhatikan itu ..:)

    anda salah besar, kalo menganggap bahwa telah terjadi perdebatan seru antara teman2 syiah dan salafy. Menurut saya, malah sama sekali tidak seru. Karena yang terjadi adalah debat satu arah dari temen pro Ahlul bait ke salafy. Orang-orang salafy sih sejauh pengamatan saya, belum memberikan argumen yang kukuh lagi kokoh. Belum nyucuk -kalo pake istilah jawa. Malah kebanyakan dari mereka (salafy) lebih sering ngeles kayak bajaj. Maklum, mereka kan mantan sopir bajaj. Jadi masih kebawa-kebawa gitu …:)

    @abu jufri
    walaupun otak ente gak seimbang -kadang kekiri dan kadang kekanan- karena mengikuti pergerakan bumi ceper, tapi mbok ya sekali-kali belajar konsisten gitu. Sekaliiiiiiiii aja ! ! ! Sering2lah berkunjung ke bumi bulat, supaya otak ente jadi ikutan bulat dan gak ceper lagi.

    Sekarang ente ngomong kalo “kita harus mengikuti AlQuran/Kitabullah, Sunnah Nabi dan Sunnag Khulafaur Rasyidin”.

    Ente amnesia ya?

    Waktu di thread “ahlul bait: jaminan keselamatan..”, SP mengeluarkan hadits tsaqolain bahwa kita wajib mengikuti “Kitabullah dan Itrah Nabi”.

    Ingat gak, argumen ente untuk menolak hadits tersebut bahwa hadits tersebut hanya menyebutkan bahwa kita HANYA diwajibkan mengikuti Kitabullah SAJA tanpa adanya kewajiban mengikuti Itrah Nabi (Ahlul Bait Nabi).

    Lho, kok sekarang ente tiba-tiba ngomong bahwa kita harus mengikuti Kitabullah, Sunnah Nabi dan Sunnah Khulafaur Rasyidin? Ente amnesia atau otak ente sekarang sudah pindah ke dengkul ?

    hehehe .. *yang ini becanda ya*

  37. @abu jufri,
    >tapi mereka (salafy) memvonis dengan teliti apa saja yang menyimpang dari suatu golongan menurut Al qur’an dan sunnah

    Ente dusta abu gosok, eh salah, abu jufri. Kalimat diatas dusta. Seharusnya kalimat diatas berbunyi “salafy memvonis apa saja yang menyimpang menurut pamahaman Salafy terhadap alQuran dan sunnah”. Orang-orang salafy bukan Nabi atau Washi Nabi, sehingga berhak mengklaim bahwa semua fatwa yang keluar dari salafy pasti sesuai dengan AlQuran dan Sunnah.

    Dapat otoritas darimana Salafy sehingga berani mengklaim bahwa semua fatwanya sesuai dengan AlQuran dan Sunnah? bagaimanapun, semua klaim tetap harus dibuktikan dan selama belum dibuktikan maka klaim-klaim tersebut tidak lebih dari omong kosong.

    Jadi, sebelum salafy mengeluarkan fatwa berdasarkan AlQuran dan Sunnah, mereka harus membuktikan terlebih dahulu membuktikan kelayakaanya berfatwa. Sudahkan itu dilakukan?

    Ente juga berkata :
    >dan itu bukan sebagai ajang tukang vonis tapi mereka melakukan begitu dikarenakan kasih sayang terhadap sesama umat 1x lagi bukan ajang pamer

    Lagi, ente suka berdusta. Bukan rahasia, jika pendeta-pendeta salafy jika didebat dan kemudian mereka terdesak, keluar gestur-gestus khas dari mereka :
    1. Mata memerah dan berteriak-teriak.
    2. Jari telunjuk menunjuk kemuka lawan diskusi
    3. Dan jika lawan diskusi salafy masih mampu mendebat, maka sering keluar jurus mencekik lawan diskusi.

    Dua kali saya mengalami nasib dicekik orang salafy. Dan entah berapa kali saya melihat orang salafy mencekik orang lain yang menjadi lawan diskusi. dan jangan hitung, teriakan-teriakan intimadi yang sering sekali keluar dari mulut mereka. Apakah itu yang anda sebut sebagai perwujudan kasih-sayang?

    Oh ya lupa, orang salafy kalo diskusi, juga seringkali menggoyang-goyangkan kepala dan badannya jika marah karena terdesak. Mungkin gemetar karena menahan marah. Saya tadinya mau membuat tesis tentang hal ini. Tapi saya urungkan, karena ternyata penyebab mereka suka menggoyangkan badan dan kepala, karena kebiasaan mereka yang mantan sopir bajaj. Pantesan pinter ngeles. Masak, tesis saya bercerita tentang sopir bajaj …. bwahahahhaaha …

    *yang ini becanda ya. jangan diambil hati ya abu gosok, eh salah, abu jufri*

  38. @abu jufri
    1.afwan sy tdk berminat dgn link yg anda maksudkan
    sesuatu yg tdk masuk akal,apabila kita mengikuti seseorang (sahabat)yg dlm berijtihad bisa salah,yg lebih parah lg kesalahan ijtihad mereka mengakibatkan terbunuhnya para sahabat yg lain,
    bgmn dgn ummat skrg ini sedang pendahulunya sdh melakukan kesalahan yg fatal.pd hal ini baru kesalahan dlm prselisihan antar mrk,blum lg perbedaan dlm ibadah dll diantara mrk
    apakah sprt itu perintah allah n rosulnya?
    mengenai fitnah,sungguh mengherankan apabila sesorang (sahabat)yg mesti di ikuti ternyata dgn mudah termakan oleh fitnah,dimana tingkat keutamaan mereka sedang mereka bisa terpengaruh oleh sesuatu keburukan n ke jahilan(fitnah)
    sebutkan ke sy siapa nama2 mrk(sahabat)yg harus diikuti
    krn ternyata umumnya sahabat bisa melakukan kesalahan yg besar
    2.sy tdk mengatakan salafi,tp mrk2 yg mengklaim tlah mengikuti sunnah knp hrs saling menghujat,
    klu anda tdk mengklaim salafi paling benar,berarti salafi bisa salah,siapa yg tau ternyata kesalahan salafi bisa merupakan kesalahan yg fatal.
    menrut anda salafi mmvonis scr teliti berdsrkan alquran n sunnah,tahukah anda mrk2 yg divonis oleh salfi pun jg mengklaim ajaran mrk telah berdsrkan alquran n sunnah.
    3.tsqalain
    jelas anda tdk jujur dlm menentukan mana yg memiliki dalil yg kuat.
    diatas sdh jelas klu anda mengatakan sunnah,ternyata diantara pemegang sunnah banyak yg saling bertentangan.

  39. @ all: Ass. . . kita semua adalah umat ISLAM yang sama,, jadi ngapain jg kite2 berdbat antara umat Islam, itu kan gk ada gunax jg kale. . . Wassalam. . .

  40. @wah Si_kampret
    (sambil tersenyum)
    Barakallahufik…
    Jazakallah khair….
    @aldj
    afwan
    sesuai yang ana katakan di akhir kalimat “JIka tidak menyetujui pendapat ana , itu kembali ke pribadinya masing-masing”
    wallahu’alam

  41. @abu jufri
    ok tdk mslh,
    tp heran sj klu anda tdk konsisten,krn diatas anda katakan belajar mencari kebenaran.
    mungkin sy sedikit beri solusi utk anda
    bhwsanya harus ada yg diikuti ba’da rosul,yg mereka tdk mungkin berbuat kesalahan,sehingga ummat sesudahnya tdk akan tersesat dgn kesalahan mereka.

  42. Trimakasih bung SP atas pencerahan-a….
    Membaca tulisan diatas, sy meyayangkn bung SP yg mesti-a menyertakan-a dg bukti/fakta utk mmprkuat riwayat bhw samurah bin jundub d akhr hayat-a berada ddalam neraka. Sbb riwayat kirkirah yg mati berada ddlm neraka jelas sbb krn dia telah mencuri ghanimah yg blm dbgikan. Riwayat samurah ini blm jelas apa yg menybbkan dia meninggl ddlm neraka. Ttg masa hidup-a prnh menjual khamar blm bs djadikan indikasi, krn bleh jd dia brtobat dkmudian hr.
    Maka wajar jg ktka sdr2 Sunni menafsirkan bhw samurah meninggl dlm keadaan terbakar api. Mungkin saat itu dia sdng brada ddlm rumah yg terbakar tnpa smpat menyelamatkan diri.

  43. @Jebod

    Membaca tulisan diatas, sy meyayangkn bung SP yg mesti-a menyertakan-a dg bukti/fakta utk mmprkuat riwayat bhw samurah bin jundub d akhr hayat-a berada ddalam neraka. Sbb riwayat kirkirah yg mati berada ddlm neraka jelas sbb krn dia telah mencuri ghanimah yg blm dbgikan. Riwayat samurah ini blm jelas apa yg menybbkan dia meninggl ddlm neraka.

    Maaf saya menampilkan riwayat Kirkirah sebagai hujjah bahwa lafaz “fi naar” itu diartikan sebgai “berada di neraka” bukan diartikan “mati terbakar”. Soal penyebab masuk neraka itu jlas adalah hal yang tidak dijelaskan di dalam hadisnya oleh karena itu saya tidak bisa memastikan apa sebabnya.

    Ttg masa hidup-a prnh menjual khamar blm bs djadikan indikasi, krn bleh jd dia brtobat dkmudian hr.

    Kalau begitu kita kembali ke sahabt Kirkirah, kan bisa saja dikatakan ia bertobat sebelum wafat, apa yang mencegah saudara berkata dmikian terhadap Kirkirah. Kalau saudara mau menyangkal dengan alasan Nabi SAW telah brkata “huwaa fii naar” kepada Kirkirah maka alasan yang sama juga patut ditujukan bagi Samurah. Selain itu hal yang patut diluruskan adalah saya tidak pernah menyatakan kalau Samurah masuk neraka karena menjual khamar. 🙂

    Maka wajar jg ktka sdr2 Sunni menafsirkan bhw samurah meninggl dlm keadaan terbakar api. Mungkin saat itu dia sdng brada ddlm rumah yg terbakar tnpa smpat menyelamatkan diri.

    Silakan saja, saya hanya menunjukkan bahwa zhahir lafaz teks-nya tidak begitu, dan seandainya mau mentakwilkan demikian setidaaknya harus ada alasannya?. Apa alasan mentakwilkan dengan arti mati terbakar?. Apakah karena semua sahabat adil? kayaknya gak relevan karena Kirkirah itu sahabat Nabi juga. Apakah karena hadis-hadisnya ada dalam kitab Shahih? Silakan dijawab 🙂

  44. @Jebod,

    “Maka wajar jg ktka sdr2 Sunni menafsirkan bhw samurah meninggl dlm keadaan terbakar api. Mungkin saat itu dia sdng brada ddlm rumah yg terbakar tnpa smpat menyelamatkan diri.”

    Ini namanya berandai-andai,..dan agama tidak bisa diambil dengan cara berandai andai,…..

  45. Istighfar-lah saudara-saudaraku, janganlah saling berkata-kata penuh kebencian… kita semua bersaudara… di bawah panji Islam, Tuhan yang Maha Perkasa Allah ‘Azza wa Jalla dan Nabi-Rasul Mulia Muhammad SAW yang sama mengapa kita saling membenci?…

    Jika memang saudara-saudaraku mengaku sebagai Ahlus Sunnah yang baik, cobalah kita taati sunnah rasululaaH SAW yang memerintahkan kita untuk berpegang teguh kepada Al-Quran dan Itrah (Ahlul Bayt) beliau yang terpilih dan disucikan sendiri oleh Allah SWT, supaya kita tidak tersesat sampai akhir zaman sepeninggal beliau. (Coba lihat HR. Turmudzi, dalam Shahih-nya, juz V, hal. 329, hadis no. 3876, terbitan Dar al-Fikr, Mesir; Kanz al-’Ummah, I;154; Mu’jam al-Shaghir, Thabrani, I:135; Usad al-Ghabah fi Ma’rifat al-Shahabah, I:12; dll). Beliau SAW sendiri sudah memastikan bahwa beliau akan melihat kita menentang dalam keduanya.

    Tidak sadarkah kita segala perbuatan, sikap dan kata-kata kita tersebut telah mendurhakai Nabi kita yang mulia SAW?

    Cobalah pertanyakan diri kita ini, di balik kesombongan diri yang mengaku sebagai manusia-manusia muslim penegak Sunnah Rasul ini, ada rasa bersalah karena telah meninggalkan sunnah beliau, yang sering beliau sebut-sebutkan di masa sehat beliau dan di masa akhir umur beliau?

    Lalu cobalah kita membuka mata kita lebar-lebar dengan menggunakan perangkat informasi canggih kita, mestinya kita dapat melihat dunia Islam di belahan dunia yang lain yaitu Mesir, di mana pemuka-pemuka Islam dari kalangan Ahlussunnah baru-baru ini sudah mulai mengakui sebuah doktrin yang mereka sebut doktrin 12 imam. Karena salah seorang pemuka Ahlussunah, DR. Majdi Wahbe, sudah membuktikan sendiri bahwa Al-Quran telah memnyebutkan kata “imam” dan turunan katanya sebanyak 12 kata. kedua belas kata “imam”dan turunan katanya tersebut , menurutnya, kata-kata tersebut membuktikan keberadaan 12 imam yang dimulai dari Imam ‘Ali a.s. sampai berakhir pada Imam Mahdi as. selain itu, beliau juga telah menemukan penggunaaan kata turunan dari kata “kisa” yang berarti kain penutup atau selimut (yang berkaitan dengan peristiwa yang disebut dalam Hadis “Kisa”) diulang di dalam Al-Quran sebanyak 5 kali. Di mana kita ketahui berdasarkan Hadis Kisa tersebut bahwa yang dimaksud Ahlul bayt Nabi Muhammad SAW dalam Surat Al-Ahzab ayat 33 adalah Imam ‘Ali as, Fathimah as, Hasan as. dan Husayn as yang diselimuti oleh dan bersama Nabi sendiri sambil dimohonkan Nabi agar mereka disucikan AllaaH SWT.

    Mukjizat Al-Quran tersebut sebenarnya sudah tidak asing lagi di kalangan saudara-saudara Muslim Syi’ah sebagaimana telah diungkapkan dalam buku DR. Abu Zahra’ An Najdiy yang berjudul Min al-I’jaz al-Balaghiy wa al-’Adadiy li al-Qur’an al-Karim yang terjemahannya dalam Bahasa Indonesia diberi judul Al-Qur’ an dan Rahasia Angka-angka.

    Apakah kita harus terus memperdebatkan sahih/tidak sahih terus menerus, sementara Al-Quran telah memberikan bukti yang nyata? Abaikan perintah Nabi untuk berpegang teguh pada Itrah-nya (Alhlul Baytnya) jika itu kita anggap salah, tapi, bukankah kita harus berpegang teguh kepada Al-Quran? Tanyakanlah pada diri kita, apakah berpegang teguh kepada Al-Quran itu sudah kita lakukan sepenuh hati? Kalau ya, berimanlah! karena segala mukjizat-mukjizat angka yang telah diungkap oleh DR. Majdi Wahbe dan DR. Abu Zahra’ dari Al-Quran itu merupakan BUKTI YANG NYATA. FattaqullaaHa Haqqa Tuqaatih!!!!

    Takutlah kita seharusnya, pada firman AllaaH dalam ayat-ayat berikut:
    “Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti nyata. Dan bagi orang-orang yang kafir ada siksa yang menghinakan.” (QS Al-Mujaadilah (58):5).

    dan:
    Katakanlah(Muhammad): “Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.” (QS Al-An’ am (6):57)

    Marilah kita gunakan akal sehat, hati yang jernih untuk mengkaji satu informasi itu benar atau tidak. marilah kita jadikan Al-Quran sebagai satu-satunya filter kebenaran untuk menyatakan suatu hadits yang shahih sebagai sebuah kebenaran yang bersumber dari Nabi SAW. Karena kita harus yakini bahwa Nabi SAW dan Itrah-nya tidak akan pernah berbuat, berkata dan bersikap yang bertentangan dengan Al-Quran yang datangnya dari AllaaH SWT, karena mereka telah disucikan dan dipelihara AllaaH SWT dari segala kesalahan dan dosa oleh karena itulah mereka bukan manusia biasa sebagaimana sahabat Nabi yang paling taqwa sekalipun.

    Janganlah kita berdebat dengan penuh kebencian, contohlah para pemuka-pemuka Sunni yang terus mencari kebenaran dengan pikiran jernih, hati yang bersih dan sambil terus melakukan dialog-dialog damai dan santun yang bertujuan akhir pada persatuan umat Islam. Karena persatuan bisa terwujud bila kita semua sepaham bukan?

    Salam Damai.

  46. @abunabiel

    Ya benar sekali. Meskipun pesimis sy sama msh berharap forum ini sebagai salah satu wadah yg paling tdk bisa memberikan pengertian & pemahaman bagi masing2 mazhab yang sering bertikai. Dibutuhkan pikiran jernih & hati yg bersih memang. Dua hal yg sangat sulit bagi satu kelompok manusia.

    Salam

  47. Salam,
    Banyak mazhab,banyak aliran,banyak aturan,sebenarnya islam mo dibawa ke mana?
    Masing2 mo nya menang.Dimana kemurnian islam yg sesungguhnya?
    Menganggap dirinya bnr,padahal kebenaran itu datangnya dr Allah.
    Bikin rusak agama aja.
    Islam jd tercoreng gr2 kalian.
    Maaf ga da maksud apa2,saya hanya orang biasa
    Salam.

  48. @solaria
    Tidak ada yang merasa benar. Kita berdiskusi mencari kebenaran se-tidak2nya mendekati kebenaran. Kita tidak mau taklid yang mengakibatkan tersesat. Kalau semua berdiskusi sesuai akidah diskusi dengan masing2 menyodorkan ARGuMEN2 yang VALID yang masuk akal maka kita akan mencapai tujuan yakni kebenaran. Tapi kenyataan dalam diskusi ini lawan diskusi berdiskusi tanpa argumen. Yang dipakai adalah FITNAH, MENCACI dan tidak pernah mengakui kekurangan. Sehingga yang kita harapkan diskusi yang SEHAT Menjadi saling tunding, Wasalam

  49. SunnatullaaH dan Sunnaturrasul

    Banyak Syak Wasangka yang membutakan Mata Hati…
    Mereka Pikir hanya mereka-lah yang berhak Surga Nanti…
    Terbuai Nasihat Orang yang mengaku Ahli…
    Padahal Hati dan Pikiran Diracuni…

    Madu dia bilang Racun…
    Racun dia bilang madu…
    Beraninya dia bilang kita “majnun”…
    Kafir-sesat yang di Neraka-nya adalah Batu

    Mereka bilang, mereka-lah Penegak Sunnah…
    Penganut Islam yang tak setengah-setengah…
    Tapi sadarkah mereka kalau mereka lengah…
    Sudah tinggalkan Sunnah dari segala Sunnah…

    Tak sadarkah mereka, siapa yang mereka durhakai…
    Tak sadarkah mereka, siapa yang mereka caci dan ingkari….
    RasulullaaH dan Ilahi Rabbi…
    yang perintahkan kita agar mengikuti…
    Al-Quran dan Itrahnya yang suci….

    Al-Quran menyimpan berbagai mukjizat….
    Buat kehidupan kita jadi lebih nikmat….
    Salah satunya 12 Ahlul Bayt yang hebat….
    Pedoman umat sampai Hari Kiamat…

    Sungguh merugi orang yang ingkar …
    Biarkan imannya liar dan pudar …
    Kebencianpun mereka tebar …
    Menentang Nabipun merasa benar…

    Sungguh beruntung orang yang mengikuti….
    Gerbang ilmu menuju Surgawi …
    yang diridhai Allah juga Nabi …
    Mereka tak pernah ingkar janji…

    Bukti Nyata dari Qur’ani…
    Mereka ‘kan jadi Saksi…
    Di Hari Kiamat nanti….

    —Abu Nabiel—

    Sori yaa, hanya mo curhat sedikit….

  50. Sajak bagus….sajak bagus…. 🙂

    Siapakah mereka tentu diketahui dengan mudah
    Sebuah sekte yang kerap mencap pemeluk Islam dengan kafir, sesat dan bid’ah

    Bagi sy sih semua itu sampah. Yang keluar dari mulut pembenci itrah.

    Salam

  51. Allah telah berfirman dalam Surah Al Baqarah ayat
    143. Dan demikian Kami telah menjadikan kamu , umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

    Siapa yang menjadi saksi bagi mereka. Tentu mereka2 yang ADIL dan yang Allah telah pilih dengan mensucikan mereka. Salam damai wasalam

  52. AlhamdulilaaH… Kami Rindu Rasul dan Ahlul Baytnya Yaa AllaaH…

  53. debat n g sepaham boleh2 aja, tapi akal waras n kritis jgn ditinggalkan dong.

  54. buah yg suka mencari kbenaran, ana ucapin selamat, tapi yg memang kalah dalil jgn ngotot dong………sisakan rongga otak tuk obyektif, siapa tahu ada benarnya mas SP

  55. Salut buat kang abunabil, …….diam2 refresensi diwan anda boleh juga. selamat

  56. Blog ini sangat berharga dan sudah akan saya save seluruh isinya.

  57. @Wahabi KAmpret,
    kami ingin tahu dialog tentang apa saja lawan salafiyin, kok mereka sampai kalap gitu?? trims

  58. […] khamar dan pada tulisan kedua kami menunjukkan hadis Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] bahwa Samurah bin Jundub berada di dalam neraka. Pada tulisan kali ini kami hanya ingin menunjukkan salah satu kezaliman dari Samurah bin […]

  59. […] Riwayat Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bahwa Samurah bin Jundub masuk neraka […]

  60. damailah & berkasih sayanglah sodaraku Tuhan memberkatimu

  61. YOI FIX SITUS SYIAH … MENYESAL BACANYA , BIKIN OTAK JADI GILA

Tinggalkan komentar