Imam Ali Manusia Yang Paling Dicintai Allah SWT : Bukti Keutamaan Di Atas Abu Bakar dan Umar

Imam Ali Manusia Yang Paling Dicintai Allah SWT : Bukti Keutamaan Di Atas Abu Bakar dan Umar

Telah diriwayatkan dengan berbagai jalan dari sahabat Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda kalau Imam Ali adalah manusia yang paling dicintai Allah SWT. Hadis tersebut dikenal dengan sebutan hadis Thayr dan hadis ini termasuk salah satu hadis yang menjadi korban sinisme sepanjang masa oleh para ahli hadis. Sebagian ulama menyatakan hadis tersebut maudhu’ mungkar dan tentu saja perkataan ini bathil karena hadis ini diriwayatkan dengan berbagai jalan dan diantaranya terdapat sanad yang jayyid sehingga dengan mengumpulkan sanad-sanadnya maka hadis tersebut sudah jelas shahih. Pada pembahasan ini kami akan membahas sanad yang jayyid mengenai hadis ini. Diriwayatkan dari Anas RA kalau Rasulullah SAW pernah mendapatkan daging burung kemudian Rasulullah SAW bersabda

فقال اللهم ائتني بأحب خلقك إليك يأكل معي من هذا الطير فجاء علي بن أبي طالب فدخل يأكل معه من ذلك الطير

Rasulullah SAW bersabda “Ya Allah datangkanlah hambamu yang paling Engkau cintai agar dapat memakan daging burung ini bersamaKu. Maka datanglah Ali dan ia memakan daging burung itu bersama Nabi SAW”. [Tarikh Ibnu Asakir 42/254]

.

.

Takhrij Hadis

Hadis ini diriwayatkan dengan sanad yang jayyid dari As Suddi dari Anas Ra. Yang meriwayatkan dari As Suddi adalah Isa bin Umar Al Qari dan yang meriwayatkan dari Isa bin Umar Al Qari adalah Ubadiillah bin Musa dan Mushir bin Abdul Malik. Yang meriwayatkan dari Ubaidillah bin Musa  adalah Sufyan bin Waki’ dan Hatim bin Laits sedangkan yang meriwayatkan dari Mushir adalah Hasan bin Hamad. Sanad As Suddi diriwayatkan dalam Sunan Tirmidzi 5/636 no 3721, Musnad Abu Ya’la 7/105 no 4052, Sunan Nasa’i 5/107 no 8398, dan  Tarikh Ibnu Asakir 42/254. Berikut sanad yang jayyid dalam Tarikh Ibnu Asakir

أخبرنا أبو غالب بن البنا أنا أبو الحسين بن الابنوسي أنا أبو الحسن الدار قطني نا محمد بن مخلد بن حفص نا حاتم بن الليث نا عبيد الله بن موسى عن عيسى بن عمر القارئ عن السدي نا أنس بن مالك

Telah menceritakan kepada kami Abu Ghalib bin Al Bana yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Husain bin Al Banusi yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Hasan Daruquthni yang berkata telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Makhlad bin Hafsh yang berkata telah menceritakan kepada kami Hatim bin Laits yang berkata telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Musa dari Isa bin Umar Al Qari dari As Suddi dari Anas bin Malik [Tarikh Ibnu Asakir 42/254]

Hadis ini sanadnya shahih diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya. As Suddi adalah tabiin yang meriwayatkan dan mendengar dari Anas bin Malik. Hadis As Suddi dari Anas telah dijadikan hujjah oleh Imam Muslim

  • Abu Ghalib bin Al Bana adalah seorang Syaikh shalih tsiqat musnad Baghdad sebagaimana yang disebutkan oleh Adz Dzahabi [As Siyar 19/603 no 352]
  • Abu Husain bin Al Banusi adalah Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ali Ibnu Banusi seorang Syaikh yang tsiqat [As Siyar 18/85 no 38]
  • Abu Hasan Daruquthni adalah penulis kitab Sunan yang mayshur. Al Imam Syaikh Islam Al Hafizh.  Ia dikatakan Amirul mukminin dalam hadis [Tadzkirah Al Huffazh 3/123 no 925]
  • Muhammad bin Makhlad bin Hafsh adalah Al Imam Mufid tsiqat musnad Baghdad. Daruquthni berkata “tsiqat ma’mun” [Tadzkirah Al Huffazh 3/33 no 811]
  • Hatim bin Laits adalah Hatim bin Laits bin Al Harits bin Abdurrahman Abu Fadhl seorang yang tsiqat tsabit mutqin hafizh [Tarikh Baghdad 8/240 no 4346]
  • Ubaidillah bin Musa adalah perawi kutubus sittah. Ibnu Ma’in, Abu Hatim, Al Ajli, Ibnu Ady, Ibnu Sa’ad, Ibnu Hibban, Ibnu Syahin menyatakan ia tsiqat. [At Tahdzib juz 7 no 97]. Ibnu Hajar menyatakan tsiqat tasyayyu’ [At Taqrib 1/640]. Adz Dzahabi menyatakan ia tsiqat [Al Kasyf no 3593].
  • Isa bin Umar Al Qari adalah perawi Tirmidzi dan Nasa’i. Ahmad , Al Bazzar dan Abu Hatim berkata “tidak ada masalah padanya”. Ibnu Ma’in, Ibnu Hibban, Waki’, Al Khatib, Nasa’i, Al Ajli, Ibnu Numair menyatakan ia tsiqat. [At Tahdzib juz 8 no 415]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat [At Taqrib 1/773]
  • As Suddi adalah Ismail bin Abdurrahman As Suddi perawi Muslim dan Ashabus Sunan seorang Imam dalam tafsir. Yahya bin Sa’id Al Qattan berkata “tidak ada masalah padanya”. Ahmad bin Hanbal menyatakan ia tsiqat, Nasa’i berkata “tidak ada masalah padanya”. Ibnu Ady berkata “hadisnya lurus, jujur dan tidak ada masalah padanya”. Al Ajli dan Ibnu Hibban menyatakan ia tsiqat. Telah meriwayatkan darinya Syu’bah yang berarti Syu’bah menyatakan tsiqat padanya. Ia dilemahkan oleh sebagian ulama seperti Ibnu Ma’in, Abu Zar’ah dan Abu Hatim tanpa menyebutkan alasannya sehingga jarh mereka adalah jarh mubham padahal ia telah mendapatkan ta’dil dari ulama yang mu’tabar. [At Tahdzib juz 1 no 572]. Ibnu Hajar menyatakan ia shaduq yahim [At Taqrib 1/97] dan dikoreksi dalam Tahrir At Taqrib bahwa As Suddi seorang yang shaduq hasanul hadis [Tahrir At Taqrib no 463]. Adz Dzahabi menyatakan ia hasanul hadits [Al Kasyf no 391]. Pendapat yang rajih adalah As Suddi seorang yang tsiqat apalagi ia telah dijadikan hujjah oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya.

Hadis ini sudah jelas shahih dan diriwayatkan oleh para perawi tsiqat. At Tirmidzi berkata setelah meriwayatkan hadis ini

هذا حديث غريب لا نعرفه من حديث السدي إلا من هذا الوجه وقد روى من غير وجه عن أنس و عيسى بن عمر هو كوفي و السدي إسمعيل بن عبد الرحمن وسمع من أنس بن مالك ورأى الحسين بن علي و ثقة شعبة و سفيان الثوري و زائدة ووثقه يحيى بن سعيد القطان

Hadis ini gharib, tidak dikenal dari hadis As Suddi kecuali dengan jalan ini. Dan sungguh telah diriwayatkan oleh jalan yang lain dari Anas. Isa bin Umar ia Al Kufi dan Al Asdi . Ismail bin Abdurrahman mendengar dari Anas bin Malik dan melihat Husain bin Ali, ia dinyatakan tsiqat oleh Syu’bah, Sufyan Ats Tsawri dan Za’idah dan ia dinyatakan tsiqat oleh Yahya bin Sa’id Al Qattan [Sunan Tirmidzi 5/636 no 3721]

Isa bin Umar memang menyendiri meriwayatkan hadis ini dari As Suddi tetapi itu tidaklah merusak kedudukan hadisnya sebagaimana hal yang ma’ruf dalam ilmu hadis bahwa jika perawi tsiqat menyendiri dalam meriwayatkan hadis shahih maka hadisnya tetaplah diterima. Isa bin Umar adalah seorang yang tsiqat dan riwayatnya dari As Suddi adalah shahih.

Selain riwayat As Suddi dari Anas terdapat sanad lain yang jayyid yaitu riwayat Utsman Ath Thawil dari Anas. Riwayat Utsman Ath Thawil dari Anas bin Malik RA disebutkan dalam kitab Tarikh Ibnu Asakir 42/250 dan Al Bukhari dalam Tarikh Al Kabir juz 2 no 1488. Berikut sanad riwayat Al Bukhari

قال لي محمد بن يوسف حدثنا أحمد قال ثنا زهير قال ثنا عثمان الطويل عن أنس بن مالك

Telah berkata kepadaku Muhammad bin Yusuf yang berkata telah menceritakan kepada kami Ahmad yang berkata telah menceritakan kepada kami Zuhair yang berkata telah menceritakan kepada kami Utsman Ath Thawil dari Anas bin Malik [Tarikh Al Kabir juz 2 no 1488]

Utsman dari Anas ini memiliki sanad yang hasan shahih. Utsman Ath Thawil adalah seorang tabiin yang telah meriwayatkan darinya para perawi tsiqah diantaranya Syu’bah [Syu’bah hanya meriwayatkan dari perawi tsiqah]

  • Muhammad bin Yusuf Al Bukhari adalah Syaikh [gurunya] Al Bukhari . Al Khalili menyatakan ia tsiqat muttafaq alaih [Al Irsyad 3/184]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat [At Taqrib 2/150].
  • Ahmad adalah Ahmad bin Yazid bin Ibrahim Abu Hasan Al Harrani. Ia dinyatakan tsiqat oleh Maslamah bin Qasim dan Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Abu Hatim mendhaifkannya [At Tahdzib juz 1 no 158]. Disebutkan kalau Nasa’i menyatakan ia tsiqat [Tahrir At Taqrib no 127]. Pendapat yang rajih adalah ia seorang yang tsiqat apalagi Abu Hatim dikenal berlebihan dalam menjarh dan banyak mencacatkan para perawi shahih oleh karena itu jika ia menyendiri dalam mencacatkan perawi yang telah dita’dilkan ulama lain maka jarhnya tidaklah diterima.
  • Zuhair adalah Zuhair bin Muawiyah perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat. Ibnu Ma’in, Abu Zar’ah, Nasa’i, Al Ajli, Ibnu Sa’ad, Ibnu Hibban, Al Bazzar menyatakan ia tsiqat [At Tahdzib juz 3 no 648]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat tsabit [At Taqrib 1/317]. Adz Dzahabi menyatakan ia Al Hafizh tsiqat hujjah [Al Kasyf no 1668]
  • Utsman Ath Thawil adalah tabiin yang meriwayatkan dari Anas bin Malik. Telah meriwayatkan darinya para perawi tsiqat diantaranya Laits bin Abi Sulaim, Syu’bah, ‘Anbasah bin Sa’id dan Zuhair bin Muawiyah. Abu Hatim berkata “Syaikh” [Al Jarh Wat Ta’dil 6/173 no 950]. Perkataan “Syaikh” adalah salah satu bentuk ta’dil ditambah lagi telah meriwayatkan darinya sekumpulan perawi tsiqat bahkan Syu’bah telah meriwayatkan darinya yang berarti Syu’bah menganggapnya tsiqah. Jadi Utsman Ath Thawil adalah tabiin yang tsiqah.

Al Bukhari setelah membawakan riwayat ini ia berkata “tidak dikenal Utsman mendengar langsung dari Anas” [Tarikh Al Kabir juz 2 no 1488]. Pernyataan ini tidak bisa dijadikan hujjah untuk mencacatkan hadis tersebut atau menyatakannya inqitha’. Hal ini disebabkan bahwa Bukhari tidak menyatakan kalau Utsman tidak mendengar dari Anas. Bukhari berkata bahwa tidak dikenal penyimakan Utsman dari Anas karena ia tidak mengetahui atau tidak bisa memastikan apakah Utsman bertemu dengan Anas RA. Bukhari memiliki persyaratan tersendiri mengenai hal ini, ia menyatakan suatu sanad muttashil atau bersambung jika kedua perawi dipastikan bertemu. Persyaratan ini tidaklah menjadi hujjah bagi jumhur ulama hadis, mereka lebih menyukai persyaratan Imam Muslim bahwa kedua perawi tidak mesti dipastikan bertemu tetapi cukup dengan memastikan bahwa kedua perawinya tsiqah berada dalam satu masa maka an an ahnya dapat dianggap muttashil. Oleh karena itu cukup banyak para perawi tsiqat yang meriwayatkan dengan ‘an an ah dan tidak dikenal penyimakannya tetapi hadis mereka tetap dianggap muttashil

Jadi pernyataan Bukhari di atas tidaklah mencacatkan hadis tersebut karena Utsman adalah tabiin yang tsiqat dan ia bukan mudallis jadi riwayat an an ahnya dari Anas dapat dianggap muttashil. Apalagi Bukhari sendiri dalam biografi Utsman Ath Thawil tetap menegaskan kalau ia meriwayatkan dari Anas bin Malik, tidak sedikitpun ia menyatakan riwayat Utsman dari Anas mursal[Tarikh Al Kabir juz 6 no 2338]. Hadis Utsman Ath Thawil ini dapat dijadikan penguat bagi riwayat As Suddi dan keduanya bersama-sama menunjukkan bahwa hadis tersebut shahih tanpa keraguan.

.

.

Singkat Tentang Matan Hadis

Hadis di atas menunjukkan bahwa manusia yang paling dicintai Allah SWT adalah Ali bin Abi Thalib. Perhatikanlah bahwa kejadian ini terjadi ketika Rasulullah SAW masih hidup dan tentu saja pada saat itu sudah ada para sahabat Nabi SAW diantaranya Abu Bakar dan Umar. Allah SWT mengabulkan doa Nabi SAW dengan mendatangkan Ali bin Abi Thalib RA. Bukankah ini bukti kalau Imam Ali lebih utama dari para sahabat lainnya termasuk Abu Bakar dan Umar.

Beberapa ulama menganggap matan hadis ini mungkar, maka kami katakan perkataan seperti ini tidak perlu dihiraukan karena mereka akan selalu menganggap setiap keutamaan Imam Ali yang melebihi Abu Bakar dan Umar adalah mungkar. Itulah keyakinan bathil mereka yang tanpa disadari membuat mereka menentang hadis-hadis shahih. Mengutamakan Imam Ali di atas Abu Bakar dan Umar adalah keyakinan yang berlandaskan hadis-hadis shahih jadi sungguh keliru sekali menyatakan bahwa keyakinan seperti itu hanyalah milik Syiah atau menyatakan keyakinan tersebut mungkar. Sekedar informasi, masih banyak hadis-hadis shahih lain yang menunjukkan keutamaan Imam Ali di atas Abu Bakar dan Umar, diketahui oleh mereka yang mengetahuinya dan ditolak oleh mereka yang sakit hatinya. Wallahu’alam

Salam Damai

42 Tanggapan

  1. Ribuan Salafi Wahabi Masuk Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariah Setelah Membaca Blog Spektakuler Menggemparkan Ini : http://syiahindonesia1.wordpress.com

    dengan dokumen 7 buah

    1. Bukti Imamah Ali Yang Mengguncang Semesta ! Meruntuhkan Aswaja Sunni ———

    2. Guncang !!! Hadis Palsu Dalam Kitab Bukhari Terungkap !———-

    3. KAiDAH : HADiS YANG MERUGiKAN AHLUL BAiT ADALAH PALSU DENGAN SENDiRi NYA ——–

    4. Nabi SAW bilang tidak semua sahabat adil.. Kok Ulama Aswaja membantahnya !!! ———

    5. 12 khulafaur rasyidin Syi’ah Dizalimi Rezim Umayyah Abbasiyah Dan Kaitannya Dengan Kitab Hadis Bukhari Muslim————-

    6. SALAFi WAHABi MEMAKAi HADiS DHA’iF SYi’AH SEBAGAI BLACK CAMPAiGN ————-

    7. Kesalahan Terfatal Aswaja Sunni Karena Membela Rezim Mu’awiyah

    Ribuan Salafi Wahabi Masuk Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariah Setelah Membaca Blog Spektakuler Menggemparkan Ini : http://syiahindonesia1.wordpress.com

  2. kemaren ada wahaby/salafy jadiin situs ini kampanye, sekarang org syiah…waduh…2….
    ente2 kudu bayar yah sama @SP kalo dia kgk mau terima sama ane ajah…duit diterima caci maki kgk…la yaw..

  3. @SP:
    “Beberapa ulama menganggap matan hadis ini mungkar, maka kami katakan perkataan seperti ini tidak perlu dihiraukan karena mereka akan selalu menganggap setiap keutamaan Imam Ali yang melebihi Abu Bakar dan Umar adalah mungkar.”

    Sebagian ulama hadis Sunni tidak memuat atau paling tidak hanya sedikit memuat hadis2 mengenai keutamaan Ali bin Abi Thalib. Sebagian lainnya memuat cukup banyak bahkan sangat banyak mengenai keutamaan Imam Ali shg jumlahnya melebihi keutamaan para sahabat lainnya. Sayangnya hadis2 keutamaan Imam Ali ini sebagan besar dianggap dhoif bukan karena persoalan sanad dan matan hadis, tapi karena persoalan “ideologi/akidah” Ahlu Sunnah yg menganggap semua sahabat adalah ‘udul dan sahabat yg paling utama setelah Nabi saw adalah Abu Bakar. Dan akidah Ahlu Sunnah dibangun diatas dasar itu.

    Oleh karena itu tidak aneh kalau hadis2 keutamaan Imam Ali walaupun sahih tetap dicap tdk sahih atau sebaliknya hadis2 keutamaan Abu Bakar dll walaupun tidak sahih tetap dianggap sahih, karena kalau tdk maka salah satu pilar utama Akidah Ahlu Sunnah akan hancur berantakan.

    Amat dimengerti kalau para “pencinta sahabat” ini secara mati-matian membela dan mempertahankan “keutamaan” para sahabat terutama Abu Bakar melalui pendhaifan hadis2 keutamaan Imam Ali supaya tdk tenggelam oleh hadis2 keutamaan beliau yg begitu melimpah ruah dlm kitab2 hadis Sunni.

  4. Salafy-Wahabi-Nashibi…mata lahir dan bathinnya semakin kesakitan sahaja, kerana membaca hadits “Imam Ali Manusia Yang Paling Dicintai Allah SWT” …tolong kasih obat; satu ajah hadits keutamaan Abubakar dan Umar :mrgreen:

  5. Nunggu2 nih siapa nashibi yg mau datang…tapi jgn Usamah Bin Laden ah…takut sama bomnya…

  6. وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

    Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
    (At-Taubah : 100)

    Baik para dzuriat Rasul Saw maupun sahabat-sahabat r.anhum memiliki keutamaan masing-masing yang ALLAH Ta’ala saja yang mengetahui. Namun ayat diatas sudah menjelaskan keridhaan ALLAH pada mereka para salafush shalihin.
    Bukan hak kita untuk menilai siapa yang lebih diantara mereka. Ane rasa ayat diatas sudah cukup jelas 🙂
    Sukron

  7. @Muhibbin

    Memang sangat jelas dlm ayat tsb bahawa orang2 terdahulu masuk Islam yaitu Imam Ali. Makanya banyak sekali hadits2 dari Rasulullah saw yg menjelaskan keutamaan Imam Ali. Syukron

  8. Hahaha…..

    Ane rasa ayat diatas bukan dikhusukan untuk Sayyidina Ali ra saja, tapi bagi mereka para salafus shalih r.anhum. Coba lihat, kaum Muhajirin dan Anshor disebutkan. Dan juga bunyi ayat berbentuk jamak, bukan untuk one person.
    Fodhol dibaca lagi baik-baik 🙂

    Sukron katsier

  9. Dari hadis yg dipaparkan bung SP di atas sudah jelas banget kok siapa hamba yg paling dicintai Allah dan saat itu mendapat kehormatan makan daging burung bersama Rasulullah SAW yaitu Imam Ali as.

    Memang ada sebagian sahabat yang memiliki keutamaan seperti Salman, Abu Dzar, Miqdad, Ammar dll. Tapi ada juga sahabat yg terlaknat spt Muawiyah misalnya.

    Dan yg pasti keutamaan Ahlul Bait jauh di atas keutamaan sahabat manapun karena Ahlul Bait adalah pedoman umat selain Al Quran (Hadis Tsaqalain).

  10. @Muhibbin

    Ya jelas jamak, kerana dlm ayat tsb disebutkan orang2 terdahulu, maksud saya diantaranya Imam Ali. Klo Abubakar dan Umar tidak termasuk dlm ayat tsb, kerana mereka adlh orang2 terkemudian masuk Islam. Wslkm,

  11. @yadi

    Yang benar saja, Abu Bakar termasuk yang dikemudian ?
    Coba ente baca asbabun nuzul ayat ini diturunkan pada saat apa dan ditujukan untuk siapa.
    Dan lihat lagi, bahkan kaum anshar juga disebut dalam ayat tersebut. Muhajirin wa anshor… 🙂

  12. Oh ya satu lagi nih yang pengen Ane sampein, sebelum regod.

    Kaum syiah rafidah dan sejenisnya kadang suka lucu dan ngga masuk akal ya. Pada surat Al-Ahzab : 33 mengenai kesucian ahlul bayt, mereka langsung ngeklaim kalo itu dikhususkan pada Keluarga sayyidina Ali r.a .
    Nah ketika ada surat Al-ahzab : 100 mengenai keridhaan ALLAH kepada para shalafush shalih dari kalangan Muhajjirin dan Anshar, mereka langsung bilang ini ditujukan kepada Sayyidina Ali r.a sendiri juga.

    Egois sekali ya wahai kalian kaum rafidhah, hahaha…

    Kalau mau dibahas lebih lanjut,
    pada surat al-Ahzab : 33 apakah disebutkan secara langsung kepada siapa namanya ? Begitu juga dengan surat Al-Ahzab : 100 , apakah perlu juga disebutkan langsung namanya masing2 siapa yang dimaksud ?

    Intinya adalah, bahwa antar Ahlul Bayt Rasul dan Para Sahabat r.anhum memiliki keistimewaan masing-masing, dan hanya ALLAH Ta’ala yang mengetahui kadarnya sampai dimana, bukan kita-kita ini.
    Jadi…. STOP mengatakan si A lebih utama atau si B lebih utama. Mereka semua adalah istimewa di hadapan ALLAH dan bukan hak kita untuk membanding-bandingkan mereka r.anhum.

    Sukron 😀

  13. @Muhibbin

    Jadi…. STOP mengatakan si A lebih utama atau si B lebih utama. Mereka semua adalah istimewa di hadapan ALLAH dan bukan hak kita untuk membanding-bandingkan mereka r.anhum.

    Ngomong-ngomong keyakinan salafy itu kan mengutamakan Abu Bakar, Umar dan Utsman dibanding Ali. btw pernahkah anda bilang pada mereka atau diri anda sendiri agar stop untuk mengatakan mereka lebih utama :mrgreen:

  14. Lucu juga ya kalau ada orang yang melarang orang lain untuk melakukan penilaian terhadap sahabat Nabi SAW. Jangan membanding-bandingkan sahabat, katanya. Dengan kata lain, dia memaksa orang lain utk mengikuti kaidah yg dipegangnya. Orang spt ini yg pantas disebut egois.

    Bukankah Allah dan Rasul-Nya telah melakukan penilaian terhadap pengikut/ sahabat Nabi. Ada yg masuk kategori yang patuh/setia. Ada pula yg sedang-sedang saja, kadang patuh kadang membangkang. Dan ada pula yg dikategorikan munafik dan sering membangkang.

    Bagaimana kita menilai sahabat? Ya mengikuti kaidah penilaian Allah dan Rasul-Nya. Ada beberapa ayat Quran yang memuji sahabat tapi ada pula ayat-ayat yg mengecam sahabat. Begitu pula sabda Nabi SAW: ada yg memuji sahabat tapi juga ada mengecam sahabat.

    Kesimpulan yg bisa ditarik? Sahabat bisa benar dan bisa pula salah. Apa manfaat penilaian itu? Ya kita teladani yang benar dan kita tinggalkan yang salah. Sebenarnya sederhana saja, tapi sayangnya ada sebagian orang yang pola pikirnya mutar-muter tak karuan dan menjadikan hal yang mudah itu menjadi sulit.

    Dan jangan lupa, kita pegang yang pasti benar : Al Quran dan Ahlul Bait (Hadis Tsaqalain).

  15. Wah,
    Kepada siapapun yang suka merendahkan salah satu dari Ahlul Bayt Rasul Saw dengan para Sahabat r.anhum ,
    Ane rasa QS.9 : 100 sudah cukup untuk menjawabnya.

    Mungkin ente bisa pergunakan hujjah ayat tersebut 🙂

    Kembali ngga bosan-bosannya Ane mau bilang, bukan hak kita untuk membandingkan siapa paling utama antara Ahlul bayt Rasul Saw dengan para Sahabat r.anhum. Itu adalah hak ALLAH semata.

    Dan pesan Ane bwat ts, tolong judul dan isinya digantilah. Udah cukup QS.9 : 100 menerangkan hal tersebut. Sukron 🙂

  16. Kepada org yg baca QS.at-Tawbah: 100 segeralah lanjut baca ayat 101 nya agar anda tau bahwa tdk semua sahabat nabi adil agar anda tdk sesat sebagaimana sesatnya paham org yg menyatakan seluruh sahabat nabi adil.

  17. @Muhibbin

    Ente mengatakan;

    Intinya adalah, bahwa antar Ahlul Bayt Rasul dan Para Sahabat r.anhum memiliki keistimewaan masing-masing, dan hanya ALLAH Ta’ala yang mengetahui kadarnya sampai dimana, bukan kita-kita ini.

    Keistimewaan Ahlul Bayt Rasulullah saw adalah sebagai pedoman bagi manusia agar tidak akan tersesat.

    Keistimewaan para Sahabat adalah ada yg menyimpang (munkar) dari ketetapan Allah dan Rasul-Nya.

    Ane rasa QS.9 : 100 sudah jelas bisa menjawabnya, yakni bahwa sahabat yg masuk Islamnya terkemudian tidak usah diikuti, kerena tidak mengikuti secara baik apa yg sudah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Wslkm

  18. @ yadi

    hahahahaha……luar biasa…… luar biasa ngawurnya ente maksud Ane 😛

    Baca dululah asbabun nuzul ayat tersebut pada saat apa dan kepada siapa dimaksudkan. Itu mah seenak udelnya dewe ngambil kesimpulan tanpa ada dasar….
    Biasakanlah ber-argumen itu pake asas atau dasar sebagai hujjah, apalagi masalah agama.

    Coba kalo misalnya pake nalar ente ngartiin Ahzab : 33 , nanti yang jadi Ahlul Bayt Rasul Malah tambah banyak ntar. Bisa jadi ada kucing apa onta, sampe jin penunggu rumah itu masuk dalam ayat tersebut 😛
    Adaaaaa aja argumen ente… hahahah 😀

    note : Ahlul Bayt = Penghuni Rumah

  19. @ilmuhunter,

    sebenarnya ngga sulit koq memahamin hal tersebut, cuma nafsu aja kadang bikinnya jadi sulit sampai muter-muter 😀

    Ane sampein Surat At-Taubah : 100 sebagai dasar keridhaan ALLAH kepada para Shalifus Shalih, namun ente dengan nafsu sekuat tenaga yang ane juga bingung apa motifnya memaksakan bahwa Ahlul Bayt lebih utama. Lha iki sopo tho yang egois ? Think of it before u make some arguments 😛

    Ya… sahabat bisa salah dan bisa benar, namun begitu juga para Ahlul Bayt karena mereka r.anhum memang bukan makshum. Lalu kenapa ente memaksakan bahwa Ahlul Bayt yang paling utama???

    Saya rasa sudah cukup banyak dalil baik Qur’an maupun hadits yang menerangkan mana yang salah dan mana yang benar diantara Shalafus Shalih. Nah yang benar itu yang kita ikutin……

    Biar jgn2 muter2 lagi deh, jangan ente bilang lagi ya bahwa Ahlul Bayt selalu benar. Mereka juga bukan maksum, tapi ALLAH Ta’ala telah memasukan mereka r.anhum dalam golongan yang menerima ridhaNYA.

  20. @Muhibbin

    Menurut nash Al Quran dan Hadits yg sangat jelas menunjukkan bahwa mereka Ahlul Bait akan selalu bersama kebenaran oleh karenanya Rasulullah SAW memerintahkan umatnya (termasuk sahabat-sahabat Beliau SAW) untuk berpegang teguh dengan Mereka Ahlul Bait agar tidak tersesat.

    Ente yg luar biasa ngawurnya…hehehe :mrgreen: Justru klo semua sahabat (tanpa pandang bulu) diikutin semuanya, maka akan kacau kesatuan dan persatuan umat Islam.

    Kata ente lagi:

    Coba kalo misalnya pake nalar ente ngartiin Ahzab : 33 , nanti yang jadi Ahlul Bayt Rasul Malah tambah banyak ntar. Bisa jadi ada kucing apa onta, sampe jin penunggu rumah itu masuk dalam ayat tersebut 😛
    Adaaaaa aja argumen ente… hahahah 😀

    Hehehe, lagi2 justru QS Al Ahzab 33 dan hadits Rasululllah saw membatasi Ahlul Bayt adalah Sayyidah Fathimah AS, Imam Ali AS, Imam Hasan AS dan Imam Husain AS.

    Mungkin argumen ente yg menyatakan Ahlul Bayt tsb adalah semua penghuni rumah, maka jadi banyak Ahlul Baytnya. Ada2 saja ente mah 😆

  21. @Muhibbin
    “Kembali ngga bosan-bosannya Ane mau bilang, bukan hak kita untuk membandingkan siapa paling utama antara Ahlul bayt Rasul Saw dengan para Sahabat r.anhum. Itu adalah hak ALLAH semata.”

    Lewat lisan suci Nabi SAW, Allah telah menetapkan keutamaan Ahlul Bait Nabi sebagai pedoman yg harus diikuti selain Al Quran.

    Hadis Tsaqalain

    Berpegang Teguh Pada Ahlul Bait Nabi SAW Atau Sahabat Nabi SAW

    Analisis Hadis Kesucian Rasulullah dan Ahlul Bait

    Allah sendiri telah menetapkan keutamaan Ahlul Bait jauh di atas keutamaan sahabat, Anda mau bilang apa?

  22. @Muhibbin
    “Kembali ngga bosan-bosannya Ane mau bilang, bukan hak kita untuk membandingkan siapa paling utama antara Ahlul bayt Rasul Saw dengan para Sahabat r.anhum. Itu adalah hak ALLAH semata.”

    Lewat lisan suci Nabi SAW, Allah telah menetapkan keutamaan Ahlul Bait sebagai pedoman yang harus diikuti selain Al Quran.

    Hadis Tsaqalain

    Berpegang Teguh Pada Ahlul Bait Nabi SAW Atau Sahabat Nabi SAW

    Analisis Hadis Kesucian Rasulullah dan Ahlul Bait

    Allah sendiri telah menetapkan keutamaan Ahlul Bait jauh di atas keutamaan sahabat manapun, anda mau bilang apa? Kita sebagai umat Islam tentunya wajib mengikuti ketentuan Allah tsb. Tidak rumit bukan?

  23. @Muhibbin
    maaf terkirim 2x….

  24. @muhibbin

    Kembali ngga bosan-bosannya Ane mau bilang, bukan hak kita untuk membandingkan siapa paling utama antara Ahlul bayt Rasul Saw dengan para Sahabat r.anhum. Itu adalah hak ALLAH semata.

    Sampeyan tdk keliru jika mengatakan bahwa hak Allahlah yg menetapkan derajat kedudukan mrk di hadapan Allah swt. Seperti beberapa ayat dlm AQ berikut;

    Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Mujaadilah: 11).

    Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Al-An’aam83).

    Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia. (Al-Anfaal: 4).

    Tapi sampeyan keliru jika mengatakan hak Allahlah yg membanding2kan antara Ahlulbayt dgn sahabat. Ya Muhibbin, Allah swt tdk ada urusannya membanding2kan kedudukan hambanya. Untuk apa itu dilakukannya-Nya? Sekedar iseng? Kita manusialah yg punya kewajiban utk mencari dan menemukan sosok manusia tertentu yang akan menjadi pedoman hidupnya. Itu jika sampeyan setuju dgn premis ini. Jika sampeyan sdh menemukannya, maka logislah apabila sy katakan agar berilah kesempatan kepada yang lain utk menemukannya. Nah, jika di hadapan kita ada terdapat begitu banyak tokoh-tokoh yg “katanya” dapat dijadikan panutan & pedoman, melakukan pembandingan di antara mereka adalah merupakan cara yang sah demi menemukan tokoh yang kita harapkan. Salahkah pernyataan saya ini?

    Tapi jangan khawatair, sy berprinsip, “temukanlah intan dgn menyaring, jangan mencarinya dgn menghancurkan batu-batuan lain”

    Membanding2kan derajat kedudukan Ahlulbayt dan sahabat yg disodorkan pada tulisan ini menurut sy adalah atas alasan2 sbb:

    (1) Demi menyanggah dan mengoreksi hadits2 yg selalu digembar-gemborkan mengenai kedudukan beberapa sahabat (Abubakar, Umar, Utsman) yg katanya lebih tinggi dari Ahlulbayt.
    Bolehkah menurut sampeyan tulisan2 yg meletakkan kedudukan Abubakar, Umar dan Utsman melebihi kedudukan Ahlulbayt?

    (2) Demi melakukan syiar mengenai kemuliaan Ahlulbayt yang diharapkan tetap tumbuh pengagungan dan kecintaan kepada mereka. Syiar yg sama jg sesungguhnya kita lakukan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw, dimana sebagian kelompok berusaha menekan dan menghalang-halanginya.

    (3) Begitu banyaknya riwayat2 mengenai kemuliaan Ahlulbayt, namun tdk pernah menjadikan kita mendudukkan posisi mrk pada posisi yg semestinya. Diharapkan dgn terus dimunculkan kemuliaan-kemuliaan mrk, kita akan sadar dan paham bagaimana seharusnya itikad kita thd mereka.

    Tiga alasan saja. Sy tunggu komen sampeyan.

    Salam

  25. @Muhibbin
    saya rasa sudah cukup apa yang anda sampaikan, pada esensinya anda tidak mau mengerti hujjah orang lain. ngomong-ngomong soal At Taubah 100 kan ada tuh At Taubah 101 yang berbunyi
    Di antara orang-orang Arab Badwi yang di sekelilingmuitu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
    Nah kalau ayat 101 itu asbabun nuzulnya buat siapa hayo, bukankah diantara penduduk Madinah ada juga Muhajirin dan Anshar. Terus ada tuh hadis shahih bahwa diantara para sahabat Anshar ada yang munafik dan itu diakui oleh para sahabat sendiri. Nah gimana itu, kayaknya penafsiran model pukul rata ala Muhibbin itu perlu didaur ulang. Tidak semua sahabat masuk dalam ayat At Taubah 100. 🙂

  26. @Muhibbin:
    “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
    (At-Taubah : 100)

    Ya anda benar bahwa ayat diatas hanya ditujukan kpd para sahabat YG SALEH. Jadi tidak semua sahabat saleh.

    @Muhibbin:
    Baik para dzuriat Rasul Saw maupun sahabat-sahabat r.anhum memiliki keutamaan masing-masing yang ALLAH Ta’ala saja yang mengetahui.

    Oleh karena hanya Allah saja yg lebih mengetahui keutamaan dzuriat Rasul dan para sahabat, makanya pengganti Nabi saw harus ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya (nash) dan bukan oleh manusia sendiri. Jadi terpilihnya Abu Bakar bukan kehendak Allah dan Rasul-Nya.

    @Muhibbin:
    Namun ayat diatas sudah menjelaskan keridhaan ALLAH pada mereka para salafush shalihin.
    Bukan hak kita untuk menilai siapa yang lebih diantara mereka. Ane rasa ayat diatas sudah cukup jelas

    Kalau memang kita tidak punya hak untuk menilai siapa diantara para sahabat yg lebih utama, kenapa Ahlu Sunnah memposisikan Abu Bakar sbg sahabat yg paling utama setelah Nabi saw ?

  27. @Muhibbin

    Ya… sahabat bisa salah dan bisa benar, namun begitu juga para Ahlul Bayt karena mereka r.anhum memang bukan makshum. Lalu kenapa ente memaksakan bahwa Ahlul Bayt yang paling utama???

    Kalau tuduh menuduh paksa memaksa, gak akan ada habisnya. Kita juga bisa menuduh anda memaksa untuk mengurangi kemuliaan ahlul bayt.
    Coba anda jelaskan seperti apa yang dimaksud memaksa tsb (dalam tulisan SP ini)? Saya pikir yang dilakukan SP hanyalah membuktikan kesahihan dalil2 yang sudah ada.
    Mungkin yang anda maksud adalah bahwa anda tidak menginginkan ahlul bayt dimuliakan, sehingga merasa dipaksa oleh tulisan ini?
    Btw, apakah nick anda ada kaitan dengan muhabbah (ahlul bayt)?

    Saya rasa sudah cukup banyak dalil baik Qur’an maupun hadits yang menerangkan mana yang salah dan mana yang benar diantara Shalafus Shalih. Nah yang benar itu yang kita ikutin……

    Betulkah? Tolong bantu saya dengan 1-2 buah dalil AQ tentang siapa yang salah & benar diantara salafus shalih. Supaya saya bisa mengikuti “yang benar” dan meninggalkan “yang salah”.

    Salam damai

  28. Benar kata Mas Muhibbin, salafush shalih ada yg benar dan ada yg salah, dan al-Quran, hadis, dan catatan sejarahpun menyatakan demikian. Maka kita umat Islam diperintahkan utk mengikuti yg benar dan meninggalkan yg salah. Imam Ali dan itrah Ahlulbait Nabi adalah yg paling benar daripada yg lain, mereka lebih benar daripada Abu Bakar, Umar dan Usman apalagi dibandingkan dgn Abu Hurairah.

  29. Maka wajar saja Nabi.saw berpesan utk berpedoman pada ats-Tsaqalain yaitu; Al-Quran dan Itrah Ahlulbait. Maka siapa saja yg ngaku Islam wajib mentaati pesan Nabi.saw tsb. Yg tidak mau berpedoman pada dua hal tsb maka sangat perlu diragukan keislamannya. Paham Salafy amat jauh dari Islam karena mereka sangat mengingkari perintah nabi, mereka hanya mau taat pada sunnah nabi hanya yg sesuai dgn hawa nafsu mereka. Salafy itu Islam apa bukan, ya? Saya rasa bukan! Karena tdk ada akhlak islam dalam diri mereka.

  30. Ass. wr. wb.
    Btw. pada http://musadiqmarhaban.wordpress.com akhiina musadiq menjadi kristolog sekaligus menemukan kebenaran madzhab ahlul bayt melalui belajar lewat bible.

  31. orang2 syiah mmg mcm tu….golongan al-fitan…kalau lihat manahij at-tirmizi..hadis gharib itu adalah hadis mungkar..sudah jelas yang pengarang adalah syiah yang ghulu…
    أبوبكر وعمر سيِّدا كهول أهل الجنة من الأولين والآخرين، ما خلا النبيين والمرسلين
    soheh..dikeluarkan oleh ahmad..

    baca kitab al-gharar fi fadhail umar r.a karangan imam as-syuti r.h.

    kalau nak berhujah di jemput ke blog sy…byk ttg kepalsuan syiah akan di bongkar..

    Ya Allah laknatlah syiah.

  32. assalamualaikum….
    salah seorang ulama syi’ah bernama Al Murtadho Alamul Huda –saudara kandung As Syarif Ar Radhiy, penyusun kitab Nahjul Balaghah- menyatakan: saat Ali menjabat khalifah, ada orang mengusulkan agar Ali mengambil kembali tanah fadak, lalu dia berkata: saya malu pada Allah untuk merubah apa yang diputuskan oleh Abubakar dan diteruskan oleh Umar. Bisa dilihat dalam kitab As Syafi hal 213.

    dari pernyataan Imam Ali tahulah kita sahabat mana yang lebih mendapatkan keutamaan…..

  33. @Ja’far
    Riwayat yg anda bawakan masih perlu dikaji lebih lanjut. Masih ada tanda tanya besar mengenai keshahihannya. Yg jelas, sehebat apapun keutamaan sahabat, keutamaan tsb tetaplah jauh di bawah keutamaan Ahlul Bait Nabi SAW sbg pedoman umat Islam.

    Utk lbh jelas, silakan baca link berikut :

    Hadis Tsaqalain

    Berpegang Teguh Pada Ahlul Bait Nabi SAW Atau Sahabat Nabi SAW

  34. @Musa Mohamad
    Kalo bertamu, gunakan etika yg islami. Anda ini datang2 kok langsung main tuduh seenaknya pada tuan rumah. Berdiskusilah dg santun. Kalo anda tidak setuju dg topik yg disajikan tuan rumah, bantahlah dg cara yg baik, mana yg tdk anda setujui, mengapa anda tdk setuju dan ajukan dalil anda mengenai ketidaksetujuan anda. Tuan rumah sudah menyajikan topiknya dg baik, santun, runtut dan ilmiah. Anda pun harus menggunakan cara yg sama bila anda tidak sependapat dg tuan rumah.

    Salam damai

  35. sebagaimana syiah yang mengutut para sahabat..begitulah sy mengutut syiah..
    tiada kesopanan di dalam melawan kemungkaran.
    dah jelas aqikah syiah bila sy mengkaji kitab Bihrul anwar, uslul al-kahfi bahawa syiah bukan tergolong dari kalangan islam..
    sehingga di dalam usul al-kahfi mereka mengatkan imam2 12 mengetahui segala yang ghaib..yang mana hanya Allah sahaja di dalam aqidah sunni yang mengetahuinya.
    taqiyyah mereka juga mendapat pahala..sedangkan tiada agama di dalam dunia ini mengganggap pembohongan adalah mulia melainkan syiah.

  36. @Musa Mohamad

    sebagaimana syiah yang mengutut para sahabat..begitulah sy mengutut syiah..

    Harap baca lagi percontohan akhlak Rasulullah. Baru dengar saya ada orang yang berlomba mencontoh yang dia ketahui buruk/salah.

    tiada kesopanan di dalam melawan kemungkaran.

    Ajaran darimana ini? Coba sebutkan dalil (baik hadits maupun ayat AQ). Anda hanya mengotori keindahan Islam.

    dah jelas aqikah syiah bila sy mengkaji kitab Bihrul anwar, uslul al-kahfi bahawa syiah bukan tergolong dari kalangan islam..

    Itu khan hanya pendapat pribadi anda. Dan kalau dibaca dari tulisan anda yang diatas maka anda bukanlah orang yang bisa jadi panutan/contoh. Terlalu berlebihan kalau anda katakan anda “mengkaji”.

    sehingga di dalam usul al-kahfi mereka mengatkan imam2 12 mengetahui segala yang ghaib..yang mana hanya Allah sahaja di dalam aqidah sunni yang mengetahuinya.

    Setahu saya yang menolak bahwa manusia tidak mengetahui yang gaib itu hanya mazhab salafy. Mazhab sunni mengakui bahwa utusan2 Allah Allah beri kelebihan untuk mengetahui beberapa yang gaib.

    taqiyyah mereka juga mendapat pahala..sedangkan tiada agama di dalam dunia ini mengganggap pembohongan adalah mulia melainkan syiah.

    Pelajari dulu yang benar baru comment.
    Bagaimana anda menjelaskan taqiyahnya Istri Fir’aun.? Bagaimana menjelaskan umat Islam awal yang taqiyah? Atau anda belum pernah dengar riwayat2 ini?

    Salam damai.

  37. penggunaan dhomir jamak blm tentu menunjukan untuk jamak,spt ayat yg menjelaskan munafiq masjid dhirar,jg pada ayat yg merujuk asbabun nuzul nya imam ali as bersedekah ktika sedang rukuk.. Jg dhomir nahnu yg di gunakan Allah dlm ayat2 rahmat.

  38. Klo berdebat dgn syiah,tak kan ada hbis2nya,krn moyangnya mereka kan yahudi alias ibnu sawda’ alias abdullah bin saba’.Org ini yg berontak pd utsman.Lha wong ‘ali aja mengakui keutamaan abu bakar dan umar jg utsman, koq bs2nya buat2 agama sendiri.Seolah2 syariat islam ini melulu isinya pemujaan pd ahlul bait.Subhaanallah.Ini yg bikin kalangan habaib disembah2,krn mrk ngaku2 ahlul bait,bnar2 islam kmbali kezaman jahiliyyah klo bgtu.ALLAH YG ADA DI ATAS LANGIT akan membuka kesesatan syiah!

  39. Berikut saya sampaikan bukti keutamaan Abu Bakar r.a atas Ali r.a
    Hadits yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu sendiri yang diriwayatkan secara mustafidlah dari Muhammad Ibnil Hanafiyah: Aku bertanya kepada bapakku (yakni Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu) :
    1. Siapakah manusia yang terbaik setelah Rasulullah ? ? Ia menjawab: “Abu Bakar”. Aku bertanya (lagi): “Kemudian siapa?”. Ia menjawab: “Umar”. Dan aku khawatir ia akan berkata Utsman, maka aku mengatakan: “Kemudian engkau?” Beliau menjawab: “Tidaklah aku kecuali seorang dari kalangan muslimin”. (HR. Bukhari, kitab Fadlailus Shahabah, bab 4 dan Fathul Bari juz 4/20)

    Riwayat dari ‘Amr bin ‘Ash radhiallahu ‘anhuma berikut :
    2. Bahwasanya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah mengutus pasukan dalam perang dzatu tsalatsil. Maka aku mendatanginya, dan bertanya kepadanya: “Siapakah orang yang paling engkau cintai?” Beliau shallallahu `alaihi wa sallam menjawab: “Aisyah.” Aku berkata: “Dari kalangan laki-laki wahai Rasulllah?” Beliau menjawab: “Ayahnya”. Aku berkata: “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Umar”. Kemudian beliau menyebutkan beberapa orang. (HR. Bukhari dalam Fadhailil A’mal, fathul Bari juz ke 7, hal. 18 dan Muslim dalam Fadhailus Shahabah juz ke-4 hal. 1856 no. 2384)

    3. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu pernah menceritakan ucapan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut:
    Sungguh aku pernah berdiri di kerumunan orang yang sedang mendoakan Umar bin Khathab ketika telah diletakkan di atas pembaringannya. Tiba-tiba seseorang dari belakangku yang meletakkan kedua sikunya di kedua pundakku berkata: “Semoga Allah merahmatimu dan aku berharap agar Allah menggabungkan engkau bersama dua shahabatmu (Yakni Rasulullah dan Abu Bakar) karena aku sering mendengar Rasulullah ? bersabda: ‘Waktu itu aku bersama Abu Bakar dan Umar…’ ‘aku telah mengerjakan bersama Abu Bakar dan Umar…’, ‘aku pergi dengan Abu Bakar dan Umar…’. Maka sungguh aku berharap semoga Allah menggabungkan engkau dengan keduanya. Maka aku menengok ke belakangku ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib.

    Semoga dalil2 diatas dpt membuka mata hati kaum syi’ah sehingga mereka tidak lg melecehkan para sahabat atas kehendak nafsu mereka sendiri. Amiiinnnn

    wallahu’alam

  40. @Mahmud

    Klo berdebat dgn syiah,tak kan ada hbis2nya,krn moyangnya mereka kan yahudi alias ibnu sawda’ alias abdullah bin saba’

    ehem yah fitnah basi yang gak ada buktinya sama sekali.

    Org ini yg berontak pd utsman.

    buktinya mana, justru yang anda sebut berontak itu sebenarnya para sahabat Nabi, tuh saya sudah pernah bahas masalah ini secara khusus, silakan dicek

    Lha wong ‘ali aja mengakui keutamaan abu bakar dan umar jg utsman,

    Tidak diragukan kalau para sahabat punya keutamaan masing-masing.

    koq bs2nya buat2 agama sendiri.

    siapa yang buat2 agama sendiri? kalau anda dikatakan buat2 agama, anda rela tidak? kalau nggak ya jangan asal deh, gak baik

    Seolah2 syariat islam ini melulu isinya pemujaan pd ahlul bait.

    siapa tuh yang memuja ahlul bait? kalau anda disebut memuja para nashibi, rela tidak? kalau nggak ya jangan asal nuduh lah, gak baik 🙂

    Subhaanallah.Ini yg bikin kalangan habaib disembah2,krn mrk ngaku2 ahlul bait,

    saya heran, kelompok mana sih yang nyembah para habib? buktikan perkataan anda atau kalau tidak maka silakan akui kalau anda “berdusta”

    bnar2 islam kmbali kezaman jahiliyyah klo bgtu.ALLAH YG ADA DI ATAS LANGIT akan membuka kesesatan syiah!

    Untunglah tidak semua orang islam punya cara pikir seperti anda, karena jika semua orang islam berpikirnya sama seperti anda maka anda patut untuk berkata “islam kembali ke zaman jahiliyah”

  41. Imam Ali Manusia Yang Paling Dicintai Allah SWT : Bukti Keutamaan Di Atas Abu Bakar dan Umar

    Bukti Keutamaan Di Atas Nabi SAW juga kah?

  42. imam ali adalah paling bukti keimanan

Tinggalkan komentar