Tragedi Pembunuhan Usman Dalam Tarikh Al Khulafa

Tragedi Pembunuhan Usman Dalam Tarikh Al Khulafa

Kitab Tarikh Al Khulafa adalah salah satu dari kitab sejarah para khalifah yang sering diandalkan oleh para Salafiyun. Kitab ini merupakan karya seorang Ulama Sunni kenamaan yang tidak diragukan keilmuannya yaitu Al Hafiz Jalaludin As Suyuthi. Salah satu hal yang cukup mengherankan menarik adalah kitab ini tidak sedikitpun menyinggung Peran Abdullah bin Saba’ dalam pengepungan dan pembunuhan Usman. Hal ini sangat kontras sekali dengan para Salafiyun yang tidak henti-hentinya menebar dongeng Abdullah bin Saba’ sebagai faktor utama dalam tragedi pembunuhan Usman bin Affan. Begitulah memang dan Tulisan kali ini akan menunjukkan bahwa apa yang ada dalam kitab Tarikh Al Khulafa adalah serangan yang telak bagi para Salafiyun :mrgreen:

.

Sahabat Nabi Ikut Mengepung

Sebelumnya kami telah menuliskan bahwa Para sahabat Nabi ikut serta dalam pengepungan rumah Khalifah Usman RA. Hal ini ternyata juga dapat dilihat dalam kitab Tarikh Al Khulafa 1/61

وأخرج البخاري عن أبي عبد الرحمن السلمي أن عثمان حين حوصر أشرف عليهم فقال: أنشدكم بالله ولا أنشد إلا أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم ألستم تعلمون أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من جهز جيش العسرة فله الجنة فجهزتهم ألستم تعلمون أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: من حفر بئر رومة فله الجنة؟ فحفرتها فصدقوه بما قال.

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Abdurrahman As Sulami bahwa ketika Usman dikepung dia melihat kepada orang-orang yang mengepungnya kemudian berkata ”Aku meminta kalian bersumpah kepada Allah dan tidaklah aku meminta sumpah ini kecuali kepada Sahabat–sahabat Nabi SAW, Tidakkah kalian tahu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda ’barang siapa yang mempersiapkan perbekalan bagi pasukan Usrah maka dia memperoleh surga’. Lalu saya mempersiapkannya. Bukankah kalian juga tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda ’barang siapa yang menggali sumur Rumata maka dia akan masuk surga’. Lalu saya menggali sumur itu. Orang-orang yang mengepung Usman itu membenarkan apa yang ia katakan.

Al Hafiz Jalaludin As Suyuthi mengutip hadis riwayat Bukhari dimana Usman RA meminta kesaksian mereka yang mengepungnya atas keutamaan-keutamaan yang ia miliki. Perhatikan kata-kata yang dicetak tebal, kata-kata itu dengan jelas menunjukkan bahwa Usman meminta kesaksian sahabat-sahabat Nabi yang ikut mengepungnya. Hadis di atas dapat dilihat dalam Shahih Bukhari 4/13 hadis no 2778.

Tentu saja riwayat ini menolak semua omong kosong yang menyatakan kalau dalang pengepungan Usman adalah Abdullah bin Saba’. Apakah para sahabat Nabi itu dengan mudahnya dipermainkan oleh seorang Abdullah bin Saba’. Sepertinya para Salafiyun itu harus berhenti untuk membodohi orang awam dengan menutup-nutupi sejarah yang sudah hitam. Cukup terima apa adanya dan tidak perlu mendistorsi sejarah demi melindungi doktrin generasi emas para Sahabat Nabi. 😦

.

.

Pandangan Az Zuhri

Tidak perlu salah paham, saya tidak menjelek-jelekkan siapapun. Cukup kita menerima apa yang sudah terjadi. Apakah sulit untuk menerima kalau para Sahabat Nabi bisa melakukan kekeliruan yang terkadang berakibat fatal. Bukankah tidak ada satupun dalil yang menyatakan kalau para Sahabat Nabi itu selalu berada dalam kebenaran. Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh Az Zuhri seorang Ulama hadis terkenal yang dikutip dalam Tarikh Al Khulafa 1/63

قال الزهري ولي عثمان الخلافة اثنتي عشرة سنة يعمل ست سنين لا ينقم الناس عليه شيئاً وإنه لأحب إلى قريش من عمر بن الخطاب لأن عمر كان شديداً عليهم فلما وليهم عثمان لان لهم ووصلهم ثم توانى في أمرهم واستعمل أقرباءه وأهل بيته في الست الأواخر وكتب لمروان بخمس إفريقية وأعطى أقرباءه وأهل بيته المال وتأول في ذلك الصلة التي أمر الله بها وقال إن أبا بكر وعمر تركا من ذلك ما هو لهما وإن أخذته فقسمته في أقربائي فأنكر الناس عليه ذلك أخرجه ابن سعد.

Az Zuhri berkata ”Usman memangku khilafah selama dua belas tahun. Selama enam tahun pemerintahannya tidak ada seorang pun yang menyatakan kebencian kepadanya. Sebab dia adalah orang yang lebih disenangi orang Quraisy daripada Umar bin Khattab  sebab Umar sangat keras dan tegas kepada mereka. Ketika Usman berkuasa, dia bersikap lunak kepada mereka dan menyambungkan semua hubungan dengan mereka. Namun kemudian setelah ia bersikap lamban dalam menyelesaikan perkara mereka. Lalu dia mengangkat kerabat-kerabat dekatnya dalam enam tahun terakhir. Dia memberi kekuasaan kepada Marwan seperlima dari wilayah Afrika. Dia juga memberikan harta kepada kerabat-kerabat dekatnya dari Baitul Mal. Dia menafsirkan ini sebagai hubungan tali silaturahmi seperti yang Allah perintahkan. Dia berkata ”sesungguhnya Abu Bakar dan Umar tidak mengambil hak mereka. Namun saya mengambil apa yang menjadi hak saya dan saya bagikan kepada saudara-saudara dekatku”. Orang-orang pada saat itu mengingkarinya, ini diriwayatkan oleh Ibnu Saad.

saya katakan : Az Zuhri seorang Ulama kebanggaan kaum Salafiyun tidak segan-segan mengatakan apa yang dilakukan Usman dalam pemerintahannya. Jika dilihat dengan baik, sebenarnya apa yang dilakukan oleh Usman yaitu mengangkat kerabat-kerabat dekatnya dalam kekuasaan agak bernuansa nepotisme, benarkah?. Silakan pikirkan sendiri

.

.

Pandangan Ibnu Musayyab

Sebelum Az Zuhri, seorang tabiin yang terkenal keilmuannya Said bin Al Musayyab juga mengatakan hal yang sama. Lebih tepatnya Az Zuhri hanya mengulang apa yang ia dapatkan dari Ibnu Musayyab. Lihat Tarikh Al Khulafa 1/64

وأخرج ابن عساكر من وجه آخر عن الزهري قال: قلت سعيد بن المسيب: هل أنت مخبري كيف كان قتل عثمان وما كان شأن الناس وشأنه؟ ولم خذله أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم؟

Ibnu Asakir meriwayatkan dari jalur yang lain dari Az Zuhri yang berkata ”saya bertanya pada Said bin Al Musayyab ’apakah anda bisa menceritakan kepadaku bagaimana Usman dibunuh dan bagaimana sikap dia dan sikap manusia, serta mengapa Sahabat-sahabat Rasulullah tidak membelanya?.

Tanggapan saya : Sepertinya dalam pandangan Az Zuhri sahabat-sahabat Rasulullah SAW tidak membela Usman. Seandainya pandangan Az Zuhri ini salah, maka sudah tentu Ibnu Musayyab yang terkenal keilmuannya itu akan membantah Az Zuhri. Anehnya alih-alih menyalahkan Az Zuhri, Ibnu Musayyab malah memberikan alasan bahwa banyak sahabat Nabi yang tidak menyukai pemerintahan Usman. Sepertinya Ibnu Musayyab membenarkan anggapan Az Zuhri bahwa para sahabat tidak membela Usman. Berikut apa yang dikatakan Ibnu Musayyab

فقال ابن المسيب: قتل عثمان مظلوماً ومن قتله كان ظالماً ومن خذله كان معذوراً فقلت: كيف كان ذلك؟ قال إن عثمان لما ولي كره ولايته نفر من الصحابة لأن عثمان كان يحب قومه فولى الناس اثنتي عشرة سنة وكان كثيراً ما يولي بني أمية ممن لم يكن له مع رسول الله صلى الله عليه وسلم صحبة فكان يجيء من أمرائه ما ينكره أصحاب محمد وكان عثمان يستعتب فيهم فلا يعزلهم وذلك في سنة خمس وثلاثين فلما

Ibnu Musayyab berkata ”Sesungguhnya ketika Usman memerintah, ada sebagian sahabat yang tidak suka pemerintahannya sebab Usman lebih condong kepada kaumnya. Dia menjabat khalifah selama dua belas tahun. Yang diangkat sebagai pejabat pemerintahan kebanyakan berasal dari bani Umayyah yang tidak pernah hidup bersama Rasulullah SAW. Orang-orang yang menjabat itu tidak disenangi oleh para Sahabat Rasulullah. Usman dicela oleh para sahabat karena mengangkat mereka tetapi Usman tidak memecat mereka. Ini terjadi pada tahun 35 H.

Tanggapan saya : Tidak hanya itu, bahkan Ibnu Musayyab menceritakan sesuatu yang lebih berat yang terjadi pada pemerintahan Usman. Di antaranya pengangkatan Abdullah bin Abi Sarh dan percekcokan Usman dengan Ibnu Mas’ud, Abu Dzar dan Ammar bin Yasir. Percekcokan ini bukan masalah biasa dan sepertinya merupakan masalah besar sampai-sampai kabilah-kabilah Ibnu Mas’ud, Abu Dzar dan Ammar bin Yasir menyimpan dendam terhadap Usman. Inti dari pernyataan Ibnu Musayyab adalah Para sahabat memang berselisih dengan Usman tentang apa-apa yang ia lakukan dalam pemerintahannya. Anehnya para Salafiyun sering berakrobat kalau hal ini hanyalah sejarah rekaan orientalis dan distorsi orang-orang sesat. Padahal cerita-cerita ini terdapat dalam Tarikh Al Khulafa 1/64 dimana Al Hafiz As Suyuthi hanya mengutip perkataan Ibnu Musayyab. Jadi yang orientalis dan sesat itu sebenarnya siapa? As Suyuthi atau Ibnu Musayyab. Inilah kata-kata Ibnu Musayyab tersebut

كان في الست الأواخر استأثر بني عمه فولاهم وما أشرك معهم وأمرهم بتقوى الله فولى عبد الله ابن أبي سرح مصر فمكث عليها سنين فجاء أهل مصر يشكونه ويتظلمون منه وقد كان قبل ذلك من عثمان هنأة إلى عبد الله بن مسعود وأبي ذر وعمار بن ياسر فكانت بنو هذيل وبنو زهرة في قلوبهم ما فيها لحال ابن مسعود وكانت بنو غفار وأحلافها ومن غضب لأبي ذر في قلوبهم ما فيها وكانت بنو مخزوم قد حنقت على عثمان لحال عمار بن ياسر

Saat enam tahun terakhir Usman lebih mengutamakan anak-anak pamannya, banyak diantara mereka yang diangkat sebagai pejabat juga. Dia memerintahkan mereka untuk bertakwa kepada Allah SWT. Dia mengangkat Abdullah bin Abi Sarh menjadi gubernur Mesir. Dia menjabat selama dua tahun. Orang-orang Mesir datang mengadukan masalah yang mereka hadapi dan mereka merasa dizalimi oleh Abdullah bin Abi Sarh. Sedangkan sebelumnya telah terjadi percekcokan antara Usman dan Ibnu Mas’ud, Abu Dzar Al Ghiffari dan Ammar bin Yasir. Oleh sebab itu ada semacam bara yang menggumpal di kalangan bani Hudzail dan Bani Zuhrah terhadap Usman atas perlakuannya kepada Ibnu Mas’ud. Bani Ghifar dan sekutu-sekutunya serta mereka yang membela Abu Dzar juga menyimpan dendam kepada Usman. Bani Makhzum juga merasa tercekik melihat apa yang dilakukan Usman terhadap Ammar bin Yasir.

saya berkata : Selain itu Ibnu Musayyab juga mengatakan kalau para Sahabat besar seperti Thalhah, Aisyah dan Ali juga ikut mengkritik pemerintahan Usman.

فخرج من أهل مصر سبعمائة رجل فنزلوا المسجد وشكوا إلى الصحابة في مواقيت الصلاة ما صنع ابن أبي سرح بهم فقام طلحة بن عبيد الله فكلم عثمان بكلام شديد وأرسلت عائشة رضي الله عنها إليه فقالت: تقدم إليك أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم وسألوك عزل هذا الرجل فأبيت؟ فهذا قد قتل منهم رجلاً فأنصفهم من عاملك ودخل عليه على بن أبي طالب فقال إنما يسألونك رجلا مكان رجل وقد ادعوا قبله دماً فأعزله عنهم واقض بينهم فإن وجب عليه حق فأنصفهم منه

Sekitar 700 orang Mesir datang ke Madinah. Mereka memasuki Masjid Nabawi. Mereka mengadukan kepada para sahabat di waktu-waktu shalat mengenai perlakuan jahat Abdullah bin Abi Sarh. Thalhah bin Ubadillah berdiri dan mengucapkan perkataan yang sangat kasar kepada Usman. Aisyah kemudian mengirim surat kepada usman yang isinya ”Sahabat Rasulullah datang kepadamudan memintamu memecat orang itu, namun kamu tidak mau memecatnya. Padahal salah seorang diantara mereka telah dibunuh oleh pejabat yang kamu angkat, maka berlaku adillah kamu”. Ali juga datang kepada Usman dan berkata ”Sesungguhnya mereka memintamu untuk menggantikan orang itu dengan orang lain dan mereka mengatakan bahwa pejabatmu itu telah menumpahkan darah. Maka pecatlah orang itu dan putuskanlah diantara mereka. Jika ada hal yang wajib diberlakukan padanya maka berlaku adillah”.

Saya katakan : Semua keterangan ini sudah cukup untuk menggambarkan situasi pemerintahan Usman pada saat itu dimana terdapat perselisihan yang besar antara para Sahabat Nabi dengan sang khalifah Usman. Pada akhirnya Usman bersedia memecat Abdullah bin Abi Sarh dan memberikan pilihan bagi orang-orang Mesir untuk mengangkat gubernur bagi mereka. Merekapun mengusulkan Muhammad bin Abu Bakar sebagai gubernur dan Usman menyetujuinya.

.

.

Surat Misterius

Nah tibalah kita pada peristiwa yang memicu pengepungan dan pembunuhan Usman bin Affan RA yaitu setelah rombongan Muhammad bin Abu Bakar melakukan perjalanan ke Mesir mereka dikejutkan dengan adanya surat misterius dari pelayan Usman yang isinya sangat menggemparkan siapapun yang membacanya. Surat ini membuat rombongan Muhammad bin Abu Bakar kembali ke Madinah untuk meminta pertanggungjawaban Usman. Kalau sejarah versi Salafiyun mereka mengatakan bahwa surat tersebut adalah buatan orang-orang munafik pengikut Abdullah bin Saba’ sedangkan dalam Tarikh Al Khulafa 1/64 anda akan melihat versi yang benar-benar berbeda. Berikut kisah surat misterius tersebut

فقال لهم اختاروا رجلا أوليه عليكم مكانه فأشار الناس عليه بمحمد بن أبي بكر فقالوا استعمل علينا محمد بن أبي بكر فكتب عهده وولاه وخرج معهم عدد من المهاجرين والأنصار ينظرون فيما بين أهل مصر وابن أبي سرح

Usman kemudian berkata kepada mereka ”pilihlah orang yang kalian sukai dan akan saya jadikan ia pemimpin bagi kalian sebagai pengganti Abdullah bin Abi Sarh. Orang-orang itu meminta Muhammad bin Abu Bakar. Usman kemudian menulis keputusan untuk mengangkat Muhammad bin Abu Bakar sebagai gubernur. Di saat itu ada beberapa muhajirin dan anshar yang melihat apa yang terjadi antara penduduk Mesir dan Ibnu Abi Sarh.

فخرج محمد ومن معه فلما كان على مسيرة ثلاثة أيام من المدينة إذا هم بغلام أسود على بعير يخبط البعير خبطاً كأنه رجل يطلب أو يطلب فقال له أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ما قصتك وما شأنك؟ كأنك هارب أو طالب فقال لهم أنا غلام أمير المؤمنين وجهني إلى عامل مصر فقال له رجل: هذا عامل مصر قال ليس هذا أريد وأخبر بأمره محمد بن أبي بكر فبعث في طلبه رجلا فأخذه فجاء به إليه فقال غلام من أنت فأقبل مرة يقول أنا غلام أمير المؤمنين ومرة يقول أنا غلام مروان حتى عرفه رجل أنه لعثمان

Muhammad dan orang-orangnya pergi menuju Mesir. Setelah berjalan selama tiga hari mereka dikejutkan oleh seorang pelayan berkulit hitam yang menunggang Unta dan memukulnya dengan lecutan keras seolah-olah sedang dikejar atau mengejar seseorang. Sahabat-sahabat Muhammad bin Abu Bakar berkata ”ada apa denganmu seolah-olah engkau sedang dikejar atau mengejar seseorang?”. Orang itu berkata ”saya adalah pelayan amirul mukminin yang diperintahkan untuk menemui gubernur Mesir”. Salah seorang sahabat Muhammad bin Abu Bakar berkata”bukankah gubernur Mesir ada disini?”. Orang itu berkata ”bukan dia”. Muhammad bin Abu Bakar diberitahu kedatangan orang itu. Dia kemudian memanggilnya dan orang itupun dibawa menghadap Muhammad bin Abu Bakar. Dia berkata ”siapa engkau wahai pelayan”?. Orang itu menjawab ”saya adalah pelayan amirul mukminin” namun dia juga berkata ”saya adalah pelayan Marwan bin Hakam”. Kemudian orang-orang yang ada disitu memeriksanya dan akhirnya mereka mengetahui kalau dia adalah pelayan Usman.

فقال له محمد إلى من أرسلت قال إلى عامل مصر قال بماذا قال برسالة قال معك كتاب قال لا ففتشوه فلم يجدوا معه كتاباً وكانت معه إداوة قد يبست فيها شيء يتقلقل فحركوه ليخرج فلم يخرج فشقوا الإداوة فإذا فيها كتاب من عثمان إلى ابن أبي سرح فجمع محمد من كان عنده من المهاجرين والأنصار وغيرهم ثم فك الكتاب بمحضر منهم فإذا فيه:

Muhammad bin Abu Bakar berkata ”kepada siapa engkau diutus?”. Jawabnya ”saya diutus menemui gubernur Mesir”. Muhammad berkata ”dengan apa engkau diutus”. Jawabnya ”saya membawa sepucuk surat”. Muhammad bertanya ”Apakah kau membawa surat itu”. Orang itu menjawab ”tidak”. Mereka memeriksa orang itu, namun tidak ada surat yang dimaksud. Orang itu membawa kantong kulit kering yang di dalamnya ada sesuatu yang bergerak-gerak. Para sahabat Muhammad menggoncangkan kantong tersebut tetapi isinya tidak keluar juga. Akhirnya mereka menyobek kantong tersebut dan didalamnya ada surat yang dikirim Usman untuk Ibnu Abi Sarh. Muhammad bin Abu Bakar kemudian mengumpulkan orang anshar muhajirin dan beberapa orang lainnya. Lalu dia membuka surat tersebut di hadapan orang-orang dan di dalamnya tertulis

إذا أتاك محمد وفلان وفلان فاحتل في قتلهم وأبطل كتابه وقر على عملك حتى يأتيك رأيي واحبس من يجيء إلى يتظلم منك ليأتيك رأيي في ذلك إن شاء الله تعالى

Jika datang Muhammad bin Abu Bakar dan Fulan dan Fulan maka bunuhlah Mereka dan batalkan isi surat yang dia bawa. Dan tetaplah kamu bertugas pada jabatanmu sekarang hingga datang perintahku. Penjarakan orang-orang yang datang kepadaku yang mengatakan bahwa dia dizalimi olehmu, hingga aku perintahkan hal lain untukmu, insya Allah.

فلما قرأوا الكتاب فزعوا وأزمعوا فرجعوا إلى المدينة وختم محمد الكتاب بخواتيم نفر كانوا معه ودفع الكتاب إلى رجل منهم وقدموا المدينة فجمعوا طلحة والزبير وعلياً وسعداً ومن كان من أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ثم فضوا الكتاب بمحضر منهم وأخبروهم بقصة الغلام وأقرأوهم الكتاب فلم يبق أحد من أهل المدينة إلا حنق على عثمان وزاد ذلك من كان غضب لابن مسعود وأبي ذر وعمار بن ياسر حنقاً وغيظاً وقام أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم فلحقوا بمنازلهم ما منهم أحد إلا وهو مغتم لما قرأوا الكتاب

Setelah membaca surat tersebut, mereka sangat terkejut. Mereka bingung dan akhirnya kembali ke Madinah. Muhammad bin Abu Bakar menandai surat tersebut dengan tanda tangannya dan tanda tangan beberapa orang yang hadir bersamanya. Kemudian menyerahkan surat itu pada salah seorang diantara mereka. Di Madinah, mereka mengumpulkan Thalhah, Zubair, Ali, Sa’ad dan sahabat-sahabat Rasulullah yang lain. Kemudian mereka membuka surat itu serta menceritakan soal pelayan hitam tersebut. Mereka membacakan surat tersebut kepada orang yang hadir. Isi surat tersebut menjadikan tak ada seorangpun penduduk Madinah yang tidak membenci Usman. Hal ini juga menimbulkan kemarahan orang-orang yang mendukung Ibnu Mas;ud, Abu Dzar dan Ammar bin Yasir. Sahabat-sahabat Rasulullah kembali kerumahnya dan tidak ada seorangpun yang membaca surat tersebut yang tidak merasa jengkel.

وحاصر الناس عثمان سنة خمس وثلاثين وأجلب عليه محمد بن أبي بكر ببني تيم وغيرهم فلما رأى ذلك علي بعث إلى طلحة والزبير وسعد وعمار ونفر من الصحابة كلهم بدري ثم دخل على عثمان ومعه الكتاب والغلام والبعير فقال له علي هذا الغلام غلامك قال نعم قال والبعير بعيرك قال: نعم قال: فأنت كتبت هذا الكتاب قال: لا وحلف بالله ما كتبت هذا الكتاب ولا أمرت به ولا علم لي به قال له علي: فالخاتم خاتمك قال: نعم قال: فكيف يخرج غلامك ببعيرك وبكتاب عليه خاتمك لا تعلم به؟ فحلف بالله ما كتبت هذا الكتاب ولا أمرت به ولا وجهت هذا الغلام إلى مصر

Orang-orang kemudian mengepung Usman pada tahun 35 H. Muhammad bin Abu Bakar menarik dukungan dari bani Taim dan yang lainnya. Ketika melihat persitiwa itu Ali mengutus orang untuk menemui Thalhah, Zubair, Sa’ad dan Ammar serta sahabat-sahabat Rasulullah yang lain dari Ahlu Badar. Ali datang menemui Usman bersama surat dan pelayan hitam tersebut. Ali berkata ”apakah dia pelayanmu?”. Usman menjawab ”benar”. Ali berkata ”apakah ini untamu?”. Usman menjawab ”benar”. Ali bertanya ”Apakah engkau yang menulis surat ini” Usman menjawab ”tidak” . Dia bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak menulis surat tersebut dan tidak pula menyuruh siapapun menulis surat itu serta dia sama sekali tidak tahu menahu tentang surat tersebut. Ali berkata ”Apakah ini stempelmu?”. Usman menjawab ”benar”. Ali berkata ”bagaimana bisa pelayanmu keluar dengan untamu dan dengan surat yang ada stempelmu namun kamu tidak mengetahuinya?”. Usman bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak pernah menulis surat itu, tidak pula memerintahkan seorangpun untuk menuliskannya dan tidak pernah memerintahkan pelayan tersebut ke Mesir.

.

.

Cerita yang tertulis dalam Tarikh Al Khulafa ini justru memposisikan para pengepung Usman sebagai pihak yang tidak tahu menahu soal surat misterius tersebut. Mereka malah meminta pertanggungjawaban Usman mengenai surat tersebut. Tidak sedikitpun dalam cerita di atas dinyatakan kalau surat tersebut dibuat-buat oleh rombongan Muhammad bin Abu Bakar atau seperti kata Salafiyun orang munafik pengikut Abdullah bin Saba’. Lihat saja dalam cerita di atas, surat tersebut diperoleh dari pelayan Usman yang ternyata dibenarkan oleh Usman sendiri. Surat tersebut dibacakan di depan orang banyak dan disaksikan oleh para Sahabat Nabi. Bahkan dari cerita di atas Usman sendiri menyatakan kalau stempel dalam surat tersebut adalah stempelnya.

Walaupun begitu sepertinya terlalu terburu-buru jika langsung dinyatakan kalau Usman menulis surat tersebut. Usman sendiri bersumpah dengan nama Allah bahwa ia tidak menulis surat tersebut. Pelayan, Unta dan stempel adalah milik Usman tetapi Usman bersumpah bukan dia yang menulis maka tidak ada alternatif lain kecuali ada orang dekat Usman yang menulis surat tersebut, orang yang dengan leluasa bisa menggunakan pelayan, Unta dan stempel milik Usman. Atau justru ini menunjukkan kelemahan Usman sebagai khalifah dimana orang-orang dekatnya bisa leluasa memanfaatkan kekuasaan pemerintahan tanpa sepengetahuan Usman RA.

.

.

Peran Muhammad bin Abu Bakar

Tarikh Al Khulafa 1/65 juga menyebutkan kalau mereka para pembunuh Usman masuk ke rumah Usman bersama Muhammad bin Abu Bakar. Bahkan disebutkan kalau Muhammad bin Abu Bakar memang awalnya berniat membunuh Usman tetapi akhirnya ia mengurungkan niatnya.

وولده وجاء علي إلى امرأة عثمان فقال لها من قتل عثمان قالت لا أدري دخل عليه رجلان لا أعرفهما ومعهما محمد ابن أبي بكر وأخبرت علياً والناس بما صنع محمد فدعا علي محمداً فسأله عما ذكرت امرأة عثمان؟ فقال محمد: لم تكذب قد والله دخلت عليه وأنا أريد قتله فذكرني أبي فقمت عنه وأنا تائب إلى الله تعالى والله ما قتلته ولا أمسكته فقالت امرأته صدق ولكنه أدخلهما.

Kemudian Ali mendatangi istri Usman dan berkata kepadanya ”siapa yang membunuh Usman?”. Istri Usman berkata ”saya tidak tahu, ada dua orang yang masuk yang saya tidak tahu siapa , tapi Muhammad bin Abu Bakar masuk bersama kedua orang tersebut”. Dia menceritakan kepada Ali apa yang diperbuat Muhammad bin Abu Bakar. Kemudian Ali memanggil Muhammad dan menanyakan tentang yang diceritakan istri Usman. Muhammad bin Abu Bakar berkata ”dia tidak berdusta, demi Allah saya masuk ke kamarnya dan bermaksud membunuhnya. Tapi dia mengingatkanku dengan Ayahku. Maka saya berdiri dan bertobat kepada Allah. Demi Allah, saya tidak membunuhnya dan tidak pula menyentuhnya. Istri Usman berkata ”dia benar tapi dialah yang memasukkan mereka ke dalam rumah”.

.

.

Penutup

Kitab Tarikh Al Khulafa ini sedikitpun tidak menyebutkan soal Abdullah bin Saba’ dan pengikutnya yang munafik dalam tragedi pembunuhan Usman. Bahkan kitab ini memuat berbagai kekurangan Usman dalam pemerintahannya yang menjadi pemicu pengepungan dan pada akhirnya pembunuhan Usman. Jadi kita melihat sisi yang berimbang antara Usman yang terkepung dan mereka yang mengepungnya. Tentu saja versi Al Hafiz As Suyuthi dalam Tarikh Al Khulafa berbeda jauh dengan versi para Salafiyun yang hanya menampilkan posisi Usman sebagai orang tidak bercacat sedikitpun dan menampilkan  para pengepung Usman sebagai pemberontak yang munafik pengikut Abdullah bin Saba’. Para salafiyun memang suka mendistorsi sejarah demi menutup-nutupi sejarah hitam bahkan para Salafiyun itu tidak segan-segan menuduh sejarah yang berbeda dengan versi mereka adalah sejarah buatan orientalis dan syiah yang sesat.

Siapakah yang bertanggung jawab dalam tragedi pembunuhan Usman?. Usmankah?, Muhammad bin Abu Bakar? Para pengepung yang diantaranya ada para Sahabat Nabi?. Mungkin kita tidak perlu mencari-cari siapa pastinya yang bertanggung-jawab. Yang perlu diingat adalah Membunuh seorang Muslim itu haram hukumnya sehingga siapapun yang membunuh Usman maka ialah yang akan menanggung dosanya tidak peduli siapapun dia. Selain itu tidak bisa pula seenaknya mengatakan kalau semua para pengepung Usman berniat membunuhnya, bisa jadi para sahabat yang ikut mengepung Usman hanya menginginkan Usman menindak tegas siapa si pengirim surat misterius, atau hanya ingin Usman bertindak tegas untuk mencopot para penjabat Usman yang bertindak zalim atau mungkin pengepung Usman yang lain hanya ingin Usman turun dari jabatannya.Yah Hanya Tuhan Yang Tahu 🙂

Salam Damai

.

.

Catatan :

  • Maaf kalau lumayan panjang 😉
  • Serial Kisah Usman ini masih akan terus berlanjut, jadi harap bersabar :mrgreen: kayaknya nggak ada yang nunggu deh Mas
  • Riwayat dalam Tarikh Al Khulafa itu yang dicetak biru 🙂

43 Tanggapan

  1. jadi cerita ttg org yg katanya tdk mau membayar zakat itu hukumnya bagaimana yah kalo membunuh seorang muslim itu dosa besar…?
    apakah tdk membayar zakat (kalo benar begitu) menggugurkan keislaman seseorangan ?
    lieur yaeuh

  2. saya tidak faham dengan pemikiran wahabiyyun/salafiyyun ini. jika mendapati hadis atau riwayat yang melecehkan Nabi saw. mereka cepat-cepat membenarkannya dengan dalih bahwa Nabi saw adalah manusia biasa… !

    ANEHNYA begitu mendapati hadis/riwayat yang membongkar kejelekan sahabat… mereka cepat-cepat menolaknya… kaolo sudah mendapati jalan buntu… maka dicarikan takwil-takwil dan penafsiran sesat UNTUK MENYELAMATKAN SAHABAT dari aib/kejelekannya.

    mereka berfikir terbalik, bukankah sahabatlah yang manusia biasa? bahkan derajatnya jauuuuuuh dibawah Nabi saw… bukankah Nabi manusia yang “yuha/diberi wahyu dan -la yanthiqu anil hawa…” lho kok malah perbuatan sahabat yang salah/menyimpang malah dibela mati2an, sementara Nabi saw.. tidak dibela mala riwayat/hadis2 palsu yang melecehkan Nabi saw… malah dibenarkan !!

    rupanya mereka sudah ME-“NABI”-KAN SAHABAT DAN MENURUNKAN DERAJAT NABI MENJADI “MANUSIA BIASA” YANG BUKAN YUHA.

    sudah waktunya para wahabiyyun/salafiyyun memakai akalnya dan tidak terus-menerus akalnya disimpan di “lemari besi” dan bertaqlid buta kepada syekh-syekhnya serta fanatik buta kepada sekte-nya (baca madzhabnya)

  3. Hei bro’ Prince! Kamu gak takut kalau akan bernasib sama seperti Sayyid Qutb rahimahullah. Meski telah ditahan dan dihukum mati penguasa Mesir yg dzalim. Kematiannya tetap tak menyurutkan salafi ekstrim menghujat beliau gara2 ada sebagian isi bukunya yg mengkritik sahabat meski bukan dalam rangka menghina sahabat. Ya… seperti kamu lah… 😆

  4. Terima kasih atas penulisan yang membuka tirai kegelapan dan minda. Teruskan penulisan, semoga diberkati Allah atas usaha tuan ini.

    Salam.

  5. Masih bersambung? Padahal kisah yang satu terakhir ini rasa-rasanya sdh cukup menohok para salafiyyun. Bahkan saya kira serial kisah pembunuhan Utsman ini telah dan akan menghajar keyakinan serta membenturkan dogma mereka para salafiyyun selama ini mengenai kesucian sahabat ke dinding tembok yang sangat tebal dan keras. Jika kita cermati tulisan SP di atas kita akan menemukan hal-hal sbb;

    (1) Generasi sahabat adalah (ternyata bukan) generasi terbaik.
    Coba perhatikan, setelah Nabi saw wafat, fitnah, peperangan antar sahabat, pembunuhan oleh dan ke sahabat, pemerintahan sahabat yang zalim, saling cela antar sahabat, pembunuhan terhadap khalifah Islam oleh para sahabat, semuanya terpampang jelas dan terekam dengan baiknya. Bagaimana pun kerasnya dan bebalnya para salafiyyun membantah, namun fakta sejarah dari rekaman tokoh mereka sendiri ini tidak dapat dipungkiri bahwa sahabat-sahabat Nabi saw sendiri yang memperburuk generasi sahabat.

    (2) Jelas bahwa jaminan masuk surga kepada beberapa sahabat (jika benar) tidak menjamin mereka selalu dalam kebenaran serta tidak menjamin prilaku mereka menjadi suci. Utsman adalah sebagus-bagusnya contoh. Kesaksian sahabat Nabi saw bahwa beliau telah dijamin masuk surga ternyata tidak membuat beliau merasa malu dan enggan menentang sunnah-sunnah Nabi saw. semasa pemerintahannya.

    (3) Bahwa riwayat yang menyebutkan sabda Nabi saw, berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin (ditafsirkan 4 khalifah setelah Nabi saw) yang mereka itu pembawa petunjuk. Gigitlah kuat-kuat dengan geraham kalian dan hati-hatilah……..
    Ternyata sangat relevan untuk dipertanyakan (bahkan menurut saya hadits ini adalah omong kosong dan ulah sebagian oknum yang hanya berusaha mengimbangi Hadits Tsaqalain) . Bagaimana kita bisa berpegang teguh kepada Utsman sementara beliau jelas-jelas melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan dibenci serta dimusuhi oleh sahabat-sahabat Nabi yang lain?

    (4) Memperbincangkan prilaku seseorang (sahabat) yang kita anggap melenceng adalah bukan ghibah. Perhatikanlah bagaimana Utsman membela dirinya dan tetap menganggap dirinya tidak bersalah. Jika ini kita anggap aib, maka sebaliknya bagi Utsman sikap yang beliau ambil adalah sebuah kebenaran. Ghibah berlaku jika orang yang diperbincangkan akan merasa tidak senang dan sakit hati bila mendengarnya. Keyakinan Utsman akan kebenaran sikapnya mencerminkan itu bukan sebuah aib baginya.

    (4) Sungguh kasian nasib Abdullah bin Saba’ yang selalu menjadi kambing hitam atas prilaku sahabat yang dianggap bertentangan dengan dogma kesucian sahabat.

    Semoga Rahmat Allah selalu dilimpahkan kepada kita semua. Amin.

    Buat SP, selamat berjuang kembali

    Salam

  6. Kisah Nabi Musa a.s menanam dan menuai biji-biji gandum. ALLAH swt telah menganjurkan perkara penting kepada kita sebagaimana yang telah Nabi Musa as berbuat. Sungguh beretika riwayatnya.

    wahai saudara2 ku Syukurlah dan sabarlah
    🙂

  7. Masya ALLAH…..

    (1) Generasi sahabat adalah (ternyata bukan) generasi terbaik.
    Coba perhatikan, setelah Nabi saw wafat, fitnah, peperangan antar sahabat, pembunuhan oleh dan ke sahabat, pemerintahan sahabat yang zalim, saling cela antar sahabat, pembunuhan terhadap khalifah Islam oleh para sahabat, semuanya terpampang jelas dan terekam dengan baiknya. Bagaimana pun kerasnya dan bebalnya para salafiyyun membantah, namun fakta sejarah dari rekaman tokoh mereka sendiri ini tidak dapat dipungkiri bahwa sahabat-sahabat Nabi saw sendiri yang memperburuk generasi sahabat.

    Tidak ada yang sempurna didunia ini, namun yang pasti generasi sahabat dan tabi’in masih tetap dianggap sebagai generasi terbaik.
    Kalau ente benar2 membaca sejarah serta tidak memelintirnya sesuai nafsu ente pribadi, apakah ente tidak membaca bagaimana kejayaan Islam yang bahkan bisa menyebar sampai ke eropa. Adakah generasi Muslim sekarang bisa sampai seperti itu ? Apakah masih kurang semua dalil Qur’an dan sabda Rasul Saw dalam menerangkan kedudukan para Sahabat Beliau yang utama?
    Atau yang paling simple, apakah generasi sekarang termasuk kita, bisa meniru perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh Rasul Saw, keluarga, dan sahabat2 Beliau ?

    (2) Jelas bahwa jaminan masuk surga kepada beberapa sahabat (jika benar) tidak menjamin mereka selalu dalam kebenaran serta tidak menjamin prilaku mereka menjadi suci. Utsman adalah sebagus-bagusnya contoh. Kesaksian sahabat Nabi saw bahwa beliau telah dijamin masuk surga ternyata tidak membuat beliau merasa malu dan enggan menentang sunnah-sunnah Nabi saw. semasa pemerintahannya.

    (3) Bahwa riwayat yang menyebutkan sabda Nabi saw, berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin (ditafsirkan 4 khalifah setelah Nabi saw) yang mereka itu pembawa petunjuk. Gigitlah kuat-kuat dengan geraham kalian dan hati-hatilah……..
    Ternyata sangat relevan untuk dipertanyakan (bahkan menurut saya hadits ini adalah omong kosong dan ulah sebagian oknum yang hanya berusaha mengimbangi Hadits Tsaqalain) . Bagaimana kita bisa berpegang teguh kepada Utsman sementara beliau jelas-jelas melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan dibenci serta dimusuhi oleh sahabat-sahabat Nabi yang lain?

    Omong kosong ?
    Wah…. kalau hadits shahih seperti itu saja sudah ente anggap omong kosong, maka coba ente renungi dan perbaiki keimanan ente. Masih beranikah ente mengakui Muhammad sebagai RasuluLLAH sedangkan ente sendiri tidak mempercayai sabda Beliau ?
    InnaliLLAH

    (4) Sungguh kasian nasib Abdullah bin Saba’ yang selalu menjadi kambing hitam atas prilaku sahabat yang dianggap bertentangan dengan dogma kesucian sahabat.

    Lebih kasian lagi nasib kalian kelak wahai para syiah rafidhah dan liberalis. Kalian berani berdusta dan mencaci para orang2 terdekat Rasul Saw atas nama Sayyidina Ali kw. Sungguh ayat ini mungkin bisa menjadi hujjah atas kekejian kalian dalam berdusta dan fitnah :

    5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.
    6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
    7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.
    (Al-Munaafiquun: 5-7)

    WaLlahu a’alam bishahwab 🙂

  8. mana bantahan tehadap hujjah yg diberikan oleh sipemilik blog…kok yg ada malah nesu2…hehhe….
    ayo dibantah saja mas…literatur org pemilik blog ini…

  9. @SP

    ENTE ITU PINTER SAYANG KEBLINGER! JUSTRU KALO ENTE CERMAT, TERLIHAT ADANYA TANGAN2 DIBELAKANG LAYAR YANG MENYEBABKAN FITNAH TERBUNUHNYA UTSMAN RA. KALO DI TARIKH AL-KHULAFA TIDAK DISEBUTKAN TTG ABDULLAH BIN SABA’ (HIPOKRIT KELAS KAKAP), DI TMPT LAIN KAN DISEBUTKAN, BAHKAN DI KITAB2NYA SYIAH BANYAK BANGET DISEBUTKAN!… MAU DIKEMANAKAN?? KALO ADANYA HANYA ADA DI SUNNI SIH GW MAKLUM, TAPI DI SYIAH-PUN BEJIBUN!

    ENTE PERHATIKAN SAJA DI ATAS PARA SAHABAT DIGAMBARKAN BEGITU JUJUR DAN POLOS, MEREKA ADALAH KORBAN KONSPIRASINYA KAUM MUNAFIK, DAN TARIKH KHULAFA INI MENGUNGKAPKAN DARI SISI PERMUKAANNYA SAJA, KALO ENTE FAIR, RUJUKAN LAIN PUN PERLU DIPERHATIKAN!

    @ARMAND
    LO AJA YG BUL SHIIIIIT! YA GW MAKLUM AJA KALO LO KASIAN AMA BAPAK MOYANG LO! (SI HIPOKRIT KELAS KAKAP ITU!)

  10. Pada zaman Nabi saw tidak ada yang namanya ahlusunnah waljamaah.

  11. Dan dizaman Nabi Saw juga kita dilarang jangan suka mencaci para Sahabat Beliau RadiaLlahum ajma’in 🙂

  12. Tidak terbatas kepada sahabat saja, namun kepada seluruh umat manusia janganlah suka mencaci.

  13. @asep,

    kalau begitu coba ente terangkan kepada mereka-mereka yang suka mencaci beberapa keluarga dan sahabat Rasul Saw mengenai pernyataan ente barusan.

    Sukron 🙂

  14. @Muhibbin

    Saya kira rekan-rekan disini sudah menjelaskan secara proposional sesuai nash Al Qur’an dan Hadist. Silahkan anda mengkaji yg lebih teliti lagi.

  15. @asep,
    menjelaskan bagaimana? Sebenarnya ente sudah membaca belum beberapa postingan disini? Bagaimana para syiah rafidah dan liberalis banyak mencaci bahkan memutarbalikan makna beberapa dalil untuk memfitnah semua orang-orang dekat RasuluLlah Saw?

    Apa mungkin ente sebenarnya yang belum membaca atau memahami? Atau yang lebih parah, nafsu ente yang menolak untuk melihat adanya ketidakwarasan dari beberapa tulisan postingan yang mpunya blog ?

    Tolong difikirkan lagi 😀
    Btw, kasi komen yang bener donq. Masak muter2 trus kayak para nashoro dan misionaris kalo mereka lagi dakwah

  16. @bob
    pokoknya membunuh itu dosa besar :mrgreen:
    *pura-pura gak ngeh*

    @syafiin
    hmm saya juga melihat gejala polarisasi dimana sahabat selalu menjadi yang paling…..gituuu deh 🙂

    sudah waktunya para wahabiyyun/salafiyyun memakai akalnya dan tidak terus-menerus akalnya disimpan di “lemari besi” dan bertaqlid buta kepada syekh-syekhnya serta fanatik buta kepada sekte-nya (baca madzhabnya)

    Sabar, sabar Mas. Yang penting mari kita gunakan akal kita dengan baik 🙂

    @Ibnu Abdul Muis

    Hei bro’ Prince! Kamu gak takut kalau akan bernasib sama seperti Sayyid Qutb rahimahullah.

    Wah susah juga sih, yang penting saya tidak sedang menghina dan merendahkan siapapun 🙂

    Meski telah ditahan dan dihukum mati penguasa Mesir yg dzalim. Kematiannya tetap tak menyurutkan salafi ekstrim menghujat beliau gara2 ada sebagian isi bukunya yg mengkritik sahabat meski bukan dalam rangka menghina sahabat. Ya… seperti kamu lah…

    Bukankah Sayyid Qutb juga mendapat banyak pembelaan dari ulama-ulama lain baik yang salafi(baca: nonekstrem) maupun bukan

    @Azmi Taufik
    Terimakasih kembali

    @Armand

    Masih bersambung? Padahal kisah yang satu terakhir ini rasa-rasanya sdh cukup menohok para salafiyyun.

    Oh mungkin saja nanti ada yang lebih menohok :mrgreen:

    Bahkan saya kira serial kisah pembunuhan Utsman ini telah dan akan menghajar keyakinan serta membenturkan dogma mereka para salafiyyun selama ini mengenai kesucian sahabat ke dinding tembok yang sangat tebal dan keras.

    Gak segitunya kok, paling jadi bahan renungan saja 🙂

    (1) Generasi sahabat adalah (ternyata bukan) generasi terbaik.
    Coba perhatikan, setelah Nabi saw wafat, fitnah, peperangan antar sahabat, pembunuhan oleh dan ke sahabat, pemerintahan sahabat yang zalim, saling cela antar sahabat, pembunuhan terhadap khalifah Islam oleh para sahabat, semuanya terpampang jelas dan terekam dengan baiknya. Bagaimana pun kerasnya dan bebalnya para salafiyyun membantah, namun fakta sejarah dari rekaman tokoh mereka sendiri ini tidak dapat dipungkiri bahwa sahabat-sahabat Nabi saw sendiri yang memperburuk generasi sahabat.

    Hmm tergantung sudut pandang penilaiannya, maksud terbaik itu kan belum dijelaskan. Jika yang terbaik itu maksudnya seluruh sahabat mungkin benar apa yang Mas sampaikan. Tapi bisa saja maksud terbaik itu bukan berarti semuanya harus baik kapan saja dimana saja dan siapa saja.

    (2) Jelas bahwa jaminan masuk surga kepada beberapa sahabat (jika benar) tidak menjamin mereka selalu dalam kebenaran serta tidak menjamin prilaku mereka menjadi suci. Utsman adalah sebagus-bagusnya contoh. Kesaksian sahabat Nabi saw bahwa beliau telah dijamin masuk surga ternyata tidak membuat beliau merasa malu dan enggan menentang sunnah-sunnah Nabi saw. semasa pemerintahannya.

    Saya sepakat kalau jaminan masuk surga bukan berarti penetapan bahwa seseorang itu selalu benar. Saya rasa surga bukan cuma untuk “orang yang selalu benar” 🙂

    (3) Bahwa riwayat yang menyebutkan sabda Nabi saw, berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’ur rasyidin (ditafsirkan 4 khalifah setelah Nabi saw) yang mereka itu pembawa petunjuk. Gigitlah kuat-kuat dengan geraham kalian dan hati-hatilah……..
    Ternyata sangat relevan untuk dipertanyakan (bahkan menurut saya hadits ini adalah omong kosong dan ulah sebagian oknum yang hanya berusaha mengimbangi Hadits Tsaqalain) . Bagaimana kita bisa berpegang teguh kepada Utsman sementara beliau jelas-jelas melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan dibenci serta dimusuhi oleh sahabat-sahabat Nabi yang lain?

    Ah saya agak kurang setuju dengan Mas, bagi saya hadis tersebut shahih. Hanya saja saya tidak menafsirkan bahwa khulafaur Rasydin yang dimaksud adalah ke-4 khalifah. IMHO Inti masalahnya pada penafsiran bukan hadisnya

    (4) Memperbincangkan prilaku seseorang (sahabat) yang kita anggap melenceng adalah bukan ghibah. Perhatikanlah bagaimana Utsman membela dirinya dan tetap menganggap dirinya tidak bersalah. Jika ini kita anggap aib, maka sebaliknya bagi Utsman sikap yang beliau ambil adalah sebuah kebenaran. Ghibah berlaku jika orang yang diperbincangkan akan merasa tidak senang dan sakit hati bila mendengarnya. Keyakinan Utsman akan kebenaran sikapnya mencerminkan itu bukan sebuah aib baginya.

    Setuju sekali

    (4) Sungguh kasian nasib Abdullah bin Saba’ yang selalu menjadi kambing hitam atas prilaku sahabat yang dianggap bertentangan dengan dogma kesucian sahabat.

    Saya sih justru kasihan sama para Salafiyyun yang dipermainkan oleh pikiran mereka sendiri tentang Abdullah bin Saba’.

    Semoga Rahmat Allah selalu dilimpahkan kepada kita semua. Amin.

    Ikut mengaminkan

    Buat SP, selamat berjuang kembali

    Salam

    Wah saya dapat yang khusus ya, suatu kehormatan :mrgreen:

    @ Leave a reply
    mari bersyukur dan bersabar 🙂
    *semoga saya bisa 😦 *

    @Muhibbin
    wah apa kabar nih Mas? lama tak bertemu, semoga baik-baik saja

    Tidak ada yang sempurna didunia ini, namun yang pasti generasi sahabat dan tabi’in masih tetap dianggap sebagai generasi terbaik.

    Tidak jadi masalah

    Kalau ente benar2 membaca sejarah serta tidak memelintirnya sesuai nafsu ente pribadi, apakah ente tidak membaca bagaimana kejayaan Islam yang bahkan bisa menyebar sampai ke eropa. Adakah generasi Muslim sekarang bisa sampai seperti itu ?

    Sayang sekali argumen Mas itu tidak memiliki hubungan sebab akibat secara langsung. Dalam perkembangan sejarah ada banyak contoh kerajaan atau peradaban besar yang menyebarkan pengaruhnya sampai ke belahan dunia lain. Dan tidak semua dari peradaban besar yang berpengaruh itu tegak dengan fondasi keislaman

    Apakah masih kurang semua dalil Qur’an dan sabda Rasul Saw dalam menerangkan kedudukan para Sahabat Beliau yang utama?

    Cukup, cukup tetapi beberapa orang seperti salafiyun atau mungkin Mas sendiri suka menafsirkan dalil tersebut secara berlebihan dan tidak mengindahkan dalil-dalil yang lain

    Atau yang paling simple, apakah generasi sekarang termasuk kita, bisa meniru perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh Rasul Saw, keluarga, dan sahabat2 Beliau ?

    Kalau saja tolak ukurnya itu bisa dibandingkan dengan objektif maka pertanyaan Mas bisa dijawab, tetapi karena ukurannya terlalu subjektif maka itu terkesan retorika yang tendensius

    Omong kosong ?
    Wah…. kalau hadits shahih seperti itu saja sudah ente anggap omong kosong, maka coba ente renungi dan perbaiki keimanan ente. Masih beranikah ente mengakui Muhammad sebagai RasuluLLAH sedangkan ente sendiri tidak mempercayai sabda Beliau ?
    InnaliLLAH

    jangan terlalu bersemangat, apakah anda tidak pernah menolak hadis shahih Mas?. Atau mungkin saya perhalus bahasanya, apakah anda tidak pernah mendhaifkan hadis shahih?. Jadi itu terkait keimanan kah

    Lebih kasian lagi nasib kalian kelak wahai para syiah rafidhah dan liberalis. Kalian berani berdusta dan mencaci para orang2 terdekat Rasul Saw atas nama Sayyidina Ali kw.

    Waduh gini nih, kalau sudah emosi maka komentarnya sudah inkoherensi, kalian itu siapa? lagipula yang syiah rafidhah itu siapa? terus kenapa si Mbah liberalis dibawa-bawa?. Terus yang berdusta itu siapa dan siapa pula yang mencaci atau dicaci?.

    Sungguh ayat ini mungkin bisa menjadi hujjah atas kekejian kalian dalam berdusta dan fitnah :
    5. Dan apabila dikatakan kepada mereka: Marilah (beriman), agar Rasulullah memintakan ampunan bagimu, mereka membuang muka mereka dan kamu lihat mereka berpaling sedang mereka menyombongkan diri.
    6. Sama saja bagi mereka, kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
    7. Mereka orang-orang yang mengatakan (kepada orang-orang Anshar): “Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasulullah supaya mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami.
    (Al-Munaafiquun: 5-7)

    Mencatut ayat Al Quran untuk merendahkan pihak lain, wah wah dari dulu saya tidak pernah suka cara-cara seperti ini, secara tidak langsung anda sudah menuduh orang yang anda ajak bicara munafik
    *geleng-geleng*

    @bob
    baru saja saya mau bilang itu, eh Mas udah mendahului saya 😛

    @imem

    ENTE ITU PINTER SAYANG KEBLINGER!

    Sabar Mas, pakai huruf kecil saja, insya Allah saya masih bisa membacanya. Huruf kapital itu kesannya Mas lagi ngomong dengan nada marah atau nada tinggi. Ok anggap saja saya keblinger dan semoga anda puas 🙂

    JUSTRU KALO ENTE CERMAT, TERLIHAT ADANYA TANGAN2 DIBELAKANG LAYAR YANG MENYEBABKAN FITNAH TERBUNUHNYA UTSMAN RA.

    Mungkin saja, tapi kalau memang ada kok gak disebutin oleh Al Hafiz As Suyuthi. Mengapa perkara sepenting itu justru tidak nampak. Apa beliau nggak tahu? so anda lebih tahu kan, silakan tampilkan pihak yang anda sebut di belakang layar disertai bukti-bukti yang jelas or shahih

    KALO DI TARIKH AL-KHULAFA TIDAK DISEBUTKAN TTG ABDULLAH BIN SABA’ (HIPOKRIT KELAS KAKAP), DI TMPT LAIN KAN DISEBUTKAN,

    Oooh kalau begitu tinggal sebutkan saja, tempat lain mana yang menyebutkan peran Abdullah bin Saba’ dalam pembunuhan Usman. saya tunggu

    BAHKAN DI KITAB2NYA SYIAH BANYAK BANGET DISEBUTKAN!… MAU DIKEMANAKAN?? KALO ADANYA HANYA ADA DI SUNNI SIH GW MAKLUM, TAPI DI SYIAH-PUN BEJIBUN!

    Yah kalau bicara literatur syiah maka saya gak mau sok berasa ahli atau kompeten untuk itu. Saya cuma sering sharing dan diskusi sama teman saya tapi kalau memang Mas merasa benar-benar tahu, silakan ditampilkan riwayat syiah yang katanya bejibun. Tapi harap tampilkan riwayat yang shahih saja berdasarkan pengakuan Ulama syiah karena saya, maaf agak alergi dengan yang dhaif-dhaif :mrgreen:

    ENTE PERHATIKAN SAJA DI ATAS PARA SAHABAT DIGAMBARKAN BEGITU JUJUR DAN POLOS, MEREKA ADALAH KORBAN KONSPIRASINYA KAUM MUNAFIK,

    Polos ya, terlalu polos malah sampai terjadi pembunuhan sang Pemimpin negara. Kalau menurut anda begitu maka itu berarti para sahabat yang sudah terdidik dengan baik oleh Rasul bisa dipermainkan dan diadudomba oleh kaum munafik, apa pernyataan itu termasuk mencaci sahabat atau termasuk merendahkan sahabat?atau malah merendahkan Rasul? Silakan dijawab

    DAN TARIKH KHULAFA INI MENGUNGKAPKAN DARI SISI PERMUKAANNYA SAJA, KALO ENTE FAIR, RUJUKAN LAIN PUN PERLU DIPERHATIKAN!

    Silakan disebutkan, bukankah ini namanya diskusi

    LO AJA YG BUL SHIIIIIT! YA GW MAKLUM AJA KALO LO KASIAN AMA BAPAK MOYANG LO! (SI HIPOKRIT KELAS KAKAP ITU!)

    Walaupun kata-kata itu bukan buat saya, saya ingin mengingatkan apa untungnya anda menggunakan kata-kata kasar? apakah itu contoh akhlak yang baik? apa anda tidak bisa beragumen dengan jernih dan kepala dingin?. Dalam dunia maya, kualitas akhlak seseorang terlihat dari komentar-komentarnya.

    @asep
    yup benar itu 🙂

    @Muhibbin
    mencaci itu akhlak yang buruk lho 🙂

    @asep
    benar 100% dengan berbagai variasinya :mrgreen:

    @Muhibbin

    kalau begitu coba ente terangkan kepada mereka-mereka yang suka mencaci beberapa keluarga dan sahabat Rasul Saw mengenai pernyataan ente barusan.

    wah siapa ya mereka yang suka mencaci itu 😦

    @asep

    Saya kira rekan-rekan disini sudah menjelaskan secara proposional sesuai nash Al Qur’an dan Hadist. Silahkan anda mengkaji yg lebih teliti lagi.

    masalahnya ada pihak-pihak tertentu yang tidak bisa membedakan antara pembahasan dengan dalil dan tulisan caci-maki. tidak mencaci eh dibilang mencaci
    Salam

  17. @Muhibbin

    menjelaskan bagaimana? Sebenarnya ente sudah membaca belum beberapa postingan disini? Bagaimana para syiah rafidah dan liberalis banyak mencaci bahkan memutarbalikan makna beberapa dalil untuk memfitnah semua orang-orang dekat RasuluLlah Saw?

    Mau menuduh lagi nih, silakan saja tapi kalau bisa disertakan buktinya,mana bukti postingan yang memutarbalikkan dalil atau memfitnah orang dekat Rasul?. biar saya bisa melihat postingan mana yang mencaci. Sepertinya anda tidak bisa menahan diri dari memfitnah orang lain. Silakan tunjukkan, saya tunggu dan kalau anda tidak menunjukkannya maka biar orang-orang melihat kalau sebenarnya andalah yang memfitnah penulis blog ini. btw yang buat postingan ini saya “SP” bukan syiah Rafidhah dan liberalis, so jangan memutarbalikkan fakta 🙂

    Apa mungkin ente sebenarnya yang belum membaca atau memahami? Atau yang lebih parah, nafsu ente yang menolak untuk melihat adanya ketidakwarasan dari beberapa tulisan postingan yang mpunya blog ?

    Kewarasan atau ketidakwarasan selalu memiliki dasar tertentu bukan karena klaim-klaim seenaknya, orang yang dipermainkan nafsunya justru adalah orang yang sering berkata kasar, menuduh yang bukan-bukan dan memfitnah orang lain

    Tolong difikirkan lagi 😀
    Btw, kasi komen yang bener donq. Masak muter2 trus kayak para nashoro dan misionaris kalo mereka lagi dakwah

    Maaf tapi saya rasa andalah yang harus kasih komen dengan benar. anda menuduh tapi tidak membawa bukti? anda memaksa orang lain percaya tapi lagi-lagi tanpa bukti?. Anda ini sedang berdiskusi atau sedang menghina orang lain *jadi bingung*
    Salam

  18. culture shock…tdk bisa menerima kenyataan…kaget…gemas…marah…..semua pomdasi yg dibangung berantakan….responya….marah2…mata gelap…mencaci maki…tergagap gagap…dan tdk bisa menerima kenyataan…dan lupa mengunakan akal sehatnya..

    pada hal biasa aja kalee…pakai akal sehat dan jgn dismpan truss…akalnya…

  19. @SP

    Ah saya agak kurang setuju dengan Mas, bagi saya hadis tersebut shahih. Hanya saja saya tidak menafsirkan bahwa khulafaur Rasydin yang dimaksud adalah ke-4 khalifah. IMHO Inti masalahnya pada penafsiran bukan hadisnya

    Ah, tentu saja mas yang ahlinya mengenai keshahihan hadits. Saya sih ikut mas saja kalo mengenai ini. Dan memang benar sekali bahwa tafsiran hadits mengenai siapa khulafaur rasyidin lah yang menjadi inti kritisan saya. Cuman begini mas….saya tadinya ingin jalan-jalan dan pergi mancing dulu. Tapi sebelum sampe ke sungai, umpannya mas rebut dulu he he he.

    Makasih udah bantu naggapin si muhibbin. Hitung-hitung saya bisa hemat energi :mrgreen:

    Anyway salafiyun paling getol nuduh orang syiah kalo mereka ga punya argumentasi logis lagi yang bisa dikemukakan. Emang kalo tidak sepaham dengan keyakinan mereka lantas menjadi syiah gitu? Emang mazhab aswaja milik mereka sehingga mereka bebas menentukan siapa yang aswaja siapa yang tidak?

    Salam

  20. ” Kewarasan atau ketidakwarasan selalu memiliki dasar tertentu bukan karena klaim-klaim seenaknya, orang yang dipermainkan nafsunya justru adalah orang yang sering berkata kasar, menuduh yang bukan-bukan dan memfitnah orang lain ”

    kata kata yang perlu renunga..dalam sekali.

    salam,

  21. Dalam kitab tarikh Thabari katanya ada cerita seorang Yahudi yang baru masuk Islam, namanya Abdullah bin Saba. Walaupun baru masuk Islam ia sangat aktif memecah belah dan menghasut umat islam untuk memberontak terhadap Khalifah Usman.

    Singkat cerita Usman terbunuh dan diganti oleh sahabat Ali. Nah, ini anehnya, ketika Ali berkuasa cerita Abdullah bin Saba ini raib begitu saja bagai ditelan bumi sampai Khalifah Ali dijatuhkan oleh Muawiyah. Pertanyaannya, apakah Abdullah bin Saba ini pensiun atau meninggal dari panggung politik ketika Ali berkuasa ? Kalau masih hidup ketika Muawiyah berkuasa, kok engga ada ceritanya dalam kitab2 tarikh ?

    Siapa yang bisa menjelaskan ? Mungkin mas imem ?

  22. @bob
    ah saya maklum kok kalau ada yang syok begitu 🙂

    @Armand

    Makasih udah bantu naggapin si muhibbin. Hitung-hitung saya bisa hemat energi

    Gak mesti begitu, komentar Mas kan juga jadi renungan buat saya 🙂

    @halwa
    mari bersama merenung

    @falseto

    Dalam kitab tarikh Thabari katanya ada cerita seorang Yahudi yang baru masuk Islam, namanya Abdullah bin Saba. Walaupun baru masuk Islam ia sangat aktif memecah belah dan menghasut umat islam untuk memberontak terhadap Khalifah Usman.

    Saya pernah membaca riwayat yang Mas maksud dalam Tarikh Thabari tetapi sayang sekali sanad riwayat ini sangat sangat dhaif. Jadi tidak bisa dijadikan hujjah. Saya sendiri agak heran dengan salafy yang berhujjah dengan riwayat sangat dhaif seperti itu. Bukankah mereka adalah orang yang paling getol mengaku-ngaku berpegang pada yang shahih saja.

  23. Mendiskusikan hal diatas dengan melibatkan kaum salafi akan percuma saja, karena;

    Kaum salafy tidak mau menggunakan akal sehat dan fitrah manusia.
    Mereka bukanlah Ahlusunnah dan mereka bukan pula Umat Islam, mereka hanya orang2 yang berbaju Islam tapi penerus tradisi jahiliah, memberhalakan suku Quraisy dan selalu merendahkan derajat Nabi.saw. Sebagaimana sabda Nabi.saw yang terekam dalam kitab2 hadis, sesungguhnya mereka hanyalah Qarnun Syaithan (generasi syaithan) yang berasal dari Najed, sebelah timur Madinah keturunan Suku Mudhar dan Suku Rabi’ah, dengan ciri2; tampak dari luar sholeh tapi berakhlak kasar, membaca Al-Quran hanya sebatas mulutnya, memendekkan rambut, memanjangkan jenggot, jumud, dan sulit menerima perbedaan dan suka menebar fitnah terutama kepada ahlulbait.
    Umat Islam tidak mungkin benci pada Ahlulbait Rasulullah.saw yang suci, sebagaimana mereka, dan mereka lebih memilih cinta buta pada sahabat nabi yang tidak ada jaminan suci dari nash daripada mencintai orang yang dijamin suci.

    Salam,

  24. majesty? 😉

  25. Nabi saw bersabda : ” Aku takut kepada fitnah Dajjal, akan tetapi Aku lebih lebih takut lagi kepada fitnah Sahabat ”

    Apakah salafy termasuk kedalam fitnah sahabat tsb? tolong kpd mas SP atau rekan yg lainnya untuk menjelaskannya.

    Salam

  26. Salam wa rahmah, nimbrung dikit….

    Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Abdurrahman As Sulami bahwa ketika Usman dikepung dia melihat kepada orang-orang yang mengepungnya kemudian berkata ”Aku meminta kalian bersumpah kepada Allah dan tidaklah aku meminta sumpah ini kecuali kepada Sahabat–sahabat Nabi SAW, Tidakkah kalian tahu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda ’barang siapa yang mempersiapkan perbekalan bagi pasukan Usrah maka dia memperoleh surga’. Lalu saya mempersiapkannya. Bukankah kalian juga tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda ’barang siapa yang menggali sumur Rumata maka dia akan masuk surga’. Lalu saya menggali sumur itu. Orang-orang yang mengepung Usman itu membenarkan apa yang ia katakan.

    Jika benar sahabat ikut mengepung Utsman ra, maka dengan penyaksian mereka akan keutamaan Utsman ra cukuplah itu sebagai tanda rujuk mereka.

    saya katakan : Az Zuhri seorang Ulama kebanggaan kaum Salafiyun tidak segan-segan mengatakan apa yang dilakukan Usman dalam pemerintahannya. Jika dilihat dengan baik, sebenarnya apa yang dilakukan oleh Usman yaitu mengangkat kerabat-kerabat dekatnya dalam kekuasaan agak bernuansa nepotisme, benarkah?. Silakan pikirkan sendiri

    Siapapun yang berbicara mengenai Utsman ra. bisa diambil maupun bisa ditinggalkan perkataannya, kecuali perkataan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, dengan jelas & tegas beliau telah bersabda bahwa Utsman di dalam kebenaran pada saat fitnah itu terjadi, adakah saksi yang lebih kuat daripada beliau?

    Diantara yang shohih dari beliau Shalallahu A’alaihi wassalam tentang hal ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umari ra, beliau berkata : Rasulullah menyebutkan adanya fitnah. Lalu ada seseorang yang lewat dan Nabi berkata : “ Orang yang memakai penutup muka ini akan terbunuh pada saat itu.” Abdullah bin Umar mengatakan : “Aku melihat (orang tersebut) adalah Utsman bin Affan” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 2/115)

    Ka’ab bin Murrah al-Bahzi meriwayatkan kisah yang serupa dengan yang di atas. Beliau telah mendengar Rasulullah Shalallahu A’laihi wassalam menyebutkan tentang fitnah, lalu tiba-tiba Utsman datang dalam keadaan memakai penutup muka dan beliau mengisyaratkan kepada Utsman, seraya berkata : “Orang ini dan para sahabatnya di atas kebenaran dan petunjuk.”

    Baik kedua riwayat ini untuk satu kisah atau dua, semuanya mengabarkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu A’laihi Wassalam menjelaskan akan terbunuhnya Utsman ra dalam fitnah. Dan riwayat Ka’ab menambahkan bahwa beliau dan para sahabatnya di atas kebenaran ketika terjadinya fitnah ini.

    Diantara yang menunjukkan bahwa Ka’ab ingin mengetahui lebih jelas siapa orang yang dimaksud oleh Nabi Shalallahu A’laihi Wassalam. Maka dia pun mendatangi orang tersebut dan memegangi kedua pundaknya ternyata dia adalah Utsman bin Affan. Nabi Shalallahu A’laihi Wassalam menyambutnya. Ka’ab mengatakan : “Apakah ini orangnya?” Nabi Shalallahu A’alaihi wassalam berkata kepadanya : “Ya” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 4/109)

    Demikian juga diriwayatkan dlm Sunan at-Tirmidzi. Ka’ab bin Murrah al-Bahzi berdiri dan berkata : “Seandainya bukan karena sebuah hadits yang aku dengar dari Rasulullah Shalallahu A’laihi Wassalam maka aku tidak akan berbicara, dimana saat beliau menyebutkan fitnah yang akan terjadi dalam waktu dekat, tiba-tiba ada seorang yang lewat dalam keadaan menutup mukanya dengan baju, maka beliau berkata : “Orang ini pada saat itu (timbulnya fitnah) dalam kebenaran (hidayah).” Maka aku berdiri menuju orang tersebut dan ternyata dia adalah Utsman bin Affan, lalu aku menghadap kepada beliau dengan menunjukkan muka Utsman, dan aku berkata : “Orang ini?” maka beliau menjawab “Ya” Kemudian berdirilah Ibnu Hawalah Al Azdi dari arah mimbar sambil berkata : “Engkaulah yang melakukan saat itu?” maka Ka’ab menjawab :”Ya” Lalu Ibnu Hawalah berkata : “Seandainya aku mengetahui akan ada yang mendukung dan membenarkanku dari tentara yang ada ini pasti akulah orang yang menyebutkan cerita ini.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam sunan-nya, lihat Tuhfatul Ahwadzi 10/198-199 dan dia berkata : Hasan Shahih)

    Diantaranya pula apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang demikian itu ketika beliau meminta ijin kepada Utsman pada waktu pengepungan untuk berbicara kepada beliau. Ketika beliau mengijinkannya, beliau (Abu Hurairah) berdiri dan berkata : “Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shalallahu A’laihi Wassalam bersabda : “Sesungguhnya kalian akan menemui sepeninggalku fitnah dan perselisihan. Salah seorang mengatakan : Apa yang kita lakukan ya Rasulullah? Beliau menjawab, wajib kalian bersama Al-Amin dan para sahabat-sahabat beliau. Dan beliau menunjuk kepada Utsman. (HR. Ahmad dalam Al-Musnad 4/105)

    Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra bahwasanya Nabi Shalallahu A’alaihi wassalam memerintahkan beliau untuk menyampaikan khabar gembira kepada Utsman dengan surga karena musibah yang akan menimpanya. (HR. Bukhari)

    Dari Sahal bin Sa’ad radhuyallahu ‘anhu, dia berkata, “Gunung Uhud pernah goncang. Sedangkan diatas gunung tersebut ada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Maka Nabi bersabda, ‘tenanglah kamu, wahai gunung Uhud! Yang sedang berada di atasmu sekarang ini adalah seorang Nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid’. (Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (3699) dari Anas, dan diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad (III/112).

    Dan masih banyak lagi….

    Adakah kesaksian yang lebih kuat daripada kesaksian Rasulullah Shalallahu A’laihi Wassalam mengenai Utsman bin Affan ra?

    Pada akhirnya Usman bersedia memecat Abdullah bin Abi Sarh dan memberikan pilihan bagi orang-orang Mesir untuk mengangkat gubernur bagi mereka. Merekapun mengusulkan Muhammad bin Abu Bakar sebagai gubernur dan Usman menyetujuinya.

    Nah kurang baik apa lagi Utsman bin Affan ra ini? 🙂

    Salam.

  27. Sekiranya hadis ‘wajib kalian bersama Al-Amin dan para sahabat-sahabat beliau. Dan beliau menunjuk kepada Utsman’ benar, maka persoalannya:

    a. Mengapa Aisyah menentang dan menyulut pembunuhan Uthman dan mengatakan Uthman telah kafir?

    b. Mengapa sahabat2 besar yg ‘dijamin syurga’ berseberangan dgn Uthman dan terbabit dlm pembunuhannya?

    c. Salah seorang sahabat Uthman yg umat waktu itu diperintahkan utk bersama mereka adalah Marwan bin Hakam. Bukankah Marwan ini yg telah diusir keluar dari kota Madinah beserta bapanya kerna sering mengganggu Nabi saaw, dan tidak diizinkan utk kembali? Dan bukankah Marwan ini bagian dari pohon yg terkutuk yg disebutkan di dalam al Quran?

    Dlm dialog Imam Hasan as dgn Marwan, Imam Hasan as berkata:

    : Adapun anda wahai Marwan, bukan aku yang mencaci anda dan bapa anda, tetapi Allah `Azza Wajalla telah melaknati anda, bapa anda, keluarga anda, zuriat anda dan zuriat yang keluar dari keturunan bapa anda sehingga hari kiamat di atas lidah nabiNya Muhammad. Demi Allah, wahai Marwan, anda tidak akan mengingkarinya, begitu juga orang yang datang di dalam majlis ini kerana laknat ini adalah daripada Rasulullah (s.`a.w.) untuk anda dan bapa anda sebelum anda’

    Al-Tabari, Tafsir, Cairo 1952 M., XXX, hlm. 167; al-Hakim, al-Mustadrak, III, hlm. 170; Sibt Ibn al-Jauzi, Tadhkirah al-Khawwas, hlm. 209.

    Allah tidak akan menam¬bahkan kepada anda apa yang menakutkan anda melainkan kezaliman yang besar. Memang benar Allah dan rasulNya dan Dia berfirman dalam Surah al-Isra’ 17: 60 “Dan pohon kayu yang terkutuk dalam al-Qur’an, dan Kami menakuti mereka tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka”.

    Anda Wahai Marwan dan zuriat anda merupakan pohon yang dilaknati Allah di dalam al-Qur’an. Demikian itu adalah daripada Rasulullah (s.`a.w.) daripada Jibra`il daripada Allah `Azza Wajalla.

    Al-Turmudhi, Sahih, II, hlm. 120; al-Muttaqi al-Hindi, Kanz al-`Ummal, I, hlm. 252; Sibt Ibn al-Jauzi, Tadhkirah al-Khawwas, hlm. 209.

    Apakah ini dia org yg…’ wajib kalian bersama Al-Amin dan para sahabat-sahabat beliau?’

    Benar kata anda…’Siapapun yang berbicara mengenai Utsman ra. bisa diambil maupun bisa ditinggalkan perkataannya, kecuali perkataan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam’

    Salam Damai

  28. @ariel

    Salam wa rahmah, nimbrung dikit….

    Salam, silakan 🙂

    Jika benar sahabat ikut mengepung Utsman ra, maka dengan penyaksian mereka akan keutamaan Utsman ra cukuplah itu sebagai tanda rujuk mereka.

    Kurang tepat, karena terdapat bukti bahwa para sahabat Nabi tetap mengepung Usman RA sampai beliau terbunuh. Pengakuan sahabat Nabi terhadap keutamaan Usman RA tidak membuat mereka menyatakan benar terhadap setiap keputusan Usman.

    Siapapun yang berbicara mengenai Utsman ra. bisa diambil maupun bisa ditinggalkan perkataannya, kecuali perkataan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, dengan jelas & tegas beliau telah bersabda bahwa Utsman di dalam kebenaran pada saat fitnah itu terjadi, adakah saksi yang lebih kuat daripada beliau?

    Benar sekali, seorang sahabat Nabi sekalipun tidak otomatis menjadi hujjah perkataannya. hmm saya juga tidak sedang menyalahkan Usman dalam situasi fitnah itu. Bagi saya para pembunuh Usman jelas keliru

    Dan masih banyak lagi….

    Adakah kesaksian yang lebih kuat daripada kesaksian Rasulullah Shalallahu A’laihi Wassalam mengenai Utsman bin Affan ra?

    Yup benar sekali, kesaksian Rasulullah SAW adalah kesaksian yang paling baik. Sikap yang benar adalah seperti yang ditunjukkan oleh Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain dan lain-lain yang berusaha melindungi Usman RA dari tindakan anarkis para pengepung.

    Nah kurang baik apa lagi Utsman bin Affan ra ini?

    Usman RA tentu seorang sahabat yang baik tetapi itu bukan berarti setiap apa yang beliau lakukan selalu benar. Beliau juga melakukan kekeliruan dalam pemerintahannya

  29. info dan perkongsian,AlQuran- firman Allah : http://www.islamisukinionline.page.tl/

  30. Ahlussunnah Waljamaah

    Selama mereka semua meyakini bahwa kepemimpinan harus dipegang oleh keturunan tertentu, dan meyakini bahwa Imam-imam mereka itu ma’shum, dan menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman dan seluruh sahabat beserta ummahatul mu’minin… selama itu semua masih mereka lakukan, maka kita tidak boleh berprasangka baik kepada golongan orang2 ini …………..

    http://www.facebook.com/notes/al-fawaid/hegemoni-syiah/10150374606985175

  31. ini bapa budi,ini ibu budi,budinya mana…?

  32. yah begini klw politik di cmpurkan dgn agama lalu di bumbui dngan hawa nafsu.. dan kta bukanlah saksi dalam sejarah . mana kta tahu yg mana yg benar.. cukuplah kta menjadi orang bertakwa..~senyum

  33. Astaghfirullah, untuk para pencela sahabat, apakah kalian sudah pernah meneteskan darah untuk agama ini ?

  34. kutip boss syiahprince
    “Yang perlu diingat adalah Membunuh seorang Muslim itu haram hukumnya”
    boss kalo ngebunuhin kaum muslimin di suriah termasuk perbuatan haram atau berpahala?

  35. He he he spt biasa loe jahilnya keluar lagi. Di Suriah itu terjadi perang antara pasukan pemerintah lawan PEMBERONTAK yang didukung oleh AS dkk. Ente jangan menelan pemberitaan media masa Barat begitu aje ye ?

  36. wah boss, ip gw nyang sebelumnye dah diblok ama syiahprince

    ga seru lagi deh, padahal dah gw elu2in kalo die ntu sang penganalisis pencari kebenaran nyang berlapang dada
    ternyata taqiyyahnye sedikit demi sedikit alias banyak telah terbongkar

  37. kutip boss iwanoel aka boss jefry rasyad
    “di suriah itu terjadi perang antara pasukan pemerintah lawan pemberontak”
    masa sich boss, ga percaya gw. bukannye kaum muslimin waktu demo damai ga bawa tank ama bazoka
    nah syiah mulai terancam jadinye dibunuhin deh tuh kaum musliminnye

    boss ngebunuhin kaum muslimin / “pemberontak” dapet pahala ga?

    boss palingan elo pro ama khadafi pas ngelawan “pemberontak”
    elo kan ama bashar ama khadafi 11-12-13-14-15 ampe 20 merupakan kawanan sejenis. panteslah saling ngebela

    gw puas2in ah komentnye, mumpung belon diblokir ama syiahprince

  38. ASSALAMUALAIKUM,SAUDARA SAUDARA UMAT MUSLIM,INILAH GAMBARAN UMAT MUSLIM AKHIR ZAMAN,SALING BERSELISIH TERHADAP APA YANG TIDAK DIKETAHUI.PASRAHKAN APA YANG SUDAH TERJADI PADA KEPUTUSAN ALLAH YANG MAHA ADIL,KARENA SESUNGGUHNYA HANYA DIA YANG MAHA MENGETAHUI.WASSALAM

  39. @dawuda
    Trus diam gitu saja? kita dianugeragi akal untuk mencari dan mengkaji. Mana sih islam yang benar2 murni karena banyak lho dalam masalah yang sama saja saling bertenatangan hukumnya. Lihat saja di Fiqh 4/5 madzab…. Peace kedepankan ukhuwah, kepala dingin

  40. Jauh sebelum peristiwa pembunuhan Usman Bin Affan RA terjadi, Rasulullah SAW telah mengingatkan bahaya dari “Fitnah” yang kejamnya melebihi dari pembunuhan itu sendiri. Fitnah bisa menghasut siapa saja termasuk para sahabat bergelar RA. Mari jaga diri dan keluarga kita dari siksa api neraka. Apa pun yg kita lakukan di muka bumi, Allah akan memberi balasan setimpal, meski perbuatan sebesar biji zarrah sekalipun.

    Sebagai manusia biasa, yang tidak pernah luput dari kesalahan dan kehilafan, Usman Bin Affan dengan segala kelemahan dan kelebihannya, meski telah ada jaminan masuk syurga, akan tetap diberi balasan setimpal oleh Allah SWT atas perbuatan baik dan buruknya.

    Sungguh, meski terdapat kekurangan dan kehilafan, namun Begitu banyak kebajikan Usman Bin Affan untuk ditauladani,

    Wallahu ‘Alam Bissawab……
    @D1alpomalaa

  41. Intinya,umat islam harus bersatu,tidak terpecah belah,karena perpecahan yg terjadi sekarang ini dikarenakan masalah pertikaian politik dalam memperebutkan kekuasaan kekhalifahan dimasa para sahabat setelah wafatnya Rasulluloh.Timbulnya aliran Suni atau syiah karena pertikaian politik dan dendam masa lalu.Umat islam harus bersatu mengubur dendam masa lalu,kembali kepada tuntunan Nabi Muhammad SAW yaitu Quran dan Hadist.

  42. Bagi sya ,hanya pingin tahu siapa pembunuh utsman, mengapa beliau dibunuh Lalu apa pembelaan para sahabat, sy butuh ITU bukan untuk mengkafirkan orang, tapi untuk tahu tempat mana seharusnya sya mengambil air minum Dan wudhu sya, makasih

  43. @Ahmad

    kalau mau ambil minum dari termos itu air panas, kalau mau yang dingin ambil dari kulkas biasanya ditaro di botol gitu. Soal wudhu tergantung lah, di masjid biasanya ada tempat ambil wudhu, kita boleh ambil wudhu disitu. Kalau di rumah saya tempat wudhunya ada didekat keran air mesin cuci, gitu deh.

Tinggalkan komentar