Telaah Hubungan Dalam Keakuan Manusia

Telaah Hubungan Dalam Keakuan Manusia

Hanya dalam satu hari banyak sekali yang terjadi. Banyak sekali yang dilihat, didengar dibaca dan dipikirkan. Satu hari yang tidak terlepas dari Keakuan. Bermula dari pagi hari yang biasa-biasa saja. Seperti biasa anak manusia satu ini
datang terlambat dengan santainya. Dan seperti biasa juga dia bukan satu-satunya yang terlambat. Salah satunya seorang wanita dengan nama Nay. Maka berceritalah mereka. 😀……………

……………

……………
Manusia satu ini memang tidak bisa terlepas dari kebiasaan buruknya yang suka menilai orang lain :mrgreen: . Kebiasaan buruk yang secara kebetulan diimbangi kesadarannya bahwa dirinya juga bukan orang baik. Cerita yang panjang memberikan banyak informasi buatnya, terlalu banyak malah. Sehingga pagi hari itu dia berkesimpulan “hari ini banyak hal yang akan terjadi” 😈

………………

Menunggu

Menunggu

………………(lama 😦 )

Waktu berlalu hingga siang hari, ah dan ternyata memang terjadi sesuatu. Hari itu ada hubungan yang berubah, ada ikatan yang mulai terurai. Hubungan yang pada awal mulanya tidak terikat dengan baik. Ikatan semu yang seolah terhubung baik. Ada cerita masa lalu disana, yang sempat terkubur dan teringat kembali. Seolah terbiasa, anak manusia ini hanya bergumam mengamati “yah begitulah manusia”

Sebelum Lanjut

Ada beberapa peran yang akan diceritakan

…………….

……………

Yang Pertama Nay
Seorang wanita yang biasa saja, tetapi sebagian orang menilainya tidak. Punya keakuan yang besar walaupun tidak sebanding dengan Keakuan anak manusia ini. Bisa dibilang tidak sensitive dengan masalah, sebagian memang benar tetapi sebagiannya mungkin karena ia berpura-pura. Yang perlu diperhatikan adalah dia ini tidak pintar menjaga hubungan. Paling tidak dia sendiri tidak menyadari kalau sebagian orang memandang hubungan itu sebagai suatu ikatan. Mungkin sebenarnya dia bisa tetapi mungkin dia tidak menemukan alasan mengapa harus bersusah-susah menjaga hubungan.

…………….

…………….

Yang Kedua Selfish
Tipe wanita yang menarik, secara umum baik, sedikit antagonistic, kadang ia mudah dimengerti kadang tidak, tetapi kebanyakan tidak. Bagi orang lain dia biasa-biasa saja, walaupun tampak seperti orang yang memperhitungkan banyak hal. Yang perlu diperhatikan dia ini memandang penting suatu hubungan dan bersikap dengan caranya yang khas. Bisa dikatakan anak manusia satu ini juga tidak terlalu dekat dengannya. Khas dari dirinya adalah dia peduli dengan orang lain sama besarnya dengan dia tidak peduli dengan orang lain. Sikap yang layak untuk diamati dan benar-benar menarik :mrgreen:

……………….

……………….

Yang Ketiga Mey
Tipe wanita yang tidak banyak bisa diceritakan, karena terlalu banyak yang bisa dipikirkan. Maksudnya wanita ini memiliki paling banyak kemungkinan diantara yang lain. Paling tidak bisa dikatakan Dia sensitif soal hubungan dan ikatan. Bukan berarti tidak bisa dimengerti, untuk memahaminya harus berhati-hati dengan segala kemungkinan. 😉

……………….

……………….

Yang Keempat Ellary
Berkepribadian teguh, yang tahu bagaimana dan kapan harus bersikap. Bagi anak manusia satu ini, Ellary jelas tidak mudah diintervensi. Wanita ini tampak seperti orang yang berprinsip dan menghargai apa itu prinsip. Secara luar akan tampak biasa tetapi dia adalah yang paling memaknai apa itu hubungan. Memaknai tidak selalu berarti penting karena satu hal, ada saatnya dia menyadari bahwa mempertahankan hubungan dengan orang yang tidak memandang penting suatu hubungan adalah suatu hal yang tidak penting. Bisa dikatakan yang paling berkepala dingin diantara mereka berempat.

……………..

……………..

Anak Manusia Satu Ini
Pribadi yang paling tinggi Keakuannya, kritis, sangat selektif menilai orang dan mungkin agak bodoh 😆 . Yang perlu diperhatikan adalah dia ini tidak seperti yang dilihat orang. Ada yang menilai hal ini sebagai kepura-puraan walaupun sebenarnya tidak tepat karena dia bersikap dengan perhitungan sendiri dan tujuan sendiri. Keahliannya adalah mengamati orang, walaupun mungkin penilaiannya tidak selalu benar. Baginya semua hubungan itu penting tetapi yang lebih penting adalah terus menilai hubungan. Penilaian membuat manusia lebih menyadari realita dari hubungan dan tidak terlalu dipusingkan dengan segala jenis harapan.

………………….

…………………
Ok, cukup. Kembali ke asal
Bagi Anak Manusia Satu Ini, hubungan Ke 4 wanita itu sangat menarik dan yah secara kebetulan mengingatkannya akan cerita masa lalu yang melankolis 😛 . Nay yang tidak penting mungkin akan bisa cocok dengan Selfish yang bisa tidak peduli setelah ia peduli. Jika Nay mengecewakannya, Selfish bisa memilih untuk tidak peduli. Tetapi untuk dua yang lain tidak. Bagi Mey yang sensitif, Nay seringkali mengecewakan. Jadi dalam hubungannya Mey selalu menyesuaikan dengan Nay. Penyesuaian tidak bisa berlangsung terus, selalu ada batasnya. Ellary yang sangat memandang penting hubungan, akhirnya menyadari betapa tidak pentingnya Nay. Bukan dengan orang seperti itu suatu hubungan mesti dijaga. Ellary akhirnya memilih sikap bahwa suatu hubungan tidak diukur dari berapa lama hubungan itu terjalin.

Bagi Anak Manusia Satu Ini, setelah melihat kisah ke-4 wanita itu dia menyimpulkan bahwa Hubungan Atau Ikatan sangat tergantung dari persepsi masing-masing individu yang menjalin hubungan. Hubungan tidak mesti selalu dipertahankan tetapi memang beberapa hubungan layak untuk diikat sampai mati. Menyadari dinamika manusia itu penting, Manusia adalah kumpulan dirinya semasa ia hidup. Oleh karena itu penilaian manusia tidak bisa final dan bisa terus dilakukan sampai ia mati. Dalam hal ini Selfish lebih unggul karena ia bisa tidak peduli sama seperti ia peduli dengan orang lain. Suatu saat seseorang bisa sangat mengecewakan tetapi di saat lain ia bisa berarti penting bagi orang lain. Kemungkinan ini juga sama besarnya dengan suatu saat ia bahkan bisa lebih mengecewakan lagi.

Jadi………………….

Jadi………………….

Jadi………………….

Jadi Tidak ada suatu hubungan yang benar-benar aman, selalu ada resikonya. Memulai hubungan adalah perkara mudah, menjaga hubungan juga tidak begitu sulit tetapi Menyadari bahwa suatu hubungan tidak selalu aman adalah sulit sekali bagi sebagian orang.

So,………………

Ketidakmampuan ini sering menimbulkan rasa sakit yang sulit dimengerti dalam suatu hubungan. Sebagian orang menjalani hubungan dengan sikap bahwa mereka peduli dengan hubungan yang dijalin. Mereka menjaga hubungan dengan cara mereka masing-masing. Suatu saat ketika hubungan ini mulai terurai akan banyak sekali rasa sakit disitu. Rasa sakit yang malah menguraikan hubungan lebih lanjut. Apa akhirnya hubungan itu menjadi tidak penting? Bukan itu inti masalahnya, adalah pilihan apakah suatu hubungan mau dianggap penting atau tidak, Yang perlu diingat adalah sikap terbaik dalam suatu hubungan adalah Menyadari bahwa hubungan tidak selalu aman. Yah, kecuali kalau hubungan itu sudah diikat mati. Kalau sudah begini maka nikmatilah semua rasa yang mungkin akan dialami. :mrgreen:

Untunglah hari itu tidak hanya dipenuhi Keakuan tapi juga Ada yang dapat merubah suasana jadi lebih baik

NB; Kira-kira ada yang bakal terkejut tidak ya :mrgreen: 

26 Tanggapan

  1. Ah… lama ngga buka blogmu ternyata postingannya udah nambah banyak, ketinggalan jauh nih 😀

    Membaca postinganmu yang ini aku jadi…

    Ah ga jadi komentar. Gara-gara printer sialan, mood untuk komentar jadi ilang 😡

  2. Salam kenal. 😀

  3. @second
    bener banget gak ada yang aman. tapi sepertinya si nay menarik: my type. hehehe…:D

  4. Ck….ck….ck 🙂 😀 😆

  5. @anulucu
    semoga printernya udah baikan

    @awan965
    salam kenal juga

    @gentole
    Wah Mas, tipenya beda ya

    @Dzaa
    Lho ngapain coy
    apanya yang lucu

  6. Gak ngerti Bharma… :mrgreen:
    Maksudnya, fokusnya mau kemana? Memang ada niat mo ngejutin orang ya? *ngasal*

  7. @Mbak Hiruta
    He he he
    maksudnya, mungkin ada yang ngerasa aneh waktu melihat tulisan ini(orang-orang tertentu)
    Fokusnya ke Hubungan
    *alah afa sih*

  8. hubungan yang aman?
    ya, sebuah hubungan itu mang harus diusahakan sih…
    kalo disepelekan ato dianggap remeh, ya.. hasilnya juga remeh-remeh…

  9. @bakazero
    Ah ya benar Mas saya sepakat
    Dan ditambahkan “jangan terlalu berharap”
    Salam 😀

  10. Barma, kayaknya aneh kalau nulis yang beginian
    Gak perlulah, Kesannya Ntar banyak yang salah paham
    Biarin aja, Ribut itu biasa kok apalagi cewek
    Cuma saran doang kok

  11. @secondprince….
    Lama-lama saya jadi mengerti ke mana arah setiap postingan Anda. *halah, sok tau*….
    Eufimisme dari sebuah tudingan terhadap kelompok-kelompok tertentu…..haiyaaaaa entah itu kepada orang (tapi kok latarnya karakter perempuan seh…..gw menggugat keras, kenapa gak cowok?), mazhab, atau isme-isme tertentu……

    Saya bebas kan menafsirkan postingan Anda, hikz hikz hikz. Dan saya sangat setuju dengan pendapat Your friend yang ditulis 14 Januari, 2008 pada 8:33, bahwa orang sekaliber Anda sudah tidak pantas bermain dalam ranah seperti itu….baju Anda sudah terlalu sempit Oom…..

  12. melar ya

  13. @ second
    aku mo tanya ya sama kamu tolong dipelajari ya
    Kasyful Khafa Juz 1 hal 61-64 :

    وقد وقع في كلام بعض المفسرين ثم تفسير قوله تعالى ولا تسأل عن أصحاب الجحيم ما لا يليق أخذا بظاهر ما في الصحيح الإشارة ويمكن الجواب بأن ما في الصحيح كان أولا ثم أحياهما الله تعالى حتى آمنا به صلى الله عليه وسلممعجزة له وخصوصية لهما في نفع إيمانهما به بعد الموت على أن الصحيح ثم الشافعية من الأقوال ان أهل الفترة ناجون وقد ألف كثير من العلماء في اسلامهما شكر الله سعيهم منهم الحافظ السخاوي فانه قال في المقاصد وقد كتبت فيه جزءا الكف عن هذا اثباتا ونفيا وقال في الدرر أخرجه بعضهم باسناد ضعيف وما أحسن قول حافظ الشام ابن ناصر الدين حبا الله النبي مزيد فضل على فضل وكان به رؤفا فأحيا أمه وكذا اباه لايمان به فضلا لطيفا فالقديم بذا قدير وان كان الحديث به ضعيفا ومنهم الحافظ السيوطي فانه ألف في ذلك مؤلفات عديدة منها مسالك الحنفا في الاسلام فينبغي ما ذكره في ذلك ثلاثة مسالك المسلك الأول انهما ماتا قبل البعثة ولا تعذيب قبلها لقوله تعالى وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا وقد أطبقت الأشاعرة من أهل الكلام والأصول والشافعية من الفقهاء على أن من مات ولم تبلغه الدعوة يموت ناجيا وانه لا يقاتل حتى يدعى الى الاسلام وانه اذا قتل يضمن بالدية والكفارة كما نص عليه الشافعي وسائر الأصحاب بل قال بعضهم انه يجب في قبله القصاص لكن الصحيح خلافه لانه ليس بمسلم حقيقي وشرط القصاص المكافأة المسلك الثاني انهما لم يثبت عنهما شرك بل كانا على الحنيفية دين جدهما ابراهيم عليه السلام كما كان على ذلك طائفة من العرب كزيد بن عمرو بن نفيل وورقة بن نوفل وذهب الى هذا المسلك طائفة منهم الامام الرازي بل قالوا ان سائر آبائه صلى الله عليه وسلم لهم هذا الحكم فليس فيهم كافر وأما آذر فليس بوالد ابراهيم بل عمه على الصحيح المسلك الثالث أن الله أحيا له أبويه صلى الله عليه وسلم حتى آمنا به وهذا المسلك مال اليه طائفة كثيرة من حفاظ المحدثين وغيرهم منهم ابن شاهين والحافظ أبو بكر البغدادي والسهيلي والقرطبي والمحب الطبري وغيرهم واستدلوا لذلك بما أخرجه ابن شاهين والخطيب البغدادي والدارقطني وابن عساكر بسند ضعيف عن عائشة قالت حجبنا رسول الله صلى الله عليه وسلم حجة الوداع فمر بي على عقبةالحجون وهو باك حزين مغتم فنزل فمكث عني طويلا ثم عاد إلي وهو فرح مبتسم فقلت له فقال ذهبت لقبر أمي فسألت الله يحييها فأحياها فآمنت بي وردها الله وهذا الحديث ضعيف باتفاق الحافظ بل قيل انه موضوع لكن الصواب ضعفه وأورده السهيلي في روضه بسند فيه مجهولون عن عائشة بلفظ ان رسول الله صلى الله عليه وسلم سأل ربه أن يحيي أبويه فأحياهما له ثم آمنا ثم أماتهما فان السهيلي بعد إيراده والله قادر على كل شيء وليس تعجز رحمته وقدرته عن شيء ونبيه صلى الله عليه وسلم أهل أن يختص بما شاء من فضله وينعم عليه بما شاء من كرامته وقال القرطبي لا تعارض بين حديث الاحياء وحديث النهي عن الاستغفار فان احياءهما متأخر عن الاستغفار لهما بدليل حديث عائشة ان ذلك كان في حجة الوداع ولذلك جعله ابن شاهين ناسخا لما ذكر من الاخبار وقال العلامة ابن المنير المالكي في المقتفى في قد وقع لنبينا صلى الله عليه وسلم احياء الموتى نظير ما وقع لعيسى بن مريم الى أن قال وجاء في حديث أن النبي صلى الله عليه وسلم لما منع من ان الذي بعث النبي محمدا نجى به الثقلين مما يجحف ولأمه وأبيه حكم شائع أبداه أهل العلم فيما صنفوا
    Dalam nukilan itu disebutkan riwayat bahwa kedua orang tua Rasulullah dihidupkan lagi lagi beriman. Namun juga disebutkan bahwa riwayat itu isnadnya dha’if (CMIIW). Bahkan ketika disebutkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Syahin dan lainnya dengan sanad dha’if dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dikatakan bahwa hadits itu dha’if dengan kesepakatan, bahkan ada yang menyatakannya palsu.

    Juga dikatakan bahwa hadits itu me-nasakh hadits yang melarang permohonan ampunan bagi ibu beliau. Jadi dapat kita lihat di sini bahwa para ulama menerima hadits-hadits yang dibawakan TS. Namun mereka menganggapnya telah nasakh. Akan tetapi, dari penjelasan itu disebutkan bahwa hadits yang me-nasakh itu lemah, bahkan ada yang menyatakannya palsu. Terlebih, disebutkan kejadiannya itu pada haji wada’ namun mengapa hanya ada riwayat lemah? Padahal haji wada’ dihadiri oleh ribuan orang.

    Wahai saudara, adakah riwayat shahih untuk me-nasakh riwayat yang shahih?

    menurut kamu itu apa yoooo …………….trus bagaimana yooooo

  14. jawabannya kira kira begini
    walaupun hadits itu dhaif namun riwayatnya diterima oleh para Muhadditsin, ini menjadi hujjah penguatnya, sebab hadits dhoif itu diperkuat oleh firman Allah swt : “Tiadalah kami menyiksa suatu kaum sebelum kami membangkitkan Rasul” (QS Al Isra-15),

    dan pendapat yg shahih dalam madzhab Syafii bahwa ayah bunda Nabi saw selamat karena tergolong ahlul fatrah, karena tak ada bukti bahwa mereka menyembah berhala.

    Dan hadits dhoif itu diterima oleh para Muhadditsin bukan sebagai dalil, tapi sebagai penjelas ayat diatas, dan diperkuat dengan hadits shahih Bukhari mengenai syafaat nabi saw atas Abu Thalib.

    Dan riwayat shahih Bukhari dan Alqur’anulkarim tentunya menguatkan hadits dhoif itu untuk menjadi Naasikh terhadap hadits riwayat muslim juga dengan hadits2 berikut,

    Hadits itu memang dhoif, namun ada pendapat yg mengatakannya palsu, namun pendapat terbanyak mendhoifkannya (tidak mengatakannya palsu).

    Berkata Imam Qurtubi bahwa kedua hadits itu tidak saling bertentangan, karena kejadian itu adalah jauh setelah hadits yg pertama, karena kejadiannya adalah ketika hujjatul wada’, maka AL Hafidh Ibn Syaahin menjadikannya sebagai Naasikh (penghapus) dari hadits shahih muslim yg menjadi Mansukh dengan hadits itu.

    Riwayat itu tentunya bukan saat khutbah di Hujjatul wada’, namun Nabi saw menziarahi kubur Ibunya dan Aisyah ra yg mengetahuinya.

    Mengenai Naasikh tentunya bukan hanya berpatokan dengan hadits shahih, namun berpatokan dengan fatwa para Muhadditsin yg lebih memahami kedudukan Naasikh dan Mansukh, dan kedudukan hadits shahih dan dhoif, sebagaimana Imam Ahmad bin hanbal yg berfatwa sentuhan antara pria dan wanita tidak membatalkan wudhu, ia berhujjah dengan hadits dhoif, namun menjadikannya sebagai dalil hukum, hal ini diterima karena merupakan Ijtihad Imam Ahmad bin Hanbal, ia hafal 1 juta hadits dengan sanad dan hukum matannya,

    Lalu bagaimana bila berkumpul sedemikian banyak Muhadditsin yg menyepakati bahwa hadits riwayat muslim mansukh dengan hadits ini?, tentunya hadits dhoif itu diperkuat oleh ayat Alqur’an sebagai penguat Nasikh nya, dan diperkuat oleh riwayat Shahih Bukhari yg jauh lebih kuat dari Shahih Muslim, dan diperkuat oleh Ijtihad banyak Muhadditsin dan para Imam, disertai riwayat2 lainnya.

  15. menurut second bagaimana, cara pemaknaan hadist tersebut diatas, kliatannya hadist doif tapi bisa dipakai hujjah …..

  16. hhhf……………………………..
    errrrrrrrrrrrrrrrrrr…………………………..
    glglgglllg…………………………….
    *maraH*
    *maRaH*
    kaSi taw si???!!!!

  17. sabar sabar ……………. jangan berbesar marahnya , entik kalah loh sama setan ……… hi hi

  18. @ buritan
    Salah topik, mas,, 😆

    @ Ya’
    Ketauan banget sih yang komen itu Ya,, 😆

    @ Bharma
    Hehehehe,, ini tho yang ga ‘gue banget’nya Bharma,, Tapi menurut Ma ini tetep kental dengan ke-Bharma-annya Bharma deeh,, 😀

    anw, Ma termasuk yang mana nih??

    yang supersensitif di masalah percintaan orang, tapi ga sensitif di masalah sendiri, cemburuan *jelas Bharma tau itu*, emosian, bisa jadi sangat subjektif, dan belakangan ini jadi ga Ma banget,, 😛

    Pribadi yang paling tinggi Keakuannya

    Bharma banget,, 😆
    Tapi menurut Bharma, harga diri dan laen sebagainya itu emang penting kan? Ma butuh belajar itu lagi sama Bharma nih,, 😀

    Hehehehehe,, udah mau nikah ya makanya bikin post gini? apa gara2 ada temen yang putus?? 😆
    *Ma sok tau*

    Ma suka kok Bharma nulis kaya gini,, ^^

  19. @Your friend
    Maaf saya nulis kayak gini
    cuma sebagai renungan
    bukan niatnya mau ngatain orang
    Soal orang mau salah paham, wah maaf itu kan urusan mereka yang maunya salah paham
    Saya masukkan tulisan ini dalam kategori cerita, jadi bisa saja cuma khayalan atau memang kisah nyata
    Ambil saja yang bisa diambil, yang gak jelas udah buang aja
    Biar gak susah
    Intinya bukan kisahnya tetapi hikmah(menurut saya sih) yang bisa diambil dari kisah itu
    Salam, eh btw I know U dan nama saya salah tuh 😛

    @hildalexander
    Hmm ya, anda bebas menafsirkan tulisan saya
    Saya kan gak mesti bahas dalil-dalil terus (alangkah merananya hidup kalau bicara itu terus)
    Tulisan ini cuma cerita Mbak, jadi sikapi saja layaknya orang mendengar cerita
    Salam

    @buritan
    Wah Mas bener deh “salah tempat”
    Pindah tempat lain aja yang relevan gitu bahasnya
    Salam

    @selfish,,nay,,mey,,ellary,
    Gak usah susah-susah
    U kan udah tahu
    lagian siapanya itu gak penting
    komen aja soal kesimpulan kontroversial saya “Hubungan itu tidak selalu aman”
    Menurut U gimana?Udah lama kita gak bicara serius kan
    (biasanya sih soal penyakitan melulu)

    @bersatu
    Sebenarnya dia gak marah beneran lho
    buktinya masih ketawa-tawa
    atau memang dia marah sambil ketawa ya 😆

    @Rizma
    Ayuk itu munculnya terakhir sekali, itu tuh 😛
    Hmm terimakasih komennya
    Eh kalau menurut ayuk gimana soal hubungan yang tidak selalu aman
    Mau tahu pendapatnya?……………… 😀

  20. @ buritan
    kok kaya gak nyambung?
    Sebenarnya pertanyaan saudara sudah terjawab dengan penjelasan saudara sendiri. Lalu untuk apa bertanya kepada Kyai Secondprice… ? Anda sudah menjelaskan dengan sedikit gamblang bagaimana kedudukan hadist dhoif, apakah bisa dijadikan sebagai hujjah atau tidak? Selama ini sebagian orang memahami bahwa hadist dhoif adalah hadist yang kedudukannya adalah “sampah”, jadi gak perlu dianggap, alis buang saja. Padahal tidak demikian adanya. Hadist dhoif ketika ia diiringi orlh hadis lain yang matannya serupa atau semakna, maka hadist dhoif dapat dijadikan sebagai hujjah. Bukankah ada landasan yang menyatakan bahwa tidak mungkin ummatku bersepakat dalam kebatilan? Adapun mengenai cara pemaknaan hadist di atas, sebaiknya dibahas dalam postingan khusus. gak enak sama Kyai Second kalau disini… :mrgreen:

    @ secondprice
    Sorry… jadi nyampah di sini…. :mrgreen:

  21. maaf, lagian kelamaan

  22. @Ram-ram Muhammad
    Silakan, gapapa 😀

    @bersatu
    Terserah Mas 🙂

  23. hemmmm

  24. dan keakuanku….. *inget lagunya iwan pals*
    *comment ga mutu*

  25. hemmmm gitu ya

  26. @bersatu
    🙂

    @almascatie
    lama tak jumpa boy 🙂

Tinggalkan komentar