Argumen Mentah Pengikut Salafy Yang Merasa Benar Sendiri

Salafy adalah salah satu golongan dalam islam, tentu sebagai suatu golongan mereka mempunyai dasar dan manhaj serta pengikut yang menunjang keberadaan mereka. Tidak ada masalah dengan mau bagaimana orang meyakini sesuatu. Yang jadi masalah adalah sikap kita dengan orang lain dan apa yang diyakininya.

Salafy menunjukkan sikap seolah-olah hanya mereka yang benar. Tidak jarang mereka menyatakan sesat kepada kelompok lain seperti Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin dan Hizbut Tahrir. Tidak jarang pula mereka mengumbar-ngumbar fatwa yang cukup mencengangkan orang islam pada umumnya seperti

  1. Pengharaman Gambar dan Foto, bayangkan saja ditengah kehidupan modern seperti ini. Gambar dan foto cukup memberi manfaat bagi manusia, walaupun memang ada pula gambar dan foto yang membawa mudharat bagi manusia. Sayangnya mengambil sikap generalisasi seenaknya  dengan mengharamkan semua bentuk gambar dan foto adalah suatu bentuk ekstrimitas. Ekstrimitas yang selalu diatasnamakan Islam.
  2. Pengharaman Musik dan Lagu, Ok memang banyak musik dan lagu yang seronok tetapi ada juga yang tidak dan bernuansa agamis bahkan beberapa jenis musik memberi manfaat pada manusia. Musik dan lagu adalah hal yang umum dalam kehidupan manusia sekarang. Yang sederhana saja dari dering Hp sampai Lagu kebangsaan negara. Dunia kedokteranpun sudah mulai mengalihkan perhatiannya pada musik sehingga terdapat terminologi yang disebut terapi musik. Semuanya itu ada yang biasa saja dan ada yang memberi manfaat bagi manusia. Sikap generalisasi dengan mengharamkan semua bentuk musik dan lagu adalah bentuk ekstrimitas. Sekali lagi ekstrimitas itu selalu diatasnamakan Islam.
  3. Berlebihan dalam Wala’ dan Bara’. Ini menyangkut sikap muslim terhadap nonmuslim. Salafy begitu ekstrimnya dalam masalah ini hingga mereka bahkan Mengharamkan menggunakan kata Saudara kepada orang nonmuslim. Padahal jelas sekali penggunaan kata tersebut adalah bersifat umum dan terkait dengan adab sopan santun. Saya pribadi seringkali dalam berdiskusi dengan seseorang selalu menyebut lawan bicara dengan kata saudara, terserah mau muslim atau bukan. Bagi saya larangan ini jelas berlebihan dan adalah bentuk ekstrimitas. Ekastrimitas yang diatasnamakan islam.
  4. Matahari Mengelilingi Bumi, ah yang ini pasti sudah terkenal sekali. Fatwa ini bertentangan dengan pencapaian ilmu pengetahuan sekarang yang justru membuktikan Bumi Mengelilingi Matahari. Sayangnya Salafy tidak percaya dengan pencapaian ini. Mereka lebih mengedepankan fatwa ulama mereka dan ternyata ada yang lebih ekstrim mengaitkan masalah ini dengan kafir atau tidak. Bagi saya itu keterlaluan namanya.

Cukup, daftar ini sebenarnya bisa dibuat lebih panjang tetapi bukan itu inti masalahnya. Inti masalahnya adalah

  • Ternyata Ulama itu tidak hanya dari Salafy. Ulama ada banyak dan ternyata banyak pula Ulama yang memiliki pandangan yang berseberangan dengan Salafy. Mereka bersikap moderat dalam masalah gambar,foto,musik dan lagu. Tidak masalah bagi mereka penggunaan kata Saudara kepada orang nonmuslim. Alhamdulillah, dari mereka tidak terdengar suara yang menyatakan Matahari mengelilingi bumi. Mereka cukup berhati-hati dalam masalah ini dan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa  dipandang sebelah mata.
  • Ulama-ulama yang berseberangan dengan Salafy tidak luput dari serangan Salafy. Apa istilahnya? aah Tahzir. Ulama-ulama Salafy dalam menyikapi Ulama yang berseberangan dengan mereka ternyata memberikan vonis tahzir berupa pembid’ah dan sesat lagi menyesatkan. Vonis ini ditelan bulat-bulat oleh pengikutnya. Jadi bagi pengikut Salafy tidak ada ulama selain Ulama Salafy.

Baik sekarang kita beralih kepada pengikut Salafy. Mereka ini adalah manusia-manusia. Ya cuma itu. Dan sebagai manusia tentu punya kecenderungan. Kecenderungan merasa benar dan selain mereka adalah salah. Beberapa dari mereka membantah kecenderungan ini dengan menampilkan tulisan yang isinya justru menunjukkan kecenderungan yang ia bantah. Pokoknya Kami Yang Paling Benar.

Ah ini lumrah sekali dari mereka. Dan bisa dibilang reputasi mereka meningkat pesat karena kecenderungan ini. Kecenderungan yang tampak sekali apabila anda pernah berinteraksi(baca:berdialog)  dengan mereka. Tidak jarang mereka merendahkan lawan bicaranya, menuduh yang bukan-bukan, berkata kasar dan menghapus komentar yang tidak sepaham dengan mereka(pakai ngeles kalau komentar yang dihapus itu nyampah). Mungkin tidak semua mereka begitu, Semoga saja

Kecenderungan mereka ini tampak jelas dari argumen mentah mereka yang sering mereka tunjukkan dalam berdialog. Argumen mentah yang aneh

  1. Ketika anda berbicara kepada mereka dengan menggunakan kaidah logis yang benar(ingat kaidah logis yang benar). Maka mereka akan memuntahkan kata-kata “Jangan menuhankan Akal” atau “Agama itu bukan akal” .Argumen yang mentah sekali karena bahkan Ulama-ulama mereka dalam menarik fatwa dari dalil-dalil selalu menggunakan akal.
  2. Ketika anda berbicara dengan dasar Al Quran dan hadis.  Mereka akan memuntahkan  kata-kata.  “Jangan menafsirkan sendiri” atau “kita harus merujuk Ulama”. Oh iya ada lagi jika anda tidak menampilkan hujjah dalam bahasa arab mereka akan berkata “saya lihat anda tidak menggunakan dalil dengan bahasa arab, kita ini adalah awam sekali dalam bahasa arab” atau “lebih baik anda belajar dulu bahasa arab”. Argumen mentah yang tidak nyambung, mereka maaf bahkan tidak menunjukkan kesalahan dalam tulisan anda. Mereka Salafy itu cukup mengeluarkan argumen mentah seperti ini untuk menutupi ketidakmampuan mereka menjawab tulisan anda. Mereka pura-pura tidak tahu bahwa ada ayat Al Quran dan Hadis yang begitu jelasnya sehingga tidak butuh tafsir macam-macam.
  3. Ketika anda berbicara atas dasar Ulama, maka mereka akan berkata “kita harus merujuk kepada ulama salafus salih” atau “Kita harus berpegang pada Ulama salaf karena mereka yang lebih ahli”. Argumen ini luar biasa mentahnya, sehingga anda akan kebingungan bukankah saya berbicara dengan dalil ulama. Tidak perlu heran karena mereka Salafy punya terminologi sendiri bahwa yang namanya Ulama itu adalah Ulama Salafy selain itu atau yang berseberangan dengan salafy adalah pembid’ah dan sesat. Hal ini justru mereka dapati dari Tahzir Ulama mereka. Strategi yang hebat bukan.

Semua yang mentah-mentah ini selalu mereka tunjukkan dalam berdialog. Tidak percaya, ajak saja dialog salah satu dari mereka. Lihat sendiri buktinya.  Diskusi atau dialog  dengan mereka itu selalu berkesan satu arah yaitu yang penting mereka yang benar. Argumen-argumen mentah ini bukti nyata kalau mereka Salafy Merasa Benar Sendiri.

 

52 Tanggapan

  1. Salam ‘alaikum.
    Saya ingin mengomentari sedikit cara berargumen Salafi Wahabi dgn melontarkan kalimat2 semacam “Jangan menuhankan akal”, “Agama itu bukan akal”, atau “Akal harus ditempatkan di bawah Agama”. dan kalimat2 sejenis itu.

    Komentar saya:
    1.) Kalimat2 semacam itu keluar dari orang yg tidak faham apa yg dimaksud akal, dan orang tsb mengacaukan (mencampuradukkan) pengertian akal dgn pengertian pendapat pribadi (ra’yu).
    Kalau Agama membolehkan mut’ah haji, lalu ada orang melarang mut’ah haji, maka orang yg melarang tsb telah menempatkan ra’yu-nya (pendapat pribadinya) di atas [tuntunan] Agama, & berarti orang tsb menyalahi Agama.
    Tapi, kalau ada yg bilang semua sahabat Nabi selalu diridhoi Allah, lalu ada peristiwa para sahabat Nabi berselisih & saling perang, kemudian ditarik kesimpulan bhw semua sahabat Nabi itu tetap benar utk diikuti, maka kesimpulan tsb menyalahi kaidah akal yg menolak utk menerima kontradiksi.

    2.) Kalimat2 semacam itu sifatnya memvonis lawan bicara dgn tuduhan yg tidak ada pada lawan bicara tsb. “Jangan menuhankan akal”: Memangnya pernah kita menganggap akal sebagai tuhan? Tidak sama sekali. “Agama itu bukan akal”: Benar, tapi beragama itu harus memfungsikan akal utk berpikir benar. Apakah Agama memerintahkan kita utk tidak berpikir (tidak memfungsikan akal)? Sebaliknya, Agama datang memerintahkan manusia berpikir: Afala tatafakkarun. Allah justru mengancam orang yg tidak berpikir: Wa yaj’alu al-rijsa ‘ala alladzina la ya’qilun.

    3.) Kalimat “Akal harus ditempatkan di bawah Agama” adalah kalimat yg maknanya tidak jelas. Apa maksud Akal ditempatkan di bawah Agama? Sekali lagi, kalimat ini tampaknya muncul karena kerancuan menyamakan akal dgn ra’yu.
    Akal ditempatkan di bawah Agama? Akal itu nama alat utk berpikir. Yang benar: akal harus difungsikan utk berpikir ketika mengkaji, memahami, menerima Agama.
    Dari hubungan mana yg lebih dulu (prior), akal harus lebih dulu ada dibanding Agama. Kalau akal belum ada pada suatu makhluk, apakah Allah akan membebankan syariat Agama pada makhluk tsb? Tentu tidak. [Jadi, menggelikan sekali bila ada riwayat bhw monyet berzina dirajam]. Justru setelah Allah mengaruniai akal pada makhluk-Nya, barulah Agama dibebankan padanya.

    4.) Orang2 yg mengatakan “Akal harus di bawah Agama”, apakah mereka juga berpendapat bhw ketika beragama atau membahas Agama, mereka tidak menggunakan akal? Bila mereka menyatakan bhw mereka menggunakan akal dlm membahas Agama, ya itu artinya akal tidak di bawah Agama, tapi akal selalu menyertai ketika Agama dibahas & difahami. Bila mereka menyatakan mereka tidak pakai akal dlm membahas Agama, ya itu namanya pengakuan kalau mereka adalah makhluk yg sedang tidak berakal.

    Hemat saya, orang yg meremehkan, mencibir, atau mengecam akal adalah orang yg tidak faham tentang maksud istilah “akal”, dan merasa pendapat / pemahamannya dalam Agama tidak perlu (/tidak boleh) diperiksa apalagi ditolak. Mereka pikir pendapat mereka adalah Agama itu sendiri.

    Mudah2an bermanfaat. Salam ‘alaikum.

  2. Gimana
    Berkesan B**ng**k kan
    wakakakak 😆
    Saya gak suka yang Mentah :mrgreen:

  3. @Badari
    Masukan yang bagus 😀

    @almirza
    hmm disensor, tapi saya ngerti kok

    @Retorika
    he he he baru aja dari sana
    tulisan teratas di WP tuh 😛

  4. @ Secondprince
    si Anto kok nggak dateng dateng ya?
    😀

  5. @Retorika
    Gak tahu, ngambek kali 😀

  6. Ndak ada antosalapi, disini…. 😦

  7. nah loohhh tunggu musuh tuk di blejeti ya, memang kita tidak boleh mengunakan agama tanpa akal, tapi juga menaruh akal tidak pada porsinya ( wong akal manusia itu kecil kok )
    tapi pada saat dihadapkan dengan yang menyalahi hukum akal terutama masalah agama, yo akal harus tunduk
    CONTOH MUDAH
    1. APA YANG KALI SEMBAH NAMPAK, PUNYA WUJUD, BERTEMPAT TINGGAL, DLL YANG DISANDARKAN PADA MAHLUK, jawabannya pasti TIDAK, KARENA TUHAN TIDAK TERIAKT OLEH APA PUN. apa akal bisah menjamah, maka dari itu kita harus yaqin dengan Allah tanpa syarat.
    2. APA KITA BERSUA DENGAN NABI KITA, jawabannya tidak, tapi kita dituntut untuk percaya bahwa yang membawa risalah islam ini Nabi Muhammad SAW, apakah akal mau menerka nerka saja tanpa ada tuntunan.

    jadi hemat saya gunakan akal dalam segala bidang, tapi jangan sampe akal mengalahkanmu dengan logikanya saja,
    kebebasan adalah milik bersama, tapi kebebasan akan menjadi ketidak bebasan orang lain, jika kebebasan kita mengganggu orang lain.

  8. ISLAM = SETAN! silahkan bantah saya!

  9. antibatakislam:::
    ga ah, mas. ga mau repot2. kalo yg di sini kalem, mas bakal bosen sendiri, kan?

    lagian, maksud kata2nya mas belum saya pahami total penjabaran maksudnya, kok. maknanya bisa bermacam2, kan?

    saya sendiri malah bangga lho kalo dibilang “setan”. waktu esema dulu, dengan rekor 11,7 detik/100 meter, barisan pemain bertahan lawan selalu mengatai saya, “setan, anak kecil itu larinya cepet sekali!” setiap kali dribel saya tidak bisa mereka tahan.

    dan, selama 3 tahun di esema, saya lekat dengan julukan “satrianto, setan kecil lapangan kanan” mengingat posisi saya adalah gelandang serbu sektor sayap kanan.

    jadi setan itu ternyata membanggakan, lho. mau nyoba jadi setan juga ga, mas? tapi larinya mas harus cepet, lho. habis itu juga harus jago dribel :mrgreen:

    hohoho!

    😉

  10. #
    antibatakislam, di/pada November 16th, 2007 pada 3:57 pm Said:

    ISLAM = SETAN! silahkan bantah saya!
    LUCU NIH ORANG, WONG ORANG BODOH BICARA, YA NGAWUR JADINYA, JADI SAMA DONG KAYAK YANG NGOMONG, APA YANG NGOMONG BAPAKNYA SETAN ??????

  11. hehehe…keradaan dan posisi akan mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku seseorang…hidup di indonesia dg agama majemuk..islam yang juga majemuk…kebebasan beragama,berpikir,…kemajuan tehnologi..sering membawa ke tingkat pemikiran yg berbeda pula…salafy ato apapun ato ulama2 yg sering dianggap extrim dalam kontek tulisan2 mereka sunguh2 berbeda setelah langsung bertemu mereka…mendegarkan murotal tiap waktu awalnya terlalu asing,jarang melihat wanita lalu lalang jg terasa aneh…inikah kehidupan salafy? terpikir awal seperti itu(sama dg org2 indo bilang)…tapi alhamdulillah.. ternyata hidup sperti yg menenangkan dan sesuai syariat…dibandigkan sebelumya hidup dg komunitas yg tidak sholat jumat, mendengarkan kyai yg meratap2 dalam berdakwah,org2 yg menyiksa diri,melukai diri dalam peringatan2 hari tertentu sungguh ngeri melihatnnya rasanya rosulpun gak melakukan itu..berbeda pula saat masih dindonesia…islam seperti hy sebatas kontekstual dan diskusi smata,kehidupan bebas…intinya salafy tidak seekstrim seperti dalam diskusi…mentah ato menang sendiri…ulama2 salafypun santun,hati2 dalam berbicara,tidak menghujat, kehidupan mereka disinipun jg tiap hari dihabiskan utk meneliti mencari kebeneran…tidak seperti yang saya baca dulu,mereka hy berfatwa saja…tidak berusaha membela salafy tp rasanya tulisan saudaraku gaksepenuhnya benar..memang terasa aneh kok nyanyi diharamkan,padahal hampir tiap hari didengarkan..islam seperti sejarah banyak org meneliti utk menemukan kebenaranya…intinya saudaraku hindari menilai hy sebatas kontekstual saja, salafy bukan hy mas anto ato yg laen yg kbetulan bisa berinteraksi gn anda..teruslah mencari kebenaran islam ambil mengamalkan..jangan mengektrimkan yg laen…

  12. @ JHON
    Alhamdulilah ada yang meredakan dari hujatan , dan cacian trima kasih mas mau menasehati kami yang lalai semoga anda termasuk orang yang terhindar dari sifat sifat pencela, gampang membid’ahkan sessama muslim, mengkafirkan sesama muslim,
    amin

  13. Semua yang mentah-mentah ini selalu mereka tunjukkan dalam berdialog.

    Sekarang percayakah anda apabila seorang antosalafy adalah seorang pengecut ketika saya ajak bicara dalam yahoo! Messenger ? 😉

  14. jika anda bilang bahwa bahwa aliran salafy itu (dalam hal ini diwakili oleh antosalafy) begini begitu -isinya mengkritik, dan di pihak antosalafy juga seperti itu, jadi apa bedanya anda dengan yang anda kritisi itu?

    saya baca yang fatimah azZahra juga agak terkesan “yang paling” deh.

    sebaiknya minimalisir perdebatan tentang islam.
    hey bukankah perdebatan itu malah melebarkan perbedaan dan menggoncangkan kesatuan?

  15. hehehe….lucu juga ya….tapi hati hati kalo tidak tau persis salafy seperti apa,ya juga jangan nuduh salafy macem2…..selidiki duluuu donggg,bener ngga pemikiranmu itu…lagian yg u maksud salafy yg manaaaa yach…..jgn2 “cuma ngaku2 salafy”tp bukan salafy” hmm afwann afwan
    dimana2 juga bumi yg mengelilingi matahari…insyAALLah……dari mana tuh sumber yg u dapat ttg argumen salafy atas matahari……

    selidiki dulu,banyak bertanya dulu,belajar dulu sebanyak2nya….diskusi dulu dsb…sebelum menuduh salafy macam2……:)

  16. @Mbelgedez
    Gak ada Mas, baginya saya ini sudah sesat jadi gak perlu dihiraukan 😀

    @Aditya
    Akal gak mungkin bertentangan dengan syariat
    kalau menentang ya berarti akalnya kurang baik
    Akal yang baik adalah hujjah bagi manusia
    Makanya Allah mengingatkan siapapun untuk menggunakan akalnya

    @antibatakislam
    Gak usah ngawurlah
    tidak suka ya gak perlu komen
    semoga perkataan anda kembali ke anda sendiri

    @Mas Joe
    Bisa saja nih 😀

    @Bara
    Dia cuma buat ribut kayaknya

    @Jon
    Maaf tidak ada kok yang mengatakan ulama Salafy bermoral jelek
    tapi mereka sama halnya manusia juga dipengaruhi kecenderungannya
    Masalah tahzir dan mengkafirkan adalah masalah besar tapi ya kebanyakan ulama Salafy malah banyak mengeluarkan fatwa tentang itu
    Tentu setiap ulama punya dalil tapi kan ulama itu juga ada banyak
    tidak hanya mereka, dan ulama-ulama lain juga punya dalil untuk mendukung pendapatnya
    Lagipula yang saya bahas dalam tulisan di atas adalah pengikut salafy yang biasa bertaklid tanpa mau mendengar hujjah orang lain
    dan maaf ada kok yang kata-katanya terkesan kasar dan ya aneh sekali sih
    salam

    @Bara
    Hmm komentar anda yang ini apa maksudnya tulisan saya itu ada unsur hujatan dan cacian ? jika iya maka saya kan menjawab
    tidak ada yang menghujat ditulisan saya
    maaf itu cuma menampilkan kritikan
    kalau menurut anda ada kata yang menghujat dan mencaci , tolong coba tunjukkan
    ya biar gak memasukkan prasangka-prasangka anda

    Maaf kalau soal menghujat atau menghina
    coba lihat komen anda sendiri
    anda tidak jarang menuduh orang goblog, bodoh atau bahlul hanya karena berbeda pandangan
    Coba lah saling intropeksi diri

    @Debe
    percaya saja kok 😀

    @eMina
    Maaf Mbak cobalah memahami tulisan saya dengan baik
    Jika Mbak bertanya apa bedanya dengan salafy?
    saya jadi bingung dimana letak samanya saya dengan Salafy?
    Kalau soal mengkritik ,itu kan biasa dlam tulisan
    Di internet ini kita memaparkan pandangan kita kemasyarakat umum
    orang yang membacanya bisa setuju atau tidak setuju
    dan yang tidak setuju sah-sah saja untuk mengkritik
    Yang penting kritikan itu tidak disampaikan dengan hujatan atau cacian atau kata-kata sesat, bid’ah dan kafir
    Nah itu bedanya saya dengan Salafy gak ada unsur penyesatan, pembid’ahan dan pengkafiran dalam tulisan saya

    Kalau masalah tulisan tentang Sayyidah Fatimah, maka saya jawab tulisan itu berlandaskan dalil-dalil shahih bukan dengan prasangka atau pengetahuan umum semata.
    kalau anda tidak setuju , ya terserah anda
    saya kan cuma memaparkan pandangan
    lagipula cobalah perjelas kata-kata anda itu apa maksudnya yang paling
    Biar saya tidak mempersepsi macam-macam

    Perbedaan akan selalu ada dan perdebatan adalah biasa dalam menyikapi perbedaan karena itu termasuk dalam dialog demi pencarian yang mana yang benar
    Yang penting perdebatan itu hendaklah menggunakan kata-kata yang baik dan tidak perlu dengan kata-kata kasar apalagi bilang sesat atau kafir

    Persatuan diwujudkan dengan sikap yang baik dan toleransi bukan dengan menutup pintu diskusi atau diam saja
    Biasanya tetap ada saja yang besar kepala kalau didiamkan
    Salam

    @poppykadarisman
    Waduh saya malas nanggapin yang begini
    kalau menurut anda saya cuma asal ngomong
    ya udah
    memangnya anda tahu persis Salafy itu seperti apa
    Kalau gak tahu ya, andalah yang cari tahu
    bagi orang yang sudah mengenal Salafy yang begini gak perlu dipertanyakan lagi
    Memangnya siapa sih yang “Salafy” itu
    Tulisan saya jelas kok ditujukan bagi mereka yang mengaku Salafy
    Kalau masalah belajar, itu jelas kewajiban kita
    jadi anda juga sebelum komentar belajarlah dulu yang banyak
    jangan asal berkomentar 🙂
    Coba cari di google deh, jngan sampai anda malu sendiri mengatakan komentar yang tidak perlu seperti ini
    salam

  17. @ second
    yo wes aku minta maaf deh ama kamu orang, tapi tujuan tulisan saya udah jelas kok kepada siapa, terus terang saya terkesan sama almirza pada saat komen, kurang lebihnya
    ” klo adzan gak pake piring maka piring itu halom ( kata harom diganti kata halom ) ”
    nah itu yang bikin gue ketawi …… jadi klo kelewat dan dibaca halayak aku minta maaf pada semuanya dehhhh

  18. @bara
    Ya, ya saya ingat yang itu
    soal musik kalau gak salah
    lucu juga sih 😀

  19. Merasa benar tentunya tdk salah. Misal, seandainya anda tdk merasa benar dengn jalan yang anda ambil, untuk apa anda mengambil jalan itu?

  20. @Taufiq
    Merasa benar tidak salah, yang salah itu kan merasa benar sendiri dan dengan mudahnya menyalahkan orang lain bahkan menganggap sesat dan bid’ah
    ketika diajak diskusi soal dalil eh malah gak mau dan merendahkan orang lain
    Lihat Mas cara mereka berdiskusi dengan orang yang tidak sependapat dengan mereka, argumennya mentah dan berkesan merendahkan orang
    Lagipula apa baik teriak-teriak sesat pada sesama muslim tapi tidak mau diajak diskusi

  21. @ second
    emang gak betul berkata kafir kepada umat muslim, dan itu ada ancamannya ( siapa berkata kafir kepada muslim,maka akan berbalik sendiri )
    nah bagi yang berkata kata itu lebih baik diilangin dehhhh

  22. @bara
    Diilangin……..:D

  23. […] Amed,Suneo,Almirza,Abdulsomad,DBElinsworth,Joyo,MajalahDewaDewi,SecondprincedanOmaigat Siap siap anda diliput oleh Cek&Ricek … yuk sama sama jadi beken! […]

  24. #
    J Algar, di/pada Desember 8th, 2007 pada 8:42 pm Dikatakan:

    @bara
    Diilangin……..:D
    iya diilangin piktornya, klo loe bilang kafir, maka pemahamanmu sendiri yang kafir

  25. hmmm wah wah….komentar saya ditanggapi seperti itu….pesan saya berhusnuzonlah pada salafy juga…sama yg lain husnuzon…sama salafy kok sepertinya….ngga….hmmm…..males ya…..,coba sekali2 ikut kajian salafy…..masuk kedalamnya…masalahnya banyak yg mengaku salafy tapi ternyata bukan salafy…maafff dehhh

  26. jadi kasian sama kamu…………….semoga kita semua diberi hidayah……………..hehehe maaappp………..dahhhhh

  27. @Popy
    aslikah kamuuuuuu

  28. @poppy
    Ya bagi saya gak ada masalah kalau ikut Kajian Salafy
    Saya juga pernah ikut
    Tapi ya , tidak semuanya saya terima
    yang saya tolak itulah yang saya kritik
    Berdasarkan dalil kok
    kan begitu gaya Salafy
    Salam

    @bara
    dia asli blogger

  29. @ second
    klo kamu asli apa dong, tru klo saya asli apa ????

  30. @bara
    saya asli manusia
    Kalau Mas, kok tanya saya sih?

  31. @ kirain mas itu manusia, ternyata sam dong sama aku ya

  32. @bara
    wah kita sama ya 😛

  33. he he he he he

  34. @secondprince….
    Sepertinya Anda masih muda ya…..tulisan, komentar dan counter komentar Anda sangat ‘membara’ dan ‘berapi-api’. Khas anak muda. Belum 30 ya? mohon maaf kalo keliru.

    Ilmu padi, semakin berisi-semakin merunduk. Menjadi blogger adalah ekspresi setiap individu yang bebas dan nirbatas. Menulis dengan prasangka, berkomentar dengan prasangka, counter komentar dengan prasangka. Akhirnya menjadi tendensius.

    Kritik yang tersampaikan dengan santun, dan ‘hening’ akan lebih mudah dicerna oleh akal (rasio) dan rasa yang bening. Ia menjadi sebait kontemplatif yang menjadi pelita dalam ranah keilmuan…..

    Memang Anda bukan Santri Buntet aka Kurtubi, dan Anda bukan Antosalafy atau Musadiq. Anda adalah gelora pemikiran, Anda adalah gelora semangat, dan Anda adalah gelora dinamika…..

    Above of all, when you decided to write clearly, write it clearly.

    Saya menanti tulisan-tulisan Anda yang ‘menggugah’…..

    Salam

  35. @burit
    he he he 😛

    @hildalexander
    wah begitukah
    ah yang penting kita saling menghormati kan
    Salam juga

  36. @ second
    hormat graaak ……….., yuk maulid biar seruuuu

  37. @burit
    Tegaaaap gerak 😛

  38. @ second
    lapor ………… gak nemui almiraz ???? dimanakan dia yang dikit dikit halom dikit dikit halom

  39. @burit
    Gak tahu, sibuk mungkin
    Udah gak pernah lagi OL
    Maaf, kenapa gak langsung ke blognya saja Mas

  40. @ second
    kan aku gak tau blognya ommm ………..

  41. @burit
    Oh ya udah 😛

  42. @hildalexander
    Saya tdk melihat ada yg kebablasan dr tulisan secondprince.
    Jika kita membaca tdk dg akal yg jernih mk, perasaan yg akan kita gunakan dlm menilai bacaan kita. Dan jika perasaan yg digunakan, mk kita akan fokus pd hal2 yg disenangi perasaan, perasaan akan menyoroti kalimat2 yg menggugah perasaannya (marah, benci, senang, sedih dll). Menurut saya ada cara yg paling mudah dlm kita menilai diri kita. Jika kita membaca suatu tulisan kmd yg muncul dr diri kita adalah subjektivitas ataupun kesan dr perasaan kita, mk kita termasuk org2 yg subjektif (org2 yg didominasi perasaan). Nahh org2 yg spt ini akan sangat sulit menemukan kebenaran dalam tulisan. Sangat naif kalau kita hanya bs menerima/menemukan kebenaran jika kebenaran itu dikemas dg kemasan yg sesuai kesenangan kita. Mencari kebenaran bukan seperti membeli makanan di restauran, kita bs pilih apa yg kita senangi. Kebenaran bhkn lbh banyak hadir dlm kemasan yg kita tdk senangi. Kebenaran sring pahit, getir, pedas dll yg tdk kita senangi. tentu ada kemasan yg tdk mungkin membungkus kebenaran. Tentunya ada hal2 yg tdk bs bersatu antara kebenaran dan kebatilan. Nahh, kl kemasannya hanya menciptakan ketidaknyamanan, misalnya krn berbeda dg kita, ataupun menggugat kebenaran yg kt yakini, jgnlah kt alergi. Tapi kebenaran jg tdk akan dikemas/bercampur dg kebatilan. jadi jg saya setuju bhw kebenaran tdk akan hadir/dibungkus dg caci maki, pembutaan, pokoknya, dll yg mematikan lahirnya kebenaran.
    Inilah yg tdk bs dimengerti oleh sebagian saudara2 yg mengaku salafy. Bahwa yg ingin disampaikan adalah jelas, bhw sebagian “salafy” (salafy sbg org2 yg mengaku salafy) dan doktrinnya bersebrangan dg aliran lainnya dlm Islam. Perbedaan ini kmd tdk diselesaikan dg cara yg berakhlak. Yg terjadi adalah mengkafirkan dan menghalalkan darah golongan lain. Mmg betul tdk semua dr mrk melakukan itu. Tapi jg kt tdk bs menafikan kekerasan yg terjadi di sekitar kita.

    Salam.

  43. @truthseeker1964
    Penjelasan yang menarik 🙂
    Salam kenal

  44. artikel di atas justru menunjukkan kebodohan penulis (siapapun dia gw ga tau, cuma satu hal….
    BAHWA DIA TAU KALAU GW TAU BAHWA DIA TAU GW MENYADARI BAHWA DIA ITU BODOH SOK ALIM, SOMBONG)

  45. Buat Salafy dan pengikutnya yg sering mendiskritkan dan menjelek-jelekkan kelompok lain – yang notabene termasuk dalam kategori Ghibah – seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tharir, Jamaah Tabligh, Dzikir oleh Arifin Ilham, Syiah, dll, dalam tulisan-tulisan dan artikel mereka, mungkin artikel yg saya kutip dari ulama “kita” bisa dicerna dan dijadikan pelajaran.

    NASIHAT DAN FATWA MASALAH GHIBAH (Bag.2)
    Jum’at, 21-Maret-2008, Penulis: Asy Syaikh Abdul ‘Aziz bin ‘Abdulloh bin Baz

    Dari Abi Hurairoh bahwasanya Rosullulloh bersabda:

    . فعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : صحيح مسلم البر والصلة والآداب (2589),سنن الترمذي البر والصلة (1934),سنن أبو داود الأدب (4874),مسند أحمد بن حنبل (2/458),سنن الدارمي الرقاق (2714). أتدرون ما الغيبة ؟ قالوا : الله ورسوله أعلم ، قال : ذكرك أخاك بما يكره ، قال : أفرأيت إن كان في أخي ما أقول ؟ قال : إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته وإن لم يكن فيه ما تقول فقد بهته رواه مسلم .

    Artinya:apakah kalian mengetahui apa ghibah itu ?, mereka [para sahabat] menjawab: Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetahui, beliau mengatakan: [ghibah] itu adalah kamu menyeritakan tentang saudaramu dengan apa-apa yang saudaramu sendiri tidak suka diceritakan, maka bertanya; bagaimana menurutmu kalau memang begitu kenyataan yang ada pada saudaraku apa yang aku ceritakan, maka beliau menjawab: maka itulah ghibah, dan apabila tidak ada kenyataan pada saudaramu apa yang kamu ceritakan, maka berarti kamu membuat kedustaan [fitnah] kepadanya.

    والغيبة محرمة لأي سبب من الأسباب سواء كانت لشفاء غيظ أو مجاملة للجلساء ومساعدتهم على الكلام أو لإرادة التصنع أو الحسد أو اللعب أو الهزل وتمشية الوقت فيذكر عيوب غيره بما يضحك . وقد نهى الله سبحانه وتعالى عنها وحذر منها عباده في قوله عز وجل :

    Dan ghibah itu diharamkan karena sebab apapun, baik untuk mengobati kemarahan, menyejukkan suasana majlis, memancing mereka untuk berbicara, atau untuk memberikan nasihat, atau karena hasad, atau karena senda gurau dan bercanda,atau untuk mengisi waktu maka menyebut aib orang lain yang bisa membikin tertawa. Dan Alloh sungguh telah melarang dari hal itu dan memperingatkan hambaNya dari yang demikian itu.

    Alloh berfirman;
    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ سورة الحجرات الآية 12
    Artinya: 12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

    وفي الحديث عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : صحيح مسلم البر والصلة والآداب (2564),سنن ابن ماجه الفتن (3933).
    didalam hadits dari Abi Hurairoh bawasanya Rosululloh bersabda:
    كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه رواه مسلم .
    Artinya: Setiap seorang muslim bagi muslim yang lainnya haram darahnya, harganya, dan kehormatannya.
    Dan beliau bersabda dalam khatbah pada haji wada’:

    وقال صلى الله عليه وسلم في خطبته في حجة الوداع : صحيح البخاري الحج (1652),مسند أحمد بن حنبل (1/230). إن دماءكم وأموالكم وأعراضكم حرام عليكم كحرمة يومكم هذا ، في شهركم هذا ، في بلدكم هذا ، ألا هل بلغت رواه البخاري ومسلم .
    Artinya: sesungguhnya darah-darah kalian,harta-harta kalian dan kehormatan kalian adalah haram bagi kalian, sebagaimana keharaman hari kalian ini, bulan kalian ini, dan negeri kalian ini, ingatlah ! bukankah aku telah menyampaikannya. HR Bukhari dan Muslim.

    Dan dari Abi Hurairoh berkata: bersabda Rosululloh:
    وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : سنن أبو داود الأدب (4877). من أربأ الربا استطالة المرء في عرض أخيه رواه البزار وأبو داود .
    Sesungguhnya termasuk yang sangat diharamkan adalah kelancangan seseorang dalam merendahkan kehormatan saudaranya.
    والأحاديث الثابتة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم في تحريم الغيبة وذمها , والتحذير منها كثيرة جدا .
    Dan hadits-hadits yang shahih dari rosululloh tentang haramnya ghibah, tercelanya ghibah dan peringatan dari ghibah banyak sekali.

    Artikel ini bisa dilihat di http://www.darussalaf.org

    *he he he he*:)

  46. @secondprince:

    Salam kenal juga.

  47. @Maz JoEyZt
    Nyantai aja Mas, 🙂

    @armagedon
    wah artikel yang itu ya 🙂

    @truthseeker1964
    he he he 🙂

  48. ketika ada seorang berkata ko slafy mengharamkan foto,lagu?????knp???????
    ada satu jawaban tepat,,,,,knp anda bertanya?????
    mereka pasti bilang,,,”ya masa lagu haram?”,,,,,,

    semua itu mank ga aneh diindonesia,,karena apa???karena kita sudah terlalu terpengaruh perusakan moral yg direncanakan kaum nonislam,,,,n ketika sebuah kelompok ingin memurnikan ajaran islam,ga heran semua berontak,,karena puluhan taun,orang salawatan sambil maen gendang dibilang ga apa”,yg penting ga nyanyi yg ngawur,,ketika orang shalat dikuburan dibilang ga apaa”,dari pada diem dibioskop,,,,,,

    jadi sebagian besar kita terbagi 2 kelompok,,,1.ma’siat 2.bida’h,,,,,,,,,,n kedua kelompok ini selalu berjalan bersama..”konser bareng da’wah”..”lagu islami”..”pacaran islami”..pasti ga aneh kan??????kita jujur aja,,,,,kedua kelompok ini saling melengkapi,,,,,,

    ketika kelompok ketiga ingin berjuang membawa bendera sunnah,,,misalkan menegakan hukum yg ada,,,lagu haram,ini bid’ah itu bid’ah,,,,,,kedua kelompok ini terasa terusik,,,,,,,jadi beginilah nasib indonesia,,,,,

    jadi mendingan,dari pada kita abis waktu saling membantah ahsanx kita sama” belajar….dengan ilmu kita bakal tau ko,kita ini benar atau salah,,,kecuali orang munafik…ketika dia tau ilmu,dia tetep ngelakuin yg salah,,,,,,,

  49. Assalamu ‘alaikum..

    Judulnya aneh..
    isinya juga aneh..

    dibimbing ulama itu enak lo akh..
    karena mereka rahimahumullohu wa hafidzahumullohu jami’an lebih mengerti diin daripada kita yg awam2 ini..

    wabillahi taufiq wal hidayah..

  50. saudaraku semuanya yg mengaku islam….semoga kita semua terhindar dari fitnah dajjal. ingatlah saudaraku apapun kita semuanya adalah islam .jadi darimana golongan kita sepatutnya kita menjalankan islam dgn sungguh sungguh….saya bukan salaf..saya bkn muhamadiyah..saya bukan nu..saya bukan hizbut tahrir..saya bukan ldii..dan saya bkn yg lain lain…saya hanyalah pemeluk islam

Tinggalkan komentar