Jawaban Untuk Saudara Ja’far Tentang Imamah (Hadis 12 Khalifah)

Hadis 12 Khalifah

Saudara Ja’far juga membahas hadis 12 khalifah dalam tulisannya

dari Jabir bin Samurah, ia berkata, “Saya masuk bersama ayah saya kepada Nabi SAW. maka saya mendengar beliau berkata, ‘Sesungguhnya urusan ini tidak akan habis sampai melewati dua belas khalifah.’ Jabir berkata, ‘Kemudian beliau berbicara dengan suara pelan. Maka saya bertanya kepada ayah saya, ‘Apakah yang dikatakannya?’ Ia berkata, ‘Semuanya dari suku Quraisy.’ Dalam riwayat yang lain disebutkan, ‘Urusan manusia akan tetap berjalan selama dimpimpin oleh dua belas orang.’ Dalam satu riwayat disebutkan. ‘Agama ini akan senantiasa jaya dan terlindungi sampai dua belas khalifah. (H.R.Shahih Muslim, kitab “kepemimpinan”, bab”manusia pengikut bagi Quraisy dan khalifah dalam kelompok Quraisy”).

Kemudian penulis menambahkan dalam Catatan :

Dalam berbicara masalah khalifah atau pemimpin maka Rasulullah SAw jelas menggunakan kata ‘khalifah’ atau ‘Amri’ sebagaimana yang bisa dilihat pada hadis diatas, bukan kata ‘Maulah’. Hadis ini bisa dijadikan tambahan argumentasi bahwa hadis ‘Man kuntu maulah fa’aliyyun maulah’ bukanlah berbicara tentang pemimpin / khalifah. Maulah dalam hadis tsb tidak diartikan sebagai imam atau khalifah.

Jawab saya ;Sebenarnya justru bisa saja itu berarti dalam masalah kekhalifahan Rasulullah SAW bisa menggunakan kata Khalifah, Amir, Wali atau Maula.

Penulis(Ja’far) menyatakan bahwa hadis ini tidak bisa dijadikan dalil bahwa khalifah yang dimaksud adalah 12 Imam AhlulBait. Alasannya yang pertama bahwa

Dalam hadis tersebut tidak ada tercantum khalifah dari Ahlul Bayt, yang ada adalah khalifah dari Quraisy.

Jawab saya :Benar sekali dan Ahlul Bait adalah dari Quraisy, lengkapnya seperti ini Bani Hasyim adalah yang termulia dari suku Quraisy dan Ahlul Bait adalah yang termulia dari Bani Hasyim. Tidak berlebihan kalau dikatakan Ahlul Bait semulia-mulia dari Quraisy . Dalam Hadis Shahih Muslim Kitab keutamaan, Bab keutamaan nasab Nabi no: 2276 diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah telah memilih (suku) Kinanah daripada anak keturunan Ismail dan telah memilih (bangsa) Quraisy daripada (suku) Kinanah, dan telah memilih daripada (bangsa) Quraisy Bani Hasyim dan telah memilih aku daripada Bani Hasyim.

Alasan kedua penulis

Rasulullah SAW tidak menyebutkan nama-nama siapakah yang menjadi khalifah tersebut.

Sayangnya disisi Syiah(Imamiyah) hadis-hadis tentang ini cukup jelas. Kemudian penulis mengartikan hadis itu

sebagai Hadis ini menunjukkan masa kejayaan islam ketika dipimpin dua belas khalifah tersebut. Lantas siapakah dua belas orang tersebut? Kita hanyalah bisa menebak-nebak. Kita bisa menebaknya sebagian dengan melihat sejarah Islam pada khalifah mana islam berjaya. Misalnya: Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain dengan syarat ketika mereka menjadi khalifah islam berjaya. Khalifah ini juga tidak terbatas pada masa kekhalifahan islam yang ada dulu, tetapi berlaku juga ketika khilafah islamiyah akan tegak kembali. Siapapun yang menjadi khalifah baik dulu maupun yang akan datang sampai hitungannya ada dua belas dimana Islam berjaya pada masa mereka menjadi khalifah maka merekalah dua belas orang yang disebut oleh Nabi SAW tsb. Intinya, dua belas orang tsb adalah dua belas khalifah terhebat (yang berasal dari suku Quraisy yang menjayakan islam) dari semua khalifah islam yang pernah ada dan yang akan datang.

Sebagai sebuah penafsiran, yang seperti ini boleh-boleh saja dan perlu ditambahkan Ulama Sunni sendiri berbeda-beda penafsirannya terhadap hadis ini bahkan banyak yang tidak sependapat dengan penafsiran penulis(saudara Ja’far). Saya hanya ingin membahas kata-kata Saudara Ja’far Intinya, dua belas orang tsb adalah dua belas khalifah terhebat (yang berasal dari suku Quraisy yang menjayakan islam) dari semua khalifah islam yang pernah ada dan yang akan datang. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kalau khalifah islam yang ada untuk umat Islam itu hanya 12 belas.

Sebelumnya saya ingin menunjukkan sebuah hadis dalam Musnad Ahmad no 3781 diriwayatkan dari Masyruq yang berkata”Kami duduk dengan Abdullah bin Mas’ud mempelajari Al Quran darinya. Seseorang bertanya padanya ‘Apakah engkau menanyakan kepada Rasulullah SAW berapa khalifah yang akan memerintah umat ini?Ibnu Mas’ud menjawab ‘tentu saja kami menanyakan hal ini kepada Rasulullah SAW dan Beliau SAW menjawab ‘Dua belas seperti jumlah pemimpin suku Bani Israil’. Dalam Fath Al Bari Ibnu Hajar Al Asqallani menyatakan hadis Ahmad dengan kutipan dari Ibnu Mas’ud ini memiliki sanad yang baik. Hadis ini juga dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam Takhrij Musnad Ahmad. Merujuk ke hadis di atas ternyata Khalifah untuk umat Islam itu hanya 12 belas. Padahal kenyataannya ada banyak sekali khalifah yang memerintah umat Islam.

Bagi Ulama Syiah hadis ini merujuk kepada 12 Imam Ahlul Bait sebagai pengganti Rasulullah SAW. Jika kita mengambil premis bahwa ada banyak sekali khalifah yang memerintah umat Islam atau khalifah yang dimiliki umat Islam maka jelas sekali pemerintahan yang dimaksud bukanlah pemerintahan Islam yang memiliki banyak kahlifah yang terbagi dalam Khulafaur Rasyidin(di sisi Sunni), Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah, dan Dinasti Utsmaniyyah karena mereka semua jauh lebih banyak dari 12. Dari sini dapat dimengerti mengapa Ulama Syiah menyatakan bahwa khalifah yang dimaksud disini adalah 12 khalifah pengganti Rasulullah SAW. Tentu saya pribadi tidak akan menilai penafsiran mana yang lebih baik. Saya hanya ingin menampilkan bahwa penafsiran Ulama Syiah terhadap hadis 12 khalifah ini juga ada dasarnya.

Sayangnya sang penulis justru berkata

Berbeda dengan syi’ah, dimana bagi mereka nama-nama imam tsb telah disebutkan oleh Rasulullah SAW. Tetapi manakah hadis yang mengatakan nama-nama khalifah tsb? Hadis yang menunjukkan nama-nama tsb hanyalah hadis dari syi’ah. Hadis itupun bahkan hadis yang palsu/dibuat-buat.

Disini kembali penulis menunjukkan subjektivitasnya, baginya setiap hadis dari syiah adalah palsu dan dibuat-buat, tentu saya tidak akan membuang waktu dengan menanggapi ulang masalah ini.

Adapun bukti yang beliau maksud

Buktinya syi’ah dalam sejarahnya terpecah belah menjadi beberapa firqah karena mereka berselisih siapakah yang akan menjadi imam selanjutnya setelah satu imam meninggal. (Lihat Al-Milal wa Al-Nihal).

Tentu saja kata Syiah disini sedikit ambigu, kalau seandainya dari awal yang kita bicarakan ini Syiah Imamiyah(dan saya rasa memang itu) maka pernyataan penulis itu tidak ada artinya. Mereka yang berpecah belah dari Syiah imamiyah tidaklah lagi disebut Syiah kecuali sebagai sebutan saja. Syiah Zaidiyah dan Syiah Ismailiyah tidaklah disebut Syiah oleh Syiah Imamiyah. Lagipula adanya orang yang menyalahi nash tidaklah berarti nash itu sendiri palsu. Logika darimana itu, bukankah bisa juga sebaliknya berarti orang tersebut telah membangkang atau melanggar nash. Sekali lagi sang penulis menunjukkan subjektivitasnya.

Saya rasa cukup sekian uraian saya, Uraian ini lebih bersifat deskriptif yang disertai analisis terhadap tulisan saudara Ja’far tersebut. Tulisan ini jelas tidak bertujuan menyatakan bahwa Syiah Imamiyah adalah satu-satunya mahzab yang benar. Yang ingin ditekankan dalam tulisan ini bahwa Syiah Imamiyah adalah mahzab Islam yang memiliki dasar dan dalil sebagai mahzab yang diakui dalam Islam.

17 Tanggapan

  1. Cakep sekali dalil-dalilnya … 😉

  2. Terimakasih Pak Ustad
    Ah saya jadi malu
    Sayang bukan orangnya yang cakep 😀

  3. kok syiah membolehkan nikah kontrak ,dalilnya ada g dalam al-quran dan sunnah?

  4. @yuartanto
    Ya tanya dong Mas sama orang Syiah atau baca dalil-dalil mereka untuk membuktikan apakah memang benar mereka tidak punya dalil Al Quran dan Hadis
    Sayangnya komentar Mas gak berhubungan langsung dengan tulisan di atas 🙂

  5. Sayangnya jawaban penulis quo vadis
    tidak menerangkan siapa yang bukhari maksud dengan 12 pemimpin Quraisy.

    Jawaban penulis hanya disandarkan pada pendangkalan akal dan tanpa kebersihan iman..

    @ nikah Mutah
    Jawaban penulis nyata bahwa ia tidak mengenal KitabNYA dan hanya bersandar pada ‘kazza wa kazza’ saja..
    sehingga kekuatan dalil dalam artikel ini bias antara haq dan Batil..

  6. Jgn dulu keluar dr topik. tlg satu dulu. Kita berbicara ttg 12 Imam. Blm berbicara yg lain2. Klu kita telah menshahihkan (klu ada yg blm menshahihkan harap tunjukan agrumentasinya dan bukan hanya ngomong tanpa dasr) hadis Tsaqalain maka kelihatan jelas bahwa 12 Imam adalalah dr Ithrahti Ahlulbait. Yg memimpin umat islam sesudah Nabi adalah orang yg didelagasikan berdasar petunjuk Allah bukan berdasarkan musyawarah. Musyawarah hanya utk hal2 dunia. Tp soal agama agar tdk sesat hanya berdasarkan ketentuan Allah dan Rasul. Dan itu bisa kita dpt dlm Alqur’an. Jd menurut saya 12 Imam adalah Ahlulbait ( walaupun Rasul katakan dr Bani Quraisy. Dlm bani Quraisypun tdk semua yaitu yg mendpt prioritas pertama adalah Ahlulubait Rasul

  7. Nah Tampaknya ada link putus disisi saya memahami artikel ini..

    Bagi Saya pribadi Para Aimmah AS telah ditentukan secara Nash Tegak. Bahkan dihukumi sebagai Quran Yang Natiq (penjelas Kitabullah) Al Ahzab ayat 33 jelas menunjukkan Para Pribadi Suci AS serta di jelaskan lagi dalam Sebuah riwayat dari sanad Abu Bakar dalam Baihaqi saat turun ayat “Utillah wa UtiRasul wa UtiUlilamr” , Rasul Suci SAWW menyebutkan satu persatu Nama 12 Pemimpin Quraisy ini. Hal ini jelas menunjukkan kepemimpinan Berlanjut pada Putra Putra Beliau SAWW.

    Jadi apapun Hujjah yang akan dilakukan oleh Kaum Ahlusunnah akan semakin menunjukkan kebingungan mereka akan mistery ’12 pemimpin Quraisy” dalam Bukhari..

    Setuju pada Abu Rahat, Bahwa Ketentuan ALLAH dan RasulNYA tidak disandarkan pada Musyawarah, kecuali Urusan sesama Mahluk (sosial culture) bisa bermusyawarah.

    Saya teringat satu riwayat, dahulu syahdan Keluarga Abu Sufyan menantang para Jawara Bany Hasyim dalam sebuah Duel dan 3 kali Abu Sufyan mengalami kekalahan memalukan.

    Agaknya dendam inilah yang disulut para Muawiyyin untuk menelikung arti 12 Pemimpin dari Makna sebenarnya.

    Saya bawakan Conversation Ahmad bin Hambal yang dimuat dalam Musnadnya.

    Abdullah bin Ahmad bin Hambal bertanya kepada Ayahnya Ahmad Bin Hambal : Bagaimana menurut Ayah, (imam) Ali Bin Abi Thalib (as)

    Ahmad : (Imam) Ali tidak dapat disandingkan dengan 3 orang khalifah (Abu Bakar, Umar, Ustman). Karena Ia (Imam Ali AS) adalah AhlulBayt yang disucikan.

    pernyataan Ahmad bin Hambal ini menyulut tuduhan bahwa ia (ahmad bin hambal) adalah Seorang syiah ber taqiyyah (menyembunyikan hak karena situasi berbahaya).

    Sekali lagi, saya ingin tegaskan bahwa pernyataan demi pernyataan untuk menjauhi AhlulBayt Suci SA akan semakin membuat orang semakin tertarik pada Ajaran Suci. Ini yang disebut oleh Syaikh Murtada Muthahari sebagai Polarisasi At Tsaqalain.

    Sekali lagi tergantung kebersihan Hati dan Iman seseorang.
    Karena Kesucian Pribadi Suci AS tidak akan difahami oleh Batin yang tidak Suci..

  8. @abu agil
    Setuju sekali. Makin dicela makin muncul kebenaran.
    Kebenaran tdk dpt ditutupi sdh ada jami Allah kok. Dan yg bathil akan hancur. Jd klu yg bathil hancur. Yg tertinggal adalah kebenaran. Ia ngga

  9. Imam Ali Al Murthado AS : “Benturkan pandangan kalian satu dengan lainnya niscaya akan kalian temui Kebenaran” (Nahj Al Balaghoh – Mutiara Hikmah Imam Ali KW)

  10. @ Abu Aqli

    Jawaban penulis hanya disandarkan pada pendangkalan akal dan tanpa kebersihan iman..

    Walaupun saya juga berbeda dengan SP, saya tetap tidak menilai dia itu berpikiran dangkal apalagi soal kebersihan iman, memangnya siapa yang tahu?sampean kah? 😆

  11. Seorang Yahudi memanggil Na’tsal untuk datang menemui Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Muhammad! Aku memiliki beberapa pertanyaan yang telah lama kusimpan. Jika engkau dapat menjawabnya, maka aku akan mameluk Islam dengan pertolonganmu.” Rasulullah saw bersabda, “Wahai Abu Amarah! Engkau dapat menanyakannya padaku!” Ia bertanya, “Wahai Muhammad! Bertahukanlah kepadaku penerus-penerusmu, karena tidak ada Rasul tanpa penerus.” Rasulullah saw menjawab, “Penerusku adalah Ali bin Abi Thalib dan setelahnya adalah kedua cucuku Al-Hasan dan Al-Husain, yang setelahnya akan ada 9 imam dari keturunan al-Husain yang datang secara berurutan.” Kemudian Yahudi itu berkata, “Sebutkan nama-nama mereka, wahai Muhammad!” Rasulullah saw menyatakan, “Setelah al-Husain akan ada putranya Ali (Zainal Abidin), setelahnya Muhammad (Al-Baqir), setelahnya Ja’far (Ash-Shadiq), setelahnya Musa (Al-Kazhim), setelahnya Ali (Ar-Ridha), setelahnya Muhammad (Al-Jawad) setelahnya Ali (Al-Hadi), setelahnya Hasan (Al-Asykari) dan setelah Hasan putranya Hujjah Muhammad Al-Mahdi. Maka jumlah mereka ada 12 imam.”

    (Referensi Sahih Ahlussunnah : Al-Qunduzi al-Hanafi dalam kitabnya Yanabi’ al-Mawaddah)

    membuktikan bahwa yang anti syi’ah (nashibi dan wahabi) tidak mendalami kitabnya sendiri.

  12. Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Rasulullah saw menyelesaikan shalat yang pertama bersama kami, kemudian membalik badan menghadap kami dan bersabda, ‘Wahai para sahabatku, Ahlulbaitku di sisimu adalahseperti perahu Nuh dan gerbang Tobat. Maka setelahku, berpegang teguhlah pada Ahlulbaiku, pengikut kebenaran dan keturunanku. Dan pasti kalian tidak akan tersesat’ beliau di tanya,’Wahai Rasulullah, ada berapa jumlah imam setelahmu?’ Beliau menjawab, ‘Mereka berjumlah 12 dari Ahlulbaitku’”

    (Referensi Sahih Ahlussunnah : HR. Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak Ash-Shahihain, juz 2, Al-Hakim berkata hadits ini Sahih; Musnad al-Firdaus)

  13. Jabir berkata, “Aku dan ayahku berada di hadapan Rasulullah saw ketika beliau bersabda, ‘Akan ada 12 khalifah setelahku.’ Kemudian beliau memelankan suaranya. Aku bertanya pada ayahku apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw dengan pelan. Ia menjawab bahwa Rasulullah saw bersabda, ‘Mereka semua berasal dari Bani Hasyim!’”

    (Referensi Sahih Ahlussunnah : Al-Qunduzi Al-Hanafi dalam kitabnya Yanabi’ Al-Mawaddah, Maktabah Ibnu Taymiyah)

  14. @melkisedek
    Apakah para salafy/.nashibi atau yang mempunyai panutan lain selain yang disampaikan oleh Rasul, akan percaya apa yang anda sampaikan? Wasalam

  15. @mas/mba Chany

    wa ‘alaikum salam

    Sebagian ada yg percaya (bagi yg cerdas dan tidak fanatik) dan sebagian besar tetap keras pada pendiriannya.

    Kadang mereka mencari celah kelemahan dari sisi perawi2nya atau bermain kata untuk menolak hadits tsb.

    Wasalam

  16. Saya pun dulu ga jelas alirannya dari mana, atah saya seorang sunni berajmpur dgn ajaran kapribaden jawa dan kejawen jawa, tapi setiap saya mendengar bapak saya berdoa, selalu ada kalimat “salam dan berkah untuk 12 raja nabi, salam untuk ratu adil yang dinanti”

    Nah dari situlah ketika saya googling bertemu dgn angka “12”, ternyata memiliki banyak kesamaan dengan kejawen jawa dan kepercayaan sunda.

    Kalau tawasulan tareqat haqmaliyah disunda ada doa “kanggo kanjeng nabi Muhammad, kanggo 12 guru, ratu adil nu diantosan”

    dan sejak saat itu saya memantapkan hati menjadi seorang syi’i

  17. rancu sekali pendapat anda…bagaimana mungkin anda meloncati bani umayah, dan langsung ke khalifah umar bin abdul aziz….bkankah ia juga khalifah yang mendapat baiat…dan anda bingung sendiri dengan hitungan anda tentang khalifah…anda melupakan kekhalifahan terakhir yaitu kekhalifahan usmaniyah dari Turki…bukankah dinasti ini juga berjaya dengan penaklukan konstantinopel…tapi ingat saudara,,,mereka bukan suku Quraysi…lalu dimana logika anda…. g usah nulis artikel yang buta kayak gini…cuma buat jempol anda bengkak dan membuat malu diri anda sendiri,,,belajarlah yang banyak tentang sejarah bro

Tinggalkan komentar