Sujud Orang Syi’ah Mesti Kontak Langsung Dengan Tanah?

Sujud Orang Syi’ah Mesti Kontak Langsung Dengan Tanah?

Ada orang anti Syi’ah membuat tulisan lucu, intinya ia mengesankan bahwa orang Syi’ah itu mengada-ada ketika sujud harus di atas tanah. Kami sangat maklum kalau dalam sebagian perkara fiqih mazhab Ahlus Sunnah berbeda dengan fiqih mazhab Syi’ah karena sumber dalil keduanya yaitu sumber hadis masing-masing berbeda. Ahlus Sunnah berpegang pada hadis-hadis dalam kitab mereka dan Syi’ah berpegang pada hadis-hadis dalam kitab mereka.

Orang itu [yang sering kali berdusta atas mazhab Syi’ah] berdalil dengan hadis-hadis Syi’ah bahwa tidak harus sujud di atas tanah. Kami akan meluruskan orang tersebut atas syubhatnya terhadap mazhab Syi’ah. Tidak lain kami menuliskan ini sebagai informasi yang objektif atas mazhab Syi’ah dan sebagai jawaban atas para pendusta yang mencela mazhab Syi’ah semata-mata karena kebenciannya.

.

.

.

Pembahasan

Terdapat dalil shahih dalam mazhab Syi’ah bahwa sujud harus dilakukan di atas tanah, berikut dalil yang dimaksud

وقال هشام بن الحكم لأبي عبد الله عليه السلام أخبرني عما يجوز السجود عليه؟ وعما لا يجوز؟ قال: السجود لا يجوز إلا على الأرض أو على ما أنبتت الأرض إلا ما أكل أو لبس

Dan berkata Hisyaam bin Al Hakam kepada Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] “kabarkanlah kepadaku apa yang dibolehkan sujud di atasnya dan apa yang tidak dibolehkan sujud di atasnya?. Beliau berkata “sujud tidak dibolehkan kecuali di atas tanah dan di atas apa yang tumbuh dari tanah selain apa yang dimakan dan apa yang dipakai” [Tahdzib Al Ahkam Syaikh Ath Thuusiy 2/234 no 133]

Malaadz Al Akhyaar juz 4 hal

Malaadz Al Akhyaar juz 4 hal 256

Al Majlisiy dalam kitabnya Malaadz Al Akhyaar 4/256 hadis no 133 berkata tentang hadis di atas “shahih”.

Syaikh Ath Thuusiy sendiri telah berhujjah dengan hadis ini oleh karena itu ia mengatakan dalam kitabnya yang lain


Nihayah Ath Thuusiy

Nihayah Ath Thuusiy hal 101

و لا يجوز السّجود إلّا على الأرض أو ما أنبتته الأرض، إلّا ما أكل أو لبس، و لا يجوز السّجود على القبر

Dan tidak dibolehkan sujud kecuali di atas tanah atau di atas apa yang tumbuh dari tanah selain apa yang dimakan atau yang dipakai, dan tidak dibolehkan sujud di atas kubur [An Nihaayah Fii Mujarrad Al Fiqhu Wal Fatawa hal 101]

.

.

.

Orang itu membawakan hadis-hadis Syi’ah yang menurutnya menjadi hujjah membolehkan sujud selain di atas tanah.

فأما ما رواه سعد بن عبد الله عن أحمد بن محمد عن داود الصرمي قال سألت أبا الحسن الثالث عليه السلام: فقلت هل يجوز السجود على الكتان والقطن من غير تقية؟ فقال: جائز

Sa’d bin ‘Abdullah dari Ahmad bin Muhammad dari Dawuud Ash Shiraamiy yang berkata aku pernah bertanya kepada Abu Hasan Ats Tsaalits [‘alaihis salaam] “apakah dibolehkan sujud di atas kapas dan rami bukan karena taqiyyah??. Beliau berkata “boleh” [Tahdziib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 2/307-308 no 102]

Malaadz Al Akhyaar juz 4 hal 452

Al Majlisiy dalam kitabnya Malaadz Al Akhyaar 4/452 hadis no 102 berkata tentang hadis di atas “majhul”. Dan pernyataan Al Majlisiy ini benar karena Dawuud Ash Shiraamiy adalah perawi yang majhul [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadiits hal 217]

.

.

سعد عن عبد الله بن جعفر عن الحسين بن علي بن كيسان الصنعاني قال: كتبت إلى أبى الحسن الثالث عليه السلام أسأله عن السجود على القطن والكتان من غير تقية ولا ضرورة فكتب إلي: ذلك جائز

Sa’d dari ‘Abdullah bin Ja’far dari Husain bin ‘Aliy bin Kaisaan Aah Shan’aniy yang berkata “aku menulis kepada Abu Hasan Ats Tsaalits [‘alaihis salaam] aku bertanya kepadanya tentang sujud di atas kapas dan rami bukan karena taqiyyah dan bukan pula karena darurat”. Maka ia menulis kepadaku “hal itu boleh” [Tahdziib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 2/308 no 104]

Malaadz Al Akhyaar juz 4 hal 453

Al Majlisiy dalam kitabnya Malaadz Al Akhyaar 4/453 hadis no 104 berkata tentang hadis di atas “majhul”. Dan perkataan Al Majlisiy ini benar karena Husain bin ‘Aliy bin Kaisaan Ash Shan’aniy adalah perawi majhul [Al Mufiid Min Mu’jam Rijal Al Hadiits hal 175]

Dari sini saja dapat disimpulkan bahwa tidak ada dalil shahih di sisi Syi’ah kebolehan sujud di atas kapas dan rami bahkan justru hal itu bertentangan dengan riwayat shahih bahwa sujud harus di atas tanah atau di atas apa yang tumbuh dari tanah selain yang dimakan dan dipakai.

.

.

.

Kemudian orang itu membawakan syubhat lain bahwa orang-orang Syi’ah yang sujud di atas lempengan tanah tidak sah shalatnya karena kebanyakan mereka hidungnya tidak menyentuh tempat sujud. Orang itu membawakan riwayat berikut

فأما ما رواه أحمد بن محمد عن محمد بن يحيى عن عمار عن جعفر عن أبيه عليه السلام قال قال علي عليه السلام: لا تجزي صلاة لا يصيب الانف ما يصيب الجبين

Ahmad bin Muhammad dari Muhammad bin Yahya dari ‘Ammaar dari Ja’far dari Ayahnya [‘alaihis salaam] yang berkata Aliy [‘alaihis salaam] berkata tidak mencukupi shalat dimana hidung tidak menyentuh apa yang disentuh dahi. [Tahdziib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 2/298 no 58]

Orang itu mengutip “katanya riwayat di atas shahih”. Hal ini keliru karena yang sebenarnya tidaklah demikian. Sebagian ulama Syi’ah menyatakan riwayat tersebut muwatstsaq seperti Al Majlisiy dalam Malaadz Al Akhyaar 4/429 no 58 [dan dalam ilmu hadis mazhab Syi’ah dijelaskan bahwa hadis muwatstsaq kedudukannya dibawah hadis shahih].

Pernyataan Al Majlisiy tersebut perlu diteliti kembali, dalam sanad riwayat Ath Thuusiy tersebut terdapat Muhammad bin Yahya dan disini ia adalah perawi yang tidak jelas keadaannya. Syahiid Ats Tsaniy dalam kitabnya Al Istiqshaa’ Al I’tibaar 5/227 menyebutkan bahwa ia bukan Muhammad bin Yahya Al Aththaar karena justru Al Aththaar adalah orang yang meriwayatkan dari Ahmad bin Muhammad bukan sebaliknya.

Syaikh Ath Thuusiy setelah mengutip riwayat tersebut mengatakan bahwa riwayat ini dibawa kepada makna makruh meninggalkannya, melakukannya tidak wajib karena yang wajib dalam sujud adalah pada dahi sedangkan menekan hidung ke tanah adalah sunnah. [Tahdziib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 2/298 no 58]. Pernyataan Syaikh Ath Thuusiy sesuai dengan dalil berikut

محمد بن علي بن محبوب عن أحمد بن محمد عن ابن أبي نجران عن حماد بن عيسى عن حريز عن زرارة قال قال أبو جعفر عليه السلام: قال رسول الله صلى الله عليه وآله: السجود على سبعة أعظم الجبهة واليدين والركبتين والابهامين وترغم بانفك ارغاما. فاما الفرض فهذه السبعة وأما الارغام بالأنف فسنة من النبي صلى الله عليه وآله

Muhammad bin ‘Aliy bin Mahbuub dari Ahmad bin Muhammad dari Ibnu Abi Najraan dari Hammaad bin Iisa dari Hariiz dari Zurarah yang berkata Abu Ja’far [‘alaihis salaam] berkata Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wa alihi] berkata “sujud itu di atas tujuh tulang yaitu dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua ibu jari kaki serta menekan hidung ke tanah. Maka yang wajib disini adalah ketujuh  tulang tersebut sedangkan menekan hidung ke tanah adalah sunnah dari Nabi [shallallahu ‘alaihi wa alihi] [Tahdziib Al Ahkaam Syaikh Ath Thuusiy 2/299 no 60]

Malaadz Al Akhyaar juz 4 hal 430

Al Majlisiy dalam Malaadz Al Akhyaar 4/430 hadis no 60 berkata tentang hadis di atas “shahih”. Riwayat ini lebih kuat dan lebih didahulukan dibanding riwayat sebelumnya.

Maka pendapat yang rajih di sisi mazhab Syi’ah adalah meletakkan hidung ke tanah saat sujud adalah sunnah dan makruh meninggalkannya, hal itu tidak menyebabkan shalatnya tidak sah. Hal ini sebagaimana dinyatakan Al Majlisiy dalam Malaadz Al Akhyaar 4/429 bahwa maknanya dibawa pada menafikan kesempurnaan bukan menafikan sah-nya shalat.

.

.

.

Penutup

Pembahasan ini telah menunjukkan kebathilan syubhat “orang itu” atas mazhab Syi’ah. Ia seolah ingin menyudutkan mazhab Syi’ah tetapi hakikatnya hanya menunjukkan kejahilannya atau mungkin ia justru mengetahui kebenaran yang kami sampaikan di atas tetapi sengaja membuat syubhat untuk mengelabui para pengikutnya. Maka jika memang demikian tidak diragukan bahwa ia adalah seorang pendusta jika sedang membicarakan mazhab Syi’ah.

Kami memang sering membela mazhab Syi’ah dan kami berterus terang akan hal itu tidak sedikitpun malu untuk mengakuinya tetapi kami bukanlah pengikut Syi’ah seperti yang dituduhkan oleh para pendusta. Bagaimana mungkin kami dituduh Syi’ah hanya karena kami membela mazhab Syi’ah dan meluruskan kedustaan atas mazhab Syi’ah.

Sejauh yang kami ingat seumur hidup kami tidak pernah sujud di atas lempengan tanah seperti pengikut Syi’ah, kami sudah biasa sujud di atas sajadah baik di masjid ataupun di rumah. Dalam pandangan kami baik sujud di atas tanah maupun sujud di atas sajadah itu dibolehkan sebagaimana telah tsabit dari hadis-hadis Ahlus Sunnah bahwa Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] telah membolehkannya.

Seharusnya para pembenci Syi’ah itu malu ketika berdusta atas mazhab Syi’ah tetapi kenyataannya kebanyakan mereka memang tidak tahu malu. Mungkin mereka pikir demi membela agama maka tidak mengapa berdusta atas mazhab lain yang mereka sesatkan. Biarkanlah mereka hidup dalam waham khayal mereka sendiri, kami berharap semoga mereka tidak menjadi gila karena waham tersebut. Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca yang ingin mengetahui kebenaran tentang mazhab Syi’ah.

8 Tanggapan

  1. tulisan yg bagus, adil, sunni itu harus adil dan jujur, tidak boleh jadi pembohong.

  2. Orang yang selalu menggunakan hadist dhoif dari kitab hadist mazhab Syiah adalah orang terbiasa menggunakan hadist dhoif untuk pembenaran atas pahamnya sendiri.
    Mereka melakukan hal tersebut pada Syiah karena mereka memandang mazhab Syiah dengan pandangan yang biasa mereka lakukan.
    Hal ini juga berlaku pada extrimist dari mazhab Syiah terhadap mazhab Ahlus Sunnah.

  3. @yang berserah diri,.
    …..Hal ini juga berlaku pada extrimist dari mazhab Syiah…..,. Mhn Abang @yang berserah diri,beritau syiah yg extrimis mana maksudnya??,setau saya syiah diajarin utk aman,rukun,damai aja,walaupun dlm satu negara yg bkn islam pun juga aman2 aja sepanjang tdk mengganggu,.itu pesan dari awal Rasul,Imam 12.hingga rahbah,tapi kalo ada syiah extrimis itu mah syiah “TANDINGAN”,buatan wahabi/USA/UK/ISRAEL,.(disokong duit mereka banyak),jujur aja saya syiah lho bang karnanya saya bertanya ama abang tunjukin mazhab syiah mana yg extrimis ????
    kalo abang beritau syiah extrimis yg mana??,kita lihat itu syiah sebenarnya atau syiah”TANDINGAN”,.alias ciptaan WAHABI/YAHUDI
    ,….ditunggu bang wasalam…

  4. @focus
    memang ada, Saya tinggal dilingkungan yang mayoritasnya bermazhab Sunni, ada juga yang bermazhab Syiah, di Sunni ada yang extrimist demikian juga Syiah.
    Tak perlu menggeneralisir bahwa yang extrimist pasti tandingan atau buatan negara-negara yang Anda sebutkan dan wahabi. faktanya mereka memang ada.
    tentu Anda dapat membedakan antara extrimist dan tandingan.

  5. @yang berserah diri,
    tunjukin aja itu hidung nya syiah extrimis mana,.kalo abang ngak beritau salah satu contohnya mazhab syiah extrimis,bagaimana bisa kita bedain,orang2 pada baca2 diforum ini binggung/meraba2 lho bang??..

  6. @focus
    Saya tidak pernah berkata “mazhab Syiah extrimist”, yang Saya katakan adalah “extrimist dari mazhab Syiah”.
    Saya tidak menyalahkan mazhabnya. Justru Saya termasuk orang yang berusaha membela mazhab Syiah hingga dituduh sebagai orang Syiah.

  7. @yang berserah diri,.yg saya maksud kan bang,kalo abang beritau syiah yg extrimis setidak2 nya orang kan tau mana yg syiah yg benar mana syiah “tandingan”,misalnya nih bang,(mhn maaf bkn mengajari ni bang):
    – tv Ahlulbait Channel pimpinan Allahyari,salah satu tv syiah merayakan terbunuhnya Khalifah Umar bin Khatab, mencela Ahli Sunah dan bahkan mengeluarkan fatwa untuk membunuh saudara-saudara kita dari kalangan Ahli Sunah
    ———————————–
    – tv Salam Channel pimpinan Muhammad Hidayat : mendorong perpecahan antar mazhab dan atau menghina mazhab resmi sebuah negara,.
    ———————–
    -tv Fadak Channel Syekh Yasir Yahya Abdullah Al-Habib : memcaci maki istri rasul aisyah,menceritakan keburukan2 aisyah
    —-& lain sebagainya,.
    seperti kata rahbah “Menghina simbol-simbol saudara-saudara kita Ahli Sunah termasuk menuduh istri Rasulullah saw adalah haram. Hal ini meliputi seluruh istri para nabi terutama Sayyidul Anbiya’ Nabi Muhammad saw”
    @yang berserah diri,abang cari kebenaran begitu jg dgn saya,.
    =Allhumma sholi ala muhammad wa ali muhammad=

  8. @focus
    lalu, apa yang akan Anda lakukan?

Tinggalkan komentar