Uji Hafalan Anda Wahai Pengikut Syi’ah Dan Ahlus Sunnah

Uji Hafalan Anda Wahai Syi’ah Dan Ahlus Sunnah

Tulisan ini jangan dianggap terlalu serius, anggaplah sekedar obrolan santai sambil minum kopi. Terinspirasi dari status salah seorang muslim dalam akun facebook-nya sebagaimana dapat pembaca lihat

Ristiyan Ragil

Sebelum anda para pembaca menguji hafalan anda, maka ada baiknya kami membantu memberikan sedikit gambaran kualitas riwayat yang dikutip dalam kitab Al Kafiy tersebut [tentu saja berdasarkan kaidah ilmu dalam mazhab Syi’ah].

.

Riwayat Pertama [Al Ma’arij ayat 1 & 2]

علي بن إبراهيم، عن أحمد بن محمد، عن محمد بن خالد، عن محمد بن سليمان عن أبيه، عن أبي بصير، عن أبي عبد الله عليه السلام في قول الله تعالى: ” سأل سائل بعذاب واقع * للكافرين (بولاية علي) ليس له دافع ” ثم قال: هكذا والله نزل بها جبرئيل عليه السلام على محمد صلى الله عليه وآله

‘Aliy bin Ibrahiim dari Ahmad bin Muhammad dari Muhammad bin Khaalid dari Muhammad bin Sulaiman dari Ayahnya dari Abi Bashiir dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] tentang firman Allah ta’ala “seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi untuk orang-orang kafir terhadap wilayah Aliy yang tidak seorangpun dapat menolaknya”. Kemudian Beliau berkata “demi Allah begitulah Jibril [‘alaihis salaam] turun dengannya kepada Muhammad [shallallahu ‘alaihi wa ‘alihi] [Al Kafiy Al Kulainiy 1/265 no 47]

Al Majlisiy mengatakan hadis ini dhaif [Miraat Al ‘Uquul 5/60]. Dan pernyataan Al Majlisiy benar karena di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Sulaiman Ad Dailamiy dan Ayahnya.

  1. Muhammad bin Sulaiman Ad Dailamiy, An Najasyiy mengatakan ia dhaif jiddan [Rijal An Najasyiy hal 349 no 987].
  2. Sulaiman bin ‘Abdullah Ad Dailamiy, An Najasyiy berkata “dan dikatakan bahwa ia ghuluw pendusta dan demikian pula anaknya Muhammad, tidak beramal dengan apa yang menyendiri dalam riwayatnya” [Rijal An Najasyiy hal 179 no 482]

Riwayat Kedua [Al Baqarah ayat 23]

وبهذا الاسناد، عن محمد بن سنان، عن عمار بن مروان، عن منخل، عن جابر، قال: نزل جبرئيل عليه السلام بهذه الآية على محمد هكذا: ” وإن كنتم في ريب مما نزلنا على عبدنا (في علي) فأتوا بسورة من مثله

Dan dengan sanad ini dari Muhammad bin Sinaan dari ‘Ammaar bin Marwaan dari Munakhkhal dari Jabir yang berkata Jibril [‘alaihis salaam] turun dengan ayat ini kepada Muhammad “Dan jika kamu [tetap] dalam keraguan tentang Al Qur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami [Muhammad] tentang Aliy maka buatlah satu surat yang semisal dengan Al Qur’an itu” [Al Kafiy Al Kulainiy 1/262 no 26]

Al Majlisiy mengatakan bahwa hadis ini dhaif [Miraat Al ‘Uquul 5/28]. Pernyataan Al Majlisiy benar karena di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Sinaan dan Munakhkhal bin Jamiil

  1. Muhammad bin Sinaan berdasarkan pendapat yang rajih dia adalah perawi yang dhaif. Kami telah membuat pembahasan khusus tentangnya disini [berdasarkan kaidah ilmu dalam mazhab Syi’ah]
  2. Munakhkhal bin Jamiil, An Najasyiy mengatakan bahwa dia seorang yang dhaif jelek riwayatnya [Rijal An Najasyiy hal 403 no 1127]

Riwayat Ketiga [Al Ahzaab ayat 71]

الحسين بن محمد، عن معلى بن محمد، عن علي بن أسباط، عن علي بن أبي حمزة، عن أبي بصير، عن أبي عبد الله عليه السلام في قول الله عز وجل: ” ومن يطع الله ورسوله (في ولاية علي [وولاية] الأئمة من بعده) فقد فاز فوزا عظيما ” هكذا نزلت

Husain bin Muhammad dari Mu’alla bin Muhammad dari ‘Aliy bin Asbaath dari ‘Aliy bin Abi Hamzah dari Abi Bashiir dari Abu ‘Abdullah [‘alaihis salaam] tentang firman Allah ‘azza wajalla “dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya dalam wilayah ‘Aliy dan para imam setelahnya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”. Begitulah ayat tersebut diturunkan [Al Kafiy Al Kulainiy 1/260 no 8]

Al Majlisiy mengatakan hadis ini dhaif [Miraat Al ‘Uquul 5/14]. Pernyataan Al Majlisiy benar karena di dalam sanadnya ada ‘Aliy bin Abi Hamzah Al Bathaa’iniy. Aliy bin Hasan menyatakan bahwa Aliy bin Abi Hamzah seorang pendusta [Rijal Al Kasyiy hal 338 no 235]

.

.

.

Berikutnya mari kita juga menguji hafalan di sisi kitab Ahlus Sunnah. Untuk memudahkan kita langsung ambil dari kitab Shahih yaitu Shahih Bukhariy. Ada yang hafal Juz ‘Amma?. Mari kita uji hafalan surat Al Lail

Shahih Bukhariy 4944

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ قَدِمَ أَصْحَابُ عَبْدِ اللَّهِ عَلَى أَبِي الدَّرْدَاءِ فَطَلَبَهُمْ فَوَجَدَهُمْ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَقْرَأُ عَلَى قِرَاءَةِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُلُّنَا قَالَ فَأَيُّكُمْ أَحْفَظُ فَأَشَارُوا إِلَى عَلْقَمَةَ قَالَ كَيْفَ سَمِعْتَهُ يَقْرَأُ { وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى } قَالَ عَلْقَمَةُ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى قَالَ أَشْهَدُ أَنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ هَكَذَا وَهَؤُلَاءِ يُرِيدُونِي عَلَى أَنْ أَقْرَأَ { وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى } وَاللَّهِ لَا أُتَابِعُهُمْ

Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Hafsh yang berkata telah menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Al A’masy dari Ibrahim yang berkata sahabat-sahabat ‘Abdullah datang menemui Abu Darda’. Maka ia [Abu Darda’] mencari mereka dan menemui mereka. Ia berkata kepada mereka “siapakah diantara kalian yang membaca dengan bacaan ‘Abdullah?”. [salah seorang ] berkata “kami semua”. Ia berkata “lalu siapa diantara kalian yang paling baik bacaannya?” maka mereka pun menunjuk Alqamah. Abu Darda’ bertanya “bagaimana kamu mendengarnya membaca ayat Wallaili idzaa yaghsyaa”. Alqamah berkata “wadzdzakari wal untsaa”. Abu Darda’ berkata “aku bersaksi bahwa aku telah mendengar Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] membacanya demikian, akan tetapi mereka menginginkan agar aku membacanya “wama khalaqa dzakara wal untsaa”. Demi Allah, aku tidak akan mengikuti mereka [Shahih Bukhari 6/170 no 4944

وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَى وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّى وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى

Jika ada yang merasa hafalannya cocok dengan yang tertulis di atas, berarti ada yang tidak beres dengan hafalan anda. Masih belum cukup, mari kita uji lagi hafalan anda Asy Syu’ara ayat 214

Shahih Bukhariy 4971

حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمْ الْمُخْلَصِينَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ يَا صَبَاحَاهْ فَقَالُوا مَنْ هَذَا فَاجْتَمَعُوا إِلَيْهِ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ خَيْلًا تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ قَالُوا مَا جَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبًا قَالَ فَإِنِّي نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ قَالَ أَبُو لَهَبٍ تَبًّا لَكَ مَا جَمَعْتَنَا إِلَّا لِهَذَا ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ { تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ } وَقَدْ تَبَّ هَكَذَا قَرَأَهَا الْأَعْمَشُ يَوْمَئِذٍ

Telah menceritakan kepada kami Yuusuf bin Muusa yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Usamah yang berkata telah menceritakan kepada kami Al A’masyiy yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin Murrah dari Sa’iid bin Jubair dari Ibnu ‘Abbaas [radiallahu ‘anhuma] yang berkata Ketika turun ayat wa andzir ‘asyiiratakal aqrabiin wa rahthaka minhumul mukhlashiin Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] keluar hingga naik ke atas bukit Shafa dan menyerukan “wahai sekalian manusia”. Orang-orang berkata “Siapakah orang ini?” akhirnya mereka pun berkumpul kepada beliau. Maka Beliau berkata “Bagaimana pendapat kalian, jika aku mengabarkan kepada kalian bahwa di balik bukit ada pasukan berkuda akan segera keluar, apakah kalian akan membenarkanku?.” Mereka berkata “kami belum pernah mendengar bahwa kamu berdusta”. Beliau kemudian berkata “Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian bahwa di hadapanku ada adzab yang sangat pedih”. Maka Abu Lahab pun berkata “Celaka kamu wahai Muhammad. Apakah hanya lantaran ini kamu mengumpulkan kami?” kemudian ia pergi, dan turunlah firman Allah, “tabbat yadaa abiy lahabiw watabb”. Al A’masy membacanya sekarang “wa qad tabb” [Shahih Bukhariy 6/179 no 4971]

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ وَرَهْطَكَ مِنْهُمْ الْمُخْلَصِينَ

Jika ada yang merasa hafalannya cocok dengan yang tertulis di atas, berarti ada yang tidak beres dengan hafalan anda

Akhir kata selamat menguji hafalan anda wahai para pembaca, tidak peduli apakah anda Syi’ah atau Ahlus Sunnah, yang penting jangan lupa uji hafalannya nyantai saja sambil minum kopi.

4 Tanggapan

  1. Harap diakui bahwa dapat kitab induk pada madzhab sudah dan ahlus sunnah (sunni), terdapat riwayat yang dhaif.

  2. sepertiya hafalan saya bermasalah..

  3. sepertinya saya gagal hafal jadi tidak tahu harus komentar apa

  4. hihihiihih majukena mundur kena….masih logis sih taurat dan injil sja sdh berhasil dirubah pasti kitabsuci pamungkas tdk akan luput dari incaran iblis laknatulloh ….itulah misi utama iblis ada di dunia….imam ali as dulu sdh menulis, menyususn, dan menawarkan pd para sahabat namun ditolaknya,…ya sdh sang imam sdh lepas dr kewajibannya…..maka suatu saat mereka akan kembali memohon pd imam mahdi as utk mengeluarkan kitab suci yg aslinya

Tinggalkan komentar