Benarkah Ada Orang Mati Yang Bisa Bicara?

Benarkah Ada Orang Mati Yang Bisa Bicara?

Benar, paling tidak begitulah yang dikatakan dalam sebagian kitab Rijal di sisi Ahlus Sunnah. Terdapat perawi hadis yang dikatakan “bisa berbicara setelah wafat”. Bahkan terdapat ulama ahlus sunnah yang membuat kitab khusus berkaitan dengan hal ini yaitu Ibnu Abi Dunya dalam kitabnya Man ‘Asya Ba’dal Maut. Tulisan ini hanya membawakan sedikit contoh sebagai bukti bahwa fenomena ini diyakini kebenarannya oleh ulama ahlus sunnah.

زَيْدُ بْنُ خَارِجَةَ بْنِ أَبِي زُهَيْرٍ الْخَزْرَجِيُّ الأَنْصَارِيُّ، شَهِدَ بَدْرًا، تُوُفِّي زَمَانَ عُثْمَانَ، هُوَ الَّذِي تَكَلَّمَ بَعْدَ الْمَوْتِ،

Zaid bin Khaarijah bin Abi Zuhair Al Khazrajiy Al Anshaariy, termasuk yang ikut perang Badar, wafat di masa Utsman dan ia adalah orang yang berbicara setelah wafat [Tarikh Al Kabir Al Bukhariy 3/383 no 1281]

زيد بن خارجة بن أبي زهير الخزرجي أحد ابني الحارث ابن الخزرج الأنصاري مديني له صحبة شهد بدرا توفي زمن عثمان رضي الله عنه وهو الذي تكلم بعد الموت روى عنه موسى بن طلحة حدثنا عبد الرحمن قال سمعت أبي يقول ذلك

Zaid bin Khaarijah bin Abi Zuhair Al Khazraajiy salah seorang dari bani Al Haarits bin Khazraaj Al Anshaariy Al Madiiniy, seorang sahabat Nabi, ikut serta dalam perang Badar, wafat pada masa Utsman [radiallahu ‘anhu] dan ia adalah orang yang berbicara setelah wafat, telah meriwayatkan darinya Muusa bin Thalhah. Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman yang berkata aku mendengar ayahku mengatakan demikian. [Al Jarh Wat Ta’dil Ibnu Abi Hatim 3/562 no 2541]

Fenomena Zaid bin Khaarijah bicara setelah ia wafat telah disebutkan dalam salah satu riwayat Baihaqiy dan dishahihkannya dalam kitabnya Dala’il An Nubuwah

أخبرنا أبو صالح بن أبي طاهر العنبري ، أنبأنا جدي يحيى بن منصور القاضي ، حدثنا أبو علي محمد بن عمرو كشمرد ، أنبأنا القعنبي ، حدثنا سليمان بن بلال ، عن يحيى بن سعيد ، عن سعيد بن المسيب ، أن زيد بن خارجة الأنصاري ، ثم من بني الحارث بن الخزرج توفي زمن عثمان بن عفان ، فسجى في ثوبه ، ثم أنهم سمعوا جلجلة ، في صدره ، ثم تكلم ، ثم قال : أحمد أحمد في الكتاب الأول ، صدق صدق أبو بكر الصديق الضعيف في نفسه القوي في أمر الله في الكتاب الأول ، صدق صدق عمر بن الخطاب القوي الأمين في الكتاب الأول ، صدق صدق عثمان بن عفان على منهاجهم مضت أربع وبقيت اثنتان ، أتت الفتن وأكل الشديد الضعيف ، وقامت الساعة وسيأتيكم من جيشكم خبر بئر أريس وما بئر أريس . قال يحيى : قال سعيد : ثم هلك رجل من خطمة فسجي بثوبه فسمع جلجلة في صدره ثم تكلم ، فقال : إن أخا بني الحارث بن الخزرج صدق صدق وأخبرنا أبو عبد الله الحافظ ، حدثنا أبو بكر بن إسحاق الفقيه ، أنبأنا قريش بن الحسن ، حدثنا القعنبي ، فذكره بإسناده نحوه وهذا إسناد صحيح وله شواهد

Telah mengabarkan kepada kami Abu Shalih bin Abi Thaahir Al ‘Anbariy yang berkata telah memberitakan kepada kami kakekku Yahya bin Manshuur Al Qaadhiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Aliy Muhammad bin ‘Amru yang berkata telah memberitakan kepada kami Al Qa’nabiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilaal dari Yahya bin Sa’iid dari Sa’iid bin Al Musayyab bahwa Zaid bin Khaarijah Al Anshaariy dari Bani Harits bin Khazraj wafat pada masa ‘Utsman bin ‘Affan maka jasadnya ditutupi dengan kain, kemudian orang-orang mendengar suara dari dadanya kemudian ia berbicara, ia berkata “Ahmad Ahmad ada dalam kitab yang pertama, benarlah benarlah Abu Bakar Ash Shiddiq yang lemah terhadap dirinya tetapi kuat dalam menjalankan perintah Allah juga ada dalam kitab yang pertama, benarlah benarlah Umar bin Khaththab yang kuat lagi terpercaya juga ada dalam kitab yang pertama, benarlah benarlah Utsman bin ‘Affan yang berada di atas manhaj mereka pada empat tahun pertama dan dua tahun yang tersisa akan datang fitnah, hari kiamat akan datang, dan akan datang kepada kalian pasukan kalian yang membawa kabar tentang sumur Ariis”. Yahya berkata Sa’iid berkata kemudian seorang laki-laki dari bani Khathmah meninggal lalu jasadnya ditutupi kain maka terdengar suara dari dadanya kemudian ia berbicara, ia berkata “sesungguhnya saudara dari Bani Harits bin Khazraaj benar, benar”. Dan telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Abdullah Al Haafizh yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Ishaaq Al Faaqih yang berkata telah memberitakan kepada kami Quraisy bin Hasaan yang berkata telah menceritakan kepada kami Al Qa’nabiy dan ia menyebutkan dengan sanad di atas. Sanad ini shahih dan memiliki syawaahid [Dala’il An Nubuwah Baihaqiy 6/195]

Selain Zaid bin Kharijah, hal yang sama terjadi juga pada perawi hadis lain yaitu dari golongan tabiin yang bernama Rabi’ bin Hiraasy. Ibnu Sa’ad dalam Ath Thabaqat ketika menuliskan biografi Rib’i bin Hiraasy ia menyebutkan

وأخوهما ربيع بن حراش الذي تكلم بعد موته

Dan saudara keduanya yaitu Rabii’ bin Hiraasy telah berbicara setelah kematiannya [Ath Thabaqat Ibnu Sa’ad 6/127]

ربيع بن حراش أخو ربعي بن حراش الذي تكلم بعد الموت وذكر أمره لعائشة فقالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: انه يتكلم رجل من أمتي بعد الموت من خير التابعين

Rabii’ bin Hiraasy saudara dari Rib’i bin Hiraasy, ia adalah orang yang berbicara setelah wafat dan disebutkan perkaranya kepada Aisyah maka ia berkata aku mendengar Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] mengatakan bahwa akan berbicara seseorang dari umatku setelah wafat yaitu yang paling baik dari kalangan tabiin [Al Jarh Wat Ta’dil Ibnu Abi Hatim 3/456 no 2062]

رَبِيعُ بْنُ حِرَاشٍ مِنْ عُبَّادِ أَهْلِ الْكُوفَةِ وَقُرَّائِهِمْ يَرْوِي عَنْ جَمَاعَةٍ مِنَ الصَّحَابَةِ رَوَى عَنْهُ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عُمَيْرٍ وَأَخُوهُ رِبْعِيٌّ آلَى أَنْ لَا تَفْتُرَ أَسْنَانُهُ ضَاحِكًا حَتَّى يَعْلَمَ أَيْنَ مَصِيرُهُ فَمَا ضَحِكَ إِلا بَعْدَ مَوْتِهِ

Rabii’ bin Hiraasy termasuk ahli ibadah dari penduduk Kuufah dan qari’ mereka, ia meriwayatkan dari jama’ah sahabat Nabi dan telah meriwayatkan darinya ‘Abdul Malik bin ‘Umair dan saudaranya Rib’i. Disebutkan bahwa ia tidak akan tertawa sampai ia mengetahui nasibnya kelak [surga atau neraka], maka ia tidak pernah tertawa kecuali setelah ia wafat [Ats Tsiqat Ibnu Hibban 4/226 no 2633]

Aneh memang tetapi begitulah yang diyakini oleh para ulama ahlus sunnah dan dinyatakan dalam riwayat shahih. Memang tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT berkehendak. Kami hanya ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa hal-hal yang aneh memang terdapat dalam kitab Ahlus Sunnah dan kitab Syi’ah. Terdapat sekelompok orang yang berwatak buruk begitu bersemangat mencari hal-hal aneh dalam kitab Syi’ah dan menjadikan hal itu sebagai bahan tertawaan padahal di sisi Ahlus Sunnah hal-hal aneh pun juga banyak.

Tidak jarang hal-hal aneh itu dibungkus dengan bahasa yang sensasional sehingga jika disajikan pada pembaca awam [apalagi yang akalnya rendah] maka mereka akan berlezat-lezat dalam menghina Syi’ah. Contohnya bukankah belum lama ini ada Pembenci Syi’ah yang membungkus sajian dengan judul “Ketika Keledai Telah Menjadi Perawi Hadis” dan “Alien”. Padahal duduk perkara sebenarnya jauh sekali dari bahasanya yang sensasional. Seandainya kita menuruti kerendahan akal para pembenci Syi’ah tersebut maka riwayat atau nukilan di atas bisa saja disajikan dalam bahasa yang sensasional pula seperti “Ternyata Ada Zombie Yang Jadi Perawi Hadis” atau “Mayat Hidup Menceritakan Hadis Dalam Kitab Ahlus Sunnah”. Tetapi kami tidak akan merendahkan akal kami seperti itu, kami tidak akan menjadikan riwayat ini sebagai bahan tertawaan.

Kami hanya ingin menunjukkan bahwa hal-hal yang musykil dalam mazhab Ahlus Sunnah juga banyak, kalau hal-hal musykil seperti itu dijadikan dasar mencela dan merendahkan suatu mazhab maka mazhab mana yang akan selamat dari celaan tersebut.

6 Tanggapan

  1. terima kasih artikelnya ustad

  2. yang jelas beda dong sunni dengan syiah, kalo sunni memang itu datangnya dari keajaiban Allah sementara syiah datangnya dari Jin dan setan,,, hiii seremmm

  3. kenapa di moderasi? takut ente debat ama ane?! hehe

  4. salam wa rahmmah
    Ustad Mohon di ulas riwayat dari jalur ahlu sunnah, yang berisi pujian Allah dan Rasulullah saww terhadap syiah… mohon maaf saya kutipkan diantaranya :

    1. Al Hafizh Abu Na’im, meriwayatkan dalam kitabnya HIlayah al Awliya dengan sanad dari Ibnu Abbas, ketika turun ayat yang mulia :” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” (QS.AlBayyinah: 7-8), kemudian Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, “Wahai Ali, itu adalah engkau dan syi’ahmu. Engkau dan syi’ahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridho dan di ridho’i” .

    2. Mawfiq bin Ahmad al Khawarizmi, meriwayatkan dari Abu Mua’ayyid, dalam kitab al Manaqib hadis ke dua dfalam pasal 17 dalam penjelasan ayat yang turun berkenaan dengan Ali bin Abi Thalib, dengan redaksi tanpa mencantumkan ayatnya, bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, “Wahai Ali, itu adalah engkau dan syi’ahmu. Engkau dan syi’ahmu akan datang pada hari kiamat dalam keadaan ridho dan di ridho’i” .

    3. Sabath bin al Jawzi dalam kitabnya Tadzkirah Khawwash al Ummah hlm 56 meriwayatkan dengan sanad dari Abu Sa’id al Khudri, Nabi Saw memandang kepada Ali bin Abi Thalib, lalu Rasulullah saw bersabda, “ orang ini dan para pengikutnya (syi’ah) adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat”

    4. Al Hakim ‘Ubaidullah al Haskani, seorang mufasir ahlu sunnah yang terkemuka menuliskan dalam kitabnya Syawahid al Tanzil, dari al Hakim Abu ‘Abdullah al Hafizh dengan sanad marfu’ kepada Yazid bin Syahrahil al Anshari, ia berkata :” Saya mendengar Ali bin Abi Thalib berkata, “Rasulullah saw, sambil menyandarkan kepalanya di dadaku beliau bersabda, “Wahai Ali, tidakkah engkau pernah mendengar firman Allah SWT, “:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8) mereka adalah engkau dan syi’ahmu, dan tempat pertemuanku dan kamu yang telah dijanjikan adalah al haudh, ketika umat-umat lain ketakutan saat hendak di hisab, kalian dipanggil karena tanda putih di dahi (ghurran muhajjalin).

    5. Allamah Muhammad bin Yusuf al Qurasyi al Kanji al Syafi’I, meriwayatkan dalam kitabnya Kifayah al Thalib Bab 62 dari Yazid bin Syarahil, ia berkata :” Saya mendengar Ali bin Abi Thalib berkata, “Rasulullah saw, sambil menyandarkan kepalanya di dadaku beliau bersabda, “Wahai Ali, tidakkah engkau pernah mendengar firman Allah SWT, “:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8) mereka adalah engkau dan syi’ahmu, dan tempat pertemuanku dan kamu yang telah dijanjikan adalah al haudh, ketika umat-umat lain ketakutan saat hendak di hisab, kalian dipanggil karena tanda putih di dahi (ghurran muhajjalin).

    6. Mawfiq bin Ahmad al Khawarizmi dalam kitabnya Manaqib Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, , “Wahai Ali, tidakkah engkau pernah mendengar firman Allah SWT, “:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8) mereka adalah engkau dan syi’ahmu, dan tempat pertemuanku dan kamu yang telah dijanjikan adalah al haudh, ketika umat-umat lain ketakutan saat hendak di hisab, kalian dipanggil karena tanda putih di dahi (ghurran muhajjalin).

    7. Abu al Mu’ayyid al Mawfiq bin Ahmad al Khawarizmi meriwayatkan dalam Manaqib Ali bin Abi Thalib Pasal 9 hadis ke 10 dari Jabir bin “Abdullah al Anshari, ia berkata, Kami berada bersama Rasulullah SAW, kemudian dating Ali bin Abi Thalib, kemudian beliau bersabda, “ Telah dating saudaraku kepada kalian”, kemudian beliau menoleh ke Ka’bah dan memukulkan tanganya, lalu beliau bersabda: ” Demi yang diriku dalam kekuasan-Nya, orang ini dan syi’ahnya adalah orang-orang yang beroleh kemenangan pada hari kiamat. Kemudian, ia adalah orang pertama yang beriman di antara kalian, yang paling setia menepati janji Allah, yang paling keras menegakkan perintah Allah, yang paling adil dalam memimpin, yang paling adil dalam membagi, dan yang paling agung keutamaanya di disisi Allah” Perawi kemudian menambahkan, kemudian turun ayat Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk… (hingga akhir surrah), selanjutnya perawi berkata, “ Apabila Ali bin Abi Thalib dating, para sahabat Muhammad berkata, “Telah dating khayrul barriyyah (sebaik-baik makhluk)

    8. Allamah al-Kanji al Syafi’I meriwayatkan dalam kitabnya Kifayah al Thalib bab 62 dengan sanad dari Jabir bin ‘Abdullah al Anshari : , Kami berada bersama Rasulullah SAW, kemudian dating Ali bin Abi Thalib, kemudian beliau bersabda, “ Telah dating saudaraku kepada kalian”, kemudian beliau menoleh ke Ka’bah dan memukulkan tanganya, lalu beliau bersabda: ” Demi yang diriku dalam kekuasan-Nya, orang ini dan syi’ahnya adalah orang-orang yang beroleh kemenangan pada hari kiamat. Kemudian, ia adalah orang pertama yang beriman di antara kalian, yang paling setia menepati janji Allah, yang paling keras menegakkan perintah Allah, yang paling adil dalam memimpin, yang paling adil dalam membagi, dan yang paling agung keutamaanya di disisi Allah”.

    9. Jalaludin al Suyuthi dalam kitabnya al Durr al Mantsur, ia meriwayatkan hadis dari Ibn ‘Asakir al Dimasyqi yang meriwayatkanya dari Jabir bin ‘Abdullah al Anshari, bahwa ia berkata : Kami berada bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba Ali bin Abi Thalib dating, maka Nabi SAW bersabda, “Demi diriku dalam kekuasaan-Nya, orang ini dan syi’ahnya adalah orang-orang yang beroleh kemenangan pada hari kiamat.” Kemudian turun ayat : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8)

    10. Jalaludin al Suyuthi dalam kitabnya al Durr al Mantsur juga meriwayatkan dari Ibn ‘Adi dari Ibn ‘Abbas, bahwa ia meriwayatkan ketika turun ayat “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8), Rasulullah SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, “Engkau dan syi’ahmu dating pada hari kiamat dalam keadaan ridho dan diridhoi”.

    11. Ibnu al-Shabagh al-Maliki dalam kitabnya al Fushul al Muhimmah hal 122, meriwayatkan hadis dari Ibn ‘Abbas, ia berkata : Ketika turun ayat : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8) Nabi SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, ”Ítu adalah engkau dan syi’ahmu, engkau dan mereka dating pada hari kiamat dalam keadaan ridho dan di ridhoi. Sedangkan Musuh-musuhmu dating dalam keadaan murka dan hangus”

    12. Ibnu Hajar dalam kitabnya Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah bab XI, meriwayatkanya dari al Hafizh Jamaluddin al Zarandi , Muhammad bin Yusuf al Zarandi al Madani, ia berkata, Ketika turun ayat : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8) Nabi SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, ”Ítu adalah engkau dan syi’ahmu, engkau dan mereka dating pada hari kiamat dalam keadaan ridho dan di ridhoi. Sedangkan Musuh-musuhmu dating dalam keadaan murka dan hangus” Maka Ali bin Abi Thalib bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah Musuhku ? Beliau SAW menjawab, “Orang-orang yang berlepas diri darimu dan suka melaknatmu”.

    13. Allamah al Mashudi dalam Jawahir al “Uqdayn juga meriwayatkan dari al Hafizh Jamaludin al Zarandi , Muhammad bin Yusuf al Zarandi al Madani, ia berkata, Ketika turun ayat : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu sebaik-baik makhluk” ?(QS.AlBayyinah: 7-8) Nabi SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, ”Ítu adalah engkau dan syi’ahmu, engkau dan mereka dating pada hari kiamat dalam keadaan ridho dan di ridhoi. Sedangkan Musuh-musuhmu dating dalam keadaan murka dan hangus” Maka Ali bin Abi Thalib bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah Musuhku ? Beliau SAW menjawab, “Orang-orang yang berlepas diri darimu dan suka melaknatmu”.

    14. Mir Sayid Ali al Hamdani al Syafi’I, dalam kitabnya Mawaddah al Qurba, meriwayatkan dari Ummul mukminin Ummu Salamah, bahwa ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Wahai Ali, engkau dan sahabat-sahabatmu berada di surga. Engkau dan syiahmu berada di surga.

    15. Ibnu Hajar dalam kitabnya Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah meriwayatkan dari Ummul mukminin Ummu Salamah, bahwa ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Wahai Ali, engkau dan sahabat-sahabatmu berada di surga. Engkau dan syiahmu berada di surga.

    16. Al Hafizh bin al Maghazali al Syafi’I, dalam kitabnya Manaqib ‘Ali bin Abi THalib, ia meriwayatkan hadis dengan sanad dari Jabir bin “Abdullah : Ketika Ali bin Abi Thalib dating dalam penaklukan Khaibar, Rasulullah SAW berkata kepadanya : “Wahai Ali… Cukuplah bagimu dengan kedudukanmu disampingku seperti kedudukan Harun disamping Musa, hanya saja tidak ada Nabi sesudahku. Engkau yang membebaskan jaminanku, menutup auratkau dan berperang untuk membela sunnahku. Kelak di akhirat, engkau adalah makhluk yang paling dekat denganku. Di Al haudh engkau berada di belakangku. Syiahmu berada diatas mimbar-mimbar dari cahaya disekelilingku dengan wajah yang putih. Aku memberikan syafaat kepada mereka . Merekapun berada dis urga di dekatku. Orang yang memerangimu berarti memerangiku dan orang yang berdamai denganmu berarti berdamai denganku.

    17. Kitab Tarikh Baghdad, Juz 12 hlm 289. Nabi saw berkata kepada Ali bin Abi Thalib : “Engkau dan syi’ahmu berada di surga”

    18. Kitab Muruj al-Dzahab, juz 2 hlm. 51 Nabi saw bersabda : ” Pada hari kiamat manusia dipanggil dengan nama-nama mereka dan ibu mereka kecuali orang ini (Ali bin Abi Thalib) dan syi’ahnya. Mereka dipanggil dengan nama mereka dan bapak mereka karena kesahihan kelahiran mereka”.

    19. Kitab Al Shawa’iq al- Muhriqah, hlm 66 ceta. al-Maimanah Mesir. Bahwa Nabi saw bersabda: “Wahai Ali, engkau dan syiahmu kembali kepadaku di al-Hawdh dengan rasa puas dan wajah yang putih. Sedangkan musuh-musuh mereka kembali ke al-hawdh dalam kehausan”.

    20. Allamah Shalih al Turmudzi meriwayatkanya dalam al Manaqib al Murthadhawiyah hl 101 cet Bombay, Bahwa Nabi saw bersabda: “Wahai Ali, engkau dan syiahmu kembali kepadaku di al-Hawdh dengan rasa puas dan wajah yang putih. Sedangkan musuh-musuh mereka kembali ke al-hawdh dalam kehausan”.

    21. Kitab Kifayah al-Thalib, halaman 135, Nabi saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib: “…dan syiahmu berada diatas mimbar-mimbar dari cahaya dan dengan wajah putih di sekelilingku. Aku memberi syafaat kepada mereka. Maka mereka kelak disurga bertetangga denganku”.

    22. Kitab Manaqib Ibn Maghazali, hlm 238 meriwayatkan dalam hadis panjang dan pada akhir hadis berbunyi : Nabi saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib: “…dan syiahmu berada diatas mimbar-mimbar dari cahaya dan dengan wajah putih di sekelilingku. Aku memberi syafaat kepada mereka. Maka mereka kelak disurga bertetangga denganku”.

    23. Kitab Kifayah al-Thalib, hal 98 dengan sanad dari ‘Ashim bin Dhumurah dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Huasin adalah buahnya, dan syi’ah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik” Allamah al Kanji kemudian menuliskan, “ Demikianlah al Khatib meriwayatkanya dalam kitab tarikh dan sanad-sanadnya.

    24. Al Hakim meriwayatkan dalam al Mustadrak Juz 3 hal 160 : dengan sanad dari ‘Ashim bin Dhumurah dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Huasin adalah buahnya, dan syi’ah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik”

    25. Ibnu Asakir meriwayatkan dalam kitab Tarikh Juz 4 hal 318 : dengan sanad dari ‘Ashim bin Dhumurah dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Huasin adalah buahnya, dan syi’ah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik”

    26. Muhibbuddin meriwayatkan dalam kitab al Riyadh al Nadhrah juz II hal 253. dengan sanad dari ‘Ashim bin Dhumurah dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Huasin adalah buahnya, dan syi’ah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik”

    27. Ibn Shabagh al Maliki dalam kitabnya al Fushul al Muhimmah, 11, dengan sanad dari ‘Ashim bin Dhumurah dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Huasin adalah buahnya, dan syi’ah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik”

    28. al Shafuri dalam kitabnya Nazhah al Majalis juz II hal 222, dengan sanad dari ‘Ashim bin Dhumurah dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : “Ada sebuah pohon yang aku adalah pangkalnya, Ali adalah cabangnya, al-Hasan dan al-Huasin adalah buahnya, dan syi’ah adalah daun-daunnya. Tidak keluar sesuatu yang baik kecuali dari yang baik”

    29. Allamah al Qunduzi al Hanafi dalam kitabnya Yaniabi ‘ al Mawaddah hlm 257 cet Istanbul meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :” Janganlah kalian merendahkan syiah Ali bin Abi Thalib, karena masing-masing dari mereka diberi syafaat seperti untuk Rabi’ah dan Mudhar “

    30. Allamah al Hindi dalam kitab Intiha’ al Afham hlm 19, meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :” Janganlah kalian merendahkan syiah Ali bin Abi Thalib, karena masing-masing dari mereka diberi syafaat seperti untuk Rabi’ah dan Mudhar “

    31. Sabath bin al Jawzi dalam kitabnya Tadzkirah al Khawwash, hlm 59 cet aljir meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Sa’id al Khudri : Nabi SAW memandang Ali bin Abi Thalib dan bersabda, “Orang ini dan syi’ahnya adalah orangorang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat”

    32. al Dailami, penulis kitan Firdaws al Akhbar. Meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah DAW bersabda :” Syi’ah Ali adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan “

    33. Allamah al Mannawi, dalm kitabnya Kunuz al Haqa’iq hlm 83, cet Bulaq : Meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah DAW bersabda :” Syi’ah Ali adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan “

    34. Al Qunduzi dalam Yanabi’ al Mawwaddah hlm 180 cet Istanbul, Meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah DAW bersabda :” Syi’ah Ali adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan “

    35. Allamah al Hindi meriwayatkan dalam kitabnya Intiha al Afham hal 222 Cet Nul Kesywar, ia eriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah DAW bersabda :” Syi’ah Ali adalah orang-orang yang memperoleh kemenangan “

    36. Allamah al kasyafi al Turmudzi dalam kitabnya al Manaqib al Murthadhawiyah hlm 113 cet Bombay, meriwayatkan dari Ibn Abbas : bahwa Rasulullah SAW bersabda :”Ali dan syi’ahnya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat “

    37. Al Qunduzi dalam Yanabi’ al Mawwaddah hlm 257 meriwayatkan dari Ibn Abbas : bahwa Rasulullah SAW bersabda :”Ali dan syi’ahnya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat “

    38. Allamah al Hindi meriwayatkan dalam kitabnya Intiha al Afham hlm 19, meriwayatkan dari Ibn Abbas : bahwa Rasulullah SAW bersabda :”Ali dan syi’ahnya adalah orang-orang yang mendapat kemenangan pada hari kiamat “

    39. Jalaludin al Suyuthi dalam kitabnya al Durr al Mantsur juz VI hlm 379 cet Mesir, Rasulullah SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib : “Engkau dan syi’ahmu kembali kepadaku di al Hawdh dalam keadaan puas”

    40. Al Qunduzi dalam Yanabi’ al Mawwaddah hlm 182, Rasulullah SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib : “Engkau dan syi’ahmu kembali kepadaku di al Hawdh dalam keadaan puas”

    41. Ibnu ‘Asakir dalam Kitab Tarikh, 4 hlm 318 meriwayatkan, Nabi saw bersabda : “Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, al-Hasan dan al-Husain keturunan kita menyusul dibelakang kita. Istri-istri kita menyusul dibelakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita “.

    42. Ibnu Hajar dalam kitabnya Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah hlm 96 meriwayatkan, Nabi saw bersabda : “Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, al-Hasan dan al-Husain keturunan kita menyusul dibelakang kita. Istri-istri kita menyusul dibelakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita “.

    43. Sabath bin al Jawzi dalam kitabnya Tadzkirah al Khawwash hlm 31, Nabi saw bersabda : “Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, al-Hasan dan al-Husain keturunan kita menyusul dibelakang kita. Istri-istri kita menyusul dibelakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita “.

    44. Dalam kitab Majma’ al Zawa’id juz IX hal 131 diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda : “Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, al-Hasan dan al-Husain keturunan kita menyusul dibelakang kita. Istri-istri kita menyusul dibelakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita “.

    45. Allamah al Mannawi, dalm kitabnya Kunuz al Haqa’iq dalam catatan pinggir al Jami’ al Shaghir juz II hlm 16 diriwayatkan bahwa Nabi saw bersabda : “Wahai Ali, empat orang pertama yang masuk surga adalah aku, engkau, al-Hasan dan al-Husain keturunan kita menyusul dibelakang kita. Istri-istri kita menyusul dibelakang keturunan kita, dan syiah kita di kanan dan kiri kita “.

    46. Is’f al Raghibin ditulis dalam catatan pinggir kitab Nur al Abshar hlm 131 karya al Daruquthni meriwayatkan secara Imarfu’ bahwa beliau Rasulull SAW bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, “Wahai Abul Hasan, engkau dan syi’ahmu berada di surga”

    47. Tarikh Baghdad juz XII hlm 289, cet al Sa’adah, Mesir, meriwayatkan dengan sanadnya dari al Sya’bi dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : Engkau dan syi’ahmu berada di surga

    48. Akhthab Khawarizmi meriwayatkan dalam kitabnya al Manaqib : meriwayatkan dengan sanadnya dari al Sya’bi dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : Engkau dan syi’ahmu berada di surga

    49. Dalam kitab Muntakhab Kanz al ummal yang dicetak dalam catatan pinggir al Musnad juz V hlm 439 cet al Mathba’ah al Maimanah Mesir meriwayatkan dengan sanadnya dari al Sya’bi dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : Engkau dan syi’ahmu berada di surga”

    50. Allamah al Barzanji menuliskan dalam kitabnya al Isya’ah fi isyrath al sa’ah hlm 41 meriwayatkan dengan sanadnya dari al Sya’bi dari Ali bin Abi Thalib : Rasulullah SAW bersabda : Engkau dan syi’ahmu berada di surga

    51. al Haitsami dalam Kitab Majma al Zawa’id juz 9 hlm 173, meriwayatkan dari Abu HUrairah : Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib : Engkau bersamaku dan syi’ahmu di surga “

    52. Allamah al Khahusyi menuliskan dalam kitabnya Syarf al Nabi saw, ia meriwayatkan dari Ummul Mukminin Ummu Salamah : Rasulullah SAW bersabda “ Aku sampaikan kabar gembira kepadamu wahai Ali, engkau dan syi’ahmu berada di surga”

    53. Allamah al Amritsari al Hanafi meriwayatkan dalam kitabnya Rajih al Mathalib meriwayatkan dari Ummul Mukminin Ummu Salamah : Rasulullah SAW bersabda “ Aku sampaikan kabar gembira kepadamu wahai Ali, engkau dan syi’ahmu berada di surga”

    54. al Haitsami dalam kitabnya Majma al Zawa’id , meriwayatkan bahwa dalam kutbahnya Rasulullah saw bersabda : ” Wahai Manusia, barang siapa membenci kami, Ahlul Ba’it, Allah akan mengumpulkanya pada hari kiamat sebagai Yahudi. ” Jabir bin Abdullah bertanya, “Wahai Rasulullah, walaupun ia mengerjakan puasa dan sholat ? beliau saw menjawab : ” Sekalipun ia mengerjakan puasa dan sholat dan menyatakan dirinya sebagai muslim. Dengan demikian, siapa yang menumpahkan darahnya, hendaknya membayar jizah dan mereka itu kecil. Kepadaku diumpamakan umatku dengan buah tin, lalu para pembawa bendera berlalu dihadapanku. Maka aku memohon ampunan untuk Ali dan syi’ahnya”.

    55. Ibnu ‘Asakir dalam Kitab Tarikh 2/442 meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa dalam kutbahnya Rasulullah saw bersabda : ” Wahai Manusia, barang siapa membenci kami, Ahlul Ba’it, Allah akan mengumpulkanya pada hari kiamat sebagai Yahudi. ” Jabir bin Abdullah bertanya, “Wahai Rasulullah, walaupun ia mengerjakan puasa dan sholat ? beliau saw menjawab : ” Sekalipun ia mengerjakan puasa dan sholat dan menyatakan dirinya sebagai muslim. Dengan demikian, siapa yang menumpahkan darahnya, hendaknya membayar jizah dan mereka itu kecil. Kepadaku diumpamakan umatku dengan buah tin, lalu para pembawa bendera berlalu dihadapanku. Maka aku memohon ampunan untuk Ali dan syi’ahnya”.

    56. Kitab Tahdzib juz VI hlm 67 cet al Turuqqi, Damaskus meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa dalam kutbahnya Rasulullah saw bersabda : ” Wahai Manusia, barang siapa membenci kami, Ahlul Ba’it, Allah akan mengumpulkanya pada hari kiamat sebagai Yahudi. ” Jabir bin Abdullah bertanya, “Wahai Rasulullah, walaupun ia mengerjakan puasa dan sholat ? beliau saw menjawab : ” Sekalipun ia mengerjakan puasa dan sholat dan menyatakan dirinya sebagai muslim. Dengan demikian, siapa yang menumpahkan darahnya, hendaknya membayar jizah dan mereka itu kecil. Kepadaku diumpamakan umatku dengan buah tin, lalu para pembawa bendera berlalu dihadapanku. Maka aku memohon ampunan untuk Ali dan syi’ahnya”.

    Mohon maaf jika kutipanya terlalu panjang syukran… dan salam takzim

  5. JAHIlnya wahabiyun,…..wahabiyun=nashibi itu kaum sok tahu bingit

  6. Kelemahan para ustaz sebagai manusia yah cepat berkesimpulan. Terus ngebawain “dalil” versi si ustaz sendiri, jemaahnya bisanya cuma merem sambil ngangguk ngangguk lha kagak ngarti. Minjem istilah agama sebelah jemaah itu bak sekawanan domba para ustaz penggembalanya. Jadi domba gak enak cuma bisa pasrah digiring kemana aja sama penggembalanya. Mending kalau penggembalanya bawa kawanan domba pergi ke padang rumput lhaa kalau digiring masuk jurang bigimana coba hayooo. Kawanan domba kalau disuruh ke kiri yaa ke kiriii disuruh ke kanan yaaa ke kanan. Kasiaan duehh gueh.

Tinggalkan komentar