Hadis Nabi Muhammad Tawadlu’ Akan Keutamaannya

Hadis Nabi Muhammad Tawadlu’ Akan Keutamaannya

Sebelum masuk ke pokok bahasan ada baiknya kami mengingatkan para pembaca bahwa dahulu kami pernah membahas tentang atsar dimana Imam Ali mengatakan bahwa yang terbaik diantara umat ini adalah Abu Bakar dan Umar. Kami tidak menolak atsar tersebut tetapi kami berpandangan bahwa ketika Imam Ali mengucapkan hal itu ia sedang tawadhu’ atas keutamaannya. Ada sebagian nashibi yang tidak terima dengan pernyataan tawadhu’ Imam Ali, ia mengatakan tidak ada yang namanya tawadhu’ justru menyebutkan keutamaan orang lain. Boleh saja tawadhu’ seolah mengingkari keutamaan diri pribadi tetapi tidak dengan menyebutkan bahwa orang lain lebih utama. Begitulah kata Nashibi

Tulisan ini akan menunjukkan kepada para pembaca bahwa Nabi Muhammad [shallallahu ‘alaihi wasallam] pernah tawadhu’ atas keutamaan dirinya dan menyebutkan keutamaan orang lain padahal diri Beliau lebih utama kedudukannya. Silakan perhatikan hadis berikut

مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ قَالَ أَتْقَاهُمْ قَالُوا لَيْسَ عَنْ هَذَا نَسْأَلُكَ قَالَ فَيُوسُفُ نَبِيُّ اللَّهِحَدَّثَنَا

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyaar yang berkata telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Ubaidillah yang berkata telah menceritakan kepadaku Sa’iid bin Abi Sa’iid dari ayahnya dari Abu Hurairah [radiallahu ‘anhu] yang berkata dikatakan “wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling mulia?” Beliau berkata “yang paling bertakwa diantara mereka”. Mereka berkata “bukan ini yang kami maksud”. Beliau berkata “maka Yusuf Nabi Allah” [Shahih Bukhari 4/178 no 3490]

حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة حدثنا علي بن مسهر وابن فضيل عن المختار ح وحدثني علي بن حجر السعدي ( واللفظ له ) حدثنا علي بن مسهر أخبرنا المختار بن فلفل عن أنس بن مالك قال جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقال يا خير البرية فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم ذاك إبراهيم عليه السلام

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah yang berkata telah menceritakan kepada kami Aliy bin Mushr dan Ibnu Fudhail dari Mukhtar. Dan telah menceritakan kepada kami Aliy bin Hujr As Sa’diy dan lafaz ini adalah miliknya telah menceritakan kepada kami Aliy bin Mushr yang berkata telah mengabarkan kepada kami Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik yang berkata seorang laki-laki datang kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan berkata “wahai sebaik-baik makhluk”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “itu adalah Ibrahim ‘alaihis salam” [Shahih Muslim 4/1839 no 2369]

Tidak diragukan bahwa dalam keyakinan kita umat islam Nabi Muhammad [shallallahu ‘alaihi wasallam] adalah manusia yang paling mulia dan sebaik-baik makhluk. Tetapi hadis shahih diatas malah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] menyebutkan bahwa manusia yang paling mulia adalah Nabi Yusuf [‘alaihis salam] dan sebaik-baik makhluk adalah Nabi Ibrahim [‘alaihis salam].

Seandainya akal kita kualitasnya rendah seperti para Nashibi maka mungkin kita akan menolak hadis ini sebagaimana para Nashibi menolak hadis Ath Thayr. Bukankah yang paling mulia dan sebaik-baik makhluk adalah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] maka tidak diragukan hadis-hadis di atas adalah dusta atas nama Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Nah begitulah cara berpikir akal nashibi. Alhamdulillah kita tidak akan menjatuhkan akal kita seperti mereka

Satu-satunya penjelasan yang paling mungkin adalah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] tawadhu’ dalam perkataannya di atas. Ketika Beliau menyatakan hal itu maka Beliau seolah-olah tidak memandang dirinya dan memuliakan keutamaan orang lain padahal tidak diragukan bahwa Beliau adalah yang paling mulia dan sebaik-baik manusia.

9 Tanggapan

  1. salam…
    maaf mas SP,… atsar Imam Ali as tawadhu ttg keutamaannya rasanya kok bagi sy kurang mengena jika dibandingkan dg hadist Nabi Saw ttg tawadhlu akan keutamaannya dengan Nabi lainnya,..karena Abu Bakar dan Umar jelas oleh Nabi Saw pd hadist ttg syuhada perang Uhud, Nabi Saw sendiri tdk berani menjamin Abu BAkar diakhir hidupnya akan menjadi Syuhada,.sedangkan Nabi Yusuf as dan Nabi Ibrahim as jelas mereka terjamin surga…
    artinya :
    1. kalau hadist tawdhu Nabi saw membandingkannya dengan Nabi yg lain yg sama2 mereka semua dijamin Penghuni Syurga.
    2. Atsar Imam Ali as. (terjamin Syurga) membandingkannya dengan orang lain yg tak terjamin Masuk Syurga.

    tolong pencerahannya,…mohon maaf atas tulisan saya yg bodoh dan penuh dosa ini.
    wasalam

  2. salam
    Maap mas SP yg baik, saya ada sedikit ke”galau”an:

    1. Mengenai tawadhunya nabi saw tentang mengutamakan nabi ibrahim as dan yusuf as memang karena ADA SAHABAT/LAKI2 MENANYAKAN siapa mahluk yg mulia, maka nabi saw dengan tawadhu-nya mengatakan kedua nabi as (ibrahim as dan yusuf as) adalah yg paling mulia/bertakwa

    Sedangkan artikel mas SP sebelumnya (atsar dimana Imam Ali mengatakan bahwa yang terbaik diantara umat ini adalah Abu Bakar dan Umar), tidak terdeskripsikan ada seorangpun yg menanyakan kpd imam ali siapa manusia terbaik setelah nabi. yaitu:

    “MAUKAH KUBERITAHUKAN kepada kalian tentang orang yang paling baik dari umat ini setelah Nabinya shallallaahu ‘alaihi wa sallam? (yaitu) Abu Bakr”. Lalu,

    “Ali RA pernah berkhutbah kepada kami di atas mimbar ini ..(dst mengenai bau bakar dan umar adl manusia tebaik)”. Lalu,

    dari ‘Alqamah, ia berkata : Aku mendengar ‘Aliy di atas mimbar, lalu ia memukul mimbar Kuufah dengan tangannya seraya berkata : Telah sampai kepadaku ada satu kaum yang mengutamakan diriku di atas Abu Bakr dan ‘Umar. (..dst tentang abu bakar dan umar adl manusia terbaik setelah nabi).
    .
    Kecuali 1 hadis saja yg ada di artikel itu ttg ADA YG MENANYAKAN (yaitu muhammad bin hanafiyah) kpd imam ali, siapa manusia terbaik setelah nabi, maka di jawab abu bakar lalu umar.

    Nah, intinya nabi saw di “desak” oleh sahabat utk menyebut siapa mahluk yg paling mulia, sedangkan imam ali tanpa ada “desakan” menyebutkan abu bakar lalu umar sebagai manusia terbaik setelah nabi saw (kecuali pertanyaan dari muhammad bin hanafiyah).

    Bukankah berarti perkataan imam ali (mengenai abu bakar lalu umar) yg tanpa ada “desakan”/ pertanyaan itu adalah PENYAMPAIAN ILMU YG HAQ/ HAL YG PERLU DIKETAHUI.
    dan barulah jawaban imam ali kpd muhammad bin hanafiyah itu termasuk ke-tawadhu-an imam ali.

    2. Ada jg hadis:
    “Seandai Musa masih hidup dan ia menemui masa kenabianku niscaya ia akan mengikutiku” (nabi marah ketika umar membaca taurat).

    Hadits ini diriwayatkan Al-Imam Ahmad dlm Musnad- 3/387 dan Ad-Darimi dlm muqaddimah kitab Sunan- no. 436. Demikian pula Ibnu Abi ‘Ashim Asy-Syaibani dlm kitab As-Sunnah no. 50. Hadits ini dihasankan oleh Albani

    dan juga
    “Hadis riwayat Jabir ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaanku dengan para nabi, adalah seperti perumpamaan seseorang yang membangun sebuah rumah. Dia menata dengan bagus dan sempurna. Kecuali masih ada satu tempat bata. Banyak orang masuk kedalam bangunan tersebut dan mengaguminya seraya berkata: Kalau seandainya bukan karena tempat bata itu (masing kosong), maka akan jauh lebih bagus. Selanjutnya Rasulullah saw. bersabda: Aku adalah yang (diibaratkan) sebagai bata tersebut. Aku datang sekaligus sebagai penutup para nabi-nabi. (Shahih Muslim No.4240)

    jadi, hadist ini Nabi saw bukan menyombongkan diri, melainkan MEYAMPAIKAN ILMU YG HAQ, sedangkan artikel mas SP diatas menunjukkan ke Tawadhu-an nabi saw saat di “desak”/ ditanya sahabat.

    Begitu pula imam ali, mengatakan “abu bakar lalu umar adalah manusia terbaik setelah nabi” menunjukkan:
    a. PENYAMPAIAN ILMU YG HAQ/ HAL YG PERLU DIKETAHUI (bahwa abu bakar lalu umar memang manusia terbaik setelah nabi). Karena tidak ada desakan bagi imam ali utk mengatakannya/ tdk ada pertanyaan dari sahabat lain. Sekaligus,
    b. ketawadhuan imam ali (saat ditanya muhammad bin hanafiyah)

    mohon pencerahan dari mas SP utk saya yg dangkal ilmunya ini (afwan, saya baru 1,5 tahu belajar islam mas :-))

  3. waduh, trus sekarang yg ngaku2 syiah kok lancang bgt yah thd abu bakar n umar…ckckckckc…ali aja kek gitu…kok beda yah 🙂

  4. @Anak Salafy

    Sejalan dengan analisa anda maka bagaimana dengan riwayat berikut ini ?

    Abu Bakar sendiri kendati ia dibaiat sebagai khalifah, ia sendiri mengakui kalau ia bukanlah yang terbaik diantara para sahabat Nabi.
    وقال محمد بن اسحاق حدثني الزهري حدثني أنس بن مالك قال لما بويع أبو بكر في السقيفة وكان الغد جلس أبو بكر على المنبر وقام عمر فتكلم قبل أبي بكر فحمد الله وأثنى عليه بما هو أهله ثم قال أيها الناس إني قد كنت قلت لكم بالأمس مقالة ما كانت وما وجدتها في كتاب الله ولا كانت عهدا عهدها الي رسول الله صلى الله عليه وسلم ولكني كنت ارى أن رسول الله سيدبر أمرنا يقول يكون آخرنا وان الله قد أبقى فيكم كتابه الذي هدى به رسول الله فان اعتصمتم به هداكم الله لما كان هداه الله له وأن الله قد جمع أمركم على خيركم صاحب رسول الله صلى الله عليه وسلم وثاني اثنين إذ هما في الغار فقوموا فبايعوه فبايع الناس أبا بكر بيعة العامة بعد بيعة السقيفة ثم تكلم ابو بكر فحمد الله وأثنى عليه بما هو أهله ثم قال أمابعد أيها الناس فاني قد وليت عليكم ولست بخيركم فان أحسنت فأعينوني وان اسأت فقوموني الصدق أمانة والكذب خيانة والضعيف منكم قوي عندي حتى أزيح علته إن شاء الله والقوي فيكم ضعيف حتى آخذ الحق ان شاء الله لا يدع قوم الجهاد في سبيل الله إلا ضربهم الله بالذل ولا يشيع قوم قط الفاحشة إلا عمهم الله بالبلاء أطيعوني ما أطعت الله ورسوله فاذا عصيت الله ورسوله فلا طاعة لي عليكم قوموا الى صلاتكم يرحمكم الله

    Dan Muhammad bin Ishaq berkata telah menceritakan kepada kami Az Zuhri yang berkata telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik yang berkata ketika Abu Bakar dibaiat di Saqifah, esok harinya ia duduk diatas mimbar dan Umar berdiri di sampingnya memulai pembicaraan sebelum Abu Bakar. Umar mulai memuji Allah sebagai pemilik segala pujian, kemudian berkata “wahai manusia aku telah katakan kepada kalian kemarin perkataan yang tidak terdapat dalam kitabullah dan tidak pula pernah diberikan Rasulullah SAW kepadaku. Aku berpandangan bahwa Rasulullah SAW akan hidup terus dan mengatur urusan kita maksudnya Rasulullah akan wafat setelah kita. Dan sesungguhnya Allah SWT telah meninggalkan kitab-Nya yang membimbing Rasulullah SAW maka jika kalian berpegang tehug dengannya Allah SWT akan membimbing kalian sebagaimana Allah SWT membimbing Nabi-Nya. Sesungguhnya Allah SWT telah mengumpulkan urusan kalian pada orang yang terbaik diantara kalian yaitu Sahabat Rasulullah dan orang yang kedua ketika ia dan Rasulullah SAW bersembunyi di dalam gua. Maka berdirilah kalian dan berilah baiat kalian kepadanya. Maka orang-orang membaiat Abu Bakar secara umum setelah baiat di saqifah. Kemudian Abu Bakar berkata setelah memuji Allah SWT pemilik segala pujian. Ia berkata “Amma ba’du, wahai manusia sekalian sesungguhnya aku telah dipilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku orang yang terbaik diantara kalian maka jika berbuat kebaikan bantulah aku. Jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku, kejujuran adalah amanah dan kedustaan adalah khianat. Orang yang lemah diantara kalian ia kuanggap kuat hingga aku mengembalikan haknya kepadanya jika Allah menghendaki. Sebaliknya yang kuat diantara kalian aku anggap lemah hingga aku mengambil darinya hak milik orang lain yang diambilnya jika Allah mengehendaki. Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah timpakan kehinaan dan tidaklah kekejian tersebar di suatu kaum kecuali adzab Allah ditimpakan kepada kaum tersebut. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan RasulNya. Tetapi jika aku tidak mentaati Allah dan RasulNya maka tiada kewajiban untuk taat kepadaku. Sekarang berdirilah untuk melaksanakan shalat semoga Allah merahmati kalian. [Al Bidayah Wan Nihayah Ibnu Katsir 5/269 dan ia menshahihkannya].

    Salam damai ……

  5. @ Dafa
    Salam,

    Alhamdulillah, dari hadis itu terlihat jelas saat Umar ra berkata:

    “Sesungguhnya Allah SWT telah mengumpulkan urusan kalian pada orang yang terbaik diantara kalian yaitu Sahabat Rasulullah dan orang yang kedua ketika ia dan Rasulullah SAW bersembunyi di dalam gua”

    ini menunjukkan PENYAMPAIAN ILMU YG HAQ/ hal yg perlu diketahui, dari umar kepada kaum muslimin.

    Dan abu bakar, yg saat berada disamping umar, saat “dibombardir” pujian oleh umar, berkata

    “…bukanlah aku orang yang terbaik diantara kalian…”

    ini menunjukkan ke-TAWADHU-an Abu bakar.
    Bukankah Posisi abu bakar, tempat (mimbar), kondisi saat itu, dan kaum muslimin yg mengikutinya saat itu saat itu sesuai dengan ayat:

    “Rendahkanlah dirimu terhadap orang yang mengikutimu (yaitu) dari kalangan mu’minin.” (Asy Syu’ara’: 215),

    dan juga hadist:

    dari Anas bin Malik , bahwa orang-orang pernah berkata (MEMUJI-MUJI) kepada nabi saw: “ Wahai Rasulullah, wahai orang yang terbaik di antara kami, anak orang yang terbaik di antara kami, wahai junjungan kami, anak junjungan kami.” Maka beliau pun bersabda:

    “Wahai manusia, ucapkanlah dengan yang biasa (wajar) kalian ucapkan! Jangan kalian terbujuk oleh syaithan, aku (tidak lebih) adalah Muhammad, hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku tidak suka kalian mengangkat (menyanjung)ku di atas (melebihi) kedudukan yang telah Allah berikan ke-padaku.”
    HR. Ahmad (III/153, 241, 249), an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 249, 250) dan al-Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (no. 2675)

    Begitulah, abu bakar dan sahabat2 lainnya saling memuji satu sama lain, tawadhu, dan berlomba2 mengamalkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Saw

    Maaf, bila banyak kekurangan dari saya yg kurang ilmu ini 😦

    Salam

    (btw, mas SP kemana ya? saya butuh banyak belajar nih)

  6. umat manakah yg paling mulia,sba umat islam?

  7. Siapakah muslimin yang memungkiri bahwa rasulullah saw adalah manusia yang paling mulia…demikian halnya tidak ada muslim yang berpendapat bahwa rasulullah bukanlah sebaik2 makhluk…namun rasulullah saw tetap menyebutkan yusuf as sbg manusia termulia dan ibrahim as sbg sebaik-baik makhluk…ini jelas mesti dimaknai sbg ketawadhuan beliau saw GAK ADA RUANG UNTUK INTERPRETASI LAIN.

    Yang menjadi sebuah pertanyaan untuk berlogika secara benar adalah APAKAH MOTIF yang mendasari sabda rasulullah seperti itu??? disini menurut saya adalah usaha beliau saw agar tidak ada umat manusia khususnya mereka2 yang baru menerima islam (baik yg berasal dari kalangan musyrikin maupun penganut agamai samawi sblum dtgnya islam) MENUHANKAN beliau saw. Ini adalah bagian dakwah beliau untuk mengokohkan tauhid umatnya bahwa muhammad (dan juga seluruh nabi dan rasul pembawa risalah) hanyalah hamba Allah dan rasulNya. Jangan pernah muslim berbadah dengan niat untuk muhammad semata atau karena muhammad semata tetapi beribadahlah semata untuk Allah karena Allah melingkupi segala sesuatu.

    MENUHANKAN muhammad saw adalah syirik yang nyata hal itu berbeda dengan MENGIMANI muhammad saw dalam segala aspek sebagai aqidah islam…mengimani muhammad saw adalah salah satu kewajiban yang utama sebagai SYARAT KEIMANAN seorang muslim. Keimanan kita kepada rasulullah menuntun kita untuk meyakini bahwa rasulullah saw adalah manusia yang paling utama dan beliau juga adalah sebaik2 makhluk. Dan WUJUD KEIMANAN kita itu adalah dengan mengikuti apa yang diperintahkan beliau saw.

    Bagaimana dengan memaknai atsar imam ali bahwa sebaik2 manusia setelah rasulullah saw adalah abu bakar dan umar???

    Pertama2…SP udah sangat jelas dan cerdas memaknai atsar tsb…banyaknya dalil baik dari kitabullah dan sunnah yang shahih jelas menunjukan bahwa imam ali adalah manusia paling utama dan sekaligus khalifah penerus risalah rasulullah setelah rasulullah. Ucapan imam tentang abu bakar dan umar serupa dengan ucapan rasul tentang yusuf n Ibrahim as itu adalah bentuk ketawadhuan. Itu jelas dan GAK ADA RUANG UNTUK INTERPRETASI LAIN. Sebagai WUJUD KEIMANAN kita kepada Allah dan rasulNya maka kitapun wajib meyakini posisi imam ali tsb.

    Selanjutnya APAKAH MOTIF yg mendasari atsar imam ali??? nah…menurut saya, juga serupa dengan rasulullah namun agak menjadi lebih kompleks untuk dapat kita cerna mengingat sebagian besar dari kita disini adalah generasi2 yang udah dibesarkan oleh kisah sejarah islam yang kabur alias terdistorsi.

  8. Abu Bakar ra tidak pernah mengklaim dalam pidato pengukuhannya sebagai khalifah ra bahwa dialah yang terbaik diantara Umat Muhammad.

  9. Hamzah Asdullah

    Kalian yang selalu menggembar-gemborkan ketakutan umat terjerumus pada syirik, seolah2 tidak melihat bahwa sudah ribuan tahun islam exist, baik golongan yang lurus yang kalian maki2 syirik baik yang memang sesat tidak ada satupun dari golongan di islam yang terjebak pada “menuhankan” Rasulullah SAW.
    Jadi kesimpulan kami, usaha2 kalian dalam mencerca syirik adalah dalam rangka memutuskan hubungan umat dengan Rasulullah SAW (sesuai dengan program Iblis: setiap penghormatan umat kepada Rasulullah SAW selalu diputuskan dengan cercaan syirik). Di lain sisi pemujaan terhadap idola2 menjadi sesuatu yang lumrah.
    Namun jika anda bersikeras dan menganggap penjelasan ini sebagai omong kosong, maka silakan simak hadits berikut:

    Uqbah bin Amir berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku adalah pendahulu kalian di telaga (Kautsar). Sesungguhnya luas telaga itu seperti antara Ailah dan Juhfah. Sesungguhnya aku tidak khawatir kalian akan syirik sesudahku, namun aku khawatir kalian akan rebutan dunia dan bunuh-membunuh karenanya, sehingga akhirnya kalian binasa sebagaimana orang-orang sebelum kalian telah binasa.”

    Hudzaifah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sesuatu yang aku takutkan atas kalian adalah seorang laki-laki yang membaca al-Qur’an, sehingga setelah ia kelihatan indah karena al-Qur’an dan menjadi penolong agama Islam, ia merubahnya pada apa yang telah menjadi kehendak Allah. Ia melepaskan dirinya dari al-Qur’an, melemparnya ke belakang dan menyerang tetangganya dengan pedang dengan alasan telah syirik.” Aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, siapakah di antara keduanya yang lebih berhak menyandang kesyirikan, yang dituduh syirik atau yang menuduh?” Beliau menjawab: “Justru orang yang menuduh syirik [yang lebih berhak menyandang kesyirikan].”

    salam damai

Tinggalkan komentar