Apakah Efendi Nashibi Berdusta?

Ternyata ada dusta lagi yang nampak oleh kami di forum kebanggan Nashibi. Kali ini dilakukan oleh sahabat Farid yang juga nashibi yaitu Efendi. Manusia satu ini gemar sekali menyatakan ulama syiah berdusta [sebagaimana yang nampak dalam tulisan di blognya]. Kami pribadi tidak ada masalah dengan itu, selagi tulisannya berdasarkan bukti dan bisa dipertanggungjawabkan maka itu jadi tambahan info bagi kami sebagai orang yang berniat mencari kebenaran.

Kali ini kami ingin menunjukkan kepada pembaca bahwa Efendi nashibi ini juga bisa melakukan sesuatu yang dalam bahasa Efendi layak disebut kedustaan. Silakan pembaca lihat apa yang Efendi katakan disini

http://islamic-forum.net/index.php?showtopic=9097&st=20

Dalam forum tersebut Efendi Nashibi menyatakan bahwa ada hadis Sunnah Khulafaur Rasyidin yang diriwayatkan oleh sahabat selain Irbaadl bin Saariyah yaitu ia menyebutkan dari Utbah bin Ghazwan sebagaimana yang disebutkan Al Ajurri dalam Asy Syari’ah no 23. Kami merujuk pada kitab Asy Syari’ah Al Ajurri tetapi kami tidak menemukan hadis yang dimaksud. Hadis tersebut tidak ada di dalam kitab Asy Syari’ah. Inilah yang tertulis dalam kitab Asy Syari’ah no 23. Dapat dilihat disini http://islamport.com/d/1/ajz/1/152/481.html

Jadi disini nashibi tersebut terbukti berdusta. Hadis yang ia kutip tidak ada dalam kitab Asy Syari’ah maka kami meneliti hadis tersebut dan menemukan bahwa hadis tersebut diriwayatkan oleh Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir no 13736 yaitu

Kemudian penelitian kami tidak sia-sia, akhirnya kami menemukan hadis persis sekali dengan yang dikutip oleh Efendi nashibi [bahkan memang itu hadisnya] yaitu dalam kitab As Sunnah Muhammad bin Nashr Al Marwadzi no 32

Silakan perhatikan hadis Utbah bin Ghazwan riwayat Thabrani dan riwayat Al Marwadzi, dari sini diketahui bahwa hadis Utbah bin Ghazwan [riwayat Al Marwadzi] itu matannya sampai dengan perkataan بل منكم . Sedangkan perkataan selanjutnya [yang agak panjang] itu adalah perkataan perawinya yang menurut kami adalah Al Marwadzi sendiri. Bagian yang dijadikan hujjah oleh Efendi nashibi adalah

Ini adalah perkataan Al Marwadzi dimana ia memuji para sahabat Nabi karena merekalah yang dikatakan Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] sebagai manusia yang terbaik dan Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] memerintahkan untuk mengikuti Sunnah-Nya dan Sunnah Khulafaur Rasyidin setelahnya. Jadi lafaz “mengikuti sunnah-Nya dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk setelah-Nya” bukan bagian dari hadis Utbah bin Ghazwan. Ucapan Nashibi yang menyatakan hadis Sunnah Khulafaur Rasyidin diriwayatkan oleh Utbah bin Ghazwan adalah dusta.

Selain itu sekedar info tambahan, Efendi nashibi yang biasanya suka sekali melemahkan hadis yang menjadi lawan hujjahnya entah mengapa begitu mandul ketika ia sendiri berhujjah dengan hadis. Yang kami maksudkan adalah hadis Utbah bin Ghazwan yang dibawakannya di atas adalah hadis yang dhaif karena sanadnya terputus antara Ibrahim bin Abi ‘Ablah dan Utbah bin Ghazwan sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam At Tahdzib

Akhir kata kami mengingatkan kepada para pembaca agar berhati-hati dengan kelicikan para nashibi. Mereka seolah mengesankan pada orang awam “betapa ilmiahnya mereka” tetapi faktanya sering tidak demikian. Jangan pernah percaya kecuali anda sudah membuktikannya sendiri, itu slogan yang cukup bijaksana.

28 Tanggapan

  1. Hanya ada satu kata yg pantas untuk diucapkan untuk menggambarkan ulah dan sifat buruk dari para nashibi ini sebagaimana paparan tulisan di atas yaitu : Licik…

    Ibarat pedagang…mereka selalu curang dalam takaran dan timbangan…..Salam.

  2. kenapa orang Islam suka berdusta atas nama agama, sungguh menyesakkan dada… 😦

  3. machiavelli…si effendi..

  4. kok pendukung nashibi engga ada yg nongol ?

  5. wahabi selalu begitu….

  6. pendusta…..dia lupa kalau perkataannya itu dicatat malaikat “ma yalfizhu min qaulin illa ladaihi raqiibun ‘atiid”

  7. kita doa in aja semoga para nashibi segera bertaubat.. tapi taubatan nasuha bukan taubat sambal doang….

  8. SaLam kenaL semuax

  9. Laman Era Muslim sudah menjadi nashibi tulen. Hari ini mereka mem-posting “10 Logika dasar menolak Syiah”. Ana mau ngakak ketika membacanya, tapi males mengomentarinya. Laman yg cuma bisa terial 1+1=2 oooi..2+2=4 ooi…
    Laman ini sangat licik. Ketika terdesak, mereka blok pihak2 yg mendebat mereka dengan akal sehat dan dalil. Caranya mereka sbb :
    1. Nantangan diskusi dengan adab dan sopan santun.
    2. Yg ditantang di BLOK, gak bisa bikin kpmentar lagi.
    3. 2-3 hari berikutnya sipenantang berkicau ” Dasar syl’i diacak debat gak nyahut..pengecut”
    4. Padahal yg ditantang dah di BLOK gak bisa komentar lagi.
    5. Pengompornya udah siap ikut2an teriak.

    Besar kemungkinan (99.99999%) laman Era Muslim makan duit zionisasi.

  10. era muslim adalah laman yang ADMINISTRATORnya lupa dengan firman Allah Swt: LA’NATULLAAHI ‘ALAL-KAADZIBIIN….!!!

  11. Salam,
    Tertarik dengan tulisan2 SP mendorong saya untuk bertemu dengannya… Bisakah?

  12. Salam Semuanya…

  13. Assalalmu’alaikum

    Bang SP bagaimana kabarnya?

  14. hala apa sih blog ini?! ini blog tai bau tai, anak ingusan bocah karbitan,
    blog kentut tuttttt ttttttuuuuuutttttt asyik..asyik kentutnya…hihihi
    tai kentut…tai kentut, kentut asyik nih blog bener2 goblog otak tai ih nazizzzzzz dech!
    BLOG SIPITENG NIH, ANCUR BANGET!!!!

  15. @astk
    beginikah akhlak orang yang ngaku2 ikut agama islam melalui jalan yang benar?

  16. @iwanoel : ” kok pendukung nashibi engga ada yg nongol ?..”

    Ada tuh yg no.2 diatas saya alias astk. Sayang….sekali nongol hanya untuk unjuk ke nashibiannya dengan mencaci maki dan bukan menegakkan hujjah….he…he…he

  17. Lisan yang kotor menunjukkan akhlak yang kotor

  18. Wahhabiyyun nawashib memang sering ditemukan bahwa mereka suka mendistorsi hadits, riwayat, dan tarikh… mungkin memang benar hadits Rasulullah SAAW yang mengisyaratkan akan muncul tanduk setan dari najd,.. yaitu pengasas golongan wahabi ini, Muhamad bin abdul wahhab,.

    sudah jadi kebiasaan nawashib bahwa apa2 yg menjadi hak ahlulbayt as, akan mereka kaburkan dan kalau perlu dihapus,..

    trimksh mas secondprince pencerahanya.. jadi jelas

  19. Ulama syi’ah mengatakan fathimah adalah Tuhan (Rugi kalo nggak nonton) :

    http://abul-jauzaa.blogspot.com/2012/02/ulama-syiah-mengatakan-bahwa-faathimah.html

  20. KOLAISI SUCI YAHUDI DAN WAHABI SIAP HADANG ANTEK SYIAH

  21. Huh…kebayang menderitanya para imam syiah ama pengikutnya di zaman umayyah n abassiyah, sekarang yang sudah ber abad-abad aja masih aja pada membenci ahlulbayt syiah ama para pengikutnya, yah…mari sama-sama kita doakan agar insya Allah mereka semua dibukakan hatinya dan dicerahkan dengan mazhab syiah sehingga mereka tidaklah termasuk hamba-hamba pengikut umayyah atau abassiyah yang sangat membenci ahlulbayt dan para pengikutnya.

  22. Mmmmm ada2 aja

  23. Bang SP lagi uzlah tah..?

  24. Pada jaman Rasullah ada riwayat sang ahli maksiat yg sulit meninggalkan kebiasaan maksiatnya,ketika ia tartarik dgn perangai Rasululah ia bermohon untuk masuk ISLAM tanpa meninggalkan kebiasaan buruknya, Namun NABI hanya memberi satu persaratan agar Dia tidak lagi berDUSTA /BOHONG,,,.

  25. @truthseeker08

    “Maaf, yang sedang saya komentari adalah teman2 yang gemar mencerca dan mencela sahabat Rasul.
    Sajian yang ada di blog ini bagi saya masih dalam kerangka keilmuan, yang keluar adalah sebagian komentar…..”

    Anda tampaknya perlu menunjukkan dimana dari komentar saya yg termasuk telah keluar dari kerangka keilmuan semoga menjadi introspeksi bagi saya.

    “Bagi saya ketika seseorang menyatakan tersinggung/marah dengan “cercaan” kita maka kita sudah harus menyurutkan langkan kita dan introspeksi….”

    Penilaian anda ini ibarat “kura-kura dalam perahu”, bukankah menurut penilaian anda atas pemilik Blog. ini : ” Sajian yang ada di blog ini bagi saya masih dalam kerangka keilmuan,….bla..bla..bla

    Lantas tidak tahukah anda bahwa pemilik Blog. ini serta keberadaan seluruh tulisan-tulisanya telah menimbulkan “ketersinggungan” oleh sementara kalangan dan melancarkan tuduhan bahwa pemilik Blog. ini telah mencerca dan mencela “kehormatan Sahabat”? Kira-kira standar apakah yg mereka pergunakan sehingga penilaiannya kok berbeda 180 derajat dengan anda ? Ternyata ungkapan “bagi saya” dan belum tentu “bagi orang lain” menunjukkan bahwa anda pun tidak bisa keluar dari penilaian subyektifitas anda sendiri atau meminjam bahasa anda : “..standarnya adalah diri kita sendiri,…”.

    Bagaimana mungkin kedamaian dan ukhuwah bisa terjalin jika standarnya adalah diri kita sendiri, bukankah islam akan hanya penuh dengan caci maki yang “dibenarkan” karena adanya perbedaan standar….”

    Anda betul….kita membutuhkan “standar yg sama”, tapi yg membingungkan saya adalah mungkinkah itu dapat diwujudkan kalau hal itu dibangun diatas landasan “perasaan orang perorang” atau meminjam istilah anda : “..ketika seseorang menyatakan tersinggung/marah…” ? Bukankah sesuatu itu bisa mendatangkan ketersinggungan bagi seseorang akan tetapi belum tentu buat orang lain ? Contoh terbaik atas kasus ini adalah tulisan pemilik Blog. ini sendiri yg acap kali mendapatkan komentar yg tidak sedap untuk dibaca dan layak didengar ditelinga akibat mereka lebih menonjolkan perasaan “ketersinggungan” mereka yg tentu saja jauh dari ilmiyah.

    1. Saya ingin tahu sebetulnya manfaat dari pelaknatan2 yang anda lakukan?

    إِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَ مَاتُوْا وَ هُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللهِ وَ الْمَلآئِكَةِ وَ النَّاسِ أَجْمَعِيْن
    (161) Sesungguhnya orang-orang yang tidak mau percaya , dan mati , padahal mereka masih di dalam kufur. Mereka itu , atas mereka adalah laknat Allah dan Malaikat dan manusia sekaliannya.

    Allah lebih tahu apa manfaat pelaknatan para Malaikat dan seluruh manusia kepada orang-orang yg pantas dilaknat.
    Justru yg lebih ingin saya tahu adalah apa manfaat dari orang-orang yg menolak pelaknatan atas orang-orang yg pantas dilaknat.? Apakah mereka lebih tahu apa yg maslahat buat diri mereka sendiri ketimbang Allah beserta Rasulnya?

    2. Tunjukkan kepada saya Rasulullah melaknat Yahudi?

    Keumuman ayat diatas sudah menjawab pertanyaan anda.

    4. QS. Thaha : 43-44: “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas, maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah-lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”

    Dari ayat itu saya belajar bahwa, bahkan kepada Fir’aun yang jelas dikatakan melampaui batas pun Allah perintahkan Nabi Musa a.s. untuk berlaku lemah lembut. Apakah umat Muhammad kalah akhlaknya dengan Bani Israel?.

    Pernyataan anda di atas benar 100% akan tetapi yg anda
    harus ingat bahwa kebenaran ungkapan bahasa dakwah yg disampaikan N.Musa kepada Fir’aun tidaklah diukur dari “perasaan ketersinggungan Fir’aun atas seruan N.Musa kepadanya.

    Salam damai…

  26. you were R I P , may Allah give you a high maqom beside the maksumin. amen

  27. Dafa sani anda tersinggung dengan disebutnya sahabat yang menurut anda suci. tapi kenapa anda tidak tersingung begitu rasulullah dikatakakan mau bunuh diri.anda harus banyak lagi belajar hadist biar ngeh. gitu ajaaa kalee

Tinggalkan komentar