Hadis Khawarij Kaitannya Dengan Najd Dan Arah Timur

Hadis Khawarij Kaitannya Dengan Najd Dan Arah Timur

Sebagian dari pengikut salafy menjadikan hadis khawarij sebagai hujjah untuk menetapkan kalau hadis fitnah tanduk setan merujuk ke Irak bukan ke Najd. Mereka menunjukkan kalau khawarij itu muncul di Irak dan terdapat hadis yang mengkaitkannya dengan arah timur. Sayang sekali mereka tidak memperhatikan kalau sebenarnya Najd juga punya kaitan yang erat dengan khawarij. Bisa dibilang munculnya khawarij itu bermula dari Najd.

.

.

Hadis Asal Mula Khawarij

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقْسِمُ قِسْمًا أَتَاهُ ذُو الْخُوَيْصِرَةِ وَهُوَ رَجُلٌ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اعْدِلْ فَقَالَ وَيْلَكَ وَمَنْ يَعْدِلُ إِذَا لَمْ أَعْدِلْ قَدْ خِبْتَ وَخَسِرْتَ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَعْدِلُ فَقَالَ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي فِيهِ فَأَضْرِبَ عُنُقَهُ فَقَالَ دَعْهُ فَإِنَّ لَهُ أَصْحَابًا يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلَاتَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ يُنْظَرُ إِلَى نَصْلِهِ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ ثُمَّ يُنْظَرُ إِلَى رِصَافِهِ فَمَا يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ ثُمَّ يُنْظَرُ إِلَى نَضِيِّهِ وَهُوَ قِدْحُهُ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ ثُمَّ يُنْظَرُ إِلَى قُذَذِهِ فَلَا يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ قَدْ سَبَقَ الْفَرْثَ وَالدَّمَ آيَتُهُمْ رَجُلٌ أَسْوَدُ إِحْدَى عَضُدَيْهِ مِثْلُ ثَدْيِ الْمَرْأَةِ أَوْ مِثْلُ الْبَضْعَةِ تَدَرْدَرُ وَيَخْرُجُونَ عَلَى حِينِ فُرْقَةٍ مِنْ النَّاسِ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ فَأَشْهَدُ أَنِّي سَمِعْتُ هَذَا الْحَدِيثَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَشْهَدُ أَنَّ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ قَاتَلَهُمْ وَأَنَا مَعَهُ فَأَمَرَ بِذَلِكَ الرَّجُلِ فَالْتُمِسَ فَأُتِيَ بِهِ حَتَّى نَظَرْتُ إِلَيْهِ عَلَى نَعْتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي نَعَتَهُ

Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman yang berkata telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri yang berkata telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin ‘Abdurrahman bahwa Abu Sa’id Al Khudri radiallahu ‘anhu berkata kami bersama Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan Beliau sedang membagi harta rampasan perang, tiba-tiba datanglah Dzul Khuwaisirah dan dia seorang laki-laki dari bani Tamim, ia berkata “wahai Rasulullah berbuat adillah?”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “celaka engkau, siapa yang bisa berlaku adil jika aku dikatakan tidak berlaku adil, sungguh celaka dan rugi jika aku tidak berlaku adil”. Umar berkata “wahai Rasulullah izinkanlah aku memenggal lehernya”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “biarkanlah ia, sesungguhnya ia memiliki para sahabat dimana salah seorang dari kalian menganggap kecil shalat kalian dibanding shalat mereka dan puasa kalian dibanding puasa mereka, mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Dilihat mata panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat pegangan panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat batang panahnya maka tidak nampak apapun, dilihat bulu panahnya maka tidak nampak apapun sungguh ia mendahului kotoran dan darah. Ciri-ciri mereka adalah seorang laki-laki hitam yang salah satu lengannya seperti payudara perempuan atau seperti daging yang bergerak-gerak dan mereka keluar saat terjadi perselisihan di antara orang-orang. Abu Sa’id berkata “aku bersaksi bahwa aku mendengar hadis ini dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan aku bersaksi bahwa Ali bin Abi Thalib telah memerangi mereka dan ketika itu aku bersamanya, maka ia [Ali] memerintahkan untuk mencari laki-laki itu, akhirnya orang itu ditangkap dan dibawa kehadapannya maka aku bisa melihat ciri-ciri yang disebutkan oleh Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] [Shahih Bukhari 4/200 no 3610]

حدثنا محمد بن رمح بن المهاجر أخبرنا الليث عن يحيى بن سعيد عن أبي الزبير عن جابر بن عبدالله قال أتي رجل رسول الله صلى الله عليه و سلم بالجعرانة منصرفه من حنين وفي ثوب بلال فضة ورسول الله صلى الله عليه و سلم يقبض منها يعطى الناس فقال يا محمد اعدل قال ويلك ومن يعدل إذا لم أكن أعدل ؟ لقد خبت وخسرت إن لم أكن أعدل فقال عمر بن الخطاب رضي الله عنه دعني يا رسول الله فأقتل هذا المنافق فقال معاذ الله أن يتحدث الناس أني أقتل أصحابي إن هذا وأصحابه يقرأون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون منه كما يمرق السهم من الرمية

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir yang berkata telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa’id dari Abu Zubair dari Jabir bin ‘Abdullah yang berkata “seseorang datang kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] di Ji’ranah setelah pulang dari perang Hunain. Ketika itu dalam pakaian Bilal terdapat perak maka Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] membagikannya kepada manusia. Orang tersebut berkata “wahai Muhammad berlaku adillah?”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “celaka engkau, siapa yang bisa berlaku adil jika aku dikatakan tidak berlaku adil? Sungguh celaka dan rugi jika aku tidak berbuat adil. Umar berkata “wahai Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] izinkanlah aku membunuh munafik ini”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “aku berlindung kepada Allah dari pembicaraan orang-orang bahwa aku membunuh sahabatku sendiri, sesungguhnya orang ini dan para sahabatnya suka membaca Al Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar darinya seperti anak panah yang lepas dari busurnya” [Shahih Muslim 2/740 no 1063]

Jadi sebenarnya cikal bakal khawarij sudah muncul dizaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] yaitu dari salah seorang sahabat Nabi yang dipanggil Dzul Khuwaisirah berserta para sahabatnya. Ibnu Hajar memasukkannya dalam kitabnya Al Isabah dimana ia mengatakan kalau Ibnu Atsir memasukkan Dzul Khuwaisirah sebagai sahabat Nabi dan ia seorang laki-laki dari bani tamim, selain itu diriwayatkan kalau namanya adalah Hurqus bin Zuhair [Al Isabah  2/411 no 2452]. Disebutkan pula kalau ada yang mengatakan ia adalah Dzu Tsudayyah orang yang terbunuh bersama khawarij lainnya di Nahrawan [Al Isabah 2/409 no 2448]

Dzul Khuwaisirah termasuk penduduk Bani Tamim dan di masa Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] penduduk Bani Tamim tinggal di wilayah timur jazirah arab yaitu Najd. Bani Tamim adalah suku arab keturunan Tamim bin Murr bin Ad yang nasabnya sampai kepada Ilyas bin Mudhar, jadi mereka termasuk bani Mudhar.

.

.

.

Bani Tamim Tinggal Di Najd

حدثنا محمد بن المثنى حدثنا مؤمل بن إسماعيل حدثنا نافع بن عمر بن جميل الجمحي حدثني بن أبي مليكة حدثني عبد الله بن الزبير أن الأقرع بن حابس قدم على النبي صلى الله عليه و سلم فقال أبو بكر يا رسول الله استعمله على قومه فقال عمر لا تستعمله يا رسول الله فتكلما عند النبي صلى الله عليه و سلم حتى ارتفعت أصواتهما فقال أبو بكر لعمر ما أردت إلا خلافي قال ما أردت خلافك قال فنزلت هذه الآية { يا أيها الذين آمنوا لا ترفعوا أصواتكم فوق صوت النبي } فكان عمر بن الخطاب بعد ذلك إذا تكلم عند النبي صلى الله عليه و سلم لم يسمع كلامه حتى يستفهمه قال وما ذكر بن الزبير جده يعني أبا بكر

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Mu’ammal bin Ismail yang berkata telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Umar bin Jamil Al Jimahiy yang berkata telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi Mulaikah yang berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Zubair bahwa Aqra’ bin Habis mendatangi Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] maka Abu Bakar berkata “jadikanlah ia sebagai wakilmu atas kaumnya”. Umar berkata “jangan jadikan ia sebagai wakilmu, wahai Rasulullah”. Mereka terus membicarakannya disamping Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] sehingga suara mereka semakin keras. Abu Bakar berkata kepada Umar “tidak ada yang kau inginkan kecuali menyelisihiku”. Umar berkata “aku tidak bermaksud menyelisihimu”. Maka turunlah ayat “wahai orang-orang yang beriman janganlah meninggikan suara kalian melebihi suara Nabi” [al hujurat ayat 2] maka Umar bin Khattab sejak saat itu jika berbicara kepada Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] hampir tidak terdengar perkataannya hingga Beliau sering menanyakannya. Ibnu Zubair tidak menyebutkan tentang kakeknya Abu Bakar. [Shahih Sunan Tirmidzi 5/387 no 3266]

حَدَّثَنَا يَسَرَةُ بْنُ صَفْوَانَ بْنِ جَمِيلٍ اللَّخْمِيُّ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ عُمَرَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ قَالَ كَادَ الْخَيِّرَانِ أَنْ يَهْلِكَا أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا رَفَعَا أَصْوَاتَهُمَا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَدِمَ عَلَيْهِ رَكْبُ بَنِي تَمِيمٍ فَأَشَارَ أَحَدُهُمَا بِالْأَقْرَعِ بْنِ حَابِسٍ أَخِي بَنِي مُجَاشِعٍ وَأَشَارَ الْآخَرُ بِرَجُلٍ آخَرَ قَالَ نَافِعٌ لَا أَحْفَظُ اسْمَهُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ لِعُمَرَ مَا أَرَدْتَ إِلَّا خِلَافِي قَالَ مَا أَرَدْتُ خِلَافَكَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا فِي ذَلِكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ } الْآيَةَ قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ فَمَا كَانَ عُمَرُ يُسْمِعُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ هَذِهِ الْآيَةِ حَتَّى يَسْتَفْهِمَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ ذَلِكَ عَنْ أَبِيهِ يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ

Telah menceritakan kepada kami Yasarah bin Shafwan bin Jamil Al Lakhmiy yang berkata telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Umar bahwa Ibnu Abi Mulaikah berkata “hampir saja dua orang terbaik celaka yaitu Abu Bakar dan Umar. Keduanya telah meninggikan suaranya di sisi Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] ketika datang kafilah dari bani Tamim. Salah satu dari mereka menunjuk Aqra’ bin Habis saudara bani Mujasyi’ menjadi pemimpin. Dan yang lainnya menunjuk seorang lainnya. Nafi’ berkata ‘aku tidak hafal namanya’. Kemudian Abu Bakar berkata kepada Umar “tidak ada yang kau inginkan kecuali menyelisihiku”. Umar menjawab “aku tidak bermaksud menyelisihimu”. Suara keduanyapun meninggi membicarakan itu, maka turunlah ayat “wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu meninggikan suara melebihi suara Nabi” [Al Hujurat ayat 2]. Ibnu Zubair berkata “setelah itu, Umar tidak pernah memperdengarkan kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] sampai Beliau meminta kejelasannya dan Ibnu Zubair tidak menyebutkan itu dari ayahnya yaitu Abu Bakar [Shahih Bukhari 6/137 no 4845]

حدثنا هناد بن السري حدثنا أبو الأحوص عن سعيد بن مسروق عن عبدالرحمن بن أبي نعم عن أبي سعيد الخدري قال بعث علي رضي الله عنه وهو باليمن بذهبة في تربتها إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقسمها رسول الله صلى الله عليه و سلم بين أربعة نفر الأقرع بن حابس الحنظلي وعيينة بن بدر الفزاري وعلقمة بن علاثة العاشمري ثم أحد بني كلاب وزيد الخير الطائي ثم أحد بني نبهان قال فغضبت قريش فقالوا أتعطي صناديد نجد وتدعنا ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم إني إنما فعلت ذلك لأتألفهم

Telah menceritakan kepada kami Hanaad bin As Sariy yang berkata telah menceritakan kepada kami Abul Ahwash dari Sa’id bin Masruq dari ‘Abdurrahman bin Abi Na’m dari Abu Sa’id Al Khudri yang berkata Ali radiallahu ‘anhu yang sedang berada di Yaman, mengirimkan emas yang masih dalam bijinya kepada Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] kemudian Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam]  membagikannya kepada empat orang yaitu Aqra’ bin Habis Al Hanzhali, Uyainah bin Badr Al Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al ‘Asymiri yaitu salah seorang dari Bani Kilab, dan Zaid Al Khair At Tha’iy yaitu salah seorang dari Bani Nabhan. Orang-orang Quraisy marah dan berkata Apakah Beliau  [shallallahu ‘alaihi wasallam] memberi para pemimpin Najd, dan tidak memberikan kepada kita? Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Aku melakukan itu adalah untuk menarik hati mereka”. [Shahih Muslim 2/741 no 1064]

Hadis-hadis di atas menyebutkan kalau Aqra’ bin Habis Al Hanzhaliy adalah orang terkemuka dari bani Tamim sehingga ia dicalonkan sebagai pemimpin atas kaumnya dan dalam hadis itu disebutkan kalau ia salah seorang pemuka atau pemimpin Najd. Maka disini terdapat dalil yang menunjukkan kalau bani Tamim di masa Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] tinggal atau menetap di Najd.

Maka disini kita melihat apa kaitannya Khawarij dengan Najd. Mereka yang nantinya menjadi khawarij dan diperangi oleh Imam Ali ternyata sudah ada di zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan pencetusnya adalah Dzul Khuwaisirah seorang laki-laki dari bani Tamim. Pada masa Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam], Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya beserta keturunannya termasuk dalam bani Tamim dan tinggal di Najd.

Sejak zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] sebagian penduduk Tamim dikenal dengan sikapnya yang tidak baik kepada Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Mereka dikenal dengan sikapnya yang kasar walaupun harus diakui tidak semua bani Tamim seperti itu.

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا جَامِعُ بْنُ شَدَّادٍ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ مُحْرِزٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَقَلْتُ نَاقَتِي بِالْبَابِ فَأَتَاهُ نَاسٌ مِنْ بَنِي تَمِيمٍ فَقَالَ اقْبَلُوا الْبُشْرَى يَا بَنِي تَمِيمٍ قَالُوا قَدْ بَشَّرْتَنَا فَأَعْطِنَا مَرَّتَيْنِ ثُمَّ دَخَلَ عَلَيْهِ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اقْبَلُوا الْبُشْرَى يَا أَهْلَ الْيَمَنِ إِذْ لَمْ يَقْبَلْهَا بَنُو تَمِيمٍ قَالُوا قَدْ قَبِلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالُوا جِئْنَاكَ نَسْأَلُك عَنْ هَذَا الْأَمْرِ قَالَ كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ وَكَتَبَ فِي الذِّكْرِ كُلَّ شَيْءٍ وَخَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَنَادَى مُنَادٍ ذَهَبَتْ نَاقَتُكَ يَا ابْنَ الْحُصَيْنِ فَانْطَلَقْتُ فَإِذَا هِيَ يَقْطَعُ دُونَهَا السَّرَابُ فَوَاللَّهِ لَوَدِدْتُ أَنِّي كُنْتُ تَرَكْتُهَا

Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats yang berkata telah menceritakan kepadaku ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Al’Amasy yang berkata telah menceritakan kepada kami Jami’ bin Syadad dari Shafwan bin Muhriz sesungguhnya telah mengabarkan kepadanya dari ‘Imran bin Hushain radiallahu ‘anhum yang berkata “aku masuk menemui Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan aku mengikat untaku di pintu. Kemudian datanglah orang-orang dari bani Tamim. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “terimalah kabar gembira wahai bani Tamim”. Mereka berkata “sungguh engkau telah memberi kami kabar gembira maka berikanlah kami sesuatu yang lain” mereka mengucapkannya dua kali  kemudian masuklah orang-orang Yaman, maka Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “terimalah kabar gembira wahai orang-orang Yaman karena bani Tamim telah menolaknya”. Mereka berkata “kami menerima wahai Rasulullah” mereka berkata “kami datang kepadamu untuk bertanya urusan ini”. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “Allah telah ada dan tidak ada apa-apa selain-Nya, kemudian Arsy- Nya di atas air dan dituliskan segala sesuatu dalam Az Zikru kemudian Allah menciptakan langit dan bumi. Tiba-tiba seseorang memanggilku “untamu terlepas wahai Ibnu Hushain”. Aku keluar dan untaku hilang di tengah padang pasir. Demi Allah alangkah baiknya kubiarkan saja unta itu [Shahih Bukhari 4/105-106 no 3191]

Hadis ini menunjukkan tabiat orang-orang bani Tamim yang tidak memiliki kepedulian terhadap ilmu agama. Dalam riwayat lain disebutkan bahkan wajah Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] menjadi berubah ketika mendengar jawaban dari orang-orang bani Tamim. Jadi bisa dimaklumi kalau orang-orang dengan tabiat seperti ini menjadi cikal bakal kaum khawarij. Tentu saja sekali lagi kami tidak menyatakan bahwa begitulah semua orang dari bani Tamim, sudah cukup dikenal sebagian sahabat Nabi dari bani Tamim yang setia dan taat kepada Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam].

Pernah suatu ketika delegasi bani tamim datang menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diantara mereka terdapat Aqra’ bin Habis At Tamimi, Uyainah bin Hishn, Qais bin Harits, Qais bin Ashim, dan Utharid bin Hajib. Mereka datang ke rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan berteriak memanggil Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari luar sehingga turunlah ayat “sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu ke luar kamarmu kebanyakan mereka tidak mengerti” [Al Hujurat ayat 4] dan diantara mereka terdapat Utharid bin Hajib yang berkata

فقام عطارد بن حاجب فقال الحمد لله الذي له علينا الفضل والمن وهو أهله الذي جعلنا ملوكا ووهب لنا أموالا عظاما نفعل فيها المعروف وجعلنا أعز أهل المشرق وأكثره عددا وأيسره عدة ، فمن مثلنا في الناس ؟ ألسنا برءوس الناس وأولي فضلهم ؟ فمن فاخرنا فليعدد مثل ما عددنا وإنا لو نشاء لأكثرنا الكلام ولكنا نحيا من الإكثار فيما أعطانا وإنا نعرف بذلك أقول هذا لأن تأتوا بمثل قولنا وأمر أفضل من أمرنا ثم جلس

Maka Uthaarib bin Haajib berdiri dan berkata “segala puji bagi Allah yang telah memberikan kepada kami keutamaan dan karunia dan Dialah yang berhak untuk dipuji. Dia yang telah menjadikan kami sebagai raja dan memberikan kepada kami harta yang banyak kemudian kami berbuat baik dengan harta itu. Dia menjadikan kami sebagai orang-orang timur [ahlul masyriq] yang paling kuat, paling banyak jumlahnya dan lengkap persenjataannya. Siapakah diantara manusia yang seperti kami?. Bukankah kami adalah pemimpin mereka dan paling utama diantara mereka?. Siapa yang dapat menyaingi kami maka hendaknya ia menyebutkan seperti apa yang telah kami sebutkan. Dan jika kami mau kami bisa mengatakan yang lebih banyak lagi tetapi kami malu menyebutkan semua yang telah diberikan kepada kami, hal itu telah kami ketahui. Inilah perkataan kami dan hendaknya kalian mengatakan seperti yang telah kami katakan atau bahkan lebih utama dari apa yang kami sebutkan, kemudian ia duduk [Sirah Ibnu Hisyam 2/562]

Kisah ini menyebutkan bagaimana tabiat kasar dari bani tamim. Mereka berteriak memanggil Nabi dari luar bilik Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam dan tentu sebagai sebuah delegasi tidak sewajarnya bersikap seperti itu. Dari kisah di atas kita dapat melihat bahwa bani Tamim memang dikenal sebagai orang-orang timur [masyriq] di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga mereka dengan bangga mengatakannya di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Disini kita dapat melihat apa kaitannya Khawarij dengan arah timur?. Khawarij dicetuskan oleh Dzul Khuwaisirah dari bani tamim dan para sahabatnya yang dikenal sebagai orang-orang timur [masyriq] di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

.

.

.

Hadis Sahl bin Hunaif  Tentang Khawarij

أخبرنا محمد بن آدم بن سليمان عن محمد بن فضيل عن بن إسحاق عن يسير بن عمرو قال دخلت على سهل بن حنيف قلت له أخبرني ما سمعت من رسول الله صلى الله عليه و سلم في الحرورية قال أخبرك ما سمعت من رسول الله صلى الله عليه و سلم لا أزيد عليه سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم وضرب بيده نحو المغرب قال يخرج من هاهنا قوم يقرؤون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Adam bin Sulaiman dari Muhammad bin Fudhail dari Abu Ishaq dari Yusair bin ‘Amru yang berkata “aku masuk menemui Sahl bin Hunaif kemudian aku berkata ‘kabarkanlah padaku apa yang engkau dengar dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] tentang Haruriyah, [Sahl] berkata aku akan mengabarkan kepadamu apa yang aku dengar dari Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] tidak lebih, aku mendengar Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] dan Beliau memukulkan tangannya ke arah barat dan berkata “akan keluar dari sini kaum yang membaca Al Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah yang lepas dari busurnya” [Sunan Nasa’i 5/32 no 8090]

Hadis ini sanadnya shahih, Muhammad bin Adam bin Sulaiman adalah gurunya Nasa’i dan Abu Hatim. Abu Hatim menyatakan shaduq, Nasa’i menyatakan tsiqat [At Tahdzib juz 9 no 41] dan selebihnya adalah perawi Bukhari Muslim.

حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة حدثنا علي بن مسهر عن الشيباني عن يسير بن عمرو قال سألت سهل بن حنيف هل سمعت النبي صلى الله عليه و سلم يذكر الخوارج ؟ فقال سمعته ( وأشار بيده نحو المشرق ) قوم يقرأون القرآن بألسنتهم لا يعدوا تراقيهم يمرقون من الدين كما يمرق السهم من الرمية

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Yusair bin ‘Amru yang berkata “aku bertanya kepada Sahl bin Hunaif “apakah engkau mendengar Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] menyebutkan tentang Khawarij?. Sahl berkata aku mendengarnya, dan ia menyisyaratkan tangannya ke arah timur [dan berkata] muncul kaum yang membaca Al Qur’an dengan lisan mereka tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah yang lepas dari busurnya [Shahih Muslim 2/750 no 1068]

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ حَدَّثَنَا يُسَيْرُ بْنُ عَمْرٍو قَالَ قُلْتُ لِسَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ هَلْ سَمِعْتَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الْخَوَارِجِ شَيْئًا قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ وَأَهْوَى بِيَدِهِ قِبَلَ الْعِرَاقِ يَخْرُجُ مِنْهُ قَوْمٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahid yang berkata telah menceritakan kepada kami Asy Syaibani yang berkata telah menceritakan kepada kami Yusair bin ‘Amru yang berkata ‘aku bertanya kepada Sahl bin Hunaif apakah engkau pernah mendengar Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] mengatakan sesuatu tentang khawarij?. [Sahl] berkata “aku mendengarnya mengatakan dan ia mengarahkan tangannya ke Irak “akan keluar darinya kaum yang membaca Al Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari islam seperti anak panah lepas dari busurnya” [Shahih Bukhari 9/17 no 6934]

Kalau kita perhatikan ketiga hadis Sahl bin Hunaif di atas, semuanya berujung pada sanad yang sama yaitu dari Abu Ishaq Asy Syaibani dari Yusair bin ‘Amru dari Sahl bin Hunaif tetapi terdapat keanehan dalam penunjukkan isyarat. Terkadang disebutkan isyarat ke arah barat, terkadang disebutkan isyarat ke arah timur dan terkadang disebutkan isyarat ke arah Iraq. Ketidak akuratan ini kemungkinan berasal dari Yusair bin ‘Amru, ia dinyatakan tsiqat oleh Al Ijli, Ibnu Hibban dan Ibnu Sa’ad tetapi walaupun begitu Ibnu Hazm menyatakan “tidak kuat” [At Tahdzib juz 11 no 639].

Riwayat yang mahfuzh adalah yang menyatakan penunjukkan isyarat ke arah timur karena terdapat hadis dengan lafaz yang jelas kalau Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] menyatakan “timur” yaitu hadis dimana Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda

قال قوم يخرجون من المشرق يقرأون القرآن لا يجاوز تراقيهم يمرقون من الدين مروق السهم من الرمية

[Rasulullah] bersabda “akan keluar suatu kaum dari arah timur, mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti anak panah yang lepas dari busurnya”

Hadis dengan lafaz ini diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ali radiallahu ‘anhu dan Abu Sa’id Al Khudri radiallahu ‘anhu. Riwayat Ali disebutkan Ahmad dalam Fadhail Ash Shahabah no 1223, Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah no 913, Abu Ya’la dalam Musnad-nya 1/375 no 482 dan Nasa’i dalam Sunan Nasa’i 5/162 no 8568. Riwayat Abu Sa’id Al Khudri disebutkan dalam Musnad Abu Ya’la 2/408 no 1193 dengan sanad yang shahih.

.

.

.

Keutamaan Yang Memerangi Khawarij

Tidak diragukan kalau khawarij ini telah diperangi oleh Imam Ali di Nahrawan sebagaimana yang telah disebutkan dalam riwayat yang shahih. Jika kita melihat hadis-hadis tersebut secara keseluruhan maka diketahui bahwa asal muasal khawarij ini berasal dari Najd dan kebanyakan mereka adalah dari bani tamim pengikut Dzul Khuwaisirah. Mereka bersama-sama keluar dengan Imam Ali untuk memerangi Muawiyah tetapi akhirnya dalam peristiwa tahkim mereka membelot dari Imam Ali sehingga terjadilah perperangan di Nahrawan Irak. Terdapat keutamaan yang besar bagi mereka yang memerangi kaum khawarij. Hal ini telah disebutkan oleh Imam Ali dalam riwayat yang shahih

حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا إسماعيل ثنا أيوب عن محمد عن عبيدة عن على رضي الله عنه قال ذكر الخوارج فقال فيهم مخرج اليد أو مودن اليد أو مثدن اليد لولا ان تبطروا لحدثتكم بما وعد الله الذين يقتلونهم على لسان محمد قلت أنت سمعته من محمد قال إي ورب الكعبة إي ورب الكعبة إي ورب الكعبة

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang berkata telah menceritakan kepadaku ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Ismail  yang berkata telah menceritakan kepada kami Ayub dari Muhammad dari ‘Abidah dari Ali radiallahu ‘anhu, ia berkata Ali menyebutkan tentang khawarij, lalu berkata “di antara mereka ada seorang laki-laki hitam yang pendek tangannya atau salah satu dari kedua tangannya pendek seperti payudara wanita . Sekiranya aku tidak takut kalian menjadi sombong , niscaya akan aku katakana apa yang dijanjikan Allah sesuai dengan lisan Muhammad ganjaran kepada orang-orang yang membunuh mereka. Aku berkata “apakah kamu mendengarnya dari Muhammad?”. Ali berkata “Ya demi Tuhan pemilik Ka’bah , Ya demi Tuhan pemilik Ka’bah, Ya demi Tuhan pemilik Ka’bah” [Musnad Ahmad 1/83 no 6262 Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata “sanadnya shahih dengan syarat Bukhari Muslim”]

Siapakah yang memerangi mereka, tidak diragukan lagi kalau yang memerangi mereka adalah pengikut Imam Ali yaitu para penduduk Iraq, merekalah yang mendapatkan keutamaan yang disebutkan Imam Ali di atas. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Abu Sa’id Al Khudri yang berkata

قال أنتم قتلتموهم يا أهل العراق

Abu Sa’id berkata “kalian telah memerangi mereka wahai penduduk Irak”

Riwayat Abu Sa’id ini disebutkan dengan sanad yang shahih oleh Nasa’i dalam Sunan Nasa’i 5/158 no 8558 dan Abdullah bin Ahmad dalam As Sunnah no 1346, kemudian juga disebutkan oleh Abdullah bin Ahmad dalam As Sunnah no 1412 dengan lafaz “segala puji bagi Allah yang menjadikan penduduk Irak memerangi mereka”

.

.

.

Kesimpulan

Hadis Khawarij tidaklah menjadi hujjah untuk menafikan hadis Najd bahkan bisa dikatakan kalau khawarij sendiri bersumber dari Najd. Perang terhadap kaum khawarij yang dilakukan imam Ali memang terjadi di Nahrawan Iraq tetapi sumber munculnya atau asal usul khawarij itu bermula dari penduduk Najd yaitu Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya. Jadi disini hadis fitnah Najd masih klop atau sesuai dengan hadis fitnah khawarij. Salam Damai

 


 

64 Tanggapan

  1. Pertamaxxx..hehehe

    Sukron ya akhi atas bantuan ilmunya yg sangat berharga dalam menjelaskan hubungan khawarij dan najd.

    Karena saya memperhatikan ada kemiripan sifat dan karakter dari wahabi dan khawarij.

    -Mereka sama2 mengkafirkan (sesat) sebagian besar ummat muslim.

    -mereka menjaga harta kaum kafir harbi tapi berani menumpahkan darah ummat muslim (dalam revolusi saud).

    -mereka sama2 mempunyai karakter sombong, angkuh dan keras hati (sesuai dengan hadits). ibadah dhohir mereka kuat seolah2 islam itu milik mereka saja tapi susah sekali untuk mereka dalam menerima nasehat.

    -mereka (wahabi) lebih mendahulukan fatwa2 sesatnya daripada khusnudzon kepada sesama muslim meskipun muslim itu adalah dzuriyyat Rasulallah.

    Terus berjuang ya akhi,bongkar terus konspirasi wahabi (neo khawarij) dalam memanipulasi agama islam dan ahlil bait.

  2. Abu Said al Khudri menceritakan bahwa Ali sewaktu berada di Yaman menghantarkan Dhahiibah dalam taribahnya kepada Rasulullah. Barang tersebut dibagi-bagikan Rasulullah kepada : Aqra’ bin Habis al Handzali, Aynah bin Badr al Fazari, Alqamah bin Alasah al Amiri, dan salah seorang daripada Bani Kilab, dan Zaid al Khair al Thai, dan salah seorang Bani Nabhan. Pembahagian itu membuat kaum Qurasiy dan Anshar merasa tidak senang sehingga berkata : “Ya Rasulullah, baginda telah memberikannya kepada kelompok Askar daripada Najd dan meninggalkan kami”.
    Rasulullah menjawab: ”Aku berbuat demikian, semata-mata untuk menjinakkan hati mereka”.
    Abu Said melanjutkan : “Tidak lama kemudian datang seorang lelaki yang buta, lebar dahinya, lebat janggutnya, gundul kepalanya berkata : ”Ya Muhammad, bertakwalah kamu kepada Allah”.
    Baginda berkata : ”Siapakah lagi yang akan taat kepada Allah jika aku tidak taat kepadaNya. Dia (Allah) telah memberikan kepercayaan kepadaku untuk menjaga bumi ini, mengapa engkau tidak percaya kepadaku?”
    Abu said melanjutkan: ”selanjutnya seorang lelaki menurut sebagian riwayat Khalid bin Walid telah meminta izin kepada Nabi untuk membunuh lelaki tersebut tetapi baginda melarangnya. Setelah lelaki itu pergi Rasulullah saw bersabda : ”Sesungguhnya dari keturunan lelaki ini nanti akan muncul sebuah kaum yang membaca Al-Quran tetapi ia tidak melepasi pangkal tenggorokan mereka. Mereka memecah Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya. Mereka membunuh umat Islam dan membiarkan umat penyembah berhala. Sekiranya aku menjumpai mereka, niscaya aku akan memerangi mereka seperti yang menimpa kaum Ad”.
    (Sahih Bukhari 3344; Sahih Muslim 2451)

    Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar: Saya melihat Rasulullah menunjuk ke arah timur (Najd), “Lihatlah Penderitaan sungguh akan muncul oleh karena itu, penderitaan sungguh akan muncul oleh karena itu di mana tanduk setan muncul.
    (Sahih Bukhari [4:499])

    Ya akhi ini ada hadits tambahan tentang najd dan khawarij..mohon di koreksi..

  3. wahabi/salafy bukan hanya mirip dengan khawarij, tapi memang wahabi/salafy itu adalah pewaris tunggal paham khawarij.

    Pernah dalah satu diskusi, disini juga, ketika terdesak, orang wahhabi/salafy mengakatan : “Makanya, jangan lah menggunakan akal”.

    Tapi di thread lainnya, ketika terdesak pula, orang wahabi/salafy justru berkata :”Makanya, gunakanlah akal”.

    Mereka benar-benar hipokrit sejati. Apa yang dilakukan salafy tersebut, mengingatkan saya kepada Abu nawas ketika disuguhi keju.

    Ketika istrinya membawakan keju, Abu Nawas berkata :”Keju memang baik buat kesehatan, karena mengandung protein dan vitamin yang bagus buat tubuh”

    Besoknya, karena kehabisan uang, istrinya tidak membawakan keju buat Abu Nawas, tapi abu Nawas justru berkata : “Alhamdulillah, untung tidak ada keju. Keju buruk buat kesehatan jantung”.

    Istrinya bingung dan berkata : “Jadi, sebenarnya keju itu baik atau tidak buat kesehatan”.

    Abu nawas menjawa singkat: “Tergantung, ada uang atau tidak”.

    Walaupun kemiripan antara salafy dengan Abu Nawas dalam cara ngelesnya, tapi perbedaan-nya justru mencolok.

    Jika Abu Nawas adalah orang bijaksana dan sering pura-pura tolol, maka orang2 salafy itu tidak bijaksana dan tolol beneran.

    Makanya, tidak heran jika dari wahabi/salafy keluar fatwa yang benar2 menggelikan :
    * Kafir hukumnya jika mempercayai bahwa bumi mengelelingi matahari. Yang benar adalah matahari mengelilingi bumi.
    * Bumi itu ceper. Yang percaya bumi itu bulat, maka dia adalah kafir.

    Yang paling lucu, fatwa tersebut dikeluarkan oleh ulama yang sering dijuluki sebagai manusia paling jenius oleh wahhabi/salafy yaitu Bin Baz.

    Wakakakakakaka ….

    Lebih baik, orang-orang salafy ini dikirim kembali ke abad pertengahan saja. Lebih cocok disana dan yang pasti paham Bumi itu ceper akan dielukan2 oleh orang2 abad pertengahan ..

    wakakakkakaka …

    Salam Bumi Ceper.

  4. Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] berkata “biarkanlah ia, sesungguhnya ia memiliki para sahabat dimana salah seorang dari mereka menganggap kecil shalat kalian dibanding shalat mereka dan puasa kalian dibanding puasa mereka, mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak melewati tenggorokan mereka, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya.”

    Ciri-ciri yang disebutkan Rasulullah diatas tentang khawarij, mirip sekali dengan ciri-ciri Wahhabi/Salafy. Lihat saja website salafy.or.id yang penuh dengan fatwa pengkafiran terhadap mazhab lainnya.

    *Fatwa-fatwa Ulama Terakhir tentang sesatnya Jamaah Tabligh*
    http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=329

    *Membongkar Kesesatan Hizbut Tahrir : Siapa mereka ? *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=979

    *Membongkar Kesesatan Hizbut Tahrir : Pemberontakan *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=981

    *Kesesatan Qaradhawi – Menyepelekan Aqidah*
    http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=648

    *Membongkar pikiran Hasan Al Banna – Quthbiyyah (III)*
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=337

    *Fatwa tentang kesesatan Aidl Al-Qarny*
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=508

    *Imam Ath Thurtusi – Membongkar Kedustaan Ihya Ulumuddin *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=69

    *Seruan Terbuka Bagi Penerbit dan Pemilik Toko Buku *
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1113

    *Ihya ut Turats menyimpang dalam manhaj – Fatwa Ulama*
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1061

    *Jafar Umar Thalib telah meninggalkan kita*
    http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=664

  5. Mas SP, tolong juga dibawain siapa2 dari yg dikatakan sbg sahabat2 yg mendukung khawarij

  6. nah, ini contoh lagi, fatwa-fatwa yang dikeluarkan salafy/wahhabi yang menunjukkan seakan-akan hanya mereka sendirilah yang paling benar dan selain mereka adalah ahlul bidah.

    Waspadalah dari penyimpangan manhaj Ali Hasan Al-Halabi cs
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1670

    Kedudukan Kitab “Fadha’il Al-A’mal” Kitab Rujukan Jama’ah Tabligh
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1731

    Pernyataan Terkini dari Asatidz tentang Ja’far Umar Thalib(28/02/2010) + Baru !! + Link Download
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1619

    Fatwa Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan Tentang Pemilu
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1428

    Fatwa Ulama Besar Seputar Maulid Nabi
    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1406

    Mereka saja berani mensesatkan Jafar Umar Thalib yang notabene semazhab dengan mereka saja, apalagi terhadap mazhab lainnya.

    Huh ..

  7. Perang terhadap kaum khawarij yang dilakukan imam Ali memang terjadi di Nahrawan Iraq tetapi sumber munculnya atau asal usul khawarij itu bermula dari penduduk Najd yaitu Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya. Jadi disini hadis fitnah Najd masih klop atau sesuai dengan hadis fitnah khawarij

    Kok bisa, munculnya di najd tetapi diperangi di nahrawan Iraq?
    Bukannya harus diperangi di daerah asalnya alias di akar-akarnya?
    saya pikir sangat rancu, kesimpulan ini.

  8. lama bnget gak kesini sini lagi. He he he…, perìhal bani tamim yang bos second sebutkan dan kekurangan mereka, saya jd pingin tanya. Apa benar ada hadits yang menyatakan keterkaitan antara Imam Mahdi dengan bani tamim? Salam.

  9. Secondprince said:
    “Sejak zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] sebagian penduduk Tamim dikenal dengan sikapnya yang tidak baik kepada Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam]. Mereka dikenal dengan sikapnya yang kasar walaupun harus diakui tidak semua bani Tamim seperti itu.”

    Ohhh jadi … Sejak jaman Nabi, Bani Tamim (Najd) dikenal dengan sikapnya yang tidak baik kepada Rasulullah. Ternyata jauh setelah Rasulullah wafat, sampai sekarang pun wahhabi/salafy yang lahir dari Najd juga dikenal tidak bersikap kepada Rasulullah. Wahhabi/salafy yang asalnya dari Najd ini, ngotot merusak kuburan Rasulullah.

    Baik Khawarif maupun Wahhabi/salafy, sama-sama tukang ngotot gak pake otak. Tolol. Dua2anya sama tololnya.

  10. @Alaydrouz
    soal hadis Abu Sa’id yang anda kutip sebenarnya sudah saya tulis di atas tetapi saya hanya menyebutkan bagian yang ada pernyataan “pemimpn Najd” selanjutnya kan sama dengan hadis Dzulkhuwaisirah 🙂
    salam

    @wahabi
    nyantai aja Mas, terimakasih atas masuknnya saya pernah membaca itu tetapi saran saya mungkin sebaiknya bahasanya diperhalus, tidak perlu mengeluarkan kata “tolol” 🙂
    salam

    @ben aspan
    sejauh pengetahuan saya sahabat Nabi yang khawarij adalah Dzul Khuwaisirah, selebihnya saya belum tahu nama-namanya 🙂

    @baba
    tidak rancu kalau Mas memahaminya dengan baik. Tulisan di atas menympulkan kalau asal mula khawarij itu dari Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya yang merupakan penduduk Najd di zaman Nabi SAW. Ketika perang shiffin mereka ikut dalam barisan Imam Ali tetapi membelot setelah peristiwa tahkim sehingga di perangi. Tempat terjadinya perang ini ya di Nahrawan 🙂

    @Abdullah
    salam, saya rasanya dulu pernah baca hadis tentang itu tetapi belum sempat mengkajinya 🙂

  11. Yang jelas hadits Nabi mengenai khawarij jelas menunjuk ke Iraq sebagaimana hadits Bukhari di atas dan knyataannya fitnah mereka terjadi di Iraq tidak di Najd. Imam Ali memerangi mereka di Iraq dan terbunuh oleh mereka di Iraq, maka munculnya fitnah khawarij trsebut jelas menunjuk ke Iraq :mrgreen:

    Mengenai Dzul Khuwaisiroh kalau dari Bani Tamim emangnya kenapa? keturunan Bani Tamim bukan hanya di Najd saja, tetapi juga banyak menyebar di Iraq dan wilayah Arab yg lain (terbukti keturunan si Dzul ini membuat fitnah di Iraq, maka terbukti sudah bahwa Iraq adalah tempat keluarnya fitnah :mrgreen: ), sedangkan yg dimaksud Najd itu membentang dari Iraq sampai tenggara Madinah, sehingga Iraq bisa juga disebut Najd klop kan? dan letaknya Najd termasuk Iraq di dalamnya membentang di sebelah timur Madinah, Nabi SAW sendiri yang mengarahkan tangan beliau ke timur (Iraq).

    Bicara Bani Tamim :

    Ketika anak keturunan Adnan mulai banyak, mereka menyebar di seluruh penjuru negeri Arab, mengais rezeki di tempat-tempat yang subur. Abdul-Qais, anak keturunan Bakr bin Wail, dan anak keturunan Tamim berpindah ke Bahrain dan berdomisili disana. Banu Hanifah bin Sha’b bin Ali bin Bakr keluar menuju Yamamah, kemudian tinggal di Hajar Ibu kota Yamamah. Seluruh anak keturunan Bakr bin Wail tinggal di sepanjang wilayah Yamamah sampai ke Bahrain, Saif Kazhimah dan Al-Bahr. Taghlab tinggal di jazirah Euprat, sedangkan Bani Tamim tinggal di sahara Basharah. Bani Asad tinggal di sebelah timur Taima’ dan sebelah barat Kufah. Di antara tempat tingal Bani Asad dan Taima’ terdapat perkampungan Buhtur dari kabilah Thai; sedangkan perjalanan antara tempat tinggal Bani Tamim dan Kufah dapat ditempuh selama lim malam. Dziban tinggal di dekat Taima’ sampai ke Hauran, Anak keturunan Kinanah tinggal di Tihamah. Sementara itu Makkah dan sekitarnya dihuni oleh Quraisy, mereka tidaklah bersatu sebelum Qushay bin Kilab lahir di tengah-tengah mereka. Qushay bin Kilab berhasil menyatakan mereka, dan mengangkat derajat mereka.

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
    Aku masih tetap mencintai Bani Tamim karena tiga perkara yang aku dengar dari Rasulullah saw. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Mereka itu adalah umatku yang paling keras menghadapi Dajjal. Ketika datang sedekah mereka, Nabi saw. bersabda: Ini adalah sedekah-sedekah kaumku. Seorang wanita tawanan mereka pernah menjadi milik Aisyah, kemudian Rasulullah saw. juga bersabda: Merdekakanlah ia karena ia adalah anak cucu Ismail. (Shahih Muslim No.4587)

    Ingat yaa… kelak yg paling keras/gigih memerangi Dajjal adalah Bani Tamim man… wah jangan-jangan dari keturunan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab At-Tamimi nich… klop dech 😛

    Hadits riwayat Nasa’i jelas yg aneh dan ga perlu dijadikan hujjah apabila bertentangan dg riwayat yg lebih rajih. gitu aja beres.

    Simple gitu kok dibuat rumit & berputar-putar sih :mrgreen:

  12. @sok tahu banget

    Anda (Bapak/Ibu) menganggap Iraq = Najd, itu merupakan hak Anda. Anda mengganggap kaum Khawarij di Irak, itu juga hak Anda.

    Pesan saya,

    Gunakan dalil yang kuat dan akal yang jernih bila Anda ingin membanyak SP, sang penulis blog.

    Salam.

  13. Seekor Harimau yang kelaparan turun gunung, memasuki desa dan membunuh 2 orang.
    Kekacauan ada di Desa, namun munculnya (sumber) Harimau dari Gunung.
    Kekacauan dan fitnah terjadi di segala tempat. Yang menjadi masalah darimana sumber kekacauan dan fitnah tsb.

    Salam damai.

  14. @sok tau banget

    Yang jelas hadits Nabi mengenai khawarij jelas menunjuk ke Iraq sebagaimana hadits Bukhari di atas dan knyataannya fitnah mereka terjadi di Iraq tidak di Najd.

    Soal hadis dengan lafaz iraq itu mengandung illat sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas, riwayat yang rajih dan mahfuzh adalah dengan lafaz “timur”. perang terhadap Khawarij memang terjadi di Iraq tetapi sumber khawarij itu sendiri sudah muncul pada masa Nabi SAW yaitu Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya nah mereka adalah penduduk Najd. Jadi masih klop tuh dengan hadis fitnah Najd

    Mengenai Dzul Khuwaisiroh kalau dari Bani Tamim emangnya kenapa? keturunan Bani Tamim bukan hanya di Najd saja, tetapi juga banyak menyebar di Iraq dan wilayah Arab yg lain (terbukti keturunan si Dzul ini membuat fitnah di Iraq, maka terbukti sudah bahwa Iraq adalah tempat keluarnya fitnah :mrgreen: ),

    Lha yang kata anda banyak menyebar di Iraq itu pun juga berasal dari Najd, yang diperangi Imam Ali di Irak itu termasuk Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya dan mungkin kerabat atau keturunan mereka yang awalnya berasal dari Najd. Pada zaman Nabi SAW bani tamim memang tinggal di Najd bukannya Irak :mrgreen:

    sedangkan yg dimaksud Najd itu membentang dari Iraq sampai tenggara Madinah, sehingga Iraq bisa juga disebut Najd klop kan? dan letaknya Najd termasuk Iraq di dalamnya membentang di sebelah timur Madinah,

    Pada masa Nabi SAW tidak ada tuh Irak disebut Najd, Najd dan Irak adalah nama dua negri yang berbeda pada masa Nabi SAW. Nabi SAW sendiri yang membedakannya, saya mah ikut Nabi SAW saja. perkataan Mas sih gak laku sebagai hujjah :mrgreen:

    Nabi SAW sendiri yang mengarahkan tangan beliau ke timur (Iraq).

    Nabi SAW mengarahkan tangannya ke timur itu yang shahih, kalau hadis dengan lafaz iraq itu mengandung illat. Bahkan di hadis fitnah yang lain jelas disebutkan arah yang dimaksud adalah arah matahari terbit. Irak itu gak masuk arah matahari terbit, Najd yang termasuk arah matahari terbit 🙂

    Ingat yaa… kelak yg paling keras/gigih memerangi Dajjal adalah Bani Tamim man…

    Gak ada masalah, saya sih gak pernah menafikan hal ini

    wah jangan-jangan dari keturunan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab At-Tamimi nich… klop dech

    Silakan, silakan bagi saya kualitas “jangan-jangan” versi anda itu sama pastinya dengan menyatakan kalau Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi ini termasuk sumber fitnah Najd

    Hadits riwayat Nasa’i jelas yg aneh dan ga perlu dijadikan hujjah apabila bertentangan dg riwayat yg lebih rajih. gitu aja beres.

    Secara sanad ia shahih, kualitasnya sama dengan hadis Bukhari dengan lafaz Iraq yang anda jadikan hujjah dalam salah satu tulisan anda, bagi saya pribadi hadis Sahl bin Hunaif itu mengandung illat [cacat] pada penunjukkan arahnya, cacat ini bisa jadi karena kelemahan hafalan salah seorang perawinya. pendapat yang rajih lafaz yang benar adalah timur 🙂

    Simple gitu kok dibuat rumit & berputar-putar sih

    Gak ada yang muter-muter, inti tulisan di atas menunjukkan bahwa hadis Khawarij itu tidak bisa dijadikan hujjah untuk menafikan kalau Najd adalah sumber fitnah yang dimaksud. Kenyataannya fitnah Khawarij memang bersumber dari Najd yang menjalar terus Ke Irak. Saya sih tak keberatan kalau dikatakan fitnah yang dimaksud berasal dari dua tempat yaitu Najd dan Irak, yang saya tolak dari awal adalah logika fallacy kalau Najd adalah Irak. Seolah-olah memfokuskan hadisnya pada Irak saja seraya menafikan hadis Najd, itu syubhat yang harus diberantas Nah looo :mrgreen:

    @Truthseeker08

    Nah itu dia analogi yang bagus, btw saya tidak yakin tuh orang yang kebanyakan ngeles itu bisa mengerti :mrgreen:
    Salam Damai

    @all
    ada sedikit tambahan untuk tulisan di atas, silakan dibaca bagi yang berminat 🙂

  15. @secondprince
    Ahhh saya tidak sedang mengharapkan mereka menerima pemahaman (kenyataan) tsb.
    Secara psikologis, adalah sesuatu yang tidak mungkin mereka menerima kenyataan bahwa “mereka adalah kelompok (Najd) yang sudah dinubuwah oleh Rasulullah SAW sebagai sumber fitnah (kekacauan)”
    Sebagaimana Yahudi menolak Isa a.s., sebagaimana Nasrani menolak Nabi Muhammad SAW (terlepas apakah mereka melihat kebenaran disitu).
    Secara psikologis/naluriah/refleks mansuia akan membela diri habis2an ketika mereka terancam.
    Berapa banyak nubuwah akan kedatangan Nabi Muhammad SAW di Taurat maupun Injil, namun tetap saja Yahudi dan Nasrani eksis (mencoba survive dengan doktrin mereka).
    Kelompok2 yang terancam oleh nubuwah2 akan bertahan menolak atau mengeluarkan suatu tafsir yang sudah tidak lagi penting bagi mereka kebenarannya/keabsahannya. Mereka akan terima tafsir baru tsb selama keyakinan mereka terbela.
    Btw,Tidak sedikit ulama yang bergelar al Najd, apakah mereka datang dari Iraq??..

    Salam damai

  16. @truthseeker,

    Oh jadi perangai Wahhabi/salafy itu mirip perangai Yahudi ya …

    *manggut2 sambil menderngar dengan takzim*

  17. @sok tau banget

    dari Ibnu Umar yang berkata “Rasulullah
    shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari pintu rumah Aisyah dan berkata
    “sumber kekafiran datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan yaitu timur” [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]

    Sebenernya dari hadits ini aja udah bisa kita ketahui dengan jelas di timur mana yg di maksud sebagai “sumber kekafiran”.

    Tinggal kita gunakan iman dan logika waras aja untuk membuktikannya..

    Kita lihat aja fakta sejarah, darimana munculnya kekafiran yang pertama kali sepeninggal Rasulallah..

    Kan dari najd,yang di pelopori oleh musailamah al kadzab dengan qur’an palsunya ??

    Berarti najd adalah sumber kekafiran !!

    Semoga ALLAH membukakan pintu hidayah untuk anda agar terhindar dari sifat keras hati,sombong dan angkuh..amin3x

  18. Soal hadis dengan lafaz iraq itu mengandung illat sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas, riwayat yang rajih dan mahfuzh adalah dengan lafaz “timur”. perang terhadap Khawarij memang terjadi di Iraq tetapi sumber khawarij itu sendiri sudah muncul pada masa Nabi SAW yaitu Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya nah mereka adalah penduduk Najd. Jadi masih klop tuh dengan hadis fitnah Najd

    Tidak ada illat pada hadits tersebut, keduanya saling menjelaskan yang satu menunjuk nama tempat yang ditunjuk, yg lainnya menunjuk arah yang ditunjuk. Yang namanya fitnah itu ya sudah terjadi, kalau belum terjadi ya bukan fitnah namanya, lagian yg melakukan fitnah adalah keturunan si Dzul ini di tempat yg bernama Iraq maka Iraq lah sebagai tempat munculnya fitnah. jadi ga klop ah :mrgreen:

    Lha yang kata anda banyak menyebar di Iraq itu pun juga berasal dari Najd, yang diperangi Imam Ali di Irak itu termasuk Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya dan mungkin kerabat atau keturunan mereka yang awalnya berasal dari Najd. Pada zaman Nabi SAW bani tamim memang tinggal di Najd bukannya Irak :mrgreen:

    Lho bukankah saya juga sudah kutipkan bahwa bani tamim itu bukan hanya di najd bahkan awalnya mereka tinggal di Bahrain dan Sahara Bashrah (Iraq), kalau keturunan si Dzul ada di sana ya wajar2 aja, tempat nenek moyangnya. Btw bapaknya si Dzul ini darimana ya?

    Pada masa Nabi SAW tidak ada tuh Irak disebut Najd, Najd dan Irak adalah nama dua negri yang berbeda pada masa Nabi SAW. Nabi SAW sendiri yang membedakannya, saya mah ikut Nabi SAW saja. perkataan Mas sih gak laku sebagai hujjah

    kenyataannya ada hadits yg menjelaskan bahwa Najd itu adalah Iraq, dan itu tidak bertentangan maknanya, bukan spt timur dan barat. saya pun juga ikut Nabi dan para ulama ah, syubhat anda pun ga laku saya kira :mrgreen:

    Nabi SAW mengarahkan tangannya ke timur itu yang shahih, kalau hadis dengan lafaz iraq itu mengandung illat. Bahkan di hadis fitnah yang lain jelas disebutkan arah yang dimaksud adalah arah matahari terbit. Irak itu gak masuk arah matahari terbit, Najd yang termasuk arah matahari terbit 🙂

    Tidak ada illat, Nabi jelas menunjuk Iraq di hadits yang shahih dan di hadits yg lain mengarahkan tangannya ke timur, dan secara fakta fitnah khawarij terjadi di Iraq, Imam Ali terbunuh di Iraq, Imam Husein terbunuh di Iraq dll, so apalagi, fakta yg berbicara. Memang benar terdapat fitnah dari timur persis Madinah di tempat matahari terbit yaitu Musailamah Al-Kadzab tetapi itu sudah lewat, maka yg lain tinggal menunjuk ke Iraq. Iraq memang bukan arah matahari terbit tetapi arah tanduk setan, karena saat matahari terbit, matahari berada ditengah-tengah dua tanduk setan, maka bisa dikatakan Iraq adalah arah salah satu tanduk setan karena di sebelah timur laut Madinah. klop kan :mrgreen:

    Silakan, silakan bagi saya kualitas “jangan-jangan” versi anda itu sama pastinya dengan menyatakan kalau Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi ini termasuk sumber fitnah Najd

    demikian juga kualitas main “klop-klopan” anda itu sama pastinya bahwa keturunan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At tamimi ini yang akan gigih melawan Dajjal dan sebagai pembantu setia Imam Mahdi karena Syaikh adalah keturunan Bani Tamim :mrgreen:

    Secara sanad ia shahih, kualitasnya sama dengan hadis Bukhari dengan lafaz Iraq yang anda jadikan hujjah dalam salah satu tulisan anda, bagi saya pribadi hadis Sahl bin Hunaif itu mengandung illat [cacat] pada penunjukkan arahnya, cacat ini bisa jadi karena kelemahan hafalan salah seorang perawinya. pendapat yang rajih lafaz yang benar adalah timur 🙂

    Kalau menurut saya kualitas hadits pada shahih Bukhari tidak sama dengan Nasa’i bahkan sangat jauh kualitasnya dg hadits2 pada kitab2 sejarah spt Al-Baladzuri, At-Tabari apalagi Ya’qubi 🙂 . kalau menurut saya kedua lafadz tsb tidak ada cacat antara Najd dan Iraq, berbeda kalau lafadznya antara timur dan barat itu namanya sungguh berlawanan. dan Sahl adalah perawi bukhari dan muslim. lha wong anda sendiri sering berhujjah dg hadits yg mempunyai syarat syaikhain khan? 🙂

    Gak ada yang muter-muter, inti tulisan di atas menunjukkan bahwa hadis Khawarij itu tidak bisa dijadikan hujjah untuk menafikan kalau Najd adalah sumber fitnah yang dimaksud. Kenyataannya fitnah Khawarij memang bersumber dari Najd yang menjalar terus Ke Irak. Saya sih tak keberatan kalau dikatakan fitnah yang dimaksud berasal dari dua tempat yaitu Najd dan Irak, yang saya tolak dari awal adalah logika fallacy kalau Najd adalah Irak. Seolah-olah memfokuskan hadisnya pada Irak saja seraya menafikan hadis Najd, itu syubhat yang harus diberantas Nah looo :mrgreen:

    Sayapun juga tidak menolak bahwa memang terdapat fitnah yg pernah ada dr arah timur Madinah tetapi sudah padam, dan kenyataan fitnah yang paling banyak datangnya dan diberitakan oleh Nabi adalah dari arah Iraq dan sekitarnya, spt fitnah khawarij, Syi’ah, Qadariyah munculnya Dajjal semua dari arah tersebut. ini adalah fakta yg jelas, maka najd yang dimaksud jelas berdasarkan hadits2 lain, lisan org arab adalah Iraq, maka syubhat untuk mengalihkan ke tempat2 yg lain perlu diberantas nah looo :mrgreen:

  19. Menerapkan hadis tsb kpd daerah Irak sama sekali tidak tepat, krn Irak itu terletak di sebelah utara kota Madinah, sekalipun agak condong ke arah timur dgn kata lain Irak itu terletak di sebelah Timur Laut (Syimal Syarqi, Norhteast). Krn itu, merupakan kekeliruan besar jika seseorang mengatakan bahwa Irak itu terletak di sebelah timur kota Madinah.

    Wassalam

  20. @sok tau banget

    Tidak ada illat pada hadits tersebut, keduanya saling menjelaskan yang satu menunjuk nama tempat yang ditunjuk, yg lainnya menunjuk arah yang ditunjuk.

    sudah dijelaskan di atas kalau anda mengandalkan hadis Sahl maka terjadi kekacauan pada penunjukkan arah yaitu barat, timur, Irak. Padahal hadis-hadis itu sanadnya sama maka disini hadis tersebut mengandung illat yaitu hafalan pada salah satu perawinya. Nah untuk mencari riwayat mana yang mahfuz ya itu dengan mengandalkan berbagai hadis shahih lain yang tidak mengandung illat 🙂

    Yang namanya fitnah itu ya sudah terjadi, kalau belum terjadi ya bukan fitnah namanya, lagian yg melakukan fitnah adalah keturunan si Dzul ini di tempat yg bernama Iraq maka Iraq lah sebagai tempat munculnya fitnah. jadi ga klop ah

    Yang namanya sumber fitnah itu ya sumber dimana fitnah itu berasal, masalah fitnah itu mau meluas ke mana-mana ya tidak jadi masalah. Silakan tuh anda baca analogi dari truthseeker, mungkin bisa membantu apa yang saya maksud. Nabi SAW sendiri yang mengatakan kalau Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya adalah orang-orang yang dimaksud. khawarij itu tidak hanya keturunan Dzul Khuwaisirah melainkan Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya itu berdasarkan hadis shahih di atas yang terkadang menyebutkan Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya dan terkadang menyebutkan keturunannya. Kebiasaan anda memang suka berhujjah dengan hadis yang sesuai dengan keyakinan anda dan menafikan hadis yang lain. jadi hadis shahih menunjukkan kalau Dzul Khuwaisirah, sahabat dan keturunannya adalah khawarij dan mereka ini awalnya berada di Najd yaitu pada masa Nabi SAW ketika hadis ini diucapkan, soal perangnya nanti terjadi di Irak ya tidak masalah 🙂

    Lho bukankah saya juga sudah kutipkan bahwa bani tamim itu bukan hanya di najd bahkan awalnya mereka tinggal di Bahrain dan Sahara Bashrah (Iraq),

    ah tinggal dibawakan dalil shahih-nya saja kok. Silakan bawakan dalil kalau dimasa Nabi SAW bani tamim tinggal di bahrain atau di sahara bashrah. Saya kan sudah bawakan dalil kalau di masa Nabi SAW bani tamim tinggal di Najd, kalau cuma kata-kata anda gak ada nilai hujjahnya kan 🙂

    kalau keturunan si Dzul ada di sana ya wajar2 aja, tempat nenek moyangnya. Btw bapaknya si Dzul ini darimana ya?

    Ngapain ngurusin Bapaknya Dzul Khuwaisirah, yang harus anda pahami hadis Nabi SAW itu diucapkan ketika masa Dzul Khuwaisirah masih hidup, jadi gak ada kaitannya dengan nenek moyangnya Dzul Khuwaisirah 🙂

    kenyataannya ada hadits yg menjelaskan bahwa Najd itu adalah Iraq,

    Silakan bawakan dalil shahih kalau Najd adalah Iraq. Tunjukkan dalil shahihnya jangan2 cuma prasangka anda saja, kebanyakan hujjah yang anda katakan “dalil shahih” biasanya cuma perkiraan atau persepsi yang tidak nampak dalam hadis shahih alias dipaksain masuk sekenanya.

    dan itu tidak bertentangan maknanya, bukan spt timur dan barat. saya pun juga ikut Nabi dan para ulama ah, syubhat anda pun ga laku saya kira

    bukan soal bertentangan makna, tapi soal nama tempat yang ada di masa Nabi SAW. Di masa Nabi SAW Najd dan Irak itu berbeda, Nabi SAW sendiri yang membedakan tempat miqat penduduk Irak dan penduduk Najd. Jadi kalau memang anda mengaku ikut Nabi SAW maka Najd dan Irak itu beda, silakan tuh dibawakan dalilnya kalau Nabi SAW pernah mengatakan Najd dan Irak adalah sama 🙂

    Tidak ada illat, Nabi jelas menunjuk Iraq di hadits yang shahih dan di hadits yg lain mengarahkan tangannya ke timur,

    Ah gak usah main ngeyel begitu, hadis Sahl jelas terdapat kekacauan pada penunjukkan arahnya, ada yang bilang Barat, timur dan Irak nah kekacauan ini bisa jadi karena hafalan para perawinya itu yang saya katakan illat. Sudah terbukti tuh illat [cacatnya] di atas hanya anda saja yang tidak mau menerimanya.

    dan secara fakta fitnah khawarij terjadi di Iraq, Imam Ali terbunuh di Iraq, Imam Husein terbunuh di Iraq dll, so apalagi, fakta yg berbicara. Memang benar terdapat fitnah dari timur persis Madinah di tempat matahari terbit yaitu Musailamah Al-Kadzab tetapi itu sudah lewat, maka yg lain tinggal menunjuk ke Iraq.

    wah maaf kalau anda mengatakan fitnah Musailamah sudah lewat maka saya tanya apakah Fitnah terbunuhnya Imam Ali dan imam Husein sudah lewat juga?. Saya tidak tahu sih apa perlunya anda mengatakan sudah lewat atau ndak. Kan Nabi SAW sendiri mengatakan sumber kekafiran akan muncul dari timur tempat munculnya tanduk setan kayaknya yang lebih klop adalah Najd karena di Najd muncul Musailamah sang Nabi palsu nah itu kan sumber kekafiran 🙂

    Iraq memang bukan arah matahari terbit tetapi arah tanduk setan,

    Silakan bawakan dalilnya kalau Irak adalah arah tanduk setan

    karena saat matahari terbit, matahari berada ditengah-tengah dua tanduk setan, maka bisa dikatakan Iraq adalah arah salah satu tanduk setan karena di sebelah timur laut Madinah. klop kan

    ah itu kan persepsi anda, Nabi SAW menjelaskan pada hadis shahih bahwa tempat fitnah itu tempat munculnya tanduk setan. Jadi baik arah timur matahari terbit dan arah munculnya dua tanduk setan itu ya sama di arah matahari terbit itu sendiri 🙂

    demikian juga kualitas main “klop-klopan” anda itu sama pastinya bahwa keturunan syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At tamimi ini yang akan gigih melawan Dajjal dan sebagai pembantu setia Imam Mahdi karena Syaikh adalah keturunan Bani Tamim

    Maaf kayaknya anda gak ngerti perkataan saya soal ini, lha kok mengulang apa yang sudah anda sebutkan sendri. Maksud saya itu, menurut saya pribadi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah sumber fitnah Najd sama dengan kemungkinan yang anda katakan sebagai yang gigih melawan Dajjal. Namanya cuma kemungkinan toh siapapun bisa ngaku-ngaku, jadi kualitasnya ya sama saja, bisa iya bisa juga tidak. Ngapain anda pakai ngotot segala. Anda harus belajar membedakan mana yang terbukti shahih dan mana yang kemungkinan. Kebanyakan cara anda berhujjah itu tidak bisa membedakan mana yang terbukti melalui dalil shahih dan mana yang persepsi anda sendiri yang masih kemungkinan, akibatnya ini jadi kacau gak jelas, persepsi anda sendiri anda bilang berdasarkan hadis shahih :mrgreen:

    Kalau menurut saya kualitas hadits pada shahih Bukhari tidak sama dengan Nasa’i

    lha itu cuma klaim anda saja, saya sudah buktikan kalau hadis Bukhari dan Nasa’i itu shahih dan sanadnya sama tuh. Jadi kalau maksa beda ya terserah anda 🙂

    bahkan sangat jauh kualitasnya dg hadits2 pada kitab2 sejarah spt Al-Baladzuri, At-Tabari apalagi Ya’qubi 🙂 .

    Ya kalau sanad dalam kitab tersebut shahih ya tetap shahih. Para ulama juga tetap mengakui kitab Ath Thabari dan Al Balazuri, so apa masalah anda. Memangnya di kitab shahih bukhari itu memuat segalanya? ya ndaklah

    kalau menurut saya kedua lafadz tsb tidak ada cacat antara Najd dan Iraq, berbeda kalau lafadznya antara timur dan barat itu namanya sungguh berlawanan. dan Sahl adalah perawi bukhari dan muslim.

    Nah kalau terdapat perbedaan lafaz seperti itu maka hadis tersebut terbukti mengandung illat. Bisa jadi sebenarnya arah yang dimaksud adalah timur tetapi sang perawi secara tidak sengaja mengganti lafaznya dengan Irak.

    lha wong anda sendiri sering berhujjah dg hadits yg mempunyai syarat syaikhain khan?

    Maaf anda mengerti gak apa yang dimaksud syarat syaikhan?. hadis Nasa’i itu sendiri selain Syaikhnya Nasa’i semua perawinya adlah syarat Syaikhan. Kalau memang hadis itu terbukti mengandung illat ya tidak peduli apakah perawi itu syarat syaikhan atau tidak, tinggal dilihat apakah ada ulama yang mengindikasikan kelemahan pada perawinya 🙂

    Sayapun juga tidak menolak bahwa memang terdapat fitnah yg pernah ada dr arah timur Madinah tetapi sudah padam,

    Jadi maaf tidak ada alasan anda menafikan hadis Najd. Najd adalah sumber fitnah itu sudah terbukti dan anda mengakuinya sendiri 🙂

    dan kenyataan fitnah yang paling banyak datangnya dan diberitakan oleh Nabi adalah dari arah Iraq dan sekitarnya, spt fitnah khawarij, Syi’ah, Qadariyah munculnya Dajjal semua dari arah tersebut.

    Fitnah khawarij itu berasal dari Dzul Khuwaisirah yaitu orang najd di masa Nabi SAW. dan maaf silakan bawakan dalil shahih kalau fitnah yang dimaksud Nabi SAW adalah Syiah dan Qadariyah. Soal munculnya Dajjal itu kan dari Khurasan bukannya Irak. tuh lihat Anda terbukti memang suka campur aduk dalam berhujjah 🙂

    ini adalah fakta yg jelas, maka najd yang dimaksud jelas berdasarkan hadits2 lain, lisan org arab adalah Iraq, maka syubhat untuk mengalihkan ke tempat2 yg lain perlu diberantas nah looo

    Yang anda sebut sebagai fakta jelas itu ternyata kan hanya campur aduk pikiran anda semata yang gak jelas mana hadis shahihnya. Gak usah ngaku-ngaku lisan orang arab, kan yang ucapkan hadis tersebut adalah Nabi SAW maka bawakan saja dalilnya kalau Nabi SAW pernah menyebut Irak sebagai Najd. Atau kalau anda tidak bisa, boleh tuh dibawakan atsar shahabat yang mengatakan Irak adalah Najd. Nabi SAW dan para sahabatnya kan jelas orang arab toh, masa’ sih gak ada satupun dalilnya sebutan Irak sebagai Najd di masa Nabi SAW, kalau begitu lisan orang arab mana yang anda maksud :mrgreen:

  21. tadinya -setelah membaca argumen truthseeker-, sya pikir wahhabi/salafy itu mirip dengan yahudi. Ternyata saya salah. Mereka sama sekali tidak mirip. Terutama setelah melihat perdeban @secondprince dan @soktahubanget diatas. Jauh banget kualitasnya. Bagai langit dan bumi. Yang satu bicara secara ilmiah, yang satu pakai asumsi melulu … 🙂

    Jika di Yahudi, kita mengenal Einstein dengan teori Relativitas-nya yang sangat terkenal, maka di Wahhabi/salafy juga dikenal Bin Baz dengan teori Bumi ceper-nya. Teori bumi ceper itu terkenal juga sih, tapi terkenal menggelikan … wakakakakaka …

    Hah, sudahlah….:) Wahhabi/salafy sudah tercoreng moreng dengan teori Bumi ceper-nya. Tidak akan mampu dihapus dengan apapun juga. Wahhabi/salafy toh sudah mengeluarkan dua buah fatwa paling jenius yaitu: “Bumi itu ceper” dan “Matahari mengelilingi bumi”.

    Mungkin fatwa ini lebih tepat disebut fatwa dua tanduk setan … wakakakakaka …

    bf, bf, bf, bwahahaha .. mohon maaf, jika ingat fatwa ini, saya selalu ingin tertawa … Inilah humor ada ini …

    Tolong, kembalikan saja wahhabi/salafy itu ke abad pertangahan. Otak mereka lebih tepat dan bermanfaat di abad pertengahan … bf, bf, bwahahaha …

  22. @wahabi_kampret,

    Ada kata2 yg menarik dari @sok tau banget dlm diskusi ini yaitu… matahari berada ditengah-tengah dua tanduk setan… dasar Wahabi (Neo Khawarij)… seenaknya aja ngomongnya :mrgreen:

  23. @wahabi kampret..

    Sungguh besar yah kegoncangan dan fitnah yang di keluarkan oleh wahabi ini..

    Bukan cuma sebagian besar ummat muslim aja yang dapat fitnah sesat, ahli bid’ah dan kafir dari mereka

    Kubah makam Rasulullah pun harus di hancurkan dan makamnya harus pindahkan dari masjid nabawi (fatwa al albany)

    Bahkan yang lebih parah lagi, bumi pun di fitnah ceper oleh bin baz.. wuakakakakakakakak..
    kasian nih bumi, gak ikut ribut2 malah di fitnah ceper.. wuakakakakakak..

    Udah ah ketawanya, doain aja moga dapat hidayah biar gak ingkar dan keras hati seperti sebagian besar ahli kitab pada zaman Rasulullah.. Amin3x

  24. @maulana,

    Ohhhh gitu ya .. mungkin teori “Matahari mengelilingi bumi”-nya Bin Baz sedang coba direvisi sama @soktahubanget menjadi teori “Matahari diantara dua tanduk” ….

    bf, bf, bwahahaha …
    mohon maaf ya, jika ingat teori-nya Bin Baz, saya selalu ingin tertawa …

    Luar biasa. Bin Baz pasti bangga nih, jika teorinya yang sangat cemerlang ini telah dilanjutkan oleh penerusnya yang sangat setia …. hehehehe …

    marilah kita applaus .. plok, plok, plok ….

  25. @Wahabi_kampret

    Hahaha…. memang manusia jenius seperti Bin Baz dan pengikutnya @soktahubanget susah diikuti jalan pikiriannya oleh manusia biasa. Krn terlalu jeniusnya, mereka suka merubah hadits Nabi SAW dan pendapat manusia pd umumnya, seperti teori dunia, matahari dan tanduk syetan. Kita tunggu aja teori2 selanjutnya. :mrgreen:

  26. @Soktau banget
    wah mantab n klop kali tuh penjelasannya, syukron
    @all syiah termassuk pendukungnya Alaydrus (ketawan lu).
    bagaimana jika fitnahnya berubah lagi dari iraq ke IRAN negeri majusi penyembah api (yang telah diberantas Umar al faruuq)… liat para tokoh2nya khomaeni Says:
    “Iman seorang Syi’ah tidak sempurna, kecuali setelah berbeda (menentang) dengan Ahli Sunah…Apabila seorang Ahli sunnah bersemangat mengamalkan ibadah, maka dia telah bersemangat mengamalkan kebatilan.” [Lihat: Ayatullah al-Khomeini, Al-Hukumat Al-Islamiyah, m.s. 83]

    “Adapun Nawasib (Ahli Sunnah) dan Khawarij semoga dilaknati Allah tanpa ragu-ragu adalah najis.” [ Lihat : Ayatullah al-Khomeini, Tahrir al-Wasilah, jil.1, m.s : 118 ]

    Mula Baqir al-Majlisi meriwayatkan Bihar al-Anwar jil. 24, m.s : 311. Riwayat ini juga dinukilkan oleh al-Kulaini dalam al-Raudhah hadis bernombor 431. Kata Syi’ah, Imam al-Baqir berkata:

    “Demi Allah wahai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia itu, kesemuanya anak pelacur melainkan Syi`ah kita.”

    Sunnah / Nasibi kafir, najis dan lebih jahat daripada Yahudi, Nasrani dan Majusi.
    Ni`matullah al-Jazairi menulis dalam kitabnya al-Anwar al-Nu`maniyyah jil.2, m.s : 306 :

    “Penjelasan tentang al-Nasibi dan keadaannya dapat dijelaskan dengan dua perkara berikut: Pertama, maksud al-nasibi mengikut dalam hadis-hadis adalah najis, dia lebih jahat daripada Yahudi, Nasrani dan Majusi malah dia adalah kafir, najis mengikut ijmak ulama Imamiyyah.”

    Abu Ja`far al-Tusi meriwayatkan dalam Tahzib al-Ahkam, jil. 4, m.s : 122 ;
    “Daripada Abu Abdullah a.s. bahawa beliau berkata: Ambillah harta al-nasib di mana sahaja kamu temui dan berikan kepada kami satu perlimanya.”

    Husain Aal ‘Ushfur ad-Darraz al-Bahrany dalam kitabnya al-Mahasin an-Nafsaniyah Fi Ajwibati al-Masail al-Khurasaniyah (hal 147) berkata, ((Berita-berita yang bersumber dari para imam ‘alaihis salam menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan an-Nashib adalah yang biasa dipanggil dengan julukan Sunni)). Dia juga berkata, ((Tidak perlu lagi dipermasalahkan bahwa yang dimaksud dengan an-Nashibah adalah Ahlusunnah)).

    Berkata Ni’matullah al-Jazairy dalam kitabnya al-Anwar an-Nu’maniyah (jilid II, hal 306-307), ((Adapun orang Nashibi, kondisi dan hukum-hukum yang berkaitan dengan mereka bisa dijelaskan dalam dua hal: Pertama, siapakah yang dimaksud dengan an-Nashib yang diceritakan dalam berbagai riwayat mereka itu lebih jahat dari orang Yahudi, Nashrani dan Majusi. Yang juga mereka itu kafir dan najis menurut ijma’ para ulama imamiyah… Dan telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa di antara ciri khas orang-orang Nawashib adalah: mendahulukan selain Ali atasnya)).
    Perkataan orang satu ini menunjukkan bahwa SETIAP YANG MENDAHULUKAN KEPEMIMPINAN ABU BAKAR, UMAR DAN UTSMAN sebelum kepemimpinan Ali radhiallahu ‘anhu, MAKA DIA ADALAH NASHIBI menurut versi orang-orang Rafidhah; padahal orang-orang Nashibi itu menurut mereka lebih jahat dari orang Yahudi, Nashrani dan Majusi, bahkan dianggap kafir dan najis!!! Na’udzubillah!!
    …..
    WIW TAMBAH PARAH KALO UDAH KE IRAN YAH
    @Alaydrus
    o iya ati2 akhi ntar Umi saudara wanita kakak/adik/isteri antum di Mut’ahkan mereka.. hiiiyyyy

  27. @abu jufri

    Anda menulis

    Imam al-Baqir berkata:

    “Demi Allah wahai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia itu, kesemuanya anak pelacur melainkan Syi`ah kita.”

    Menurut anda, Imam Al-Baqir cucu Rasul saw mengatakan seperti itu atau tidak? Dan bagaimana pendapat anda mengenai Imam Baqir wahai abujufri?

    Salam

  28. @abu jufri

    Hati2 nt kalau bicara, ana kasi nmr hp ana, nt gak berani hubungin tapi nt
    nuduh2 ana syiah mulu.

    Untuk kesekian kalinya ana sampaikan ke nt, ANA BUKAN SYI’AH, ANA CUMA MELURUSKAN PENAFSIRAN HADITS NAJD.

    Ana mengikuti tariqah alawiyah yang bermahdzab syafi’i dalam hal fiqih..!!

    Ana gak peduli nt mau bawakan 1000 dalil pun bahwa syiah sesat (itupun kalo ada). Yang ingin ana tunjuk kan bahwa najd itu sumber kekafiran, fitnah, kegoncangan dan tanduk setan !!

    Jika ada yang mengutamakan ahlil bait di fitnah syiah.

    Jika ada yang memerangi wahabi di fitnah syiah.

    Emang cuma syiah aja yang mengutamakan ahlil bait dan memerangi wahabi?

    Para pemuka dan ulama alawiyyin pun demikian. Mereka selain menolak syiah, mereka juga menolak dakwah wahabi !!

    Semenjak berdirinya saudi dengan faham wahabi, islam semakin berat. Orang mau ziarah ke makam Rasulullah pun mendapat peringatan musyrik.

    Maulud yang isinya shalawat malah di fatwa bid’ah.

    Kami alawiyyin mencintai Rasulullah dan ahlil baitnya karena ALLAH.

  29. @abu jufri
    Mulut sekotor anda ada 2 kemungkinan:
    1. Isi perut (darah) kotor karena masuk barang haram.
    2. Hati/pikiran kotor karena masuknya data2/info2 dusta.

    mengherankan seorang muslim bisa begitu mudah mempercayai informasi tidak masuk akal spt itu.
    lagi2 itu hanya menunjukkan bahwa anda mudah dipengaruhi orang, hingga tidak mengherankan anda dengan tanpa mengunyah dan mencerna info2 menyesatkan tentang rasulullah dan Ahlul Baytnya.
    Menyedihkan.
    Saran saya kalau anda tidak terlalu jumud, maka anda coba baca sejarah Imam Muhammad al Baqir, supaya anda bisa sedikit kenal kualitas cucu Rasul anda.

    Salam

  30. @abu jufri,

    Sungguh sangat menarik informasi anda mengenai Iran dan Syiah. Tolong sharekan linknya disini, biar semua tahu bwh anda benar dgn informasi tsb dan menepis tuduhan mulut kotor oleh @Truthseeker08.

    Klo tidak bisa membuktikan, maka selain anda mulutnya kotor, hati dan pikiran anda juga keji.

    Wassalam

  31. @maulana
    ini link2nya ane share, yah sekedar kasih masukan aja mana tau ada yang “belum tau”.
    http://ban-syiah.blogspot.com/
    http://muslim.or.id/manhaj/kesesatan-agama-syiah-1.html
    http://muslim.or.id/manhaj/kesesatan-agama-syiah-2.html
    http://muslim.or.id/manhaj/kesesatan-agama-syiah-3.html
    http://muslim.or.id/manhaj/kesesatan-agama-syiah-4.html

    Mengenal Sedikit Agama Majusi dan Keberadaannya Sekarang di Iran Mencapai 20 Ribu Jiwa

    Antara Saudi dan Iran

    Kata Mereka: “‘Aisyah, Zubair, dan Tholhah Lebih Buruk dari Anjing dan Babi”

    Fatwa-Fatwa Sesat Agama Syi’ah (Bagian 1)


    Dan lain sebagainya………
    #setelah membaca share linknya: apa pendapat kalian ..??
    dan alaydrus apa pendapatmu tentang syiah yang begini?? sesat ataukah kamu belum bisa koment..? atau mereka lebih baik dari ahlusunnah apa yang mereka (syiah) katakan? jawab dengan tegas jagn berbelit2…

  32. @abu jufri

    Nt mau tau fatwa2 ulama nt yg suka mengkafir2kan umat islam yang lain?

    Nt buka aja kitab fatwa ulama nt sndiri..

    “Hadzihi Jama’at min Al-Ithnain wa Sab’iin Firqatan”

    di situ lengkap siapa2 aja yang di fatwa sesat dan ahli bid’ah

    Pendapat ana tentang syiah udah jelas.

    Siapapun yang menghina dan mencela sahabat2 utama, istri Rasulullah dan mengkafir2kan umat muslim yg lain adalah kafir.

    Siapapun yang mengimani Al-Qur’an telah di rubah adalah kafir.

    Ahlul bait tidaklah maksum seperti maksumnya para nabi terutama Rasulullah..

    Taqiyah untuk menyembunyikan aqidah adalah munafik.

    Kurang jelas apalagi nt? Jgn cari ribut lah..mending nt baca tuh kitab..gak ada umat islam yang selamat dari fatwa sesat wahabi kecuali golongan mereka sendiri.

  33. @abu jufri

    Mas Alaydrouz menyatakan ada kemiripan sifat dan karakter antara wahabi dan khawarij.

    -Mereka sama2 mengkafirkan (sesat) sebagian besar ummat muslim.

    -mereka menjaga harta kaum kafir harbi tapi berani menumpahkan darah ummat muslim (dalam revolusi saud).

    -mereka sama2 mempunyai karakter sombong, angkuh dan keras hati (sesuai dengan hadits). ibadah dhohir mereka kuat seolah2 islam itu milik mereka saja tapi susah sekali untuk mereka dalam menerima nasehat.

    -mereka (wahabi) lebih mendahulukan fatwa2 sesatnya daripada khusnudzon kepada sesama muslim meskipun muslim itu adalah dzuriyyat Rasulallah.

    Daripada mas Abu Jufri mencaci maki tidak karuan, tolong dijelaskan secara ilmiah apa memang benar karakter Salafi-Wahabi memang mirip dengan Khawarij?

    @abu jufri

    Setahu saya tidak ada kitab yang berlabel “shahih” dalam Mazhab Ahlul Bait sebagaimana yang terdapat dalam Mazhab Ahlussunah seperti Shahih Bukhari Muslim misalnya. Menurut para ulama Mazhab Ahlul Bait, semua yang anda nukilkan itu shahih nggak? Bisa jadi apa yang anda nukilkan adalah dhoif menurut mereka. Tolong anda buktikan dulu keshahihannya.

    Ngomong2 dalam Mazhab Salafi-Wahabi ada kitab yang berlabel shahih nggak?

  34. @lintas mazhab

    Banyak koq buktinya, tinggal ke saudi aja.

    Btw untuk tambahan bukti nt buka dan baca link di sini

    http://www.everyoneweb.com/tabarruk/

  35. @abu jufri

    Anda setuju atau tidak dgn artikel dibawah ini;

    Sejak seribu tahun lalu hingga kini, Syiah dan Sunni diadudomba. Satu pihak menulis buku yang menghujat pihak lain. Terjadilah aksi saling melecehkan kehormatan, sehingga pemikiran akan permusuhan meresap ke lapisan masyarakat awam, baik Syiah maupun Sunni. Kondisi latar belakang pemikiran seperti ini lantas dimanfaatkan oleh musuh untuk menciptakan perpecahan antara dua kubu Islam yang besar. Inilah yang terjadi di sejumlah negara Islam. Ulama Syiah dihadapkan pada kondisi yang memaksanya mengungkapkan hal-hal yang bisa memancing emosi masyarakat umum Sunni. Demikian juga sebaliknya, ulama Sunni dipaksa mengucapkan kata-kata yang memancing emosi kalangan umum Syiah. Sayangnya, seperti inilah kondisi di sejumlah negara Islam. Jika para ulama terpanggil oleh rasa tanggung jawab dalam masalah ini dan tidak merasa cukup mengetahui kondisi yang ada, serta tidak pula merasa cukup dengan hubungan persaudaraannya dengan para ulama Syiah, mereka harus mensosialisasikan persaudaraan Islam ke tengah masyarakat umum dan membongkar konspirasi musuh kepada masyarakat. Jika itu terlaksana, pintu bagi musuh untuk melakukan konspirasi di tengah masyarakat akan tertutup.

    Wassalam

  36. @maulana
    ini khawarij

    Mengenal Khawarij : Siapa dan Bagaimana Manhaj Mereka ?


    ini ahlusunnah
    http://abuishaq.blogsome.com/artikel/sipakah-ahlussunnah-itu/
    http://www.khayla.net/2007/12/jawaban-atas-kesalahpamahan-terhadap.html
    @maulana
    haulasyiah.wordpress.com
    http://abahnajibril.wordpress.com/2011/01/18/fikih-porno-ala-wahhabi-khusus-buat-para-akhwat-dan-ummahat-berfaham-salafy/

    Antara Saudi dan Iran


    @maulana
    mas coba baca dulu yang dibawah ini mungkin jadi faham mengapa mereka TIDAK AKAN PERNAH bisa bersatu..

    PERBEDAAN ANTARA AGAMA ISLAM DENGAN AGAMA SYI’AH, BAG:1


    @alaydrus
    yuk kite liat yang KATANYA ulama indonesia “habib” berbicara tentang batasan aurat wanita..?
    ne untuk buku A.shihbaudin (huruf “A” itu apa kepanjanganya akhi kasih tau dunk)

    mangkanya kalo cari ulama itu yang bener donk jgn yang “ASAL”.

  37. @abu jufri,

    Mungkin anda sepakat dgn artikel ini;

    Sunni dan Syiah sudah saatnya menuju persatuan Islam yang mempunyai dua makna : Pertama, dalam menghadapi musuh-musuh Islam, seluruh kaum muslimin dengan aqidah dan fiqih masing-masing harus benar-benar kompak, saling membantu, bekerjasama dan satu pemikiran. Kedua, masing-masing penganut aliran Islam berusaha untuk saling mendekat dengan sesama Muslim sehingga tercipta kesepahaman dan saling mengkomparasikan pandangan fiqih masing-masing. Banyak sekali fatwa Fukaha dan Ulama yang bisa berdekatan dengan hanya membuat sedikit penyesuaian, tentunya dengan melalui pembahasan fiqih secara mendalam seperti yang ada didalam situs ini yang menyajikan aqidah Sunni, namun dapat dimengerti oleh semua aliran Islam.

    @abu jufri,

    Dlm menanggapi jilbab pd diskusi diatas, menurut saya; jilbab hukumnya wajib demi melindungi kehormatan seorang wanita. Adapun jilbab yg dikenakan wanita adlh tidak menampakan bentuk tubuh, rambut dan sopan.

    Wassalam

  38. @abu jufri
    kt anda:
    yuk kite liat yang KATANYA ulama indonesia “habib” berbicara tentang batasan aurat wanita..?
    kt sy:
    tdk ada masalah dgn perkataan qurays shihab.
    itu pendapat pribadi beliau n tdk ada hub dgn syiah atw pun suni
    anda sj yg punya jiwa penuh hasut,lalu mengait2 kan hal tsb dgn mahzab/aliran
    sy mlh khawatir andalah produk yahudi atw anda tdk menyadarinya.
    aplg anda kait2 kan dgn “habib”.
    ada jutaan habib di dunia ini,jd qurays shb satu tdk berarti semua.
    bahasa anda nampak jelas bhw didiri anda ada kedengkian trhdp habaib.
    sungguh kotor jiwa anda,krn jiwa anda ada hasut n dengki yg mendalam

  39. @aloydrus
    kt sy:
    Siapapun yang menghina dan mencela sahabat2 utama, istri Rasulullah dan mengkafir2kan umat muslim yg lain adalah kafir.
    kt sy :
    hmm… tulisan yg bernada yakin.
    apa anda akan konsukwen dgn tulisan anda?

  40. @abu jufri

    Wah jadi artis nt yah di blog ini,hahahaha

    Dasar anak kecil nt ini,emang nt cari masalah yah..

    Ana rela2in kasi nmr hp ana, ana yg tlp nt, nt gak berani, alasan masi dangkal ilmunya..
    Ana minta bantahan tentang hadits najd sumber kekafiran, nt gak mau bahas..
    Ana kasi kitab2 sejarah dan bukti awal mula wahabi di saudi, gak nt baca..

    Tapi nt main tuduh mulu, dari nuduh ana syiah ampe nuduh ana belajar ke ulama yang gak bener..

    Nt kira semua habib itu sama ??
    Tuh di syiria dan libanon, ada habib yg jadi nasrani. Gak nt bawa juga Kata2nya ?

    Ana bilang apa ke nt, nt belajar dulu sama ulama habib ahlusunnah dari yaman atau bersanad ilmu ke yaman. biar nt kenal..Ada banyak koq di indo, apalagi di jakarta.

    Udah, nt gak usah koment sebelum nt punya bantahan yang kuat yang sesuai dengan iman dan logika yang waras kalo najd bukan sumber kekafiran, kegoncangan dan fitnah.

    Nt renungin tuh kata2 aldj, Kalo nt masi maen tuduh2 mulu baca surat an nahl ayat 125. Nt cari tau artinya.afwan.

    @aldj

    Afwan ya akhi, ana setuju sama pendapat maulana di atas, ana gak mau memperuncing masalah sunni syiah.

  41. @maulana
    akhi coba antum baca 1x lagi mudah2an ada jawaban untuk antum kenapa mereka TIDAK BAKALAN PERNAH BERSATU..
    http://salafy-insyaallah.blogspot.com/2010/04/sejarah-kelam-kaum-syiah-rofidho.html
    @aldj
    maap pak pertanyaan itu untuk Wan alaydrus, karena dia sendiri memberikan promosi “Gratisan” buku the bestnya A shihabudin itu,
    wah..wah.. emang bagi anda memang tidak ada masalah dengan perkataan sang “ulama” tsbut, tapi bagi Islam itu sangat fatal perkataan begitu apalagi berbicara di publik..
    para habaaib emang bukan dia aja ente benar
    http://abumushlih.com/habaib-serukan-tinggalkan-erayaan-maulid.html/
    jadi apakah ana membenci dan hasut terhadap habaaib…? pikir dengan akal, cermati, fahami, dan berlaku adilah dalam berfikir.
    wallahu’alam

  42. @abu jufri

    Ngapain nt ngurusin aurat wanita,urusin aja tuh tanduk setan nya najd.
    Ana kasi link itu biar nt tau siapa itu wahabi n bantahan2 atas fatwanya..coz ana kasi kitab sejarah arab nt g ngerti.

    Nt masi aja bejidal di sini..dah baca An Nahl ayat 125 blm?

    Kalo perintah2 ana gak ada yg nt turutin, ya bisa jadi mungkin nt yahudi yang mau pecah belahin islam.

    Afwan, link nt g bs d buka..nt buka aja link ini soal maulud

    facebook.com/story.php?story_fbid=152914871433454&id=100000020374375&time_ft=1297547544&refid=17&ref=pymk

  43. @abu jufri

    Ngapain nt ngurusin aurat wanita,urusin aja tuh tanduk setan nya najd.
    Ana kasi link itu biar nt tau siapa itu wahabi n bantahan2 atas fatwanya..coz ana kasi kitab sejarah arab nt g ngerti.

    Nt masi aja bejidal di sini..dah baca An Nahl ayat 125 blm?

    Kalo perintah2 ana gak ada yg nt turutin, ya bisa jadi mungkin nt yahudi yang mau pecah belahin islam.

    Afwan, link nt g bs d buka..nt buka aja link ini soal maulud

    http://www.facebook.com/story.php?story_fbid=152914871433454&id=100000020374375&time_ft=1297547544&refid=17&ref=pymk

  44. @abu jufri,

    Jujur, saya seorang Sunni krn dilahirkan dari lingkungan yg berakidah Sunni. Adapun yg saya paparkan dari artikel diatas adlh saya ambil dari ulama Syiah di Iran yg saat ini sedang berupaya utk membendung invasi rezim Amerika dan Zionis di dunia Internasional. Banyak sekali usaha yg telah dicapai oleh bangsa Iran yaitu hancurnya rezim Shah Iran, Saddam Husen yg merupakan boneka dr rezim Amerika dan Zionis Israel. Maka dari itu, sdh selayaknya ummat Islam dunia mendukung perjuangan bangsa Iran dari musuh2 Islam tsb dgn satu kalimat yaitu persatuan ummat Islam.

    @abu jufri,

    Adapun link2 yg saudara sharekan disini adlh konspirasi (propaganda) dari musuh2 Islam dgn tujuan agar ummat Islam selalu terpecah belah.

    @SP

    Maaf, krn diskusinya sdh melenceng dari tema.

    Wassalam

  45. @Alaydrouz
    kt anda:
    Afwan ya akhi, ana setuju sama pendapat maulana di atas, ana gak mau memperuncing masalah sunni syiah.
    kt sy:
    sy rs mmang disini bukan membicarakan suni syiah. tp klu anda merasa akan mengarah kesana sy pun minta maaf.
    suni syiah dr dahulu tdk ada mslh.
    fonis kafir mengkafir kan adalah produk wahabi yg bersumber dr yahudi,krn mereka tdk suka dgn kedamaian diantara keduanya.
    terutama mereka tdk suka kalangan ahlulbait atw juriatnya berada dibarisan terdepan.
    @abu jufri,
    kt anda:
    pikir dengan akal, cermati, fahami, dan berlaku adilah dalam berfikir.
    kt sy:
    justru anda tdk berlaku adil
    tdk kah anda lihat bhw
    1.anda menimbang dgn timbangan yg salah. yaitu satu qureys shihab sama dgn jutaan habaib.
    2.tdk kah anda salah menimbang ada jutaan habaib yg setuju dgn maulid lalu anda samakan dgn segelintir habaib?.
    krn ada kedengkian n hasut lalu anda memanfaatkan kelemahan sedikit orang utk memukul rata jutaan orang.
    berfikir jernih lah anda,
    gunakan akal anda bkn hawa nafsu.
    krn kalangan wahabi sungguh tdk suka menggunakan akal.
    @sp
    maaf

  46. wah..wah..wah..kok ane jadi “terkenal” katanya bak artis internasional..
    Alaydrouz,
    @ abu jufri
    Ngapain nt ngurusin aurat wanita …….
    =========
    lha kan ente sendiri yang mempromosikan buku tersebut dan ternyata didalam bku tsbut ada satu halaman yang KATANYA ULAMA tapi ilmunya dan daya pkirnya begitu. mangkanya ane koment.. jd bkan salah ane..
    ente ngasih nomr hp ana kagak minta kok ngotot .. aneh ente ini udah dblang alasnya, dan kalo mau, langsung aja tuh ustadz salafy sperti ustad firanda, hakim amr abdat, ustadz dzulqornain.. dll… silahkan dibuhungi wan.
    ente blajar ama habib sunnah apa habib SUFI..? jgn salah semua ngaku ahlusunnah termasuk SUFI. kalo habib SUFI mhon maap lahir batin dah, ane takut belajar denganya ntar jadi angguk2 geleng2 lama2 bisa jadi…..
    kalo syiah ama sufi mana bakal berantem malah terjalin persaudaraan diantara mereka.. tapi jika Ahlusunnah (PEMBERANTAS SYIRIK BID’AH DAN KHURAFAT) Tidak akan toleransi ama Syirik dan Bid’ah penghapus sunnah.
    wah afwan wan ane emang trus belajar tapi ane posting sesuai dengan kadar ilmu ane.. jadi g ada yg di risaukan…
    @maulana
    ya akhi apakah antum kira ntu link maen2 yah g berdasarkan bukti..? ana khwatir antum mulai terkena syubuhat dan Doktrin dari aliran2 menyimpang…
    ya akhi ana mau tanya emang Islam sekarang sedang Nyatu ???? bukankah ada hadis firaq..?
    jika saudaranya mengingatkan saudaranya untuk menjauhi berhalaisme, paganisme, bid’ah2, khurafat2 dibilang orang tsbut membuat perpecahan pada umat Islam… Subhanallah…
    @aldj
    1. siapa yang menimbnag 1 Q syihab = seluruh Habib..? emang objek pembicaraan ane tertuju pada siapa mas…?
    2.asumsi ente terhadap koment ane G tepat bang..ane mengatakan satu objek dengan nama tersebut dan julukan dia ana kagak beri kalimat jamak kok (HABAAIB)…lha disana ente langsung dah vonis bgono bginilah..kan nyasar bang…
    Lagian yang ane bawakan ntu adalah pendapat dari sebahagian Habaab juga memang bukan Seluruh..
    dimana Hasut..?? Dimana Dengki..? walahh piye toh mas….
    @SP
    Ntar ada saatnya kan baru nimbrung..seperti biasa

    walahu’lam

  47. SP

    sudah dijelaskan di atas kalau anda mengandalkan hadis Sahl maka terjadi kekacauan pada penunjukkan arah yaitu barat, timur, Irak. Padahal hadis-hadis itu sanadnya sama maka disini hadis tersebut mengandung illat yaitu hafalan pada salah satu perawinya. Nah untuk mencari riwayat mana yang mahfuz ya itu dengan mengandalkan berbagai hadis shahih lain yang tidak mengandung illat

    Ah itu hanya persepsi anda saja seperti biasa, tidak ada illat padanya. Pertama, sanad dibawah Yusair bin Amru antara hadits Nasa’I dan Bukhari maupun Muslim berbeda, maka hadits Nasa’I tersebut yg justru mengandung masalah perawi dalam hapalannya, kedua, bagi saya hadits yang berada di shahih bukhari & Muslim berbeda kualitasnya dibandingkan dengan di kitab2 yang lain di bawahnya. Itu saja, jelas riwayat Nasa’I menyalahi riwayat yang mahfudz jadi ga perlu diperhatikan. 🙂

    Yang namanya sumber fitnah itu ya sumber dimana fitnah itu berasal, masalah fitnah itu mau meluas ke mana-mana ya tidak jadi masalah. Silakan tuh anda baca analogi dari truthseeker, mungkin bisa membantu apa yang saya maksud. Nabi SAW sendiri yang mengatakan kalau Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya adalah orang-orang yang dimaksud. khawarij itu tidak hanya keturunan Dzul Khuwaisirah melainkan Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya itu berdasarkan hadis shahih di atas yang terkadang menyebutkan Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya dan terkadang menyebutkan keturunannya. Kebiasaan anda memang suka berhujjah dengan hadis yang sesuai dengan keyakinan anda dan menafikan hadis yang lain. jadi hadis shahih menunjukkan kalau Dzul Khuwaisirah, sahabat dan keturunannya adalah khawarij dan mereka ini awalnya berada di Najd yaitu pada masa Nabi SAW ketika hadis ini diucapkan, soal perangnya nanti terjadi di Irak ya tidak masalah

    Nah apakah berarti ada illat jika terdapat hadits yang menyebutkan keturunan sedangkan di hadits lain disebutkan sahabat ? :mrgreen: justru kebiasaan anda yang suka berhujjah dg hadits yg sesuai dg keyakinan anda dan menafikan hadits yg lainnya tanpa anda sadari, entah tertutup apa shg anda sering tdk menyadarinya 🙂 Jelas fitnah khawarij terjadi di Iraq bukan di Najd, sesuai dengan hadits shahih Bukhari di atas bahwa Nabi SAW menunjuk Iraq dan faktanya memang demikian, maka hujjah anda bagi saya tidak klop. Sedangkan petunjuk yg anda sebutkan hanya karena Dzul berasal dari Bani Tamim, sedangkan Bani Tamim tidak semua berada tinggal di Najd, banyak juga tinggal di Bashrah, Bahrain dan lain-lain, Justru anda tidak menunjukkan dalil bahwa si Dzul ini berasal dari najd. Walaupun dari Bani Tamim tetapi belum tentu dia berasal dari Najd. Hadits mengenai Aqra’ bin Habis tidak bisa dijadikan hujjah yg pasti bahwa semua Bani Tamim tinggal di Najd, jadi hujjah anda itu lemah 🙂

    ah tinggal dibawakan dalil shahih-nya saja kok. Silakan bawakan dalil kalau dimasa Nabi SAW bani tamim tinggal di bahrain atau di sahara bashrah. Saya kan sudah bawakan dalil kalau di masa Nabi SAW bani tamim tinggal di Najd, kalau cuma kata-kata anda gak ada nilai hujjahnya kan

    Saya tidak menafikan bahwa Bani Tamim ada yang tinggal di Najd sbgmana hadits tsb, tetapi banyak juga Bani Tamim yang tinggal di daerah lain, silahkan anda baca buku2 tarikh mengenai hal ini. Sekarang tinggal carikan dalil bahwa bani tamim hanya tinggal di Najd saja, krn hadits yg anda bawakan tidak membatasi atau menunjukkan bahwa keturunan bani Tamim hanya tinggal di Najd saja. 🙂

    Silakan bawakan dalil shahih kalau Najd adalah Iraq. Tunjukkan dalil shahihnya jangan2 cuma prasangka anda saja, kebanyakan hujjah yang anda katakan “dalil shahih” biasanya cuma perkiraan atau persepsi yang tidak nampak dalam hadis shahih alias dipaksain masuk sekenanya.

    Ah seperti kita ga tau aja, hadits yang shahih saja anda berusaha dha’ifkan jika ga sesuai keyakinan anda dengan alasan illat de el el … 🙂

    bukan soal bertentangan makna, tapi soal nama tempat yang ada di masa Nabi SAW. Di masa Nabi SAW Najd dan Irak itu berbeda, Nabi SAW sendiri yang membedakan tempat miqat penduduk Irak dan penduduk Najd. Jadi kalau memang anda mengaku ikut Nabi SAW maka Najd dan Irak itu beda, silakan tuh dibawakan dalilnya kalau Nabi SAW pernah mengatakan Najd dan Irak adalah sama

    Ketika Iraq dan Najd dibawakan dalm satu lafadh, maka ia menuntut adanya pembedaan. Dan memang benar adanya di jaman Nabi daerah yang bernama Najd.

    Namun ketika satu lafadh dikatakan Najd dalam satu lafadh, di lafadh lain digantikan dengan Iraq, maka kita mengkajinya berdasarkan ilmu ushul (hadits dan fiqh) dan bahasa Arab. Apakah ia bertentangan atau tidak ? Jawabnya tidak bertentangan.

    Bahasan semacam ini banyak dalam syari’at. Seperti misal : kata faqir dan miskin. Ketika ia disebut secara bersama-sama, maka ia menuntut pembedaan. Namun ketika ia tidak disebut bersama-sama, maka satu lafadh mencakup lafadh yang lain.

    Ah gak usah main ngeyel begitu, hadis Sahl jelas terdapat kekacauan pada penunjukkan arahnya, ada yang bilang Barat, timur dan Irak nah kekacauan ini bisa jadi karena hafalan para perawinya itu yang saya katakan illat. Sudah terbukti tuh illat [cacatnya] di atas hanya anda saja yang tidak mau menerimanya.

    Anda saja yg ngeyel, tidak ada illat pada hadits di atas, riwayat Nasa’I jelas bertentangan dg riwayat yg lbh mahfudz kemungkinan perawi di bawah Yusair pd hadits Nasa’I yg bermasalah hapalannya, sekali lg tidak ada yg anda buktikan, justru semakin terlihat bagaimana anda berusaha mementahkan hadits yang jelas2 shahih, di dalam kitab yang kedudukannya nomor 2 setelah Al-Qur’an. Jika anda tidak sepakat mengenai hal ini silahkan saja, kami kaum sunni berkeyakinan seperti itu, bahwa berbeda kedudukannya antara Bukhari dg Nasa’i.

    wah maaf kalau anda mengatakan fitnah Musailamah sudah lewat maka saya tanya apakah Fitnah terbunuhnya Imam Ali dan imam Husein sudah lewat juga?. Saya tidak tahu sih apa perlunya anda mengatakan sudah lewat atau ndak. Kan Nabi SAW sendiri mengatakan sumber kekafiran akan muncul dari timur tempat munculnya tanduk setan kayaknya yang lebih klop adalah Najd karena di Najd muncul Musailamah sang Nabi palsu nah itu kan sumber kekafiran

    Lho memang fitnah Musailamah sudah lewat dan tidak berbekas, tetapi fitnah di Iraq, entah itu fitnah khawarij dan lainnya masih terasa pengaruhnya sampai detik ini.

    ah itu kan persepsi anda, Nabi SAW menjelaskan pada hadis shahih bahwa tempat fitnah itu tempat munculnya tanduk setan. Jadi baik arah timur matahari terbit dan arah munculnya dua tanduk setan itu ya sama di arah matahari terbit itu sendiri

    Jelas terdapat hadits yang mengatakan bahwa saat matahari terbit, posisi matahari berada diantara dua tanduk setan, berarti posisi tanduknya bukan di posisi matahari terbit dong, tetapi sebelah kanan dan kiri matahari dong 🙂

    Maaf kayaknya anda gak ngerti perkataan saya soal ini, lha kok mengulang apa yang sudah anda sebutkan sendri. Maksud saya itu, menurut saya pribadi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab adalah sumber fitnah Najd sama dengan kemungkinan yang anda katakan sebagai yang gigih melawan Dajjal. Namanya cuma kemungkinan toh siapapun bisa ngaku-ngaku, jadi kualitasnya ya sama saja, bisa iya bisa juga tidak. Ngapain anda pakai ngotot segala. Anda harus belajar membedakan mana yang terbukti shahih dan mana yang kemungkinan. Kebanyakan cara anda berhujjah itu tidak bisa membedakan mana yang terbukti melalui dalil shahih dan mana yang persepsi anda sendiri yang masih kemungkinan, akibatnya ini jadi kacau gak jelas, persepsi anda sendiri anda bilang berdasarkan hadis shahih

    Dalam topic ini pun saya lihat anda hnya mengikuti persepsi dan kemungkinan belum menunjukkan bukti, jadi gmn saya mengetakan bahwa hujjah anda berkualitas :mrgreen:

    lha itu cuma klaim anda saja, saya sudah buktikan kalau hadis Bukhari dan Nasa’i itu shahih dan sanadnya sama tuh. Jadi kalau maksa beda ya terserah anda

    Silahkan saja jika anda ingin menyamakan, tetapi kami kaum sunni berkeyakinan bahwa Shahih Bukhari lebih berkualitas dan no 2 setelah Al-Qur’an dan Nasa’I punya urutan tersendiri. Sanad-nya berbeda Mas 🙂

    Ya kalau sanad dalam kitab tersebut shahih ya tetap shahih. Para ulama juga tetap mengakui kitab Ath Thabari dan Al Balazuri, so apa masalah anda. Memangnya di kitab shahih bukhari itu memuat segalanya? ya ndaklah

    Ya jelas tetap berbedalah, hadits dalam kitab hadits tidak bisa disamakan dg hadits dalam kitab sejarah, jika ada 2 hadits dalam hal yg sama yg saling bertentangan satu di kitab Bukhari satu di kitab Al-Baladzuri, ya jelas pilih Bukhari lah.. apalagi spt Al Baladzuri ini dikatakan lemah oleh sebagian ulama. 🙂

    Nah kalau terdapat perbedaan lafaz seperti itu maka hadis tersebut terbukti mengandung illat. Bisa jadi sebenarnya arah yang dimaksud adalah timur tetapi sang perawi secara tidak sengaja mengganti lafaznya dengan Irak.

    Bisa jadi…… Bisa jadi juga tidak :mrgreen: yang jelas hadits tersebut shahih dari kitab yang paling shahih, yang riwayat Nasai’ itu yang bermasalah karena bertentangan dengan Muslim, sdgkan riwayat Bukhari tdk bertentangan dg Muslim krn saling menjelaskan sbgmn sys dh jelaskan di awal. 🙂

    Maaf anda mengerti gak apa yang dimaksud syarat syaikhan?. hadis Nasa’i itu sendiri selain Syaikhnya Nasa’i semua perawinya adlah syarat Syaikhan. Kalau memang hadis itu terbukti mengandung illat ya tidak peduli apakah perawi itu syarat syaikhan atau tidak, tinggal dilihat apakah ada ulama yang mengindikasikan kelemahan pada perawinya

    Jelas riwayat tsb bertentangan dg yg lebih mahfudz, bisa saja terdapat perawi di bawah Yusair yg bermasalah hapalannya 🙂

    Fitnah khawarij itu berasal dari Dzul Khuwaisirah yaitu orang najd di masa Nabi SAW. dan maaf silakan bawakan dalil shahih kalau fitnah yang dimaksud Nabi SAW adalah Syiah dan Qadariyah. Soal munculnya Dajjal itu kan dari Khurasan bukannya Irak. tuh lihat Anda terbukti memang suka campur aduk dalam berhujjah

    Yang jelas semua terjadi, melalui dan arah munculnya dari Iraq. Spt Syiah adalah bagian dr fitnah tsb, Qadariyah pun kenyataannya memang berasal dari sana 🙂

    Yang anda sebut sebagai fakta jelas itu ternyata kan hanya campur aduk pikiran anda semata yang gak jelas mana hadis shahihnya. Gak usah ngaku-ngaku lisan orang arab, kan yang ucapkan hadis tersebut adalah Nabi SAW maka bawakan saja dalilnya kalau Nabi SAW pernah menyebut Irak sebagai Najd. Atau kalau anda tidak bisa, boleh tuh dibawakan atsar shahabat yang mengatakan Irak adalah Najd. Nabi SAW dan para sahabatnya kan jelas orang arab toh, masa’ sih gak ada satupun dalilnya sebutan Irak sebagai Najd di masa Nabi SAW, kalau begitu lisan orang arab mana yang anda maksud

    Jelas terdapat hadits bahwa arah tanduk setan adalah Iraq dan riwayat lain adalah Najd, terserah anda mau mengartikan apa, bagi kami jelas bahwa najd yg dimaksud adalah Iraq, apalagi setelah dicroscek dg fakta yg ada :mrgreen;

  48. @abu jufri

    Hehehe… justru anda telah terhasut oleh konspirasi musuh Islam dgn isyu2 khilafiah antara Sunni dan Syiah sprt yg anda sharekan disini. Coba anda lihat perkembangan dunia Islam saat ini; invasi Amerika dan Zionis Israel thdp Palestina, Irak, Afganistan, Mesir, Pakistan, Arab Saudi dlsb. Itulah fakta yg ada saat ini.

    Wassalam

  49. @abu jufri

    Mulai hari ini sdh saatnya ummat Islam berpikir secara jernih bhw yg dibutuhkan adlh PERSATUAN. Invasi Amerika dan Zionis Israel pada dunia Islam; itulah yg sesungguhnya disebut dgn berhalaisme, paganisme, bid’ah2, khurafat2.

    Wassalam

  50. @sok tau banget

    Ah itu hanya persepsi anda saja seperti biasa, tidak ada illat padanya. Pertama, sanad dibawah Yusair bin Amru antara hadits Nasa’I dan Bukhari maupun Muslim berbeda, maka hadits Nasa’I tersebut yg justru mengandung masalah perawi dalam hapalannya,

    lha perawi yang dimaksud dalam hadis Nasai itu tsiqat loh, siapa tuh yang mengatakan ada kelemahan pada hafalannya. Itu kan persepsi anda saja. soal hadis di atas perawi dimana ada ulama menyatakan jarh ya Yusair bin ‘Amru.

    kedua, bagi saya hadits yang berada di shahih bukhari & Muslim berbeda kualitasnya dibandingkan dengan di kitab2 yang lain di bawahnya.

    silakan terserah anda tapi ya konsisten juga dong hadis fitnah Najd itu di shahih Bukhari loh sedangkan hadis tanduk setan dengan lafaz Iraq itu di kitab yang kata anda “tidak mu’tabar”. heh paling anda cari-cari alasan lagi, ngeyel terus semau anda shok dipersilakan :mrgreen:

    Itu saja, jelas riwayat Nasa’I menyalahi riwayat yang mahfudz jadi ga perlu diperhatikan.

    Dan riwayat yang mahfuz adalah riwayat dengan lafaz timur, mahfuz tidaknya harus dibuktikan dengan berbagai hadis shahih lain. Nah hadis-hadis shahih lain selain riwayat Sahl semuanya dengan lafaz timur 🙂

    Nah apakah berarti ada illat jika terdapat hadits yang menyebutkan keturunan sedangkan di hadits lain disebutkan sahabat ? :mrgreen:

    saya tidak mengatakan illat soal Dzul Khuwaisirah. Justru jika ada hadis shahih menyatakan Dzul Khuwaisirah dan sahabatnya kemudian ada hadis shahih lain menyatakan keturunannya. Maka pendapat yang benar berarti Dzul Khuwaisirah, sahabat dan keturunannya termasuk khawarij yang dimaksud. Anda kan sebelumnya cuma fokus pada keturunannya saja padahal Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya itu juga termasuk khawarij yang dimaksud Nabi SAW.

    justru kebiasaan anda yang suka berhujjah dg hadits yg sesuai dg keyakinan anda dan menafikan hadits yg lainnya tanpa anda sadari, entah tertutup apa shg anda sering tdk menyadarinya

    Boleh tahu hadis mana yang saya nafikan?. Saya mah tidak menafikan hadis apapun toh dalam masalah ini 🙂

    Jelas fitnah khawarij terjadi di Iraq bukan di Najd, sesuai dengan hadits shahih Bukhari di atas bahwa Nabi SAW menunjuk Iraq dan faktanya memang demikian, maka hujjah anda bagi saya tidak klop.

    Maaf Nabi SAW menunjuk ke timur kok dan mengatakan lafaz timur. soal lafaz Irak itu kan mengandung illat, saya tidak memastikan kalau itu dhaif. Jika anda memahami dengan baik hadis di atas maka khawarij itu sumbernya sudah ada di masa Nabi SAW yaitu Dzul Khuwaisirah dan para sahabatnya nah mereka memang orang timur yang tinggal di Najd.

    Sedangkan petunjuk yg anda sebutkan hanya karena Dzul berasal dari Bani Tamim, sedangkan Bani Tamim tidak semua berada tinggal di Najd, banyak juga tinggal di Bashrah, Bahrain dan lain-lain,

    Yang sudah berhujjah itu saya, anda belum berhujjah sama sekali cuma mengulang klaim saja, silakan bawakan hadis shahih kalau di masa Nabi SAW kabilah bani tamim tinggal di Bashrah dan tinggal di Bahrain. btw kalau Bahrain itu memang arah timur yang sama dengan Najd :mrgreen:

    Justru anda tidak menunjukkan dalil bahwa si Dzul ini berasal dari najd. Walaupun dari Bani Tamim tetapi belum tentu dia berasal dari Najd. Hadits mengenai Aqra’ bin Habis tidak bisa dijadikan hujjah yg pasti bahwa semua Bani Tamim tinggal di Najd, jadi hujjah anda itu lemah 🙂

    Ho ho yang sudah berhujjah itu saya, anda mah kagak ada hujjahnya dari kemaren-kemaren. Perkataan anda justru jauh lebih lemah. nih anggap saja benar soal lafaz Irak yang ditunjukan nah apa itu menafikan kalau sumber khawarij itu dari najd atau sumber fitnah itu dari najd, yang nggak dong dimana letak menafikannya. Soal Najd-nya itu sudah terbukti, hadis fitnah Najd shahih, orang najd sebagai sumber khawarij itu mah juga shahih Dzul Khuwaisirah bani tamim, kabilah bani tamim tinggal di Najd. Yang saya katakan ini ada hadis shahihnya. kalau anda coba, mana tuh hadis shahih bani tamim tinggal di Bashrah atau Irak, mana tuh hadis shahih Dzul Khuwasiirah dan sahabatnya tinggal di Irak. Dalilnya mana? diskusi gak pakai dalil ya siapapun bisa ngaku-ngaku 🙂

    Saya tidak menafikan bahwa Bani Tamim ada yang tinggal di Najd sbgmana hadits tsb, tetapi banyak juga Bani Tamim yang tinggal di daerah lain, silahkan anda baca buku2 tarikh mengenai hal ini.

    Mana dalilnya? kalau cuma bilang buku tarikh itu bukan berdalil tapi asal catut. Silakan tuh bawakan tarikh kalau bani tamim di masa Nabi SAW tinggal di Bashrah atau Irak?. terus memang tarikh itu bisa dibandingkan dengan hadis shahih. Saya sih sudah membuktikan dengan hadis shahih kalau bani tamim tinggal di Najd kalau tarikh-nya gak pakai sanad gimana? shahih juga? wah kalau begitu banyak sekali tarikh tarikh yang jadi bumerang buat anda atau mungkin keyakinan anda [mungkin loh] :mrgreen:

    Sekarang tinggal carikan dalil bahwa bani tamim hanya tinggal di Najd saja, krn hadits yg anda bawakan tidak membatasi atau menunjukkan bahwa keturunan bani Tamim hanya tinggal di Najd saja.

    Cara pikir anda yang salah, andalah yang harus membuktikan dengan hadis shahih kalau kabilah bani tamim tinggal di Bashrah atau Irak? kan hujjah anda di situ?. Kalau orang ngeyel mah sejuta dalil juga gak mempan 🙂

    Ah seperti kita ga tau aja, hadits yang shahih saja anda berusaha dha’ifkan jika ga sesuai keyakinan anda dengan alasan illat de el el

    Hadis mana tuh yang saya katakan dhaif. Anda itu harus belajar dulu memahami apa artinya dhaif? dan apa artinya mengandung illat [cacat]?. Kalau sudah paham baru mulai lagi, kan lucu kalau anda sendiri gak paham tapi mudah menuduh orang disana sini 🙂

    Ketika Iraq dan Najd dibawakan dalm satu lafadh, maka ia menuntut adanya pembedaan. Dan memang benar adanya di jaman Nabi daerah yang bernama Najd.

    Namun ketika satu lafadh dikatakan Najd dalam satu lafadh, di lafadh lain digantikan dengan Iraq, maka kita mengkajinya berdasarkan ilmu ushul (hadits dan fiqh) dan bahasa Arab. Apakah ia bertentangan atau tidak ? Jawabnya tidak bertentangan.

    Bahasan semacam ini banyak dalam syari’at. Seperti misal : kata faqir dan miskin. Ketika ia disebut secara bersama-sama, maka ia menuntut pembedaan. Namun ketika ia tidak disebut bersama-sama, maka satu lafadh mencakup lafadh yang lain.

    Ini mah kupipes-nya Abul-Jauzaa yang asal jawab atau asal berdalih. Najd dan Irak itu berbeda, jika ada satu hadis bilang Najd dan satu hadis bilang Irak maka kemungkinannya Najd dan Irak dua-duanya yang dimaksud atau salah satunya salah. Kalau menyimpulkan Najd dalah Irak itu fallacy namanya. contohnya sudah saya sebutkan sederhana “ada gempa di jakarta” terus “ada gempa di bandung” masa’ mau dibilang jakarta adalah bandung, dimana logikanya ituh.

    Terus apa urusannya menganalogikan dengan kata fakir dan miskin, dimana letak persamaannya dengan Najd dan Irak. mungkin menurut anda fakir bisa disebut miskin atau miskin disebut fakir silakan saja tuh kalau menurut anda begitu tapi kita kan gak bicara bahasa menurut anda. Kita kan bicara menurut dalil, kalau memang Najd bisa disebut Irak dan Irak bisa disebut Najd ya tinggal bawakan hadis Nabi SAW yang shahih sebagai dalil yang memang menyebutkan Najd dan Irak itu sama.

    Anda saja yg ngeyel, tidak ada illat pada hadits di atas, riwayat Nasa’I jelas bertentangan dg riwayat yg lbh mahfudz kemungkinan perawi di bawah Yusair pd hadits Nasa’I yg bermasalah hapalannya, sekali lg tidak ada yg anda buktikan,

    Yang tidak pakai bukti itu anda, kalau saya mah sudah bawakan tuh keterangan para perawinya. kalau anda bisa seenaknya melemahkan perawi maka apa yang mencegah jika ada orang lain seenaknya melemahkan perawi seperti Yusair atau perawi Bukhari lainnya. toh sama saja tuh dengan anda

    justru semakin terlihat bagaimana anda berusaha mementahkan hadits yang jelas2 shahih, di dalam kitab yang kedudukannya nomor 2 setelah Al-Qur’an.

    Hadis mana yang saya mentahkan, yang saya katakan mengandung illat itu cuma soal penunjukkan arahnya dan buktinya sudah saya sebutkan. Gak ada gunanya anda bawa atau catut soal no 2 setelah Al Qur’an. Itu tidak ada nilai hujjahnya lha hadis shahih bukhari sendiri ada yang dhaif, syaikh albani pujaan anda pun mungkin pernah mendhaifkan hadis Bukhari. Jadi ya gak laku lah gertakan model anak kecil begitu 🙂

    Jika anda tidak sepakat mengenai hal ini silahkan saja, kami kaum sunni berkeyakinan seperti itu, bahwa berbeda kedudukannya antara Bukhari dg Nasa’i.

    Maaf silakan tuh berkeras pada pendapat anda tapi gak usah sok deh mengatasnamakan “kami kaum sunni”. Bukhari dan Nasa’i keduanya adalah ulama terpercaya tuh kalau soal beda orangnya ya memang beda. soal kualitas kitab yang berbeda itu secara umum soal perhadis kalau sama-sama shahih ya tetap shahih. Silakan tuh belajar dulu dengan benar, bahkan Bukhari ada tuh yang memuat perawi dhaif dalam kitab-nya gak jauh beda dengan Nasa’i.

    Lho memang fitnah Musailamah sudah lewat dan tidak berbekas, tetapi fitnah di Iraq, entah itu fitnah khawarij dan lainnya masih terasa pengaruhnya sampai detik ini.

    itu kan kata anda. Fitnah najd pun bagi orang lain masih ada, kelihatan sekali kalau anda itu mau ngeyel saja. memangnya fitnah apa yang anda maksud masih ada di Irak, fitnah khawarij yang mana? silakan tuh sebutkan 🙂

    Jelas terdapat hadits yang mengatakan bahwa saat matahari terbit, posisi matahari berada diantara dua tanduk setan, berarti posisi tanduknya bukan di posisi matahari terbit dong, tetapi sebelah kanan dan kiri matahari dong

    Ooh itu kan kata anda, hadis shahihnya terbukti kok kalau arah munculnya tanduk setan itu arah matahari terbit. Gak percaya nih baca bener2

    حدثنا عبد الله ثنا أبي ثنا أبو سعيد مولى بنى هاشم ثنا عقبة بن أبي الصهباء ثنا سالم عن عبد الله بن عمر قال صلى رسول الله صلى الله عليه و سلم الفجر ثم سلم فاستقبل مطلع الشمس فقال ألا ان الفتنة ههنا ألا ان الفتنة ههنا حيث يطلع قرن الشيطان

    Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah yang menceritakan kepada kami ayahku yang berkata telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id mawla bani hasyim yang berkata telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Abi Shahba’ yang berkata telah menceritakan kepada kami Salim dari ‘Abdullah bin Umar yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat fajar kemudian mengucapkan salam dan menghadap kearah matahari terbit seraya bersabda “fitnah datang dari sini, fitnah datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan” [Musnad Ahmad 2/72 no 5410]

    Persepsi anda sendiri ya silakan toh tidak ada yang melarang, kalau saya kan berpegang pada hadis shahih kalau arah munculnya tanduk setan adalah arah matahari terbit 🙂

    Dalam topic ini pun saya lihat anda hnya mengikuti persepsi dan kemungkinan belum menunjukkan bukti, jadi gmn saya mengetakan bahwa hujjah anda berkualitas

    apapun hujjah saya kalau anda memang tidak mau mengakuinya akan tetap anda katakan tidak berkualitas. Saya sih tidak peduli dengan penilaian anda, silakan tuh anda berkaca perkataan anda mana yang anda anggap berkualitas 🙂

    Silahkan saja jika anda ingin menyamakan, tetapi kami kaum sunni berkeyakinan bahwa Shahih Bukhari lebih berkualitas dan no 2 setelah Al-Qur’an dan Nasa’I punya urutan tersendiri. Sanad-nya berbeda Mas

    Kami kaum sunni punya ilmu sendiri dalam menilai para perawi hadis. Bagi kami hadis itu dilihat para perawinya bukannya yang mana no satu dan yang mana no dua setelah Al Qur’an. Itu kan cuma sebutan saja sedangkan kedudukan perawinya itu ada ilmunya dalam kitab-kitab milik kami kaum sunni :mrgreen:

    Ya jelas tetap berbedalah, hadits dalam kitab hadits tidak bisa disamakan dg hadits dalam kitab sejarah, jika ada 2 hadits dalam hal yg sama yg saling bertentangan satu di kitab Bukhari satu di kitab Al-Baladzuri, ya jelas pilih Bukhari lah.. apalagi spt Al Baladzuri ini dikatakan lemah oleh sebagian ulama.

    memangnya ini ngomongin hadis yang mana kok bawa-bawa Al Balazuri. btw siapa tuh yang melemahkan Al Balazuri. Gak pernah baca ya kalau Bukhari sendiri ada tuh yang melemahkan, Abu Hatim pun pernah meninggalkan hadisnya. Jadi ya tidak perlu mengada-ada dan berhujjah dengan gaya seruduk sana seruduk sini, halah aneh banget ngelihatnya 🙂

    Bisa jadi…… Bisa jadi juga tidak :mrgreen: yang jelas hadits tersebut shahih dari kitab yang paling shahih, yang riwayat Nasai’ itu yang bermasalah karena bertentangan dengan Muslim, sdgkan riwayat Bukhari tdk bertentangan dg Muslim krn saling menjelaskan sbgmn sys dh jelaskan di awal.

    Kalau riwayat Nasa’i bermasalah maka saya tanya masalahnya itu di siapa? perawi yang mana. Dalam sanad-sanad itu sepertinya perawi Nasa’i yang gak dipakai Bukhari Muslim itu adalah tsiqat selebihnya perawi Bukhari Muslim. Kalau illat [cacatnya] anda tujukan pada Nasa’i atau gurunya Nasa’i itu namanya mengada-ada toh keduanya tsiqat. nah kalau anda tujukan illatnya pada perawi lain nah perawi yang lain adalah perawi Bukhari dan Muslim memang diantaranya ada yang mengatakan cacat seperti Yusair bin Amru, perawi ini ada ulama yang melemahkannya. Sejauh ini dasar saya untuk menyatakan illat [cacat] masih terbukti

    Jelas riwayat tsb bertentangan dg yg lebih mahfudz, bisa saja terdapat perawi di bawah Yusair yg bermasalah hapalannya

    Mau Yusair atau perawi yang dibawahnya bermasalah hafalannya itu kan cuma dugaan saja, bisa saja iya dan bisa saja tidak. Intinya illat itu ada dan terbukti, nah siapa yang bertanggung jawab itu dugaan. Kalau mau dilihat dengan kaca mata ilmu perawi yang dituduh bertanggung jawab adalah perawi yang memang terdapat ulama yang melemahkannya, salah satunya Yusair. so simple 🙂

    Yang jelas semua terjadi, melalui dan arah munculnya dari Iraq. Spt Syiah adalah bagian dr fitnah tsb, Qadariyah pun kenyataannya memang berasal dari sana

    sebelumnya saya tanya anda, itu dalil shahih dari Nabi SAW ada tidak soal syiah dan qadariyah? kalau gak ada ya berarti fitnah yang anda maksud itu kan dugaan anda saja. Orang lain saya lihat punya dugaan lain, banyak tuh yang bilang kalau fitnah Najd masih ada yaitu fitnahnya wahabi atau salafy. bagi saya ini kan kualitasnya sama dengan apa yang anda bilang 🙂

    Jelas terdapat hadits bahwa arah tanduk setan adalah Iraq dan riwayat lain adalah Najd, terserah anda mau mengartikan apa, bagi kami jelas bahwa najd yg dimaksud adalah Iraq, apalagi setelah dicroscek dg fakta yg ada :mrgreen;

    Bagi kami kaum sunni hadis Najd itu adalah hadis shahih Bukhari no 2 tershahih setelah Al Qur’an kalau hadis Irak itu dari kitab tidak mu’tabar dan sanad-sanadnya ternyata dhaif dan mengandung cacat. Dan fitnah Najd ini sesuai dengan fakta kalau sumber kekafiran memang muncul di sana dari nabi palsu musailamah al kazab :mrgreen:

    Silakan tuh anda dengan pendapat anda. satu-satunya yang saya tolak dengan keras cuma sesat pikir anda [dan salafi lainnya] yang menyatakan Najd adalah Irak. Seandainya pun kedua hadis Irak dan Najd mau diterima maka penafsiran yang benar kedua tempat tersebut baik Najd dan Irak adalah sumber fitnah bukannya logika ngawur Najd adalah Irak 🙂

  51. @abu jufri,
    sepengetahuan sy qurys shihab(QS) tdk pernah melebelkan dirinya dgn label habib.
    lalu anda krn melihat ada sisi kelemahan dr QS
    kemudian anda katakan …yuk kite liat yang KATANYA ulama indonesia “habib”….
    jelas bhw anda mencoba mengahsut krn anda dengki.
    tp tdk mengapa itu urusan anda,kedengkian n hasut di diri anda sj anda buta
    apalah sy yg berusaha menyadarkan anda bhw anda memiliki kedengkian n hasut.
    memang wahabi doktrinnya berintikan kedengkian trhdp ahlulbait n keluarganya

  52. @abu jufri, on Februari 11, 2011 at 11:53 am said:
    Agar lebih jelas dasar dari komentar saya sebelumnya.

    bagaimana jika fitnahnya berubah lagi dari iraq ke IRAN negeri majusi penyembah api (yang telah diberantas Umar al faruuq)… liat para tokoh2nya khomaeni Says:
    “Iman seorang Syi’ah tidak sempurna, kecuali setelah berbeda (menentang) dengan Ahli Sunah…Apabila seorang Ahli sunnah bersemangat mengamalkan ibadah, maka dia telah bersemangat mengamalkan kebatilan.” [Lihat: Ayatullah al-Khomeini, Al-Hukumat Al-Islamiyah, m.s. 83]

    1. Kenapa anda tidak sekalian mencerca penduduk Mekkah sebagai para penyembah berhala.
    Cercaan anda sama saja mencerca kepada semua yang punya masa silam kafir (termasuk nenek moyang anda, termasuk Umar Al Farrouq yang dahulunya penyembah berhala).
    Sayang sekali jika anda tidak paham konsekuensi ini.
    2. Apa hubungannya hadits Najd dengan Iran? Bukankah anda plesetakan krn hasut (kotor)?
    3. Apa hubungannya dengan kutipan ucapan Khomeini dengan diskusi hadits ini? Bukankah hanya karena hati anda penuh dengan hasut maka setiap kesempatan anda sebarkan fitnah/kekacauan/kebencian.
    4. Juga untuk menunjukkan anda jujur maka kutipan2 tsb harus anda sertakan dengan copy dari sumber aslinya. Karena sering terjadi mazhab anda mengubah2 tulisan ulama syi’ah (lagi2 dalam rangka hasut dan fitnah).

    “Adapun Nawasib (Ahli Sunnah) dan Khawarij semoga dilaknati Allah tanpa ragu-ragu adalah najis.” [ Lihat : Ayatullah al-Khomeini, Tahrir al-Wasilah, jil.1, m.s : 118 ]

    Lihat yang ditebalkan adanya indikasi hasut dan fitnah yang saya katakan. Sejak kapan Nashibi diterjemahkan sebagai ahlul sunnah?. Ini khan memang maunya anda2 agar seolah2 syi’ah memusuhi sunni. Sampai sekarang hanya salafy sendiri yang mengakui dirinya sebagai ahlul sunnah, sedangkan mazhab lain (termasuk suni) menganggap salafy sebagai mazhab sendiri diluar suni.
    Jadi bagi saya, baik suni maupun syi’ah setuju bahwa Nashibi maupun Khawarij adalah musuh Islam.

    Mula Baqir al-Majlisi meriwayatkan Bihar al-Anwar jil. 24, m.s : 311. Riwayat ini juga dinukilkan oleh al-Kulaini dalam al-Raudhah hadis bernombor 431. Kata Syi’ah, Imam al-Baqir berkata:

    “Demi Allah wahai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia itu, kesemuanya anak pelacur melainkan Syi`ah kita.”

    Sunnah / Nasibi???? kafir, najis dan lebih jahat daripada Yahudi, Nasrani dan Majusi.

    Bagi saya ini adalah sampah. Jika anda memiliki kebersihan hati maka anda akan membersihkan ulama besar (cucu Rasulullah) guru para Imam (baik syi’ah maupun sunni) dari perkataan yang tercela tsb.
    Saya sarankan anda baca sejarah tentang beliau (ambil dari sumber sunni bukan salafy).

    Sebagai non-syi’ah saya itulah komentar saya atas tulisan anda. mengenai kutipan anda tentang ulama syi’ah silakan teman2 dari syi’ah yang menjawab.

    WIW TAMBAH PARAH KALO UDAH KE IRAN YAH
    @Alaydrus
    o iya ati2 akhi ntar Umi saudara wanita kakak/adik/isteri antum di Mut’ahkan mereka.. hiiiyyyy

    Belajar darimana anda ucapan2 seperti ini?
    Kenapa tidak anda tujukan saja kepada para salaf yang sudah melakukan mut’ah?
    Atau anda belum pernah tahu bahwa sahabat Nabi melaksanakan mut’ah?
    Atau anda menganggap Allah dan Rasul-Nya pernah mengijinkan dan mengatur sesuatu yang membuat anda jijik? Astagfirullah.
    Jika anda berhadapan dengan non-muslim maupun muslim yang”mengharamkan” poligami. dan berkomentar sebagaimana komentar kotor anda yang membawa2 perempuan2 yang dihormati dan disayangi, yaitu dengan kata mut’ah menjadi poligami dengan membawa perempuan2 yang anda hormati kmd ditujukan kepada diri anda, bagaimana kira2?.
    Sebaiknya anda lebih berhati2 dan memikirkan konsekuensi2 dari perkataan anda.

    Salam damai

  53. @sok tau banget

    Gimana kalau sampeyan mencukupkan bantahan2 sampeyan. Ngeyelnya sampeyan sdh ke lewat banget. Entah apa maksud sampeyan asal bantah dan menentang. Malulah dan jagalah harga diri sampeyan sedikit, paling tdk buat mazhab sampeyan. Tidak perlu orang berilmu utk menilai komen2 sampeyan.

    Salam

  54. @armand
    memakai dalil shahih dan Ilmiah dikatakan salah.. G pake dalil cuma pake logika Salah juga… MAUNYA APA SEH…….

  55. @aldj
    lha ente aja yang berasumsi begitu..ya itu juga urusan ente.. liat ane beri tanda kutip dan kalimat tunggal, bukaknkah yang merasa keturunan Dari Rasulullah salallahualaihi wasalam dijuluki “Habib/Sayyid.. …? apa hubunganya dengan hasud dan dengki…????? aduhhh……
    @Truthseeker08
    ADUH..ADUHH….ntu untuk Syiah imamiyah/rafidha kalo ente zaidiyah ya g masalah.. tapi kok Sensi sih dengan yang ane jabarin…

  56. memakai dalil shahih dan Ilmiah dikatakan salah.. G pake dalil cuma pake logika Salah juga… MAUNYA APA SEH…….

    luthuna….luthuna….. 😆 iya nih maunya apa mas Armand :mrgreen:

  57. Ramenya, ada yg mau meluruskan (SP) ada yg melintir2 (STB) ada yg mau ikut tenar (AJ), ada suka nyentil2 (WK) ada yg ikut puyeng (AI) dan ada yg ikut belajar (BA)

  58. @abu jufri
    terserah anda,anda bisa lihat pemahaman anda bisa dinilai oleh pengujung disini.
    mdh2n anda menyadarinya
    pd dasarnya semua disini mengkritisi ahlak, etika n pengetahuan anda yg buruk.tp anda msh tetap tdk menyadari.atw pura2 tdk menyadari

  59. @sp
    Komentar Anda(saya) sedang menunggu moderasi.

  60. @aldj

    Alhamdulillah jika anda mengerti maksud saya.

    Maklum ana baru 6 tahun bebas dari doktrin mereka..Hahaha

    @sok tau banget

    Wah asik nih kalo ada yang bahas tarikh..

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
    “SUMBER KEKAFIRAN datang dari timur, kesombongan dan keangkuhan adalah milik orang-orang pengembala kuda dan unta Al Faddaadin Ahlul Wabar (arab badui) dan kelembutan ada pada pengembala kambing.”
    [Shahih Muslim 1/71 no 52]

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari pintu rumah Aisyah ra dan berkata :
    “SUMBER KEKAFIRAN datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan yaitu timur” [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]

    Kalo menurut ilmu tarikh nih, sumber kekafiran tuh munculnya darimana sih sepeninggal Rasulullah ??

  61. @Alaydrouz:
    “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari pintu rumah Aisyah ra dan berkata :
    “SUMBER KEKAFIRAN datang dari sini dari arah munculnya tanduk setan yaitu timur” [Shahih Muslim 4/2228 no 2905]”

    Kalau menurut versi Bukhori redaksinya spt ini :

    “Suatu hari Nabi berpidato. Sambil menunjuk ke arah tempat tinggal Aisyah beliau bersabda:
    “Disinilah fitnah, disinilah fitnah, disinilah fitnah darimana munculnya tanduk syaitan.”

    Gimana mas SP ?

  62. ente semua jadi yahudi…..lepas tu ente bilang org lain yg yahudi…..hey alawiyah penipu…..ente jgn bertakiah,dengan org 2 bodoh….ana udap siapkan jentera,memecah belah kan berhala yg di buat oleh yahudi2 yg terdahulu…..terutama di Tarem….Ana kenal sapa alawiyah yg sebenarnya….jufri…ente jgn takiah….Demi Allah Ana tau ente syiah…dan semua Alawiyah adalah syiah…dan tolong jgn kaitkan Imam Syafiee dlm perancangan Dajjal….ente….Nasab Alawiyah
    adalah di Ragui oleh hatta Imam A syafiie…assuyuthi,Ibn Hazm<i

Tinggalkan komentar