Berpegang Teguh Pada Ahlul Bait Nabi SAW Atau Sahabat Nabi SAW

Berpegang Teguh Pada Ahlul Bait Nabi SAW Dan Berpegang Teguh Pada Sahabat Nabi SAW

Merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa Islam sekarang terbagi dalam berbagai mahzab. Setiap mahzab menawarkan pemahaman khas tersendiri tentang bagaimana Islam sebenarnya. Dan tidak jarang antara mahzab yang satu dan mahzab yang lain terjadi perselisihan pemahaman. Hal ini membuat kesulitan bagi sebagian orang yang ingin memahami ajaran Islam dengan baik. Walaupun begitu ada suatu pemecahan awal yang dapat digunakan dalam memilah yang mana yang benar dan yang mana yang salah dari semua mahzab yang ada. Ajaran Islam sepenuhnya berlandaskan pada Al Quranul Karim dan Sunah Rasulullah SAW. Oleh karena itu setiap pandangan yang ditawarkan oleh mahzab apapun hendaknya ditimbang dengan Al Quran dan Sunah Rasulullah SAW.

Secara garis besar Islam terbagi dalam dua mahzab besar yaitu Sunni dan Syiah. Masing-masing mahzab memiliki formulasi Islam tersendiri. Adalah tidak benar jika seseorang menuduh bahwa Syiah adalah ajaran yang tidak memiliki landasan dalam Islam atau sebaliknya menuduh Mahzab Sunni tidak memiliki landasan. Landasan selalu ada dan itulah yang membuat kedua mahzab tersebut bertahan ratusan tahun lamanya. Seseorang boleh saja mempersepsi yang mana yang benar dan yang mana yang salah menurutnya dan dengan dasar itu dia berhak untuk memilih mahzab yang akan dianutnya. Hal yang patut dihindari adalah fanatisme mahzab yang membuat seseorang begitu terpolarisasi seakan-akan setiap apapun yang bukan dari mahzabnya adalah sesat.

Mahzab Sunni dan Mahzab Syiah memiliki landasan awal yang sama yaitu Berpegang pada Al Quranul Karim dan Sunah Rasulullah SAW. Perbedaannya terletak pada landasan yang lebih lanjut. Mahzab Sunni mengambil Sunah Rasulullah SAW dominan dari sahabat-sahabat Nabi SAW sedangkan Mahzab Syiah mengambil Sunnah Rasulullah SAW dari Ahlul Bait. Tulisan ini akan meninjau kedua landasan lanjut Mahzab Sunni dan Mahzab Syiah.

.

.

Mahzab Syiah adalah Mahzab Ahlul Bait
Seperti yang dijelaskan sebelumnya Syiah mengambil Sunah Rasulullah SAW dari Ahlul Bait. Dalam pandangan Syiah Ahlul Bait adalah pedoman bagi umat Islam setelah Al Quran. Hal ini ternyata sesuai dengan apa yang dinyatakan Rasulullah SAW sendiri

Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Wahai manusia sesungguhnya Aku meninggalkan untuk kalian apa yang jika kalian berpegang kepadanya niscaya kalian tidak akan sesat ,Kitab Allah dan Itrati Ahlul BaitKu”.(Hadis riwayat Tirmidzi,Ahmad,Thabrani,Thahawi dan dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albany dalam kitabnya Silsilah Al Hadits Al Shahihah no 1761).

Perlu dijelaskan bahwa ada banyak sekali hadis keutamaan Ahlul Bait yang menunjukkan bahwa Mereka memiliki kemuliaan yang besar sehingga setiap umat islam diwajibkan untuk mencintai Mereka. Tetapi dalam pembahasan ini hanya difokuskan terhadap hadis yang menjelaskan dengan kalimat yang lugas dan jelas bahwa Ahlul Bait adalah pedoman bagi umat Islam. Dalam mahzab Syiah kedudukan Ahlul Bait Nabi SAW sebagai pedoman menyebabkan timbulnya pandangan kema’suman Ahlul Bait. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari kedudukan Ahlul Bait sebagai Pedoman Umat islam. Sang pedoman jelas sekali harus selalu benar.

.

.

Mahzab Sunni adalah Mahzab Sahabat
Mahzab Sunni mengambil hadis Rasulullah SAW dari para Sahabat. Hal ini berdasarkan banyaknya keutamaan yang dimiliki oleh mereka para Sahabat. Dalam mahzab Sunni Sahabat Nabi memiliki keutamaan-keutamaan yang besar. Ada banyak hadis yang menjelaskan tentang ini. Sahabat Nabi jelas sekali belajar hadis dari Rasulullah SAW oleh karena itu mengambil hadis dari Sahabat Nabi SAW adalah suatu hal yang rasional dengan sudut pandang ini. Sayangnya tidak ada hadis yang lugas dan jelas yang menyatakan bahwa Sahabat Nabi adalah pedoman bagi umat Islam agar tidak tersesat. Semua hadis yang dijadikan dasar dalam hal ini adalah hadis-hadis keutamaan mereka yang menjelaskan betapa mulianya mereka. Oleh karena itu Sunni tidak pernah menyatakan bahwa Sahabat Nabi itu ma’sum. Hal ini memiliki konsekuensi logis bahwa Sahabat Nabi tidak selalu benar.

Ada sebagian hadis yang sering dijadikan dasar bahwa Sahabat Nabi adalah pedoman bagi umat Islam.

Rasulullah SAW bersabda “Umat ini akan terpecah belah menjadi 73 golongan . Mereka semua ada di neraka kecuali satu golongan”. Para sahabat bertanya “Siapakah golongan itu?”. Beliau menjawab “Apa yang Aku dan para sahabatku ada diatasnya pada hari ini”.(Hadis Riwayat Thabrani dalam Mu’jam As Saghir jilid I hal 256)

Kemudian juga hadis ini

Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya bani Israil telah berpecah belah menjadi 72 golongan, dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 golongan . Mereka semua di neraka kecuali satu golongan “. Para Sahabat bertanya “Dan siapakah golongan (yang selamat) itu wahai Rasulullah SAW?”. Beliau menjawab “Apa yang Aku dan para sahabatku ada diatasnya”. (Hadis Riwayat Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi Kitab Al Iman ‘An Rasulillah Bab Ma Ja’a Fi Iftiraqi Hadzihi Al Ummah no 2565)

Kedua hadis tersebut adalah hadis yang dhaif . Hadis pertama riwayat Thabrani dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Sufyan dimana Al Uqaili berkata Hadisnya tidak bisa diikuti. Oleh karena itu Al Uqaili memasukkan hadis ini dalam kitabnya Adh Dhu’afa Al Kabir no 938. Hadis kedua riwayat Tirmidzi dalam sanadnya terdapat Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dan sebagaimana dijelaskan dalam At Taqrib bahwa dia adalah dhaif. Oleh karena itu Al Mubarakfuri menyatakan dhaifnya hadis tersebut dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Tirmidzi hadis no 2565.

.

.

Kesimpulan
Apa yang dapat disimpulkan dari ini adalah Rasulullah SAW sendiri telah menjelaskan bahwa pegangan dan pedoman bagi umat Islam agar tidak sesat adalah Hendaknya berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait Nabi. Tidak ada suatu penjelasan lugas dan jelas yang shahih bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpegang pada sahabat agar umat Islam tidak sesat.

Salam Damai

121 Tanggapan

  1. Seseorang boleh mempersepsi yang mana yang benar dan yang mana yang salah menurutnya dan dengan dasar itu dia berhak untuk memilih mahzab yang akan dianutnya. Hal yang patut dihindari adalah fanatisme mahzab yang membuat seseorang begitu terpolarisasi seakan-akan setiap apapun yang bukan dari mahzabnya adalah sesat.

    Stuju!
    namun perlu diingat, mencari ke-benar-an kan juga butuh ilmu, jadi jgn jemu2 utk belajar 🙂
    & harus bener2 ‘sadar’ kalo nanti pasti ada perbedaan perspsi (kan isi kpala tiap org beda2)

    *pulang ah, lg males mikir yg berat2 sebenernya mas..*

  2. Mazhab Ahluubiat mazhab semasih ada Rasulullah berdasarkan Hadis Tsagalain. Intinya siapa yg tak berpegang pd kedua-duanya sesat. Ini Hadis Shahih. Bagi saya tdk ada pilihan kecuali mazhab Ahlulbait. Klu mazhab Sunny krn berada dimuka bumi pada waktu pemerintahan Regim Mu’awiyah. Dimana para ke 4 Imam dlm mengembangkan mazhab dlm keadaan terpaksa. Krn melihat agama banyak diselewengkan. Dan jg Hadis2 yg Hak pun banyak tdk bisa mereka sampaikan krn tertekan penguasa waktu itu. Maka secara logika kira2 dari kedua mazhab tsb mana kira2 yg akan kita pakai sebagai pegangan menghadap Allah?

  3. Imam Mahdi akan menyelesaikan perdebatan ini 🙂

  4. dan mazhab saya Sunni.
    inilah jalanku 😉
    tapi saya tetap mengormati apapun pilihan anda.
    karena hidup adalah pilihan…
    begitu juga jalan yang saya pilih.

  5. #Mychemical manhaj
    Masa mas? Saya kira hidup ini utk beribadah

  6. hmmmm….emang hanya syi’ah yg boleh berpegang pd kebenaran (ahl bayt)…?
    Apakah krn ahl bayt dan hadits tsaqalain sdh menjadi pedoman syi’ah trus sunni hrs membatalkan niat yg sama dan nyoba cari yg lain?..

  7. @truthseeker
    Tidak ada paksaan dlm agama. Cuma sebagai manusia yg berakal yg ingin selalu mencari KEBENARAN dan KEBAIKAN maka kita coba olah akal kita utk melihat mana yg terbaik dan mana yg lebih benar. Krn menurut saya tdk ada 2 KEBENARAN dlm SATU kasus. Begitu juga KEBAIKAN pasti se-kurang2nya ada yg lbh benar atau lbh baik . Jd kalau kita pergunakan AKAL utk memilih inipun akan tergantung pd KEMAMPUN akal kita utk menilai SALAH BENAR ata BAIK BURUK. Jadi terserah kepada kemampuan AKAL masing2 menghadapi nash2 yg ada

  8. ”Ketahuilah, bahwa kebenaran dan kebatilan itu tidak dapat dikenali dengan kepribadian orang, kenalilah kebenaran itu sendiri, sehingga engkau dapat mengenali juga orang-orangnya. Dan kenalilah juga kebatilan sehingga engkau dapat mengenali orang-orangnya.”
    (Imam Ali as)

    Obatmu terdapat dalam dirimu,
    Namun kamu tidak menyadarinya

    Penawarmu berasal dari dirimu,
    Namun kamu tidak mengetahuinya

    Engkau mengira dirimu satu benda kecil
    Padahal dalam dirimu termuat alam yang besar
    (imam Ali as)

  9. Sudah dimengerti dan mudah dipahami. Namun mulut terkunci dan hawa nafsu menghalangi. Baginya sahabat lebih mumpuni. Ahlulbayt hanyalah teori dan cukup diimani.

    Damai….damai

  10. @ aburahat :
    “Saya kira hidup ini utk beribadah”

    saya kan ndak menuliskan tujuan, tapi hakikat hidup.
    yaitu memilih 😉

  11. Lalu, kenapa di Indonesia yang berkembang pesat adalah mazhab Sunni? bahkan menempati posisi mayoritas? Apakah syi’ar ahlul bayt terputus hingga di semenanjung persia?

    Atau apakah masyarakat Islam Indonesia yang mayoritas ini (dengan sadar atau pun karena terkondisikan menjadi Sunni) tidak mau belajar, untuk tidak dikatakan tidak mau mencari, kebenaran (ahl bayt)?

    *halal naif banget seh :mrgreen *

  12. @hilda,
    di Indonesia sebenarnya madzab mayoritas adalah Syafi’i + muatan lokal (wajah: NU dlsb), sebuah madzab yang sangat menghormati dan mencintai ahlulbayt, ada juga minoritas madzab Hambali yang reseh (wajah: Salepi, FPI, HTI, MMI, jaman jadul: Imam Bonjol), ada juga yang cenderung Hambali (wajah:LDII), saya juga melihat ada semangat madzab Hanafi (wajah:JIL).
    Sebenarnya “madzab ahlulbayt” tidak berkembang karena sudah terlanjur ada stigma bahwa itu identik dengan Syiah Iran.

  13. @Mba Hilda
    Sebenarnya mudah utk mengetahui mengapa Mazhab Ahlulbait susah/tdk berkembang khusus di Indonesia . Jika anda mempelajari sejarah perkembangan Islam sejak berkuasa Rezim Muawiyah s/d pemerintahan Umar b. Abdul Aziz. Kemudian Hijrahnya Imam Ahmad Al Muhajir ( yg anak cucunya yg menyebarkan Islam dari India menuju ke Timur ) maka mba Hilda akan mengerti

  14. Mahdzab syiah adalah ahdzab ahlul bait

    Suatu pernyataan yang membuat Ane sendiri ngga habis pikir sampe sekarang. Seakan ahlul bait dan itrah Rasul yang tidak menganut syiah, dikatakan bukan ahlul bait Rasul ???

    Bahkan para habib saja banyak yang menolak mahdzab syiah, namun kenapa syiah masih mengklaim bahwa syiah adaah mahdzab ahlul bait ???
    Tolong dipikirkan baik-baik dan hati2 dengan pengaruh setan laknatuLLAH dalam pola pemikiran kita ^_^

  15. @Muhibbin
    Sekarang saya kembali suruh anda pikir baik2. Apa arti Syiah. Dan di posting ini yg dibicarakan adalah ahlulbait. Jgn krn benci Syiah lalu anda identikkan Syiah adalah Ahlulbait . Pakai akal dong. jgn asal ngomong

  16. @Muhibbin

    Seakan ahlul bait dan itrah Rasul yang tidak menganut syiah, dikatakan bukan ahlul bait Rasul ???

    Sebelum saya comment sy ada bbrp pertanyaan:
    1. apakah yg mas muhibbin mksdkan dengan seakan, apakah mksdnya persepsi mas saja?
    2. Apakah yg mas muhibbin mksdkan dg ahl bayt itu adalah keturunan ahl bayt , krn yg ada skrg kan cm keturunan ahl bayt.
    3. Di buku mana mas Muhibbin temukan tulisan spt itu, krn kl mmg ada mk sangat tdk msk akal, krn syi’ah atau bukan itu mslh pemilihan mazhab, sdgkan keturunan ahl bayt atau tdk adalah masalah nasab. Dan sama sekali tdk ada kaitannya. Mau ditodong pistol, mau seluruh dunia bilang para habib itu bkn keturunan ahl bayt tdklah ada artinya, ya tetap saja mrk keturunan ahl bayt. Kecuali kl itu dimksd mrk tdk bermzhab ahl bayt. Khan banyak habib yg mazhab syafi’i, hanafi, maliki dan bhkn wahabi.

  17. @muhibin
    mas jangan asal ngomong, duh gusti Allah sy malu….
    coba berpikir yg jernih, hati yg bersih …
    jangan jadikan hawa nafsu sebagai tuhan anda

  18. @ bahlul, aburahat, wa truthseeker,

    Saya lebih malu dan sedih sekali dengan pola pikir antum sekalian.

    @aburahat,
    Ana mengomentari pernyataan postingan diatas yang menyatakan bahwa mahdzab ahlul bait adalah syiah, dan mahdzab sunni adalah mahdzab sahabat. Tentu saja hal ini sama dengan menyatakan menyatakan bahwa mahdzab antara ahlul bait dan para sahabt berbeda.
    Coba tolong pikirkan baik2 denga hal itu, apakah mungkin pola akidah antara ahlul bayt Rasul dan dan para sahabat Beliau bisa berbeda ??? Hanya umatnya yang bodoh saja beranggapan sedemikian rupa ^_^

    @bahlul
    Ane lebih malu dan sedih lagi dengan ente. Sekana tidak bisa membaca arti tersirat dari postingan diatas yang mengkotak-kotakan pola akidah ahlul bayt Rasul dan para sahabat Beliau

  19. @Muhibbin

    Ana mengomentari pernyataan postingan diatas yang menyatakan bahwa mahdzab ahlul bait adalah syiah, dan mahdzab sunni adalah mahdzab sahabat.

    Lihat dulu baik-baik, sang penulis menuliskan bahwa Mahzab Syiah adalah mahzab Ahlul Bait, bukan seperti yang sampean bilang mahzab Ahlul bait adalah Syiah, :mrgreen:
    Lagipula yang saya yangkap dari penulis adalah penisbatan nama setelah mahzab adalah berdasarkan siapa mereka berpedoman atau mengambil hadis. Syiah mengambil hadis dari Ahlul Bait makanya disebut mahzab Ahlul bait, Sunni mengambil hadis dari sahabat makanya disebuy nmahzab sahabat. Jadi jangan maksain persepsi negatif sampean. Soal sahabat dan ahlul bait berbeda mahzab mah itu bukan urusan. Sudah jelas Hadis Tsaqalain bukti Ahlul Bait sebagai pedoman sedangkan tidak ada satupun hadis shahih yang menyatakan Sahabat sebagai pedoman. 😆
    Saya aja ngerti, jangan sok kasihan dulu dengan pola pikir orang lain karena sampean yang patut dibersihkan pola pikir khurafat na paranoidnya :mrgreen:

  20. Setuju sekali mas almirza. Cuma susah berdebat dg orang baru mengenal Islam lalu bandel. Jawabannya semua hasil indoktrinasi

  21. @Mbak Nurma
    Benar sekali Mbak, kita harus nggak pernah berhenti belajar
    dan yang penting mari menghargai setiap pendapat orang lain dengan kritik-kritik yang membangun :mrgreen:

    @abu rahat
    Yang benar adalah Yang taat kepada Allah dan RasulNya

    @Makhfud
    jangan-jangan masalah ini udah selesai sebelum Imam Mahdi AS muncul

    @my chemical manhaj
    silakan berpegang pada mahzab yang anda yakini
    karena hidup memang punya banyak pilihan

    @abu rahat
    wah kalau saya belum mampu beribadah terus-terusan 😛

    @truthseeker
    Mau Syiah atau Sunni terserah, yang penting yang benar itu adalah berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait ,begitu kata Sang Rasul SAW

    @abu rahat
    Intinya saya sepakat kalau Akal adalah modal utama dalam mencari kebenaran

    @bahlul
    Mencerahkan Mas

    @armand
    Yang jelas kebenaran telah disampaikan dan selanjutnya mau bersikap seperti apa itu sudah di luar kemampuan :mrgreen:

    @my chemical manhaj
    Yeeep

    @Mbak Hilda
    Masalah apa yang menjadi mayoritas maka itu sekali lagi di luar kemampuan. Hal itu terkait dengan bagaimana manusia itu menyikapi terhadap apa yang namanya kebenaran. Bagi yang peduli adanya Mahzab Ahlul Bait jelas merupakan suatu permasalahan yang patut dibahas tetapi bagi yang lain mungkin apa yang ada sekarang itu sudah cukup

    @Sunni sejati
    kalau dengan bahasa saya, Mahzab Ahlul Bait sulit berkembang karena banyak sekali Virus Syiahpobhia yang menyebar kemana-mana :mrgreen:

    @abu rahat
    saya yakin kalau Mbak hilda mengerti Mas

    @Muhibbin

    Mahdzab syiah adalah ahdzab ahlul bait

    Suatu pernyataan yang membuat Ane sendiri ngga habis pikir sampe sekarang. Seakan ahlul bait dan itrah Rasul yang tidak menganut syiah, dikatakan bukan ahlul bait Rasul ???

    Sebenarnya cara berpikirnya sederhana, seperti yang saya jelaskan di atas, Syiah disebut sebagai Mahzab Ahlul Bait karena mereka berpedoman pada Ahlul Bait dalam mengambil agamanya. Masalah Itrah Rasul yang nonSyiah alias Sunni, saya katakan tetap saja mereka Mahzab Sahabat kalau mereka mengambil syariat agama melalui Sahabat Nabi SAW

    Bahkan para habib saja banyak yang menolak mahdzab syiah, namun kenapa syiah masih mengklaim bahwa syiah adaah mahdzab ahlul bait ???

    Premis Mas itu jelas berbeda dengan landasan yang saya pakai. Saya menyebut suatu Mahzab sebagai Mahzab Ahlul Bait bukan berdasarkan siapa penganut mahzab tersebut tetapi berdasarkan kepada siapa Mahzab tersebut berpedoman.
    Selain itu premis Mas juga tidak menafikan Mahzab Syiah sebagai Mahzab Ahlul Bait karena cukup banyak para Habib yang justru menerima Syiah.

    Tolong dipikirkan baik-baik dan hati2 dengan pengaruh setan laknatuLLAH dalam pola pemikiran kita ^_^

    Terimakasih sarannya, Alhamdulillah saya selalu berpikir dengan seksama tentang apa yang saya tulis

    @abu rahat
    sabar Mas semua selalu bisa dibahas

    @truthseeker

    Di buku mana mas Muhibbin temukan tulisan spt itu, krn kl mmg ada mk sangat tdk msk akal, krn syi’ah atau bukan itu mslh pemilihan mazhab, sdgkan keturunan ahl bayt atau tdk adalah masalah nasab. Dan sama sekali tdk ada kaitannya. Mau ditodong pistol, mau seluruh dunia bilang para habib itu bkn keturunan ahl bayt tdklah ada artinya, ya tetap saja mrk keturunan ahl bayt. Kecuali kl itu dimksd mrk tdk bermzhab ahl bayt. Khan banyak habib yg mazhab syafi’i, hanafi, maliki dan bhkn wahabi.

    Tepat sekali Mas, mantap :mrgreen:

    @bahlul
    hmm mungkin Mas Muhibbin itu hanya berbeda pemahaman saja, soal nafsu hanya Tuhan yang tahu

    @Muhibbin

    Ana mengomentari pernyataan postingan diatas yang menyatakan bahwa mahdzab ahlul bait adalah syiah, dan mahdzab sunni adalah mahdzab sahabat. Tentu saja hal ini sama dengan menyatakan menyatakan bahwa mahdzab antara ahlul bait dan para sahabt berbeda.

    Ada yang patut dilusruskan Mas, saya tidak menyatakan bahwa mahzab Ahlul Bait adalah Syiah, saya menuliskan mahzab Syiah adalah Mahzab Ahlul Bait, ada bedanya Mas.

    Coba tolong pikirkan baik2 denga hal itu, apakah mungkin pola akidah antara ahlul bayt Rasul dan dan para sahabat Beliau bisa berbeda ??? Hanya umatnya yang bodoh saja beranggapan sedemikian rupa ^_^

    Masalah akidah Ahlul Bait dengan akidah sahabat itu jelas masalah yang lain. Mau sama atau berbeda tidak berkaitan langsung dengan apa yang saya tulis. Sudah jelas bahwa Akidah yang benar adalah akidah Ahlul bait karena Ahlul Bait adalah sang pedoman bagi umat Islam berdasarkan Hadis Tsaqalain. sedangkan sahabat Nabi bukan jaminan sebagai pedoman

    Ane lebih malu dan sedih lagi dengan ente. Sekana tidak bisa membaca arti tersirat dari postingan diatas yang mengkotak-kotakan pola akidah ahlul bayt Rasul dan para sahabat Beliau

    Saya membedakan karena kedudukan Ahlul Bait dan Sahabat memang berbeda, Mas tidak setuju karena mungkin menurut Mas keduanya sama saja. Sayangnya Ahlul Bait dan Sahabat Nabi tidak selalu sama pandangannya, cukup banyak perselisihan atau perbedaan pandangan antara Ahlul Bait dan sahabat

    @almirza
    wah apa kabar Mas?
    yep Mas menangkap dengan tepat maksud saya

    @abu rahat
    semoga saja Mas Muhibbin itu bukan orang yang bandel dan terjebak dalam Indoktrinasi
    Salam

  22. Hehehe….

    okeh2, ini bakal jadi bahan diskusi Ane dengan habib Ane dalam taklim selanjutnya. Ada beberapa poin yang Ane tangkap :

    1. …saya menuliskan mahzab Syiah adalah Mahzab Ahlul Bait,….

    Sebab habib Ane sendiri pernah bilang syiah adalah mahdzab sesat karena banyak nash yang telah dilanggar olehnya, terutama oleh syiah rafidah alias syiah imamiyah.

    2. Sudah jelas bahwa Akidah yang benar adalah akidah Ahlul bait karena Ahlul Bait adalah sang pedoman bagi umat Islam berdasarkan Hadis Tsaqalain

    Fitnah keji yang dilemparkan kepada para ahlul bayt dan sahabat Rasul SAW. Apakah syiah berpandangan bahwa Rasul salah menilai terhadap para sahabat Beliau, terutama kepada Sayyidina Abu Bakri dan Sayyidina Umar r.ahum ajm’ain ?

    Sungguh…. fitnah dajjal sudah ditelan bulat2 sama para syiah. Semoga ALLAH masih mengizinkan kalian untuk kembali ke jalan yang benar ^_^

  23. @muhibbin
    Sudah panjang lebar diskusi sampai cape bacanya, mas kembali lagi ke awal 🙂
    Seperti ungkapan mas ini:
    “Fitnah keji yang dilemparkan kepada para ahlul bayt dan sahabat Rasul SAW. Apakah syiah berpandangan bahwa Rasul salah menilai terhadap para sahabat Beliau, terutama kepada Sayyidina Abu Bakri dan Sayyidina Umar r.ahum ajm’ain ?”
    “Sungguh…. fitnah dajjal sudah ditelan bulat2 sama para syiah. Semoga ALLAH masih mengizinkan kalian untuk kembali ke jalan yang benar”
    Sudah ga punya argumen lagi ya?

    Saya mau nanya. Sebenarnya mas mengakui dan meyakini ga sih kebenaran Hadits Tsaqalain seperti yang diuraikan SP? Kalau iya meyakini kebenarannya, tau ga konsekuensi apa yang harus dijalani?

    Damai….damai

  24. @SP
    Mas katakan: @abu rahat
    Yang benar adalah Yang taat kepada Allah dan RasulNya
    Saya rasa tambahan informasi yakni SATU lagi dan ini yg sering dipermasalahkan ULIL AMRI MINKUM

  25. @Muhibbin

    1. …saya menuliskan mahzab Syiah adalah Mahzab Ahlul Bait,….

    Sebab habib Ane sendiri pernah bilang syiah adalah mahdzab sesat karena banyak nash yang telah dilanggar olehnya, terutama oleh syiah rafidah alias syiah imamiyah.

    Ya salam saja buat Habib antum, kalau begitu pandangan saya berbeda dengan pandangan Habib antum.
    Bagi saya yang berpegang pada Ahlul Bait maka itulah yang layak disebut Mahzab Ahlul Bait.

    2. Sudah jelas bahwa Akidah yang benar adalah akidah Ahlul bait karena Ahlul Bait adalah sang pedoman bagi umat Islam berdasarkan Hadis Tsaqalain

    Fitnah keji yang dilemparkan kepada para ahlul bayt dan sahabat Rasul SAW. Apakah syiah berpandangan bahwa Rasul salah menilai terhadap para sahabat Beliau, terutama kepada Sayyidina Abu Bakri dan Sayyidina Umar r.ahum ajm’ain ?

    Sungguh…. fitnah dajjal sudah ditelan bulat2 sama para syiah. Semoga ALLAH masih mengizinkan kalian untuk kembali ke jalan yang benar ^_^

    Gak nyambung kalau menurut saya
    apa komentar Mas itu adalah tanggapan terhadap kata-kata saya bahwa Akidah yang benar adalah Akidah Ahlul Bait
    Kalau begitu Mas salah komentar, karena saya nggak memfitnah. Itu ada dasarnya dari Al Quran dan Hadis Tsaqalain. Saya kasihan dengan nasib orang yang menganggap ketentuan Allah dan RasulNya sebagai fitnah. Semoga Allah SWT melindungi kita semua
    Komentar saya nggak ada tuh bicara tentang Syiah, lantas kenapa pula Mas berkomentar Apakah syiah berpandangan bahwa Rasul salah menilai terhadap para sahabat Beliau. Sangat tidak koheren, saya menangkap ada persepsi yang benar-benar ditangkap dengan cara yang tidak nyambung. Penyakit bahwa setiap Kebenaran Ahlul bait mesti diSyiah-syiahkan
    Sayang sekali ya
    saya memang kurang mengerti masalah fitnah-fitnahan, agak heran sih melihat suatu kebenaran dianggap fitnah oleh orang lain. tapi ya mau gimana lagi 🙂

    @armand
    capek memang, tapi ya saya biasa capek sih
    Jadi nggak terlalu ngaruh 🙂
    Salam

    @aburahat
    Taat kepada Ulil Amri, wah kalau saya Ulil Amri yang dimaksud harus berdasarkan ketetapan Allah dan RasulNya
    Jadi ya kembali ke Taat kepada Allah dan RasulNya

  26. Ya salam saja buat Habib antum, kalau begitu pandangan saya berbeda dengan pandangan Habib antum.
    Bagi saya yang berpegang pada Ahlul Bait maka itulah yang layak disebut Mahzab Ahlul Bait

    Sepp,
    jawaban yang menunjukan kejelasan sikap anda tentang pola akidah anda.
    Silahkan terus taqiyyah slama anda masih merasa mampu, semoga ALLAH masih mau memberi hidayah kepada anda, sebelum Izrail as datang menjemput anda ^_^

  27. @SP
    Benar mas, Ulil Amri ditetapkan oleh Allah dan diberitahukan pd Rasul siapa sepeninggal Rasul yg akan menjadi Ulil Amri.
    OLeh karena itu Firman Allah di QS 4 :59 dan petunjuk di QS 4:83

  28. @Muhibbin

    Sepp,
    jawaban yang menunjukan kejelasan sikap anda tentang pola akidah anda.

    Alhamdulillah, sejauh ini akidah saya lurus-lurus saja 🙂

    Silahkan terus taqiyyah slama anda masih merasa mampu,

    Saya nggak pernah taqiyyah kok Mas 🙂

    semoga ALLAH masih mau memberi hidayah kepada anda, sebelum Izrail as datang menjemput anda ^_

    Terimakasih banyak doanya dan semoga hidayah juga tercurahkan pada Anda, 🙂
    Salam

  29. @muhibbin
    lay Muhibbin, habib ente siape ? Abang ipar ane jg habib di parung bogor, alhamdulillah beliau mengakui bahwa yang ber madzhab syiah atawe ahlul bayt adalah sama baiknya, mereka sama2 muslim hanya saja berbeda madzhab yg dipahaminya. Dan abang ipar ane yang habib ini sangat menghormati siapa saja yang bermadzhab lain, itu namenye akhlak yang baik. BELIAU TIDAK PERNAH SESAT MENYESATKAN, selama mengakui TIADA TUHAN SELAIN ALLAH-MUHAMMAD ADALAH RASUL ALLAH itu tidak sesat !!!!!…., kita harus saling menghormati aj…. lam kenal

  30. Saya merasa bersyukur,.. dalam perjalanan hidup saya, sempat mengenal apa itu mazhab ahlul bait.. dengan tanpa didahului benjut-benjut atau jatuh bangun dalam pencarian terlebih dahulu. Soalnya emang dari awalnya di keluarga ane gak ada syiahphobia siihh.. bahkan waktu itu gak nyadar kalau kami ini dulunya adalah Sunni…!! hi…hi…. parah yaaa…..

    Oke Bang ESPE, ijinkan ane ngekost di bilik maya ente. numpang makan dan minum, sekalian aje cemilannye ye….. untuk jiwa ane.
    wassalam

  31. @abu syahzanan

    Mas AS gak usah worried (ya emang ga worried sihh.. 🙂 ). Dr sekian banyak Habib yg sy kenal almost all menerima syi’ah sbg salah satu mazhab yg sah, hanya segelintir “habib” yg menolak (bergantung dr ilmu mrk). Misalnya Habib Muhammad Alawi Al Maliky Al Hasaniy (Makkah), Habib Umar bin Hafidz. Saya skr sdg pegang buku Habib Al Maliky “Extrim dlm Pemikiran Agama”.
    Sedangkan Habib Umar b Hafidz (hadramauth) dlm kunjungan terakhir ke Indonesia telah menegur dg keras (“habib”) Tahir Al-kaff” yg telah mengkafirkan syi’ah.

    Nahh..mas Muhibbin silakan tanyakan pd Habib antum, apakah beliau kenal dg Habib Al Maliky (Makkah) dan Habib Umar b Hafidz (Hadramauth).

    Wassalam.

  32. Bismillah. Allah Ta’ala telah berfirman:”Orang orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk islam) di antara orang orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik,Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya,maka Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.Mereka kekal di dalamnya selama- lamanya. Itulah kemenangan yang besar”(Qs.At-Taubah 100). Ayat ini sbg dalil bg yg mengikuti pemahaman sahabat. Krn antara sahabat dan ahlul bait gak ada perbedaan pemahaman dan pengamalan maka ikuti aja keduanya. Dan jangan membahas scr terpisah atau seakan-akan terdapat perbedaan antara ahlul bait dan shahabat.jika tujuannya utk mencari kebenaran.

  33. GANDUNG, di/pada Juli 9th, 2008 pada 4:24 pm Dikatakan:

    Saya merasa bersyukur,.. dalam perjalanan hidup saya, sempat mengenal apa itu mazhab ahlul bait.. dengan tanpa didahului benjut-benjut atau jatuh bangun dalam pencarian terlebih dahulu. Soalnya emang dari awalnya di keluarga ane gak ada syiahphobia siihh.

    Alhamdulillah, kalau mas Gandung dapat mengahargai bagaimana syiah itu tanpa harus benjat benjut dan pergolakan, terus terang saya bukan orang syiah, bukan suni, tapi saya orang islam yang mencari kebenaran dan kebersamaan, seandainya terlihat saya seperti syiah, alhamdulillah deh gak papa dibilang syiah…. asik lagi dibilang sesat, yang penting Allah-lah yg menilai dengan ketakwaan kita

    Mudah2an orang yg sering memojokkan syiah semakin berkurang. Yang kita cari disini adalah kebersamaan…..yuk mari…. HAIL

  34. @nggeronk
    Mengapa anda menydorkan QS 9:100 dan tdk dilanjutkan dgn ayat selanjutnya? Jgn menyodorkan ayat sesuai kehendak anda. Beginilah mereka2 yg ingin menang sendiri. Tapi blm tentu menrima tafsiran mereka apalagi banyak hadis2 yg diragukan. Oleh krn itu kita berdiskusi utk mencari kebenaran. Saya ingin bertanya pada anda nggeronk, apabila ada dua kelompok yg bertentangan, apakah anda langsung membela salah satu sblm anda tau mana yg benar? Bisa anda jawab mas nggeronk?

  35. Begini, yg saya maksudkan pd komentarku diatas adalah jangan hanya mengambil dr salah satu yaitu ahlul bait saja atau sahabat saja.Untuk pertanyaan abu, jelas jawaban semua orang mungkin sama. maaf kalau membuat abu rahat tersinggung.

  36. Alhamdulillah saya mendapatkan madzhab ahlulbait setelah puluhan tahun mencari dengan susah payah akhirnya datang juga jawaban2 atas kegelisahan yang selama ini terpendam.

    Buku yang mengawalinya adalah buku cinta ilahi (do’a-do’a Ahlulbait). 2. Akhirnya kutemukan kebenaran dan 3. kebenaran yang hilang. Semoga Allah merahmati para penulisnya.

  37. Salam mas Hanif,

    Mungkin mas hanif bisa referensi di Antologi Islam. Buku itu terbitan Al-Huda, bisa didapat di Gramedia. Buku itu menjawab beberapa pendapat dan argumen kaum salafy tentang Mazhab Ahlul Bayt. (Untuk yg doyan KKK – Kafar Kafir Kufur, buat ngomong kafir kafir gampang, tapi giliran disuruh baca pada males khan? Coba deh pada beli. Bisa-nya Copy Paste doang, padahal yang dicopy paste tentang apa, juga belom tentu ngerti/dibaca. Jangan budayakan mencontek, bila mengambil tulisan orang, tulislah sumbernya darimana, referensinya darimana. Mencontek = Mencuri. Mencuri = Mengambil Hak orang lain. Daripada mengkufuri orang lain, lebih baik hilangkan kebiasaan mencontek itu dulu. Mengurus diri sendiri itu sulit lho)

    Semoga membantu mas hanif. Semoga Syafaat Rasul saww dan Ahlul bayt as selalu bersama kita.

  38. @Mas Hanif
    Sahabat tidak semuanya baik mas, juga tidak semuanya buruk. Begitu juga keluarga Rasul, tidak semuanya baik..namun khan Al Qur’an menjelaskan bahwa yang bersih dari dosa adalah Ahlul Bayt (Nabi saww + 4 anggota keluarga nabi as + para imam maksum berdasarkan hadis2 Ahlusunnah sendiri maupun hadist2 Ahlul Bayt yang menjelaskan detail siapa itu Ahlul bayt dalam QS 33:33

    Pilihan tergantung anda, sulit untuk memilih karakter sahabat karena kita tidak pernah bertemu secara langsung (Sekali lagi, tidak semua sahabat itu buruk. Itulah perspektif Syiah, Syiah mengakui kemuliaan Bilal ra, Abu Dzar Ghifar ra, Salman Al Farisi ra dll dalam peran2 mulia mereka dalam membantu rasulullah saww)

    Mau tau gampangnya? Ikutlah apa yang dikatakan Qur’an. Bila bung fawzi bowo berslogan “Serahkan pada ahlinya” pada saat kampanye, maka saya berslogan “Serahkan pada yang maksum”.

    Salam dan maaf bila membuat tersinggung.

  39. Maaf mas hanif, maksudnya tulisan diatas @Nggeronk.
    Sekali lagi maaf..

  40. Salam

    Mo ada “habib” blang syiah sesat..mo kyai bilang syiah pencela sahabat ..ga urusan dengan hal itu..!
    yang jelas yg bnr2 Habib itu ya HABIBULLAH AL MUSTHAFA SAWW , dan Beliau saww memerintahkan kita mngikuti Ahlul Bait…Bukankah apa yang diucapkan Rasul saww semata2 adalah wahyu dari Allah saww..??

    Jika orang Syiah mengkritik sahabat yang melakukan kebatilan dibilang sesat, kafir dll..tapi anehnya mereka tidak mengkritik ulama mereka sendiri yang meriwayatkan perbuatan-perbuatan batil para sahabat yang tercatat dalam kitab2 mereka sendiri.
    Dan kenapa mereka tidak mengkritik Aisyah yang mengatakan Ustman Kafir..?????

    wassalam.

  41. @Bagir

    “Jika orang Syiah mengkritik sahabat yang melakukan kebatilan dibilang sesat, kafir dll.”

    Orang Syiah memang mengkritik sahabat, TAPI tidak pernah mengatakan BAHWA SAHABAT ITU SESAT ATAU KAFIR…..yang ada hanya: orang selain syiah/non syiah mengatakan SYIAH itu SESAT bin KAFIR, jangan pernah ada ketakutan mengenai syiah mas, mari kita (mas bagir, saya dan semuanya) belajar lagi.

    JANGAN PERNAH MENJADI SYIAHPHOBIA STADIUM AKUT
    yuk mari…HAIL

  42. @Bagir
    “Dan kenapa mereka tidak mengkritik Aisyah yang mengatakan Ustman Kafir..?????”

    Maaf mas, sepertinya anda “kosong” mengenai syiah, Beliau juga dikritik oleh syiah, tapi tetap menghormati beliau sebagai isteri Nabi. Yuk kita membaca sejarah lagi dan belajar lagi…….
    Pesen saya mas, belajarlah mengenai syiah kepada orang syiah atau yang paham syiah, jangan pernah belajar dari orang yang membenci syiah, nanti mas punya penilaian yang tidak objektif dan tidak mendasar…..maaf loh….yuk mari, HAIL

  43. Salam..
    @ Abu Syahzanan
    Mas maf, mungkin anda salah paham..Begini mas…

    “Jika orang Syiah mengkritik sahabat yang melakukan kebatilan dibilang sesat, kafir dll.”

    Maksud ane..jika ada orang2 syiah mengkritik sahabat yang melakukan kebatilan, maka orang syiah tersebut dibilang sesat, kafir dll (terutama olh wahabi)

    dan ucapan anda ke saya yang ini :
    “Orang Syiah memang mengkritik sahabat, TAPI tidak pernah mengatakan BAHWA SAHABAT ITU SESAT ATAU KAFIR”

    begini mas…tolong baca ini :

    yang pertama
    banyak sejarawan suni meriwayatkan bahwa Aisyah pernah menemui Ustman dan meminta bagian dari warisan Nabi saww (setelah bertahun2 setelah wafatnya Rasul saww). Ustman tidak memberi Aisyah uang tersebut dengan mengingatkannya bahwa ia (Aisyah) adalah salah satu orang yang memberi kesaksian dengan mendorong Abu Bakar untuk tidak memberikan warisan Fadak kepada Fathimah as. Maka, apabila Fatimah tidak mendapatkan warisan, maka mengapa ia (Aisyah) mendapatkannya? Aisyah menjadi marah kepada Ustman dan ia keluar sambil berkata “ BUNUH NA’TSAL INI, KARENA IA TELAH MENJADI KAFIR..!” (ada dalam Tarikh, ibn Atsir, jilid 3 hal 206 atau Syarh, olh Ibn Abi al Hadid, jld 16 hal 220-223. dll)

    Yang kedua begini mas, Ibn Abi al-Hadid dalam kitab Syarh Nahjul Balaghah, juz 6 halaman 215, cetakan Ihya al Turast berkata :

    ”Setiap pengarang kitab tentang tingkah laku dan tentang berita dia akan menyebutkan di dalam kitabnya itu bahwa Aisyah adalah orang paling kejam terhadap Ustman sampai-sampai ia mengeluarkan sepotong pakaian Rasululllah dan memancangkannya dirumah Ustman, dan ia berkata kepada siapa saja yang masuk kerumah itu ” ini adalah pakaian Rasulullah yang belum rusak, sedangkan Ustman telah merusak sunnahnya”. Mereka berkata manusia pertama yang menjuluki Ustman dengan ”Si Janggut Tebal” (na’stal) adalah aisyah. Kata tersebut diberikan kepada orang yang berjanggut panjang dan berbulu badan lebat. Aisyah berkata, ”Bunuhlah si janggut tebal itu, Allah membunuh orang yang berjanggut dan berbulu tebal..!”

    Nah…sejarawan sunni mencatat tentang hal itu, lalu kenapa mereka (terutama wahabi dan sunni yang memang benci dg syiah ) “menutup” sejarah tersebut dengan mengatakan bahwa syiah mengkritik sahabat (berarti sesat..kafir,dll) dan knp mrk tdk mengkritik ulama2 mereka sendiri yang mencatat dan meriwayatkan hal tersebut..?? kenapa Syiah yang dikambing hitamkan..???

  44. @ Abu Syahzanan

    Untuk ucapan anda ke saya yang ini (maaf saya copy biar jelas) :

    “Maaf mas, sepertinya anda “kosong” mengenai syiah, Beliau juga dikritik oleh syiah, tapi tetap menghormati beliau sebagai isteri Nabi. Yuk kita membaca sejarah lagi dan belajar lagi…….
    Pesen saya mas, belajarlah mengenai syiah kepada orang syiah atau yang paham syiah, jangan pernah belajar dari orang yang membenci syiah, nanti mas punya penilaian yang tidak objektif dan tidak mendasar…..maaf loh….yuk mari, HAIL”

    Jawaban saya begini mas…:

    terimakasih telah menyuruh saya untuk belajar ttg syiah kepada orang syiah yg bener..saya sangat berterimakasih dan akan sya ikuti semampu saya..

    sedikit ttg saya (bkn curhat nih) cuma klarifikasi ajah :
    Saya lahir thn 1982…sebelum revolusi dan sebelum syiah menjadi byk spt sekarang ini di indonesia, beberapa keluarga saya di semarang (sktr thn 1970-an) adlh orang2 Syiah..! berkali2 menerima kiriman buku dr Kuwait (terutama buku) mengenai A’imah..dan sebelumnya memang banyak catata (sot artikel) dan kitab dari kakek paman saya yang menjelaskan ttg syiah dan ahlul baut (saya lupa kitabnya, paman saya lbh tau detailnya..kitab lama bgt, jaman emabah ane) …saya ga ingin menyebutkan satu persatu sipa aja mereka..Demi Allah yang saya katakan Haq..bukan cerita karangan..Bahkan sebelum Revolusi meletus lukisan tangan wajah Ayatullah Khumaini dipajang diatas pintu didepan rumah kami secara tebuka, orang yg lwt gang bisa liat semua, ga pake sembunyi2an ( Sampai sekarang), dan waktu itu sebagian keluarga saya masih taqlid kepada Ayatullah Khui …ketika Revolusi Islam Iran meletus sebagian teman dari keluarga saya (yg waktu itu mmereka sdh knl syiah dr klrga sy, terutama dr pmn saya) dibawa kekantor polisi krn difitnah katanya akan membawa revolusi ke indonesia (yg jelas dibilang syiah dan berbahaya!)..cerita ini panjang dan ga mungkin saya crtkn semua.

    Dan satu hal..Sejak masih TK..Ibu saya hampir setiap hari menceritakan kepada saya Kejadian Karbala..! dan ini masih saya ingat banget bgmna ibu saya mencertknnya.

    walaupun saya hidup dalam keluarga syiah, tapi saya kritis terhadap mereka, hal yang beda sll saya tanyakan (maklum wktu kcl saya klo shlt dimasjid ga pernah taqiyah, jd maklum saya tanya2 knp tgn kita lurus, knp takbir stlh slm, dll, saya tanya karena ada beda dg sunni…itu waktu msh kcl mas)

    Sekali lagi, ga mungkin saya certa semua disini..ok.

  45. Tambahan..jangan dikaitkan antara thn kelahiran saya dg thn meletusnya revolusi… karena revolusi mmg meletus jauh sblm 1982…buar ga salah paham lg.

  46. Intinya mungkin salah pemahaman penulisan aja yah..salah paham aja dalam membaca. Mari kita shalawat bareng..yukkk….Salam..

  47. @Bagir
    Maaf mas, saya terlalu alergi sama orang yg anti banget sama syiah jadi kalo ada kata-kata yg nyenggol atau menyerang syiah saya rada kumat…he..he. Maafkan saya……maafkan saya

    @Oky & @Bagir
    Allahumma shalli ala Muhammad wa ali Muhammad
    Salam buat keluarga mas2 semua

  48. @ Abu Syahzanan
    saya juga minta maaf…kalo dari awal jelas nulisnya ga bakal bikin orang salah paham..maafkan saya juga.

    Bihaqqi Muhammad wa aali Muhammad, Shalawat..!

  49. Ahlul bait ataupun ahlul sahabat, bagi saya mereka sama-sama mulia dan wajib untuk diikuti. Pedoman utamanya sudah jelas al-Qur’an dan akan melengkapi dan memang selalu dilengkapi oleh sunnah. Yang terpenting sekarang adalah meyakini bahwa hadist-hadits yang kita gunakan sebagai dasar pijakan kita dalam bersikap adalah shahih dan disepakati oleh ijma ulama sambil terus belajar memahami sebab-sebab munculnya hadist tersebut. Kalau ada hal-hal yang masih diperselisihkan, sebaiknya didiskusikan dengan baik. Jangan hiraukan sebagian kecil dari kita yang yang justru memang bersemangat agar umat Islam terus berpecah dan bertarung. Kira-kira kita mungkin bisa bersatu nggak ya??? 🙄 🙄 🙄

  50. @ibnu Abdul Muis
    Saya seorang musafir lalu selamat berkenalan teman2

    Terlebih dahulu saya mita maaf. Klu saya tdk salah kita diblog ini mencari kebvenaran. Dan menurut saya dlm satu masalah tdk mungkin ada dua kebenaran. Apalagi soal beribadah pd Allah harus ada salah satu yg benar menjadi panutan atau ikutan kita. Rasul pernah bersabda bahwa umatku akan terpecah menjadi 73 firga dan hanya satu yg BENAR. Jd menurut saya kita harus mencari firga mana yg benar utk diikuti. Wallahul A’lam bisawab. Wasalam

  51. @Ibnu Abdul Muis

    Salam mas Ibnu, semoga kita selalu mendapat hidayah Allah

    “Ahlul bait ataupun ahlul sahabat, bagi saya mereka sama-sama mulia dan wajib”

    Mungkin untuk keyakinan dan pemahaman saya, lebih condong ke Ahlul Bayt, yaaah dengan dalil/dasar yang saya yakini shahih dan benar seperti yang banyak telah diuraikan di semua blog ini (…..sambil melirik mas sp), dan masih banyak sumber2 lain selain bog mas sp.

    Logika yg saya ambil, yang lebih mengetahui rumah tangga kenabian adalah para Ahlul Bayt Nabi(sesuai dgn apa yg dimaksud dalam hadits itrah). Bukan sahabat. Yang mengetahui rumah tangga saya adalah saya, adik saya, ibu saya, bapak saya, anak saya dll dan tidak mungkin tetangga yang lebih tau. Itu untuk saya loh mas, kan sekedar argumen dari saya, maaf loh mas. Ahlul sahabat ok juga kok, its okay….he…he…asik aja sejauh tidak bertentangan dengan Qur’an

    “Kalau ada hal-hal yang masih diperselisihkan, sebaiknya didiskusikan dengan baik”

    Setuju mas,

    “Jangan hiraukan sebagian kecil dari kita yang yang justru memang bersemangat agar umat Islam terus berpecah dan bertarung”

    Anjing menggonggong, kafilah berlalu……naek busway

    “Kira-kira kita mungkin bisa bersatu nggak ya??? “

    @madopolo

    “tdk mungkin ada dua kebenaran”

    Nah ini dia mas ibnu & mas madopolo (sambil garuk2 jenggot….) kalau bersatu masih mungkin mas, apalagi tujuan kita ma’ruf. Kalau kebenaran itu sendiri hanya ada satu mas, emang gak mungkin 2.

    Memang kalo kita liat selama ini hanya “kulit luarnya” saja yang berbeda dari Islam dan akan selalu berbeda pendapat, pemahaman dan keyakinan, tapi kalo kita lihat INTI AJARAN ISLAM, pasti deh bisa satu.

    Selama ini umat islam ribut2 masalah syariatnya (fiqh…bla…bla…), tapi kalo bicara hakikat Islam, saya yakin akan sama. Nah kenapa tidak hakikatnya saja yg dicoba disatukan. Lupakan syariat (pendapat saya syariat itu masalah personal) dulu, ambil kesatuan umat. Insya Allah mas, saya juga mendambakan umat islam yg satu….satu….satu….Islam memang seperti pelangi, tapi indahkan mas ?

    “Yang paling baik di antara kamu, ialah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.” yuk mari..HAIL

  52. @Abu Syahzanan
    Menurut saya hakekat juga tdk sama. Krn sdh dari semula terjadi penyelewengan coba lihat persamaan dibawah ini:
    Yg sering disebut MUNAFIK adalah mereka yg apabila berhadapan dgn orang yg dihormati/ditakuti se-akan2 dgn sepenuh hati mengakui dan menyetujui apa yg diberitahukan pd mereka tp apabila orang yg mereka hormati dan menyampaikan bereita yg mereka setujui tiada lagi, mereka lalu berbalik menentang dan menolak. Apakah ini bkn sifat munafik? Apakah kita harus tunduk kepada ketentuan mereka? Ini Agidah mas. Dan ini adalah hakekat. Mentaati pimpinan (Ulil Amri) itu wajib. Wasalam

  53. klo bisa bersatu enak ya…ga ada lagi yg bilang sesat dan sesat…..

    ga ada rasa risih atau yg lainnya untuk menjalankan ibadah…tapi kapan yaaaah…..

    damai..damai..semuanya.

  54. Fauzi Bowo: “Serahkan pada Ahlinya”
    Oky : “Serahkan pada yang maksum”. Yang ngga
    maksum? Ya cukup kenal aja, pasti ada contoh
    baik pasti ada contoh buruk (namanya juga gak
    maksum khan?), silahkan dipelajari apa yang
    baik dari ngga maksum, yang buruk
    dibuang..kalo dari yang maksum, pasti baik
    semua..wong namanya maksum.

  55. Salam

    Ibnu Abi al Hadid dalam Syarh Nahjul Balaghah mengatakan “Dan telah sepakat berita-berita sahih yang tiada keraguan padanya di kalangan para muhaddisin bahwa Nabi saww bersabda kepada Ali, “Tiada membencimu keculai munafik dan tiada mencintaimu kecuali mukmin.”

    Turmudzi, Muslim dll juga meriwayatkan hadis diatas.

    Karena kebetulan yang dibahas disini kebanyakan menyangkut sejarah maka sampai detik ini mana yang munafik sudah terlihat jelas..siapa..? yaitu yang membenci Imam Ali (as).
    siapa saja mereka..? Riwayatnya sudah jelas.

    Wassalam

  56. @Bagir
    Semua sdh jelas. Tapi IBLIS mengatakan TIDAK. Dan akhirnya KHATAMULLAH ALA QULUBIHIM WA WASAMIHIM WA ABSHARIHIM QISHAWATUN WALAHUM AZHABUN ADHIIM. Wasalam

  57. Salam
    @ madopolo

    oleh sebab itu IBLIS ga berani mampir di blog syiah yang membuka kedok kemunafikan dan sejarah yang diputarbalikkan

    Wassalam.

  58. @Bagir
    Klu SIIBLIS tdk mau datang, ayoo kita cari ber-sama2 lalu hajar aja. hehehe

  59. hayoooo yang merasa iblis angkat kaki

  60. angkat kaki mksdnya berdiri 1 kaki?

  61. Kalau nda mau angkat kaki tanam hidup2 seperti pd jaman JAHILIYAH hehehe. Jgn diartikan “tanam hidup” benaran lho

  62. @truthseeker

    PERGIIII !!!

  63. Pertanyaan yg berhubungan mazhab sunni :
    Apakah ada hadits yg kuat atau yg lemah dari perawi hadits dari kalangan sunni berhubungan penunjukan oleh Rasulullah kepada tiga kalifah pertama (Abu Bakar+Umar+Usman) ??, jika jawab nya tidak ada hadits nya, maka selanjutnya pertanyaan nya adalah apakah ada hadits yg melarang (Abu Bakar+Umar+Usman) agar jgn jadi kalifah ??, jika jwb nya juga tidak ada, maka apakah mazhab sunni boleh menyimpulkan bahwa ketiga kalifah pertama itu wajar2 saja dan sah2 saja kalau kemudian menjadi kalifah setelah Rasulullah wafat ?? terus pertanyaan nya adalah apakah anda sependapat jika jawaban mazhab sunni adalah : ” ya wajar2 saja atau sah2 saja” ??.
    Coba anda pikirkan matang2 dan saya sarankan gunakan kecerdasan emosial anda sekaligus gunakan kecerdasan logika anda !!. dan jika anda berpendapat : “ya wajar2 saja” berarti anda tidak sependapat dgn saya.

  64. ahlul bait bukan madzhab akan tetapi itu ada lah silsilah dari qabilah SAIDINA HUSEN RA.

    madzhab syiah adalah madzhab yang sangat atau paling di benci ahlul bait kecuali anttum2 semua ini jammaah dari bangil(mungkin ana bisa maklumi).

    cara syiah untuk mencari pengikut(emang pengikutloh dikit yah)? kok cari2?:

    1.menghalalkan saling meminjamkan istri.(untuk menarik hati remaja)

    yah kalau ahlul bait jangankan tukar istri sementara, berzina bisa di hukum razjam kita tauuuu

    ok
    ahlulbait sendiri

    syiah sendiri

    g akan ada kontak bagaikan air dan api

    wassalam

  65. @Ahmad Aljufri
    Anda msh awam utk pengetahuan Aklulbait. Jd tolong jgn anda berbicara mengenai Ahlulbait. Coba anda jawab:
    1. Apa sih Mazhab itu?
    2. Siapa sih disebut Ahlulbait di QS 33:33
    3. Apa arti Syiah itu
    Wasalam

  66. @yusufmpj
    TIDAK ADA nash yg menujuk Abubakar sebagai Khalifah.
    ADA nash penunjukan Imam Ali sebagai pengganti beliau.
    Bagamana pendapat anda yg satu ada nash yg lain tidak ada. Siapa seharusnya sbg pengganti?
    Soal Mazhab bukan masalah mazhab apa saja yg dianut asal tdk berbeda dlm USUL maupun FURU’

  67. @achmad aljufrye
    Izinkan saya untuk tertawa melihat komentar singkat anda.

  68. Sdr Madopolo, kita sependapat semoga Allah memberikan kesehatan dan memajangkan umur sdr dan terus mengadakan kajian dan terus mengeluarkan pandangan nya yg tajam sesuai kecerdasan emosial dan kecerdasan logika sdr.

    Sebenarnya pertanyaan saya bukan ditujukan kepada sdr, karena saya sdh yakin bahwa sdr akan sependapat dgn saya.

  69. @Abu Syahzanan

    Oooo..gitu yaaa.. :mrgreen:

    @ressay

    Ikutan boleh gak?.. :mrgreen:

  70. @yusufmpj
    Terima kasih. Insya Allah perjuangan kita sejalan dlm menegakkan 2 kalimat Syahadat dan menjalankan Sunnah Rasul yg murni. Amin, wasalam

  71. Bagi para yang suka mencaci para Sahabat Rasul SAW, tolong 2 hal berikut ini menjadi renungan gar sadar dari kesesatannya selama ini.

    Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).(QS. Al-Fath: 18 )

    Rasulullah SAW bersabda:

    Janganlah kamu mencaci maki sahabat-sahabatku, demi ALLAH yang jiwaku yang ada di Tangan-NYA, kalau salah seorang kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan dapat mencapai derajat mereka satu mud dan juga tidak setengah mud.” (HR Bukhari Muslim)

    BarakaLLAHU fikum, Insha ALLAH 🙂

  72. @muhibbin
    Ayat dan hadis yg anda bawa benar.
    Tapi ayat dan hadis tsb tdk berlaku bagi munafiqin dan pembangkang pada Rasul apa lagi menentang Ahlulbait Rasul

  73. Ana baru tau ada “Al Jufri” yang berkomentar spt diatas..lbh baik tidak ente cntumkan marga antum dari pada bikin malu Al Jufri2 lain yg bnr2 mengikuti ajaran Datuk mereka.

  74. @achmad aljufrye
    Sepertinya ada “kekacauan” dalam pemahaman mas achmad terhadap masalah ahlul bayt, banyak sekali yang gak “connect” dan seperti mas madopolo katakan “awam”, saya gak ikut2 ah

    @ressay
    “Izinkan saya untuk tertawa melihat komentar singkat anda.”

    Mas ressay, boleh ikut ketawa gak ? Biar kita jadi trio ketawa sama mas truthseeker…….

    @Muhibbin
    “Bagi para yang suka mencaci para Sahabat Rasul SAW, tolong 2 hal berikut ini menjadi renungan gar sadar dari kesesatannya selama ini.”

    Mas siapa sih yang suka mencaci sahabat ?? Orang syiah ? Orang suni ? Orang salafi ? Orang wahabi ? Orang Liberal ? Orang gila ? Kenapa itu2 saja yang “diangkat”, masalah klasik yang ada dari dulu untuk menyerang syiah, atau gak ada permasalahan yang lain ? Atau memang dalil dan riwayat yang diyakini syiah sangat begitu kuat sehingga tidak ada permasalahan lain untuk dijadikan senjata menyerang syiah…..ya Allah ternyata banyak sekali orang yang membenci “kebenaran”

    Bukankah seharusnya anda juga merenung ? Bukankah argument anda sering terbantahkan oleh rekan lainnya ? dan anda tak mau menerima bantahan tersebut. Yang sesat itu siapa ? Kenapa sesat ?

    “Rasulullah SAW bersabda:Janganlah kamu mencaci maki sahabat-sahabatku, demi ALLAH yang jiwaku yang ada di Tangan-NYA, kalau salah seorang kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan dapat mencapai derajat mereka satu mud dan juga tidak setengah mud.” (HR Bukhari Muslim)”

    Saya tanya kepada anda, patutkah seorang yang menentang Rasulullah menjadi “sahabat” ?
    Tahukah anda bahwa diantara para sahabat Rasulullah itu juga ada orang munafik. Dan diantara para sahabat itu juga ada yang suka berbantah kepada baginda Rasulullah. Saya punya dalil dan riwayat hal tersebut, tapi ini bukan forum saya, jadi saya tidak akan panjang lebar.

    Tolong mas jangan menutup matalah, banyak dalil dan riwayat yang shahih menceritakan itu, coba kita pikirkan lagi…apakah yang meriwayatkan itu bohong mas (bukhari, thabrani, tirmidzi ahmad dll), sehingga mas tidak menerimanya ( sambil mengusap jenggot…)
    Tidak ada yang memaksa mas untuk mau menerimanya, terserah mas. Jadi janganlah mas seenaknya saja mengatakan “SESAT”, siapa anda ? sekaliber apa anda bisa mengatakan itu “sesat”, ulama sekaliber di Al-Azhar saja tidak pernah mengatakan sesat terhadap syiah. Cuma anda dan kroni2 anda yg mengatakan sesat. MANA FATWANYA !!!! Tolong mas jangan suka fitnah….maaf kalo ada kata2 yg menyinggung…. yuk mari, HAIL

  75. Orang-orang yang berterang menunjukkan kecintaannya pada keluarga Nabi serta mengagungkan mereka diklaim sesat dan dituduh macam-macam yang tdk berdasar……..Ga ngerti ada apa di otak mereka. Mau ketawa spt ressay n truthseeker ga bisa.

    ini muhibbin yg dulu itu kan? Kok ga naik2 kelas ya? 🙂

    Damai…damai

  76. @armand
    “Mau ketawa spt ressay n truthseeker ga bisa.”
    Yaaa mas jd kwartet doong, tar bagi hasilnya susah neh

    “ini muhibbin yg dulu itu kan? Kok ga naik2 kelas ya?”
    …hi…hi…tanya aja sama yang lain ah..

  77. @armand,
    Saya bersyukur tidak naik kelas dalam kesesatan nyata yang ditunjukan oleh pemikiran-pemikran bodoh dalam beberapa postingan diatas 😀

    @bagir,
    Kasian Ane melihat anta. Bahkan ente sendiri saja berani menjudge saudara ente yang sesama satu keluarga alawiyyin, untuk tidak mencntumkan marganya, padahal ia memberikan hujjah yang benar.
    Baagaiman dengan anta? Beranikah anta mencantumkan nama dan fam anta sendiri ? Atau hanya bisa bercuap-cuap dibalik dinding saja ? 🙂

    Untuk renungan khusus :
    “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih saying sesame mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan menjadi tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnyakarena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min)” [Al-Fath : 29]

    Semoga ALLAH ta’ala masih mau membukakan pintu hidayah bagi kamu semua yang telah mencaci dan memfitnah para sahabat Kekasih-NYA 🙂

  78. @ Muhibbin

    Ane lebih ketawa baca argumen ente..ucapan ente :

    “Bahkan ente sendiri saja berani menjudge saudara ente yang sesama satu keluarga alawiyyin, untuk tidak mencntumkan marganya, padahal ia memberikan hujjah yang benar”

    ane ketwe didepan kompi neh..Hujah yg die bawa ape coy..?? hujah yg mane..??

    cb ane copy, mgkn yg ini :

    “ahlul bait bukan madzhab akan tetapi itu ada lah silsilah dari qabilah SAIDINA HUSEN RA.”

    Jawaban ane adalh…salah satu bukti si jupri ga tau sejarah..! ga tu tafsir al ahzab 33..! (trs hujahnya mana..??)

    ape dia mau bilng dg komennya itu bahwa ahlul bait adalah keturunan Saidina Husain, berarti semua sadah adlh ahlul bait,..?? terus dia yg jupri itu juga Ahlul Bait gitu..?? VERSI SIAPA coy..??merenuuuuung…ayatnya jelas Pak Dhe…! Haisnya Jelas,,,! sekali lagi Hujahnya mana? yg ada Fitanah pjmkn istri sgla mcm..!

    Trs Komen ente :

    “Baagaiman dengan anta? Beranikah anta mencantumkan nama dan fam anta sendiri ? Atau hanya bisa bercuap-cuap dibalik dinding saja ? ”

    ane lebih ketawe lg coy..! ente kaga bisa baca yah..?? nama ane khan ane tls disitu..khan nongol tuh…

    Fam…buat ane kaga penting coy..tp yg jls ane ASSEGAF..!

    Dibalik dinding..? wah..kasyaf jg ente..pk ilmu ape,,,?heheheh..ane didepan komp coy..bkn dibalik dinding…

  79. Hanya orang ngga waras yang membeda-bedakan mahdzab para ahlul bait Rasul SAW dengan para sahabatnya.

    ” Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. ”
    (At-Taubah : 100)

    @madopolo,
    Siapakah yang ente maksud sebagai para pembangkang dan munafiqun ? Apakah si bin saba’ dan para syiah rafidhah yang suka mencaci para Sahabat dan para tukang fitnah dengan berkedok pecinta ahlul bayt ??? 😀

  80. ‏ ‏عن ‏ ‏أبي صالح ‏ ‏عن ‏ ‏أبي سعيد ‏ ‏قال ‏
    ‏كان بين ‏ ‏خالد بن الوليد ‏ ‏وبين ‏ ‏عبد الرحمن بن عوف ‏ ‏شيء فسبه ‏ ‏خالد ‏ ‏فقال رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏لا تسبوا أحدا من أصحابي فإن أحدكم لو أنفق مثل ‏ ‏أحد ‏ ‏ذهبا ما أدرك ‏ ‏مد ‏ ‏أحدهم ولا نصي

    Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
    Antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci-makinya. Mendengar itu Rasulullah saw. lalu bersabda: Janganlah kamu mencaci-maki seorang pun dari para sahabatku. Sekalipun salah seorang kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, hal itu tidak dapat menandingi satu bahkan setengah mud (1 mud=543 gram) salah seorang mereka
    (Hadits dalam kitab Sahih Muslim : 4611)

    Sebagai pelengkap saja 😀
    Berhati-hatilah kalian wahai para kaum Muslimin, dalam hal adab kalian dengan para Sahabat Rasul SAW. Sungguh, janganlah kalian melampaui batas 🙂

  81. @muhibbin
    Cari sendiri di -kitab2 Shahih dan anda bisa tau sendiri. Saya bukan penyebar fitnah dan mencaci. Saya cuma mencari KEBENARAN utk saya berpegang teguh. Agar saya selamat nanti di AKHIRAT. Wasalam

  82. @yusufmpj,
    dia berkata :
    Apakah ada hadits yg kuat atau yg lemah dari perawi hadits dari kalangan sunni berhubungan penunjukan oleh Rasulullah kepada tiga kalifah pertama (Abu Bakar+Umar+Usman) ??, jika jawab nya tidak ada hadits nya, maka selanjutnya pertanyaan nya adalah apakah ada hadits yg melarang (Abu Bakar+Umar+Usman) agar jgn jadi kalifah ??, jika jwb nya juga tidak ada, maka apakah mazhab sunni boleh menyimpulkan bahwa ketiga kalifah pertama itu wajar2 saja dan sah2 saja kalau kemudian menjadi kalifah setelah Rasulullah wafat ??”

    Mungkin dalil yang berikut ini bisa jadi bahan renungan dan islah diri buat ente 😀

    جبير بن مطعم ‏ ‏عن ‏ ‏أبيه ‏
    ‏أن امرأة سألت رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏شيئا فأمرها أن ترجع إليه فقالت يا رسول الله أرأيت إن جئت فلم أجدك قال أبي كأنها تعني الموت قال ‏ ‏فإن لم تجديني فأتي ‏ ‏أبا بكر

    Dari Muhammad bin Jubair bin Muth`im dari ayahnya bahwa seorang wanita pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah saw. kemudian beliau menyuruh wanita itu supaya kembali lagi kepada beliau di lain waktu. Lalu wanita itu bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut engkau kalau aku nanti datang dan tidak menjumpaimu. Bapakku berkata: Tampaknya wanita itu bermaksud kematian. Beliau bersabda: Jika kamu nanti tidak menjumpaiku, maka temuilah Abu Bakar
    (Hadits dalam kitab Sahih Muslim : 4398)

    عن ‏ ‏عائشة ‏ ‏قالت ‏
    ‏قال لي رسول الله ‏ ‏صلى الله عليه وسلم ‏ ‏في مرضه ‏ ‏ادعي لي ‏ ‏أبا بكر ‏ ‏أباك وأخاك حتى أكتب كتابا فإني أخاف أن يتمنى متمن ويقول قائل أنا أولى ‏ ‏ويأبى الله والمؤمنون إلا ‏ ‏أبا بكر

    Aisyah ra., ia berkata:
    Sewaktu Rasulullah saw. sakit, beliau berkata kepadaku: Tolong panggilkan Abu Bakar dan saudara lelakimu sehingga aku dapat menulis surat (wasiat). Sesungguhnya aku merasa khawatir terhadap orang yang ambisius yang mengatakan: Aku adalah orang yang lebih berhak sementara Allah dan orang-orang mukmin enggan kecuali Abu Bakar
    (Hadits dalam kitab Sahih Muslim : 4399)

  83. @madopolo,
    ini beberapa statement singkat ente 😀
    TIDAK ADA nash yg menujuk Abubakar sebagai Khalifah.
    ADA nash penunjukan Imam Ali sebagai pengganti beliau.
    Bagamana pendapat anda yg satu ada nash yg lain tidak ada. Siapa seharusnya sbg pengganti? ”

    @muhibbin
    Ayat dan hadis yg anda bawa benar.
    Tapi ayat dan hadis tsb tdk berlaku bagi munafiqin dan pembangkang pada Rasul apa lagi menentang Ahlulbait Rasul”

    @muhibbin
    Cari sendiri di -kitab2 Shahih dan anda bisa tau sendiri. Saya bukan penyebar fitnah dan mencaci. Saya cuma mencari KEBENARAN utk saya berpegang teguh. Agar saya selamat nanti di AKHIRAT. Wasalam

    Mungkin beberapa dalil berikut bisa menjadi bahan renungan dan islah diri buat ente dan yang lain 😀

    Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.
    ( At-Taubah : 100)

    Untuk dalil hadits, untuk sementara dua hadits dari shahih Muslim diatas bisa jadi renungan dan bahan islah diri 😀

    BarakaLLAHU fikum, Insha ALLAH 🙂

  84. Untuk semua,

    Saya hanya menambahkan :
    Memang tidak ada nash yg melarang ke 3 kalifah pertama utk menjadi kalifah, tapi itu ” tidak berarti” bahwa jika tdk ada nash pelarangan maka sdh pasti benar / boleh / wajar saja kalau mereka “menjadi kalifah” setelah melalui proses pemilihan yg dilaksanakan oleh sebahagian sahabat pada masa itu.

    Perlu diketahui bahwa sahabat nabi ada juga yg munafik (ada di Alqur’an – cari sendiri ).

    Semua umat islam tahu bahwa abu bakar, umar, usman, adalah sahabat Rasulullah, tapi mereka bukan sahabat istimewa, sahabat yg paling istimewa diantara sahabat2 yang baik2 adalah Ali bin Abi Talib.

    Terus pertanyaan nya adalah apakah menurut anda wajar jika Rasulullah menjelang wafat tidak berwasiat kepada salah satu sahabat nya utk memegang dan meneruskan perjuangan KEPEMIMPINAN umat ini ??.

    Apakah umat islam saat itu cukup dgn hanya berpengang kepada Alquran dan sunnah ??.
    Apakah ada nash bahwa ke 3 kalifah pertama itu adalah ahli tafsir Alquran, dan Apakah saat itu sunnah sdh dibukukan ??.

    Kapan para perawi hadits (yg menjadi pegangan dari mazhab sunnah) itu lahir, dan apakah mereka itu lahir saat Rasulluah masih hidup ??.

    Dan apakah mazhab umat islam sebelum lahir nya hambali, maliki, hanafi, dan syafi’i dan apakah Allah dan Rasululah pernah memerintahkan umat ini utk berpegang kepada mazhab mereka ??.

    Nah jika jawaban dari semua pertanyaan diatas adalah : “Tidak”, maka selanjutnya coba buka hati dan pikiran kita untuk mengkaji lebih dalam lagi.
    —————————————————————–
    Terus pertanyaan nya ; kenapa Umat Islam saat ini banyak mengalami kemunduran ?? Apakah Allah dan Rasul nya menghendaki seperti ini ??.

    Dan apakah Allah dan Rasullah nya mengetahui keadaan seperti ini akan terjadi ?? jwb nya Ya karena Allah dan Rasul nya pasti sdh mengetahui umat ini banyak yg keras kepala dan sok pandai memelih pemimpin sendiri, berbuat dan berdasarkan pikirian sendiri dan tidak mau tunduk kepada nash Imamah. ” Tidak ada jaminan bhw demokrasi itu baik ” – mungkin jauh lebih baik jika pemimpin itu ditunjuk oleh seorang raja yg “ahli urusan dunia akhirat ” dan tidak diperbudak oleh dunia, harta dan kedudukan. biarkan lah sang raja dan keturunannya yg baik2 menjadi pemimpin, kita tunduk dengan perintah / aturan yg bersumber kepada alqur’an dan sunnah, sehingga hapus ambisi kita untuk jadi pemimpin umat, dan kita2 sibuk cari uang, urus pekerjaan kita masing2 dan berserah diri kepada Allah. Andaikata saat rasulullah wafat, dan selanjutnya Imam Ali bin Abi Talib yg jadi pemimpin saat itu, mungkin kita umat islam tidak terpecah seperti ini, kecuali org yg keras kepala dan mabuk untuk menjadi pemimpin dan memaksakan diri pada hal sebenarnya dia tidak memenuhi kriteria untuk memimpin umat ini dalam urusan dunia dan akhirat.

  85. @Muhibbin

    Hanya orang ngga waras yang membeda-bedakan mahdzab para ahlul bait Rasul SAW dengan para sahabatnya.

    Saya jd ingin dengar pendapat dr yg waras ttg hal berikut:
    1. Jika Sunni lebih menggunakan hadits2 sahabat dan tdk menggunakan hadits2 dr Ahl Bayt maka anda golongan spt apa?.
    2. Dari kecil Sayyidah Fatimah dididik oleh Rasul tentunya banyak ilmu (hadits) yg beliau dapatkan, dimana hadits2nya (ilmu2 tsb)?
    3. Dimana salahnya ada golongan yg menggunakan hadits2 Ahl Bayt lebih dr “sahabat”.

    Wassalam

  86. @Muhibbin

    Antara Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin Auf telah terjadi sesuatu lalu Khalid pun mencaci-makinya. Mendengar itu Rasulullah saw. lalu bersabda: Janganlah kamu mencaci-maki seorang pun dari para sahabatku. Sekalipun salah seorang kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, hal itu tidak dapat menandingi satu bahkan setengah mud (1 mud=543 gram) salah seorang mereka
    (Hadits dalam kitab Sahih Muslim : 4611)

    1. Sesuatunya itu apa mas? Koq seolah2 disembunyikan? Bukankah syarat dr hadits itu adalah hrs lengkap dan pembawanya bkn seorg pelupa?
    2. Teguran itu ditujukan kpd siapa mas?, kalau dr logika sederhana sptnya ditujukan pd (sahabat) khalid b Walid yaa? Jadi kl menurut anda sahabat yg memaki sahabat apakah tdk terkena hukum? (ingat ayat2 yg ditafsirkan Imam Malik). Terus kl ada teman2 yg saudara dakwa mencaci maki maki sahabat trus hancur lebur di mata saudara, bgm dg Khalid b Walid yg mencaci sahabat dan bhkn ditegur oleh Rasulullah?
    3. Apakah tafsirnya bhw Khalid b Walid bukan sahabat?

    Saya sdg membayangkan bgm jk hadits ini diangkat oleh SP, brgkali akan kena dakwaan/vonis dr anda bhw SP mencaci maki, berbuat keji kpd sahabat (Khalid b Walid), tp krn dr anda mk sah2 saja?… :mrgreen:

    Wassalam

  87. hadis ahlulbait itu tdk akan tercemar oleh siapapun,apapun,kapanpun smp hari kiamat..pemikiran sy simpel aja yaitu dr hadis rasul saw ttg 12 imam..
    hadis rasul saw dan fatimah as diwariskan ke imam ali bin abi thalib as,kemudian diwariskan kepada imam hasan as,lalu ke imam husain as,slnjtnya ke imam ali zainal abidin as,lalu imam muhammad al baqir as,imam jafar shadiq as (guru dari imam hanafi),lalu imam musa kadzim as,lalu imam ali ridha as,lalu imam muhammad al jawad as,lalu imam ali hadi an naqi as,lalu imam hasan al askari as dan skrg hadis 13 manusia suci ini ada digenggaman imam mahdi afs, dan imam mahdi afs yg gaib skrg ini mengajarkan hadis2 tsb kepada orang alim (ulama) yg dikehendakinya..dan konteks keadilan imam mahdi afs ini adalah,menghukum kaum muslim dgn alquran,kaum nasrani dgn injil yg asli,kaum yahudi dgn taurat yg asli,tp yg kafir y lgsng dibunuh oleh imam mahdi afs..Saya sih lbh prcy hadis dr ahlulbait sejati daripada hadis sahabat nabi saw..
    ada sebuah buku tanya jawab bersama nabi saw dan ahlulbait :
    bagaimana bisa dikatakan bahwa pengikut alhlulbait lebih sabar daripada panutannya (imam maksum)?
    imam jafar shadiq as berkata: karena kami sabar akan semua yg telah kami ketahui adapun pengikut kami bersabar akan hal2 yg mereka belum ketahui. salam

  88. yang muhibbin tuh yang cinta ahlul bayt.

    bukan kayak situ2

    hehehehe

    “mereka”minum pasir bukan karna haus/tidak ada air,
    tetapi “mereka” minum pasir karna tidak bisa membedakan antara air dan pasir.

  89. @muhibbin dan yang sepemahaman
    Mas menulis,
    “Aisyah ra., ia berkata:
    Sewaktu Rasulullah saw. sakit, beliau berkata kepadaku: Tolong panggilkan Abu Bakar dan saudara lelakimu sehingga aku dapat menulis surat (wasiat). Sesungguhnya aku merasa khawatir terhadap orang yang ambisius yang mengatakan: Aku adalah orang yang lebih berhak sementara Allah dan orang-orang mukmin enggan kecuali Abu Bakar
    (Hadits dalam kitab Sahih Muslim : 4399)”
    Mas dan orang-orang sekeyakinan dengan mas kerap menyajikan hadits di atas untuk menandingi klaim sebagian orang/golongan yang menyatakan bahwa Imam Ali yang diisyaratkan oleh Baginda Nabi saw sebagai pengganti Beliau setelah Beliau tiada. Seharusnya menurut hadits di atas adalah Abubakar.
    Beberapa pertanyaan saya dan kenyataan seputar hadits ini;
    (1) Apa isi surat wasiat itu kira-kira, dan apakah Rasul saw sempat menuliskannya. Saya yakin mas ga tau.
    (2) Ini merupakan salah satu hadits dari sejumlah hadits keutamaan Abubakar yang diriwayatkan oleh Aisyah yang notebene adalah anak dari Abubakar. Jika kita perhatikan (mudah-mudahan saya ga keliru), sebagian besar – mungkin semua? – hadits-hadits yang berbicara mengenai keutamaan Abubakar untuk mensejajarkan dengan keutamaan Imam Ali selalu melalui periwayatan oleh Aisyah. Bagaimana kita memandangnya? Dari sejarah kita mahfum bahwa ketidaksukaan yang menjurus kepada ke kebencian Aisyah kepada Imam Ali begitu nampak, terutama di saat meninggalnya khalifah Utsman bin Affan, propaganda-propaganda yang disebarkannya agar mengadakan pengadilah thd pembunuh Utsman serta terjadinya peristiwa Perang Unta. Di beberapa sumber lain juga meriwayatkan bagaimana sikap dan pandangan Aisyah thd Imam Ali. Saya pernah baca tapi udah lupa dimana.
    Sehingga, hadits-hadits mengenai keutamaan Abubakar yang diriwayatkan Aisyah akan selalu menjadi pertanyaan dan memunculkan keraguan.
    (3) Apakah hadits ini mas maksudkan untuk memperlihatkan kepada kita bahwa sesungguhnya Abubakarlah yang telah dipilih oleh Rasul saw menggantikan kedudukan Beliau dan bukannya Imam Ali?
    Jika begitu, apakah para sahabat lain sudah mengetahuinya atau cuma Aisyah dan Abubakar? Adakah nash lain yang berisi pernyataan Rasul saw kepada para sahabat (bukan 1-2 orang sahabat, agar diakui umum dan mutawatir) menyatakan bahwa Abubakar adalah pengganti Rasul saw?
    Kalau mas bisa jawab yg itu, tolong jawab juga yang ini,
    Jika memang para sahabat pernah mendengar bahwa Rasul saw memberikan tongkat kepemimpinan selanjutnya kepada Abubakar, maka mengapa sesaat setelah Rasul saw wafat, Abubakar dan sahabat lain bergegas (tanpa menghiraukan bahwa jasad Nabi saw belum juga dimandikan dan dishalatkan) mengadakan pertemuan di suatu tempat untuk membicarakan siapa tepatnya orang yang pantas menggantikan kedudukan Nabis saw? Mengapa ricuh, mengapa ada yang menentang, mengapa ada sekelompok kaum yang tidak membaiat, mengapa Imam Ali dan keluarga tidak bersedia membaiat? Bukankah seharusnya dengan mudah Abubakar mengatakan bahwa ia telah mendapatkan wasiat/amanat dari Nabi saw untuk menggantikan Beliau jika Nabi saw wafat?
    Mampukah mas menjawab semua persoalan dan kontradiksi ini?
    Jika tidak, coba renungkan ini mas,
    Mengapa begitu sulit untuk menerima bahwa ada sementara manusia lain yang jelas-jelas memiliki keutamaan yang disebut-sebut dalam AQ, yang sering mendapat pujian dari Nabi saw yang kemuliaannya tersebar di segala macam hadits, yang kelebihannya selalu didengungkan oleh semua golongan baik yang sejalan maupun yang bertentangan, yang hingga era sekarang tulisan-tulisan dan pandangan-pandangannya tetap menjadi inspirasi setiap orang, yang kesucian batin, pribadi, tingkahlaku selalu terjaga, yang begitu banyak isyarat-isyarat Nabi saw menyatakan tentang kedudukan keimamamnya, yang nash “Maula” di Ghadir Khum sebagai pengganti Baginda Nabi saw begitu tersohor dan sangat mutawatir dimana hampir semua perawi hadits yang mas anggap tsiqah juga meriwayatkannya…?
    Mengapa hal-hal yang terpampang jelas di hadapan mata seperti ini susah sekali mas dan kelompok mas terima? Siapa yang kalian ikuti dan taati sesungguhnya? Nabi saw atau orang-orang yang kalian anggap sahabat?

    Semoga Allah swt mencurahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Amin.

  90. Salam

    Kekadang terfikir jua kata Imam Ali a.s.
    Iblis pun bisa sholat malahan bisa juga membaca ayat-ayat al-Qur’an.

    Cuma pesan-pesan saja…
    waSalam

  91. @Armand
    Tajam dan lugas.
    Kalau Muhibbin cs tdk bisa mengambil manfaat dr komentar ini, insyallah yg lain akan mengambil manfaatnya.

    Wassalam

  92. Salam
    @ tok_laki fana

    “Kekadang terfikir jua kata Imam Ali a.s.
    Iblis pun bisa sholat malahan bisa juga membaca ayat-ayat al-Qur’an.”

    Tepat Sekali..!

    Wassalam

  93. Salam

    @armand

    “Mengapa begitu sulit untuk menerima bahwa ada sementara manusia lain yang jelas-jelas memiliki keutamaan yang disebut-sebut dalam AQ, yang sering mendapat pujian dari Nabi saw yang kemuliaannya tersebar di segala macam hadits, yang kelebihannya selalu didengungkan oleh semua golongan baik yang sejalan maupun yang bertentangan….dst”

    semua tinggal pilih org yg sering dipuji oleh Rasul saww atau yg sering kena laknat.

    Wassalam.

  94. @truthseeker
    Terima kasih 🙂 Mas lah yang sesungguhnya tajam dan lugas

  95. @armand
    PEDAAAAS,
    Rasulullah dan Ahlul Baitnya selalu di caci dan dihujat untuk menyebarkan kebenaran. Mudah2 an kita termasuk golongan yang dipuji oleh Rasulullah (….amin ya mas Bagir)
    Salam semua (sedang menikmati keindahan yang diciptakan Allah di ujung kulon…subhanallah)

  96. @ Abu Syahzanan

    Amiiin..

  97. @muhibbin dan yang sepemahaman
    Ada satu nash lagi yang sering dibawa-bawa oleh mas dan kelompok mas untuk menunjukkan bahwa ‘sahabat’, begitu mas menyebutnya adalah manusia-manusia yang telah dijamin masuk surga berdasarkan AQ surah At-Taubah: 100 ini:
    “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
    Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya
    Benar ya mas?
    Pertanyaan awal dulu:
    (1) Bagaimana mencocokkan dan menafsirkan bahwa ‘orang-orang yang terdahulu….dst” adalah ‘sahabat’ seperti yang mas maksudkan? Istilah ‘sahabat’ yang kelompok mas yakini keliatannya berbeda dengan ‘orang-orang’ dimaksud di ayat ini.
    (2) Bisakah mas menyebutkan siapa orang-orang itu? Atau siapakah sahabat yang dimaksud dalam ayat itu?
    (3) Bagaimana mas menafsirkan ayat-ayat lain di surah yang sama yang mengisyaratkan dan menunjukkan bahwa ada sebagian orang di sekitar Nabi saw yang mas bilang sahabat ternyata kemunafikannya di hatinya sama besarnya dengan ucapan keimanan di lidahnya. Yang ucapannya sering menyakiti hati Nabi saw. Saya mencatat banyak sekali ayat-ayat tsb, kalau tidak salah mulai di ayat 45 sdh bisa terlihat. Saya mencoba menampilkan beberapa ayat yg bisa mas crosscheck keabsahannya, sbb:
    a) Attaubah: 61
    Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah: “Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.
    b) Attaubah: 62
    Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin.
    c) Attaubah: 64
    Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).” Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu
    d) Attaubah: 74
    Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi.
    Selebihnya mas bisa buka di ayat-ayat surah Attaubah.

    Kemudian mas juga akan dengan sigap mengatakan bahwa si munafik itul adalah Abdulah bin Ubay!

    Kasian sekali orang ini. Selalu jadi tumbal dan simbol kemunafikan. Coba mas pikirkan ini:
    (1) Yang disebut-sebut dalam ayat-ayat munafik adalah ‘orang-orang’, artinya lebih dari 1. Ya ngga? Apakah mas punya stock orang munafik lain selain Abdullah bin Ubay? Saya kok meragukannya?
    (2) Sebenarnya kalo namanya munafik maka kita ngga pernah tau siapa dia. Bukankah dia mengakunya beriman? Penyebutan munafik itu disampaikan Allah swt kepada Nabi-Nya, yang bahkan Nabi saw sendiri tidak mengetahui. Ngga percaya? Coba simak ayat 101 Attaubah ini (1 ayat setelah ayat yg mas pegang lho)
    Attaubah: 101
    Di antara orang-orang Arab yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.

    Jadi bagaimana mensikapinya? Ini ada tips yang menurut saya bisa sebagai pegangan:
    (1) Bahwa sahabat yang mas maksud ternyata ada kemungkinan terjangkit kemunafikan. Konsekuensinya apa-apa yang kita perkirakan sebagai contoh dan ucapan dari mereka sebaiknya diverifikasi lebih dulu 🙂 Beraatt!
    Mas juga bisa baca kembali postingan SP di:

    Rasulullah SAW Tidak Mau Bersaksi Untuk Abu Bakar RA


    (2) Yang pasti bukan Imam Ali dan ahlulbaytnya, karena Imam Ali bahkan termasyhur sebagai simbol pembeda keimanan dan kemunafikan sementara Ahlulbayt (termasuk Imam Ali tentunya) telah dijamin kesuciannya.
    Siapa lagi yang bukan kelompok munafik? Ya menurut saya gampang. Mengacu saja kepada kecintaannya kepada Imam Ali. Bukankah mereka yang beriman adalah mereka yang mencintai Imam Ali dan mereka yang munafik adalah mereka yang membencinya? Telaah sejarah mengenai kehidupan Imam Ali, siapa-siapa yang membencinya dan memusuhinya serta siapa-siapa yang mencintai dan membelanya.
    Semoga Rahmat Allah swt dilimpahkan kepada kita semua. Amin.

  98. Salam

    Dalam Surah An Nisa 65 disebutkan ciri orang munafik :

    “Maka demi Tuhanmu, (MEREKA PADA HAKIKATNYA) TIDAK BERIMAN hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa didalam hati mereka suatu keberatan terhadap keputusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya”

    Ada riwayat dari para ahli sejarah suni seperti Ibn Asakir dalam Tarikh (II) halaman 391, Ibn al Athir, al-Kamil, juz II hlm.129, al Muttaqi al Hindi, Kanzul Umaal Juz 5 halaman 312 mencatat bahwa Rasul saww telah mengerahkan tentara dibawah pimpinan Usamah dan Beliau saww telah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk bersama Usamah di bawah Komando Usamah dan bersabda : “Allah melaknati orang yang mengundurkan diri dari tentera Usamah” (La‘anallahu man takhallafa ‘an jaisyi Usamah)”. KENYATAANNYA Abu Bakar dan Umar telah MENGUNDURKAN DIRI dari tentara Usamah.

    Ternyata, sahabatpun ada yang mendurhakai perintah Rasulullah saww dan menyalahinya, maka mereka termasuk didalam ayat yang menafikan keimanan orang yang menyalahi Rasul saww (surah An Nisa 65).

    Pertanyaannya, mungkinkah Allah dan Rasul-Nya melaknat orang MUKMIN..??

    Jawabannya : TIDAK MUNGKIN.!

    Wassalam

  99. @armand
    ini muhibbin yg dulu itu kan? Kok ga naik2 kelas ya?

    Maaf mas Bien,… tapi beneran saya ngakak waktu baca ini,.. sampe temen dikantor tanya “kenapa Zak ?? ketawa koq panjang banget.”
    sekali lagi maaf mas Bien emang bener bukan cuma armand yang heran, saya juga berfikiran kaya gitu.

    Apa yang menahan saudara-saudara (syiahphobia) meragukan Dalil-dalil diatas, dan yang ada di pembahasan lain mengenai keutamaan Ahlul bait as..??
    saya tidak melihat dalil-dalil yang kalian bawakan menguatkan pandangan2 kalian. yang al-fakr lihat hanya Hujatan dan Do’a yang lebih seperti sumpahan.

    Saya merasa syiahphobia adalah kelompok pendukung konsep “100% harus Musyawarah”. Memang dalam Al Quran banyak terdapat seruan untuk Musyawarah. QS. Ali Imran : 159, QS Al Baqarah : 233, dan QS Al Syura: 38. Tapi tidak semua harus melalui proses Musyawarah ! dan Pecinta Ahlul bait yang tidak ikut dalam musyawarah dianggap sesat ! bukan begitu menurut saya.

    saya mengutip perkataan Ali Syariati : “Musyawarah adalah hal yang benar, tapi bukan untuk menutup Kebenaran…”

    @ Bagir
    salam kenal,.. jadi inget waktu SMP dulu ngefans sama Imam Khomeini (sering ada di Dunia dalam Berita) sempet masang poster Imam di kamar…. cuma diwanti-wanti sama Halati : ” jangan sampe keliatan temen2 nya Abah yah…” kadang orang gampang bilang sesat gara2 liat orang yg nempelin photo Imam Khomeini, tapi ga bilang kafir jika ngeliat orang nempel photo The Rolling stones, W.A.S.P, Nirvana.dll

  100. @Abelardo
    “sempet masang poster Imam di kamar…. cuma diwanti-wanti sama Halati : ” jangan sampe keliatan temen2 nya Abah yah…” kadang orang gampang bilang sesat gara2 liat orang yg nempelin photo Imam Khomeini, tapi ga bilang kafir jika ngeliat orang nempel photo The Rolling stones, W.A.S.P, Nirvana.dl”

    Saya udah ngerasain tuh mas, malah ditegur pak RT, masalahnya gambar beliau saya bingkai dan ditaruh depan teras rumah, “pak, dicabut aja, gak enak sama tetangga, nanti dibilang sektarian loh”……?????? akhirnya saya pindahin keruang tamu dan terlihat lebih layak.

    Jadi diteras rumah poster Paul Gilbert (Mr Big) he..he..yuk mari

  101. Salam

    @ Abelardo
    Salam kenal juga mas Abel..dulu sebelum revolusi iran meletus mas, depan teras rumah saya dipajang luksan tangan pake pensil (hitam putih) Imam Khumaini, awalnya ga ada orang yang “rewel”, begitu revolusi meletus otomatis beritanya khan semakin gencar di TV, nah saat itu mulai banyak yang “sentimen” dengan keluarga saya, sampai2 difitnah dan dilaporin polisi…heheh..aneh tuh yang fitnah..orang2 yang difitnah masih ada tuh, btw smp sekarang klrga saya ga urusan dengan hal itu dan masalah lukisan tersebut ga dipindah sama sekali dari tempatnya..alias tetap di depan teras..sampai beberapa tahun kemudian saya masih SD, ada orang lewat gang trs nagampirin saya dia bilang ” Dik,,ini keluarganya (imam) Khumaini ya..?” saya jawab aja ” Iya, keluarga dari bapa saya Adam (as) ”

    Btw mas Abelardo tgl dimana yah..?

    @ Abu Sayhzanan

    “tapi ga bilang kafir jika ngeliat orang nempel photo The Rolling stones, W.A.S.P, Nirvana.dl”

    Heheheh..bener uh mas..

    tapi dl saya tempelin poter Kurt Cobain, disampingnya saya kasi tulisan ” SALAH SATU ORANG PALING BEGO DI DUNIA” ….hehehe..ngerti khan mksdnya..

    Wassalam

  102. @bagir
    (ketawa ngakak)

  103. @Abu Syahzanan dan Bagir

  104. @Abu Syahzanan dan Bagir.

    Bearati kita punya pengalaman yang sama, meski saya yang paling ringan.

    saya lahir di Kemayoran, trus pindah ke Tebet pas udah jadi Abu Riza saya tinggal di daerah cibubur.

    Kesempatan juga nih mau Minta Maaf :
    Pastinya Al fakr banyak salah dalam tulisan, bahkan banyak diantara saudara-saudara disini yang merasa tersakiti dari komentar-komentar saya baik tulisan saya yang tidak disengaja kesalahannya maupun yang saya rencanakan.
    Mohon Maaf dan selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan.

    salam damai : @belardo / Abu Riza

  105. Kedua hadis tersebut adalah hadis yang dhaif . Hadis pertama riwayat Thabrani dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Sufyan dimana Al Uqaili berkata Hadisnya tidak bisa diikuti. Oleh karena itu Al Uqaili memasukkan hadis ini dalam kitabnya Adh Dhu’afa Al Kabir no 938. Hadis kedua riwayat Tirmidzi dalam sanadnya terdapat Abdurrahman bin Ziyad Al Ifriqi dan sebagaimana dijelaskan dalam At Taqrib bahwa dia adalah dhaif. Oleh karena itu Al Mubarakfuri menyatakan dhaifnya hadis tersebut dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Tirmidzi hadis no 2565.

    Tetapi hadits ini dikuatkan oleh banyak hadits lain. Hadits-hadits tersebut diriwayatkan dari beberapa orang shahabat, antara lain : Abu Hurairah, Mu’awiyah, Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, Auf bin Malik, Abu Umamah, Ibnu Mas’ud, Jabir bin Abdillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Darda’, Watsilah bin Al-Asqa’, Amr bin ‘Auf Al-Muzani, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ariy, dan Anas bin Malik.
    Dan Imam Tirmidzi mengatakan hadist yg diriwayatkannya HASAN, karena banyak syawahidnya.

    Bukankah salah satu prinsip anda untuk membahas suatu hadits adalah kita mengumpulkan jalan-jalannya?

    Baiklah jika sekiranya riwayat yg lebih shahih berbunyi “Al-Jama’ah” saya kira hal ini juga tidak bertentangan dg hadits di atas, karena yg dimaksud Al-Jama’ah (bentuk tunggal) adalah jama’ah kaum muslimin saat itu yaitu para shahabat (pengertian ini sudah masyhur di kalangan ulama) dan hadits di atas sebagai penjelasan dari kata Al-Jama’ah…

    Wallahu A’lam

  106. Salam
    @all
    Waduh telat bgt nih, sblmnya Ana mau ngucapin Minal aidin wal faidzin, Maaf Lahir batin y…
    @Bagir, Abu Syahzanan, @belardo / Abu Riza
    Kapan mau kopi darat?hehehe….
    Ana yakin, ana yang paling muda dalam usia maupun dalam pengenalan terhadap Alhulbait, maklum, baru dua tahun kenal Mazhab Ja’fari (Ahlulbait)… Revolusi Iran memang dahsyat…
    Syukron…

  107. @bims

    Tetapi hadits ini dikuatkan oleh banyak hadits lain. Hadits-hadits tersebut diriwayatkan dari beberapa orang shahabat, antara lain : Abu Hurairah, Mu’awiyah, Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, Auf bin Malik, Abu Umamah, Ibnu Mas’ud, Jabir bin Abdillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Darda’, Watsilah bin Al-Asqa’, Amr bin ‘Auf Al-Muzani, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ariy, dan Anas bin Malik.

    Ah anda kurang teliti Mas, hadis-hadis soal 73 golongan yang menurut Mas menguatkan itu, dalam matannya tidak ada kata-kata “Apa yang Aku dan para sahabatku ada diatasnya”. . Hadis yang memuat kata-kata inilah yang saya maksud sanadnya dhaif.

    Dan Imam Tirmidzi mengatakan hadist yg diriwayatkannya HASAN, karena banyak syawahidnya.

    Yang dimaksud banyak syawahidnya itu adalah matan berpecah menjadi 73 golongan, sedangkan matan “Apa yang Aku dan para sahabatku ada diatasnya”. hanya kedua hadis itu dan sanadnya dhaif. Imam Tirmidzi sepertinya langsung pukul rata begitu saja sama seperti yang Mas lakukan.

    Bukankah salah satu prinsip anda untuk membahas suatu hadits adalah kita mengumpulkan jalan-jalannya?

    Benar itu yang paling baik, oleh karena itu saya termasuk diantara orang2 yang setuju bahwa hadis terpecah menjadi 73 golongan itu shahih. Tetapi matan “Apa yang Aku dan para sahabatku ada diatasnya”. sudah jelas tambahan yang dhaif.

    Baiklah jika sekiranya riwayat yg lebih shahih berbunyi “Al-Jama’ah” saya kira hal ini juga tidak bertentangan dg hadits di atas,

    Saya gak bilang itu bertentangan hanya saja itu namanya masuk sekenanya, saya mah bisa saja mengatakan kalau al jamaah itu adalah orang-orang yang berpegang teguh pada ahlul bait. Dan dalilnya adalah hadis Tsaqalain 🙂 disitu Rasulullah SAW mengatakan kalau berpegang teguh pada Al Quran dan Ahlul Bait maka tidak akan sesat.

    karena yg dimaksud Al-Jama’ah (bentuk tunggal) adalah jama’ah kaum muslimin saat itu yaitu para shahabat (pengertian ini sudah masyhur di kalangan ulama) dan hadits di atas sebagai penjelasan dari kata Al-Jama’ah…

    Silakan saja kalau anda mau menjadikan hadis dhaif sebagai penjelasan. Poin saya yang penting itu adalah kata Al Jamaah sendiri yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW itu apa? Mengapa tidak Rasulullah SAW sendiri yang menjelaskan?. Orang mau mengklaim siapapun, ya silakan misalnya

    Imam Bukhari mengklaim bahwa Al Jamaah adalah Ahlul Ilmi.

    Ishaq bin Rahawaih mengatakan bahwa Al-Jamaah adalah seorang alim yang berpegang teguh kepada atsar Rasulullah SAW dan Sunnahnya, maka siapa saja yang bersama dan mengikutinya maka dia adalah Al Jamaah.

    Imam Ahmad mengatakan kalau Al Jamaah adalah Ashabul Hadis.

    Imam Tirmidzi mengatakan bahwa Al Jamaah adalah ahli fiqh, ahli ilmu dan ahli hadis.

    Imam Syatibi mengatakan kalau Al Jamaah adalah umat Islam apabila mereka bersepakat atas perkara agama.

    Ibnu Jarir mengatakan kalau Al Jamaah adalah umat Islam apabila bersepakat di bawah seorang pemimpin.

    Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa Al Jamaah itu adalah yang sesuai dengan ketaatan Allah SWT walaupun kamu sendirian atau Al Jamaah adalah yang sesuai dengan kebenaran walaupun kamu hanya sendirian.

    Lumayan banyak ya, tapi seperti yang saya ungkapkan silakan saja mau memberi pengertian apa, kan tinggal dilihat dalil-dalilnya 🙂
    Salam

  108. salam hanya kepada orang yang dirahmati ALLAH serta mukmin dan mukminat yang takqwa

    Sesungguhnya umpama Ali bin Abu Talib a.s dan umpama kami [“Umpama Ilmu Ahlu l-Bait a.s”] selepasnya pada umat ini sepertilah Nabi Musa dan Nabi Khidir a.s, Nabi Musa a.s telah memohon untuk bercakap dengan Nabi Khidir a.s dan meminta persahabatan dengannya, kisah mereka berdua telah diceritakan oleh Allah di dalam Surah al-A‘raf (7) :144 “bahawa Allah telah berkata kepada Musa wahai Musa sesungguhnya Aku telah memilih kamu dari manusia yang lain untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku telah berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk mereka yang bersyukur” Kemudian Dia berfirman di dalam Surah yang sama: 145 “Dan telah kami tuliskan untuk Musa pada Lauh-lauh segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu”

    Nabi Khidir a.s telah memiliki ilmu yang tidak ditulis di lauh-lauh (alwah) Musa, tetapi Musa a.s telah menyangka bahawa semua perkara yang beliau perlukan di dalam kenabiannya dan semua ilmu telah ditulis untuknya di lauh-lauh sebagaimana mereka yang mendakwa bahawa mereka adalah ulama dan fuqaha’, diberi semua kefahaman, dan ilmu di dalam agama yang diperlukan umat kepadanya. Mereka mengesahkan bahawa ia adalah daripada Rasulullah s.a.w, lalu mereka mempelajari dan menghafaznya. Sebenarnya bukan semua ilmu Rasulullah s.a.w mereka telah mempelajarinya dan bukan semuanya daripada Rasulullah s.a.w, malah mereka tidak mengetahuinya. Suatu perkara sama ada yang halal atau yang haram ditanya kepada mereka, tetapi mereka tidak mempunyai hadis Rasulullah s.a.w tentang perkara tersebut dan mereka pula menjadi malu apabila kejahilan dikaitkan kepada mereka, mereka tidak suka mereka ditanya, kerana mereka tidak dapat menjawabnya, lantas orang ramai menuntut ilmu dari galiannya. Justeru mereka telah mengguna pendapat (al-Ra‘yu) dan kias di dalam agama Allah dan meninggalkan hadis Rasulullah s.a.w. Mereka mendekati Allah dengan berbagai bid‘ah, Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap bid‘ah adalah sesat. Jika mereka bertanya sesuatu tentang agama Allah dan mereka tidak mengetahui hadis Rasulullah s.a.w, maka hendaklah mereka kembalikan kepada Allah, kepada Rasulullah s.a.w dan kepada Uli l-Amri daripada mereka, nescaya ali Muhammad akan memberitahu kepada mereka, tetapi permusuhan (al-‘adawah) dan hasad telah menghalang mereka dari menuntut ilmu daripada kami, tetapi Nabi Musa a.s tidak pernah mempunyai perasaan hasad kepada Nabi Khidir a.s, beliau telah mengetahui keilmuan Nabi Khidir a.s, lalu beliau telah mengakuinya dan tidak berhasad dengki kepadanya sebagaimana umat ini telah berhasad dengki kepada kami selepas Rasulullah s.a.w akan keilmuan kami dan apa yang telah kami warisi daripada Rasulullah s.a.w. Mereka tidak gemar kepada keilmuan kami, tidak sebagaimana Musa a.s yang telah gemar kepada Khidir a.s, lalu menjalinkan persahabatan dengannya, mempelajari keilmuannya, manakala beliau telah bertanya Nabi Khidir a.s, maka beliau mengetahui bahawa Musa tidak mampu untuk meneruskan persahabatan dengannya dan tidak boleh menanggung keilmuannya, serta tidak boleh bersabar dengannya pada masa itu, Nabi Khidir a.s berkata kepadanya: Sesungguhnya anda tidak mampu bersabar bersama aku.
    Musa berkata kepadanya: Kenapa aku tidak bersabar?
    Maka Khidir berkata: Bagaimana anda boleh bersabar di atas perkara yang anda tidak mengetahui beritanya?
    Musa berkata kepadanya dengan rendah diri supaya Khidir menerimanya: Anda akan mendapati aku seorang yang bersabar dan aku tidak akan menderhaka anda walau sedikit.

    waSalam

  109. Salam
    Khidir as berbela sungkawa atas meninggalnya Rasulullah SAW

    Diriwayatkan dari ar-Ridha as, dia berkata, “Tatkala Rasulullah saw meninggal dunia, Khidir as datang lalu dia berdiri di depan pintu rumah, sementara didalam rumah itu terdapat Ali, Fatimah, al-Hasan,al Husain alaihimus salam, sementara Rasul saw telah dikafani, Khidir as berkata: ‘As-salamu alaikum ya ahlal bait.
    “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu (Q.S Ali Imran :185)”. sesungguhnya Allah memberikan pengganti dari setiap yang meninggal dunia, pelipur lara dari tiap musibah dan susulan (pengganti) dari setiap yang hilang. Maka bertawakallah kepada-Nya dan percayalah kepada-Nya:dan mohonlah ampunan kepada Allah untukku dan untuk kalian.’
    “Maka Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as berkata, ‘Orang itu adalah saudaraku Khidir, dia datang menyatakan bela sungkawa atas (meninggalnya) Nabi kalian.””
    Salam

  110. salam…

    @ all.

    wah saya lebih telat lagi nih /ketinggalan banget, maaf saya tidak akan berkomentar-soalna teu bisa komentar-, saya mau bertanya saja- soalna banyak orang berilmu disini- (boleh kan). saya orang biasa-biasa saja, dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang tidak begitu kental dalam hal beragama, ayah saya hanya sebatas islam ktp, tapi leberan kemarin jadi suatu moment yang mengejutkan dan mengharukan, ayah saya mau diajak ke mesjid untuk melaksanakan salat ied, hik….hik… hik…(tangis haru). e… iya saya mau bertanya begini, dipangkuan siapa sih sebenarnya rasul saw menghembuskan nafasnya yang terakhir/wafat? soalnya dalam sejarah ada yang mengatakan bahwa nabi saw wafat dipangkuan Aisyah ra, dan ada juga yang mengatakan di pangkuan Ali kw. saya yakin para ahli sejarah meriwayatkan hal tersebut berdasarkan dalil yang kuat, dan sepertinya begitu, baik Aisyah ra maupun Ali kw mengatakan / mengaku bahwa bahwa nabi saw wafat dipangkuannya. seandainya nabi saw wafat dipangkuan Aisyah ra, berarti Ali kw mengatakan sesuatu hal yang tidak pernah dialaminya, begitu juga sebaliknya. apa kata dunia dalam beragama, kita mengikuti seseorang yang dengan entengnya mengatakan sesuatu hal yang tidak pernah dialaminya. kenapa para ahli sejarah tidak bisa menentukan / bersepakat untuk memilih satu diantara dua-tidak banyak cuma dua-. atau mungkin nabi saw wafatnya dua kali? hehehe……tidak heran umat islam terpecah, memilih satu diantara dua saja tidak ada kata sepakat. mmm…. jadi gimana yah???

    wasalam,

  111. @heri
    Mas bilang:
    “……saya yakin para ahli sejarah meriwayatkan hal tersebut berdasarkan dalil yang kuat,..”

    Mas termasuk golongan naifisme saya kira 🙂
    Menurut saya berbedanya (terdistorsinya) sejarah Islam yg sampai ke kita bukan sekedar masalah dalil kuat atau lemah mas, bukan sekedar beda penafsiran penulis mengenai sebuah teks, bukan sekedar utuh dan tidaknya informasi yg sampai ke penulis atau tidak. Namun yang paling utama menurut saya adalah adanya kepentingan pribadi/golongan untuk mengilfiltrasi (merubah/memasukkan yang baru, dll) suatu informasi sehingga riwayat yang termuat dalam sejarah Islam yang kita kenal sekarang penuh dengan “hal yang membingungkan”, yang mana di generasi kita akhirnya mengalami sindroma ‘bingung’.
    Jika mas perhatikan, maka riwayat-riwayat dalam sejarah Islam sangat didominasi oleh 2 kutub yg “bersebrangan”, yakni aliran Sunni dan Syiah. Jika hanya sekedar masalah kuat dan lemahnya dalil, maka saya kira kita tidak akan pernah mendapati perdebatan-perdebatan, perselisihan-perselisihan yang begitu tajam antar keduanya sejak dikenalkannya sejarah Islam ke kita.
    Untuk menilai sebuah sejarah kita dapat bercermin pada sejarah G30SPKI dan Supersemar di Indonesia. Kuat atau lemahnya dalilkah yang menyebabkan hingga kini sejarah2 itu msh membuat kita bingung?

    Salam

  112. Salam kenal

    @armand
    Maksud mas heri mungkin begini, apa kata dunia internasional kalo umat Islam selalu saja ada dalam kemelut/perselisihan dalam menjalankan agamanya. Malu dong ! Yang ada diluar Islam bersorak kegirangan, hahahahaha….cuma memilih satu diantara dua aja sampai ribuan tahun!!!
    Carilah cara yang lain misalnya persamaan antara sunni dan syiah atau mungkin yang senada dengan itu, ok !

    Wassalam

  113. Salah satu ajaran pokok Islam adalah mencintai keluarga Rosul (ahlul bait). Setiap sholat pun kita diwajibkan bersholawat kepada Rosul dan keluarganya. Allah juga berfirman: “Katakanlah (Muhammad), aku tidak meminta upah atas risalah yang aku sampaikan kecuali kasih sayang kepada keluarga-ku.”

    Tapi lihatlah umat Islam sekarang (kecuali Syiah). Seberapa besar pemahaman mereka terhadap ajaran pokok itu. Mengenal sejarah ahlul bait saja tidak.

  114. Ashadu ala ilaha illalloh
    wa ashadu ana Muhammadar rosululloh.

    Saya mau pergi saja, nggak ndengerin lagi orang debat dalam agama. Dosa hukumnya masuk dalam debat agama.

    wis yo.

  115. artikel diatas berdasarkan kehendak hawa nafsu…belajar ulumul hadits lagiii aja masssss…..

  116. @sarbini ahmad
    oh iya saya insya Allah akan terus belajar, tapi saya heran dengan orang-orang seperti anda yang sok ngaku-ngaku bisa melihat “kehendak hawa nafsu” waw hebat sekali ya, bisa tolong ajarkan saya :mrgreen:

  117. mending kita bersatu yu daripada debat gak karu 2 an, kita bikin manfaat mending,.. biarlah perbedaan mah urusan alloh, pokonya siapa yang takwa itu yang allah suka,

  118. soalnya kalo pada ngotot juga, toh ga ada yang ngejamin saya bisa masuk sorga kecuali rahmat alloh,…kalo kita bersatu mudah2 an alloh rido(memberi rahmatnya) dan yang jelas musuh kita bakal takut kalo umat islam bersatu, biarlah perbedaan menjadi rahmat, amin…

  119. @all – Setelah sy membaca beberapa tulisannya mas SP, boleh dikata banyak memansuh pemahaman saya mengenai agama Islam ini. Kembali pada peristiwa Fadak, saya huznudhon saja kpd Abu Bakar r.a, mungkin ketika itu beliau r.a sedang galau hingga bisa berbuat khilaf spt itu kpd Fathimah r.a, semoga setelah peristiwa tsb beliau sadar dan bertaubat kemudian kembali taat pd Allah dan Rasul.Nya, tapi kalo ndak sadar ya.. sy nyatakan agak bahaya ini !! Kok tega ya sama putri Rasulullah saw berbuat seperti itu, atau bisa jadi beliau r.a ndak hadir ketika Nabi saw berwasiat tentang 2 pusaka (tsaqalain), lalu tidak ada satupun Sahabat yg memberi tahu hadits tsb.
    @SP – Dari Hadits Tsaqalain tsb, apakah pedoman terakhir agama Islam adalah Ahlul Bayt? Kalau begitu Sahabat pun tidak boleh membuat kebijakan sendiri ya?, alias harus dapat restu dari Ahlul Bayt? Berarti kebijakan ‘baru’ (setelah Nabi saw wafat) dari Sahabat tentang Islam tanpa sepengetahuan Ahlu Bayt hukumnya haram dong. Apa gitu gan..? Lantas para sodara kita yg ngakunya ngikutin cara ‘Sahabat’, solusinya gimana ya ? Karena apa yg di anggap baik menurut manusia umumnya, belum tentu baik menurut Allah swt.
    Sodara sodaraku semua nya saja.. apa yg terjadi sebenarnya, semoga Allah swt menunjukkan Jalan.Nya kepada kita (manusia) semua..

  120. Kalimat Islam terbagi dalam berbagai mazhab itu adalah kalimat salah dan menyesatkan. Islam tidak pernah terbagi, yang terbagi adalah cara pemahaman umat manusia (muslim) dalam menafsirkan Islam.
    Sejarah mencatat banyak sekali mazhab (cara pandang dan cara memahami) ajaran Islam, tetapi umumnya yang “berselingkuh” dengan Penguasa, bisa survive dan berkembang dengan pesat dan diterima secara luas.

    Pemahaman Islam melalui jalur Ahlul Bait Nabi SAW, banyak mengalami represif dari penguasa dari masa ke masa, tetapi bisa tetap eksis dan berkembang hingga hari ini dan seterusnya

  121. Maaf, numpang tanya: Surah al-Waqi’ah ayat 79, menyebut “orang-orang yg disucikan”, apakah itu menunjuk atau tindak lanjut dari Surah al-Ahzab ayat 33 tentang Ahlul-bait yg disucikan, dan apakah dua ayat itu jadi pijakan juga bagi Mazhab Ahlul-bait ? Wallahu a’alam.

Tinggalkan komentar