Shahih : Muawiyah Menjual Berhala

Shahih : Muawiyah Menjual Berhala

Jika Imam Ali dikenal sebagai penghancur berhala maka Muawiyah dikenal sebagai penjual Berhala. Jika Imam Ali dikenal sebagai orang yang menghancurkan kesyirikan maka Muawiyah dikenal sebagai orang yang ikut andil menyebarkan kesyirikan. Diriwayatkan Ibnu Jarir Ath Thabari dengan sanad yang shahih bahwasanya Muawiyah telah menjual berhala

وحدثنا محمد بن بشار قال حدثنا عبد الرحمن قال حدثنا سفيان عن الأعمش عن أبي وائل قال كنت مع مسروق بالسلسلة  فمرت عليه سفينة فيها أصنام ذهب وفضة بعث بها معاوية إلى الهند تباع فقال مسروق لو أعلم أنهم يقتلوني لغرقتها ولكني أخشى الفتنة

Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyaar yang berkata telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman yang berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A’masy dari Abi Wa’il yang berkata “aku bersama Masruq kemudian melintas kapal yang membawa berhala-berhala dari emas dan perak, Muawiyah mengirimnya ke India untuk dijual. Masruq berkata “seandainya aku tahu bahwa mereka akan membunuhku maka aku akan menenggelamkannya [kapal itu] tetapi aku khawatir munculnya fitnah” [Tahdzib Al Atsar Ibnu Jarir Ath Thabari no 1642]

Riwayat ini sanadnya shahih dan Abu Wa’il adalah Syaqiq bin Salamah mukhadhramun yang tsiqat perawi kutubus sittah.

  • Muhammad bin Basyaar bin ‘Utsman Al Bashriy dengan kuniyah Abu Bakar atau Bindaar adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat. Telah meriwayatkan darinya Abu Hatim, Abu Zur’ah, Baqi bin Makhlad dan Abdullah bin Ahmad dimana mereka dikenal hanya meriwayatkan dari perawi yang tsiqat. Al Ijli menyatakan ia tsiqat. Abu Hatim berkata “shaduq”. Nasa’i berkata “shalih tidak ada masalah padanya”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. Ibnu Khuzaimah menyebutnya imam. Daruquthni berkata “termasuk hafizh tsabit” [At Tahdzib juz 9 no 87]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat [At Taqrib 2/58].
  • Abdurrahman bin Mahdi bin Utsman Al Azdiy Al Bashriy adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat. Ibnu Hajar menyebutnya hafizh imam alim. Ali bin Madini berkata “orang yang paling alim adalah ‘Abdurrahman bin Mahdi”. Abu Hatim menyatakan ia seorang imam yang tsiqat. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat banyak meriwayatkan hadis”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat dan menyatakan ia hafih mutqin dan wara’. [At Tahdzib juz 6 no 552]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat tsabit hafizh ‘arif dalam ilmu rijal dan ilmu hadis, Ali bin Madini berkata “aku belum pernah melihat orang yang lebih alim darinya” [At Taqrib 1/592]
  • Sufyan bin Sa’id bin Masruq Ats Tsauriy adalah perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat. Telah meriwayatkan darinya Malik, Ibnu Mahdi dan Yahya bin Sa’id yang berarti mereka menganggapnya tsiqat. Ibnu Ma’in menyatakan tidak ada yang mendahului Sufyan pada zamannya dalam fiqh hadis dan zuhud. Abdullah bin Daud berkata “aku belum pernah melihat orang yang lebih faqih dari Sufyan”. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat ma’mun ahli ibadah yang tsabit”. Abu Hatim, Abu Zur’ah dan Ibnu Ma’in berkata “ia lebih hafizh dari Syu’bah” [At Tahdzib juz 4 no 199]. Ibnu Hajar menyatakan ia tsiqat hafizh faqih ahli ibadah imam hujjah termasuk pemimpin thabaqat ketujuh [At Taqrib 1/371]
  • Sulaiman bin Mihran Al ‘Amasy perawi kutubus sittah yang dikenal tsiqat. Al Ijli dan Nasa’i berkata “tsiqat tsabit”. Ibnu Ma’in berkata “tsiqat”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat. [At Tahdzib juz 4 no 386]. Ibnu Hajar menyebutkannya sebagai mudallis martabat kedua yang ‘an anahnya dijadikan hujjah dalam kitab shahih [Thabaqat Al Mudallisin no 55]. Riwayat ‘an anahnya dari para syaikh-nya seperti Ibrahim, Abu Wail dan Abu Shalih dianggap muttashil [bersambung] seperti yang dikatakan Adz Dzahabi [Mizan Al Itidal 2/224 no 3517].
  • Abu Wa’il Al Kufiy adalah Syaqiq bin Salamah Mukhadhramun yang tsiqat perawi kutubus sittah. Ibnu Ma’in, Waki’, Ibnu Sa’ad dan Ibnu Hibban menyatakan ia tsiqat. [At Tahdzib juz 4 no 619]. Ibnu Hajar menyatakan “tsiqat” [At Taqrib 1/421]
  • Masruq bin Al Ajda’ adalah perawi kutubus sittah yang tsiqat mukhadhramun. Al Ijli menyatakan ia tsiqat. Ibnu Sa’ad berkata “tsiqat memiliki hadis-hadis shalih”. Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats Tsiqat [At Tahdzib juz 10 no 206]. Ibnu Hajar berkata “tsiqat faqih ahli ibadah mukhadhramun” [At Taqrib 2/175]

Dapat disimpulkan bahwa atsar Ibnu Jarir Ath Thabari di atas sanadnya shahih dan para perawinya adalah perawi Bukhari dan Muslim. Matannya dengan jelas menyebutkan kalau Abu Wa’il dan Masyruq menyaksikan kapal yang membawa berhala-berhala yang akan dijual oleh Muawiyah ke India. Keduanya adalah mukhadhramun yang tsiqat maka sudah pasti menemui masa Muawiyah jadi kesaksian mereka bisa dijadikan hujjah. Mungkin perilaku Muawiyah ini akan menjadi suri tauladan bagi para salafiyun karena dalam pandangan mereka, Muawiyah adalah sahabat yang diberi petunjuk oleh Allah SWT dan sekaligus sebagai pemberi petunjuk.

13 Tanggapan

  1. Aneh bin ajaib muawiyah di katakan pemberi petunjuk dan di jadikan pahlawan oleh orang2 salafi lantas mau di buang kemana mengenai kezalimannya.

    Bagi para pendukung muawiyah walaupun di datangkan ribuan dalil mengenai kezalimannya tetap saja mereka loyal, cinta dan menerimanya.
    Tapi bagi orang yang menerima kebenaran walaupun di datangkan satu dalil insyaallah akan menerima. Allah akan membukakan hatinya yang lembut dan membimbing kpd cahaya-Nya bagi siapa yang di kehendaki.

    Apakah bagi para pendukung muawiyah telah tertutup hatinya atau hatinya ada penyakit atau juga hatinya sakit atau hatinya mati. waallahu ‘alam
    Kata org2 sufi… Hati =(diri/qalbu/nafs/jiwa).

  2. pukulan berat buat mereka yg msh mengatakan bhw muawiyah adalah sahabat terutama wahabiyyin.
    mudah2an kalangan ahlusunnah yg sebagian besar tdk menyadari hal ini,bisa menyadarinya
    klu wahabiyyin biarin dah,krn mrk nawasib.!!!

  3. insyAllah, ahlusunnah bisa tahu yang mana haq dan batil. tapi untuk para wahabiyun perlu dihantar ke laundry otaknya, cuci bersih sebersihnya baru bisa baca post ini.

  4. Muawiyah menjalankan kerajaannya dengan KEDHALIMAN. Imam Ali membina Islam dengan keadilan dan kasih sayang. Imam Ali menghormati Firman2 Allah. Muawiyah mengibarkan Firman2 Allah se-akan2 bendera. Apakah orang semacam ini akan ditunjuk oleh Rasul sebagai PENCATAT Firman2 Allah. Bagi saya Hadits tsb BATHIL.

  5. minta ijin promote blog ana ya mas SP 🙂

    http://emansipasialkazim.wordpress.com/

  6. itu kan baru pengakuan sepihak dari abu wail, kalau kamu berani bawa kan hadis lain yang menguatkannya dong…emang ada perintah muawiyah yang nyuruh begitooo?
    idih norak….

  7. nih hadis benar ga sih

  8. @fatime
    maaf, itu namanya bukan pengakuan sepihak tetapi kesaksian, yang bersaksi itu adalah Abu Wail dan Masruq mereka menyaksikan kalau kapal berisi berhala itu akan dijual Muawiyah ke india. Mereka berdua perawi tsiqat yang menemui masa Muawiyah jadi kesaksian mereka adalah shahih. Jadi andalah yang norak, tidak mengerti kaidah ilmu hadis yang sederhana. Muawiyah yang memerintahkan hal itu karena kalau bukan Muawiyah ya mana mungkin Abu Wail menyebut nama Muawiyah

  9. @Karim

    saya akan mengulang jawaban yang sama bahwa sebelum saya menulis artikel di atas saya sudah membaca pembahasan hadis dengan syubhat “ala salafy” yang ditunjukkan dalam link yang anda tampilkan.

    Hujjah yang pertama soal perkataan Imam Ali dalam kitab Syiah jawabannyasaya pribadi tidak berhujjah dengan kitab Syiah, jadi bagian ini tidak menjadi hujjah buat saya. Kemudian pernyataan Imam Ali bersifat umum untuk ahli Syam. Tidak mesti itu juga tertuju pada Muawiyah. Selain itu orang beriman juga bisa berbuat fasik bahkan berbuat dosa yang membatalkan keimanannya. Jadi cuma orang yang tidak bisa berpikir dengan baik, yang menolak atsar di atas dengan alasan Muawiyah termasuk orang beriman atau dahulunya pernah dikatakan beriman

    Hujjah yang kedua soal tadlis A’masy, itu sudah saya bahas di atas. Gampangnya link yang anda berikan tidak mengerti secara benar soal tadlis A’masy. Tadlis A’masy dari gurunya Abu Wail dianggap muttashil dan banyak terdapat dalam kitab shahih

    Hujjah ketiga soal perkataan Imam Ahmad, itu tidak menjadi hujjah karena Imam Ahmad tidak menjelaskan alasannya menyatakan tidak shahih. Kalau cuma dengan alasan karena mengungkap aib shahabat maka hadisnya tidak shahih jelas itu bukan alasan yang kuat, sudah banyak sekali hadis shahih yang mengungkap kesalahan shahabat. Kemudian kalau memang hadis itu palsu buatan orang Syiah maka siapa perawi syiah yang akan dituduh oleh Imam Ahmad. Rasanya para perawi hadis di atas adalah perawi kitab shahih Bukhari Muslim

    Hujjah yang terakhir soal “idhthirab matan” ini alasan yang paling mengada-ada. Orang yang berkata ini tidak bisa membedakan ringkasan matan atau penceritaan perawi dengan lafaz yang berbeda. Kalau hadis itu harus sama persis matannya dan beda sedikit sudah dianggap idhthirab maka hampir semua hadis shahih jadi idhthirab

    Sekedar info deh buat anda Mr Karim kalau cara berpikir atau berhujjah link yang anda catut kita terapkan pada hadis hadis shahih maka alangkah banyaknya hadis shahih yang jadi dhaif.

  10. @ Secondprince,

    [Tahdzib Al Atsar Ibnu
    Jarir Ath Thabari no 1642]

    Tolong jelaskan sedikit apa Tahdzib Al Atsar ini kitab hadis apa sejarah??
    Dan yg no 1642 itu nomor hadis atau no apanya??
    Trims.

  11. Jikapun ia sahih, kita tidak bisa mengetahui kenapa Muawiya membenarkan penjualan berhala tersebut. Hanya kerana ia dianggap salah oleh perawi hadith itu, belum tentu salah secara realiti

    Ayatollah Sistani, ulama shia juga membenarkan penjualan patung

    السؤال :
    هل يجوز صنع التماثيل وبيعها ؟
    الجواب :
    یجوز شراؤها واقتناؤها واما صنعها فالاحوط لزوماً الاجتناب عنه كما في غیرها من الصور المجسمة لذوات الارواح.

    http://www.sistani.org/index.php?p=297396&id=387&page=1&perpage=10

  12. patung dan berhala sama yah…?

Tinggalkan komentar